soliditas jama'ah

Upload: wendra-saputra

Post on 08-Jul-2015

47 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Soliditas JamaahAllah Taala berfirman: Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. QS Al-Anfal: 48 Ayat ini berada dalam rangkaian ayat-ayat yang menerangkan syarat-syarat kemenangan dalam perang melawan kebathilan. Ayat ini di dahului dengan perintah tsabat (konsisten) saat berhadapan dengan musuh dan perintah untuk berdzikir kepada Allah. Kemudian dalam ayat ini Allah memerintahkan kita untuk taat kepada Allah dan RasulNya, melarang berbantah-bantahan dan menyuruh berbuat sabar. Ayat selanjutnya menjelaskan larangan untuk keluar perang dengan rasa angkuh, riya dan menghalang-halangi orang lain di jalan Allah.

Di dalam ayat ini, larangan berbantah-bantahan di awali dengan perintah taat kepada Allah dan RasulNya. Perintah taat kepada Allah dan Rasul-Nya ini dilakukan agar orang-orang mukmin memasuki gelanggang perang dengan berserah diri kepada-Nya.Sehingga dengan penyerahan diri ini, segala penyebab perselisihan dapat dihilangkan. Percekcokan biasanya terjadi ketika kepemimpinan dan komando terpecah dan ketika hawa nafsu menunggangi jamaah dalam menyampaikan pendapat. Tetapi ketika setiap individu berserah diri kepada Allah, maka penyebab utama percekcokan dapat dihilangkan, seberapapun banyaknya pendapat yang muncul ke permukaan. Sebab percekcokan terjadi bukan karena

keragaman

pendapat,

tetapi

karena

ego

lebih

dimenangkan ketimbang kebenaran.Hubbul jah dan hubbul maal Semangat terpenting yang harus ditanamkan pada individu jamaah melalui tarbiyah adalah semangat kolektifitas dan loyalitas kepada jamaah. Gerakan tarbiyah dalam semua jenjangnya harus mengedepankan semangat kolektifitas dalam bertindak dan mengambil keputusan serta memiliki loyalitas kepada jamaah dan agenda-agendanya. Dengan semangat ini, keutuhan jamaah akan dapat dipertahankan sehingga pada gilirannya akan menghasilkan dobrakan-dobrakan pembaharuan positif yang kuat.

Sebuah jamaah akan senantiasa menghadapi tantangan-tantangan jamaah. yang bisa merusak soliditas jamaah Adakalanya individu-individu

menjawab godaan-godaan untuk mancari popularitas, sehingga melangkahi kebijakan kolektif. Adakalanya individu-individu jamaah terpincut oleh tawarantawaran materi sehingga menjual kebenaran dengan harga yang sedikit.Adakalanya individu-individu jamaah tertarik dengan jabatan diluar jamaah sehingga ia menyempal dari jamaah. Ketika kondisi demikian semakin parah, maka kondisi ini sering disikapi secara keliru oleh individu yang naif, sehingga ia mengambil tindakan keluar dari jamaah karena tidak mempercayai jamaah. Adapula yang bersikukuh pada pendapatnya untuk merobohkan bangunan jamaah dan membangunnya kembali diatas fondasi yang sama. Dan yang paling sering terjadi adalah individu itu membuat bangunan baru bersama kelompoknya yang dapat menampung semua aspirasi dan pemikirannya, tanpa membuang sedikitpun. Semua ini fakta yang bisa

disaksikan dalam partai-partai, baik yang mengklaim partai Islam ataupun sekuler.

Apabila

kita melakukan

penelusuran

spiritual

terhadap akar masalah, maka kita akan temukan dua penyakit ganas yang memicu terjadinya perilakuperilaku buruk diatas. Dua penyakit dimaksud adalah hubbul jah (cinta kedudukan) dan hubbul maal (cinta harta).Jabatan yang prestisius bukan merupakan tujuan utama yang harus dicapai individu jamaah. Individu-individu jamaah tidak perlu bersikut-sikutan dengan temannya dalam memperebutkan suatu jabatan. Tetapi ketika penyakit hubbul jah menjangkitinya, maka yang terjadi adalah konfrontasi internal yang menghiruk-pikukkan ketenangan jamaah dan menyita waktu dan tenaga.

Cinta harta merupakan sumber penyakit mental individu dan masyarakat yang berimbas luas dan merusak tatanan kehidupan. Disamping takut mati, cinta dunia merupakan salah satu faktor penting penyebab kekalahan yang dialami umat Islam hingga saat ini. Banyak hal buruk yang ditimbulkan oleh penyakit cintaharta. Terkadang suatu sistem yang berjalan rapi dan tertib dalam waktu yang lama, tiba-tiba dapat menjadi rusak karena aksi suap. Salah satu penyebab lemahnya kreativitas bangsa Indonesia adalah maraknya praktek suap disana-sini, karena banyak masyarakat beranggapan, buat apa kreatif bila keberhasilan dapat dibeli. Buat apa repot-repot menempuh jalur birokrasi bila tujuan dapat dicapai dengan mudah melalui suap. Buat apa memikirkan produktifitas yang menghasilkan keuntungan bila manusia bisa kaya dengan korupsi. Semoga penyakit ini jauh dari tubuh jamaah kita.

Status sebagai wakil rakyat di DPR, tidak boleh menafikan loyalitasnya kepada jamaah. Buah tidak boleh jauh dari pohonnya. Seberapapun besarnya prestasi tunduk seorang dan dai dalam kiprahnya di dunia politik, atau bidang-bidang lainnya, ia harus tetap patuh kepada keputusan-keputusan jamaahnya. Ia dituntut untuk tetap berada pada posisi lintasnyayang telah ditetapkan bersama. Inilah yang harus disadari sejak awal ketika hendak mendelegasikan sebuah parade dawah di lapangan. Tugasnya di lapangan hanya sebatas memberi kontribusi positif dan konstruktif terhadap jamaah dan masyarakat, tidak lebih dari itu.

DR. Muslich Abdul Karim Halaqoh, september 2004