socrates cafe - bijak, kritis & inspiratif seputar dunia ... · hak cipta melakukan pelanggaran...

12

Upload: truongtram

Post on 06-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Socrates Cafe - Bijak, Kritis & Inspiratif Seputar Dunia ... · Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d,
Page 2: Socrates Cafe - Bijak, Kritis & Inspiratif Seputar Dunia ... · Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d,

SOCRATES CAFÉ

Page 3: Socrates Cafe - Bijak, Kritis & Inspiratif Seputar Dunia ... · Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d,

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak eko nomi sebagai mana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling ba nyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Peng-gunaan Secara Komer sial dipidana dengan pidana penjara pa ling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Peng-gunaan Secara Komer sial di pidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda pa ling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang di-lakukan dalam bentuk pembajakan, di pidana de ngan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Page 4: Socrates Cafe - Bijak, Kritis & Inspiratif Seputar Dunia ... · Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d,

Sahrul Mauludi

Penerbit PT Elex Media Komputindo

SOCRATES CAFÉBijak, Kritis, & Inspiratif Seputar

Dunia & Masyarakat Digital

Page 5: Socrates Cafe - Bijak, Kritis & Inspiratif Seputar Dunia ... · Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d,

SOCRATES CAFÉBijak, Kritis, & Inspiratif Seputar Dunia & Masyarakat DigitalMedia Sosial, UU ITE, hingga Cyber CrimeOleh: Sahrul Mauludi

©2018 Sahrul Mauludi

Hak Cipta dilindungi oleh undang-undangDiterbitkan pertama kali oleh:Penerbit PT. Elex Media KomputindoKelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta

718081472ISBN: 978-602-04-8372-6

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyaksebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, JakartaIsi di luar tanggung jawab Percetakan

Page 6: Socrates Cafe - Bijak, Kritis & Inspiratif Seputar Dunia ... · Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d,

“Dia [Socrates] adalah filsuf pertama yang sebenarnya. Jika Anda ingin mengetahui ‘apa itu filsafat’,

salah satu jawaban yang bagus yaitu: filsafat adalah apa yang dilakukan dan dimulai oleh Socrates.”

—Donald R. Morrison—

1

PendahuluanNalar Kritis yang Berharga

Page 7: Socrates Cafe - Bijak, Kritis & Inspiratif Seputar Dunia ... · Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d,

Socrates Cafe2

Menumbuhkan Pikiran SegarSaya akan memulai bab ini dengan memperkenalkan sosok Socrates dan pemikirannya secara ringkas.1 Hal ini dimaksudkan sebagai pendahuluan dan pijakan awal untuk memasuki pemba-hasan selanjutnya yang akan menghadirkan pikiran-pikiran kri-tis filsuf Athena tersebut dan mendialogkannya dengan sejum-lah persoalan seputar masyarakat digital saat ini. Banyak sekali relevansi dan manfaat yang bisa kita dapatkan. Meskipun jarak masanya terentang begitu jauh, namun pikiran Socrates begitu relevan dengan kita.

Michael J. Gelb menulis: “Prinsip Socrates berhubungan de-ngan dunia kita saat ini. Ia mengajak kita untuk memikirkan tentang diri kita, menantang otoritas, melakukan hal yang benar, menyuarakan kebenaran, dan terus menjaga jiwa kita agar hidup dengan persahabatan dan cinta.”

Ronald Gross (2002) dalam bukunya Socrates Way menyebut-kan alasan mengapa Socrates, yang hidup 2500 tahun lalu, tetap relevan hingga saat ini, yaitu bahwa Socrates dan para pengikut Athenanya adalah yang pertama menunjukkan nilai dan prinsip yang sangat berharga bagi kita. Nilai dan prinsip itu juga dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk hidup bermakna dan mencipta-kan masyarakat yang lebih baik. Nilai dan prinsip tersebut adalah:1. Pemahaman diri (self-understanding) adalah landasan bagi

hidup yang otentik;2. Kita perlu mempertanyakan secara kritis “kearifan konven-

sional” [kepercayaan, opini, pengetahuan] untuk memveri-fikasi kebenarannya bagi kita;

1 Beberapa bagian diambil dari buku saya, Socrates: Inspirasi dan Pencerahan Untuk Hidup Lebih Bermakna. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Page 8: Socrates Cafe - Bijak, Kritis & Inspiratif Seputar Dunia ... · Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d,

Pendahuluan: Nalar Kritis yang Berharga 3

3. Individu memiliki otoritas moral dan spiritual atas jiwanya sendiri;

4. Kebebasan berbicara dan perbedaan pendapat merupakan hal yang esensial bagi masyarakat yang sehat;

5. Agar lebih produktif, berpikir harus didisiplinkan oleh logika dan pengalaman personal.

Sampai saat ini nilai dan prinsip tersebut masih tetap relevan bagi kita dan dapat menjadi acuan umum dalam mengembang-kan ilmu pengetahuan, etika, individu dan masyarakat. Terlebih di era masyarakat digital yang membutuhkan pemikiran kritis di tengah-tengah kebebasan berpendapat dan luasnya informasi.

Rajin BertanyaYunani abad 5 SM merupakan kumpulan sejumlah negara-kota (polis). Salah satunya adalah Athena yang merupakan negara- kota yang paling kuat dan kaya. Apalagi setelah Athena me ngalahkan Persia (479 SM) dan mengukuhkan dominasi mereka atas Yunani. Athena menjadi pusat kebudayaan, pemikiran, dan seni. Athena pun telah meletakkan fondasi bagi berdirinya sebuah imperium maritim.

Pada 461 SM penduduk Athena mengangkat seorang pe-mimpin besar, Pericles, yang membawa kemajuan dalam banyak hal bagi Athena. Masa ini menjadi obor kebebasan, keunggulan, dan keindahan yang terus menerangi masa-masa itu. Para to-koh terkenal, pemikir, seniman, dan penulis ditarik ke Athena. Kota pun menjadi pusat para inovator sains dan filsafat, seperti Anaxagoras seorang saintis dan filosof alam. Sementara itu, teater Dionysus diramaikan oleh para dramawan Aeschylus, Sophocles, Euipides, dan Aristophanes. Maka hampir setengah abad Athena menjadi pusat dunia Barat

Page 9: Socrates Cafe - Bijak, Kritis & Inspiratif Seputar Dunia ... · Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d,

Socrates Cafe4

Socrates lahir pada 470 SM di masa tumbuhnya kejayaan Athena. Sejak muda Socrates kerap menerima pesan-pesan ter-tentu dari “suara” misterius atau “petunjuk” (daimon). Ia juga memiliki kekuatan konsentrasi mental yang dalam untuk berpikir mengenai suatu persoalan. Socrates mulai belajar teori kosmologi Timur dan Barat dari filsafat Archelaus, Diogenes, Empedocles, dan lain-lain. Ia sendiri merupakan anggota dari kelompok Arche-laus, penerus Anaxagoras dari Athena. Namun ia tidak puas dan melakukan jalan penyelidikannya sendiri, dari filsafat kosmologi kepada filsafat manusia (Copleston,1993).

Tampaknya Socrates hanya memiliki sedikit minat pada ide-ide filosofis pendahulunya. Ia membantah kebijaksanaan dan otoritas moral para penyair, ia mengungkapkan kekhawatiran yang mendalam tentang kebenaran teologi Homerus, ia menye-sali kurangnya kebajikan dalam kehidupan pribadi dan publik, dan dia memiliki pandangan rendah terhadap para sofis yang me-ngaku mengajarkan kebijaksanaan. Bahkan pandangannya lebih rendah terhadap para politisi, yang dia kecam sebagai calo bagi selera publik yang lebih tertarik untuk mempercantik kota dari-pada meningkatkan kesejahteraan para warga (Beverslius, 2003).

Socrates tidak disukai oleh para politisi karena dianggap meng-goyang otoritas mereka. Namun bagi kalangan anak-anak muda Athena ia dipandang sebagai kawan yang baik dan bijaksana pula. Ia dikagumi sebagai orang paling bijaksana. Chaerephon, sahabat Socrates, pernah bertanya pada Orakel Delphi, adakah orang yang lebih bijaksana dari Socrates. Sang peramal yang mendapat ilham dari Dewa Apollo mengatakan: “tidak”. Pernyataan ini bukannya membuat Socrates gembira, tapi malah meragukan kebenaran-nya. Socrates berpikir dan menyimpulkan bahwa maksud dewa dengan hal itu adalah bahwa ia merupakan orang paling bijak-sana karena menyadari kebodohannya sendiri. Dari situ Socrates

Page 10: Socrates Cafe - Bijak, Kritis & Inspiratif Seputar Dunia ... · Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d,

Pendahuluan: Nalar Kritis yang Berharga 5

pun menyadari misinya untuk mencari kebenaran yang bersifat tetap dan pasti, kebijaksanaan sejati (Copleston, 1993)

Apa yang biasa dilakukan oleh Socrates adalah bertanya ke-pada orang-orang yang ia ditemui, berdiskusi di pasar Agora, bersama para politisi, penyair, tentara, tukang sepatu, hingga pandai besi. Ia menyoal apa itu kesalehan, apa itu keseder-hanaan, apa itu keberanian. Ia mempertanyakan apa yang men-jadi opini dan ke yakinan orang saat itu agar dipikirkan kembali ke benarannya melalui dialog bersama yang biasanya berakhir dengan kebingung an. Padahal di awal dialog mereka begitu per-caya diri dengan pengetahuan mereka—terutama para politisi. Socrates menunjukkan inkonsistensi pada setiap pendapat yang mereka kemukakan hingga akhirnya mereka menjadi bingung dan ragu: jangan-jangan apa yang selama ini menjadi opini dan kepercayaan itu tidak bermakna.

Bertanya secara terarah hingga akarnya, seperti yang dilaku-kan oleh Socrates, bermaksud untuk memandu akal pikiran agar sampai pada kesimpulan yang benar, yaitu pengetahuan yang bersifat tetap dan universal. Dengan sendirinya kritik dilakukan terhadap berbagai asumsi, opini, dan kepercayaan yang sudah ada. Situasi ini mungkin menimbulkan ketidaknyamanan karena orang harus berpikir kembali untuk menemukan pengetahuan yang benar, sementara yang ada dievaluasi, dikritik, dan diko-reksi. Apakah manusia akan membiarkan dirinya hidup dengan opini dan kepercayaan yang salah atau belum teruji? Apakah cu-kup seseorang bertindak dan mengambil keputusan dengan ber-sandar pada pengetahuan yang meragukan? Bagaimana jika hal itu menyangkut urusan penting dan berisiko tinggi? Tidakkah harus dipikirkan secara berulang-ulang dan matang? Bagaimana pula jika pengetahuan itu dibagikan atau diinformasikan kepada orang lain?—seperti perilaku sebagian pengguna media sosial saat

Page 11: Socrates Cafe - Bijak, Kritis & Inspiratif Seputar Dunia ... · Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d,

Socrates Cafe6

ini yang dengan mudahnya membagikan informasi yang belum pasti kebenarannya tanpa menelitinya terlebih dahulu.

Kritis Pada Diri SendiriJika di masa sekarang ini orang berlomba-lomba mengukuhkan statusnya agar terkenal, banyak like, banyak memiliki follower, dan berharap menjadi selebgram, Socrates malah mempertanya-kan otoritas yang meyatakan bahwa tidak ada orang yang lebih bijaksana daripada dirinya. Dia tidak bangga dan langsung update status, kalau saat itu ada smartphone, tapi mempertanyakan ke-benarannya. Bagi Socrates, menyoal kebenaran informasi, opini, kepercayaan, dan pengetahuan bukanlah hal yang main-main, karena berbagai tindakan dan keputusan seseorang dalam hidup-nya berdasarkan hal tersebut.

Socrates meragukan orakel, yang saat itu dipercaya sebagai ke-benaran yang bersumber dari wahyu ilahi. Ia bertanya sana-sini untuk menunjukkan bahwa ada orang lain yang lebih bijaksana daripada dirinya. Ia berusaha untuk melakukan penyangkalan bahwa ada orang lain yang lebih layak disebut bijaksana. Cara-nya, dengan mengajukan sejumlah pertanyaan pada orang ter-tentu yang oleh masyarakat dipandang sebagai orang bijaksana—biasanya para penyair, politisi, dan para sofis. Jika benar mereka orang yang bijaksana pasti dapat menjawabnya. Namun sayang-nya, tidak ada yang dapat memenuhi harapan seperti itu. Mereka selalu berakhir dengan kebingungan menghadapi pertanyaan-pertanyaan Socrates.

Socrates menyadari bahwa ia disebut paling bijaksana bu-kan karena banyak tahu dan sok tahu, tapi karena ia menyadari ketidaktahuannya. Bahkan ia mengatakan, “Hanya satu yang aku tahu, yaitu aku tidak tahu.” Socrates kritis pada dirinya sendiri.

Page 12: Socrates Cafe - Bijak, Kritis & Inspiratif Seputar Dunia ... · Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d,

S ahrul Mauludi ada-lah Dosen Universi-tas Paramadina pada

jurusan Ilmu Komunikasi. Ia juga seorang penulis dan jurnalis yang cukup produktif, telah menulis buku-buku tentang agama, filsafat, kebudayaan, dan sejumlah buku-buku ins-piratif. Penulis dapat di-hubungi melalui kontak ber ikut:

Email: [email protected] : 0895376578701

Tentang Penulis