smp negeri 1 ranah batahansmp negeri 1 …. ruston – ptk bahasa inggris smp negeri 1 ranah batahan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PENELITIANLAPORAN PENELITIANLAPORAN PENELITIANLAPORAN PENELITIAN
PENELITIAN TINDAKAN KELASPENELITIAN TINDAKAN KELASPENELITIAN TINDAKAN KELASPENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)(CLASSROOM ACTION RESEARCH)(CLASSROOM ACTION RESEARCH)(CLASSROOM ACTION RESEARCH)
PENGGUNAAN MATERI PEMBELAJARAN YANG AKRAB UNTUK PENGGUNAAN MATERI PEMBELAJARAN YANG AKRAB UNTUK PENGGUNAAN MATERI PEMBELAJARAN YANG AKRAB UNTUK PENGGUNAAN MATERI PEMBELAJARAN YANG AKRAB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULISMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULISMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULISMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPTIF TEKS DESKRIPTIF TEKS DESKRIPTIF TEKS DESKRIPTIF
BAHASA INGGRISBAHASA INGGRISBAHASA INGGRISBAHASA INGGRIS SISWA SISWA SISWA SISWA KELAS VII 1KELAS VII 1KELAS VII 1KELAS VII 1 SMP NEGERI 1 SMP NEGERI 1 SMP NEGERI 1 SMP NEGERI 1 RARARARANAH BATAHANNAH BATAHANNAH BATAHANNAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARATKABUPATEN PASAMAN BARATKABUPATEN PASAMAN BARATKABUPATEN PASAMAN BARAT
OLEHOLEHOLEHOLEH
R U S T O N R U S T O N R U S T O N R U S T O N
Penelitian ditulis untuk memenuhi sebahagian persyaratan Penelitian ditulis untuk memenuhi sebahagian persyaratan Penelitian ditulis untuk memenuhi sebahagian persyaratan Penelitian ditulis untuk memenuhi sebahagian persyaratan pengusulan kenaikan pangkat/jabatan gurupengusulan kenaikan pangkat/jabatan gurupengusulan kenaikan pangkat/jabatan gurupengusulan kenaikan pangkat/jabatan guru
SMP NEGERI 1 RANAH BATAHANSMP NEGERI 1 RANAH BATAHANSMP NEGERI 1 RANAH BATAHANSMP NEGERI 1 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARATKABUPATEN PASAMAN BARATKABUPATEN PASAMAN BARATKABUPATEN PASAMAN BARAT
SUMATERA BARATSUMATERA BARATSUMATERA BARATSUMATERA BARAT 2006200620062006
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada tahun 2015 mendatang bangsa Indonesia akan memasuki era tenaga
kerja bebas karena akan diberlakukannya Asia Pasific Labour Association (APLA).
Tenaga kerja Indonesia dapat bekerja di dalam maupun di luar negeri. Sebaliknya
tenaga kerja luar negeri dapat bekerja di negerinya sendiri maupun di Indonesia.
Situasi ini akan membuat lapangan kerja semakin luas. Peluang untuk mendapatkan
pekerjaan semakin besar apabila memiliki persyaratan yang dibutuhkan. Persyaratan
utama yang harus dimiliki oleh setiap tenaga kerja adalah memiliki pengetahuan dan
keterampilan serta dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris baik lisan maupun
tulisan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan berbahasa Inggris
sangat diperlukan untuk dapat berkomunikasi secara langsung (face to face) maupun
lewat media tulis/ cetak dan media elektronik. Di Indonesia pengajaran bahasa
Inggris diwajibkan mulai dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai
Perguruan Tinggi (PT). Pengajaran bahasa Inggris pada Sekolah Dasar (SD) tidak
diwajibkan tetapi baru tahap pengenalan. Usaha-usaha peningkatan mutu pengajaran
bahasa Inggris perlu mendapat perhatian serius agar hasil yang diinginkan lebih baik.
Jika dilihat kenyataan dewasa ini, pelajaran bahasa Inggris bagi siswa
merupakan salah satu mata pelajaran yang cukup sukar. Hal ini dapat dilihat dari
hasil Ujian Semester (nilai rapor) dan hasi Ujian Akhir Nasional (nilai murni) bahwa
persentase kelulusan mata pelajaran bahasa Inggris tergolong rendah. Rendahnya
1
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
2
kelulusan ini dapat dilihat dari kenyataan di dalam proses pembelajaran bahasa
Inggris di sekolah. Persiapan guru bahasa Inggris untuk membelajarkan siswa di
kelas, media pembelajaran, minat siswa, lingkungan sekolah dan lingkungan siswa,
dukungan orang tua siswa dan masyarakat.
Dalam meningkatkan pelajaran bahasa Inggris di SMP terdapat beberapa
permasalahan yang seharusnya dipertimbangkan. Permasalahan tersebut antara lain
meliputi kurikulum, kinerja guru, proses pembelajaran, materi ajar, metode dan
teknik mengajar, fasilitas belajar, motivasi, dan lain sebagainya.
Dalam masalah ini peranan guru harus lebih ditingkatkan lagi agar pelajaran
bahasa Inggris menjadi mata pelajran yang disenangi oleh siswa. Seorang guru harus
dapat memberikan dorongan atau motivasi kepada siswa agar siswa lebih tertarik
untuk belajar bahasa Inggris. Guru harus dapat menanamkan rasa percaya diri kepada
siswa bahwa bahasa Inggris sangat dibutuhkan dalam kehidupan terutama pada saat
mereka mencari pekerjaan.
Di samping itu guru hendaknya membelajarkan siswa dengan
mempergunakan cara atau teknik yang bervariasi dan menarik agar kegiatan
pembelajaran bahasa Inggris tidak membosankan. Yang lebih penting lagi guru harus
mengajarkan semua kompetensi dasar yang dituntut oleh Kurikulum 2004 atau
Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kompetensi dasar yang dimaksud adalah
mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis
(writing). Keempat kompetensi dasar ini harus dikuasai oleh siswa agar mereka dapat
lulus dari satu jenjang pendidikan. Standar kompetensi lulusan untuk mata pelajaran
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
3
bahasa termasuk bahasa Inggris menekankan pada kemampuan membaca dan
menulis (PP 19/2005 pasal 25 ayat 3).
Bertitik tolak dari standar kompetensi lulusan di atas, penulis merasa tertarik
untuk mengetahui cara atau teknik pembelajaran menulis yang efisien dan menarik
bagi siswa terutama bagi pemula. Siswa diharapkan dapat menghasilkan teks-teks
berbentuk naratif, recount, deskriptif, anekdot, prosedur, laporan serta bebagai iklan.
Penelitian tindakan kelas ini memfokuskan pada teknik pembelajaran menulis teks
deskriptif sederhana. Dari penelitian tindakan kelas ini diperoleh teknik
pembelajaran menulis teks deskriptif yang menarik dan langkah-langkah menulis
yang efisien bagi penulis pemula.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan dalam
pembelajaran bahasa Inggris di SMP, antara lain: pemahaman tentang KBK
(kurikulum 2004), kinerja guru, proses pembelajaran, materi ajar, metode dan teknik
mengajar, fasilitas belajar, dan motivasi.
C. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup pembelaran bahasa Inggris di SMP seperti
yang telah diidentifikasi di atas maka penelitian tindakan kelas ini dibatasi pada
teknik pembelajaran menulis teks deskriptif bagi penulis pemula (siswa kelas VII
SMP).
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
4
D. Rumusan Masalah
Masalah penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Apakah kemampuan menulis teks deskriptif Bahasa Inggris siswa kelas VII 1 SMP
Negeri 1 Ranah Batahan dapat meningkat dengan menggunakan materi
pembelajaran yang akrab dengan mereka?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan menulis teks deskriptif Bahasa Inggris siswa kelas VII 1
SMP Negeri 1 Ranah Batahan dengan menggunakan materi yang akrab dengan
mereka.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa: Siswa dapat menulis teks deskriptif Bahasa Inggris secara
sederhana sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Inggris
secara umum.
2. Bagi guru: Guru dapat memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan
tingkat perkembangan siswa sehingga siswa tertarik dengan materi yang
diberikan yang pada akhirnya tujuan pembelajaran mudah dicapai.
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
Menurut Depdiknas (2003), bahasa Inggris merupakan alat untuk
berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Berkomunikasi yang dimaksudkan adalah
mengunkapkan informasi, pikiran, perasaaan serta mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan budaya dengan menggunakan bahasa tersebut.
Berkomunikasi secara lisan dan tertulis dengan menggunakan ragam bahasa yang
sesuai dengan lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan/atau monolog
pendek terutama wacana yang berbentuk naratif, recount, deskriptif, anekdot,
prosedur, laporan serta bebagai iklan.
Agustien (2004:39-40) menyatakan bahwa mengajar bahasa Inggris atau
bahasa apapun berarti mengajarkan dua ragam bahasa: lisan dan tulis. Kita tidak
dapat berasumsi bahwa jika kita telah mengajar bagaimana membentuk kalimat dan
mengenalkan kosakata serta ucapannnya maka otomatis siswa dapat
menggunakannya dalam bahasa lisan dan tulis. Ragam tulis menjadi relatif lebih sulit
dibandingkan dengan ragam lisan karena pembaca tidak berada dalam konteks yang
sama dengan penulisnya. DePorter (2004: 78) menyatakan bahwa di suatu tempat di
dalam diri setiap manusia ada jiwa unik yang berbakat yang mendapatkan kepuasan
yang mendalam karena menceritakan suatu kisah, menerangkan bagaimana
melakukan sesuatu, atau sekadar berbagi rasa dan pikiran. Dorongan untuk menulis
5
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
6
itu sama besarnya dengan dorongan untuk berbicara; untuk mengkomunikasikan
pikiran dan pengalaman kita kepada orang lain; untuk, paling tidak, menunjukkan
kepada mereka siapa kita.
Lebih lanjut DePorter (2004) menyatakan bahwa anak-anak adalah penulis
alamiah yang masih polos yang selalu mempunyai sesuatu untuk dikatakan. Yang
mereka tulis kerap kali begitu segar dan mendalam. Tulisan mereka dapat membuat
orang-orang di sekitar mereka melihat segala sesuatu dengan cara yang tidak pernah
mereka lakukan sebelumnya.
Leonhardt (2005) menyatakan banyak penulis besar mulai membuat tulisan
dengan karangan autobiografis. Tulisan yang dihasilkan adalah karangan yang
menyangkut diri sendiri. Lebih lanjut dikatakan bahwa anak-anak harus sering dan
bebas menulis supaya prigel (sangat terampil) dalam menggunakan struktur kalimat
yang kompleks dan benar secara tata bahasa.
Ur (2000: 168) mengatakan bahwa proses menulis yang efektif tidak dapat
digeneralisasikan kepada seluruh siswa untuk menggunakan strategi tertentu tetapi
mereka bisa menghasilkan tulisan yang sama baiknya dengan cara yang berbeda.
Materi dan proses penulisan perlu bervariasi sesuai dengan penguasaan dan
kemampuan siswa.
Dengan demikian pembelajaran menulis tidak dapat dipisahkan dari
pengajaran bahasa Inggris. Setiap anak mempunyai potensi untuk menulis dan
dikembangkan potensi tersebut oleh guru. Guru harus dapat menggali dan
menumbuhkan potensi masing-masing anak didik untuk mampu menulis meskipun
produk tulisan yang sangat sedehana. Guru yang kompeten menggunakan strategi
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
7
dan materi pembelajaran menulis yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
Materi pembelajaran yang digunakan guru sangat besar peranannya untuk
mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
B. Kerangka Konseptual
Secara skematis kerangka koseptual dalam penelitian tindakan kelas ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka konseptual hubungan kedua variabel
C. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka perpikir di atas maka hipotesis pada
penelitian ini adalah:
“Dengan menggunakan materi pembelajaran yang akrab dapat meningkatkan
kemampuan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa kelas VII 1 SMP Negeri 1
Ranah Batahan.”
Penggunaan materi yang akrab dengan
siswa
Peningkatan kemampuan menulis teks deskriptif
sederhana
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang beupaya
meningkatkan kemampuan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa dengan
menggunakan materi pembelajaran yang akrab (familiar) dengan siswa.
B. Subjek Penelitian
Siswa kelas VII tahun pelajaran 2005/2006 terdiri dari 3 rombongan belajar
yang berjumlah 87 orang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII 1 yang
berjumlah 30 orang dijadikan objek penelitian ini. Sedangkan guru dan supervisor
pada penelitian ini adalah guru bahasa Inggris dengan latar pendidikan/ berijazah
bahasa Inggris.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di ruang kelas VII 1 SMP Negeri 1 Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian dilaksanakan pada saat pertemuan/tatap muka
reguler selama 2 (dua) bulan yaitu Pebruari dan Maret 2006 semester 2 tahun
pelajaran 2005/2006 seperti terlihat pada tabel berikut.
8
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
9
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
NO KEGIATAN
BULAN / MINGGU KE
PEBRUARI 06 MARET 06
1 2 3 4 1 2 3 4 5
1 Penyusunan Proposal
2 Persiapan perangkat/ media
3 Pelaksanaan siklus 1 dan refleksi
4 Pelaksanaan siklus 2 dan refleksi
5 Penulisan laporan tiap siklus
6 Penulisan laporan akhir
7 Seminar
8 Perbaikan laporan akhir
D. Prosedur Penelitian
Proses penelitian ini secara garis besar melalui 4 (empat) tahapan
kegiatan dan 2 (dua) siklus. Keempat tahapan tersebut yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan/evaluasi dan refleksi.
1. Perencanaan
a. Rencana Tindakan pada Siklus I
Dalam tahap rencana tindakan pada siklus I ini kegiatan-kegiatan
yang dilakukan sebagai berikut:
1) Menyusun persiapan mengajar.
2) Menyusun tugas-tugas yang dikerjakan oleh siswa.
3) Menyediakan kertas kerja siswa.
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
10
b. Rencana Tindakan pada Siklus II
Rencana tindakan yang dilakukan pada tahap ini ditetapkan
setelah refleksi tindakan pada siklus I dengan memperhatikan kekuatan
dan kelemahan yang ditemukan. Kekuatan yang ada pada siklus I lebih
dioptimalkan dan kelemahan diminimalkan.
2. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mempersiapkan segala
sesuatu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas yaitu
kesiapan guru sebagai peneliti, siswa sebagai subjek penelitian, materi, dan
media pembelajaran. Secara lebih rinci kegiatan-kegiatan tersebut adalah:
a. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang matang.
b. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
c. Memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran secara serius tetapi
tidak terpaksa dengan cara menjelaskan tujuan pembelajaran.
d. Menyediakan kertas kosong untuk peralatan menulis.
e. Mengelola kelas dengan baik agar siswa tidak merasa dibeda-bedakan.
f. Siswa mengejakan tugas-tugas sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
g. Semua kegiatan dilaksanakan pada saat belajar tatap muka reguler.
3. Pemantauan
Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer. Jenis
instrumen yang digunakan adalah:
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
11
a. Format observasi aktivitas interaktif: guru - siswa, siswa – guru, dan
siswa – siswa.
b. Format observasi guru dalam melaksanakan pembelajaran.
c. Catatan lapangan.
4. Evaluasi dan Refleksi
Data yang diperoleh pada siklus I dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk melakukan tindakan pada siklus II. Sedangkan evaluasi
pada siklus II dijadikan sebagai bahan untuk penyusunan laporan penelitian
tindakan kelas ini.
E. Instrumen Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII 1 SMP
Negeri 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat berjumlah 30 orang
dengan latar belakang yang beragam.
2. Instumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah
a. Lembaran observasi yang diadopsi dari Richards (2002)
b. Tes
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
12
F. Teknik Pengolahan Data
Untuk mengukur kemampuan memahami teks deskriptif bahasa Inggris
siswa kelas VII 1 digunakan rumus:
Skor rata-rata
PR = X 100
Skor maksimum
Pencapaian responden dikategorikan/dikelompokkan seperti tabel berikut
(Sudjana, 1982).
Tabel 2. Kelas Ketercapaian
No % Ketercapaian Kategori
1
2
3
4
5
90 –100
80 – 89
65 – 79
55 – 64
0 – 54
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Tidak baik atau gagal
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
13
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
Pelaksanaan tindakan dilakukan sebanyak 2 siklus. Berikut ini disajikan
pelaksanaan tindakan yang meliputi perencanaan, implementasi tindakan, refleksi
dan hasil penelitian serta pengujian hipotesis.
A. Siklus I
1. Perencanaan Penelitian
Potensi menulis siswa perlu digali dan ditumbuhkan untuk mampu
menulis meskipun produk tulisan yang sangat sederhana. Penggunaan materi
pembelajaran menulis yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dapat
meningkatkan kemampuan siswa untuk menulis dan sangat besar peranannya
untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Dengan demikian setiap
pembelajaran dalam kegiatan ini diberikan materi yang sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa dan materi yang tidak asing (familiar) bagi siswa.
2. Implementasi Tindakan
a. Persiapan
Agar pelaksanaan tindakan dapat berjalan sesuai dengan rencana
tindakan maka perlu dipersiapkan semua aspek yang meliputi: kesiapan
guru, siswa, materi, media dan observer.
Sebelum pelaksanaan tindakan, guru mempersiapkan perangkat
pembelajaran: rencana pelaksanaan pembelajaran, alat pembelajaran, dan
alat penilaian pencapaian tujuan.
13
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
14
b. Pelaksanaan
Alokasi waktu untuk mata pelajaran bahasa Inggris kelas VII per
minggu selama 180 menit atau 4 jam tatap muka yang dibagi menjadi 2
tatap muka. Pelaksanaan tindakan dimulai pada minggu pertama Pebruari
2006 yaitu setiap Senin dari jam 08.15 sampai dengan 09.45 WIB dan
Sabtu dari jam 07.30 sampai dengan 09.00 WIB di ruang kelas VII 1.
c. Pemantauan Penelitian
Pemantauan/observasi dilakukan oleh rekan sejawat yang
bertindak sebagai kolaborator sekaligus menjadi observer. Observer
memiliki latar pendidikan Bahasa Inggris. Observer memantau kegiatan
pembelajaran secara langsung di dalam ruang belajar selama proses
pembelajaran. Observer berpedoman kepada lembar observasi yang
disediakan. Monitoring dilakukan setiap tatap muka. Hasil monotoring
langsung diberikan observer kepada peneliti setelah selesai pembelajaran
setiap hari.
d. Refleksi Hasil Penelitian
Untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran, maka
dilakukan tes setiap tatap muka. Deskripsi hasil penilaian pada tes yang
diberikan pada siklus I secara umum dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Descriptive Statistics Siklus I
N Sum Min Max Mean Standard Deviation Variance
Nilai 1. 1 29 1620 30 90 55.86 14.52 210.837 Nilai 1. 2 29 1890 40 90 65.17 12.71 161.576 Nilai 1. 3 30 1990 40 90 66.33 12.17 148.161
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
15
Gambaran yang lebih rinci tentang distribusi nilai masing-masing
tes yang dilakukan dapat dilihat pada tabel dan histogram berikut ini.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 1
Nilai Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
30 3 10.0 10.3 10.3 40 3 10.0 10.3 20.7 50 7 23.3 24.1 44.8 60 9 30.0 31.0 75.9 70 5 16.7 17.2 93.1 80 1 3.3 3.4 96.6 90 1 3.3 3.4 100.0
Total 29 96.7 100.0 Missing System 1 3.3 Total 30 100.0
Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak berada
pada nilai 60 sebanyak 31%, sedangkan frekuensi paling sedikit berada
pada nilai 80 dan 90 masing-masing sebanyak 3,4%.
Berikut ini dapat digambarkan histogram distribusi frekuensi nilai
siklus I pertemuan 1 seperti terlihat pada gambar 2 berikut.
nilai 1. 1
90.080.070.060.050.040.030.0
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 14.52
Mean = 55.9
N = 29.00
Gambar 2. Histogram Nilai Siklus I Pertemuan 1
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
16
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata sebesar 55,9
dan simpangan baku sebesar 14,52 serta tingkat pencapaian skor sebesar
62,11% dari skor ideal, dan masuk ke dalam kategori kurang.
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 2
Nilai Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
40 2 6.7 6.9 6.9
50 3 10.0 10.3 17.2
60 10 33.3 34.5 51.7
70 8 26.7 27.6 79.3
80 4 13.3 13.8 93.1
90 2 6.7 6.9 100.0
Total 29 96.7 100.0
Missing System 1 3.3
Total 30 100.0
Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak berada
pada nilai 60 sebanyak 34,5%, sedangkan frekuensi paling sedikit berada
pada nilai 40 dan 90 masing-masing sebanyak 6,9%.
Di bawah ini dapat pula digambarkan histogram distribusi
frekuensi nilai siklus I pertemuan 2 seperti terlihat pada gambar 3.
nilai 1. 2
90.080.070.060.050.040.0
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 12.71
Mean = 65.2
N = 29.00
Gambar 3. Histogram Nilai Siklus I Pertemuan 2
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
17
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata sebesar
65,2 dan simpangan baku sebesar 12,71 serta tingkat pencapaian skor
sebesar 72,44% dari skor ideal, dan masuk ke dalam kategori cukup.
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 3
Nilai Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
40 2 6.7 6.7 6.7
50 2 6.7 6.7 13.3
60 9 30.0 30.0 43.3
70 11 36.7 36.7 80.0
80 4 13.3 13.3 93.3
90 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak
berada pada nilai 70 sebanyak 36,7%, sedangkan frekuensi paling sedikit
berada pada nilai 40, 50 dan 90 masing-masing 6,7%.
Histogram distribusi frekuensi nilai siklus I pertemuan 3 dapat
digambarkan seperti terlihat pada gambar 4 berikut.
nilai 1. 3
90.080.070.060.050.040.0
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 12.17
Mean = 66.3
N = 30.00
Gambar 4. Histogram Nilai Siklus I Pertemuan 3
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
18
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata sebesar 66,3
dan simpangan baku sebesar 12,17 serta tingkat pencapaian skor sebesar
73,67% dari skor ideal, dan masuk ke dalam kategori cukup.
B. Siklus II
1. Perencanaan Penelitian
Berdasarkan hasil refleksi siklus I yang dilakukan secara
berkolaborasi dengan observer rekan sejawat. Hal-hal yang perlu
disempurnakan dalam tindakan pembelajaran pada siklus II sebagai berikut:
a. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok diskusi berdasarkan
kesamaan topik/materi yang disukai masing-masing siswa.
b. Memberikan tugas kelompok untuk menulis teks deskriptif sangat
sederhana.
c. Memberikan tugas individu untuk menulis teks deskriptif sangat
sederhana yang dijadikan sebagai bahan penilaian untuk masing-masing
pertemuan.
2. Implementasi Tindakan
a. Persiapan
Sama halnya dengan rencana tindakan pada siklus I, maka pada
siklus II perlu pula dipersiapkan semua aspek yang meliputi: kesiapan
guru, siswa, materi, media dan observer.
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
19
Sebelum pelaksanaan tindakan, guru mempersiapkan perangkat
pembelajaran: rencana pelaksanaan pembelajaran, alat/media
pembelajaran, dan alat penilaian pencapaian tujuan.
b. Pelaksanaan
Rencana tindakan pada siklus II dilaksanakan pada ruang kelas
dan subjek serta periode (jam pelajaran) yang sama dengan siklus I.
Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk siklus II sama dengan alokasi
waktu siklus I yaitu 2 x 45 menit setiap tatap muka. Sebelum siswa
menulis teks deskriptif secara individu, mereka bekerja dalam kelompok
diskusi untuk menciptakan sebuah teks deskriptif sangat sederhana.
c. Pemantauan Penelitian
Pemantauan/observasi dilakukan oleh rekan sejawat yang
bertindak sebagai kolaborator dan observer pada siklus I. Observer
memantau kegiatan pembelajaran secara langsung di dalam ruang belajar
selama proses pembelajaran. Hasil monotoring langsung diberikan
observer kepada peneliti setelah selesai pembelajaran setiap hari.
d. Hasil Penelitian
Deskripsi hasil penilaian pada tes yang diberikan pada siklus II
secara umum dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.
Tabel 7. Descriptive Statistics Siklus II
N Minimum Maximum Sum Mean Std.
Deviation Variance
Nilai 2. 1 29 60 90 2180 75.17 9.86360 97.291 Nilai 2. 2 30 60 90 2210 73.67 9.99425 99.885 Nilai 2. 3 30 60 90 2220 74.00 9.32183 86.897
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
20
Gambaran yang lebih rinci tentang distribusi nilai masing-masing
tes yang dilakukan dapat dilihat pada tabel dan histogram berikut ini.
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 1
Nilai Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
60 5 16.7 17.2 17.2 70 9 30.0 31.0 48.3 80 10 33.3 34.5 82.8 90 5 16.7 17.2 100.0
Total 29 96.7 100.0 Missing System 1 3.3 Total 30 100.0
Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak berada
pada nilai 80 sebanyak 34,5%, sedangkan frekuensi paling sedikit berada
pada nilai 60 dan 90 masing-masing sebanyak 17,2%.
Histogram distribusi frekuensi nilai siklus II pertemuan 1 dapat
digambarkan seperti terlihat pada gambar 5 di bawah ini.
Nilai 2. 1
90.080.070.060.0
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 9.86
Mean = 75.2
N = 29.00
Gambar 5. Histogram Nilai Siklus II Pertemuan 1
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
21
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata sebesar
75,2 dan simpangan baku sebesar 9,86 serta tingkat pencapaian skor
sebesar 83,56% dari skor ideal, dan masuk ke dalam kategori baik.
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 2
Nilai Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
60 7 23.3 23.3 23.3 70 9 30.0 30.0 53.3 80 10 33.3 33.3 86.7 90 4 13.3 13.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak berada
pada nilai 80 sebanyak 33,3%, sedangkan frekuensi paling sedikit berada
pada nilai 90 sebanyak 13,3%.
Berikut ini dapat pula digambarkan histogram distribusi frekuensi
nilai siklus II pertemuan 2 seperti terlihat di bawah ini.
Nilai 2. 2
90.080.070.060.0
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 9.99
Mean = 73.7
N = 30.00
Gambar 6. Histogram Nilai Siklus II Pertemuan 2
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
22
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata sebesar
73.7 dan simpangan baku sebesar 9,99 serta tingkat pencapaian skor
sebesar 81,89% dari skor ideal, dan masuk ke dalam kategori baik.
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 3
Nilai Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
60 6 20.0 20.0 20.0 70 9 30.0 30.0 50.0 80 12 40.0 40.0 90.0 90 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Tabel 10 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak berada
pada nilai 80 sebanyak 40%, sedangkan frekuensi paling sedikit berada
pada nilai 90 sebanyak 10%.
Histogram distribusi frekuensi nilai siklus II pertemuan 3 dapat
digambarkan seperti terlihat pada gambar 7 berikut.
Nilai 2. 3
90.080.070.060.0
14
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 9.32
Mean = 74.0
N = 30.00
Gambar 7. Histogram Nilai Siklus II Pertemuan 3
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
23
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata sebesar 74,0
dan simpangan baku sebesar 9,32 serta tingkat pencapaian skor sebesar
82,22% dari skor ideal, dan masuk ke dalam kategori baik.
C. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Dengan
menggunakan materi pembelajaran yang akrab dapat meningkatkan kemampuan
menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa kelas VII 1 SMP Negeri 1 Ranah
Batahan.”
Secara umum perolehan setiap siswa pada tes yang dilakukan pada siklus
II lebih besar bila dibandingkan dengan perolehan pada siklus I seperti terlihat
pada tabel berikut.
Tabel 11. Rekapitulasi Nilai Siklus I dan II
No. urut siswa
N I L A I RT Sik II – RT Siklus I SIKLUS I SIKLUS II
I II III JLH RT I II III JLH RT
1 60 60 70 190 63.33 70 80 80 230 76.67 13.33 2 50 60 70 180 60.00 70 70 60 200 66.67 6.67 3 50 70 80 200 66.67 60 70 70 200 66.67 0.00 4 40 60 60 160 53.33 70 60 60 190 63.33 10.00 5 30 40 60 130 43.33 60 60 80 200 66.67 23.33 6 70 70 70 210 70.00 80 90 90 260 86.67 16.67 7 50 60 60 170 56.67 80 80 60 220 73.33 16.67 8 80 60 70 210 70.00 80 80 80 240 80.00 10.00 9 70 60 60 190 63.33 70 70 90 230 76.67 13.33 10 60 80 80 220 73.33 70 80 80 230 76.67 3.33 11 50 70 70 190 63.33 80 70 70 220 73.33 10.00 12 . 70 60 130 65.00 80 70 70 220 73.33 8.33 13 30 60 60 150 50.00 60 60 60 180 60.00 10.00 14 40 60 60 160 53.33 60 60 60 180 60.00 6.67 15 50 50 50 150 50.00 70 70 70 210 70.00 20.00 16 40 50 40 130 43.33 70 60 70 200 66.67 23.33 17 90 90 90 270 90.00 90 90 90 270 90.00 0.00 18 50 60 50 160 53.33 80 80 70 230 76.67 23.33 19 70 80 70 220 73.33 80 90 80 250 83.33 10.00
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
24
No. urut siswa
N I L A I RT Sik II – RT Siklus I SIKLUS I SIKLUS II
I II III JLH RT I II III JLH RT
20 70 80 80 230 76.67 90 80 80 250 83.33 6.67 21 70 70 70 210 70.00 90 80 80 250 83.33 13.33 22 60 . 70 130 65.00 60 80 70 210 70.00 5.00 23 60 80 70 210 70.00 80 80 70 230 76.67 6.67 24 60 70 80 210 70.00 90 60 60 210 70.00 0.00 25 30 40 40 110 36.67 . 70 70 140 70.00 33.33 26 60 90 90 240 80.00 70 90 80 240 80.00 0.00 27 50 50 60 160 53.33 80 70 80 230 76.67 23.33 28 60 70 70 200 66.67 70 80 80 230 76.67 10.00 29 60 60 70 190 63.33 90 60 80 230 76.67 13.33 30 60 70 60 190 63.33 80 70 80 230 76.67 13.33
Rata-rata 62.56 74.22 11.67
Pada tabel 11 kelihatan bahwa rata-rata pada siklus I adalah 62,56.
Sedangkan rata-rata pada siklus II adalah 74,22. Terdapat selisih antara kedua
siklus sebesar 11,67 yang berarti bahwa perolehan siswa pada siklus II lebih
tinggi dari siklus I.
Selanjutnya persentase ketercapaian siswa pada siklus II lebih tinggi
dibandingkan dengan ketercapaian pada siklus I seperti terlihat pada tabel
berikut.
Tabel 12. Rekapitulasi Skor Perolehan Siswa
Siklus Pertemuan ke % Ketercapaian Kategori
I 1 62,11 Kurang 2 72,44 Cukup 3 73,67 Cukup
II 1 83,56 Baik 2 81,89 Baik 3 82,22 Baik
Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian tindakan
kelas ini dapat diterima.
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
25
D. Diskusi
Berdasarkan hasil penelitian di atas ternyata bahwa penggunaan materi
pembelajaran yang akrab dapat meningkatkan kemampuan menulis teks
deskriptif bahasa Inggris siswa kelas VII 1 SMP Negeri 1 Ranah Batahan. Hal ini
sesuai dengan pendapat DePorter (2004) menyatakan bahwa anak-anak adalah
penulis alamiah yang masih polos yang selalu mempunyai sesuatu untuk
dikatakan. Yang mereka tulis kerap kali begitu segar dan mendalam.
Leonhardt (2005) menyatakan banyak penulis besar mulai membuat
tulisan dengan karangan autobiografis. Tulisan yang dihasilkan adalah karangan
yang menyangkut diri sendiri, sesuatu yang sangat dikuasai/dikenal siswa.
Sedangkan Ur (2000: 168) mengatakan bahwa proses menulis yang efektif tidak
dapat digeneralisasikan kepada seluruh siswa untuk menggunakan strategi
tertentu tetapi mereka bisa menghasilkan tulisan yang sama baiknya dengan cara
yang berbeda.
Dengan demikian siswa memiliki potensi/kemampuan menulis, termasuk
menulis teks deskriptif sangat sederhana. Mereka mulai menulis tentang topik
yang bersumber dari diri sendiri yang sangat akrab (familiar) dengan mereka.
Untuk menghasilkan tulisan yang baik, mereka memiliki strategi menulis yang
berbeda pula. Jadi dengan menggunakan materi yang akrab dengan siswa dapat
meningkatkan kemampuan menulis teks deskriptif bahasa Inggris siswa kelas VII
1 SMP Negeri 1 Ranah Batahan.
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Bedasarkan hasil penelitian yang dikemukakan pada BAB IV dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan materi yang akrab (familiar) dapat meningkatkan kemampuan
menulis teks deskriptif sangat sederhana dalam mata pelajaran bahasa
Inggris.
2. Diskusi dalam kelompok sebelum menulis secara individu dapat
menghasilkan teks deskriptif sangat sederhana yang lebih baik.
3. Penguasaan siswa untuk menulis teks deskriptif sangat sederhana dengan
menggunakan materi yang akrab dengan siswa sebesar 69,4% dan masuk
kategori cukup. Sedangkan penguasaan dengan menggunakan materi yang
familiar dan berdiskusi dalam kelompok sebelum menulis secara individu
sebesar 82,56% dan ini masuk kategori baik.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dikemukakan saran sebagai
berikut:
1. Materi yang akrab (familiar) sebaiknya digunakan sebagai materi untuk
menulis teks deskriptif sangat sederhana dalam mata pelajaran bahasa
Inggris.
26
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
27
2. Untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis teks deskriptif khususnya
berkaitan dengan generic structure teks deskriptif dan pola kalimat, siswa
perlu berdiskusi dalam kelompok.
3. Agar kemampuan siswa menulis teks deskriptif sangat sederhana menjadi
lebih baik, maka guru bahasa Inggris diharapkan terus mengembangkan
kemampuannya untuk membelajarkan siswa.
Drs. Ruston – PTK Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Ranah Batahan
28
DAFTAR PUSTAKA
Agustien, Helena I.R. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa Inggris. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Inggris Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
_____________ . 2005. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Sinar Grafika.
DePorter, Bobbi.& Mike Hernacki. 2005. Quantum Learning Membias Belajar Nyaman dan Menyenangkan.. Bandung: Kaifa.
Leonhardt, Mary. 2005. Cara Menjadikan Anak Anda Bergairah Menulis. Bandung: Kaifa.
Pratisto, Arif. 2004. Cara Mudah Mengatasi Statistik dan Rancangan Percobaan dengan Menggunakan SPSS 12. Jakarta: PT Elexmedia Computindo.
Richards, Jack C. 2002. Curriculum Development in Language Teaching. Cambridge: Cambridge University Press.
Sudjana. 1982. Teknik Analisis Korelasi dan Regresi. Bandung: Transito.
Ur, Penny. 2000. A Course in Language Teaching: Practice and Theory. Cambridge: Cambridge University Press.