smk3.ppt

75
Sistem Manajemen Keselamatan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dan Kesehatan Kerja Latar Belakang Kebijakan

Upload: guineverehoney

Post on 07-Dec-2014

1.693 views

Category:

Documents


362 download

DESCRIPTION

Pelatihan K3

TRANSCRIPT

Page 1: SMK3.ppt

Sistem Manajemen Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Keselamatan Dan Kesehatan

Kerja Kerja

Latar Belakang Kebijakan

Page 2: SMK3.ppt

DEFINISI MANAJEMEN DEFINISI MANAJEMEN DAN SISTEM MANAJEMENDAN SISTEM MANAJEMEN

Manajemen :suatu proses kegiatan yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasi, pelaksanaan, pengukuran dan tindak lanjut yang dilakukan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber

daya yang ada

Sistem Manajemen :kegiatan manajemen yang teratur dan saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Page 3: SMK3.ppt

DEFINISI SISTEM DEFINISI SISTEM MANAJEMEN K3MANAJEMEN K3

Bagian dari sistem manajamen perusahaan secara keseluruhan meliputi struktur organisasi, perencanaan, tangg. jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi :

pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko

yang berkaitan dengan kegiatan kerja

guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif

Page 4: SMK3.ppt

LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG KEBIJAKANKEBIJAKAN

• K3 masih belum mendapatkan perhatian yang memadai semua pihak

• Kecalakaan kerja yang terjadi masih tinggi• Pelaksanaan pengawasan masih bersifat

parsial dan belum menyentuh aspek manajemen

• Relatif rendahnya komitment pimpinan perusahaan dalam hal K3

• Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan kesadaran atas K3

• Tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja yang diterapkan oleh komunitas perlindungan hak buruh internasional

• Desakan LSM internasional dalam hal hak tenaga kerja untuk mendapatkan perlindungan

Page 5: SMK3.ppt

K3 masih belum mendapatkan perhatian yang memadai semua pihak:

• Masalah K3 masih belum menjadi prioritas program• Tidak ada yang mengangkat masalah K3 menjadi

issue nasional baik secara politis maupun sosial• Masalah kecelakaan kerja masih dilihat dari aspek

ekonomi, dan tidak pernah dilihat dari pendekatan moral

• Tenaga kerja masih ditempatkan sebagai faktor produksi dalam perusahaan, belum dirtempatkan sebagai mitra usaha

• Alokasi anggaran perusahaan untuk masalah K3 relatif kecil

Page 6: SMK3.ppt

Masih rendahnya komitment pimpinan perusahaan terhadap K3 :

• Dari jumlah perusahaan 160.041 (1995) menurut data UU No.7/1981, 13.381 merupakan perusahaan dengan tenaga kerja lebih dari 100 orang ( wajib mempunyai P2K3 sesuai pasal 10 UUKK No.1/1970)

• Jumlah P2K3 yang ada kurang dari 13.000 Dari P2K3 yang ada 10-12 % yang berfungsi,

Menunjukan komitment pimpinan perusahaan terhadap K3 masih rendah• Perusahaan yang mempunyai dokter

perusahaan (pasal 8 UUKK No.1/1970) tercatat 1.155 orang• Program pemeriksaan kesehatan tenaga kerja tidak jalan

Page 7: SMK3.ppt

Obyek Pengawasan dan Personil Pengawasan

Obyek Pengawasan : - th. 2001 : 169.524 prsh

- th. 2002 : 176.713 prsh

Pegawai Pengawas : 1.400 orang

Pengawas K3 : 336 orang

Jumlah Ahli K3 (th. 2003) : 772 orang

Jumlah Dokter Pemeriksa

Kes. Tenaga Kerja (th. 2003) : 159 orang

PELAKSANAAN PELAKSANAAN PENGAWASANPENGAWASAN

Page 8: SMK3.ppt

DASAR HUKUM DASAR HUKUM

Peraturan Peraturan Pelaksanaan Pelaksanaan

Peraturan Khusus Peraturan Khusus PP; Per.Men ; PP; Per.Men ; SE;SE;

Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945

Pasal 3, 9 dan 10 UU No.14 Tahun 1969Pasal 3, 9 dan 10 UU No.14 Tahun 1969

UU No.1 Tahun 1970UU No.1 Tahun 1970

Page 9: SMK3.ppt

DASAR HUKUM DASAR HUKUM

Peraturan Pelaksanaan

Peraturan Khusus PP; Per.Men ; SE;

Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945

Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU No. 13 / 2003 Ttg Ketenagakerjaan

UU No.1 Tahun 1970

Page 10: SMK3.ppt

DASAR HUKUM DASAR HUKUM

•Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :

Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

•UU No.14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai ketenagakerjaan

Pasal 3

Tiap tenaga kerja berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi kemanusiaan

Page 11: SMK3.ppt

DASAR HUKUM DASAR HUKUM Pasal 9Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agamaPasal 10Pemerintah membina norma perlindunggan tenaga kerja yang meliputi :(1) norma keselamatan kerja (2) norma kesehatan kerja (3) norma kerja (4) pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja

UU No. 14/1969

Page 12: SMK3.ppt

Pasal 86 UU No.13/2003(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk

memperoleh perlindungan atas :a. keselamatan dan kesehatan kerja;b. moral dan kesusilaan; danc. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia

serta nilai-nilai agama;

(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja

(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

Paragraf 5Paragraf 5Keselamatan dan Kesehatan KerjaKeselamatan dan Kesehatan Kerja

Page 13: SMK3.ppt

Pasal 87 UU No.13/2003

(1)Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan

(2)Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah

Page 14: SMK3.ppt

Pasal 190 UU No.13/2003Pasal 190 UU No.13/2003

(1)(1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai sanksi administratif atas pelanggaran sanksi administratif atas pelanggaran ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15, Pasal 25, dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15, Pasal 25, Pasal 38 ayat (2), Pasal 45 ayat (1), pasal 47 Pasal 38 ayat (2), Pasal 45 ayat (1), pasal 47 ayat (1), Pasal 48, Pasal 87, Pasal 106, Pasal ayat (1), Pasal 48, Pasal 87, Pasal 106, Pasal 126 ayat (3), dan Pasal 160 ayat (1) dan ayat 126 ayat (3), dan Pasal 160 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang ini serta peraturan (2) Undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.pelaksanaannya.

BAB XVIBAB XVIBagian KeduaBagian Kedua

Sangsi AdministratifSangsi Administratif

Page 15: SMK3.ppt

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:pada ayat (1) berupa:

a. teguran;a. teguran;

b. peringatan tertulis;b. peringatan tertulis;

c. pembatasan kegiatan usaha;c. pembatasan kegiatan usaha;

d. pembekuan kegiatan usaha;d. pembekuan kegiatan usaha;

e. pembatalan persetujuan;e. pembatalan persetujuan;

f. pembatalan pendaftaran;f. pembatalan pendaftaran;

g. penghentian sementara ssebagian atau g. penghentian sementara ssebagian atau seluruh alat produksi;seluruh alat produksi;

h. pencabutan ijin.h. pencabutan ijin.

(3) Ketentuan mengenai sanksi administratif (3) Ketentuan mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Menteridiatur lebih lanjut oleh Menteri

Page 16: SMK3.ppt

SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN

(Permennaker No. Per. 05/Men/1996.

Pengembangan , Penerapan, Pencapaian, Pengkajian, Pemeliharaan, Kebijakan K3

Pengendalian Resiko Kegiatan Kerja

Tempat Kerja aman, Tertip, Efisien

SMK3

Struktur Organisasi, Perencanaan,

Tanggung Jawab, Pelaksanaan, Prosedur

dan Proses, Sumber daya

Page 17: SMK3.ppt

KomitmenKomitmen dan dan menjaminmenjamin

Penetapan Penetapan Kebijakan K3Kebijakan K3

PerencanaanPerencanaan

K3K3

PenerapanPenerapanK3K3

PengukuranPengukuran dandan

EvaluasiEvaluasi

PeningkatanBerkelanjutan

PeninjauanPeninjauan UlangUlang &&

PeningkatanPeningkatanoleh manajemenoleh manajemen

PeninjauanPeninjauan UlangUlang &&

PeningkatPeningkatananManajemenManajemen

5 prinsip dasar dalam penerapan SMK3

Page 18: SMK3.ppt

Harus Memenuhi Persyaratan Minimum : - 5 prinsip dasar

- 12 unsur/elemen

dilaksanakan oleh perusahaan disemua sektor dan terintegrasi dgn sistem

Manajemen Perusahaan

Wajib

Untuk perusahaan-2 di sektor kegiatan usaha tertentu dapat merubah atau menambah unsur-unsur sesuai jenis dan tingkat

resiko bahaya yg ada atas persetujuan MenteriPasal 5 ayat (3)

Page 19: SMK3.ppt

PENGAWASANPENGAWASANBab IV Pasal 5Bab IV Pasal 5

MENAKER DIREKTUR

PEG.PENGAWAS

AHLIK3

DOKTERPRSH

P2K3

• DEP/DINAS• LUAR

DEPNAKER• POLI . PRSH

•JASA KESEH • PRSH

• PEMERINTAH • SWASTA- INDUSTRI- JASA ----PJIT

PANITIABANDING

Page 20: SMK3.ppt

1970

1988

1992

1994

1996

VR 1910 - Periode

MOM Degree No.1261/1988 on Third Company of Boiler Technical Inspection

MOM Regulation No. 04/1995 on OSH Company Services

MOM Regulation No. 05 OSH MS jo. Article 87 Act No.13 Year 2003 on Man Power

Transformation proces from rawing to steering

OSH Inspection Privatitation

Direct Inspection

Indonesian OSH Inspection System Indonesian OSH Inspection System ParadigmParadigm

MOM Regulation No: 02/1992 on OSH Expert

1987 MOM Regulation No : 04/ 1987 on OSH Committee

The Role of OSH

Stakeholder

Page 21: SMK3.ppt

KEWAJIBAN PENGURUS

• Pasal 8 - Pemeriksaan Kesehatan Badan

• Pasal 9 - Menjelaskan dan menunjukan kondisi dan bahaya di tempat kerja

- Semua pengaman dan alat perlindungan yang

diharuskan - APD - Cara dan sikap bekerja yang aman

- Mempekerjakan setelah yakin - Pembinaan

- Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3

Page 22: SMK3.ppt

• Pasal 10 - Membentuk P2K3

• Pasal 11 - Laporan kecelakaan

• Pasal 14 - Menempatkan secara tertulis - Memasang poster

- Menyediakan APD secara cuma-cuma

Page 23: SMK3.ppt

TUJUAN PENERAPAN TUJUAN PENERAPAN SMK3SMK3

• Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia (pasal 27 ayat 2 UUD 1945)

• Meningkatkan komitment pimpinan perusahaan dalam melindungi tenaga kerja

• Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja untuk menghadapi kompetisi perdagangan global

• Proteksi terhadap industri dalam negeri• Meningkatkan daya saing dalam perdagangan

internasional• Mengeliminir boikot LSM internasional terhadap

produk ekspor nasional• Meningkatkan pelaksanaan pencegahan kec.

melalui pendekatan sistem• Perlunya upaya pencegahan terhadap problem

sosial dan ekonomi yang tekait dengan penerapan K3

Page 24: SMK3.ppt

K3

UU No.13 /2003

p. 86 p. 87

UU No.1/1970

Tempat Kerja

PP - SMK3

Perusahaan

Per.Men. 05/1996 SMK3

UU No.14/1969

P. 3, 9, 10

UU No.1/1970

Tempat Kerja

a.l. :

Page 25: SMK3.ppt

Dasar Hukum Dasar Hukum SMK3SMK3

Pasal 27 (2) UUD1945

Undang-undang Ketenagkerjaan

Pasal 86 Pasal 87

• UU No.1/1970• Per. Menaker No. 05/Men/1996• Kep.Menaker No. Kep.19/Men/1997

PP Penerapan SMK3

Sangsi pelanggaran

Page 26: SMK3.ppt

ILOILOThe most efficient way to build

a sustained safety culture

Establishment of OSH MS

Page 27: SMK3.ppt

Regulation Based OSHOSH Program

Risk Based OSHOSH Program

OSH MSOSH MS

Page 28: SMK3.ppt

• Management Commitment• Condition of Employment• Fear/Discipline• Rules/Procedures• Supervisor Control, Emphasis, and Goals

• Value All People• Training

• Personal Knowledge,

Commitment, and Standards• Internalization• Personal Value• Care for Self• Practice, Habits• Individual Recognition

• Help Others Conform• Others’ Keeper• Networking Contributor

• Care for Others• Organizational Pride

Dependent Dependent Independent IndependentReactiveReactive

•Safety by Natural Instinct

•Compliance is the Goal

•Delegated to Safety Manager

•Lack of Management Involvement

Natural Instincts

Supervision

Self

Teams

Inju

ry R

ate

s

Interdependent Interdependent

SMK3 MEMBANGUN BUDAYA K3 SMK3 MEMBANGUN BUDAYA K3

Engineering Control

OSH - MS Behavioral Safety

Page 29: SMK3.ppt

AUDIT SMK3

Per.Menaker No. 05/MEN/1996

AUDIT SMK3

Per.Menaker No. 05/MEN/1996

Page 30: SMK3.ppt

DEFINISI AUDIT SMK3

• Alat untuk mengukur besarnya keberhasilan pelaksanaan dan penerapan SMK3 di tempat kerja

• Pemeriksaan secara sistimatik• Audit dilakukan secara independen • Audit SMK3 dilakukan oleh Badan Audit

independen

Page 31: SMK3.ppt

Bagi perusahaan :- Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih dari

100 org - < 100 org dgn tingkat resiko bahaya

tinggi

Dibuktikan dgn

Audit

MEKANISME AUDIT SMK3MEKANISME AUDIT SMK3

EkternalEkternal(3 th sekali)

InternalInternal

Badan Audit(Auditor)

Pengusaha/Pengurus

Pengawasan oleh Instansi

Ketenagakerjaan pd Pem.Prop, Pem.Kab/Kot

Page 32: SMK3.ppt

MEKANISME PELAKSANAAN AUDIT

• Untuk pembuktian penerapan SMK3, prsh dpt melakukan audit melalui badan audit yg ditunjuk Menteri

• Audit SMK3 dilakukan meliputi 12 unsur• Perubahan atau penambahan unsur sesuai perkembangan

diatur Menteri• Direktur berwenang menetapkan perusahaan yg dinilai wajib

untuk diaudit berdasarkan pertimbangan tingkat resiko bahaya

• Audit SMK3 dilaksanakan sekurang-kurangnya 3 tahun sekali• Audit SMK3 dilakukan badan audit • Badan audit membuat RTA• Menyampaikan RTA kpd Menteri/Pejabat yg ditunjuk,

pengrurs tempat kerja, kantor tenaga kerja setempat• Mengadakan koordinasi dgn kantor tenaga kerja setempat • Prsh wajib menyediakan dokumen yg diperlukan untuk

pelaksanaan audit

Page 33: SMK3.ppt

• Badan audit wajib menyampaikan lapotran audit lengkap kpd Direktur dgn tembusan kpd pengurus prsh

• Laporan tsb menggunakan formulir yg telag ditetapkan• Setelah menerima laporan audit, Direktur melakukan

evaluasi dan penilaian• Berdasarkan hasil evaluasi dan penilaian, Direktur :

1. Memberikan sertifikat dan bendera penghargaan sesuai tingkat pencapaian, atau

2. Menginstruksikan kpd pegawai pengawas untuk mengambil tindakan berdasarkan hasil temuan audit atas pelanggaran per.per-uu-an

• Sertifikat ditanda tangani Menteri dan berlaku untuk waktu 3 tahun

• Pembinaan dan pengawasan thd penerapan SMK3 dilakukan oleh Menteri atau Pejabat yg ditunjuk

• Biaya pelaksanaan audit dibebankan kpd prsh ybs

Page 34: SMK3.ppt

Tahapan Audit Tahapan Audit EksternalEksternal

Tahap Persiapan

1. Pemeriksaan dokumen2. Wawancara utk klarifikasi3. Pengamatan aktivitas Prsh4. Pengamatan kondisi dan

ling.kerja5. Penilaian kriteria

berdasarkan temuan

1. Terpenuhi2. Tdk terpenuhi

minor3. Tdk terpenuhi

mayor4. Observasi

Tingkat Penilaian

Pertemuan Awal

Pemeriksaan

Pertemuan Akhir

Penilaian Kriteria

Page 35: SMK3.ppt

Badan Audit :1. Status Perusahaan BUMN atau Swasta Nasional2. Memiliki Kacab di Tk Propinsi3. Memiliki bukti Wajib Lapor Ke-TK-an4. Memiliki minimal 10 Auditor eksternal senior dan

20 Auditor junior5. Pengalaman dalam audit sistem

Badan Audit SMK3Badan Audit SMK3

MenteriMenteri

PermohonanTertulis SKP

SKP(berlaku 3 th)

DirekturDirekturEvaluasi

(1 kali dlm 1 th)

Page 36: SMK3.ppt

Persyaratan Auditor Eksternal Senior 1. Pengalaman sbg Auditor Eksternal SMK3

minimal 1 th2. Tlh melaksanakan Audit kesesuaian dari Audit

Eksternal SMK3 minimal 10 kali3. Tlh menjadi ketua tim audit dari Audit Eksternal

SMK3 minimal 3 kali4. Tlh melakukan verifikasi laporan Audit

Eksternal minimal 3 kali

MenteriMenteri

PermohonanTertulis SKP

DirekturDirektur Evaluasi(1 kali dlm 1 th)

SKP(berlaku 3 th)

Auditor

Page 37: SMK3.ppt

PERUSAHAANPERUSAHAAN

DIREKTUDIREKTURR

Permohoana Audit

Dinas Ketenagakerjaan

pd Pem Prop

Dinas Ketenagakerjaan

pd Pem kab/kota

RENCANA TAHUNAN AUDITRENCANA TAHUNAN AUDITMekanisme Mekanisme

PermohonanUtk di Audit(sukarela)

TetapkanRTA

Badan Audit

LaporanAudit

Audit Eksternal

Page 38: SMK3.ppt

TEKNIK AUDIT SMK3TEKNIK AUDIT SMK3

Page 39: SMK3.ppt

1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen

2. Pendokumentasian Strategi

3. Peninjauan Ulang Desain dan Kontrak

4. Pengendalian Dokumen

5. Pembelian6. Keamanan Bekerja

Berdasarkan SMK37. Standar

Pemantauan8. Pelaporan dan

Perbaikan9. Pengelolaan

material dan perpindahannya

10. Pengumpulan dan penggunaan data

11. Audit SMK312. Pengembangan

Ketrampilan dan Kemampuan

Elemen Audit1. Penetapan

Kebijakan K32. Perencanaan

Penerapan K33. Penerapan K34. Pengukuran,

Pemantauan, dan Evaluasi Kinerja K3

5. Peninjauan secara teratur untuk meningkatkan kinerja K3 secara berkesinambungan

Prinsip Dasar1.Komitmen dan kebijakan

1.1 Kepemimpinan dan komitmen1.2 Initial Review

1.3 Kebijakan K32. Perencanaan

2.1 Perenc ident bhy, penilaian resiko dan pengend resiko 2.2 Per. per uu dan persyart

lainnya 2.3 Tujuan dan sasaran 2.4 Indikator kinerja 2.5 Perenc awal dan

perencanaan kegiatan yg berlangsung3. Penerapan

3.1 Jaminan kemampuan3.2 Kegiatan pendukung3.3 Ident SB, penilaian dan

pengendalian resiko4.Pengukuran dan evaluasi

4.1 Inspeksi dan pengujian 4.2 Audit SMK3

4.3 Tindakan perbaikan dan pencegahan5. Tinjauan ulang dan peningkatan

pihak mgt

Pedoman Penerapan

Page 40: SMK3.ppt

HUBUNGAN ANTARA PRINSIP-PRINSIP SMK3 DENGAN ELEMEN AUDIT SMK3

12 ELEMEN 5 PRINSIP SMK3Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen Komitmen ( prinsip 1)

Strategi Pendokumentasian Perencanaan ( prinsip 2)

Peninjauan Ulang Desain dan Kontrak Perencanaan ( prinsip 2)

Pengendalian Dokumen Pelaksanaan (prinsip 3 )

Pembelian Pelaksanaan (prinsip 3 )

Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3 Pelaksanaan (prinsip 3 )

Standar Pemantauan Pengukuran ( prinsip 4 )

Pelaporan dan Perbaikan Perbaikan (prinsip 5)

Pengelolaan material dan perpindahannya Pelaksanaan (prinsip 3 )

Pengumpulan dan penggunaan data Pengukuran ( prinsip 4 )

Audit SMK3 Pengukuran ( prinsip 4 )

Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan Perbaikan (prinsip 5 )

Hw 1

Page 41: SMK3.ppt

ELEMEN SMK3

Page 42: SMK3.ppt

1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAANKOMITMEN 1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAANKOMITMEN

1.1 KEBIJAKAN K3* tertulis dan bertanggal* ditanda tangani pengusaha/pengurus* disusun dng proses konsultasi* mengkomunikasikan kebijakan* dibuat kebijakan khusus bila diperlukan

* peninjauan ulang kebijakan 1.2. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG BERTINDAK

* disebar luaskan dan didokumentasikan* penunjukan penanggung jawab sesuai peraturan UU* tanggung jawab pimpinan unit* saran ahli K3* pelatihan keadaan darurat petugas penanggung jawab

* laporan kinerja K3 * tanggung jawab thd kontraktor dan org lain di

tempat kerja * memelihara dan mendistribusikan info K3 yang baru * tanggung jawab pengurus untuk menjamin SMK3

dilaksanaka

Page 43: SMK3.ppt

1.3 TINJAUAN ULANG DAN EVALUASI

* dicatat dan didokumentasikan* diuapayakan masuk dalam perencanaan tindakan manajemen* meninjau ulang pelaksanaan SMK3

1.4 KERTELIBATAN DAN KONSULTASI DNG TK

* pendokumentasian konsultasi dan keterlibatan TK dan wakil prsh* prosedur konsultasi* membentuk P2K3* jabatan Ketua P2K3 sesuai peraturan * jabatan sekretaris P2K3 – ahli K3

* fungsi P2K3 dlm pengendalian resiko * pertemuan rutin P2K3 dan hasilnya diumumkan * tugas P2K3 untuk membuat laporan ruitin

* pembentukan kel.kerja yang diperlukan dan pelatihannya* pengumuman ttg struktur kel.kerja

Page 44: SMK3.ppt

2. STATEGI P[ENDOKUMENTASIAN2. STATEGI P[ENDOKUMENTASIAN

2.1 PERENCANAAN RENSTRA K3* identifikasi potensi bahaya oleh petugas kompeten* penetapan RENSTRA K3 dan penerapan* pembuatan RENSUS berkaitan dng produk, proses, proyek atau tempat kerja tertentu* perencanaan berdasarkan potensi bahaya, insiden, catatan K3* perencanaan tujuan K3 yg dpt diukur, menentapkan prioritas dan

penyediaan sumber daya2.2 MANUAL SMK3

* manual meliputi kebijakan, tujuan, rencana, prosedur K3 untuk semua tingkatan

dlm prsh* bila diperlukan dibuat manual khusus yg berkaitan dgn produk, proses atau tempat

kerja tertentu* manual SMK3 mudah didapat semua personil prh

2.5 PENYEBARAN INFORMASI K3 * informasi kegiatan dan maslah K3 disebarkan secara sistematis * catatan informasi K3 dipelihara dan bersifat terbuka

Page 45: SMK3.ppt

3. PENINJAUAN ULANG PERANGCANGAN (Design) DAN 3. PENINJAUAN ULANG PERANGCANGAN (Design) DAN KONTRAK KONTRAK

3.1 PENGENDALIAN PERANCANGAN* adanya prosedur yg terdokumentasi dlm tahap perancangan atau

perancangan ulang* prosedur dan instruksi kerja disusun selama tahap perancangan* verifikasi perancangan dilakukan oleh petugas yg kompeten* semua perubahan dan modifikasi perancangan yg berimplikasi thd K3 diidentifikasi, didokumentasikan, ditinjau ulang dan disetujui oleh

petugas yg berwenang

3.2 PENINJAUAN ULANG KONTRAK• adanya prosedur yg mampu mengidentifikasi dan menilai

potansi bahaya K3, lingkungan dan masyarakat pada saat memasok barang dan jasa dlm suatu kontrak

• Identifikasi bahaya dan penilaian resiko dilakukan pada tahap tinjauan ulang kontrak o;eh personil yg kompeten

• kontrak ditinjau ulang untuk menjamin pemasok dpt memenuhi persyaratan K3

• Catatan tunjauan ulang kontrak dipelihara dan didokumentasikan

Page 46: SMK3.ppt

4. PENGENDALIAN DOKUMEN4. PENGENDALIAN DOKUMEN

4.1 PERSETUJUAN DAN PENGELUARAN DOKUMEN• Adanya identifikasi status, wewenang, tanggal

pengeluaran dan tanggal modifikasi• Tercantum penerima distribusi dokumen• Dokumen edisi terbaru disimpan secara

sistematis pd tempat yg ditentukan• Dokumen usang disingkirkan, sedang dokumen

usang yg disimpan untuk keperluan tertentu diberi tanda khusus

4.2 PERUBAHAN DAN MODIFIKASI DOMUKEN• Adanya sistem untuk membuat dan menyetujui

perubahan dokumen K3• Adanya catatan alasan perubahan dalam

dokumen atau lampirannya• Adanya prosedur pengendalian dokumen atau

daftar seluruh dokumen yg mencantumkan status setiap dokumen untuk mencegah penggunaan dokumen usang

Page 47: SMK3.ppt

5. PEMBELIAN5. PEMBELIAN

5.1 SPESIFIKASI PEMBELIAN BARANG DAN JASA•Adanya prosedur terdokumentasi untuk menjamin spek dan informasi relevan dgn K3 telah diperiksa sebelum keputusan membeli

•Spek pembelian harus sesuia dgn peryaratan peraturan perundangan dan standar yg berlaku

•Dilakukan konsultasi dgn TK yg potensial berpengaruh pd saat keputusan pembelian dilakukan

•Pertimbangan thd kebutuhan pelatihan, pasokan APD dan perubahan prosedur kerja, sebelum dilakukan pembelian.

5.2 SISTEM VERIFIKASI UNTUK BARANG DAN JASA YANG DIBELI•Barang dan jasa yg dibeli diperiksa kesesuaiannya dgn spesifikasi pembelian

5.3 KONTROL BARANG DAN JASA YANG DIPASOK PELANGGAN• Dilakukan identifikasi bahaya dan penilaian resiko thd barang

danjasa yg dipasok pelanggan sebelum digunakan. Catatannya dipelihara

• Produk yg disediakan dapat diidentifikasi dengan jelas

Page 48: SMK3.ppt

6. KEAMANAN BEKERJA BERDASARKAN SMK36. KEAMANAN BEKERJA BERDASARKAN SMK3

6.1 SISTEM KERJA•Petugas kompeten telah melakukan identifikasi bahaya potensial dan resiko dari suatu proese kerja

•Penetapan tingkat upaya pengendalian resiko•Adanya prosedur kerja terdokumentasi untuk tugas berisiko tinggi. Bila perlu dengan sistem Ijin Kerja

•Prosedur kerja atau petunjuk untuk mengelola resiko terdokumentasi

•Memperhatikan per.,standar, ketentuann pel. Saat mengembangkan atau melakukan modifikasi prosedur atau petunjuk kerja

•Prosedur kerja dan instruksi kerja dibuat oleh petugas kompeten dan disahkan pejabat yang ditunjuk

•Penyediaan APD dan digunakan secara benar, selalu dlm kondisi layak

•APD dipastikan dan dinyatakan laik pakai sesuai dgn ketentuan

•Upaya pengendalian resiko ditunjau ulang bila terjadi perubahan proses kerja

Page 49: SMK3.ppt

6.2 PENGAWASAN•Dilakukan pengawasan terhadap pelaksanaan prosedur dan petunjuk kerja

•Pengawasan dilakukan sesuai tingkat kemampuan dan tingkat resiko tugas

•Pengawas berperan dlm identifikasi bahaya dan pembuatan upaya pengendalian

•Pengawas diikutkan dlm pelaporan dan penyelidikan kecelakaan dan PAK

•Pengawas ikut serta dlm proses konsultasi

6.3 SELEKSI DAN PENEMPATAN PERSONIL•Persyaratan tugas`tertentu, termasuk persyaratan kesehatan diidentifikasi dan dipakai untuk menyeleksi dan menempatkan TK

•Penugasanharus berdasarkan kemampuan dan tingkat ketrampilan TK

Page 50: SMK3.ppt

6.4 LINGKUNGAN KERJA •Dilakukan penilaian lingkungan kerja untuk mengetahui daerah yg memerlukan pembatasan masuk

•Adanya pemngendalian atas tempat-tempat dgn pembatasan ijin masuk

•Fasilitas dan layanan yg tersedia di tempatn kerja sesuai dgn standar dan pedoman teknis

•Rambu keselamatan dan ointu darurat harus dipasang sesuai standar dan pedoman teknis

Page 51: SMK3.ppt

6.5 PEMELIHARAAN, PERBAIKAN DAN PERUBAHAN SARANA PRODUKSI•Dilakukan penjadwalan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi serta peralatan yg mencakup verifikasi peralatan pengaaman sesuai peraturan, standar dan ketentuan

•Catatan yg memuat data kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan yang dilakukan disimpan dan dipelihara

•Sarana produksi yg harus terdaftar memliki sertifikat yg masih berlaku

•Perawatan, perbaikan dan setiap perubahan harus dilakukan personel yg kompeten

•Perubahan sarana produksi harus sesuai persyaratan peraturan

• Terdapat prosedur untuk permintaan pemeliharaan perlaatan yg kondisi K3 nya kurang baik dan perlu perbaikan

•Terdapat sistem penandaan bagi alat yang tidak aman atau yg sudah tidak digunakan

•Bila diperlukan dilakukan penerapan sistem penguncian pengoperasian (lock out system)

•Terdapat prosedur persetujuan untuk menjamin peralatan produksi dlm kondisi aman untuk diopersaikan

Page 52: SMK3.ppt

6.6 PELAYANAN•Adanya prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi persyaratan, bila prh dikontrak untuk menyediakan pelayanan yg tunduk pd standar dan UU KK

•Adanya prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi persyaratan, bila prh diberi pelayanan melalui kontrak

6.7 KESIAPAN UNTUK MENANGANI KEADAAN DARURAT•Potensi keadaan darurat (di luar/di dlm temoat kerja) telah diidentifikasi dan prosedur keadaan darurat didokumentasikan

•Prosedur diuji dan ditinjau ulang secara rutin oleh petugas yg kompeten

• TK mendapat instruksi dan pelatihan yg sesuai tingkat resiko•Petugas diberikan pelatihan khusus•Instruksi dan hubungan keadaan darurat diperlihatkan secara jelas/mencolok dan diketahui seluruh TK

•Alat dan sistem diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala•Kesesuaian, penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan darurat telah dinilai petugas yg kompeten

Page 53: SMK3.ppt

6.8 PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN• Evaluasi alat P3K dan menjamin sistem P3K yg

ada memenuhi standar dan pedoman teknis• Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai

per.per-uu-an yg berlaku

Page 54: SMK3.ppt

7.1 PEMERIKSAAN BAHAYA• Pelaksanaan inspeksi secara teratur• Dilaksanakan bersama oleh wakil pengurus dan TK yg telah

dialatih• Mencari masukan dr petugas di tempat yg diperiksa• Menggunakan cheklist• Laporan inspeksi kpd Pengurus dan P2K3• Memantau tindakak kolektif untuk menentukan efektifitasnya

7.2 PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA• Dilaksankan secara teratur dan hasilnya dicatat dan

dipelihara• Meliputi faktor fisik, kimia, biologis, radiasi dan psikologis

7.3 PERALATAN INSPEKSI, PENGUKURAN DAN PENGUJIAN• Adanya sistem terdokumentasi thd identifikasi, kalibrasi,

pemeliharaan dan penyimpanan alat pemeriksaan, ukur dan uji K3

• Alat dipelihara dan dikalibrasi petugas yg kompeten

7. STANDAR PEMANTAUAN7. STANDAR PEMANTAUAN

Page 55: SMK3.ppt

7.4 PEMANTAUAN KESEHATAN• Pemantauan kesehatan TK sesuai per.per-uu-an• Dilakukan identifikasi keadaan dimana

pemeriksaan kesehatan perlu dilakukan• Dilakukan oleh Dokter pemeriksa yg ditunjuk• Adanya pelayanan kesehatan kerja sesuai per. yg

berlaku• Catatan pemantauan kesehatan dibuat sesuai

dgn per.per-uu-an yg berlaku

Page 56: SMK3.ppt

8.1 PELAPORAN KEADAAN DARURAT• Adanya prosedur proses pelaporan sumber bahaya da

diberitahukan setiap personil

8.2 PELAPORAN INSIDEN• Adanya prosaedur terdokumentasi yg menjamin semua

kecelakaan dan PAK serta insiden dilaporkan• Pelaporan kec. dan PAK sesuai per.per-uu-an

8.3 PENYELIDIKAN KECELAKAAN• Adanya prosedur penyelidikan kec. dan PAK• Dilakukan oleh petugas atau ahli K3 yg telah dilatih• Laporan penyelidikan berisi saran dan jadwal

pelaksanaan perbaikan• Tindakan perbaikan diberikan kpd petugas yg ditunjuk • Tindakan perbaikan didiskusikan dgn TK di tempat

terjadinya kec.• Pemantauan efektivitas tindakan perbaikan

8. PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN8. PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN

Page 57: SMK3.ppt

8.4 PENANGAN MASALAH• Adanya prosedur untuk mnanganai masalah

K3 sesuai per.per-uu-an yg berlaku• TK diberitahu prosedur penanganan

masalah K3 dan menerima informasi kemajuan penyeleseiannya

Page 58: SMK3.ppt

9.1 PENANGANAN SECARA MANUAL DAN MEKANIS• Adanya prosedur mengidentifikasi potensi bahaya

dan menilai resioko yg berhubungan dgn penanganan secara manual dan mekanis

• Dilakukan oleh petugas yg kompeten• Prsh menerapkan dan meninjau ulang cara

pengendalian resiko• Metode penananan bahan meliputi metode mencegahan

thd kerusakan, tumpahan dan

9.2 SISTEM PENGANKUTAN DAN, PENYIMPANAN DAN PEMBUANGAN

• Adanya prosedur yg menjamin bahan disimpann dan dipindahkan dgn cara yg aman sesuai per.

• Adnya prosedur yg menjelaskan persyaratan pengendalian bahan yg dapat rusak atau kedaluwarsa

• Terdapat prosedur yg menjamin bahan dibuang dgn cara aman sesuai per.

9. PENGELOLAAN MATAERIAL DAN PERPINDAHANNYA9. PENGELOLAAN MATAERIAL DAN PERPINDAHANNYA

Page 59: SMK3.ppt

9.3 BAHAN-BAHAN BERBAHAYA• Prsh telah mendokumentasikan prosedur

penyimpanan, penanganan dan pemindahan bahan berbahaya sesuai per.

• LSDS yg komprehensif hrus dibuat• Terdapat sistem intuk mengidentifikasi dan pelebelan

bahan berbahaya• Rambu peringatan bahaya dipampang sesuai

persyaratan per. dan standar• Terdapat prosedur terdokumentasi penanganan

secara aman bahan berbahaya• Pelatihan thd petugas yang menangani

Page 60: SMK3.ppt

10.1 CATATAN K3•Prsh mempunyai prosedur untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, mengarsipkan, memelihara dan menyimpan catatan K3

•Undang-undang, peraturan, standar dan pedoman teknis yg relevan dipelihara di tempat yg mudah didapat

•Terdapat prosedur yg menentukan persyaratan untuk menjaga kerahasiaan catatan

•Catatan untuk peninjauan ulang dan pemeriksaan dipelihara

•Catatan kompensasi kecelakaan dan rehabilitasi kesehatan dipelihara

10.2 DATA DAN PELAPORAN K3•Data K3 yg terbaru dikumpulkan dan dianalisa•Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan diiformasikan dlm prsh.

10. PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN DATA10. PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN DATA

Page 61: SMK3.ppt

11.1 AUDIT INTERNAL SMK3•Audit SMK3 yg terjadwal dilaksanakan untuk memeriksa kesesuaian kegiatan perencanaan dan menentukan apakah kegiatan tsb efektif

•Dilakukan oleh petugas yg kompeten dan independen di prsh

•Laporan audit didistribusikan kpd manajemen dan petugas lain yg berkepentingan

•Kekurangan yg ditemukan pd saat audit dirpioritaskan dan dipantau untuk menjamin dilakukan tindakan perbaikan

11. AUDIT SMK311. AUDIT SMK3

Page 62: SMK3.ppt

12.1 STRATEGI PELATIHAN•Telah dilakukan analisis kebutuhan pelatihan K3 •Rencana pelatihan K3 disusun bagi semua tingkatan TK perusahaan

•Pelatihan harus mempertimbangkan perbedaan tingkat kemampuan dan keahlian

•Pelatihan dilakukan oleh orang atau Badan kompeten dan diakreditasi meneurut ketentuan per.

•Adanya fasilitas dan sumber daya yg memadai untuk pelaksanaan pelatihan yg efektif

•Prsh mendokumentasikan dan menyimpan catatan seluruh pelatihan

•Evaluasi dilakukan pada setiap sesi pelatihan untuk menjamin peningkatan secara berkelanjutan

•Program pelatihan ditinjau ulang secara teratur untuk menjamin agar tetap relevan dan efektif

12. PENGEMBANGAN KETRAMPILAN DAN KEMAMPUAN12. PENGEMBANGAN KETRAMPILAN DAN KEMAMPUAN

Page 63: SMK3.ppt

12.2 PELATIHAN BAGI MANAJEMEN DAN SUPERVISOR• Anggota manajemen eksekutif dan pengurus

berperan dlm pelatihan yg mencakup penjelasan tentang kewajiban hukum dan prinsip dan pelaksanaan K3

• Manajer dan supervisor menerima pelatihan yg sesuai dengan peran dan tanggung jawab ybs

12.3 PELATIHAN BAGI TENAGA KERJA• Pelatihan diberikan kpd semua TK termasuk

TK baru dan yg dipindahkan • Pelatihan diberikan bila terjadi perubahan

sarana produksi• Bila diperlukan diberikan pelatihan

penyegaran kpd semua TK

Page 64: SMK3.ppt

12.4 PELATIHAN UNTUK PENGENALAN BAGI PENGUNJUNG DAN KONTRAKTOR• Prsh mempunyai program pengenalan

Kebijakan dan Prosedur K3 untuk semua TK • Terdapat prosedur yg menetapkan untuk

memberikan taklimat (briefing) K3 kpd pengunjung dan mitra kerja

12.5 PELATIHAN KEAHLIAN KHUSUS• Prsh mempunyai sistem untuk menjamin

kepatuhan thd persyaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dng per. Untuyk melaksanakan tugas khusus, melaksanakan pekerjaan atau mengoperasikan peralatan

Page 65: SMK3.ppt

TINGKAT PENERAPAN DAN KEBERHASILAN

Tabel I

% KecilKecil

64 kriteria64 kriteriaSedangSedang

122 kriteria122 kriteriaBesarBesar

166 kriteria166 kriteria

0 –59 % Tindakan hukumTindakan hukum

Tindakan hukum

60 – 84 %

Bendera perak sertifikat

Bendera perak

sertifikat

Bendera perak

sertifikat

85 – 100 %

Bendera emas sertifikat

Bendera emas sertifikat

Bendera emas sertifikat

Lampiran IV

Page 66: SMK3.ppt

No ELEMEN TINGKAT AWAL TINGKAT TRANSISI TINGKAT LANJUTAN

1 Pembangunan dan pemeliharaan komitmen

1.1.1; 1.2.2; 1.2.4;1.2.5; 1.3.3; 1.4.1;1.4.3; 1.4.4; 1.4.5;1.4.6; 1.4.7; 1.4.8;

1.1.3; 1.1.5; 1.2.1; 1.2.7; 1.2.8; 1.2.9; 1.4.2; 1.4.9; 1.4.10

1.1.2; 1.1.4; 1.1.6; 1.2.3; 1.2.6; 1.3.1; 1.3.2;

2 Strategi pendokumentasian 2.3.1 2.1.1; 2.1.2; 2.2.1 2.1.3; 2.1.4; 2.1.5; 2.2.2; 2.2.3; 2.3.2;

3 Peninjauan ulang desain dan kontrak 3.1.1; 3.1.2; 3.1.3; 3.2.1; 3.2.2

3.1.4; 3.2.3; 3.2.4

4 Pengendalian dokumen 4.1.1; 4.1.2; 4.2.1 4.1.3; 4.1.4; 4.2.2; 4.2.3;

5 Pembelian 5.1.1; 5.2.1 5.1.2; 5.1.3 5.1.4; 5.3.1; 5.3.2

6 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 6.1.1; 6.1.2; 6.1.3; 6.1.5; 6.1.7; 6.1.8; 6.2.1; 6.3.2; 6.4.1; 6.4.2; 6.4.3; 6.4.4; 6.5.2; 6.5.3; 6.5.4; 6.5.6; 6.5.7; 6.5.8; 6.7.1; 6.7.3; 6.7.5; 6.8.1; 6.8.2

6.1.4; 6.1.6; 6.2.2;6.2.3; 6.2.4; 6.2.5; 6.3.1; 6.5.1; 6.5.5; 6.5.9; 6.6.1; 6.6.2; 6.7.2; 6.7.6; 6.7.7;

6.1.9; 6.7.4

7 Standar pemantauan 7.1.1; 7.2.1; 7.2.2; 7.4.3; 7.4.4; 7.4.5

71.2; 7.1.3; 7.1.4;7.4.1; 7.4.2

7.1.5; 7.1.6; 7.3.1; 7.3.2;

8 Pelaporan dan perbaikan 8.1.1; 8.2.2; 8.3.1; 8.4.1; 8.4.2;

8.2.1; 8.3.2; 8.3.5 8.3.3; 8.3.4; 8.3.6;

9 Pengelolaan material dan perpindahannya

9.1.1; 9.1.2; 9.2.1; 9.2.3; 9.3.1; 9.3.2; 9.3.3; 9.3.4;

9.1.3; 9.3.5; 9.3.6; 9.1.4; 9.2.2;

10 Pengumpulan dan penggunaan data 10.1.1; 10.1.2 10.1.3; 10.1.5;10.2.1

10.1.4; 10.2.2

11 Audit SMK3 11.1.1; 11.1.2;11.1.13; 11.1.4;

12 Pengembangan ketrampilan dan kemampuan

12.2.1; 12.2.2;12.3.1; 12.4.1;12.5.1

12.1.2; 12.1.3; 12.1.4; 12.1.5;12.1.6; 12.3.2; 12.4.2;

12.1.1; 12.1.7;12.1.8; 12.3.3;

Tabel II : PEMBAGIAN KRITERIA TIAP TINGKAT PENCAPAIAN PENERAPAN

Page 67: SMK3.ppt

T e m u a n A u d T e m u a n A u d i ti t Satisfactory :Satisfactory : Sistem yang terdokumentasi memenuhi

persyaratan standar dan telah diterapkan dengan baik. Observation :Observation : merupakan penilaian Auditor yang

bertujuan untuk meningkatkan efektifitas sistem manajemen.

Minor non Conformity :Minor non Conformity : Sistem yang terdokumentasi memperlihatkan level yang dapat diterima, tetapi ditemukan sedikit ketidaksesuaian dan/atau keteledoran.

Major non Conformity :Major non Conformity : Tidak adanya prosedur, atau sistem yang terdokumentasi tidak diterapkan dengan konsisten sehingga menyebabkan Fatality, Tidak diterapkan 5 Prinsip SM, Melanggar Peraturan Perundangan yang Significan.

Page 68: SMK3.ppt

SERTIFIKASI SMK3

SERTIFIKASI SMK3

Page 69: SMK3.ppt

SERTIFIKASI SMK3

• Sertifikat SMK3 adalah bukti pengakuan tingkat pemenuhan penerapan peraturan perundangan SMK3

• Proses sertifikasi SMK3 suatu perusahaan dilakukan oleh Badan Audit Independen melalui proses audit SMK3

• Sertifikat SMK3 diberikan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Page 70: SMK3.ppt

MEKANISME SERTIFIKASI SMK3

Disnaker

Perusahaan

RTA Badan Audit

Konfirmasi Jadwal

Laporan Audit

AuditKesesuaian

Depnakertrans

Ev An

Sertifikat

Page 71: SMK3.ppt

2323

6565

2828

3333

5959

70707272

7979100100

117117

143143

Page 72: SMK3.ppt

Prosentase Kepesertaan Audit Eksternal SMK3 berdasarkan Sektor Industri

Tahun 1996-2005

5.50% 3.45%

6.60%

24.10%

10.30%

38.30%

5.20%2.40%4.10%

Farmasi & Kesehatan KonstruksiManufaktur Umum ElektronikPerkebunan & Kehutanan Petro Kimia (industri Kimia)Oil & Gas (Energi Pembangkitan) Makanan & MinumanDll

Page 73: SMK3.ppt

Perusahaan berdasarkan jumlah tenaga Perusahaan berdasarkan jumlah tenaga kerja 2001 menurut UU No.7/1981 kerja 2001 menurut UU No.7/1981 tentang Wajib Lapor Ketanagakerjaan :tentang Wajib Lapor Ketanagakerjaan :

Small (≤ 25 workers) 141.894 (83.70 %)

Medium (26 – 99 workers) 14.970 (8.83 %)

Large (≥ 100 workers) 12.660 (7.47 %) Total

169.524 2002 : 176.7132002 : 176.713

Jumlah tenaga kerja : 91.65 jt Tenaga kerja wanita : 33.06 jt (36,08%) 45 % TK dari sektor Pertanian

Page 74: SMK3.ppt

HASIL AUDIT HASIL AUDIT SMK3SMK3

TAHUN 2001-2003TAHUN 2001-2003

HASIL AUDIT HASIL AUDIT SMK3SMK3

TAHUN 2001-2003TAHUN 2001-2003

Page 75: SMK3.ppt

TINGKAT KEPATUHAN BERDASARKAN HASIL AUDIT SMK3 TAHUN 2001 - 2003

No Elemen % Kriteria Yg Tdk Dipatuhi

% Perusahaan

Memenuhi (conformance)

Tdk memenuhi (unconformance)

2001 2002 2003 2001 2002 2003 2001 2002 2003

1 Pembangunan & pemeliharaan komitmen14.76 14,68 12.89 20 25,42 26.58 80

74,58

73.42

2 Strategi pendokumentasian 7.73 7,77 6.31 38,6 33,39 46.84 61,4 66,10 53.16

3 Peninjauan ulang perancangan (desain) dan kontrak

3.04 3,02 2.37 78,6 62,71 69.62 21,4 37,29 30.38

4 Pengendalian dokumen 4.95 4,92 5.22 51,4 44,07 43.04 21,4 55,93 56.96

5 Pembelian 1.30 1,30 1.22 65,7 79,66 81.01 34,3 20,34 18.99

6 Keamanan bekerja berdasarkan SM K3 26.74 26,60 28.63 2,9 8,47 2.53 97,1 91,53 97.47

7 Standar pemantauan 8.51 8,72 8.55 30 30,51 22.78 70 69,49 77.22

8 Pelaporan dan perbaikan kekurangan 6.34 6,30 6.58 45,7 42,37 35.44 54,3 57,63 64.56

9 Pengelolaan material & perpindahan 9.72 9,84 13.70 28.6 32,20 15.19 71,4 67,80 84.81

10 Pengumpulan dan penggunaan data 3.99 3,97 2.99 45,7 61,02 62.03 54,7 38,98 37.97

11 Audit SMK3 3.39 3,37 4.88 64,3 57,63 51.90 35,7 42,37 48.10

12 Pengembangan ketrampilan & kemampuan9.55 9,50 6.65 14,3 28,81 39.24 85,7

71,19

60.76

Jumlah kriteria yg tdk terpenuhi1294 1158 1460

Jumlah perusahaan yg diedit70 72 79 70 72 79