soehartati g 41
DESCRIPTION
rumah sakitTRANSCRIPT
-
PENGOLAHAN LlMBAH RUMAH SAKIT
SoehartatiGondhowiardjoKetua Departemen Radioterapi Perjan RSUPN Cipto Mangunkusumo
PENDAHULUAN
Pembangunan di bidang kesehatanpadahakekatnya merupakan bagian integral dari.pembangunan kesejahteraan bangsa yangsecara berkesinambungan dan terusmenerus dilakukan oleh bangsa Indonesiauntuk mencapai cita-cita luhur, yakniterciptanya masyarakat adil, makmur, baikspiritual,maupunmaterial.
GBHN 1999 mengamanatkan perlunyameningkatkan mutu sumber daya manusiadan lingkungan yang saling mendukungmelaluipendekatanparadigmasehat denganmemberikan prioritas pada upayapeningkatan kesehatan, pencegahan,penyembuhan, pemufihan dan rehabilitasi.Pokok pemikiran dalam GBHN tersebutmerupakan dasar untuk mengembangkanrencana pembangunan Indonesia sehat2010. Salah satu dasar mencapai Indonesiasehat 2010 adalah paradigma sehat, yaitupembangunan kesehatan jangka panjangyang mendorongmasyarakatuntuk bersikapmandiri dalam menjaga kesehatan melaluikesadaran yang lebih tinggi pada upayapromotifdan preventif.
Dalam melaksanakan upaya kegiatanyang bersifat promotif dan preventif,pengaruh lingkungan perlu mendapatperhatian lebih seksama oleh semua pihak,baik tenaga kesehatan maupun masyarakatsecara keseluruhan, pentingnya factorlingkungan dalam menilai pelayanankesehatan dan genetika sudah lama dikenaldalam pembangunan kesehatansebagaimanadikenaldengankonsep Bloom.
Untuk dapat bersain dalam eragloballs6s1menuntutbahwa setlap keglatanharus memperhatikan aspek lingkunganhidup dan keselamatan kerja. Landasanpembangunan Nasional yang berorientasiglobal ini menuntutpara pemrakarsamaupunpengolah industri baik manufaktur maupunjasa (termasuk pelayanan Rumah Sakit)untuk mengubah pola piker kegiatanusahanya yang konvensional kearah bisnismodern yang berwawasan lingkungan sertamemperhatikankesehatan dan keselamatankerja.
Menurut Bloom, 1974 (Azrul, 1983),derajat kesehatan dipengaruhioleh 4 faktor
41
yaitu : lingkungan, perilaku, keturunan danpelayanan kesehatan. Rumah sakit (RS)adalah salah satu institusi pelayanan sosialmasyarakat yang dikefola secara socialekonomi dan didirikan dengan tujuan untukmemproduksi pelayanan kesehatan bermutukepada individu, keluarga dan masyarakat.Tugas RS umum adalah melaksanakanupaya kesehatan secara berdaya guna danberhasil guna dengan mengutamakanupayapenyembuhan (kuratif), pemulihan(rehabilitatif),juga paliatifyang dilaksanakansecara serasi dan terpadudengan upayapenerangan (promotif) dan pencegahanpenyakit (preventif) (keputusan Men Kes RINo. 983/1992). Untuk menjalankan fungsidan tujuan tersebut, maka RS harusdidukung oleh organisasi dan manajemenyang baik. Sebagai sarana pelayanankesehatan dengan kegiatan yang multikompleks, rumah sakit dapat menimbulkanberbagai dampak, baik dampak positifmaupunnegatif.
Dampak positif yang dihasilkan adalahmeningkatkanderajatkesehatanmasyarakat,sedangkan dampak negatif yang mungkinditimbulkan adalah terjadinya penularanpenyakit kepada pasien, karyawan danpengunjung rumah sakit, juga pencemaranlingkungan oleh mikro-organisme patogen,bahan kimia berbahaya, beracun, radioaktif,gas-gas yang menurunkan kwalitas udaraserta vektor penyakit yang terjadi melaluipencemaran lingkungan melaluipembuangan limbah padat, dan cair yangdihasilkan.
Rumah sakit tergantung tipenya,merupakanpenghn!illlIImbahmedikterbosar,yang tergolong limbah B3 yaitu limbah yangbersifat infeksius, radioaktif, korosif dankemungkinan mudah terbakar, yangmengandungpotensibahaya bagi kesehatanmasyarakatdan lingkungankarena tercemarbahaya infeksius, toksik dan radioaktif,sehingga pengelolaan limbaan menjadi halyang sangat penting terutama mengetahuikarakteristiklimbah dan pemilihan teknologidan sarana pengendaliannya.Maka Rumahsakit bertanggung jawab terhadappengelolaan limbah yang dihasilkannya.Setiap RS diharapkan memiliki strategi
-
pengelolaan limbah yang komprehensif danmemperhatikan prinsip-prinsip yang telahdiatur.
SISTIM MANAJEMEN LlNGKUNGANRUMAH SAKIT (SMLRS)
Konsep lama pengelolaan lingkunganrumah sakit lebih menekc;nkanpengolahansetelah terjadinya limbah (end of pipeapproach) yang diakui membawakonsekuensi ekonomi biaya tinggi tidakmembantu kearah konsep pembangunanberkelanjutan(Adi-sasmito,1998).
Sesuai dengan situasi globalisasikinitelah berkembang pemikiran mengenaikonsep pengelolaan lingkungan sebagaisebuah systemdengan berbagaimanajemenyang dikenal sebagai system manajemen-lingkungan (SML-EnvironmentalManagement System) dimana langkahpenerapannya sebagaimana terlihat padadiagramGambar 1.
Didalam perencanaan umum kegiatanrumah sakit sebaiknya memuat programmanajemenlingkungan (PML) dan agar lebihefektif sebaiknya perencanaan manajemenlingkungan dipadukan dalam rencanastrategirumahsakit.
I Tahap Kelima I I Penyempurnaan ITahap Pertama
PengkajianSML I
r I BerkelanjutanPengembangandan komitmen
terhadapkcbijaksanaanlingkungan~
Tahap Kedua
PerencanaanAspek lingkungandan dampaklingkungantcrkaitpersyaratanperundang-undangandan perusahaanTujuan dan sasaranRencana kerjadan programManajemenlingkungan
Tahap Ketiga
Pcnerapan dan operasiAlokasi sumbordayaTahap Keempat
Strukturdan tanggungjawab
Evaluasi berkala
K- daran dan pelatihan
Pemantauan
Komunikasi
TInd. Koreksi & Pencegahan
Dokumentasi
Rekaman dan auditPcngendalian operasional: program
rnanajemcnyangspesilikKesiapan dan respon terhadapkeadaandarurat
Sumber: H. Hadiwiardjo,1997
Gambar 1. Urutan Langkah untuk Menerapkan SML di Perusahaan
42
-
1. Langkah Penerapan Sistem ManajemenUngkungan Rumah SakitLangkah penerapan SMLRS(Adisasmito,1998)meliputi: Komitmen dan Kebijakan
ManajemenUnsur terpentingdalam menjalankanSMLRS adalah dukunganmanajemen , puncak dalammenentukan nilai-nilai kebijakanlingkungan untuk membentuk danmenjalankan SMLRS. Rumah sakitharus selalu mentaati peraturanperundangan yang berlaku danmencegahterjadinyapencemaran.
PerencanaanFase perencanaan dari siklusperbaikan berkelanjutan (lihatGambar 2.) membutuhkanperumusan perencanaan untukmemenuhi tujuan dan sasaranorganisasi, yaitu denganmemasukkan hal-hal sebagaiberikut:i. Identifikasi aspek lingkungan
dan evaluasi dampaklingkungan
ii. Persyaratan perundang-undangan
iii. Kebijakan lingkungan dankriteriakinerjainternal
iv. Tujuan dan sasaran lingkunganv. Perencanaan lingkungan dan
program manajemenlingkungan.
PelaksanaanPelaksanaan SMLRS perlumempertimbangkanhal-halberikut:
Sumber daya manusia Mensinergikan dan meng-
integrasikanSML ke dalam aktivitasrutinrumahsakit.
SMLRS harus dapatmompertanggungjawabkan thmdipertanggungjawabkan
Kesadaran mengenailingkungandanmotivasi
Pengetahuan, keterampilan, danpelatihan
Komunikasi, informasi, danpelaporan
Pengendalianoperasional Persiapan cara penanganan
keadaandarurat
Pengawasan
43
Pengawasan dan pengaturanadalahsalah satu cara untuk mengukurkesuksesan dari kinerja lingkungandi organisasi dan untuk membuatnyata SML adalah mempertemukantujuan-tujuan yang dijanjikan dansasaran-sasaran. Yang harus diingatadalah apa yang dimonitor harusdapat diukur dan dapatdilaksanakan. Selain itu rumah sakit
seharusnya mengevaluasi hal - halsebagai berikut:
Pengukuran dan monitoring kinerjayangtelahdilaksanakan
Perbaikandan tindakanpencegahan Catatan SML dan manajemen
informasi AuditSML Tindakan
Akhirnya SML di rumah sakit adalahkerangka yang seharusnyadikembangkan secara terus menerus.Secara periodik, rumah sakit harusmenyimpan dokumen pencatatan danpelaporan SMLnya dengan faktor-faktorinternaldan eksternalyang dinamis yangmempengaruhi kebijakan-kebijakandankegiatan-kegiatan lingkungan danperbaikan kinerja lingkungan rumahsakit. Jika tidak menyuguhkanpemeriksaan manajemen sebagailangkah akhir dalam proses SML, rumahsakit akan mendapatkerugianmengingatpemeriksaan manajemen memulai danmengakhiri dari keseluruhan prosesSML. Hasil akhir dari pemeriksaan inimerupakan prioritas tindakan yangutama jika rumah sakit mengharapkankaryawannyamenerimasystemtersebut.
PROGRAM PENCEGAHAN PENCEMARANRS (P2RS)
Saat ini mulai berkembang strategipengelolaan lingkungan yang berorientasipreventif dengan mencegah pencemaransedini mungkin atau meminimisasipencemaranmulai dari sumbernya (resourcereduction) yang dikena! dengan terminologipencegahan pencemaran (P2, pollutionprevention).
-
I PENYEMPURNAAN BERKELANJUTAN I
Auditdan pengkajian I
KoreksiManajemenSML
Ir
,,..
SusunanProgramManajemenLingkungan
Prosedurdanpelaksanaan Sumberdaya Garis tanggungjawabSempurnakan
Pelatihankaryawan Perencanaantanggapdarurat PemeliharaanRekaman* Unsurlainnya
TentukanTujuan8 Sasaran Lingkungan: ~
Sempurnakan
Ases Aspek Lingkungan I ~
CegahDampakLingkungan
'''".~Susun KebijakanLingkungan
I~SempurnakanAdanyaKomitmenManajemenPuncak I
Sumber: H. Hadiwiardjo,1997
Gambar 2. Diagram Alir Proses Penyempurnaan Berkelanjutan
StrQtliloj P~RS ini mlim(ik"mkgn ; Penggunaanmaterialyangrasional Modifikasidan subtitusimaterial
Praktek-praktekatauproses kegiatandengan lebih efisien termasukreduksi dan efisiensi penggunaanenergi,air dan sumberdaya lainnya.
Dan selanjutnya limbah yang dihasilkandiupayakan semaksimal mungkin direduksiataudiminmisasimelaluipraktek-praktek: Penggunaankembali(reuse) Daur ulang (recycle) Pemulihankembali(recovery)
44
Tujuan P2RS adalah; Mereduksi risiko pelanggaran atau
kerugian masyarakatakibatdari dampaklimbahrumahsakit
Mereduksi biaya operasional pelayananrumah sakit dan biaya operasionalpengolahanlimbah.
Meningkatkancitra rumah sakit di matamasyarakat
Langkah penerapan programpencemaran dapat dilihat pada Gambar 3.
-
PembentukanProgram Komitmenmanajemen* Penetapankebijakan* Diseminasikebijakan
Pcngorganisasian Program* Pembentukangugustugasprogram* PenentuankettJatimprogram* Penentuantujuan
Kajian Rona Awal* IdentifikasikapasitasoperasionalRS* Identifikasisumberdanalimnlimbah Idenlifikasisumberdala* Rencanawakludan lempal* Pengumpulandatadankunjunganlapangan* Kajiandata
Perumusan Program Penetapandanpenenluanpriorilasprogram Penetapantargetdansasamnprogram Identifikasipotensidayadukungdanhambatan Identifikasifaktorekslernal
Studi Kelayakan Teknis Lingkungan* Finansial
ImplementasiProgram* Pendanaan* Pelalihan* Modifikasialat Subslilusimalerial Perjanjil1nkerjasamuburl!dengMplhakokslemaI
Laporan Perkcmbangan Program Pengukuran* Pcnilaian
PengembanganProgramP2
Sumber : Adisasmitadan Yuliansyah, 1998
Gambar 3: Program Pencegahan Pencemaran di Rumah Sakit
45
-
LlMBAH RUMAH SAKIT
1. PengertianLimbahLimbah adalah bahan sisa pada suatu
kegiatan atau proses produksi (PP RI NO.19tahun 1994). Limbah rumah sakit adalahlimbah yang berasal dari pelayanan medis,perawatan pasien, pengobatan danperawatangigi, veterinary,farmasi atau yangsejenis dan yang berasal dari kegatanlaboratoriumserta penelitian(Kusnoputranto,1993).
Oalam lingkunganrumahsakit, ancamanyang timbuldari limbahrumahsakit terutamapada saat penanganan, yaitu saatpemilahan, pengumpulan, penampungan,pengangkutan dan pemusnahan ataupembuangannya. Karena volume limbahyang dihasilkn melebihi kapasitas ataukemampuan pembuangan/pemusnahannyadan beberapa diantara jenis limbahberpotensi menimbulkan bahaya kepadapetugasyangterlibatdalampenanganannya.
2. Jenis- jenis kategori limbahberdasarkan potensi bahaya yangterkandung didalamnya(Kusnoputranto,1993):
Limbahbendatajam Limbah infeksius yaituyang berhubungan
dengan perawatan intensif atau isolasipenyait menular atau kontaminasiorganismepatogen.
Limbahjaringantubuh. Limbahsitotoksik Limbah farmasi Limbahkimiadan plastik Limbah radioaktif yaitu bahan yang
terkontaminasi dengan radio isotop,kedokteran nuklir, radio immunoassayserta bisa berbentukpadat, cair atau gas.Limbah radioaktif dibuang sesuaipersyaratan teknis dan peraturanperundangan yang berlaku (PPNo.13/1975)dan diserahkanke BATAN.
3. SumberdanSifatLimbahSumber limbah dari obstetrik,unit gawat
darurat dan bedah, laboratorium, radiologi,ruang mayat,patologidan otopsi, unit isolasi,unit perawatan, unit pelayanan, farmasi,gizi/dapur,binatudan halamansertakantor.
Sifat limbah yang dibuang tergantungukuran, fungsi dan kegiatan rumah sakit.Secara umumair limbahmengandungbahanbuangan dari pasien, bahan otopsi, jaringanhewan labolatorium, sisa makanan daridapur, laundry, limbah kimia dari
46
laboratorium yang mengandung berbagaibahan kimia (tosik dan non tosik dan lain -lain).
4. Karakteristikkimia, fisik dan biologilimbahLimbah rumah sakit bisa mengandung
berbagai mikroorgnismetermasuk pathogen,bahan organik dan anorganik, tergantungjenis rumah sakitnya, tingkat pengolahanyang dilakukan sebelum dibuang, dan jenissarana yang ada. Bila rumah sakit memilikiunit pengolahan sendiri maka harusdimonitor: BOD, COD, TSS, amoniakbebas,phosphat, pH suhu, perkiraanjumlah kumangolongan E coli dan koliform untuk menilaihasil ke~a unit pengolahan. sesuaiKeputusan Menteri Negara LingkunganHidup NO.58tahun1995.
Berdasarkan keputusan Gubernur OKIJakarta No. 58 tahun 1995 ditambah
parameter logam berat, zat beracun, tanpabakteriologik dan lain - lain. Adapunkarakteristiklimbahcair klinismeliputi: pH adalah derajatkeasaman limbahcair,
diukur dengan menggunakan pH meterdigital.
BOD (Biological Oxygen Demand)adalah banyaknya oksigen yangdiperlukan untuk menguraikan bendaorganic oleh bakteri pada suhu 200C ,selama 5 hari, dengan satuan milligramperliter(mgllt).
COD (Chemical Oxygen Demand)adalah oksigen yang dibutuhkan untukmenguraikan bahan - bahan organicsecara kimiawi. dinyatakan dengansatuan milligramper liter(mgllt).
TSS (Total Suspended Solid) adalahberat zat padat yang bersuspensiataupun tak terlarut dalam volumetertentu dari limbah cairo dinyatakandengan milgramper liter.
Kandungan bakteri adalah : bakterlgolongan Ecoli yang terdapat secaranormal didalam urine dan tinja manusia.Sumber bakteri pathogen dalam limbahcair berasal dari tinja manusia sakit.untuk menganalisis bakteri pathogenyang terdapat dalam limbah cairocukupsulit sehingga parameter mikrobiologis-nya digunakanperkiraanterdekatjumlahgolongan E coli (MPN : Most ProbableNumber) dalam 100 mililiter cair sertaperkiraanterdekatjumlah Koliformdalam100mililiterlimbahcairo
-
Tahun 2000 ditetapkan bahwa mutubaku limbah cair (fisika, kimia, biologi)dengan 8 (suhu, ph, BOD, COD, TSS, bebasNH3, P04, E.Coli) parameter serta 12parameterbaku muturadioaktivitas.
Keputusan Menteri Negara Lingkunganhidup No. Kep. 39 I Men LH I 8 I 1996tanggal26 Agustus 1996tentangjenis usahaatau kegiatan yang wajiQ dilengkapiAnalisisMengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),menetapkan bahwa terdapat 11 jenis usahaatau kegiatan wajib AMDAL, salah satunyaadalah usaha kesehatan.
AscarisBacilus anthraxBrucellaEntamubahistolitikaLeptosmiraicterohaemorhagicMycobacteriumtuberculosisSalmonela paratyphiSalmonela typhiiSalmonelaSchistosoma
ShigellaTaeniaVibrio choleraVirus
Sumber : Medcalf and Eddy, 1991
5. Dampak limbah cair terhadap kualitaslingkungan dan kesehatan,(Kusnoputranto, 1993) : Dampak terhadap kesehatan
manusia meliputi gangguankenyamanandan estetika,kerusakanharta-benda, tanaman dan binatanghidup serta ekosistem dalam skalabesa~ gangguan terhadapkesehatan manusia, genetika danreproduksimanusia.
Dampak dan akibatterhadapkualitaslingkungan meliputi : limbah yangmemerlukan oksigen, agen - agenpenyebab penyakit, asam, garam,logam beracun, pestisida, herbisida,plastic, deterjen, senyawa chlorine,panas, unsur nutrisi tumbuh-tumbuhan, sedimen endapan danbahan radioaktif.
athogen di limbah cairPenyakit
Caeing NematodaAnthraxBrucellosis,demammaltaDisentri
Leptopirosis(penyakitweil}TuberculosisDemam paratyphoidDemam typhoidKeracunan makananSchistosomiasisCholeraCacing pitaCholeraPoliomvelitis,heoatitis
Tobie 2 Komposlsilimboh eolt rurnoh tnnggayangbolum diolahKonsentrasi
Menen!Jah22050022010025
Kandungan
BODCODTSSGemukNH3bebas
mglltmglltmg/lt
mg/ltma/lt
Kuat400100035015050
Lemah1102501005012
47
-
Melihat dampak yang ditimbulkandiatas,maka limbah yang dihasilkan dari suatuproses produksi harus diolah denganmemperhatikankriteria yang ada, sehinggapengaruh tersebut dapat diperkecil ataudihilangkan. Menurut Mara (1983), kriteriauntuk sistem pengolahan limbah cairmeliputi: Kriteriakesehatan : Pengolahan tersebut
harus mampu menghilangkanorganismepathogen
Kriteria penggunaan kembali : Prosespengolahan harus menjamin produksiuntuk dapat digunakan kembali sepertidalam pertaniandan perikanan.
Kriteriaekologi : Jika limbahkpermukaanair tidak mengganggu kemampuanpembersihansendiri oleh badanair
Kriteria gangguan dan kenyamanan :Bau yang ditimbulkan oleh systempengolahan harus dibawah standarambang batas, sehingga tidak adabagian system yang mengganggukeindahandan kenyamanan
Kriteria budaya : Metode pengolahanyang dipilih untuk pengumpulan,pengolahan dan penggunaan kembaliharus sesuai dengan kebiasaan dankepercayaaansetempat.
Kriteria operasional : Tenaga terdidikyang dibutuhkanuntuktugas operasionaldan pemeliharaan mudah didapatkanmelaluilatihanyang minimum.
Kriteria biaya : Modal dan biaya yangdikeluarkan untuk pengolahan tersebutharus sesuai dengan kemampuanmayarakat atau institusi yang akanmenanggungbiayatersebut.
6. Pengelolaan limbah klinis sertastrategipelaksanaannyaMenurutMara (1983)pengelolaanlimbah
klinis rumah sakit dimulai dengan suatuperencanaan kemudian dilanjutkan denganpelaksanaan, evaluasi perencanaan -pelaksanaandan penggunaankembali.
Pengelolaan meliputi pemanfaatansumber daya seperti metode pengumpulansampai pengolahan dan pembuangan yangdipakai meliputi kebutuhan energi, jumlahdan jenis tenaga, peralatan, bahan ataumaterial,dana,waktu operasional.
Kebutuhan sumber daya sangattergantungjumlah dan mutu limbah rumahsakit, serta jenis metode pengelolaan yangditetapkan.
Tujuan pengelolaan limbah adalah untukmenghilangkan atau mengurangi bahkan
48
kalau dapat menghilangkan sifat bahanberbahaya dan beracun agar tidakmembahayakan kesehatan manusia danuntuk mencegah terjadinya pencemaranserta kerusakan lingkungan.
PerencanaanOalam perencanaan perlu diketahui
jumlah dan mutu limbah rumah sakit,karakteristik dari beberapa carapengumpulan,pengolahandan pembuanganlimbah rumah sakit. Berdasarkankarakteristik limbah rumah sakit dipilihbeberapa alternatif metode pengelolaanlimbah sesuai dengan karakteristik limbahtersebut.
Alternatif pengelolaan limbahdisesuaikan dengan ketersediaan sumberdaya (energi, ketenagaan,bahan, peralatan,waktu operasi dan dana) untuk memperolehsatu alternatif pengelolaan limbah rumahsakit yang tepat guna. Jadi perencanaan iniditentukan metode pengelolaan limbahrumah sakit dengan menghitungkebutuhan:akan jumlah dan jenis tenaga kebutuhanakan energi, peralatan,bahan, anggarandanbiayapengelolaanuntukjangka watu tertentu(1 tahun), penentuanwaktu operasionaldanpenentuanmutu buangan limbah serta tolokukur pencapaian program pengelolaanlimbahrumahsakit.
Perencanaan ini berbentuk proposalperencanaan pengelolaan limbah rumahsakityang meliputikarakteristiklimbahrumahsakit, metode pengelolaan yang akanditerapkan sesuai kebutuhan akan sumberdaya dan hasil pengelolaanyang diharapkanakan dapatdicapai.
Keputusan Oir. Jen PPM dan PPL, No.HK. 00.06.6.44.tahun 1993,tentangkwalitastenaga dibidang kesehatan lingkunganyangbekerjadi rumahsakit,yaitu:
Untuk rumahsakit kelas A dan B (rumahsaklt pemerintah) dan 50tingkDt,PengelolalDireksi rumah sakit dibantu olehseorang tenaga S1 dibidang kesehatanlingkungan, tekni penyehatan, kesehatanmasyarakat, biologi, teknik kimia, tekniklingkungandan tekniksipil.
Tenaga pelaksana meliputi pengawassistim plumbing,operatorproses pengolahandengan walifikasi 01 ditambah pelatihankhusus. Untuk kegiatan pengawasan olehtenaga kwalifikasi 03 atau 04 ditambahpelatihankhusus.
-
Pelaksanaan Pengelolaan limbahKegiatan meliputi persiapan
pelaksanaan, pelaksanaan dan evaluasi.Kegiatan persiapan meliputi persiapanpengadaan dana, saran dan prasarana,pengadaan ketenagaan, pengadaan energi,alat dan bahan serta rencana waktu
operasional.
PengawasanPengawasan terhadap pelaksanaan
pengelolaanyangperludiperhatikanadalah:1. Jumlah dan mutu limbah, harus diawasi
terutamaterhadapfluktuasimutu limbah.Hal ini erat kaitannya dengan prosespengolahan limbah yang dioperasikandan berhubungan dengan efektif danefisiensi systempengolahannya.
2. Metodedan proses pengolahanOalam hal ini perlu pemantauan hasilpengolahan limbah pads tahap tertentudan dalam waktu tertentu. Sehinggadapat diketahui pengoperasian prosespengolahanberjalansesuai dengan yangdiharapkan.
3. Pemanfaatan sumber daya. Misalnya :pemakaian energi, tenaga kerja, bahan -bahan, pemanfaatan dan pemeliharaanalat-alat, dana yang dibutuhkan sertapemanfaatan waktu operasi perlumendapat pengawasan yang ketat,sesuai dengan yang telah direncanakandan disesuaikan dengan keadaan dilapangan.
4. Pengawasan atau pematauan mutubuangan. Hal ini hendaknya dilakukanpada tahapan tertentu dari prosespengolahan. Berdasarkan keputusangubernur DKI Jakarta No. 582 th 1995,maka pemantauan mutu buangannyadilakukan 3 bulan sekali, metiputifisikadan kimiawi tanpa bakteriologi.Sedangkan menurut Keputusan MenteriNf.)gara Lingkungan Hidup, No 58 th1995, pasal 7, yaitu pemeriksaandilakukan sebulan sekali terhadapparameter baku mutu limbah cairolampiran A meliputi BOD, COD, TSS,ph, sedangkan lampiran0 meliputisuhu,TSS, BOD, COD, Amoniak bebas,phosfat, kuman golongan E. Coli/100 mldan radioaktivitasyangberlakuth2000.
Evaluasi dan LaporanEvaluasi terhadap hasil pengelolaan
limbahmeliputi:Apakah pengelolaan sudah memenuhi
standartyang berlaku? Bila telah memenuhi
49
standart,bagaimanaratiopemakaiansumberdaya limbah yang dikelola termasuk unitbiaya pengelolaannya.Bila belum, mengapa? Adakah kendalanya ? Upaya apa yangtetahdilaksanakan?
Seluruh hasil eva(uasi dari pengelolaanlimbah rumah sakit ini hendaknyadilaporkansecara rutin, berkala dan berjenjang padakepala rumahsakit serta instansiyang terkaityang mempunyai wewenang dalampengawasan mutu buangan limbah.Laporannya meliputi tolok ukur pengelolaanmisalnyajumlah dan mutu limbah,unitbiaya,ratio ketenagaan, ratio pemakaian alat danbahan, mutu buangan, kendala di lapangan,serta masalahyangdihadapi.
Strategi pengolahan limbah Rumah SakitTarget yang akan dicapai Reduksi limbahpada sumbernya Reduksi volume melalui pengolahan
sementara
PembuanganakhiryangsebenarnyaKendala atau hambatan
Terbatasnya lahan, peralatan, bahan,tenaga,dana
Konservasi sumberdaya alam Minimasasi dampak lingkungan dan
kesehatanMetoda kerjaAktifitas daur ulang atau penggunaankembali.
Metode evaluasi
Untuk menentukan apakah dampakterhadap lingkungan hidup danpengaruhnya terhadap kesehatan cukupbesar atau masih dalam batas ambangdan baku mutu yang telah ditetapkan.Kualitas air limbah rumahsakit yang akandibuang ke lingkungan harus memenuhipersyaratan baku mutu limbah cair yangberlaku.
Untuk menentukan keberhasllan.Parameter evatuasi antara lain biayaperton, limbah yang dikumpulkan ataudiangkut oleh setiap tenaga ke~a perluanalisa. Data - data ini untu menetapkanefisiensi dan kelayakan pengelolaanlimbah. Untuk sampah padat indikatorkeberhasilan lainnya yaitu akumulasisampah yang tidak terolah, pengukurantingkat kepadatan lalat dan ada tidaknyakeluhan dari masyarakatyang tinggal dirumah sakit, pengunjung, pasien sertapetugas rumah sakit menurutKusnoputranto(1993).
-
PENGELOLAAN LlMBAH DI PERJANRSUPN CIPTO MANGUNKUSUMO
Berdasarkan uraian dan acuan-acuandiatas maka saat ini Perjan RSUPN CiptoMangun Kusumo mempunyai programpengelolaan limbah yang dituangkan dalamberbagaiSurat KeputusanDirektursbb : SK Direktur no 2864/TU.K134/X/98
perihal Prosedur Baku OperasionalPengelolaan Limbah Cair pada SumberPenghasil Limbahdengan lampirannya.
SK Direktur no 2264/TU.K134NIII/98
perihal Prosedur Baku OperasionalPengelolaan Limbah padat denganlampirannya
Yang kemudian berdasarkan kemajuandalam teknologidan adanya ketentuanyangkemudianberlakudiperbaharuiberdasarkan, Pedoman Umum Pengelolaan limbah
Cair Perjan RSUPN Cipto MangunKusumo
Pedoman Umum Pengelolaan LimbahPadat Medis Perjan RSUPN CiptoMangun Kusumo
Kemudian diterbitkan SK direkturperihar: Protap pembuanganlimbahcair Protap pengumpulanlimbah padatmedis Protap supervisi pengelolaan limbah
padatmedis Protap pewadahan dan pemilahan
limbahpadatmedis non bendatajam Protap pewadahan dan pemilahan
limbahpadatmedis benda tajam Protap pengangkutan internal limbah
padatmedis Protap pengangkutan eksternal limbah
padatmedis
50
PENUTUP
Rumah sakit sebagai penghasil limbahmedik terbesar, yang tergolong limbah B3yaitu limbah yang bersifat infeksius,radioaktif, korosif dan kemungkinan mudahterbakar, yang mengandungpotensi bahayabagi kesehatan masyarakatdan lingkungankarena tercemarbahaya infeksius,toksik danradioaktif, bertanggung jawab terhadappengelolaan limbah yang dihasilkannya.Setiap RS diharapkan memifiki strategipengelolaan limbah yang komprehensifdanmemperhatikan prinsip~prinsipyang telahdiatur.
DIRANGKUM DARI
Felicianus Novyanto S , Tesis : Analisissistim pengolahan klinis dari KamarBedah Rumah Sakit Petamburan,Jakarta, 2002, , Program KajianAdministrasi Rumah Sakit, PascasarjanaFakultas Kesehatan Masyarakat,UniversitasIndonesia.
Ahadin AR. ,Tesis ManajemenPengolahan limbah Cair di Pav. KartikaRSPAD Gatot SUbroto, Jakarta, 1998,Program Kajian Administrasi RumahSakit, pascasarjana Fakultas KesehatanMasyarakat,UniversitasIndonesia..
Grace S Rumengan , Tesis : ManajemenPengolahanLimbahCair Klinis di RumahSakit St Carolus, Jakarta, 1996, ,Program Kajian Administrasi RumahSakit, Pascasarjana Fakultas KesehatanMasyarakat,UniversitasIndonesia.
Hananto AJ Tesis ManajemenPengolahan Limbah Cair Kfnisis RSUPPersahabatan, Jakarta, 2000, , ProgramKajian Administrasi Rumah Sakit,Pascasa~ana Fakultas KesehatanMasyarakat,UniversitasIndonesia
Kumpulan SK Direktur Perjan RSUPNClpto MangunkuBumo, JQkarta.
DAFTAR ISIPENGOLAHAN LlMBAH RUMAH SAKITPENDAHULUANSISTIM MANAJEMEN LlNGKUNGANPROGRAM PENCEGAHAN PENCEMARANLlMBAH RUMAH SAKITPENGELOLAAN LlMBAH DI PERJANPENUTUPDIRANGKUM DARI
f: Daftar Isi