skripsi pengaruh jumlah simpanan terhadap …
TRANSCRIPT
SKRIPSI
PENGARUH JUMLAH SIMPANAN TERHADAP
RENTABILITAS PADA PT. BANK RAKYAT
INDONESIA KCP LATIMOJONG
MAKASSAR DI PROVINSI
SULAWESI SELATAN
LARAS PRAPILIA
105720326111
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2015
PENGARUH JUMLAH SIMPANAN TERHADAP
RENTABILITAS PADA PT. BANK RAKYAT
INDONESIA KCP LATIMOJONG
MAKASSAR DI PROVINSI
SULAWESI SELATAN
LARAS PRAPILIA
10572 03261 11
Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana
Ekonomi dan Bisnis pada Jurusan Manajemen
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2015
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................. ....................... ii
KATA PENGANTAR ........... ........................................................................ iii
ABSTRAK ………………………………………………………………….. vii
DAFTAR ISI ................................................. ................................................. viii
BAB I. PENDAHULUAN ... .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
D. Kegunaan Penelitian ....................................................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA . ................................................................. 5
A. Pengertian Bank............................................................................... 5
B. Fungsi Bank ..................................................................................... 5
C. Manajemen Dana Bank ................................................................... 7
D. Rentabilitas ...................................................................................... 21
E. Kerangka Pikir ................................................................................. 26
F. Kajian Penelitian Terdahulu ........................................................... 27
G. Hipotesis ........................................................................................ 28
BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................. 29
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 29
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 29
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 29
D. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 30
E. Metode Analisis ............................................................................... 31
F. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 32
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................... 33
A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Rakyat Indonesia ............................. 33
B. Visi dan Misi PT. BRI (Persero) Tbk ............................................. 35
C. Produk dan Jasa ............................................................................... 35
viii
D. Aktivitas PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ...................... 40
E. Struktur Organisasi dan Uraian Kerja ............................................. 41
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 46
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 46
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 60
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 62
A. Kesimpulan ....................................................................................... 62
B. Saran ................................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah yang dapat diucapkan selain rasa syukur ke
hadirat Allah SWT atas rahmat dan taufiq-Nya, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dalam bentuk yang sangat sederhana.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini, tidak lepas adri
segala hambatan dan kesulitan. Namun, berkat bantuan, usaha keras, serta
bimbingan dari berbagai pihak maka semua itu dapat diatasi dengan baik. Untuk
itu, penulis mengucapkan terimakasih sebesar – besarnya kepada Ayahanda dan
Ibunda tercinta yang tiada batas waktu member semangat, doa dan dorongan
kepada penulis serta seluruh keluarga besar yang tersayang.
Terima kasih pula penulis ucapkan kepada semua pihak yang terlibat dan
memberikan bantuannya dalam penulisan skripsi ini, mulai dari awal sampai
selesai.
Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada yang
terhormat :
1. Dr. H. Irwan Akib, MPd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
iv
2. Dr. H. Mahmud Nuhung, MA, selaku dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar, beserta staf atas
bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Drs. H. Sultan Sarda, MM, Ismail Rasulong, SE, MM, Samsul Rizal,
SE, MM, Drs. Ali Hakka, selaku Wakil Dekan I, Wakil Dekan II,
Wakil Dekan III dan Wakil Dekan IV Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Moh. Aris Pasigai, SE, MM selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
5. Muh. Nur Rasyid, SE, MM, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
6. Dr. Ir. A. Ifayani Haanurat, MM, selaku Pembimbing I yang telah
banyak menuntun penulis dalam penyelesaian skripsi.
7. Asri Jaya, SE, MM, selaku Pembimbing II yang dengan sabar dan
tulus ikhlas telah banyak memberikan bantuan dan bimbingan dalam
menjalani prosedur penelitian serta menuntun penulis hingga
terselesaikannya skripsi ini.
8. Seluruh staf pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah membekali ilmu serta
memberikan bimbingan dan dorongan.
v
9. Dr. H. Ramli Hatma, MM, selaku Pimpinan Cabang Pembantu PT.
Bank Rakyat Indonesia KCP Latimojong Makassar yang telah sabar
dan tulus ikhlas dalam memberikan fasilitas untuk penelitian.
10. Ayah dan ibu yang telah memberi semangat, selalu menjadi simultan
yang tak pernah lelah memberi cinta dan kasih sayang yang amat
sangat besar. Serta teman – teman dan sahabat – sahabat ku tersayang
yang saling memberi kekuatan untuk menyelesaikan studi tepat waktu.
Proposal ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak yang dengan penuh ketulusan dan keikhlasan memberikan
motivasi kepada penulis. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini, dengan penuh
kerendahan hati, penulis mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak
atas segala bantuan yang telah diberikan, terutama kepada Ibu Dr. Ir. A. Ifayani
Haanurat, MM selaku dosen Pembimbing I, dan Bapak Asri Jaya, SE, MM selaku
dosen pembimbing II, yang telah meluangkan waktu untuk mencurahkan segenap
perhatian, arahan, dorongan, dan semangat serta pandangan-pandangan dengan
penuh rasa kesabaran sehingga dapat membuka wawasan berpikir yang sangat
berarti bagi penulis. Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada
yang terhormat Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA selaku dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, beserta staff dan jajarannya atas bimbingan dalam
menyelesaikan skripsi ini. Kepada Bapak Moh. Aris Pasigai, SE, MM selaku
ketua jurusan program studi manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.
Ucapan terima kasih pula kepada Bapak Dr. H. Ramli Hatma, SE., MM selaku
vi
dosen mata kuliah Manajemen Perbankan dan sebagai Pincapem BRI KCP
Latimojong yang dengan tulus dan ikhlas memberikan masukan dan memberi data
keuangan perusahaan BRI KCP Latimojong sebagai materi kuantitatif yang sangat
kami butuhkan.
Terima Kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada kedua
orang tua saya yang tidak pernah sedetikpun melewatkan hidupnya untuk
mencurahkan pikiran, semangat, kasih sayang dan do’anya yang tulus kepada
penulis.
Makassar, Oktober 2015
Penulis
ABSTRAK
Laras Prapilia, 2015. “Pengaruh Simpanan terhadap Rentabilitas Pada PT. Bank
Rakyat Indonesia KCP Latimojong Makassar Di Provinsi Sulawesi Selatan”.
Penentuan tingkat bunga simpanan dan tingkat bunga kredit secara bebas
oleh bank berdampak terhadap lingkungan perbankan yang kompetitif. Bukan
hanya itu, kemudahan untuk mendirikan bank baru dan membuka kantor cabang
baru telah menciptakan iklim persaingan yang semakin kompetitif pula dalam hal
pengerahan dana dari masyarakat maupun dalam menyalurkan kredit bagi
masyarakat.
Akibatnya kondisi sumber dana menjadi mahal. Hal ini disebabkan oleh
tingginya jumlah dana sehingga biaya dana menjadi tinggi yang pada gilirannya
akan menekan margin bunga. Penurunan margin bunga ini apabila tidak diimbangi
oleh peningkatan pendapatan dari pengendalian biaya maka akan menyebabkan
menurunnya laba dan mengakibatkan rendahnya rentabilitas yang merupakan hal
yang penting bagi bank disamping masalah laba.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran sejauh mana
pengaruh jumlah simpanan terhadap rentabilitas. Dalam penelitian ini jumlah
tabungan dan deposito sebagai indikator dari simpanan merupakan variabel bebas
sedangkan rentabilitas yang dinyatakan dalam Return On Assets ( ROA ) dan
Return On Equity ( ROE ) merupakan variabel terikat. Untuk memperoleh
gambaran sejauhmana pengaruh tabungan dan deposito terhadap rentabilitas
dilakukan penelitian terhadap variabel – variabel tersebut dalam periode 2009
sampai tahun 2014 dengan metode deskriptif dan analisis regresi linier sederhana.
Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia KCP Latimojong
Makassar selama dua bulan dari bulan April hingga Juni 2015.
Dari hasil penelitian tersebut, diperoleh pengaruh yang negatif antara
jumlah simpanan terhadap rentabilitas. Setiap terjadi penambahan pada jumlah
simpanan, maka akan terjadi penurunan terhadap tingkat rentabilitas yang
diperoleh. Ini di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain oleh biaya,
pendapatan, dan modal yang digunakan.
Kata kunci : Jumlah Simpanan, Rentabilitas
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak satu dasawarsa belakangan ini, industri perbankan sebagai
lembaga perantara merupakan industri yang paling mengalami perkembangan
yang cukup pesat, baik dari sisi volume usaha, mobilisasi dana masyarakat
maupun pemberian kredit. Keadaan seperti ini dimungkinkan sebagai akibat
dari deregulasi dalam dunia perbankan yang dilakukan oleh pemerintah
melalui Bank Indonesia (BI) pada 1 Juni 1983. Deregulasi di bidang
perbankan pada tahun tersebut sungguh sangat mempengaruhi pola dan
strategi manajemen bank, baik di sisi pasiva maupun aktiva bank. Situasi yang
seperti demikian, memaksa perbankan harus lebih kreatif dan inovatif dalam
mengembangkan dan memperoleh sumber-sumber dana baru.
Dengan liberalisasi di sektor perbankan tersebut, maka industri
perbankan dapat membuka hambatan yang sebelumnya menimbulkan tekanan
pada sektor dan sistem keuangan secara menyeluruh, sehingga menyebabkan
perkembangan yang sangat pesat dengan persaingan yang semakin ketat dalam
bisnis perbankan di Indonesia. Dampak deregulasi di sektor perbankan telah
mengakibatkan bertambahnya jumlah bank, dan berdampak pada persaingan
yang semakin meningkat untuk menarik dana dari masyarakat sebanyak-
banyaknya dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang
membutuhkan baik untuk tujuan meningkatkan produksi maupun konsumsi.
2
masyarakat. Bagi sebuah bank, dana merupakan persoalan yang paling utama,
karena tanpa dana bank tidak berfungsi sama sekali.
Sumber dana perbankan sebagian besar dihimpun dari dana
masyarakat dan merupakan sumber dana yang paling diandalkan oleh bank.
Hampir 80% sampai 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank
merupakan dana pihak ketiga baik berasal dari pemerintah, dunia usaha
maupun masyarakat pada umumnya, sedangkan sisanya merupakan modal
sendiri dan cadangan modal. Dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat
biasanya dalam bentuk giro, tabungan dan deposito.
Agar menarik minat masyarakat untuk menyimpan uang di bank, maka
pihak perbankan harus memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan
diberikan kepada nasabah. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil,
hadiah, pelayanan, atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang
diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya.
Oleh karena itu pihak perbankan harus memberi berbagai rangsangan dan
kepercayaan sehingga masyarakat berminat untuk menanamkan dananya. Dari
sinilah terjadi perubahan struktur dana yang menunjukkan adanya pergeseran
sumber dana murah yaitu giro kepada sumber dana mahal yaitu deposito dan
tabungan. Pergeseran dana ini antara lain disebakan faktor – faktor diatas.
Bagi bank sendiri, pergeseran dana ini akan mengakibatkan biaya dana
menjadi tinggi yang pada gilirannya akan menekan jumlah margin. Sejalan
dengan keberhasilan dalam penghimpunan dana dari masyarakat, penyaluran
dana kedalam sektor perkreditan oleh perbankan Indonesia juga menunjukkan
adanya peningkatan dari tahun ke tahun yang cukup pesat.
3
Pergeseran dana simpanan menyebabkan biaya dana menjadi tinggi,
selain biaya dana, bank juga harus membayar biaya non bunga dan biaya
lainnya. Apabila biaya ini tidak dapat diimbangi oleh kenaikan pendapatan
yang sebagian besar diperoleh dari bunga kredit serta pendapatan non bunga
maka laba yang akan diperoleh bank cenderung akan menurun. Menurunnya
laba akan mengakibatkan tingkat rentabilitas yang akan dicapai oleh bank
menjadi rendah, terlebih lebih apabila perputaran atau turnover dari aktiva
yang dimiliki bank sangat lamban akibat dari kualitas aktiva tersebut yang
kurang baik atau kurang produktif, karena rentabilitas merupakan kemampuan
dari bank untuk memperoleh laba yang dapat dihitung dengan perbandingan
relative antara laba dan jumlah investasi atau jumlah modal sendiri yang
digunakan untuk merealisasikan laba tersebut. Oleh karena itu, semua
komponen atau variable yang membentuk atau mempengaruhi tinggi
rendahnya laba dan perputaran aktiva akan berpengaruh pula terhadap tingkat
rentabilitas yang akan dicapai oleh bank. Biaya dana yang dikeluarkan oleh
bank merupakan salah satu variable yang membentuk laba. Sedangkan besar
kecilnya biaya dana akan bergantung pada struktur dana yang dihimpun oleh
bank. Struktur dana adalah kontrubusi relatif dari jenis sumber dana berbiaya
yang dihimpun bank terdiri dari dari dana mahal dan dana murah, tabungan
dan deposito termasuk dana mahal, sedangkan giro termasuk dana murah.
Selanjutnya tabungan dan deposito diindikatorkan sebagai perbandingan
antara jumlah dana simpanan terhadap total dana berbiaya.
4
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
mengambil judul skripsi yaitu “ Pengaruh Simpanan Terhadap tingkat
Rentabilitas Pada PT. Bank Rakyat Indonesia KCP Latimojong
Makassar Di Sulawesi Selatan.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian – uraian sebagaimana dikemukakan dalam latar
belakang penelitian tersebut diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
“Apakah jumlah simpanan mempengaruhi rentabilitas pada PT. Bank
Rakyat Indonesia KCP Latimojong Makassar?”
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang penulis lakukan pada PT. Bank BRI
KCP Latimojong adalah :
“Untuk mengetahui apakah jumlah simpanan mempengaruhi rentabilitas
pada PT. Bank Rakyat Indonesia KCP Latimojong Makassar.
D. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai bahan referensi bagi pimpinan perusahaan dalam upaya
meningkatkan likuiditas PT Bank BRI KCP Latimojong Makassar
2. Sebagai bahan referensi bagi pihak – pihak yang membutuhkan hasil
penelitian ini.
3. Sebagai tambahan pengalaman penulis dalam mempraktekkan teori
rentabilitas yang telah didapat di bangku kuliah.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bank
Menurut Undang-Undang nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan
Undang- Undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, menyatakan bahwa
bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Bank merupakan lembaga perantara keuangan yang memberikan jasa-
jasa keuangan baik kepada unit surplus, yaitu pihak-pihak yang memiliki
kelebihan dana maupun kepada unit defisit, yaitu pihak-pihak yang
memerlukan dana.
Sedangkan pengertian bank menurut Siamat, Bank adalah lembaga
keuangan yang berdasarkan peraturan perundangan dapat menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
B. Fungsi Bank
Secara umum fungsi bank adalah mengimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk bebagai tujuan / perantara
(financial Intermediary) secara lebih khusus fungsi bank adalah sebagai
berikut :
6
.
1. Agent Of Trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan
baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana, masyarakat
akan mau menitipkan dananya di bank apabila di landasi oleh unsur
kepercayaan seperti uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan
bankrut dan juga percaya bahwa pada saat yang telah diizinkan masyarakat
dapat menarik kembali simpananya di bank. Pihak bank sendiri akan
menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat
apabila dilandasi unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa debitur
mempunyai niat baik, untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban
lainnya pada saat jatuh tempo.
2. Agent Of Development
Sektor dalam kegiatan perekonomian masyarakat yaitu sektor
moneter dan sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut
berinteraksi saling mempengaruhi satu sama lain, sektor riil tidak dapat
bekerja dengan baik apabila sektor moneter tidak dapat bekerja dengan
baik pula. Tugas bank sebagai penghimpun dan penyalur dana sangat di
perlukan untuk kelancaran kegiatan sektor perekonomian riil. Kegiatan
bank tersebut memungkinkan masyarakat untuk berinvestasi, distribusi
dan juga konsumsi barang serta jasa, mengingat semua kegiatan tersebut
saling berkaitan dengan penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi-
distribusi-konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan ekonomi.
7
.
3. Agent Of Service
Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dana dan
penyaluran dana bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan
yang lain kepada masyarakat. Jasa perbankan yang di tawarkan anataran
lain berupa jasa pemindahan uang (transfer), jasa penagihan (inkaso), jasa
kliring, jasa penjualan valuta asing, jasa save deposito, travelers cheque,
bank card, letter of credit bank garansi.
C. Manajemen Dana Bank
Sesuai dengan peranannya sebagai perantara keuangan masyarakat
maka pada dasarnya aktivitas paling utama bagi manajemen bank adalah
mengelola dana-dana, baik mengatur dana yang masuk dari masyarakat dalam
bentuk giro, tabungan dan deposito maupun menyalurkannya dalam bentuk
kredit. Keberhasilan dalam mengelola dana – dan tersebut merupakan salah
satu kunci sukses bagi manajemen bank. Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya peranan dari manajemen dana dalam mengelola sebuah bank.
Manajemen dana akan selalu berkaitan dengan masalah bagaimana
mengoptimalkan dana – dana yang dihimpun dan pengalokasiannya untuk
mencapaai tingkat profitabilitas yang cukup dengan tetap menjaga agar posisi
likuiditas tetap aman guna mempertahankan kepercayaan masyarakat kepada
bank.
Menurut Sinungan, manajemen dana bank adalah sebagai suatu proses
penghimpunan dana - dana masyarakat ke dalam bank dan pengalokasian dana
- dana tersebut untuk kepentingan bank dan masyarakat pada umumnya serta
8
.
pemupukannya secara optimal melalui penggerakan semua sumber dana yang
tersedia guna mencapai tingkat rentabilitas yang memadai sesuai batas
ketentuan yang berlaku.
Sedangkan menurut Kasmir, manajemen dana bank adalah suatu
kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian terhadap penghimpunan
dana yang ada di masyarakat.
Dari pengertian tersebut diatas menunjukkan bahwa kegiatan
manajemen dana mencakup dua aspek, yaitu upaya – upaya bagaimana
menghimpun dana – dana masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat.
Sedangkan tujuan manajemen dana bank itu sendiri adalah untuk :
1. Mencapai pendapatan yang sebesar – besarnya dari penggunaan dana yang
dihimpun oleh bank.
2. Menyediakan uang kas dan aktiva likuid secara memadai dalam rangka
menjaga likuiditas bank.
3. Memelihara cadangan yang cukup untuk mendukung operasional bank.
4. Bersikap hati – hati untuk menjaga kepercayaan masyarakat.
5. Mencukupi keperluan nasabah peminjam sebagai komitmen atas kredit
yang disetujui.
1. Prinsip – prinsip Manajemen Dana Bank
Ada dua permasalahan pokok yang perlu mendapat perhatian dalam
mengelola dana bank, yaitu bagaimana mencukupi kebutuhan dana untuk
berbagai kepentingan dengan biaya yang serendah – rendahnya serta
9
.
syarat–syarat yang menguntungkan, dan bagaimana dana tersebut dapat
digunakan ke berbagai bentuk usaha dengan cara – cara yang paling
menguntungkan. Untuk mengatasi permasalahan tadi diperlukan
pemahaman atas prinsip – prinsip dalam mengelola dana. Prinsip yang dapat
dijadikan sebagi pedoman dalam mengelola dana adalah :
1. Kebutuhan dana jangka pendek harus dipenuhi dari sumber – sumber dana
jangka pendek, dan
2. Kebutuhan dana jangka panjang harus dipenuhi dari sumber – sumber
dana jangka panjang pula.
Pemakaian prinsip – prinsip tersebut mudah dipahami, apabila
kebutuhan jangka dana jangka panjang dipenuhi oleh sumber dana jangka
pendek maka bank akan mengalami kesulitan likuiditas, sebab pada saat
dana tersebut harus dilunasi pada waktunya, pihak bank belum menerima
angsuran penggunaan dana tersebut. Demikian pula sebaliknya, apabila
kebutuhan dana jangka pendek dipenuhi oleh sumber dana jangka panjang
dikhawatirkan akan terjadi idle fund sebab pada saat dana tersebut telah
dilunasi oleh nasabah, tetapi di lain pihak dana tersebut masih dikuasai oleh
pihak bank. Dan apabila pada saat yang bersamaan dan tersebut belum
dimanfaatkan maka akan timbul adanya idle capacity. Sumber dana jangka
pendek dan jangka panjang selain memiliki perbedaan waktu biasanya
memilki perbedaan biaya dana.
10
.
Dengan melaksanakan prinsip tersebut diharapkan bank dapat
mengelola dananya secara optimal, karena disamping likuiditas akan terjaga
juga profitabilitas akan dapat dicapai.
2. Sumber – Sumber Dana Bank
Bagi bank, dana merupakan suatu hal pokok yang sangat penting.
Tanpa dana, bank tidak dapat berbuat apa – apa. Dana disamping merupakan
barang yang diperdagangkan juga merupakan alat likuiditas.
Pengertian dana bank itu sendiri, menurut Sinungan :
“ Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang
dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan”.
Uang tunai yang dikuasai oleh bank bukan hanya bersumber atau
milik bank itu sendiri melainkan dari pihak – pihak lain yang disimpan di
bank tersebut yang sewaktu – waktu dapat diambil oleh pemiliknya. Oleh
karena itu dilihat dari sumbernya, dana bank dapat dibedakan antar dana
ekstern yaitu dana yang dihimpun dari luar bank dan dana intern yaitu dana
yang dihimpun dari dalam bank itu sendiri.
Siamat dalam bukunya Manajemen Bank Umum, mengemukakan
jenis dana bank dilihat dari sumbernya adalah sebagai berikut:
a. Dana pihak ketiga
b. Dana pihak ketiga lainnya
c. Dana sendiri
Uraian lebih lanjut mengenai jenis – jenis sumber dana bank tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Dana Pihak Ketiga
11
.
Merupakan dana yang dihimpun oleh bank yang berasal dari masyarakat
atau dari pihak lainnya diluar bank. Sumber dana pihak ketiga ini terdiri
atas :
a. Giro
Sering pula disebut demand deposit, checking account atau current
account. Pengertian giro menurut Undang – Undang No. 10 Tahun
1998 tentang Perbankan adalah :
“ Simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah
bukuan”.
b. Tabungan atau saving deposit
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat – syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak
dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu.
Bagi bank, tabungan merupakan sumber dana mahal karena bunga
yang harus dikeluarkan oleh bank sebagai imbalan kepada nasabah
yang telah menyimpan dananya pada bank lebih tinggi dibanding
bunga pada giro.
Tingkat suku bunga tabungan itu sendiri, jauh lebih rendah
dibanding tingkat suku bunga deposito, tetapi lebih tinggi dibanding
tingkat suku bunga giro.
12
.
c. Deposito berjangka atau time deposit
Deposito adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu
menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan.
Bagi bank, deposito merupakan sumber dana mahal karena bunga
yang harus dikeluarkan oleh bank sebagai imbalan kepada nasabahnya
yang telah menyimpan dana berupa deposito pada bank mereka cukup
besar. Tingkat suku bunga deposito itu sendiri,jauh lebih tinggi
dibanding tingkat suku bunga tabungan dan giro
Perbedaan dari jenis simpanan pihak ketiga tersebut di atas umumnya
terletak pada jangka waktu lamanya pengendapan dana – dana tersebut di
bank dan tingkat suku bunga atau biaya dana yang dibayarkan oleh bank.
Simpanan giro meskipun bunganya rendah namun pengendapannya relatif
sebentar bila dibandingkan dengan deposito atau tabungan. Sedangkan
deposito meskipun tingkat bunganya tinggi namun pengendapannya lebih
lama daripada simpanan giro.
Oleh karena itu, ditinjau dari biaya dananya seringkali giro dikatakan
sebagai dana murah sedangkan deposito dan tabungan disebut sebagai
dana mahal. Yang terpenting bagi bank adalah bagaimana dapat
memadukan secara optimal antara sumber – sumber dana tadi agar
likuiditas dapat terjaga dan rentabilitas dapat tercapai.
13
.
2. Dana dari pihak ketiga lainnya
Merupakan dana – dana yang berasal dari lembaga keuangan atau
pihak lainnya sebagai pinjaman baik jangka pendek maupun jangka
panjang.
a. Interbank call money atau disingkat call money, adalah dana yang
dipinjam oleh suatu bank dari bank lainnya yang jangka waktunya
relatif pendek. Dana ini biasanya digunakan untuk menutupi
kebutuhan likuiditas yang sangat mendesak.
b. Pinjaman antar bank, yaitu pinjaman dari bank lain untuk memenuhi
kebutuhan dana baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka
menengah. Pinjaman antar bank biasanya dgunakan untuk menutupi
kebutuhan modal kerja atau dalam rangka kerjasama pembiayaan
bersama.
c. Repurchase Agreement sering disingkat dengan RPs atau Repos, yaitu
penjualan kembali surat – surat berharga dengan perjanjian bahwa
penjual akan membeli kembali surat berharga tersebut sesuai dengan
waktu yang diperjanjikan denga harga yang ditetapkan di muka,
instrument yang digunakan untuk Repos ini antara lain wesel dan
promes.
d. Deposit On Call, yaitu dana – dana yang bersumber baik dari lembaga
– lembaga keuangan maupun dari pihak ketiga lainnya yang
penarikannya hanya dapat dilakukan dengan pemberitahuan
sebelumnya. Deposit On Call merupakan alternatif lain dari deposito
berjangka yang memiliki waktu jatuh tempo tertentu.
14
.
e. Setoran Jaminan, dana ini bersumber dari setoran jaminan nasabah
yang diterima oleh bank misalnya dalam rangka pembukaan L/C atau
setoran jaminan bank garansi.
f. Dana Transfer, dana transfer oleh bank dianggap sebagai sumber dana
sepanjang si penerima kiriman uang tersebut belum mengambilnya
dari bank.
g. Obligasi dan saham, obligasi adalah surat pengakuan hutang atas
peminjaman uang dari masyarakat dalam bentuk tertentu untuk jangka
waktu sekurang – kurangnya 3 tahun dengan menjanjikan imbalan
bunga yang jumlah serta saat pembayarannya telah ditentukan terlebih
dahulu oleh emiten. Sedangkan saham adalah bukti pemilikan bagian
modal perseroan terbatas yang memberikan berbagai hak sesuai
ketentuan anggaran dasar. Sumber dana bank yang berasal dari saham
dilakukan dengan cara penjualan sahamnya dibursa efek ( Go Public ).
h. Pinjaman atau penerimaan dari luar negeri
Yang dimaksud dengan dana luar negeri adalah semua dana yang
berasal dari pinjaman bank atau bukan bank yang menimbulkan
kewajiban membayar kembali terhadap luar negeri.
i. Kredit Likuiditas Bank Indonesia ( BLBI ), pinjaman yang diberikan
oleh Bank Indonesia kepada bank untuk sektor-sektor tertentu yang
dianggap mempunyai prioritas tinggi dalam mendukung pembangunan
nasional.
j. Fasilitas Diskonto, penyediaan dana jangka pendek oleh Bank
Indonesia dengan cara pembelian promes yang diterbitkam oleh bank –
15
.
bank atas dasar diskonto. Fasilitas diskonto ini merupakan upaya
terakhir bagi bank dan merupakan bantuan Bank Sentral sebagai
lender of last resort.
k. Surat Berharga Pasar Uang ( SBPU ), yaitu surat-surat berharga jangka
pendek yang dapat diperjualbelikan secara diskonto dengan Bank
Indonesia atau dengan lembaga keuangan yang ditunjuk oleh Bank
Indonesia.
3. Dana Sendiri, atau equity capital yaitu dana yang berasal baik dari
pemilik bank atau pemegang saham termasuk agio saham maupun dari
hasil keuntungan yang diperoleh dari kegiatan operasi bank.
Sumber dana sendiri terdiri atas :
a. Modal disetor, yaitu dana yang benar – benar telah disetor kedalam
bank yaitu selisih antara modal dasar dengan modal yang belum
disetor.
b. Cadangan – cadangan, yaitu bagian keuntungan yang diperoleh bank
yang disisihkan untuk digunakan sebagai cadangan dalam kegiatan
bank baik untuk bersifat umum maupun kegiatan yang bersifat khusus.
c. Agio saham, yaitu selisih lebih antara nilai nominal saham dengan
harga jual saham bank.
d. Sisa laba tahun lalu, yaitu sisa laba tahun lalu yang belum dibagikan
atau dibebankan ke rekening lain misalnya untuk dana cadangan modal
dan sebagainya.
e. Laba tahun berjalan, yaitu laba yang diperoleh bank dalam kegiatan
operasinya pada tahun buku berjalan.
16
.
Keseluruhan jenis dana tersebut merupakan sumber – sumber dana
yang digunakan sebagai modal operasional bank. Sedangkan untuk
melihat jenis sumber dana yang digunakan oleh suatu bank hal ini akan
tertera dalam pos- pos neraca sebelah passiva. Dari pos neraca sebelah
passiva tersebut kita juga dapat mengetahui mengenai struktur dana yang
digunakan oleh suatu bank.
Struktur dana merupakan perbandingan sumber dana yang digunakan
oleh bank untuk membiayai assetnya. Untuk memperoleh struktur dana
yang optimum maka bank harus dapat menggali sumber dana sedemikian
rupa agar dapat diperoleh jenis sumber dana yang rendah.
Dana mengenai jumlah dana atau besar kecil dana yang dibutuhkan
oleh bank-bank tentu saja berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor, sebagaimana dikemukakan oleh Muljono sebagai berikut :
a. Tingkat kualitas manajemen bank
b. Tingkat likuiditas yang dimiliki
c. Tingkat likuiditas assets
d. Struktur dari depositnya
e. Kualitas sistem prosedur
f. Pemilik dana
g. Pemupukan modal
h. Besarnya reserve requirement.
17
.
3. Penggunaan Dana Bank
Dana-dana yang dihimpun oleh bank dari berbagai sumber akan
digunakan untuk berbagai pembiayaan khususnya kedalam aktiva-aktiva
yang dapat mengahasilkan keuntungan, seperti pemberian kredit, penanaman
dana dan usaha-usaha lainnya. Namun disamping tujuan untuk memperoleh
keuntungan masalah pengamanan likuiditas dan kemungkinan timbulnya
risiko atas penggunaan dana tersebut juga merupakan hal yang penting
untuk diperhatikan.
Penggunaan dana bank pada prinsipnya dapat diklasifikasikan
berdasarkan :
1. Prioritas penggunaan dana, dan
2. Sifat aktiva bank
Dalam bukunya Bank Manajemen, Sihombing mengemukakan 4
langkah untuk penggunaan dana yang dimiliki bank adalah sebagai berikut :
a. Pemenuhan legal reserve requirement
b. Cadangan untuk pemenuhan likuiditas
c. Memenuhi kebutuhan kredit para nasabahnya
d. Sisanya diinvestasikan dalam fortofolio sekuritas
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa prioritas
penggunaan dana bank adalah sebagai berikut :
Cadangan Primer, yaitu dana yang dibentuk untuk memenuhi
ketentuan likuiditas wajib minimum untuk keperluan operasi termasuk
untuk memenuhi semua penarikan simpanan dan permintaan kredit
18
.
kepada nasabah yang telah disetujui. Cadangan primer digunakan juga
untuk penyelesaian kliring antar bank dan kewajiban-kewajibn lainnya
yang harus segera dibayar. Cadangan primer terdiri atas uang kas,
saldo rekening giro pada bank sentral dan bak lainnya, warkat dalam
proses penagihan. Komponen ini sering disebut pula alat likuid.
Cadangan Sekunder, adalah dana yang dibentuk untuk memenuhi
kebutuhan likuiditas yang jangka waktunya diperkirakan kurang dari
satu tahun.
Menurut Sihombing cadangan sekunder harus memiliki kriteria
sebagai berikut :
a. High Quality ( low default risk )
b. Short Term Maturity ( kurang dari satu tahun )
c. Marketability ( dapat diperjualbelikan dengan short notice ).
Tujuan utama penempatan dana dalam bentuk cadangan sekunder ini
dimaksudkan semata mata untuk tujuan likuiditas dan untuk memperoleh
keuntungan.
Cadangan sekunder, antara lain digunakan untuk :
a. Kebutuhan likuiditas yang bersifat jangka pendek dan musiman dari
penarikan simpanan dan pencairan kredit dalam jumlah besar yang telah
diperkirakan.
b. Kebutuhan likuiditas yang segera harus dipenuhi dan kebutuhan lain
yang sebelumnya tidak diperkirakan.
c. Sebagai tambahan apabila cadangan primer tidak mencukupi.
19
.
d. Kebutuhan likuiditas jangka pendek yang tidak diperkirakan dari
deposan dan penarikan nasabah debitur.
Penggunaan dana bank dalam bentuk cadangan primer dan cadangan
sekunder mutlak dilakukan karena kedua cadangan ini merupakan pilar
utama bank untuk memenuhi kewajiban likuiditasnya. Oleh karena itu, bank
harus secara terus menerus memelihara dan menjaga alat-alat likuid agar
terhindar dari risiko likuiditas yang mungkin terjadi sebagai akibat dari
adanya penarikan simpanan yang jumlahnya besar dan tidak diperkirakan
sebelumnya.
Penyaluran kredit, penggunaan dana bank prioritas ketiga adalah
pemberian kredit kepada nasabah yang memenuhi ketentuan kebijakan
perkreditan bank yang bersangkutan. Penyaluran kredit merupakan
kegiatan utama bank. Oleh karena itu, sumber pendapatan utama bank
berasal dari kegiatan ini.
Investment, prioritas terakhir penggunaan dana bank adalah investment
yaitu penanaman dana dalam surat-surat berharga yang berjangka panjang.
Tujuan utama prioritas penggunaan dana ini semata-mata untuk
memperoleh pendapatan. Instrument untuk investment antara lain obligasi
dengan berbagai jenisnya. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam
melakukan penanaman dana untuk investment ini, menurut Siamat adalah :
a. Tingkat bunga atau capital gain
b. Kualitas atau keamanan
c. Mudah diperjualbeli
20
.
d. Jangka Waktu jatuh temponya
e. Pajak
f. Diverifikasi
g. Ekspetasi
Penggunaan dana bank menurut sifat aktiva, adalah dimaksudkan
bahwa dana – dana bank dialokasikan ke dalam bentuk aktiva yang dapat
memberikan hasil dan tidak memberikan hasil bagi bnak yang bersangkutan.
Oleh karena itu, penggunaa dana berdasarkan sifat aktiva dapat dibedakan
menjadi :
o Penanaman Dana dalam Aktiva Tidak Produktif atau Non Earning Assets,
yaitu penanaman dana dalam bentuk aktiva yang tidak memberikan hasil
bagi bank. Komponen dana dalam bentuk aktiva tidak produktif ini terdiri
atas:
Cadangan primer
Penanaman dana dalam Aktiva Tetap dan Inventaris
o Penanaman Dana dalam Aktiva Produktif atau Earning Assets, yaitu
semua aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank dengan
maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya.
Komponen Aktiva Produktif terdiri atas :
Cadangan Sekunder
Kredit
Investasi dana jangka panjang
21
.
D. Rentabilitas
Bagi perusahaan pada umumnya masalah rentabilitas merupakan hal
yang penting disamping masalah laba, karena laba yang besar saja belum
merupakan suatu ukuran bahwa suatu perusahaan telah bekerja secara efisien.
Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh
dengan modal atau kekayaan yang digunakan untuk menghasilkan laba
tersebut, atau dengan kata lain adalah menghitung rentabilitasnya.
Dengan menghitung rentabilitas dapat diketahui sampai sejauhmana
kemampuan suatu bank di dalam menghasilkan keuntungan baik yang berasal
dari kegiatan operasional bank yang bersangkutan maupun dari hasil non
operasionalnya. Di dalam perbankan, rentabilitas juga merupakan salah satu
faktor yang dipertimbangkan dalam menilai sehat tidaknya sebuah bank,
selain faktor modal, kualitas aktiva, manajemen dan likuiditas.
Mengenai pengertian rentabilitas, Riyanto dalam bukunya Dasar –
dasar Pembelanjaan Perusahaan menegmukakan bahwa :
“ Rentabilitas menunjukkan perbandinagn antara laba dengan aktiva
atau modal yang menghasilkan laba tersebut atau dengan kata lain rentabilitas
dapat diartikan sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan
laba selama periode tertentu”.
Demikian pula yang dijelaskan oleh Wasis dalam bukunya Perbankan
Pendekatan Manajerial sebagai berikut :
“ Profitability atau Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam
hal ini adalah bank, untuk memperoleh laba”.
22
.
Perhitungan rentabilitas dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :
Didalam menilai rentabilitas suatu perusahaan ada berbagai cara yang
dapat digunakan, tergantung kepada laba mana dan aktiva atau modal mana
yang akan diperbandingkan. Dengan adanya berbagai cara dalam menilai
rentabilitas tersebut maka tidak mengherankan apabia ada beberapa
perusahaan yang berbeda dalam menghitung rentabilitasnya, yang penting
adalah rentabilitas mana yang akan digunakan setidaknya harus sesuai dengan
tujuan penentuan rentabilitas tersebut.
Perhitungan rentabilitas atas dasar modal dikenal dengan nama Return
On Equity (ROE) atau rentabilitas modal sendiri. ROE merupakan alat ukur
yang sangat penting untuk menilai tingkat pengembalian modal sendiri.
Disamping itu, ROE juga merupakan ukuran yang dapat mencerminkan
tentang kemampuan dalam membentuk pendapatan, efisiensi operasi, struktur
keuangan dan kebijakan perpajakan.
1. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Rentabilitas
Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa masalah
rentabilitas bagi perusahaan merupakan hal yang penting disamping masalah
laba. Dengan demikian maka yang harus diperhatikan perusahaan bukan
hanya bagaimana usaha untuk meningkatkan laba, tetapi yang lebih penting
adalah bagaimana cara untuk mempertinggi rentabilitasnya.
23
.
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat rentabilitas
tersebut adalah :
1. Profit Margin, merupakan perbandingan antara net income dengan
revenue. Besar kecilnya net income dan revenue dipengaruhi oleh besar
kecilnya pendapatan dan biaya yang dikeluarkan oleh bank.
Komponen pendapatan bank antara lain terdiri dari :
a. Pendapatan bunga
b. Kompensasi atas jasa yng diberikan bank
c. Keuntungan atas investasi portofolio
Dari komponen pendapatan tersebut maka pendapatan bunga
merupakan unsur pendapatan yang terbesar. Besar kecilnya pendapatan
bunga ini akan dipengaruhi antara lain oleh volume dan kualitas earning
assets serta tingkat bunganya. Sedangkan yang termasuk dalam komponen
biaya bank adalah sebagai berikut :
a. Biaya bunga yang harus dibayarkan kepada deposan
b. Biaya – biaya yang memiliki hubungan dengan gaji pegawai
c. Biaya – biaya lainnya
Dari komponen biaya tersebut maka biaya bunga masih merupakan
komponen biaya terbesar. Besarnya biaya bunga ini dipengaruhi oleh
volume dan komposisi sumber dana atau struktur sumber dana serta
tingkat bunga dari sumber dana. Struktur sumber dana dengan tingkat
bunga yang relatif tinggi akan menyebabkan biaya dana yang harus
dibayar menjadi lebih tinggi pula apalagi tidak diimbangi oleh
24
.
pengendalian biaya – biaya lainnya, sehingga keadaan ini akan
berpengaruh terhadap penurunan net income yang dicapai yang pada
gilirannya akan menekan tingkat rentabilitas.
2. Assets Utilization, merupakan perbandingan antara total revenue dengan
total assets. Asset bank terdiri atas :
Earning Assets
Cash Assets
Fixed Assets
Apabila profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi
bank dengan melihat kepada besar kecilnya laba dalam hubungannya
dengan pendapatan, sedangkan asset utilization untuk mengetahui efisiensi
bank dengan melihat kepada kecepatan perputaran daripada operating
assets. Dengan assets utilization kita dapat melihat berapa besar
pendapatan yang dapat dihasilkan dari assets yang dimilki oleh bank. Oleh
karena itu, maka tingginya tingkat profit margin atau assets utilization
masing – masing atau keduanya akan mengakibatkan naiknya rentabilitas.
3. Total Equity, yakni modal sendiri yang dimiliki oleh bank, seperti :
Preferred Stock
Common stock
Surplus
Undivided Profit
Besar kecilnya modal sendiri yang dimiliki oleh bank akan
berpengaruh terhadap potensi pertumbuhan assets bank tersebut. Semakin
25
.
besar modal sendiri yang dimiliki oleh bank maka potensi bank tersebut
untuk tumbuh semakin besar pula. Pertumbuhan assets bank ini apabila
diikuti oleh perbaikan kualitasnya maka akan berdampak terhadap
rentabilitas yang akan dicapai oleh bank tersebut.
2. Teknik Analisa Rentabilitas
Untuk melakukan analisis rentabilitas maka teknik yang digunakan
adalah dengan analisis rasio. Analisis rasio ini merupakan suatu teknik
analisis yang bermanfaat dalam menilai kinerja suatu bank. Hasil
penelitian dari analisis rasio ini kemudian dibandingkan dengan bank yang
peringkatnya satu kelas, dengan kinerja tahun – tahun sebelumnya atau
dengan laba bank yang telah dibuat.
Menurut Hempel, Simonson dan Coleman, untuk melakukan
analisis rentabilitas sebuah bank beberapa rasio yang umumnya digunakan
adalah sebagai berikut :
a. Interest Margin
b. Net Margin
c. Assets Utilisation
d. Return on Assets
e. Leverage Multiplier
f. Return On Equity .
3. Rasio Return On Assets Dan Return On Equity
Adapun teknik – teknik dalam rasio rentabilitas adalah :
26
.
a. Return On Assets (ROA)
Rasio ini menunjukkan perbandingan antara laba bersih (Net
Income) dengan total asset perusahaan (Total Assets) dikalikan 100% ,
rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
dari pengelolaan asset perusahaan. Rumus yang digunakan dalam
menghitung Return On Assets adalah :
b. Return On Equity (ROE)
Rasio ini menunjukkan perbandingan antara laba bersih (Net
Income) dengan total modal sendiri perusahaan (Total Equity) dikalikan
100%, rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba dari pengelolaan modal sendiri untuk mendapatkan income. Rumus
yang digunakan untuk menghitung Return On Equity adalah :
E. Kerangka Pikir
Rentabilitas
Jumlah
Simpanan
27
.
F. Kajian Penelitian Terdahulu
1. Intan Cynara Valentina Putri (2006), dengan judul thesis “ Pengaruh
Tabungan dan Deposito terhadap tingkat Rentabilitas di Bank BNI,
BRI, dan Mandiri; dimana jumlah Tabungan dan Deposito merupakan
variabel bebas yang disebut sebagai dana mahal, sedangkan ukuran
rentabilitas bank dinyatakan dalam Return on Asset (ROA), Return on
Equity (ROE), dan Net Interest Margin (NIM) yang merupakan
variable tetap. Penelitian dalam periode tahun 2000 sampai tahun 2003
dengan menggunakan metode deskriptif dan analisis liniear regresi
sederhana. Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana diperoleh
adanya hubungan pengaruh antara tabungan dan deposito (variable X)
dengan rentabilitas (variable Y) yang bersifat negative. Hal ini
dipengaruhi oleh biaya, pendapatan, assets dan modal yang digunakan.
Pada bank BRI hubungan antara tabungan deposito terhadap ROA,
ROE dan NIM semuanya bersifat negative. Hubungan pengaruh yang
negative antara tabungan dan deposito dengan rentabilitas diakibatkan
oleh profit margin, assets utilization, dan equity yang rendah. Sehingga
apabila jumlah tabungan dan deposito meningkat, mengakibatkan
profit margin menurun maka akan menyebabkan rentabilitas menurun.
2. Dewi Gusti Ayu ( 2007 ), dengan judul skripsi Pengaruh tabungan dan
deposito terhadap rentabilitas pada bank umum. Berdasarkan hasil
penelitiannya dapat diketahui bahwa sumber dana pihak ketiga pada
bank BRI dan BNI didominasi oleh tabungan atau variabel yang paling
28
.
dominan dalam mempengaruhi tingkat rentabilitas adalah tabungan.
Hasil analisis regresi pada bank BRI dapat diketahui bahwa pada bank
BRI variabel tabungan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel rentabilitas (ROA dan ROE) sedangkan untuk variabel
deposito mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel
rentabilitas ( ROA dan ROE). Pada bank BNI variabel tabungan dan
deposito mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel
rentabilitas (ROA dan ROE). Dari uji F dapat disimpulkan bahwa
secara simultan tabungan dan deposito mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap tingkat rentabilitas ROA, sedangkan pada tingkat
rentabilitas ROE tabungan dan deposito mempunyai pengaruh yang
tidak signifikan pada bank BRI. Dan pada bank BNI secara simultan
tabungan dan deposito mempunyai pengaruh yang tidak signifikan
terhadap tingkat rentabilitas (ROA dan ROE).
G. Hipotesis
Bertolak dari uraiaan latar belakang dan masalah pokok yang telah
dikemukakan sebelumnya maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut
''Bahwa jumlah simpanan mempengaruhi tingkat rentabilitas pada PT. Bank
Rakyat Indonesia KCP Latimojong Makassar”.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif. Metode kuantitatif sering juga disebut dengan metode tradisional,
ilmiah, positivistic dan metode discovery.
Metode penelitian kuantitatif adalah suatua metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populas
atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya diambil
secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif / statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan. (Sugiyono : 2012)
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah PT. Bank
Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Latimojong Makassar Di Provinsi
Sulawesi Selatan. Dengan waktu penelitian selama 2 (dua ) bulan.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data
yang diperlukan dalam penyusunan penelitiaan ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian pustaka (library research)
Penelitian pustaka adalah pengumpulan data teoritis dengan cara menelaah
berbagai buku literature dan bahan pustaka lainnya yang berhubugan
dengan masalah yang di bahas.
30
2. Penelitian lapangan (field research)
Pengumpulan lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan jalan
mengadakan kunjungan secara lansung kepada obyek penelitian yang telah
ditetapkan.
Pengumpulan data lapang yang diperlukan mengunakan metode sebagai
berikut:
a. Observasi yaitu pengamatan langsung pada bagian-bagian, seperti
bagiaan keuangan dan akuntansi yang berhubungan dengan masalah
likuiditas.
b. Dokumentasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan jalan
mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian.
D. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data kualitatif adalah semua data yang bersifat keterangan atau
informasi menyangkut kinerja keuangan.
b. Data kuantitatif adalah semua data yang bersifat angka-angka berupa
laporan keuangan yang terdiri atas neraca dan laporan rugi laba untuk
beberapa tahun terakhir.
2. Sumber data
a. Data primer adalah semua data yang di kumpulkan melalui penelitiaan
lapangan termasuk didalamnya data kualitatif dan kuantitatif.
31
b. Data sekunder adalah semua data yang dikumpulkan melalui
penelitiaan kepustakaan dan dokumen perusahaan yang dapat
mendukung penulisan.
E. Metode Analisis
Untuk analisis deskriptif dibahas secara kuantitatif rasio – rasio dari
laporan keuangan perusahaan yang ditujukan untuk mengetahui gamabaran
atau kondisi kebijakan pendanaan. Analisis yang digunakan adalah :
1. Analisis rasio tabungan dan deposito, yaitu untuk menganalisis
kontribusi dana mahal terhadap total dana berbiaya yang digunakan
oleh bank.
2. Menghitung rentabilitas yang terdiri atas return on assets dan return on
equity.
a. Return On Assets (ROA)
b. Return On Equity (ROE)
Selain analisis deskriptif, juga digunakan analisis statistik untuk
menguji hipotesis penelitian. statistik untuk menguji hipotesis tersebut bias
melalui pendekatan analisis regresi linier sederhana. Menurut J. Supranto
(1990), perumusannya sebagai berikut :
32
Dalam hal ini :
a = Y pintasan
b = kemiringan garis regresi
x = nilai tertentu dai variable bebas
nilai a dan b dapat dihitung dengan rumus :
∑ ∑ ∑
∑ – ∑ …. ……………………...…(2)
a = y – bx ………………………………….. (3)
F. Definisi Operasional Variabel
1. Simpanan, yaitu sejumlah uang yang dititipkan di bank atau dipelihara
oleh bank dari masyarakat yang penarikannya harus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Jumlah simpanan yang dijadikan indikator dalam
penelitian ini yakni jumlah tabungan dan juga deposito.
2. Rentabilitas merupakan kemampuan bank dalam meningkatkan labanya,
pada setiap periode dengan menggunakan modal atau aktiva secara efisien.
3. PT. Bank Rakyat Indonesia KCP Latimojong merupakan kantor cabang
pembantu Bank Rakyat Indonesia yang terletak di Jalan Gunung
Latimojong no. 42 Makassar. PT. Bank Rakyat Indonesia KCP
Latimojong berada di bawah naungan PT. Bank Rakyat Indonesia kantor
cabang Somba Opu Makassar. Dan merupakan satu – satunya kantor
cabang pembantu di region Somba Opu.
33
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Rakyat Indonesia
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah
yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI)
didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja
dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche
Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto",
suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia
(pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang
kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai
Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang
mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti
untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian
Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat
Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960
dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan
peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij
(NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun
1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank
Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
34
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965
tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia.
Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan
(eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II
bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang
Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-
undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang
Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank
Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang
Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu
Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya
berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-
tugas pokok BRI sebagai bank umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7
tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI
berubah menjadi persen profitabilitas (ROA) terbatas. Kepemilikan BRI saat
itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003,
Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini,
sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.BNI
yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank
pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia berdiri sejak
35
1946. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi
pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang
Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Okteber 1946, hanya
beberapa bulan sajak pembentukannya. Hingga kini tanggal tersebut diperigati
sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada
tanggal 5 juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.
B. Visi dan Misi PT. BRI (Persero) Tbk
1. Visi
“Menjadi Bank Komersial Terkemuka yang Selalu Mengutamakan
Kepuasan Nasabah.”
2. Misi
a. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan
mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan
menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi.
b. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan
kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia
yang profesional dan teknologi informasi yang handal dengan
melaksanakan manajemen risiko serta praktik Good Corporate
Governance (GCG) yang sangat baik.
C. Produk dan Jasa
Produk dan Jasa Bank BRI yaitu :
1. Produk Simpanan
a. BritAma Rupiah g. Deposito BRI Rupiah
36
b. BritAma Dollar h. Deposito BRI Dollar
c. BritAma Junio i. Deposit On Call (DOC)
d. Simpedes j. GiroBRI Rupiah
e. Simpedes TKI k. GiroBRI Valas
f. Tabungan Haji
2. Produk Pinjaman
a. Kredit secara umum :
1) Kredit Agunan Kas 13) Kredit Pemilikan Gudang
2) Kredit Investasi (KI) 14) KMK Talangan SPBU
3) Kredit Modal Kerja (KMK) 15) Kredit Batubara
4) KMK Ekspor 16) Kredit PPTKIS dan TKI
5) KMK Konstruksi 17) Kredit Pre-Financing
6) KMK Konstruksi BO-I 18) Kredit Post-Financing
7) Kredit Waralaba 19) Distributor Financing
8) Kredit SPBU 20) Briguna Karya
9) Kredit Resi Gudang 21) Briguna Purna
10) Kredit Mikro
11) Kupedes
12) Kredit ritel komersil
b. Kredit Konsumer
1) Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)
Home Ownership program Kerjasama dengan instansi maupun
perusahaan-perusahaan
37
a) KPR Kerjasama
b) KPR Individu
c) KPRS
2) Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)
a) KKB Langsung
b) KKB Kerjasama
c) Kredit Multi Guna (KMG)
c. Kredit Usaha Rakyat
1) KUR Mikro BRI
2) KUR Ritel BRI
3) KUR TKI BRI
4) KUR Tanaman Keras
d. Kredit Menengah/Korporasi
1) Kredit Modal Kerja (KMK)
2) Kredit Modal Kerja Ekspor (KMK-E)
3) Kredit Modal Kerja Impor (KMK-I)
4) Kredit Modal Kerja Konstruksi (KMK-K)
5) Kredit Investasi
6) Kredit Sindikasi
3. Kredit Program
a. Kredit Pengembangan Energi Nabati & Perkebunan
b. Kredit Ketahanan Pangan& Energi (KKPE)
c. Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KPPA)
38
d. Resi Gudang (Subsidi dan Komersial)
e. KUPS (Kredit Usaha Pembibitan Sapi)
4. Jasa Bank
a. Jasa Bisnis
1). Bank Garansi
2). Kliring
b. Jasa keuangan
1). Bill payment
2). Penerimaan setoran
3). Transaksi online
4). Transfer dan LGG
5). Visa on arrival
c. Kelembagaan
1). SPP Online
2). Cash Management BRI
d. E - channel dan e – banking
1). ATM BRI 6). Kios BRI
2). SMS Banking BRI 7). Mini ATM BRI
3). Phone banking BRI 8). BRIZZI
4). Internet banking BRI 9). MOCASH
5). E – BUZZ
5. Jasa Layanan Bisnis Internasional
a. Layanan impor
39
b. Penerbitan letter of credit
c. Penerbitan amandemen L/C
d. Fasilitas kredit impor
1). Free – impor Financing ( penangguhan jaminan impor )
2). Post – impor financing ( KKMI / trust receipt )
e. Layanan ekspor
1). Advising L/C
2). L/C confirmation
3). Jasa penagihan ekspor
a). Outward documentary collection
b). Outward clean collection
4). Pre – shipped financing
a). Post – shipped financing ( negoisasi wesel ekspor )
b). Diskonto wesel ekspor berjangka
c). Rediskonto wesel ekspor berjangka
(1) Refinancing L/C
(2) Risk Participation
(3) Banker Acceptance
(4) USD Local Settlement
(5) Guarantee ( Standby L/C )
(6) Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri ( SKBDN )
(7) Bill Purchase Financing
(8) Money Charger
40
(9) Bri Remittance
f. Layanan treasury
1). Transaksi Valuta Asing / Foreign Exchange
2). Transaksi Swap
3). Transaksi forward
4). Jasa Wali Amanat
5). Jasa Agen Penjual Efek
6). Jasa Kustodian
7). Dana Pensiun Lembaga Keuangan BRI ( DPLK BRI )
6. Produk konsumer
a. Kartu kredit
1). Kartu kredit visa
2). Kartu kredit mastercard BRI Priority Banking
D. Aktivitas PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagaimana bank pada
umumnya melaksanakan kegiatan operasi atau aktivitas perusahaan dalam tiga
jenis yaitu penghimpunan dana, penyaluran dana dan melayani jasa
perbankan. Ketiga jenis aktivitas tersebut kemudian diaplikasikan ke dalam
bentuk produk-produk yang merupakan bagian dari strategi perusahaan.
Produk-produk yang ditawarkan dari waktu ke waktu semakin bertambah dan
beragam seiring dengan perkembangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk di Indonesia dan respon positif dari masyarakat.
41
E. Struktur Organisasi dan Uraian Kerja
1. Struktur Organisasi
Gambar
Struktur Organisasi BRI Cabang Somba Upu
42
Gambar 4.2
Struktur Organisasi BRI Capem
Uraian Kerja
a. Pemimpin Cabang
Pimpinan Cabang - Bertugas merencanakan, mengkoordinasikan
dan mensupervisi seluruh kegiatan Kantor Cabang Pembantu, yang
meliputi kegiatan pemasaran dan operasional untuk menjamin
tercapainya target anggaran yang ditetapkan secara efektif dan efisien
oleh bank.
b. Manajer Pemasaran
Manajer Pemasaran, bertugas merencanakan, mengkoordinasikan
dan mensupervisi seluruh kegiatan di Kantor Cabang yang berkaitan
43
dengan kegiatan pemasaran untuk menjamin tercapainya target
anggaran yang ditetapkan secara efektif dan efisien oleh bank.
c. Manajer Bisnis Mikro
Manaje Bisnis Mikro, bertugas merencanakan, mengkoordinasikan
dan mensupervisi seluruh kegiatan Bisnis Mikro di Kantor Cabang
untuk menjamin tercapainya target anggaran bisnis mikro yang
ditetapkan secara efektif dan efisien oleh bank
d. Manajer Operasional
Manajer Operasional, bertugas merencanakan, mengkoordinasikan
dan mensupervisi seluruh kegiatan operasional di Kantor Cabang.
e. Asisten Manajemen Bisnis Mikro
Asisten Manajemen Bisnis Mikro - Bertugas merencanakan,
mengkoordinasikan dan mensupervisi seluruh kegiatan Bisnis Mikro di
Kantor Cabang sebagai asiten dari manajer bisnis mikro untuk
menjamin tercapainya target anggaran yang ditetapkan secara efektif
dan efisien oleh bank
f. Asisten Manajemen Operasional
Asisten Manajer Operasional - Bertugas merencanakan,
mengkoordinasikan dan mensupervisi seluruh kegiatan operasional di
Kantor Cabang sebagai asisten manager operasional.
g. Pincapem
Pimpinan Cabang Pembantu - Bertugas merencanakan,
mengkoordinasikan dan mensupervisi seluruh kegiatan Kantor Cabang
Pembantu, yang meliputi kegiatan pemasaran dan operasional untuk
44
menjamin tercapainya target anggaran yang ditetapkan secara efektif
dan efisien oleh bank.
h. Supervisior
Bertugas Memastikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan
aspek Finance Support dan telah sesuai dengan standar kebijakan
prosedur yang berlaku serta melakukan kegiatan pengawasan
dokumentasi dan kualitas pembiayaan yang diberikan pihak bank
bersangkutan.
i. Account Officer (AO)
Bertugas melakukan pemasaran kredit (sesuai dengan kebijakan
perkreditan bank yang bersangkutan) kemudian melakukan analisis
kredit sehingga dapat membuat suatu keputusan apakah permohonan
kredit yang diajukan oleh calon debitur layak untuk dibiayai.
j. Funding Officer (FO)
Bertugas melakukan kegiatan pemasaran berbagai produk
simpanan seperti Giro, Tabungan dan Deposito atau mencari nasabah
yang kelebihan dana yang mau menyimpan dananya di bank.
k. Administrasi Kredit (ADK)
Bertugas memeriksa berkas-berkas kelengkapan kredit.
l. Teller
Bertugas untuk menerima simpanan, mencairkan cek, dan
memberikan jasa pelayanan perbankan lain kepada masyarakat;
Melayani transaksi perbankan nasabah di Kantor Kas; Menerima modal
awal untuk membuka transaksi dari Kepala Operasional; Mencocokkan
jumlah modal awal secara fisik dengan yang tertulis di form tanda
45
terima modal awal Membuka dan mengaktifkan sistem untuk
operasional transaksi; Melayani transaksi nasabah yang datang secara
tunai/kas, dan warkat bank lain,serta transaksi online sesuai
kewenangannya; Meminta approval untuk transaksi di atas
kewenangannya Melayani setoran Pajak / Penerimaan Negara,
Pengiriman Uang, pelayanan dan jasa bank lainnya; Melakukan entry
data transaksi ke dalam sistem Menyelesaikan semua laporan harian
setelah aktivitas transaksi tutup; Menghitung total transaksi cash yang
dilakukan hari itu; Membandingan jumlah uang fisik dan jumlah uang
yang tercatat, baik di form maupun di dalam sistem Menandatangani
laporan harian cash Menyerahkan laporan harian kepada Kepala
Operasional Menyerahkan uang, form, warkat secara fisik kepada
Kepala Operasional; Melakukan pengisian ATM bersama-sama Kepala
Operasional.
m. Customer Service (CS)
Bertugas memberikan pelayanan kepada nasabah yang berkaitan
dengan pembukaan rekening tabungan, giro, pembukaan deposito,
permohonan nasabah yang lainnya, mengadministrasikan daftar hitam
Bank Indonesia dan daftar rehabilitasi nasabah serta file nasabah,
mengadministrasikan resi permintaan dan pengembalian buku cek dan
bilyet giro serta surat kuasa, Memberikan informasi tentang saldo dan
mutasi nasabah, Mengadministrasikan buku cek, bilyet giro, dan buku
tabungan, Memperkenalkan dan menawarkan produk dan jasa yang ada
dan yang baru sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah.
46
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Jumlah Simpanan
Berdasarkan laporan keuangan bank BRI KCP Latimojong dari tahun
2009 – 2014, dapat diketahui struktur dana berbiaya pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.1
Struktur dana berbiaya Bank BRI
Tahun 2009 – 2014
(dalam jutaan rupiah)
Tahun Giro
Tabungan +
Deposito
Total
Jumlah
tabungan &
deposito
(dalam persen)
2009 93 6.298 6.391 98.55%
2010 70 14.925 14.995 99.54%
2011 1.095 27.432 28.527 96.16%
2012 3.360 33.754 37.114 90.9%
2013 3.322 44.510 47.832 93.1%
2014 4.984 66.680 71.664 93.04%
Sumber : Laporan keuangan BRI KCP Latimojong Makassar (data telah diolah)
Berdasarkan data neraca dari tahun 2009 hingga tahun 2014 jumlah
sumber dana pihak ketiga di dominasi oleh dana mahal yaitu tabungan dan
47
deposito dengan besar persentase lebih dari 90% dari keseluruhan struktur dana
berbiaya.
Tabungan dan deposito merupakan sumber pemasukan bank yang paling
besar yang dimiliki bank sehingga dapat melakukan kegiatan perbankan yang
akan dilakukannya. Ini juga akan berpengaruh pada kemampuan bank dalam
memberikan kredit pada masyarakat. Ketika jumlah dana yang dimiliki bank
tersebut besar maka kemampuan bank untuk memberikan kredit juga akan besar.
Seperti pada tabel berikut :
Tabel 5.2
Jumlah simpanan dan kredit
PT. Bank Rakyat Indonesia KCP Latimojong Makassar
Tahun 2009 – 2014
( dalam jutaan rupiah )
Tahun Simpanan Kredit
2009 6,391 9,197
2010 14,995 13,379
2011 28,527 14,825
2012 37,114 16,109
2013 47,832 26,914
2014 71,664 32,825
Sumber : laporan keuangan BRI KCP Latimojong Makassar (data telah diolah)
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa, besarnya simpanan yang ada pada
bank Rakyat Indonesia KCP Latimojong memang memiliki pengaruh terhadap
kemampuan bank dalam mengeluarkan kredit yang diminta masyarakat. Karena
48
pengeluaran kredit oleh bank merupakan suatu upaya bank dalam meningkatkan
pendapatan bank itu sendiri dari selisih dana yang dikeluarkan dalam bentuk
kredit dengan hasil pembayaran kredit tersebut disamping upaya mencegah
terjadinya idle capacity.
Dari tahun ke tahun jumlah simpanan nasabah mengalami kenaikan.
Kenaikan yang signifikan dapat dilihat pada dua tahun terakhir yaitu pada tahun
2013 dan juga pada tahun 2014. Begitu pula pada kredit yang dapat dikeluarkan
oleh bank, mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kenaikan terbesar terjadi
antara tahun 2012 hingga tahun 2103.
2. Analisis Rentabilitas
Rentabilitas merupakan kemampuan bank dengan aktiva atau modal
yang dimilikinya untuk memperoleh keuntungan. Tinggi rendahnya
rentabilitas yang dicapai suatu bank dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya :
a. Sisi aktiva
b. Sisi modal
c. Sisi pendapatan
d. Sisi bunga
Untuk melakukan analisis rentabilitas ini teknik yang digunakan
adalah dengan anlisis rasio. Analisa rasio pada umumnya digunakan untuk
menganalisis rentabilitas bank yaitu return on assets dan return on
investment. Oleh karena itu, untuk kepentingan penelitian ini penulis akan
menggunakan rasio – rasio tersebut yang dapat diuraikan sebagai berikut :
49
a. Return On Assets yaitu perbandingan laba setelah pajak dengan asset
rata – rata. Dapat dirumuskan dengan :
b. Return On Equity yaitu perbandingan laba setelah pajak dengan
modal sendiri bank tersebut. Rumusnya sebagai berikut :
Berikut ini adalah rasio rentabilitas yang akan disajikan dalam tabel.
Tabel 5.3
Keuangan Bank Rakyat Indonesia KCP Latimojong
Tahun 2009 – 2014
(dalam jutaan rupiah)
Tahun Pendapatan
Biaya
bunga
EAT
Total
Assets
Modal
sendiri
ROA
(dlm %)
ROE
(dlm %)
2009 (811) 35 (776) 18,764 14,041 (4.136) (5.527)
2010 (1,801) 722 (1,079) 14,620 16,436 (7,38) (6.566)
2011 956 202 754 29,225 18,547 2,58 4.0653
2012 1,583 746 837 37,702 14,592 2,22 5.736
2013 2,073 713 1,360 48,661 22,871 2,79 5.9464
2014 4,923 1,931 2,992 73,265 24,069 4,08 12.431
Sumber : PT. Bank Rakyat Indonesia KCP Latimojong (data telah diolah)
50
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan rasio rentabilitas pada Bank
Rakyat Indonesia yaitu :
a. Return On Assets (ROA)
Pada tahun 2009 dan 2010 besaran ROA pada bank Rakyat
Indonesia ini bernilai negatif, dikarenakan besaran EAT yang negatif. Ini
menandakan pada periode tersebut Bank Rakyat Indonesia mengalami
kerugian.
Pada tahun selanjutnya yakni pada tahun 2011 hingga tahun 2014,
perkembangan ROA mengalami kenaikan yang cukup baik. Namun, pada
tahun 2012 besaran ROA mengalami sedikit penurunan 0,36 % dari 2,58
% menjadi 2,22%. Sedangkan pada tahun 2014 terjadi lonjakan ROA yang
cukup baik pada bank ini sebesar 4,08% dan mencerminkan bahwa EAT
yang berhasil memperoleh keuntungan yang baik.
ROA digunakan untuk mengukur rentabilitas bank oleh Bank
Indonesia, sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan
nilai profitabilitas suatu bank, diukur dengan asset yang dananya sebagian
besar dari dana simpanan masyarakat ( Dendawijaya ). Semakin besar
ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
bank, dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan asset
(Dendawijaya ).
b. Return On Investment (ROE)
Pada periode 2009 dan 2010 ROE yang dimilki bank ini berada
pada kisaran minus. Karena besarnya EAT yang dimilikinya juga berada
51
pada angka minus, seperti halnya ROA, ROE pun akan berada pada angka
minus jika EAT nya minus.
Sedangkan pada periode selanjutnya yakni dari tahun 2011 hingga
tahun 2014, besaran ROE telah menempati angka positif dan terus
beranjak naik dari tahun ke tahun. Hingga pada puncaknya berada pada
tahun 2014 sebesar 12.43 % .
ROE merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan modal sendiri ( Sutrisno ). Karena yang bekerja hanya
modal sendiri, maka laba yang dibagi adalah laba setelah pajak oleh modal
sendiri perusahaan.
3. Pengaruh Jumlah Simpanan terhadap Rentabilitas
Hipotesis dalam penelitian ini adalah jumlah simpanan mempengaruhi
tingkat rentabilitas pada PT. Bank BRI KCP Latimojong. Dari hipotesis
tersebut tingkat rentabilitas ditunjukkan dengan nilai ROA dan ROE sebagai
variabel dependen sedangkan simpanan terdiri dari tabungan dan deposito
yang di jumlahkan menjadi satu variabel independen.
Selanjutnya hipotesis tersebut dijabarkan sebagai berikut :
a. Jumlah simpanan mempengaruhi besar kecilnya rasio antara laba bersih
setelah pajak dengan total asset ( ROA ).
b. Jumlah simpanan mempengaruhi besar kecilnya rasio antara laba bersih
setelah pajak dengan modal sendiri ( ROE).
52
Tabel 5.4
Simpanan, ROA dan ROE
Bank Rakyat Indonesia KCP Latimojong
Tahun 2009 – 2014
Tahun Simpanan
( Tabungan & Deposito )
ROA (dalam %) ROE (dalam %)
2009 98.55% (4.136) (5.527)
2010 99.54% (7,38) (6.566)
2011 96.16% 2,58 4.0653
2012 90.9% 2,22 5.736
2013 93.1% 2,79 5.9464
2014 93.04% 4,08 12.431
Berdasarkan rasio rentabilitas, bank Rakyat Indonesia dapat memenuhi
standar ROA yang ditetapkan oleh BI ( ROA ≥ 2 % ) mulai pada tahun 2011
hingga pada tahun 2014, sedangkan standar ROE dapat dipenuhi sesuai yang
diterapkan BI ( ROE ≥ 12 %) pada tahun 2014.
Dapat diamati bahwa pertumbuhan ROA dan ROE pada Bank Rakyat
Indonesia mengalami fluktuasi pada setiap periode nya. Namun, persentase ROA
dan ROE yang paling rendah terjadi pada tahun 2010 yakni masing – masing
(7,38) untuk ROA dan (6,566) untuk ROE. Pertumbuhan yang drastis terjadi
antara tahun 2014, dimana ROA mencapai 4,08 sedangkan ROE mencapai
12,431.
53
Hambatan – hambatan yang dialami oleh BRI dalam meningkatkan
rentabilitasnya :
1. Penagihan kredit yang bermasalah pelaksanaannya kurang optimal,
kurang ketatnya prosedur perkreditan serta kurang ketatnya di dalam
peangihan kredit bermasalah.
2. Penggunaan dana yang kurang optimal seperti pelaksanaan
peningkatan kualitas aktiva produktif dan pengurangan aktiva yang
tidak produktif yang kurang maksimal, terjadi penurunan kualitas dari
aktiva yang dimiliki bank khususnya aktiva yang menghasilkan
earning assets, menurunnya kualitas aktiva produktif ini diindikatorkan
dengan besarnya biaya penyisihan aktiva produktif.
Upaya – upaya yang dapat dilakukan oleh BRI agar rentabilitas meningkat
adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas aktiva produktif dengan melakukan seleksi
yang ketat dan mengurangi aktiva yang tidak produktif, penggunaan
dana agar terus dioptimalkan melalui ekspansi aktiva produktif dengan
tetap mempertimbangkan factor keamanan, rentabilitas dan
keseimbangan dengan sumber dana yang dihimpun.
b. Meningkatkan penagihan kredit – kredit yang bermasalah, dengan cara
penagihan dilakukan lebih ketat lagi, dan penerapan ketentuan kredit
yang lebih selektif sehingga pelaksanaan kredit ini sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
54
4. Hasil uji analisis data
a. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana ini digunakan untuk mengetahui
sejauhmana pengaruh variabel simpanan terhadap variabel rentabilitas.
Berdasarkan data simpanan dan rentabilitas ( ROA & ROE ) kemudian
dilakukan pengolahan data dengan bantuan program computer statistika,
dari hasil pengolahan data tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut :
1). Hasil uji terhadap ROA
Tabel 5.5
Hasil Uji Regresi Liniear Sederhana terhadap ROA
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 110.015 33.790 3.256 .031
Simpanan -1.155 .355 -.852 -3.257 .031
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil Output SPSS 22
2). Hasil uji terhadap ROE
Tabel 5.6
Hasil Uji Regresi Liniear Sederhana terhadap ROE
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 177.279 53.188 3.333 .029
Simpanan -1.834 .558 -.854 -3.284 .030
a. Dependent Variable: ROE
Sumber : Hasil Output SPSS 22
55
Dari hasil output tersebut untuk lebih memudahkan membaca maka
dibuat tabel dibawah ini :
Tabel 5.7
Koefisien Regresi Liniear Sederhana
Untuk jumlah simpanan Terhadap Rentabilitas pada
Bank Rakyat Indonesia
Variabel a b
ROA 110.015 - 1.155
ROE 177.279 - 1.834
Model regresi liniear untuk jumlah simpanan terhadap ROA yaitu :
Y = 110.015 – 1.155 X
Nilai b sebesar – 1,155 membawa arti bahwa setiap perubahan variabel
independen X yaitu jumlah simpanan sebesar 1 % akan diimbangi dengan
perubahan variabel Y yaitu ROA sebesar – 1,155 % . Karena nilai b negatif, maka
tiap pertambahan jumlah simpanan sebesar 1 % akan diimbangi dengan
penurunan ROA sebesar 1,155 % , dan jika terjadi penurunan jumlah simpanan
sebesar 1% maka akan diimbangi dengan kenaikan ROA sebesar 1,155%.
Sedangkan model regresi liniear untuk jumlah simpanan terahadap ROE
yaitu :
Y = 177.279 – 1.834 X
Nilai b sebesar – 1,834 membawa arti bahwa setiap perubahan variabel
independen X yaitu jumlah simpanan sebesar 1 % akan diimbangi dengan
perubahan variabel Y yaitu ROE sebesar – 1,834 % . Karena nilai b negatif, maka
56
tiap pertambahan simpanan sebesar 1 % akan diimbangi dengan penurunan ROE
sebesar 1,834 % , dan jika terjadi penurunan jumlah simpanan sebesar 1 % akan
diimbangi dengan kenaikan ROE sebesar 1,834 %.
b. Uji kriteria statistik
1.) Uji R2
(Koefisien Determinasi) dan Uji R (Analisis Korelasi) Terhadap
ROA
Tabel 5.8
Hasil Uji R dan R2
Terhadap ROA
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .852a .726 .658 2.71387
a. Predictors: (Constant), jumlah simpanan
b. Dependent variable : ROA Sumber : Hasil Output SPSS 22
Tabel diatas menunjukkan koefisien korelasi (R) dan koefisien determinasi
(R square). Nilai R menerangkan tingkat hubungan antara variabel independen
(X) dengan variabel dependen (Y). Dari hasil olahan data diperoleh nilai koefisien
korelasi sebesar 0,852 atau sama dengan 85,2% artinya hubungan antara variabel
X ( simpanan ) terhadap variabel Y rentabilitas (ROA) dalam kategori kuat.
Sekitar 85,2% variabel simpanan berpengaruh terhadap rentabilitas (ROA)
sedangkan sisanya sebesar 14,8% diterangkan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model regresi pada penelitian ini.
57
R square menjelaskan seberapa besar variasi Y yang disebabkan oleh X,
dari hasil perhitungan diperoleh nilai R2 sebesar 0,726 atau 72,6%. Artinya 72,6%
rentabilitas (ROA) dipengaruhi oleh variabel bebas jumlah simpanan. Sedangkan
sisanya 27,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model.
2.) Uji R2
( Koefisien Determinasi ) dan Uji R (Analisis Korelasi) terhadap
ROE
Tabel 5.9
Hasil Uji R dan R2
Terhadap ROE
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .854a .729 .662 4.27187
a. Predictors: (Constant), jumlah simpanan
b. Dependent variable : ROE Sumber : Hasil Output SPSS 22
Tabel diatas menunjukkan koefisien korelasi (R) dan koefisien determinasi
(R square). Nilai R menerangkan tingkat hubungan antara variabel independen
(X) dengan variabel dependen (Y). Dari hasil olahan data diperoleh nilai koefisien
korelasi sebesar 0,854 atau sama dengan 85,4% artinya hubungan antara variabel
X ( jumlah simpanan ) terhadap variabel Y rentabilitas (ROA) dalam kategori
kuat. Sekitar 85,4% variabel simpanan berpengaruh terhadap rentabilitas (ROA)
sedangkan sisanya sebesar 14,6% diterangkan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model regresi pada penelitian ini.
58
R square menjelaskan seberapa besar variasi Y yang disebabkan oleh X,
dari hasil perhitungan diperoleh nilai R2 sebesar 0,729 atau 72,9%. Artinya 72,9%
rentabilitas (ROA) dipengaruhi oleh variabel bebas jumlah simpanan. Sedangkan
sisanya 27,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model.
3. Uji t
Uji t dipakai untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen
( jumlah simpanan ) terhadap variabel dependen ( ROA atau ROE ).
Langkah-langkah Uji t adalah sebagai berikut :
1) Merumuskan Hipotesis
H0 : β = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antar variabel
independen (X) terhadap variabel dependen (Y).
H1 : β ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
independen (X) terhadap variabel dependen (Y).
2) Menentukan Tingkat Signifikan
Tingkat signifikan pada penelitian ini adalah 5%, artinya risiko kesalahan
mengambil keputusan adalah 5%.
3) Pengambilan Keputusan
a) Jika probabilitas (sig t) > α (0,05) maka H0 diterima, artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel independen (X)
terhadap variabel dependen (Y).
b) Jika probabilitas (sig t) < α (0,05) maka H0 ditolak, artinya ada
pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel independen (X).
59
a. Uji t terhadap ROA
Dari tabel 5.5 di atas, maka hasil Uji t dapat dianalisis sebagai berikut :
Pengaruh dari variabel jumlah simpanan terhadap rentabilitas ( ROA )
dapat dilihat dari arah tanda. Variabel simpanan menunjukkan arah negative
1,155, sehingga dapat diartikan bahwa pengaruh yang diberikan mempunyai arti
setiap terjadi penurunan tabungan dan deposito sebesar 1 % akan menaikkan
rentabilitas ROA sebesar 1,155 %. Variabel simpanan berpengaruh secara
signifikan terhadap profitabilitas ( ROA) karena nilai signifikannya lebih kecil
dari 0,05 yaitu 0,031.
Hipotesis yang diajukan menyatakan bahwa jumlah simpanan berpengaruh
terhadap rentabilitas ( ROA ) dengan koefisien sebesar –1,155 dan nilai
signifikansi sebesar 0,031 < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis
diterima. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi jumlah simpanan maka tingkat
rentabilitas akan semakin menurun. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
dari Putri ( 2006 ) yang menyatakan bahwa semakin dominan jumlah tabungan
dan deposito maka akan semakin rendah rentabilitasnya.
b. Uji t Terhadap ROE
Dari tabel 5.6 di atas, maka hasil Uji t dapat dianalisis sebagai berikut :
Pengaruh dari variabel jumlah simpanan terhadap rentabilitas ( ROE )
dapat dilihat dari arah tanda. Variabel simpanan menunjukkan arah negative
1,834, sehingga dapat diartikan bahwa pengaruh yang diberikan mempunyai arti
setiap terjadi penurunan tabungan dan deposito sebesar 1 % akan menaikkan
60
rentabilitas ROE sebesar 1,834 %. Variabel simpanan berpengaruh secara
signifikan terhadap profitabilitas ( ROE ) karena nilai signifikannya lebih kecil
dari 0,05 yaitu 0,030.
Hipotesis yang diajukan menyatakan bahwa jumlah simpanan berpengaruh
terhadap rentabilitas ( ROE ) dengan koefisien sebesar –1,834 dan nilai
signifikansi sebesar 0,030 < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis
diterima. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi jumlah simpanan maka tingkat
rentabilitas akan semakin menurun. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
dari Putri ( 2006 ) yang menyatakan bahwa semakin dominan jumlah tabungan
dan deposito maka akan semakin rendah rentabilitasnya.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa jumlah tabungan dan deposito
merupakan dana yang paling banyak dihimpun oleh BRI dalam struktur dana
berbiaya pihak ketiga yang dimilikinya. Dari 100 % struktur dana yang ada di
BRI, kurang lebih 90 % di dominasi oleh jumlah tabungan dan deposito. Ini
ditunjang oleh hasil penelitian dari Putri ( 2006 ) yang pada objek yang ditelitinya
yaitu pada BRI, BNI dan Mandiri dalam struktur dananya di dominasi oleh jumlah
tabungan dan deposito sebesar 80 % – 90 % dari seluruh sumber dana
simpanannya.
Dari analisa data diatas juga diketahui bahwa terjadi fluktuasi rentabilitas
( ROA dan ROE ) pada setiap tahunnya. Setiap kenaikan jumlah tabungan dan
deposito membuat tingkat ROA dan ROE mengalami penurunan atau dengan kata
lain jumlah tabungan dan deposito mempunyai pengaruh negative terhadap
besarnya ROA dan ROE. Ini ditunjang oleh penelitian dari Ayu ( 2007 ), yang
61
memperlihatkan bahwa setiap tahunnya besaran ROA dan ROE mengalami
perubahan tergantung besaran laba yang diperoleh bank pada tahun itu dan juga
oleh jumlah asset atau modal yang dimiliki bank pada tahun tersebut.
Hasil penelitian diatas juga memperlihatkan bahwa adanya pengaruh dari
jumlah simpanan terhadap rentabilitas ( ROA dan ROE ) pada obyek penelitian
yaitu BRI KCP Latimojong Makassar, yakni setiap terjadi kenaikan pada jumlah
simpanan maka akan terjadi penurunan baik pada ROA maupun ROE nya. Atau
dengan kata lain, jumlah simpanan mempunyai pengaruh negative terhadap ROA
dan ROE. Ini ditunjang oleh hasil penelitian dari Cynara dan Ayu yang
memperoleh hasil bahwa pada setiap perubahan jumlah tabungan dan deposito
maka akan berpengaruh secara negative terhadap ROA dan ROE. Oleh karena itu,
hipotesis yang menyatakan bahwa jumlah simpanan berpengaruh signifikan
terhadap rentabilitas (ROA dan ROE) pada BRI KCP Latimojong Makassar
diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah simpanan berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap rentabilitas (ROA dan ROE). Hasil temuan ini
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Cynara yang menyatakan
bahwa tabungan dan deposito berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
rentabilitas (ROA dan ROE).
63
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
Bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan antara jumlah simpanan
dengan rentabilitas yang ditunjukkan dalam model regresi liniear sederhana
dengan koefisien sebesar – 1,155 dan signifikansi sebesar 0,031 terhadap
ROA. Sementara itu nilai koefisien sebesar – 1,834 dan nilai signifikan
sebesar 0,030 terhadap ROE. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa
jumlah simpanan berpengaruh terhadap rentabilitas pada PT. Bank Rakyat
Indonesia KCP Latimojong diterima.
B. Saran
Untuk melengkapi kesimpulan hasil penelitian tersebut diatas, pada
bagian ini penulis ingin mengajukan saran – saran sebagai berikut :
1. Untuk mengoptimalkan struktur dana, perlu digali terus sumber –
sumber dana jangka panjang dengan bunga yang relative rendah
melalui berbagai produk bank seperti obligasi.
2. Memperkuat modal sendiri ( equity ) harus terus diupayakan baik yang
berasal dari pemilik seperti meningkatkan laba tahun berjalan dengan
cara meningkatkan pendapatan dan menurunkan biaya – biaya maupun
dari sumber lainnya.
64
3. Penggunaan dana agar terus dioptimalkan melalui ekspansi aktiva
produktif dengan tetap mempertimbangkan faktor keamanan,
rentabilitas, likuiditas dan keseimbangan dengan sumber dana yang
dihimpun.
4. Perlu dilakukan efisiensi biaya yang berdampak pada pengendalian
biaya. Menekan biaya – biaya khususnya biaya bunga dengan cara
mengendalikan tingkat suku bunga dengan tetap mempertimbangkan
pasar, efisiensi biaya – biaya lainnya seperti biaya non bunga yang
terdiri dari biaya administrasi, biaya personalia dan biaya penyisihan
aktiva produktif.
5. Perlu dilaksanakan pengawasan yang terpadu yang berbasis pada
resiko, maka penting bagi bank menerapkan manajemen resiko dimana
bank tersebut wajib memperhatikan risiko yang akan dihadapi yang
meliputi risiko kredit, likuiditas, pasar, operasional dan hukum.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, Dewi Gusti. 2007. Pengaruh tabungan dan deposito terhadap rentabilitas
pada bank umum. Skripsi. www.openpdf.com
Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Hazim, Nur Kholid. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Terbit
Terang.
https://www.google.com/?gws_rd=ssl#q=praktek+perbankan+di+indonesia+oleh+
ahmad+anwari
https://www.google.com/?gws_rd=ssl#q=kamus+lengkap+bahasa+indonesia+tent
ang+pengertian+deposito
https://books.google.co.id/books?id=lf6v1QirwDkC&pg=PA156&lpg=PA156&d
q=pengertian+deposito+oleh+rimsky+k+judisseno&source=bl&ots=jTnSu
gk3wA&sig=KtI05HLm4vWEOBwqHC29ndyfw&hl=id&sa=X&ei=omft
VMm9FsyQuATHICgDA&redir_esc=y#v=onepage&q=pengertian%20de
posito%20oleh%20rimsky%20k%20judisseno&f=false
https://www.google.com/?gws_rd=ssl#q=pengertian%20likuiditas%20menurut%2
0bambang%20riyanto
Kasmir. 2011. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja
Grafindo.
-----------. 2013. Dasar – Dasar Perbankan. Edisi Revisi.Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
-----------, 2012. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
----------. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama, Cetakan kelima,
Rajawali Pers, Jakarta
Putri, Intan Cynara Valentina. 2006. Pengaruh Tabungan Dan Deposito terhadap
tingkat Rentabilitas di bank BNI, BRI dan Mandiri periode 2000 – 2003.
Skripsi. www.openpdf.com
Republik Indonesia, 1998. Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang
Perbankan.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan keduabelas, CV Alfabeta,
Bandung
Triandaru Sigit dan Totok Budisantoso. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan
Lain. Edisi Kedua, Cetakan Keempat, Salemba Empat. Jakarta.
----------. 2011. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi Kedua, Salemba Empat.
Jakarta
REGRESSION
/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS CI(95) BCOV R ANOVA COLLIN TOL CHANGE ZPP
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X
/RESIDUALS DURBIN.
Regression
Notes
Output Created 03-JUN-2015 15:10:28
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File 6
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on cases with no
missing values for any variable used.
Syntax REGRESSION
/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV
CORR SIG N
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS CI(95)
BCOV R ANOVA COLLIN TOL
CHANGE ZPP
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X
/RESIDUALS DURBIN.
Resources Processor Time 00:00:00.02
Elapsed Time 00:00:00.02
Memory Required 1356 bytes
Additional Memory Required
for Residual Plots 0 bytes
[DataSet0]
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
ROE 2.6809 7.34647 6
Simpanan 95.2150 3.42181 6
Correlations
ROE
Tabungan dan
deposito
Pearson Correlation ROE 1.000 -.854
Simpanan -.854 1.000
Sig. (1-tailed) ROE . .015
Simpanan .015 .
N ROE 6 6
Simpanan 6 6
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Simpananb . Enter
a. Dependent Variable: ROE
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change F Change df1
1 .854a .729 .662 4.27187 .729 10.787 1
Model Summaryb
Model
Change Statistics
df2 Sig. F Change
1 4 .030 1.952
a. Predictors: (Constant), Simpanan
b. Dependent Variable: ROE
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 196.857 1 196.857 10.787 .030b
Residual 72.995 4 18.249
Total 269.853 5
a. Dependent Variable: ROE
b. Predictors: (Constant), Simpanan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 177.279 53.188 3.333 .029
Simpanan -1.834 .558 -.854 -3.284 .030
Coefficientsa
Model
95.0% Confidence Interval for B Correlations
Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part
1 (Constant) 29.605 324.954
Simpanan -3.384 -.284 -.854 -.854 -.854
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Simpanan 1.000 1.000
a. Dependent Variable: ROE
Coefficient Correlationsa
Model
Tabungan dan
deposito
1 Correlations Simpanan 1.000
Covariances Simpanan .312
a. Dependent Variable: ROE
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Simpanan
1 1 1.999 1.000 .00 .00
2 .001 60.980 1.00 1.00
a. Dependent Variable: ROE
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -5.2499 10.5935 2.6810 6.27467 6
Residual -4.85749 5.76169 .00000 3.82088 6
Std. Predicted Value -1.264 1.261 .000 1.000 6
Std. Residual -1.137 1.349 .000 .894 6
a. Dependent Variable: ROE
REGRESSION
/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS CI(95) BCOV R ANOVA COLLIN TOL CHANGE ZPP
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X
/RESIDUALS DURBIN.
Regression
Notes
Output Created 03-JUN-2015 14:24:07
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File 6
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on cases with no
missing values for any variable used.
Syntax REGRESSION
/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV
CORR SIG N
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS CI(95)
BCOV R ANOVA COLLIN TOL
CHANGE ZPP
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X
/RESIDUALS DURBIN.
Resources Processor Time 00:00:00.02
Elapsed Time 00:00:00.03
Memory Required 1356 bytes
Additional Memory Required
for Residual Plots 0 bytes
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
ROA .0257 4.63858 6
Simpanan 95.2150 3.42181 6
Correlations
ROA
Tabungan dan
deposito
Pearson Correlation ROA 1.000 -.852
Simpanan -.852 1.000
Sig. (1-tailed) ROA . .016
Simpanan .016 .
N ROA 6 6
Simpanan 6 6
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Simpanan b . Enter
a. Dependent Variable: ROA
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change F Change df1
1 .852a .726 .658 2.71387 .726 10.607 1
Model Summaryb
Model
Change Statistics
df2 Sig. F Change
1 4 .031 3.180
a. Predictors: (Constant), Simpanan
b. Dependent Variable: ROA
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 78.122 1 78.122 10.607 .031b
Residual 29.460 4 7.365
Total 107.582 5
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), Simpanan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 110.015 33.790 3.256 .031
Simpanan -1.155 .355 -.852 -3.257 .031
Coefficientsa
Model
95.0% Confidence Interval for B Correlations
Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part
1 (Constant) 16.199 203.831
Simpanan -2.140 -.170 -.852 -.852 -.852
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Simpanan 1.000 1.000
a. Dependent Variable: ROA
Coefficient Correlationsa
Model
Tabungan dan
deposito
1 Correlations Simpanan 1.000
Covariances Simpanan .126
a. Dependent Variable: ROA
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Simpanan
1 1 1.999 1.000 .00 .00
2 .001 60.980 1.00 1.00
a. Dependent Variable: ROA
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -4.9704 5.0102 .0257 3.95277 6
Residual -2.79022 3.64597 .00000 2.42736 6
Std. Predicted Value -1.264 1.261 .000 1.000 6
Std. Residual -1.028 1.343 .000 .894 6
a. Dependent Variable: ROA
Riwayat Hidup
Penulis bernama lengkap Laras Prapilia lahir di Jombang Propinsi Jawa Timur pada
tanggal 27 November 1993. Penulis merupakan sulung dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak
Wardoyo dan Ibu Hanik Sulistyaningsih. Penulis sekarang bertempat tinggal di Jalan Azalea no.
03 Maros.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri 2 Pongtiku (Kelas 1-2),
pindah studi ke Sekolah Dasar Negeri 2 Karang Anyar (Kelas 3-6) Kota Malang lulus pada tahun
2005, lalu melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 5 Surabaya dan lulus pada
tahun 2008, dan kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Maros lulus pada tahun
2011, kemudian melanjutkan jenjang pendidikan ke Universitas Muhammadiyah Makassar (
Unismuh Makassar jurusan manajemen, fakultas ekonomi dan bisnis pada Tahun 2011 sampai
dengan penulisan skripsi ini penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa Program S1 Ekonomi &
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar ( Unismuh Makassar .