slide maxillofacial
DESCRIPTION
bedah plastikTRANSCRIPT
AGUS SUSENO08030039
ASSALLAMUALAIKUM WR. ASSALLAMUALAIKUM WR. WB. WB.
BAB IPENDAHULUAN
Struktur penting wajah >> cacat wajah selain m’ggg penampilan, juga b’hub dengan ggg penglihatan, bicara, menelan, jalan nafas, cedera otak tatalaksana trauma maksilofacial perlu dikembangkan terus guna mencapai hasil memuaskan dari segi kosmetik & perbaikan fx
Pada umumnya luka di wajah akan cepat sembuh per primam intentionem karena vaskularisasi yang baik oki pada penjahitan perlu diperhatikan kerapian dan adaptasi yang seksama pada tepi luka, Jarum dan benang jahit yang halus.
BAB IITRAUMA MAXILLO FACIAL
Trauma yang mengenai wajah dapat mengakibatkan: Trauma jaringan lunak wajahTrauma tulang wajah
Cedera wajah dan kepala ok kll yang melibatkan rangka dan jaringan lunak mungkin disertai cedera pada tulang belakang, terutama pada sisi servikal oki harus selalu diperhatikan kemungkinan cedera servikal
A. Trauma jaringan lunakBerdasarkan jenis luka dan penyebabnya:
EkskoriasiLuka sayat, luka robek, luka bacokLuka bakarLuka tembak
Berdasarkan ada atau tidaknya kehilangan jaringan:Skin avulsion dan atau skin loss
Penatalaksanaanstop perdarahanBersihkan kotoranTutup luka
Luka sayat, robek atau bacok jahit dengan benang halus.Jahitan primer dapat dikerjakan sampai 36 jam pasca
trauma kecuali akibat gigitan ok vaskularisasi baikLuka di depan sudut mata mutlak dijahitBila luka lebar, tidak dapat ditutup langsung, jahit situasi
duluTutup luka dengan kassa steril dan basah/lembab
bila sudah kotor diganti min 2x/hr
B. Fraktur tulang wajahFraktur maksilofasial adalah patah tulang
muka yang disebabkan oleh rudapaksa Topik bahasan:
Fraktur mandibulaFraktur zygomaFraktur maksilaFraktur os nasalFraktur dentalFraktur Orbita
1. Fraktur mandibulaO.k trauma langsung >>Pemeriksaan asimetri, maloklusi, teraba
garis fraktur, mungkin terdapat mati rasa bibir bawah ok kerusakan n. Mandibularis.
Lokasi Patah Tulang Mandibula
2. Fraktur maksilaPada umumnya bilateral terjadi pada trauma
lokal langsung. Klinis bengkak, mata tertutup karena
hematoma, ingus berdarah, sering disertai gangguan kesadaran.
Patah Tulang Maxilla Le FortLE FORT I : Transverse Maxillary = Guirin
FractureGaris fraktur melalui diatas barisan akar
gigi, palatum
LE FORT II : Pyramidal FractureGaris fraktur melalui os nasal, tulang-
tulang lakrimal, rima orbita inferior, dasar orbita dan pada zygomaticomaxillary
LE FORT III : Craniofacial disjunction (Floating maxillae)
Garis-garis fraktur melalui : zygomaticofrontal, maxillofrontal dan nasofrontal
3. Fraktur zigomaFraktur fasial paling sering terjadi
dikarenakan posisi zigoma agak lebih menonjol pada daerah sekitarnya.
♂ : ♀ = 4:1Penyebab >> KLL kendaraan bermotor. Bilateral fraktur zigoma jarang terjadi
Zigoma yang membentuk dinding lateral orbita sering mengalami fraktur ok trauma langsung impresi mendesak bola mata diplopia.
Fraktur sering terbatas pada arkus dan pinggir orbita tidak disertai hematoma orbita, tapi terlihat sbg oedem pipi di daerah arkus zygomatikus.
Sering terjadi dekat atau pada sutura:- Zygomaticofrontal- Zygomaticomaxillary- Zygomaticotemporal
Dx ditegakkan secara klinis atau dengan foto Rö menurut waters (posisi temporooksipital)
4. Fraktur nasalBiasanya ok trauma langsung. Pada pemeriksaan pembengkakan,
epistaksis, nyeri tekan dan teraba garis fraktur.
Foto rontgen dari arah lateral dapat menunjang diagnosis.
5. Fraktur gigiAdalah hilangnya atau lepasnya fragmen dari
suatu gigi utuh yang biasanya ok trauma atau benturan.
Fraktur gigi mungkin berupa fraktur tersendiri atau bersama-sama dengan fraktur maksila maupun mandibula.
Fraktur dental pada umumnya terjadi bersamaan dengan cidera mulut lainnya
± 82% gigi-gigi maksiler incisivus sentral >>
Kelompok usia anak, remaja, dan dewasa muda >>, ♂ : ♀ = 2-3 : 1.
Penyebab umum fraktur dental adalah benturan atau trauma terhadap gigi yang menyebabkan disrupsi atau kerusakan enamel, dentin, atau keduanya.
gigi permanen >>, sedangkan gigi susu -- perubahan letak.
Trauma gigi bukan keadaan mengancam nyawa, tapi cidera MF lain yang berhubungan dengan trauma dental dapat mengganggu jalan napas.
Morbiditas -- gagalnya pergantian gigi, perubahan warna gigi, abses, lepasnya gigi secara abnormal
Gigi pecah/hilang disertai laserasi intraoral – perhatikan bagian gigi yang hilang dapat tertanam di dalam robekan luka tsb
6. Fraktur orbitaOk trauma langsung pada tepi tulang/ pada
tulang zigomatikus. Trauma tidak langsung p.u ok benda bulat,
misal bola tekanan besar dalam orbita efek letupan di dalamnya tulang dasar orbita patah dan sebagian isi orbita masuk ke sinus maksilaris blow-out fracture
Klinis : hematom, diplopia, hemomaksila, dan anestesi pipi (cedera n. Infraorbitalis) atau mati rasa dahi (n. Supraorbitalis)
C. PatofisiologiTulang muka punya bagian-bagian menonjol
resiko mendapatkan rudapaksa besar .Struktur mandibula ~ tulang panjang
korteks tebal. Fraktur mandibula pada bagian yang lemah
foramen mentale, angulus, dan kondilus.Maksila dan zygoma dibentuk tulang pipih
dengan penyangga stabil + rongga didalamnya rentan rudapaksa dari arah depan/samping.
D. Gejala klinisFraktur deformitas, oedema, nyeri,
krepitasi dan false movement, bisa disertai luka terbuka pada kulit atau mukosa mulut.
Maloklusi tanda penting pada fraktur mandibula, maksila atau alveolus.
Fraktur zigoma dengan displaced yang hebat atau fraktur blow out dapat diplopia.
Fraktur MF sering disertai trauma tempat lain dan trauma penyerta terbanyak trauma kapitis
E. Pemeriksaan dan DiagnosisAnamnesa :
Riw trauma pada wajah Kronologis kejadian traumaArah dan kekuatan trauma terhadap px maupun saksi mata.
Inspeksi :Bentuk asimetris muka ok deformitas
Maloklusi fraktur maksila / mandibula / alveolus
Enoptalmus atau letak bola mata lebih rendah pada fraktur zigoma
oedem, hematoma, trismus, nyeri spontan
Palpasi :Secara bersamaan, sistematis, seksama dan
bandingkan ka-ki mulai margo supraorbitalis-arkus zigoma-margo infraorbitalis-nasal-korpus zigoma-mandibula.
Palpasi intraoral ada tidaknya fr palatum. Fr maksila tanpa maloklusi/pd px tidak bergigi
palpasi intraoral mobilitas maksila??
Pemeriksaan radiologis :Pemeriksaan rutin posisi
AP/lateral/water’sPosisi eisler : fraktur mandibula (korpus,
angulus, ramus, kondilus, proc. koronoid)Proyeksi submental vertikal : fraktur
arcus zygoma.Ortopantomografi : fraktur kondilus dan
fraktur mandibula yang non displacedTomografi/ CT scan : untuk melihat
fraktur dinding orbita.
Rö Patah Tulang Mandibula
Rö Foto Posisi Water’s
F. Diagnosis bandingDislokasi gigi dapat memberikan gambaran maloklusi dapat dikacaukan dengan fraktur maksila / mandibula / alveolus.
G. PenatalaksanaanBila ada trauma penyerta
membahayakan jiwa tangani dulu baru dilakukan Tx definitif untuk fraktur MF
Proses penyembuhan tulang muka lebih cepat (± 3 minggu) reposisi dan fiksasi sedini mungkin bila terlambat malunion.
Fraktur mandibulaReposisi terbuka, fiksasi dengan interosseus
wiring, immobilisasi dengan interdental wiring Interdental wiring dipertahankan selama 1 blnFraktur daerah ramus, kondilus, koronoid yang
maloklusinya dapat dikoreksi dengan reposisi tertutup, cukup di immobilisasi dengan interdental wiring
Miniplate Mandibula
Fraktur maksilaReposisisuspensi -- Le Fort I, II dengan zygomatico
circumferential wiring, Le Fort III dengan fronto circumferential wiring) internal wiring.
Fraktur maksila impresif traksi skeletal. Interdental wiring selama 1 bulan,suspensi
selama 2 bulan
Fraktur zygoma9-50% dari fraktur zigoma tidak butuh
operatif. Bila hanya ada deformitas reposisi tertutup
dengan cara Gillies bila tidak stabil reposisi terbuka dan fiksasi dengan interosseus wiring.
Indikasi reposisi terbuka: diplopia, ggg n. infraorbitalis
Fraktur nasalIndikasi operasi deformitas (+).Reposisi tertutup tampon kavum nasi dan
immobilisasi dgn splin eksterna (gips kupu-kupu). Tampon diambil hari ke 3-4 cegah overkoreksi Splin eksterna dipertahankan selama 2 minggu
Reposisi terbuka menyangkut etmoid dan avulsi ligamen kantus medialis fiksasi dgn kawat (wiring)
Fraktur orbitaKoreksi otot yang terjepit, cegah enophtalmusPasang ORIF dengan atau tanpa bone grafting.
WASSALLAMUALAIKUM WR. WB.