skripsi sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana …... · menangani limbah plastik ini,...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PEMILIHAN MATERIAL DAN PROSES PADA PRODUK CONTAINER PLASTIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN
LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA)
Skripsi Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
NYDHIA KRISMA SARI I0308025
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan tugas
akhir ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah banyak membantu selama penyusunan laporan tugas akhir
ini yaitu:
1. Djono Sismanto dan Kristiani Murti Astuti sebagai orang tua atas doa,
perhatian, dukungan, dan motivasi kepada penulis.
2. Keluarga Pakde Djito, Budhe Wiwin, Mbak Nia dan khususnya Fadhil yang
selalu ada untuk memberikan doa, perhatian dan hiburan kepada penulis
selama menyelesaikan tugas akhir ini.
3. Keluarga Besar Djojodihardjo, Pakde, Budhe, Mas dan Mbak, khususnya Mas
Reza yang telah bersama berjuang untuk menyelesaikan tugas akhir atas doa,
perhatian dan dukungan kepada penulis selama menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Bapak Dr. Cucuk Nur Rosyidi, ST, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Industri
UNS.
5. Ibu Azizah Aisyati, ST, MT, selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahannya.
6. Bapak Dr. Cucuk Nur Rosyidi, ST, MT, selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahannya.
7. Bapak Wakhid Ahmad Jauhari, ST, MT dan Bapak Pringgo Widyo Laksono,
ST, MT selaku penguji yang telah memberikan kritik dan saran terhadap
penelitian ini.
8. Bapak Nurochman yang telah memberikan kesempatan dan dukungan dalam
proses penelitian.
9. Seluruh Staff PT Supratama Aneka Industri yang telah membantu dalam
proses penelitian.
10. Mahesa Jenar, untuk doa, kesabaran, perhatian dan dukungannya selama ini
kepada penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
11. Dinarisni Purwanningrum, Dike Maksima Sukma, Nelita Putri Sejati, yang
selalu mendukung dan memberikan semangat selama proses pengerjaan tugas
akhir ini.
12. Teman-teman asisten LSP 2008, Anggun Tri Kusumaningrum, Diandra
Paramita T, Achmad Hayyunuski, Sriwulan Larasati, Aditya Respati, Raga
Chusna P, Ani Fatmawati dan Rina Murtisari. Terima kasih atas waktu, ilmu
dan dukungan yang diberikan.
13. Teman-teman asisten LSP 2009 dan 2010. Terima kasih atas waktu, doa dan
dukungan yang diberikan.
14. Teman-teman Teknik Industri 2008 yang tidak dapat disebutkan satu per satu
terima kasih atas waktu, bantuan, ilmu, semangat dan motivasi yang telah
diberikan.
15. Teman-teman Teknik Industri 2007 yang telah membantu dalam sharing ilmu
dan teman-teman 2009 dan 2010 yang telah membantu dan mendukung dalam
pengerjaan tugas akhir ini.
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas
segala bantuan dan doa yang telah diberikan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna dan banyak
memiliki kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik, masukan dan
saran yang membangun untuk penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekalian.
Surakarta, 21 Januari 2013
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRAK
Nydhia Krisma Sari, NIM: I0308025. PEMILIHAN MATERIAL DAN PROSES PADA PRODUK CONTAINER PLASTIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA). Skripsi. Surakarta: Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Januari 2013.
Perkembangan dunia industri yang semakin pesat dan bertambahnya tingkat konsumsi manusia menimbulkan banyaknya limbah yang dihasilkan. Plastik merupakan limbah yang sering ditemukan di lingkungan karena digunakan untuk bahan baku suatu produk dan juga untuk membungkus atau menyimpan makanan. PT. Supratama Aneka Industri, merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi kemasan plastik produk makanan dan minuman. Perusahaan ini memproduksi kemasan untuk makanan dan minuman menggunakan material polypropylene (PP) serta proses yang digunakan adalah thermoforming dan injection. Perusahaan ini belum melakukan penilaian terhadap dampak lingkungan dari penggunaan material dan proses. Penggunaan material dan proses dalam pembuatan produk dapat mempengaruhi besarnya dampak lingkungan yang dihasilkan oleh produk tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis dampak lingkungan terhadap penggunaan material dan proses oleh perusahaan ini dan memberikan alternatif material dan proses. Dengan demikian, perusahaan dapat menawarkan produk-produk yang ramah lingkungan yang tetap memberi keuntungan terhadap perusahaan tersebut.
Alternatif material yang digunakan yaitu polypropylene (PP), low density polyethylene (LDPE) dan high density polyethylene (HDPE). Sedangkan alternatif proses yang digunakan yaitu thermoforming dan injection. Produk yang digunakan untuk penelitian ini, yaitu cup Nyam-nyam dan cup Dolphin. Hasil perhitungan LCA untuk produk cup Nyam-nyam yang menggunakan material PP dan proses thermoforming serta cup Dolphin yang menggunakan material PP dan proses injection menghasilkan nilai sebesar 1,195856 dan 2,849573. Berdasarkan hasil perhitungan LCA untuk kedua produk dengan semua kombinasi material dan proses alternatif, dihasilkan kombinasi dengan nilai LCA terendah yaitu kombinasi material HDPE dan proses thermoforming. Kata kunci: pemilihan material dan proses, life cycle assessment (LCA), dampak lingkungan, kemasan plastik. xiv + 62 halaman; 19 gambar, 64 tabel Daftar pustaka: 19 (1983-2012).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH .............. iii
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
ABSTRAK ................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................... I-1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................. I-4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. I-4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................... I-5
1.5 Batasan Masalah .................................................................. I-5
1.6 Asumsi Penelitian ................................................................ I-5
1.7 Sistematika Penulisan .......................................................... I-5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gambaran Umum PT. Supratama Aneka Industri .............. II-1
2.2 Thermoplastic Material ....................................................... II-1
2.3 Proses untuk Material Thermoplastic .................................. II-5
2.4 Design For Environment ..................................................... II-8
2.5 Sustainable Development .................................................... II-9
2.6 Life Cycle ............................................................................. II-11
2.7 Life Cycle Assessment.......................................................... II-13
2.8 Eco-Indicator 99 .................................................................. II-16
2.9 Penelitian Terdahulu ............................................................ II-16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Identifikasi Masalah ............................................................ III-2
3.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data .................................... III-3
3.3 Analisis dan Kesimpulan ..................................................... III-6
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Data Produk dan Proses ....................................................... IV-1
4.2 Penentuan Alternatif Proses dan Material ........................... IV-3
4.3 Penentuan Life Cycle Assessment ........................................ IV-4
4.3.1 Life Cycle Assessment Produk Perusahaan ............... IV-4
4.3.2 Life Cycle Assessment Produk dengan Proses dan
Material Alternatif .................................................... IV-10
4.4 Perbandingan Hasil Life Cycle Assessment ......................... IV-20
4.5 Penentuan Proses dan Material Alternatif yang Dapat
Digunakan Berdasarkan Nilai Dampak Lingkungan
Terendah .............................................................................. IV-22
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
5.1 Analisis Hasil Perhitungan LCA Produk Cup
Nyam-nyam dan Dolphin .................................................... V-1
5.2 Analisis Hasil Perhitungan LCA Produk Dengan
Menggunakan Proses dan Material Alternatif ..................... V-3
5.3 Analisis Proses dan Material Terpilih ................................. V-5
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan .......................................................................... VI-1
6.2 Saran .................................................................................... VI-1
DAFTAR PUSTAKA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
dari penelitian yang dilakukan.
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia industri yang semakin pesat dan bertambahnya tingkat
konsumsi manusia menimbulkan banyaknya limbah yang dihasilkan. Limbah
tersebut menimbulkan masalah lingkungan karena kuantitas maupun tingkat
bahayanya yang dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya. Selain itu,
aktivitas industri yang meningkat juga turut menyumbangkan kontribusinya dalam
meningkatkan jumlah limbah yang ada di lingkungan. Bila limbah industri ini
dibuang langsung ke lingkungan dan tidak dilakukan tindakan apapun atau limbah
tersebut dibakar maka akan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.
Plastik merupakan limbah yang sering ditemukan di lingkungan karena
digunakan untuk bahan baku suatu produk dan juga untuk membungkus atau
menyimpan makanan. Plastik yang telah digunakan jika langsung dibuang ke
lingkungan akan susah untuk diurai dalam tanah. Jika plastik dibakar, asap yang
yang dihasilkan dari pembakaran tersebut akan mengakibatkan pencemaran
lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan yang tepat dalam
menangani limbah plastik ini, salah satunya dengan mendaur ulang (recycle)
limbah plastik.
Kondisi lingkungan yang mengkhawatirkan ini memerlukan tindakan
perubahan dari semua pihak. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah
dengan menerapkan 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Recover) (FQLSD, 2008).
Penerapan reduce dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan kertas dan
penggunaan kemasan kertas atau plastik dengan cara membeli makanan dalam
kemasan ukuran besar. Lalu penerapan reuse dapat dilakukan dengan tidak
langsung membuang barang-barang yang tidak terpakai karena barang-barang
tersebut masih dapat dimanfaatkan lagi. Penerapan recycle dapat dilakukan
dengan mendaur ulang kemasan kertas atau plastik, sedangkan penerapan recover
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-2
dengan menyimpan sisa makanan pada composter agar sisa makanan tersebut
berubah manjadi kompos sehingga berguna untuk mengembalikan kesuburan
tanah.
Perusahaan manufaktur dituntut untuk berpikir lebih pintar dalam mengolah
limbahnya. Selain menerapkan 4R yang dapat mengurangi jumlah limbah di
lingkungan, dapat pula dengan mengurangi dampak lingkungan dari limbah
tersebut dengan menggunakan proses dan material yang tepat. Hal ini perlu
dilakukan untuk keberlanjutan hidup perusahaan itu sendiri, manusia, sumber
daya alam dan tentu saja lingkungan. Solusi yang dapat dilakukan perusahaan
yaitu dengan menerapkan sustainable development. Meskipun industri kemasan
tidak menghasilkan emisi CO2 atau dampak lingkungan sebesar industri lain,
tetapi industri ini dapat membantu mengurangi dampak lingkungan dengan
program efisiensi pada proses produksinya. Dengan bertambahnya jumlah emisi
CO2, banyak industri yang tertarik akan sustainability of the products
(Puthavorrachai, 2009). Sustainable development merupakan pengembangan
yang berkelanjutan yang tidak hanya memikirkan cara untuk memenuhi
kebutuhan pada masa sekarang saja tetapi memikirkan pemenuhan kebutuhan
masa yang akan datang (Fiksel, 2009).
Penggunaan proses dan material dalam pembuatan produk dapat
mempengaruhi besarnya dampak lingkungan yang dihasilkan oleh produk
tersebut. Untuk setiap proses dan material yang digunakan mempunyai nilai
dampak lingkungan yang berbeda-beda. Misalnya untuk proses thermoforming
memiliki nilai dampak lingkungan sebesar 9,1 milipoints per unit sedangkan
untuk proses injection sebesar 21 milipoints per unit (Goedkoop, 2000). Semakin
besar nilainya, maka produk tersebut memiliki dampak lingkungan yang tinggi.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pemilihan proses dan material yang akan
digunakan yang memiliki nilai dampak lingkungan rendah. Dengan melakukan
pemilihan proses dan material yang tepat dapat membantu mengurangi dampak
lingkungan produk tersebut.
PT. Supratama Aneka Industri, merupakan perusahaan manufaktur yang
bergerak di bidang produksi kemasan plastik produk makanan dan minuman.
Produk container plastik merupakan produk yang digunakan sebagai wadah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-3
pembungkus makanan atau minuman dengan bentuk cup sehingga produk ini
banyak ditemukan di pasaran. Bahan baku utama yang digunakan adalah bijih
plastik tetapi selain itu produk cacat dan scrap hasil produksi digunakan kembali
untuk campuran bahan baku produksi container plastik selanjutnya. Proses yang
digunakan oleh perusahaan ada tiga, yaitu thermoforming, blowing atau injection.
Sedangkan material yang digunakan adalah plastik dengan jenis polypropylene
(PP).
PT. Supratama Aneka Industri belum melakukan penilaian terhadap dampak
lingkungan dari penggunaan proses dan material. Oleh karena itu perlu dilakukan
analisis dampak lingkungan terhadap penggunaan proses dan material oleh
perusahaan ini dan memberikan alternatif proses dan material. Dengan melakukan
analisis ini, perusahaan dapat mengetahui besarnya dampak lingkungan yang
dihasilkan dari semua kegiatan produksinya berdasarkan proses dan material yang
digunakan sehingga perusahaan dapat memilih proses dan material yang memiliki
dampak lingkungan terendah. Dengan demikian, perusahaan dapat menawarkan
produk-produk yang ramah lingkungan yang tetap memberi keuntungan terhadap
perusahaan tersebut.
Penelitian sebelumnya tentang life cycle assessment dikembangkan oleh
Puthavorrachai (2009) dan Amaya (2010). Pada penelitian Puthavorrachai
dilakukan evaluasi mengenai dampak lingkungan terhadap kemasan minuman
kaleng menggunakan pendekatan life cycle assessment dengan menggunakan pula
perhitungan eco-efficency untuk mencari solusi ekonomi dan proses yang ramah
lingkungan dengan menggunakan bahan baku secara minimum. Penelitian
Puthavorrachai hanya fokus pada mengefisiensikan proses produksi, tanpa
memperhitungkan keputusan akhir (end of life disposal) dari produk itu sendiri.
Sedangkan pada Amaya dilakukan strategi untuk remanufacturing dari produk
truck injector case. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan life cycle
assessment dan dilakukan penilaian secara menyeluruh di semua tahap siklus
hidup produknya. Oleh karena itu, berdasarkan kedua penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya, pada penelitian ini dilakukan penilaian menggunakan life
cycle assessment untuk produk kemasan (container) makanan atau minuman dari
plastik dan dilakukan penilaian untuk seluruh tahap siklus hidup produk. Selain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-4
itu, pada penelitian ini dilakukan pula pemilihan material dan proses yang
menghasilkan nilai dampak lingkungan terendah berdasarkan hasil perhitungan
dampak lingkungan kombinasi material dan proses alternatif yang diberikan.
Untuk mengetahui hal ini, dilakukan penilaian terhadap siklus hidup dari
produk container plastik tersebut menggunakan Life Cycle Assessment (LCA).
Life Cycle Assessment merupakan metode yang digunakan dalam penilaian
dampak lingkungan dari semua tahap produksi material, transportasi dan
pengiriman ke konsumen sampai selanjutnya produk tersebut dibuang. Sedangkan
siklus hidup produk terdiri dari tahap perubahan material dan energi serta proses
dari material itu sendiri, pembuatan dan perakitan produk, distribusi, pemakaian
produk dan recovery atau recycling dari material produk (Fiksel, 2009). Hasil dari
Life Cycle Assessment merupakan suatu nilai yang menunjukkan besarnya dampak
produk terhadap lingkungan. Dengan menggunakan Life Cycle Assessment,
perusahaan dapat mengetahui besarnya dampak lingkungan yang dihasilkan
produknya sehingga perusahaan dapat memilih proses dan material yang memiliki
dampak lingkungan rendah.
1.2 Perumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana melakukan pemilihan proses dan material yang digunakan
perusahaan serta proses dan material alternatif produk container plastik
dengan menggunakan Life Cycle Assessment.
2. Proses dan material apa yang tepat dan dapat diaplikasikan dalam pembuatan
produk yang memiliki dampak lingkungan rendah.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu antara lain:
1. Mengetahui besarnya dampak lingkungan dari produk container plastik baik
menggunakan proses dan material yang digunakan maupun alternatif dengan
metode Life Cycle Assessment (LCA).
2. Menentukan jenis proses dan material yang dapat digunakan dalam membuat
produk yang memiliki dampak lingkungan rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-5
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Membantu perusahaan untuk mengetahui seberapa besar dampak yang
dihasilkan dari suatu proses dan material terhadap lingkungan.
2. Membantu perusahaan untuk mengetahui proses dan material yang dapat
digunakan yang memiliki dampak terhadap lingkungan terendah.
3. Membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dari keseluruhan
siklus hidup suatu produk.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan proses yang digunakan berdasarkan proses yang terdapat di
perusahaan.
2. Pemilihan material yang digunakan hanya berdasarkan kecocokan
karakteristik material tersebut untuk membuat produk container plastik dan
dapat didaur ulang berdasarkan data pada Eco Indicator 99.
3. Biaya tidak masuk dalam pertimbangan pemilihan proses dan material.
4. Proses printing tidak masuk dalam perhitungan life cycle assessment.
1.6 Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis kendaraan transportasi untuk mengirim produk disamakan, yaitu truk
jenis 16t.
2. Semua produk masuk pada tahap product recovery dan dilakukan daur ulang
(recycle).
3. Jenis disposal yang dapat dilakukan untuk produk, yaitu recycling.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan berbagai hal mengenai latar belakang
penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-6
penelitian, batasan masalah, asumsi-asumsi dan sistematika
penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang teori-teori yang dijadikan sebagai acuan
dalam pengerjaan laporan penelitian.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tahapan yang dilalui dalam penyelesaian masalah
secara umum yang berupa gambaran terstruktur dalam bentuk
flowchart sesuai dengan permasalahan yang ada mulai dari studi
pendahuluan, perancangan sampai dengan interpretasi hasil serta
pemberian saran dan kesimpulan.
BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini akan diuraikan proses penilaian Life Cycle produk
dengan menggunakan pendekatan Life Cycle Assessment untuk
setiap produk dengan proses dan material yang digunakan maupun
menggunakan proses dan material alternatif.
BAB V : ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Bab ini memuat uraian penilaian Life Cycle produk dan besarnya
dampak terhadap lingkungan yang dihasilkan produk tersebut
dengan proses dan material yang digunakan.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan target pencapaian dari tujuan penelitian dan
kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan masalah. Bab ini juga
menguraikan saran dan masukan bagi kelanjutan penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-1
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan dijelaskan mengenai metodologi penelitian yang digunakan agar
penyusunan laporan menjadi lebih sistematis. Berikut ini merupakan diagram alir
metodologi penelitian yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Metodologi Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-2
Gambar 3.1 Metodologi Penelitian (lanjutan)
Pada gambar diagram alir metodologi penelitian terdapat beberapa tahap
penelitian. Tahap-tahap tersebut akan dijelaskan pada sub bab berikut ini.
3.1 Identifikasi Masalah
Tahap identifikasi masalah merupakan langkah awal yang dilakukan dalam
penelitian. Kegiatan yang terdapat dalam tahap ini akan diuraikan sebagai berikut:
1. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk menambah pemahaman mengenai teori-teori
yang menjadi dasar penelitian. Hal ini dilakukan untuk memperoleh pengetahuan
teoritis yang lebih luas dan lebih akurat yang akan digunakan untuk
menyelesaikan fokus masalah yang dibahas pada penelitian ini.
2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang dilakukan adalah untuk mengetahui permasalahan
yang terjadi sehingga selanjutnya dapat dicari materi, bahan, data serta literatur
yang terkait untuk menentukan langkah yang harus dilakukan selanjutnya dalam
memecahkan permasalahan yang terjadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-3
3. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dilakukan untuk memusatkan permasalahan yang terjadi
dan bagaimana solusi dari permasalahan tersebut. Pada penelitian ini dirumuskan
masalah antara lain sebagai berikut:
a. Bagaimana melakukan pemilihan proses dan material yang digunakan
perusahaan serta proses dan material alternatif produk container plastik
dengan menggunakan Life Cycle Assessment.
b. Proses dan material apa yang tepat dan dapat diaplikasikan dalam
pembuatan produk yang memiliki dampak lingkungan rendah.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dilakukan untuk menetapkan tujuan yang ingin dicapai
pada penelitian ini. Tujuan penelitian ini antara lain sebagai berikut:
a. Mengetahui besarnya dampak lingkungan dari produk container plastik
baik menggunakan proses dan material yang digunakan maupun alternatif
dengan metode Life Cycle Assessment (LCA).
b. Menentukan jenis proses dan material yang dapat digunakan dalam
membuat produk yang memiliki dampak lingkungan rendah.
3.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan dan pengolahan data.
3.2.1. Pengumpulan Data
Pada proses pengumpulan data, dilakukan pengumpulan data dari
perusahaan yang diperlukan dalam pengolahan data penelitian ini. Data yang
diperoleh dari perusahaan antara lain, yaitu jenis produk yang dihasilkan oleh
perusahaan, proses apa saja yang dilakukan untuk membuat produk tersebut,
data material, jumlah material yang digunakan, data transportasi yang
digunakan dan data recovery produk.
3.2.2. Pengolahan Data
Pada proses ini, data yang telah diperoleh dari perusahaan diolah sesuai
dengan tujuan penelitian ini. Data yang diperoleh kemudian digunakan untuk
melakukan penilaian terhadap Life Cycle produk yang diteliti sesuai dengan
tahap berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-4
1. Penentuan alternatif proses dan material yang dapat digunakan untuk
membuat produk.
2. Menghitung Life Cycle Assessment produk dengan proses dan material
yang digunakan perusahaan maupun menggunakan proses dan material
alternatif dengan tahapan sebagai berikut:
a. Goal dan scope
Menentukan batasan siklus hidup produk yang akan dibahas pada
penelitian yang disesuaikan dengan data yang telah dikumpulkan
sebelumnya.
b. Life Cycle Inventory
Data yang diperlukan dalam penilaian dampak lingkungan produk
dikumpulkan sesuai dengan batasan siklus hidup yang telah ditentukan
sebelumnya. Termasuk di dalamnya data Eco Indicator yang merupakan
indikator dampak lingkungan setiap komponen produk.
c. Life Cycle Impacts
Penghitungan nilai dampak lingkungan produk dilakukan pada tahap
ini.
d. Interpretation
Dijelaskan hasil dari penilaian dampak lingkungan produk dengan
proses dan material yang digunakan maupun yang menggunakan proses
dan material alternatif.
3. Membandingkan hasil perhitungan indikator pada setiap produk dengan
proses dan material yang digunakan. Hasil perhitungan indikator akan
digunakan untuk memilih proses dan material yang dapat digunakan dalam
membuat produk dan memiliki dampak terendah terhadap lingkungan.
4. Menetapkan proses dan material yang memiliki nilai dampak lingkungan
terendah yang dapat menjadi alternatif pemilihan proses dan material yang
digunakan oleh perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-5
Life cycle impacts dapat dihitung berdasarkan persamaan yang
dikembangkan oleh MHSPE, 2000.
1. Material extraction
Pada tahap ini dilakukan penilaian terhadap material yang digunakan pada
setiap komponen dari produk dengan mengalikan berat tiap komponen
(Wci) dengan indikator material (Im) seperti ditunjukkan pada persamaan
3.1.
Smi = Wci * Im ................................................................. Persamaan 3.1
Selanjutnya, dilakukan penjumlahan hasil perkalian tiap komponen yang
berupa score (Smi) menjadi total score material extraction.
TSm = ∑ Smini=1 .................................................................. Persamaan 3.2
2. Manufacturing processes
Pada tahap ini dilakukan penilaian terhadap proses yang digunakan untuk
membuat setiap komponen dari produk dengan mengalikan berat tiap
komponen (Wci) dengan indikator tiap proses (Ip) seperti ditunjukkan pada
persamaan 3.3.
Spj = Wci * Ip .................................................................. Persamaan 3.3
Selanjutnya, dilakukan penjumlahan hasil perkalian tiap proses yang
berupa score (Spj) menjadi total score manufacturing processes.
TSp = ∑ Spjmj=1 ................................................................................................... Persamaan 3.4
3. Product transportation
Pada tahap ini dilakukan penilaian terhadap proses pengiriman produk
kepada konsumen dengan mengalikan berat total seluruh komponen (Wt)
dengan jarak tempuh pengiriman (D) yang ditunjukkan persamaan 3.5.
Lalu hasil perkalian tersebut (U) dikalikan kembali dengan indikator
transportasi (It) seperti ditunjukkan persamaan 3.6.
U = Wt * D .................................................................... Persamaan 3.5
St = U * It ...................................................................... Persamaan 3.6
4. End of life Disposal
Pada tahap ini dilakukan penilaian terhadap proses disposal dari tiap
komponen produk dengan mengalikan berat tiap komponen (Wci) dengan
indikator disposal (Id) seperti ditunjukkan pada persamaan 3.7.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-6
Sdi = Wci * Id .................................................................. Persamaan 3.7
Selanjutnya, dilakukan penjumlahan hasil perkalian tiap komponen yang
berupa score (Sdi) menjadi total score disposal.
TSd = ∑ Sdini=1 ................................................................................................... Persamaan 3.8
Dimana:
n = jumlah komponen
m = jumlah proses
i = komponen produk ke- (1,2,3,..,n)
j = proses ke- (1,2,3,…,n)
TSm = Total score indicator material extraction (millipoints)
TSp = Total score indicator manufacturing processes (millipoints)
TSd = Total score indicator disposal (millipoints)
Smi = Score material extraction ke- (millipoints)
Spj = Score manufacturing processes ke- (millipoints)
St = Score product transportation (millipoints)
Sdi = Score disposal ke- (millipoints)
Wci = Berat komponen produk ke- (kg)
Wt = Berat total komponen produk (ton)
Im = Nilai indikator material (millipoints per kg)
Ip = Nilai indikator proses (millipoints per kg)
It = Nilai indikator tipe transportasi (millipoints per unit)
Id = Nilai indikator disposal (millipoints per kg)
U = Unit (ton km atau tkm)
D = Jarak (km)
3.3 Analisis Dan Kesimpulan
Tahap ini merupakan tahap akhir penelitian. Kegiatan yang terdapat dalam
tahap ini, antara lain:
1. Analisis dan Interpretasi Hasil
Pada tahap ini dilakukan analisis untuk menjelaskan hasil yang telah
diperoleh dari pengolahan data sebelumnya berupa uraian penilaian Life
Cycle produk dan besarnya dampak lingkungan yang dihasilkan produk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-7
tersebut dengan proses dan material yang digunakan maupun menggunakan
proses dan material alternatif. Selain itu menjelaskan pemilihan proses dan
material yang memiliki dampak lingkungan terendah.
2. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dilakukan dari hasil analisis data apakah sudah sesuai dengan
tujuan penelitian yang sebelumnya telah ditetapkan dan juga menguraikan
saran dan masukan bagi kelanjutan penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
VI-1
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan
dan saran yang dapat diberikan untuk perkembangan penelitian selanjutnya.
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, antara lain:
1. Container plastik yang diproduksi perusahaan saat ini, yaitu untuk produk
cup Nyam-nyam menghasilkan nilai LCA sebesar 1,195856 dan produk cup
Dolphin menghasilkan nilai LCA sebesar 2,8495736.
2. Alternatif proses dan material untuk produk cup Nyam-nyam dan cup
Dolphin, yaitu thermoforming dan injection serta PP, LDPE dan HDPE.
Kombinasi alternatif untuk produk cup Nyam-nyam menghasilkan nilai LCA
sebesar 1,19586; 0,93186; 1,26474; 1,26474 dan 1,00074. Sedangkan untuk
produk cup Dolphin menghasilkan nilai LCA sebesar 2,69623; 2,69623;
2,09023; 2,84957 dan 2,24357.
3. Berdasarkan nilai LCA paling rendah, untuk produk cup Nyam-nyam dan cup
Dolphin terpilih kombinasi alternatif proses thermoforming dan material
HDPE.
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk perbaikan penelitian selanjutnya, antara
lain:
1. Pada penelitian selanjutnya diperlukan data yang lebih lengkap sehingga
keseluruhan tahap siklus hidup produk dapat diteliti dan hasil life cycle
assessment lebih lengkap.
2. Jenis material alternatif yang digunakan untuk penelitian selanjutnya lebih
beragam sehingga dapat diperoleh material yang paling tepat untuk digunakan
membuat produk.
3. Kombinasi proses thermoforming dan material HDPE sulit dilakukan karena
sifat material yang lentur sehingga material akan sulit dipotong pada saat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
VI-2
proses. Jika tetap menggunakan kombinasi ini, maka diperlukan penggantian
alat pada mesin thermoforming. Dapat pula menggunakan kombinasi dengan
nilai LCA rendah lainnya, yaitu kombinasi proses injection dan material
HDPE.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-1
BAB V
ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Bab ini berisi tentang analisa dan interpretasi hasil dari penelitian yang telah
dilakukan.
5.1 Analisis Hasil Perhitungan LCA Produk Cup Nyam-nyam dan Dolphin
Proses dan material yang digunakan oleh perusahaan untuk tiap produk, yaitu
thermoforming dan polypropylene untuk produk Nyam-nyam dan untuk produk
Cup Dolphin menggunakan injection dan polypropylene. Tahapan dari siklus
hidup produk yang dinilai dampak lingkungannya, yaitu material extraction,
manufacturing processes, product distribution dan end of life disposal. Untuk
produk Nyam-nyam, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.1, nilai untuk tiap
tahap siklus hidup yang dinilai adalah 2,904; 0,11592; 0,023936 dan –1,848.
Berdasarkan nilai tersebut, tahap material extraction memiliki nilai yang paling
besar, yaitu 2,904 sehingga tahap material extraction memberikan dampak
lingkungan yang paling besar jika dibandingkan dengan tahap siklus hidup
lainnya.
Tahapan siklus hidup yang dinilai untuk produk Cup Dolphin juga sama
dengan tahapan pada produk Nyam-nyam. Nilai untuk setiap tahap siklus hidup
pada produk Cup Dolphin, yaitu 6,666; 0,4242; 0,0013736 dan -4,242 seperti
yang ditunjukkan pada Tabel 5.1. Berdasarkan nilai tersebut, tahap material
extraction memiliki nilai yang paling besar, yaitu 6,666 sehingga tahap material
extraction memberikan dampak lingkungan yang paling besar jika dibandingkan
dengan tahap siklus hidup lainnya.
Tabel 5.1 Hasil Perhitungan LCA Produk Cup Nyam-nyam
Berdasarkan nilai dampak lingkungan dari kedua produk, tahap material
extraction memiliki dampak lingkungan yang paling besar. Nilai material
extraction diperoleh dari perkalian berat tiap komponen pada produk dengan
Cup Nyam-nyam Thermoforming PP 2,904 0,11592 0,023936 -1,848 1,19586Cup Dolphin Injection PP 6,666 0,4242 0,0013736 -4,242 2,84957
TotalManufacturing
ProcessesMaterial
ExtractionJenis
MaterialProsesProduk
End of Life Disposal
Transportation
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-2
indicator material yang digunakan. Oleh karena itu, besarnya nilai material
extraction dipengaruhi oleh besarnya berat material yang digunakan untuk
membuat produk.
Untuk menurunkan nilai dampak lingkungan dari produk, dapat dilakukan
beberapa tindakan. Pertama, dapat dilakukan penurunan bobot produk dan
penggantian jenis material yang digunakan yang mempengaruhi nilai material
extraction. Untuk itu, dilakukan pemberian alternatif material seperti, PP, LDPE
dan HDPE dengan tujuan mencari jenis material yang dapat digunakan yang
memiliki nilai LCA rendah. Untuk pengubahan bobot tidak dilakukan pada
penelitian ini karena pemilihan bobot produk merupakan kebijakan dari konsumen
perusahaan. Kedua, dilakukan penggantian proses yang memiliki indicator rendah
yang mempengaruhi nilai manufacturing processes. Penggantian proses untuk
pembuatan produk juga dilakukan dengan pemberian alternatif proses seperti
thermoforming dan injection. Kedua proses ini merupakan proses yang dilakukan
oleh perusahaan sehingga perusahaan tidak perlu melakukan pengadaan mesin
untuk proses baru.
Ketiga, dapat dilakukan penggantian jenis transportasi yang digunakan yang
mempengaruhi nilai transportation. Keempat, ditentukan keputusan disposal yang
tepat untuk produk. Terdapat beberapa keputusan disposal, yaitu direct disposal,
incineration, reuse dan recycle. Pada penelitian ini keputusan direct disposal
sangat dihindari, karena dengan langsung membuang produk bekas ke lingkungan
maka produk ini akan susah untuk diuraikan. Keputusan incineration atau
pembakaran juga dihindari pada penelitian ini. Dengan melakukan pembakaran,
asap yang dihasilkan akan menyebabkan polusi udara yang membahayakan
kesehatan manusia. Untuk keputusan selanjutnya, reuse, produk yang diteliti
merupakan produk yang digunakan sebagai tempat menyimpan makanan,
sehingga keputusan reuse juga dihindari. Oleh karena itu, keputusan untuk
mendaur ulang produk bekas ini atau recycling merupakan keputusan yang paling
tepat. Produk bekas tempat makanan ini dapat didaur ulang menjadi produk lain
yang juga terbuat dari plastik tetapi bukan digunakan sebagai tempat makanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-3
5.2 Analisis Hasil Perhitungan LCA Produk Dengan Menggunakan Proses
dan Material Alternatif
Proses dan material alternatif yang digunakan untuk setiap produk adalah
sama. Proses alternatif yang digunakan, yaitu thermoforming dan injection.
Sedangkan untuk material alternatif yang digunakan, yaitu polypropylene (PP)
dan polyethylene (PE) termasuk kedua jenis PE, yaitu low density polyethylene
(LDPE) dan high density polyethylene (HDPE). Untuk memperoleh pasangan
proses dan material yang memiliki nilai dampak lingkungan yang rendah
dilakukan perhitungan pada tiap kombinasi yang dihasilkan dari proses dan
material alternatif yang telah ditentukan. Pada tiap kombinasi proses dan material
untuk tiap produk menghasilkan nilai dampak lingkungan yang berbeda.
Untuk produk Nyam-nyam dengan proses thermoforming menghasilkan dua
kombinasi dengan material LDPE dan HDPE. Masing-masing memiliki nilai
dampak lingkungan, yaitu 1,19586 dan 0,931856. Perbedaan nilai dampak
lingkungan ini dipengaruhi dari nilai tahap material extraction, yaitu sebesar
3,168 dan 2,904. Tahap ini merupakan hasil perkalian berat tiap komponen pada
produk dengan indicator material yang digunakan. Berdasarkan hal ini dapat
diketahui bahwa nilai indicator material LDPE lebih besar daripada material
HDPE karena berat komponen yang digunakan sama. Nilai dampak lingkungan
ini lebih jelas ditunjukkan pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Hasil Perhitungan LCA Produk Cup Nyam-nyam Menggunakan
Proses Thermoforming dengan Material LDPE dan HDPE
Kombinasi antara proses dan material untuk produk Nyam-nyam selanjutnya
adalah antara proses injection dengan material PP, LDPE dan HDPE. Masing-
masing memiliki nilai dampak lingkungan yang berbeda dan perbedaan nilai
dampak lingkungan ini dipengaruhi dari dua nilai tahap siklus hidup produk, yaitu
material extraction dan end of life disposal. Pada material extraction diperoleh
nilai sebesar 2,904; 3,168 dan 2,904. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui
bahwa indicator material LDPE memiliki nilai yang paling besar, yaitu 360,
LDPE 3,168 0,11592 0,023936 -2,112 1,19586HDPE 2,904 0,11592 0,023936 -2,112 0,93186
Produk ProsesJenis
MaterialMaterial
ExtractionManufacturing
ProcessesTransportation
End of Life Disposal
Total
Thermoforming
Cup Nyam-nyam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-4
sedangkan indicator kedua material lainnya sama, yaitu 330. Selanjutnya, pada
end of life disposal diperoleh nilai sebesar -1,848; -2,112 dan -2,112 yang
menjelaskan bahwa indicator recycle material PP paling kecil diantara material
lainnya, yaitu -210 dan untuk material lainnya sebesar -240. Berdasarkan hal
tersebut, material PP dengan indicator material kecil dan indicator recycle kecil
menghasilkan nilai sebesar 1,26474. Selanjutnya untuk material LDPE dengan
indicator material besar dan indicator recycle besar menghasilkan nilai sebesar
1,26474. Dan untuk material terakhir, HDPE dengan indicator material kecil dan
indicator recycle besar menghasilkan nilai sebesar 1,000736. Berdasarkan hal ini,
pemilihan material yang tepat dapat membantu mengurangi besarnya dampak
lingkungan yang dihasilkan oleh produk cup Nyam-nyam tersebut. Nilai dampak
lingkungan ini lebih jelas ditunjukkan pada Tabel 5.3.
Tabel 5.3 Hasil Perhitungan LCA Produk Cup Nyam-nyam Menggunakan
Proses Injection dengan Material PP, LDPE dan HDPE
Selanjutnya kombinasi antara proses dan material untuk produk cup Dolphin.
Kombinasi yang pertama yaitu antara proses thermoforming dengan material PP,
LDPE dan HDPE. Seperti produk sebelumnya, masing-masing kombinasi
memliki nilai yang berbeda, yaitu 2,69623; 2,69623 dan 2,090234. Hal ini juga
dipengaruhi dari dua tahap siklus hidup produk, yaitu material extraction dan end
of life disposal. Pada tahap material extraction diperoleh nilai sebesar 6,666;
7,272 dan 6,666. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa indicator
material LDPE memiliki nilai yang paling besar, yaitu 360, sedangkan indicator
kedua material lainnya sama, yaitu 330. Selanjutnya, untuk tahap end of life
disposal diperoleh nilai sebesar -4,242; -4,848 dan -4,848 yang menjelaskan
bahwa indicator recycle material PP paling kecil diantara material lainnya, yaitu -
210 dan untuk material lainnya sebesar -240. Berdasarkan hasil tersebut, dapat
dilihat bahwa untuk produk cup Dolphin dengan proses thermoforming
dikombinasikan dengan material HDPE yang menghasilkan dampak lingkungan
PP 2,904 0,1848 0,023936 -1,848 1,26474LDPE 3,168 0,1848 0,023936 -2,112 1,26474HDPE 2,904 0,1848 0,023936 -2,112 1,00074
Produk ProsesJenis
MaterialMaterial
ExtractionManufacturing
ProcessesTransportation
End of Life Disposal
Total
Cup Nyam-nyam
Injection
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-5
paling rendah dibandingkan dengan menggunakan material lainnya. Nilai dampak
lingkungan ini lebih jelas ditunjukkan pada Tabel 5.4.
Tabel 5.4 Hasil Perhitungan LCA Produk Cup Dolphin Menggunakan Proses
Thermoforming dengan Material PP, LDPE dan HDPE
Kombinasi proses dan material yang terakhir untuk produk cup Dolphin yaitu
antara proses injection dengan material LDPE dan HDPE. Hasil yang berbeda
dipengaruhi dari tahap material extraction dengan hasil sebesar 7,272 dan 6,666.
Tahap ini merupakan hasil perkalian berat tiap komponen pada produk dengan
indicator material yang digunakan. Berdasarkan hal ini dapat diketahui bahwa
nilai indicator material LDPE lebih besar daripada material HDPE karena berat
komponen yang digunakan sama. Berdasarkan perbedaan itu, nilai untuk masing-
masing kombinasi, yaitu sebesar 2,84957 dan 2,243574. Nilai dampak lingkungan
ini lebih jelas ditunjukkan pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5 Hasil Perhitungan LCA Produk Cup Dolphin Menggunakan Proses
Injection dengan Material LDPE dan HDPE
5.3 Analisis Proses dan Material Terpilih
Kombinasi proses dan material yang memiliki nilai dampak lingkungan
paling rendah untuk tiap produk adalah kombinasi antara proses thermoforming
dengan material HDPE. Selain itu, kombinasi antara proses injection dan material
HDPE memiliki nilai dampak lingkungan yang rendah. Berdasarkan hasil yang
ditunjukkan pada Tabel 5.6, kedua kombinasi ini dapat diaplikasikan untuk kedua
produk karena memiliki nilai dampak lingkungan yang lebih rendah daripada nilai
dampak lingkungan produk saat ini.
PP 6,666 0,27086 0,0013736 -4,242 2,69623LDPE 7,272 0,27086 0,0013736 -4,848 2,69623HDPE 6,666 0,27086 0,0013736 -4,848 2,09023
TransportationEnd of Life Disposal
Produk Proses Total
Cup DolphinThermoforming
Jenis Material
Material Extraction
Manufacturing Processes
LDPE 7,272 0,4242 0,0013736 -4,848 2,84957HDPE 6,666 0,4242 0,0013736 -4,848 2,24357
Cup Dolphin Injection
Produk ProsesJenis
MaterialMaterial
ExtractionManufacturing
ProcessesTransportation
End of Life Disposal
Total
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-6
Tabel 5.6 Hasil LCA Produk Saat Ini dan Menggunakan Proses dan Material
Terpilih
Berdasarkan nilai dampak lingkungan produk saat ini dengan menggunakan
proses dan material alternatif, dapat dilihat beberapa perbedaan. Pada produk cup
Nyam-nyam dengan kombinasi thermoforming dan PP untuk produk saat ini,
thermoforming dan HDPE serta injection dan HDPE untuk alternatif, tahap
material extraction memiliki nilai yang sama. Hal ini dipengaruhi oleh besarnya
nilai indicator untuk kedua jenis material, PP dan HDPE adalah sama sebesar 330
milipoints per kg. Untuk tahap selanjutnya, manufacturing processes, perbedaan
ditunjukkan karena adanya perbedaan proses produksi. Nilai indicator untuk
proses injection, yaitu sebesar 21 milipoints per unit lebih besar daripada proses
thermoforming yang memiliki indicator sebesar 9,1 milipoints per unit. Hal ini
disebabkan karena pada proses injection menghasilkan produk-produk yang
memiliki bobot lebih berat daripada pada proses thermoforming.
Tahap transportation memiliki nilai dampak lingkungan yang sama untuk
ketiga macam kombinasi, yaitu sebesar 0,023936. Hal ini terjadi karena pada
penelitian ini digunakan jenis transpotasi yang sama untuk semua kombinasi,
yaitu truk 16t. Selanjutnya pada tahap end of life disposal, terdapat pernbedaan
nilai dampak lingkungan untuk kedua jenis material yang digunakan. Nilai
indicator untuk material PP sebesar -210 milipoints per unit lebih kecil dibanding
dengan material HDPE yang memiliki nilai sebesar -240 milipoints per unit.
Sedangkan untuk produk cup Dolphin dengan kombinasi thermoforming dan
PP untuk produk saat ini, thermoforming dan HDPE serta injection dan HDPE
untuk alternatif. Pada tahap material extraction juga memiliki nilai yang sama.
Hal ini pula dipengaruhi oleh besarnya nilai indicator untuk kedua jenis material,
PP dan HDPE adalah sama sebesar 330 milipoints per kg. Untuk tahap
selanjutnya, manufacturing processes, perbedaan ditunjukkan karena adanya
Thermoforming PP 2,904 0,11592 0,023936 -1,848 1,19586Thermoforming HDPE 2,904 0,11592 0,023936 -2,1120,93186
Injection HDPE 2,904 0,1848 0,023936 -2,112 1,00074Injection PP 6,666 0,4242 0,0013736 -4,242 2,84957
Thermoforming HDPE 6,666 0,27086 0,0013736 -4,8482,09023Injection HDPE 6,666 0,4242 0,0013736 -4,848 2,24357
Cup Nyam-nyam
Cup Dolphin
Produk ProsesJenis
MaterialMaterial
ExtractionManufacturing
ProcessesTransportation
End of Life Disposal
Total
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-7
perbedaan proses produksi. Nilai indicator untuk proses injection, yaitu sebesar
21 milipoints per unit lebih besar daripada proses thermoforming yang memiliki
indicator sebesar 9,1 milipoints per unit. Hal ini disebabkan karena pada proses
injection menghasilkan produk-produk yang memiliki bobot lebih berat daripada
pada proses thermoforming.
Tahap transportation memiliki nilai dampak lingkungan yang sama untuk
ketiga macam kombinasi, yaitu sebesar 0,0013736. Hal ini terjadi karena pada
penelitian ini digunakan jenis transpotasi yang sama untuk semua kombinasi,
yaitu truk 16t. Selanjutnya pada tahap end of life disposal, terdapat pernbedaan
nilai dampak lingkungan untuk kedua jenis material yang digunakan. Nilai
indicator untuk material PP sebesar -210 milipoints per unit lebih kecil dibanding
dengan material HDPE yang memiliki nilai sebesar -240 milipoints per unit.
Berdasarkan hasil LCA, kombinasi thermoforming dan HDPE merupakan
kombinasi yang memiliki nilai LCA paling rendah. Penggunaan material HDPE
dalam pembuatan kedua produk ini dapat dilakukan. Akan tetapi terdapat kendala
pada proses produksinya, yaitu pada saat proses thermoforming. Material HDPE
memiliki sifat yang lentur sehingga pada saat proses pembuatan cup, material
HDPE akan sulit untuk dipotong. Oleh karena itu, jika kombinasi proses dan
material ini akan diterapkan, perlu dilakukan penggantian alat pada mesin proses
thermoforming.
Selain kombinasi proses thermoforming dan material HDPE, terdapat
kombinasi proses dan material lain yang memiliki nilai dampak lingkungan yang
rendah, yaitu kombinasi proses injection dan material HDPE. Penerapan
kombinasi ini lebih mungkin dilakukan karena proses injection dapat digunakan
untuk berbagai macam jenis material, termasuk material HDPE. Oleh karena itu,
kombinasi proses dan material yang memiliki nilai dampak lingkungan rendah
dan dapat digunakan untuk membuat produk cup Nyam-nyam maupun cup
Dolphin adalah kombinasi proses injection dan material HDPE.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan gambaran umum perusahaan dan teori-teori yang
mendukung dalam pemecahan masalah serta analisis yang terdapat pada penelitian
ini.
2.1 Gambaran Umum PT. Supratama Aneka Industri
PT. Supratama Aneka Industri merupakan perusahaan manufaktur yang
bergerak di bidang pengemasan produk makanan dan minuman yang berbahan
baku plastik. Perusahaan ini berdiri sejak bulan September 1990 dan memiliki dua
kantor pemasaran yang berada di Jakarta dan Surabaya serta pabrik yang berada di
Kompleks Industri Tangerang, Banten.
Perusahaan ini telah menjadi pemimpin pasar dalam industri pengemasan air
mineral. Selain memproduksi kemasan air mineral, PT. Supratama Aneka Industri
juga memproduksi kemasan soft drink, makanan ringan dan biskuit. Kemasan
yang diproduksi akan dibuat sesuai dengan permintaan konsumen, baik ukuran,
warna dan label kemasan. Berikut ini merupakan struktur organisasi dari PT.
Supratama Aneka Industri yang ditunjukkan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Supratama Aneka Industri
Sumber: PT. Supratama Aneka Industri, 2012
2.2 Thermoplastic Material
Pada saat akan menggunakan plastik sebagai material dari suatu produk,
sebelumnya perlu diketahui karakteristik dari masing-masing jenis thermoplastic.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-2
Dengan mengetahui karakteristik dari masing-masing jenis thermoplastic tersebut,
penggunaan material yang tidak sesuai dapat dihindari (Baird, 1986). Terdapat
beberapa jenis thermoplastic yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Polyethylene (PE)
Polyethylene dibentuk dari polimerisasi ethylene. Terdapat dua jenis
polyethylene, yaitu high density dan low density polyethylene (John, 1983).
Berikut ini merupakan beberapa sifat polyethylene (Baird, 1986):
• Sangat kuat pada suhu rendah
• Daya tahan pada bahan kimia yang sangat baik
• Penyebaran uap air yang rendah
• Penyusutan yang cukup tinggi
• Kelenturan sampai -100o F
• Isolator yang baik
• Mudah dalam pewarnaan (transparan, bening dan buram)
• Tidak berbau dan tidak berasa
Polyethylene dapat diproses dengan beberapa proses, seperti injection
molding, fluidized bed coating, blow molding, extrusion, vacuum forming,
casting dan calendering. Produk yang dapat dihasilkan menggunakan
polyethylene, seperti, containers, isolator untuk listrik, perabotan rumah
tangga, tempat bahan kimia, mainan, freezer bags, tempat es balok,
komponen baterai.
2. Polypropylene (PP)
Polypropylene dibentuk dari polimerisasi gas propylene. Jika dibandingkan
dengan polyethylene, polypropylene lebih kuat dan lebih kaku. Daya tahan
pada bahan kimia dan pelarut juga lebih baik daripada polyethylene. Daya
tahan polypropylene juga sangat kuat ketika dibengkokkan berkali-kali tidak
retak (John, 1983). Berikut ini merupakan beberapa sifat polypropylene
(Baird, 1986):
• Kekerasan permukaan dan ketahanan terhadap goresan yang baik
• Kestabilan ukuran
• Kelenturan yang sangat baik
• Kuat pada suhu 105o F sampai 15o F, tetapi rapuh di bawah 0o F
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-3
• Daya tahan terhadap uap air dan gas yang baik
• Daya tahan pada bahan kimia yang sangat baik
• Dapat disterilisasi
• Mudah dalam pewarnaan (bening dan buram)
Polypropylene dapat diproses dengan beberapa proses, seperti injection
molding, blow molding, thermoforming dan calendering. Produk yang dapat
dihasilkan menggunakan polypropylene, seperti koper, card files, tempat
kosmetik, pedal mobil, peralatan rumah sakit, botol, perabot rumah tangga,
komponen listrik, komponen pesawat dan industri kemasan.
3. Polyethylene Terephthalate (PET)
Polyethylene Terephthalate merupakan polimer yang dibentuk dari campuran
dua monomer, yaitu ethylene glycol yang diubah dan terephthalic acid murni
(NAPCOR, 2009). Berikut ini merupakan beberapa sifat polyethylene
terephthalate:
• Transparan, ringan, kuat, tahan pecah
• Mudah dibersihkan
• Mudah dibentuk menjadi produk dengan bentuk baru
• Melindungi dan menjaga isi dari kemasan
Polyethylene Terephthalate dapat diproses dengan beberapa proses, seperti
injection, blow molding dan thermoforming. Produk yang dapat dihasilkan
menggunakan polyethylene terephthalate, seperti botol, cups, take out
container, kemasan minuman, kemasan makanan beku, kemasan kosmetik
dan kemasan pembersih rumah tangga.
4. Polyvinyl Chloride (PVC)
Polyvinyl Chloride dibentuk dari acetylene dan hydrogen chloride dan dapat
dicampur untuk menghasilkan kelenturan pada produk dengan menambahkan
plasticizer, fillers dan stabilizers. Berikut ini merupakan beberapa sifat
polyvinyl chloride (Baird, 1986):
• Kekuatan yang baik
• Daya tahan yang baik terhadap air dan bahan kimia
• Warna yang tidak terbatas
• Daya tahan terhadap cuaca yang baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-4
• Daya tahan yang baik terhadap goresan
Polyvinyl chloride dapat diproses dengan beberapa proses, seperti extrusion,
blow molding, injection, rotational, dan calendering. Produk yang dapat
dihasilkan menggunakan polyvinyl chloride, seperti pipa, tubing, pelapis kursi
mobil, shower curtains, jas hujan, pelapis kawat, tangki penyimpan bahan
kimia, kemasan dan botol.
5. Polystyrene (PS)
Polystyrene dibentuk dari campuran polimerisasi styrene merupakan material
yang transparan dan rapuh (John, 1983). Kerapuhan dan rendahnya ketahanan
terhadap bahan kimia menjadi dua kekurangan dari polystyrene. Sifat yang
rapuh ini diakibatkan oleh ketidakstabilan rantai molekul. Berikut ini
merupakan beberapa sifat polystyrene (Baird, 1986):
• Tingkat kekerasan yang tinggi
• Rapuh, kecuali telah dimodifikasi
• Kejernihan yang baik dan permukaan yang halus
• Penyerapan embun yang rendah
• Mudah untuk diproses
• Biaya rendah
• Bersih dan tanpa warna
• Daya tahan terhadap cuaca yang rendah
• Daya tahan bahan kimia yang normal
Polystyrene dapat diproses melalui beberapa proses, seperti molded, extruded,
thermoforming dan injection molded. Produk yang dapat dihasilkan
menggunakan polystyrene, seperti food container, komponen kulkas, perabot
rumah tangga, bagian interior mobil, botol dan peralatan rumah tangga.
Material-material tersebut mempunyai kode angka seperti yang ditunjukkan
pada Tabel 2.1 berikut ini. Kode angka ini memiliki arti bahwa tiap produk yang
memiliki kode ini diproduksi menggunakan material tersebut. Selain itu juga,
kode ini digunakan untuk membantu konsumen dalam memilih produk dengan
jenis material yang sama untuk didaur ulang secara bersamaan karena tiap
material memiliki cara daur ulang masing-masing (Williams, 2012).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-5
Tabel 2.1 Kode Material Plastik
Kode Material
Polyethylene Terephthalate (PET)
High Density Polyethylene
(HDPE)
Polyvinyl Chloride (PVC)
Low Density Polyethylene (LDPE)
Polypropylene (PP)
Polystyrene (PS)
Sumber: American Chemistry Council, 2012
2.3 Proses untuk Material Thermoplastic
Material plastik ini akan dapat digunakan setelah melalui beberapa proses.
Produk yang dihasilkan oleh setiap proses akan memiliki karakteristik yang
berbeda. Berikut ini merupakan beberapa proses yang sering digunakan untuk
plastik, antara lain (Clauser, 1975):
1. Injection Molding
Injection molding merupakan proses yang terpenting dalam membentuk
thermoplastic. Injection molding termasuk dalam proses yang cepat dan
dalam sekali proses dapat menghasilkan produk yang banyak dengan berat
berkisar 2-50 0z. Proses injection molding dapat dilihat pada Gambar 2.2
berikut ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-6
Gambar 2.2 Injection Molding
Sumber: Practical Action, 2010
2. Blow Molding
Metode ini merupakan proses untuk membentuk thermoplastic yang terdiri
dari stretching dan pengerasan plastik. Terdapat pula dua cara untuk
melakukan metode ini, yaitu direct dan indirect way dengan variasi yang
berbeda. Produk yang dihasilkan menggunakan proses ini, antara lain botol
dan toples (NAPCOR, 2009). Proses ini dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Blow Molding
Sumber: Practical Action, 2010
3. Calendering
Metode ini digunakan untuk membentuk thermoplastic menjadi film dan
lembaran serta untuk melapisi bahan tekstil atau bahan lainnya. Proses ini
dapat dilihat pada Gambar 2.4. Ketebalan dari hasil akhir dipengaruhi oleh
jarak antara rolls. Permukaan dari film dan lembaran dapat halus atau
bergelombang sesuai dengan permukaan rolls.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-7
Gambar 2.4 Calendering
Sumber: Thai Nam, 2009
4. Thermoforming atau Vacuum Forming
Metode ini (1) menggunakan bahan plastik berupa lembaran dan (2)
dilakukan pemanasan lembaran thermoplastic ke cetakan lalu (3) diberikan
udara dan/atau mekanik untuk membentuk thermoplastic sesuai dengan
cetakannya. Proses ini ditunjukkan pada Gambar 2.5 berikut ini.
Gambar 2.5 Thermoforming
Sumber: Sinotech, 2012
5. Extrusion Molding
Metode ini digunakan untuk membentuk thermoplastic menjadi film, tubes,
batangan dan untuk melapisi kawat dan kabel. Proses ini dapat dilihat pada
Gambar 2.6 berikut ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-8
Gambar 2.6 Extrusion Molding
Sumber: Practical Action, 2010
2.4 Design For Environment
Konsep Design for Environment atau sering juga disebut sebagai Eco-Design,
Life Cycle Design dan Design for Eco-Efficiency sudah ada sejak awal tahun
1990, lalu mulai menyebar luas setelah adanya perjuangan dari suatu perusahaan
pribadi yang mencoba membangun kesadaran mengenai lingkungan ke dalam
perkembangan produknya. Sejak saat itu, Design for Environment menjadi topik
umum dalam kesadaran mengenai lingkungan dan program penanggulangan
polusi. Lingkup dari Design for Environment terdiri dari beberapa topik (Fiksel,
2009):
• Perlindungan terhadap lingkungan
Jaminan bahwa udara, air, tanah dan sistem ekologi tidak terpengaruh oleh
dilepaskannya polutan dan zat beracun.
• Kesehatan dan keamanan manusia
Jaminan bahwa manusia tidak dibiarkan terpengaruh resiko keselamatan
dan penyakit dalam lingkungan tempat bekerja dan lingkungan hidup
mereka.
• Keberlanjutan dari sumber daya alam
Jaminan bahwa penggunaan oleh manusia atau penggunaan sumber daya
alam tidak mengancam tersedianya sumber daya alam ini untuk generasi
yang akan datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-9
Design for Environment merupakan suatu pertimbangan yang sistematis
untuk pembuatan desain yang peduli terhadap lingkungan, kesehatan, keselamatan
dan keberlanjutan dari seluruh siklus hidup produk dan proses (Fiksel, 2009).
Gambar 2.7 Keuntungan Design for Environment
Sumber: Fiksel, 2009
2.5 Sustainable Development
Keberlanjutan dalam perkembangan dan manufaktur dari suatu produk
merupakan suatu strategi yang telah diyakini sebagai prinsip meskipun belum
diterapkan seluruhnya. Penggabungan dari kebutuhan lingkungan termasuk
keseluruhan waktu hidup dari produk memerlukan cara pemikiran dan alat bantu
untuk mengambil keputusan yang baru. Untuk pendekatan ini diperlukan
mengenali ciri khas lingkungan yang menonjol dari suatu produk yang dapat
mengembangkan keseluruhan kualitas dari produk tersebut dari sisi konsumen
yang dapat menciptakan pasar tambahan dan peningkatan keuangan (Kaebernick,
2003).
Pendekatan tradisional tidak menyertakan aspek lingkungan dalam proses
pengembangan. Kebutuhan lingkungan dapat selanjutnya diperkenalkan dalam
tahap pengembangan dengan menerapkan beragam alat bantu dan metodologi.
Empat contoh metodologi yang menunjukkan pengaruh dalam tahap siklus hidup
produk yang mempengaruhi dampak lingkungan, antara lain (Kaebernick, 2003):
Development Manufacture Use Disposal
Less process
waste and
emissions
More efficient
resource use
Less packaging
Less waste in
maintenance
Longer useful
product life
Less toxic or
hazardous
materials
More recovery
& reuse
Reduced life cycle costs & potential liabilities
Reduced barriers & delays to introduction
Product differentiation & image enhancement
Apply Life
Cycle Design in
State Gate
Process Business impacts
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-10
• memperkenalkan kesadaran terhadap lingkungan pada customer
requirements (CR),
• menilai dampak lingkungan,
• melakukan Life Cycle Assessment (LCA) selama proses desain,
• mengevaluasi potensi dari produk untuk reuse dan recycling.
Penerapan metodologi yang telah dijelaskan sebelumnya akan mengarahkan
ke pendekatan keberlanjutan untuk pengembangan produk dan pemakaian seperti
ditunjukkan pada Gambar 2.8, termasuk kebutuhan lingkungan dalam empat tahap
utama dari siklus hidup produk, antara lain:
• environmentally conscious quality function deployment (ECQFD),
• sustainable trade-off model for design,
• life cycle assessment,
• end-of-life options (EOL).
Gambar 2.8 Metodologi untuk Sustainable Manufacturing pada tahap
Product Life Cycle
Sumber: Kaebernick, 2003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-11
2.6 Life Cycle
Product Life Cycle adalah suatu urutan perubahan dari material dan energi
yang termasuk di dalamnya proses dari material itu sendiri, pembuatan dan
perakitan produk, distribusi, pemakaian produk dan recovery atau recycling dari
material produk (Fiksel, 2009). Ketika berpikir mengenai pengaruh lingkungan
dari desain produk dan proses, maka tidak hanya masalah biaya, teknologi dan
fungsi dari desain tetapi juga memikirkan konsekuensi pada setiap tahap dari
value chain. Prinsip ini, life-cycle thinking, memotivasi bangkitnya Life Cycle
Assessment dan metode analisis yang terkait.
Siklus hidup suatu produk dapat ditunjukkan dalam delapan tahap, antara lain
(Amaya, 2010):
1. Material Extraction and Transformation
Pada tahap ini memperhatikan semua material yang penting untuk semua
tahap, yang berarti material pada proses produksi dan material yang
digunakan untuk proses remanufacture produk.
2. Components Manufacturing
Pada tahap ini memperhatikan proses apa saja yang digunakan untuk
memproduksi semua material menjadi komponen (turning, milling, drilling)
dan input penting pada setiap proses (konsumsi energi listrik).
3. Component Distribution
Pada tahap ini memperhatikan distribusi yang dilakukan (jarak, tansport)
untuk memindahkan komponen awal ke tempat perakitan.
4. Product Assembly
Pada tahap ini memperhatikan proses atau treatment khusus yang dilakukan
untuk proses perakitan produk.
5. Product Distribution
Pada tahap ini memperhatikan distribusi yang dilakukan (jarak, tansportasi
yang digunakan) untuk memindahkan produk jadi ke final customer.
6. Product Use
Pada tahap ini memperhatikan dampak pada lingkungan dari penggunaan
produk tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-12
7. Product Recovery
Pada tahap ini memperhatikan jumlah produk yang dapat diproses kembali
atau remanufacture dan transportasi yang digunakan untuk membawa produk
tadi ke tempat proses remanufacture.
8. Component End-of-Life
Pada tahap ini memperhatikan tindakan yang dapat dilakukan untuk produk-
produk yang sudah tidak layak pakai atau yang tidak lolos untuk proses
remanufacture. Terdapat lima pilihan untuk end-of-life suatu produk, antara
lain:
• Reuse
Upaya penggunaan produk untuk digunakan kembali tanpa mengalami
proses pengolahan atau perubahan bentuk. Reuse dapat dilakukan di dalam
atau di luar daerah proses produksi yang bersangkutan.
• Remanufacturing
Upaya pemanfaatan produk dengan jalan memproses untuk memperoleh
kembali materi atau energi yang terkandung di dalamnya.
• Recycle
Upaya pemanfaatan produk dengan cara proses daur ulang melalui
pengolahan fisik atau kimia, baik untuk menghasilkan produk yang sama
maupun produk yang berlainan. Daur ulang dapat dilakukan di dalam atau
di luar daerah proses produksi yang bersangkutan.
• Incineration
Upaya pembuangan produk yang telah tidak terpakai dengan cara
pembakaran menjadi abu.
• Landfill
Upaya pembuangan produk yang telah tidak terpakai dengan cara
membuang di tempat pembuangan sampah agar produk tersebut terurai
sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-13
Gambar 2.9 Product – Multiple Use Cycle Phases Approach
Sumber: Amaya, 2010
2.7 Life Cycle Assessment
Life Cycle Assessment merupakan suatu metode yang digunakan untuk
mengestimasi energi atau aliran material yang berhubungan dengan siklus hidup
produk yang berpengaruh pada dampak ke lingkungan (Fiksel, 2009). Life Cycle
Assessment pada dasarnya terdiri dari suatu evaluasi sistematis dari dampak pada
lingkungan yang berasal dari komponen suatu produk atau jasa (Horne, 2009).
Life Cycle Assessment dapat membantu dalam (ISO 14044, 2006):
• Mengidentifikasi kesempatan untuk mengembangkan performansi
lingkungan suatu produk pada setiap tahap siklus hidupnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-14
• Menginformasikan kepada decision makers di perusahaan, pemerintah dan
organisasi non pemerintah dalam menentukan tujuan dan rencana strategis,
desain atau redesign produk atau proses.
• Memilih indikator yang terkait dari performansi lingkungan, termasuk
teknik dalam pengukuran.
• Pemasaran, seperti penerapan skema ecolabelling atau menghasilkan
produk ramah lingkungan.
Life Cycle Assessment meliputi beberapa tahap, antara lain (Horne, 2009):
Gambar 2.10 Tahap-tahap pada Life Cycle Assessment
Sumber: Horne, 2009
• Goal and Scope
Menentukan produk, proses atau aktifitas yang akan dinilai, tujuan,
lingkup serta batasan dari sistem yang akan dinilai.
• Life-Cycle Inventory
Mengembangkan sistem inventori dari beban lingkungan dengan
mengidentifikasi dan menghitung energi dan penggunaan material serta
barang sisa yang dilepaskan ke lingkungan pada setiap tahap siklus hidup.
• Life-Cycle Impacts
Menghitung dampak dari energi dan material yang digunakan dan yang
dilepaskan terhadap lingkungan dan/atau kesehatan manusia.
Goal and Scope
Definition
Inventory
Analysis
Impact
Assessment
Interpretation
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-15
• Interpretation
Mengevaluasi hasil dan mengimplementasikan kesempatan untuk
pengembangan lebih lanjut.
Life Cycle Assessment terdiri dari beberapa tipe, antara lain (DEAT, 2004):
1. Conceptual Life Cycle Assessment
Merupakan form Life Cycle Assessment yang paling sederhana dan digunakan
pada level paling dasar untuk membuat penilaian aspek lingkungan
berdasarkan data kualitatif yang terbatas. Hasil dari Life Cycle Assessment
tipe ini dapat ditampilkan dengan pernyataan kualitatif, grafik, diagram alir
atau sistem penilaian sederhana dimana mengindikasikan komponen atau
material yang memiliki dampak lingkungan yang terbesar dan mengapa hal
itu terjadi. Hasil dari Conceptual Life Cycle Assessment tidak sesuai untuk
tujuan pemasaran, tetapi tetap dapat membantu decision makers untuk
mengidentifikasi produk dengan tujuan untuk mengurangi dampak pada
lingkungan.
2. Simplified Life Cycle Assessment
Simplified Life Cycle Assessment menerapkan metode Life Cycle Assessment
untuk penyaringan dan hanya fokus pada aspek lingkungan yang paling
penting dan/atau tahap dari siklus hidup. Simplified Life Cycle Assessment
terdiri dari tiga tahap, yaitu:
• Screening: mengidentifikasi bagian dari sistem (Life Cycle) atau pada
tingkat paling dasar dari alur yang penting.
• Simplifying: menggunakan hasil dari tahap sebelumnya untuk fokus pada
langkah selanjutnya.
• Assessing Reliability: memeriksa hasil dari tahap sebelumnya apakah
mengurangi secara signifikan dari keseluruhan hasil.
3. Detailed Life Cycle Assessment
Detailed Life Cycle Assessment meliputi keseluruhan prosess dari Life Cycle
Assessment dan memerlukan data yang luas dan dalam, khususnya fokus pada
target dari Life Cycle Assessment dimana jika hanya tersedia secara umum,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-16
data harus dikumpulkan secara khusus dari produk atau service yang sedang
diperiksa.
2.8 Eco-Indicator 99
Pada tahun 1990, Mark Goedkoop seorang industrial designer yang memiliki
spesialisasi pada ecodesign, tertantang untuk menemukan cara bagaimana untuk
mengukur eco. Lalu Mark fokus dalam usaha membuat life cycle assessment lebih
mudah digunakan dan dipahami. Pada saat Mark membuat software untuk LCA,
terbentuklah PRé. PRé merupakan suatu perusahaan yang fokus terhadap
kesinambungan dalam pengembangan produk yang sesuai dengan strategi bisnis
konsumen (PRé, 2012). PRé terdiri dari PRé Consultants bv yang telah dipercaya
oleh ratusan perusahaan dalam ahli LCA dan PRé North America, Inc. Dengan
berjalannya waktu, PRé banyak menemukan metode untuk mempermudah dalam
penggunaan LCA, seperti SimaPro 2, SimaPro 3, Eco Indicator 95, SimaPro 4,
SimaPro 5, Eco Indicator 99, SimaPro 6, SimaPro 7 dan SimaPro 7.3.
Eco-Indicator 99 merupakan nomor atau angka yang menyatakan total beban
terhadap lingkungan dari sebuah produk atau proses. Dengan Eco-Indicator 99,
para designer atau product manager dapat menganalisa beban lingkungan dari
produk melalui life cycle (Goedkoop, 2000).
Eco-indicator 99 dari material atau proses merupakan nomor atau angka yang
mengindikasikan dampak lingkungan dari material atau proses tersebut
berdasarkan data dari Life Cycle Assessment seperti ditunjukkan pada Gambar
2.11. Semakin tinggi indikator, maka semakin besar pula dampak pada
lingkungan (Goedkoop, 2000).
2.9 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang menjadi dasar ide dari penelitian ini merupakan
penelitian Amaya, dkk (2010) dengan judul Environmental Benefits of parts
Remanufacturing: The Truck Injector Case. Pada penelitian ini membahas
mengenai injector sebuah truk yang dapat digunakan kembali setelah melewati
masa pakai utamanya dan hal ini memberikan manfaat dari segi dampak
lingkungan. Siklus hidup produk ini dijelaskan untuk mengetahui komponen-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-17
komponen apa saja yang harus diganti atau yang dapat langsung digunakan
sehingga injector truk ini dapat digunakan kembali untuk kedua kalinya. Life
cycle assessment dilakukan untuk mengetahui besarnya dampak lingkungan untuk
tiap komponen injector dengan beberapa skenario end of life yang berbeda.
Gambar 2.11 Eco Indicator 99 untuk Material Plastik
Sumber: Goedkoop, 2000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-1
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi penjelasan tahap penilaian Life Cycle produk dengan
menggunakan pendekatan Life Cycle Assessment untuk proses dan material yang
digunakan maupun proses dan material alternatif.
4.1 Data Produk dan Proses
Produk yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk cup Nyam-nyam
dan cup Dolphin. Kedua produk ini dipilih karena memiliki kemiripan bentuk dan
fungsi. Kedua produk ini terdiri atas beberapa komponen yang ditunjukkan pada
Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Produk yang Digunakan Dalam Penelitian
Di bawah ini merupakan gambar dari tiap komponen yang membentuk tiap
produk sesuai dengan Tabel 4.1. Gambar 4.1 merupakan gambar komponen
pertama dari produk Nyam-nyam, yaitu Cup P 62 KR.
Gambar 4.1 Cup P 62 KR
Gambar 4.2 berikut ini merupakan komponen kedua dari produk Nyam-nyam,
yaitu Insert KTTN 17 yang nantinya akan dimasukkan ke dalam komponen
pertama.
Jenis TipeInsert KTTN 17Cup P 62 KR
Sendok KSDN 07Cap 50 (s)Cup PI 120 PL
Handle 170
Nyam-nyam
Cup Dolphin
ProdukKomponen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-2
Gambar 4.2 Insert KTTN 17
Sendok KSDN 07 merupakan komponen ketiga dari produk Nyam-nyam
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Sendok KSDN 07
Gambar 4.4 merupakan komponen pertama dari produk Cup Dolphin, yaitu
Cup PI 120 PL.
Gambar 4.4 Cup PI 120 PL
Komponen kedua dari produk Cup Dolphin merupakan Cap 50 (s) yang
ditunjukkan pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Cap 50 (s)
Gambar 4.6 merupakan komponen ketiga dari produk Cup Dolphin, yaitu
Handle 170 yang nantinya akan dipasang pada komponen pertama.
Gambar 4.6 Handle 170
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-3
Proses yang digunakan pada perusahaan untuk membuat produk tersebut
antara lain:
1. Thermoforming atau Vacuum-forming, dimana jika menggunakan proses
ini, material yang digunakan perlu melalui satu proses terlebih dahulu,
yaitu proses calendaring. Jadi, untuk produk yang menggunakan proses
thermoforming perlu melalui dua proses dalam pembuatannya. Proses ini
digunakan untuk membuat komponen produk cup Nyam-nyam, yaitu Cup
P 62 KR dan Insert KTTN 17.
2. Injection, dimana material dapat langsung memasuki proses ini tanpa
perlu melalui proses lagi sebelumnya. Proses ini digunakan untuk
membuat komponen produk cup Nyam-nyam dan cup Dolphin, yaitu
Sendok KSDN 07, Cup PI 120 PL, Cap 50 (s) dan Handle 170.
4.2 Penentuan Alternatif Proses dan Material
Proses dan material yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk pembuatan
produk nyam-nyam dan cup dolphin harus sesuai dengan karakteristik produk
sebagai produk kemasan makanan. Proses yang akan digunakan sebagai alternatif,
yaitu proses thermoforming dan injection. Kedua proses merupakan proses yang
telah digunakan perusahaan untuk memproduksi kedua produk kemasan makanan
ini, sehingga tidak perlu dilakukan penambahan mesin untuk melakukan proses
baru.
Material yang akan digunakan sebagai alternatif merupakan material yang
aman untuk kemasan makanan dan jenis material yang dapat didaur ulang
(recycle). Material yang termasuk ke dalam dua kriteria tersebut, yaitu
polypropylene (PP), polyethylene (PE), polystyrene (PS) dan polyvinyl chloride
(PVC). Sedangkan untuk polyethylene terephthalate (PET) berdasarkan Eco
Indicator 99 tidak tersedia data nilai end of life untuk recycle. Berdasarkan empat
material food grade tersebut, akan dipilih lagi yang memiliki karakteristik paling
sesuai untuk membuat produk container plastik.
Produk yang akan dihasilkan merupakan jenis cup yang memiliki dinding
yang tipis dan lentur. Jenis material yang memiliki kelenturan paling sesuai, yaitu
jenis material polypropylene (PP) dan polyethylene (PE). Sedangkan untuk jenis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-4
material polystyrene (PS) dan polyvinyl chloride (PVC) memiliki sifat yang keras
dan rapuh sehingga mudah retak dan pecah. Berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki
oleh masing-masing material, material yang paling sesuai digunakan sebagai
bahan baku produk container plastik jenis cup ini, yaitu material polypropylene
(PP) dan polyethylene (PE) termasuk kedua jenis PE, yaitu high density
polyethylene (HDPE) dan low density polyethylene (LDPE).
4.3 Penentuan Life Cycle Assessment
Pada bagian ini akan dijelaskan tahap dari life cycle assessment untuk produk
dengan proses dan material yang digunakan maupun menggunakan proses dan
material alternatif.
4.3.1 Life Cycle Assessment Produk Perusahaan
Pada bagian ini akan dijelaskan tahap penilaian product life cycle dengan
proses dan material yang digunakan oleh perusahaan.
1. Goal dan Scope
Pada tahap ini perlu ditentukan batasan dari product life cycle yang akan
dilakukan analisis. Tahap product life cycle terdiri dari, raw material
extraction, manufacturing processes, components distribution, product
assembly, product distribution, product use, product recovery dan end of life.
Untuk material extraction dapat dimasukkan dalam batasan penelitian
karena telah diperoleh data material dan jumlah material yang digunakan
dalam pembuatan produk. Data proses yang digunakan untuk membuat
produk telah diperoleh sehingga manufacturing processes dapat dimasukkan
dalam batasan. Pada perusahaan ini, proses pemindahan komponen dari satu
tempat ke tempat lain hanya menggunakan tenaga manusia. Selain itu,
perakitan produk tidak menggunakan proses tambahan, sehingga components
distribution dan product assembly tidak dapat dimasukkan ke dalam batasan.
Data untuk proses distribusi produk, seperti jenis kendaraan yang
digunakan dan jarak tempuh telah diketahui, sehingga product distribution
dapat dimasukkan dalam batasan. Untuk product use tidak dilakukan oleh
perusahaan ini dan tidak dimasukkan dalam batasan, karena produk dari
perusahaan ini tidak untuk langsung digunakan oleh konsumen melainkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-5
dikirim ke produsen makanan yang menggunakan produk tersebut sebagai
kemasan. Sedangkan data untuk product recovery dan end of life telah
diperoleh sehingga end of life dapat dimasukkan dalam batasan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, batasan atau lingkup product life cycle
yang akan dianalisis ditunjukkan pada Gambar 4.7 berikut.
Gambar 4.7 Lingkup Product Life Cycle yang Dianalisis Menggunakan
Life Cycle Assessment
Batasan yang telah ditentukan tersebut berlaku untuk kedua jenis produk
yang digunakan pada penelitian ini.
2. Life Cycle Inventory
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang diperlukan sesuai dengan
batasan yang telah ditentukan pada tahap sebelumnya. Data tersebut antara
lain, data material dan berat yang digunakan, proses yang digunakan, jenis
transportasi yang digunakan untuk mengirim produk serta jarak tempuhnya
dan jenis disposal yang akan dilakukan.
Material yang digunakan pada kedua produk adalah polypropylene (PP)
dengan berat untuk setiap komponen, yaitu 0,4 gram untuk KSDN 70; 4,6
gram untuk Cup P 62 KR; 3,8 gram untuk Insert KTTN 17; 1,5 gram untuk
Raw material extraction
and preliminary processes
Manufacturing and
assembly of the
components
Components distribution
Product assembly
Product distribution
Product use
Product recovery
End of life
= Not studied
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-6
Handle 170; 15,5 gram untuk Cup PI 120 PL dan 3,2 gram untuk Cap 50 (s).
Proses yang digunakan untuk membuat tiap komponen, yaitu thermoforming
untuk Cup P 62 KR dan Insert KTTN 17 dan untuk komponen lainnya
menggunakan proses injection. Jenis transportasi yang digunakan untuk
mengirim produk adalah kendaraan transportasi darat jenis truk dan jarak
tempuh untuk masing-masing produk adalah 80 km dan 2 km untuk produk
nyam-nyam dan cup dolphin. Semua produk masuk dalam tahap product
recovery. Recycle merupakan jenis disposal yang dipilih untuk kedua produk
tersebut. Berikut ini merupakan tabel data yang diperlukan untuk setiap
produk seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Tabel 4.2 Data Material dan Proses Produk Cup Nyam-nyam dan Dolphin
Sumber: PT.Supratama Aneka Industri, 2012
Selain data yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat pula data Eco
Indicator 99. Eco Indicator 99 digunakan sebagai indikator dampak
lingkungan yang dihasilkan oleh setiap komponen-komponen yang
membentuk suatu produk. Data Eco Indicator untuk setiap komponen
ditunjukkan pada Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Data Eco Indicator 99 Produk Cup Nyam-nyam dan Dolphin
Sumber: Ministry of Housing, Spatial Planning and the Environment, 2000
3. Life Cycle Impacts
Tahap ketiga pada life cycle assessment ini merupakan tahap perhitungan
besarnya dampak yang dihasilkan oleh setiap produk terhadap lingkungan.
KSDN 70 PP 0,4 InjectionCup P 62 KR PP 4,6 Thermoforming
Insert KTTN 17 PP 3,8 ThermoformingHandle 170 PP 1,5 Injection
Cup PI 120 PL PP 15,5 InjectionCap 50 (s) PP 3,2 Injection
Produk Komponen MaterialJenis Truk
Jenis Disposal
Berat (gram)
Jarak (kilometer)
Recycle
Recycle
Truk 16t
Proses
Truk 16t
80
2
Nyam-nyam
Cup Dolphin
Jenis Indikator Tipe Eco Indicator 99 SatuanMaterial PP 330 milipoints per kg
Calendering 3,7 milipoints per unitThermoforming 9,1 milipoints per unit
Injection 21 milipoints per unitJenis Truk Truk 16t 34 milipoints per unit
Jenis Disposal Recycle PP -210 milipoints per unit
Proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-7
Untuk mengetahui besarnya dampak yang dihasilkan oleh setiap komponen
diperlukan perhitungan antara data yang telah dimiliki pada Tabel 4.2 dengan
data Eco Indicator pada Tabel 4.3. Berikut ini merupakan perhitungan score
indikator untuk produk Nyam-nyam dengan proses thermoforming dan
material PP:
Material extraction
Wc1= 4,6 / 1000 = 0,0046 kg
Wc2= 3,8 / 1000 = 0,0038 kg
Wc3= 0,4 / 1000 = 0,0004 kg
Sm1 = Wc1 * Im = 0,0046 * 330 = 1,518 millipoints
Sm2 = Wc2 * Im = 0,0038 * 330 = 1,254 millipoints
Sm3 = Wc3 * Im = 0,0004 * 330 = 0,132 millipoints
TSm= ∑ Smini=1
= 1,518 + 1,254 + 0,132
= 2,904 millipoints
Manufacturing processes
Ip calendering = 3,7
Ip thermoforming = 9,1
Ip injection = 21
Sp1 = Wc1 * Ipc = 0,0046 * 3,7 = 0,01702 millipoints
Sp2 = Wc2 * Ipc = 0,0038 * 3,7 = 0,01406 millipoints
Sp3 = Wc3 * Ipi = 0,0004 * 21 = 0,0084 millipoints
Sp4 = Wc1 * Ipt = 0,0046 * 9,1 = 0,04186 millipoints
Sp5 = Wc2 * Ipt = 0,0038 * 9,1 = 0,03458 millipoints
TSp = ∑ Spjmj=1
= 0,01702 + 0,01406 + 0,0084 + 0,04186 + 0,03458
= 0,11592 millipoints
Product distribution
Wt = Wc1 + Wc2 + Wc3
= 0,0046 + 0,0038 + 0,0004
= 0,0088 kg ≈ 0,0000088 ton
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-8
U = Wt * D
= 0,0000088 * 80
= 0,000704 tkm
St = U * It
= 0,000704 * 34
= 0,023936 millipoints
End of life Disposal
Sd1 = Wc1 * Id = 0,0046 * (-210) = -0,966 millipoints
Sd2 = Wc2 * Id = 0,0038 * (-210) = -0,798 millipoints
Sd3 = Wc3 * Id = 0,0004 * (-210) = -0,084 millipoints
TSd= ∑ Sdini=1
= -0,966 + (-0,798) + (-0,084)
= -1,848 millipoints
4. Interpretasi Hasil
Penilaian terhadap produk dengan proses dan material yang digunakan,
proses thermoforming dan material PP untuk produk Nyam-nyam serta proses
injection dan material PP untuk produk cup Dolphin telah dilakukan. Berikut
ini merupakan hasil perhitungan:
a. Produk Nyam-nyam (Proses thermoforming dan material PP)
Tabel 4.4 Material Extraction Produk Nyam-nyam
Tabel 4.5 Manufacturing Processes Produk Nyam-nyam
Tabel 4.6 Product Distribution Produk Nyam-nyam
1 Plastics 0,0046 330 1,5182 Plastics 0,0038 330 1,2543 Plastics 0,0004 330 0,132
0,0088 2,904
Score (millipoints)
Material Weight (kg)
TotalPP
No. Indicator (millipoints per kg)
PPPP
1 PlasticsProcess Calendering 0,0046 3,7 0,017022 PlasticsProcess Calendering 0,0038 3,7 0,014063 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0004 21 0,00844 PlasticsProcess Vacuum - forming 0,0046 9,1 0,041865 PlasticsProcess Vacuum - forming 0,0038 9,1 0,03458
0,11592Total
ProcessesNo. Score (millipoints)
Indicator (millipoints per unit)
Unit (kg)
1 Truck 16t 0,0000088 80 0,000704 34 0,0239360,023936
Score (millipoints)
Total
Weight (tonne)
Unit (tkm) Indicator (millipoints per unit)
Distance (km)
TypeNo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-9
Tabel 4.7 End of life Disposal Produk Nyam-nyam
Berdasarkan hasil perhitungan life cycle assessment produk nyam-nyam
dengan proses thermoforming dan material PP, terlihat bahwa score tertinggi
diperoleh dari tahap material extraction dengan score 2,904 seperti
ditunjukkan pada Tabel 4.4. Hal ini menunjukkan bahwa tahapan material
extraction memberikan kontribusi dampak lingkungan paling besar.
b. Produk Cup Dolphin (Proses injection dan material PP)
Tabel 4.8 Material Extraction Produk Cup Dolphin
Tabel 4.9 Manufacturing Processes Produk Cup Dolphin
Tabel 4.10 Product Distribution Produk Cup Dolphin
Tabel 4.11 End of life Disposal Produk Cup Dolphin
Berdasarkan hasil perhitungan life cycle assessment produk cup dolphin
dengan proses injection dan material PP, terlihat bahwa score tertinggi
diperoleh dari tahap material extraction dengan score 6,666 seperti
1 Recycling 0,0046 -210 -0,9662 Recycling 0,0038 -210 -0,7983 Recycling 0,0004 -210 -0,084
-1,848Total
Recycling PPRecycling PPRecycling PP
Score (millipoints)
Indicator (millipoints per unit)
Weight (kg)
Disposal MethodsNo.
1 Plastics 0,0015 330 0,4952 Plastics 0,0155 330 5,1153 Plastics 0,0032 330 1,056
0,0202 6,666PP
No. Material Weight (kg)
Indicator (millipoints per kg)
Score (millipoints)
PPPP
Total
1 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0015 21 0,03152 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0155 21 0,32553 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0032 21 0,0672
0,4242
No. Processes Unit (kg) Indicator (millipoints per unit)
Score (millipoints)
Total
1 Truck 16t 0,0000202 2 0,0000404 34 0,00137360,0013736
No Type Weight (tonne)
Distance (km)
Unit (tkm) Indicator (millipoints per unit)
Score (millipoints)
Total
1 Recycling 0,0015 -210 -0,3152 Recycling 0,0155 -210 -3,2553 Recycling 0,0032 -210 -0,672
-4,242
Recycling PPRecycling PPRecycling PP
Total
No. Disposal Methods Weight (kg) Indicator (millipoints per unit)
Score (millipoints)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-10
ditunjukkan pada Tabel 4.8. Hal ini menunjukkan bahwa tahapan material
extraction memberikan kontribusi dampak lingkungan paling besar.
4.3.2 Life Cycle Assessment Produk dengan Proses dan Material Alternatif
Pada bagian ini akan dijelaskan tahap penilaian product life cycle dengan
proses dan material alternatif yang telah ditentukan sebelumnya.
1. Goal dan Scope
Batasan yang digunakan pada produk dengan proses dan material alternatif
sama dengan batasan yang digunakan pada produk perusahaan, yaitu raw
material extraction, manufacturing processes, product distribution, product
recovery dan end of life.
2. Life Cycle Inventory
Pada tahap pengumpulan data ini, data yang diperlukan sama dengan data
untuk penilaian produk perusahaan yang sesuai dengan batasan yang telah
ditentukan pada tahap sebelumnya. Data tersebut antara lain, data berat
material yang digunakan, jenis transportasi yang digunakan untuk mengirim
produk serta jarak tempuhnya, jenis disposal yang akan dilakukan dan data
Eco Indicator. Sedangkan untuk data material dan proses yang digunakan
menggunakan material dan proses alternatif, yaitu material PP, LDPE dan
HDPE serta proses thermoforming dan injection.
Tabel 4.12 Data Eco Indicator 99 untuk Proses dan Material Alternatif
Sumber: Ministry of Housing, Spatial Planning and the Environment, 2000
Untuk produk yang menggunakan proses thermoforming akan dinilai
besarnya dampak dengan menggunakan proses injection, begitu pula
sebaliknya sehingga akan diperoleh beberapa alternatif.
Jenis Tipe Eco Indicator 99 SatuanPP 330 milipoints per kg
LDPE 360 milipoints per kg HDPE 330 milipoints per kg
Calendering 3,7 milipoints per unitThermoforming 9,1 milipoints per unit
Injection 21 milipoints per unitJenis Truk Truk 16t 34 milipoints per unit
Recycle PP -210 milipoints per unitRecycle PE -240 milipoints per unit
Jenis Disposal
Proses
Material
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-11
Tabel 4.13 Proses dan Material yang dapat Digunakan
Berdasarkan Tabel 4.13 tersebut, dapat diperoleh kombinasi alternatif
proses dan material untuk tiap produk seperti berikut ini:
1. Nyam-nyam dengan proses thermoforming dan material LDPE
2. Nyam-nyam dengan proses thermoforming dan material HDPE
3. Nyam-nyam dengan proses injection dan material PP
4. Nyam-nyam dengan proses injection dan material LDPE
5. Nyam-nyam dengan proses injection dan material HDPE
6. Cup Dolphin dengan proses thermoforming dan material PP
7. Cup Dolphin dengan proses thermoforming dan material LDPE
8. Cup Dolphin dengan proses thermoforming dan material HDPE
9. Cup Dolphin dengan proses injection dan material LDPE
10. Cup Dolphin dengan proses injection dan material HDPE
Untuk kombinasi nyam-nyam dengan proses thermoforming dan material
PP serta kombinasi cup dolphin dengan proses injection dan material PP tidak
dimasukkan dalam alternatif karena merupakan proses dan material yang
digunakan oleh perusahaan.
3. Life cycle impacts
Pada tahap ini dilakukan perhitungan dampak lingkungan pada produk
dengan proses dan material alternatif. Untuk mengetahui besarnya dampak
yang dihasilkan oleh setiap komponen diperlukan perhitungan antara data
yang telah dimiliki pada Tabel 4.2 dengan data Eco Indicator pada Tabel
4.12. Berikut ini merupakan perhitungan score indikator untuk produk Nyam-
nyam dengan proses thermoforming dan material LDPE:
Material extraction
Wc1= 4,6 / 1000 = 0,0046 kg
Wc2= 3,8 / 1000 = 0,0038 kg
Wc3= 0,4 / 1000 = 0,0004 kg
Sm1 = Wc1 * Im = 0,0046 * 360 = 1,656 millipoints
Produk Proses MaterialNyam-nyam Thermoforming PPCup Dolphin Injection LDPE
HDPE
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-12
Sm2 = Wc2 * Im = 0,0038 * 360 = 1,368 millipoints
Sm3 = Wc3 * Im = 0,0004 * 360 = 0,144 millipoints
TSm= ∑ Smini=1
= 1,656 + 1,368 + 0,144
= 3,168 millipoints
Manufacturing processes
Ip calendering = 3,7
Ip thermoforming = 9,1
Ip injection = 21
Sp1 = Wc1 * Ipc = 0,0046 * 3,7 = 0,01702 millipoints
Sp2 = Wc2 * Ipc = 0,0038 * 3,7 = 0,01406 millipoints
Sp3 = Wc3 * Ipi = 0,0004 * 21 = 0,0084 millipoints
Sp4 = Wc1 * Ipt = 0,0046 * 9,1 = 0,04186 millipoints
Sp5 = Wc2 * Ipt = 0,0038 * 9,1 = 0,03458 millipoints
TSp = ∑ Spjmj=1
= 0,01702 + 0,01406 + 0,0084 + 0,04186 + 0,03458
= 0,11592 millipoints
Product distribution
Wt = Wc1 + Wc2 + Wc3
= 0,0046 + 0,0038 + 0,0004
= 0,0088 kg ≈ 0,0000088 ton
U = Wt * D
= 0,0000088 * 80
= 0,000704 tkm
St = U * It
= 0,000704 * 34
= 0,023936 millipoints
End of life Disposal
Sd1 = Wc1 * Id = 0,0046 * (-240) = -1,104 millipoints
Sd2 = Wc2 * Id = 0,0038 * (-240) = -0,912 millipoints
Sd3 = Wc3 * Id = 0,0004 * (-240) = -0,096 millipoints
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-13
TSd= ∑ Sdini=1
= -1,104 + (-0,912) + (-0,096)
= -2,112 millipoints
4. Interpretasi Hasil
Penilaian terhadap produk dengan proses dan material alternatif untuk
produk Nyam-nyam dan produk cup Dolphin telah dilakukan. Berikut ini
merupakan hasil perhitungan:
a. Nyam-nyam (Proses thermoforming dan material LDPE)
Tabel 4.14 Material Extraction Produk Nyam-nyam
Tabel 4.15 Manufacturing Processes Produk Nyam-nyam
Tabel 4.16 Product distribution Produk Nyam-nyam
Tabel 4.17 End of life Disposal Produk Nyam-nyam
Berdasarkan hasil perhitungan life cycle assessment produk nyam-nyam
dengan proses thermoforming dan material LDPE, diperoleh score untuk
material extraction sebesar 3,168; manufacturing processes sebesar 0,11592;
product distribution sebesar 0,023936; dan end of life sebesar -2,112.
1 Plastics 0,0046 360 1,6562 Plastics 0,0038 360 1,3683 Plastics 0,0004 360 0,144
0,0088 3,168LDPE
No. Indicator (millipoints per kg)
LDPELDPE
Score (millipoints)
Material Weight (kg)
Total
1 PlasticsProcess Calendering 0,0046 3,7 0,017022 PlasticsProcess Calendering 0,0038 3,7 0,014063 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0004 21 0,00844 PlasticsProcess Vacuum - forming 0,0046 9,1 0,041865 PlasticsProcess Vacuum - forming 0,0038 9,1 0,03458
0,11592Total
ProcessesNo. Score (millipoints)
Indicator (millipoints per unit)
Unit (kg)
1 Truck 16t 0,0000088 80 0,000704 34 0,0239360,023936
Score (millipoints)
Total
Weight (tonne)
Unit (tkm) Indicator (millipoints per unit)
Distance (km)
TypeNo
1 Recycling 0,0046 -240 -1,1042 Recycling 0,0038 -240 -0,9123 Recycling 0,0004 -240 -0,096
-2,112Total
Recycling PERecycling PERecycling PE
Score (millipoints)
Indicator (millipoints per unit)
Weight (kg)
Disposal MethodsNo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-14
b. Nyam-nyam (Proses thermoforming dan material HDPE)
Tabel 4.18 Material Extraction Produk Nyam-nyam
Tabel 4.19 Manufacturing Processes Produk Nyam-nyam
Tabel 4.20 Product Distribution Produk Nyam-nyam
Tabel 4.21 End of life Disposal Produk Nyam-nyam
Berdasarkan hasil perhitungan life cycle assessment produk nyam-nyam
dengan proses thermoforming dan material HDPE, diperoleh score untuk
material extraction sebesar 2,904; manufacturing processes sebesar 0,11592;
product distribution sebesar 0,023936; dan end of life sebesar -2,112.
c. Nyam-nyam (Proses injection dan material PP)
Tabel 4.22 Material Extraction Produk Nyam-nyam
1 Plastics 0,0046 330 1,5182 Plastics 0,0038 330 1,2543 Plastics 0,0004 330 0,132
0,0088 2,904HDPE
No. Indicator (millipoints per kg)
HDPEHDPE
Score (millipoints)
Material Weight (kg)
Total
1 PlasticsProcess Calendering 0,0046 3,7 0,017022 PlasticsProcess Calendering 0,0038 3,7 0,014063 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0004 21 0,00844 PlasticsProcess Vacuum - forming 0,0046 9,1 0,041865 PlasticsProcess Vacuum - forming 0,0038 9,1 0,03458
0,11592Total
ProcessesNo. Score (millipoints)
Indicator (millipoints per unit)
Unit (kg)
1 Truck 16t 0,0000088 80 0,000704 34 0,0239360,023936
Score (millipoints)
Total
Weight (tonne)
Unit (tkm) Indicator (millipoints per unit)
Distance (km)
TypeNo
1 Recycling 0,0046 -240 -1,1042 Recycling 0,0038 -240 -0,9123 Recycling 0,0004 -240 -0,096
-2,112Total
Recycling PERecycling PERecycling PE
Score (millipoints)
Indicator (millipoints per unit)
Weight (kg)
Disposal MethodsNo.
1 Plastics 0,0046 330 1,5182 Plastics 0,0038 330 1,2543 Plastics 0,0004 330 0,132
0,0088 2,904PP
No. Indicator (millipoints per kg)
PPPP
Score (millipoints)
Material Weight (kg)
Total
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-15
Tabel 4.23 Manufacturing Processes Produk Nyam-nyam
Tabel 4.24 Product Distribution Produk Nyam-nyam
Tabel 4.25 End of life Disposal Produk Nyam-nyam
Berdasarkan hasil perhitungan life cycle assessment produk nyam-nyam
dengan proses injection dan material PP, diperoleh score untuk material
extraction sebesar 2,904; manufacturing processes sebesar 0,1848; product
distribution sebesar 0,023936; dan end of life sebesar -1,848.
d. Nyam-nyam (Proses injection dan material LDPE)
Tabel 4.26 Material Extraction Produk Nyam-nyam
Tabel 4.27 Manufacturing Processes Produk Nyam-nyam
Tabel 4.28 Product Distribution Produk Nyam-nyam
1 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0004 21 0,00842 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0046 21 0,09663 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0038 21 0,0798
0,1848Total
ProcessesNo. Score (millipoints)
Indicator (millipoints per unit)
Unit (kg)
1 Truck 16t 0,0000088 80 0,000704 34 0,0239360,023936
Score (millipoints)
Total
Weight (tonne)
Unit (tkm) Indicator (millipoints per unit)
Distance (km)
TypeNo
1 Recycling 0,0046 -210 -0,9662 Recycling 0,0038 -210 -0,7983 Recycling 0,0004 -210 -0,084
-1,848Total
Recycling PPRecycling PPRecycling PP
Score (millipoints)
Indicator (millipoints per unit)
Weight (kg)
Disposal MethodsNo.
1 Plastics 0,0046 360 1,6562 Plastics 0,0038 360 1,3683 Plastics 0,0004 360 0,144
0,0088 3,168LDPE
No. Indicator (millipoints per kg)
LDPELDPE
Score (millipoints)
Material Weight (kg)
Total
1 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0004 21 0,00842 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0046 21 0,09663 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0038 21 0,0798
0,1848Total
ProcessesNo. Score (millipoints)
Indicator (millipoints per unit)
Unit (kg)
1 Truck 16t 0,0000088 80 0,000704 34 0,0239360,023936
Score (millipoints)
Total
Weight (tonne)
Unit (tkm) Indicator (millipoints per unit)
Distance (km)
TypeNo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-16
Tabel 4.29 End of life Disposal Produk Nyam-nyam
Berdasarkan hasil perhitungan life cycle assessment produk nyam-nyam
dengan proses injection dan material LDPE, diperoleh score untuk material
extraction sebesar 3,168; manufacturing processes sebesar 0,1848; product
distribution sebesar 0,023936; dan end of life sebesar -2,112.
e. Nyam-nyam (Proses injection dan material HDPE)
Tabel 4.30 Material Extraction Produk Nyam-nyam
Tabel 4.31 Manufacturing Processes Produk Nyam-nyam
Tabel 4.32 Product Distribution Produk Nyam-nyam
Tabel 4.33 End of life Disposal Produk Nyam-nyam
Berdasarkan hasil perhitungan life cycle assessment produk nyam-nyam
dengan proses injection dan material HDPE, diperoleh score untuk material
extraction sebesar 2,904; manufacturing processes sebesar 0,1848; product
distribution sebesar 0,023936; dan end of life sebesar -2,112.
1 Recycling 0,0046 -240 -1,1042 Recycling 0,0038 -240 -0,9123 Recycling 0,0004 -240 -0,096
-2,112Total
Recycling PERecycling PERecycling PE
Score (millipoints)
Indicator (millipoints per unit)
Weight (kg)
Disposal MethodsNo.
1 Plastics 0,0046 330 1,5182 Plastics 0,0038 330 1,2543 Plastics 0,0004 330 0,132
0,0088 2,904
Score (millipoints)
Material Weight (kg)
TotalHDPE
No. Indicator (millipoints per kg)
HDPEHDPE
1 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0004 21 0,00842 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0046 21 0,09663 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0038 21 0,0798
0,1848Total
ProcessesNo. Score (millipoints)
Indicator (millipoints per unit)
Unit (kg)
1 Truck 16t 0,0000088 80 0,000704 34 0,0239360,023936
Score (millipoints)
Total
Weight (tonne)
Unit (tkm) Indicator (millipoints per unit)
Distance (km)
TypeNo
1 Recycling 0,0046 -240 -1,1042 Recycling 0,0038 -240 -0,9123 Recycling 0,0004 -240 -0,096
-2,112Total
Recycling PERecycling PERecycling PE
Score (millipoints)
Indicator (millipoints per unit)
Weight (kg)
Disposal MethodsNo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-17
f. Cup Dolphin (Proses thermoforming dan material PP)
Tabel 4.34 Material Extraction Produk Cup Dolphin
Tabel 4.35 Manufacturing Processes Produk Cup Dolphin
Tabel 4.36 Product Distribution Produk Cup Dolphin
Tabel 4.37 End of life Disposal Produk Cup Dolphin
Berdasarkan hasil perhitungan life cycle assessment produk cup dolphin
dengan proses thermoforming dan material PP, diperoleh score untuk
material extraction, manufacturing processes, product distribution dan end of
life sebesar 6,666; 0,27086; 0,0013736; -4,242.
g. Cup Dolphin (Proses thermoforming dan material LDPE)
Tabel 4.38 Material Extraction Produk Cup Dolphin
1 Plastics 0,0015 330 0,4952 Plastics 0,0155 330 5,1153 Plastics 0,0032 330 1,056
0,0202 6,666PP
No. Material Weight (kg)
Indicator (millipoints per kg)
Score (millipoints)
PPPP
Total
1 PlasticsProcess Calendering 0,0155 3,7 0,057352 PlasticsProcess Calendering 0,0032 3,7 0,011843 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0015 21 0,03154 PlasticsProcess Vacuum - forming 0,0155 9,1 0,141055 PlasticsProcess Vacuum - forming 0,0032 9,1 0,02912
0,27086
No. Processes Unit (kg) Indicator (millipoints per unit)
Score (millipoints)
Total
1 Truck 16t 0,0000202 2 0,0000404 34 0,00137360,0013736
No Type Weight (tonne)
Distance (km)
Unit (tkm) Indicator (millipoints per unit)
Score (millipoints)
Total
1 Recycling 0,0015 -210 -0,3152 Recycling 0,0155 -210 -3,2553 Recycling 0,0032 -210 -0,672
-4,242
Recycling PPRecycling PPRecycling PP
Total
No. Disposal Methods Weight (kg) Indicator (millipoints per unit)
Score (millipoints)
1 Plastics 0,0015 360 0,542 Plastics 0,0155 360 5,583 Plastics 0,0032 360 1,152
0,0202 7,272LDPE
No. Material Weight (kg)
Indicator (millipoints per kg)
Score (millipoints)
LDPELDPE
Total
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-18
Tabel 4.39 Manufacturing Processes Produk Cup Dolphin
Tabel 4.40 Product Distribution Produk Cup Dolphin
Tabel 4.41 End of life Disposal Produk Cup Dolphin
Berdasarkan hasil perhitungan life cycle assessment produk cup dolphin
dengan proses thermoforming dan material LDPE, diperoleh score untuk
material extraction, manufacturing processes, product distribution dan end of
life sebesar 7,272; 0,27086; 0,0013736; -4,848.
h. Cup Dolphin (Proses thermoforming dan material HDPE)
Tabel 4.42 Material Extraction Produk Cup Dolphin
Tabel 4.43 Manufacturing Processes Produk Cup Dolphin
Tabel 4.44 Product Distribution Produk Cup Dolphin
1 PlasticsProcess Calendering 0,0155 3,7 0,057352 PlasticsProcess Calendering 0,0032 3,7 0,011843 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0015 21 0,03154 PlasticsProcess Vacuum - forming 0,0155 9,1 0,141055 PlasticsProcess Vacuum - forming 0,0032 9,1 0,02912
0,27086
No. Processes Unit (kg) Indicator (millipoints per unit)
Score (millipoints)
Total
1 Truck 16t 0,0000202 2 0,0000404 34 0,00137360,0013736
No Type Weight (tonne)
Distance (km)
Unit (tkm) Indicator (millipoints per unit)
Score (millipoints)
Total
1 Recycling 0,0015 -240 -0,362 Recycling 0,0155 -240 -3,723 Recycling 0,0032 -240 -0,768
-4,848
Recycling PERecycling PERecycling PE
Total
No. Disposal Methods Weight (kg)
Indicator (millipoints per unit)
Score (millipoints)
1 Plastics 0,0015 330 0,4952 Plastics 0,0155 330 5,1153 Plastics 0,0032 330 1,056
0,0202 6,666Total
HDPEHDPEHDPE
No. Material Weight (kg) Indicator (millipoints per kg)
Score (millipoints)
1 PlasticsProcess Calendering 0,0155 3,7 0,057352 PlasticsProcess Calendering 0,0032 3,7 0,011843 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0015 21 0,03154 PlasticsProcess Vacuum - forming 0,0155 9,1 0,141055 PlasticsProcess Vacuum - forming 0,0032 9,1 0,02912
0,27086Total
No. Processes Unit (kg) Indicator (millipoints per unit)
Score (millipoints)
1 Truck 16t 0,0000202 2 0,0000404 34 0,00137360,0013736
No Type Weight (tonne)
Distance (km)
Unit (tkm) Indicator (millipoints per unit)
Score (millipoints)
Total
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-19
Tabel 4.45 End of life Disposal Produk Cup Dolphin
Berdasarkan hasil perhitungan life cycle assessment produk cup dolphin
dengan proses thermoforming dan material HDPE, diperoleh score untuk
material extraction, manufacturing processes, product distribution dan end of
life sebesar 6,666; 0,27086; 0,0013736; -4,848.
i. Cup Dolphin (Proses injection dan material LDPE)
Tabel 4.46 Material Extraction Produk Cup Dolphin
Tabel 4.47 Manufacturing Processes Produk Cup Dolphin
Tabel 4.48 Product Distribution Produk Cup Dolphin
Tabel 4.49 End of life Disposal Produk Cup Dolphin
Berdasarkan hasil perhitungan life cycle assessment produk cup dolphin
dengan proses injection dan material LDPE, diperoleh score untuk material
extraction, manufacturing processes, product distribution dan end of life
sebesar 7,272; 0,4242; 0,0013736; -4,848.
1 Recycling 0,0015 -240 -0,362 Recycling 0,0155 -240 -3,723 Recycling 0,0032 -240 -0,768
-4,848
Recycling PERecycling PERecycling PE
Total
No. Disposal Methods Weight (kg)
Indicator (millipoints per unit)
Score (millipoints)
1 Plastics 0,0015 360 0,542 Plastics 0,0155 360 5,583 Plastics 0,0032 360 1,152
0,0202 7,272Total
LDPELDPELDPE
No. Material Weight (kg)
Indicator (millipoints per kg)
Score (millipoints)
1 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0015 21 0,03152 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0155 21 0,32553 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0032 21 0,0672
0,4242Total
No. Processes Unit (kg) Indicator (millipoints per unit)
Score (millipoints)
1 Truck 16t 0,0000202 2 0,0000404 34 0,00137360,0013736
No Type Weight (tonne)
Distance (km)
Unit (tkm) Indicator (millipoints per unit)
Score (millipoints)
Total
1 Recycling 0,0015 -240 -0,362 Recycling 0,0155 -240 -3,723 Recycling 0,0032 -240 -0,768
-4,848
Recycling PERecycling PERecycling PE
Total
No. Disposal Methods Weight (kg)
Indicator (millipoints per unit)
Score (millipoints)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-20
j. Cup Dolphin (Proses injection dan material HDPE)
Tabel 4.50 Material Extraction Produk Cup Dolphin
Tabel 4.51 Manufacturing Processes Produk Cup Dolphin
Tabel 4.52 Product Distribution Produk Cup Dolphin
Tabel 4.53 End of life Disposal Produk Cup Dolphin
Berdasarkan hasil perhitungan life cycle assessment produk cup dolphin
dengan proses injection dan material HDPE, diperoleh score untuk material
extraction, manufacturing processes, product distribution dan end of life
sebesar 6,666; 0,4242; 0,0013736; -4,848.
4.4 Perbandingan Hasil Life Cycle Assessment
Berdasarkan dua proses dan material yang digunakan, dihasilkan score
indikator yang berbeda. Untuk mengetahui proses dan material yang sebaiknya
digunakan yang memiliki score indikator atau dampak terendah terhadap
lingkungan, dilakukan perbandingan hasil perhitungan life cycle assessment
seperti ditunjukkan pada Tabel 4.54 dan 4.55 berikut ini.
1 Plastics 0,0015 330 0,4952 Plastics 0,0155 330 5,1153 Plastics 0,0032 330 1,056
0,0202 6,666HDPE
No. Material Weight (kg) Indicator (millipoints per kg)
Score (millipoints)
HDPEHDPE
Total
1 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0015 21 0,03152 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0155 21 0,32553 PlasticsProcess Injection Moulding 0,0032 21 0,0672
0,4242Total
No. Processes Unit (kg) Indicator (millipoints per unit)
Score (millipoints)
1 Truck 16t 0,0000202 2 0,0000404 34 0,00137360,0013736
No Type Weight (tonne)
Distance (km)
Unit (tkm) Indicator (millipoints per unit)
Score (millipoints)
Total
1 Recycling 0,0015 -240 -0,362 Recycling 0,0155 -240 -3,723 Recycling 0,0032 -240 -0,768
-4,848
Recycling PERecycling PERecycling PE
Total
No. Disposal Methods Weight (kg)
Indicator (millipoints per unit)
Score (millipoints)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-21
Tabel 4.54 Hasil Life Cycle Assessment Produk Cup Nyam-nyam dan
Dolphin
Tabel 4.55 Hasil Life Cycle Assessment Produk Menggunakan Proses dan
Material Alternatif
Pada produk nyam-nyam dengan menggunakan proses thermoforming dan
material PP, LDPE dan HDPE menghasilkan nilai life cycle assessment sebesar
1,19586; 1,19586 dan 0,93186. Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa
kombinasi proses thermoforming dengan material HDPE yang menghasilkan nilai
life cycle assessment terendah, yaitu sebesar 0,93186. Sedangkan untuk produk
nyam-nyam dengan proses injection dan material PP, LDPE dan HDPE
menghasilkan nilai life cycle assessment sebesar 1,26474; 1,26474 dan 1,00074.
Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa kombinasi proses injection dengan
material HDPE yang menghasilkan nilai life cycle assessment terendah, yaitu
sebesar 1,00074.
Selain itu, produk cup dolphin yang menggunakan proses thermoforming dan
kombinasi masing-masing material menghasilkan nilai life cycle assessment
sebesar 2,69623; 2,69623 dan 2,09023 untuk material PP, LDPE dan HDPE.
Bedasarkan hasil tersebut, kombinasi proses thermoforming dengan material
HDPE yang menghasilkan nilai life cycle assessment terendah, yaitu sebesar
2,09023. Sedangkan untuk produk cup dolphin yang menggunakan proses
injection dan kombinasi masing-masing material menghasilkan nilai life cycle
assessment sebesar 2,84957; 2,84957 dan 2,24357 untuk material PP, LDPE dan
Produk Cup Nyam-nyam Cup DolphinProses Thermoforming Injection
Jenis Material PP PPMaterial Extraction 2,904 6,666
Manufacturing Processes 0,11592 0,4242Transportation 0,023936 0,0013736
End of Life Disposal -1,848 -4,242Total 1,195856 2,8495736
ProdukProses
Jenis Material LDPE HDPE PP LDPE HDPE PP LDPE HDPE LDPE HDPEMaterial Extraction 3,168 2,904 2,904 3,168 2,904 6,666 7,272 6,666 7,272 6,666
Manufacturing Processes 0,11592 0,11592 0,1848 0,1848 0,1848 0,27086 0,27086 0,27086 0,4242 0,4242Transportation 0,02394 0,023936 0,02394 0,02394 0,023936 0,00137 0,00137 0,001374 0,00137 0,001374
End of Life Disposal -2,112 -2,112 -1,848 -2,112 -2,112 -4,242 -4,848 -4,848 -4,848 -4,848Total 1,19586 0,931856 1,26474 1,26474 1,000736 2,69623 2,69623 2,090234 2,84957 2,243574
InjectionCup Nyam-nyam Cup Dolphin
Thermoforming InjectionThermoforming
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-22
HDPE. Berdasarkan hasil tersebut, kombinasi proses injection dengan material
HDPE yang menghasilkan nilai life cycle assessment terendah, yaitu sebesar
2,24357.
4.5 Penentuan Proses dan Material Alternatif yang Dapat Digunakan
Berdasarkan Nilai Dampak Lingkungan Terendah
Berdasarkan perbandingan hasil dampak lingkungan pada kedua produk
dengan proses dan material yang digunakan maupun menggunakan proses dan
material alternatif yang ditunjukkan pada Tabel 4.54 dan 4.55, terlihat bahwa nilai
hasil life cycle assessment untuk setiap produk tidak terlalu jauh. Hasil
perhitungan LCA untuk semua kombinasi apabila diurutkan berdasarkan hasil
yang terendah dapat dilihat pada Tabel 4.56 berikut ini.
Tabel 4.56 Hasil LCA Produk Saat Ini dan Menggunakan Proses dan
Material Alternatif Berdasarkan Ranking
Produk nyam-nyam menghasilkan nilai dampak lingkungan terendah dengan
proses thermoforming dan material HDPE. Sedangkan produk cup dolphin
menghasilkan nilai dampak lingkungan terendah dengan proses thermoforming
dan material HDPE seperti ditunjukkan pada Tabel 4.57. Oleh karena itu, proses
dan material yang dipilih untuk kedua produk berdasarkan nilai dampak
lingkungan terendah adalah proses thermoforming dan material HDPE.
1 Thermoforming HDPE 0,9319 Alternatif2 Injection HDPE 1,0007 Alternatif3 Thermoforming PP 1,1959 Produk saat ini4 Thermoforming LDPE 1,1959 Alternatif5 Injection PP 1,2647 Alternatif6 Injection LDPE 1,2647 Alternatif
1 Thermoforming HDPE 2,0902 Alternatif2 Injection HDPE 2,2436 Alternatif3 Thermoforming PP 2,6962 Alternatif4 Thermoforming LDPE 2,6962 Alternatif5 Injection PP 2,8496 Produk saat ini6 Injection LDPE 2,8496 Alternatif
Cup Dolphin
ProsesRanking KeteranganJenis
MaterialTotalProduk
Cup Nyam-nyam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-23
Tabel 4.57 Hasil Life Cycle Assessment Produk Terendah
Produk Cup Nyam-nyam Cup DolphinProses
Jenis Material HDPE HDPEMaterial Extraction 2,904 6,666
Manufacturing Processes 0,11592 0,27086Transportation 0,023936 0,0013736
End of Life Disposal -2,112 -4,848Total 0,931856 2,0902336
ThermoformingThermoforming