skripsi rancang bangun knowledge management …
TRANSCRIPT
SKRIPSI
RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM SHARING MATERI
KULIAH, FORUM DISKUSI, DAN PROSEDUR PELAYANAN AKADEMIK
PROGRAM STUDI BERBASIS ANDROID
(Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta)
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
Akbar Riski
11160930000050
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021 M / 1442 H
i
HALAMAN JUDUL
RANCANG BANGUN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM SHARING
MATERI KULIAH, FORUM DISKUSI, DAN PROSEDUR PELAYANAN
AKADEMIK PROGRAM STUDI BERBASIS ANDROID
(Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta)
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
Akbar Riski
11160930000050
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021 M / 1442 H
iv
LEMBAR PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR
HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN.
Jakarta, Februari 2021
Akbar Riski
11160930000050
v
ABSTRAK
Akbar Riski – 11160930000050, Rancang Bangun Knowledge Management System Sharing Materi Kuliah, Forum Diskusi, dan Prosedur Pelayanan Akademik
Program Studi Berbasis Android (Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta) dibawah bimbingan Yuni Sugiarti dan Nuryasin.
Knowledge Management System (KMS) dapat membantu institusi pendidikan dalam pengelolaan dan penyebaran knowledge secara merata untuk meningkatkan
kualitas pengetahuan pelaksana pendidikan dan peserta didiknya. Knowledge pada Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta belum terkelola dan tersebar secara
merata, di mana pengetahuan mengenai materi kuliah, prosedur pelayanan akademik, ataupun pengalaman dalam menyelesaikan masalah terkait kegiatan perkuliahan masih tersimpan di masing-masing mahasiswa. Tujuan penelitian ini
adalah menghasilkan KMS yang memberikan layanan sharing materi kuliah, pusat pengetahuan mengenai prosedur pelayanan akademik, serta menghasilkan
knowledge hasil diskusi bagi mahasiswa dan dosen dalam membahas kegiatan perkuliahan untuk Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta. Siklus KM yang digunakan adalah Zack dan Meyer dengan Model Knowledge Conversion
Socialization, Externalization, Combination, dan Internalization (SECI) pada tahap refine. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Rapid Application
Development (RAD). Hasil penelitian ini adalah KMS yang dapat mengelola dan mewadahi sharing materi kuliah, pusat informasi prosedur pelayanan, dan menciptakan knowledge hasil diskusi untuk mahasiswa dan dosen. Manfaat
penelitian ini adalah memudahkan Program Studi dalam mengelola dan meratakan penyebaran pengetahuan, serta memudahkan mahasiswa dan dosen dalam berbagi
pengetahuan materi kuliah dan kegiatan perkuliahan. Kata Kunci: Knowledge Management System, Pelayanan Akademik, Zack dan
Meyer, Model SECI, Rapid Application Development.
V Bab + 415 Halaman + lxv Halaman + 121 Gambar + 88 Tabel + 4 Simbol + Pustaka + Lampiran
Pustaka Acuan (72, 2010-2020)
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah
memberi rahmat-Nya, kemudahan dan kelancaran bagi peneliti dalam
menyelesaikan skripsi dengan judul “Rancang Bangun Knowledge Management
System Sharing Materi Kuliah, Forum Diskusi, dan Prosedur Pelayanan Akademik
Program Studi Berbasis Android (Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi
UIN Jakarta)”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, kerabat, serta muslimin dan
muslimat, semoga kita semua mendapatkan syafa’at dari beliau di akhirat nanti.
Aamiin.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan
dukungan dari berbagai pihak. Penulis sangat berterima kasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak A’ang Subiyakto, Ph.D selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Nida’ul Hasanati, MMSI, selaku Sekretaris Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
vii
4. Ibu Yuni Sugiarti, M.Kom selaku dosen pembimbing I yang telah
mengarahkan penelitian, memberikan saran, bimbingan, ilmu, dan motivasi
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Nuryasin, M.Kom selaku dosen pembimbing II yang telah
mengarahkan penelitian, memberikan saran, bimbingan, ilmu, dan motivasi
dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu selama
perkuliahan dan tak lupa untuk ibu Nur Aeni, MMSI selaku pembimbing
akademik yang selalu mengarahkan saya dalam menyelesaikan studi.
7. Kedua Orang Tua peneliti, Ibu Kartini dan Bapak Komarudin yang selalu
memberikan doa, semangat, dan motivasi sehingga peneliti dapat
menyelesaikan penelitian ini.
8. Kedua Kakak peneliti, Nurul Pra Ramadinni dan Nurul Maulidyanti yang
selalu memberikan bantuan, saran, semangat, dan menjadi pendengar yang
baik bagi penulis.
9. Teman-teman yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta memberikan berbagai
informasi yang dibutuhkan penulis, yaitu Rizki Ramadhan, Viranda
Adhiazni, Imam Taufiq Ponco Utomo, Taufan Yogi Adam, Rivaldi Zidan,
dan Hanif Aulia Fikri.
viii
10. Seluruh anggota JOGI yang selalu memberikan semangat dan hiburan bagi
penulis.
11. Keluarga besar Sistem Informasi angkatan 2016 yang menjadi motivasi
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi masih banyak
kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan peneliti. Untuk itu, kiranya
pembaca dapat memaklumi atas kekurangan dalam penelitian ini.
Akhir kata peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak
Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta dan para pembaca.
Jakarta, Februari 2021
Akbar Riski
11160930000050
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ....................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... iv
ABSTRAK .............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR............................................................................................ vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR SIMBOL............................................................................................... xx
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xxiii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 9
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................. 10
1.4 Batasan Masalah ..................................................................................... 10
1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................... 11
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................. 12
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................. 12
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 14
2.1 Konsep Rancang Bangun ....................................................................... 14
2.2 Konsep Sistem Informasi ....................................................................... 16
2.2.1 Pengertian Sistem ............................................................................ 16
2.2.2 Pengertian Informasi ....................................................................... 17
x
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi ........................................................... 17
2.2.4 Komponen Sistem Informasi........................................................... 19
2.3 Konsep Knowledge Management ........................................................... 20
2.3.1 Pengertian Knowledge ..................................................................... 20
2.3.2 Macam-Macam Knowledge............................................................. 21
2.3.3 Konversi Pengetahuan ..................................................................... 22
2.3.4 Pengertian Knowledge Management ............................................... 25
2.3.5 Proses Knowledge Management...................................................... 28
2.3.6 Manfaat Knowledge Management................................................... 32
2.3.7 Pengertian Knowledge Management System ................................... 33
2.4 Siklus Knowledge Management ............................................................. 36
2.4.1 Siklus Knowledge Management Zack dan Meyer........................... 37
2.4.2 Tahapan Siklus Knowledge Management Zack dan Meyer ............ 39
2.4.3 Alasan Penggunaan Siklus KM Zack dan Meyer............................ 42
2.4.4 Alasan Penggunaan Model Knowledge Conversion Nonaka dan
Takeuchi ........................................................................................................ 43
2.5 Materi Perkuliahan Program Studi Sistem Informasi............................. 44
2.6 Forum Diskusi ........................................................................................ 45
2.6.1 Forum .............................................................................................. 45
2.6.2 Forum Diskusi ................................................................................. 45
2.6.3 Forum Diskusi Online ..................................................................... 46
2.7 Pelayanan Akademik Program Studi ...................................................... 47
2.7.1 Pengertian Pelayanan Akademik..................................................... 47
2.7.2 Pelayanan Akademik Prodi Sistem Informasi UIN Jakarta ............ 48
2.8 Sistem Operasi Mobile ........................................................................... 49
xi
2.8.1 Android............................................................................................ 49
2.9 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 50
2.9.1 Studi Pustaka ................................................................................... 50
2.9.2 Wawancara ...................................................................................... 51
2.9.3 Observasi ......................................................................................... 51
2.10 Rapid Application Development (RAD)................................................. 51
2.10.1 Definisi RAD................................................................................... 51
2.10.2 Tahapan-tahapan RAD .................................................................... 52
2.10.3 Kelebihan dan Kekurangan RAD.................................................... 54
2.10.4 Alasan Penggunaan RAD ................................................................ 56
2.11 Unified Modeling Language (UML) ...................................................... 58
2.11.1 Diagram UML ................................................................................. 58
2.12 Konsep Basis Data.................................................................................. 66
2.12.1 Pengertian Basis Data...................................................................... 66
2.13 Prototyping ............................................................................................. 67
2.13.1 Pengertian Prototyping.................................................................... 67
2.14 Tools Pengembangan Perangkat Lunak.................................................. 69
2.14.1 Figma............................................................................................... 69
2.14.2 JavaScript ........................................................................................ 70
2.14.3 JavaScript Object Notation.............................................................. 71
2.14.4 React Native .................................................................................... 73
2.14.5 Google Firebase............................................................................... 74
2.15 Pengujian Sistem .................................................................................... 76
2.15.1 Pengujian Black Box........................................................................ 77
2.15.2 Pengujian White Box ....................................................................... 78
xii
2.15.3 Alasan Penggunaan Pengujian ........................................................ 80
2.16 Penelitian Sejenis.................................................................................... 81
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 86
3.1 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 86
3.1.1 Observasi ......................................................................................... 86
3.1.2 Wawancara ...................................................................................... 87
3.1.3 Studi Pustaka ................................................................................... 88
3.2 Metode Pengembangan Sistem............................................................... 89
3.2.1 Perencanaan Kebutuhan .................................................................. 89
3.2.2 Tahap Perancangan Desain ............................................................. 91
3.2.3 Tahap Implementasi ........................................................................ 92
3.3 Kerangka Penelitian................................................................................ 94
3.3.1 Proses Knowledge Management System ........................................ 95
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM....................................... 99
4.1 Requirements Planning .......................................................................... 99
4.1.1 Gambaran Umum Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta ... 99
4.1.2 Analisis Sistem Berjalan ............................................................... 107
4.1.3 Identifikasi Masalah ...................................................................... 119
4.1.4 Analisis Sistem Usulan.................................................................. 122
4.1.5 Analisis Kebutuhan Sistem ........................................................... 133
4.2 Design Workshop.................................................................................. 135
4.2.1 Perancangan Proses ....................................................................... 135
4.2.2 Perancangan Database .................................................................. 247
4.2.3 Perancangan Interface ................................................................... 313
4.3 Implementation ..................................................................................... 355
xiii
4.3.1 Coding (Pengkodean) .................................................................... 355
4.3.2 Testing (Pengujian) ....................................................................... 355
4.4 Ulasan dan Implikasi ................................................................................. 403
BAB V PENUTUP.............................................................................................. 404
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 404
5.2 Saran ..................................................................................................... 405
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 406
LAMPIRAN I HASIL WAWANCARA........................................................... xxvii
LAMPIRAN II DOKUMEN DAN SURAT-SURAT.......................................... lxv
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus Knowledge Management Zack dan Meyer (Dalkir, 2017) ... 38
Gambar 2.2 Contoh Use Case Diagram .............................................................. 61
Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram (Aulia Fadhillah, 2020) .......................... 63
Gambar 2.4 Contoh Class Diagram .................................................................... 64
Gambar 2.5 Contoh Sequence Diagram .............................................................. 65
Gambar 2.6 Metode Prototyping (Pradipta et al., 2015) ..................................... 68
Gambar 2.7 Arsitektur Sistem Firebase (Sonita & Fardianitama, 2018)............. 76
Gambar 3.1 Kriteria untuk Memilih Metodologi Pengembangan Sistem (Dennis
et al., 2015) ............................................................................................................ 57
Gambar 3.2 Kerangka Penelitian ......................................................................... 94
Gambar 3.3 Flowchart Pemrosesan Knowledge dan Informasi pada KMS ........ 97
Gambar 4.1 Rich Picture Sistem Berjalan Sharing Materi Perkuliahan ........... 113
Gambar 4.2 Rich Picture Sistem Berjalan Prosedur Pelayanan Akademik....... 114
Gambar 4.3 Rich Picture Sistem Berjalan Diskusi Antar Mahasiswa atau Dosen
............................................................................................................................. 115
Gambar 4.4 Rich Picture Sistem Usulan ........................................................... 130
Gambar 4.5 Flowchart Pemrosesan Knowledge dan Informasi pada KMS ...... 132
Gambar 4.6 Use Case Diagram Knowledge Management System .................... 141
Gambar 4.7 Activity Diagram Login ................................................................. 215
Gambar 4.8 Activity Diagram Logout ............................................................... 216
Gambar 4.9 Activity Diagram Tambah User ..................................................... 217
Gambar 4.10 Activity Diagram Edit User ......................................................... 218
Gambar 4.11 Activity Diagram Hapus User...................................................... 219
Gambar 4.12 Activity Diagram Tambah Mata Kuliah....................................... 220
Gambar 4.13 Activity Diagram Edit Mata Kuliah ............................................. 221
Gambar 4.14 Activity Diagram Hapus Mata Kuliah ......................................... 222
Gambar 4.15 Activity Diagram Validasi Materi Kuliah .................................... 223
Gambar 4.16 Activity Diagram Kelola Materi Kuliah....................................... 224
Gambar 4.17 Activity Diagram Validasi Forum Diskusi................................... 225
Gambar 4.18 Activity Diagram Hapus Forum Diskusi...................................... 226
xv
Gambar 4.19 Activity Diagram Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi ........ 227
Gambar 4.20 Activity Diagram Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi .. 229
Gambar 4.21 Activity Diagram Validasi Request Prosedur............................... 230
Gambar 4.22 Activity Diagram Prosedur Pelayanan Akademik Prodi.............. 231
Gambar 4.23 Activity Diagram Request Prosedur ............................................. 232
Gambar 4.24 Activity Diagram Forum Diskusi/Tambah Forum Diskusi.......... 233
Gambar 4.25 Activity Diagram Forum Diskusi/Edit Forum Diskusi ................ 234
Gambar 4.26 Activity Diagram Forum Diskusi/Hapus Forum Diskusi............. 235
Gambar 4.27 Activity Diagram Forum Diskusi/Tambah Komentar Forum Diskusi
............................................................................................................................. 237
Gambar 4.28 Activity Diagram Forum Diskusi/Hapus Komentar Forum Diskusi
............................................................................................................................. 238
Gambar 4.29 Activity Diagram Forum Diskusi/Menyukai Komentar............... 239
Gambar 4.30 Activity Diagram Forum Diskusi/Knowledge Diskusi ................ 240
Gambar 4.31 Activity Diagram Tambah Materi Kuliah .................................... 241
Gambar 4.32 Activity Diagram Edit Materi Kuliah........................................... 243
Gambar 4.33 Activity Diagram Hapus Materi Kuliah ....................................... 244
Gambar 4.34 Activity Diagram Unduh Materi Kuliah ...................................... 245
Gambar 4.35 Activity Diagram Menyukai Materi Kuliah ................................. 246
Gambar 4.36 Class Diagram Knowledge Management System ........................ 247
Gambar 4.37 Mapping Kardinalitas .................................................................. 249
Gambar 4.38 Skema Database .......................................................................... 258
Gambar 4.39 Sequence Diagram Login............................................................. 284
Gambar 4.40 Sequence Diagram Logout........................................................... 285
Gambar 4.41 Sequence Diagram Tambah User ................................................ 286
Gambar 4.42 Sequence Diagram Edit User ...................................................... 287
Gambar 4.43 Sequence Diagram Hapus User ................................................... 288
Gambar 4.44 Sequence Diagram Tambah Mata Kuliah.................................... 289
Gambar 4.45 Sequence Diagram Edit Mata Kuliah .......................................... 290
Gambar 4.46 Sequence Diagram Hapus Mata Kuliah....................................... 291
Gambar 4.47 Sequence Diagram Validasi Materi Kuliah ................................. 292
xvi
Gambar 4.48 Sequence Diagram Kelola Materi Kuliah.................................... 293
Gambar 4.49 Sequence Diagram Validasi Forum Diskusi................................ 294
Gambar 4.50 Sequence Diagram Hapus Forum Diskusi................................... 295
Gambar 4.51 Sequence Diagram Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi ..... 296
Gambar 4.52 Sequence Diagram Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi 297
Gambar 4.53 Sequence Diagram Prosedur Pelayanan Akademik Prodi ........... 298
Gambar 4.54 Sequence Diagram Prosedur Pelayanan Akademik Prodi/Lihat
Prosedur............................................................................................................... 299
Gambar 4.55 Sequence Diagram Prosedur Pelayanan Akademik Prodi/Request
Prosedur............................................................................................................... 300
Gambar 4.56 Sequence Diagram Forum Diskusi/Tambah Forum Diskusi ....... 301
Gambar 4.57 Sequence Diagram Forum Diskusi/Edit Forum Diskusi ............. 302
Gambar 4.58 Sequence Diagram Forum Diskusi/Hapus Forum Diskusi.......... 303
Gambar 4.59 Sequence Diagram Forum Diskusi/Tambah Komentar Forum
Diskusi................................................................................................................. 304
Gambar 4.60 Sequence Diagram Forum Diskusi/Hapus Komentar Forum Diskusi
............................................................................................................................. 305
Gambar 4.61 Sequence Diagram Forum Diskusi/Menyukai Komentar Diskusi
............................................................................................................................. 306
Gambar 4.62 Sequence Diagram Forum Diskusi/Knowledge Diskusi.............. 307
Gambar 4.63 Sequence Diagram Tambah Materi Kuliah ................................. 308
Gambar 4.64 Sequence Diagram Edit Materi Kuliah........................................ 309
Gambar 4.65 Sequence Diagram Hapus Materi Kuliah .................................... 310
Gambar 4.66 Sequence Diagram Unduh dan Baca Materi Kuliah.................... 311
Gambar 4.67 Sequence Diagram Menyukai Materi Kuliah .............................. 312
Gambar 4.68 Perancangan Struktur Menu Aplikasi Admin............................... 313
Gambar 4.69 Perancangan Struktur Menu Aplikasi Kaprodi ............................ 313
Gambar 4.69 Perancangan Struktur Menu Aplikasi Mahasiswa dan Dosen ..... 314
Gambar 4.71 Perancangan Interface Halaman Kelola User untuk Admin ........ 314
Gambar 4.72 Perancangan Interface Tambah User untuk Admin ..................... 315
Gambar 4.73 Perancangan Interface Detail User untuk Admin ........................ 316
xvii
Gambar 4.74 Perancangan Interface Edit User untuk Admin............................ 317
Gambar 4.75 Perancangan Interface Halaman Kelola Mata Kuliah untuk Admin
dan Kaprodi ......................................................................................................... 318
Gambar 4.76 Perancangan Interface Tambah Mata Kuliah untuk Admin dan
Kaprodi ................................................................................................................ 319
Gambar 4.77 Perancangan Interface Edit Mata Kuliah untuk Admin dan Kaprodi
............................................................................................................................. 320
Gambar 4.78 Perancangan Interface Halaman Kelola Materi Kuliah untuk Admin
dan Kaprodi ......................................................................................................... 321
Gambar 4.79 Perancangan Interface Approval Materi Kuliah untuk Admin dan
Kaprodi ................................................................................................................ 322
Gambar 4.80 Perancangan Interface Edit Materi Kuliah untuk Admin dan
Kaprodi ................................................................................................................ 323
Gambar 4.81 Perancangan Interface Halaman Materi Kuliah untuk Mahasiswa,
Dosen, dan Kaprodi ............................................................................................. 324
Gambar 4.82 Perancangan Interface Lihat Materi Kuliah untuk Mahasiswa,
Dosen, dan Kaprodi ............................................................................................. 325
Gambar 4.83 Perancangan Interface Detail Materi Kuliah untuk Mahasiswa,
Dosen, dan Kaprodi ............................................................................................. 326
Gambar 4.84 Perancangan Interface Tambah Materi Kuliah E-book untuk
Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi......................................................................... 327
Gambar 4.85 Perancangan Interface Tambah Materi Kuliah E-journal untuk
Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi......................................................................... 328
Gambar 4.86 Perancangan Interface Tambah Materi Kuliah File Lainnya untuk
Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi......................................................................... 329
Gambar 4.87 Perancangan Interface Kelola Forum Diskusi (Admin dan Kaprodi)
............................................................................................................................. 330
Gambar 4.88 Perancangan Interface Approval Forum Diskusi untuk Admin dan
Kaprodi ................................................................................................................ 331
Gambar 4.89 Perancangan Interface Halaman Forum Diskusi untuk Mahasiswa,
Dosen, dan Kaprodi ............................................................................................. 332
xviii
Gambar 4.90 Perancangan Interface Tambah Diskusi untuk Mahasiswa, Dosen,
dan Kaprodi ......................................................................................................... 333
Gambar 4.91 Perancangan Interface Lihat Diskusi untuk Mahasiswa, Dosen, dan
Kaprodi ................................................................................................................ 334
Gambar 4.92 Perancangan Interface Cari Diskusi untuk Mahasiswa, Dosen, dan
Kaprodi ................................................................................................................ 335
Gambar 4.93 Perancangan Interface Cari Knowledge Diskusi untuk Mahasiswa,
Dosen, dan Kaprodi ............................................................................................. 336
Gambar 4.94 Perancangan Interface Knowledge Diskusi untuk Mahasiswa,
Dosen, dan Kaprodi ............................................................................................. 337
Gambar 4.95 Perancangan Interface Halaman Kelola Jenis Pelayanan Akademik
untuk Admin dan Kaprodi ................................................................................... 338
Gambar 4.96 Perancangan Interface Tambah Jenis Pelayanan Akademik untuk
Admin dan Kaprodi.............................................................................................. 339
Gambar 4.97 Perancangan Interface Edit Jenis Pelayanan Akademik untuk
Admin dan Kaprodi.............................................................................................. 340
Gambar 4.98 Perancangan Interface Halaman Kelola Prosedur Pelayanan
Akademik untuk Admin dan Kaprodi.................................................................. 341
Gambar 4.99 Perancangan Interface Edit Prosedur Pelayanan Akademik untuk
Admin dan Kaprodi.............................................................................................. 342
Gambar 4.100 Perancangan Interface Halaman Pelayanan Akademik untuk
Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi......................................................................... 343
Gambar 4.101 Perancangan Interface List Pelayanan untuk Mahasiswa, Dosen,
dan Kaprodi ......................................................................................................... 344
Gambar 4.102 Perancangan Interface Lihat Pelayanan untuk Mahasiswa, Dosen,
dan Kaprodi ......................................................................................................... 345
Gambar 4.103 Perancangan Interface Request Prosedur Pelayanan untuk
Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi......................................................................... 346
Gambar 4.104 Perancangan Interface Halaman Account untuk Admin ............ 347
Gambar 4.105 Perancangan Interface Halaman Account untuk Mahasiswa dan
Dosen................................................................................................................... 348
xix
Gambar 4.106 Perancangan Interface Halaman Account untuk Kaprodi.......... 349
Gambar 4.107 Perancangan Interface Materi Kuliah Diunggah untuk Mahasiswa,
Dosen, dan Kaprodi ............................................................................................. 350
Gambar 4.108 Perancangan Interface Edit Materi Kuliah untuk Mahasiswa,
Dosen, dan Kaprodi ............................................................................................. 351
Gambar 4.109 Perancangan Interface Diskusi Dibuat untuk Mahasiswa, Dosen,
dan Kaprodi ......................................................................................................... 352
Gambar 4.110 Perancangan Interface User Profile untuk Mahasiswa, Dosen, dan
Kaprodi ................................................................................................................ 353
Gambar 4.111 Perancangan Interface Rank Medal Details untuk Mahasiswa,
Dosen, dan Kaprodi ............................................................................................. 354
xx
DAFTAR SIMBOL
1. Simbol Use Case Diagram (Sugiarti, 2013)
2. Simbol Activity Diagram (Sugiarti, 2013)
xxiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram (Sugiarti, 2013) ........................................ 60
Tabel 2.2 Simbol Activity Diagram (Sugiarti, 2013)............................................ 62
Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram (Sumarna, 2019) ....................................... 65
Tabel 4.1 Kurikulum Materi Perkuliahan Program Studi Sistem Informasi UIN
Jakarta.................................................................................................................. 103
Tabel 4.2 Kebutuhan Fungsional Knowledge Management System ................... 133
Tabel 4.3 Kebutuhan Non-Fungsional Knowledge Management System........... 134
Tabel 4.4 Identifikasi Aktor pada Knowledge Management System .................. 135
Tabel 4.5 Identifikasi Use Case pada Knowledge Management System ............ 136
Tabel 4.6 Use Case Scenario Login ................................................................... 142
Tabel 4.7 Use Case Scenario Logout ................................................................. 143
Tabel 4.8 Use Case Scenario Kelola User/Tambah User .................................. 144
Tabel 4.9 Use Case Scenario Kelola User/Edit User......................................... 147
Tabel 4.10 Use Case Scenario Kelola User/Hapus User ................................... 149
Tabel 4.11 Use Case Scenario Kelola Mata Kuliah/Tambah Mata Kuliah........ 152
Tabel 4.12 Use Case Scenario Kelola Mata Kuliah/Edit Mata Kuliah .............. 154
Tabel 4.13 Use Case Scenario Kelola Mata Kuliah/Hapus Mata Kuliah .......... 157
Tabel 4.14 Use Case Scenario Validasi Materi Kuliah...................................... 159
Tabel 4.15 Use Case Scenario Kelola Materi Kuliah ........................................ 162
Tabel 4.16 Use Case Scenario Validasi Forum Diskusi .................................... 166
Tabel 4.17 Use Case Scenario Hapus Forum Diskusi........................................ 169
Tabel 4.18 Use Case Scenario Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi .......... 171
Tabel 4.19 Use Case Scenario Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi .... 176
Tabel 4.20 Use Case Scenario Validasi Request Prosedur ................................ 181
Tabel 4.21 Use Case Scenario Prosedur Pelayanan Akademik Prodi................ 184
Tabel 4.22 Use Case Scenario Prosedur Pelayanan Akademik Prodi/Request
Prosedur............................................................................................................... 186
Tabel 4.23 Use Case Scenario Forum Diskusi/Tambah Forum Diskusi............ 188
Tabel 4.24 Use Case Scenario Forum Diskusi/Edit Forum Diskusi .................. 190
xxiv
Tabel 4.25 Use Case Scenario Forum Diskusi/Hapus Forum Diskusi .............. 193
Tabel 4.26 Use Case Scenario Forum Diskusi/Tambah Komentar Forum Diskusi
............................................................................................................................. 195
Tabel 4.27 Use Case Scenario Forum Diskusi/Hapus Komentar Forum Diskusi
............................................................................................................................. 197
Tabel 4.28 Use Case Scenario Forum Diskusi/Menyukai Komentar Diskusi ... 199
Tabel 4.29 Use Case Scenario Forum Diskusi/Knowledge Diskusi .................. 201
Tabel 4.30 Use Case Scenario Materi Kuliah/Tambah Materi Kuliah .............. 203
Tabel 4.31 Use Case Scenario Materi Kuliah/Edit Materi Kuliah..................... 205
Tabel 4.32 Use Case Scenario Materi Kuliah/Hapus Materi Kuliah ................. 208
Tabel 4.33 Use Case Scenario Materi Kuliah/Unduh dan Baca Materi Kuliah. 210
Tabel 4.34 Use Case Scenario Materi Kuliah/Menyukai Materi Kuliah ........... 212
Tabel 4.35 Matriks CRUD Knowledge Management System............................. 250
Tabel 4.36 Tabel User ........................................................................................ 259
Tabel 4.37 Tabel Mahasiswa .............................................................................. 260
Tabel 4.38 Tabel Dosen ...................................................................................... 261
Tabel 4.39 Tabel Kaprodi ................................................................................... 262
Tabel 4.40 Tabel Admin...................................................................................... 263
Tabel 4.41 Tabel Mata Kuliah ............................................................................ 264
Tabel 4.42 Tabel Materi Kuliah ......................................................................... 265
Tabel 4.43 Tabel E-book .................................................................................... 267
Tabel 4.44 Tabel E-journal ................................................................................ 268
Tabel 4.45 Tabel Request Materi Kuliah............................................................ 269
Tabel 4.46 Tabel Komentar Request Materi Kuliah........................................... 272
Tabel 4.47 Tabel Jenis Pelayanan Akademik Prodi ........................................... 273
Tabel 4.48 Tabel Prosedur Pelayanan Akademik Prodi ..................................... 274
Tabel 4.49 Tabel Request Prosedur Pelayanan Akademik Prodi ....................... 275
Tabel 4.50 Tabel Komentar Request Forum Diskusi ......................................... 276
Tabel 4.51 Tabel Kategori Diskusi..................................................................... 277
Tabel 4.52 Tabel Forum Diskusi ........................................................................ 278
Tabel 4.53 Tabel Komentar Diskusi................................................................... 279
xxv
Tabel 4.54 Tabel Request Forum Diskusi .......................................................... 280
Tabel 4.55 Tabel Komentar Request Forum Diskusi ......................................... 281
Tabel 4.56 Tabel Edit E-book............................................................................. 282
Tabel 4.57 Tabel Edit E-journal......................................................................... 283
Tabel 4.58 Pengujian Use Case Login................................................................ 356
Tabel 4.59 Pengujian Use Case Logout.............................................................. 357
Tabel 4.60 Pengujian Use Case Kelola User/Tambah User .............................. 357
Tabel 4.61 Pengujian Use Case Kelola User/Edit User ..................................... 359
Tabel 4.62 Pengujian Use Case Kelola User/Hapus User ................................. 361
Tabel 4.63 Pengujian Use Case Tambah Mata Kuliah....................................... 362
Tabel 4.64 Pengujian Use Case Edit Mata Kuliah ............................................. 363
Tabel 4.65 Pengujian Use Case Hapus Mata Kuliah.......................................... 366
Tabel 4.66 Pengujian Use Case Kelola Materi Kuliah....................................... 367
Tabel 4.67 Pengujian Use Case Kelola Forum Diskusi ..................................... 371
Tabel 4.68 Pengujian Use Case Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi ........ 372
Tabel 4.69 Pengujian Use Case Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi .. 375
Tabel 4.70 Pengujian Use Case Tambah Prosedur Pelayanan Akademik Prodi 378
Tabel 4.71 Pengujian Use Case Edit Prosedur Pelayanan Akademik Prodi ...... 380
Tabel 4.72 Pengujian Use Case Request Prosedur Pelayanan Akademik Prodi 382
Tabel 4.73 Pengujian Use Case Validasi Request Prosedur Pelayanan Akademik
Prodi .................................................................................................................... 384
Tabel 4.74 Pengujian Use Case Tambah Forum Diskusi ................................... 386
Tabel 4.75 Pengujian Use Case Edit Forum Diskusi ......................................... 387
Tabel 4.76 Pengujian Use Case Hapus Forum Diskusi...................................... 389
Tabel 4.77 Pengujian Use Case Tambah Komentar Forum Diskusi .................. 390
Tabel 4.78 Pengujian Use Case Hapus Komentar Forum Diskusi..................... 391
Tabel 4.79 Pengujian Use Case Menyukai Komentar Forum Diskusi............... 392
Tabel 4.80 Pengujian Use Case Knowledge Diskusi.......................................... 393
Tabel 4.81 Pengujian Use Case Tambah Materi Kuliah .................................... 394
Tabel 4.82 Pengujian Use Case Edit Materi Kuliah........................................... 396
Tabel 4.83 Pengujian Use Case Hapus Materi Kuliah ....................................... 399
xxvi
Tabel 4.84 Pengujian Use Case Unduh dan Baca Materi Kuliah....................... 401
Tabel 4.85 Pengujian Use Case Menyukai Materi Kuliah ................................. 402
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya yang paling strategis, signifikan pada organisasi serta
menjadi faktor utama penentu keuntungan kompetitif berkelanjutan dan
kinerja organisasi adalah sumber daya pengetahuan (Agarwal & Marouf,
2014). Sedangkan Knowledge Management (KM) dapat diartikan sebagai
sebuah tindakan sistematis untuk mengidentifikasi, mendokumentasikan,
dan mendistribusikan segenap jejak pengetahuan yang relevan kepada setiap
anggota organisasi tersebut, dengan tujuan meningkatkan daya saing
organisasi (Wulantika, 2012).
Konsep KM mencoba menggabungkan dua kekuatan besar, yaitu
Knowledge dan Management dengan mengelola semua sumber daya
(resource) yang ada dalam perusahaan sehingga mudah untuk disimpan,
diperoleh kembali, serta didistribusikan kepada orang yang tepat secara cepat
sesuai kebutuhan (Sulaiman, 2015).
Selain pada sektor bisnis, KM juga dapat dimanfaatkan dalam sektor
pendidikan. Dengan KM, peneliti dapat membantu institusi pendidikan
dalam mengembangkan kemampuan tenaga pendidiknya maupun memberi
kemudahan pada peserta didik dalam menjalankan kegiatan-kegiatan pada
institusi pendidikan tersebut. Hal ini juga merupakan wujud dari keselarasan
tujuan dan objektif dari perguruan tinggi dengan prinsip-prinsip KM.
2
Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan bahwa universitas dan perguruan
tinggi memiliki peran utama yaitu memberikan pengetahuan (Agarwal &
Marouf, 2014).
Knowledge Management System (KMS) merupakan penerapan KM
dengan bantuan teknologi. KMS membantu perkembangan organisasi
menjadi sebuah organisasi pembelajaran. Knowledge ini harus dikelola
(managed), harus direncanakan dan diimplementasikan. Perubahan yang
terjadi di dalam dan di luar organisasi mengharuskan organisasi untuk terus
menerus belajar dan beradaptasi, agar dapat mengikuti perubahan atau berada
di depan perubahan tersebut agar dapat tetap mempertahankan diri dan tidak
tertinggal dalam gejolak perubahan (Sulaiman, 2015).
KMS sangatlah penting bagi suatu institusi pendidikan, hal ini telah
sering dibahas pada berbagai jurnal. KMS sangat penting untuk
diimplementasikan di suatu organisasi atau perusahaan karena dapat
meningkatkan pengetahuan bagi karyawan secara akurat dan merata. Hal ini
disebabkan karena karyawan mendapat knowledge dari sumber KMS yang
sama.
Semakin meningkatnya kesadaran organisasi ataupun perusahan
mengenai pentingnya pengelolaan pengetahuan, jumlah penelitian mengenai
KMS pun semakin meningkat. Moriza Husna (2019) melakukan penelitian
Rancang Bangun Knowledge Management System Materi Kuliah Mahasiswa
Program Studi Sistem Informasi (Studi Kasus Perguruan Tinggi Negeri Se-
DKI Jakarta). Penelitian ini dilatar belakangi dengan dibukanya pasar
3
perdagangan bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),
semakin meningkatkan persaingan kerja yang dihadapi lulusan sistem
informasi. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem yang dapat meningkatkan
pengetahuan mahasiswa dengan cara saling berbagi pengetahuan mahasiswa
sistem informasi tanpa mengenal perbedaan universitas. Tujuan penelitian
ini adalah mengembangkan KMS materi kuliah mahasiswa sistem informasi
yang memberikan layanan sharing pengetahuan yang mudah diakses oleh
mahasiswa secara efektif dan efisien. Hasil penelitian ini adalah Knowledge
Management System materi perkuliahan mahasiswa sistem informasi antar
perguruan tinggi negeri di DKI Jakarta, yang dapat mendistribusikan baik
pengetahuan tacit, maupun eksplisit di antara mahasiswa.
Safira Aulia Fadhillah (2020) juga melakukan penelitian mengenai
KMS dengan judul penelitian Rancang Bangun Knowledge Management
System Berbasis Web untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai (Studi Kasus:
PT. Syarfi Teknologi Finansial). Penelitian ini dilatar belakangi tidak
terkelolanya knowledge perusahaan. Knowledge tersebut masih tersimpan di
masing-masing karyawan sehingga sering terjadinya brain dain (kehilangan
pengetahuan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah
sistem sharing informasi aktivitas perusahaan dengan merancang KMS
untuk membantu karyawan dalam meningkatkan pengetahuan karyawan,
sehingga knowledge yang dimiliki karyawan dapat bertambah dan kinerja
karyawan menjadi meningkat. Hasil dari penelitian ini adalah rancang
bangun sebuah sistem yang membantu karyawan dalam mendapatkan
4
knowledge, memudahkan sharing knowledge antar karyawan, sehingga
meningkatkan kualitas kinerja karyawan.
Fryonanda, Rusli, & Rany (2018) melakukan penelitian Perancangan
Knowledge Center untuk Mahasiswa pada Kalbis Institute berbasis Website.
Penelitian ini dilatar belakangi permasalahan menelusuri atau mencari
pengetahuan yang sudah ada untuk dikembangkan menjadi pengetahuan baru
(riset) atau hanya sebatas transfer pengetahuan. Dimana mahasiswa kesulitan
dalam berkomunikasi kepada sesama civitas Kalbis Institute yang berbeda
tingkat ataupun strata (sarjana dan pascasarjana). Seiring berjalannya
penelitian, pengetahuan akan hilang ketika pemilik pengetahuan berhenti.
Penelitian ini bertujuan menunjang kegiatan riset dengan efektif dan efisien.
Hasilnya, dengan KMS yang dibangun, pengetahuan yang ada di Kalbis
Institute dapat ditemukan, ditransfer, dikelola sehingga dapat menciptakan
bentuk pengetahuan baru. Anggota di Kalbis Institute dapat berdiskusi,
berbagi, dan mencari pengetahuan.
Penelitian lainnya, Yuni Sugiarti (2014) melakukan penelitian Berbagi
Bahan Belajar Online untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogis dan
Profesional Dosen. Penelitian ini dilatar belakangi dengan masih banyaknya
dosen yang merasa kesulitan membuat bahan ajar pada mata kuliah yang
diampu. Penyebabnya diantaranya, karena tidak linier dengan keilmuannya.
Kondisi tersebut diperparah dengan seringnya berganti mata kuliah yang
diampunya dalam setiap semester serta kurang meratanya kompetensi
pendagogis dan profesional dosen. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui
5
kompetensi dosen dalam rangka merancang sharing bahan belajar online
untuk meningkatkan kompetensinya, khususnya kompetensi pedagogik dan
profesional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosen masih kurang
menguasai kompetensi pedagogik terutama aspek menguasai teori belajar
dan prinsip pembelajaran, kompetensi profesional terutama aspek kurang
menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan. Kompetensi
yang termasuk kategori cukup adalah aspek mengembangkan kurikulum
yang terkait dengan bidang pengembangan yang diajarkan kepada anak
didik, menyelenggarakan kegiatan yang mendidik, memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi, serta aspek tindakan reflektif.
Selain itu, Sugiarti dan Sulaeman (2015) juga melakukan penelitian
Rancang Bangun Knowledge Management System Bahan Ajar Online dalam
Meningkatkan Kompetensi Guru MTs Negeri 2 Pamulang yang dilatar
belakangi dengan masih banyaknya guru yang mengajar merasa kesulitan
membuat bahan ajar mata pelajaran yang diampu. Disebabkan seringnya
berganti mata pelajaran yang diampunya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengimplementasikan Knowledge Management System bahan ajar dalam
meningkatkan kompetensi guru MTs negeri 2 Pamulang. Hasil penelitian ini
para guru MTs bisa memanfaatkan website sistem pembelajaran, melalui
sharing knowledge sebagai sumber belajar untuk meningkatkan kompetensi
guru yang mudah di pahami. Khususnya peningkatan kompetensi pedagogik
dan kompetensi profesional bagi guru MTs. Selain itu, hasil penelitian ini
6
dapat menjadi model penerapan Knowledge Management System dalam
sistem pembelajaran untuk MTs.
KMS dapat menyelesaikan beberapa masalah yang kerap terjadi dalam
penyebaran knowledge, seperti terdapat kesenjangan pengetahuan antara
guru senior dan guru muda (Dirgantoro, 2014). Permasalahan lainnya adalah
sistem training atau workshop tidak memiliki media penyimpanan dan tidak
adanya perpindahan knowledge training sehingga mengakibatkan guru yang
tidak mengikuti training tidak mengetahui hasil training tersebut
(Mardhotillah, 2011). Dalam menyelsaiakan masalah ini, KMS bisa
dijadikan sarana berbagi bahan ajar antar guru. Setiap guru memiliki akun
pribadi dan guru dapat mengunggah materi pembelajaran ke situs web,
mengunggah pertanyaan tes, soal ujian, memvariasikan soal ujian yang akan
dikeluarkan selama ujian, dan berdiskusi di forum dengan guru lainnya
(Sugiarti & Kumaladewi, 2017).
Kenyataannya masih banyak dosen yang merasa kesulitan membuat
bahan ajar pada mata kuliah yang diampu. Penyebabnya diantaranya, karena
tidak linier dengan keilmuannya. Kondisi tersebut diperparah dengan
seringnya berganti mata kuliah yang diampunya dalam setiap semester
(Sugiarti, 2014).
Permasalahan mengenai penyebaran knowledge juga dapat terjadi
pada prosedur pelayanan akademik di institusi pendidikan. Akademik adalah
seluruh lembaga pendidikan formal baik pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, pendidikann menengah, pendidikan kejuruan, maupun
7
perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam suatu
cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu
(Subhansyah, 2011). Sehingga pelayanan akademik dapat disimpulkan
sebagai segala jenis layanan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan akademik dan prosedur pelayanan akademik adalah langkah-
langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan pelayanan akademik
tersebut.
Permasalahan pada pelayanan akademik di universitas atau perguruan
tinggi yang biasa terjadi adalah sulitnya mahasiswa untuk mendapat
informasi mengenai prosedur dari layanan akademik tertentu, dan lambatnya
informasi yang disampaikan apabila terjadi pembaruan pada salah satu atau
seluruh layanan akademik. Terkadang mahasiswa harus mendatangi
langsung tempat pelayanan akademik universitas untuk mendapat informasi-
informasi tertentu dan langkah-langkah untuk mendapatkan pelayanan
tertentu atau bertanya kepada mahasiswa lain yang telah mengetahui
informasi tersebut. Sehingga hal ini mengakibatkan tidak meratanya
penyebaran pengetahuan atau informasi tentang prosedur pelayanan
akademik pada seluruh mahasiswa.
Berdasarkan permasalahan pada studi literatur yang telah disebutkan,
permasalahan tersebut juga terjadi pada Universtias Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta), khususnya pada Program Studi Sistem
Informasi. Yaitu permasalahan pada sulitnya dosen dalam membuat bahan
ajar pada mata kuliah tertentu, sulitnya mahasiswa dalam mendapat bahan
8
bacaan yang mendukung dan relevan dengan materi kuliah tertentu, tidak
meratanya penyebaran knowledge mengenai prosedur pelayanan akademik
Program Studi Sistem Informasi, serta tidak adanya tempat mencari solusi
bagi mahasiswa maupun dosen mengenai permasalahan-permasalahan dalam
proses perkuliahan maupun pelayanan akademik program studi.
Oleh karena itu, Program Studi Sistem Informasi pada UIN Jakarta
membutuhkan KMS untuk dapat mengelola pengetahuan yang ada, agar
pengetahuan-pengetahuan terdahulu maupun pengetahuan terkini mengenai
aktivitas perkuliahan dapat tersimpan dan dapat digunakan, serta dapat
menjadi tempat untuk berdiskusi serta memberikan solusi atas permasalahan
yang terjadi, selain itu juga diharapkan dengan adanya KMS dapat
meningkatkan kemudahan bagi dosen dan mahasiswa dalam meningkatkan
kompetensi nya masing-masing.
Berdasarkan pada permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk
menerapkan KMS pada Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta dalam
membantu pihak program studi, dosen, maupun mahasiswa untuk dapat
saling mengelola pengetahuan bersama mengenai materi kuliah atau bahan
ajar, dapat menjadi tempat diskusi pengetahuan baik bagi dosen maupun
mahasiswa terkait perkuliahan maupun prosedur pelayanan akademik
program studi dan dapat dijadikan sebagai landasan untuk pemecahan
permasalahan-permasalahan yang ada. Untuk itu dibuatlah “Rancang
Bangun Knowledge Management System Sharing Materi Kuliah, Forum
9
Diskusi, dan Prosedur Pelayanan Akademik Program Studi Berbasis
Android (Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta)”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan
yang akan diselesaikan dalam penelitian yaitu:
1. Mahasiswa kesulitan dalam mencari bacaan-bacaan yg
mendukung materi kuliah dan relevan dengan kualitas yang
sesuai. Selain itu, dosen kesulitan dalam mencari referensi bahan
ajar yang sesuai saat dosen mendapat tugas untuk mengajar materi
yang belum pernah dia ajari sebelumnya.
2. Mahasiswa kesulitan dalam mencari solusi dari masalah-masalah
yang terjadi terkait kegiatan perkuliahan dikarenakan tidak
semuanya memiliki kenalan yang pernah mengalami masalah
tersebut dan mengetahui solusinya.
3. Mahasiswa kesulitan dalam memperoleh informasi mengenai
prosedur pelayanan program studi, dikarenakan harus bertanya
kepada mahasiswa lain yang sudah mengetahui, dimana tidak
semua mahasiswa memiliki kenalan yang mengetahui prosedur
pelayanan program studi, sehingga mahasiswa harus bertanya
langsung ke pihak program studi.
10
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang telah peneliti paparkan
pada poin sebelumnya, dapat disimpulkan sebuah rumusan masalah, yaitu
bagaimana membangun KMS yang dapat memberikan layanan sharing
materi kuliah, pusat informasi prosedur pelayanan program studi, dan
menciptakan knowledge hasil diskusi.
1.4 Batasan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas maka ruang
lingkup masalah dibatasi pada:
1. Penelitian ini dilakukan pada Program Studi Sistem Informasi
UIN Jakarta.
2. Peneliti membangun KMS yang hanya melakukan pengelolaan
materi kuliah, mewadahi sharing knowledge materi kuliah,
penyimpanan informasi prosedur pelayanan program studi, serta
hanya melakukan penciptaan knowledge dari hasil forum diskusi.
3. Penelitian ini tidak mencakup penciptaan pengetahuan baru dari
materi kuliah dan prosedur pelayanan program studi.
4. Siklus Knowledge Management yang digunakan dalam KMS ini
adalah Siklus Knowledge Management Meyer dan Zack.
5. Model Knowledge Conversion pada proses refine yang digunakan
adalah Model Knowledge Conversion Nonaka dan Takeuchi atau
yang lebih dikenal dengan Model SECI.
11
6. Penelitian ini tidak membahas keamanan sistem.
7. Metodologi pengembangan sistem yang digunakan adalah Rapid
Application Development (RAD).
8. Tools yang digunakan untuk menggambarkan desain sistem
menggunakan Unified Modeling Language (UML).
9. Desain sistem berbasis android dengan perancangan interface
menggunakan software Figma.
10. Perancangan KMS berbasis Android menggunakan bahasa
pemrograman JavaScript dengan framework React Native versi
0.62, dan database Google Firebase versi 17.4.3.
1.5 Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk merancang dan
membangun KMS yang dapat mengelola pengetahuan yang juga menjadi
sarana untuk sharing materi kuliah, pencarian informasi mengenai prosedur
pelayanan akademik program studi, dan menghasilkan pengetahuan dari
forum diskusi untuk menciptakan solusi terkait permasalahan dalam
perkuliahan pada Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta. Sedangkan
secara khusus, penelitian ini bertujuan:
1. Merancang dan membangun KMS sharing materi kuliah, forum
diskusi, dan prosedur pelayanan program studi.
12
2. Mengelola materi kuliah, forum diskusi, dan prosedur pelayanan
program studi, serta memberikan layanan sharing materi kuliah,
dan menghasilkan knowledge dari forum diskusi.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Memudahkan mahasiswa dalam berbagi pengetahuan dan
mencari pengetahuan berupa bacaan-bacaan yg mendukung
materi kuliah, prosedur pelayanan prodi, dan pengetahuan terkait
kegiatan perkuliahan, sehingga setiap mahassiwa dapat memiliki
pengetahuan yang merata.
2. Memudahkan dosen dalam berbagi bahan ajar, referensi untuk
pembuatan bahan ajar, dan berbagi pengalaman, sehingga dapat
menjadi usaha untuk meratakan kualitas pengetahuan dosen.
3. Meningkatkan daya saing program studi sistem informasi UIN
Jakarta, meningkatkan kualitas peserta didik dan penyelenggara
pendidikan, serta memudahkan pihak program studi dalam
menyebarkan pengetahuan dan mengendalikan kualitas
pengetahuan yang tersebar.
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan laporan penelitian ini, pembahasan dilakukan
dengan sistematika penelitian sebagai berikut:
13
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dimuat latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
dari penulisan laporan penelitian ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini memuat pustaka dan landasan teori yang berkaitan dengan
permasalahan penelitian, knowledge management system, siklus
knowledge, model knowledge, metode pengembangan sistem,
dan tools yang digunakan pada penelitian ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan kerangka berpikir dalam penyusunan skripsi
ini, metode dalam mengumpulkan data, tahapan yang dilakukan
pada siklus KM dan model knowledge conversion yang
digunakan, dan tahapan yang dilakukan dengan metode
pengembangan sistem yang digunakan.
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan gambaran umum objek penelitian, analisis
sistem berjalan, identifikasi masalah, analisis sistem usulan,
analisis kebutuhan sistem, dan tahap-tahap dalam membangun
knowledge management system pada penelitian ini.
BAB V PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan
dan saran untuk penelitian sejenis selanjutnya.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Rancang Bangun
Perancangan merupakan langkah pertama dalam fase pengembangan
rekayasa produk atau sistem, perancangan dapat diartikan sebagai proses
mendasar untuk memahami mengapa sistem informasi harus dibangun dan
menentukan bagaimana membangunnya (Dennis, Wixom, & Roth, 2015).
Menurut Taylor pada (Pressman, 2012) perancangan itu adalah proses
penerapan berbagai teknik dan prinsip yang bertujuan untuk mendefinisikan
sebuah peralatan, satu proses atau satu sistem secara detail yang
membolehkan dilakukan realisasi fisik. Rancangan menciptakan representasi
atau model dari perangkat lunak, tetapi tidak seperti model persyaratan
(requirements model) yang berfokus pada menggambarkan data, fungsi, dan
perilaku yang dibutuhkan, model rancang memberikan detail mengenai
arsitektur perangkat lunak, struktur data, antarmuka, dan komponen yang
dibutuhkan untuk mengimplementasikan sistem (Pressman, 2012). Sehingga,
perancangan merupakan salah satu bagian penting dalam membuat suatu
program.
Sedangkan rancang bangun dapat diartikan sebagai serangkaian
prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam
bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana
komponen-komponen sistem diimplementasikan (Pressman, 2012).
15
Proses rancang bangun sistem yang paling umum dilakukan oleh
organisasi adalah pembangunan sistem dengan pendekatan problem solving,
yang merupakan penggabungan dari langkah-langkah pemecahan masalah
umum, seperti berikut:
1. Mengidentifikasi masalah.
2. Menganalisis masalah.
3. Mengidentifikasi persyaratan solusi dan ekspektasi.
4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi terbaik.
5. Desain solusi yang dipilih.
6. Mengimplementasikan solusi yang dipilih.
7. Mengevaluasi hasil.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa rancang bangun adalah sekumpulan
langkah-langkah pembangunan perangkat lunak yang berfokus memberikan
rincian secara detail mengenai arsitektur perangkat lunak, struktur data,
antarmuka, dan komponen yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan
sistem (Husna, 2019).
16
2.2 Konsep Sistem Informasi
2.2.1 Pengertian Sistem
Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat
hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Sederhananya, sistem dapat diartikan sebagai
suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang
terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan
terpadu (Anggraeni & Irviani, 2017).
Sistem secara khusus pada bidang sistem informasi, dapat diartikan
sebagai kelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta
menghasilkan output dalam proses tranformasi yang teratur. Apabila
suatu komponen tidak memberikan kontribusi terhadap sistem untuk
mencapai tujuan, tentu saja komponen tersebut bukan bagian dari sistem
(Rachma, 2019).
Sistem juga dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-
elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun
software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai
tujuan/sasaran tertentu yang sama (Maniah & Hamadin, 2017).
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
sistem adalah kumpulan-kumpulan elemen-elemen yang dapat berupa
17
subsistem, data, jaringan kerja dan bagian-bagian lain yang termasuk ke
dalam sistem yang saling berinteraksi untuk dapat mencapai suatu tujuan
bersama dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses
transformasi yang terartur.
2.2.2 Pengertian Informasi
Informasi secara umum dapat diartikan sebagai hasil dari
pengolahan data ke dalam bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi
penerimanya, serta menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata
yang digunakan untuk keperluan pengambilan keputusan (Anggraeni &
Irviani, 2017).
Menurut Gordon B. Davis pada (Hutahaean, 2015) informasi
adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si
penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam
keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang
akan datang.
Kita dapat mendefinisikan informasi sebagai hasil pengolahan dari
sebuah data atau pengetahuan yang dapat bermanfaat dalam proses
pengambilan keputusan.
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi
Kebutuhan dalam pengolahan transaksi harian yang mendukung
fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dipertemukan dengan
kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada
18
pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan dapat disebut dengan sistem informasi (Anggraeni & Irviani,
2017).
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang dibutuhkan (Hutahaean, 2015).
Menurut Soetono dalam (Anggadini, 2013) sistem informasi
mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu aktivitas masukan
(input), pemrosesan (processing) dan keluaran (output). Tiga aktivitas
dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk
pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan,
dan menciptakan produk atau jasa baru.
Jadi, sistem informasi dapat disimpulkan sebagai sekumpulan
komponen terdiri dari manusia, teknologi informasi dan prosedur kerja
yang memiliki aktivitas masukan, pemrosesan, dan keluaran yang
menghasilkan informasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan laporan-laporan yang
dibutuhkan oleh organisasi dalam pengambilan keputusan, pengendalian
operasi analisis permasalahan dan menciptakan produk atau jasa baru.
19
2.2.4 Komponen Sistem Informasi
Menurut (Hutahaean, 2015), sistem informasi terdiri dari
komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan
(building block), yaitu:
1. Blok masukkan (input block). Input mewakili data yang masuk
ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-
metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang
akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
2. Blok model (model block). Blok ini terdiri dari kombinasi
prosedur, logika dan metode matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data
dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran
yang sudah diinginkan.
3. Blok keluaran (output block). Produk dari sistem informasi
adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas
dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok teknologi (technology block). Teknologi digunakan untuk
menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan
membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi
terdiri dari beberapa unsur utama, yaitu:
20
a. Teknisi (humanware atau brainware).
b. Perangkat lunak (software).
c. Perangkat keras (hardware).
5. Blok basis data (database block). Merupakan kumpulan dari
data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya,
tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok kendali (control block). Banyak faktor yang dapat merusak
sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur
tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem
itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase dan
sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan
diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat
merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi
kesalahan dapat langsung diatasi.
2.3 Konsep Knowledge Management
2.3.1 Pengertian Knowledge
(Deshpande & Kulkarni, 2014) mendefinisikan pengetahuan atau
knowledge adalah turunan dari informasi tetapi lebih kaya dan lebih
bernilai dari informasi. Di dalamnya memuat kebiasaan, kesadaran, dan
pemahaman yang diperoleh melalui pengalaman atau belajar, dan hasil
21
dari pembuatan perbandingan, identifikasi akibat, dan pembuatan
koneksi. Beberapa pakar menyertakan kebijaksanaan dan wawasan
dalam definisi mereka terhadap pengetahuan. Dalam istilah organisasi,
pengetahuan umumnya dianggap “know how” atau “aksi terapan”.
Pengetahuan berbeda dengan data maupun informasi, data
mengacu kepada fakta-fakta kosong tanpa konteks, misalnya nomor
telepon. Informasi adalah data dengan konteks, misalnya buku telepon.
Pengetahuan adalah informasi yang dapat memfasilitasi suatu tindakan,
misalnya individu yang merupakan pakar dalam suatu organisasi
(Fernandez & Sabherwal, 2010).
2.3.2 Macam-Macam Knowledge
(Darudiato & Setiawan, 2013) membagi knowledge menjadi 3 jenis,
yaitu:
1. Tacit Knowledge, merupakan suatu pengetahuan yang tidak
mudah digambarkan dan dibagikan, Pengetahuan ini berupa
suatu pengalaman dan keahlian yang dimiliki oleh masing-
masing individu dimana pengetahuan tersebut belum
terdokumentasikan, pengetahuan ini didapatkan atau
berkembang melalui interaksi dan komunikasi dengan orang
lain.
2. Explicit Knowledge, merupakan suatu pengetahuan yang telah
berhasil terdokumentasikan, yang memiliki suatu sifat
22
struktural, sistematis dan mudah untuk dikomunikasikan dan
dibagikan kepada orang lain. Pengetahuan ini dapat berupa
buku, jurnal, karya ilmiah, referensi atau lainnya. Pengetahuan
ini didapatkan dan berkembang dari isi dan informasi yang ada
di dalamnya.
3. Potential Knowledge, merupakan suatu pengetahuan yang
digunakan untuk melakukan suatu analisis data dan mengubah
data menjadi sebuah pengetahuan. Pengetahuan ini didapatkan
dan berkembang dari hasil analisis terhadap data yang ada.
2.3.3 Konversi Pengetahuan
Nonaka, I. dan Takeuchi, H mengungkapkan pada (Darudiato &
Setiawan, 2013) bahwa diperlukan suatu model konseptual yang
diperlukan untuk meningkatkan basis pengetahuan. Model ini dikenal
dengan model SECI (Socialization , Externalization, Combination, dan
Internalization).
Model tersebut menjelaskan mengenai bagaimana basis
pengetahuan tersebut dapat ditingkatkan dengan cara melakukan
konversi knowledge dari satu bentuk knowledge ke bentuk knowledge
yang lain. Menurut (Sapruwan, 2017), konversi knowledge dapat
dijelaskan sebagai berikut:
23
1. Socialization: From Tacit to Tacit.
Sosialisasi merupakan proses berbagi pengetahuan dari individu
pemilik pengetahuan kepada individu lain yang bertindak sebagai
penerima. Proses konversi tidak selalu berjalan mulus. Salah satu
masalah klasik tidak semua individu mau membagi pengetahuannya
kepada yang lain. Memiliki pengetahuan yang strategis bagi perusahaan
tetapi eksklusif bagi individu, sering dianggap sebagai nilai kompetitif
yang membuat posisi seorang pegawai “aman”. Pada saat pegawai
tersebut tidak lagi menempati posisinya karena penugasan di bidang yang
baru, pindah ke perusahaan lain, pensiun, atau meninggal dunia,
perusahaan kewalahan mencari pengganti karena sulit menemukan
pegawai lain yang memiliki pengetahuan sama. Saat itulah, pengetahuan
sebagai aset berharga, meninggalkan perusahaan. Masalah lainnya,
pegawai yang memiliki pengetahuan atau mau membaginya seringkali
tidak mengetahui cara yang tepat untuk membagikan pengetahuannya.
Di samping itu, dengan konversi alamiah, pengetahuan tidak akan
tersebar secara cepat dan merata di dalam perusahaan. Seorang pegawai,
tidak mungkin membagi pengetahuannya secara langsung kepada
seluruh pegawai lain yang ada di perusahaan, terlebih untuk perusahaan
perusahaan besar yang tersebar luas.
24
2. Externalization: From Tacit to Explicit
Eksternalisasi adalah proses mengartikulasikan Tacit Knowledge
menjadi sebuah konsep yang eksplisit. Misalnya menuangkan
pengetahuan individu ke dalam tulisan atau gambar sehingga menjadi
jelas untuk ditangkap oleh individu lain. Pada proses ini berupaya
mendokumentasikan pengetahuan. Fungsi ini terutama sekali terkait
proses transformasi dari Tacit Knowledge individu menjadi Explicit
Knowledge.
3. Combination: From Explicit to Explicit
Kombinasi adalah proses mentransformasi konsep-konsep
kelimuan yang ada ke dalam suatu sistem pengetahuan. Model konversi
kombinasi melibatkan berbagai bentuk Explicit Knowledge seperti
pertukaran dokumen, pengelompokan informasi, penambahan data,
rekonfigurasi data manual menjadi database dan sebagainya. Konversi
dengan model kombinasi ini dapat berupa bulletin bulanan perusahaan,
focus group discussion, community of practice, fasilitas e-learning,
workshop accounting, dan banyak lagi.
4. Internalization: From Explicit to Tacit
Konversi internalisasi merupakan proses setiap individu dalam
mengakuisisi Explicit Knowledge menjadi Tacit Knowledge. Ketika
pengalaman yang diperoleh individu dari proses sosialisasi,
eksternalisasi dan kombinasi pengetahuan diinternalisasikan ke dalam
25
Tacit Knowledge individu tersebut, membentuk sebuah sikap mental dan
pemahaman praktis dalam melakukan pekerjaan sehari-hari, saat itulah
pengetahuan menjadi aset yang sangat berharga
2.3.4 Pengertian Knowledge Management
Dalam mengikuti pertumbuhan suatu informasi, tentu tidak hanya
langsung menerapkannya tetapi harus melalui adanya suatu proses
pengolahan serta pemanfaatan dari informasi yang ada. Agar sebuah
informasi menjadi sesuatu yang bernilai, kemudian tumbuh menjadi
sebuah pengetahuan di dalam organisasi atau perusahaan, maka
dibutuhkannya suatu sistem atau konsep yang dikenal dengan Knowledge
Management (KM) (Darudiato & Setiawan, 2013). Sedangkan Turban
menjelaskan dalam (Lestari, 2018) bahwa KM adalah proses yang
membantu organisasi mengidentifikasi, memilih, mengorganisir,
menyebarluaskan dan mentransfer informasi dan kepakaran, termasuk
bagian dari memory organisasi dan umumnya berada pada organisasi
dalam pola yang tidak terstruktur.
Menurut (Sugiarti, Kumaladewi, Rahmawati, & Nanang, 2019)
dalam knowledge management terdapat empat proses yaitu menangkap,
menyimpan, menyebarluaskan, dan menggunakan pengetahuan. Oleh
karena itu proses ini harus diarahkan dan dikendalikan agar manajemen
pengetahuan dapat berjalan dengan baik.
26
Menurut (Sulaiman, 2015) KM merupakan penciptaan sebuah
sistem yang memungkinkan suatu organisasi mampu untuk menampung
atau memanfaatkan knowledge, pengalaman dan kreativitas dari para
staf/karyawannya untuk dapat meningkatkan kinerja mereka. Sedangkan
menurut (Sari & Tania, 2014) KM adalah usaha untuk meningkatkan
pengetahuan yang berguna dalam organisasi, diantaranya membiasakan
budaya berkomunikasi antar personel, memberikan kesempatan untuk
belajar, dan menggalakan saling berbagi knowledge. Dimana usaha ini
akan menciptakan dan mempertahankan peningkatan nilai dari inti
kompetensi bisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada.
(Turban, Sharda, & Delen, 2010) memiliki pandangan tersendiri
akan KM sebagai suatu keahlian yang dimiliki oleh suatu organisasi
berdasarkan dua sisi, yaitu secara operasional dan strategis. KM secara
operasional artinya manajemen pengetahuan merupakan aktivitas
perusahaan atau organisasi dimana terjadi pengembangan dan
pemanfaatan pengetahuan, sedangkan KM secara strategis artinya
manajemen pengetahuan merupakan langkah untuk memantapkan setiap
organisasi atau perusahaan sebagai perusahaan yang berbasis
pengetahuan.
Selain itu, menurut Sezgin dan Iplik pada (Virgilio, 2017) KM juga
dapat diartikan sebagai pendekatan terintegrasi dan sistematis yang
menyertakan keahlian dan pengalaman individu sebagai basis data,
27
dokumen, kebijakan dan prosedur dengan tujuan menentukan,
mengelola, dan berbagi semua aset informasi sebuah bisnis.
Secara garis besar, pengelolaan KM memiliki tujuan agar
perusahaan ataupun organisasi dapat berkembang dengan meningkatkan
kemampuan dari sumber daya manusianya, sehingga perusahaan atau
organisasi tersebut dapat terus meningkatkan daya saingnya dalam
jangka waktu yang panjang. Dengan KM, perusahaan juga dapat
memanfaatkannya menjadi elemen yang dapat mendukung dalam
pengambilan keputusan, menyusun strategi kedepannya, serta
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam
organisasi ataupun di luar organisasi. Hal ini dapat dicapai karena KM
memiliki peran besar dalam meningkatkan pengetahuan dari sumber
daya manusia organisasi. Hal ini diperkuat dengan perkataan (Wulantika,
2012), bahwa pengetahuan seluruh anggota di seluruh level dari suatu
organisasi perlu dikelola, dengan tujuan:
a. Mengetahui kekuatan (dan penempatan) seluruh SDM.
b. Penggunaan kembali pengetahuan yang sudah ada (ditemukan)
alias tidak perlu mengulang proses kegagalan.
c. Mempercepat proses penciptaan pengetahuan baru dari
pengetahuan yang ada.
d. Menjaga pergerakan organisasi tetap stabil meskipun terjadi
arus keluar masuk sumber daya manusia.
28
2.3.5 Proses Knowledge Management
Menurut (Fernandez & Sabherwal, 2010) Ada empat proses
manajemen pengetahuan utama, dan setiap proses terdiri dari dua sub-
proses:
29
a. Knowledge Discovery
Terdapat 2 sub-proses, yaitu combination dan socialization.
Knowledge Discovery dapat didefinisikan sebagai
pengembangan pengetahuan tacit atau explicit baru dari data
dan informasi atau dari sintesis pengetahuan sebelumnya.
Penemuan pengetahuan explicit baru sangat bergantung pada
combination, sedangkan penemuan pengetahuan tacit baru
sangat bergantung pada socialization. Pengetahuan explicit
baru ditemukan melalui combination, di mana banyak badan
pengetahuan explicit (data dan informasi) disintesis untuk
menciptakan kumpulan pengetahuan explicit baru yang lebih
kompleks seperti perkataan Nonaka pada (Fernandez &
Sabherwal, 2010). Ini terjadi melalui komunikasi, integrasi,
dan sistemisasi berbagai aliran pengetahuan explicit.
Pengetahuan explicit yang ada, data, dan informasi yang ada
dikonfigurasi ulang, dikategorikan ulang, dan
dikontekstualisasikan ulang untuk menghasilkan pengetahuan
explicit baru.
Menurut Nonaka pada (Fernandez & Sabherwal, 2010),
dalam kasus pengetahuan tacit, integrasi berbagai aliran untuk
penciptaan pengetahuan baru terjadi melalui mekanisme
socialization. Socialization adalah sintesis pengetahuan tacit
30
antar individu, biasanya melalui aktivitas bersama daripada
instruksi tertulis atau verbal.
b. Knowledge Capture
Knowledge Capture adalah proses di mana pengetahuan
diubah dari tacit menjadi bentuk explicit (berada di dalam
orang, artefak atau entitas organisasi) dan sebaliknya melalui
sub-proses externalization dan internalization. Pengetahuan
yang ditangkap mungkin berada di luar batas organisasi
termasuk konsultan, pesaing, pelanggan, pemasok, dll.
Externalization adalah sub-proses di mana organisasi
menangkap pengetahuan tacit yang dimiliki pekerjanya
sehingga dapat didokumentasikan, diucapkan, dan dibagikan.
Ini adalah proses yang sulit karena pengetahuan tacit seringkali
sulit untuk diartikulasikan.
Internalization adalah sub-proses di mana pekerja
memperoleh pengetahuan tacit. Ini mewakili gagasan belajar
tradisional. Penangkapan pengetahuan juga dapat dilakukan di
luar organisasi.
c. Knowledge Sharing
Knowledge Sharing adalah proses di mana pengetahuan
explicit atau tacit dikomunikasikan kepada individu lain.
Contoh knowledge sharing:
31
- Menulis buku atau makalah penelitian
- Memberikan ceramah atau membuat pidato atau presentasi
- Berpartisipasi dalam dialog sambil minum kopi atau makan
siang
- Berpartisipasi dalam komunitas praktik
- Mentoring staf baru
Bergantung pada apakah pengetahuan explicit atau tacit
sedang dibagikan, sub-proses exchange atau socialization
digunakan. Proses exchange digunakan untuk
mengkomunikasikan atau mentransfer pengetahuan explicit
antara individu, kelompok dan organisasi.
d. Knowledge Application
Knowledge Application adalah ketika pengetahuan yang
tersedia digunakan untuk membuat keputusan dan melakukan
tugas melalui direction dan routines. Direction mengacu pada
proses di mana individu yang memiliki pengetahuan
mengarahkan tindakan individu lain tanpa mentransfer
pengetahuan yang mendasari arahan kepada individu itu. Lebih
dari itu seseorang yang memiliki pengetahuan menasihati
orang lain. Misalnya, direction adalah proses yang digunakan
ketika seorang pekerja produksi memanggil seorang ahli untuk
32
menanyakan bagaimana memecahkan masalah tertentu dengan
mesin dan kemudian melanjutkan untuk menyelesaikan
masalah berdasarkan instruksi yang diberikan oleh ahli
tersebut.
Routines melibatkan pemanfaatan pengetahuan yang
tertanam dalam prosedur, aturan, norma, dan proses yang
memandu perilaku di masa depan.
Baik direction dan routines berlaku baik untuk pengetahuan
tacit maupun explicit. Knowledge application tidak
membutuhkan orang yang menerapkan pengetahuan untuk
memahaminya.
2.3.6 Manfaat Knowledge Management
Keuntungan/manfaat dari manajemen pengetahuan dalam
organisasi adalah sebagai berikut (Nawawi, 2012):
1. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.
2. Meningkatkan kualitas penanganan pelanggan.
3. Mempercepat terhadap respon isu bisnis yang penting.
4. Meningkatkan keterampilan karyawan.
5. Meningkatkan produktivitas.
6. Meningkatkan profit.
33
7. Meningkatkan berbagai best practices.
8. Mengurangi biaya.
9. Meningkatkan kolaborasi dalam perusahaan.
10. Cara kerja yang lebih baik.
11. Meningkatkan pangsa pasar.
12. Menciptakan peluang bisnis baru.
13. Menyempurnakan pengembangan produk baru.
14. Sistem retensi karyawan lebih baik.
15. Meningkatkan mutu produk dan layanan.
Anantatula berpendapat dalam (Nawawi, 2012) bahwa keuntungan
dan manfaat yang diharapkan oleh organisasi dalam penerapan
knowledge management adalah meningkatkan kolaborasi dalam
organisasi, meningkatkan keterampilan karyawan, dan meningkatkan
mutu produk dan layanan.
2.3.7 Pengertian Knowledge Management System
Menurut Nonaka dan Takeuchi dalam (Wijaya, 2017) mengatakan
bahwa perusahaan yang sukses adalah yang konsisten menciptakan
pengetahuan baru, membaginya ke seluruh organisasi, dan semua orang
tahu akan teknologi baru dan hasilnya.
34
Knowledge Management System (KMS) merupakan integrasi
teknologi dan mekanisme yang dikembangkan untuk mendukung empat
proses pada KM, yaitu Knowledge Discovery, Knowledge Capture,
Knowledge Sharing, dan Knowledge Application (Fernandez &
Sabherwal, 2010). Alle dalam (Husna, 2019) juga memiliki pendapat
yang mirip, yaitu KMS adalah framework integrasi elemen-elemen
organisasi dalam budaya organisasi, infrastruktur teknologi informasi
organisasi dan penyimpanan pengalaman individu dan kolektif,
pembelajaran, wawasan, nilai, dan lain-lainnya dari organisasi.
Selain itu, Ahlawat dalam (Subagja, 2011) berpendapat bahwa
KMS adalah penggunaan teknologi informasi modern untuk sisematisasi,
meningkatkan dan mempercepat pengelolaan pengetahuan di dalam dan
antar organisasi.
KMS merupakan sistem yang berbasiskan teknologi informasi
yang dikembangkan untuk mendukung proses-proses inti dari KM yaitu,
penciptaan knowledge (knowledge creation), penyimpanan knowledge
(knowledge storage), pemindahan knowledge (knowledge transfer), dan
pengaplikasian knowledge tersebut (knowledge application) dalam
organisasi. Adanya penekanan terhadap tujuan utama dari KMS untuk
meningkatkan keefektifan organisasional dengan adanya manajemen
sistematis terhadap sebuah pengetahuan (Wijaya, 2017).
35
Rancangan inisiatif KM membutuhkan konsep pemodelan untuk 4
komponen menurut Hädrich dan Maier pada (Schwartz & Te’eni, 2011),
yaitu :
1. Proses yang menggambarkan rancangan organisasi, yaitu
tugas-tugas, aliran, peran dan sumber daya pengetahuan.
2. Orang (personel), dengan menangkap fakta tentang orang,
yaitu keterampilannya, komunikasi dan kooperasi dalam
jaringan (network) dan komunitas.
3. Produk, yaitu jenis pengetahuan, struktur, taksonomi, ontologi
dan metadata.
4. Alat bantu (tool) produktifitas, yaitu arsitektur, fungsi dan
interaksi dari alat bantu TIK untuk mendukung KM.
Menurut Debowski pada (Nainggolan, 2018), KMS bisa
menyediakan teknologi untuk efisiensi knowledge management.
Teknologi yang mendukung KMS akan memfasilitasi interaksi,
distribusi, pengambilan, dan penyimpanan knowledge. Sistem KMS
harus dibuat semudah mungkin agar user dapat memiliki komitmen
terhadap knowledge management untuk membagi dan mengakses sumber
daya knowledge yang ada dalam organisasi.
Tujuan dari KMS yaitu memfasilitasi dukungan teknis yang
memungkinkan untuk meng-capture dan bertukar knowledge secara
bebas di antara sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. KMS
36
juga digunakan untuk memperoleh, mendokumentasikan, mentransfer,
menciptakan, dan menggunakan knowledge agar sesuai dengan prioritas
knowledge dalam organisasi. KMS yang baik memastikan bahwa tidak
adanya rintangan bagi user untuk mencari, membagi, atau memperoleh
knowledge dari berbagai sumber yang ada.
2.4 Siklus Knowledge Management
Siklus knowledge management yaitu mengambarkan proses yang
dilalui pada manajemen pengetahuan. Pada siklus ini digambarkan dengan
tahapan yang dilakukan secara berurutan (Andy, Sugiarto, & Hetharia, 2012).
Siklus knowledge management menurut Turban dalam (Andy et al.,
2012) sebagai berikut:
1. Create (penciptaan) yaitu bahwa pengetahuan diciptakan
sebagaimana manusia menentukan cara baru dari melakukan
sesuatu atau mengembangkan cara tindak (know how).
2. Capture (penangkapan) yaitu bahwa pengetahuan baru harus
diidentifikasi sesuai dengan nilainya dan disajikan dalam suatu cara
yang layak.
3. Refine (penyaringan) memiliki arti bahwa pengetahuan baru harus
diletakkan secara kontekstual sehingga dapat ditindaklanjuti.
37
4. Store (penyimpanan) yaitu pengetahuan yang berharga harus
disimpan dalam format yang layak pada knowledge repositories
sehingga anggota organisasi lainnya dapat mengakses.
5. Manage (pengelolaan) yaitu bahwa pengetahuan harus dikelola dan
dimutakhirkan seperti halnya perpustakaan.
6. Disseminate (penyebaran) memiliki arti bahwa pengetahuan harus
dibuat dan tersedia dalam format yang dapat berguna bagi semua
anggota organisasi yang membutuhkan, kapanpun dan dimanapun.
Siklus knowledge management di atas adalah siklus manajemen
pengetahuan secara garis besar. Secara khususnya, terdapat empat pendekatan
utama, yaitu Zack dan Meyer, Bukowitz dan Williams, Wiig, dan McElroy.
2.4.1 Siklus Knowledge Management Zack dan Meyer
Siklus knowledge management Zack menurut (H. K. Mohajan,
2016) ini dibuat oleh Michael H. Zack dan Michael H. Meyer pada tahun
1996 dari pekerjaan desain dan pengembangan produk-produk informasi,
dimana mereka menggunakan istilah informasi untuk menyertakan
konten pengetahuan. Mereka memasukkan informasi yang diedarkan
baik secara internal maupun eksternal, dalam bentuk elektronik
(misalnya sistem informasi) atau dalam bentuk formulir tercetak.
38
Gambar 2.1 Siklus Knowledge Management Zack dan Meyer (Dalkir, 2017)
Siklus Knowledge Management Meyer dan Zack adalah salah satu
deskripsi paling lengkap dari elemen-elemen penting yang terlibat dalam
model KM. Menurut Zack dan Meyer dalam (Dalkir, 2017) gagasan
perbaikan adalah tahap penting dalam siklus Knowledge Management
dan yang sering diabaikan. Siklus ini lebih menekankan pada distribusi
pengetahuan terutama melalui cara-cara teknologi, bukan hanya merujuk
pada pengumpulan konten atau agregasi (Evans, Dalkir, & Bidian, 2014).
Pada siklus ini, jaringan di antara setiap tahap dirancang secara
logical dan terstandarisasi. Produk fisik mengikuti suatu organisasi dan
dapat diterapkan pada manajemen aset pengetahuan. Siklus ini
mengusulkan agar penelitian dan pengembangan tentang desain produk
informasi fisik dapat diperluas ke ranah intelektual untuk dijadikan dasar
39
bagi siklus knowledge management. Siklus ini menyediakan sejumlah
analogi yang bermanfaat, seperti gagasan dari sebuah platform produk
(repositori pengetahuan) dan platform pemrosesan informasi (kilang
pengetahuan) untuk menekankan gagasan value-added processing yang
diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dari suatu organisasi.
Proses siklus ini terdiri dari teknologi, fasilitas, dan proses untuk
pembuatan produk dan layanan (Dalkir, 2017). Repositori menjadi
fondasi perusahaan untuk menciptakan ‘family and knowledge products’.
Meskipun siklus knowledge management Zack menyediakan informasi
tentang produk fisik, namun siklus ini juga dapat dengan mudah
diperluas ke produk-produk pengetahuan (Mohapatra, Agrawal, &
Satpathy, 2016).
2.4.2 Tahapan-tahapan Siklus Knowledge Management Zack dan Meyer
Tahapan-tahapan menurut Meyer dan Zack tentang Siklus
Knowledge Management dalam (Dalkir, 2017) yaitu:
1. Acquisition
Pada proses ini, data atau informasi difokuskan pada persoalan
mengenai sumber bahan “mentah” (seperti kepercayaan/kredibilitas,
ketelitian, ketepatan waktu, dan biaya). Sumber data harus memiliki
kualitas yang tinggi agar produk intelektual yang dihasilkan berkualitas
tinggi.
40
2. Refine
Merupakan tahapan proses yang penting dalam proses Knowledge
Management, berupa tindakan fisik yang misalnya memindahkan dari
satu tempat ke tempat yang lain secara logis seperti menstruktur ulang,
memberi penanda ulang, dan mengintegrasikan.
Tahap ini juga melakukan standarisasi yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi atau perusahaan. Dengan tahap ini objek dari
knowledge lebih siap dimanfaatkan dan lebih fleksibel untuk kebutuhan
kedepannya.
Pada tahap penyempurnaan pengetahuan ini, biasanya dilakukan
dengan menggunakan model knowledge conversion Nonaka dan
Takeuchi, yang memiliki 4 dimensi, yaitu Socialization, Externalization,
Combination, dan Internalization.
Pada dimensi socialization, terjadi konversi pengetahuan dari tacit
ke tacit, di mana pengetahuan dalam bentuk pengalaman dan pemahaman
yang dimiliki mahasiswa atau dosen dapat dibagikan ke mahasiswa
ataupun dosen lain.
Pada dimensi externalization, terjadi konversi pengetahuan dari
tacit ke explicit, di mana pengetahuan yang berupa pengalaman dan
pemahaman tersebut didokumentasikan, sehingga memiliki bentuk
nyata, biasanya dalam bentuk tulisan, gambar, video, ataupun hal lain.
41
Pada dimensi combination, terjadi konversi pengetahuan dari
explicit ke explicit. Di mana pengetahuan yang telah terdokumentasi
dapat ditingkatkan kualitasnya dengan cara melakukan pengkategorian
pengetahuan.
Pada dimensi internalization, terjadi konversi pengetahuan dari
explicit ke tacit. Di mana pengetahuan yang terdokumentasi tersebut
dapat diakses oleh seseorang, dan kemudian ia dapat mempelajarinya
sehingga menciptakan pemahaman bagi orang tersebut, dan nantinya
pengetahuan yang sudah dipahami tersebut dapat ia terapkan di
kehidupan sehari-hari.
3. Storage/Retrieval
Merupakan tahap menyimpan dan mengambil kembali yang
menjadi jembatan antara proses acquisition dan refine di sisi hulu yang
menjadi masukkan bagi repository dengan product generation di sisi
hilir. Data yang disimpan dapat berupa data fisik (file folders, printed
information) atau digital (database, knowledge management software).
4. Distribution
Proses distribusi yang menunjukkan bagaimana informasi itu dapat
diberikan kepada pengguna, tidak hanya media yang digunakan saja
melainkan juga frekuensi, waktu, bahasa dan bentuknya.
42
5. Presentation/Use
Langkah terakhir adalah presentasi atau penggunaan. Pada tahap
ini semua proses yang telah dilalui akan dinilai atau dievaluasi.
Pengetahuan yang telah dibuat pun dapat diakses melalui menu tertentu,
contohnya menu pencarian.
2.4.3 Alasan Penggunaan Siklus Knowledge Management Zack dan
Meyer
Peneliti menggunakan siklus knowledge management (KM) zack
dan meyer dikarenakan menurut (Dalkir, 2017), pendekatan ini
memberikan sejumlah analogi yang berguna, seperti gagasan tentang
platform produk (knowledge repositories) dan platform proses informasi
(knowledge refinery) untuk menekankan gagasan pemrosesan nilai
tambah yang diperlukan untuk memanfaatkan pengetahuan organisasi.
Siklus ini menciptakan ‘produk pengetahuan’ bernilai tambah yang lebih
tinggi pada setiap tahap pemrosesan pengetahuannya. Siklus KM Meyer
dan Zack adalah salah satu deskripsi paling lengkap dari elemen kunci
yang terlibat dalam model manajemen pengetahuan. Kekuatannya
terutama berasal dari paradigma pemrosesan informasi yang
komprehensif, yang hampir sepenuhnya dapat disesuaikan dengan
konten berbasis pengetahuan.
Siklus ini dapat diartikan sebagai siklus knowledge management
yang sudah mencakup secara keseluruhan elemen-elemen kunci pada
43
KM, yang juga cocok digunakkan untuk produk informasi, dan konten
pengetahuan. Jika dibandingkan dengan siklus Bukowitz dan William
yang lebih mengutamakan pemanfaatan pengetahuan untuk dasar
menciptakan inovasi. Menurut (Dalkir, 2017), siklus ini berkaitan dengan
bagaimana menggabungkan informasi dengan cara baru dan menarik
untuk mendorong inovasi organisasi. Fokus utamanya adalah pada
individu dan kemudian pada kelompok. Fokus sempit pada inovasi
sebagai alasan penggunaan aset intelektual agak membatasi dalam hal
ini. Sedangkan siklus KM McElroy dan Wiig sudah sangat baik, namun
lebih sering penggunaannya pada perusahaan yang membutuhkan
pengetahuan sebagai dasar berbisnis ataupun pengambilan keputusan,
sehingga saya lebih memilih siklus KM Zack dan Meyer yang lebih
relevan dengan penelitian saya karena berfokus pada pengelolaan produk
informasi dan konten pengetahuan.
2.4.4 Alasan Penggunaan Model Knowledge Conversion Nonaka dan
Takeuchi
Dalam tahap penyempurnaan materi kuliah ini, dapat dianalisa
menggunakan model konversi pengetahuan Nonaka dan Takeuchi yang
terdiri dari Socialization, Externalization, Combination, dan
Internalization, atau yang juga dikenal sebagai model SECI. Menurut
(Dalkir, 2017), model Nonaka dan Takeuchi berfokus pada transformasi
pengetahuan antara pengetahuan tacit dan eksplisit, yang mana hal ini
dibutuhkan dalam proses penyempurnaan pengetahuan pada siklus KM
44
Zack dan Meyer. Menurut (H. Mohajan, 2017), model konversi
pengetahuan hanya dimiliki oleh model Nonaka dan Takeuchi.
2.5 Materi Perkuliahan Program Studi Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang,
hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi (Anggraeni & Irviani, 2017). Sehingga dapat diartikan bahwa
materi perkuliahan sistem informasi adalah materi-materi pembelajaran
dalam perkuliahan yang mempelajari disiplin ilmu sistem informasi.
Program Studi Sistem Informasi adalah program studi yang mencakup
2 domain, yaitu Bisnis dan Teknologi Informasi. Sistem Informasi juga
merupakan bidang ilmu yang menjembatani antara komponen teknis (TI) dan
non teknis (manajemen dan bisnis). Pada Program Studi Sistem Informasi
akan dipelajari tentang bagaimana mendesain sistem yang tepat berdasarkan
tujuan organisasi atau perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan proses bisnis.
Sederhananya, mahasiswa sistem informasi dididik untuk memahami dan
memenuhi keinginan dan kebutuhan klien atau user akan sistem IT untuk
kepentingan bisnis atau organisasi.
45
2.6 Forum Diskusi
2.6.1 Forum
Forum merupakan tempat atau wadah untuk membicarakan
kepentingan bersama atau tempat pertemuan dan bertukar fikiran antar
pengguna. Forum ini merupakan tempat pengguna untuk mencari
informasi yang relevan dan memberikan masukan-masukan sesama antar
pengguna. Forum mempunyai aturan-aturan di dalamnya agar pengguna
bisa berbicara dengan sopan tanpa menyakiti hati pengguna lainnya,
forum juga mempunyai administrator atau bisa juga disebut dengan
moderator (Juari, 2013).
2.6.2 Forum Diskusi
Forum diskusi merupakan tempat untuk memberikan pendapat atau
mencari informasi yang akurat dan saling berbagi antar pengguna forum,
forum diskusi kelompok melibatkan lebih dari satu individu dalam
berdiskusi dalam sebuah forum. Forum diskusi menurut Ahmad Yani
dalam (Juari, 2013) adalah proses, pengetahuan, pembelajaran untuk
memberikan arti internalisasi nilai-nilai kepada perserta diskusi atau
melihat keadaan diskusi pada forum tersebut.
Forum diskusi menurut Kinciray dalam (Juari, 2013) juga
mempunyai aturan-aturan yang berlaku kepada penggunanya sesuai
forum tersebut yaitu:
1. Tidak bersinggung dengan kekerasan.
46
2. Tidak menggunakan huruf besar kecil pada tulisannya atau
seluruh kata.
3. Berdiskusi dalam suasana dewasa, saling menghargai dan tidak
menyerang pribadi-pribadi.
4. Moderator atau admin berhak melakukan penghapusan topik
diskusi ataupun respon yang ada tanpa penjelasan jika terlihat
topik diskusi yang ada bertentangan dengan aturan dan etika
forum yang ada.
5. Moderator berhak memblokir member ID yang secara nyata
mengganggu suasana diskusi yang ada.
Dari aturan-aturan di atas maka dapat disimpulkan bahwa forum
diskusi mempunyai aturan-aturan kepada penggunanya agar pengguna
tidak saling menyalahkan dalam berdiskusi demi menjaga kualitas forum
tersebut dan tidak ada saling mencela antar pengguna forum diskusi.
2.6.3 Forum Diskusi Online
Forum online adalah sebuah sarana komunikasi bagi
penggunanya, dimana di dalam forum tersebut terbagi menjadi poin-poin
dari forum itu, maksudnya di dalam forum tersebut ada pembagian
kategori yang dibuat untuk memudahkan penggunanya dalam
berinteraksi. Menurut (Juari, 2013) kegunaan dari forum online sendiri
sangat banyak, diantaranya pengguna bisa mencari informasi yang
pengguna butuhkan, khusunya forum online yang sudah besar dan sudah
47
sangat terkenal dengan jumlah pengguna yang banyak, banyak pilihan
yang bisa pengguna dapatkan dari informasi yang pengguna butuhkan
tersebut. Forum online juga biasa dijadikan tempat untuk bersilaturahmi
antar pengguna dan saling bersapa satu sama lain dalam melakukan
aktivitas yang berbeda di dalam sebuah forum online. Menurut Lisa
Sulistriyani dalam (Juari, 2013) forum online adalah sebuah sarana
komunitas di internet yang biasanya di bentuk dengan merekrut
pengguna untuk membahas topik-topik yang disukai masing-masing
pengguna pada bagian pembahasan di forum tersebut.
2.7 Pelayanan Akademik Program Studi
2.7.1 Pengertian Pelayanan Akademik
Dalam Undang-Undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi disampaikan bahwa bentuk lembaga pendidikan tinggi atau
perguruan tinggi meliputi Universitas, Institut, Sekolah Tinggi,
Politeknik, Akademi dan Akademi Komunitas. Stakeholder dalam
sebuah perguruan tinggi antara lain yayasan pengelola,
struktural/manajemen operasional, mahasiswa, masyarakat dan
pemerintah. Semua pihak tersebut saling membutuhkan sehingga perlu
diatur agar semua pihak bisa mendapatkan pelayanan dengan sebaik-
baiknya serta memuaskan semua pihak.
48
Menurut (Supriyanta, 2014) pelayanan akademik dalam
perguruan tinggi meliputi berbagai bentuk pelayanan diantaranya mulai
dari proses pendaftaran mahasiswa baru, jadwal kuliah, pelaksanaan
ujian, informasi hasil ujian, masalah pembayaran mahasiswa, data
mahasiswa yang aktif, kalender akademik dan lain-lain. Banyaknya
pihak yang terkait dengan kebutuhan yang berbeda-beda dan latar
belakang yang tidak sama harus dilayani semuanya dengan baik, cepat
dan lancar, sehingga tidak timbul masalah-masalah yang tidak
diinginkan. Jika terjadi masalah komunikasi saja, bisa menimbulkan
dampak yang besar, misalnya mahasiswa tidak tahu ada perubahan
jadwal ujian, maka dampaknya timbul protes dari mahasiswa.
Pelayanan akademik dalam pekerjaan teknis administrasi,
menurut (Lee & Kotler, 2011) setiap kegiatan yang ditawarkan dan
dilakukan baik secara fisik maupun logical dan pelayanan yang
ditawarkan oleh pihak akademik atau admisi kepada mahasiswa dan
civitas akademika yang lain, pada dasarnya tidak menghasilkan
kepemilikan.
2.7.2 Pelayanan Akademik Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta
Pada penelitian ini, peneliti berfokus hanya pada pengembangan
KMS pelayanan akademik di tingkat program studi, khususnya Program
Studi Sistem Informasi UIN Jakarta. Peneliti berfokus mengelola
informasi mengenai tata cara mendapatkan atau mengurus pelayanan-
pelayanan akademik yang memiliki hubungan dengan Kepala Program
49
Studi, seperti bagaimana proses pengajuan proposal laporan PKL, proses
apa saja yang harus dilalui dalam penyusunan laporan PKL, bagaimana
proses mengurus Kartu Rencana Studi (KRS), proses apa saja yang harus
dilalui dalam penyusunan skripsi dari awal hingga selesai, bagaimana
proses dalam melakukan pengulangan mata kuliah apabila ada yang tidak
lulus, serta pelayanan-pelayanan akademik yang mendukung kegiatan
perkuliahan seperti bagaimana proses-proses yang harus dilakukan untuk
melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL), bagaimana
mengurus perizinan ketidakhadiran dalam perkuliahan bagi organisasi,
bagaimana mengurus cuti kuliah, dan sebagainya.
2.8 Sistem Operasi Mobile
2.8.1 Android
Menurut (Arifianto, 2011), Android merupakan perangkat
bergerak pada sistem operasi untuk telepon seluler yang menggunakan
Linux. Android merupakan OS (Operating System) mobile yang tumbuh
di tengah OS lainnya yang juga berkembang dewasa ini. Akan tetapi, OS
yang ada ini berjalan dengan memprioritaskan aplikasi inti yang
dibangun sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi
pihak ketiga. Oleh karena itu, adanya keterbatasan dari aplikasi pihak
ketiga untuk mendapatkan data asli ponsel, berkomunikasi antar proses,
serta keterbatasan distribusi aplikasi pihak ketiga untuk paltform mereka.
Menurut (Irawan, Risa, & Noor, 2018), smartphone dengan OS
android memilik jumlah pengguna terbanyak saat ini. Android
50
merupakan sebuah sistem operasi berbasis Linux dan merupakan
perangkat seluler yang bersifat open source sehingga pengguna dapat
membuat aplikasi baru di dalamnya.
Saat ini, android memiliki beberapa versi, yaitu 1.5 (Cupcake), 1.6
(Donut), 2.0 (Eclair), 2.3 (Gingerbread), 3.0 (Honeycomb), 4.0 (Ice
Cream Sandwich), 4.1 (Jelly Bean), 4.4 (KitKat), 5.0 (Lollipop), 6.0
(Marshmallow), 7.0 (Nougat), 8.0 (Oreo), 9.0 (Pie), 10, dan yang terbaru
saat ini adalah versi 11.
2.9 Metode Pengumpulan Data
Menurut (Anwas & Sugiarti, 2020) metode pengumpulan data dapat
dibagi menjadi dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang dikumpulkan langsung dari sumber utama penelitian.
Sedangkan data sekunder adalah data yang sumbernya diambil dari penelitian
orang lain untuk tujuan yang berbeda.
Metode yang digunakan oleh peneliti dalam proses pengumpulan data
untuk proses analisis dalam penelitian ini yaitu:
2.9.1 Studi Pustaka
Studi Pustaka berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain
yang berkaitan dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada
situasi sosial yang diteliti, selain itu studi pustaka sangat penting dalam
melakukan penelitian, hal ini dikarenakan penelitian tidak akan lepas dari
literatur ilmiah (Anwas & Sugiarti, 2020).
51
2.9.2 Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah responden sedikit/kecil
(Anwas & Sugiarti, 2020).
2.9.3 Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, para ilmuan
hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia
kenyataan yang diperoleh melalui observasi, data itu dikumpulkan dan
sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga
benda-benda yang sangat kecil (proton dan electron) maupun yang
sangat jauh dapat diobservasi dengan jelas (Anwas & Sugiarti, 2020).
2.10 Rapid Application Development (RAD)
2.10.1 Definisi RAD
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengembangan
sistem Rapid Application Development (RAD). RAD adalah suatu
pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang
mencakup suatu metode pengembangan perangkat lunak. RAD secara
konseptual bertujuan mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan
52
dalam Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS) tradisional antara
perancangan dan penerapan sistem informasi (Kendall & Kendall, 2011).
Beberapa developers melihat RAD sebagai pendekatan yang
membantu dalam ecommerce baru, pada lingkungan sistem berbasis web,
yang merupakan status penggerak pertama dari suatu bisnis. Dengan kata
lain, untuk mengirimkan aplikasi ke web sebelum pesaing mereka, para
pebisnis mungkin ingin tim pengembang mereka bereksperimen dengan
RAD (Kendall & Kendall, 2011).
2.10.2 Tahapan-tahapan RAD
Terdapat tiga fase dalam RAD yang melibatkan analis dan
pengguna dalam tahap penilaian, perancangan, dan penerapan. Adapun
ketiga fase tersebut adalah requirements planning, design workshop, dan
implementation.
Menurut (Putra, Syahroni, Sari, & Gunawan, 2018) pada tahap
perencanaan atau requirements planning, peneliti mengumpulkan
informasi tentang gambaran umum perusahaan. Selain itu, peneliti juga
telah memulai proyek dengan membuat perencanaan mengenai apa saja
yang menjadi kebutuhan sistem yang menjelaskan tentang kebutuhan
bisnis, persyaratan, dan nilai dari sistem yang diusulkan. Model proses
bisnis dan fungsional yang dibuat dapat menghasilkan use case dan
activity diagram, model struktural telah menghasilkan objek potensial
dan class diagram, dan model perilaku telah menghasilkan sequence
53
diagram dan matriks Create Read Update Delete (CRUD). Selanjutnya
pada tahap desain, peneliti telah menyelesaikan desain sistem yang
meliputi desain database, desain input dan output, dan desain interface.
Desain database telah menghasilkan pemetaan objek domain masalah ke
dalam format RDBMS (Relational Database Management System),
skema database, dan spesifikasi database. Desain input dan output
menghasilkan perancangan input dan output dari sistem. Sedangkan
desain interface menghasilkan struktur menu dan rancangan antarmuka.
Tahap-tahap pengembangan aplikasi secara rinci dari tiap-tiap fase
pengembangan aplikasi adalah sebagai berikut (Kendall & Kendall,
2011):
1. Requirements Planning
Dalam fase ini, pengguna dan analis bertemu untuk
mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta
untuk mengidentifikasikan syarat-syarat informasi yang
ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase
ini adalah menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi pada
objek penelitian. Pada fase ini, dilakukan analisis sistem
berjalan, lalu dilakukan identifikasi masalah berdasarkan
analisis tersebut, lalu dari hasil identifikasi masalah tersebut,
dibuat analisis sistem usulan dan analisis kebutuhan sistem.
2. Workshop Design
54
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang
bisa digambarkan sebagai workshop. Analis dan programmer
dapat bekerja membangun dan menunjukkan representasi
visual desain dan pola kerja kepada pengguna. Pada fase ini
dilakukan perancangan proses, database, dan interface dari
sistem yang akan dibangun. Selama workshop desain RAD,
pengguna merespon prototype yang ada dan analis
memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan respon
yang diberikan oleh pengguna.
3. Implementation
Pada fase implementasi ini, programmer mengembangkan
desain suatu program yang telah disetujui oleh user dan analis.
Sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi terlebih dahulu
dilakukan proses pengujian terhadap program tersebut apakah
ada kesalahan atau tidak. Pada tahap ini user biasa memberikan
tanggapan akan sistem yang sudah dibuat serta mendapat
persetujuan mengenai sistem tersebut (Aswati, Ramadhan,
Firmansyah, & Anwar, 2018).
2.10.3 Kelebihan dan Kekurangan RAD
RAD memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai sebuah
metodologi pengembangan aplikasi. Beberapa keuntungan dalam
55
menggunakan metode RAD adalah sebagai berikut (Rosa &
Shalahuddin, 2011):
1. Proses pengiriman menjadi lebih mudah, hal ini dikarenakan
proses pembuatan lebih banyak menggunakan potongan-
potongan script.
2. Mudah untuk diamati karena menggunakan model prototype,
sehingga user lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan.
3. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses
desain ulang pada saat yang bersamaan.
4. Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan
bagian dari tim secara keseluruhan,
5. Mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan
karena cenderung mengabaikan kualitas.
6. Tampilan yang lebih standard dan nyaman dengan bantuan
software-software pendukung.
7. RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem seperti pada
umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan
kembali komponen yang ada (reusable object) sehingga
pengembang tidak perlu membuat dari awal lagi dan waktu
lebih singkat.
56
Dapat diketahui bahwa kekurangan penerapan metode RAD adalah
sebagai berikut (Kendall & Kendall, 2011):
1. Dengan metode RAD, analis berusaha mempercepat proyek
dengan terburu-buru.
2. Kelemahan yang berkaitan dengan waktu dan perhatian
terhadap detail. Aplikasi dapat diselesaikan secara lebih cepat,
tetapi tidak mampu mengarahkan penekanan terhadap
permasalahan-permasalahan perusahaan yang seharusnya
diarahkan.
3. RAD menyulitkan programmer yang tidak berpengalaman
menggunakan perangkat ini dimana programmer dan analis
dituntut untuk menguasai kemampuan-kemampuan baru
sementara pada saat yang sama mereka harus bekerja
menggunakan sistem.
2.10.4 Alasan Penggunaan RAD
Alasan Peneliti menggunakan metode pengembangan RAD, yaitu:
1. RAD dapat mempersingkat waktu, sehingga dapat
menghemat biaya yang dikeluarkan tanpa mengorbankan
kualitas sistem secara drastis.
2. RAD mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali
komponen yang ada (reusable object), sehingga peneliti tidak
57
perlu membuat dari awal lagi. Misalnya dalam hal coding
untuk fungsi input, penulis dapat menggunakan source code
yang sudah pernah dibuat pada sistem sebelumnya dan
penggunaan template yang sudah tersedia dan bisa digunakan
berulang-ulang.
3. Tahapan RAD dapat dimulai secara bersamaan dan berulang
tanpa harus menunggu satu tahapan itu harus selesai terlebih
dahulu.
Selain itu, menurut (Dennis et al., 2015) ada beberapa kriteria yang
dapat dijadikan dasar dalam melakukan pemilihan metodologi
pengembangan sistem, yang dipaparkan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Kriteria untuk Memilih Metodologi Pengembangan Sistem (Dennis
et al., 2015)
Dari kriteria tersebut, RAD Throwaway Prototyping mendapat
skor yang sangat baik pada aspek with unclear user requirements, with
unfamiliar technology, that are complex, dan cukup baik pada aspek with
58
a short time schedule. Sehingga, hal ini juga menjadi alasan saya
menggunakan metodologi pengembangan sistem RAD.
2.11 Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language adalah sebuah “bahasa” yang telah
menjadi standard dalam industri untuk visualisasi, merancang, dan
mendokumentasikan sistem peranti lunak. UML menawarkan sebuah standar
untuk merancang model sebuah sistem (Sugiarti, 2013). UML mempunyai
sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasikan menjadi diagram. Karena
ini merupakan sebuah bahasa, UML memiliki sejumlah aturan untuk
menggabungkan atau mengkombinasikan elemen-elemen tersebut.
Dengan UML, diagram dan spesifikasi dibuat, dipelajari, ditinjau, dan
dimodifikasi oleh tim dengan cara yang sama-sama dimengerti. Diagram dan
model ini mudah dijadikan sebagai alat pemodelan, juga disebut alat rekayasa
perangkat lunak berbasis komputer, untuk memungkinkan sekelompok
pengguna, analis, perancang, dan penguji untuk bekerja sama (Unhelkar,
2018).
2.11.1 Diagram UML
1. Use Case Diagram
59
Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara
sistem, sistem eksternal, dan pengguna. Dengan kata lain, use case
diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan
sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi
dengan sistem itu (Sugiarti, 2013).
Menurut (Unhelkar, 2018) use case diagram adalah model
persyaratan sistem pada tingkat tinggi. Use case diagram digunakan
untuk memvisualisasikan kasus penggunaan, sektor terkait, dan
interaksinya. Diagram itu sendiri bukanlah use case, melainkan visual
aktor dan sekelompok use case terkait. Model visual kasus penggunaan
memfasilitasi pemahaman proses bisnis dan bantuan dalam komunikasi
para pemangku kepentingan. Spesifikasi dan dokumentasi kasus
penggunaan yang ditunjukkan dalam diagram kasus penggunaan
membentuk inti dari pemodelan persyaratan.
Use case diagram bersifat behavioral-static. Ini karena use case
diagram membantu mengatur dan mengevaluasi persyaratan sistem
dalam ruang lingkup masalah. Aspek perilaku persyaratan tidak terlihat
dalam diagram use case. Karena hubungan antara dua use case, atau
antara actor dan use case, tidak merepresentasikan konsep waktu, use
case diagram dikategorikan sebagai diagram statis. Oleh karena itu,
kehati-hatian menjadi keharusan untuk mempertimbangkan diagram use
case yang menggambarkan aliran atau perilaku suatu sistem. Alur proses
60
adalah bagian dari dokumentasi tekstual dalam kasus penggunaan dan
diagram aktivitas terkait.
Penamaan pada use case didefinisikan sesederhana mungkin dan
mudah untuk dipahami. Ada dua hal utama dalam use case, yaitu aktor
dan use case (Seftiani, 2018).
1. Aktor: orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang
akan dibuat itu sendiri. Meskipun simbol dari aktor berbentuk
orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.
2. Use case: fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit
yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram (Sugiarti, 2013)
61
Gambar 2.2 Contoh Use Case Diagram
2. Activity Diagram
Activity diagram secara grafis digunakan untuk menggambarkan
rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity
diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan
dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari
action tersebut (Sugiarti, 2013).
63
Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram
3. Class Diagram
Class diagram digunakan untuk menggambarkan struktur dalam
objek sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun
sistem dan juga hubungan antara class object (Sugiarti, 2013).
Class diagram merupakan inti dari proses pemodelan objek. Class
diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-
kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa
yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut adalah variabel-
variabel yang mendeskripsikan properti dengan bentuk sebaris teks
dalam kelas tersebut, sedangkan metode adalah fungsi yang dimiliki oleh
64
kelas yang dalam class diagram dilambangkan menggunakan simbol-
simbol (Sugiarti, 2013).
Gambar 2.4 Contoh Class Diagram
4. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan perilaku objek pada use case
dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang
dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu, untuk
menggambarkan sequence diagram, maka harus diketahui objek-objek
yang terlibat di dalam sebuah use case beserta metode yang dimiliki kelas
yang diinstansi menjadi objek itu (Sugiarti, 2013).
66
2.12 Konsep Basis Data
2.12.1 Pengertian Basis Data
Database atau basis data adalah sekumpulan data yang saling
berhubungan, yang dirancang agar dapat memenuhi kebutuhan
informasi dari suatu organisasi (Connolly, Thomas, & Carolyn, 2014).
Menurut (Sutanta, 2011) basis data merupakan sekumpulan dari
bermacam-macam tipe record yang memiliki hubungan antar-record
dan rincian data terhadap objek tertentu.
Database digunakan untuk menangani sekumpulan data dalam
suatu sistem organisasi dalam hal pengolahan data seperti penyimpanan
data, mengubah data, dan menghapus data.
Dalam pembuatan basis data, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, diantaranya adalah penentuan model basis data yang
digunakan, perancangan sampai pembuatan basis data di dalam suatu
Database Management System (DBMS) yang sesuai dengan model
basis data yang dipilih. Komponen dari basis data diantaranya
(Fadhillah, 2019) :
1. Entity atau entitas: objek yang informasinya direkam.
2. Atribut atau field: keterangan yang dimiliki oleh entity.
3. Data Value: isi dari field/atribut.
4. Record atau Tuple: kumpulan dari data value yang
menginformasikan entity secara lengkap.
67
5. File: kumpulan dari record–record yang sejenis tetapi
berbeda data valuenya.
6. Database atau basis data: rangkaian file yang berelasi secara
logis dan terintegrasi, diorganisasi dan dipelihara sehingga
mampu menyajikan informasi yang dibutuhkan.
7. Database Management System (DBMS): basis data bersama
program pengelolanya.
2.13 Prototyping
2.13.1 Pengertian Prototyping
Prototyping adalah suatu teknik yang sangat berguna untuk
mengembangkan informasi tertentu mengenai syarat-syarat informasi
pengguna secara cepat. Dengan menggunakan prototyping, analis sistem
berupaya memperoleh reaksi awal dari para pengguna dan pihak
manajemen terhadap prototype, saran-saran pengguna terhadap
perubahan atau pemecahan masalah sistem yang dibuat prototypenya,
sehingga memungkinkan dilakukan inovasi mengenai prototype tersebut,
serta rencana-rencana revisi yang mendetail dengan bagian-bagian
sistem yang perlu dilakukan lebih dulu (Ali, 2012). Sebuah prototype
adalah versi awal dari sistem perangkat lunak yang digunakan untuk
mendemonstrasikan konsep-konsep, percobaan rancangan, dan
menemukan lebih banyak masalah dan solusi yang memungkinkan.
68
Sistem prototype memperbolehkan pengguna untuk mengetahui
bagaimana sistem berjalan dengan baik. Penggunaan metode prototyping
di dalam penelitian ini bertujuan agar peneliti mendapatkan gambaran
aplikasi yang akan dibangun melalui tahap pembangunan aplikasi
prototype terlebih dahulu yang akan dievaluasi oleh user (Pradipta,
Prasetyo, & Ambarsari, 2015).
Gambar 2.6 Metode Prototyping (Pradipta et al., 2015)
Gambar di atas menjelaskan bahwa metode prototyping dimulai
dengan mendengarkan kebutuhan dan masukan dari pengguna.
Pengembang dan pengguna bertemu dan bersama-sama menentukan
tujuan keseluruhan untuk perangkat lunak dan mengidentifikasi apapun
persyaratan yang diperlukan. Lalu pengembang membuat sebuah
gambaran tentang aplikasi yang selanjutnya dapat dipresentasikan
kepada pelanggan. Gambaran tersebut berfokus pada representasi aspek-
aspek aplikasi yang akan terlihat oleh pelanggan/pengguna. Beberapa
keunggulan dalam menggunakan metode prototyping :
69
1. Pengembang sistem dan pengguna saling berkomunikasi
khususnya dalam hal penyamaan persepsi terhadap
pemodelan sistem yang akan menjadi dasar pengembangan
sistem operasionalnya.
2. Pelanggan/pengguna ikut terlibat secara aktif dan
berpartisipasi dalam menentukan model sistem dan sistem
operasionalnya sehingga pelanggan/pengguna akan puas
karena sistem yang dibuat sesuai dengan keinginan dan
harapannya.
3. Sistem yang dibangun memiliki kualitas yang diinginkan
karena sesuai dengan kebutuhan yang ada.
2.14 Tools Pengembangan Perangkat Lunak
2.14.1 Figma
Figma adalah sebuah platform prototyping online dan kolaboratif.
Figma seperti campuran Sketch dan Photoshop, hanya saja online. Figma
menarik karena sumber daya kolaboratifnya secara real time. Designer
dapat bekerja bersama dari jarak jauh. Programmer dapat
menambah/menulis kode mereka sendiri dalam proyek yang terdapat
dalam Figma (Maioli, 2018).
Menurut (Aniendra, 2019) Figma memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan software UI design lain, yaitu:
70
1. Figma gratis untuk beberapa orang, namun untuk
menggunakan bersama dengan tim ada biaya $12 per bulan
per editor.
2. Siapa pun dapat membuka file Figma tanpa perlu melakukan
instalasi. Mereka pun bisa langsung meninjau dan menulis
komentar secara gratis.
3. Kecepatan dan performa bisa jauh lebih cepat saat mengedit
dan melihat file.
4. Dapat dijalankan di sistem operasi dan browser apapun.
5. Kolaborasi bisa berjalan secara real-time, demikian juga
ketika melakukan pembaruan file.
2.14.2 JavaScript
JavaScript adalah bahasa scripting kecil, ringan, berorientasi
objek yang ditempelkan pada kode HTML dan di proses di sisi client.
JavaScript digunakan dalam pembuatan website agar lebih interaktif
dengan memberikan kemampuan tambahan terhadap HTML melalui
eksekusi perintah di sisi browser. JavaScript dapat merespon perintah
user dengan cepat dan menjadikan halaman web menjadi responsif.
JavaScript memiliki struktur sederhana, kodenya dapat disisipkan pada
dokumen HTML atau berdiri sebagai satu kesatuan aplikasi (Yatini,
2014).
71
Semakin berkembangnya JavaScript, kini bahasa pemrograman
ini tidak hanya digunakan untuk keperluan pengembangan aplikasi
berbasis web saja, namun sudah digunakan untuk pengembangan aplikasi
mobile berbasis Android dan iOS dengan integrasi menggunakan
framework React Native.
2.14.3 JavaScript Object Notation
JSON adalah format pertukaran data yang ringan, mudah dibaca
dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan dibuat
(generate) oleh komputer. JSON merupakan format teks yang tidak
bergantung pada bahasa pemprograman apapun karena menggunakan
gaya bahasa yang umum digunakan oleh programmer keluarga C
termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python dll. Oleh karena
sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran-
data (Saduddin, 2019).
Menurut website resmi JSON pada (Saduddin, 2019), JSON terdiri
dari dua struktur :
1. Kumpulan pasangan nama/nilai. Pada beberapa bahasa, hal
ini dinyatakan sebagai objek (object), rekaman (record),
struktur (struct), kamus (dictionary), tabel hash (hash table),
daftar berkunci (keyed list), atau associative array.
72
2. Daftar nilai terurutkan (an ordered list of values). Pada
kebanyakan bahasa, hal ini dinyatakan sebagai larik (array),
vektor (vector), daftar (list), atau urutan (sequence).
Struktur-struktur data ini disebut sebagai struktur data universal.
Pada dasarnya, semua bahasa pemprograman modern mendukung
struktur data ini dalam bentuk yang sama maupun berlainan. Hal ini
pantas disebut demikian karena format data mudah dipertukarkan
dengan bahasa-bahasa pemprograman yang juga berdasarkan pada
struktur data ini (Saduddin, 2019).
Menurut website resmi JSON pada (Saduddin, 2019), JSON
menggunakan bentuk sebagai berikut:
1. Objek. Objek adalah sepasang nama/nilai yang tidak
terurutkan. Objek dimulai dengan { (kurung kurawal buka)
dan diakhiri dengan } (kurung kurawal tutup). Setiap nama
diikuti dengan : (titik dua) dan setiap pasangan nama/nilai
dipisahkan oleh , (koma).
2. Larik. Larik adalah kumpulan nilai yang terurutkan. Larik
dimulai dengan [ (kurung kotak buka) dan diakhiri dengan ]
(kurung kotak tutup). Setiap nilai dipisahkan oleh , (koma).
3. Nilai. Nilai (value) dapat berupa sebuah string dalam tanda
kutip ganda, atau angka, atau true atau false atau null, atau
73
sebuah objek atau sebuah larik. Struktur-struktur tersebut
dapat disusun bertingkat.
4. String. String adalah kumpulan dari nol atau lebih karakter
Unicode, yang dibungkus dengan tanda kutip ganda. Di
dalam string dapat digunakan backslash escapes "\" untuk
membentuk karakter khusus. Sebuah karakter mewakili
karakter tunggal pada string. String sangat mirip dengan
string C atau Java.
5. Angka. Angka pada JSON sangat mirip dengan angka di C
atau Java, kecuali format oktal dan heksadesimal tidak
digunakan.
2.14.4 React Native
React Native merupakan sebuah framework berbasis JavaScript
untuk membuat aplikasi berbasis mobile, baik untuk sistem operasi
android maupun iOS. React Native merupakan sekumpulan library
berbasis JavaScript yang dikembangkan oleh Facebook. Sintaks React
Native merupakan gabungan antara JavaScript dan XML yang dapat
disebut JSX (Eisenman, 2016). React Native merupakan framework yang
dikembangkan oleh Facebook pada tahun 2015. React Native dibuat
dengan tujuan memudahkan web developer untuk membuat aplikasi
berbasis mobile, baik itu Android maupun iOS. React Native memiliki
kemiripan dengan React untuk web (ReactJS) (Masiello & Friedmann,
74
2017). Dapat disimpulkan bahwa React Native merupakan sebuah
framework berbasis JavaScript yang dapat digunakan untuk membuat
atau mengembangkan aplikasi berbasis mobile untuk sistem operasi
android dan iOS.
2.14.5 Google Firebase
Menurut Evangelist pada (Sonita & Fardianitama, 2018), Firebase
adalah penyedia layanan cloud dengan back-end sebagai layanannya.
Perusahaan ini berbasis di San Fransisco, California. Firebase membuat
sejumlah produk untuk pengembangan aplikasi mobile ataupun web.
Firebase didirikan oleh Andrew Lee dan James Tamplin pada tahun 2011
dan diluncurkan dengan cloud database secara realtime di tahun 2012.
Produk utama dari Firebase yakni suatu database yang menyediakan API
(Application Programming Interface) yang memungkinkan pengembang
menyimpan dan mensinkronisasi data melalui multiple client.
Perusahaan ini diakusisi oleh Google pada Oktober 2014. Firebase
memiliki banyak library yang memungkinkan untuk melakukan integrasi
layanan dengan Android, iOS, JavaScript, Java, Objective-C dan
NodeJS. Database Firebase juga bisa diakses melalui REST API. REST
API tersebut menggunakan protokol Server-Sent Event dengan membuat
koneksi HTTP untuk menerima push notification dari server.
Pengembang menggunakan REST API untuk post data dalam Firebase
client library yang sudah diterapkan pada aplikasi yang dibangun yang
akan mengambil data secara realtime.
75
Menurut (Saduddin, 2019) Firebase Database merupakan
penyimpanan basis data non-SQL yang memungkinkan pengembang
untuk menyimpan beberapa tipe data. Tipe data itu antara lain String,
Long, dan Boolean. Data pada Firebase Database disimpan sebagai
objek JSON tree. Tidak seperti basis data SQL, tidak ada tabel dan baris
pada basis data non-SQL. Ketika ada penambahan data, data tersebut
akan menjadi node pada struktur JSON. Node merupakaan simpul yang
berisi data dan bisa memiliki cabang-cabang berupa node lainnya yang
berisi data pula. Proses pengisian suatu data ke Firebase database dikenal
dengan istilah push.
Selain database, Firebase menyediakan beberapa layanan lainnya
yang juga dimanfaatkan dalam pengembangan aplikasi ini. Layanan
tersebut antara lain Authentication dan Storage. Layanan Firebase
Storage memiliki konsep seperti sebuah penyimpanan awan atau cloud
storage yang memungkinkan pengembang untuk mengunggah atau
mengunduh sebuah berkas (Saduddin, 2019).
76
Gambar 2.7 Arsitektur Sistem Firebase (Sonita & Fardianitama, 2018)
Pengembang juga dapat menggunakan database ini untuk
mengamankan data menggunakan server Firebase dengan fitur rules
yang ada.
2.15 Pengujian Sistem
Pengujian adalah seperangkat aktivitas yang direncanakan sebelumnya
dan diselenggarakan secara sistematis. Untuk melakukan pengujian, template
(seperangkat langkah-langkah berisikan teknik desain kasus pengujian
khusus dan metode pengujian) pengujian perangkat lunak harus didefinisikan
untuk proses-proses dari perangkat lunak. Ada banyak jenis dari pengujian,
diantaranya white box dan black box (Husna, 2019).
77
2.15.1 Pengujian Black Box
Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan
perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para
tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak
hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing
di bagian luar (Soetam, 2011). Pengujian dengan menggunakan black
box testing berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.
Dengan demikian, pengujian black box memungkinkan perekayasa
perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang
sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu
program. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam
kategori sebagai berikut (Pressman, 2012):
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
2. Kesalahan interface.
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses ke database
eksternal.
4. Kesalahan kinerja.
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
Langkah pertama pada pengujian black box adalah memahami
objek yang dimodel di dalam perangkat lunak dan hubungan yang akan
menghubungkan objek tersebut, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan sederatan pengujian yang membuktikan bahwa semua objek
78
memiliki hubungan yang diterapkan satu dengan yang lainnya. Dengan
kata lain, pengujian perangkat lunak ini dimulai dengan membuat grafik
dari objek-objek yang penting dan hubungan objek-objek serta kemudian
memikirkan sederetan pengujian yang akan mencakup grafik tersebut
sehingga masing-masing objek dan hubungan digunakan dan kesalahan
ditemukan (Pressman, 2012).
Teknik black box dapat dilakukan pada kasus pengujian yang
memenuhi kriteria berikut:
1. Kasus pengujian yang mengurangi, dengan jumlah yang lebih
besar dari satu, jumlah kasus pengujian tambahan yang
direncanakan untuk mencapai pengujian yang wajar.
2. Kasus pengujian untuk mengetahui ada tidaknya kelas
kesalahan, bukan hanya kesalahan yang terkait dengan
pengujian spesifik yang ada.
2.15.2 Pengujian White Box
Pengujian White Box merupakan metode desain test case yang
menggunakan struktur kontrol desain prosedur untuk memperoleh test
case (Pressman, 2012). Test case dapat diperoleh dengan :
1. Menjamin bahwa semua independent pada suatu modul telah
digunakan minimal satu kali.
2. Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan false.
79
3. Mengeksekusi semua loop dalam batasannya dan pada batas
operasionalnya.
4. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin
validitasnya.
Salah satu teknik yang digunakan dalam pengujian white box
adalah Pengujian Jalur Dasar (Path Base Test), yaitu pengujian yang
memungkinkan penguji untuk mengukur kompleksitas logika dari desain
prosedural dan menggunakannya sebagai petunjuk dalam menetapkan
rangkaian jalur yang dieksekusi. Test case diturunkan untuk menguji
rangkaian dasar yang mampu untuk melakukan eksekusi pernyataan-
pernyataan dalam program, setidaknya satu kali selama pengujian
(Pressman, 2012).
(Nidhra & Dondeti, 2012) menyatakan bahwa teknik-teknik yang
digunakan dalam pengujian white box dikelompokkan menjadi dua, yaitu
teknik pengujian white box statis dan struktural. Pengujian white box
statis hanya mengikutsertakan kode sumber dari produk dan bukannya
binary atau executable, pengujian white box statis dilakukan sebelum
kode dieksekusi atau komplit. Pengujian ini hanya dilakukan oleh orang-
orang tertentu untuk menemukan kecacatan dalam kode. Tujuan utama
dari pengujian statis adalah untuk mengecek kode sesuai dengan
persyaratan fungsional, desain, standar pengkodean, semua
fungsionalitas yang ditemukan, dan penanganan kesalahan. Beberapa
80
teknik dari pengujian white box adalah desk checking, panduan kode, dan
inspeksi formal.
2.15.3 Alasan Penggunaan Pengujian
Alasan peneliti menggunakan pengujian black box, yaitu:
1. Pada black box testing terdapat uji coba validasi, dimana sistem
dapat dikatakan berhasil jika fungsi-fungsi yang ada pada
sistem ini dapat sesuai dengan apa yang diinginkan pengguna.
2. Pada black box testing tidak memakan waktu yang lama
dibandingkan dengan pengujian menggunakan metode white
box yang memakan waktu lama karena harus memeriksa
prosedural dari awal dan coding satu persatu untuk memastikan
tidak akan terjadi kesalahan pada sistem.
3. Pada black box testing kita dapat menggunakan use case
diagram serta skenario yang dikembangkan serta analisis
sebagai panduan, apakah keluaran sesuai dengan harapan serta
kebutuhan pengguna.
4. Dengan black box testing, pengguna akan menjalankan aplikasi
secara langsung dan pengembang akan mencatat setiap
masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna. Lalu
pengguna dapat merasakan atau menilai, apakah aplikasi ini
bersifat user friendly atau pengguna merasa kesulitan dalam
mengoperasikan aplikasi ini.
81
5. Pada black box testing peneliti tidak perlu tahu apa yang
sesungguhnya terjadi dalam sistem, yang kita uji adalah masukan
serta keluarannya. Artinya, dengan berbagai masukan yang kita
berikan, apakah sistem memberikan keluaran seperti yang kita
harapkan.
2.16 Penelitian Sejenis
Terdapat sepuluh penelitian sejenis yang telah dipelajari untuk
melakukan penelitian ini. Adapun penelitian-penelitian sejenis tersebut
adalah sebagai berikut.
Penelitian sejenis yang pertama berjudul “Rancang Bangun Knowledge
Management System Materi Kuliah Mahasiswa Program Studi Sistem
Informasi (Studi Kasus Perguruan Tinggi Negeri Se-DKI Jakarta)” oleh
(Husna, 2019). Penelitian ini bertujuan mengembangkan KMS materi kuliah
mahasiswa sistem informasi yang memberikan layanan sharing pengetahuan
yang mudah diakses oleh mahasiswa secara efektif dan efisien. Penelitian ini
menghasilkan KMS materi perkuliahan mahasiswa sistem informasi antar
perguruan tinggi negeri di DKI Jakarta, yang dapat mendistribusikan baik
pengetahuan tacit, maupun eksplisit diantara mahasiswa.
Penelitian sejenis yang kedua berjudul “Perancangan Knowledge
Center untuk Mahasiswa pada Kalbis Institute Berbasis Website” oleh
(Fryonanda et al., 2018). Penelitian ini bertujuan untuk merancang KMS yang
menunjang kegiatan riset berjalan dengan efektif dan efisien pada Kalbis
Institut. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah KMS yang mendukung
82
aktivitas riset pada Kalbis Institut, seperti kegiatan penciptaan pengetahuan
baru, penemuan pihak tertentu, dan diskusi.
Penelitian sejenis yang ketiga berjudul “Berbagi Bahan Belajar Online
untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogis dan Profesional Dosen” oleh
(Sugiarti, 2014). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kompetensi
dosen dalam rangka merancang platform sharing bahan belajar online untuk
meningkatkan kompetensinya, khususnya kompetensi pedagogik dan
profesional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dosen masih kurang
menguasai kompetensi pedagogik terutama aspek menguasai teori belajar dan
prinsip pembelajaran, kompetensi profesional terutama aspek kurang
menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan. Kompetensi
yang termasuk kategori cukup adalah aspek mengembangkan kurikulum yang
terkait dengan bidang pengembangan yang diajarkan kepada anak didik,
menyelenggarakan kegiatan yang mendidik, memanfaatkan hasil penilaian
dan evaluasi, serta aspek tindakan reflektif.
Penelitian sejenis yang keempat berjudul “Rancang Bangun Knowledge
Management System Bahan Ajar Online dalam Meningkatkan Kompetensi
Guru MTS Negeri 2 Pamulang” oleh (Sugiarti & Sulaeman, 2015). Penelitian
ini bertujuan untuk mengimplementasikan Knowledge Management System
bahan ajar dalam meningkatkan kompetensi guru MTs Negeri 2 Pamulang.
Penelitian ini menghasilkan KMS sharing knowledge sebagai sumber belajar
untuk meningkatkan kompetensi guru yang mudah dipahami. Khususnya
peningkatan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional bagi guru
83
MTs. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi model penerapan
Knowledge Management System untuk sistem pembelajaran pada MTs.
Penelitian sejenis yang kelima berjudul “A Study of Knowledge
Management Systems Processes and Technology in Open and Distance
Education Institutions in Higher Education” oleh (Altinay, Altinay, Dagli, &
Altinay, 2019). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil
evaluasi implementasi pendidikan jarak jauh pada institusi yang
menerapkannya, apa saja kelebihan dan kekurangan dari pendidikan jarak
jauh, serta seberapa pentingkah penerapan pendidikan jarak jauh tersebut
diterapkan dalam perguruan tinggi. Penilitian ini menghasilkan kesimpulan
yaitu pendidikan jarak jauh berbasis teknologi sangat diminati para responden
dan diyakini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan serta dapat
dipermanenkan. Dalam hasil evaluasinya, penerapan teknologi pada
pendidikan jarak jauh cenderung masih kurang memadai, masih diperlukan
teknologi baru yang harus terus dikembangkan.
Penelitian sejenis yang keenam berjudul “Knowledge Management
untuk Peningkatan Pelayanan Akademik pada Perguruan Tinggi” oleh
(Supriyanta, 2014). Penelitian ini bertujuan untuk mencapai kepuasan semua
pihak yang terkait dalam pelayanan akademik dan tercapainya visi misi
lembaga pendidikan dalam hal pelayanan akademik dengan cara yang efektif
dan efisien. Hasil dari penelitian ini adalah terciptanya sebuah konsep
Knowledge Management yang dapat meningkatkan pelayanan akademik di
perguruan tinggi.
84
Penelitian sejenis yang ketujuh berjudul “University Libraries: Step
Towards A Web Based Knowledge Management System” oleh (Rah, Gul, &
Wani, 2010). Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan
perpustakaan universitas untuk memudahkan pengurus perpustakaan maupun
penggunanya dengan menerapkan KMS berbasis web. Penelitian ini
menghasilkan rancangan KMS berbasis web untuk perpustakaan universitas
secara umum.
Penelitian sejenis yang kedelapan berjudul “The Impact of Knowledge
Management System Quality on The Usage Continuity and Recommendation
Intention” oleh (Budiardjo, Pamenan, Hidayanto, Meyliana, & Cofriyanti,
2017). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengetahuan kualitas
KMS sesuai keinginan penggunanya. Hasil dari penelitian ini menghasilkan
kesimpulan bahwa kegunaan dari KMS menjadi faktor utama yang
mempengaruhi kepuasan dan kepercayaan pengguna serta niat menggunakan
sistem secara berkelanjutan. Kegunaan itu sendiri terbukti dapat dipengaruhi
oleh kualitas sistem dan kualitas informasi yang disediakan oleh KMS.
Penelitian sejenis yang kesembilan berjudul “The Impact of Knowledge
Management System on Student Performance (A Case Study of the University
of Delhi)” oleh (Jain & Gupta, 2019). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui seperti apa pengaruh KMS pada kinerja pelajar di salah satu
perguruan tinggi di India, yaitu University of Delhi. Penelitian ini
menghasilkan kesimpulan bahwa KMS memiliki pengaruh yang besar pada
kinerja pelajar, serta memberikan rekomendasi bagaimana memanfaatkan
85
KMS untuk meningkatkan kinerja atau performa dari pelajar berdasarkan tes
yang telah dilakukan.
Penelitian sejenis yang terakhir berjudul “Prototype Knowledge
Management System Materi Perkuliahan (Studi Kasus Politeknik LP3I
Jakarta)” oleh (Kuswandi, 2016). Penelitian ini bertujuan membuat prototype
sebuah media bagi tiap-tiap dosen pengajar dalam membagi knowledge yang
dimiliki agar kemampuan dan pengetahuan para dosen dapat mendekati satu
sama lainnya. Dalam masalah ini dapat digunakan sebuah knowledge
management system untuk mengatur knowledge yang dimiliki oleh tiap dosen
pengajar. Penelitian ini menghasilkan sebuah prototype Knowledge
Management System (KMS) yang dapat memberikan solusi dalam upaya
meningkatkan budaya sharing para dosen pengajar pada Politeknik LP3I
Jakarta khususnya program studi Manajemen Informatika.
Kesimpulannya, seluruh penelitian sejenis tersebut dijadikan referensi
pada penelitian ini. Penelitian sejenis tersebut dipilih berdasarkan tema,
metode, dan objek penelitian yang memiliki hubungan dengan penelitian ini.
86
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode yang mendukung.
Adapun metode-metode tersebut adalah observasi, wawancara, dan studi
pustaka.
3.1.1 Observasi
Dalam mengumpulkan dan menggali informasi yang dibutuhkan
dalam pengembangan sistem yang akan dilakukan pada penelitian ini,
peneliti menggunakan metode observasi. Kegiatan observasi dilakukan
pada 9, 10, 11 dan 12 Desember 2019 dengan mengamati dan menjalani
secara langsung kegiatan perkuliahan, mengamati proses bagaimana
mendapatkan materi kuliah, bagaimana proses berbagi materi kuliah,
bagaimana mendapatkan informasi terkait prosedur-prosedur pelayanan
akademik program studi, serta bagaimana mahasiswa-mahasiswa
maupun dosen dapat saling berbagi pengetahuan dan bertukar pendapat
dalam memecahkan masalah-masalah terkait kegiatan-kegiatan
perkuliahan.
87
Pada tahap ini, peneliti mendapat hasil berupa:
1. Bagaimana mahasiswa mendapatkan materi-materi kuliah
atau bacaan-bacaan yang mendukung materi perkuliahan
yang digunakan dalam kegiatan belajar.
2. Bagaimana mahasiswa mengetahui prosedur dalam
pelayanan-pelayanan akademik Program Studi Sistem
Informasi UIN Jakarta.
3. Bagaimana mahasiswa dapat saling berbagi informasi dalam
mencari solusi permasalahan-permasalahan pada kegiatan
perkuliahan.
4. Prosedur yang sedang berjalan dalam mengelola materi
perkuliahan bagi mahasiswa sistem informasi UIN Jakarta.
3.1.2 Wawancara
Dalam menggali informasi mengenai tujuan, pendapat, prosedur
informal, serta kebutuhan sistem terkait proses penyebaran pengetahuan
dalam memperoleh materi perkuliahan untuk mahasiswa yang juga dapat
digunakan sebagai bahan ajar untuk dosen, mendapatkan informasi
prosedur-prosedur pelayanan akademik Program Studi Sistem Informasi,
bertukar pendapat dan berbagi informasi dan pengetahuan mengenai
kegiatan-kegiatan perkuliahan, peneliti melakukan wawancara melalui
zoom meeting dengan 5 orang mahasiswa sistem informasi UIN Jakarta,
yaitu Rizki Ramadhan, Taufan Yogi Adam, Rivaldi Zidan pada hari
88
Sabtu, 11 Juli 2020, lalu Ridho Dhafi Fauzan dan Nasirudin Sabiq pada
hari Rabu, 14 Oktober 2020. Selain itu saya juga mewawancarai salah
satu dosen program studi sistem informasi UIN Jakarta, yaitu bapak
Nuryasin, M. Kom pada hari Selasa, 22 Desember 2020, serta staf
program studi sistem informasi UIN Jakarta, yaitu Amanda Yulistiara
Adhanty pada hari Sabtu, 19 Desember 2020. Dari wawancara tersebut,
dihasilkan informasi mengenai tujuan, pendapat, prosedur informal, serta
kebutuhan knowledge management system yang akan dibangun.
3.1.3 Studi Pustaka
Peneliti menggunakan metode studi pustaka dalam mengumpulkan
data dan informasi dari penelitian sejenis yang dapat mendukung
penelitian ini. Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan data,
informasi, serta memahami penelitian terdahulu yang bersumber dari
buku-buku referensi, skripsi penelitian sejenis, dan jurnal-jurnal
penelitian sejenis.
Berdasarkan penelitian sejenis yang sudah dibahas pada bab
sebelumnya, terdapat beberapa kelebihan dari sistem yang akan dibuat
oleh peneliti, yaitu KMS yang peneliti bangun dapat memberikan
layanan dengan fokus ruang lingkup knowledge di tingkat program studi,
yang dapat digunakan baik oleh mahasiswa maupun dosen.
KMS yang dibangun peneliti berfokus pada sharing knowledge
mengenai materi kuliah, pusat informasi prosedur pelayanan prodi, serta
89
wadah diskusi yang dapat menghasilkan knowledge dari hasil diskusi
tersebut. Knowledge yang dikelola dan didistribusikan oleh KMS ini
dapat dikendalikan kualitasnya oleh pihak program studi, dikarenakan
setiap data yang masuk harus diverifikasi terlebih dahulu oleh pihak
program studi. Lalu, KMS yang dibangun pada penelitian ini
menggunakan model knowledge conversion Nonaka dan Takeuchi pada
tahap refine dengan siklus KM Zack dan Meyer. Selain itu, KMS ini juga
dibangun pada platform android yang memudahkan setiap penggunanya
dalam melakukan akses KMS kapanpun dan di manapun.
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengembangan
sistem Rapid Application Development (RAD).
3.2.1 Perencanaan Kebutuhan
Pada tahap ini, peneliti melakukan komunikasi dengan beberapa
mahasiswa sistem informasi UIN Jakarta sebagai pengguna untuk
melakukan identifikasi masalah-masalah yang terjadi, serta kebutuhan
informasi terkait aktivitas perkuliahan mereka, terutama yang memiliki
hubungan dengan materi perkuliahan dan bahan ajar, prosedur pelayanan
akademik, serta cara bertukar pengetahuan atau informasi. Hal-hal
tersebut diidentifikasi dengan fokus pada masalah-masalah yang mereka
alami dalam mencapai tujuan-tujuan terkait beberapa hal yang
90
disebutkan sebelumnya. Hasil perencanaan yang didapat dari komunikasi
antara peneliti dengan beberapa mahasiswa sistem informasi UIN Jakarta
adalah:
1. Gambaran umum Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta,
urgensi keilmuan, profil lulusan, dan capaian pembelajaran.
2. Analisis Sistem Berjalan. Menggambarkan bagaimana proses
menangkap, menyimpan, dan mendistribusikan materi
perkuliahan sistem informasi dan bahan ajar, prosedur-
prosedur pelayanan akademik Program Studi Sistem Informasi,
serta bagaimana proses berbagi informasi atau pengetahuan
antar mahasiswa terkait kegiatan-kegiatan perkuliahan yang
berjalan selama ini.
3. Identifikasi Masalah. Mengidentifikasi masalah dalam
manajemen pengetahuan/materi kuliah dan bahan ajar,
prosedur pelayanan akademik program studi, dan bertukar
informasi serta pengetahuan mengenai kegiatan-kegiatan
perkuliahan pada mahasiswa dan dosen sistem informasi UIN
Jakarta.
4. Analisis Sistem Usulan. Menggambarkan pemrosesan
pengetahuan pada KMS yang dibuat peneliti, menggunakan
siklus KM Zack dan Meyer dengan model knowledge
conversion Nonaka dan Takeuchi. Dimana pada tahapan siklus
91
KM pertama, yaitu acquire dilakukan pembahasan mengenai
dari mana saja pengetahuan dan informasi itu diperoleh, yaitu
pengetahuan mengenai materi kuliah, dan forum diskusi
didapatkan dari mahasiswa dan dosen, sedangkan prosedur
pelayanan program studi didapat dari pihak program studi.
Selanjutnya, pada tahap refine pengetahuan dan informasi
tersebut dilakukan penyempurnaan dengan proses penyaringan
melalui validasi dari admin, lalu juga pengetahuan dan
informasi tersebut dikelompokkan ke kategori-kategori
tertentu. Lalu, dihasilkan knowledge baru dari forum diskusi.
Setelah itu, tahap store, dimana pengetahuan dan informasi
yang sudah disempurnakan akan disimpan ke dalam database
KMS. Lalu, tahap distribute, dimana pengetahuan dan
informasi yang telah disimpan dapat diakses oleh mahasiswa
maupun dosen. Dan tahap terakhir yaitu present. Pada tahap ini
pengetahuan dan informasi yang dapat diakses dapat juga
ditampilkan kepada mahasiswa maupun dosen.
5. Analisis Kebutuhan Sistem. Mengusulkan spesifikasi
kebutuhan sistem yang diusulkan berdasarkan identifikasi
masalah yang ditemukan sebelumnya.
3.2.2 Tahap Perancangan Desain
Pada tahap ini, dilakukan perancangan dan perbaikan-perbaikan
dari knowledge management system untuk Program Studi Sistem
92
Informasi UIN Jakarta dengan menggunakan tools Unified Modeling
Language (UML), dengan tahap-tahap sebagai berikut:
a. Membuat Use Case Diagram.
b. Membuat Activity Diagram.
c. Membuat Sequence Diagram.
d. Membuat Class Diagram.
e. Mapping database.
f. Membuat matriks CRUD (Create Read Update Delete).
g. Membuat spesifikasi database.
h. Merancang skema database.
i. Perancangan struktur menu.
j. Rancangan User Interface (UI).
3.2.3 Tahap Implementasi
Pada tahap ini, dilakukan proses pengujian dari knowledge
management system untuk Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta
sebelum dilakukan pengaplikasian/publikasi sistem. Implementasi yang
dilakukan diantaranya:
a. Membangun sistem menggunakan framework React Native
dengan bahasa pemrograman JavaScript dan Google Firebase
sebagai database.
93
b. Menguji sistem dengan menggunakan black-box testing. Hal
ini dirasa tepat karena sistem yang dibangun oleh peneliti
merupakan sistem yang melibatkan user secara langsung
dimana user yang bersangkutan tidak perlu memahami proses
pengkodeannya tetapi cukup dilakukan pengujian dibagian luar
dengan melakukan pendefinisian kumpulan kondisi input dan
pengujian pada spesifikasi fungsional sistem saja.
95
3.3.1 Proses Knowledge Management System
Pada proses pengelolaan pengetahuan pada penelitian ini
menggunakan siklus KM Zack dan Meyer yang terdiri dari beberapa
tahapan sebagai berikut:
3.3.1.1 Acquire.
Di tahap ini dilakukan penginputan informasi ataupun pengetahuan
berupa materi kuliah ataupun diskusi terkait perkuliahan oleh mahasiswa
dan dosen, sedangkan untuk prosedur pelayanan program studi diinput
oleh pihak progam studi.
3.3.1.2 Refine.
Di tahap ini, pengetahuan dan informasi yang telah diinput
dilakukan penyaringan dengan proses validasi dan penyempurnaan
menggunakan model konversi pengetahuan Nonaka dan Takeuchi atau
biasa disebut SECI, yang terdiri dari 4 dimensi, yaitu:
A. Socialization, terjadi konversi pengetahuan dari tacit ke tacit, di
mana pengetahuan dalam bentuk pengalaman dan pemahaman yang
dimiliki mahasiswa atau dosen dapat dibagikan ke mahasiswa
ataupun dosen lain. Dalam hal ini pengetahuan yang diberikan pada
forum diskusi dapat dibagikan ke mahasiswa atau dosen lain.
B. Externalization, terjadi konversi pengetahuan dari tacit ke explicit, di
mana pengetahuan yang berupa pengalaman dan pemahaman
tersebut didokumentasikan, sehingga memiliki bentuk nyata,
96
biasanya dalam bentuk tulisan, gambar, video, ataupun hal lain.
Dalam hal ini, materi kuliah yang diinput dapat dipost ke dalam
KMS.
C. Combination, terjadi konversi pengetahuan dari explicit ke explicit.
Di mana pengetahuan yang telah terdokumentasi dapat ditingkatkan
kualitasnya dengan cara melakukan pengkategorian pengetahuan
ataupun penciptaan pengetahuan baru, hal ini terjadi pada forum
diskusi yang sudah dibuat, dapat diproses menjadi knowledge
diskusi, di mana setiap forum diskusi akan diambil judul pertanyaan
beserta jawaban terbaiknya, lalu dikelompokkan berdasarkan
kategori diskusi, sehingga apabila dilakukan pencarian knowledge
diskusi, sistem dapat memunculkan knowledge apa saja yang
dihasilkan dari tiap forum diskusi.
D. Internalization, terjadi konversi pengetahuan dari explicit ke tacit. Di
mana pengetahuan yang yang ada di dalam KMS tersebut dapat
dijadikan mahasiswa ataupun dosen sebagai bahan referensi ataupun
bahan ajar, sehingga dapat dipelajari dan dipahami sehingga
menciptakan pemahaman bagi mahasiswa ataupun dosen tersebut,
dan nantinya pengetahuan yang sudah dipahami tersebut dapat ia
terapkan dalam melakukan kegiatan, tugas, ataupun pengambilan
keputusan.
97
Gambar 3.3 Flowchart Pemrosesan Knowledge dan Informasi pada KMS
3.3.1.3 Store.
Di tahap ini, pengetahuan dan informasi yang sudah
disempurnakan tersebut disimpan ke dalam database KMS.
3.3.1.4 Distribute.
Pada tahap ini, pengetahuan dan informasi yang sudah disimpan
dapat dibagikan ke seluruh mahasiswa dan dosen melalui KMS, dalam
hal ini, pengetahuan tersebut dipost ke dalam KMS.
98
3.3.1.5 Present.
Pada tahap ini, pengetahuan dan informasi dapat diakses dan
digunakan oleh mahasiswa dan dosen.
99
BAB IV
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Sebagaimana yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, pada bab ini akan
dijelaskan apa saja yang dilakukan peneliti pada setiap tahapan mulai dari
requirements planning, workshop design, dan implementation.
4.1 Requirements Planning
4.1.1 Gambaran Umum Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta
UIN Jakarta merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
yang menyelenggarakan Program Studi Sistem Informasi tingkat sarjana
(S1) di Indonesia. Berikut ini adalah visi, misi, tujuan, gelar akademik,
profil lulusan, capaian program dan kurikulum daftar mata kuliah dari
Program Studi Sistem Informasi di UIN Jakarta.
A. Visi
Menjadi Prodi Sistem Informasi (SI) terkemuka secara
internasional dan meluluskan sarjana SI yang profesional di bidangnya
dan mampu mengintegrasikan kaidah keilmuan SI, norma dan etika
keislaman serta keindonesiaan pada tahun 2020.
B. Misi
a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran di bidang SI yang
dilandasi norma dan etika keislaman dan keindonesiaan serta
memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan global.
100
b. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan di bidang SI
dengan mengintegrasikan dengan kaidah keilmuan SI, norma
dan etika keislaman dan keindonesiaan.
c. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup
masyarakat melalui penerapan bidang SI.
C. Tujuan
Menghasilkan Sarjana Sistem Informasi (S.Kom) yang memiliki
pemahaman teori dan metode di bidang SI, profesionalitas, integritas,
serta etika dan sikap islami sehingga mampu menganalisis dan
memecahkan berbagai persoalan di bidang SI yang bermanfaat bagi
peningkatan kualitas hidup masyarakat.
D. Gelar Akademik
S. Kom
E. Profil Lulusan
a. Arsitek Sistem Informasi
b. Analis Bisnis/Sistem Analis
c. Project Manager/Manajer Proyek Sistem Informasi
d. Auditor Sistem Informasi
e. Enterpreneur di bidang IT/IS
101
f. Spesialis sistem informasi di bidang ekonomi dan bisnis
syariah, layanan bisnis spasial, industri, dan pemerintahan.
F. Capaian Program (Program Outcomes)
Menghasilkan mahasiswa yang memiliki:
a. Pengetahuan teori dan metodologi sistem informasi sehingga
dapat melakukan penelitian dan pengembangan yang berkaitan
dengan aplikasi dalam bidang Sistem Informasi yang
bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.
b. Kemampuan menciptakan sebuah proses pembelajaran sistem
informasi yang mengacu kepada pencapaian Total Quality
Management (TQM).
c. Kemampuan analisis dan menguasai teknik optimasi sistem
perangkat lunak, perancangan dan implementasi dalam aplikasi
perangkat lunak sistem informasi (Sistem Informasi Geografis,
Sistem Informasi Korporasi, dan Sistem Informasi Bisnis
Syariah) yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup
masyarakat.
d. Kemampuan untuk merencanakan dan mengembangkan suatu
proyek sistem informasi sebagai seorang project manager untuk
sebuah organisasi atau sebuah komunitas berdasarkan kaidah
manajemen proyek.
102
e. Kemampuan melakukan rekayasa perangkat lunak dan
mengoptimalkan kinerja perangkat lunak dalam suatu proyek
sistem informasi untuk organisasi yang kompleks dengan
keterikatan infrastruktur (perangkat keras dan perangkat lunak),
struktur organisasi, proses dan prosedur, kebijakan dan
keputusan serta SDM dan budaya yang beragam.
f. Landasan moral islami yang terejawantahkan dalam sikap dan
integritasnya dalam melakukan pengembangan di bidang sistem
informasi serta melandasi prinsip pembelajaran seumur hidup.
g. Kemampuan beradaptasi dengan suatu dunia informasi dalam
implementasi sistem informasi secara efisien dan efektif di
dalam sebuah organisasi atau tatanan komunitas lainnya.
G. Kurikulum Daftar Mata Kuliah
Adapun daftar mata kuliah yang dimuat dari kurikulum yang
digunakan pada Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta diuraikan
oleh Tabel 4.1.
103
Tabel 4.1 Kurikulum Materi Perkuliahan Program Studi Sistem Informasi UIN
Jakarta
KODE MATA KULIAH SKS
SEMESTER I
BHS 2131 Bahasa Arab 3
BHS 5007 Bahasa Indonesia 3
SAG 2068 Studi Islam 2
SAR 5054 Praktikum Ibadah 1
POL 3026 Pendidikan Pancasila 2
SIS 3016 Konsep Sistem Informasi 2
INF 6432 Dasar-Dasar Pemrograman 6
MAT 3004 Aljabar Linier 3
Jumlah SKS 22
SEMESTER II
BIS 102 Pengantar Bisnis 3
BHS 6002 Bahasa Inggris 3
UIN 1101 Pendidikan Kewarganegaraan 2
SAG 2001 Praktek Qiro’ah 1
104
SAG 2068 Studi Islam 2
SIS 3039 Algoritma & Struktur Data 4
SIS 3532 Dasar-Dasar Ekonomi Islam 2
MTK 1210 Matematika Diskrit 4
Jumlah SKS 21
SEMESTER III
SIS 2028 Sistem Informasi Manajemen 3
SIS 4314 Manajemen Proses Bisnis 3
SIS 4233 Sains Manajemen 3
SIS 4059 Sistem Basis Data 4
INF 4022 IT Infrastruktur 4
SAG 2002 Islam dan Ilmu Pengetahuan 3
SIS 4082 Statistika dan Probabilitas 3
Jumlah SKS 23
SEMESTER IV
SIS 4411 Sistem Penunjang Keputusan & Sistem
Cerdas
4
SIS 4613 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 6
105
SIS 6174 Audit Sistem Informasi 3
SIS 4312 IT Governance 3
SIS 5811 Data Mining dan Data Warehouse 6
SIS 4216 Interaksi Manusia dan Komputer 2
Jumlah SKS 24
SEMESTER V
SIS 4017 Manajemen Proyek Sistem Informasi 3
SIS 5021 Arsitektur Enterprise 4
INF 3433 Rekayasa Perangkat Lunak 3
AKU 2212 Akuntansi 3
ABI 4022 Metodologi Penelitian 2
SIS 3515 Supply Chain Management 3
SIS 3636 Customer Relationship Management 3
Jumlah SKS 20
SEMESTER VI
SIS 6904 Sistem Enterprise 6
SIS 4517 Perencanaan Strategi Sistem Informasi 3
106
PIL 5311 Business Intelligence 3
SIS 4321 IT Security dan Manajemen Resiko 4
ABI 6133 Praktik Kerja Lapangan (PKL) 3
SIS 3322 Sistem Informasi Geografis 3
Jumlah SKS 22
SEMESTER VII
SIS 4005 Proyek Minor Sistem Informasi 4
KOM 3009 Kecakapan Antar Personal 2
SSI 4271 Sistem Basis Data Spasial 3
ABI 6131 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 3
MNJ 4162 Manajemen Pengetahuan 3
SIS 3221 Etika Profesi SI 2
SIS 5053 Aplikasi dan Web GIS 3
Jumlah SKS 20
SEMESTER VIII
ABI 8104 Seminar Skripsi 1
ABI 8605 Skripsi 6
107
Jumlah SKS 7
4.1.2 Analisis Sistem Berjalan
Peneliti mengidentifikasi prosedur-prosedur yang berjalan dalam
manajemen pengetahuan terkait materi perkuliahan, prosedur pelayanan
akademik, dan diskusi antar mahasiswa maupun mahasiswa dengan
dosen dengan menggunakan siklus knowledge management Zack dan
Meyer. Siklus ini terdiri dari 5 tahap, yaitu:
1. Akuisisi Data dan Informasi (Acquire)
Pada tahap ini, dalam hal materi perkuliahan, mahasiswa sistem
informasi UIN Jakarta memperoleh materi perkuliahan dari dosen yang
memberikan materi yang diajarkan, e-journal, e-book, file presentasi,
buku-buku dari perpustakaan, makalah-makalah, video, dan sumber-
sumber lainnya. Selain itu, mahasiswa juga dapat memperoleh materi
perkuliahan dari mahasiswa lain.
Dalam hal pengendalian kualitas dari materi perkuliahan yang
biasa dikumpulkan oleh mahasiswa tergolong standar, dimana
kedalaman dan akurasi materi kuliah dinilai cukup untuk membantu
proses belajar selama kuliah. Sumber daya tenaga yang digunakan
tergolong sangat banyak yang dipergunakan mahasiswa dikarenakan
untuk materi tambahan, mahasiswa harus mencari materi sendiri yang
108
relevan dengan materi perkuliahan dikarenakan tidak adanya pusat
pengetahuan.
Dalam hal prosedur pelayanan akademik program studi SI,
mahasiswa mengumpulkan informasi mengenai prosedur-prosedur
pelayanan akademik prodi SI dengan cara bertanya langsung ke staf
program studi, atau melalui rekan-rekan, terutama senior. Secara garis
besar, informasi mengenai prosedur pelayanan akademik masih sering
menyebar hanya melalui mulut ke mulut.
Dalam hal berdiskusi tentang masalah-masalah terkait kegiatan
perkuliahan, biasanya mahasiswa mendapatkan informasi atau
pengetahuan dengan berdiskusi langsung dengan rekan-rekan atau
melalui media sosial seperti WhatsApp dan sejenisnya.
2. Penyempurnaan (Refine)
Merupakan tahapan untuk menyempurnakan pengetahuan, dalam
tahapan ini pengetahuan-pengetahuan yang telah didapat oleh mahasiswa
disempurnakan dengan mempelajari teori dan pengetahuan-pengetahuan
tersebut, memberi penamaan atau label ulang, menciptakan pengetahuan
baru, dan menyimpan pengetahuan-pengetahuan tersebut sehingga dapat
digunakan dengan mudah di masa depan. Materi-materi kuliah yang telah
didapatkan dan dikumpulkan sebelumnya, langsung dipelajari oleh
mahasiswa, namun ada juga yang hanya membaca secara garis besarnya
109
saja untuk sekedar mengetahui gambaran umum dari materi kuliah
tersebut, dan akan dipelajari secara detail pada lain waktu.
Adapun hasil analisa menggunakan model konversi pengetahuan
Nonaka dan Takeuchi yaitu:
1. Socialization. Pengetahuan yang dimiliki masing-masing
mahasiswa mengenai materi perkuliahan dan prosedur
pelayanan akademik ditransfer atau disosialisasikan ke
mahasiswa lainnya melalui suatu diskusi, atau sekedar tanya
jawab baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sosialisasi pun
dapat dilakukan dengan mahasiswa yang melakukan tanya
jawab dengan dosen pengampu mata kuliah, atau dapat terjadi
pada proses belajar mengajar di kelas.
2. Externalization. Pengetahuan tacit yang telah dimiliki
mahasiswa diubah ke dalam pengetahuan explicit dalam proses
pengerjaan tugas-tugas kuliah yang diberikan oleh dosen.
Perubahan ini juga terjadi pada proses pembuatan jurnal-jurnal
ilmiah di bidang sistem informasi oleh mahasiswa dengan
bimbingan dosen, serta dalam pengerjaan laporan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) dan tugas akhir skripsi dengan topik-
topik tertentu sesuai dengan pilihan masing-masing
mahasiswa, yang kemudian pengetahuan ini didistribusikan ke
110
perpustakaan kampus, sehingga pengetahuan itu dapat
dibagikan kepada mahasiswa lain.
3. Combination. Pada proses ini, mahasiswa mentransformasi
pengetahuan explicit ke bentuk explicit. Combination terjadi
pada saat mahasiswa membuat suatu karya ilmiah dengan
berdasar pada pengetahuan yang ia dapat dari studi pustaka
karya ilmiah lain, lalu dituangkan ke karya ilmiah miliknya.
Proses ini juga terjadi pada saat mahasiswa menyebarkan
pengetahuannya dengan cara mempraktikan sesuatu sehingga
dapat ditiru oleh individu lain, seperti dilakukannya pelatihan-
pelatihan yang mengajar materi tertentu secara praktik yang
berkaitan dengan materi perkuliahan sistem informasi maupun
prosedur pelayanan akademik serta diskusi-diskusi dalam
memecahkan permasalahan-permasalahan pada kegiatan
perkuliahan.
4. Internalization. Pengetahuan mengenai sistem informasi,
pengetahuan mengenai bagaimana menyelesaikan masalah-
masalah pada perkuliahan ataupun pengetahuan mengenai
prosedur pelayanan akademik yang dimiliki mahasiswa
dikonversi dari pengetahuan eksplisit menjadi tacit atau
diinternalisasi pada mahasiswa sistem informasi melalui
kegiatan pembelajaran baik di kelas, praktik, dan belajar
mandiri serta dapat diinternalisasi melalui suatu diskusi
111
mahasiswa. Pada aktivitas di kelas biasanya mahasiswa
diarahkan oleh dosen yang mengampu perkuliahan.
Mahasiswa memperoleh keterampilan baru dari pengalaman
praktik yang mereka lakukan, baik di dalam dan di luar kelas,
bisa juga melalui workshop yang diselenggarakan oleh pihak
Program Studi Sistem Informasi. Workshop ini bisa
dimentoring oleh pengisi dari luar universitas ataupun dalam
universitas.
3. Penyimpanan/Pengambilan (Store/Retrieve)
Materi-materi kuliah sistem informasi yang dimiliki oleh
mahasiswa disimpan dalam bentuk fisik dan digital. Dalam bentuk fisik,
materi-materi tersebut disimpan dalam bentuk buku-buku, sedangkan
dalam bentuk digital, materi-materi tersebut disimpan dalam bentuk e-
book, file presentasi, video, e-journal, dan sebagainya. Untuk bentuk-
bentuk digital umumnya disimpan ke dalam komputer pribadi, hard
drive, maupun cloud storage, seperti Google Drive.
Sedangkan pengetahuan mengenai prosedur pelayanan akademik
maupun pengetahuan dalam memecahkan permasalahan dalam kegiatan
perkuliahan disimpan hanya dalam bentuk pengalaman tacit saja.
4. Distribusi (Distribute)
Dalam pendistribusian pengetahuan mahasiswa mengenai materi
perkuliahan, secara umum pengetahuan tersebut didistribusikan melalui
112
media perantara secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung,
materi kuliah tersebut dibagikan dengan meminjamkan buku fisik
ataupun materi digital seperti e-book, e-journal dan sebagainya yang
disimpan di dalam hard-drive ataupun flash disk kepada mahasiswa lain.
Sedangkan secara tidak langsung, dilakukan mahasiswa dengan
menggunakan media sosial, seperti aplikasi WhatsApp dan Line untuk
ukuran file kecil dan e-mail untuk file berukuran besar. Penggunaan
aplikasi WhatsApp digunakan mahasiswa dengan membuat grup online
messaging yang beranggotakan mahasiswa satu kelas, agar mereka bisa
berbagi pengetahuan mengenai kegiatan perkuliahan, tugas-tugas yang
diberikan dosen, dan hal-hal terkait perkuliahan lainnya.
5. Presentasi (Present)
Untuk mahasiswa yang masih aktif kuliah, mereka menerapkan
ilmu yang mereka peroleh selama perkuliahan melalui kegiatan mereka
sehari-hari yang beragam, seperti melalui praktik kerja lapangan, kuliah
kerja nyata (jika ada kegiatan yang terkait), dan dalam pekerjaan bagi
mereka yang kuliah sambil bekerja. Sedangkan untuk mahasiswa yang
sudah tidak aktif kuliah ataupun sudah lulus, mereka dapat menerapkan
ilmu yang mereka peroleh dengan terjun ke dunia kerja sesuai profesi di
bidang sistem informasi yang mereka minati, seperti sistem analis,
arsitek sistem informasi, manajer proyek, auditor IT/IS, administrator
database, konsultan, akademisi, dan sebagainya.
113
Adapun proses-proses yang berjalan dalam knowledge
management materi kuliah, prosedur pelayanan akademik, dan diskusi
mahasiswa Program Studi Sistem Informasi UIN Jakarta dapat
digambarkan pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Rich Picture Sistem Berjalan Sharing Materi Perkuliahan
115
Gambar 4.3 Rich Picture Sistem Berjalan Diskusi Antar Mahasiswa atau Dosen
Gambaran umum penjelasan proses-proses yang berjalan tersebut,
yaitu:
A. Sharing Materi Perkuliahan
1. Mahasiswa mendapatkan materi kuliah dari dosen melalui
kegiatan pembelajaran di kelas.
2. Mahasiswa memperoleh materi kuliah dari penelusuran internet.
116
3. Mahasiswa meminjam buku terkait materi kuliah dari
perpustakaan.
4. Mahasiswa mempelajari materi kuliah yang didapat dan
menggunakannya untuk mengerjakan tugas.
5. Mahasiswa menyimpan materi kuliah bentuk fisik pada media
penyimpanan, seperti rak buku.
6. Untuk bentuk materi kuliah berbentuk digital, mahasiswa
menyimpan materi kuliahnya pada komputer milik mereka
masing-masing.
7. Selain itu, beberapa mahasiswa juga menyimpan materi
kuliahnya pada aplikasi cloud storage, seperti Google Drive.
8. Mahasiswa membagikan materi kuliah yang dimiliki kepada
rekan sesama mahasiswa. Untuk materi fisik, seperti buku,
mahasiswa dapat meminjamkannya secara langsung. Sedangkan
materi yang berbentuk digital, bisa diberikan melalui flashdisk.
Atau secara tidak langsung, melalui media sosial, biasanya
melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp dan Line ataupun
dapat melalui layanan e-mail. Biasanya, mahasiswa membuat
grup pesan beranggotakan mahasiswa satu kelas pada aplikasi
WhatsApp atau Line, selain untuk bertukar materi perkuliahan,
juga digunakan untuk sarana diskusi, membahas hal-hal berkaitan
dengan perkuliahan.
117
B. Prosedur Pelayanan Akademik
1. Dosen dan Mahasiswa mendapatkan informasi mengenai
prosedur-prosedur pelayanan akademik prodi SI dari bagian
Program Studi Sistem Informasi secara langsung.
2. Dosen mempelajari prosedur pelayanan akademik prodi SI.
3. Mahasiswa mempelajari prosedur pelayanan akademik prodi
SI.
4. Mahasiswa mengetahui informasi mengenai prosedur
pelayanan akademik prodi SI dengan bertanya kepada dosen.
5. Mahasiswa memberi pengetahuan atau informasi mengenai
prosedur pelayanan akademik prodi SI kepada mahasiswa
lainnya.
C. Diskusi Antar Mahasiswa atau Dosen
1. Bahan diskusi atau pertanyaan ditanyakan oleh dosen secara
langsung kepada mahasiswa.
2. Bahan diskusi dan pertanyaan ditanyakan oleh mahasiswa
secara langsung kepada dosen ataupun mahasiswa lain.
3. Mahasiswa mempelajari pertanyaan secara langsung dari
dosen atau mahasiswa lain.
118
4. Dosen mempelajari pertanyaan secara langsung dari
mahasiswa.
5. Mahasiswa menjawab secara langsung kepada dosen yang
bertanya.
6. Mahasiswa menjawab secara langsung kepada mahasiswa
lain yang bertanya.
7. Dosen menjawab secara langsung kepada mahasiswa yang
bertanya.
8. Dosen bertanya secara tidak langsung kepada mahasiswa
melalui media sosial.
9. Mahasiswa bertanya secara tidak langsung kepada dosen
ataupun mahasiswa lain melalui media sosial.
10. Dosen mempelajari pertanyaan secara tidak langsung (dari
media sosial) dari mahasiswa.
11. Mahasiswa mempelajari pertanyaan secara tidak langsung
(dari media sosial) dari dosen atau mahasiswa lain.
12. Dosen menjawab secara tidak langsung melalui media sosial
kepada mahasiswa yang bertanya.
13. Mahasiswa menjawab secara tidak langsung melalui media
sosial kepada dosen atau mahasiswa lain yang bertanya.
119
14. Dosen mendapatkan jawaban secara tidak langsung melalui
media sosial dari mahasiswa yang menjawab.
15. Mahasiswa mendapatkan jawaban secara tidak langsung
melalui media sosial dari dosen ataupun dari mahasiswa lain
yang menjawab.
4.1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan mahasiswa,
dosen, dan prodi sistem informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dapat
diidentifikasi beberapa masalah dalam knowledge management yang saat
ini berjalan, yaitu:
a. Mahasiswa diberikan materi kuliah oleh dosen sebagai pedoman
dalam belajar mata kuliah tertentu. Materi kuliah tersebut
diberikan dalam beberapa bentuk yang berbeda-beda setiap
dosennya, yaitu modul-modul e-book, file presentasi, video, dan
sebagainya. Namun, tidak semua dosen memberikan materi
kuliahnya kepada mahasiswa. Sehingga mahasiswa harus
mencari materi yang sesuai secara mandiri, namun mahasiswa
tidak tau materi mana yang memiliki kualitas yang baik dan
sesuai.
b. Mahasiswa biasanya diajar oleh dosen yang berbeda pada mata
kuliah yang sama, hal ini menyebabkan mahasiswa yang
berebeda dosen tidak memiliki pengetahuan yang sama
120
mengenai materi kuliah yang didapat, sehingga terjadi tidak
meratanya penyebaran pengetahuan.
c. Materi kuliah yang pernah dijadikan bahan ajar pada tahun-
tahun sebelumnya tidak tersimpan dan terkelola sehingga tidak
dapat diakses kembali.
d. Untuk materi kuliah yang diperoleh mahasiswa dari internet,
masih perlu diverifikasi kerelevanan materi dengan mata
kuliahnya serta dengan pedoman yang dimiliki oleh dosen.
e. Materi kuliah yang diperoleh mahasiswa dari buku fisik yang
dipinjam dari perpustakaan, memiliki batas peminjaman sampai
batas waktu tertentu, sehingga mahasiswa tidak dapat selalu
menjadikan buku fisik tersebut sebagai pedoman belajarnya.
f. Dalam berbagi materi kuliah dalam bentuk buku, mahasiswa
harus meminjam kepada mahasiswa lain yang memiliki buku
tersebut. Proses meminjam tergolong membutuhkan waktu dan
tenaga yang tidak sedikit, dikarenakan antar mahasiswa tersebut
harus saling menghubungi, mengadakan janji terkait kapan buku
tersebut akan dipinjamkan, dan harus saling bertemu.
g. Untuk materi berbentuk digital, mahasiswa biasanya melakukan
sharing dengan menggunakan flashdisk, sehingga terdapat
kerentanan dalam keamanan data, karena pertukaran flashdisk
tersebut dapat memicu terjadinya penyebaran virus-virus
121
komputer, karena tidak ada jaminan setiap komputer yang
dihubungkan dengan flashdisk bebas dari virus, ataupun virus
dapat tersimpan pada flashdisk.
h. Sedangkan sharing materi digital menggunakan pesan instan
seringkali tidak terkelola dengan baik. Hal ini dikarenakan
mahasiswa harus mencari materi-materi perkuliahan diantara
pesan-pesan instan lainnya dan penyebarannya pun terbatas
pada anggota grup pesan instan tersebut. Selain itu, materi
kuliah yang dishare tidak dikategorikan berdasarkan mata
kuliah yang terkait, sehingga akan menyulitkan dan
membutuhkan waktu untuk mencari suatu materi kuliah yang
telah dishare. Terlebih lagi, akan sangat sulit mencari materi
perkuliahan yang telah lama dishare, bahkan pada beberapa
platform pesan instan hanya dapat menyimpan suatu file dalam
rentang waktu 30 hari.
i. Untuk sharing materi kuliah dengan menggunakan email
kurang diminati mahasiswa karena harus menyertakan seluruh
alamat email mahasiswa agar email tersebut dapat terkirim ke
semua mahasiswa yang dituju.
j. Sedangkan untuk penyimpanan materi kuliah menggunakan
cloud storage sangat terbatas pada jumlah file yang dapat
disimpan, karena mayoritas cloud storage memberikan batas
122
memori yang dapat digunakan secara gratis, sehingga
mengharuskan user nya untuk membayar agar dapat menambah
batas memori pada cloud storage tersebut.
k. Dalam mencari solusi dari masalah-masalah terkait kegiatan
perkuliahan, mahasiswa harus bertanya kepada mahasiswa lain
yang sudah pernah mengalaminya dan mengetahui solusinya,
sehingga mahasiswa yang tidak memiliki kenalan yang pernah
mengalami masalah tersebut akan kesulitan.
l. Untuk mendapatkan informasi mengenai prosedur pelayanan
program studi, mahasiswa harus bertanya kepada mahasiswa
lain yang mengetahui prosedur tersebut, namun tidak semua
mahasiswa memiliki kenalan yang mengetahui prosedur
pelayanan program studi, sehingga mahasiswa harus bertanya
langsung ke pihak program studi.
4.1.4 Analisis Sistem Usulan
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah peneliti jabarkan
sebelumnya, maka peneliti mengusulkan knowledge management system
sharing materi kuliah, forum diskusi, dan prosedur pelayanan akademik
sistem informasi UIN Jakarta yang dapat membantu mahasiswa dan
dosen dalam menemukan atau mendapatkan materi kuliah dan prosedur
pelayanan akademik prodi, menyimpan, dan mendistribusikannya, serta
forum diskusi yang dapat menjadi wadah bagi mahasiswa maupun dosen
123
dalam mencari solusi atas setiap masalah-masalah yang terjadi terkait
kegiatan-kegiatan perkuliahan. KMS ini dikembangkan pada platform
mobile Android.
Adapun sistem usulan yang diusulkan peneliti dapat dijelaskan
dengan siklus knowledge management Zack dan Meyer, yaitu:
1. Akuisisi Data dan Informasi (Acquire)
Pada tahap ini, materi kuliah dapat berasal dari dosen maupun
mahasiswa, dan materi kuliah ini dapat diunggah maupun diunduh oleh
mahasiswa maupun dosen. Materi kuliah yang diunggah akan dapat
dikendalikan kualitasnya, dikarenakan setiap materi kuliah yang
diunggah akan dilakukan approval atau validasi terlebih dahulu oleh
admin ataupun Kaprodi SI, sehingga materi kuliah yang masuk sudah
sesuai dan relevan dengan mata kuliah terkait. Jika terdapat materi kuliah
yang tidak sesuai, maka admin ataupun Kaprodi SI dapat menolaknya
ataupun menghapusnya jika materi tersebut telah diapprove sebelumnya.
Materi kuliah dapat berasal dari beberapa file digital, yaitu e-book, e-
journal, file berekstensi .ppt, .docx, .pdf, dan ekstensi-ekstensi lainnya.
Dalam hal prosedur pelayanan akademik program studi SI, admin
maupun Kaprodi SI dapat menginput prosedur-prosedur berbagai
pelayanan akademik prodi pada sistem, sehingga dapat menjadi pusat
pengetahuan bagi mahasiswa maupun dosen yang membutuhkan
prosedur-prosedur pelayanan akademik. Kaprodi SI dan admin pun dapat
124
melakukan update ataupun delete terhadap prosedur-prosedur pelayanan
akademik secara real-time apabila terdapat perubahan pada prosedur
pelayanan akademik prodi.
Mahasiswa atau dosen dapat mengajukan bahan diskusi pada
forum yang tersedia dalam sistem, sehingga mahasiswa maupun dosen
dapat saling memberi pendapat dan solusi dalam memecahkan
permasalahan dalam kegiatan-kegiatan perkuliahan, serta mahasiswa dan
dosen yang mengalami masalah yang sama dapat menjadikan diskusi
tersebut sebagai acuan.
2. Penyempurnaan (Refine)
Tahap penyempurnaan pengetahuan pada KMS ini dilakukan
dengan mengelompokkan materi kuliah sesuai dengan mata kuliah yang
menggunakan referensi dari kurikulum program studi informasi UIN
Jakarta, dan pengelompokan mata kuliah berdasarkan semester terkait,
serta materi kuliah tersebut diurutkan berdasarkan waktu upload. Materi
kuliah tersebut dapat diedit dan dihapus oleh admin, Kaprodi SI, maupun
oleh user yang mengupload materi kuliah tersebut.
Pada prosedur pelayanan akademik, prosedur-prosedur tersebut
juga dikelompokkan berdasarkan judul besar dari pelayanan tersebut.
Prosedur-prosedur tersebut dapat diinput oleh admin dan Kaprodi SI.
Namun mahasiswa dan dosen juga dapat melakukan request prosedur
kepada pihak prodi dengan melalui proses approval oleh admin atau
125
Kaprodi SI terlebih dahulu. Kaprodi SI dan admin dapat melakukan edit
dan delete pada prosedur-prosedur yang telah diposting.
Lalu, pada forum diskusi, diskusi-diskusi yang diajukan
dikelompokkan berdasarkan kategori-kategori tertentu yang ditentukan
oleh user yang mengajukan diskusi. Kaprodi SI dan admin dapat
melakukan edit dan delete pada diskusi-diskusi yang tidak sesuai.
Pada tahap penyempurnaan ini juga berlangsung beberapa
langkah-langkah dari model knowledge conversion Nonaka dan
Takeuchi, yaitu:
1. Socialization. Pada KMS ini, proses konversi pengetahuan
tacit menjadi tacit ada pada forum diskusi, dimana mahasiswa
maupun dosen dapat bertukar pendapat dan memberikan
pertanyaan maupun solusi terkait topik-topik yang diajukan
seputar permasalahan kegiatan-kegiatan perkuliahan. Setiap
diskusi yang dibuat oleh mahasiswa ataupun dosen, harus
melewati approval dari admin maupun Kaprodi SI, sehingga
forum diskusi ini dalam pengawasan penuh admin dan
Kaprodi SI. Admin dan Kaprodi SI dapat menghapus diskusi
yang tidak relevan dengan topik kegiatan-kegiatan
perkuliahan di prodi sistem informasi.
2. Externalization.
126
Tahap konversi dari tacit menjadi explicit pada KMS ini
terjadi pada penginputan prosedur-prosedur pelayanan
akademik prodi SI yang dilakukan oleh admin dan Kaprodi
SI. Sehingga pengetahuan yang diinput mengenai prosedur
pelayanan akademik prodi SI itu dapat menjadi acuan bagi
mahasiswa atau dosen yang ingin mengurus pelayanan
akademik tertentu. Selain itu, proses konversi ini juga terjadi
pada menu sharing materi perkuliahan jika materi tersebut
dibuat oleh mahasiswa atau dosen dan diposting ke dalam
KMS. Selain itu, mahasiswa dan dosen juga dapat melakukan
request prosedur pelayanan prodi, yang nantinya dapat dibuat
oleh pihak prodi. Lalu, konversi ini juga terjadi pada forum
diskusi, dikarenakan apabila diskusi tersebut berhasil
menemukan jawaban yang tepat, maka dapat menjadi acuan
bagi mahasiswa atau dosen yang mengalami permasalahan
yang sama. Setiap mahasiswa dan dosen dapat melakukan
voting komentar diskusi terbaik, sehingga setiap diskusi
memiliki jawaban yang paling relevan dan dapat menjadi
knowledge baru yang disebut sebagai knowledge diskusi,
yang nantinya setiap diskusi tersebut akan ditampilkan
berdasarkan kategorinya dengan jawaban terbaiknya,
sehingga menjadi knowledge baru yang telah disempurnakan.
127
3. Combination. Tahap ini terjadi di dalam dan di luar
lingkungan KMS. Pada lingkungan dalam KMS, tahap ini
terjadi pada pengelompokkan materi kuliah berdasarkan mata
kuliah, lalu materi kuliah tersebut juga dapat divote sebagai
materi kuliah yang paling baik oleh mahasiswa dan dosen,
sehingga materi kuliah yang memiliki jumlah vote terbanyak
akan ditampilkan paling awal, pengelompokkan prosedur
pelayanan akademik berdasarkan jenis layanan dan
pengelompokkan forum diskusi berdasarkan kategori diskusi.
Sedangkan pada lingkungan luar KMS, tahap ini terjadi jika
materi perkuliahan yang didapat dari KMS, atau prosedur
pelayanan akademik, atau hasil dari suatu diskusi dapat
menjadi acuan bagi mahasiswa pada pengerjaan tugas kuliah,
laporan praktik kerja lapangan, dan tugas akhir yang
mengharuskan mahasiswa merujuk dari referensi tertentu,
seperti jurnal, buku-buku, dan sebagainya serta dalam
menyelesaikan permasalahan-permasalahan kegiatan
perkuliahan.
4. Internalization. Pada konversi ini, mahasiswa mempelajari
materi kuliah dan pengetahuan mengenai prosedur pelayanan
akademik ataupun pengetahuan dari forum diskusi yang
diperoleh dari sistem. Hal ini dapat memperkaya
pengetahuan, wawasan, dan pengalaman mahasiswa.
128
Kemudian, mahasiswa dapat mengaktualisasikan
pengetahuan tentang konsep dan keterampilan mereka pada
masa depan.
3. Penyimpanan/Pengambilan (Store/Retrieve)
Pada KMS ini, materi perkuliahan, prosedur pelayanan akademik
prodi SI, serta forum diskusi yang telah diposting akan disimpan pada
database yang menggunakan Google Firebase. Khusus untuk materi
perkuliahan, mahasiswa dapat menyimpan materi perkuliahan ke
perangkat pribadi mereka dengan mengunduhnya melalui fitur yang telah
disediakan pada menu materi kuliah pada KMS ini.
4. Distribusi (Distribute)
KMS ini dapat menjadi wadah pendistribusian pengetahuan pada
materi perkuliahan, prosedur pelayanan akademik, maupun forum
diskusi kepada seluruh mahasiswa dan dosen sistem informasi UIN
Jakarta yang memiliki akses. Selain itu, pendistribusian ini tidak dibatasi
waktu dan tempat, sehingga mahasiswa dan dosen dapat memperoleh
pengetahuan-pengetahuan tersebut di mana saja dan kapan saja. Bentuk
materi yang dibagikan dalam KMS ini juga cukup beragam, seperti
materi tekstual dengan ekstensi .docx, .pptx, .pdf, dan lain-lain ataupun
dalam bentuk gambar maupun video.
129
5. Presentasi (Present)
Pada tahap ini, pengetahuan-pengetahuan yang telah diproses pada
tahapan sebelumnya dapat diakses oleh pengguna, serta dapat dilakukan
penilaian dan evaluasi terhadap KMS. Penilaian dan evaluasi dapat
dilakukan setelah penerapan KMS ini dalam kurun waktu tertentu.
Adapun aspek-aspek yang dapat menjadi bahan evaluasi adalah kepuasan
pengguna, tingkat penerimaan sistem, penggunaan sistem, dan
sebagainya. Pada tahap ini, KMS diukur keberhasilannya dalam
memberikan value kepada penggunanya, yaitu mahasiswa dan dosen.
Lalu, hasil analisis proses knowledge sharing dengan sub proses
socialization dan exchange, yaitu:
1. Terjadi proses socialization pada forum diskusi dikarenakan
pengetahuan dalam bentuk tacit yang berupa pengalaman dibagikan
antar user.
2. Terjadi proses exchange pada sharing materi kuliah dan prosedur
pelayanan akademik prodi dikarenakan user dapat menuangkan
pengetahuannya dalam bentuk explicit berupa bacaan-bacaan yang
mendukung materi kuliah yang dapat dipost ke dalam sistem dan
nantinya dapat diakses oleh user lainnya sehingga terjadi proses
pertukaran pengetahuan, dan juga pengetahuan explicit berupa prosedur
pelayanan prodi yang diposting oleh pihak prodi.
Secara keseluruhan, proses-proses yang diusulkan pada knowledge
management system yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 4.4.
130
Gambar 4.4 Rich Picture Sistem Usulan
Gambaran umum penjelasan proses-proses yang berjalan tersebut,
yaitu:
1. Admin melakukan registrasi user.
2. Mahasiswa mengunggah materi perkuliahan ke KMS.
3. Dosen mengunggah materi perkuliahan ke KMS.
4. Materi perkuliahan diunduh atau divoting oleh mahasiswa
ataupun dosen.
5. Dosen mempelajari materi kuliah yang telah diunduh dari
KMS.
131
6. Mahasiswa mempelajari materi kuliah yang telah diunduh dari
KMS.
7. Admin melakukan posting prosedur pelayanan akademik.
8. Kaprodi SI melakukan posting prosedur pelayanan akademik.
9. Prosedur pelayanan akademik yang telah diposting pada KMS
dapat dilihat oleh mahasiswa maupun dosen.
10. Mahasiswa mempelajari prosedur pelayanan akademik dari
KMS.
11. Dosen mempelajari prosedur pelayanan akademik dari KMS.
12. Dosen mengajukan pertanyaan pada forum diskusi di KMS.
13. Mahasiswa mengajukan pertanyaan pada forum diskusi di
KMS.
14. Diskusi atau pertanyaan yang diajukan masuk ke dalam forum
diskusi pada KMS dan bisa diakses oleh user yang lain untuk
memberikan jawaban atau tanggapan.
15. Mahasiswa memberikan tanggapan ataupun voting pada forum
diskusi yang telah diajukan di KMS.
16. Dosen memberikan tanggapan ataupun voting pada forum
diskusi yang telah diajukan di KMS.
132
17. Admin mengelola data user, materi perkuliahan, forum diskusi,
prosedur pelayanan akademik, maintenance, serta melakukan
monitoring sistem.
18. Kaprodi SI mengelola materi perkuliahan, forum diskusi,
prosedur pelayanan akademik, serta melakukan monitoring
sistem.
Adapun pemrosesan pengetahuan dan informasi yang masuk ke
dalam KMS pada tahap refine dijelaskan menggunakan flowchart pada
Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Flowchart Pemrosesan Knowledge dan Informasi pada KMS
133
4.1.5 Analisis Kebutuhan Sistem
Untuk membangun knowledge management system yang
diusulkan, perlu diidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang terkait dengan
sistem. Peneliti mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan sistem dengan
membaginya menjadi 2, yaitu kebutuhan fungsional dan non-fungsional.
Adapun kebutuhan-kebutuhan tersebut peneliti jabarkan pada Tabel 4.2
dan Tabel 4.3.
Tabel 4.2 Kebutuhan Fungsional Knowledge Management System
ID Deskripsi
F-001 Sistem menyediakan layanan mengelola data user
F-002 Sistem menyediakan layanan mengelola knowledge
meliputi materi perkuliahan dan prosedur pelayanan
akademik prodi SI
F-003 Sistem menyediakan layanan forum diskusi antar user.
F-004 Sistem menyediakan layanan sharing knowledge
meliputi materi perkuliahan dan prosedur pelayanan
akademik prodi SI.
F-005 Sistem memiliki pengaturan sistem.
134
Tabel 4.3 Kebutuhan Non-Fungsional Knowledge Management System
ID Deskripsi
NF-001 Sistem dikembangkan menggunkaan metode
pengembangan sistem RAD dan pemodelan
menggunakan UML.
NF-002 Sistem menggunakan framework React Native dengan
bahasa pemrograman JavaScript.
NF-003 Sistem dikembangkan menggunakan tool Microsoft
Visual Studio Code versi 1.46.
NF-004 Aplikasi berbasis Android.
NF-005 Manajemen database sistem menggunakan Google
Firebase.
NF-006 Aplikasi dikembangkan untuk device dengan sistem
operasi Android versi 8.0 ke atas.
NF-007 Aplikasi dikembangkan untuk device dengan minimal
RAM 2GB dan free-space memory 100MB.
135
4.2 Design Workshop
4.2.1 Perancangan Proses
1. Use Case Diagram
Use Case Diagram memberikan gambaran interaksi antara
knowledge management system dengan sistem eksternal ataupun dengan
user dari sistem itu sendiri. Use Case Diagram menggambarkan siapa
saja yang menggunakan sistem atau dengan cara apa saja user melakukan
interaksi dengan sistem.
Pada langkah pertama, yang harus dilakukan dalam Use Case
Diagram adalah identifikasi aktor yang dapat berinteraksi dengan sistem.
Adapun identifikasi aktor yang dapat berinteraksi dengan sistem
diuraikan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Identifikasi Aktor pada Knowledge Management System
ID Aktor Deskripsi
AC-01 Mahasiswa Individu mahasiswa sistem
informasi UIN Jakarta yang
terdaftar sebagai mahasiswa
aktif.
AC-02 Dosen Individu dosen sistem informasi
UIN Jakarta yang terdaftar
sebagai dosen aktif.
136
AC-03 Kepala Program Studi
Sistem Informasi UIN
Jakarta (Kaprodi)
Individu yang memimpin
pelaksanaan seluruh kegiatan
Program Studi Sistem Informasi
UIN Jakarta dan saat ini sedang
menjabat sebagai Kaprodi SI
UIN Jakarta.
AC-04 Admin Individu yang mengelola KMS.
Setelah itu, dilakukan identifikasi use case yang dibutuhkan setiap
aktor pada knowledge management system ini. Identifikasi use case
diuraikan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Identifikasi Use Case pada Knowledge Management System
ID Nama Use
Case
Deskripsi Partisipan
UC-001 Login Use case ini
menggambarkan
kegiatan user untuk
dapat masuk ke dalam
sistem.
Semua aktor
UC-002 Logout Use case ini
menggambarkan
Semua aktor
137
kegiatan user untuk
dapat mengakhiri sesi
dan keluar dari sistem.
UC-003 Kelola User Use case ini
menggambarkan
kegiatan penambahan,
perubahan, dan
penghapusan data
user.
Admin
UC-004 Kelola Mata
Kuliah
Use case ini
menggambarkan
kegiatan penambahan,
perubahan, dan
penghapusan data
mata kuliah.
Admin, Kaprodi
UC-005 Validasi
Materi Kuliah
Use case ini
menggambarkan
kegiatan validasi atau
proses approving
penambahan,
perubahan, dan
penghapusan materi
Admin, Kaprodi
138
kuliah yang diajukan
oleh user.
UC-006 Kelola Materi
Kuliah
Use case ini
menggambarkan
proses perubahan, dan
penghapusan materi
kuliah.
Admin, Kaprodi
UC-007 Validasi
Forum
Diskusi
Use case ini
menggambarkan
kegiatan validasi atau
proses approving
penambahan forum
diskusi yang diajukan
oleh user.
Admin, Kaprodi
UC-008 Hapus Forum
Diskusi
Use case ini
menggambarkan
penghapusan data
forum diskusi.
Admin, Kaprodi
UC-009 Kelola Jenis
Pelayanan
Use case ini
menggambarkan
kegiatan penambahan,
perubahan, dan
Admin, Kaprodi
139
Akademik
Prodi
penghapusan data jenis
pelayanan akademik
prodi.
UC-010 Kelola
Prosedur
Pelayanan
Akademik
Prodi
Use case ini
menggambarkan
kegiatan penambahan,
perubahan, dan
penghapusan data
prosedur pelayanan
akademik prodi.
Admin, Kaprodi
UC-011 Validasi
Request
Prosedur
Use case ini
menggambarkan
kegiatan validasi atau
proses approving
request prosedur
pelayanan akademik
prodi yang diajukan
oleh user.
Admin, Kaprodi
UC-012 Prosedur
Pelayanan
Akademik
Prodi
Use case ini
menggambarkan
kegiatan melihat
Mahasiswa,
Dosen
140
prosedur pelayanan
akademik prodi.
UC-013 Forum
Diskusi
Use case ini
menggambarkan
kegiatan penambahan,
perubahan, dan
penghapusan diskusi
serta penambahan,
perubahan, dan
penghapusan komentar
oleh user.
Mahasiswa,
Dosen, dan
Kaprodi
UC-014 Materi Kuliah Use case ini
menggambarkan
kegiatan penambahan,
perubahan, dan
penghapusan materi
kuliah oleh user.
Mahasiswa,
Dosen
Setelah itu, berdasarkan identifikasi aktor dan identifikasi use case
yang telah dibuat sebelumnya, peneliti membuat use case diagram yang
menggambarkan interaksi antar aktor dan use case pada knowledge
141
management system. Use case diagram sistem ini digambarkan pada
Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Use Case Diagram Knowledge Management System
Kemudian, setiap use case pada diagram dijelaskan menggunakan
use case narrative/scenario, yang menjelaskan interaksi antara aktor
dengan use case tersebut.
142
Tabel 4.6 Use Case Scenario Login
Use Case ID SC-001-01
Use Case Name Login
Actor Admin, Kaprodi, Mahasiswa, Dosen
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses masuk ke
dalam sistem.
Precondition Aktor telah membuka sistem.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Input nomor induk
dan password.
2. Klik ‘Login’. 3. Sistem melakukan
validasi dan
autentikasi nomor
induk dan password
dengan database.
4. Menampilkan
halaman utama sesuai
aktor terkait.
143
Alternate
Course
Alt 4. Jika validasi atau autentikasi username dan password
dengan database gagal, maka kembali ke step 1 dengan
memunculkan pesan “Login gagal. Nomor induk atau
Password salah, silahkan coba kembali”.
Conclusion Use Case berakhir saat user telah masuk ke halaman utama
sistem.
Postcondition User telah masuk ke dalam sistem.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman login untuk semua aktor.
Tabel 4.7 Use Case Scenario Logout
Use Case ID SC-002-01
Use Case Name Logout
Actor Admin, Kaprodi, Mahasiswa, Dosen
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses mengakhiri
sesi dan keluar dari sistem.
Precondition Aktor telah melakukan login.
Actor Action System Response
144
Typical Course
Events
1. Klik menu ‘account’
pada bottom
navigation bar.
2. Menampilkan
halaman account.
3. Klik tombol
‘logout’.
4. Sesi dihapus dan user
berhasil keluar dari
sistem.
Alternate
Course
-
Conclusion Use Case berakhir saat user telah keluar dari sistem.
Postcondition User telah keluar dari sistem.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman account.
Tabel 4.8 Use Case Scenario Kelola User/Tambah User
Use Case ID SC-003-01
Use Case Name Kelola User/Tambah User
Actor Admin
145
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses menambahkan
user yang dapat mengakses ke dalam sistem.
Precondition Aktor telah melakukan login.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Klik menu ‘kelola
user’ pada bottom
navigation bar.
2. Menampilkan
halaman user.
3. Klik menu jenis user
yang ingin ditambah.
Pada kasus ini, pilih
jenis user
‘mahasiswa’.
4. Menampilkan
halaman user
mahasiswa yang berisi
list data user dengan
jenis user mahasiswa.
5. Klik tombol ‘tambah
user’.
6. Menampilkan form
tambah user
mahasiswa.
7. Mengisi form.
8. Klik tombol
‘tambah’.
9. Memvalidasi data dan
menyimpan data user
ke dalam database.
146
10. Menampilkan pesan
“user berhasil
ditambahkan”.
11. Menampilkan
halaman user.
Alternate
Course
Alt 4.a. Jika menu jenis user yang dipilih adalah dosen, maka
sistem menampilkan halaman user dosen dan sistem
menampilkan form tambah user dosen pada step 6.
Alt 4.b. Jika menu jenis user yang dipilih adalah kaprodi,
maka sistem menampilkan halaman user kaprodi dan sistem
menampilkan form tambah user kaprodi pada step 6.
Alt 4.c. Jika menu jenis user yang dipilih adalah admin,
maka sistem menampilkan halaman user admin dan sistem
menampilkan form tambah user admin pada step 6.
Alt 10. Jika validasi data gagal, maka sistem menampilkan
pesan “data tidak sesuai” dan kembali ke step 5.
Conclusion Use Case berakhir setelah user telah ditambahkan dan
sistem menampilkan halaman user.
Postcondition Data user telah ditambahkan ke dalam database, sehingga
user tersebut dapat melakukan login ke dalam sistem.
147
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Tambah User.
Tabel 4.9 Use Case Scenario Kelola User/Edit User
Use Case ID SC-003-02
Use Case Name Kelola User/Edit User
Actor Admin
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses merubah data
user yang sudah terdaftar dalam database.
Precondition Aktor telah melakukan login dan data user yang ingin
diubah harus sudah terdaftar terlebih dahulu.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Klik menu ‘kelola
user’ pada bottom
navigation bar.
2. Menampilkan
halaman user.
3. Klik menu jenis user
yang ingin diubah.
4. Menampilkan
halaman user
mahasiswa yang berisi
148
Pada kasus ini, pilih
menu ‘mahasiswa’.
list data user dengan
jenis user mahasiswa.
5. Klik user yang ingin
diubah pada list data
user.
6. Menampilkan
halaman detail user
yang dipilih.
7. Klik tombol ‘edit
data user’.
8. Menampilkan form
edit data user
mahasiswa.
9. Mengisi form.
10. Klik tombol
‘simpan’.
11. Memvalidasi data dan
menyimpan data user
ke dalam database.
12. Menampilkan pesan
“user berhasil diedit”.
13. Menampilkan
halaman user.
Alternate
Course
Alt 4.a. Jika menu jenis user yang dipilih adalah dosen, maka
sistem menampilkan halaman user dosen dan sistem
menampilkan form edit data user dosen pada step 8.
149
Alt 4.b. Jika menu jenis user yang dipilih adalah kaprodi,
maka sistem menampilkan halaman user kaprodi dan sistem
menampilkan form edit data user kaprodi pada step 8.
Alt 4.c. Jika menu jenis user yang dipilih adalah admin,
maka sistem menampilkan halaman user admin dan sistem
menampilkan form edit data user admin pada step 8.
Alt 12. Jika validasi data gagal, maka sistem menampilkan
pesan “data tidak sesuai” dan kembali ke step 9.
Conclusion Use Case berakhir setelah data user telah diubah dan sistem
menampilkan halaman user.
Postcondition Data user telah diubah dan disimpan ke dalam database.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Edit User.
Tabel 4.10 Use Case Scenario Kelola User/Hapus User
Use Case ID SC-003-03
Use Case Name Kelola User/Hapus User
Actor Admin
150
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses menghapus
data user yang sudah terdaftar dalam database.
Precondition Aktor telah melakukan login dan data user yang ingin
dihapus harus sudah terdaftar terlebih dahulu.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Klik menu ‘kelola
user’ pada bottom
navigation bar.
2. Menampilkan
halaman user.
3. Klik menu jenis user
yang ingin dihapus.
Pada kasus ini, pilih
menu ‘mahasiswa’.
4. Menampilkan
halaman user
mahasiswa yang berisi
list data user sesuai
jenis user mahasiswa
yang dipilih.
5. Klik user yang ingin
dihapus pada list
data user.
6. Menampilkan
halaman detail user
yang dipilih.
7. Klik tombol ‘hapus
user’.
8. Menampilkan
konfirmasi pesan
“apakah anda yakin
menghapus user ini?”.
151
9. Klik tombol ‘ya’. 10. Sistem menghapus
data user terkait, lalu
menampilkan pesan
“user berhasil
dihapus” dan
menampilkan
halaman user.
Alternate
Course
Alt 4.a. Jika menu jenis user yang dipilih adalah dosen, maka
sistem menampilkan halaman user dosen.
Alt 4.b. Jika menu jenis user yang dipilih adalah kaprodi,
maka sistem menampilkan halaman user kaprodi.
Alt 4.c. Jika menu jenis user yang dipilih adalah admin,
maka sistem menampilkan halaman user admin.
Alt 10. Jika tombol yang di klik pada step 9 adalah ‘tidak’,
maka sistem kembali menampilkan halaman detail user yang
dipilih.
Conclusion Use Case berakhir setelah data user telah dihapus dan sistem
menampilkan halaman user.
Postcondition Data user telah dihapus dari database.
152
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Detail User.
Tabel 4.11 Use Case Scenario Kelola Mata Kuliah/Tambah Mata Kuliah
Use Case ID SC-004-01
Use Case Name Kelola Mata Kuliah/Tambah Mata Kuliah
Actor Admin, Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses menambah
data mata kuliah ke dalam database.
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Klik menu ‘materi
kuliah’ pada bottom
navigation bar.
2. Menampilkan
halaman kelola materi
kuliah.
3. Klik menu ‘mata
kuliah’.
4. Menampilkan
halaman kelola mata
kuliah.
153
5. Pilih semester yang
diinginkan pada
drop-down list ‘pilih
semester’.
6. Menampilkan list
mata kuliah pada
semester terkait jika
sudah pernah
melakukan input mata
kuliah sebelumnya.
7. Pilih tombol ‘tambah
mata kuliah’.
8. Menampilkan form
tambah mata kuliah.
9. Mengisi form.
10. Klik tombol
‘tambah’.
11. Menampilkan pesan
“apakah anda yakin
data yang diinput
sudah benar?”.
12. Klik tombol ‘ya’. 13. Sistem memvalidasi
form dan menyimpan
data mata kuliah ke
dalam database.
14. Menampilkan pesan
“mata kuliah berhasil
ditambah” dan
menampilkan
154
halaman kelola mata
kuliah.
Alternate
Course
Alt 13.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem
akan menampilkan kembali form tambah mata kuliah beserta
data input yang sudah diisi sebelumnya pada step 8.
Alt 13.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan
menampilkan pesan “data tidak sesuai” dan menampilkan
kembali form tambah mata kuliah pada step 8.
Conclusion Use Case berakhir setelah data user telah dihapus dan sistem
menampilkan halaman user.
Postcondition Data mata kuliah telah ditambah ke dalam database.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Tambah Mata Kuliah.
Tabel 4.12 Use Case Scenario Kelola Mata Kuliah/Edit Mata Kuliah
Use Case ID SC-004-02
Use Case Name Kelola Mata Kuliah/Edit Mata Kuliah
Actor Admin, Kaprodi
155
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses merubah data
mata kuliah pada database.
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem dan sudah ada
data mata kuliah yang telah diinput sebelumnya.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Klik menu ‘materi
kuliah’ pada bottom
navigation bar.
2. Menampilkan
halaman kelola materi
kuliah.
3. Klik menu ‘mata
kuliah’
4. Menampilkan
halaman kelola mata
kuliah.
5. Pilih semester yang
diinginkan pada
drop-down list ‘pilih
semester’.
6. Menampilkan list
mata kuliah pada
semester terkait.
7. Pilih mata kuliah
yang ingin diubah
datanya.
8. Menampilkan
halaman detail mata
kuliah yang dipilih.
9. Klik tombol ‘edit
mata kuliah’.
10. Menampilkan form
edit mata kuliah.
156
11. Mengisi form.
12. Klik tombol
‘simpan’.
13. Menampilkan pesan
“Apakah anda yakin
data yang dimasukkan
sudah benar?”.
14. Klik tombol ‘ya’. 15. Memvalidasi data dan
menyimpannya ke
dalam database.
16. Menampilkan pesan
“data mata kuliah
berhasil diubah” dan
menampilkan
halaman kelola mata
kuliah.
Alternate
Course
Alt 15.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem
kembali menampilkan form edit mata kuliah pada step 10.
Alt 15.b. Jika validasi data gagal, sistem menampilkan pesan
“data tidak sesuai” dan menampilkan form edit mata kuliah
pada step 10.
Conclusion Use Case berakhir setelah data mata kuliah telah diubah dan
sistem menampilkan halaman kelola mata kuliah.
157
Postcondition Data mata kuliah telah diubah pada database.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Edit Mata Kuliah.
Tabel 4.13 Use Case Scenario Kelola Mata Kuliah/Hapus Mata Kuliah
Use Case ID SC-004-03
Use Case Name Kelola Mata Kuliah/Hapus Mata Kuliah
Actor Admin, Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses menghapus
data mata kuliah pada database.
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem dan sudah ada
data mata kuliah yang telah diinput sebelumnya.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Klik menu ‘materi
kuliah’ pada bottom
navigation bar.
2. Menampilkan
halaman kelola materi
kuliah.
158
3. Klik menu ‘mata
kuliah’.
4. Menampilkan
halaman kelola mata
kuliah.
5. Pilih semester yang
diinginkan pada
drop-down list ‘pilih
semester’.
6. Menampilkan list
mata kuliah pada
semester terkait.
7. Pilih mata kuliah
yang ingin dihapus
datanya.
8. Menampilkan
halaman detail mata
kuliah yang dipilih.
9. Klik tombol ‘hapus
mata kuliah’.
10. Menampilkan pesan
konfirmasi “apakah
anda yakin
menghapus mata
kuliah ini?”.
11. Klik tombol ‘ya’. 12. Menghapus data mata
kuliah dari database.
13. Menampilkan pesan
“mata kuliah berhasil
dihapus” dan
menampilkan
159
halaman kelola mata
kuliah.
Alternate
Course
Alt 12. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem akan
kembali ke step 6.
Conclusion Use Case berakhir setelah data mata kuliah telah dihapus
dari database dan sistem menampilkan halaman kelola mata
kuliah.
Postcondition Data mata kuliah telah dihapus pada database.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Kelola Mata Kuliah.
Tabel 4.14 Use Case Scenario Validasi Materi Kuliah
Use Case ID SC-005-01
Use Case Name Validasi Materi Kuliah
Actor Admin, Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses validasi atau
approving penambahan, perubahan, dan penghapusan materi
kuliah yang diajukan oleh user.
160
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Klik menu ‘materi
kuliah’ pada bottom
navigation bar.
2. Menampilkan
halaman kelola materi
dan mata kuliah.
3. Klik menu ‘materi
kuliah’
4. Menampilkan
halaman kelola materi
kuliah.
5. Klik tombol
‘approval materi
kuliah’.
6. Menampilkan list
pengajuan
penambahan,
perubahan, dan
penghapusan materi
kuliah yang telah
diajukan oleh user
dan menunggu
validasi.
7. Pilih pengajuan yang
dikehendaki.
8. Menampilkan
halaman detail materi
kuliah terkait.
161
9. Klik tombol
‘setujui’.
10. Mengubah status
pengajuan dari
‘pending’ menjadi
‘disetujui’ dan
menyimpannya ke
dalam database.
11. Menampilkan pesan
“pengajuan telah
disetujui” dan kembali
menampilkan list
pengajuan yang telah
diajukan oleh user
dan menunggu
validasi.
Alternate
Course
Alt 10. Jika aktor memilih tombol ‘tolak’, maka sistem
menampilkan pesan konfirmasi “apakah anda yakin menolak
pengajuan ini?”, jika aktor klik tombol ‘ya’, maka sistem
akan menghapus data materi kuliah tersebut, dan
menampilkan kembali list materi kuliah yang telah diunggah
oleh user dan menunggu verifikasi. Jika aktor memilih
tombol ‘tidak’, maka sistem akan menampilkan kembali
halaman detail materi kuliah terkait.
162
Conclusion Use Case berakhir setelah pengajuan penambahan,
perubahan, atau penghapusan materi kuliah dapat disetujui
ataupun ditolak.
Postcondition Data materi kuliah dapat diubah statusnya menjadi
‘disetujui’ atau ‘ditolak’.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Kelola Materi Kuliah.
Tabel 4.15 Use Case Scenario Kelola Materi Kuliah
Use Case ID SC-006-01
Use Case Name Kelola Materi Kuliah
Actor Admin, Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses perubahan,
dan penghapusan data materi kuliah pada database.
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.
Actor Action System Response
163
Typical Course
Events
1. Klik menu ‘materi
kuliah’ pada bottom
navigation bar.
2. Menampilkan
halaman kelola materi
kuliah.
3. Klik menu ‘materi
kuliah’.
4. Menampilkan list
mata kuliah.
5. Pilih salah satu
semester yang
dikehendaki pada
dropdown list pilih
semester.
6. Menampilkan list
mata kuliah sesuai
semester yang dipilih.
7. Pilih salah satu mata
kuliah.
8. Menampilkan list
materi kuliah yang
sudah divalidasi oleh
admin sesuai mata
kuliah yang dipilih.
9. Pilih materi kuliah
yang ingin diubah.
10. Menampilkan
halaman detail materi
kuliah yang dipilih.
11. Klik tombol ‘edit’. 12. Menampilkan form
edit materi kuliah.
13. Mengisi form.
164
14. Klik tombol
‘simpan’.
15. Menampilkan pesan
konfirmasi “apakah
anda yakin data yang
dimasukkan sudah
benar?”.
16. Klik tombol ‘ya’. 17. Memvalidasi data dan
menyimpannya ke
dalam database.
18. Menampilkan pesan
“detail materi kuliah
berhasil diubah” dan
kembali menampilkan
list data materi kuliah
yang sudah diapprove
pada mata kuliah
terkait.
19. Pilih materi kuliah
yang ingin dihapus.
20. Menampilkan
halaman detail materi
kuliah yang dipilih.
21. Klik tombol ‘hapus’. 22. Menampilkan pesan
“apakah anda yakin
165
ingin menghapus
materi kuliah ini?”.
23. Klik tombol ‘ya’. 24. Menghapus data
materi kuliah dari
database.
25. Menampilkan pesan
“materi kuliah
berhasil dihapus” dan
kembali menampilkan
list data materi kuliah
yang sudah diapprove
pada mata kuliah
terkait.
Alternate
Course
Alt 17.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’ maka sistem akan
menampilkan kembali step 12.
Alt 17.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan
menampilkan pesan “data tidak tepat” dan menampilkan
kembali form edit materi kuliah pada step 12.
Conclusion Use Case berakhir setelah data materi kuliah diubah, dan
dihapus dari database serta menampilkan halaman list data
materi kuliah.
166
Postcondition Data materi kuliah dapat diubah dan dihapus.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Kelola Materi Kuliah.
Tabel 4.16 Use Case Scenario Validasi Forum Diskusi
Use Case ID SC-007-01
Use Case Name Validasi Forum Diskusi
Actor Admin, Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses validasi atau
approval forum diskusi yang diajukan oleh user.
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem dan sudah ada
data forum diskusi yang telah diajukan oleh user.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Klik menu ‘forum
diskusi’.
2. Menampilkan
halaman kelola forum
diskusi yang berisi list
forum diskusi yang
167
sudah disetujui (jika
ada).
3. Klik tombol
‘approval’.
4. Menampilkan list
forum diskusi yang
telah diajukan oleh
user.
5. Pilih forum diskusi
yang ingin
diapprove.
6. Menampilkan
halaman detail forum
diskusi yang dipilih.
7. Klik tombol ‘setujui’ 8. Menampilkan pesan
konfirmasi “apakah
anda yakin
menyetujui diskusi
ini?”.
9. Klik tombol ‘ya’, 10. Mengubah status
forum diskusi tersebut
dari ‘pending’
menjadi ‘disetujui’
pada database.
11. Menampilkan pesan
“diskusi telah
168
disetujui” dan kembali
menampilkan list
forum diskusi yang
telah diajukan user.
Alternate
Course
Alt 8. Jika aktor memilih tombol ‘tolak’ maka sistem akan
menampilkan pesan konfirmasi “apakah anda yakin menolak
forum diskusi ini?”, jika aktor memilih tombol ‘ya’ maka
forum diskusi akan berganti status menjadi ‘ditolak’ pada
database, namun jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka
sistem akan kembali menampilkan kembali step 6.
Alt 10. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem akan
menampilkan kembali step 6.
Conclusion Use Case berakhir setelah data pengajuan penambahan
forum diskusi dapat disetujui dan menampilkan list forum
diskusi yang telah diajukan user.
Postcondition Data forum diskusi dapat diubah statusnya menjadi
‘disetujui’ atau ‘ditolak’.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Kelola Forum Diskusi.
169
Tabel 4.17 Use Case Scenario Hapus Forum Diskusi
Use Case ID SC-008-01
Use Case Name Hapus Forum Diskusi
Actor Admin, Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses penghapusan
forum diskusi pada database.
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem dan sudah ada
data forum diskusi yang telah disetujui.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Klik menu ‘forum
diskusi’.
2. Menampilkan
halaman kelola forum
diskusi yang berisi list
forum diskusi yang
sudah disetujui (jika
ada).
3. Pilih forum diskusi
yang ingin dihapus.
4. Menampilkan
halaman detail forum
diskusi.
5. Klik tombol ‘hapus’. 6. Menampilkan pesan
konfirmasi “apakah
170
anda yakin
menghapus diskusi
ini?”.
7. Klik tombol ‘ya’. 8. Menghapus data
forum diskusi dari
database.
9. Menampilkan pesan
“forum diskusi
berhasil dihapus” dan
menampilkan
halaman kelola forum
diskusi.
Alternate
Course
Alt 8. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem akan
menampilkan kembali step 4.
Conclusion Use Case berakhir setelah data forum diskusi dapat dihapus
dari database serta menampilkan halaman kelola forum
diskusi.
Postcondition Data forum diskusi dapat diubah statusnya menjadi
‘disetujui’ dan data forum diskusi dapat dihapus.
171
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Kelola Forum Diskusi.
Tabel 4.18 Use Case Scenario Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi
Use Case ID SC-009-01
Use Case Name Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi
Actor Admin, Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses penambahan,
perubahan, dan penghapusan data jenis pelayanan akademik
prodi pada database.
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘pelayanan
akademik’.
2. Menampilkan
halaman kelola
pelayanan akademik
prodi.
172
3. Pilih menu ‘jenis
pelayanan akademik
prodi’.
4. Menampilkan
halaman kelola jenis
pelayanan akademik
prodi dengan list jenis
pelayanan akademik
yang sudah ada di
database (jika sudah
pernah menginput).
5. Klik ‘tambah jenis
pelayanan’.
6. Menampilkan form
tambah jenis
pelayanan.
7. Mengisi form.
8. Klik tombol
‘tambah’.
9. Menampilkan pesan
konfirmasi “Apakah
anda yakin data yang
dimasukkan sudah
benar?”.
10. Klik tombol ‘ya’. 11. Memvalidasi data dan
menyimpannya ke
dalam database.
173
12. Menampilkan pesan
“jenis pelayanan telah
tersimpan” dan
menampilkan
halaman kelola jenis
pelayanan akademik.
13. Pilih jenis pelayanan
yang ingin diubah.
14. Menampilkan
halaman detail jenis
pelayanan.
15. Klik tombol ‘edit’. 16. Menampilkan form
edit jenis pelayanan.
17. Mengisi form.
18. Klik tombol
‘simpan’.
19. Menampilkan pesan
konfirmasi “apakah
anda yakin akan
merubah data?”.
20. Klik tombol ‘ya’. 21. Memvalidasi data dan
menyimpan
perubahan ke dalam
database.
174
22. Menampilkan pesan
“jenis pelayanan
berhasil diubah”, lalu
menampilkan
halaman kelola jenis
pelayanan akademik
prodi.
23. Pilih jenis pelayanan
yang ingin dihapus.
24. Menampilkan
halaman detail jenis
pelayanan yang
dipilih.
25. Klik tombol ‘hapus’. 26. Menampilkan pesan
konfrimasi “Apakah
anda yakin untuk
menghapus?”.
27. Klik tombol ‘ya’. 28. Menghapus jenis
pelayanan terkait dari
datbase.
29. Menampilkan pesan
“jenis pelayanan telah
terhapus” dan
menampilkan
175
halaman kelola jenis
pelayanan akademik
prodi.
Alternate
Course
Alt 11.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem
akan kembali menampilkan form tambah jenis pelayanan
pada step 6.
Alt 11.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan
menampilkan pesan “data tidak benar” dan menampilkan
form tambah jenis pelayanan pada step 6.
Alt 21.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem
akan kembali menampilkan form edit jenis pelayanan pada
step 16.
Alt 21.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan
menampilkan pesan “data tidak benar” dan kembali
menampilkan form edit jenis pelayanan pada step 16.
Alt 27. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem akan
kembali menampilkan halaman detail jenis pelayanan pada
step 24.
Conclusion Use Case berakhir setelah data jenis pelayanan dapat
ditambah, diubah, dan dihapus serta menampilkan halaman
kelola jenis pelayanan akademik prodi.
176
Postcondition Data jenis pelayanan akademik prodi dapat ditambah,
diubah, dan dihapus dari database.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi.
Tabel 4.19 Use Case Scenario Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi
Use Case ID SC-010-01
Use Case Name Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi
Actor Admin, Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses penambahan,
perubahan, dan penghapusan data prosedur pelayanan
akademik prodi pada database.
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘pelayanan
akademik’.
2. Menampilkan
halaman kelola
pelayanan akademik
prodi.
177
3. Pilih menu ‘prosedur
pelayanan akademik
prodi’.
4. Menampilkan
halaman kelola
prosedur pelayanan
akademik prodi
dengan list jenis
pelayanan akademik.
5. Pilih jenis pelayanan
yang dikehendaki.
6. Menampilkan list
prosedur pelayanan
sesuai jenis pelayanan
yang dipilih.
7. Klik tombol
‘tambah’.
8. Menampilkan form
tambah prosedur
pelayanan.
9. Mengisi form.
10. Klik tombol
‘simpan’.
11. Menampilkan pesan
konfirmasi “apakah
anda yakin untuk
menyimpan?”.
12. Klik tombol ‘ya’. 13. Memvalidasi dan
menyimpan data
178
prosedur pada
database.
14. Pilih prosedur
pelayanan yang
ingin diubah.
15. Menampilkan
halaman detail
pelayanan.
16. Klik tombol ‘edit’. 17. Menampilkan form
edit prosedur
pelayanan.
18. Mengisi form.
19. Klik tombol
‘simpan’.
20. Menampilkan pesan
konfirmasi “apakah
anda yakin untuk
menyimpan?”.
21. Klik tombol ‘ya’. 22. Memvalidasi data dan
menyimpan
perubahan pada
database.
23. Menampilkan pesan
“prosedur pelayanan
berhasil diubah” dan
menampilkan
179
halaman kelola
prosedur pelayanan.
24. Pilih prosedur
pelayanan yang
ingin dihapus.
25. Menampilkan
halaman detail
prosedur pelayanan
yang dipilih.
26. Klik tombol ‘hapus’. 27. Menampilkan pesan
konfirmasi “apakah
anda yakin untuk
menghapus prosedur
ini?”.
28. Klik tombol ‘ya’. 29. Menghapus data
prosedur pelayanan
terkait dari database.
30. Menampilkan pesan
“prosedur pelayanan
berhasil dihapus” dan
menampilkan
halaman kelola
prosedur pelayanan
akdemik prodi.
180
Alternate
Course
Alt 13.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem
menampilkan form tambah prosedur pelayanan pada step 8.
Alt 13.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan
menampilkan “data tidak sesuai” dan menampilkan form
tambah prosedur pelayanan pada step 8.
Alt 22.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem
menampilkan form edit prosedur pelayanan pada step 17.
Alt 22.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan
menampilkan “data tidak sesuai” dan menampilkan form edit
prosedur pelayanan pada step 17.
Alt 29. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem akan
menampilkan halaman detail prosedur pelayanan pada step
25.
Conclusion Use Case berakhir setelah data prosedur pelayanan dapat
ditambah, diubah, dan dihapus serta menampilkan halaman
kelola prosedur pelayanan akademik prodi.
Postcondition Data prosedur pelayanan akademik prodi dapat ditambah,
diubah, dan dihapus dari database.
181
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi.
Tabel 4.20 Use Case Scenario Validasi Request Prosedur
Use Case ID SC-011-01
Use Case Name Validasi Request Prosedur
Actor Admin, Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses validasi atau
approval request prosedur pelayanan akademik prodi yang
diajukan oleh user.
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem dan telah ada
data request prosedur pelayanan akademik dari user.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘pelayanan
akademik’.
2. Menampilkan
halaman kelola
pelayanan akademik
prodi.
182
3. Pilih menu ‘prosedur
pelayanan akademik
prodi’.
4. Menampilkan
halaman kelola
prosedur pelayanan
akademik prodi
dengan list prosedur
pelayanan akademik
yang sudah ada di
database.
5. Klik tombol
‘approval’.
6. Menampilkan list data
request prosedur
pelayanan yang
diajukan oleh user.
7. Memilih request
prosedur pelayanan
yang ingin disetujui.
8. Menampilkan
halaman detail request
prosedur pelayanan.
9. Klik “setujui”. 10. Menampilkan form
tambah prosedur
pelayanan.
11. Mengisi form tambah
prosedur pelayanan
seseuai request dari
user.
183
12. Klik tombol
“tambah”.
13. Menampilkan pesan
konfirmasi “Apakah
anda yakin untuk
menyetujui request
dan menambah
prosedur pelayanan
ini?”.
14. Klik “ya”. 15. Menampilkan pesan
“prosedur pelayanan
telah disetujui” dan
kembali menampilkan
list pengajuan
pelayanan akademik.
Alternate
Course
Alt 9. Jika aktor memilih tombol ‘tolak’, maka sistem akan
menampilkan pesan konfirmasi “apakah anda yakin untuk
menolak request ini?”, jika aktor memilih ‘ya’, maka data
request prosedur pelayanan tersebut dihapus dari database
dan sistem menampilkan list request prosedur pelayanan
pada step 6. Namun jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka
sistem akan kembali menampilkan halaman detail prosedur
pelayanan pada step 8.
184
Alt 14.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem
akan menampilkan kembali form pada step 10.
Conclusion Use Case berakhir setelah data request prosedur pelayanan
dapat disetujui atau ditolak, dan prosedur pelayanan sesuai
request dapat ditambah.
Postcondition Data request prosedur pelayanan akademik prodi dapat
diubah statusnya dari ‘pending’ menjadi ‘disetujui’.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi.
Tabel 4.21 Use Case Scenario Prosedur Pelayanan Akademik Prodi
Use Case ID SC-012-01
Use Case Name Lihat Prosedur
Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses melihat
prosedur pelayanan akademik oleh user.
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.
Actor Action System Response
185
Typical Course
Events
1. Pilih menu
‘pelayanan
akademik’.
2. Menampilkan
halaman pelayanan
akademik dengan list
jenis pelayanan.
3. Pilih salah satu jenis
pelayanan.
4. Menampilkan list
prosedur pelayanan
sesuai jenis pelayanan
yang dipilih.
5. Pilih prosedur
pelayanan yang telah
dibuat sebelumnya.
6. Menampilkan
halaman detail
pelayanan yang
dipilih.
Alternate
Course
-
Conclusion Use Case berakhir setelah data prosedur pelayanan
akademik prodi dapat ditampilkan pada halaman detail
pelayanan akademik.
Postcondition Data prosedur pelayanan akademik prodi dapat ditampilkan.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Pelayanan Akademik.
186
Tabel 4.22 Use Case Scenario Prosedur Pelayanan Akademik Prodi/Request
Prosedur
Use Case ID SC-012-02
Use Case Name Request Prosedur
Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang proses request
penambahan prosedur pelayanan akademik oleh user.
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘pelayanan
akademik’.
2. Menampilkan
halaman pelayanan
akademik dengan list
jenis pelayanan.
3. Pilih salah satu jenis
pelayanan.
4. Menampilkan list
prosedur pelayanan
sesuai jenis pelayanan
yang dipilih.
187
5. Klik tombol ‘request
tambah pelayanan’.
6. Menampilkan form
request tambah
prosedur pelayanan.
7. Mengisi form.
8. Klik tombol
‘tambah’.
9. Menampilkan pesan
“apakah anda yakin
data yang dimasukkan
sudah benar?”.
10. Klik tombol ‘ya’. 11. Memvalidasi data dan
menyimpan ke dalam
database.
12. Menampilkan pesan
“request tersimpan”
dan menampilkan
halaman pelayanan
akademik.
Alternate
Course
Alt 11.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem
akan kembali menampilkan form request tambah prosedur
pelayanan pada step 6.
Alt 11.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan
menampilkan pesan “data tidak benar” dan kembali
188
menampilkan form request tambah prosedur pelayanan pada
step 6.
Conclusion Use Case berakhir setelah data request prosedur pelayanan
dapat ditambah dan menampilkan halaman pelayanan
akademik.
Postcondition Data request tambah prosedur pelayanan akademik prodi
dapat ditambah pada database.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Pelayanan Akademik.
Tabel 4.23 Use Case Scenario Forum Diskusi/Tambah Forum Diskusi
Use Case ID SC-013-01
Use Case Name Tambah Forum Diskusi
Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang request penambahan
forum diskusi oleh user.
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.
Actor Action System Response
189
Typical Course
Events
1. Pilih menu ‘forum’. 2. Menampilkan
halaman forum
diskusi.
3. Klik ‘tambah
diskusi’.
4. Menampilkan form
request tambah
diskusi.
5. Mengisi form.
6. Klik tombol
‘tambah’.
7. Menampilkan pesan
“apakah anda yakin
ingin menambah
diskusi?”.
8. Klik tombol ‘ya’. 9. Memvalidasi data dan
menyimpannya ke
dalam database.
10. Menampilkan pesan
“request diskusi
berhasil ditambah”
dan menampilkan
halaman forum
diskusi.
190
Alternate
Course
Alt 9.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem akan
kembali menampilkan form tambah diskusi pada step 4.
Alt 9.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan
menampilkan pesan “data tidak sesuai” dan kembali
menampilkan form tambah diskusi pada step 4.
Conclusion Use Case berakhir setelah request diskusi dapat ditambah
dan menampilkan halaman forum diskusi.
Postcondition Data request diskusi dapat ditambah pada database.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Forum Diskusi.
Tabel 4.24 Use Case Scenario Forum Diskusi/Edit Forum Diskusi
Use Case ID SC-013-02
Use Case Name Edit Forum Diskusi
Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang perubahan forum
diskusi oleh user.
191
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem dan telah
menambahkan forum diskusi sebelumnya.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘account’.
2. Menampilkan
halaman account.
3. Pilih menu ‘diskusi
dibuat’.
4. Menampilkan
halaman diskusi
dibuat yang berisi list
diskusi yang telah
dibuat aktor.
5. Memilih salah satu
diskusi.
6. Menampilkan detail
diskusi.
7. Memilih tombol
“opsi”.
8. Menampilkan pilihan
opsi.
9. Klik tombol ‘edit
diskusi”.
10. Menampilkan form
edit diskusi.
11. Mengisi form.
12. Klik tombol
‘simpan’.
13. Menampilkan pesan
“apakah anda yakin
192
akan merubah data
diskusi?”.
14. Klik tombol ‘ya’. 15. Memvalidasi data dan
menyimpan ke dalam
database.
16. Menampilkan pesan
“data diskusi berhasil
diubah” dan
menampilkan
halaman diskusi
dibuat.
Alternate
Course
Alt 15.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem
akan menampilkan form edit diskusi pada step 10.
Alt 15.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan
menampilkan pesan “data tidak sesuai” dan menampilkan
form edit diskusi pada step 10.
Conclusion Use Case berakhir setelah diskusi dapat diubah dan
menampilkan halaman diskusi dibuat.
Postcondition Data diskusi dapat diubah pada database.
193
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Diskusi Dibuat.
Tabel 4.25 Use Case Scenario Forum Diskusi/Hapus Forum Diskusi
Use Case ID SC-013-03
Use Case Name Hapus Forum Diskusi
Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang penghapusan forum
diskusi oleh user.
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem dan telah
menambahkan forum diskusi sebelumnya.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘account’.
2. Menampilkan
halaman account.
3. Pilih menu ‘diskusi
dibuat’.
4. Menampilkan
halaman diskusi
dibuat yang berisi list
194
diskusi yang telah
dibuat aktor.
5. Memilih salah satu
diskusi.
6. Menampilkan detail
diskusi.
7. Memilih tombol
“opsi”
8. Menampilkan pilihan
opsi.
9. Klik tombol “hapus
diskusi”.
10. Menampilkan pesan
“apakah anda yakin
ingin menghapus
diskusi ini?”.
11. Klik tombol ‘ya’. 12. Menghapus data
diskusi terkait pada
database.
13. Menampilkan pesan
“diskusi berhasil
dihapus” dan
menampilkan
halaman diskusi
dibuat.
195
Alternate
Course
Alt 8. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem akan
kembali menampilkan halaman detail diskusi terkait pada
step 6.
Conclusion Use Case berakhir setelah diskusi dapat dihapus dan
menampilkan halaman diskusi dibuat.
Postcondition Data diskusi dapat dihapus pada database.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Diskusi Dibuat.
Tabel 4.26 Use Case Scenario Forum Diskusi/Tambah Komentar Forum Diskusi
Use Case ID SC-013-04
Use Case Name Tambah Komentar Forum Diskusi
Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang penambahan
komentar pada forum diskusi oleh user.
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem dan telah
terdapat forum diskusi pada database.
Actor Action System Response
196
Typical Course
Events
1. Pilih menu ‘forum’. 2. Menampilkan
halaman forum
diskusi.
3. Pilih forum diskusi
yang ingin
dikomentari.
4. Menampilkan
halaman diskusi
terkait.
5. Ketik komentar pada
kolom input
komentar.
6. Klik tombol ‘kirim’. 7. Memvalidasi
komentar dan
menyimpannya ke
dalam database.
8. Menampilkan pesan
“komentar berhasil
ditambahkan” dan
menampilkan
halaman diskusi
terkait.
197
Alternate
Course
Alt 7. Jika validasi komentar gagal, maka sistem
menampilkan pesan “komentar tidak valid” dan
menampilkan halaman diskusi terkait pada step 4.
Conclusion Use Case berakhir setelah komentar dapat ditambah pada
diskusi terkait.
Postcondition Data komentar pada forum diskusi terkait dapat ditambah
pada database.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Diskusi.
Tabel 4.27 Use Case Scenario Forum Diskusi/Hapus Komentar Forum Diskusi
Use Case ID SC-013-05
Use Case Name Hapus Komentar Forum Diskusi
Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang perubahan dan
penghapusan komentar pada forum diskusi oleh user.
198
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem, telah terdapat
forum diskusi pada database dan telah mengirim komentar
pada forum diskusi.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Pilih menu ‘forum’. 2. Menampilkan
halaman forum
diskusi.
3. Pilih forum diskusi
yang diinginkan.
4. Menampilkan
halaman diskusi
terkait.
5. Klik dan tahan pada
komentar milik
sendiri yang ingin
diubah.
6. Menampilkan opsi
pada komentar yang
dipilih.
7. Klik tombol ‘hapus’. 8. Menampilkan pesan
konfirmasi “apakah
anda yakin ingin
menghapus komentar
ini?”.
199
9. Klik tombol ‘ya’. 10. Menghapus data
komentar pada
database.
11. Menampilkan pesan
“komentar telah
dihapus” dan
menampilkan
halaman diskusi.
Alternate
Course
Alt 10. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem akan
menampilkan halaman diskusi terkait pada step 4.
Conclusion Use Case berakhir setelah komentar dapat dihapus pada
diskusi terkait.
Postcondition Data komentar pada forum diskusi terkait dapat diubah dan
dihapus pada database.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Diskusi.
Tabel 4.28 Use Case Scenario Forum Diskusi/Menyukai Komentar Diskusi
Use Case ID SC-013-06
200
Use Case Name Menyukai Komentar Diskusi
Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan bagaimana komentar oleh
user pada suatu forum diskusi dapat disukai oleh user lain.
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Pilih menu ‘forum’. 2. Menampilkan
halaman forum
diskusi.
3. Pilih forum diskusi
yang diinginkan.
4. Menampilkan
halaman diskusi
terkait.
5. Klik tombol “suka”
pada komentar yang
ingin disukai.
6. Meynimpan ke dalam
database.
7. Menampilkan pesan
“komentar berhasil
disukai”.
Alternate
Course
Alt 7.a. Jika aktor memilih tombol ‘batal suka’, maka sistem
akan kembali menampilkan pesan “komentar batal disukai”.
201
Conclusion Use Case berakhir setelah komentar dapat disukai oleh user..
Postcondition Data user yang menyukai komentar tersebut dapat ditambah
di dalam database.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Forum Diskusi.
Tabel 4.29 Use Case Scenario Forum Diskusi/Knowledge Diskusi
Use Case ID SC-013-07
Use Case Name Knowledge Diskusi
Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan bagaimana melihat
knowledge yang dapat diambil dari forum diskusi yang telah
berjalan.
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.
Actor Action System Response
202
Typical Course
Events
1. Pilih menu ‘forum’. 2. Menampilkan
halaman forum
diskusi.
3. Pilih tombol
‘pencarian’.
4. Menampilkan
halaman Pencarian
Diskusi.
5. Pilih “cari
knowledge diskusi”.
6. Menampilkan list
kategori diskusi.
7. Pilih salah satu
kategori diskusi.
8. Menampilkan list
pertanyaan diskusi yang
ada beserta knowledge
yang dapat diambil dari
komentar dengan
jumlah disukai
terbanyak.
Alternate
Course
-
Conclusion Use Case berakhir setelah sistem menampilkan list
pertanyaan diskusi beserta knowledge yang dapat diambil
dari diskusi tersebut pada halaman knowledge diskusi.
203
Postcondition Data pertanyaan diskusi beserta knowledgenya dapat
ditampilkan
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Knowledge Diskusi.
Tabel 4.30 Use Case Scenario Materi Kuliah/Tambah Materi Kuliah
Use Case ID SC-014-01
Use Case Name Tambah Materi Kuliah
Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang penambahan materi
kuliah oleh user ke dalam database.
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Pilih menu ‘’materi
kuliah’.
2. Menampilkan
halaman materi
kuliah.
3. Klik tombol ‘tambah
materi kuliah’.
4. Menampilkan form
tambah materi kuliah.
204
5. Mengisi form.
6. Klik tombol
‘tambah’.
7. Menampilkan pesan
konfirmasi “apakah
anda yakin menambah
materi kuliah ini?”.
8. Klik tombol ‘ya’. 9. Memvalidasi data dan
menyimpan data
materi kuliah ke
dalam data request
materi kuliah pada
database.
10. Menampilkan pesan
“request materi kuliah
berhasil ditambah”
dan menampilkan
halaman materi
kuliah.
Alternate
Course
Alt 9.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem akan
menampilkan kembali form tambah materi kuliah pada step
4.
205
Alt 9.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan
menampilkan pesan “data gagal tervalidasi” dan
menampilkan kembali form tambah materi kuliah pada step
4.
Conclusion Use Case berakhir setelah request tambah materi kuliah
dapat disimpan dan menampilkan halaman materi kuliah.
Postcondition Data request tambah materi kuliah dapat ditambah pada
database.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Materi Kuliah.
Tabel 4.31 Use Case Scenario Materi Kuliah/Edit Materi Kuliah
Use Case ID SC-014-02
Use Case Name Edit Materi Kuliah
Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang perubahan data materi
kuliah oleh user ke dalam database.
206
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem dan telah
menambah materi kuliah sebelumnya serta materi kuliah
tersebut telah di approve.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘account’.
2. Menampilkan
halaman account.
3. Pilih menu ‘materi
kuliah diunggah’.
4. Menampilkan
halaman materi kuliah
diunggah yang berisi
list materi kuliah yang
telah diunggah aktor.
5. Pilih salah satu
materi kuliah.
6. Menampilkan
halaman detail materi
kuliah.
7. Klik tombol ‘edit’. 8. Menampilkan form
edit materi kuliah.
9. Mengisi form.
10. Klik tombol
‘simpan’.
11. Menampilkan pesan
“apakah anda yakin
207
akan merubah data
materi kuliah?”.
12. Klik tombol ‘ya’. 13. Memvalidasi data dan
menyimpan ke dalam
request edit materi
kuliah pada database.
14. Menampilkan pesan
“request edit materi
kuliah disimpan” dan
menampilkan
halaman materi kuliah
diunggah.
Alternate
Course
Alt 13.a. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem
akan menampilkan form edit materi kuliah pada step 8.
Alt 13.b. Jika validasi data gagal, maka sistem akan
menampilkan pesan “validasi data gagal” dan menampilkan
form edit materi kuliah pada step 8.
Conclusion Use Case berakhir setelah request edit materi kuliah dapat
disimpan dan menampilkan halaman materi kuliah diunggah.
Postcondition Data request edit materi kuliah dapat ditambah pada
database.
208
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Materi Kuliah Diunggah.
Tabel 4.32 Use Case Scenario Materi Kuliah/Hapus Materi Kuliah
Use Case ID SC-014-03
Use Case Name Hapus Materi Kuliah
Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang penghapusan data
materi kuliah oleh user ke dalam database.
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem dan telah
menambah materi kuliah sebelumnya serta materi kuliah
tersebut telah di approve.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Pilih menu
‘account’.
2. Menampilkan
halaman account.
3. Pilih menu ‘materi
kuliah diunggah’.
4. Menampilkan
halaman materi kuliah
diunggah yang berisi
209
list materi kuliah yang
telah diunggah aktor.
5. Pilih salah satu
materi kuliah.
6. Menampilkan
halaman detail materi
kuliah yang dipilih.
7. Klik tombol ’hapus’
pada materi kuliah
yang ingin dihapus.
8. Menampilkan pesan
“apakah anda yakin
ingin menghapus
materi kuliah ini?”.
9. Klik tombol ‘ya’. 10. Menyimpan request
penghapusan materi
kuliah pada database.
11. Menampilkan pesan
“request hapus materi
kuliah berhasil
disimpan” dan
menampilkan
halaman materi kuliah
diunggah.
Alternate
Course
Alt 10. Jika aktor memilih tombol ‘tidak’, maka sistem akan
menampilkan halaman detail materi kuliah pada step 6.
210
Conclusion Use Case berakhir setelah request hapus materi kuliah dapat
disimpan dan menampilkan halaman materi kuliah diunggah.
Postcondition Data request hapus materi kuliah dapat ditambah pada
database.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Materi Kuliah Diunggah.
Tabel 4.33 Use Case Scenario Materi Kuliah/Unduh dan Baca Materi Kuliah
Use Case ID SC-014-04
Use Case Name Unduh dan Baca Materi Kuliah
Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang pengunduhan data
dan membaca materi kuliah oleh user dari database.
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Pilih menu ‘materi
kuliah’.
2. Menampilkan
halaman materi
kuliah.
211
3. Pilih semester yang
diinginkan pada
drop down list ‘pilih
semester’
4. Menampilkan list
mata kuliah yang
terdapat pada
semester yang dipilih.
5. Pilih mata kuliah
yang diinginkan.
6. Menampilkan list
materi kuliah terkait
mata kuliah yang
dipilih.
7. Klik tombol ‘unduh’
pada materi kuliah
yang diinginkan.
8. Mendownload materi
kuliah terkait dari
database dan
menampilkan proses
unduh.
9. Setelah proses unduh
selesai, menampilkan
pesan “materi kuliah
berhasil diunduh”dan
kembali menampilkan
list materi kuliah
terkait mata kuliah
yang dipilih.
212
10. Klik materi kuliah
yang ingin dibaca.
11. Menampilkan
halaman detail materi
kuliah.
12. Klik tombol “baca”. 13. Menampilkan
halaman baca materi
kuliah.
Alternate
Course
-
Conclusion Use Case berakhir setelah materi kuliah selesai didownload
dan dapat dibaca.
Postcondition Data materi kuliah dapat diunduh dan dibaca dari database.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Materi Kuliah.
Tabel 4.34 Use Case Scenario Materi Kuliah/Menyukai Materi Kuliah
Use Case ID SC-014-04
Use Case Name Menyukai Materi Kuliah
Actor Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi
213
Description Use Case ini mendeskripsikan tentang pengunduhan data
dan membaca materi kuliah oleh user dari database.
Precondition Aktor telah melakukan login ke dalam sistem.
Typical Course
Events
Actor Action System Response
1. Pilih menu ‘materi
kuliah’.
2. Menampilkan
halaman materi
kuliah.
3. Pilih semester yang
diinginkan pada
drop down list ‘pilih
semester’
4. Menampilkan list
mata kuliah yang
terdapat pada
semester yang dipilih.
5. Pilih mata kuliah
yang diinginkan.
6. Menampilkan list
materi kuliah terkait
mata kuliah yang
dipilih.
7. Klik tombol ’suka’
pada materi kuliah
yang diinginkan.
8. Menyimpan data
materi kuliah yang
disukai oleh user ke
dalam database.
214
9. Menampilkan pesan
“materi kuliah
berhasil disukai”.
Alternate
Course
Alt 9. Jika user klik tombol ‘batal suka’ pada materi kuliah,
maka sistem akan menampilkan pesan “materi kuliah batal
disukai”.
Conclusion Use Case berakhir setelah materi kuliah berhasil disukai atau
batal disukai oleh user.
Postcondition Data materi kuliah yang disukai oleh user dapat disimpan ke
dalam database.
Implementation
Constraints and
Specifications
Halaman Materi Kuliah.
2. Acitivity Diagram
Berdasarkan use case yang telah dibuat sebelumnya, maka peneliti
membuat pemodelan langkah-langkah proses atau aktivitas dari KMS ini.
215
2.1. Activity Diagram Login
Gambar 4.7 Activity Diagram Login
Aktivitas ini dapat diakses oleh semua aktor. Aktivitas ini
diperlukan untuk semua aktor agar dapat masuk ke dalam knowledge
management system.
216
2.2. Activity Diagram Logout
Gambar 4.8 Activity Diagram Logout
Aktivitas ini diperuntukkan untuk semua aktor. Aktivitas ini
diperlukan untuk mengakhiri session dan keluar dari knowledge
management system.
217
2.3. Activity Diagram Tambah User
Gambar 4.9 Activity Diagram Tambah User
Aktivitas ini hanya dapat diakses oleh Admin. Aktivitas ini
digunakan untuk menambah user ke dalam knowledge management
system, sehingga user yang ditambah dapat melakukan akses ke dalam
knowledge management system.
218
2.4. Activity Diagram Edit User
Gambar 4.10 Activity Diagram Edit User
Aktivitas ini hanya dapat diakses oleh Admin. Aktivitas ini
digunakkan untuk melakukan perubahan data-data terkait user pada
knowledge management system.
219
2.5. Activity Diagram Hapus User
Gambar 4.11 Activity Diagram Hapus User
Aktivitas ini hanya dapat diakses oleh Admin. Aktivitas ini
digunakkan untuk melakukan penghapusan user dari knowledge
management system.
220
2.6. Activity Diagram Tambah Mata Kuliah
Gambar 4.12 Activity Diagram Tambah Mata Kuliah
Aktivitas ini dapat diakses oleh Admin dan Kaprodi. Aktivitas ini
digunakkan untuk dapat menambahakan mata kuliah yang sesuai dengan
kurikulum, sehingga mata kuliah ini dapat menjadi dasar
pengelompokkan materi kuliah yang akan diunggah oleh user.
222
Aktivitas ini dapat diakses oleh Admin dan Kaprodi. Aktivitas ini
digunakkan untuk dapat melakukan perubahan data pada mata kuliah
yang telah diinput sebelumnya.
2.8. Activity Diagram Hapus Mata Kuliah
Gambar 4.14 Activity Diagram Hapus Mata Kuliah
223
Aktivitas ini dapat diakses oleh Admin dan Kaprodi. Aktivitas ini
digunakkan untuk dapat melakukan penghapusan data pada mata kuliah
yang telah diinput sebelumnya.
2.9. Activity Diagram Validasi Materi Kuliah
Gambar 4.15 Activity Diagram Validasi Materi Kuliah
224
Aktivitas ini dapat diakses oleh Admin dan Kaprodi. Aktivitas ini
digunakkan untuk dapat melakukan validasi penambahan, pengubahan,
ataupun penghapusan materi kuliah yang diajukan oleh user.
2.10. Activity Diagram Kelola Materi Kuliah
Gambar 4.16 Activity Diagram Kelola Materi Kuliah
225
Aktivitas ini dapat diakses oleh Admin dan Kaprodi. Aktivitas ini
digunakkan untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap materi kuliah
yang telah diunggah oleh user. Pada aktivitas ini, Admin dan Kaprodi
dapat melakukan perubahan data materi kuliah dan penghapusan data
materi kuliah.
2.11. Activity Diagram Validasi Forum Diskusi
Gambar 4.17 Activity Diagram Validasi Forum Diskusi
226
Aktivitas ini dapat diakses oleh Admin dan Kaprodi. Aktivitas ini
digunakkan untuk dapat melakukan validasi terhadap forum diskusi yang
diajukan oleh user. Pada aktivitas ini, Admin dan Kaprodi dapat
menyetujui ataupun menolak pengajuan penambahan diskusi yang
diajukan oleh user.
2.12. Activity Diagram Hapus Forum Diskusi
Gambar 4.18 Activity Diagram Hapus Forum Diskusi
Aktivitas ini dapat diakses oleh Admin dan Kaprodi. Aktivitas ini
digunakkan untuk dapat melakukan penghapusan forum diskusi.
227
2.13. Activity Diagram Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi
Gambar 4.19 Activity Diagram Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi
228
Aktivitas ini dapat diakses oleh Admin dan Kaprodi. Aktivitas ini
digunakkan untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap jenis
pelayanan akademik prodi yang menjadi dasar pengelompokkan
prosedur pelayanan akademik yang akan ditambah Admin atau Kaprodi
ataupun yang akan diajukan oleh user. Pada aktivitas ini, Admin dan
Kaprodi dapat melakukan penambahan, perubahan, dan penghapusan
kategori jenis pelayanan akademik prodi.
229
2.14. Activity Diagram Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi
Gambar 4.20 Activity Diagram Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi
Aktivitas ini dapat diakses oleh Admin dan Kaprodi. Aktivitas ini
digunakkan untuk melakukan pengelolaan terhadap prosedur pelayanan
akademik prodi yang ditambah Admin atau Kaprodi ataupun yang
230
diajukan oleh user. Pada aktivitas ini, Admin dan Kaprodi dapat
melakukan penambahan, perubahan, dan penghapusan prosedur
pelayanan akademik prodi.
2.15. Activity Diagram Validasi Request Prosedur
Gambar 4.21 Activity Diagram Validasi Request Prosedur
231
Aktivitas ini dapat diakses oleh Admin dan Kaprodi. Aktivitas ini
digunakkan untuk dapat melakukan validasi terhadap request prosedur
pelayanan akademik prodi yang diajukan oleh user.
2.16. Activity Diagram Prosedur Pelayanan Akademik Prodi
Gambar 4.22 Activity Diagram Prosedur Pelayanan Akademik Prodi
Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.
Aktivitas ini digunakkan untuk melihat prosedur pelayanan akademik
prodi yang sudah diposting.
232
2.17. Activity Diagram Request Prosedur
Gambar 4.23 Activity Diagram Request Prosedur
Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.
Aktivitas ini digunakkan untuk membuat request penambahan prosedur
pelayanan akademik prodi.
233
2.18. Activity Diagram Forum Diskusi/Tambah Forum Diskusi
Gambar 4.24 Activity Diagram Forum Diskusi/Tambah Forum Diskusi
Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.
Aktivitas ini digunakkan untuk membuat request atau pengajuan
penambahan diskusi oleh user, untuk nantinya dapat dilakukan approve
oleh Admin ataupun Kaprodi.
234
2.19. Activity Diagram Forum Diskusi/Edit Forum Diskusi
Gambar 4.25 Activity Diagram Forum Diskusi/ Edit Forum Diskusi
235
Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.
Aktivitas ini digunakkan untuk melakukan perubahan data diskusi oleh
user yang telah diposting sebelumnya.
2.20. Activity Diagram Forum Diskusi/Hapus Forum Diskusi
Gambar 4.26 Activity Diagram Forum Diskusi/Hapus Forum Diskusi
236
Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.
Aktivitas ini digunakkan untuk melakukan penghapusan diskusi oleh
user yang telah diposting sebelumnya.
237
2.21. Activity Diagram Forum Diskusi/Tambah Komentar Forum
Diskusi
Gambar 4.27 Activity Diagram Forum Diskusi/Tambah Komentar Forum Diskusi
238
Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.
Aktivitas ini digunakkan untuk melakukan penambahan komentar pada
suatu forum diskusi oleh user.
2.22. Activity Diagram Forum Diskusi/Hapus Komentar Forum Diskusi
Gambar 4.28 Activity Diagram Forum Diskusi/Hapus Komentar Forum Diskusi
Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.
Aktivitas ini digunakkan untuk melakukan penghapusan komentar yang
telah diposting sebelumnya oleh user tersebut pada suatu forum diskusi.
239
2.23. Activity Diagram Forum Diskusi/Menyukai Komentar Diskusi
Gambar 4.29 Activity Diagram Forum Diskusi/Menyukai Komentar
Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.
Aktivitas ini digunakkan untuk menyukai komentar yang dianggap
paling bagus dan relevan pada suatu forum diskusi.
240
2.24. Activity Diagram Forum Diskusi/Knowledge Diskusi
Gambar 4.30 Activity Diagram Forum Diskusi/Knowledge Diskusi
Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.
Aktivitas ini digunakkan untuk menampilkan lsit pertanyaan diskusi
dengan knowledge yang dihasilkan dari forum diskusi tersebut sesuai
kategori diskusi.
242
Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.
Aktivitas ini digunakkan untuk melakukan request atau pengajuan
penambahan materi kuliah oleh user, untuk nantinya dapat dilakukan
approve oleh Admin ataupun Kaprodi.
244
Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.
Aktivitas ini digunakkan untuk melakukan request atau pengajuan
perubahan data pada materi kuliah yang telah diposting sebelumnya oleh
user terkait, untuk nantinya dapat dilakukan approve oleh Admin ataupun
Kaprodi.
2.27. Activity Diagram Hapus Materi Kuliah
Gambar 4.33 Activity Diagram Hapus Materi Kuliah
Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.
Aktivitas ini digunakkan untuk melakukan request atau pengajuan
245
penghapusan materi kuliah yang telah diposting sebelumnya oleh user
terkait, untuk nantinya dapat dilakukan approve oleh Admin ataupun
Kaprodi.
2.28. Activity Diagram Unduh dan Baca Materi Kuliah
Gambar 4.34 Activity Diagram Unduh Materi Kuliah
246
Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.
Aktivitas ini digunakkan untuk mengunduh dan membaca materi kuliah
yang telah diposting sebelumnya oleh setiap user.
2.29. Activity Diagram Menyukai Materi Kuliah
Gambar 4.35 Activity Diagram Menyukai Materi Kuliah
Aktivitas ini dapat diakses oleh Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi.
Aktivitas ini digunakkan untuk menyukai materi kuliah yang dianggap
bagus dan sesuai.
247
4.2.2 Perancangan Database
1. Class Diagram
Class diagram menggambarkan grafis mengenai struktur objek
dari satu sistem. Berikut ini class diagram yang menggambarkan
knowledge management system ini.
Gambar 4.36 Class Diagram Knowledge Management System
248
2. Mapping Kardinalitas
Diagram ini memetakan entitas-entitas ataupun relasinya kedalam
sebuah tabel. Di bawah ini menjelaskan cardinality dari knowledge
management system.
250
3. Matriks CRUD
Setelah mapping kardinalitas, peneliti melakukan identifikasi
persyaratan operasional pada lokasi database Knowledge Management
System pada penelitian ini. Adapun hak akses pada lokasi database yang
dimiliki masing-masing aktor yaitu:
Tabel 4.35 Matriks CRUD Knowledge Management System
Actor
Entity Attribute
Admin Kaprodi Dosen Mahasiswa
User CRUD R R R
idUser CRUD R R R
email CRUD R R R
password CRUD R R R
nama CRUD R R R
jenisKelamin CRUD R R R
tglLahir CRUD R R R
noHp CRUD R R R
idLevel CRUD R R R
Mahasiswa CRUD R R CRUD
251
nomorInduk CRUD R R R
angkatan CRUD R R R
materiDisukai R R R CRUD
komentarDisukai R R R CRUD
Dosen CRUD CRUD R R
nomorInduk CRUD R R R
materiDisukai R CRUD R R
komentarDisukai R CRUD R R
Kaprodi CRUD R CRUD R
nomorInduk CRUD R R R
materiDisukai R R CRUD R
komentarDisukai R R CRUD R
Admin CRUD R R R
nomorInduk CRUD R R R
level CRUD R R R
jumlahApproval CRUD R R R
Mata Kuliah CRUD CRUD R R
252
idMataKuliah CRUD CRUD R R
namaMataKuliah CRUD CRUD R R
semester CRUD CRUD R R
sks CRUD CRUD R R
jumlahFile CRUD CRUD R R
jumlahFileWL CRUD CRUD R R
Materi Kuliah CRUD CRUD RU RU
idMateriKuliah CRUD CRUD R R
jenisMateriKuliah CRUD CRUD R R
judul CRUD CRUD R R
namaAuthor CRUD CRUD R R
tanggalDibuat CRUD CRUD R R
tahun CRUD CRUD R R
file CRUD CRUD R R
namaFile CRUD CRUD R R
jenisFile CRUD CRUD R R
ukuranFile CRUD CRUD R R
253
jumlahSuka CRUD CRUD RU RU
Ebook CRUD CRUD R R
idMateri CRUD CRUD R R
edisi CRUD CRUD R R
penerbit CRUD CRUD R R
Ejournal CRUD CRUD R R
idMateri CRUD CRUD R R
namaJurnal CRUD CRUD R R
Jenis Pelayanan Akademik
Prodi
CRUD CRUD R R
idJenisPA CRUD CRUD R R
judulPA CRUD CRUD R R
tanggalDibuat CRUD CRUD R R
Prosedur Pelayanan Akademik
Prodi
CRUD CRUD R R
idProsedur CRUD CRUD R R
tanggalDibuat CRUD CRUD R R
namaProsedur CRUD CRUD R R
254
detailProsedur CRUD CRUD R R
Request Prosedur Pelayanan
Akademik
RUD RUD CR CR
idRequest RUD RUD CR CR
namaProsedur RUD RUD CR CR
tanggalDibuat RUD RUD CR CR
detailProsedur RUD RUD CR CR
status RUD RUD CR CR
Komentar Request Prosedur
Pelayanan Akademik
CRUD CRUD R R
idKomentarReqPP CRUD CRUD R R
komentar CRUD CRUD R R
Forum Diskusi CRUD CRUD R R
idForum CRUD CRUD R R
judulDiskusi CRUD CRUD R R
tanggal CRUD CRUD R R
pertanyaan CRUD CRUD R R
jumlahKomentar CRUD CRUD R R
255
Kategori Diskusi CRUD CR CR CR
idKategori CRUD CR CR CR
namaKategori CRUD CR CR CR
Komentar Diskusi RUD CRUD CRUD CRUD
idKomentar RUD CRUD CRUD CRUD
tanggal RUD CRUD CRUD CRUD
waktu RUD CRUD CRUD CRUD
komentar RUD CRUD CRUD CRUD
jumlahSuka CRUD CRUD RU RU
Request Materi Kuliah RUD CRUD CR CR
idRequest RUD CRUD CR CR
judul RUD CRUD CR CR
namaAuthor RUD CRUD CR CR
tahun RUD CRUD CR CR
jenisMateriKuliah RUD CRUD CR CR
status RUD CRUD CR CR
jenisRequest RUD CRUD CR CR
256
file RUD CRUD CR CR
namaFile RUD CRUD CR CR
jenisFile RUD CRUD CR CR
ukuranFile RUD CRUD CR CR
Komentar Request Materi
Kuliah
CRUD CRUD R R
idKomentarReqMK CRUD CRUD R R
komentar CRUD CRUD R R
Request Forum Diskusi RUD CRUD CR CR
idRequest RUD CRUD CR CR
status RUD CRUD CR CR
judulDiskusi RUD CRUD CR CR
tanggal RUD CRUD CR CR
pertanyaan RUD CRUD CR CR
Komentar Request Forum
Diskusi
CRUD CRUD R R
idKomentarReqFD CRUD CRUD R R
komentar CRUD CRUD R R
257
Edit Ebook CRUD CRUD R R
idMateri CRUD CRUD R R
edisi CRUD CRUD R R
penerbit CRUD CRUD R R
Edit Ejournal CRUD CRUD R R
idMateri CRUD CRUD R R
namaJurnal CRUD CRUD R R
259
5. Spesifikasi Database
5.1. User
Nama Tabel : tbl_user
Primary Key : idUser
Foreign Key : nomerInduk
Jenis Tabel : Transaksi
Tabel 4.36 Tabel User
No. Field Type Size Keterangan
1. idUser string 22 ID user
2. email string 125 Alamat e-mail mahasiswa
3. password string 16 Password user
4. nama string 100 Nama user
5. jenisKelamin string 1 Jenis kelamin mahasiswa
L = Laki-laki
P = Perempuan
6. tglLahir string 8 Tanggal lahir user
7. noHp string 12 Nomor handphone user
260
8. idLevel number 1 User ID level
5.2. Mahasiswa
Nama Tabel : tbl_mahasiswa
Primary Key : nomorInduk
Foreign Key : -
Jenis Tabel : Master
Tabel 4.37 Tabel Mahasiswa
No. Field Type Size Keterangan
1. nomorInduk string 14 Nomor Induk Mahasiswa
sebagai kode identitas
setiap user mahasiswa
2. angkatan number 4 Tahun angkatan
Mahasiswa
3. materiDisukai array 10 Kumpulan ID materi
kuliah yang disukai oleh
user
261
4. komentarDisukai array 12 Kumpulan ID komentar
diskusi yang disukai oleh
user
5.3 Dosen
Nama Tabel : tbl_dosen
Primary Key : nomorInduk
Foreign Key : -
Jenis Tabel : Master
Tabel 4.38 Tabel Dosen
No. Field Type Size Keterangan
1. nomorInduk string 18 Nomor Induk Pegawai
Dosen
2. materiDisukai array 10 Kumpulan ID materi
kuliah yang disukai oleh
user
3. komentarDisukai array 12 Kumpulan ID komentar
diskusi yang disukai oleh
user
262
5.4 Kaprodi
Nama Tabel : tbl_kaprodi
Primary Key : nomorInduk
Foreign Key : -
Jenis Tabel : Master
Tabel 4.39 Tabel Kaprodi
No. Field Type Size Keterangan
1. nomorInduk string 18 Nomor Induk Pegawai
Kaprodi
2. materiDisukai array 10 Kumpulan ID materi
kuliah yang disukai oleh
user
3. komentarDisukai array 12 Kumpulan ID komentar
diskusi yang disukai oleh
user
263
5.5 Admin
Nama Tabel : tbl_admin
Primary Key : nomorInduk
Foreign Key : -
Jenis Tabel : Master
Tabel 4.40 Tabel Admin
No. Field Type Size Keterangan
1. nomorInduk string 18 Nomor Induk Pegawai
Admin
2. level number 1 Level hak akses terhadap
admin.
1 untuk ‘Super Admin’
dan 2 ‘Admin’.
3. jumlahApproval number 4 Jumlah validasi atau
approval yang sudah
dilakukan admin.
264
5.6 Mata Kuliah
Nama Tabel : tbl_mata_kuliah
Primary Key : idMataKuliah
Foreign Key : -
Jenis Tabel : Master
Tabel 4.41 Tabel Mata Kuliah
No. Field Type Size Keterangan
1. idMataKuliah string 7 Kode sebagai identitas
mata kuliah
2. namaMataKuliah string 120 Nama mata kuliah
3. semester number 2 Letak semester mata
kuliah tersebut
4. sks number 2 Jumlah SKS mata kuliah
5. jumlahFile number 5 Jumlah file materi kuliah
yang ada pada mata kuliah
terkait dan telah disetujui
6. jumlahFileWL number 5 Jumlah file materi kuliah
yang ada pada mata kuliah
265
terkait dan belum
dilakukan persetujuan
5.7 Materi Kuliah
Nama Tabel : tbl_materi_kuliah
Primary Key : idMateriKuliah
Foreign Key : idMataKuliah, nomorInduk, idRequest, idMateri
Jenis Tabel : Transaksi
Tabel 4.42 Tabel Materi Kuliah
No. Field Type Size Keterangan
1. idMateriKuliah string 10 Kode identitas dari
materi kuliah
2. jenisMateriKuliah string 8 Jenis file untuk materi
kuliah.
‘ebook’ untuk file e-
book,
‘ejournal’ untuk file e-
journal
266
‘fileLainnya’ untuk file
lainnya.
3. judul string 120 Judul materi kuliah
4. namaAuthor string 150 Nama penulis materi
kuliah
5. tanggalDibuat string 8 Tanggal upload file
6. tahun number 4 Tahun terbit buku
7. file string 200 File materi kuliah
8. namaFile string 256 Nama file materi kuliah
9. jenisFile string 10 Jenis atau ekstensi file
materi kuliah
10. ukuranFile number 3 Ukuran file materi
kuliah
11. jumlahSuka number 4 Jumlah user yang
menyukai materi kuliah
ini
267
5.8 Tabel E-book
Nama Tabel : tbl_ebook
Primary Key : idMateri
Foreign Key : -
Jenis Tabel : Master
Tabel 4.43 Tabel E-book
No. Field Type Size Keterangan
1. idMateri string 15 ID file e-book
2. edisi string 64 Edisi buku
3. penerbit string 125 Penerbit buku
268
5.9 Tabel E-journal
Nama Tabel : tbl_ejournal
Primary Key : idMateri
Foreign Key : -
Jenis Tabel : Master
Tabel 4.44 Tabel E-journal
No. Field Type Size Keterangan
1. idMateri string 18 ID file e-journal
2. namaJurnal string 125 Nama jurnal
269
5.10 Tabel Request Materi Kuliah
Nama Tabel : tbl_request_materi_kuliah
Primary Key : idRequest
Foreign Key : nomorInduk, idMateri, idMataKuliah, idMateriKuliah
Jenis Tabel : Transaksi
Tabel 4.45 Tabel Request Materi Kuliah
No. Field Type Size Keterangan
1. idRequest string 10 Kode identitas dari
request materi kuliah
2. jenisRequest string 11 Jenis request yang
diajukan terhadap
materi kuliah terkait.
‘penambahan’ untuk
menambah materi
kuliah,
‘perubahan’ untuk
pengubahan data materi
kuliah,
270
‘penghapusan’ untuk
menghapus materi
kuliah.
3. status string 9 Status respon admin
terhadap request
‘pending’ untuk belum
direspon,
‘disetujui’ untuk request
yang disetujui admin,
‘ditolak’ untuk request
yang ditolak oleh
admin.
4. jenisMateriKuliah string 8 Jenis file untuk materi
kuliah.
‘ebook’ untuk file e-
book,
‘ejournal’ untuk file e-
journal
‘fileLainnya’ untuk file
lainnya.
271
5. judul string 120 Judul materi kuliah
6. namaAuthor string 150 Nama penulis materi
kuliah
7. tanggalDibuat string 8 Tanggal upload file
8. tahun number 4 Tahun terbit buku
9. file string 200 File materi kuliah
10. namaFile string 200 Nama file materi kuliah
11. jenisFile string 10 Jenis atau ekstensi file
materi kuliah
12. ukuranFile number 3 Ukuran file materi
kuliah
272
5.11 Tabel Komentar Request Materi Kuliah
Nama Tabel : tbl_komentar_request_materi_kuliah
Primary Key : idKomentarReqMK
Foreign Key : idRequest, nomorInduk
Jenis Tabel : Transaksi
Tabel 4.46 Tabel Komentar Request Materi Kuliah
No. Field Type Size Keterangan
1. idKomentarReqMK string 25 Kode identitas dari
komentar request materi
kuliah
2. komentar string 1024 Isi komentar yang
diberikan
273
5.12 Tabel Jenis Pelayanan Akademik Prodi
Nama Tabel : tbl_jenis_pelayanan_akademik_prodi
Primary Key : idJenisPA
Foreign Key : nomorInduk
Jenis Tabel : Transaksi
Tabel 4.47 Tabel Jenis Pelayanan Akademik Prodi
No. Field Type Size Keterangan
1. idJenisPA string 5 ID jenis pelayanan
akademik prodi
2. judulPA string 50 Judul pelayanan akademik
3. tanggalDibuat string 8 Tanggal input jenis
pelayanan akademik prodi
274
5.13 Tabel Prosedur Pelayanan Akademik
Nama Tabel : tbl_prosedur_pelayanan_akademik_prodi
Primary Key : idProsedur
Foreign Key : idJenisPA, nomorInduk, idRequest
Jenis Tabel : Transaksi
Tabel 4.48 Tabel Prosedur Pelayanan Akademik Prodi
No. Field Type Size Keterangan
1. idProsedur string 8 ID Prosedur Pelayanan
Akademik Prodi
2. namaProsedur string 50 Nama Prosedur
3. tanggalDibuat string 8 Tanggal input prosedur
4. detailProsedur string 1024 Detail prosedur
275
5.14 Tabel Requset Prosedur Pelayanan Akademik
Nama Tabel : tbl_request_prosedur_PA
Primary Key : idRequest
Foreign Key : idJenisPA, nomorInduk
Jenis Tabel : Transaksi
Tabel 4.49 Tabel Request Prosedur Pelayanan Akademik Prodi
No. Field Type Size Keterangan
1. idRequest string 8 ID Request Prosedur
Pelayanan Akademik
Prodi
2. namaProsedur string 50 Nama Prosedur
3. tanggalDibuat string 8 Tanggal input prosedur
4. detailProsedur string 1024 Detail prosedur
5. status string 9 Status respon admin
terhadap request
‘pending’ untuk belum
direspon,
‘disetujui’ untuk request
yang disetujui admin,
276
‘ditolak’ untuk request
yang ditolak oleh admin.
5.15 Tabel Komentar Request Prosedur Pelayanan Akademik
Nama Tabel : tbl_komentar_request_prosedur_PA
Primary Key : idKomentarReqPP
Foreign Key : idRequest, nomorInduk
Jenis Tabel : Transaksi
Tabel 4.50 Tabel Komentar Request Forum Diskusi
No. Field Type Size Keterangan
1. idKomentarReqPP string 25 Kode identitas dari
komentar request
prosedur pelayanan
akademik prodi
2. komentar string 1024 Isi komentar yang
diberikan
277
5.16 Tabel Kategori Diskusi
Nama Tabel : tbl_kategori_diskusi
Primary Key : idKategori
Foreign Key : -
Jenis Tabel : Master
Tabel 4.51 Tabel Kategori Diskusi
No. Field Type Size Keterangan
1. idKategori string 4 ID kategori diskusi
2. namaKategori string 20 Nama kategori diskusi
278
5.17 Tabel Forum Diskusi
Nama Tabel : tbl_forum_diskusi
Primary Key : idForum
Foreign Key : idKategori, nomorInduk, idRequest
Jenis Tabel : Transaksi
Tabel 4.52 Tabel Forum Diskusi
No. Field Type Size Keterangan
1. idForum string 8 ID forum diskusi
2. judulDiskusi string 120 Judul forum diskusi
3. tanggal string 8 Tanggal input forum
diskusi
4. pertanyaan string 1024 Pertanyaan yang diajukan
5. jumlahKomentar number 4 Jumlah komentar pada
forum diskusi
279
5.18 Tabel Komentar Diskusi
Nama Tabel : tbl_komentar_diskusi
Primary Key : idKomentar
Foreign Key : idForum, nomorInduk
Jenis Tabel : Transaksi
Tabel 4.53 Tabel Komentar Diskusi
No. Field Type Size Keterangan
1. idKomentar string 12 ID komentar diskusi
2. tanggal string 8 Tanggal input komentar
diskusi
3. waktu string 5 Waktu input komentar
diskusi
4. komentar string 1024 Isi komentar diskusi
280
5.19 Tabel Request Forum Diskusi
Nama Tabel : tbl_request_forum_diskusi
Primary Key : idRequest
Foreign Key : idKategori, nomorInduk
Jenis Tabel : Transaksi
Tabel 4.54 Tabel Request Forum Diskusi
No. Field Type Size Keterangan
1. idRequest string 11 ID request pembuatan
forum diskusi
2. judulDiskusi string 120 Judul diskusi
3. status string 9 Status respon admin
terhadap request.
‘pending’ untuk belum
direspon,
‘disetujui’ untuk request
yang disetujui admin,
‘ditolak’ untuk request
yang ditolak oleh admin.
4. tanggal string 8 Tanggal pengajuan
281
5. pertanyaan string 1024 Isi forum diskusi
5.20 Tabel Komentar Request Forum Diskusi
Nama Tabel : tbl_komentar_request_forum_diskusi
Primary Key : idKomentarReqFD
Foreign Key : idRequest, nomorInduk
Jenis Tabel : Transaksi
Tabel 4.55 Tabel Komentar Request Forum Diskusi
No. Field Type Size Keterangan
1. idKomentarReqFD string 25 Kode identitas dari
komentar request forum
diskusi
2. komentar string 1024 Isi komentar yang
diberikan
282
5.21 Tabel Edit E-book
Nama Tabel : tbl_edit_ebook
Primary Key : idMateri
Foreign Key : -
Jenis Tabel : Master
Tabel 4.56 Tabel Edit E-book
No. Field Type Size Keterangan
1. idMateri string 20 ID edit materi e-book
2. edisi string 64 Edisi buku
3. penerbit string 125 Penerbit buku
283
5.22 Tabel Edit E-journal
Nama Tabel : tbl_edit_ejournal
Primary Key : idMateri
Foreign Key : -
Jenis Tabel : Master
Tabel 4.57 Tabel Edit E-journal
No. Field Type Size Keterangan
1. idMateri string 18 ID edti materi e-journal
2. namaJurnal string 125 Nama jurnal
284
6. Sequence Diagram
6.1 Sequence Diagram Login
ID : SD-001-01
Nama : Login
Gambar 4.39 Sequence Diagram Login
286
6.3 Sequence Diagram Tambah User
ID : SD-003-01
Nama : Tambah User
Gambar 4.41 Sequence Diagram Tambah User
287
6.4 Sequence Diagram Edit User
ID : SD-003-02
Nama : Edit User
Gambar 4.42 Sequence Diagram Edit User
288
6.5 Sequence Diagram Hapus User
ID : SD-003-03
Nama : Hapus User
Gambar 4.43 Sequence Diagram Hapus User
289
6.6 Sequence Diagram Tambah Mata Kuliah
ID : SD-004-01
Nama : Tambah Mata Kuliah
Gambar 4.44 Sequence Diagram Tambah Mata Kuliah
290
6.7 Sequence Diagram Edit Mata Kuliah
ID : SD-004-02
Nama : Edit Mata Kuliah
Gambar 4.45 Sequence Diagram Edit Mata Kuliah
291
6.8 Sequence Diagram Hapus Mata Kuliah
ID : SD-004-03
Nama : Hapus Mata Kuliah
Gambar 4.46 Sequence Diagram Hapus Mata Kuliah
292
6.9 Sequence Diagram Validasi Materi Kuliah
ID : SD-005-01
Nama : Validasi Materi Kuliah
Gambar 4.47 Sequence Diagram Validasi Materi Kuliah
293
6.10 Sequence Diagram Kelola Materi Kuliah
ID : SD-006-01
Nama : Kelola Materi Kuliah
Gambar 4.48 Sequence Diagram Kelola Materi Kuliah
294
6.11 Sequence Diagram Validasi Forum Diskusi
ID : SD-007-01
Nama : Validasi Forum Diskusi
Gambar 4.49 Sequence Diagram Validasi Forum Diskusi
295
6.12 Sequence Diagram Hapus Forum Diskusi
ID : SD-008-01
Nama : Hapus Forum Diskusi
Gambar 4.50 Sequence Diagram Hapus Forum Diskusi
296
6.13 Sequence Diagram Kelola Jenis Pelayanan Akademik
Prodi
ID : SD-009-01
Nama : Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi
Gambar 4.51 Sequence Diagram Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi
297
6.14 Sequence Diagram Kelola Prosedur Pelayanan Akademik
Prodi
ID : SD-010-01
Nama : Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi
Gambar 4.52 Sequence Diagram Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi
298
6.15 Sequence Diagram Validasi Request Prosedur
ID : SD-011-01
Nama : Validasi Request Prosedur
Gambar 4.53 Sequence Diagram Prosedur Pelayanan Akademik Prodi
299
6.16 Sequence Diagram Prosedur Pelayanan Akademik
Prodi/Lihat Prosedur
ID : SD-012-01
Nama : Prosedur Pelayanan Akademik Prodi/Lihat
Prosedur
Gambar 4.54 Sequence Diagram Prosedur Pelayanan Akademik Prodi/Lihat
Prosedur
300
6.17 Sequence Diagram Prosedur Pelayanan Akademik
Prodi/Request Prosedur
ID : SD-012-02
Nama : Prosedur Pelayanan Akademik Prodi/Request
Prosedur
Gambar 4.55 Sequence Diagram Prosedur Pelayanan Akademik Prodi/Request
Prosedur
301
6.18 Sequence Diagram Forum Diskusi/Tambah Forum Diskusi
ID : SD-013-01
Nama : Forum Diskusi/Tambah Forum Diskusi
Gambar 4.56 Sequence Diagram Forum Diskusi/Tambah Forum Diskusi
302
6.19 Sequence Diagram Forum Diskusi/Edit Forum Diskusi
ID : SD-013-02
Nama : Forum Diskusi/Edit Forum Diskusi
Gambar 4.57 Sequence Diagram Forum Diskusi/Edit Forum Diskusi
303
6.20 Sequence Diagram Forum Diskusi/Hapus Forum Diskusi
ID : SD-013-03
Nama : Forum Diskusi/Hapus Forum Diskusi
Gambar 4.58 Sequence Diagram Forum Diskusi/Hapus Forum Diskusi
304
6.21 Sequence Diagram Forum Diskusi/Tambah Komentar
Forum Diskusi
ID : SD-013-04
Nama : Forum Diskusi/Tambah Komentar Forum Diskusi
Gambar 4.59 Sequence Diagram Forum Diskusi/Tambah Komentar Forum
Diskusi
305
6.22 Sequence Diagram Forum Diskusi/Hapus Komentar Forum
Diskusi
ID : SD-013-05
Nama : Forum Diskusi/Hapus Komentar Forum Diskusi
Gambar 4.60 Sequence Diagram Forum Diskusi/Hapus Komentar Forum Diskusi
306
6.23 Sequence Diagram Forum Diskusi/Menyukai Komentar
Diskusi
ID : SD-013-06
Nama : Forum Diskusi/Menyukai Komentar Diskusi
Gambar 4.61 Sequence Diagram Forum Diskusi/Menyukai Komentar Diskusi
307
6.24 Sequence Diagram Forum Diskusi/Knowledge Diskusi
ID : SD-013-07
Nama : Forum Diskusi/Knowledge Diskusi
Gambar 4.62 Sequence Diagram Forum Diskusi/Knowledge Diskusi
308
6.25 Sequence Diagram Tambah Materi Kuliah
ID : SD-014-01
Nama : Tambah Materi Kuliah
Gambar 4.63 Sequence Diagram Tambah Materi Kuliah
309
6.26 Sequence Diagram Edit Materi Kuliah
ID : SD-014-02
Nama : Edit Materi Kuliah
Gambar 4.64 Sequence Diagram Edit Materi Kuliah
310
6.27 Sequence Diagram Hapus Materi Kuliah
ID : SD-014-03
Nama : Hapus Materi Kuliah
Gambar 4.65 Sequence Diagram Hapus Materi Kuliah
311
6.28 Sequence Diagram Unduh dan Baca Materi Kuliah
ID : SD-014-04
Nama : Unduh dan Baca Materi Kuliah
Gambar 4.66 Sequence Diagram Unduh dan Baca Materi Kuliah
312
6.29 Sequence Diagram Menyukai Materi Kuliah
ID : SD-014-05
Nama : Menyukai Materi Kuliah
Gambar 4.67 Sequence Diagram Menyukai Materi Kuliah
313
4.2.3 Perancangan Interface
A. Perancangan Struktur Menu
1. Menu Aplikasi Admin
Gambar 4.68 Perancangan Struktur Menu Aplikasi Admin
2. Menu Aplikasi Kaprodi
Gambar 4.69 Perancangan Struktur Menu Aplikasi Kaprodi
314
3. Menu Aplikasi Mahasiswa dan Dosen
Gambar 4.70 Perancangan Struktur Menu Aplikasi Mahasiswa dan Dosen
B. Perancangan User Interface
1. Kelola User
1.1 Halaman Kelola User (Admin)
Gambar 4.71 Perancangan Interface Halaman Kelola User untuk Admin
318
2. Materi Kuliah
2.1 Halaman Kelola Mata Kuliah (Admin dan Kaprodi)
Gambar 4.75 Perancangan Interface Halaman Kelola Mata Kuliah untuk Admin
dan Kaprodi
319
2.2 Tambah Mata Kuliah (Admin dan Kaprodi)
Gambar 4.76 Perancangan Interface Tambah Mata Kuliah untuk Admin dan
Kaprodi
320
2.3 Edit Mata Kuliah (Admin dan Kaprodi)
Gambar 4.77 Perancangan Interface Edit Mata Kuliah untuk Admin dan Kaprodi
321
2.4 Halaman Kelola Materi Kuliah (Admin dan Kaprodi)
Gambar 4.78 Perancangan Interface Halaman Kelola Materi Kuliah untuk Admin
dan Kaprodi
322
2.5 Approval Materi Kuliah (Admin dan Kaprodi)
Gambar 4.79 Perancangan Interface Approval Materi Kuliah untuk Admin dan
Kaprodi
323
2.6 Edit Materi Kuliah (Admin dan Kaprodi)
Gambar 4.80 Perancangan Interface Edit Materi Kuliah untuk Admin dan
Kaprodi
324
2.7 Halaman Materi Kuliah (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)
Gambar 4.81 Perancangan Interface Halaman Materi Kuliah untuk Mahasiswa,
Dosen, dan Kaprodi
325
2.8 Lihat Materi Kuliah (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)
Gambar 4.82 Perancangan Interface Lihat Materi Kuliah untuk Mahasiswa,
Dosen, dan Kaprodi
326
2.9 Detail Materi Kuliah (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)
Gambar 4.83 Perancangan Interface Detail Materi Kuliah untuk Mahasiswa,
Dosen, dan Kaprodi
327
2.10 Tambah Materi Kuliah E-book (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)
Gambar 4.84 Perancangan Interface Tambah Materi Kuliah E-book untuk
Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi
328
2.11 Tambah Materi Kuliah E-journal (Mahasiswa, Dosen, dan
Kaprodi)
Gambar 4.85 Perancangan Interface Tambah Materi Kuliah E-journal untuk
Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi
329
2.12 Tambah Materi Kuliah File Lainnya (Mahasiswa, Dosen, dan
Kaprodi)
Gambar 4.86 Perancangan Interface Tambah Materi Kuliah File Lainnya untuk
Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi
330
3. Forum Diskusi
3.1 Kelola Forum Diskusi (Admin dan Kaprodi)
Gambar 4.87 Perancangan Interface Kelola Forum Diskusi (Admin dan Kaprodi)
331
3.2 Approval Forum Diskusi (Admin dan Kaprodi)
Gambar 4.88 Perancangan Interface Approval Forum Diskusi untuk Admin dan
Kaprodi
332
3.3 Halaman Forum Diskusi (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)
Gambar 4.89 Perancangan Interface Halaman Forum Diskusi untuk Mahasiswa,
Dosen, dan Kaprodi
333
3.4 Tambah Diskusi (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)
Gambar 4.90 Perancangan Interface Tambah Diskusi untuk Mahasiswa, Dosen,
dan Kaprodi
334
3.5 Lihat Diskusi (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)
Gambar 4.91 Perancangan Interface Lihat Diskusi untuk Mahasiswa, Dosen, dan
Kaprodi
335
3.6 Cari Diskusi
Gambar 4.92 Perancangan Interface Cari Diskusi untuk Mahasiswa, Dosen, dan
Kaprodi
336
3.7 Cari Knowledge Diskusi
Gambar 4.93 Perancangan Interface Cari Knowledge Diskusi untuk Mahasiswa,
Dosen, dan Kaprodi
337
3.8 Knowledge Diskusi
Gambar 4.94 Perancangan Interface Knowledge Diskusi untuk Mahasiswa,
Dosen, dan Kaprodi
338
4. Pelayanan Akademik Prodi
4.1 Halaman Kelola Jenis Pelayanan Akademik (Admin dan Kaprodi)
Gambar 4.95 Perancangan Interface Halaman Kelola Jenis Pelayanan Akademik
untuk Admin dan Kaprodi
339
4.2 Tambah Jenis Pelayanan Akademik (Admin dan Kaprodi)
Gambar 4.96 Perancangan Interface Tambah Jenis Pelayanan Akademik untuk
Admin dan Kaprodi
340
4.3 Edit Jenis Pelayanan Akademik (Admin dan Kaprodi)
Gambar 4.97 Perancangan Interface Edit Jenis Pelayanan Akademik untuk
Admin dan Kaprodi
341
4.4 Halaman Kelola Prosedur Pelayanan Akademik (Admin dan
Kaprodi)
Gambar 4.98 Perancangan Interface Halaman Kelola Prosedur Pelayanan
Akademik untuk Admin dan Kaprodi
342
4.5 Edit Prosedur Pelayanan Akademik (Admin dan Kaprodi)
Gambar 4.99 Perancangan Interface Edit Prosedur Pelayanan Akademik untuk
Admin dan Kaprodi
343
4.6 Halaman Pelayanan Akademik (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)
Gambar 4.100 Perancangan Interface Halaman Pelayanan Akademik untuk
Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi
344
4.7 List Pelayanan (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)
Gambar 4.101 Perancangan Interface List Pelayanan untuk Mahasiswa, Dosen,
dan Kaprodi
345
4.8 Lihat Pelayanan (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)
Gambar 4.102 Perancangan Interface Lihat Pelayanan untuk Mahasiswa, Dosen,
dan Kaprodi
346
4.9 Request Prosedur Pelayanan
Gambar 4.103 Perancangan Interface Request Prosedur Pelayanan untuk
Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi
347
5. Account
5.1 Halaman Account (Admin)
Gambar 4.104 Perancangan Interface Halaman Account untuk Admin
348
5.2 Halaman Account (Mahasiswa dan Dosen)
Gambar 4.105 Perancangan Interface Halaman Account untuk Mahasiswa dan
Dosen
350
5.4 Materi Kuliah Diunggah (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)
Gambar 4.107 Perancangan Interface Materi Kuliah Diunggah untuk Mahasiswa,
Dosen, dan Kaprodi
351
5.5 Edit Materi Kuliah (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)
Gambar 4.108 Perancangan Interface Edit Materi Kuliah untuk Mahasiswa,
Dosen, dan Kaprodi
352
5.6 Diskusi Dibuat (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)
Gambar 4.109 Perancangan Interface Diskusi Dibuat untuk Mahasiswa, Dosen,
dan Kaprodi
353
5.7 User Profile (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)
Gambar 4.110 Perancangan Interface User Profile untuk Mahasiswa, Dosen, dan
Kaprodi
354
5.8 Rank Medal Details (Mahasiswa, Dosen, dan Kaprodi)
Gambar 4.111 Perancangan Interface Rank Medal Details untuk Mahasiswa,
Dosen, dan Kaprodi
355
4.3 Implementation
4.3.1 Coding (Pengkodean)
Pada tahap pengkodean Knowledge Management System Sharing
Materi Kuliah, Forum Diskusi dan Prosedur Pelayanan Akademik
Program Studi Sistem Informasi, peneliti menggunakan bahasa
pemrograman JavaScript dengan framework React Native dengan versi
0.63 dan Google Firebase sebagai databasenya. Untuk penulisan
kodenya, peneliti menggunakan tool code editor Microsoft Visual Studio
Code versi 1.47 (source code dilampirkan).
4.3.2 Testing (Pengujian)
Peneliti menggunakan teknik black box testing untuk menguji
fungsional, antarmuka, struktur data dan akses database dengan
menjalankan sistem pada Knowledge Management System Sharing
Materi Kuliah, Forum Diskusi dan Prosedur Pelayanan Akademik
Program Studi Sistem Informasi. Pada pengujian ini, yang menjalankan
sistem adalah beberapa mahasiswa Program Studi Sistem Informasi UIN
Jakarta.
356
1. Pengujian Use Case Login
Tabel 4.58 Pengujian Use Case Login
Prosedur Pengujian Masukan
Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Input Nomor
Induk dan
Password.
2. Klik Login.
- Nomor
Induk
- Password
- Menampilkan
tampilan
utama setiap
aktor jika
nomor induk
dan password
yang
dimasukkan
terdaftar.
- Menampilkan
notifikasi
error jika
nomor induk
dan password
yang
dimasukkan
tidak
terdaftar.
Diterima
357
2. Pengujian Use Case Logout
Tabel 4.59 Pengujian Use Case Logout
Prosedur Pengujian Masukan Keluaran
yang didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“Account” pada
menu navigasi
bagian bawah.
2. Klik tombol
“Logout”.
- - Kembali ke
halaman Login
Diterima
3. Pengujian Use Case Kelola User/Tambah User
Tabel 4.60 Pengujian Use Case Kelola User/Tambah User
Prosedur
Pengujian
Masukan Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“Kelola
User” pada
menu
- Nomor
Induk
- Password
- Menampilkan
notifikasi
“user telah
ditambah”
Diterima
358
navigasi
bagian
bawah.
2. Klik salah
satu jenis
user pada
dropdown
list jenis
user.
3. Klik tombol
“tambah”.
4. Input
Nomor
Induk,
Password,
E-mail,
Nama, Jenis
Kelamin,
Tanggal
Lahir,
Tahun
Angkatan
(khusus
- Nama
- Jenis
Kelamin
- Tanggal
Lahir
- Tahun
Angkatan
(khusus
jenis user
mahasiswa)
- Nomor
Telepon
dan
menambah
user ke
dalam sistem
jika seluruh
data input
tervalidasi.
- Menampilkan
notifikasi
error jika
data input
gagal
tervalidasi.
359
jenis user
mahasiswa),
dan Nomor
Telepon.
5. Klik tombol
“checklist”.
6. Klik tombol
“ya”.
4. Pengujian Use Case Kelola User/Edit User
Tabel 4.61 Pengujian Use Case Kelola User/Edit User
Prosedur
Pengujian
Masukan Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“Kelola
User” pada
menu
navigasi
bawah.
2. Klik salah
satu jenis
- Nomor
Induk
- Password
- Nama
- Jenis
Kelamin
- Menampilkan
notifikasi
“user telah
diubah” dan
menambah
user ke
dalam sistem
jika seluruh
Diterima
360
user pada
dropdown
list jenis
user.
3. Klik salah
satu user.
4. Klik tombol
“edit”.
5. Input
Nomor
Induk,
Password,
E-mail,
Nama, Jenis
Kelamin,
Tanggal
Lahir,
Tahun
Angkatan
(khusus
jenis user
mahasiswa),
- Tanggal
Lahir
- Tahun
Angkatan
(khusus
jenis user
mahasiswa)
- Nomor
Telepon
data input
tervalidasi.
- Menampilkan
notifikasi
error jika
data input
gagal
tervalidasi.
361
dan Nomor
Telepon.
6. Klik tombol
“checklist”.
7. Klik tombol
“ya”.
5. Pengujian Use Case Kelola User/Hapus User
Tabel 4.62 Pengujian Use Case Kelola User/Hapus User
Prosedur Pengujian Masukan Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“Kelola User”
pada menu
navigasi bawah.
2. Klik salah satu
jenis user pada
dropdown list
jenis user.
3. Klik salah satu
user.
- - Menampilkan
notifikasi
“user telah
dihapus” dan
menghapus
user dari
sistem.
Diterima
362
4. Klik tombol
“hapus”.
5. Klik tombol
“ya”.
6. Pengujian Use Case Tambah Mata Kuliah
Tabel 4.63 Pengujian Use Case Tambah Mata Kuliah
Prosedur Pengujian Masukan
Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“materi
kuliah” pada
menu
navigasi
bawah.
2. Klik tombol
“mata
kuliah”.
3. Klik tombol
“tambah”.
- Input
Kode
Mata
Kuliah
- Nama
Mata
Kuliah
- Semester
- Jumlah
SKS.
- Menampilkan
notifikasi
“mata kuliah
berhasil
ditambah”
dan
menambah
mata kuliah
ke dalam
sistem jika
data input
tervalidasi.
Diterima
363
4. Input Kode
Mata Kuliah,
Nama Mata
Kuliah,
Semester, dan
Jumlah SKS.
5. Klik tombol
“checklist”.
6. Klik tombol
“ya”.
- Menampilkan
notifikasi
error jika
data input
gagal
tervalidasi.
7. Pengujian Use Case Edit Mata Kuliah
Tabel 4.64 Pengujian Use Case Edit Mata Kuliah
Prosedur Pengujian Masukan
Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“materi
kuliah” pada
menu
navigasi
bawah.
- Input
Kode
Mata
Kuliah
- Menampilkan
notifikasi
“mata kuliah
berhasil
diubah” dan
menambah
Diterima
364
2. Klik tombol
“mata
kuliah”.
3. Klik salah
satu semester
pada
dropdown list
semester.
4. Klik salah
satu mata
kuliah.
5. Klik tombol
“edit”.
6. Input Kode
Mata Kuliah,
Nama Mata
Kuliah,
Semester, dan
Jumlah SKS.
7. Klik tombol
“checklist”.
8. Klik tombol
“ya”.
- Nama
Mata
Kuliah
- Semester
- Jumlah
SKS.
mata kuliah
ke dalam
sistem jika
data input
tervalidasi.
- Menampilkan
notifikasi
error jika
data input
gagal
tervalidasi.
366
8. Pengujian Use Case Hapus Mata Kuliah
Tabel 4.65 Pengujian Use Case Hapus Mata Kuliah
Prosedur Pengujian Masukan
Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“materi kuliah”
pada menu
navigasi bawah.
2. Klik tombol
“mata kuliah”.
3. Klik salah satu
semester pada
dropdown list
semester.
4. Klik salah satu
mata kuliah.
5. Klik tombol
“hapus”.
6. Klik tombol
“ya”.
- - Menampilkan
notifikasi
“mata kuliah
berhasil
dihapus” dan
menghapus
data mata
kuliah dari
sistem.
Diterima
367
9. Pengujian Use Case Kelola Materi Kuliah
Tabel 4.66 Pengujian Use Case Kelola Materi Kuliah
Prosedur Pengujian Masukan
Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“materi
kuliah” pada
menu navigasi
bawah.
2. Klik tombol
“materi
kuliah”.
3. Klik tombol
“tambah”.
4. Klik salah
satu request
materi kuliah.
5. Klik tombol
“setujui”.
6. Klik tombol
“ya”.
Input untuk
Jenis Materi
Ebook:
- Judul
Buku
- Nama
Author
- Edisi
Buku
- Tahun
Terbit
- Penerbit.
Input untuk
Jenis Materi
Ejournal:
- Judul
Jurnal
- Menampilkan
notifikasi
“request
berhasil
disetujui”
dan
menambah
materi kuliah
ke dalam
sistem.
- Menampilkan
notifikasi
“request
berhasil
ditolak” jika
aktor
memilih
tombol
Diterima
368
7. Klik tombol
“materi
kuliah” pada
menu navigasi
bawah.
8. Klik tombol
“materi
kuliah”.
9. Klik salah
satu semester
pada
dropdown lsit
semester.
10. Klik salah
satu materi
kuliah.
11. Klik tombol
“edit”.
12. Input Jenis
Materi, Detail
Materi (Untuk
ebook yaitu
Judul Buku,
- Nama
Author
- Nama
Jurnal
- Tahun
Terbit.
Input untuk File
Lainnya:
- Judul
Materi
- Nama
Author)
Untuk ketiga
jenis materi:
- File
Materi
Kuliah.
“tidak” pada
langkah ke-6.
- Menampilkan
notifikasi
“materi
kuliah
berhasil
diubah” dan
mengubah
data materi
kuliah dalam
sistem jika
data
tervalidasi.
- Menampilkan
notifikasi
error jika
data gagal
tervalidasi.
- Menampilkan
notifikasi
“materi
kuliah
369
Nama Author,
Edisi Buku,
Tahun Terbit,
dan Penerbit.
Untuk
ejournal yaitu
Judul Jurnal,
Nama Author,
Nama Jurnal,
dan Tahun
Terbit. Untuk
File Lainnya
yaitu Judul
Materi dan
Nama Author)
dan File
Materi
Kuliah.
13. Klik tombol
ok dengan
icon
“checklist”.
berhasil
dihapus” dan
menghapus
materi kuliah
dari sistem.
370
14. Klik tombol
“ya”.
15. Klik tombol
“materi
kuliah” pada
menu navigasi
bawah.
16. Klik tombol
“materi
kuliah”.
17. Klik salah
satu semester
pada
dropdown list
semester.
18. Klik salah
satu materi
kuliah.
19. Klik tombol
“hapus”.
20. Klik tombol
“ya”.
371
10. Pengujian Use Case Kelola Forum Diskusi
Tabel 4.67 Pengujian Use Case Kelola Forum Diskusi
Prosedur Pengujian Masukan
Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“forum diskusi”
pada menu
navigasi bawah.
2. Klik tombol
“tambah”.
3. Klik salah satu
request forum
diskusi.
4. Klik tombol
“setujui”.
5. Klik tombol
“ya”.
6. Klik tombol
“forum diskusi”
pada menu
navigasi bawah.
- - Menampilkan
notifikasi
“forum
diskusi
berhasil
dihapus” dan
menghapus
forum diskusi
dari sistem.
Diterima
372
7. Klik tombol
“forum diskusi”.
8. Klik salah satu
forum diskusi.
9. Klik tombol
“hapus”.
10. Klik tombol
“ya”.
11. Pengujian Use Case Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi
Tabel 4.68 Pengujian Use Case Kelola Jenis Pelayanan Akademik Prodi
Prosedur Pengujian Masukan Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“pelayanan
akademik”
pada menu
navigasi
bawah.
- Judul
Jenis
Pelayanan
Akademik
- Menampilan
notifikasi
“jenis
pelayanan
telah
ditambah”
dan
menambah
Diterima
373
2. Klik tombol
“jenis
pelayanan”.
3. Klik tombol
“tambah”.
4. Input Judul
Jenis
Pelayanan
Akademik.
5. Klik tombol
“checklist”.
6. Klik tombol
“ya”.
7. Klik tombol
“pelayanan
akademik”
pada menu
navigasi
bawah.
8. Klik tombol
“jenis
pelayanan”.
jenis pelayan
ke dalam
sistem jika
data input
tervalidasi.
- Menampilkan
notifikasi
error jika
data input
gagal
tervalidasi.
- Menampilan
notifikasi
“jenis
pelayanan
telah diubah”
dan
mengubah
data jenis
pelayan ke
dalam sistem
jika data
374
9. Klik salah
satu jenis
pelayanan.
10. Klik tombol
“edit”.
11. Input Judul
Jenis
Pelayanan
Akademik.
12. Klik tombol
“checklist”.
13. Klik tombol
“ya”.
14. Klik tombol
“pelayanan
akademik”
pada menu
navigasi
bawah.
15. Klik tombol
“jenis
pelayanan”.
input
tervalidasi.
- Menampilkan
notifikasi
error jika
data input
gagal
tervalidasi.
- Menampilkan
notifikasi
“jenis
pelayanan
berhasil
dihapus” dan
menghapus
data jenis
pelayanan
dari sistem.
375
16. Klik salah
satu jenis
pelayanan.
17. Klik tombol
“hapus”.
18. Klik tombol
“ya”.
12. Pengujian Use Case Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi
Tabel 4.69 Pengujian Use Case Kelola Prosedur Pelayanan Akademik Prodi
Prosedur Pengujian Masukan Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“pelayanan
akademik”
pada menu
navigasi
bawah.
2. Klik tombol
“prosedur
pelayanan”.
- Judul
Prosedur
- Detail Isi
Prosedur.
- Menampilkan
notifikasi
“request
berhasil
disetujui”
dan
menambah
prosedur
Diterima
376
3. Klik tombol
“tambah”.
4. Klik salah
satu request
materi kuliah.
5. Klik tombol
“setujui”.
6. Klik tombol
“ya”.
7. Klik tombol
“pelayanan
akademik”
pada menu
navigasi
bawah.
8. Klik tombol
“prosedur
pelayanan”.
9. Klik salah
satu jenis
pelayanan
pelayanan.
pelayanan ke
dalam sistem.
- Menampilkan
notifikasi
“request
berhasil
ditolak” jika
aktor
memilih
tombol
“tidak” pada
langkah ke-5.
- Menampilkan
notifikasi
“prosedur
pelayanan
berhasil
diubah” dan
mengubah
data prosedur
pelayanan
dalam sistem
377
10. Klik salah
satu prosedur
pelayanan.
11. Klik tombol
“edit”.
12. Input Judul
Prosedur dan
Detail Isi
Prosedur.
13. Klik tombol
ok dengan
icon
“checklist”.
14. Klik tombol
“ya”.
15. Klik tombol
“pelayanan
akademik”
pada menu
navigasi
bawah.
jika data
tervalidasi.
- Menampilkan
notifikasi
error jika
data gagal
tervalidasi.
- Menampilkan
notifikasi
“prosedur
pelayanan
berhasil
dihapus” dan
menghapus
materi kuliah
dari sistem.
378
16. Klik tombol
“prosedur
pelayanan”.
17. Klik salah
satu jenis
pelayanan
pelayanan.
18. Klik salah
satu prosedur
pelayanan.
19. Klik tombol
“hapus”.
20. Klik tombol
“ya”.
13. Pengujian Use Case Tambah Prosedur Pelayanan Akademik Prodi
Tabel 4.70 Pengujian Use Case Tambah Prosedur Pelayanan Akademik Prodi
Prosedur
Pengujian
Masukan
Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
379
1. Klik
tombol
“Pel.
Akademik”
pada menu
navigasi
bawah.
2. Klik salah
satu jenis
pelayanan.
3. Klik
tombol
“tambah”.
4. Input
Nama
Prosedur
Pelayanan
dan Detail
Isi
Prosedur.
5. Klik
tombol ok
dengan
- Nama
Prosedur
Pelayanan
- Detail Isi
Prosedur
- Menampilkan
notifikasi
“request
disimpan.
Mohon tunggu
admin untuk
menyetujuinya”
jika input data
tervalidasi.
- Menampilkan
pesan error
jika input data
gagal
tervalidasi.
Diterima
380
icon
“checklist”.
6. Klik
tombol
“ya”.
14. Pengujian Use Case Edit Prosedur Pelayanan Akademik Prodi
Tabel 4.71 Pengujian Use Case Edit Prosedur Pelayanan Akademik Prodi
Prosedur
Pengujian
Masukan
Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik
tombol
“Pel.
Akademik”
pada menu
navigasi
bawah.
2. Klik salah
satu jenis
pelayanan.
- Nama
Prosedur
Pelayanan
- Detail Isi
Prosedur
- Menampilkan
notifikasi
“request
disimpan.
Mohon tunggu
admin untuk
menyetujuinya”
jika input data
tervalidasi.
- Menampilkan
pesan error
Diterima
381
3. Klik salah
satu
prosedur
pelayanan.
4. Klik
tombol
“edit”
5. Input
Nama
Prosedur
Pelayanan
dan Detail
Isi
Prosedur.
6. Klik
tombol ok
dengan
icon
“checklist”.
7. Klik
tombol
“ya”.
jika input data
gagal
tervalidasi.
382
15. Pengujian Use Case Request Prosedur Pelayanan Akademik Prodi
Tabel 4.72 Pengujian Use Case Request Prosedur Pelayanan Akademik Prodi
Prosedur
Pengujian
Masukan
Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik
tombol
“Pel.
Akademik”
pada menu
navigasi
bawah.
2. Klik salah
satu jenis
pelayanan.
3. Klik salah
tombol
“tambah
request”.
4. Input
Nama
Prosedur
Pelayanan
- Nama
Prosedur
Pelayanan
- Detail
Request
Prosedur
- Menampilkan
notifikasi
“request
disimpan.
Mohon tunggu
admin untuk
menyetujuinya”
jika input data
tervalidasi.
- Menampilkan
pesan error
jika input data
gagal
tervalidasi.
Diterima
384
16. Pengujian Use Case Validasi Request Prosedur Pelayanan
Akademik Prodi
Tabel 4.73 Pengujian Use Case Validasi Request Prosedur Pelayanan Akademik
Prodi
Prosedur
Pengujian
Masukan Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik
tombol
“Pel.
Akademik”
pada menu
navigasi
bawah.
2. Klik
tombol
“approval”.
3. Klik salah
satu
request
prosedur
pelayanan.
- Nama
Prosedur
Pelayanan
- Detail Isi
Prosedur
- Menampilkan
notifikasi
“request
disetujui dan
prosedur
berhasil dibuat”
jika input data
tervalidasi.
- Menampilkan
pesan error
jika input data
gagal
tervalidasi.
Diterima
385
4. Klik
tombol
“setujui”
5. Input Nama
Prosedur
Pelayanan
dan Detail
Isi
Prosedur.
6. Klik
tombol ok
dengan
icon
“checklist”.
7. Klik
tombol
“ya”.
386
17. Pengujian Use Case Tambah Forum Diskusi
Tabel 4.74 Pengujian Use Case Tambah Forum Diskusi
Prosedur
Pengujian
Masukan
Keluaran yang
didapat
Kesimpula
n
1. Klik
tombol
“Forum
Diskusi”
pada menu
navigasi
bawah.
2. Klik
tombol
“tambah”.
3. Input Judul
Diskusi,
Kategori
Diskusi,
dan
Pertanyaan
.
- Judul
Diskusi
- Kategori
Diskusi
- Pertanyaan
.
- Menampilkan
notifikasi
“request
disimpan.
Mohon tunggu
admin untuk
menyetujuinya
” jika input
data
tervalidasi.
- Menampilkan
pesan error
jika input data
gagal
tervalidasi.
Diterima
387
4. Klik
tombol ok
dengan
icon
“checklist”
.
5. Klik
tombol
“ya”.
18. Pengujian Use Case Edit Forum Diskusi
Tabel 4.75 Pengujian Use Case Edit Forum Diskusi
Prosedur Pengujian Masukan
Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“Account” pada
menu navigasi
bawah.
2. Klik tombol
“Diskusi
Dibuat”.
- Judul
Diskusi
- Kategori
Diskusi
- Pertanyaan.
- Forum
Diskusi
diubah
dari
sistem.
Diterima
388
3. Klik salah satu
forum diskusi
yang telah dibuat
aktor
sebelumnya.
4. Klik menu opsi
dengan icon
“elipsis” atau
titik tiga vertikal.
5. Klik tombol
“edit forum”.
6. Input Judul
Diskusi,
Kategori
Diskusi, dan
Pertanyaan.
7. Klik tombol ok
dengan icon
“checklist”.
8. Klik tombol
“ya”.
389
19. Pengujian Use Case Hapus Forum Diskusi
Tabel 4.76 Pengujian Use Case Hapus Forum Diskusi
Prosedur Pengujian Masukan
Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“Account” pada
menu navigasi
bawah.
2. Klik tombol
“Diskusi Dibuat”.
3. Klik salah satu
forum diskusi yang
telah dibuat aktor
sebelumnya.
4. Klik menu opsi
dengan icon
“elipsis” atau titik
tiga vertikal.
5. Klik tombol “delete
forum”.
6. Klik tombol “ya”.
- - Forum
Diskusi
dihapus
dari
sistem.
Diterima
390
20. Pengujian Use Case Tambah Komentar Forum Diskusi
Tabel 4.77 Pengujian Use Case Tambah Komentar Forum Diskusi
Prosedur Pengujian Masukan
Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“Forum
Diskusi”
pada menu
navigasi
bawah.
2. Klik salah
satu forum
diskusi.
3. Input
komentar.
4. Klik tombol
“kirim”.
- Data
Komentar
- Menampilkan
notifikasi
“komentar
berhasil
dikirim” dan
menambah
komentar ke
dalam forum
diskusi jika
data
komentar
tervalidasi.
- Menampilkan
pesan error
jika data
komentar
gagal
tervalidasi.
Diterima
391
21. Pengujian Use Case Hapus Komentar Forum Diskusi
Tabel 4.78 Pengujian Use Case Hapus Komentar Forum Diskusi
Prosedur Pengujian Masukan Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“Forum Diskusi”
pada menu
navigasi bawah.
2. Klik salah satu
forum diskusi.
3. Tekan dan tahan
pada salah satu
komentar yang
telah dibuat aktor.
4. Klik tombol
“hapus komentar”.
5. Klik tombol “ya”.
- - Menghapus
data
komentar
dari forum
diskusi.
Diterima
392
22. Pengujian Use Case Menyukai Komentar Forum Diskusi
Tabel 4.79 Pengujian Use Case Menyukai Komentar Forum Diskusi
Prosedur Pengujian Masukan
Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“Forum Diskusi”
pada menu
navigasi bawah.
2. Klik salah satu
forum diskusi.
3. Klik tombol
“suka” pada
salah satu
komentar.
4. Klik tombol
“batal suka”
pada komentar
yang sama.
- - Menampilkan
pesan
“komentar
berhasil
disukai”.
- Menampilkan
pesan
“komentar
batal
disukai”.
Diterima
393
23. Pengujian Use Case Knowledge Diskusi
Tabel 4.80 Pengujian Use Case Knowledge Diskusi
Prosedur Pengujian Masukan
Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“Forum
Diskusi”
pada menu
navigasi
bawah.
2. Klik tombol
“pencarian”.
3. Pilih menu
cari
knowledge
diskusi.
4. Input
keyword
“skripsi”
pada form
pencarian
- Data
keyword
pencarian
knowledge
diskusi.
- Menampilkan
list
knowledge
diskusi sesuai
keyword dan
kategori
diskusi yang
dipilih.
Diterima
394
knowledge
diskusi.
5. Klik salah
satu kategori
knowledge
diskusi.
24. Pengujian Use Case Tambah Materi Kuliah
Tabel 4.81 Pengujian Use Case Tambah Materi Kuliah
Prosedur
Pengujian
Masukan Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“materi
kuliah”
pada menu
navigasi
bawah.
2. Klik salah
satu mata
kuliah.
3. Klik tombol
“tambah”.
Input untuk
Jenis Materi
Ebook:
- Judul
Buku
- Nama
Author
- Edisi
Buku
- Tahun
Terbit
- Menampilkan
notifikasi
“request
disimpan.
Mohon
menunggu
admin untuk
menyetujuinya.”
Jika data yang
diinput berhasil
divalidasi.
Diterima
395
4. Input Jenis
Materi,
Detail
Materi
(Untuk
ebook yaitu
Judul Buku,
Nama
Author,
Edisi Buku,
Tahun
Terbit, dan
Penerbit.
Untuk
ejournal
yaitu Judul
Jurnal,
Nama
Author,
Nama
Jurnal, dan
Tahun
Terbit.
- Penerbit.
Input untuk
Jenis Materi
Ejournal:
- Judul
Jurnal
- Nama
Author
- Nama
Jurnal
- Tahun
Terbit.
Input untuk File
Lainnya:
- Judul
Materi
- Nama
Author)
Untuk ketiga
jenis materi:
- Menampilkan
pesan error jika
data yang
diinput gagal
divaldiasi.
396
Untuk File
Lainnya
yaitu Judul
Materi dan
Nama
Author) dan
File Materi
Kuliah.
5. Klik tombol
ok dengan
icon
“checklist”.
6. Klik tombol
“ya”.
- File
Materi
Kuliah.
25. Pengujian Use Case Edit Materi Kuliah
Tabel 4.82 Pengujian Use Case Edit Materi Kuliah
Prosedur
Pengujian
Masukan Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
397
1. Klik tombol
“account”
pada menu
navigasi
bawah.
2. Klik tombol
“materi
kuliah
diunggah”.
3. Klik salah
satu materi
kuliah.
4. Klik tombol
opsi dengan
icon
“elipsis”
atau titik
tiga
vertikal.
5. Klik tombol
“edit materi
kuliah”.
Input untuk
Jenis Materi
Ebook:
- Judul
Buku
- Nama
Author
- Edisi
Buku
- Tahun
Terbit
- Penerbit.
Input untuk
Jenis Materi
Ejournal:
- Judul
Jurnal
- Nama
Author
- Nama
Jurnal
- Menampilkan
notifikasi
“request
disimpan.
Mohon
menunggu
admin untuk
menyetujuinya.”
Jika data yang
diinput berhasil
divalidasi.
- Menampilkan
pesan error jika
data yang
diinput gagal
divaldiasi.
Diterima
398
6. Input Jenis
Materi,
Detail
Materi
(Untuk
ebook yaitu
Judul Buku,
Nama
Author,
Edisi Buku,
Tahun
Terbit, dan
Penerbit.
Untuk
ejournal
yaitu Judul
Jurnal,
Nama
Author,
Nama
Jurnal, dan
Tahun
Terbit.
- Tahun
Terbit.
Input untuk File
Lainnya:
- Judul
Materi
- Nama
Author)
Untuk ketiga
jenis materi:
- File
Materi
Kuliah.
399
Untuk File
Lainnya
yaitu Judul
Materi dan
Nama
Author) dan
File Materi
Kuliah.
7. Klik tombol
ok dengan
icon
“checklist”.
8. Klik tombol
“ya”.
26. Pengujian Use Case Hapus Materi Kuliah
Tabel 4.83 Pengujian Use Case Hapus Materi Kuliah
Prosedur Pengujian Masukan Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“account” pada
- - Menampilkan
notifikasi
Diterima
400
menu navigasi
bawah.
2. Klik tombol
“materi kuliah
diunggah”.
3. Klik salah satu
materi kuliah.
4. Klik tombol
opsi dengan
icon “elipsis”
atau titik tiga
vertikal.
5. Klik tombol
“hapus materi
kuliah”.
6. Klik tombol
“ya”.
“request
disimpan.
Mohon
menunggu
admin untuk
menyetujuinya”.
401
27. Pengujian Use Case Unduh dan Baca Materi Kuliah
Tabel 4.84 Pengujian Use Case Unduh dan Baca Materi Kuliah
Prosedur Pengujian Masukan
Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“materi kuliah”
pada menu
navigasi bawah.
2. Klik salah satu
mata kuliah.
3. Klik salah satu
materi kuliah.
4. Klik tombol
“baca” jika file
ber ekstensi
.pdf.
5. Klik tombol
kembali jika
sebelumnya
memilih tombol
“baca”.
- - Menampilkan
file materi
kuliah jika
memilih
tombol baca.
- Mengunduh
file materi
kuliah dan
menyimpannya
ke dalam
device storage
yang
digunakan
aktor setelah
memilih
tombol
“unduh”.
Diterima
402
6. Klik tombol
“unduh”.
28. Pengujian Use Case Menyukai Materi Kuliah
Tabel 4.85 Pengujian Use Case Menyukai Materi Kuliah
Prosedur Pengujian Masukan Keluaran yang
didapat
Kesimpulan
1. Klik tombol
“materi kuliah”
pada menu
navigasi bawah.
2. Klik salah satu
mata kuliah.
3. Klik salah satu
materi kuliah.
4. Klik tombol
“suka”.
5. Klik tombol
“batal suka”.
- - Menampilkan
pesan “Materi
kuliah berhasil
disukai.
- Menampilkan
pesan “Materi
kuliah batal
disukai.
Diterima
403
4.4 Ulasan dan Implikasi
Dari tahapan-tahapan yang sudah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini
menghasilkan KMS yang dapat mengelola dan mewadahi sharing materi
kuliah, pusat informasi prosedur pelayanan, dan menciptakan knowledge
hasil diskusi kegiatan perkuliahan untuk mahasiswa dan dosen. KMS yang
dibangun hanya melakukan pengelolaan materi kuliah, mewadahi sharing
knowledge materi kuliah, penyimpanan informasi prosedur pelayanan
program studi, serta hanya melakukan penciptaan knowledge dari hasil forum
diskusi.
404
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini telah membangun KMS sharing materi
kuliah, forum diskusi, dan prosedur pelayanan program studi.
KMS yang dibangun dapat menghasilkan knowledge diskusi dari forum
diskusi, memberikan wadah sharing knowledge materi kuliah, dan pusat
informasi prosedur pelayanan program studi.
KMS yang dibangun dapat memudahkan mahasiswa dalam berbagi
pengetahuan dan mencari pengetahuan berupa bacaan-bacaan yg mendukung
materi kuliah, prosedur pelayanan prodi, dan pengetahuan terkait kegiatan
perkuliahan, dan memudahkan dosen dalam berbagi bahan ajar, referensi
untuk pembuatan bahan ajar, serta berbagi pengalaman.
405
5.2 Saran
Untuk perkembangan penelitian yang lebih baik, dapat diberikan saran.
Bagi program studi sistem informasi UIN Jakarta untuk terus meningkatkan
kualitas pengelolaan pengetahuan mahasiswa dan dosen agar dapat
meningkatkan dan menyebarkan pengetahuan kepada mahasiswa maupun
dosen secara merata. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan knowledge
management system yang mencakup hal-hal lain di luar materi kuliah dan
berbagi pengalaman yang tidak dibahas pada penelitian ini.
Bagi peneliti selanjutnya, peneliti memberikan saran untuk membangun
KMS yang dapat melakukan penciptaan knowledge tidak hanya dari forum
diskusi, namun dari materi kuliah dan prosedur pelayanan program studi.
Selain itu, penelitian ini juga dapat dikembangkan dengan melakukan
pengembangan model KM Nonaka dan Takeuchi secara penuh, mencakup
model knowledge creation dan model knowledge spiral. Selain itu, dapat
dilakukan pembahasan sampai ke tahap keamanan sistem. Terakhir, dapat
mengembangkan penelitian KMS ini dengan siklus knowledge management
lain.
406
DAFTAR PUSTAKA
Agarwal, N. K., & Marouf, L. N. (2014). Initiating Knowledge Management in
Colleges and Universities. International Journal of Knowledge Content
Development & Technology, 4(2), 67–95.
Ali, E. (2012). Sinergi Pendekatan Prototyping Dalam Mengembangkan
Perangkat Lunak Pelayanan Pasien (Studi Kasus pada RSUD Siak). Jurnal
Sains Dan Teknologi Informasi, Vol. 1.
Altinay, F., Altinay, M., Dagli, G., & Altinay, Z. (2019). A Study of Knowledge
Management Systems Processes and Technology in Open and Distance
Education Institutions in Higher Education. The International Journal of
Information and Learning Technology, 36(4), 314–321.
https://doi.org/10.1108/IJILT-02-2019-0020
Andy, R., Sugiarto, D., & Hetharia, D. (2012). Pengembangan dan Penerapan
Manajemen Pengetahuan Sebagai Strategi Pendukung Kegiatan Medis Non-
Bedah (Studi Kasus Klinik Petukangan Medical Center). Jurnal Teknik
Industri, Vol. 2(3), 311–325.
Anggadini, S. D. (2013). Analisis Sistem Informasi Manajemen Berbasis
Komputer dalam Proses Pengambilan Keputusan. Majalah Ilmiah UNIKOM,
11(2), 176–187.
Anggraeni, E. Y., & Irviani, R. (2017). Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta:
Andi.
407
Aniendra, A. (2019). Design & Prototyping Tools. Retrieved from
https://medium.com/codexstories/design-protoyping-tools-codex-
6d2b2bfe37d7
Anwas, E. O. ., & Sugiarti, Y. (2020). Strategi Menulis Artikel Jurnal Bereputasi
(1st ed.). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arifianto, T. (2011). Membuat Interface Aplikasi Android Lebih Keren dengan
LWIT. Yogyakarta: Andi Offset.
Aswati, S., Ramadhan, M. S., Firmansyah, A. U., & Anwar, K. (2018). Studi
Analisis Model Rapid Application Development Dalam Pengembangan
Sistem Informasi. Jurnal Matrik, Vol. 16(2), 20.
Aulia Fadhillah, S. (2020). Rancang Bangun Knowledge Management System
Berbasis Web untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai (Studi Kasus: PT. Syarfi
Teknologi Finansial). Skripsi Pada Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Jakarta.
Budiardjo, E. K., Pamenan, G., Hidayanto, A. N., Meyliana, & Cofriyanti, E.
(2017). The Impact of Knowledge Management System Quality on The
Usage Continuity and Recommendation Intention. Knowledge Management
and E-Learning, 9(2), 200–224.
Connolly, Thomas, M., & Carolyn, E. B. (2014). Database Systems, A Practical
Approach to Design, Implementation, and Management (6th ed.). Boston:
Pearson Education.
408
Dalkir, K. (2017). Knowledge Management in Theory and Practice (3rd ed.).
Cambridge: Massachusets Institute of Technology.
Darudiato, S., & Setiawan, K. (2013). Knowledge Management: Konsep dan
Metodologi. ULTIMA InfoSys, Vol. 4(1), 11–17.
Dennis, A., Wixom, B. H., & Roth, R. M. (2015). System Analysis and Design
(5th ed.). United States of America: John Wiley & Sons.
Deshpande, D. S., & Kulkarni. (2014). Use of Knowledge Management in
Academic Research : A Study Report. International Research Journal of
Commerce, Management and Social Sciences, Vol. 2(July-December), 1–6.
Dirgantoro, S. (2014). Rancang Bangun Knowledge Management System
Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 46 Jakarta.
Skripsi Pada Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Jakarta.
Eisenman, B. (2016). Learning React Native: Building Native Mobile Apps with
JavaScript (1st ed.). United States of America: O’Reilly Media, Inc.
Evans, M. M., Dalkir, K., & Bidian, C. (2014). A Holistic View of the Knowledge
Life Cycle: The Knowledge Management Cycle (KMC) Model. The
Electronic Journal of Knowledge Management, Vol. 12(2), 85–97.
Fernandez, I. B., & Sabherwal, R. (2010). Knowledge Management Systems and
Process. New York: M.E. Sharpe.
Fryonanda, H., Rusli, M., & Rany, E. S. (2018). Perancangan Knowledge Center
409
Untuk Mahasiswa Pada Kalbis Institute berbasis Website. Jurnal Sains Dan
Teknologi, Vol. 5(2), 144–149.
Husna, M. (2019). Rancang Bangun Knowledge Management System Materi
Kuliah Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi (Studi Kasus Perguruan
Tinggi Negeri Se-DKI Jakarta). Skripsi Pada Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Jakarta.
Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
Irawan, A., Risa, M., & Noor, T. (2018). Remastering Sistem Operasi Android
untuk Peningkatan Performa pada Lenovo A6000 Plus. POSITIF : Jurnal
Sistem Dan Teknologi Informasi, 4(1), 12–16.
https://doi.org/10.31961/positif.v4i1.530
Jain, N., & Gupta, V. (2019). The Impact of Knowledge Management System on
Student Performance A Case Study of the University of Delhi. Journal of
Information and Knowledge Management Systems, 49(1), 115–135.
https://doi.org/10.1108/VJIKMS-07-2018-0065
Juari, A. V. (2013). SLiMS Analisis Pemanfaatan FORUM Online SLiMS
(Senayan Library Management System) pada Facebook Account Sebagai
Media Komunikasi Pengguna. Skripsi Pada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2011). Systems Analysis and Design (8th ed.).
United States of America: Pearson Education.
410
Kuswandi. (2016). Prototype Knowledge Management System Materi
Perkuliahan (Studi Kasus Politeknik LP3I Jakarta). Jurnal Lentera ICT, 3(1),
28–46.
Lee, N. R., & Kotler, P. (2011). Social Marketing: Influencing Behaviors for
Good (4th ed.). Thousand Oaks, California: SAGE Publications.
Lestari, I. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Matematika dengan Memanfaatkan
Geogebra untuk Menignkatkan Pemahaman Konsep. GAUSS: Jurnal
Pendidikan Matematika, Vol. 1, 26–36.
Maioli, L. (2018). Fixing Bad UX Designs. Birmingham: Packt Publishing.
Maniah, & Hamadin, D. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Pembahasan Secara Praktis Dengan Contoh Kasus. Yogyakarta:
Deepublish.
Mardhotillah, S. (2011). Analisis dan Perancangan Knowledge Management
System Berbasis WEB Dan WAP (Studi Kasus: SMAN 4 Tangerang
Selatan). Skripsi Pada Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Jakarta.
Masiello, E., & Friedmann, J. (2017). Mastering React Native. Birmingham:
Packt Publishing.
Mohajan, H. (2017). The Impact of Knowledge Management Models for the
Development of Organizations. Journal of Environmental Treatment
Techniques 2017, 5(1), 12–33. Retrieved from https://mpra.ub.uni-
411
muenchen.de/id/eprint/83089
Mohajan, H. K. (2016). A Comprehensive Analysis of Knowledge Management
Cycles. Journal of Environmental Treatment Techniques, Vol. 4(4), 121–129.
Mohapatra, S., Agrawal, A., & Satpathy, A. (2016). Designing Knowledge
Management-Enabled Business Strategies. Switzerland: Springer
International Publishing.
Nainggolan, E. R. (2018). Membangun Knowledge Management System untuk
Membentuk Knowledge Sharing Menggunakan Metode KM- Roadmap.
Jurnal Pilar Nusa Mandiri, 11(1), 60–69.
Nawawi. (2012). Manajemen Pengetahuan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nidhra, S., & Dondeti, J. (2012). Black Box and White Box Testing Techniques -
A Literature Review. International Journal of Embedded Systems and
Applications (IJESA), Vol. 2(2), 29–50.
Pradipta, A. A., Prasetyo, Y. A., & Ambarsari, N. (2015). Pengembangan Web E-
Commerce Bojana Sari Menggunakan Metode Prototype. E-Proceeding of
Engineering, Vol. 2 No.
Pressman, R. S. (2012). Rekayasa Perangkat Lunak (Pendekatan Praktisi) (Edisi
7). Yogyakarta: Andi.
Putra, S. J., Syahroni, M., Sari, D. P., & Gunawan, M. N. (2018). Project
Monitoring System for Material Circulation. Proceedings of the 20th
International Conference on Information Integration and Web-Based
412
Applications & Services, 396–400. https://doi.org/10.1145/3282373.3282851
Rachma, D. L. (2019). Rancang Bangun Sistem Informasi Eksekutif Akademik
Sebagai Bahan Evaluasi Diri Untuk Akreditasi Program. Skripsi Pada
Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Jakarta.
Rah, J. A., Gul, S., & Wani, Z. A. (2010). University Libraries : Step Towards A
Web Based Knowledge Management System. The Journal of Information
and Knowledge Management Systems, 40(1), 24–38.
https://doi.org/10.1108/03055721011024900
Rosa, A. S., & Shalahuddin, M. (2011). Modul Pembelajaran Rekayasa
Perangkat Lunak. Bandung: Penerbit Modula.
Saduddin, M. (2019). Implementasi Sistem Pakar (Expert System) dengan Metode
Forward Chaining pada Penentuan Cara Atau Benda Untuk Media Bersuci
Berdasarkan Buku Fiqh Imam Lima Mazhab Karya Jawad Al-Mugniyah
Berbasis Android. Skripsi Pada Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatulllah Jakarta.
Sapruwan, M. (2017). Peranan Knowledge Management dalam Pengembangan
Laporan Keuangan Pada Perkebunan Kelapa Sawit. Jurnal Citra Widya
Edukasi, Vol. 9 No.
Sari, W. K., & Tania, K. D. (2014). Penerapan knowledge Management System
(KMS) Berbasis Web Studi Kasus Bagian Teknisi dan Jaringan Fakultas
Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya. Jurnal Sistem Informasi (JSI), Vol. 6
No., 681–688.
413
Schwartz, D. G., & Te’eni, D. (2011). Encyclopedia of Knowledge Management
(2nd ed.). New York: IGI Global.
Seftiani, A. (2018). Rancang Bangun Knowledge Management System Sales dan
Marketing Syariah Personal Financing Acquisition Berbasis Web. Skripsi
Pada Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatulllah Jakarta.
Soetam, R. (2011). Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak (Software
Reengineering). Jakarta: Prestasi Pustaka.
Sonita, A., & Fardianitama, R. F. (2018). Aplikasi E-Order Menggunakan
Firebase dan Algoritma Knuth Morris Pratt Berbasis Android. Jurnal
Pseudocode, Vol. 5(No. 2), 38–45.
Subagja, S. (2011). Perancangan Knowledge Management System Untuk
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu. Konferensi Teknologi Informasi
Dan Komunikasi Untuk Indonesia, (14–15 Juni).
Subhansyah, N. (2011). Perancangan Sistem Akademik Sekolah Berbasis
Teknologi Mobile Web (Studi Kasus : SMA Muhammadiyah 3 Tangerang).
Skripsi Pada Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Jakarta.
Sugiarti, Y. (2013). Analisis dan Perancangan UML (Unified Modelling
Language) Generated VB.6. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiarti, Y. (2014). Berbagi Bahan Belajar Online untuk Meningkatkan
414
Kompetensi Pedagogis dan Profesional Dosen. Jurnal Teknodik, Vol.
18(Desember 2014), 251–260.
Sugiarti, Y., & Kumaladewi, N. (2017). Pengembangan Knowledge Management
System Berbasis Web dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Madrasah
Tsanawiyah. Kwangsan, Vol. 5, 65–75.
Sugiarti, Y., Kumaladewi, N., Rahmawati, S., & Nanang, H. (2019). Factors That
Affect the Implementation of Knowledge Management for MUI Halal
Certification. The 7th International Conference on Cyber and IT Service
Management (CITSM 2019), 3–8.
https://doi.org/10.1109/CITSM47753.2019.8965400
Sugiarti, Y., & Sulaeman, O. (2015). Rancang Bangun Knowledge Management
System Bahan Ajar Online dalam Meningkatkan Kompetensi Guru MTs
Negeri 2 Pamulang. Jurnal Teknik Informatika, Vol 8, 1–6.
Sulaiman, H. (2015). Knowledge Management System Service Center Berbasis
Web. Faktor Exacta, Vol. 8(3), 220–230.
Sumarna, M. F. (2019). Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan dan
Pembayaran Tiket Bus Berbasis Web (Studi Kasus: PT. Kramat Djati).
Skripsi Pada Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Jakarta.
Supriyanta. (2014). Knowledge Management untuk Peningkatan Pelayanan
Akademik pada Perguruan Tinggi. Bianglala Informatika, Vol. 2 No.(Maret
2014), 63–69.
415
Turban, E., Sharda, R. E., & Delen, D. (2010). Decision Support and Business
Intelligence Systems (9th ed.). United States: Prentice Hall.
Unhelkar, B. (2018). Software Engineering with UML. Boca Raton: Taylor &
Francis Group.
Virgilio, F. D. (2017). Social Media for Knowledge Management Applications in
Modern Organizations. Italy: SCOPUS.
Wijaya, A. E. (2017). Knowledge Management System Model pada Forum
Diskusi Petani Buah Naga Menggunakan CMS phpBB. Jurnal Teknologi
Informasi Dan Ilmu Komputer (JTIIK), 4(1), 44–51.
Wulantika, L. (2012). Knowledge Management dalam Meningkatkan Kreasi dan
Invoasi Perusahaan. Majalah Ilmiah UNIKOM, Vol. 10(2), 263–270.
Yatini, I. (2014). Aplikasi Pengolahan Citra Berbasis Web Menggunakan
JavaScript dan JQuery. Jurnal Teknik, Vol. 3 No., 1–8.
xxvii
LAMPIRAN I
HASIL WAWANCARA
WAWANCARA 1
(A) Pewawancara : Akbar Riski
(B) Narasumber : Rizki Ramadhan
1. A: Assalamualaikum wr. wb. saudara Rizki.
B: Waalaikumsalam wr. wb.
2. A: Kita perkenalan dulu ya, nama saya Akbar Riski, mahasiswa semester 8
Sistem Informasi UIN Jakarta. Saat ini kesibukan saya sedang dalam masa
penyusunan skripsi.
B: Perkenalkan juga, nama saya Rizki Ramadhan, saya juga mahasiswa
semester 8 Sistem Informasi UIN Jakarta. Saat ini kesibukan saya sedang
mencari topik untuk skripsi dan magang.
3. A: Sebagai mahasiswa yang kuliah di jurusan SI, apa sih alasan anda
memilih jurusan SI?
xxviii
B: Sebenarnya saya salah persepsi, saya kira SI itu belajar software, dan TI
belajar hardware, ternyata setelah mempelajari SI lebih dalam, persepsi
saya salah, jadi mau tidak mau mesti tetap dijalani.
4. A: Berdasarkan materi yang sudah dipelajari di perkuliahan, apakah anda
sudah punya planning ke depan setelah lulus?
B: Belum ada. Karena saya sendiri baru terbentuk keinginan dalam berkari
di dunia IT justru pada saat akhir-akhir semester.
5. A: Selama berkuliah di jurusan SI, bagaimana sih pendapat anda mengenai
jurusan SI?
B: Ilmu yang diajarkan sangat bagus dan sangat berguna untuk dunia kerja
kedepannya.
6. A: Apakah kurikulum SI dan penerapannya di UIN Jakarta sudah bagus
dan sesuai?
B: Menurut saya sudah sesuai. Namun, saya tetap mengira SI banyak
mempelajari tentang software, ternyata tidak.
7. A: Selama anda kuliah di SI UIN Jakarta, anda memperoleh materi
perkuliahan dari sumber mana saja?
xxix
B: Materi utama dari dosen, namun saya mencari sendiri di internet, tetapi
agak sulit karna terkadang yang ada di internet belum tentu sesuai dengan
yang dimaksud dosen, dan biasanya materi yang ada di internet masih
tergolong materi yang membahas umum-umum nya saja.
8. A: Materi kuliah yang kamu dapatkan biasanya bentuknya apa saja?
B: Dari dosen berupa pdf, ppt yang berisi poin-poin saja, selebihnya
mencari lagi dari internet. Jarang dalam bentuk buku.
9. A: Berarti belum ada kontrol kesesuaian materi yang diberikan dosen
dengan yang harus dicari mandiri oleh mahasiswa ya?
B: Iya betul.
10. A: Selama anda kuliah di SI UIN Jakarta, apakah setiap dosen selalu
memberi materi atau bacaan utama sebagai pedoman belajar?
B: Tidak semua dosen, ada yang hanya memberi judul-judul bab nya saja.
11. A: Bagaimana penilaian anda mengenai materi kuliah yang sudah anda
dapatkan dari segi kualitas dan kuantitas?
B: Materi terkesan masih membahas terlalu umum, dan jumlahnya juga
tidak banyak. Sehingga dari kualitas dan kuantitas masih kurang.
xxx
12. A: Apa hal pertama yang anda lakukan setelah mendapat materi kuliah?
B: Materi tersebut di simpan dulu ke dalam memori penyimpanan pada
perangkat telepon genggam ataupun laptop, lalu diorganisir untuk dibaca
nanti.
13. A: Apakah anda membagikan materi kuliah yang anda dapat kepada
teman-teman? Jika iya, biasanya mengirimnya melalui media apa?
B: Iya biasanya kalau ada yang minta. Biasanya mengirimnya lewat
Whatsapp atau Line, terkadang juga e-mail, ada beberapa yang dibagikan
melalui Google Classroom. Sebagian besar melalui internet, bukan
bertemu langsung.
14. A: Kelebihan dari masing-masing media tersebut dalam berbagi materi
kuliah apa?
B: Lebih bagus dan mudah menggunakan internet, karna lebih irit uang
dan tidak perlu dicetak atau di fotocopy, namun kekurangannya materi-
materi yang dikirim melalui media sosial tidak tertata dengan rapih.
15. A: Kelebihan dan kekurangan dari Whatsapp, Line, dan Google
Classroom?
xxxi
B: Materi kuliah yang dikirim melalui Whatsapp dan Line tidak tertata
rapih, kalau untuk Google Classroom agak sulit dalam hal aksesnya,
terutama di handphone karena terkendala Google Device Policy yang
mengharuskan untuk menginstall aplikasi tersebut untuk dapat
menjalankan aplikasi Google Classroom.
16. A: Apakah banyak ilmu yang anda peroleh dan dapat diterapkan selama
kuliah di SI UIN Jakarta?
B: Banyak dan penting dalam hal bisnis dan manajerial dalam dunia
teknologi informasi dan dapat diterapkan sehari-hari dan di dunia kerja
nanti.
17. A: Biasanya anda mencari informasi mengenai prosedur-prosedur
pelayanan akademik prodi? Misalnya prosedur pengajuan proposal Praktik
Kerja Lapangan.
B: Biasanya cek ke ruang prodi langsung untuk bertanya, atau biasanya
informasi-informasi didapat dari ketua angkatan. Secara tidak langsung,
masih dari orang ke orang.
18. A: Selama proses pembelajaran di SI UIN Jakarta, apakah ada aplikasi
pendukung dalam proses pembelajaran?
B: Iya ada, contohnya Realcom.
xxxii
19. A: Apa sih kelebihan dan kekurangan Realcom?
B: Sudah cukup lengkap. Kekurangannya tidak ada jadwal perkuliahan
dan penilaian per mata kuliah.
20. A: Apakah mudah dalam mendapatkan pelayanan akademik prodi SI?
B: Sebenarnya sudah oke, namun tidak ada informasi pasti dalam hal
proses dalam mendapatkan suatu layanan.
21. A: Menurut Anda, apakah perlu dibuat pusat informasi yang menyimpan
informas-informasi mengenai prosedur-prosedur pelayanan akademik
prodi? Misalnya ingin mengurus ini caranya ini, mengurus pelayanan ini
caranya seperti ini.
B: Sangat perlu dan sangat penting. Karna informasi yang selama ini
didapat tidak terlalu dijelaskan secara rinci, jadi masih perlu untuk
bertanya lagi ke pihak prodi.
22. A: Menurut Anda, pusat informasi tersebut lebih bagus apabila dibuat
pada platform apa?
B: Lebih baik jika ada untuk web dan mobile. Namun lebih utama ke
mobile, karena lebih unggul dalam hal mobilitas.
xxxiii
23. A: Apakah perlu dibuat suatu wadah yang memfasilitasi dosen ataupun
mahasiswa dalam berdiskusi dalam menyelesaikan masalah-masalah
terkait perkuliahan? Wadah di sini maksudnya seperti forum atau tempat
chatting online.
B: Perlu. Karena mempermudah dalam pengaksesan dan tidak terpacu
dengan waktu dan lebih terdokumentasi dalam berdiskusi. Sehingga
masalah yang sudah pernah terjadi dapat menjadi pedoman bagi orang lain
yang mengalaminya juga.
24. A: Baiklah. Terimakasih yaa. Mohon maaf jika ada kesalahan.
Wassalamualaikum wr. wb.
B: Sama-sama. Waalaikumsalam wr. wb.
xxxiv
WAWANCARA 2
(A) Pewawancara : Akbar Riski
(B) Narasumber : Taufan Yogi Adam
1. A: Assalamualaikum wr. wb. Taufan Yogi Adam.
B: Waalaikumsalam wr. wb.
2. A: Kita perkenalan dulu ya, nama saya Akbar Riski, mahasiswa semester 8
Sistem Informasi UIN Jakarta. Saat ini kesibukan saya sedang dalam masa
penyusunan skripsi.
B: Perkenalkan juga, nama saya Taufan Yogi Adam, saya juga mahasiswa
semester 8 Sistem Informasi UIN Jakarta. Saat ini kesibukan saya sedang
menyusun laporan PKL, dan beberapa kegiatan lain di luar kampus.
3. A: Sebagai mahasiswa yang kuliah di jurusan SI, apa sih alasan anda
memilih jurusan SI?
B: Saya melihat SI sebagai prodi yang memiliki banyak prospek kerja,
saya juga cukup tertarik dengan dunia komputer. Namun ternyata SI tidak
sesuai perkiraan saya, jadi saya jalani saja, ternyata ilmunya juga banyak
berguna untuk saya.
xxxv
4. A: Berdasarkan materi yang sudah dipelajari di perkuliahan, apakah anda
sudah punya planning ke depan setelah lulus?
B: Planning tetap belum ada. Namun ada plan untuk memulai bisnis,
namun belum ada untuk di bidang IT atau teknologi.
5. A: Apakah kurikulum SI dan penerapannya di UIN Jakarta sudah bagus
dan sesuai?
B: Menurut saya sudah cukup bagus, dan akreditasi juga sudah bagus.
Kalau untuk dosen masih ada yang kurang sesuai menurut saya. Namun
adajuga dosen yang sudah bagus dalam hal pengetahuan, cara mengajar,
dan attitude. Untuk materi perkuliahannya tidak terlalu sesuai dengan
ekspektasi saya, karena banyak membahas bisnis dan manajemen, saya
kira lebih banyak materi mengenai dunia software. Praktik sangat minim,
namun ada seminar dan kunjungan ke luar kampus untuk mempelajari
perusahaan yang menggunakan teknologi.
6. A: Selama anda kuliah di SI UIN Jakarta, anda memperoleh materi
perkuliahan dari sumber mana saja?
B: Materi utama pasti dari dosen. Untuk lengkapnya mencari sendiri di
internet namun tidak terlalu detail dan hanya hal-hal umumnya saja. Untuk
e-book yang diberikan dosen biasanya berbahasa inggris, tulisannya
xxxvi
kurang jelas dan kurang nyaman untuk dibaca sehingga kurang menarik.
Selain itu dapat mencari jurnal-jurnal juga namun tidak banyak.
7. A: Materi kuliah yang kamu dapatkan biasanya bentuknya apa saja?
B: Ada yang bentuk fisik yaitu buku. Sebagian besar sih e-book, e-journal
dan artikel-artikel di internet.
8. A: Selama anda kuliah di SI UIN Jakarta, apakah setiap dosen selalu
memberi materi atau bacaan utama sebagai pedoman belajar?
B: Hampir semua dosen memberikan gambaran umum. Namun tidak
semua dosen memberikan gambaran umum secara jelas. Ada beberapa
dosen yang kurang sesuai dengan ekspektasi saya. Ada juga yang memberi
silabusnya sehingga mudah untuk mencari di internet.
9. A: Bagaimana penilaian anda mengenai materi kuliah yang sudah anda
dapatkan dari segi kualitas dan kuantitas?
B: Kuantitasnya sedikit. Kalau kualitasnya tergantung mata kuliah yang
bersangkutan. Ada beberapa mata kuliah yang sulit dicari materi
kuliahnya. Kalau materi berbahasa indonesia biasanya kualitasnya tidak
sebagus dengan yang berbahasa inggris.
xxxvii
10. A: Apa hal pertama yang anda lakukan setelah mendapat materi kuliah?
B: Lebih sering saya simpan, lalu saya baca sedikit di rumah untuk
memberikan gambaran umum mengenai materi dan saya baca pada saat di
kelas. Atau saya baca ketika ada tugas yang berkaitan dengan materi
tersebut.
11. A: Apakah anda membagikan materi kuliah yang anda dapat kepada
teman-teman? Jika iya, biasanya mengirimnya melalui media apa?
B: Iya saya bagikan jika teman-teman saya belum dapat. Biasanya melalui
WA, Line. Untuk email jarang sekali, tergantung si penerimanya
menggunakan platform apa.
12. A: Kelebihan dari masing-masing media tersebut dalam berbagi materi
kuliah apa?
B: WA cukup mudah digunakan dan mudah dalam mengirim ke satu atau
banyak orang. Kalau untuk Line agak berat pada beberapa device. Kalau e-
mail agak ribet dalam pengirimannya.
13. A: Apakah banyak ilmu yang anda peroleh dan dapat diterapkan selama
kuliah di SI UIN Jakarta?
B: Ada beberapa ilmu yang saya pakai di kehidupan sehari-hari sehingga
bermanfaat.
xxxviii
14. A: Dalam membahas permasalahan pada perkuliahan dengan mahasiswa
lain atau dosen, biasanya anda bicarakan atau anda diskusikan untuk
mencari solusinya dengan bertemu secara langsung atau dengan media
tertentu?
B: Biasanya diskusi tatap muka langsung di kampus. Namun sebagian
besar sih dilakukan di rumah dan lewat WA, Line, dan lain-lain.
15. A: Berarti di prodi SI UIN Jakarta belum ada yag suatu wadah yang
khusus memberikan tempat bagi mahasiswa atau dosen untuk berdiskusi
dalam memecahkan masalah di perkuliahan?
B: Belum ada. Masih dilakukan di platform umum.
16. A: Selama proses pembelajaran di SI UIN Jakarta, apakah ada aplikasi
pendukung dalam proses pembelajaran?
B: Iya ada beberapa dosen, contohnya Realcom dan Google Classroom.
17. A: Apa sih kelebihan dan kekurangan Realcom dan Google Classroom?
B: Untuk Google Classroom bagus dan mudah digunakan. Namun agak
sulit untuk digunakan di mobile device, lebih bagus di versi web. Kalau
xxxix
Realcom lebih mudah dalam pemasangannya. Namun agak kurang
nyaman pada penggunaannya dan dari segi fitur masih kurang.
18. A: Apakah mudah dalam mendapatkan pelayanan akademik prodi SI?
B: Sudah bagus dalam hal aksesnya, namun memerlukan waktu yang lama
dalam proses untuk mendapatkan pelayanannya.
19. A: Biasanya anda mendapatkan informasi mengenai prosedur pelayanan
akademik prodi dari mana?
B: Bertanya kepada teman yang sudah pernah mengurus pelayanan
tersebut. Kalau dari prodi, untuk panduannya belum ada, semuanya masih
dari bertanya-tanya saja.
20. A: Menurut Anda, apakah perlu dibuat pusat informasi yang menyimpan
informas-informasi mengenai prosedur-prosedur pelayanan akademik
prodi? Misalnya ingin mengurus ini caranya ini, mengurus pelayanan ini
caranya seperti ini.
B: Perlu banget agar tidak ada misinformasi. Sehingga ada panduannya
yang jelas, sehingga mempermudah daripada hanya melalui orang ke
orang. Dan lebih mudah juga apabila ada pembaruan mengenai
prosedurnya.
xl
21. A: Menurut Anda, pusat informasi tersebut lebih bagus apabila dibuat
pada platform apa?
B: Lebih baik dalam bentuk website dalam hal kemudahan akses dari
berbagai device.
22. A: Baiklah. Terimakasih ya sudah menyempatkan waktunya. Mohon maaf
jika ada kesalahan. Wassalamualaikum wr. wb.
B: Iya, sama-sama. Waalaikumsalam wr. wb.
xli
WAWANCARA 3
(A) Pewawancara : Akbar Riski
(B) Narasumber : Rivaldi Zidan
1. A: Assalamualaikum wr. wb. saudara Rivaldi.
B: Waalaikumsalam wr. wb.
2. A: Kita perkenalan dulu ya, nama saya Akbar Riski, mahasiswa semester 8
Sistem Informasi UIN Jakarta. Saat ini kesibukan saya sedang dalam masa
penyusunan skripsi.
B: Perkenalkan juga, nama saya Rivaldi Zidan, saya juga mahasiswa
semester 8 Sistem Informasi UIN Jakarta. Saat ini kesibukan saya sedang
mengurus PKL yang belum kelar, dan mempersiapkan skripsi.
3. A: Sebagai mahasiswa yang kuliah di jurusan SI, apa sih alasan anda
memilih jurusan SI?
B: Saya tertarik dengan jurusan SI setelah melakukan pencarian Google,
namun ternyata setelah kuliah saya baru menyadari ternyata tidak sesuai
ekspektasi dengan apa yang saya baca di internet.
xlii
4. A: Berdasarkan materi yang sudah dipelajari di perkuliahan, apakah anda
sudah punya planning ke depan setelah lulus?
B: Untuk saat ini, belum. Justru planning saya kedepannya lebih ke arah
hobi saya.
5. A: Selama anda kuliah di SI UIN Jakarta, anda memperoleh materi
perkuliahan dari sumber mana saja?
B: Materi utama dari dosen tetapi sedikit dan hanya bagian umum-umum
saja, selebihnya harus mencari sendiri, namun biasanya hasil penarian pun
sulit untuk mendapat materi yang membahas secara detail mendalam. Jadi
hasilnya materi kuliah yang menjadi pedoman tidak maksimal.
6. A: Materi kuliah yang kamu dapatkan biasanya bentuknya apa saja?
B: Bentuknya sebagian besar pdf, artikel, jurnal. Kalau dari dosen lebih
sering memberikan materi dalam bentuk e-book atau pdf.
7. A: Selama anda kuliah di SI UIN Jakarta, apakah setiap dosen selalu
memberi materi atau bacaan utama sebagai pedoman belajar?
B: Hanya beberapa.
xliii
8. A: Bagaimana penilaian anda mengenai materi kuliah yang sudah anda
dapatkan dari segi kualitas dan kuantitas?
B: Dari kuantitasnya dikit banget. Kalo kualitasnya juga kurang maksimal,
kebanyakan masih membahas secara umum, hanya kulit-kulit luar dari
materinya.
9. A: Apa hal pertama yang anda lakukan setelah mendapat materi kuliah?
B: Biasanya akan saya simpan, dibaca saat ada tugas dan sehari sebelum
jadwal perkuliahannya.
10. A: Apakah anda membagikan materi kuliah yang anda dapat kepada
teman-teman? Jika iya, biasanya mengirimnya melalui media apa?
B: Pasti saya bagikan jika saya dapat, jika tidak dapat saya yang meminta.
Biasanya lewat media sosial seperti Whatsapp dan Line.
11. A: Kelebihan dari masing-masing media tersebut dalam berbagi materi
kuliah apa?
B: Mudah dalam berbagi materi kuliah, namun banyak fitur yang tidak
diperlukan sebenarnya. Jadi aplikasi tersebut diperuntukan untuk chatting
secara umum, bukan aplikasi yang memang khusus untuk berbagi materi
kuliah, jadi banyak fitur yang kurang tepat sebenarnya jika dijadikan
media berbagi materi kuliah.
xliv
12. A: Dalam membahas permasalahan pada perkuliahan dengan mahasiswa
lain atau dosen, biasanya anda bicarakan atau anda diskusikan untuk
mencari solusinya dengan bertemu secara langsung atau dengan media
tertentu?
B: Pasti kita tatap muka untuk menjelaskan secara keseluruhan, jika ada
yang kurang bisa dijelaskan melalui media sosial.
13. A: Selama proses pembelajaran di SI UIN Jakarta, apakah ada aplikasi
pendukung dalam proses pembelajaran?
B: Ada, Realcom.
14. A: Apa sih kelebihan dan kekurangan Realcom?
B: Kelebihan yang saya rasakan sih fitur adanya absen online.
Kekurangannya fitur nya kurang jelas dalam penggunaannya, sehingga
banyak mahasiswa yang kurang mengerti kegunaan dari fitur-fiturnya.
15. A: Apakah mudah dalam mendapatkan pelayanan akademik prodi SI?
B: Gampang-gampang sulit karena kita harus mencari informasi sendiri
mengenai prosedurnya dari prodi. Biasanya informasi nya ditulis di
xlv
selembar kertas dan harus kita baca satu persatu. JIka tidak ketemu, saya
biasanya bertanya kepada teman.
16. A: Menurut Anda, apakah perlu dibuat pusat informasi yang menyimpan
informas-informasi mengenai prosedur-prosedur pelayanan akademik
prodi? Misalnya ingin mengurus ini caranya ini, mengurus pelayanan ini
caranya seperti ini.
B: Perlu banget. Jadi informasi-informasi prosedur lebih tertata, dan tidak
perlu repot-repot bertanya-tanya ke prodi, dan penyebaran informasinya
pun jadi lebih merata.
17. A: Menurut Anda, pusat informasi tersebut lebih bagus apabila dibuat
pada platform apa?
B: Lebih baik di fokuskan di satu platform, masalah platform nya sih
bebas, agar lebih baik dalam pengurusannya. Jika memang
memungkinkan, dibuat di setiap platform. Tapi lebih dahulukan dibuat di
website karena bisa diakses di berbagai platform.
18. A: Baiklah. Terimakasih ya saudara Rivaldi sudah menyempatkan
waktunya. Mohon maaf jika ada kesalahan. Wassalamualaikum wr. wb.
B: Iya, sama-sama. Waalaikumsalam wr. wb.
xlvi
WAWANCARA 4
(A) Pewawancara : Akbar Riski
(B) Narasumber : Ridho Dhafi Fauzan
1. A: Assalamualaikum wr. wb. Taufan Yogi Adam.
B: Waalaikumsalam wr. wb.
2. A: Kita perkenalan dulu ya, nama saya Akbar Riski, mahasiswa semester 8
Sistem Informasi UIN Jakarta. Saat ini kesibukan saya sedang dalam masa
penyusunan skripsi.
B: Iya, perkenalkan nama saya Ridho Dhafi Fauzan, saya semester 8
Sistem Informasi UIN Jakarta. Saat ini kesibukan saya sedang menyusun
skripsi.
3. A: Sebagai mahasiswa yang kuliah di jurusan SI, apa sih alasan anda
memilih jurusan SI?
B: Saya melihat dari prospek kerjanya yang cukup booming sekarang ini,
sedang banyak dicari oleh berbagai perusahaan. Selain itu, saya juga suka
mendalami pengetahuan-pengetahuan mengenai bisnis dan komputer.
xlvii
4. A: Berdasarkan materi yang sudah dipelajari di perkuliahan, apakah anda
sudah punya planning ke depan setelah lulus?
B: Planning saya nanti setelah lulus ingin bekerja pada bidang IT.
5. A: Apakah kurikulum SI dan penerapannya di UIN Jakarta sudah bagus
dan sesuai?
B: Menurut saya sudah bagus, namun memang penerapannya masih
kurang maksimal. Cara mengajar dosennya juga masih ada yang bagus dan
ada yang kurang bagus.
6. A: Selama anda kuliah di SI UIN Jakarta, anda memperoleh materi
perkuliahan dari sumber mana saja?
B: Materi kuliah biasanya dari dosen, mencari dari internet ataupun dari
teman
7. A: Materi kuliah yang kamu dapatkan biasanya bentuknya apa saja?
B: Bisa fotocopyan, e-journal, e-book, namun jarang mendapat buku fisik.
8. A: Selama anda kuliah di SI UIN Jakarta, apakah setiap dosen selalu
memberi materi atau bacaan utama sebagai pedoman belajar?
B: Sebagian besar memberikannya.
xlviii
9. A: Bagaimana penilaian anda mengenai materi kuliah yang sudah anda
dapatkan dari segi kualitas dan kuantitas?
B: Kuantitas masih tergolong sedikit, dan kualitas masih tidak tentu.
10. A: Apa hal pertama yang anda lakukan setelah mendapat materi kuliah?
B: Biasanya saya simpan, untuk nanti dibaca di rumah ataupun pada saat
belajar di kelas.
11. A: Apakah anda membagikan materi kuliah yang anda dapat kepada
teman-teman? Jika iya, biasanya mengirimnya melalui media apa?
B: Ya, saya bagikan jika ada yang meminta. Biasanya saya bagikan
melalui WA, atau Line
12. A: Kelebihan dari masing-masing media tersebut dalam berbagi materi
kuliah apa?
B: WA cukup mudah digunakkan, namun memang ada masa
kadaluwarsanya, dan agak sulit diorganisir. Line juga ada masa
kadaluwarsanya, namun cukup mudah diorganisir.
xlix
13. A: Apakah banyak ilmu yang anda peroleh dan dapat diterapkan selama
kuliah di SI UIN Jakarta?
B: Ada, biasanya diterapkan pada saat magang.
14. A: Dalam membahas permasalahan pada perkuliahan dengan mahasiswa
lain atau dosen, biasanya anda bicarakan atau anda diskusikan untuk
mencari solusinya dengan bertemu secara langsung atau dengan media
tertentu?
B: Biasanya diskusi tatap muka langsung di kampus. Namun sebagian
besar sih dilakukan di rumah dan lewat WA, Line, dan lain-lain.
15. A: Berarti di prodi SI UIN Jakarta belum ada yag suatu wadah yang
khusus memberikan tempat bagi mahasiswa atau dosen untuk berdiskusi
dalam memecahkan masalah di perkuliahan?
B: Belum ada. Masih dilakukan di platform umum.
16. A: Selama proses pembelajaran di SI UIN Jakarta, apakah ada aplikasi
pendukung dalam proses pembelajaran?
B: Iya ada beberapa dosen, contohnya Realcom dan Google Classroom.
17. A: Apa sih kelebihan dan kekurangan Realcom dan Google Classroom?
l
B: Untuk Google Classroom bagus dan mudah digunakan. Namun agak
sulit untuk digunakan di mobile device, lebih bagus di versi web. Kalau
Realcom lebih mudah dalam pemasangannya. Namun agak kurang
nyaman pada penggunaannya dan dari segi fitur masih kurang.
18. A: Apakah mudah dalam mendapatkan pelayanan akademik prodi SI?
B: Sudah bagus dalam hal aksesnya, namun memerlukan waktu yang lama
dalam proses untuk mendapatkan pelayanannya.
19. A: Biasanya anda mendapatkan informasi mengenai prosedur pelayanan
akademik prodi dari mana?
B: Bertanya kepada teman yang sudah pernah mengurus pelayanan
tersebut. Kalau dari prodi, untuk panduannya belum ada, semuanya masih
dari bertanya-tanya saja.
20. A: Menurut Anda, apakah perlu dibuat pusat informasi yang menyimpan
informas-informasi mengenai prosedur-prosedur pelayanan akademik
prodi? Misalnya ingin mengurus ini caranya ini, mengurus pelayanan ini
caranya seperti ini.
B: Perlu banget agar tidak ada misinformasi. Sehingga ada panduannya
yang jelas, sehingga mempermudah daripada hanya melalui orang ke
li
orang. Dan lebih mudah juga apabila ada pembaruan mengenai
prosedurnya.
21. A: Menurut Anda, pusat informasi tersebut lebih bagus apabila dibuat
pada platform apa?
B: Mobile. Karena lebih flexible untuk diakses di mana pun.
22. A: Baiklah. Terimakasih ya sudah menyempatkan waktunya. Mohon maaf
jika ada kesalahan. Wassalamualaikum wr. wb.
B: Iya, sama-sama. Waalaikumsalam wr. wb.
lii
WAWANCARA 5
(A) Pewawancara : Akbar Riski
(B) Narasumber : Nasirudin Sabiq
1. A: Assalamualaikum wr. wb. Taufan Yogi Adam.
B: Waalaikumsalam wr. wb.
2. A: Kita perkenalan dulu ya, nama saya Akbar Riski, mahasiswa semester 8
Sistem Informasi UIN Jakarta. Saat ini kesibukan saya sedang dalam masa
penyusunan skripsi.
B: Perkenalkan nama saya Nasirudin Sabiq, saya juga mahasiswa semester
8 Sistem Informasi UIN Jakarta. Kesibukkan saya saat ini menyusun
laporan PKL dan skripsi.
3. A: Sebagai mahasiswa yang kuliah di jurusan SI, apa sih alasan anda
memilih jurusan SI?
B: Saya melihat dari segi banyaknya perusahaan saat ini yang mencari
lulusan TI atau SI. Saya juga menyukai disiplin ilmu yang membahas
mengenai komputer.
liii
4. A: Berdasarkan materi yang sudah dipelajari di perkuliahan, apakah anda
sudah punya planning ke depan setelah lulus?
B: Sudah, saya ingin melamar pekerjaan yang sesuai dengan disiplin ilmu
saya.
5. A: Apakah kurikulum SI dan penerapannya di UIN Jakarta sudah bagus
dan sesuai?
B: Menurut saya sudah cukup bagus, namun kurang banyak pelajaran
praktik.
6. A: Selama anda kuliah di SI UIN Jakarta, anda memperoleh materi
perkuliahan dari sumber mana saja?
B: Materi pada umumnya diberikan oleh dosen, namun ada juga dosen
yang tidak memberikan bacaan pendukung. Selebihnya mencari dari
internet atau dari sesama mahasiswa.
7. A: Materi kuliah yang kamu dapatkan biasanya bentuknya apa saja?
B: Sebagian besar sih e-book, e-journal dan artikel-artikel di internet.
8. A: Selama anda kuliah di SI UIN Jakarta, apakah setiap dosen selalu
memberi materi atau bacaan utama sebagai pedoman belajar?
liv
B: Mayoritas memberikan bacaan sebagai pedoman belajar.
9. A: Bagaimana penilaian anda mengenai materi kuliah yang sudah anda
dapatkan dari segi kualitas dan kuantitas?
B: Kualitas lumayan sudah bagus, walau masih tidak menentu juga, ada
perbedaan kualitas materi kulliah yang diberikan oleh dosen satu dengan
dosen yang lain. Kalau kuantitasnya sih tergolong kurang.
10. A: Apa hal pertama yang anda lakukan setelah mendapat materi kuliah?
B: Lebih sering saya simpan, lalu saya baca sedikit di rumah untuk
memberikan gambaran umum mengenai materi dan saya baca pada saat di
kelas atau saat mengerjakan tugas.
11. A: Apakah anda membagikan materi kuliah yang anda dapat kepada
teman-teman? Jika iya, biasanya mengirimnya melalui media apa?
B: Iya saya bagikan jika teman-teman saya belum dapat, jika ada yang
meminta. Biasanya melalui WA dan Line.
12. A: Kelebihan dari masing-masing media tersebut dalam berbagi materi
kuliah apa?
lv
B: WA dan Line mudah digunakan, juga sudah familiar. Namun memang
kurang cocok untuk menjadi platform berbagi materi kuliah karena agak
sulit mencari materi yang pernah dikirim sebelumnya, juga ada batasan
sampai kapan file tersebut dapat didownload.
13. A: Apakah banyak ilmu yang anda peroleh dan dapat diterapkan selama
kuliah di SI UIN Jakarta?
B: Ada beberapa ilmu yang saya pakai di kehidupan sehari-hari sehingga
bermanfaat, terutama saat bekerja dan magang.
14. A: Dalam membahas permasalahan pada perkuliahan dengan mahasiswa
lain atau dosen, biasanya anda bicarakan atau anda diskusikan untuk
mencari solusinya dengan bertemu secara langsung atau dengan media
tertentu?
B: Biasanya diskusi tatap muka langsung di kampus. Namun sebagian
besar sih dilakukan di rumah dan lewat WA, Line, dan lain-lain.
15. A: Berarti di prodi SI UIN Jakarta belum ada yag suatu wadah yang
khusus memberikan tempat bagi mahasiswa atau dosen untuk berdiskusi
dalam memecahkan masalah di perkuliahan?
B: Belum ada. Biasanya dibahas melalui WA atau Line, ataupun dibahas
secara tatap muka.
lvi
16. A: Selama proses pembelajaran di SI UIN Jakarta, apakah ada aplikasi
pendukung dalam proses pembelajaran?
B: Iya ada beberapa dosen, contohnya Realcom dan Google Classroom.
17. A: Apa sih kelebihan dan kekurangan Realcom dan Google Classroom?
B: Untuk Google Classroom bagus dan mudah digunakan. Namun agak
sulit untuk digunakan di mobile device, lebih bagus di versi web. Kalau
Realcom lebih mudah dalam pemasangannya.
18. A: Apakah mudah dalam mendapatkan pelayanan akademik prodi SI?
B: Akses pelayanan sudah mudah, namun sulit untuk mengetahui
bagaimana prosedur-prosedurnya.
19. A: Biasanya anda mendapatkan informasi mengenai prosedur pelayanan
akademik prodi dari mana?
B: Bertanya kepada teman atau kakak tingkat yang sudah pernah
mengurus pelayanan tersebut.
20. A: Menurut Anda, apakah perlu dibuat pusat informasi yang menyimpan
informas-informasi mengenai prosedur-prosedur pelayanan akademik
lvii
prodi? Misalnya ingin mengurus ini caranya ini, mengurus pelayanan ini
caranya seperti ini.
B: Perlu, karena mempermudah mahasiswa serta pegawai prodinya, juga
meningkatkan kualitas layanan akademik pada Prodi SI UIN Jakarta.
21. A: Menurut Anda, pusat informasi tersebut lebih bagus apabila dibuat
pada platform apa?
B: Ada website dan mobile.
22. A: Baiklah. Terimakasih ya sudah menyempatkan waktunya. Mohon maaf
jika ada kesalahan. Wassalamualaikum wr. wb.
B: Iya, sama-sama. Waalaikumsalam wr. wb.
lviii
WAWANCARA 6
(A) Pewawancara : Akbar Riski
(B) Narasumber : Amanda Yulistiara Adhanty
1. A: Assalamualaikum wr. wb. Kak Manda
B: Waalaikumsalam wr. wb.
2. A: Terimakasih kak sebelumnya sudah menyempatkan waktunya untuk
wawancara ini.
B: Iya sama-sama.
3. A: Untuk saat ini kesibukan kakak sebagai staf prodi apa saja kak?
B: Saat ini sih sibuk mengurus jadwal sidang, semhas, lalu ada briefingnya
juga, selain itu ada laporan tahunan, pendataan skripsi, dan lain-lain.
4. A: Oh begitu ya kak, semoga dilancarkan ya kak kerjaannyaa. Kakak sudah
menjadi staf prodi selama berapa tahun kak?
B: Saya jadi staf prodi sudah dari desember 2019, jadi sekitar 1 tahunan.
lix
5. A: Oh begitu, sudah lumayan lama ya kak. Menurut sepengatahuan kakak
sebagai staf prodi, apakah informasi mengenai prosedur pelayanan prodi
sudah tersebar secara merata di kalangan mahasiswa? Atau masih ada
mahasiswa yang masih sering bertanya ke kakak mengenai prosedur2
tertentu?
B: Kalau dari mahasiswanya, masih sering bertanya ke pihak prodi.
Sebenarnya prosedur-prosedur pelayanan prodi tuh sudah ada di portal SI,
namun memang ada yg belum juga. Namun, mahasiswa cenderung lebih
memilih bertanya langsung ke prodi.
6. A: Oh gitu ya, hal itu dikarenakan mahasiswa kurang tertarik untuk
membuka portal SI, atau kurangnya pengetahuan mhs mengenai hal
tersebut, atau bagaimana ya kak?
B: Kurang mengerti juga deh, sepertinya memang dari mahasiswanya
masing-masing kurang ingin mencari tahu.
7. A: Biasanya kalau dari prodi untuk menginfokan mengenai prosedur
pelayanannya itu dari mana ya? apakah dari website, atau disebar melalui
orang ke orang saja misalnya ke ketua angkatan, disebarkan melalui chat
kepada mhsnya, atau memang mhs perlu bertanya langsung ke prodi ya?
lx
B: Sudah ada di portal SI, namun yang terjadi memang informasi masih
tersebar mayoritas melalui orang ke orang, atau hasil bertanya langsung ke
prodi.
8. A: Kalau menurut kakak secara pribadi apakah penyebaran informasi seperti
itu sudah efektif? Apakah perlu dikembangkan lagi?
B: Sebenarnya untuk dipost di portal sudah bagus, namun bagaimana
caranya agar mahasiswa itu mau dan tau tempat di mana mereka bisa
menemukan informasi tersebut.
9. A: Jika perlu, apakah kakak ada saran dikembangkannya bagaimana?
B: Mungkin lebih dari mahasiswanya harus ditingkatkan keingintahuannya
untuk mencari sendiri informasi mengenai prosedur pelayanan prodi
melalui portal SI dan bagaimana membuat mereka dapat tertarik untuk
membukanya.
10. A: Kalau dari mahasiswa pernah ada ga sih kak keluhan mengenai sulitnya
mengetahui prosedur yang jelas gitu?
B: Lebih ke break the rule sih, seperti melangkahi prosedur-prosedur
tertentu.
lxi
11. A: Baik kak, sepertinya cukup untuk wawancara ini, terimakasih banyak ya
kak atas waktunya, wassalamualaikum wr. wb.
B: Iya, sama-sama. Waalaikum salam wr. wb.
lxii
WAWANCARA 7
(A) Pewawancara : Akbar Riski
(B) Narasumber : Nuryasin, M. Kom
1. A: Assalamualaikum wr. wb. Pak Nuryasin
B: Waalaikumsalam wr. wb.
2. A: Terimakasih pak sebelumnya sudah menyempatkan waktunya untuk
wawancara ini.
B: Iya sama-sama.
3. A: Bapak sudah menjadi dosen di prodi SI UIN Jakarta sudah berapa lama?
B: Dari 2009, berarti sekitar 11 tahun.
4. A: Oh begitu ya pak, sudah sangat lama ya, selama menjadi dosen prodi SI
UIN Jakarta bapak sudah mengampu mata kuliah apa saja pak?
B: Banyak sekali, ada statistika, dasar-dasar pemrograman, algoritma
struktur data, data mining, customer relationship management, sistem basis
data, dan masih banyak lagi.
lxiii
5. A: Kalau saat ini bapak sedang mengampu mata kuliah apa saja?
B: Dasar-dasar pemrograman, customer relationship management, dan
sistem basis data.
6. A: Dalam mengampu mata kulliah tersebut kan tentu perlu bahan ajar ya
sebagai pedoman belajar dan mengajar, kalau untuk bapak sendiri
mendapatkan bahan ajar itu sumbernya dari mana saja ya pak, apakah dari
sesama dosen, membuatnya sendiri, atau mendownload dari internet, atau
justru membeli bukunya gitu pak?
B: Saya sih gabungan, dari berbagai sumber tersebut, terkadang juga saling
tukar dengan sesama dosen yang mengampu mata kuliah yang sama.
7. A: Kalau bahan ajarnya dibuat sendiri, kira2 dari prodi SI itu ada
pedomannya atau setiap dosen bebas membuat bahan ajarnya sendiri pak?
B: Ya, ada. Namanya RPS (Rencana Pembelajaran Semester).
8. A: Kalau untuk bapak sendiri menyimpan bahan ajar tersebut di mana ya
pak? Apakah di hp atau laptop, atau di google drive dan sejenisnya?
B: Di laptop, kadang di HP juga, tapi lebih sering di laptop.
lxiv
9. A: Lalu bahan ajar tersebut apakah dibagikan kepada mahasiswa yang mata
kuliahnya bapak ampu atau bapak mewajibkan mahasiswa bapak untuk
mencari materi kuliah sendiri?
B: Kalu saya sih ya saya bagikan, namun tentu mahasiswa perlu mencari
materi tambahan sendiri.
10. A: Selama mengajar di prodi SI uin jakarta, bapak pernah gak ditugaskan
untuk mengampu mata kuliah yang belum pernah diampu sebelumnya?
B: Ya, pernah.
11. A: Jika pernah, bagaimana bapak mempelajari mata kuliah tersebut?
Apakah bapak mencari bahan ajar yang sesuai sendiri, ataukah bertanya
kepada dosen-dosen yang pernah mengampu mata kuliah tersebut?
B: Belajar sendiri, mencari sendiri bahan ajar yang sesuai dengan RPS,
namun pernah juga bertanya kepada dosen lain yang pernah mengampu.
12. A: Baik pak, sepertinya cukup pak untuk wawancara ini, terimakasih
banyak ya pak atas waktunya, wassalamualaikum wr. wb.
B: Ya, sama-sama. Waalaikumsalam wr. wb.