skripsi - universitas pelita bangsa
TRANSCRIPT
i
HALAMAN SAMPUL
SKRIPSI
SISTEM INVENTORY PADA PT HANKOOK TIRE INDONESIA
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh Program Sarjana Teknik Informatika
Disusun Oleh:
Nama : Suprayitno
NIM : 311310278
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
KABUPATEN BEKASI
2018
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik Pelita Bangsa, yang bertanda-tangan
di bawah ini, saya:
Nama : Suprayitno
NIM : 311310278
Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Sekolah Tinggi Teknik Pelita Bangsa Hak Bebas Royalti Non-Ekskusif (Non-
exclusive Royallty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
“Sistem Inventory Pada PT Hankook Tire Indonesia”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-
Ekskusif ini Sekolah Tinggi Teknik Pelita Bangsa berhak untuk menyimpan,
mengcopy ulang (memperbanyak), menggunakan, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data (Database), mendistribusikannya dan menampilkan /
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis / pencipta.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Kabupaten Bekasi
Pada Tanggal : 17 November 2018
Yang menyatakan
Suprayitno
vi
MOTTO
Keberhasilan biasanya lahir dari pengorbanan besar dan kepercayaan
PERSEMBAHAN
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkah-Nya
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Kupersembahkan karya ini kepada :
Istri dan anak tercinta serta kedua orangtua terimakasih atas semua perjuangan,
pengorbanan, kesabaran dan kasih sayang telah kalian berikan untukku.
Kakak dan adikku yang aku sangat sayangi serta keluarga besar tercinta.
Keluarga besar Teknik Informatika angkatan 2014,
Serta almamater tercinta,
STT PELITA BANGSA.
vii
ABSTRAK
Pengolahan data yang efektif berpengaruh pada proses pelayanan terhadap
sitem inventory. Sistem yang terkomputerisasi dengan didukung keterampilan
pengguna akan membuat pengolahan data yang cepat. Sistem yang ada sekarang
belum terstruktur dengan baik, masih sekedar laporan manual dan terkadang dapat
menimbulkan kesalahan data yang disebabkan oleh faktor kesalahan manusia.
Dengan sistem yang seperti ini memberikan peluang untuk membuat sistem
informasi sistem inventory yang memberikan kemudahan, dan mempercepat
proses kerja.
Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL.
Model pengembangan yang digunakan adalah metode waterfall yang terdiri dari
proses analisis, desain, implementasi, testing dan maintenance. Tahapan analisis
dilakukan untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan dan literatur pendukung
pengembangan. Tahapan desain dilakukan dengan menggunakan UML sebagai
media pemodelan. Tahapan implementasi dilakukan untuk mengimplementasikan
analisis dan desain yang telah dilakukan menjadi perangkat lunak.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa hasil
pengujian setiap interface pada form berjalan dengan baik dan hasil pengujian
dengan mengukur kemudahan pengguna berdasarkan aspek usability yaitu sebesar
91.00% termasuk kedalam kategori sangat layak. Diharapkan manajemen material
kontrol sistem inventory pada PT Hankook Tire Indonesia ini dapat
mempermudah karyawan di bagian produksi dalam pengolahan data.
Kata Kunci: Sistem Informasi, MySQL, Inventory, PT Hankook Tire
Indonesia
viii
ABSTRACT
Effective data processing affects the service process of the inventory
system. A computerized system that is supported by user skills will make data
processing fast. The current system is not well structured, it is still just a manual
report and can sometimes cause data errors caused by human error factors. With
a system like this, it provides an opportunity to create an inventory system
information system that provides convenience, and speeds up the work process.
This research uses PHP and MySQL programming languages. The
development model used is the waterfall method which consists of the process of
analysis, design, implementation, testing and maintenance. Stages of analysis
carried out to determine the needs needed and supporting development literature.
The design stages are carried out using UML as a modeling medium. Stages of
implementation are carried out to implement the analysis and design that has
been done into software.
Based on the results of the study it can be concluded that the results of
testing each interface on the form went well and the test results by measuring user
convenience based on the usability aspect that is equal to 91.00% included in the
category of very feasible. It is expected that the material management of the
inventory control system at PT Hankook Tire Indonesia can facilitate employees
in the production department in data processing.
Keywords: Information Systems, MySQL, Inventory, PT Hankook Tire
Indonesia
ix
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas
terselesaikannya skripsi ini dengan judul “Sistem Inventory Pada PT Hankook
Tire Indonesia” . Dalam penyusunan laporan ini penulis menerima banyak
bimbingan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan
ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada yth.
1. Bapak Dr. Ir. Supriyanto, M.P. selaku Ketua STT Pelita Bangsa
2. Bapak Aswan Supriyadi Sunge, S.E, M.Kom. selaku Ketua Program Studi
Teknik Informatika.
3. Bapak Wahyu Hadikristanto,S.Kom., M.kom. selaku Dosen Pembimbing
1, Bapak Muhamad Fatchan, M kom selaku dosen pembimbing 2 yang
telah sabar dalam memberikan arahan, masukan serta petunjuk hingga
terselesaikanya penulisan skripsi ini.
4. Bapak Burhan Orion selaku manager HRD di PT Hankook Tire Indonesia
Yang telah memberikan ijin penelitian sehingga terselesaikanya skripsi ini
5. Seluruh Dosen STT Pelita Bangsa yang telah membekali penulis dengan
wawasan dan ilmu di bidang teknik informatika.
6. Seluruh staf STT Pelita Bangsa yang telah memberikan pelayanan
terbaiknya kepada penulis selama perjalanan studi jenjang Strata 1.
7. Rekan-rekan mahasiswa STT Pelita Bangsa, khususnya angkatan 2014,
yang telah banyak memberikan inspirasi dan semangat kepada penulis
untuk dapat menyelesaikan studi jenjang Strata 1.
x
8. Ibu dan Ayah tercinta yang senantiasa mendo’akan dan memberikan
semangat dalam perjalanan studi Strata 1 maupun dalam kehidupan
penulis.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua
pihak yang membantu, meskipun dalam laporan ini masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Bekasi, 11 oktober 2018
SUPRAYITNO
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................
PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................................
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ................................................
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..............................
MOTO DAN PERSEMBAHAN .........................................................
ABSTRAK ............................................................................................
ABSTRACT .........................................................................................
KATA PENGANTAR .........................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................
DAFTAR TABEL ................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................
1.3 Batasan Masalah ..............................................................................
1.4 Rumusan Masalah............................................................................
1.5 Tujuan Dan Manfaat Penelitian........................................................
1.5.1 Tujuan Penelitian................................................................
1.5.2 Manfaat Penelitian..............................................................
1.6 Metode Pengumpulan Data .............................................................
1.7 Sistematika Penulisan ......................................................................
BAB II Tinjuan Pustaka ...... ............................................................
2.1 Dasar Teori ......................................................................................
2.1.1 konsep Dasar Analisis Dan Perancangan .........................
2.1.2 Pengertian Sistem .............................................................
2.1.3 Pengertian Perancangan ...................................................
I
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
xi
xiv
xvi
1
1
3
4
5
5
5
5
6
7
9
9
9
9
11
xii
2.1.4 Pengertian Informasi ........................................................
2.1.5 Pengertian Sistem Informasi ............................................
2.1.6 Kualitas Informasi ............................................................
2.1.7 Komponen Sistem Informasi ............................................
2.1.8 Karakteristik Sistem .........................................................
2.1.9 Klasifikasi Sistem .............................................................
2.1.10 Metode Waterfall ............................................................
2.2 Definisi Analisa Sistem ...................................................................
2.3 Definisi Produksi..............................................................................
2.3.1 Tujuan Penilaian Inventory...............................................
2.3.2 Penetuan Kuantitas Persediaan..........................................
2.4 Basis Data ........................................................................................
2.4.1 MySQL.............................................................................
2.5 Pemrogaman ....................................................................................
2.5.1 PHP....................................................................................
2.6 Flow Chart .......................................................................................
2.7 Teori Perancangan Sistem ( UML)..................................................
2.7.1 Use Case Diagram.............................................................
2.7.2 Squence Diagram .............................................................
2.7.3 Activity Diagram...............................................................
2.7.4 Class Diagram...................................................................
2.8 Metodologi Penelitian .....................................................................
2.8.1 Pengertian Metodologi .....................................................
2.8.2 Proses Penelitian................................................................
2.8.3 Tahapan Proses Penelitian.................................................
2.9 Pengertian Umum Persediaan .........................................................
2.9.1 Jenis-Jenis Persediaan ......................................................
2.9.2 Tujuan Penilaian Inventory...............................................
2.9.3 Penentuan Kuantitas Persediaan........................................
2.9.4 Harga Pokok Penjualan....................................................
12
13
15
16
17
19
20
24
24
26
26
27
30
31
32
36
37
38
42
44
47
48
48
49
49
53
55
56
57
58
xiii
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................
3.1 Sekilas tentang perusahaan...............................................................
3.2 Struktur Perusahaan..........................................................................
3.3 Sistem Berjalan............. ...................................................................
3.4 Sistem Yang Diusulkan ...................................................................
3.4.1 Use Case sistem usulan ....................................................
3.4.2 Activity Diagram sistem usulan ........................................
3.5.3 Squence Diagram sistem usulan .......................................
3.5.4 Clas Diagram ...................................................................
3.5.5 Normalisasi ......................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................
4.1 Pembahasan .....................................................................................
4.1.1 Analisis Sistem..................................................................
4.1.2 Spesifikasi Hardware ........................................................
4.1.3 Spesifikasi Software..........................................................
4.2 Hasil..................................................................................................
4.2.1 Pengujian perangkat lunak................................................
4.2.2 Langkah-langkah Menjalankan Progam............................
4.2.3 Tampilan Antar Muka ......................................................
4.2.5 Kelebihan dan kekurangan................................................
BAB V PENUTUP .............................................................................
5.1 Kesimpulan ......................................................................................
5.2 Saran ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................
LAMPIRAN .........................................................................................
59
59
60
61
62
64
68
69
71
72
74
74
74
74
75
75
75
79
80
87
88
88
88
89
91
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Transformasi Data Menjadi Informasi..............................
Gambar 2.2 Pilar Kualitas Informasi ...................................................
Halaman
13
15
Gambar 2.3 Komponen Sistem Informasi ...........................................
Gambar 2.4 Waterfall Model ...............................................................
Gambar 2.5 Relasi One To One ...........................................................
Gambar 2.6 Relasi Many To One ........................................................
Gambar 2.7 Relasi Many To Many .....................................................
Gambar 2.8 Model Dan Simbol Flowchart ..........................................
Gambar 2.9 Bagan Diagram Use Case ................................................
Gambar 2.10 Sequence Diagaram .......................................................
Gambar 2.11 Acticvity Diagram ..........................................................
Gambar 2.12 Simbol-Simbol Pada Class Diagram ..............................
Gambar 3.1 Struktur Perusahaan .........................................................
Gambar 3.2 Sistem Flow Chart Yang Berjalan ...................................
Gambar 3.3 Sistem Flow Chart Yang Di Usulkan ...............................
Gambar 3.4 Use Case Sistem Usulan ..................................................
Gambar 3.5 Activity Diagram .............................................................
Gambar 3.6 Sequence Log In ..............................................................
Gambar 3.7 Use Case Sequence Input Data ........................................
Gambar 3.8 Class Diagram ..................................................................
Gambar 4.1 Tampilan Login ................................................................
Gambar 4.2 Tampilan Manu Utama ....................................................
Gambar 4.3 Tampilan Input Data Barang ............................................
Gambar 4.4 Tampilan Input Transaksi Penerimaan............................
Gambar 4.5 Tampilan Input Transaksi Permintaan .............................
Gambar 4.6 Tampilan Laporan Penerimaan.........................................
Gambar 4.7 Tampilan Data Laporan Stok Barang ..............................
16
21
28
28
29
37
38
44
46
47
61
62
64
65
70
71
71
72
81
82
82
83
83
84
84
xv
Gambar 4.8 Tampilan Data Departemen .............................................
Gambar 4.9 Tampilan Input Data Departemen.....................................
Gambar 4.10 Tampilan Edit Data Barang ...........................................
Gambar 4.11 Tampilan Edit Data Departemen ...................................
Gambar 4.12 Tampilan Print Laporan Permintaan ..............................
Gambar 4.13 Tampilan Log Out ..........................................................
85
85
86
86
87
87
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Use Case Log in ....................................................................
Tabel 3.2 Use Case Melihat Stok Compound .......................................
Tabel 3.3 Use Case Input Hasil Produksi .............................................
Tabel 3.4 Use Case Cek Hasil Produksi ...............................................
Tabel 3.5 Use Case Membuat Laporan Stok ........................................
Tabel 4.1 Pengujian Form Log In .........................................................
Tabel 4.2 Pengujian Input Data Barang ................................................
Tabel 4.3 Pengujian Input Data Departemen ........................................
Tabel 4.4 Pengujian Input Data Transaksi Penerimaan ........................
Tabel 4.5 Pengujian Input Data Transaksi Permintaan ........................
Tabel 4.6 Pengujian Input Data Laporan Penerimaan .........................
Tabel 4.7 Pengujian Cetak Laporan Permintaan ..................................
Tabel 4.8 Pengujian Cetak Laporan Stok Barang .................................
Halaman
65
66
66
67
68
75
76
76
77
77
78
78
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan otomotif yang sangat pesat indonesia memiliki
perkembangan yang cukup menakjubkan pada dunia otomotif. Salah satunya
adalah dengan berkembangnya dunia industri pada kendaraan roda empat
membuat salah satu produsen sparepart seperti ban banyak bermunculan. Salah
satunya adalah ban, ban adalah bagian penting dari kendaraan darat, dan
digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan
permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan
kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan
mempermudah pergerakan. Ban merupakan bagian terpenting dari kendaraan
bermotor karena ban satu-satunya bagian dari kendaraan bermotor yang
mempunyai kontak langsung dengan jalan.
Pada tahun 2017 produsen ban berlomba-lomba menduduki peringkat
produksi dan kualitas yang baik, salah satunya adalah produsen ban asal korea
selatan Hankook Tire, pada tahun 1941 PT HANKOOK TIRE mendirikan
perusahaan ban, sebagai produsen ban pertama Korea itu telah membuka jalan
bagi perusahaan-perusahaan ban dalam negeri selama bertahun-tahun. Dan pada
tahun 2010 Hankook Tire adalah produsen ban mobil terbesar dengan peringkat
2
volume penjualan sebagai pertama di pasar Korea.PT Hankook Tire Indonesia
adalah perusahaan yang menyediakan produk ban Original Equipment. Produksi
Ban PT Hankook Tire Indonesia ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar
domestik, sebagai Original Equipment beberapa produsen kendaraan roda empat,
serta sebagai komoditas ekspor ke berbagai negara di dunia. Beberapa negara di
dunia tersebut sebagian besar adalah wilayah Eropa dan Timur Tengah.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada bagian Mixing pada PT
Hankook tire Indonesia mengenai bahan baku kelas Synthetic Rubber, terdapat
beberapa permasalahan yang terjadi yaitu: perusahaan tidak mengetahui jumlah
persediaan yang sudah Expired, dan jumlah persediaan yang harus dimiliki
perusahaan sebagai stok pengaman untuk menunggu permintaan dan waktu di
mana perusahaan seharusnya melakukan perencanaan persediaan pada bagian
mixing. Permasalahan-permasalahan tersebut menimbulkan ketidaksesuaian
jumlah bahan baku yang tersedia dengan kebutuhan aktual perusahaan untuk
diproduksi.
Dalam 1 hari kerja ( 3 shift ) Mixing mampu memproduksi Compound
sebanyak 450 Bobin, dan dalam 1 bulan extruding mampu memproduksi
compound hingga 13.500 bobin. Sedangkan compound yang expired dalam 1
hari kerja terdapat 10 bobin dan 300 bobin dalam 1 bulan. Maka produksi yang
expired dalam 1 bulan mencapai 2,2 %.
3
Berikut adalah tabel Tread expired :
3%
2%
1%
Jan Feb Mar Apr Mei
Pengaturan ulang area gudang dengan sistem FIFO agar area tersebut
dapat digunakan dengan maksial untuk penyimpanan semua bahan baku. Dari
permasalahan yang terjadi maka dilakukan perhitungan, dan perencanaan untuk
membantu perusahaan dalam mengoptimalkan bahan baku utama yang
dibutuhkan dalam memproduksi Ban. Berdasarkan latar belakang diatas maka
penulis tertarik untuk memilih topik skripsi mengenai manajemen material
kontrol dengan judul “SISTEM INVENTORY PADA PT HANKOOK TIRE
INDONESIA.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan survei terhadap permasalahan di atas maka di identifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Terdapat barang dalam jumlah yang banyak sehingga menyulitkan operator
mengecek secara manual;
2. Pengelompokan jenis barang tidak tertata dengan rapi;
3. Bahan baku yang Expired masih ada dalam stok ( abnormal )
4
4. Terbatasnya pengecekan bahan baku yang seharusnya dilakukan setiap hari
oleh operator ( Kurang sdm).
5. Kondisi stok bahan baku tanggal produkdi tidak teratur ( tidak Fifo)
6. Perencanaan produksi yang tidak terdata secara valid dengan kebutuhan
karena barang NG / Expired yang masih ada di stok.
7. Pengambilan bahan baku yang ada di stok tidak termonitor dengan baik
8. Kondisi stok bahan baku tanggal produkdi tidak teratur ( tidak Fifo)
9. Tata ruang penyimpanan stok tidak memungkinkan pengecekan secara
maksimal;
10. Banyaknya barang expired dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
1.3 Pembatasan Masalah
Bertolak dari identifikasi masalah di atas fokus permasalahan yang sering
terjadi dalam perusahaan yang perlu ditangani adalah manajemen penyimpanan
dan input data yang tidak tepat karena masalah persediaan tersebut
mempengaruhi perusahaan untuk mencapai keuntungan perusahaan yang
maksimal. Sehingga dalam mengatasi masalah tersebut, perlu dilakukan
beberapa hal:
1. Penelitian dilakukan di PT Hankook Tire Indonesia pada bagian Mixing.
2. Persediaan yang diteliti adalah bahan baku compound yang ada pada stok
Mixing.
3. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sistem inventory
5
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem inventory pada bagian mixing PT Hankook Tire
Indonesia?
2. Bagaimana sistem inventory berbasis IT mampu membantu karyawan
dalam pengolahan data ?
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Penggunaan sistem informasi dapat mempermudah instansi terkait dalam
melaksanakan pencarian atau pengembalian material.
2. Dengan adanya sistem informasi pada PT.Hankook Tire Indonesia dapat
membantu karyawan khususnya di bagian produksi dalam pengolahan data.
1.5.1 Tujuan Kerja Praktek
1. Membandingkan antara teori yang dipelajari di bangku kuliah dengan
penerapan dilapangan / instansi.
2. Menggali permasalahan yang terjadi dilapangan berkaitan dengan teknology
informasi.
3. Menemukan konsep solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada.
6
1.5.2 Manfaat Kerja Praktek
Adapun manfaat yang bisa diambil dari hasil penelitian kerja praktek adalah
sebagai berikut :
a. Bagi penulis sebagai berikut :
- Memberikan pengalaman kepada penulis untuk menerapkan dan memperluas
wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima didalam
perkuliahan pada kegiatan nyata dilapangan.
- Analisa sistem informasi yang dilakukan dapat membantu untuk mengetahui
bagaimana sistem inventory ini bekerja.
b. Bagi perusahaan sebagai berikut :
- mendukung penyediaan informasi yang cepat, tepat dan akurat mengenai data-
data barang yang ada.
1.6 Metode Pengumpulan Data
Metodelogi pengumpulan data merupakan proses yang dilakukan untuk
memecahkan masalah yang logis, dimana memerlukan data untuk mendukung
terlaksananya suatu pengamatan:
1. Wawancara
Pengumpulan data dan mengetahui bagaimana data tersebut digunakan
dan di arsipkan kepada orang yang menangani bagian tersebut.
2. Observasi
7
Penulis melakukan observasi kebagian yang berhubungan dengan
kegiatan yang menyangkut persediaan barang, unutk mendapatkan gambaran
yang jelas mengenai pelaksanaan sistem yang berjalan, kegiatan ini diperlukan
guna mencari dan mengumpulkan data yang dibutuhkan secara langsung dari
sumbernya.
3. Studi Pustaka
Mengumpulkan data yang diperoleh dari buku-buku atau media yang
lain yang dapat dijadikan acuan untuk membahas pengembangan sistem
usulan.
1.7 Sistematika Penulisan
Dari hasil pengumpulan data yang telah ada, penulis menguraikan bagaimana
sistematika penulisan adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat,
metodology kerja praktek , dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini berisi tentang konsep dasar sistem dan peralatan
pendukung (tools system).
BAB III METODE PENELITIAN
8
Dalam bab ini akan membahas tentang sistem yang berjalan pada PT
HANKOOK TIRE INDONESIA yang meliputi tentang gambaran
umum, use case dan desain program.
BAB IV PENUTUP
Pada bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan hasil penilitian dan
saran penulis untuk PT HANKOOK TIRE INDONESIA.
Pada bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan
saran penulis untuk PT HANKOOK.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Konsep Dasar Analisis dan Perancangan
Analisis Sistem merupakan sebuah teknik pemecahan masalah yang
menguraikan sebuah sistem menjadi bagian-bagian komponen dengan tujuan
mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan
berinteraksi untuk meraih tujuan mereka.
Sedangkan Perancangan Sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah
yang saling melengkapi (dengan analisis sistem) yang merangkai kembali bagian-
bagian komponen menjadi sebuah sistem yang lengkap. Hal ini melibatkan
penambahan, penghapusan dan perubahan bagian-bagian relatif pada sistem aslinya
(awalnya).
2.1.2 Pengertian Sistem
Dalam kehidupan sehari-hari di era teknologi dan komputerisasi saat ini, kita
sering mendengar istilah mengenai sistem. Misalkan sistem komputer, sistem operasi,
sistem informasi, sistem geografis, sistem akademis, dan lainnya. Bahkan disadari
maupun tidak, kita sering menggunakan atau memanfaatkan layanan yang diberikan
10
oleh sistem tersebut. Kita juga terbantu dengan adanya sistem tersebut. Kemudian
muncul sebuah pertanyaan, apakah yang dimaksud dengan sistem?
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “systema” yang berarti kesatuan
suatu kesatuan yang saling tergantung dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu. Suatu sistem dapat terdiri dari sitem-sistem bagian lainnya atau sering
disebut subsistem. Subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk
suatu kesatuan untuk tercapainya suatu sasaran dan sistem tidak terlepas dari
komponen-komponen pendukung sistem yang mempunyai sifat dan fungsi tertentu
dan mampu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. (Sumber
http://www.scribd.com 09 Oktober 2018).
Dari defenisi di atas, maka penulis mengambil kesimpulan mengenai
pengertian sistem yaitu “sekumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen yang
saling berhubungan dimana setiap elemen tersebut saling mendukung satu dengan
yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan”.
Sistem didefinisikan sebagai “Sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan
saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama sama”. [19].
“Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama
dalam melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan”. [24].
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Sedangkan informasi itu sendiri memiliki
pengertian data yang diolah bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
11
menerimanya. Sumber dari informasi tersebut adalah data. (Sumber
http://www.scribd.com 09 Oktober 2018).
2.1.3 Pengertian Perancangan
Perancangan dapat diartikan sebagai suatu tahap setelah analisa dari
pengembangan sistem untuk mengembangkan bagaimana suatu sistem itu akan
dibentuk. Perancangan juga dapat berupa penggambaran, perencanaan, dan
pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi. Termasuk juga menyangkut perangkat lunak dan
perangkat keras komputer. (Sumber http://www.scribd.com 09 Oktober 2018).
Untuk mencapai tujuan di atas, analis sistem harus dapat mencapai sasaran
sebagai berikut:
1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami, dan nantinya mudah
digunakan.
2. Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perkantoran sesuai
dengan yang telah didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang
dilanjutkan pada tahap analisis sistem.
3. Desain sistem pengolahan harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung
transaksi, pelaporan manajemen, dan mendukung keputusan yang akan
dilakukan manajemen.
4. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci
untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data
12
informasi, simpanan data, metode, prosedur, orang-orang, perangkat keras,
perangkat lunak dari suatu sistem.
2.1.4 Pengertian Informasi
Informasi yang kita terima dapat berupa informasi yang benar dan apa adanya.
Namun tidak sedikit kita memperoleh juga informasi yang salah dan menyesatkan.
Dalam hal ini kita sebagai penikmat informasi perlu lebih cerdas dan bijak di dalam
menilai informasi yang di peroleh.
“Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber,
yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat.” [19].
Informasi adalah hasil dari suatu pengolahan data, maksudnya adalah sesuatu
yang diperoleh setelah adanya pemrosesan data dan penyusunan data-data kedalam
bentuk yang sedemikian rupa sehingga memiliki makna untuk dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan. (Sumber http://www.scribd.com 09 Oktober 2018).
Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang mempunyai arti
(Mcleod, 2004:9). Dengan menerapkan teori yang sama pada data dan informasi kita
dapat mengatakan “Data seseorang Informasi seseorang yang lain”. Perubahan data
menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolahan informasi adalah
salah satu elemen kunci dalam sistem konseptual, pengolahan informasi dapat
meliputi elemen-elemen komputer dan non komputer atau kombinasi dari keduanya.
Informasi adalah data yang telah diproses atau diorganisasi ulang menjadi
bentuk yang berarti. Informasi dibentuk dari kombinasi data yang diharapkan
13
memberi arti ke penerima (Whitten, 2004:23). Data adalah fakta mentah mengenai
orang, tempat, keadaan, dan hal-hal penting mengenai organisasi.
Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang
penting dan memiliki kegunaan sebagai dasar pengambilan keputusan. Untuk
memperoleh informasi diperlukan adanya data yang akan diolah dan unit pengolah.
Transformasi data menjadi informasi dapat digambarkan dalam gambar berikut:
Masukan data yang
akan diolahUnit pengolah Keluaran (informasi)
Unit penyimpanan
Gambar 2.1 Transformasi data menjadi Informasi
2.1.5 Pengertian Sistem Informasi
Berdasarkan definisi mengenai sistem dan informasi, maka dapat dinyatakan
bahwa sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama.
“Sistem Informasi adalah mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer,
teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi
informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.” [13].
“Sistem Informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri
dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan, yaitu untuk
menyajikan informasi.” [26].
14
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh
manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai
suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
Menurut (Turban et al., 2006), sistem informasi adalah proses yang
menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan
menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.
Sistem informasi didefinisikan juga sebagai pengaturan orang, data, proses
dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses,
menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk
mendukung sebuah organisasi.
Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi adalah sekumpulan komponen yang berinteraksi dan menghasilkan
informasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Sistem informasi merupakan pengaturan orang, data, proses dan teknologi
informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan
menyediakan output informasi untuk mendukung organisasi (Whitten, 2004:10).
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi
untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang
diperlukan. (Tata Sutabri, S. Kom., MM, 2005:36).
15
2.1.6 Kualitas Informasi
Kualitas suatu sistem informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus
akurat, tepat pada waktunya dan juga relevan, kualitas dari informasi dengan bentuk
bangunan di gambarkan sebagai berikut:
Ak
urat
Tepa
t wak
tu
Rele
van
Kualitas informasi
Gambar 2.2 Pilar kualitas informasi
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
bias atau menyesatkan dan juga harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat, informasi yang sudah usang sudah tidak ada nilainya lagi. Karena
informasi merupakan landasan pengambilan keputusan, maka bila
pengambilan keputusan terlambat akan berakibat fatal bagi organisasi.
16
3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainya berbeda.
Harus sesuai dengan kebutuhan dan manfaat dari masing-masing bagian
(Jogiyanto, 2005:10).
Karena sebagian besar informasi tidak hanya dinikmati oleh satu pihak dalam
perusahaan. Keuntungan informasi tidak bisa ditaksir dengan satuan nilai uang tetapi
ditaksir dengan nilai efektifitas. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan
dengan analisis cost effecveness atau cost benefit. (Jogiyanto, 2005:11).
2.1.7 Komponen Sistem Informasi
Untuk komponen dari sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut
(Ladjamudin, 2005:14):
1. Hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak) sebagai
mesin
2. People dan procedure yang merupakan manusia dan tatacara
menggunakan mesin
3. Data, merupakan jembatan penghubung antar manusia dan mesin agar
terjadi suatu proses pengolahan data
Hardware
(Perangkat keras)
Software
(Perangkat lunak)
Procedure
(Prosedur)
People
(Manusia)DATA
Mesin Manusia
Gambar 2.3 Komponen sistem informasi
17
2.1.8 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:
1. Komponen-komponen
Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa:
a. Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan
sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak
dan manusia.
b. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan
bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU,
perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah
sistem komputer.
2. Batas sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan
18
dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar
yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan.
4. Penghubung
Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui
penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu
subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi
input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang
lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi
yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input
adalah energi yang diproses untuk didapatkan sebuah keluaran.
6. Keluaran
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Pengolah
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi
19
keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku
dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
8. Sasaran atau tujuan
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak
mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran
dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.9 Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto, suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem abstrak
(abstract) lawan sistem fisik (physical system), sistem alamiah (natural system)
lawan sistem buatan manusia (human made system), sistem pasti (deterministic
system) lawan sistem probabilistik (probabilistic system), dan sistem tertutup (closed
system) lawan sistem terbuka (open system). [12].
Untuk tinjauan terhadap sistem, sistem juga dapat di klasifikasikan dalam
beberapa jenis diantaranya:
1. Sistem fisik dan sistem abstrak
Sistem fisik yaitu sistem yang komponenya berupa benda nyata, sedangkan
sistem abstrak adalah kebalikanya
2. Sistem alami dan sistem buatan
Sistem alami yaitu sistem yang keberadaanya terjadi secara alami sedangkan
sistem buatan adalah hasil karya dari manusia.
20
3. Sistem deterministic dan probabilistic
4. Sistem tertutup dan terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang perilakunya tidak dapat dipengaruhi
oleh lingkungannya, sedangkan untuk sistem terbuka merupakan
kebalikanya.
2.1.10 Metode Waterfall
“Metode air terjun atau yang sering disebut metode waterfall sering
dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini menggambarkan
pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada pengembangan perangkat lunak,
dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna lalu berlanjut melalui tahapan-
tahapan perencanaan (planning), permodelan (modeling), konstruksi (construction),
serta penyerahan sistem ke para pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri
dengan dukungan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan.” [21].
Menurut Sommerville (2011:29-30), waterfall model adalah sebuah contoh
dari proses perencanaan, dimana semua proses kegiatan harus terlebih dahulu
direncanakan dan dijadwalkan sebelum dikerjakan. Tahapan dari waterfall model
menurut Pressman dan Sommerville adalah sebagai berikut:
21
PLANNING
ANALYSIS
DESIGN
IMPLEMENTATION
OPERATION & MAINTENANCE
Gambar 2.4 Waterfall Model
Kelebihan Model Waterfall:
1. Merupakan model pengembangan paling handal dan paling lama digunakan.
2. Cocok untuk sistem software yang bersifat generik.
3. Pengerjaan projek sistem akan terjadwal dengan baik dan mudah dikontrol.
Kekurangan Model Waterfall:
1. Persyaratan sistem harus digambarkan dengan jelas.
2. Rincian proses harus benar-benar jelas dan tidak boleh berubah ubah
3. Sulit untuk mengadaptasi jika terjadi perubahan spesifikasi pada suatu
tahapan pengembangan
Contoh Studi Kasus:
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, telah mempengaruhi
aktivitas perpustakaan dalam pengolahan informasi. Perpustakaan dapat diibaratkan
sebagai satu kesatuan. Dalam artian, sebuah perpustakaan merupakan satu kesatuan
sistem yang saling mempengaruhi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.
22
Tetapi dengan pertumbuhan sebuah perpustakaan, ada kalanya suatu sistem pada
sebuah perpustakaan menjadi tidak efektif dan efisien dalam menangani
permasalahan yang muncul. Seperti misalnya, kebutuhan pengolahan data yang
semakin meningkat, aturan pengolahan data yang semakin bervariasi, aturan dari
dalam atau luar perpustakaan, dapat digunakan sebagai indikator adanya
permasalahan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan suatu sistem yang
dapat mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
perpustakaan demi tercapainya tujuan, sebuah sistem yang dinamakan sistem
informasi.
1. Tahap Perencanaan Sistem
Tahap perencanaan sistem adalah tahap awal pengembangan sistem yang
mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya seperti
perangkat fisik, manusia, metode (teknik dan operasi), dan anggaran yang
sifatnya masih umum (belum detail atau rinci). Langkah-langkah dalam
tahap perencanaan adalah:
a. Menyadari adanya masalah.
b. Mendefinisikan masalah.
c. Menentukan tujuan sistem.
d. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem.
e. Mempersiapkan usulan penelitian sistem.
23
2. Tahap analisa sistem
Tahap analisa sistem adalah tahap penelitian atas sistem yang telah ada
dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui. Langkah-
langkah tahap analisa adalah:
a. Identifikasi masalah.
b. Mendefinisikan kebutuhan informasi.
c. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
d. Membuat laporan hasil analisis.
e. Tahap desain Sistem
3. Tahap desain sistem
Adalah tahap setelah analisa sistem yang menentukan proses dan data yang
diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
kepada para pemakai, serta memberikan gambaran yang jelas dan rancang
bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lain yang
terlibat. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap desain sistem adalah:
a. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci.
b. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem.
c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem.
d. Memilih konfigurasi terbaik.
e. Menyiapkan usulan implementasi.
f. Menyetujui atau menolak penerapan sistem baru.
g. Tahap Implementasi
24
4. Tahap implementasi
Adalah tahap di mana desain sistem dibentuk menjadi suatu kode (program)
yang siap untuk dioperasikan. Langkah – langkah pada tahap implementasi
sistem adalah:
a. Merencanakan implementasi.
b. Melakukan kegiatan implementasi.
c. Menyiapkan fasilitas fisik.
d. Melakukan simulasi.
e. Beralih ke sistem yang baru.
f. Tahap Pemeliharaan
5. Tahap pemeliharaan
Adalah tahap yang dilakukan setelah tahap implementasi, yang meliputi
pemakaian atau penggunaaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan, dan
peningkatan sistem.
2.2 Definisi Analisa System
Analisis Sistem adalah penguraian suatu sistem informasi yang sudah utuh
kedalam bagian-bagian komponennya dengan tujuan dapat menidentifikasi dan
menevaluasi berbagai macam permasalahan maupun hambatan yang terjadi pada
sistem sehingga nantinya dapat dilakukan perbaikan atau pengembangan.
2.3 Definisi Produksi
Produksi merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan erat dengan
kegiatan ekonomi. Melalui proses produksi bisa dihasilkan berbagai macam barang
25
yang dibutuhkan oleh manusia. Tingkat produksi juga dijadikan sebagai patokan
penilaian atas tingkat kesejahteraan suatu negara. Jadi tidak heran bila setiap negara
berlomba - lomba meningkatkan hasil produksi secara global untuk meningkatkan
pendapatan perkapitanya.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi produksi:
1. Pengertian Produksi Secara Umum
Produksi merupakan semua perbuatan atau kegaitan yang tidak hanya
mencakup pembuatan barang - barang saja, tetapi dapat juga membuat atau
menciptakan jasa pelayanan, seperti acara hiburan, penulisan buku - buku cerita, dan
pelayanan jasa keuangan
2. Produksi Sebagai Sistem Dan Proses
Produksi sebagai sistem berarti bahwa terdapat hubungan yang saling
memberikan pengaruh dan mempengaruhi antara faktor produksi yang satu dan yang
lainnya. Produksi sebagai proses berarti bawa produksi dilakukan melalui tahap demi
tahap secara berurutan.
3. Pengertian Produksi Secara Ekonomi
Produksi mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan
dan penambahan kegunaan atau utilitas suatu barang dan jasa.
4. Drs. Bambang Prishardoyo, M.Si; ( 2005 ; 29 )
Produksi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
manusia dengan menghasilkan barang atau meningkatkan nilai guna suatu barang dan
jasa.
26
2.3.1 Tujuan Penilaian Inventory
Pertama adalah dalam upayanya untuk mematch cost terhadap
revenue yang berkaitan, sehingga dihasilkan income, proses ini merupakan tujuan
dasar akuntansi tradisional. Penekanan pada perhitungan net income yang didasarkan
kepada revenue pada saat penjualan memerlukan adanya alokasi biaya ke peiode
dimana revenue dilaporkan yaitu cost of goods sold.
Sedangkan nilai inventory yang belum terjual akan dibawa ke periode
berikutnya dalam laporan keuangan perusahaan. Jadi dalam proses pengukuran
income sangat mirip dengan ciri-ciri umum pada penilaian prepaid expense dan
aktiva tetap atau disebut penangguhan expenses, yaitu atas dasar input prices,
kemudian untuk menentukan nilai cost of goods sold dapat juga dilakukan melalui
perhitungan (rumus) yang lazim digunakan dalam persediaan. Namun demikian
dalam keadaan tertentu persediaan dinilai berdasarkan output values (harga jual)
untuk memperoleh penilaian income.
2.3.2 Penentuan Kuantitas Persediaan
Untuk menentukan jumlah barang yang masih dikuasai oleh perusahaan pada
suatu saat dapat ditentukan melalui beberapa cara yaitu:
1. Stock opname: perhitungan barang pada awal dan akhir periode yang
dihitung, cara ini merupakan ketentuan yang harus dilakukan oleh manajemen untuk
menentukan jumlah persediaan akhir, sebagai salah satu persyaratan memperoleh
unqualified opinion.
27
2. Menggunakan metode pencatatan perpetual.
3. Menggunakan metode gabungan antara metode pencatatan perpetual
dengan stock opname.
4. Menggunakan metode penilaian berdasarkan hubungan agregatif,
yaitu gross profit method dan realized inventory method.
2.4 Basis Data (database)
“Database adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan
didesain untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.” [11].
“Sistem pengelolaan basis data (Database Management System/DBMS),
merupakan basis data dan set perangkat lunak (software) untuk pengelolaan basis
data.” [27].
Didalam suatu database terdapat atribut yang menunjukan karateristik dari
entitas dan setiap atribut-atribut entitas terdapat satu atribut yang dijadikan sebagai
kunci (key). Ada beberapa jenis key yaitu:
1. Primary Key, Atribut yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik
kemunculan pada sebuah entitas (candidate key).
2. Candidate Key, sebuah atribut yang dapat mengidentifikasi secara unik
sebuah kemunculan sebuah entitas yang spesifik.
3. Composite Key, Candidate Key yang terdiri dari dua atribut atau lebih.
4. Foreign Key, atribut pada satu relasi yang cocok pada candidate key dari
beberapa relasi.
28
Selain atribut terdapat juga kardinalitas, kardinalitas mendefinisikan jumlah
kemunculan baik minimum ataupun maksimum satu entitas yang dapat dihubungkan
dengan kemunculan tunggal entitas lain. Karena semua hubungan bersifat dua arah
maka kardinalitas harus didefinisikan untuk setiap hubungan.
1. Satu ke satu (one to one atau 1:1)
Tingkat hubungan dinyatakan satu ke satu jika suatu kejadian dari entitas
pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas
kedua begitu pula untuk sebaliknya.
MenghasilkanPelanggan Pemeriksaan gaji1 1
Gambar 2.5 Relasi One to One
2. Satu ke banyak (one to many atau 1:M)
Tingkat hubungan satu ke banyak (1:M) sama dengan banyak ke satu (M:1)
tergantung dari arah mana hubungan tersebut terlihat. Untuk satu kejadian
pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan
kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang
kedua hanya bisa mempunyai satu hubungan satu kejadian pada entitas yang
pertama.
29
BerisiFakturBarang-barang
persediaan
M 1
Gambar 2.6 Relasi Many to One
3. Banyak ke banyak (many to many atau M:N)
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika setiap kejaadian pada
sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada
entitas yang lainya. Pada setiap kardinalitas relasi banyak ke banyak dapat
ditangani dengan cara membuat (file baru) sedemikian sehingga relasi
langsung banyak ke banyak berubah menjadi relasi tidak langsung satu
lawan banyak melalui file konektor. Isi file konektor adalah minimal berisi
dua buah primary key, relasi banyak ke banyak akan menghasilkan tiga
relasi baru. [14].
MengambilMahasiswa Mata kuliahM N
Gambar 2.7 Relasi Many to Many
Menurut Marthin yang dikutip oleh Edy Sutanta, suatu basis data mempunyai
beberapa kriteria penting yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Berorientasi pada data (data oriented) dan bukan berorientasi pada program
(program oriented) yang akan menggunakanya.
30
2. Data dalam basis data dapat berkembang dengan mudah, baik volume
ataupun strukturnya.
3. Data yang ada mampu memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara
mudah.
4. Data dapat digunakan dengan cara mudah.
5. Kerangkapan data (data redundancy) minimal.
2.4.1 MySQL
MySQL merupakan salah satu perangkat lunak sistem pengelola basis data
(Data Base Management System). MySQL juga dapat dikategorikan sebagai
Relational Data Base Management System (RDBMS), karena dalam pembuatan basis
data pada MySQL terdiri atas lajur horizontal dan lajur vertical.
David Axmark (kiri) dan Michael "Monty" Widenius, Pendiri MySQL AB,
dalam sebuah konferensi MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen
basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang
multialur, multipengguna, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL
AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU
General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual di bawah lisensi komersial
untuk kasus-kasus di mana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, di mana perangkat lunak
dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh
penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan
komersial Swedia MySQL AB, di mana memegang hak cipta hampir atas semua kode
31
sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL
AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.
MySQL pada saat ini banyak digunakan oleh pemograman web untuk
membangun situs yang memerlukan basis data sebagai data dan pengolahan data.
(Syafii,2005).
MySQL merupakan sebuah basis data yang mengandung satu atau beberapa
kolom. Tabel terdiri atas sejumlah basis dan setiap baris mengandung satu atau
beberapa kolom. Di dalam PHP telah menyediakan fungsi untuk koneksi ke basis
data dengan sejumlah fungsi untuk pengaturan baik menghubungkan maupun
memutuskan koneksi server database MySQL sebagai sarana untuk mengumpulkan
informasi. [31].
MySQL menggunakan bahasa SQL (Structur Query Languages) yaitu bahasa
standar pemrograman database. MySQL dipublikasikan sejak 1996, tetapi sebenarnya
di kembangkan sejak 1979. Keunggulan dari MySQL adalah:
1. Bersifat open source.
2. Sistem software-nya tidak memberatkan kerja dari server atau komputer
karena dapat bekerja di background.
2.5 Pemrograman
Pengertian Pemrograman menurut Jogiyanto (2005:582) merupakan “kegiatan
menulis kode program yang akan dieksekusi oleh komputer”.
32
Menurut Indrajani, bahasa pemrograman adalah “perangkat lunak atau
software yang dapat digunakan dalam proses pembuatan program yang melalui
beberapa tahapan-tahapan penyelesaian masalah.” [10].
Pemrograman memberikan instruksi kepada komputer agar dapat bekerja
seperti yang kita kehendaki. Komputer memahami pemrograman sebagai data dan
instruksi dalam bentuk biner (rangkaian bit-bit bernilai ‘0’ dan ‘1’). Sedangkan
manusia memahami sebagai logika, aritmatika, algoritma, konsep, model dan
sebagainya. Untuk menjembatani, maka dibuatlah bahasa pemrograman yang
menerjemahkan dari apa yang dikendaki atau dimengerti manusia menjadi instruksi
mesin komputer. Dalam dunia komputer dikenal beraneka ragam bahasa
pemrograman. Karena begitu banyaknya jenis-jenis bahasa pemrograman, maka
bahasa-bahasa tersebut juga dikelompokan berdasarkan kriteria tertentu.
2.5.1 PHP
“PHP adalah suatu bahasa pemprograman yang berfungsi untuk membangun
suatu website dinamis.” [2].
“PHP adalah bahasa server-side-scripting yang menyatu dengan HTML untuk
membuat halaman web yang dinamis”. (Arief, 2011c:43)
Jadi penulis menyimpulkan bahwa php adalah pahasa pemrograman untuk
membuat tampilan web yang dinamis.
PHP merupakan salah satu bahasa pemograman web yang masih muda namun
telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan dan telah banyak digunakan
33
oleh banyak user dalam membuat aplikasi web baik perseorangan maupun
perusahaan.
1. PHP/FI (Personal Home Page/Form Interpreter)
Pertama kali PHP dibuat dan diperkenalkan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun
1995 menggunakan nama PHP/FI. Generasi awal PHP/FI dibuat dari Perl
yang waktu itu digunakan untuk kebutuhan pribadi saja. Pada awalnya,
PHP/FI merupakan bagian dari Personal Home Page Tools. Namun, karena
kebutuhan penggunaan web yang semakin kompleks maka dikembangkan
PHP/FI dengan menggunakan Bahasa C. Rasmus menulis sejumlah besar
fungsi untuk pengaksesan ke dalam database. Penulisan itu juga bertujuan
membangun halaman web menjadi lebih dinamis. PHP/FI merupakan
akronim dari Personal Home Page/Form Interpreter. Pada awal
penyusunan, PHP/FI hanya mempunyai fungsi dasar dari PHP yang ada
sekarang ini. Jadi, dengan kata lain, pondasi PHP sekarang ini adalah
PHP/FI. Karena ketika pertama dibuat menggunakan Perl maka PHP/FI juga
mempunyai susunan dan karakter pemograman yang sama dengannya. Pada
tahun 1997, dikeluarkan PHP/FI versi 2.0. Fungsi-fungsi pada PHP/FI ditulis
dengan menggunakan bahasa C karena telah memiliki fungsi khusus untuk
mengakses database maka, pada tahun yang sama terdapat kurang lebih
50.000 domain yang menggunakan PHP/FI sebagai bahasa pemograman
untuk website, atau sekitar 1% dari total domain yang ada pada waktu itu.
Booming PHP/FI tersebut membuat semakin banyak orang yang tertarik
34
untuk berpartisipasi mengembangkan PHP/FI. Berkat kerjasama dan
kontribusi mereka, PHP versi 3.0 pun dikeluarkan walau kala itu masih
dalam tahap alpha.
2. PHP3
PHP 3 merupakan generasi baru hasil pengembangan PHP/FI. Banyak
developer yang terlibat didalamnya. Tak heran jika PHP 3 dianggap sebagai
tonggak awal bagi terciptanya PHP versi sekarang ini. Secara resmi,
peluncur PHP 3.0 ialah Andi Gutmans dan Zeev Suraski pada tahun 1997.
Mereka mengeluarkan PHP 3.0 karena melihat kelemahan PHP/FI yang
digunakan dalam aplikasi e-commerce. Kemudian, mereka menulisnya ulang
dengan masih mengacu kepada PHP/FI. Setelah PHP 3 dikeluarkan, mereka
menyarankan untuk menghentikan proyek PHP/FI karena PHP 3 masih lebih
baik. Alasan untuk mulai mengembangkan PHP, dan memfokuskan diri pada
PHP 3.0 ialah pengembangan versi ini secara meluas dalam mendukung
berbagai jenis database, protokol dan API. Dengan dukungan yang semakin
besar dari berbagai pihak yang menyumbangkan berbagai modul maka, pada
tahun 1998, 10% dari seluruh webserver yang ada kala itu telah
menginstalasi PHP versi 3.0.
3. PHP 4
PHP versi 4 diluncurkan untuk menangani kelemahan PHP 3, yaitu
penggunaan fungsi yang begitu kompleks. Kurangnya efisiensi waktu dan
kinerja yang buruk diperbaiki dan ditulis ulang dari inti PHP 3. Dengan
35
penambahan fitur baru, seperti session, output buffering dan penanganan
input, menjadikan PHP 4 aman dari berbagai jenis bahasa pemograman
berbasis web. Selain itu, inti perbedaan mereka terletak pada penggunaan
Zend Engine. Zend Engine merupakan inti dari PHP. Sebagian dari inti PHP,
secara fungsional ia bertugas menangani input, menterjemahkan dan
mengeksekusinya. Ia juga berperan menterjemahkan fungsi.
4. PHP 5
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Pada versi 5 muncul untuk
menangani kelemahan-kelemahan yang terdapat pada versi sebelumnya.
PHP versi 5 dapat membuat file swf dan applet java. Fokus utamanya adalah
mengoptimalkan pengunaan PHP untuk OOP (Object Oreiented
Programming). (Syafii, 2005)
5. Skrip PHP
Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML. Skrip yang
dibuat dengan PHP disimpan dengan nama file dan diikuti dengan ekstensi
*.php, misalnya: contoh.php. Bila skrip PHP diakses melalui komputer lokal
maka file PHP disimpan di folder htdocs di local web server. Sama halnya
dengan penamaan dokumen HTML, pemberian nama dokumen yang sama
tetapi dituliskan dengan case yang berbeda akan dianggap sebagai dokumen
yang berbeda, misalnya contoh.php akan berbeda dengan CONTOH.php
atau Contoh.php. Skrip PHP dapat disisipkan dibagian manapun dalam
36
dokumen HTML, begitu pula sebaliknya skrip HTML dapat diletakkan
diantara skrip PHP.
2.6 Flowchart
Menurut Al Bahra Bin Ladjamudin Flowmap adalah bagan-bagan yang
mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.
Flowmap merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. [14].
Pengertian Flowchart adalah campuran peta dan flowchart yang menunjukan
pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi,
jumlah barang yang diperdagangkan atau jumlah paket dalam jaringan. Flowchart
menolong analisis dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-
segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain
dalam pengoperasian. Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowchart,
ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti:
1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi
ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
4. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
5. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang di gambarkan harus di telusuri
dengan hati-hati.
37
Proses External Data Decision Sub Proses
Start/EndDocument
Data Database
Input
Manual Proses
Connector
Archive
Proses
Gambar 2.8 Model dan Simbol Flowchart
2.7 Teori Perencanaan Sistem Unified Modelling Language (UML)
Menurut Nugroho, “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat
lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya
digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks
sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.” [18].
Unified Modeling Language adalah sekumpulan alat yang digunakan untuk
melakukan abstraksi terhadap sebuah sistem atau perangkat lunak berbasis objek.
UML juga menjadi salah satu cara untuk mempermudah pengembangan aplikasi yang
berkelanjutan. Aplikasi atau sistem yang tidak terdokumentasi biasanya dapat
menghambat pengembangan karena developer harus melakukan penelusuran dan
mempelajari kode program. UML terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:
38
2.7.1 Use Case Diagram
Menurut Murad, “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang
memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan
oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user.” [16].
Use case adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan aktor. Use case
bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah sistem dengan
sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Diagram
use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem
yang akan dibuat.
Diagram use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di
dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut.
Yang ditekankan pada diagram ini adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan
“bagaimana”.
Gambar 2.9 Bagan Diagram use case
39
1. Sistem
Menyatakan batasan sistem dalam relasi dengan aktor-aktor yang
menggunakannya (di luar sistem) dan fitur-fitur yang harus disediakan
(dalam sistem). Digambarkan dengan segi empat yang membatasi semua use
case dalam sistem terhadap pihak mana sistem akan berinteraksi. Sistem
disertai label yang menyebutkan nama dari sistem, tapi umumnya tidak
digambarkan karena tidak terlalu memberi arti tambahan pada diagram.
2. Aktor
Aktor adalah segala hal diluar sistem yang akan menggunakan sistem
tersebut untuk melakukan sesuatu. Bisa merupakan manusia, sistem, atau
device yang memiliki peranan dalam keberhasilan operasi dari sistem. Cara
mudah untuk menemukan aktor adalah dengan bertanya hal-hal berikut:
SIAPA yang akan menggunakan sistem? APAKAH sistem tersebut akan
memberikan NILAI bagi aktor?
3. Use case
Mengidentifikasi fitur kunci dari sistem. Tanpa fitur ini, sistem tidak akan
memenuhi permintaan user/aktor. Setiap use case mengekspresikan goal dari
sistem yang harus dicapai. Diberi nama sesuai dengan goal-nya dan
digambarkan dengan elips dengan nama di dalamnya. Fokus tetap pada goal
bukan bagaimana mengimplementasikannya walaupun use case berimplikasi
pada prosesnya nanti. Setiap use case biasanya memiliki trigger/pemicu
yang menyebabkan use case memulai (misalnya, Pasien mendaftar dan
40
membuat janji baru atau meminta untuk membatalkan atau mengubah janji
yang sudah ada), ada 2 triger pertama triger eksternal, seperti pelanggan
memesan atau mengubah janji, kedua triger temporal, seperti tanggal
pengembalian buku terlewati di perpustakaan atau keterlambatan bayar
sewa.
4. Association (Asosiasi)
Mengidentifikasikan interaksi antara setiap aktor tertentu dengan setiap use
case tertentu. Digambarkan sebagai garis antara aktor terhadap use case
yang bersangkutan. Asosiasi bisa berarah (garis dengan anak panah) jika
komunikasi satu arah, namun umumnya terjadi kedua arah (tanpa anak
panah) karena selalu diperlukan demikian.
5. Dependency
Dependensi <<include>>
a. Mengidentifikasi hubungan antar dua use case di mana yang satu
memanggil yang lain.
b. Jika pada beberapa use case terdapat bagian yang memiliki aktivitas
yang sama maka bagian aktivitas tersebut biasanya dijadikan use case
tersendiri dengan relasi dependensi setiap use case semula ke use case
yang baru ini sehingga memudahkan pemeliharaan.
c. Digambarkan dengan garis putus-putus bermata panah dengan notasi
<<include>> pada garis.
41
d. Arah mata panah sesuai dengan arah pemanggilan.
Dependensi <<extend>>
a. Jika pemanggilan memerlukan adanya kondisi tertentu maka berlaku
dependensi <<extend>>.
b. Note: konsep “extend” ini berbeda dengan “extend” dalam Java!
c. Digambarkan serupa dengan dependensi <<include>> kecuali arah
panah berlawanan.
6. Generalization
Mendefinisikan relasi antara dua aktor atau dua use case yang mana salah
satunya meng-inherit dan menambahkan atau override sifat dari yang
lainnya. Penggambaran menggunakan garis bermata panah kosong dari yang
meng-inherit mengarah ke yang di-inherit.
Kelebihan:
a. Interaksi antara pengguna dan system lain dengan sistem yang akan di
buat cukup tergambar dengan baik.
b. Penggambaran dengan sederhana membuat identifikasi kebutuhan
dengan use case dapat dengan lebih mudah untuk dipahami.
c. Pendekatan identifikasi kebutuhan dapat berdasarkan top down
(keinginan dari manajemen level atas) maupun bottom up (keinginan
pengguna akhir).
42
d. Dapat meng-include (memasukkan) fungsionalitas use case lain sebagai
bagian dari proses dalam dirinya.
e. Dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi
fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas
yang common.
f. Dapat meng-extend (memperpanjang) use case lain dengan behaviour-
nya sendiri.
g. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa
use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.
Kelemahan:
a. Kekurangan mengenai data masih kurang teridentifikasi dengan baik.
2.7.2 Sequence Diagram
Menurut Vidia, “Sequence Diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan
class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar
kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang
dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur
sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya.” [29].
Diagram sequence merupakan salah satu yang menjelaskan bagaimana suatu
operasi itu dilakukan; message (pesan) apa yang dikirim dan kapan pelaksanaannya.
Diagram ini diatur berdasarkan waktu. Obyek-obyek yang berkaitan dengan proses
43
berjalannya operasi diurutkan dari kiri ke kanan berdasarkan waktu terjadinya dalam
pesan yang terurut.
Diagram sequence menampilkan interaksi antar objek dalam dua dimensi.
Dimensi vertikal adalah poros waktu, dimana waktu berjalan ke arah bawah.
Sedangkan dimensi horizontal merepresentasikan objek-objek individual. Tiap objek
(termasuk aktor) tersebut mempunyai waktu aktif yang direpresentasikan dengan
kolom vertikal yang disebut dengan lifeline. Pesan (message) direpresentasikan
sebagai panah dari satu lifeline ke lifeline yang lain. Message digambarkan sebagai
garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message
akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class.
Diagram sequence ini biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau
rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk
menghasilkan output tertentu, dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan
output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline
vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek
lainnya.
Berikut beberapa komponen yang terdapat di dalam diagram sequence, yaitu:
44
Gambar 2.10 Sequence Diagram
1. Object, komponen yang digunakan sebagai objek-objek yang akan
digunakan di dalam membuat diagram.
2. Stimulus, komponen ini menandakan hubungan komunikasi antara dua buah
objek. Komunikasi yang terjadi berupa pengiriman pesan (message).
3. Self Stimulus, komponen ini memiliki fungsi yang sama dengan Stimulus,
hanya saja pengiriman pesan dilakukan ke pada dirinya sendiri (objek itu
sendiri), bukan antar objek.
2.7.3 Activity Diagram
Menurut Murad, “Activity Diagram merupakan diagram yang bersifat
dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan
aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk
menganalisa proses.” [16].
sd SD Login
Admin Menu Login Proses Login DB User
alt Valid?
Input User & Pas()
Proses Login()
Cek Data User()
User & Pass valid?()
User & Pass tidak valid?()
Info validitas login()
45
Menurut Vidia, “Activity Diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran
alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan
interaksi antara aktor pada use case diagram dengan system.” [29].
Activity Diagram merupakan diagram yang menggambarkan berbagai alir
aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir
berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.
Activity Diagram berfungsi untuk menggambarkan workflow/aliran kerja dari
suatu proses bisnis. Suatu aliran kerja bisa saja dituangkan dalam bentuk narasi/teks,
akan tetapi jika aliran kerjanya sudah kompleks maka kita akan kesulitan untuk
membayangkan bagaimana proses itu terjadi. Oleh karena itu, dibuatlah Activity
Diagram sebagai salah satu cara untuk menggambarkan aliran kerja tersebut.
Dalam Activity Diagram terdapat simbol-simbol sebagai berikut:
1. Start point, menunjukan titik awal dari workflow, hanya ada 1 start point
dalam 1 Activity Diagram.
2. End point, menunjukan titik akhir dari Activity Diagram, dalam 1 diagram
bisa terdapat lebih dari 1 end point.
3. Activity, menggambarkan sebuah pekerjaan/aktivitas dalam workflow.
4. Action, penggambaran langkah-langkah yang lebih detail dari activity, action
dapat berupa entry action (terjadi segera saat aktivitas dimulai, ditandai
dengan kata “entry”), exit action (terjadi ketika meninggalkan aktivitas,
ditandai dengan kata “exit”), do action (terjadi saat di dalam aktivitas,
46
ditandai dengan kata “do”), dan event action (terjadi jika dan hanya jika
kejadian spesifik terjadi, ditandai dengan kata “event”).
5. Fork, menunjukan adanya percabangan secara paralel dari aktivitas.
6. Join, menunjukan adanya penggabungan aktivitas.
7. Decision, mengindikasikan suatu kondisi dimana ada kemungkinan
perbedaan transisi.
8. Swimlane, menggambarkan obyek mana yang bertanggung jawab terhadap
suatu aktivitas tertentu.
Gambar 2.11 Activity Diagram
act AD Laporan Pemakaian dan Kerusakan
Sistem Pemakaian LabkomAdmin
Mulai
Akses Menu Laporan
Pemakaian dan Kerusakan
Tampil Menu Laporan
Pemakaian dan Kerusakan
Cetak Laporan Pemakaian
dan Kerusakan
Proses Cetak Laporan
Selesai
47
2.7.4 Class Diagram
Class diagram adalah model statis yang menggambarkan struktur dan
deskripsi class serta hubungannya antara class. Class diagram mirip ER-Diagram
pada perancangan database, bedanya pada ER-diagram tidak terdapat
operasi/methode tapi hanya atribut. Class terdiri dari nama kelas, atribut dan
operasi/method.
Gambar 2.12 Simbol-simbol pada Class Diagram
48
2.8 Metodologi Penelitian
2.8.1 Pengertian Metodologi
Metodologi penelitian merupakan suatu kerangka dan asumsi yang ada
dalam melakukan elaborasi penelitian sedangkan metode penelitian memerlukan
teknik atau prosedur untuk menganalisa data yang ada. Dari pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian merupakan langkah-langkah yang
ada dalam penelitian sedangkan metode penelitian adalah cara dari setiap langkah
yang ada.
Langkah-langkah dalam metodologi penelitian sebaiknya disesuaikan
dengan metode, prosedur, tools dan lain sebagainya. Hal ini berguna untuk
membantu dalam memecahkan permasalahan yang ada dan juga membantu dalam
menangani, mengontrol, dan mengevaluasi suatu proses riset/penelitian.
Metodologi dapat juga disebut sebagai penelitian yang sistematis,
penelitian ilmiah, maupun penelitian yang didasarkan pada suatu teori yang ada.
Metodologi penelitian bisa berupa pemahaman terhadap metode-metode penelitian
dan pemahaman teknikteknik penelitian. Metodologi penelitian tersebut berisi
pengetahuan yang mengkaji mengenai metode yang digunakan dalam penelitian.
Metodologi terdiri dari fase-fase dan subfase yang akan membimbing
peneliti memilih metode, teknik, prosedur apa yang tepat dan tools apa yang akan
digunakan sehingga setiap tahapan penelitian dilakukan dengan tepat. Metodologi
49
juga membantu peneliti untuk merencanakan, me-manage/mengolah, mengontrol,
dan mengevalusi setiap kemajuan. Metodologi dapat dikontrol dengan gantt chart.
Pengumpulan data yang dikontrol dengan gantt chart, dengan tiga prosedur
pengumpulan data seperti metode survei, observasi, dan wawancara dengan
menggunakan tools berupa type recorder atau berupa model sistem dengan
menggunakan visio.
2.8.2 Proses Penelitian
Untuk meningkatkan kualitas keilmuan maka kita perlu melakukan
penelitian, dengan menggunakan proses penelitian yang agar dapat mencapai
optimasi pada berbagai keputusan riset. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana
proses penelitian tersebut dilaksanakan
2.8.3 Tahapan Proses Penelitian
1. Penetapan Permasalahan (State General Problem)
Penetapan permasalahan berisikan pernyataan yang bersifat umum
terhadap permasalahan yang akan diamati. Misalnya bagaimana mengatasi
pertumbuhan jumlah manusia di dunia ini yang berlangsung secara eksponsial.
Pada perumusan permasalahan harus ada statement yang dihancurkan sebagai
general problemnya.
2. Pencairan Literatur (Conduct Literature Search)
50
Pada tahapan ini peneliti melakukan apa yang disebut dengan kajian
pustaka, yaitu mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis
sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Tujuannya ialah untuk
mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. Teori
merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami persoalan yang diteliti
dengan benar dan sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah.
3. Merancang Masalah Yang Lebih Spesifik (State Spesific Problem)
Menguraikan permasalahan yang dimulai dari permasalahan yang bersifat
umum ke masalah yang bersifat khusus (spesifik).
4. Membuat Desain Penelitian (Design Methodology)
Desain penelitian berisikan pengetahuan, algoritma, metode, produk
(sistem), model dan lain sebagainya. Dalam melakukan penelitian salah satu hal
yang penting ialah membuat desain penelitian.
5. Pengumpulan Data (Data Gather )
Data ada bermacam-macam, data yang didapatkan dalam penelitian tidak
hanya berupa angka-angka saja. Secara umum terdapat dua macam data yaitu
data kualitatif dan data kuantitatif. Namun ada juga data yang didapatkan
dengan menggabungkan atau mengkombinasikan kedua data tersebut.
Metode yang digunakan pada laporan skripsi ini adalah metode deskriptif, yaitu
suatu metode yang menggambarkan suatu keadaan yang sebenarnya
berdasarkan sesuatu yang terjadi, data yang diperoleh, sehingga dapat
51
memberikan suatu gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang
diselidiki.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam menyusun laporan skripsi ini
adalah sebagai berikut :
1. Studi Lapangan
Yaitu penelitian langsung ke lokasi yang berhubungan dengan masalah yang
akan dibahas untuk memperoleh data yang diperlukan dengan cara :
a) Observasi
Metode yang digunakan untuk memperoleh informasi dengan cara
mengamati secara langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan,
sehingga memperoleh hasil yang akurat.
b) Wawancara
Merupakan komunikasi tanya jawab dengan pihak terkait maupun
pihak lain yang berhubungan dengan perusahaan atau koperasi untuk
memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan laporan
kuliah kerja praktek.
c) Praktik Magang
Yaitu dengan melakukan peninjauan langsung dengan cara kerja
praktik pada PT Hankook Tire Indonesia.
52
2. Studi Kepustakaan
Suatu teknik pengumpulan data yang diperoleh berdasarkan literatur dengan
cara membaca dan mempelajari bahan-bahan yang berhubungan dengan topik
dalam laporan skripsi ini.
3. Analisa Data (Analyze Data)
Pengolahan data atau analisa data merupakan proses pra-analisa yang
mempunyai tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Editing data
2. Pengembangan variable
3. Pengkodean data
4. Cek kesalahan
5. Membuat struktur data
6. Cek preanalisa komputer
7. Tabulasi
Interpretasikan hasil pengamatan atau hasil penelitian. Interpretasikan data
yang sebelum melakukan penelitian dengan data sesudah melakukan
penelitian.
4. Hasil Penelitian (Report Result)
Untuk membuat suatu tulisan yang memaparkan hasil penelitian perlu di
dukung dengan adanya berbagai literatur serta sistematis tulisan ilmiah yang
akan dibuat. Penulisan hasil laporan dibuat untuk berbagai tujuan yang salah
53
satunya adalah untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Membuat laporan
hasil penelitian merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan penelitian.
2.9 Pengertian Umum Persediaan (Inventory)
inventory merupakan aktivas perusahaan yang menempati posisi yang
cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun
perusahaan industri (manufaktur), apalagi perusahaan yang bergerak di semua
bidang, hampir 50% dana perusahaan akan tertanam dalam persediaan yaitu untuk
membeli barang yang siap untuk di jual.
Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk
dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau
dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual.
Pengertian persediaan menurut Syakur (2009;125) sebagai berikut :
“Persediaan meliputi segala macam barang yang menjadi objek pokok aktivitas
perusahaan yang tersedia untuk di olah dalam proses produksi atau di jual”.
Pengertian persediaan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2011;14.5),
persediaan diartikan sebagai berikut :
a. Tersedia untuk di jual dalam kegiatan usaha biasa
b. Dalam proses produksi untuk penjualan tersebut, atau
54
c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk di gunakan dalam proses produksi
atau pemberian jasa.
Persedian menurut Kieso, Weygant dan Warfield (2007;402) pengertian
persediaan adalah : “Inventory are asset items held for sale in the ordinary course
of business or goods that will be used or consumed in the production of goods to
be sold.” Kutipan di atas jika diterjemahkan adalah : “Persediaan adalah pos-pos
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk di jual dalam operasi bisnis normal,
atau barang yang akan di gunakan atau di konsumsi dalam membuat barang yang
akan di jual”.
Manfaat adanya persediaan :
1. menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan
yang dibutuhkan perusahaan.
2. menghilangkan resiko dari materi yang dipesan berkualitas atau tidak baik
sehingga harus dikembalikan.
3. mengantisipasi bahwa bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga
dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
4. mempertahankan aktivitas operasi perusahaan atau menjamin kelancaran arus
produksi
5. mencapai penggunaan mesin yang optimal
55
6. memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya agar
keinginan pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi dengan memberikan
jaminan tetap tersedianya barang jadi tersebut
7. membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan penggunaannya
atau penjualannya.
Berdasarkan pengertian di atas maka perusahaan jasa tidak memiliki
persediaan, perusahaan dagang hanya memiliki persediaan barang dagang sedang
perusahaan industri memiliki 3 jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku,
persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi (siap untuk dijual).
Dalam laporan keuangan, persediaan merupakan hal yang sangat penting karena
baik laporan Rugi/Laba maupun Neraca tidak akan dapat disusun tanpa
mengetahui nilai persediaan. Kesalahan dalam penilaian persediaan akan
langsung berakibat kesalahan dalam laporan Rugi/Laba maupun neraca. Dalam
perhitungan Rugi/Laba nilai persediaan (awal & akhir) mempengaruhi besarnya
Harga Pokok Penjualan (HPP). HPP = PERSEDIAAN AWAL+ PEMBELIAN
BERSIH – PERSEDIAAN AKHIR
2.9.1 Jenis-Jenis Persediaan
a. Bahan baku Barang persediaan milik perusahaan yang akan diolah lagi melalui
proses produksi, sehingga akan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi
sesuai dengan kegiatan perusahaan. Besarnya persediaan bahan baku
dipengaruhi oleh perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat
56
diandalkannya pihak Pemasok serta tingkat efisiensi penjadualan pembelian
dan kegiatan produksi.
b. Barang dalam proses Adalah barang yang masih memerlukan proses produksi
untuk menjadi barang jadi, sehingga persediaan barang dalam proses sangat
dipengaruhi oleh lamanya produksi, yaitu waktu yang dibutuhkan sejak saat
bahan baku masuk keproses produksi sampai dengan saat penyelesaian barang
jadi. Perputaran persediaan bisa ditingkatkan dengan jalan memperpendek
lamanya produksi.
c. Barang jadi Adalah barang hasil proses produksi dalam bentuk final sehingga
dapat segera dijual, pada persediaan ini besar kecilnya persediaan barang jadi
sebenarnya merupakan masalah koordinasi produksi dan penjualan. Manajer
keuangan dapat merangsang peningkatan penjualan dengan cara mengubah
persyaratan kredit atau dengan memberikan kredit untuk resiko yang kecil
(marginal risk).
2.9.2 Tujuan Penilaian Inventory
Pertama adalah dalam upayanya untuk mematch cost terhadap revenue
yang berkaitan, sehingga dihasilkan income, proses ini merupakan tujuan dasar
akuntansi tradisional. Penekanan pada perhitungan net income yang didasarkan
kepada revenue pada saat penjualan memerlukan adanya alokasi biaya ke peiode
dimana revenue dilaporkan yaitu cost of goods sold.
57
Sedangkan nilai inventory yang belum terjual akan dibawa ke periode
berikutnya dalam laporan keuangan perusahaan. Jadi dalam proses pengukuran
income sangat mirip dengan ciri-ciri umum pada penilaian prepaid expense dan
aktiva tetap atau disebut penangguhan expenses, yaitu atas dasar input prices,
kemudian untuk menentukan nilai cost of goods sold dapat juga dilakukan melalui
perhitungan (rumus) yang lazim digunakan dalam persediaan. Namun demikian
dalam keadaan tertentu persediaan dinilai berdasarkan output values (harga jual)
untuk memperoleh penilaian income.
2.9.3 Penentuan Kuantitas Persediaan
Untuk menentukan jumlah barang yang masih dikuasai oleh perusahaan
pada suatu saat dapat ditentukan melalui beberapa cara yaitu:
1. Stock opname: perhitungan barang pada awal dan akhir periode yang
dihitung, cara ini merupakan ketentuan yang harus dilakukan oleh manajemen
untuk menentukan jumlah persediaan akhir, sebagai salah satu persyaratan
memperoleh unqualified opinion.
2. Menggunakan metode pencatatan perpetual.
3. Menggunakan metode gabungan antara metode pencatatan perpetual dengan
stock opname.
4. Menggunakan metode penilaian berdasarkan hubungan agregatif, yaitu gross
profit method dan realized inventory method.
58
2.9.4 Harga Pokok Penjualan
Tujuan pokok akuntansi persediaan adalah menetapkan secara layak hasil
usaha selama satu periode dengan mengaitkan pendapatan terhadap biaya untuk
memperoleh dan mempertahankan penghasilan tersebut. Dalam akuntansi
persediaan harus ditentukan apakah suatu persediaan merupakan beban atau
merupakan aktiva.
Jika persediaan telah terjual maka persediaan tersebut akan dilaporkan
sebagai beban atau merupakan komponen dari harga pokok penjualan, sebaliknya
jika persediaan tersebut masih merupakan milik perusahaan (belum terjual) maka
akan dilaporkan sebagai aktiva lancar perusahaan.
Menurut PSAK no 14, jika barang dalam persediaan di jual, maka nilai
tercatat persediaan tersebut harus diakui sebagai beban pada periode diakuinya
pendapatan atas penjualan tersebut. Proses pengakuan nilai tercatat persediaan
yang telah dijual sebagai beban menghasilkan pengaitan (matching) beban dengan
pendapatan. Oleh karena itu dalam menentukan besarnya laba harus dihitung
terlebih dahulu besarnya harga pokok penjualan.
59
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Sekilas Tentang Perusahaan
Sejarah Hankook Tire adalah sejarah industri ban korea. Sejak di
luncurkan pada tahun 1941 sebagai produsen ban pertama korea itu telah
membuka jalan bagi perusahaan-perusahaan ban dalam negri selama bertahun-
tahun. Pada tahun 2010 Hankook Tire adalah produsen ban mobil terbesar
dengan peringkat volume penjualan sebagai pertama di pasar korea.
Hankook Tire berhasil didirikan di Indonesia pada tahun 2011, Tepatnya
di Jl. Kenari Raya Blok G3-01 Delta Silicon 5 Cikarang Selatan Bekasi. Dan
sekarang bernama PT Hankook Tire Indonesia dan merupakan plant ke 7
setelah Korea, China, Hungaria, Australia, Amerika, India. Nama Hankook
Tire Indonesia mungkin belum terkenal secara luas oleh masyarakat seperti hal
nya Bridgestone , Gajah Tunggal maupun seperti merk-merk lainya. Hankook
memang lebih menargetkan pasar Eropa, China, dan Amerika. meskipun
demikian di tanah kelahiran Hankook Tire merupakan penjualan ban no.1 .
Selama berdiri di Indonesia Hankook Tire berhasil meraih beberapa
penghargaan diantaranya SNI Marking (Indonesia National Standard), E4
marking (European Confimity Marks), ISO 14001:2004 (Enviromental
Managemen), The Best CSR Award Form Bekasi Regency, The Best Bonded
Zone Bekasi, The Best Marketing Campaign (Marketing Magazine). Dan
penghargaan kategori desain terbaik (Good Design Award) yang di berikan
60
oleh korea institute of design and promotion (KIDP) Dan departemen ekonomi.
Selain itu, Hankook tire juga berhasil meraih penghargaan “if design awards”
Di jerman untuk kategori proses produksi dan pengemasan ban.
3.2 Struktur Perusahaan
Gambar 3. 1 Struktur perusahaan
Presiden Direktur
Lee Ho Gun
Purchasing HR &
Education
Wakil Presiden Direktur
Cboi Suck Ho
Facility
Maintenan
ce
Production
Team
Manager
IT Team Quality
Assurance
Warehouse
Assisten Manager
Staff Produksi Supervisor
Foreman
Operator
61
3.3 Sistem Yang Berjalan / Flow Chart
Penulis harus mengetahui alur proses tentang sistem produksi barang
dan input barang yang digunakan saat ini pada PT HANKOOK TIRE
Indonesia. Berikut proses yang sedang berjalan digambarkan menggunakan
flow chart sebagai berikut:
Gambar 3.2 Sistem flow chart yang berjalan
MANAGEMEN
PLAINING PRODUKSI GUDANG SUPERVISOR
DOKUMEN SPB
SURAT
PERMINTAAN
BARANG
MULAI
LARAN
SIZE CHANGE
Hitung
uang
makan
Data
absen
Rekap
absensi Kalkula
si
kehadir
an
pegawa
i
Jadwal Jam
Kerja
Rekap
absensi
Hitung
uang
makan
Kalkulas
i
kehadir
an
pegawai Absen
Jadwal
Jam Kerja
ABSEN
Data
pegawai
INPUT
DATA
MANUAL
KIRIM
BARANG
KE
GUDANG
LAPORAN
PRODUKSI
B
A
RECOUP
CEK
KONDISI
MELIHAT SPB
PRODUKSI
BARANG
BUAT
LAPORAN
STOK
B A
SELESAI
LAPORAN
STOK LAPORAN
PRODUKSI
MENCETAK
LAPORAN
MENCETAK
LAPORAN
MENCETAK
LAPORAN
MENCETAK
LAPORAN
MENCETAK
LAPORAN
MENCETAK
LAPORAN
MENCETAK
LAPORAN
MENCETAK
LAPORAN
62
1. Managemen plaining melihat plaining yang akan di produksi.
2. Managemen plaining membuat surat permintaan barang dan dikirim ke
bagian produksi.
3. Operator melihat surat permintaan produksi yang dikirim oleh managemen
planing, dan melakukan produksi.
4. Setelah selesai produksi operator lain mengecek barang, jika NG maka
barang di MR dan jika ok barang di stok di gudang area.
5. Input data manual, dan simpen barang di area stok dan membuat laporan
produksi.
6. Barang di simpan di gudang lalu membuat laporan stok.
7. Laporan produksi dan stok produksi di berikan ke supervisor.
3.4 Sistem yang Diusulkan/Flow Chart
Setelah mengetahui dan menganalisa dari sistem yang sedang berjalan
maka perlu dilakukan perbaikan sistem yang sudah ada guna memperoleh
sebuah sistem yang lebih baik. Dengan adanya sistem yang baik dan terstruktur
maka dapat mencegah dari masalah-masalah yang terjadi. Untuk memperoleh
sistem yang baik diperlukan rancangan sistem pendataan terhadap data-data
yang dibutuhkan dan juga penganalisaan sistem dengan langkah – langkah
pokok sebagai berikut:
1. Mempelajari dan mengumpulkan data-data yang diperoleh.
2. Melakukan evaluasi dan perumusan pelayanan sistem yang baru secara rinci
dan keseluruhan dari masing-masing bentuk informasi yang akan disajikan.
63
3. Menganalisa kendala-kendala yang mungkin dihadapi dalam proses
perancangan sistem.
4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang dihasilkan secara keseluruhan
sehingga dapat mengidentifikasi, analisa dan evaluasi terhadap aspek
permasalahan dalam sistem tersebut. Berikut proses yang sedang berjalan
digambarkan menggunakan flow chart sebagai berikut:
Gambar 3.3 Sistem flow chart yang di usulkan.
MANAGEMEN
PLAINING PRODUKSI GUDANG SUPERVISOR
DOKUMEN SPB
SURAT
PERMINTAAN
BARANG
MULAI
LARAN
SIZE CHANGE
Hitung
uang
makan
Data
absen
Rekap
absensi Kalkula
si
kehadir
an
pegawa
i
Jadwal Jam
Kerja
Rekap
absensi
Hitung
uang
makan
Kalkulas
i
kehadir
an
pegawai Absen
Jadwal
Jam Kerja
ABSEN
Data
pegawai
INPUT DATA
PENERIMAAN
B
STOKE BARANG
DI STORAGE
LAPORAN
PRODUKSI
A
MR
CEK
KONDISI
MELIHAT SPB
PRODUKSI
BARANG
BUAT
LAPORAN
STOK
B A
SELESAI
LAPORAN
STOK LAPORAN
PRODUKSI
MENCETAK
LAPORAN
MENCETAK
LAPORAN
MENCETAK
LAPORAN
MENCETAK
LAPORAN
MENCETAK
LAPORAN
MENCETAK
LAPORAN
MENCETAK
LAPORAN
MENCETAK
LAPORAN
64
3.4.1 Use Case Sistem Usulan
Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan
membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah
aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah-laku dalam sebuah
model. Umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis
yang solid, biasanya mengandung nama.Use case menggambarkan proses
system (kebutuhan system dari sudut pandang user).
Berikut USE CASE dari system sistem penyimpanan :
Gambar 3.4 Use case sistem usulan
Deskripsi Use case Diagram digunakan untuk menggambarkan secara tekstual
langkah-langkah dalam interaksi sistem dengan penggunanya
65
1. Login
Tabel 3.1 Login
Use Case Name Login
Aktor Operator
Deskripsi Use Case
Ini menggambarkan proses login yang dilakukan
oleh pengguna terdaftar ke dalam sistem dengan
memasukkan username dan password untuk di
verifikasi sistem.
Proses
Aktor yang akan login mengakses aplikasi lalu
memasukkan data login berupa username dan
password pada form login. Sistem akan melakukan
verifikasi data yang dimasukkan aktor. Jika data
sesuai maka sistem akan masuk ke MENU dengan
tampilan sesuai dengan role pengguna sistem.
Alternatif
Jika data tidak sesuai atau tidak terdapat dalam
database maka sistem akan menampilkan pesan
username dan password salah.
Kesimpulan Aktor berhasil login ke dalam sistem.
Kondisi akhir
Aktor berada dalam MENU sesuai role masing-
masing.
66
2. Melihat Stok Compound (Tread)
Tabel 3.2 Melihat Stok Compound
Use Case Name Melihat stok compound
Aktor Operator
Deskripsi Use Case
ini menggambarkan proses melihat stok compound
pada storage yang di lakukan oleh operator.
Proses
Aktor akan melihat stok compound yang ada pada
storage dengan mengecek jenis-jenis compound
yang tersedia dan mengecek masa expired nya.
Aksi pre proses
Aktor akan memilih menu cek stok compound
yang ada pada menu storage.
Kesimpulan Aktor berhasil cek compound pada sistem.
Kondisi akhir
Aktor telah melihat data compound yang ada
dalam storage.
3. Input Hasil Produksi
Tabel 3.3 Input Hasil Produksi
Use Case Name Input hasil produksi
Aktor Operator
Deskripsi Use Case
Ini menggambarkan proses input hasil produksi
yang akan di masukan ke storage yang di lakukan
oleh operator.
67
Proses
Aktor akan melakukan input manual kedalam
sistem dan secara otomatif data akan masuk pada
sistem penginputan data.
Aksi pre proses
Aktor akan memilih menu input data compound
yang ada pada menu storage.
Kesimpulan Aktor berhasil input barang pada sistem.
Kondisi akhir
Aktor telah input compound yang ada dalam
storage.
4. Cek Hasil Produksi
Tabel 3.4 Cek Hasil Produksi
Use Case Name Cek hasil produksi
Aktor Operator
Deskripsi Use Case
ini menggambarkan proses cek hasil produksi pada
sistem poduksi.
Proses
Aktor akan melihat hasil produksi harian yang di
masukan pada sistem dan mencatat nya dalam
laporan harian hasil produksi.
Aksi pre proses
Aktor akan melihat hasil produksi yang sudah di
masukan ke dalam sistem.
Kesimpulan Aktor berhasil cek hasil produksi.
Kondisi akhir Aktor telah melihat hasil produksi pada sistem.
68
5. Membuat Laporan Stok
Tabel 3.5 Membuat Laporan Stok
Use Case Name Membuat Laporan Stok
Aktor Operator
Deskripsi Use Case
Use Case ini menggambarkan proses melihat
informasi laporan stok barang serta mencetaknya.
Proses
Aktor langsung memilih menu laporan stok harian
dan mencetak nya.
Aksi pre proses
Aktor akan memilih menu laporan lalu pilih stok
barang.
Kesimpulan Aktor berhasil mengakses sistem.
Kondisi akhir Aktor telah mengakses menu laporan stok barang.
3.4.2 Activity Diagram Sistem Usulan
Menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang
dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin
terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.
69
Gambar 3.5 Activity Diagram
3.4.3 Sequence Diagram Sistem Usulan
Sequence diagram menggambarkan alur dari logika di dalam sistem
secara visual, sehingga memungkinkan untuk menyimpan dan memvalidasi
logika. Sequence diagram juga digunakan secara umum untuk keperluan
analisis dan desain.
70
1. Sequence Login
Gambar 3.6 Sequence Login
2. Sequence Input Data
Gambar 3.7 . Use Case Squence Input Data
71
3.4.4 Class Diagram
Class diagram adalah sebuah class yang menggambarkan struktur dan
penjelasan class, paket, dan objek serta hubungan satu sama lain seperti
containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram mirip ER-
Diagram pada perancangan database, bedanya pada ER-diagram tidak terdapat
operasi/methode tapi hanya atribut. Class terdiri dari nama kelas, atribut dan
operasi/methode.
Gambar 3.8 Clas Diagram
72
3.4.5 Normalisasi
Normalisasi adalah teknik analisis data yang mengelola data ke dalam
kelompok-kelompok untuk membentuk entitas yang tidak redundan, stabil,
fleksibel, dan mudah beradaptasi (Whitten, 2004:306).
1. Unnormal
No permintaan Tanggal Operator Nama Barang Stok
awal jml_masuk Sub total
201709200010 20/09/2017 Suprayitno CQP50WO15 200 300 500
CQP50WO15 160 185 345
CQP19W005 155 120 275
CQP15W005 200 210 410
201709200020 20/10/2017 Suprayitno CQP90W015 200 150 350
CQP70W005 120 120 240
CQB89W999 140 115 155
CQP28W002 100 250 350
201709200030 20/10/2017 Suprayitno CQP59W005 200 200 350
CQP53W005 360 175 535
CQP11W015 350 340 690
2. Normal Pertama (1NF)
No permintaan Tanggal Operator Nama Barang Stok
awal jml_masuk Sub total
201709200010 20/09/2017 Suprayitno CQP50WO15 200 300 500
201709200010 20/09/2017 Suprayitno CQP50WO15 160 185 345
201709200010 20/09/2017 Suprayitno CQP19W005 155 120 275
201709200010 20/09/2017 Suprayitno CQP15W005 200 210 410
201709200020 20/10/2017 Suprayitno CQP90W015 200 150 350
201709200020 20/10/2017 Suprayitno CQP70W005 120 120 240
201709200020 20/10/2017 Suprayitno CQB89W999 140 115 155
201709200020 20/10/2017 Suprayitno CQP28W002 100 250 350
20170920030 20/10/2017 Suprayitno CQP59W005 200 200 350
20170920030 20/10/2017 Suprayitno CQP53W005 360 175 535
20170920030 20/10/2017 Suprayitno CQP11W015 350 340 690
73
3. Normal Kedua (2NF)
4. Normal Ketiga (3NF)
jenis barang
id_jenis nm_jenis
barang keluar
no_outbarang no_palet nama_comp jenisc no_bed tgl_p tgl_x qty satuan tgl_out id_jenis
User
id_user user_name password
tabel barang
id_barang nama_barang jenis_barang no_bed tgl_prod tgl_exp quantity satuan tgl_tr
jenis barang
id_jenis nm_jenis
User
id_user user_name password
tabel barang
id_barang no_pallet quantity
Detail tabel barang
jenis_barang no_bed tgl_prod tgl_exp satuan tgl_tr
barang keluar
no_outbarang no_palet nama_barang jenisc no_bed tgl_p tgl_x qty satuan tgl_out id_jenis
74
BAB IV
PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI
4.1 Pembahasan
4.1.1 Analisis Sistem
Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara
sistematis di dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan
perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi. Pendefinisian
basis data meliputi spesifikasi berupa tipe data, struktur data dan juga batasan-
batasan data yang akan disimpan. Basis data merupakan aspek yang sangat penting
dalam sistem informasi dimana basis data merupakan gudang penyimpanan data
yang akan diolah lebih lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat
mengorganisasi data, menghidari duplikasi data, hubungan antar data yang tidak
jelas dan juga update yang rumit.
4.1.2 Spesifikasi Hardware
Untuk spesifikasi PC yang direkomendasikan di departemen engineering
adalah PC dengan spek Minimal Core2Duo, RAM 2 GB, HD minimal 160 GB
dilengkapi dengan jaringan LAN (tanpa internet tidak ada masalah).
75
4.1.3 Spesifikasi Software
Untuk spesifikasi software yang dibutuhkan untuk dipasang pada PC
departemen engineering adalah Sistem Operasi minimal Windows 7, Instalasi Xampp
1.8.0 dan Visual Studio 2012
4.2 Hasil
4.2.1 Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian perangkat lunak (Software Testing) merupakan suatu investigasi
yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas dari aplikasi yang
sedang diuji. Berikut pengujian yang penulis susun:
1) Pengujian Login
Tabel 4.1 Pengujian Form Login
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Data Terdaftar User akan masuk ke
tampilan MENU
User dapat masuk ke MENU
UTAMA sesuai hak akses
masing-masing
[x] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Data nama tidak
diisi
Muncul pesan
“LOGIN GAGAL!”
Menampilkan pesan “LOGIN
GAGAL!”
[x] Diterima
[ ] Ditolak
Input username
dan password
salah
Muncul pesan
“LOGIN GAGAL!”
Menampilkan pesan “LOGIN
GAGAL!”
[x] Diterima
[ ] Ditolak
76
2) Pengujian Input Data Barang,
Tabel 4.2 Pengujian Input Data Barang
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Input tidak
lengkap saat
simpan
Muncul pesan “Data
harus diisi
lengkap...” saat klik
SIMPAN
Menampilkan pesan “Data
harus diisi lengkap...”
[x] Diterima
[ ] Ditolak
Data yang
tersimpan akan
tampil di
DataGrid
Data tampil di
DataGrid setelah
disimpan
Data tampil di DataGrid [x] Diterima
[ ] Ditolak
3) Pengujian Input Data Departemen
Tabel 4.3 Pengujian Input Data Departemen
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Input tidak
lengkap saat
simpan
Muncul pesan “Data
harus diisi
lengkap...” saat klik
SIMPAN
Menampilkan pesan “Data
harus diisi lengkap...”
[x] Diterima
[ ] Ditolak
Data yang
tersimpan akan
tampil di
DataGrid
Data tampil di
DataGrid setelah
disimpan
Data tampil di DataGrid [x] Diterima
[ ] Ditolak
77
4) Pengujian Input Data Transaksi Penerimaan
Tabel 4.4 Pengujian Input Data Transaksi Penerimaan
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Input tidak
lengkap saat
simpan
Muncul pesan “Data
harus diisi
lengkap...” saat klik
SIMPAN
Menampilkan pesan “Data
harus diisi lengkap...”
[x] Diterima
[ ] Ditolak
Data yang
tersimpan akan
tampil di
DataGrid
Data tampil di
DataGrid setelah
disimpan
Data tampil di DataGrid [x] Diterima
[ ] Ditolak
5) Pengujian Input Data Transaksi Permintaan
Tabel 4.5 Pengujian Input Data Transaksi Permintaan
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Input tidak
lengkap saat
simpan
Muncul pesan “Data
harus diisi
lengkap...” saat klik
SIMPAN
Menampilkan pesan “Data
harus diisi lengkap...”
[x] Diterima
[ ] Ditolak
Data yang
tersimpan akan
tampil di
DataGrid
Data tampil di
DataGrid setelah
disimpan
Data tampil di DataGrid [x] Diterima
[ ] Ditolak
78
6) Pengujian Cek Data Laporan Penerimaan
Tabel 4.6 Pengujian Input Data Laporan Penerimaan
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Tanggal diisi
sesuai periode
rekap
Muncul data laporan
sesuai periode yang
diinput
Menampilkan data laporan
sesuai periode yang diinput
[x] Diterima
[ ] Ditolak
Hasil cetak
laporan akan
tampil saat klik
button CETAK
Hasil cetak laporan
akan tampil saat klik
button CETAK
Hasil cetak laporan tampil
saat klik button CETAK
[x] Diterima
[ ] Ditolak
7) Pengujian Cetak Laporan Permintaan
Tabel 4.7 Pengujian Cetak Laporan Permintaan
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Tanggal diisi
sesuai periode
rekap
Muncul data laporan
sesuai periode yang
diinput
Menampilkan data laporan
sesuai periode yang diinput
[x] Diterima
[ ] Ditolak
Hasil cetak
laporan akan
tampil saat klik
button CETAK
Hasil cetak laporan
akan tampil saat klik
button CETAK
Hasil cetak laporan tampil
saat klik button CETAK
[x] Diterima
[ ] Ditolak
79
8) Pengujian Cetak Laporan Stok Barang
Tabel 4.6 Pengujian Cetak Laporan Stok Barang
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Muncul data
laporan sesuai
periode yang
diinput
data laporan sesuai
periode yang diinput
Menampilkan data laporan
sesuai periode yang diinput
[x] Diterima
[ ] Ditolak
Hasil cetak
laporan akan
tampil saat klik
button CETAK
Hasil cetak laporan
akan tampil saat klik
button CETAK
Hasil cetak laporan tampil
saat klik button CETAK
[x] Diterima
[ ] Ditolak
4.2.2 Langkah-langkah Menjalankan Program
Berikut langkah-langkah dalam menjalankan aplikasi sebagai berikut:
1) supervisor melakukan login ke sistem untuk melakukan pemantauan hasil
produksi setiap harinya oleh operator. Supervisor memasukkan data
username dan password sesuai hak aksesnya
2) Operator akan melakukan pengecekan data produksi di lapangan, setelah
pengecekan dilakukan, operator akan menginput data hasil pengecekan
setiap harinya ke sistem
3) Data hasil pengecekan akan tampil setiap hari di menu Hasil Pengecekan
4) Staff departemen melakukan login ke sistem untuk melihat hasil produksi
setiap harinya apakah ada masalah atau tidak
80
5) Apabila terjadi masalah produksi kurang, maka departemen M1 akan
melakukan perbaikan di lapangan
6) Dalam 1 bulan, departemen M1 akan membuat laporan yang dapat di cetak
melalui menu Laporan
4.2.3 Tampilan Antar Muka
1) Form Login
Gambar 4.1 Tampilan Log in
81
2) Menu Utama
Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama
3) Input Data Barang
Gambar 4.3 Tampilan Input Data Barang
82
4) Input Transaksi Penerimaan
Gambar 4.4 Tampilan Input Transaksi Penerimaan
5) Input Transaksi Permitaan
Gambar 4.5 Tampilan Input Transaksi Permintaan
83
6) Laporan Penerimaan
Gambar 4.6 Tampilan Laporan Penerimaan
7) Data Laporan Stok Barang
Gambar 4.7 Tampilan Data Laporan Stok Barang
84
8) Data Departemen
Gambar 4.8 Tampilan Data Departemen
9) Input Data Departemen
Gambar 4.9 Tampilan Input Data Departemen
85
10) Edit Data Barang
Gambar 4.10 Tampilan Edit Data Barang
11) Edit Data Departemen
Gambar 4.11 Tampilan Edit Data Departemen
86
12) Print Laporan Permintaan
Gambar 4.12 Tampilan Print Laporan Permintaan
13) Log Out
Gambar 4.13 Tampilan Log Out
87
4.2.5 Kelebihan dan Kekurangan
Dalam penelitian ini penulis mencoba menggali kelebihan dan kekurangan
dari aplikasi yang sudah dibuat, berikut hasil analisa dari penulis:
1) Kelebihan
Kelebihan dari aplikasi ini adalah memudahkan input data pengecekan
setiap harinya oleh departemen Gudang dan mudah melakukan
pengontrolan data checking Forklift. Selain itu departemen maintenance
juga mudah dalam menginput data kerusakan serta memiliki data historis
maintenance Forklift.
2) Kekurangan
Untuk kekurangan dari aplikasi ini antara lain aplikasi ini belum
terintegrasi dengan pemakaian sparepart Forklift dan order sparepart ke
supplier, selain itu masih memerlukan resource besar apabila hendak di
integrasikan databasenya secara client-server.
88
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dengan tersusunya laporan ini, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan adanya sistem informasi pada PT Hankook Tire Indonesia dapat
membantu karyawan khususnya di bagian produksi dalam pengelahan data .
2. Penggunaan sistem informasi dapat mempermudah instansi terkait dalam
melaksanakan pencarian atau pengembilan material.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan lebih lanjut penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Dalam pengembangan sistem informasi ini, diharapkan pengembang dapat
memperbaiki sistem dari kekurangan-kekurangan yang ada sistem ini, sehingga
nantinya perangkat lunak ini mampu mengatasi permasalahan yang ada.
89
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Alan Nur. 2011. Jago PHP & MySQL Dalam Hitungan Menit. Jakarta:
Dunia. Komputer.
Agus Mulyanto. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Andi Sunyoto. 2007. Pemograman database dengan Visual Basic dan Microsoft.
SQL. Yogyakarta: Andi Offset.
Al Haromainy dan Creativity Java. 2010. Aplikasi Media Most Wanted untuk Media
USB. Jakarta: Elek Media Komputindo.
Ardana. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Budi Sutedjo Dharma Oetomo. (2006). Perencanaan dan Pembangunan Sistem
Informasi. Yogyakarta: Andi Publisher.
Fathansyah. 2012. Basis Data. Bandung: Informatika.
Indrajani. 2015. Database Design. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Jogiyanto, H.M. 2005. Analisa dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan.
Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Publisher.
Kadir, Abdul. 2013. Buku Pintar. Programer Pemula PHP. Yogyakarta: Mediakom.
Ladjamudin, Al-Bahra. 2013. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:
Graha. Ilmu.
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta: Andi
Offset.
Nugroho, Bondan Dwi, dan Imam Azhari. Sistem Informasi Inventori
FADEGORETAS!!™ Berbasis Barcode. Yogyakarta: Universitas Ahmad
Dahlan. Vol. 1, No. 2, September 2011.
Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung:
Informatika.
Pressman, Roger, S. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak.Pendekatan Praktisi. Edisi 7.
Yogyakarta: Andi.
90
Pipin, Asropudin, 2013. Kamus Teknologi Informasi. Bandung: Titian Ilmu.
Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Sistem Akuntansi. Jakarta: Pustaka Baru Press.
Suryantara, I Gusti Ngurah. 2017. Merancang Aplikasi dengan Metodologi Extreme
Programming. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sutanta, Edhy. 2011. Basis Data Dalam Tinjauan Konseptual. Yogyakarta: Andi
Publisher.
Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi Publisher.
Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan
Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode
Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.
Yeni Kustiyahningsih dan Devie Rosa Anamisa. 2011. Pemograman Basis Data
Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yuhefizar. 2013. Mudah Membangun Web Profil Multibahasa. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Nugroho, Adi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML, ANDI
OFFESET, Yogyakarta.
Nuratmah, Sumarni. 2015. Sistem Informasi Simpan Pinjam HPM Berbasis Dekstop
Mengunakan Metode Waterfall, Tugas Akhir Teknik Informatika
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Testing Progam koneksi
<?php
mysql_connect("127.0.0.1","root","") or die ("Gagal Mengkoneksikan Ke Database");
mysql_select_db("skripsi_prayitno") or die ("Database Tidak Ditemukan");
?>
Lampiran 2 : Testing Progam Index
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta http-equiv="X-UA-Compatible" content="IE=edge,chrome=1"
/>
<meta charset="utf-8" />
<title>PT.HANKOOK TIRE</title>
<link rel="stylesheet" href="css_login/style.default.css"
type="text/css" />
<link rel="stylesheet" href="css/style.shinyblue.css" type="text/css" />
<link rel="icon" type="ico" href="logo.png">
<script type="text/javascript" src="js_login/jquery-1.9.1.min.js"></script>
<script type="text/javascript" src="js_login/jquery-migrate-1.1.1.min.js"></script>
<script type="text/javascript" src="js_login/jquery-ui-1.9.2.min.js"></script>
<script type="text/javascript" src="js_login/modernizr.min.js"></script>
<script type="text/javascript" src="js_login/bootstrap.min.js"></script>
<script type="text/javascript" src="js_login/jquery.cookie.js"></script>
<script type="text/javascript" src="js_login/custom.js"></script>
<script type="text/javascript">
jQuery(document).ready(function(){
jQuery('#login').submit(function(){
var u = jQuery('#username').val();
var p = jQuery('#password').val();
if(u == '' && p == '') {
jQuery('.login-alert').fadeIn();
return false;
}
});
});
</script>
</head>
<<body class="loginpage" style="background:url(images/bg.jpg)">
<div class="loginpanel">
<div class="loginpanelinner">
<div class="logo animate0 bounceIn"><img src="images/logo_login.png" alt=""
/></div>
<form id="login" action="log.php?op=in" method="post">
<div class="inputwrapper login-alert">
<div class="alert alert-error">Username Dan Password Masih
Kosong</div>
</div>
<div class="inputwrapper animate1 bounceIn">
<input type="text" name="username" id="username"
placeholder="Username" />
</div>
<div class="inputwrapper animate2 bounceIn">
<input type="password" name="password" id="password"
placeholder="Password" />
</div>
<div class="inputwrapper animate3 bounceIn">
<button name="submit">LOGIN</button>
</div>
</form>
</div>
</div>
<div class="loginfooter">
<div class="footer">
<div class="footer-inner">
<div class="footer-content">
<span class="bigger-120">
</span>
</div>
</div>
</div>
</div>
</body>
</html>
Lampiran 3 : Testing Progam Input Barang
<?php
include 'koneksi.php';
$cari_kd=mysql_query("select max(id_barang)as kode from barang"); //mencari kode
yang paling besar atau kode yang baru masuk
$tm_cari=mysql_fetch_array($cari_kd);
$kode=substr($tm_cari['kode'],2,3); //mengambil string mulai dari karakter pertama
'A' dan mengambil 4 karakter setelahnya.
$tambah=$kode+1; //kode yang sudah di pecah di tambah 1
$a="BR";
if($tambah<10){ //jika kode lebih kecil dari 10 (9,8,7,6 dst) maka
$idp=$a."00".$tambah;
}else{
$idp=$a."0".$tambah;
}
?>
<?php
session_start();
if(empty($_SESSION['username'])&&empty($_SESSION['level'])&&empty($_SESS
ION['nama_lengkap'])){
header("location:index.php");
}
else{
?>
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta http-equiv="X-UA-Compatible" content="IE=edge,chrome=1"
/>
<meta charset="utf-8" />
<title>PT.HANKOOK TIRE</title>
<link rel="icon" type="ico" href="logo.png">
<meta name="description" content="overview & stats" />
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-
scale=1.0, maximum-scale=1.0" />
<!-- bootstrap & fontawesome -->
<link rel="stylesheet" href="assets/css/bootstrap.min.css" />
<link rel="stylesheet" href="assets/font-awesome/4.5.0/css/font-
awesome.min.css" />
<!-- page specific plugin styles -->
<!-- text fonts -->
<link rel="stylesheet" href="assets/css/fonts.googleapis.com.css" />
<!-- ace styles -->
<link rel="stylesheet" href="assets/css/ace.min.css" class="ace-main-
stylesheet" id="main-ace-style" />
<!--[if lte IE 9]>
<link rel="stylesheet" href="assets/css/ace-part2.min.css"
class="ace-main-stylesheet" />
<![endif]-->
<link rel="stylesheet" href="assets/css/ace-skins.min.css" />
<link rel="stylesheet" href="assets/css/ace-rtl.min.css" />
<!--[if lte IE 9]>
<link rel="stylesheet" href="assets/css/ace-ie.min.css" />
<![endif]-->
<!-- inline styles related to this page -->
<!-- ace settings handler -->
<script src="assets/js/ace-extra.min.js"></script>
<!-- HTML5shiv and Respond.js for IE8 to support HTML5 elements
and media queries -->
<!--[if lte IE 8]>
<script src="assets/js/html5shiv.min.js"></script>
<script src="assets/js/respond.min.js"></script>
<![endif]-->
</head>
<body class="no-skin">
<div id="navbar" class="navbar navbar-default ace-save-state">
<div class="navbar-container ace-save-state" id="navbar-
container">
<button type="button" class="navbar-toggle menu-
toggler pull-left" id="menu-toggler" data-target="#sidebar">
<span class="sr-only">Toggle sidebar</span>
<span class="icon-bar"></span>
<span class="icon-bar"></span>
<span class="icon-bar"></span>
</button>
<div class="navbar-header pull-left">
<a href="#" class="navbar-brand">
<small>
Sistem Informasi Inventory -
PT.HANKOOK TIRE
</small>
</a>
</div>
<div class="navbar-buttons navbar-header pull-right"
role="navigation">
<ul class="nav ace-nav">
</ul>
</div>
</div><!-- /.navbar-container -->
</div>
<div class="main-container ace-save-state" id="main-container">
<script type="text/javascript">
try{ace.settings.loadState('main-container')}catch(e){}
</script>
<div id="sidebar" class="sidebar responsive
ace-save-state">
<script type="text/javascript">
try{ace.settings.loadState('sidebar')}catch(e){}
</script>
<div class="sidebar-shortcuts" id="sidebar-shortcuts">
<div class="sidebar-shortcuts-large"
id="sidebar-shortcuts-large">
<a href="#"><button class="btn btn-
success">
<i class="ace-icon fa fa-signal"></i>
</button></a>
<a href="#"><button class="btn btn-
warning">
<i class="ace-icon fa fa-users"></i>
</button></a>
<a href="#"><button class="btn btn-
danger">
<i class="ace-icon fa fa-cogs"></i>
</button></a>
</div>
<div class="sidebar-shortcuts-mini"
id="sidebar-shortcuts-mini">
<span class="btn btn-success"></span>
<span class="btn btn-info"></span>
<span class="btn btn-warning"></span>
<span class="btn btn-danger"></span>
</div>
</div><!-- /.sidebar-shortcuts -->
<ul class="nav nav-list">
<li class="active">
<a href="#">
<i class="menu-icon fa fa-
home"></i>
<span class="menu-text">
HOME </span>
</a>
<b class="arrow"></b>
</li>
<li class="">
<a href="#" class="dropdown-toggle">
<i class="menu-icon fa fa-
list"></i>
<span class="menu-text">
Data Master
</span>
<b class="arrow fa fa-angle-
down"></b>
</a>
<b class="arrow"></b>
<ul class="submenu">
<li class="">
<a href="barang.php">
<i class="menu-
icon fa fa-caret-right"></i>
Data Barang
</a>
<b class="arrow"></b>
</li>
<li class="">
<a
href="departemen.php">
<i class="menu-
icon fa fa-caret-right"></i>
Data Departemen
</a>
<b class="arrow"></b>
</li>
</ul>
</li>
<li class="">
<a href="#" class="dropdown-toggle">
<i class="menu-icon fa fa-pencil-
square-o"></i>
<span class="menu-text">
Transaksi </span>
<b class="arrow fa fa-angle-
down"></b>
</a>
<b class="arrow"></b>
<ul class="submenu">
<li class="">
<a
href="penerimaan.php">
<i class="menu-
icon fa fa-caret-right"></i>
Penerimaan
</a>
<b class="arrow"></b>
</li>
<li class="">
<a
href="permintaan.php">
<i class="menu-
icon fa fa-caret-right"></i>
Permintaan
</a>
<b class="arrow"></b>
</li>
</ul>
</li>
<li class="">
<a href="#" class="dropdown-toggle">
<i class="menu-icon fa fa-list-
alt"></i>
<span class="menu-text">
Laporan </span>
<b class="arrow fa fa-angle-
down"></b>
</a>
<b class="arrow"></b>
<ul class="submenu">
<li class="">
<a
href="l_penerimaan.php">
<i class="menu-
icon fa fa-caret-right"></i>
Penerimaan
</a>
<b class="arrow"></b>
</li>
<li class="">
<a
href="l_permintaan.php">
<i class="menu-
icon fa fa-caret-right"></i>
Permintaan
</a>
<b class="arrow"></b>
</li>
<li class="">
<a href="stok.php">
<i class="menu-
icon fa fa-caret-right"></i>
Stok Barang
</a>
<b class="arrow"></b>
</li>
</ul>
</li>
<li class="">
<a href="logout.php">
<i class="menu-icon fa fa-caret-
right"></i>
LOGOUT
</a>
<b class="arrow"></b>
</li>
</ul><!-- /.nav-list -->
<div class="sidebar-toggle sidebar-collapse"
id="sidebar-collapse">
<i id="sidebar-toggle-icon" class="ace-icon fa
fa-angle-double-left ace-save-state" data-icon1="ace-icon fa fa-angle-double-left"
data-icon2="ace-icon fa fa-angle-double-right"></i>
</div>
</div>
<div class="main-content">
<div class="main-content-inner">
<div class="page-content">
<div class="page-header">
<h1>
Data Barang
</h1>
</div><!-- /.page-header
-->
<div class="row">
<div class="col-xs-12">
<!-- PAGE CONTENT
BEGINS -->
<table id="example1" class="table table-condensed">
<form class="form-horizontal" role="form"
method="post" action="barang_simpan.php">
<tr><td>
<div class="form-group">
<label for="name" class="col-sm-2
control-label">ID Barang</label>
<div class="col-sm-1">
<input type="text" class="form-
control" name="id_barang" value="<?php echo $idp;?>" readonly="readonly"/>
</div>
</div>
</td></tr>
<tr><td>
<div class="form-group">
<label for="name" class="col-sm-2
control-label">Nama Barang</label>
<div class="col-sm-3">
<input type="text" class="form-
control" id="nama_barang" name="nama_barang" placeholder="Nama Barang"
required oninvalid="this.setCustomValidity">
</div>
</div>
</td></tr>
<tr><td>
<div class="form-group">
<label for="name" class="col-sm-2
control-label">Jenis</label>
<div class="col-sm-3">
<input type="text" class="form-
control" id="jenis" name="jenis" placeholder="Jenis Barang" required
oninvalid="this.setCustomValidity">
</div>
</div>
</td></tr>
<tr><td>
<div class="form-group">
<label for="name" class="col-sm-2
control-label">Stok Barang</label>
<div class="col-sm-1">
<input type="text" class="form-
control" id="stok" name="stok" placeholder="STOK" required
oninvalid="this.setCustomValidity">
</div>
</div>
</td></tr>
<tr><td>
<div class="form-group">
<label for="name" class="col-sm-2
control-label">Unit/Satuan</label>
<div class="col-sm-1">
<input type="text" class="form-
control" id="unit" name="unit" placeholder="Unit" required
oninvalid="this.setCustomValidity">
</div>
</div>
</td></tr>
<tr><td>
<div class="form-group">
<div class="col-sm-10 col-sm-offset-2">
<button type="submit"
class="btn btn-primary" name="tombol">SIMPAN DATA</button>
</div>
</div>
</td></tr>
<div class="col-lg-9 col-md-8
col-sm-12">
<div class="middle_content">
<table id="simple-table" class="table table-bordered table-hover">
<h4>Data Barang</h4>
<form class="form-horizontal" role="form" method="post">
<thead>
<tr>
<th width="60">ID</th>
<th width="250">Nama Barang</th>
<th width="250">Jenis Barang</th>
<th
width="60"><center>STOK</center></th>
<th width="80">Satuan</th>
<th
width="100"><center>PILIHAN</center></th>
</tr>
</thead>
<tbody>
<?php
$mySql = "SELECT * FROM
barang order by id_barang ASC";
$myQry = mysql_query($mySql)
or die ("Query salah : ".mysql_error());
while ($myData =
mysql_fetch_array($myQry)) {
?>
<tr>
<td> <?php echo $myData['id_barang']; ?>
</td>
<td> <?php echo
$myData['nama_barang']; ?> </td>
<td> <?php echo
$myData['jenis']; ?> </td>
<td align="center"> <?php echo
$myData['stok']; ?> </td>
<td> <?php echo
$myData['unit']; ?> </td>
<td align="center"> <a
href="barang_edit.php?id_barang=<?php echo $myData['id_barang']; ?>"
onClick="return confirm('Edit data barang ini?')"><i class="ace-icon fa fa-pencil
bigger-120"></i></a> -- <a
href="barang_hapus.php?id_barang=<?php echo $myData['id_barang']; ?>"
onClick="return confirm('Hapus data barang, YAKIN?')"><i class="ace-icon fa fa-
trash-o bigger-120"></i></a></td>
<?php } ?>
</tbody>
</table>
</div>
</div>
</form>
</table>
<!-- PAGE CONTENT ENDS --
>
</div><!-- /.col -->
</div><!-- /.row -->
</div><!-- /.page-content -->
</div>
</div><!-- /.main-content -->
<div class="footer">
<div class="footer-inner">
<div class="footer-content">
<span class="bigger-120">
</span>
</div>
</div>
</div>
<a href="#" id="btn-scroll-up" class="btn-scroll-up btn btn-sm
btn-inverse">
<i class="ace-icon fa fa-angle-double-up icon-only
bigger-110"></i>
</a>
</div><!-- /.main-container -->
<!-- basic scripts -->
<!--[if !IE]> -->
<script src="assets/js/jquery-2.1.4.min.js"></script>
<!-- <![endif]-->
<!--[if IE]>
<script src="assets/js/jquery-1.11.3.min.js"></script>
<![endif]-->
<script type="text/javascript">
if('ontouchstart' in document.documentElement)
document.write("<script
src='assets/js/jquery.mobile.custom.min.js'>"+"<"+"/script>");
</script>
<script src="assets/js/bootstrap.min.js"></script>
<!-- page specific plugin scripts -->
<!--[if lte IE 8]>
<script src="assets/js/excanvas.min.js"></script>
<![endif]-->
<script src="assets/js/jquery-ui.custom.min.js"></script>
<script src="assets/js/jquery.ui.touch-punch.min.js"></script>
<script src="assets/js/jquery.easypiechart.min.js"></script>
<script src="assets/js/jquery.sparkline.index.min.js"></script>
<script src="assets/js/jquery.flot.min.js"></script>
<script src="assets/js/jquery.flot.pie.min.js"></script>
<script src="assets/js/jquery.flot.resize.min.js"></script>
<!-- ace scripts -->
<script src="assets/js/ace-elements.min.js"></script>
<script src="assets/js/ace.min.js"></script>
<!-- inline scripts related to this page -->
<script type="text/javascript">
jQuery(function($) {
$('.easy-pie-chart.percentage').each(function(){
var $box = $(this).closest('.infobox');
var barColor = $(this).data('color') ||
(!$box.hasClass('infobox-dark') ? $box.css('color') : 'rgba(255,255,255,0.95)');
var trackColor = barColor ==
'rgba(255,255,255,0.95)' ? 'rgba(255,255,255,0.25)' : '#E2E2E2';
var size = parseInt($(this).data('size')) || 50;
$(this).easyPieChart({
barColor: barColor,
trackColor: trackColor,
scaleColor: false,
lineCap: 'butt',
lineWidth: parseInt(size/10),
animate: ace.vars['old_ie'] ? false : 1000,
size: size
});
})
$('.sparkline').each(function(){
var $box = $(this).closest('.infobox');
var barColor = !$box.hasClass('infobox-dark') ?
$box.css('color') : '#FFF';
$(this).sparkline('html',
{
tagValuesAttribute:'data-values',
type: 'bar',
barColor:
barColor ,
chartRangeMin:$(this).data('min') || 0
});
});
//flot chart resize plugin, somehow manipulates default
browser resize event to optimize it!
//but sometimes it brings up errors with normal resize event
handlers
$.resize.throttleWindow = false;
var placeholder = $('#piechart-placeholder').css({'width':'90%'
, 'min-height':'150px'});
var data = [
{ label: "social networks", data: 38.7, color:
"#68BC31"},
{ label: "search engines", data: 24.5, color:
"#2091CF"},
{ label: "ad campaigns", data: 8.2, color: "#AF4E96"},
{ label: "direct traffic", data: 18.6, color: "#DA5430"},
{ label: "other", data: 10, color: "#FEE074"}
]
function drawPieChart(placeholder, data, position) {
$.plot(placeholder, data, {
series: {
pie: {
show: true,
tilt:0.8,
highlight: {
opacity: 0.25
},
stroke: {
color: '#fff',
width: 2
},
startAngle: 2
}
},
legend: {
show: true,
position: position || "ne",
labelBoxBorderColor: null,
margin:[-30,15]
}
,
grid: {
hoverable: true,
clickable: true
}
})
}
drawPieChart(placeholder, data);
/**
we saved the drawing function and the data to redraw with
different position later when switching to RTL mode dynamically
so that's not needed actually.
*/
placeholder.data('chart', data);
placeholder.data('draw', drawPieChart);
//pie chart tooltip example
var $tooltip = $("<div class='tooltip top in'><div
class='tooltip-inner'></div></div>").hide().appendTo('body');
var previousPoint = null;
placeholder.on('plothover', function (event, pos, item) {
if(item) {
if (previousPoint != item.seriesIndex) {
previousPoint = item.seriesIndex;
var tip = item.series['label'] + " : " +
item.series['percent']+'%';
$tooltip.show().children(0).text(tip);
}
$tooltip.css({top:pos.pageY + 10,
left:pos.pageX + 10});
} else {
$tooltip.hide();
previousPoint = null;
}
});
/////////////////////////////////////
$(document).one('ajaxloadstart.page', function(e) {
$tooltip.remove();
});
var d1 = [];
for (var i = 0; i < Math.PI * 2; i += 0.5) {
d1.push([i, Math.sin(i)]);
}
var d2 = [];
for (var i = 0; i < Math.PI * 2; i += 0.5) {
d2.push([i, Math.cos(i)]);
}
var d3 = [];
for (var i = 0; i < Math.PI * 2; i += 0.2) {
d3.push([i, Math.tan(i)]);
}
var sales_charts = $('#sales-charts').css({'width':'100%'
, 'height':'220px'});
$.plot("#sales-charts", [
{ label: "Domains", data: d1 },
{ label: "Hosting", data: d2 },
{ label: "Services", data: d3 }
], {
hoverable: true,
shadowSize: 0,
series: {
lines: { show: true },
points: { show: true }
},
xaxis: {
tickLength: 0
},
yaxis: {
ticks: 10,
min: -2,
max: 2,
tickDecimals: 3
},
grid: {
backgroundColor: { colors: [ "#fff",
"#fff" ] },
borderWidth: 1,
borderColor:'#555'
}
});
$('#recent-box [data-rel="tooltip"]').tooltip({placement:
tooltip_placement});
function tooltip_placement(context, source) {
var $source = $(source);
var $parent = $source.closest('.tab-content')
var off1 = $parent.offset();
var w1 = $parent.width();
var off2 = $source.offset();
//var w2 = $source.width();
if( parseInt(off2.left) < parseInt(off1.left) +
parseInt(w1 / 2) ) return 'right';
return 'left';
}
$('.dialogs,.comments').ace_scroll({
size: 300
});
//Android's default browser somehow is confused when
tapping on label which will lead to dragging the task
//so disable dragging when clicking on label
var agent = navigator.userAgent.toLowerCase();
if(ace.vars['touch'] && ace.vars['android']) {
$('#tasks').on('touchstart', function(e){
var li = $(e.target).closest('#tasks li');
if(li.length == 0)return;
var label = li.find('label.inline').get(0);
if(label == e.target || $.contains(label, e.target))
e.stopImmediatePropagation() ;
});
}
$('#tasks').sortable({
opacity:0.8,
revert:true,
forceHelperSize:true,
placeholder: 'draggable-placeholder',
forcePlaceholderSize:true,
tolerance:'pointer',
stop: function( event, ui ) {
//just for Chrome!!!! so that dropdowns
on items don't appear below other items after being moved
$(ui.item).css('z-index', 'auto');
}
}
);
$('#tasks').disableSelection();
$('#tasks
input:checkbox').removeAttr('checked').on('click', function(){
if(this.checked)
$(this).closest('li').addClass('selected');
else $(this).closest('li').removeClass('selected');
});
//show the dropdowns on top or bottom depending on
window height and menu position
$('#task-tab .dropdown-hover').on('mouseenter',
function(e) {
var offset = $(this).offset();
var $w = $(window)
if (offset.top > $w.scrollTop() +
$w.innerHeight() - 100)
$(this).addClass('dropup');
else $(this).removeClass('dropup');
});
})
</script>
</body>
</html>
<?php }?>
Lampiran 4 : Testing Progam Log Out
<?php session_start();
if(isset($_SESSION['username']))
{
session_destroy();
header('Location:index.php?status=Anda sudah Keluar');
}else{
session_destroy();
header('Location:index.php?status=Silahkan Login!');
}
?>
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. BIOGRAFI
1. Nama : Suprayitno
2. Tempat, Tgl Lahir : Pemalang, 27 februari 1992
3. Jenis Kelamin : Laki - laki
4. Alamat : Ds Banglarangan RT 005 RW 002 Kec.ampelgading
Kab.Pemalang Jawa Tengah
5. No Telepon : 082123042499
6. Email : [email protected]
7. Agama : Islam
8. Status Perkawinan : Kawin
9. Kewarganegaraan : Indonesia
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tahun 2013 – 2018 : STT Pelita Bangsa
2. Tamatan Tahun 2010 : SMK Nusantara 1 Comal
3. Tamatan Tahun 2007 : SMPN 1 Ampelgading
4. Tamatan Tahun 2000 : SDN 02 Banglarangan