skripsi pendidikan fisika
TRANSCRIPT
i
i
PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH AL-MUHAJIRIN TUGUMULYO TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Oleh Tri Indah Palupi
NIM 4106019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU 2010
ii
ii
PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH AL-MUHAJIRIN TUGUMULYO TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Tri Indah Palupi
NIM 4106019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU 2010
iii
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP
HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH AL-MUHAJIRIN TUGUMULYO TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Lubuklinggau, Juli 2010
Penulis, Tri Indah Palupi NIM 4106019
Disetujui dan Disyahkan oleh
Pembimbing Utama, Pembimbing Pembantu, A. Budi Mulyanto, M.Pd. Derti Mulyana, S.Pd.
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam,
H.M. Rudy Hartoyo, M.Pd.
iv
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi oleh Tri Indah Palupi 4106019 Telah Dipertahankan di Depan Tim dan Panitia Penguji
pada Tanggal 07 Agustus 2010
Panitia Penguji
Ketua : H.M. Lukman Nawi, M.Pd. _________________
Sekretaris : J. Albert Barus, M.Pd. _________________
Tim Penguji
Ketua : H.M. Lukman Nawi, M.Pd. _________________
Anggota : 1. J. Albert Barus, M.Pd. _________________
2. Ahmad Amin, M.Si _________________
3. Nurhayati, M.Pd. _________________
Mengetahui
Ketua STKIP-PGRI Lubuklinggau,
H.M. Lukman Nawi, M.Pd.
v
v
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Tri Indah Palupi
NPM : 4106019
Program Studi : Pendidikan Fisika
Jurusan : Pendidikan Fisika
Judul Karya Ilmiah/Skripsi : Pengaruh Pembelajaran Think Talk Write terhadap
Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X Madrasah
Aliyah Al Muhajirin Tugumulyo Tahun Pelajaran
2009/2010
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah dengan judul tersebut di atas
adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan kaidah dan etika keilmuan
yang berlaku secara ilmiah.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko ataupun sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran
terhadap etika keilmuan atau plagiat dalam karya ilmiah ini atau ada klaim dari
pihak lain terhadap keaslian karya tulis ini.
Lubuklinggau, Juli 2010
Yang membuat pernyataan,
Tri Indah Palupi
vi
vi
Motto
Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.
(QS. Alam Nasroh: 6)
Tak ada satu pun di dunia ini yang merupakan hasil karya sendiri. Anda
mencapai tujuan Anda selalu berkat bantuan orang lain. (George Shinn).
Semua kejadian yang terjadi di dunia ini pastilah terkandung hikmah
didalamnya, maka belajarlah darinya.
Hidup ini indah, berpikirlah positif dalam menghadapi segala keadaan yang
sedang kau hadapi, maka kau akan menjadi tenang dan dapat menikmati
keindahannya.
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Bapak Endang Setiyono (alm), terimakasih telah membimbingku tumbuh
dewasa dan tunjukkan jalan saat aku tersesat di masa hidupmu.
Mamak Siti Halimah, terimakasih untuk cinta yang luar biasa, engkau wanita
tangguh dalam hidupku.
Saudara-saudarku dan keluarganya, mas Im, mbak Win, abang JJ, Dewi,
Koko, dan Pentha, terimakasih untuk hari-hari indah penuh warna.
Salwa, Aurel, Briena, Neo, dan Biyyu, keponakan-keponakanku yang lucu,
hidupku jadi lebih berwarna, aku sayang kalian.
Makwo nenekku tersayang, selalu kurindukan pelukan hangatmu.
Almamaterku.
vii
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim
Segala Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul ”Pengaruh Pembelajaran Tipe Think Talk Write terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Al-Muhajirin Tugumulyo Tahun
Pelajaran 2009/2010”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian
sidang Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Fisika Sekolah Tinggi Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP-PGRI)
Lubuklinggau.
Penulis menyadari bahwa karya ini tidak dapat terwujud tanpa ridho Allah
SWT dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada yang terhormat:
1. Bapak H.M. Lukman Nawi, M.Pd. selaku Ketua STKIP-PGRI Lubuklinggau.
2. Bapak H.M. Rudy Hartoyo, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA
STKIP-PGRI Lubuklinggau.
3. Bapak A. Budi Mulyanto, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika STKIP-PGRI Lubuklinggau dan selaku Pembimbing Utama yang telah
memberikan arahan, dan memberikan masukan-masukan yang sangat
bermanfaat kepada penulis.
viii
viii
4. Ibu Derti Mulyana, S.Pd. selaku Dosen Pembimbing Pembantu yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi petunjuk dalam
penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Pengajar Jurusan Pendidikan Fisika STKIP-PGRI
Lubuklinggau.
6. Mamak terimakasih telah memberikan dorongan moril dan materil yang begitu
besar, yang selalu mengiringi dengan do’a-do’a dan atas semua pengorbanan
yang tak akan pernah terbayar dengan apapun.
7. Mas Im, Mbk Win, Abang JJ, Dewi, Koko, Pentha dan segenap keluarga
besarku, terimakasih atas do’a dan dukungannya semoga Tuhan membalas
semua pengorbanan kalian.
8. Seluruh rekan-rekan mahasiswa jurusan pendidikan fisika khususnya angkatan
2006 yang telah banyak memberikan bantuan dan motivasi serta semua pihak
yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis untuk
menyelesaiak skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca pada umumnya. Semoga amal baik yang telah
diberikan kepada penulis mendapatkan ridho dan pahala yang berlipat ganda dari
Allah SWT. Amin.
Lubuklinggau, Agustus 2010
Penulis
ix
ix
ABSTRAK
Tri Indah Palupi. 2010. Judul skripsi ”Pengaruh Pembelajaran Tipe Think Talk Write terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Al-Muhajirin Tugumulyo Tahun Pelajaran 2009/2010”. Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA. STKIP PGRI Lubuklinggau. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran tipe think talk write terhadap hasil belajar fisika siswa. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Muhajirin Tugumulyo dengan jumlah sampel 71 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa berupa tes tertulis berbentuk essay dan observasi kelas. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji-t semu. Berdasarkan hasil analisis uji-t semu untuk tes akhir pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh - thitung > ttabel < thitung (- 2,0236 > - 0,2165 < 0,0236), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pembelajaran tipe think talk write terhadap hasil belajar fisika siswa. Kata kunci: Pembelajaran think talk write, hasil belajar, pengaruh.
x
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………. i
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN ............................................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………........................ vi
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… vii
ABSTRAK …………………………………………………………………. ix
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. x
DAFTAR TABEL …………………………………………………………. xv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xvi
DAFTAR GRAFIK ……………………………………………………… xvii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….......... 1
A. Latar Belakang ………………………………………………... 1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………. 4 C. Batasan Masalah ……………………………………………… 4 D. Tujuan Penelitian ……………………………………………... 5 E. Manfaat Penelitian …………………………………………… 5 F. Penjelasan Istilah …………………………………………….. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………...... 7
A. Deskripsi Teoritik ..................................................................... 7 1. Konsep Belajar ………………………………………….... 7 2. Konsep Pembelajaran ......................................................... 9 3. Strategi Pembelajaran ......................................................... 10 4. Hasil Belajar ........................................................................ 11 5. Pembelajaran Tipe Think Talk Write ……………………. 13 6. Hukum Ohm tentang Kuat Arus dan Hambatan ................. 16
xi
xi
a. Kuat Arus Listrik .......................................................... 16 b. Hukum Ohm ................................................................. 16 c. Hambatan ...................................................................... 18
1) Rangkaian Seri ......................................................... 18 2) Rangkaian Paralel .................................................... 19
B. Hipotesis Penelitian …………………………………............... 19
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………… 20
A. Desain Penelitian ……………………………………………... 20 B. Populasi dan Sampel ………………………………………….. 21
1. Populasi …………………………………………………... 21 2. Sampel ................................................................................ 21
C. Teknik Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen ........ 22 1. Tes ....................................................................................... 23 2. Obsevasi ............................................................................. 23
D. Teknik Analisis Data …………………………………………. 23 1. Teknik Analisis Data Hasil Tes ........................................... 23
a. Skor Rata-rata dan Standar Deviasi ............................... 23 b. Uji Normalitas ............................................................... 24 c. Uji Homogenitas ........................................................... 25 d. Uji Kesamaan Dua Rata-rata ......................................... 25
2. Teknik Analisis Data Hasil Observasi ................................. 28 E. Uji Coba Instrumen Penelitian ................................................... 30
1. Validitas ............................................................................... 31 2. Reliabilitas ........................................................................... 33 3. Tingkat Kesukaran ............................................................... 34 4. Daya Pembeda ..................................................................... 35
F. Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 38 G. Prosedur Penelitian ................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………….. 40
A. Hasil Penelitian ……………………………………………….. 40 1. Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Awal Siswa ....... 42
a. Rata-rata (_
x ) dan Simpangan Baku (s ) Skor Tes Awal 42 b. Uji Normalitas ………………………………………… 43 c. Uji Homogenitas ……………………………………… 44 d. Uji Kesamaan Dua Rata-rata ………………………….. 44
2. Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Akhir Siswa ...... 46
a. Rata-rata (_
x ) dan Simpangan Baku (s ) Skor Tes Akhir 46 b. Uji Normalitas ………………………………………… 47 c. Uji Homogenitas ……………………………………… 48 d. Uji Kesamaan Dua Rata-rata ………………………….. 48
xii
xii
3. Deskripsi dan Analisis Data Hasil Observasi ...................... 49 B. Pembahasan Penelitian .............................................................. 50
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……………………………………… 53
A. Simpulan ……………………………………………………… 53 B. Saran ………………………………………………………….. 53
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 55
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN A
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ……………….. 57
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ……………………. 73
3. Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba ………………………….............................. 79
4. Soal Tes Uji Coba ……………………………………………………… 80
5. Kunci Jawaban Sosl Tes Uji Coba ……………………………………… 81
6. Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest ........................................................... 84
7. Soal Pretest dan Posttest ……………………………………………….. 85
8. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest ………………………………. 86
LAMPIRAN B
1. Skor Hasil Tes Uji Coba .......................................................................... 88
2. Perhitungan Validitas Uji Coba Tes ……………………………………. 89
3. Perhitungan Reliabilitas Uji Coba Tes …………………………………. 94
4. Skor Hasil Tes Uji Coba yang Sudah Diurutkan Berdasarkan Skor Total 96
5. Skor Kelompok Atas dan Kelompok Bawah .......................................... 97
6. Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda ............................... 98
xiii
xiii
LAMPIRAN C
1. Data Skor untuk Tiap Butir Soal Tes Awal Kelas Eksperimen ............... 99
2. Data Skor untuk Tiap Butir Soal Tes Awal Kelas Kontrol ....................... 100
3. Data Skor untuk Tiap Butir Soal Tes Akhir Kelas Eksperimen ............... 101
4. Data Skor untuk Tiap Butir Soal Tes Akhir Kelas Kontrol ...................... 102
5. Perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku Tes Awal kelas Eksperimen 103
6. Perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku Tes Awal kelas Kontrol ...... 104
7. Perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku Tes Akhir kelas Eksperimen 105
8. Perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku Tes Akhir kelas Kontrol ..... 106
9. Uji Normalitas Skor Tes Awal Kelas Eksperimen ................................... 107
10. Uji Normalitas Skor Tes Awal Kelas Kontrol .......................................... 108
11. Uji Normalitas Skor Tes Akhir Kelas Eksperimen ................................... 109
12. Uji Normalitas Skor Tes Awal Kelas Kontrol ......................................... 110
13. Uji Homogenitas ........................................................................................ 111
14. Uji Kesamaan Dua Rata-rata …………………………………………… 113
15. Lembar Observasi ………………………………………………………. 116
16. Daftar Tabel Uji Statistik ……………………………………………….. 119
LAMPIRAN D
1. Surat Permohonan Persetujuan Judul/Pembimbing Skripsi ……………. 123
2. Surat Permohonan Bimbingan Skripsi …………………………………. 124
3. Surat Persetujuan Judul Skripsi ………………………………………… 125
4. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi …………………………………... 126
5. Surat Permohonan Izin Penelitian ……………………………………… 131
xiv
xiv
6. Surat Permohonan Izin Penelitian Kementrian Agama ………………… 132
7. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Uji Coba Instrumen .................. 133
8. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian …………………….. 134
xv
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Tabel Warna pada Resistor ...................................................................... 17
3.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 21
3.2 Populasi Penelitian .................................................................................. 21
3.3 Sampel Penelitian .................................................................................... 22
3.4 Kategori Aktivitas Siswa .......................................................................... 28
3.5 Lembar Observasi ..................................................................................... 29
3.6 Hasil Analisis Validitas ............................................................................ 32
3.7 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran ........................................................... 35
3.8 Hasil Analisis Daya Pembeda .................................................................. 36
3.9 Rekapitulasi Hasil Uji Coba ..................................................................... 37
4.1 Rata-rata (_
x ) dan Simpangan Baku (s ) Hasil Tes Awal ………………. 42
4.2 Hasil Uji Normalitas Skor Tes Awal …………………………………… 43
4.3 Hasil Uji Homogenitas Skor Tes Awal .................................................... 44
4.4 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Skor Tes Awal ……………………. 45
4.5 Rata-rata (_
x ) dan Simpangan Baku (s ) Hasil Tes Akhir ……………... 46
4.6 Hasil Uji Normalitas Skor Tes Akhir ....................................................... 47
4.7 Hasil Uji Homogenitas Skor Tes Akhir ................................................... 48
4.8 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Skor Tes Awal …………………… 49
xvi
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Rangkaian Seri pada Resistor ................................................................... 18
2.2 Rangkaian Paralel pada Resistor .............................................................. 19
xvii
xvii
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
4.1 Rata-rata Hasil Tes Awal .......................................................................... 43
4.2 Rata-rata Hasil Tes Akhir ......................................................................... 47
1
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan tidak hanya
untuk memanusiakan manusia tetapi juga agar manusia menyadari posisinya
sebagai khalifatullah fil ardhi, yang pada gilirannya akan semakin meningkatkan
dirinya untuk menjadi manusia yang bertaqwa, beriman, dan beramal saleh.
Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia masih terus
dilakukan. Dunia Pendidikan adalah sebuah mega proyek bersama bagi anak-anak
bangsa yang sedang giat-giatnya membangun agar bermartabat dan tidak
ketinggalan dari bangsa-bangsa lain di dunia. Masalah pendidikan adalah masalah
kita bersama, baik yang formal, informal maupun non formal, memiliki tanggung
jawab besar untuk merancang bangun sebuah sistem pendidikan yang sarat
dengan nilai-nilai iman dan taqwa dan modern sesuai dengan tuntutan sains dan
teknologi.
Tercapainya tujuan pendidikan akan ditentukan oleh beberapa unsur yang
saling menunjang satu dengan yang lain. Makmun (dalam Nurchayati, 2007:1)
menyebutkan unsur-unsur yang terdapat dalam Proses Belajar Mengajar (PBM),
yaitu: 1) Siswa, dengan segala karakteristiknya yang berusaha mengembangkan
dirinya seoptimal mungkin melalui kegiatan belajar, 2) Tujuan, ialah sesuatu yang
diharapkan setelah adanya kegiatan belajar, dan 3) Guru, selalu mengusahakan
1
2
2
terciptanya situasi yang tepat (mengajar) sehingga memungkinkan bagi terjadinya
proses pengalaman belajar.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran
terdapat dua unsur, yaitu guru dan siswa. Guru mempunyai posisi sebagai
pengajar dan siswa adalah pihak yang diajar. Sebagai pengajar guru dituntut untuk
senantiasa mengembangkan cara mengajarnya yang membuat siswa tertarik dan
berminat untuk mempelajari pelajaran yang diberikan. Dengan demikian guru
menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan kegiatan belajar
mengajar.
Suatu realita dalam kehidupan sehari-hari, di dalam kelas ketika kegiatan
belajar mengajar berlangsung terlihat dengan jelas bahwa beberapa atau sebagian
besar siswa belum bisa belajar dengan baik. Memang ada siswa yang benar-benar
memperhatikan dan mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik sampai
berakhir, tetapi masih banyak pula yang kurang serius bahkan tidak
memperhatikan penjelasan guru. Hal ini mungkin disebabkan oleh strategi,
metode maupun cara yang digunakan oleh guru kurang disenangi oleh siswa.
Salah satu cara yang sering dipakai oleh guru adalah metode ekspositori.
Pada pembelajaran dengan metode ekspositori kegiatan hanya berlangsung satu
arah, yaitu penyampaian informasi dari guru ke siswa. Selama pembelajaran
dengan metode ekspositori berlangsung, aktivitas siswa belum memuaskan.
Terlihat dari masih sedikit siswa yang bertanya kepada guru jika belum paham
dengan materi yang disampaikan. Hal ini mungkin disebabkan siswa masih
merasa takut untuk mengutarakan pertanyaan atau pendapat, siswa merasa
3
3
bingung mengenai apa yang akan ditanyakan. Bahkan mungkin karena siswa
kurang dilatih untuk mengembangkan ide-ide dalam memahami dan
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Siswa biasanya lebih leluasa untuk
mengutarakan pendapatnya kepada teman atau siswa yang lain.
Permasalahan-permasalahan tersebut akan berakibat pada rendahnya
pemahaman konsep siswa dan kemampuan komunikasi siswa yang akan bermuara
pada rendahnya hasil belajar siswa. Peningkatan pemahaman konsep dan
kemampuan komunikasi siswa dapat dilakukan dengan mengadakan perubahan-
perubahan dalam pembelajaran. Dalam hal ini, perlu dirancang suatu
pembelajaran yang membiasakan siswa untuk mengkonstruksi sendiri
pengetahuannya, sehingga siswa lebih memahami konsep yang diajarkan serta
mampu mengkomunikasikan pemikirannya baik dengan guru, teman maupun
terhadap materi pelajaran itu sendiri.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman
konsep dan kemampuan komunikasi siswa adalah dengan melaksanakan model
pembelajaran yang relevan untuk diterapkan oleh guru. Model pembelajaran yang
sebaiknya diterapkan adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri sehingga siswa lebih
mudah untuk memahami konsep-konsep yang diajarkan dan mengkomunikasikan
ide-idenya dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Belajar dengan menggunakan pembelajaran tipe think talk write
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memulai belajar dengan memahami
permasalahan terlebih dahulu, kemudian terlibat secara aktif dalam diskusi, dan
4
4
akhirnya menuliskan dengan bahasa sendiri hasil belajar yang diperolehnya.
(Irianto dalam Fikriyyah, 2007:17)
Oleh karena itu peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan judul
“Pengaruh Pembelajaran Tipe Think Talk Write terhadap Hasil Belajar Fisika
Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Al-Muhajirin Tugumulyo Tahun Pelajaran
2009/2010”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah ”Adakah pengaruh pembelajaran tipe think
talk write terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X Madrasah Aliyah Al-
Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2009/2010?”
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari perkembangan masalah dalam penelitian ini, maka
perlu diberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut:
1. Materi pembelajaran yang dibahas adalah hukum Ohm tentang kuat arus dan
hambatan.
2. Kelas yang diteliti adalah kelas X1 dan X2 Madrasah Aliyah Al-Muhajirin
Tugumulyo tahun pelajaran 2009/2010.
3. Hasil belajar diukur dari hasil tes siswa.
5
5
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran tipe think talk write terhadap
hasil belajar fisika siswa kelas X Madrasah Aliyah Al-Muhajirin Tugumulyo
tahun pelajaran 2009/2010.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa, membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir
dan mengutarakan pendapat.
2. Bagi guru, dapat menjadi masukan untuk melakukan penelitian sederhana
yang bermanfaat bagi perbaikan dalam proses pembelajaran.
3. Bagi peneliti, mendapat pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan
penelitian dan melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan.
F. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang digunakan, perlu
adanya penjelasan istilah. Beberapa istilah yang perlu dijelaskan adalah:
1. Pengaruh yang dimaksud adalah akibat yang ditimbulkan atau yang akan
terjadi setelah diberikan perlakuan pembelajaran tipe think talk write.
2. Model pembelajaran tipe think talk write adalah pembelajaran yang dimulai
dengan berfikir dimana siswa membaca teks berupa soal, kemudian hasil
6
6
bacaannya (penyelesaian soal) dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi,
dan kemudian menuliskan hasil dari kegiatan berfikir, presentasi, dan diskusi.
3. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil tes siswa dalam menyelesaikan soal-
soal pada materi pembelajaran hukum Ohm tentang kuat arus dan hambatan.
7
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritik
1. Konsep Belajar
Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia.
Dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu
sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktifitas dan prestasi hidup
manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Dalam kehidupan manusia
memerlukan sejumlah kecakapan yang harus dikembangkan melalui proses
belajar. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti
bahwa untuk berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak sekali
bergantung pada berbagai kegiatan proses belajar yang dialami. Sedangkan
pendidikan itu sendiri dapat diartikan sebagai bantuan perkembangan melalui
kegiatan belajar.
Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku,
akibat interaksi individu dengan lingkungan. Jadi perubahan perilaku adalah hasil
belajar. Artinya seseorang dikatakan telah belajar, jika ia dapat melakukan sesuatu
yang tidak dapat dilakukan sebelumnya.
Sedangkan definisi belajar dari beberapa ahli, adalah sebagai berikut:
a. Sardiman (2010:20) mengatakan bahwa “... belajar itu senantiasa merupakan
perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan
7
8
8
misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan , meniru dan lain
sebagainya”.
b. Gagne dan Berliner (dalam Nurchayati, 2007:11) menyatakan bahwa “Belajar
merupakan proses di mana suatu organisme mengubah perilakunya karena
hasil dari pengalaman”.
Berdasarkan dua pengertian di atas dapat dikatakan bahwa belajar
merupakan proses yang dialami oleh seorang individu dalam suatu pengalaman
yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada individu tersebut.
Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku
seseorang, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut
menurut Sumiati dan Asra (2008:59) antara lain:
a. Motivasi untuk belajar
Bagi seorang siswa motivasi untuk belajar pada umumnya timbul karena
adanya rangsangan, baik yang datang dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar
dirinya. Motivasi berkaitan erat dengan tujuan yang ingin dicapai oleh siswa,
karena motivasi dan tujuan merupakan bagian penting dari proses belajar agar
mendapatkan hasil yang diinginkan.
b. Tujuan yang hendak dicapai
Seorang siswa memasuki suatu jenjang pendidikan tentu mempunyai
tujuan. Dapat saja tujuan itu dirangsang oleh orang lain. Tetapi harus menjadi
milik dan bagian dari diri sendiri yang melakukan proses belajar yaitu siswa. Jadi
pada dasarnya siswa belajar dan akan memperoleh hasil belajar secara efisien jika
mempunyai tujuan ingin mencapai tujuan itu.
9
9
c. Situasi yang mempengaruhi proses belajar
Faktor situasi atau keadaan yang mempengaruhi proses belajar pada siswa
berkaitan dengan diri sendiri, keadaan belajar, proses belajar, guru yang memberi
pelajaran, teman belajar dan bergaul, serta program belajar yang ditempuh
merupakan faktor yang mempunyai pertalian erat satu dengan yang lain.
2. Konsep Pembelajaran
Pembelajaran pada dasarnya membahas pertanyaan apa, siapa, mengapa,
bagaimana, dan seberapa baik tentang pembelajaran. Pertanyaan ”Apa” berkaitan
dengan isi atau materi pembelajaran. Pertanyaan ”Siapa” berkaitan dengan guru
dan siswa sebagai subyek dari kegiatan pembelajaran. Pertanyaan ”Mengapa”
berkaitan dengan penyebab atau alasan dilakukannya proses pembelajaran.
Pertanyaan ”Bagaimana” berkaitan dengan proses pembelajaran yang baik.
Pertanyaan ”Seberapa baik” berkaitan dengan penilaian proses pembelajaran,
yaitu sejauh mana siswa belajar dan guru mengajar. (Sumiati dan Asra, 2008:xii)
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut setiap orang yang
berkecimpung dalam profesi keguruan dan kependidikan harus mampu
merencanakan dan mengimplementasikan proses pembelajaran dan mendapatkan
umpan balik yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran yang pada
intinya tertumpu pada suatu persoalan, yaitu bagaimana guru memberikan
pembelajaran yang memungkinkan bagi siswa terjadi proses belajar yang efektif
atau dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan.
10
10
3. Strategi Pembelajaran
Dalam arti yang sederhana, strategi biasa disamakan dengan ancang-
ancang, cara, pola. Sedangkan dalam konteks pendidikan/pengajaran, yang
dimaksud dengan strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru/murid
dalam peristiwa belajar-mengajar.
Strategi dalam kaitannya dengan pembelajaran adalah siasat atau kiat yang
sengaja direncanakan oleh guru, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran
agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar dan tujuannya yang berupa
hasil belajar dapat tercapai secara optimal.
Pemilihan strategi pembelajaran berpengaruh terhadap pemilihan metode,
teknik, maupun pendekatan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang dilakukan
oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas, biasanya dibuat secara
tertulis, mulai dari Telaah Kurikulum, Penyusunan Program Tahunan, Program
Semester, Program Satuan Pelajaran, sampai dengan Rencana Pembelajaran.
Guru dalam melaksanakan proses pembelajaran perlu memiliki strategi
pembelajaran, menurut Suyitno (dalam Sari, 2006:10) strategi pembelajaran
adalah perencanaan dan tindakan yang cermat mengenai kegiatan pembelajaran
agar kompetensi yang diharapkan tercapai.
Strategi pembelajaran menurut Amin (dalam Nurchayati, 2007:20) dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Klasifikasi berdasarkan struktur peristiwa belajar
Berdasarkan klasifikasi ini dapat dibedakan strategi pembelajaran yang
bersifat tertutup dan strategi pembelajaran yang bersifat terbuka.
11
11
b. Klasifikasi berdasarkan peran guru/siswa dalam mengolah pesan pembelajaran
Berdasarkan klasifikasi ini strategi pembelajaran dapat dibedakan menjadi
strategi pembelajaran yang bersifat ekspositorik dan strategi pembelajaran yang
bersifat heuristik.
c. Klasifikasi berdasarkan cara pengolahan pesan pembelajaran.
Berdasarkan klasifikasi ini strategi pembelajaran dapat dibedakan menjadi
strategi pembelajaran yang bersifat deduktif dan strategi pembelajaran yang
bersifat induktif.
d. Klasifikasi berdasarkan aspek tujuan pembelajaran
Berdasarkan klasifikasi ini dibedakan strategi pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang menekankan pada aspek kognitif,
keterampilan, nilai/sikap, dan kemampuan berbahasa.
4. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006:3). Benyamin Bloom secara garis besar
membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan
ranah psikomotor. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar yang terdiri dari
enam aspek yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan
evaluasi.
a. Pengetahuan
Tipe hasil belajar pengatahuan termasuk kognitif tingkat yang paling
rendah. Namun tipe hasil belajar ini menjadi prasyarat bagi tipe hasil belajar
berikutnya. Hafat menjadi prasyarat bagi pemahaman. Aspek yang ditanyakan
12
12
biasanya fakta-fakta seperti nama orang, tempat, teori, rumus, istilah beralasan,
atau humum. Siswa hanya dituntut kesanggupan mengingatnya sehingga
jawabannya mudah ditebak.
b. Pemahaman
Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengatahuan adalah
pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri sesuatu
yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan
atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.
c. Aplikasi
Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi
khusus, Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis.
Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi.
d. Analisis
Analisis adalah usaha memilih suatu integritas menjadi unsur-unsur atau
bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya atau susunannya. Analisis ,merupakan
kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe
sebelumnya.
e. Sintesis
Penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh
disebut sintesis. Berpikir sintesis adalah berfikir divergen. Dalam berfikir
divergen pemecahan atau jawabannya belum dapat dipastikan. Berbeda dengan
berfikir pemahaman, berfikir aplikasi, dan berfikir analisis dipandang sebagai
13
13
berfikir konvergen. Dalam berfikir konvergen, pemecahan atau jawabannyaakan
sudah diketahui berdasarkan apa yang sudah dikenalnya.
f. Evaluasi
Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin
dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materil, dan
lain-lain. Dilihat dari segi tersebut maka dalam evaluasi perlu adanya suatu
kriteria atau standar tertentu.
Keberhasilan siswa dalam belajar selain ditentukan oleh faktor guru, juga
ditentukan oleh faktor-faktor yang lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut,
Ruseffendi (dalam Sulastri, 2009:11) berpendapat bahwa:
Ada sepuluh faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor dari dalam dan dari luar siswa. Faktor dari dalam siswa yaitu kecerdasan anak, kesiapan anak, bakat anak, kemampuan anak, dan minat anak, serta faktor luar yang terdiri dari model penyajian materi pelajaran, pribadi dan cara guru mengajar, suasana belajar, kompetensi guru, dan kondisi masyarakat luas.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, guru memiliki peranan penting dalam
keberhasilan belajar siswa. Salah satunya diantaranya adalah dalam hal model
penyajian materi pelajaran.
5. Pembelajaran Tipe Think Talk Write
Pembelajaran tipe think talk write diperkenalkan oleh Huinker dan
Laughlin (dalam Siswandi, 2009:1) pada dasarnya dibangun melalui berfikir,
berbicara, dan menulis. Alur kemajuan strategi think talk write dimulai dari
keterlibatan siswa dalam berfikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah
proses membaca, selanjutnya berbicara dan membagi ide dengan temannya
sebelum menulis.
14
14
Aktivitas berfikir (think) dapat dilihat dari proses membaca suatu teks
kemudian membuat catatan apa yang telah dibaca. Dalam tahap ini siswa secara
individu memikirkan kemungkinan jawaban (strategi penyelesaian), membuat
catatan apa yang telah dibaca, baik itu berupa apa yang diketahuinya, maupun
langkah-langkah penyelesaian dalam bahasanya sendiri. Kemampuan membaca,
secara umum dianggap berfikir, meliputi membaca baris demi baris atau
membaca yang penting saja.
Setelah tahap think selesai dilanjutkan dengan tahap berikutnya talk yaitu
berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata dan bahasa yang mereka pahami.
Fase berkomunukasi (talk) pada strategi ini memungkinkan siswa untuk terampil
berbicara. Pada umunya menurut Huinker dan Laughlin (dalam Siswandi, 2009:1)
berkomunikasi dapat berlangsung alami, tatapi menulis tidak. Proses komunikasi
dipelajari siswa melalui kehidupannya sebagai individu yang berinteraksi dengan
lingkungan sosialnya. Secara alami dan mudah proses komunikasi dapat dibangun
di kelas dan dimanfaatkan sebagai alat sebelum menulis.
Pemahaman dibangun melalui interaksinya dalam diskusi. Diskusi
diharapkan dapat menghasilkan solusi atas masalah yang diberikan. Selain itu,
pada tahap ini siswa memungkinkan untuk terampil berbicara. Diskusi pada fase
talk ini merupakan sarana untuk mengungkapkan dan merefleksikan pikiran
siswa. Selain itu, berkomunikasi dalam suatu diskusi dapat membantu kolaborasi
dan meningkatkan aktivitas belajar dalam kelas. Oleh karena itu keterampilan
berkomunikasi dapat mempercepat kemampuan siswa mengungkapkan idenya
melalui tulisan. Selanjutnya berkomunikasi atau dialog baik antar siswa maupun
15
15
dengan guru dapat meningkatkan pemahaman. Hal ini bisa terjadi karena ketika
siswa diberi kesempatan untuk berbicara atau berdialog, sekaligus mengkontruksi
berbagi ide untuk dikemukakan melalui dialog.
Selanjutnya write yaitu menuliskan hasil diskusi pada lembar kerja yang
diberikan. Aktivitas menulis berarti mengkonstruksi ide, karena setelah berdiskusi
antar teman dan kemudian mengungkapkannya melalui tulisan. Aktivitas menulis
akan membantu siswa dalam membuat hubungan dan juga memungkinkan guru
melihat pengembangan konsep siswa. Selain mengemukakan aktivitas menulis
siswa bagi guru dapat memantau kesalahan siswa, miskonsepsi, dan konsepsi
siswa terhadap ide yang sama.
Aktivitas siswa selama tahap write adalah menulis solusi terhadap
masalah/pertanyaan yang diberikan termasuk perhitungan, mengorganisasikan
semua pekerjaan langkah demi langkah, mengoreksi semua pekerjaan sehingga
yakin tidak ada pekerjaan ataupun perhitungan yang ketinggalan, dan meyakini
bahwa pekerjaannya yang terbaik yaitu legkap, dan mudah dibaca.
Dari uraian-uraian di atas pembelajaran Think Talk Write merupakan
perencanaan dan tindakan yang cermat mengenai kegiatan pembelajaran yaitu
melalui kegiatan berpikir (think), berbicara/berdiskusi, bertukar pendapat (talk),
dan menulis hasil diskusi (write) agar kompetensi yang diharapkan tercapai.
Langkah-langkah pembelajaran dengan strategi Think Talk Write (dalam
Taufiq, 2009) adalah sebagai berikut :
1. Guru membagi teks berupa soal.
16
16
2. Siswa membaca teks dan membuat catatan dari hasil bacaan secara individual,
untuk dibawa ke forum diskusi (think).
3. Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman untuk membahas isi
catatan (talk). Guru berperan sebagai mediator lingkungan belajar
Adapun kelebihan pembelajaran tipe think talk write adalah:
1. Merangsang aktivitas siswa dalam mengembangkan daya pikir.
2. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.
3. Menumbuhkembangkan kemampuan kominukasi siswa.
6. Hukum Ohm tentang Kuat Arus dan Hambatan
a. Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik adalah muatan listrik yang mengalir melalui penampang
suatu penghantar per satuan waktu. Secara matematis dituliskan:
t
QI = (Purwoko dan Fendi, 2007:179)
Keterangan:
I = kuat arus listrik, satuannya ampere (A)
Q = muatan listrik, satuannya coulomb (C)
t = waktu, satuannya sekon (s) atau detik (detik)
Alat ukur kuat arus listrik adalah amperemeter.
b. Hukum Ohm
Hukum Ohm menjelaskan hubungan antara tegangan listrik dengan kuat
arus listrik. Hukum Ohm dinyatakan dengan persamaan:
17
17
R
VI = (Daton dkk, 2007:223)
Keterangan:
I = kuat arus listrik, satuannya ampere (A)
V = beda potensial listrik, satuannya volt (V)
R = hambatan penghantar, satuannya Ohm (Ω)
Besar hambatan listrik tergantung pada jenis bahan, ukuran panjang, dan
luas tempat arus mengalir.
Resistor merupakan salah satu alat elektronik yang berfungsi untuk
mengendalikan besar arus.
Nilai atau hambatan resistor dapat diketahui dari kode warna yang
dituliskan di bagian luarnya. Kode warna pada resistor ditunjukkkan pada tabel
2.1. di bawah ini:
Tabel 2.1 Tabel Warna pada Resistor
Warna Angka Faktor Pengali Toleransi (%)
Hitam 0 1 Coklat 1 101 Merah 2 102 Jingga 3 103 Kuning 4 104 Hijau 5 105 Biru 6 106 Ungu 7 107 Abu-abu 8 108 Putih 9 109 Perak 10-1 5 % Emas 10-1 10 % Tidak berwarna 20%
(Giancoli dalam Daton dkk, 2001:69)
18
18
c. Hambatan
Nilai hambatan suatu kawat penghantar dipengaruhi oleh panjang kawat,
diameter kawat, dan jenis kawat. Besar hambatan kawat dirumuskan sebagai
berikut:
AR
lρ= (Purwoko dan Fendi. 2007:188)
Keterangan:
R = hambatan kawat, satuannya ohm (Ω)
ρ = hambatan jenis, satuannya ohm.m (Ω.m)
l = panjang kawat, satuannya meter (m)
A = luas penampang, satuannya meter2 (m2)
d. Rangkaian pada Resistor
Pada dasarnya ada dua jenis rangkaian, yaitu rangkaian seri dan rangkaian
paralel.
1) Rangkaian Seri
Rangkaian resistor dikatakan dihubungkan secara seri apabila dirangkai
seperti pada gambar 2.1. dibawah ini:
I R1 R2 R3
Gambar 2.1 Rangkaian seri pada resitor
(Daton dkk, 2007:231)
- Kuat arus yang melalui setiap hambatan sama (I = I1 = I2 = I3)
- Tegangan totalnya: V = V1 + V2 + V3
19
19
- Hambatan penggantinya makin besar (R = R1 + R2 + R3)
2) Rangkaian Paralel
Rangkaian resistor dikatakan dihubungkan secara paralel apabila dirangkai
seperti pada gambar 2.2.
I1 R1
I I2 R2
I3 R3 (Daton dkk, 2007:232)
Gambar 2. Rangkaian Resistor Paralel
- Beda potensial pada setiap hambatan sama (V = V1 = V2 = V3)
- Kuat arus totalnya: I = I1 + I2 + I3
- Hambatan totalnya: 321
1
1
1
1
RRRRP
++=
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 2006:71). Hipotesis dalam penelitian ini adalah ”Ada pengaruh
pembelajaran tipe think talk write terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X
Madrasah Aliyah Al-Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2009/2010”.
20
20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode dalam suatu penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan
penelitian serta untuk menjawab masalah yang diteliti. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksperimen sungguhan (true experimental
research). Menurut Suryabrata (2003:88) tujuan penelitian eksperimen sungguhan
adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara
mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen satu atau lebih kondisi
perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan dengan satu atau lebih kelompok
kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah control
group pretest-posttest. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan pretest
(T1) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum memberikan perlakuan
pembelajaran (X) pada kelas eksperimen dengan pembelajaran tipe think talk
write dan melakukan posttest (T2) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pengaruh pembelajaran tipe think talk write diukur dari perbedaan antara
pengukuran akhir berupa posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Secara
bagan, desain yang digunakan pada penelitian ini menurut Suryabrata (2003:105)
dapat digambarkan sebagai berikut:
20
21
21
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Group Pretest Treatment Posttest
Exp. Group Contr. Group
T1
T1
X T2
T2
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Riduwan (2008:10) ”Populasi adalah keseluruhan dari
karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian”.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MA Al-
Muhajirin Tugumulyo Tahun Pelajaran 2009/2010. Secara rinci dapat dilihat pada
tabel 3.2.
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
Jenis Kelamin No Kelas
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 X.1 13 22 35 2 X.2 13 23 36 3 X.3 16 22 38 4 X.4 14 23 37 5 X.5 18 18 36 6 X.6 20 13 33 7 X.7 11 21 32 8 X.8 13 18 31 9 X.9 8 22 30
Jumlah 126 182 308 Sumber: TU MA Al-Muhajirin Tugumulyo (Tahun Pelajaran 2009/2010)
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto,
2006:131). Berdasarkan pendapat tersebut disimpulkan bahwa sampel adalah
subjek yang dikenai perlakuan penelitian.
22
22
Adapun cara pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara
acak. Karena kemampuan seluruh siswa kelas sepuluh adalah sama, maka sampel
dalam penelitian ini diambil acak kelas bukan acak perorangan. Dan karena setiap
kelas juga memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel maka,
dua kelas dari sembilan kelas sepuluh yang akan dijadikan sampel diambil dengan
cara undian.
Kemudian dari dua kelas yang dipilih, diundi lagi secara acak untuk
menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Siswa kelas eksperimen
diberikan perlakuan pembelajaran tipe think talk write, sedangkan kelas kontrol
tidak diberikan perlakuan pembelajaran tetapi think talk write tetapi diberikan
perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Setelah dilakukan
pengundian, terpilih sebagai sampel kelas X.1 dan X.2. Kelas X.2 sebagai kelas
eksperimen dan X.1 sebagai kelas kontrol. Secara rinci sampel penelitian dapat
dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
Jenis Kelamin
No Kelas Laki-laki Perempuan
Jumlah
1 X.1 13 22 35 2 X.2 13 23 36
Jumlah 26 45 71 Sumber: TU MA Al-Muhajirin Tugumulyo (Tahun Pelajaran 2009/2010).
C. Teknik Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
23
23
1. Tes
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok. (Riduwan, 2008:76).
Tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data menganai
pengetahuan fisika siswa, penalaran siswa dalam menyelesaikan pertanyaan. Tes
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes essay berbentuk uraian yang
berjumlah lima soal.
2. Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek
penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2008:76).
Observasi dalam penelitian ini untuk memperoleh gambaran aktivitas belajar
siswa pada kelas eksperimen selama proses kegiatan pembelajaran dengan tipe
think talk write pada materi hukum Ohm tentang kuat arus dan hambatan. Teknik
observasi ini digunakan hanya sebagai pelengkap hasil penelitian saja.
D. Teknik Analisis Data
1. Teknik Analisis Data Hasil Tes
a. Skor Rata-rata dan Standar Deviasi
Menentukan skor rata-rata dan standar deviasi pada tes awal dan tes akhir,
untuk data hasil belajar pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Rumus yang
digunakan adalah:
24
24
n
fXx iΣ
=_
dan )1.(
)(. 22
−Σ−Σ
=nn
fXfXns ii (Riduwan, 2008:122)
Keterangan:
_
x = skor rata-rata
f = Jumlah siswa pada kelas interval
iX = nilai tengah
n = banyaknya siswa
s = standar deviasi
b. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kenormalan data. Rumus yang
digunakan dalam uji normalitas adalah uji kecocokan Chi-Kuadrat (χ2) yaitu:
( )fe
fefo 22 −Σ=χ (Riduwan, 2008:124)
Keterangan:
χ2 = Nilai chi-kuadrat yang dicari
fo = Frekuensi hasil pengamatan
fe = Frekuensi yang diharapkan
Selanjutnya membandingkan hitung2χ dengan nilai tabel
2χ dengan derajad
kebebasan (dk) = k – 1, dimana k adalah kelas interval. Jika hitung2χ ≥ tabel
2χ ,
maka dikatakan distribusi data tidak normal dan jika hitung2χ ≤ tabel
2χ , maka data
berdistribusi normal.
25
25
c. Uji Homogenitas
Uji homogenitas varians antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dimaksudkan untuk mengatahui keadaan varians antara kedua kelompok,
sama atau berbeda.
Hipotesis yang akan diuji adalah:
Ho = Hipotesis pembanding, kedua varians sama atau homogen.
Ha = Hipotesis kerja, kedua varians tidak sama atau tidak homogen.
Uji statistiknya menggunakan uji F, dengan rumus sebagai berikut:
22
21
S
SF = (Riduwan, 2008:120)
Keterangan:
21S = varians terbesar
22S = varians terkecil
Dimana kriteria pengujiannya adalah jika Fhitung < Ftabel maka kedua
kelompok data mempunyai varians yang sama berarti terima H0 dan tolak H0 jika
F mempunyai harga-harga lain (Sudjana, 2005:250).
d. Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Uji kesamaan dua rata-rata ini digunakan untuk menguji kesamaan antara
dua rata-rata data, dalam hal ini antara data kelompok eksperimen dan data
kelompok kontrol.
1) Jika kedua data berdistribusi normal dan homogen, maka uji statistik yang
digunakan adalah uji-t dengan rumus:
26
26
21
_
2
_
1
11
nns
xxt
+
−= dengan ( ) ( )
2
11
21
2
22
2
112
−+−+−=
nn
snsns (Sudjana, 2005:239)
Keterangan:
t = Perbedaan rata-rata kedua sampel
_
1x = Nilai rata-rata kelompok eksperimen
_
2x = Nilai rata-rata kelompok kontrol
1n = Banyak sampel kelompok eksperimen
2n = Banyak sampel kelompok kontrol
2s = Varians gabungan
21s = Varians kelompok eksperimen
22s = Varians kelompok kontrol
Kriteria pengujiannya adalah terima H0 jika t hitung < t tabel dimana t tabel
didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n1 + n2 – 2). Untuk harga-harga t
lainnya H0 ditolak. Dimana:
H0 : µ1 ≤ µ2 : Hipotesis pembanding, rata-rata skor kelas eksperimen kurang dari
atau sama dengan rata-rata skor kelas kontrol.
Ha : µ1 > µ2 : Hipotesis kerja, rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar
daripada rata-rata skor kelas kontrol.
2) Jika kedua data berdistribusi normal dan tidak homogen, maka uji statistik
yang digunakan adalah uji-t semu (t’) dengan rumus:
27
27
2
2
2
1
2
1
_
2
_
1'
n
s
n
s
xxt
+
−= (Sudjana, 2005:241)
Keterangan:
1
_
x = Nilai rata-rata kelompok eksperimen
2
_
x = Nilai rata-rata kelompok kontrol
1n = Banyak sampel kelompok eksperimen
2n = Banyak sampel kelompok kontrol
2
1s = Varians terbesar
2
2s = Varians terkecil
Kriteria pengujiannya adalah:
Terima hipotesis H0 jika 21
2211
ww
twtw
++
− < t’ < 21
2211
ww
twtw
++
dengan:
22221
211 /;/ nswnsw ==
)1(),1(1 121 −−= ntt α dan
)1(),1(2 221 −−= ntt α
Untuk harga-harga t lainnya, H0 ditolak. Dimana:
H0 : µ1 = µ2 : Hipotesis pembanding, rata-rata skor kelas eksperimen kurang dari
atau sama dengan rata-rata skor kelas kontrol.
Ha : µ1 ≠ µ2 : Hipotesis kerja, rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar
daripada rata-rata skor kelas kontrol.
28
28
2. Teknik Analisis Data Hasil Observasi
Gambaran aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran fisika selama
diterapkannya pembelajaran tipe think talk write dicatat dengan menggunakan
lembar observasi yang terdiri dari tiga indikator yaitu indikator think, indikator
talk, dan indikator write dan setiap indikator terdiri dari lima deskriptor. Dalam
setiap observasi pengamat memberi tanda cek (√) pada deskriptor yang ada dalam
lembar observasi yang tersedia.
Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran tipe think talk
write, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase setiap aspek aktivitas
siswa adalah:
% rata-rata siswa yang aktif = siswa
aktif yang siswa
nkeseluruhaΣΣ
x 100%
b. Persentase rata-rata aktivitas siswa untuk setiap indikator dikategorikan sesuai
dengan aktivitas belajar pada tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.4 Kategori Aktivitas Siswa
Persentase Rata-rata Kategori
80 % atau lebih Sangat baik 60 % - 79,99 % Baik 40 % - 59,99 % Cukup 20 % - 39,99 % Kurang 0 % - 19,99 % Sangat Kurang
(Laksmi dalam Sulastri, 2009:37)
Adapun lembar observasi aktivitas belajar siswa selama pembelajaran tipe
think talk write dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini:
29
29
Tabel 3.5 Lembar Observasi
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
No Nama Siswa 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 ... N
Jumlah Jumlah Total % Rata-rata Kategori
Keterangan:
o Indikator 1 (Aktivitas Think)
1. Membaca teks/soal yang ada pada lembar kerja.
2. Cara siswa mempersiapkan bahan untuk mencari jawaban.
3. Membuat langkah-langkah menyelesaikan soal.
4. Bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum dipahami.
5. Bertanya dengan siswa lain.
o Indikator 2 (Aktivitas Talk)
1. Mempresentasikan hasil jawaban.
2. Menanggapi hasil jawaban temannya.
3. Mencari jawaban yang benar.
4. Terjadi interaksi antara siswa dengan siswa.
5. Terjadi interaksi antara siswa dengan guru.
o Indikator 3 (Aktivitas Write)
1. Kesesuaian antara apa yang diucapkan dengan apa yang dituliskan.
30
30
2. Mengerjakan lembar kerja sesuai dengan langkah-langkah.
3. Mengoreksi semua pekerjaan sehingga yakin tidak ada pekerjaan atau
perhitungan yang tertinggal.
4. Mengerjakan kegiatan dan tugas tepat waktu.
5. Membuat kesimpulan hasil belajar.
E. Uji Coba Instrumen Penelitian
Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang
digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian
(masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen (Sudjana dan
Ibrahim, 2007:97). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes
hasil belajar. Untuk mengetahui mutu soal tes, soal-soal yang telah dibuat
diujicobakan terlebih dahulu kepada siswa di luar sampel yaitu siswa kelas XI
IPA1 MA Al-Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2009/2010. Tes uji coba
dilakukan pada siswa di luar sampel penelitian untuk menghindari biasnya hasil
penelitian. Bila uji coba dilakukan pada siswa yang dijadikan sampel maka dapat
mempengaruhi hasil tes akhir karena siswa akan merasa pernah mengerjakan soal
tersebut dalam ujicoba.
Hasil uji coba kemudian dianalisis dan siap digunakan untuk mengukur
hasil belajar siswa dari kelompok penelitian. Suatu tes dapat dikatakan baik
sebagai alat ukur hasil belajar harus memenuhi persyaratan tes yaitu validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Berdasarkan data hasil tes uji
31
31
coba perangkat tes dihitung validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
pembeda soal sebagai berikut:
1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006:168). Suatu instrumen yang
valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang
valid memiliki validitas rendah.
Validitas isi suatu alat evaluasi diketahui dari ketepatan alat tersebut
ditinjau dari materi yang dievaluasikan. Tes tersebut dikatakan valid jika tes
tersebut mampu mengevaluasikan dengan tepat apa yang seharusnya dievaluasi.
Mengetahui validitas butir soal, dihitung dengan korelasi product moment yang
dikemukakan oleh Pearson, yaitu:
)( )(
))(( )(
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Σ−ΣΣ−Σ
ΣΣ−Σ= (Arikunto, 2006:170)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi
N = Jumlah siswa
X = Jumlah skor item
Y = Jumlah skor total (seluruh item)
Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus sebagai berikut:
21
2
r
nrt
−
−= (Riduwan, 2008:98)
Dimana:
t = nilai t hitung
32
32
r = koefisien korelasi hasil rxy
n = jumlah siswa
Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajad kebebasan (dk = n – 2). Kaidah
keputusan: Jika t hitung > t tabel berarti valid, sebaliknya
t hitung < t tabel berarti tidak valid
Interprestasi menganai nilai rxy menurut Guilford J.P (dalam Sukasno,
2006:49) dibagi kedalam kategori sebagai berikut:
rxy ≤ 0,00 tidak valid
0,00 < rxy ≤ 0,20 validitas sangat rendah
0,20 < rxy ≤ 0,40 validitas rendah (kurang)
0,40 < rxy ≤ 0,60 validitas sedang (cukup)
0,60 < rxy ≤ 0,80 validitas tinggi (baik)
0,80 < rxy ≤ 1,00 validitas sangat tinggi (sangat tinggi)
Berdasarkan hasil perhitungan, dapat dirangkum hasil analisis validitas
butir soal pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Hasil Analisis Validitas
Nomor Soal Nilai XYr t (hitung) t (tabel) Keterangan
1 0,39 2,24 2,04 Valid / rendah 2 0,24 1,31 2,04 Tidak Valid 3 0,50 3,05 2,04 Valid / sedang 4 0,61 4,08 2,04 Valid / tinggi 5 0,65 4,53 2,04 Valid / tinggi 6 - 0,61 - 4,08 2,04 Tidak Valid 7 0,77 6,39 2,04 Valid / tinggi
33
33
Dari hasil analisis validitas butir soal lima soal dinyatakan valid yaitu soal
nomor satu, tiga, empat, lima, dan tujuh dan dua soal dinyatakan tidak valid yaitu
soal nomor dua dan enam. Perhitungan analisis butir soal uji coba tes
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran B.
2. Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat
dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tepat walaupun
diberikan pada orang yang berbeda, waktu yang berbeda dan tempat yang berbeda
pula.
Untuk mengatahui reliabilitas berbentuk uraian digunakan rumus alpha,
sebagaimana yang dikemukakan oleh Suherman dan Sukjaya (dalam Sukasno,
2006:70) sebagai berikut:
∑−
−=
2
2
11 1 1
t
i
S
S
n
nr
Keterangan:
n = banyak butir soal
iS∑ 2 = jumlah varians skor tiap butir soal
tS 2 = varians skor total
Klasifikasi untuk menginterprestasikan reliabilitas suatu tes menurut
Guilford. J.P (dalam Sukasno, 2006:61) adalah sebagai berikut:
r11 ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah
0,20 < r11 ≤ 0,40 Reliabilitas rendah
0,40 < r11 ≤ 0,60 Reliabilitas sedang
34
34
0,60 < r11 ≤ 0,80 Reliabilitas tinggi
0,80 < r11 ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi
Soal uji coba yang diberikan sebanyak tujuh soal. Dari perhitungan hasil
uji coba diperoleh nilai reliabilitas 0,61. Ini berarti soal uji coba tersebut memiliki
derajad reliabilitas tinggi, sehingga dapat dipercaya sebagai alat ukur.
Perhitungan analisis reliabilitas butir soal uji coba tes selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran B.
3. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar.
Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha
memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa
menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi (Arikunto
dalam Nurchayati, 2007:39).
Untuk menghitung tingkat kesukaran, digunakan rumus yang
dikemukakan Suherman dan Sukjaya (dalam Sukasno, 2006:78) sebagai berikut:
BA
BA
ISI
SJSTK
S
J
++
=
TK = Indeks tingkat kesukaran
JSA = Jumlah skor kelompok atas
JSB = Jumlah skor kelompok bawah
SIA = Jumlah skor ideal kelompok atas
SIB = Jumlah skor ideal kelompok bawah
Kriteria untuk menentukan tingkat kesukaran (Mendikbud, 1989:51)
adalah sebagai berikut:
35
35
≤ 0,24 = Sukar (24% atau kurang menjawab benar)
0,25 – 0,75 = Sedang (25% - 75% menjawab benar)
≥ 0,76 = Mudah (76% atau lebih menjawab benar)
Hasil analisis tingkat kesukaran tes dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran
Nomor Soal
Jumlah Skor
Kelompok Atas
Jumlah Skor
Kelompok Bawah
Jumlah Skor Ideal Kelompok
Atas/Bawah
Tingkat Kesukaran
(TK) Keterangan
1 28 28 75 0,37 Sedang 2 57 50 120 0,44 Sedang 3 40 15 75 0,36 Sedang 4 41 9 75 0,33 Sedang 5 47 17 135 0,23 Sukar 6 40 27 120 0,27 Sedang 7 39 20 75 0,39 Sedang
Dari analisis tingkat kesukaran hasil uji coba dari tujuh soal yang
diberikan enam soal termasuk kategori sedang yaitu soal nomor satu, dua, tiga,
empat, enam, dan tujuh serta satu soal termasuk dalam kategori sukar yaitu soal
nomor lima.
Perhitungan analisis tingkat kesukaran butir soal uji coba tes selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran B.
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah) (Arikunto dalam Nurchayati, 2007:37).
36
36
Untuk menghitung tingkat kesukaran, digunakan rumus yang
dikemukakan Suherman dan Sukjaya (dalam Sukasno, 2006:76) sebagai berikut:
A
BA
SI
JSJSDP
−=
Keterangan:
DP = Indeks daya pembeda
JSA = Jumlah skor kelompok atas
JSB = Jumlah skor kelompok bawah
SIA = Jumlah skor ideal salah satu kelompok (kelompok atas atau bawah)
Klasifikasi interprestasi untuk daya pembeda adalah sebagai berikut:
DP ≤ 0,00 Sangat jelek
0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek
0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup
0,40 < DP ≤ 0,70 Baik
0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat baik
Dari hasil perhitungan dapat dilihat hasil analisis daya pembeda tes pada
tabel 3.6.
Tabel 3.6 Hasil Analisis Daya Pembeda
Nomor Soal
Jumlah Skor
Kelompok Atas
Jumlah Skor
Kelompok Bawah
Jumlah Skor Ideal Kelompok
Atas/Bawah
Daya Pembeda
(DP) Keterangan
1 28 28 75 0 Sangat Jelek 2 57 50 120 0,05 Jelek 3 40 15 75 0,33 Cukup 4 41 9 75 0,47 Baik 5 47 17 135 0,22 Cukup
37
37
Nomor Soal
Jumlah Skor
Kelompok Atas
Jumlah Skor
Kelompok Bawah
Jumlah Skor Ideal Kelompok
Atas/Bawah
Daya Pembeda
(DP) Keterangan
6 40 27 120 0,11 Jelek 7 39 20 75 0,25 Cukup
Analisis daya pembeda hasil uji coba pada tabel 3.6 dari tujuh soal, satu
soal termasuk dalam kategori sangat jelek yaitu soal nomor satu, dua soal
termasuk dalam kategori jelak yaitu soal nomor dua dan enam, tiga soal termasuk
dalam kategori cukup yaitu soal nomor tiga, lima, dan tujuh, serta satu soal dalam
kategori baik yaitu soal nomor empat.
Perhitungan analisis daya pembeda butir soal uji coba tes selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran B.
Berdasarkan analisis hasil uji coba instrumen maka rekapitulasi hasil uji
coba soal tes dapat dilihat pada tabel 3.7. berikut:
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Uji Coba
Nomor Soal
Validitas Tingkat
Kesukaran Daya Pembeda Keterangan
1 0,39
Valid / rendah
0,37 Sedang 0 Sangat Jelek
Digunakan
2 0,24 Tidak Valid
0,44 Sedang 0,05 Jelek Tidak
Digunakan 3
0,50 Valid / sedang
0,36 Sedang 0,33 Cukup Digunakan
4 0,61 Valid / tinggi
0,33 Sedang 0,47 Baik Digunakan
5 0,65 Valid / tinggi
0,23 Sukar 0,22 Cukup Digunakan
6 - 0,61 Tidak Valid
0,27 Sedang 0,11 Jelek Tidak Digunakan
7 0,77 Valid / tinggi
0,39 Sedang 0,25 Cukup Digunakan
38
38
Berdasarkan rekapilutasi hasil uji coba instrumen, dari tujuh soal yang
diberikan lima soal yang digunakan untuk dijadikan instrumen penelitan.
F. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Muhajirin Tugumulyo di kelas X
pada semester kedua tahun pelajaran 2009/2010. Pelaksanaannya dilakukan secara
langsung oleh peneliti, sesuai dengan jadwal yang berlaku di sekolah serta
meminta izin jam mata pelajaran yang lain yaitu jam mata pelajaran biologi serta
jam mata pelajaran teknik informatika dan komunikasi. Pembelajaran yang
digunakan adalah pembelajaran tipe think talk write pada materi hukum Ohm
tentang kuat arus dan hambatan.
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan memberikan tes awal,
melaksanakan pembelajaran, dan tes akhir. Tes awal dugunakan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa pada materi hukum Ohm tentang kuat arus dan hambatan
sedangkan tes akhir untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti
pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 03 Mei 2010 sampai dengan
tanggal 29 Mei 2010.
G. Prosedur Penelitian
Sebelum mengadakan penelitian peneliti mempersiapkan semua yang
berhubungan dengan pelaksanaan penelitian. Tahap penelitian dimulai dari
pembuatan proposal penelitian, persiapan analisis data, sampai menarik
39
39
kesimpulan dan saran. Tahapan atau prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap persiapan, dimulai dengan membuat rancangan pembelajaran,
rancangan instrumen, kisi-kisi instrumen, lembar observasi, lembar kerja,
pertimbangan uji coba tes dan pembuatan izin penelitian.
2. Tahap pelaksanaan, dimulai dengan memberikan tes awal (pretest) pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol sebelum materi diajarkan pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Pada tahap berikutnya memberikan perlakuan pembelajaran
pada kelas eksperimen yaitu dengan menggunakan pembelajaran tipe think
talk write dan tidak menggunakan pembelajaran tipe think talk write pada
kelas kontrol. Pada tahap akhir pelaksanaan memberikan tes akhir (posttest)
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tujuan pelaksanaan tes akhir ini
adalah untuk mendapatkan data tentang hasil belajar pada kedua kelas tersebut
yaitu pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Bentuk tes yang diberikan
adalah uraian sebanyak lima soal.
3. Tahap akhir, meliputi pengumpulan atau penskoran tes hasil belajar yang
diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol, analisis data, dan
menarik kesimpulan.
40
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dua kelas sampel, yaitu kelas X.1 (kelas
kontrol) dan kelas X.2 ( kelas eksperimen). Pada kelas eksperimen proses
pembelajaran menggunakan pembelajaran tipe think talk write sedangkan pada
kelas kontrol tidak menggunakan pembelajaran tipe think talk write tetapi
menggunakan model pembelajaran konvensional.
Penelitian dilakukan dalam lima kali pertemuan yaitu, satu kali tes awal,
tiga kali pembelajaran dan satu kali tes akhir. Dimana pada pelaksanaan
pembelajaran, peneliti bertindak sebagai pengajar dan sebagai fasilitator.
Pada kelas eksperimen terlebih dahulu peneliti menjelaskan materi
pelajaran. Kemudian peneliti mensosialisasikan pembelajaran tipe think talk write,
lalu memberikan tugas berupa soal-soal dimana satu orang siswa mendapat satu
soal yang harus diseliesaikan. Kemudian siswa maju kedepan kelas
menyampaikan hasil jawaban dari soal yang diberikan, siswa yang tidak maju
kedepan kelas menanggapi hasil pekerjaan temannya, dan setelah diperoleh
kesepakatan (jawaban yang benar) siswa menuliskan hasil dari penyelesaian soal
tersebut.
Pertemuan pertama hari selasa tanggal 11 Mei 2010. Pada pertemuan ini
peneliti memberikan tes awal (pretest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
40
41
41
yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum dilakukan
pembelajaran.
Pertemuan kedua hari jum’at tanggal 14 Mei 2010. Pada pertemuan ini
siswa tidak dapat menyelesaikan soal tepat waktu sehingga tidak seluruh siswa
(hanya 26 siswa) yang maju kedepan kelas menyampaikan hasil jawaban dari soal
yang diberikan. Siswa tidak dapat menyelesaikan soal tepat waktu dikarenakan
hanya sedikit siswa yang mempunyai buku pelajaran (buku paket) dan sehingga
untuk mengerjakan soal yang diberikan mereka bergantian meminjam buku
pelajaran dari temannya, juga dikarenakan siswa masih banyak yang tidak benar-
benar berusaha mempelajari dan menyelesaikan soal yang ada, akibatnya perlu
tambahan waktu untuk dapat menyelesaikannya. Konsekuensi dari hal tadi adalah
waktu untuk membahas berkurang banyak.
Pertemuan ketiga hari selasa tanggal 18 Mei 2010. Pada pertemuan ini
pembelajaran berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Siswa membaca
nilai hambatan pada resistor berdasarkan warna gelang pada resistor tersebut.
Pertemuan keempat hari jum’at tanggal 21 Mei 2010. Pada pertemuan ini
proses pembelajaran berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Pertemuan kelima hari selasa tanggal 25 Mei 2010. Pada pertemuan ini
peneliti memberikan tes akhir (posttest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pemberian tes akhir dilakukan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah
mengikuti pembelajaran.
42
42
1. Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Awal Siswa
Kemampuan awal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengetahuan
awal yang dimiliki siswa sebelum diberi pembelajaran hukum Ohm tentang kuat
arus dan hambatan. Kemampuan awal diperoleh melalui tes, baik itu kelas
eksperimen maupun kelas kontrol. Kemampuan awal yang dimaksud merupakan
kemampuan siswa sebelum guru memberikan pembelajaran kepada siswa baik itu
pembelajaran dengan tipe think talk write maupun pembalajaran konvensional.
Skor hasil tes awal yang merupakan kemampuan awal siswa sebelum
mengikuti pembelajaran pada materi hukum Ohm tentang kuat arus dan hambatan
dapat dilihat pada lampiran C. Analisis data awal digunakan untuk mengetahui
keadaan awal sampel apakah berasal dari keadaan yang sepadan atau sama. Pada
tahap ini analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Rata-rata (_
x ) dan Simpangan Baku ( s ) Skor Tes Awal
Hasil perhitungan rata-rata (_
x ) dan simpangan baku (s ) skor tes awal
kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1
Rata-rata (_
x ) dan Simpangan Baku ( s ) Hasil Tes Awal (Pretest)
Kelas Rata-rata (_
x ) Simpangan Baku ( s )
Eksperimen 9,75 3,16
Kontrol 9,64 2,66
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa rata-rata skor kemampuan awal
kelas eksperimen sebesar 9,75 dan kelas kontrol sebesar 9,64. Ini berarti bahwa
kemampuan awal siswa dua kelompok tersebut sebelum melaksanakan
43
43
pembelajaran relatif sama. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
C.
Apabila rata-rata hasil tes awal pada tabel 4.1 diatas dirubah kedalam
bentuk grafik, diperoleh hasil sebagai berikut:
Grafik 4.1 Rata-rata Hasil Tes Awal (Pretest)
0
2
4
6
8
10
Rat
a-ra
ta
Eksp Kontrol
PRETEST
b. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data hasil tes siswa
berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan ketentuan perhitungan statistik
mengenai uji normalitas data dengan taraf kepercayaan α = 0,05, jika hitung2χ ≤
tabel2χ maka data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas tes awal untuk kedua
kelompok dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Skor Tes Awal
Kelas hitung
2χ dk tabel2χ Kesimpulan
Eksperimen Kontrol
1,5139 7,981
5 5
11,070 11,070
Normal Normal
44
44
Dari tabel 4.2 menunjukkan nilai hitung2χ data tes awal untuk kelas
ekeperimen dan kelas kontrol lebih kecil dari tabel2χ . Berdasarkan ketentuan
pengujian normalitas dengan menggunakan uji kecocokan (Chi-kuadrat) dapat
disimpulkan bahwa masing-masing kelas untuk data tes awal pada kedua
kelompok berdistribusi normal pada taraf kepercayaan α = 0,05, karena hitung2χ <
tabel2χ . Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.
c. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah data pada kedua kelas
sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Berdasarkan ketentuan
perhitungan statistik (lampiran C) tentang uji homogenitas dengan taraf
kepercayaan α = 0,05, jika Fhitung < Ftabel maka varians dua kelompok data adalah
homogen. Hasil uji homogenitas varians tes awal untuk kelas eksperimen dan
kelas kontrol pada taraf kepercayaan α = 0,05 dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Skor Tes Awal
Tes Fhitung dk Ftabel Kesimpulan
Tes Awal 1,41 (40;34) 1,74 Homogen
Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa varians kedua kelompok data (kelas
eksperimen dan kelas kontrol) pada tes awal adalah homogen, karena Fhitung <
Ftabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.
d. Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas, maka kedua kelompok
data tes awal adalah normal dan homogen. Dengan demikian uji kesamaan dua
45
45
rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk data tes awal dapat
menggunakan uji-t. Hipotesis statistik yang diuji dalam perhitungan uji-t untuk tes
awal adalah:
H0 = Hipotesis pembanding, rata-rata skor kelas eksperimen dan kelas kontrol
adalah sama.
Ha = Hipotesis kerja, rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar dari rata-rata
skor kelas kontrol
Hasil uji-t tes awal dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Skor Tes Awal
Tes thitung dk ttabel Kesimpulan
Tes Awal 0,5 60 1,67 thitung < ttabel
Ho diterima
Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil analisis uji-t mengenai
kemampuan awal siswa (Lampiran C) menunjukkan bahwa thitung < ttabel, maka H0
diterima dan Ha ditolak, berarti rata-rata skor kelas eksperimen dan kelas kontrol
adalah sama. Dengan kata lain bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol
mempunyai kemampuan awal yang sama dengan taraf kepercayaan α = 0,05,
karena thitung < ttabel yaitu 0,5 < 1,67.
Berdasarkan analisis ini, maka dapat dikatakan bahwa kedua kelompok
sampal dalam keadaan sama. Karena kedua kelas sama-sama belum melaksanakan
pembelajaran, sehingga pada tahap selanjutnya dapat dilaksanakan pembelajaran
pada masing-masing kelas, dimana kelas eksperimen diberi pembelajaran tipe
think talk write dan pada kelas kontrol diberi pembelajaran konvensional.
46
46
2. Deskripsi dan Analisis Data Kemampuan Akhir Siswa
Kemampuan akhir siswa dalam penguasaan materi hukum Ohm tentang
kuat arus dan hambatan, merupakan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran. Kemampuan akhir diperoleh melalui tes akhir, pelaksanaan tes
akhir dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran. Tes akhir digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
pembelajaran tipe think talk write. Skor hasil tes akhir dapat dilihat pada lampiran
C. Pada tahap ini analisis yang dilakukan sebagai berikut.
a. Rata-rata (_
x ) dan Simpangan Baku ( s ) Skor Tes Akhir
Hasil perhitungan rata-rata (_
x ) dan simpangan baku (s ) skor tes akhir
kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5
Rata-rata (_
x ) dan Simpangan Baku ( s ) Hasil Tes Akhir (Postest)
Kelas Rata-rata (_
x ) Simpangan Baku ( s )
Eksperimen 20,83 5,30
Kontrol 21,04 2,43
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dibandingkan dengan kemampuan awal
siswa (tabel 4.1), terdapat peningkatan hasil belajar pada kemampuan akhir siswa
setelah diberikan pembelajaran. Kelas eksperimen memperoleh rata-rata skor
20,83 dibandingkan dengan skor tes awal, maka ada peningkatan rata-rata skor
sebesar 11,08. Untuk kelas kontrol memperoleh rata-rata skor sebesar 21,04
berarti terjadi peningkatan rata-rata skor sebesar 11,40. Perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran C.
47
47
Apabila rata-rata hasil tes awal pada tabel 4.5 diatas dirubah kedalam
bentuk grafik, diperoleh hasil sebagai berikut:
Grafik 4.2 Rata-rata Hasil Tes Akhir (Posttest)
0
5
10
15
20
25
Rat
a-ra
ta
Eksp Kontrol
Posttest
b. Uji Normalitas
Berdasarkan ketentuan perhitungan statistik (lampiran C) mengenai uji
normalitas data dengan taraf kepercayaan α = 0,05, jika hitung2χ ≤ tabel
2χ maka
data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas tes akhir untuk kedua kelompok
dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Skor Tes Akhir
Kelas hitung
2χ dk tabel2χ Kesimpulan
Eksperimen Kontrol
1,5139 7,981
5 5
11,070 11,070
Normal Normal
Dari tabel 4.6 menunjukkan nilai hitung2χ data tes akhir untuk kelas
ekeperimen dan kelas kontrol lebih kecil dari tabel2χ . Berdasarkan ketentuan
48
48
pengujian normalitas dengan menggunakan uji kecocokan (Chi-kuadrat) dapat
disimpulkan bahwa masing-masing kelas untuk data tes akhir pada kedua
kelompok berdistribusi normal pada taraf kepercayaan α = 0,05, karena hitung2χ <
tabel2χ . Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.
c. Uji Homogenitas
Berdasarkan ketentuan perhitungan statistik (lampiran C) tentang uji
homogenitas dengan taraf kepercayaan α = 0,05, jika Fhitung > Ftabel maka Ho
ditolak Ha diterima maka kedua varians tidak sama/tidak homogen. Hasil uji
homogenitas varians tes akhir untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf
kepercayaan α = 0,05 dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Skor Tes Akhir
Tes Fhitung dk Ftabel Kesimpulan
Tes Akhir 4,76 (40;34) 1,74 Tidak Homogen
Pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa varians kedua kelompok data (kelas
eksperimen dan kelas kontrol) pada tes akhir tidak homogen, karena Fhitung > Ftabel.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.
d. Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa data hasil belajar
fisika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdidtribusi normal dan tidak
homogen. Dengan demikian uji kesamaan dua rata-rata antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol untuk data tes akhir menggunakan uji-t semu. Hipotesis statistik
yang diuji dalam perhitungan uji-t untuk tes akhir adalah:
49
49
H0 : µ1 = µ2 : Hipotesis pembanding, rata-rata skor kelas eksperimen kurang
dari atau sama dengan rata-rata skor kelas kontrol.
Ha : µ1 ≠ µ2 : Hipotesis kerja, rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar
daripada rata-rata skor kelas kontrol
Hasil uji-t tes awal dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Skor Tes Akhir
Tes thitung ttabel Kesimpulan
Tes Akhir - 0,2165 2,0236 - ttabel > t’ < ttabel
H0 ditolak
Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil analisis uji-t mengenai kemampuan akhir
siswa (Lampiran C) menunjukkan bahwa - ttabel > t’ < ttabel ( 0236,2− > 2165,0− <
0236,2 ) maka H0 ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti rata-rata skor kelas
eksperimen secara signifikan lebih besar daripada rata-rata skor kelas kontrol.
3. Deskripsi dan Analisis Data Hasil Observasi
Observasi dilakukan dikelas eksperimen untuk melihat aktifitas siswa
selama proses belajar dengan menggunakan pembelajaran tipe think talk write
pada materi hukum Ohm tentang kuat arus dan hambatan. Data hasil observasi
hanya digunakan sebagai data pelengkap untuk memperkuat hasil penelitian.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada kelas eksperimen selama
pembelajaran berlangsung diperoleh data hasil observasi aktivitas belajar siswa
sebagai berikut:
a. Pada pembelajaran 1, rata-rata persentase aktivitas siswa pada kegiatan think
70,28%, kegiatan talk 54,23%, dan kegiatan talk 59,43%.
50
50
b. Pada pembelajaran 2, rata-rata persentase aktivitas siswa pada kegiatan think
57,74%, kegiatan talk 68,57%, dan kegiatan talk 68,57%.
c. Pada pembelajaran 3, rata-rata persentase aktivitas siswa pada kegiatan think
68,57%, kegiatan talk 51,43%, dan kegiatan talk 70,28%.
Jadi rata-rata aktivitas siswa pada kegiatan think 65,53% termasuk kriteria
baik, kegiatan talk 58,08% termasuk kriteria cukup, dan kegiatan talk 66,09%
termasuk kriteria baik. Dan secara keseluruhan rata-rata aktivitas pembelajaran
tipe think talk write adalah 63,23% termasuk kriteria baik.
B. Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil uji normalitas data awal menunjukkan bahwa sampel
berdistribusi normal. Kemudian uji homogenitas menunjukkan bahwa sampel
berasal dari populasi yang variannya sama atau homogen. Dengan demikian uji
hipotesis dapat dilakukan dengan uji-t. Uji-t pada data awal thitung < ttabel yaitu 0,5
< 1,67 maka H0 diterima berarti kedua rata-rata skor tes awal antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Kemudian kedua kelompok diberikan
pembelajaran yang berbeda, yaitu kelompok eksperimen diberi pembelajaran
dengan pembelajaran think talk write sedangkan kelompok eksperimen diberi
perlakuan dengan pembelajaran konvensional.
Setelah dilakukan pembelajaran pada kelompok ekperimen menggunakan
pembelajaran think talk write dan kelompok kontrol dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional, tidak terlihat bahwa hasil belajar pada kelompok
eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata
51
51
skor pada kelas eksperimen sebesar 20,83 dibandingkan dengan skor tes awal,
maka ada peningkatan sebesar 11,08. Untuk kelas kontrol memperoleh rata-rata
skor sebesar 21,04 berarti terjadi peningkatan sebesar 11,40. Hasil dari tes hasil
belajar kedua kelompok di lakukan uji normalitas, uji kesamaan dua varians, dan
uji hipotesis. Dari uji normalitas dan uji kesamaan dua varians menunjukkan
bahwa kedua kelompok berdistribusi normal tetapi tidak homogen.
Berdasarkan uji kesamaan dua rata-rata diperoleh data mengenai
kemampuan akhir siswa bahwa kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol berbeda secara signifikan pada taraf kepercayaan α = 0,05 karena – ttabel >
t’ < ttabel yaitu – 2,0236 > - 0,2165 < 2,0236. Hal ini menunjukkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima, berarti rata-rata skor kelas eksperimen secara signifikan
lebih besar daripada rata-rata kelas kontrol. Dengan kata lain ada pengaruh
pembelajaran tipe think talk write terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X MA
Al-Muhajirin Tugumulyo tahun pelajaran 2009/2010.
Berdasarkan analisis hasil penelitian, kita ketahui bahwa hasil belajar kelas
eksperimen tidak lebih baik dari kelas kontrol. Hal ini mungkin disebabkan oleh
hal-hal sebagai berikut:
1. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru
pada kelas yang diajar dengan pembelajaran think talk write belum efektif. Hal
ini dikarenakan siswa yang masih banyak yang tidak benar-benar berusaha
mempelajari dan menyelesaikan soal yang ada, akibatnya perlu tambahan
waktu untuk dapat menyelesaikannya. Konsekuensi dari hal tadi adalah waktu
untuk membahas berkurang banyak.
52
52
2. Adanya anggapan dari siswa bahwa peneliti tidak benar-benar akan memberi
nilai yang berpengaruh terhadap hasil belajar mereka mengakibatkan siswa
tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran.
3. Siswa masih terbiasa menggunakan metode ekspositori (siswa hanya berlaku
sebagai penerima informasi yang disampaikan oleh guru sehingga siswa
bergantung sekali dengan guru untuk memahami maupun memecahkan
masalah yang ditemui, sedangkan pada pembelajaran tipe think tal write siswa
dituntut aktif berinteraksi dalam pembelajaran untuk memahami dan
menyelesaikan masalah yang ditemui.
53
53
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan dari hasil analisis data terhadap sampel yang telah ditentukan,
maka dapat diambil suatu simpulan, dari perhitungan akhir ternyata - ttabel > thitung
< ttabel (- 2,0236 > - 0,2165 < 0,0236) jadi berada diluar penerimaan Ho. Hal ini
berarti hipotesis yang berbunyi ”Ada pengaruh pembelajaran think talk write
terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X Madrasah Aliyah Al-Muhajirin
Tugumulyo tahun pelajaran 2009/2010” diterima kebenarannya.
B. Saran
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbang pemikiran sebagai
usaha untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang pendidikan terutama pada
bidang pendidikan fisika. Saran yang dapat diberikan peneliti sehubungan dengan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya seorang guru memiliki metode dan teknik yang tepat dan variatif
dalam menyampaikan pelajaran sehingga siswa akan menyenangi pelajaran,
dengan demikian apabila siswa sudah senang otomatis pelajaran yang
dijelaskan akan mudah mereka terima dan pahami.
2. Bagi siswa yang diberi pembelajaran think talk write hendaknya dapat lebih
meningkatkan cara belajar guna memperolah hasil belajar yang lebih baik.
53
54
54
3. Setiap kegiatan pembelajaran hendaknya memperhatikan alokasi waktu yang
tepat pada tiap-tiap pokok kegiatan sehingga kegiatan yang direncanakan
dapat terlaksana dengan baik.
55
55
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta:Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi
Aksara. Fikriyyah, Zakiyatul. 2007. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan
Pemacahan Masalah Matematis Siswa terhadap Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Logika Matematika melalui Belajar dalam kelompok Kecil dengan Strategi Think Talk Write pada Siswa Kelas X SMA Negeri Kudus. Skripsi. UNNES: tidak diterbitkan.
Debdikbud. 1998. Kurikulum SMP, Petunjuk Pelaksanaan Penilaian. Jakarta:
Depdikbud RI. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. http://pkab.wordpress.com/2008/04/29/model-belajar-dan-pembelajaran-
berorientasi-kompetensi-siswa/. diakses tanggal 15 Januari 2010. http://mellyirzal.blogspot.com/2008/12/strategi-pembelajaran-think-talk-
write.html. diakses tanggal 18 April 2010. http://nazwadzulfa.wordpress.com/2009/10/29/opo-ttw-tuh/. diakses tanggal 18
April 2010. http://move17.blogspot.com/2009/12/bab-ii-ttw.html. diakses tanggal 21 April
2010. Nurchayati. 2007. Keefektifan Strategi Think Talk Write berbantuan Lembar
Kerja pada Pokok Bahasan Trigonometri Kelas X SMA Negeri 1 Purwareja. Skripsi. UNNES: tidak diterbitkan.
Purwoko dan Fendi. 2007. Fisika SMA Kelas X. Yudhistira. Sardiman 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali Pers. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung:Tarsito. Sudjana dan Ibrahim. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:Sinar
Baru Algensindo.
55
56
56
Sukasno. 2006. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bahan Ajar Dosen STKIP PGRI Lubuklinggau.
Sumiati dan Asra. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Supriyanto. 2004. Fisika 1 untuk SMA kelas X. Jakarta:Erlangga. Suryabrata, Sumadi. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta:Rajagrafindo Persada. Tim Penyusun Pedoman Penulisan Makalah dan Skripsi STKIP PGRI. 2009.
Pedoman Penulisan Makalah dan Skripsi Mahasiswa STKIP PGRI Lubuklinggau. Lubuklinggau: STKIP PGRI Lubuklinggau.
57
57
LAMPIRAN A
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1
Kelas Eksperimen
Satuan Pendidikan : MA Al-Muhajirin Tugumulyo
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / 2
Standar kompetensi : 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian
masalah dan berbagai produk teknologi.
Kompetensi Dasar : 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup
sederhana (satu loop).
Indikator : - Menemukan hubungan antara tegangan, hambatan dan kuat arus
- Menghitung arus listrik, hambatan, dan beda potensial.
- Menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan
listrik.
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
A. Materi Pembelajaran
Hukum Ohm tentang Kuat Arus dan Hambatan
B. Metode Pembelajaran
Metode : Diskusi dan informasi
Model : Think Talk Write
C. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, memeriksa absensi siswa.
b. Guru menyampaikan indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini.
c. Guru menginformasikan mengenai model pembelajaran yang di gunakan adalah
model pembelajaran Think Talk Write, yaitu dalam pembelajaran siswa mendapatkan
satu soal dan secara individu siswa di harapkan mencari jawaban dari soal yang
diberikan (think), setelah mendapatkan jawaban siswa secara bergiliran maju ke
depan kelas menyampaikan hasil jawabannya dan siswa yang tidak maju
menanggapai jawaban dari temannya yang maju (talk), setelah memperoleh
58
58
kesepakatan siswa menuliskan hasilnya di papan tulis dan di buku mereka masing-
masing (write).
d. Guru memberikan apersepsi
• Mengapa bola lampu yang dihubungkan dengan baterai dapat menyala?
e. Guru menyusun tempat duduk siswa berdasarkan nomor urut absen
f. Guru membagikan soal kepada siswa, satu siswa satu soal
2. Kegiatan Inti
a. Kegiatan think (10 menit)
Secara individu siswa di harapkan mencari jawaban dari soal yang diberikan.
b. Kegiatan talk (155 menit)
Setelah mendapatkan jawaban siswa di harapkan maju ke depan kelas menyampaikan
hasil jawabannya dan siswa yang tidak maju menanggapai jawaban dari temannya
yang maju.
c. Kegiatan write
Setelah memperoleh kesepakatan siswa menuliskan hasilnya.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
Guru dan siswa menarik kesimpulan dari materi yang di sampaikan pada hari ini.
D. Media dan Sumber Belajar
Media : Soal buatan guru untuk siswa.
Sumber : Buku Fisika kelas X yang relevan
E. Penilaian
Siswa mengerjakan soal yang di berikan.
Soal
1. Mengapa suatu benda dikatakan bermuatan listrik negatif?
2. Mengapa benda dikatakan bermuatan listrik positif?
3. Mengapa benda dikatakan bermuatan netral?
4. Bermuatan apakah A, B, dan C jika muatan A dan B tolak menolak, muatan A dan C tarik
menarik, muatan D ditarik C sedangkan D bermuatan negatif?
5. Apakah definisi dari kuat arus listrik?
6. Jelaskan tentang aliran arah arus listrik!
7. Besarnya arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir setiap detik. Tuliskan secara
matematis pernyataan tersebut!
59
59
8. Arus listrik sebesar 0,5 A mengalir pada kawat penghantar selama 120 sekon. Berapakah
besar muatan yang mengalir pada kawat tersebut?
9. Dalam waktu 120 sekon berapakah arus listrik dari suatu rangkaian yang dilewati muatan
sebesar 60 C?
10. Muatan sebesar 60 C dialiri arus sebesar 0,5 A. Berapa waktu yang diperlukan muatan
tersebut ?
11. Dalam waktu 30 menit mengalir muatan sebesar 450 C. Berapa besar kuat arusnya?
12. Sebuah kawat listrik dialiri arus 250 mA, berapa coulomb muatan yang melewati kawat
dalam waktu 1800 sekon?
13. Arus listrik yang mengalir pada sebuah rangkaian 0,25 A. Berapa waktu yang diperlukan
oleh muatan sebesar 45 x 107 µC untuk melewati rangkaian listrik tersebut?
14. Bagaimanakah hubungan antara tegangan listrik dengan kuat arus listrik? Jelaskan!
15. Selain tegangan, faktor apakah yang menyebabkan besar kecilnya arus listrik?
16. Tuliskan bunyi hukum Ohm dan tuliskan persamaannya secara matematis!
17. Sebuah hambatan 72 Ω dihubungkan dengan tegangan 24 volt. Berapa kuat arusnya?
18. Sebuah baterai 3 V dirangkai dengan sebuah bola lampu. Kuat arus listrik yang terukur
adalah 40 mA. Berapakah hambatan listrik bola lampu tersebut?
19. Sebuah resistor 10 Ω dilewati oleh kuat arus listrik sebesar 50 mA, berapakah beda potensial
antara ujung-ujung resistor tersebut!
20. Sebutkan fungsi dari alat ukur amperemeter!
21. Sebutkan fungsi dari alat ukur voltmeter!
22. Sebutkan fungsi dari alat ukur voltmeter!
23. Apa yang dimaksud dengan daya hantar atau konduktivitas? berikan contohnya!
24. Apa yang dimaksud dengan konduktor? berikan contohnya!
25. Apa yang dimaksud dengan isolator? berikan contohnya!
26. Apa yang dimaksud dengan semikonduktor? berikan contohnya!
27. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya hambatan listrik!
28. Jelaskan nilai hambatan kawat jika panjang kawat semakin panjang!
29. Jelaskan nilai hambatan kawat, jika diameter kawat semakin panjang!
30. Jika nilai hambatan suatu kawat penghantar dipengaruhi oleh panjang kawat, diameter kawat,
dan jenis kawat . Tuliskan persamaan dari hambatan kawat tersebut!
31. Seutas kawat panjangnya 2 meter dengan luas penampang kawat 5 x 10-4 m2, dan hambat
jenis kawat 1,5 x 10-4 Ω.m, berapa besar hambatan kawat tersebut?
32. Kawat tembaga dengan panjang 10 m, diameternya 4 mm dan memiliki hambat jenis 3,14 x
10-5. Berapa besar hambatan kawat tembaga tersebut?
60
60
33. Seutas kawat panjangnya 100 m, diameternya 2 mm, dan hambat jenisnya 6,28 x 10-8 Ω.m.
Bepakah hambatan kawat tersebut?
34. Hitunglah hambatan sebuah kawat aluminium yang panjangnya 20 cm dan luas
penampangnya 1,0 x 10-3 m2. =ρ 2,65 x 10-8 Ω.m.!
35. Berapakah luas penampang yang panjangnya 200 m, hambatan jenisnya 0,02 ohm.m dan
memiliki hambatan 4Ω?
36. Seutas kawat panjangnya 2 meter dialiri arus 1 A ketika diberi beda potensial 2 V pada
ujung-ujungnya. Hitung hambat jenis bahan kawat jika luas penampangnya 4 x 10-7 m2!
Jawaban Soal
1. Benda dikatakan bermuatan listrik negatif jika benda memiliki muatan negatif yang lebih
banyak (benda kelabihan elektron).
2. Benda dikatakan bermuatan listrik positif jika benda memiliki muatan positif yang lebih
banyak (benda kelebihan proton).
3. Benda dikatakan bermuatan netral jika benda memiliki muatan negatif dan muatan positif
yang sama.
4. A dan B tolak menolak berarti memiliki muatan yang sama, A dan C tarik menarik berarti
memiliki muatan yang berbeda, D bermuatan negatif ditarik oleh C, berarti C memiliki
muatan positif, A dan C tarik menarik berarti A memiliki muatan negatif, A dan B tolak
menolak berarti B memiliki muatan negatif. Jadi muatan A adalah negatif, muatan B negatif,
dan muatan C positif.
5. Arus listrik adalah arah aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah.
6. Arus listrik mengalir dari suatu rangkaian yang berpotensial tinggi menuju potensial rendah.
7. Pernyataan secara matematis dari arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir
setiap detik adalah: t
QI =
8. Diketahui: I = 0,5 A; t = 120 sekon
Ditanya: Q = ….
Jawab: CsekonAtIQt
QI 60 120. 5,0. ===⇒=
9. Diketahui: t = 120 sekon; Q= 60 C
Ditanya: I = ….
Jawab: Asekon
C
t
QI 5,0
120
60 ===
10. Diketahui: Q = 60 C; I = 0,5 A
61
61
Ditanya: t = ….
Jawab: sekonA
C
I
Qt 120
5,0
60 ===
11. Diketahui: t = 30 menit = 1800 detik; Q = 450 C
Ditanya: I = ….
Jawab: Asekon
C
t
QI 25,0
1800
450 ===
12. Diketahui: I = 250 mA = 250 x 10-3 A; t = 1800 sekon
Ditanya: Q = ….
Jawab: Q = I.t = 250 x 10-3 A . 1800 sekon = 450 C
13. Diketahui: I = 0,25 A; Q = 45 x 107 µC = 450 C
Ditanya: t = ….
Jawab: sekonA
C
I
Qt 1800
25,0
450 ===
14. Hubungan antara tegangan listrik dengan kuat arus listrik adalah berbanding lurus, semakin
besar tegangan listrik, semakin besar pula kuat arus listrik yang mengalir.
15. Faktor lain yang menyebabkan besar kecilnya arus listrik adalah hambatan listrik.
16. Bunyi hukum Ohm adalah kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan
beda potensial antara ujung-ujung penghantar.
17. Diketahui: R = 72 Ω; V = 24 V
Ditanya: I = ….
Jawab: AV
R
VI 3,0
72
24 =Ω
==
18. Diketahui: V = 3 V; I = 40 mA = 4 x 10-3 A
Ditanya: R = ….
Jawab: Ω=Ω=== − 4501075,0 104
3 33
xAx
V
I
VR
19. Diketahui: R = 10 Ω; I = 50 mA = 50 x 10-3 A
Ditanya: V = ….
Jawab: V = I.R = 50 x 10-3 A x 10 Ω = 50 x 10-2 V = 0,5 V
20. Fungsi alat ukur amperemeter adalah untuk mengukur kuat arus listrik.
21. Fungsi alat ukur oltmeter adalah untuk mengukur beda potensial.
22. Fungsi alat ukur ohmmeter adalah untuk mengukur hambatan.
23. Daya hantar adalah kemampuan suatu zat untuk menghantarkan arus listrik.
62
62
24. Konduktor adalah bahan yang mudah menghantarkan arus listrik. Contohnya besi, baja,
aluminium, dan tembaga.
25. Isolator adalah bahan yang sukar menghantarkan arus listrik. Contohnya kayu, karet, plastik,
dan kain.
26. Semikonduktor adalah bahan yang bisa berfungsi sebagai isolator dan konduktor. Contohnya
germanium dan silikon.
27. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya hambatan listrik adalah panjang kawat, diameter
kawat, dan jenis kawat.
28. Semakin panjang kawat, nilai hambatan kawat akan semakin besar.
29. Semakin besar diameter kawat nilai hambatan kawat semakin kecil.
30. Besar hambatan kawat dirumuskan dengan: A
Rlρ=
31. Diketahui: l = 2 m; A = 5 x 10-4 m2; ρ = 1,5 x 10-4 Ωm
Ditanya R = ….
Jawab: Ω=Ω=Ω== −
−
−− 6,0
105
103
105
2105,1
24
24
244
mx
mx
mx
mmx
AR
lρ
32. Diketahui: l = 10 m; d = 4 mm = 4 x 10-3 m; ρ = 3,14 x 10-5 Ωm
Ditanya: R = ....
Jawab: A
Rlρ=
⇒ A = 262626232
1056,124
1024,50
4
)1016(14,3
4
)104(14,3
4mx
mxmxmxd −−−−
====π
Ω=Ω=Ω=Ω= −
−
−− 25105,2
1056,12
1014,31
1056,12
101014,3 1
26
25
265 x
mx
mx
mx
mmxR
33. Diketahui: l = 100 m; d = 2 mm = 2 x 10-3 m; ρ = 6,28 x 10-8 Ωm
Ditanya: R = ....
Jawab: A
Rlρ=
⇒ A = 262626232
1014,34
1056,12
4
)104(14,3
4
)102(14,3
4mx
mxmxmxd −−−−
====π
Ω=Ω=Ω=Ω= −−
−
−− 210200
1014,3
10628
1014,3
1001028,6 2
26
28
268 x
mx
mx
mx
mmxR
34. Diketahui: l = 20 cm = 0,2 m; A = 1 x 10-3 m2; ρ = 2,65 x 10-8 Ωm
Ditanya: R = ....
63
63
Jawab: A
Rlρ= = Ω=Ω=Ω −
−
−
−
−− 7
23
210
23
28 1053
101
1053
101
10201065,2 x
mx
mx
mx
mxmx
35. Diketahui: l = 200 m; ρ = 0,02 Ωm; R = 4 Ω
Ditanya: A = ....
214
20002,0 m
mm
RA =
ΩΩ== lρ
36. Diketahui: l = 2 m; I = 1 A; V = 2 V; A = 4 x 10-7 m2
Ditanya: ρ = ....
Jawab: l
RA=ρ ⇒ Ω=== 21
2
A
V
I
VR
mxm
mx Ω=Ω= −−
727
1042
)104(2ρ
64
64
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2
Kelas Eksperimen
Satuan Pendidikan : MA Al-Muhajirin Tugumulyo
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / 2
Standar kompetensi : 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian
masalah dan berbagai produk teknologi.
Kompetensi Dasar : 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup
sederhana (satu loop).
Indikator : - Mengenal resistor.
- Dapat membaca nilai hambatan resistor berdasarkan warna cincin
pada resistor.
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Materi Pembelajaran
Hukum Ohm tentang Kuat Arus dan Hambatan
B. Metode Pembelajaran
Metode : Diskusi dan informasi
Model : Think Talk Write
C. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, memeriksa absensi siswa.
b. Guru menyampaikan indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini.
c. Guru menginformasikan mengenai model pembelajaran yang di gunakan adalah
model pembelajaran Think Talk Write.
d. Guru melakukan apersepsi
o Besarnya hambatan pada resistor dapat di ketahui dari kode warna nya. Coba
sebukan kode warna dari resistor!
o Bagaimana cara membaca kode warna pada resistor?
e. Guru membagikan resistor kepada siswa
65
65
2. Kegiatan Inti
1. Kegiatan think (5 menit)
Secara individu siswa mencari nilai hambatan pada resistor berdasarkan warna
cincin-cincin yang terdapat pada resistor
2. Kegiatan talk (70 menit)
Setelah mengetahui nilai hambatan pada resistor siswa satu per satu maju ke depan
kelas menyampaikan hasil perhitungannya dan siswa yang tidak maju menanggapai
jawaban dari temannya yang maju.
3. Kegiatan write
Siswa menuliskan hasil perhitungannya di papan tulis.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika belum paham .
D. Media dan Sumber Belajar
Media : Resistor.
Sumber : Buku Fisika kelas X yang relevan
E. Penilaian
Siswa membaca nilai hambatan berdasarkan warna cincin-cincin yang terdapat pada resistor.
Kode Warna Resistor
1. Coklat, Merah, Hijau, Emas
2. Coklat, Hitam, Coklat, Emas
3. Hijau, Biru, Jingga, Emas
4. Coklat, Merah, Kuning, Emas
5. Merah, Merah, Hijau, Emas
6. Coklat, Hitam, Hijau, Emas
7. Coklat, Hitam, Hitam, Emas
8. Hijau, Biru, Kuning, Emas
9. Coklat, Merah, Jingga, Emas
10. Coklat, Abu-abu, Hitam, Emas
11. Abu-abu, Merah, Emas, Emas
12. Coklat, Merah, Coklat, Emas
13. Biru, Abu-abu, Hitam, Emas
14. Hijau, Biru, Emas, Emas
15. Merah, Ungu, Kuning, Emas
16. Jingga, Putih, Jingga, Emas
17. Merah, Merah, Kuning, Emas
18. Coklat, Hijau, Hitam, Emas
19. Abu-abu, Merah, Kuning, Emas
20. Coklat, Merah, Hitam, Emas
21. Coklat, Abu-abu, Jingga, Emas
22. Hijau, Biru, Merah, Emas
23. Jingga, Jingga, Hitam, Emas
24. Jingga, Putih, Emas, Emas
25. Hijau, Biru, Hitam, Emas
26. Kuning, Ungu, Kuning, emas
27. Biru, Abu-abu, Emas, Emas
28. Jingga, Jingga, Kuning, Emas
66
66
29. Coklat, Merah, Coklat, Emas
30. Merah, Hitam, Coklat, Emas
31. Coklat, Hitam, Emas, Emas
32. Coklat, Hijau, Kuning, Emas
33. Kuning, Ungu, Jingga, Emas
34. Putih, Hitam, Hitam, Emas
35. Kuning, Merah, Merah, Emas
36. Biru, Jingga, Merah, Emas
Nilai Hambatan Resistor
1. 12 x 105 Ω = 1200 KΩ. Toleransi 60. Nilai hambatan tersebut (1200 ± 60) KΩ
2. 100 Ω, Toleransi 5. Nilai hambatan tersebut (100 ± 5) Ω.
3. 56 x 103 Ω = 56000 Ω. Toleransi 2800. Nilai hambatan tersebut (56000 ± 2800) Ω.
4. 12 x 104 Ω = 120000 Ω = 120 KΩ. Toleransi 6. Nilai hambatan tersebut (120 ± 6) KΩ.
5. 22 x 105 Ω = 2200000 Ω = 2200 KΩ. Toleransi 110 . Nilai hambatan tersebut (2200 ± 110)
KΩ.
6. 10 x 105 Ω = 1000000 Ω = 1000 KΩ. Toleransi 50 . Nilai hambatan tersebut (1000 ± 50)
KΩ.
7. 10 Ω, Toleransi 0,5. Nilai hambatan tersebut (10 ± 0,5) Ω.
8. 56 x 104 Ω = 560000 Ω = 560 KΩ. Toleransi 28. Nilai hambatan tersebut (560 ± 28) KΩ.
9. 12 x 103 Ω = 12000 Ω. Toleransi 600. Nilai hambatan tersebut (12000 ± 600) Ω.
10. 18 Ω, Toleransi 0,75. Nilai hambatan tersebut (18 ± 0,75) Ω.
11. 82 x 10-1 Ω = 8,2 Ω, Toleransi 0,41. Nilai hambatan tersebut (8,2 ± 0,41) Ω.
12. 120 Ω, Toleransi 6. Nilai hambatan tersebut (120 ± 6) Ω.
13. 68 Ω, Toleransi 3,4. Nilai hambatan tersebut (68 ± 3,4) Ω.
14. 56 x 10-1 Ω = 5,6 Ω, Toleransi 0,28. Nilai hambatan tersebut (5,6 ± 0,28) Ω.
15. 27 x 104 Ω = 270000 Ω = 270 KΩ. Toleransi 13,5. Nilai hambatan tersebut (270 ± 13,5) KΩ.
16. 39 x 103 Ω = 39000 Ω. Toleransi 1950. Nilai hambatan tersebut (39000 ± 1950) Ω.
17. 22 x 104 Ω = 220000 Ω = 220 KΩ. Toleransi 11. Nilai hambatan tersebut (220 ± 11) KΩ.
18. 15 Ω, Toleransi 0,75. Nilai hambatan tersebut (15 ± 0,75) Ω.
19. 82 x 104 Ω = 820000 Ω = 820 KΩ. Toleransi 41. Nilai hambatan tersebut (820 ± 41) KΩ.
20. 12 Ω, Toleransi 0,6. Nilai hambatan tersebut (12 ± 0,6) Ω.
21. 18 x 103 Ω = 18000 Ω. Toleransi 900. Nilai hambatan tersebut (18000 ± 900) Ω.
22. 56 x 102 Ω = 5600 Ω. Toleransi 280. Nilai hambatan tersebut (5600 ± 280) Ω.
23. 33 Ω, Toleransi 1,65. Nilai hambatan tersebut (33 ± 1,65) Ω.
24. 39 x 10-1 Ω = 3,9 Ω, Toleransi 0,195. Nilai hambatan tersebut (3,9 ± 0,195) Ω.
25. 56 Ω, Toleransi 2,8. Nilai hambatan tersebut (56 ± 2,8) Ω.
67
67
26. 47 x 104 Ω = 470000 Ω = 470 KΩ. Toleransi 23,5. Nilai hambatan tersebut (470 ± 23,5) KΩ.
27. 68 x 10-1 Ω = 6,8 Ω, Toleransi 0,325. Nilai hambatan tersebut (6,8 ± 0,325) Ω.
28. 33 x 104 Ω = 330000 Ω = 330 KΩ. Toleransi 16,5. Nilai hambatan tersebut (330 ± 16,5) KΩ.
29. 120 Ω, Toleransi 6. Nilai hambatan tersebut (120 ± 6) Ω.
30. 20 Ω, Toleransi 1. Nilai hambatan tersebut (20 ± 1) Ω.
31. 10 x 10-1 Ω = 1 Ω, Toleransi 0,05. Nilai hambatan tersebut (1 ± 0,05) Ω.
32. 15 x 104 Ω = 150000 Ω = 150 KΩ. Toleransi 7,5. Nilai hambatan tersebut (150 ± 7,5) KΩ.
33. 47 x 103 Ω = 47000 Ω. Toleransi 2350. Nilai hambatan tersebut (47000 ± 2350) Ω.
34. 90 Ω, Toleransi 4,5. Nilai hambatan tersebut (90 ± 4,5) Ω.
35. 42 x 102 Ω = 4200 Ω. Toleransi 210. Nilai hambatan tersebut (4200 ± 210) Ω.
36. 63 x 102 Ω = 6300 Ω. Toleransi 315. Nilai hambatan tersebut (6300 ± 315) Ω.
68
68
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3
Kelas Eksperimen
Satuan Pendidikan : MA Al-Muhajirin Tugumulyo
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / 2
Standar kompetensi : 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian
masalah dan berbagai produk teknologi.
Kompetensi Dasar : 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup
sederhana (satu loop).
Indikator : - Menghitung hambatan total yan disusun seri dan yang disusun
paralel.
- Menghitung hambatan total yang disusun gabungan seri paralel
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
B. Materi Pembelajaran
Rangkaian Hambatan Listrik
C. Metode Pembelajaran
Metode : Diskusi dan informasi
Model : Think Talk Write
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
• Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, memeriksa absensi siswa.
• Guru menyampaikan indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini.
• Guru menginformasikan mengenai model pembelajaran yang di gunakan adalah
model pembelajaran Think Talk Write.
• Guru melakukan apersepsi
o Ada berapakah rangkaian hambatan listrik? Sebutkan!
• Guru mengurutkan tempat duduk siswa berdasarkan nomor absen
• Guru membagikan soal kepada siswa
• Guru membagi siswa kedalam kelompok setelah kegiatan think selesai.
2. Kegiatan Inti
• Kegiatan think
69
69
Siswa mencari jawaban dari soal yang diberikan.
• Kegiatan talk
Setelah diperoleh jawaban, siswa saling menukar ide (siswa yang ditunjuk maju ke
depan kelas).
• Kegiatan write
Siswa menuliskan hasil dari pekerjaan mereka.
3. Kegiatan Penutup
Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika belum paham.
E. Media dan Sumber Belajar
Media : Soal buatan guru
Sumber : Buku Fisika kelas X yang relevan
F. Penilaian
Siswa mengerjakan soal yang di berikan
Soal
1. Empat buah resistor R1 = 2 ohm, R2 = 3 ohm, R3 = 4 ohm, R4 = 3 ohm disusun seri dan
ujung-ujungnya dihubungkan dengan baterai 120 volt. Hitunglah:
a. hambatan pengganti
b. kuat arus yang mengalir melalui tiap-tiap resistor
c. tegangan masing-masing resistor
2. Perhatikan gambar berikut:
Hitunglah:
a. Hambatan pengganti
b. Kuat arus yang mengalir pada rangkaian
c. Beda potensial dari ujung setiap hambatan
70
70
3. Tiga buah resistor masing-masing 6 ohm, 9 ohm, 18 ohm dirangkai secara paralel dan ujung-
ujungnya dihubungkan dengan baterai 36 volt. Hitunglah:
a. hambatan pengganti
b. arus total
c. arus masing-masing resistor
4. Mengacu pada gambar, hitunglah:
a. RAC
b. I
c. I1 dan I2
d. VBC
Jawaban Soal
1. Diketahui: R1 = 2 Ω ; R2 = 3 Ω ; R3 = 4 Ω; R4
= 3 Ω; V = 120 V
Ditanya: a. RS = ....
b. I yang mengalir melalui tiap-tiap resistor = ....
c. V masing-masing resistor = ...
Jawab:
a. RS = R1 + R2 + R3 + R4
RS = 2 Ω + 3 Ω + 4 Ω + 3 Ω
RS = 12 Ω
b. AV
R
VI 10
12
120 =Ω
==
c. V1 = I.R1 = 10 A x 2 Ω = 20 V
V2 = I.R2 = 10 A x 3 Ω = 30 V
V3 = I.R3 = 10 A x 4 Ω = 40 V
V4 = I.R4 = 10 A x 3 Ω = 30 V
2. Diketahui: R1 = 2 Ω ; R2 = 3 Ω ; R3 = 4 Ω; rv
= 1 Ω; V = 18 V
Ditanya: a. RS = ....
b. I yang mengalir = ....
c. V dari ujung hambatan = ....
Jawab:
a. RS = R1 + R2 + R3
RS = 2 Ω + 3 Ω + 4 Ω
RS = 9 Ω
71
71
b. AVV
rR
VI
S
8,110
18
19
18 =Ω
=Ω+Ω
=+
=
c. V1 = I.R1 = 1,8 A x 2 Ω = 3,6 V
V2 = I.R2 = 1,8 A x 3 Ω = 5,4 V
V3 = I.R3 = 1,8 A x 4 Ω = 7,2 V
3. Diketahui: R1 = 6 Ω ; R2 = 9 Ω ; R3 = 18 Ω; V = 36 V
Ditanya: a. RP = ....
b. I total = ....
c. I masing-masing resistor = ....
Jawab:
a. ΩΩ=
ΩΩ+Ω+Ω=
Ω+
Ω+
Ω=++=
18
6
18
123
18
1
9
1
6
11111
321 RRRRP
Rp = 3Ω
b. AV
R
VI
PTotal 12
3
36 =Ω
==
c. AV
R
VI 6
6
36
11 =
Ω== ⇒ A
V
R
VI 4
9
36
22 =
Ω== ⇒ A
V
R
VI 2
18
36
33 =
Ω==
4. Diketahui: R1 = 2 Ω ; R2 = 5 Ω ; R3 = 5 Ω; R4 = 10 Ω ; R5
= 5 Ω ; R6 = 2 Ω; V = 22 V
Ditanya: a. RAC = ....
b. I = ....
c. I1 dan I2 = ....
d. VBC = ....
Jawab:
a. RAC = R1 + R2 + RParalal + R6
ΩΩ=
ΩΩ+Ω+Ω=
Ω+
Ω+
Ω=++=
10
5
10
212
5
1
10
1
5
11111
543 RRRRP
RP = 2 Ω
RAC = R1 + R2 + RP + R6
RAC = 2 Ω + 5 Ω + 2 Ω + 2 Ω
RAC = 11 Ω
b. AV
R
V
R
VI
AC
211
22 =Ω
===
72
72
c. AAxxIR
RI P 8,02
5
2
31 =
ΩΩ==
AAxxIR
RI P 4,02
10
2
42 =
ΩΩ==
d. VBC = I x RBC = 2 A x (R2 + RP + R6) = 2 A x 9 Ω = 18 V
73
73
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kelas Kontrol
Satuan Pendidikan : MA Al-Muhajirin Tugumulyo
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / 2
Standar kompetensi : 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian
masalah dan berbagai produk teknologi.
Kompetensi Dasar : 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup
sederhana (satu loop).
Indikator : - Menemukan hubungan antara tegangan, hambatan dan kuat arus
- Menghitung arus listrik, hambatan, dan beda potensial.
- Menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan
listrik.
- Dapat membaca nilai hambatan resistor berdasarkan warna cincin pada
resistor.
- Menghitung hambatan total yan disusun seri dan yang disusun paralel.
- Menghitung hambatan total yang disusun gabungan seri paralel
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
A. Materi Pembelajaran
Hukum Ohm tentang Kuat Arus dan Hambatan
B. Metode Pembelajaran
Metode : Tanya jawab, Diskusi
C. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan kesatu: 2 x 45 menit
1. Kegiatan Awal
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, memeriksa absensi siswa.
b. Guru menyampaikan indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini.
c. Guru memberikan apersepsi
Mengapa bola lampu yang dihubungkan dengan baterai dapat menyala?
74
74
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan dengan metode tanya jawab tentang hambatan listrik dan hukum
ohm.
b. Guru memberi contoh penyelesaian soal yaitu contoh soal
c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika kurang paham.
d. Guru memberikan latihan soal.
3. Kegiatan Penutup
Guru dan siswa menarik kesimpulan dari materi yang di sampaikan pada hari ini.
Pertemuan kedua: 2 x 45 menit
1. Kegiatan Awal
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, memeriksa absensi siswa.
2. Guru menyampaikan indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini.
3. Guru memberikan apersepsi
• Besarnya hambatan pada resistor dapat di ketahui dari kode warna nya. Coba
sebukan kode warna dari resistor!
• Bagaimana cara membaca kode warna pada resistor?
2. Kegiatan Inti
1. Guru membagikan resistor kepada siswa
2. Guru memberi contoh cara membaca hambatan pada resistor berdasarkan warna
cincin pada resistor
3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika kurang paham.
4. Guru memberikan latihan soal.
3. Kegiatan Penutup
Guru dan siswa menarik kesimpulan dari materi yang di sampaikan pada hari ini.
Pertemuan ketiga: 2 x 45 menit
1. Kegiatan Awal
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, memeriksa absensi siswa.
b. Guru menyampaikan indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini.
c. Guru memberikan apersepsi
o Ada berapakah rangkaian hambatan listrik? Sebutkan!
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan dengan metode tanya jawab tentang rangkaian hambatan listrik.
b. Guru membagi siswa dalam kelompok.
75
75
c. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya menjawab soal-soal yang diberikan.
d. Kelompok yang ditunjuk maju kedepan kelas menyampaikan hasil jawabannya.
e. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika kurang paham.
4. Kegiatan Penutup
Guru dan siswa menarik kesimpulan dari materi yang di sampaikan pada hari ini.
D. Media dan Sumber Belajar
Media : Resistor
Sumber Belajar : Buku Fisika kelas X yang relevan
E. Penilaian
Siswa mengerjakan latihan soal.
Latihan Soal
1. Dalam waktu 30 menit mengalir muatan sebesar 450 C. Berapa besar kuat arusnya?
2. Sebuah baterai 3 V dirangkai dengan sebuah bola lampu. Kuat arus listrik yang terukur
adalah 40 mA. Berapakah hambatan listrik bola lampu tersebut?
3. Hitunglah hambatan sebuah kawat aluminium yang panjangnya 20 cm dan luas
penampangnya 1,0 x 10-3 m2. =ρ 2,65 x 10-8 Ω.m.!
4. Seutas kawat panjangnya 2 meter dialiri arus 1 A ketika diberi beda potensial 2 V pada
ujung-ujungnya. Hitung hambat jenis bahan kawat jika luas penampangnya 4 x 10-7 m2!
5. Perhatikan gambar berikut:
Hitunglah:
a. Hambatan pengganti
b. Kuat arus yang mengalir pada rangkaian
c. Beda potensial dari ujung hambatan
6. Tiga buah resistor masing-masing 6 ohm, 9 ohm, 18 ohm dirangkai secara paralel dan ujung-
ujungnya dihubungkan dengan baterai 36 volt. Hitunglah:
a. hambatan pengganti
b. arus total
76
76
c. arus masing-masing resistor
7. Mengacu pada gambar, hitunglah:
a. RAC
b. I
c. I1 dan I2
d. VBC
Jawaban Latihan Soal
1. Diketahui: ∆t = 30 menit = 1800 detik; ∆Q = 450 C
Ditanya: I = ….
Jawab: Asekon
C
t
QI 25,0
1800
450 ==∆∆=
2. Diketahui: V = 3 V; I = 40 mA = 4 x 10-3 A
Ditanya: R = ….
Jawab: Ω=Ω=== − 4501075,0 104
3 33
xAx
V
I
VR
3. Diketahui: l = 20 cm = 0,2 m; A = 1 x 10-3 m2; ρ = 2,65 x 10-8 Ωm
Ditanya: R = ....
Jawab: A
Rlρ= = Ω=Ω=Ω −
−
−
−
−− 7
23
210
23
28 1053
101
1053
101
10201065,2 x
mx
mx
mx
mxmx
4. Diketahui: l = 2 m; I = 1 A; V = 2 V; A = 4 x 10-7 m2
Ditanya: ρ = ....
Jawab: l
RA=ρ ⇒ Ω=== 21
2
A
V
I
VR
mxm
mx Ω=Ω= −−
727
1042
)104(2ρ
5. Diketahui: R1 = 2 Ω ; R2 = 3 Ω ; R3 = 4 Ω; rv
= 1 Ω; V = 18 V
Ditanya: a. RS = ....
b. I yang mengalir = ....
c. V dari ujung hambatan = ....
Jawab:
a. RS = R1 + R2 + R3
RS = 2 Ω + 3 Ω + 4 Ω
RS = 9 Ω
77
77
b. AVV
rR
VI
S
8,110
18
19
18 =Ω
=Ω+Ω
=+
=
c. V1 = I.R1 = 1,8 A x 2 Ω = 3,6 V
V2 = I.R2 = 1,8 A x 3 Ω = 5,4 V
V3 = I.R3 = 1,8 A x 4 Ω = 7,2 V
6. Diketahui: R1 = 6 Ω ; R2 = 9 Ω ; R3 = 18 Ω; V = 36 V
Ditanya: a. RP = ....
b. I total = ....
c. I masing-masing resistor = ....
Jawab:
a. ΩΩ=
ΩΩ+Ω+Ω=
Ω+
Ω+
Ω=++=
18
6
18
123
18
1
9
1
6
11111
321 RRRRP
Rp = 3Ω
b. AV
R
VI
PTotal 12
3
36 =Ω
==
c. AV
R
VI 6
6
36
11 =
Ω== ⇒ A
V
R
VI 4
9
36
22 =
Ω== ⇒ A
V
R
VI 2
18
36
33 =
Ω==
7. Diketahui: R1 = 2 Ω ; R2 = 5 Ω ; R3 = 5 Ω; R4 = 10 Ω ; R5
= 5 Ω ; R6 = 2 Ω; V = 22 V
Ditanya: a. RAC = ....
b. I = ....
c. I1 dan I2 = ....
d. VBC = ....
Jawab:
e. RAC = R1 + R2 + RParalal + R6
ΩΩ=
ΩΩ+Ω+Ω=
Ω+
Ω+
Ω=++=
10
5
10
212
5
1
10
1
5
11111
543 RRRRP
RP = 2 Ω
RAC = R1 + R2 + RP + R6
RAC = 2 Ω + 5 Ω + 2 Ω + 2 Ω
RAC = 11 Ω
f. AV
R
V
R
VI
AC
211
22 =Ω
===
78
78
g. AAxxIR
RI P 8,02
5
2
31 =
ΩΩ==
AAxxIR
RI P 4,02
10
2
42 =
ΩΩ==
h. VBC = I x RBC = 2 A x (R2 + RP + R6) = 2 A x 9 Ω = 18 V
79
79
KISI-KISI SOAL TES UJI COBA
Nama Sekolah : MA Al-Muhajirin Tugumulyo
Mata Pelajaran : Fisika
Standar Kompetensi : 5. Menerapkan konsep kelistrikan produk teknologi
Kompetensi Dasar : 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup
sederhana (satu loop)
Materi Pelajaran
Indikator Soal Nomor Soal
Aspek Soal
Skor Soal
Hukum Ohm tentang kuat arus dan hambatan Hambatan seri
• Dapat menuliskan satuan arus listrik • Dapat menghitung muatan yang mengalir
pada suatu penghantar • Dapat menuliskan alat yang digunakan untuk
mengukur kuat arus listrik, beda potensial dan hambatan
• Dapat menuliskan rumus dari hukum Ohm • Dapat menghitung hambatan listrik jika
diketahui beda potensial dan kuat arus listrik • Dapat menghitung hambatan pada penghantar
jika diketahui diameter penghantar, panjang penghantar, dan hambatan jenis penghantar
• Dapat menggambarkan simbol dari resistor • Dapat menghitung nilai hambatan pada
resistor berdasarkan warna cincin yang ada pada resistor
• Dapat menggambarkan tiga buah resistor yang dirangkai secara seri
• Dapat menghitung hambatan, kuat arus dan tegangan pada resistor yang dirangkai secara seri
• Dapat menggambarkan tiga buah resistor yang dirangkai secara parallel
• Dapat menghitung hambatan dan kuat arus yang mengalir pada resistor yang dirangkai secara paralel
• Dapat menghitung hambatan pada resistor yang dirangkai secara seri paralel
1a
1b
2a
2b
2c 3
4a 4b
5a
5b
6a
6b 7
C2
C3
C2
C2
C3
C3
C1 C3
C1
C3
C1
C3
C3
1 4 3
1 4 5 1 4 1 8 1 7 5
Jumlah Skor Soal 45
80
80
SOAL TES UJI COBA
A. Petunjuk Mengerjakan Soal
1. Tulislah nama dan kelas pada lembar jawaban yang disediakan
2. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab
3. Kerjakan soal yang mudah terlebih dahulu
B. Soal
1. a. Tuliskan satuan SI untuk arus listrik!
b. Arus listrik sebesar 2,5 A mengalir pada kawat penghantar selama 4 menit. Berapakah
besarnya muatan yang mengalir pada kawat tersebut?
2. a. Tuliskan alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik, beda potensial dan
hambatan listrik!
b. Tuliskan rumus dari hukum Ohm!
c. Sebuah aki mobil 12 V memberikan kuat arus sebesar 2,5 mA pada rangkaian yang di
dalamnya terdapat sebuah resistor. Berapakah hambatan resistor tersebut?
3. Suatu penghantar mempunyai diameter 4 mm dan panjang 3 m. Hambatan jenis penghantar
3,14 x 10-6 Ω.m. Berapakah besar hambatan penghantar tersebut?
4. a. Gambarkan simbol dari resistor!
b. Hitunglah nilai hambatan dan toleransi dari resistor yang mempunyai cincin berwarna
kuning, abu-abu, merah dan emas!
5. a Gambarkan tiga buah resistor yang dirangkai secara seri!
b. Empat buah resistor masing-masing 8Ω, 2Ω, 6Ω, 4Ω disusun secara seri dan ujung-
ujungnya dihubungkan dengan baterai 120 V. Hitunglah hambatan pengganti resistoe
tersebut, kuat arus yang mengalir melalui tiap-tiap resistor dan tegangan masing-masing
resistor tersebut!
6. a. Gambarkan tiga buah resistor yang dirangkai secara parallel!
b. Tiga buah resistor 6Ω, 9Ω, 18Ω dirangkai secara parallel dan ujung-ujungnya
dihubungkan dengan baterai 36 V. Hitunglah hambatan pengganti dan arus masing-
masing pada resistor tersebut!
7. Hitunglah hambatan total dari rangkaian hambatan pada gambar di bawah ini!
R1 = 2Ω R2 = 3Ω R4 = 5Ω R5 = 3Ω
A B
R3 = 6Ω
81
81
KUNCI JAWABAN SOAL TES UJI COBA
1. a. Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A) (Skor 1)
b. Diketahui: I = 2,5 A
t = 4 menit = 240 detik (Skor 1)
Ditanya: Q = …. (Skor 1)
Jawab:
Q = I x t = 2,5 A x 240 detik = 600 C (Skor 2)
2. a. Alat yang digunakan untuk mengukur:
Kuat arus listrik adalah Amperemeter (Skor 1)
Beda potensial adalah Voltmeter (Skor 1)
Hambatan adalah Ohmmeter (Skor 1)
b. Rumus dari hukum Ohm adalah
IRVatauI
VR == (Skor 1)
c. Diketahui: V = 12 V
I = 2,5 mA = 2,5 x 10-3 A
Ditanya: R = ….
Jawab:
Ω=== −−
33
108,4105,2
12x
Ax
V
I
VR (Skor 4)
3. Diketahui: d = 4 mm = 4 x 10-3 m
l = 3 m
ρ = 3,14 x 10-6 Ω.m (Skor 1)
Ditanya: R = …. (Skor 1)
Jawab:
A
Rlρ= ⇒ π
4
1=A d2
23 )104)(14,3(4
1mxA −=
)1016)(14,3(4
1 26 mxA −=
4
1024,50 26 mxA
−
=
261056,12 mxA −=
82
82
Ω==Ω= −
−
−− 75,0
1056,12
1042,9
1056,12
31014,3
26
26
266
mx
mx
mx
mmxR (Skor 3)
4. a. Gambar simbol dari resistor adalah:
(Skor 1)
b. Diketahui warna cincin dari resistor
Kuning = 4
Abu-abu = 8
Merah = 102
Emas = 5%
Nilai hambatan dari resistor tersebut adalah 48 x 102 = 4800 Ω
Toleransi resistor tersebut = 240100
54800 =x
Jadi resistor tersebut memiliki hambatan 4800 Ω dengan toleransi 240 (Skor 4)
5. a.
R1 R2 R3 (Skor 1)
b. Diketahui: R1 = 8 Ω; R2 = 2 Ω; R3 = 6 Ω; R4 = 4Ω (Skor 1)
V = 120 V
Ditanya: (Skor 1)
• R = ….
• I = ….
• V = ….
Jawab:
• R = R1 + R2 + R3 + R4 = 8 Ω + 2 Ω + 6 Ω + 4 Ω = 20 Ω (Skor 1)
• AV
R
VI 6
20
120 =Ω
== (Skor 1)
• V1 = I.R1 = 6 A x 8 Ω = 48 V (Skor 1)
V2 = I.R2 = 6 A x 2 Ω = 12 V (Skor 1)
V3 = I.R3 = 6 A x 6 Ω = 36 V (Skor 1)
V4 = I.R4 = 6 A x 4 Ω = 24 V (Skor 1)
83
83
6. a.
(Skor 1)
b. Diketahui: R1 = 6 Ω; R2 = 9 Ω; R3 = 18 Ω (Skor 1)
V = 36 V
Ditanya:
• R = ….
• I = …. (Skor 1)
Jawab:
• Ω
=Ω++=
Ω+
Ω+
Ω=++=
18
6
18
123
18
1
9
1
6
11111
321 RRRR
Ω=Ω= 36
18R (Skor 2)
• AV
R
VI 6
6
36
11 =
Ω== (Skor 1)
AV
R
VI 4
9
36
23 =
Ω== (Skor 1)
AV
R
VI 2
18
36
33 =
Ω== (Skor 1)
7. Diketahui : R1 = 2 Ω; R2 = 3 Ω; R3 = 6 Ω; R4 = 5 Ω; R5 = 3 Ω (Skor 1)
Ditanya : RAB = …. (Skor 1)
Jawab:
• Ω
=Ω+=
Ω+
Ω=+=
6
3
6
12
6
1
3
1111
32 RRRP
Ω=Ω= 23
6PR (Skor 2)
• RAB = R1 + RP + R4 + R5 = 2 Ω + 2 Ω + 5 Ω + 3 Ω = 12 Ω (Skor 1)
.
84
84
KISI-KISI SOAL PRETES DAN POSTTEST
Nama Sekolah : MA Al-Muhajirin Tugumulyo
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semeter : X / 2
Standar Kompetensi : 5. Menerapkan konsep kelistrikan produk teknologi
Kompetensi Dasar : 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup
sederhana (satu loop)
Materi Pelajaran
Indikator Soal Nomor Soal
Aspek Soal
Skor Soal
Hukum Ohm tentang kuat arus dan hambatan Hambatan seri
• Dapat menuliskan satuan arus listrik • Dapat menghitung muatan yang mengalir
pada suatu penghantar • Dapat menghitung hambatan pada penghantar
jika diketahui diameter penghantar, panjang penghantar, dan hambatan jenis penghantar
• Dapat menggambarkan simbol dari resistor • Dapat menghitung nilai hambatan pada
resistor berdasarkan warna cincin yang ada pada resistor
• Dapat menggambarkan tiga buah resistor yang dirangkai secara seri
• Dapat menghitung hambatan, kuat arus dan tegangan pada resistor yang dirangkai secara seri
• Dapat menghitung hambatan pada resistor yang dirangkai secara seri paralel
1a
1b
2
3a
3b
4a
4b
5
C2
C3
C3
C1
C3
C1
C3
C3
1 4
5
1 4
1 8
5
Jumlah Skor Soal 29
85
85
SOAL PRETES DAN POSTTEST
A. Petunjuk Mengerjakan Soal
1. Tulislah nama dan kelas pada lembar jawaban yang disediakan
2. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab
3. Kerjakan soal yang mudah terlebih dahulu
B. Soal
1. a. Tuliskan satuan SI untuk arus listrik!
c. Arus listrik sebesar 2,5 A mengalir pada kawat penghantar selama 4 menit. Berapakah
besarnya muatan yang mengalir pada kawat tersebut?
2. Suatu penghantar mempunyai diameter 4 mm dan panjang 3 m. Hambatan jenis penghantar
3,14 x 10-6 Ω.m. Berapakah besar hambatan penghantar tersebut?
3. a. Gambarkan simbol dari resistor!
b. Hitunglah nilai hambatan dan toleransi dari resistor yang mempunyai cincin berwarna
kuning, abu-abu, merah dan emas!
4. a Gambarkan tiga buah resistor yang dirangkai secara seri!
b. Empat buah resistor masing-masing 8Ω, 2Ω, 6Ω, 4Ω disusun secara seri dan ujung-
ujungnya dihubungkan dengan baterai 120 V. Hitunglah hambatan pengganti resistoe
tersebut, kuat arus yang mengalir melalui tiap-tiap resistor dan tegangan masing-masing
resistor tersebut!
5. Hitunglah hambatan total dari rangkaian hambatan pada gambar di bawah ini!
R1 = 2Ω R2 = 3Ω R4 = 5Ω R5 = 3Ω
A B
R3 = 6Ω
86
86
KUNCI JAWABAN SOAL PRETES DAN POSTTEST
1. a. Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A) (Skor 1)
b. Diketahui: I = 2,5 A
t = 4 menit = 240 detik (Skor 1)
Ditanya: Q = …. (Skor 1)
Jawab:
Q = I x t = 2,5 A x 240 detik = 600 C (Skor 2)
2. Diketahui: d = 4 mm = 4 x 10-3 m
l = 3 m
ρ = 3,14 x 10-6 Ω.m (Skor 1)
Ditanya: R = …. (Skor 1)
Jawab:
A
Rlρ= ⇒ π
4
1=A d2
23 )104)(14,3(4
1mxA −=
)1016)(14,3(4
1 26 mxA −=
4
1024,50 26 mxA
−
=
261056,12 mxA −=
Ω==Ω= −
−
−− 75,0
1056,12
1042,9
1056,12
31014,3
26
26
266
mx
mx
mx
mmxR (Skor 3)
3. a. Gambar simbol dari resistor adalah:
(Skor 1)
b. Diketahui warna cincin dari resistor
Kuning = 4
Abu-abu = 8
Merah = 102
Emas = 5%
Nilai hambatan dari resistor tersebut adalah 48 x 102 = 4800 Ω
Toleransi resistor tersebut = 240100
54800 =x
87
87
Jadi resistor tersebut memiliki hambatan 4800 Ω dengan toleransi 240 (Skor 4)
4. a.
R1 R2 R3 (Skor 1)
b. Diketahui: R1 = 8 Ω; R2 = 2 Ω; R3 = 6 Ω; R4 = 4Ω (Skor 1)
V = 120 V
Ditanya: (Skor 1)
• R = ….
• I = ….
• V = ….
Jawab:
• R = R1 + R2 + R3 + R4 = 8 Ω + 2 Ω + 6 Ω + 4 Ω = 20 Ω (Skor 1)
• AV
R
VI 6
20
120 =Ω
== (Skor 1)
• V1 = I.R1 = 6 A x 8 Ω = 48 V (Skor 1)
V2 = I.R2 = 6 A x 2 Ω = 12 V (Skor 1)
V3 = I.R3 = 6 A x 6 Ω = 36 V (Skor 1)
V4 = I.R4 = 6 A x 4 Ω = 24 V (Skor 1)
5. Diketahui : R1 = 2 Ω; R2 = 3 Ω; R3 = 6 Ω; R4 = 5 Ω; R5 = 3 Ω (Skor 1)
Ditanya : RAB = …. (Skor 1)
Jawab:
• Ω
=Ω+=
Ω+
Ω=+=
6
3
6
12
6
1
3
1111
32 RRRP
Ω=Ω= 23
6PR (Skor 2)
• RAB = R1 + RP + R4 + R5 = 2 Ω + 2 Ω + 5 Ω + 3 Ω = 12 Ω (Skor 1)
88
88
LAMPIRAN B
UJI COBA SOAL FISIKA MATERI HUKUM OHM TENTANG KUAT ARUS DAN HAMBATAN
Skor Tiap Soal Skor Total
Skor Tiap Soal Skor Tiap Soal
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 Xt = Y Y2 X12 X2
2 X32 X4
2 X52 X6
2 X72 X1Y X2Y X3Y X4Y X5Y X6Y X7Y
No Kode Siswa
5 8 5 5 9 8 5 45 1 S-1 1 5 0 1 5 2 2 16 256 1 25 0 1 25 4 4 16 80 0 16 80 4 32 2 S-2 1 3 5 1 5 1 2 18 324 1 9 25 1 25 1 4 18 54 90 18 90 18 36 3 S-3 1 5 0 1 3 3 2 15 225 1 25 0 1 9 9 4 15 75 0 15 48 9 30 4 S-4 1 3 0 5 3 3 3 18 324 1 9 0 25 9 9 9 18 54 0 90 54 54 54 5 S-5 2 3 0 0 1 2 3 11 121 4 9 0 0 1 4 9 22 33 0 0 11 4 33 6 S-6 1 2 4 4 1 4 3 19 361 1 4 16 16 1 16 9 19 38 76 76 19 76 57 7 S-7 1 2 0 2 0 4 1 10 100 1 4 0 4 0 16 1 10 20 0 20 0 16 10 8 S-8 1 3 0 0 1 2 1 8 64 1 9 0 0 1 4 1 8 24 0 0 8 16 8 9 S-9 1 3 0 0 1 2 1 8 64 1 9 0 0 1 4 1 8 24 0 0 8 4 8 10 S-10 1 2 4 0 2 3 2 14 196 1 4 26 0 4 9 4 14 28 56 0 28 42 28 11 S-11 2 2 5 0 3 3 4 19 361 4 4 25 0 9 9 16 38 38 95 0 57 9 76 12 S-12 2 5 0 5 0 2 1 15 225 4 25 0 25 0 4 1 30 75 0 75 0 30 15 13 S-13 2 4 0 1 1 3 1 12 144 4 16 0 1 1 9 1 24 48 0 12 12 9 12 14 S-14 2 5 3 5 3 0 1 19 361 4 25 9 25 9 0 1 38 95 57 95 57 0 19 15 S-15 2 2 5 1 0 0 0 10 100 4 4 25 1 0 0 0 20 20 50 10 0 0 0 16 S-16 3 3 1 0 1 2 2 12 144 9 9 1 0 1 4 4 36 36 12 0 12 24 24 17 S-17 2 5 1 1 1 2 2 14 196 4 25 1 1 1 4 4 28 70 14 14 14 4 28 18 S-18 2 5 0 1 1 0 2 11 121 4 25 0 1 1 0 4 22 55 0 11 11 0 22 19 S-19 2 3 0 0 2 3 1 11 121 4 9 0 0 4 9 1 22 33 0 0 22 9 11 20 S-20 1 3 2 0 2 3 2 13 169 1 9 4 0 4 9 4 13 39 26 0 26 39 26 21 S-21 3 3 2 1 3 1 1 14 196 9 9 4 1 9 1 1 42 42 28 14 42 1 14 22 S-22 2 3 1 0 2 3 2 13 169 4 9 1 0 4 9 4 26 39 13 0 26 39 26 23 S-23 2 5 3 1 0 0 0 11 121 4 25 9 1 0 0 0 22 55 33 11 0 0 0 24 S-24 3 4 2 1 6 4 5 25 625 9 16 4 1 36 16 25 75 100 50 25 150 100 125 25 S-25 3 5 2 1 2 0 3 16 256 9 25 4 1 4 0 9 48 80 32 16 32 0 48 26 S-26 1 5 2 2 2 4 1 17 289 1 25 4 4 4 16 1 17 85 34 34 34 68 17 27 S-27 3 5 4 5 3 4 4 28 784 9 25 16 25 9 16 16 84 140 112 140 84 16 112 28 S-28 3 4 4 5 8 7 5 36 1296 9 16 16 25 64 49 25 108 144 144 180 288 252 180 29 S-29 2 3 0 1 1 0 1 8 64 4 9 0 1 1 0 1 16 24 0 8 8 0 8 30 S-30 3 2 5 5 1 0 1 17 289 9 4 25 25 1 0 1 51 34 85 85 17 0 17 Jumlah 56 107 55 50 64 67 59 458 8066 122 421 205 186 283 231 165 908 1682 1007 965 1235 843 1078
88
89
89
PERHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA TES
( ) ( )( )( ) ( ) 2222
YYNXXN
YXXYNrXY
Σ−ΣΣ−Σ
ΣΣ−Σ=
1. 22 )458( )8066( 30 )56( )122( 30
)458( )56( )908( 30
−−
−=XYr
)209764 241980( )3136 3660(
25648 27240
−−−=XYr
)32216( )524(
1592 =XYr
672,4108
1592 =XYr
39,0 =XYr (validitas rendah)
2. 22 )458( )8066( 30 )107( )421( 30
)458( )107( )1682( 30
−−
−=XYr
)209764 241980( )11449 12630(
49006 50460
−−−=XYr
)32216( )1181(
1454 =XYr
233,6168
1454 =XYr
24,0 =XYr (validitas rendah)
3. 22 )458( )8066( 30 )55( )205( 30
)458( )55( )1007( 30
−−
−=XYr
)209764 241980( )3025 6150(
25190 30210
−−−=XYr
)32216( )3125(
5020 =XYr
693,10033
5020 =XYr
50,0 =XYr (validitas sedang)
90
90
4. 22 )458( )8066( 30 )50( )186( 30
)458( )50( )965( 30
−−
−=XYr
)209764 241980( )2500 5580(
22900 28950
−−−=XYr
)32216( )3080(
6050 =XYr
189,9961
6050 =XYr
61,0 =XYr (validitas tinggi)
5. 22 )458( )8066( 30 )64( )283( 30
)458( )64( )1235( 30
−−
−=XYr
)209764 241980( )4096 8490(
29312 37050
−−−=XYr
)32216( )4394(
7738 =XYr
778,11897
7738 =XYr
65,0 =XYr (validitas tinggi)
6. 22 )458( )8066( 30 )67( )231( 30
)458( )67( )843( 30
−−
−=XYr
)209764 241980( )4489 6930(
30686 25290
−−−=XYr
)32216( )2441(
5396
−=XYr
878,8867
5396
−=XYr
61,0 −=XYr (tidak valid)
91
91
7. 22 )458( )8066( 30 )59( )165( 30
)458( )59( )1078( 30
−−
−=XYr
)209764 241980( )3481 4950(
27022 32340
−−−=XYr
)32216( )1469(
5318 =XYr
339,6879
5318 =XYr
77,0 =XYr (validitas tinggi)
92
92
MENCARI thitung
t tabel untuk α = 0,05 dan dk = 30 – 2 = 28, dengan uji satu pihak, maka diperoleh t tabel = 2,04
21
2
r
nrthitung
−
−=
21)39,0( 1
2 30 39,0
−
−=t 22
)24,0( 1
2 30 24,0
−
−=t
1521,0 1
)292,5( 39,0 1 −
=t 0576,0 1
)292,5( 24,0 2 −
=t
921,0
064,2 1 =t
971,0
270,1 2 =t
24,2 1 =t 31,1 2 =t
23)50,0( 1
2 30 50,0
−
−=t 24
)61,0( 1
2 30 61,0
−
−=t
25,0 1
)292,5( 50,0 3 −
=t 3721,0 1
)292,5( 61,0 4 −
=t
866,0
646,2 3 =t
792,0
228,3 4 =t
05,3 3 =t 08,4 4 =t
25)65,0( 1
2 30 65,0
−
−=t 26
)61,0(- 1
2 30 61,0
−
−−=t
2542,0 1
)292,5( 65,0 5 −
=t 3721,0 1
)292,5( 61,0 6 −
−=t
760,0
440,3 5 =t
792,0
228,3 6
−=t
53,4 5 =t 08,4 6 −=t
93
93
27)77,0( 1
2 30 77,0
−
−=t
5929,0 1
)292,5( 77,0 7 −
=t
638,0
075,4 7 =t
39,6 7 =t
94
94
PERHITUNGAN RELIABILITAS UJI COBA TES
NN
xx
s
22
2
)(Σ−Σ=
582,030
533,104122
3030
3136122
3030
)56(122
2
21 =−=
−=
−=s
312,130
633,381421
3030
11449421
3030
)107(421
2
22 =−=
−=
−=s
472,330
833,100205
3030
3025205
3030
)55(205
2
23 =−=
−=
−=s
072,030
333,83181
3030
2500181
3030
)50(181
2
24 =−=
−=
−=s
882,430
533,136283
3030
4096283
3030
)64(283
2
25 =−=
−=
−=s
712,230
633,149231
3030
4489231
3030
)67(231
2
26 =−=
−=
−=s
632,130
033,116165
3030
3481165
3030
)59(165
2
27 =−=
−=
−=s
27
26
25
24
23
22
21
2 ssssssssi ++++++=Σ
632,1712,2882,4072,0472,3312,1582,02 ++++++=Σ is
664,142 =Σ is
95
95
796,3530
867,1073
30
133,69928066
3030
)458(8066
)( 222
2 ==−=−
=
Σ−Σ=
NN
yy
st
∑−
−=
2
2
11 1 1
t
i
S
S
n
nr
−
=796,35
664,141
29
3011r
)41,01)(034,1(11 −=r
)59,0)(034,1(11 =r
61,011 =r
Jadi Derajad Reliabilitas Tinggi
96
96
SKOR HASIL UJI COBA YANG TELAH DIURUTKAN
MATERI HUKUM OHM TENTANG KUAT ARUS DAN HAMBATAN
Skor Tiap Soal X1 X2 X3 X5 X5 X6 X7 No Kode Siswa 5 8 5 5 9 8 5
Skor Total
1 S-28 3 4 4 5 8 7 5 36 2 S-27 3 5 4 5 3 4 4 28 3 S-24 3 4 2 1 6 4 5 25 4 S-6 1 2 4 4 1 4 3 19 5 S-11 2 2 5 0 3 3 4 19 6 S-14 2 5 3 5 3 0 1 19 7 S-2 1 3 5 1 5 1 2 18 8 S-4 1 3 0 5 3 3 3 18 9 S-26 1 5 2 2 2 4 1 17 10 S-30 3 2 5 5 1 0 1 17 11 S-1 1 5 0 1 5 2 2 16 12 S-25 3 5 2 1 2 0 3 16 13 S-3 1 5 0 1 3 3 2 15 14 S-12 2 5 0 5 0 2 1 15 15 S-10 1 2 4 0 2 3 2 14 16 S-17 2 5 1 1 1 2 2 14 17 S-21 3 3 2 1 3 1 1 14 18 S-20 1 3 2 0 2 3 2 13 19 S-22 2 3 1 0 2 3 2 13 20 S-13 2 4 0 1 1 3 1 12 21 S-16 3 3 1 0 1 2 2 12 22 S-5 2 3 0 0 1 2 3 11 23 S-18 2 5 0 1 1 0 2 11 24 S-19 2 3 0 0 2 3 1 11 25 S-23 2 5 3 1 0 0 0 11 26 S-7 1 2 0 2 0 4 1 10 27 S-15 2 2 5 1 0 0 0 10 28 S-8 1 3 0 0 1 2 1 8 29 S-9 1 3 0 0 1 2 1 8 30 S-29 2 3 0 1 1 0 1 8
Jumlah 56 107 55 50 64 67 59 458
97
97
SKOR KELOMPOK ATAS DAN KELOMPOK BAWAH
UJI COBA TES HASIL BELAJAR
MATERI HUKUM OHM TENTANG KUAT ARUS DAN HAMBATAN
A. SKOR KELOMPOK ATAS
Skor Tiap Soal X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 No Kode Siswa 5 8 5 5 9 8 5
Skor Total
1 S-28 3 4 4 5 8 7 5 36 2 S-27 3 5 4 5 3 4 4 28 3 S-24 3 4 2 1 6 4 5 25 4 S-6 1 2 4 4 1 4 3 19 5 S-11 2 2 5 0 3 3 4 19 6 S-14 2 5 3 5 3 0 1 19 7 S-2 1 3 5 1 5 1 2 18 8 S-4 1 3 0 5 3 3 3 18 9 S-26 1 5 2 2 2 4 1 17 10 S-30 3 2 5 5 1 0 1 17 11 S-1 1 5 0 1 5 2 2 16 12 S-25 3 5 2 1 2 0 3 16 13 S-3 1 5 0 1 3 3 2 15 14 S-12 2 5 0 5 0 2 1 15 15 S-10 1 2 4 0 2 3 2 14
Jumlah 28 57 40 41 47 40 39 292
B. SKOR KELOMPOK BAWAH
Skor Tiap Soal X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 No Kode Siswa 5 8 5 5 9 8 5
Skor Total
1 S-17 2 5 1 1 1 2 2 14 2 S-21 3 3 2 1 3 1 1 14 3 S-20 1 3 2 0 2 3 2 13 4 S-22 2 3 1 0 2 3 2 13 5 S-13 2 4 0 1 1 3 1 12 6 S-16 3 3 1 0 1 2 2 12 7 S-5 2 3 0 0 1 2 3 11 8 S-18 2 5 0 1 1 0 2 11 9 S-19 2 3 0 0 2 3 1 11 10 S-23 2 5 3 1 0 0 0 11 11 S-7 1 2 0 2 0 4 1 10 12 S-15 2 2 5 1 0 0 0 10 13 S-8 1 3 0 0 1 2 1 8 14 S-9 1 3 0 0 1 2 1 8 15 S-29 2 3 0 1 1 0 1 8
Jumlah 28 50 15 9 17 27 20 166
98
98
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA PEMBEDA
Skor Ideal Kelompok Atas dan Kelompok Bawah
1. 5 x 15 = 75
2. 8 x 15 = 120
3. 5 x 15 = 75
4. 5 x 15 = 75
5. 9 x 15 = 135
6. 8 x 15 = 120
7. 5 x 15 = 75
BA
BA
SISI
JSJSTK
++
=
1. 7575
2828
++=TK
37,0150
56 ==TK (sedang)
2. 120120
5057
++=TK
44,0240
107 ==TK (sedang)
3. 7575
1540
++=TK
36,0150
55 ==TK (sedang)
4. 7575
941
++=TK
33,0150
50 ==TK (sedang)
5. 135135
1747
++=TK
23,0270
64 ==TK (sukar)
6. 120120
2740
++=TK
27,0240
67 ==TK (sedang)
7. 7575
2039
++=TK
39,0150
59 ==TK (sedang)
B
A
JS
JSDP =
1. 75
2828−=DP
075
0 ==DP (sangat jelek)
2. 120
5057−=DP
05,0120
7 ==DP (jelek)
3. 75
1540−=DP
33,075
25 ==DP (cukup)
4. 75
941−=DP
47,075
32 ==DP (baik)
5. 135
1747−=DP
22,0135
30 ==DP (cukup)
6. 120
2740−=DP
11,0120
13 ==DP (jelek)
7. 75
2039−=DP
25,075
19 ==TK (cukup)
99
99 LAMPIRAN C
DATA SKOR TES AWAL KELAS EKSPERIMEN
Skor Butir Soal No Kode Siswa
1 2 3 4 5 Skor Total
1 S – 1 2 2 1 5 2 12 2 S – 2 4 2 1 4 5 16 3 S – 3 4 0 1 5 3 13 4 S – 4 3 0 1 5 2 11 5 S – 5 4 0 1 5 4 14 6 S – 6 3 1 0 5 3 12 7 S – 7 1 2 0 4 3 10 8 S – 8 4 0 1 5 3 13 9 S – 9 3 0 0 4 2 9 10 S – 10 4 0 1 6 3 14 11 S – 11 3 0 0 5 3 11 12 S – 12 2 0 1 5 4 12 13 S – 13 3 0 1 5 3 12 14 S – 14 5 0 1 3 3 12 15 S – 15 4 0 0 5 3 12 16 S – 16 3 0 0 5 3 11 17 S – 17 2 3 4 8 1 18 18 S – 18 3 0 0 3 3 9 19 S – 19 2 0 0 4 2 8 20 S – 20 2 0 1 3 2 8 21 S – 21 3 0 0 2 2 7 22 S – 22 3 2 0 1 5 11 23 S – 23 2 0 0 4 2 8 24 S – 24 2 0 1 3 2 8 25 S – 25 2 0 0 5 3 10 26 S – 26 1 0 0 4 3 8 27 S – 27 3 0 1 1 2 7 28 S – 28 2 0 1 2 1 6 29 S – 29 0 0 1 1 2 4 30 S – 30 1 0 1 4 1 7 31 S – 31 2 0 0 2 2 6 32 S – 32 1 0 1 2 2 6 33 S – 33 2 0 0 3 2 7 34 S – 34 1 0 0 2 3 6 35 S – 35 3 0 0 3 2 8 36 S – 36 1 0 1 3 2 7
Jumlah 90 12 22 136 93 353
100
100
DATA SKOR TES AWAL KELAS KONTROL
Skor Butir Soal No Kode Siswa
1 2 3 4 5 Skor Total
1 S – 1 3 2 1 5 4 15 2 S – 2 4 2 1 6 4 17 3 S – 3 3 2 1 4 3 13 4 S – 4 4 2 1 6 3 16 5 S – 5 3 0 1 4 3 11 6 S – 6 4 2 0 5 1 12 7 S – 7 2 0 1 5 3 11 8 S – 8 2 2 1 4 2 11 9 S – 9 4 1 1 5 3 14 10 S – 10 3 0 1 4 3 11 11 S – 11 2 0 1 5 3 11 12 S – 12 3 1 1 4 3 12 13 S – 13 4 0 1 5 3 13 14 S – 14 1 1 1 4 2 9 15 S – 15 3 0 1 4 3 11 16 S – 16 2 0 1 4 2 9 17 S – 17 4 1 1 5 1 12 18 S – 18 3 0 1 4 2 10 19 S – 19 3 0 1 4 2 10 20 S – 20 4 1 1 6 3 15 21 S – 21 1 1 1 4 1 8 22 S – 22 4 1 1 5 1 12 23 S – 23 2 0 0 4 1 7 24 S – 24 4 2 0 5 1 12 25 S – 25 3 1 0 6 2 12 26 S – 26 3 1 1 3 1 9 27 S – 27 4 1 1 3 1 10 28 S – 28 1 0 0 5 0 6 29 S – 29 2 1 0 6 2 11 30 S – 30 2 1 1 4 2 10 31 S – 31 2 1 1 3 2 9 32 S – 32 2 1 1 4 1 9 33 S – 33 0 0 1 4 2 7 34 S – 34 0 2 1 5 1 9 35 S – 35 2 0 1 2 1 6
Jumlah 93 30 29 156 72 380
101
101
DATA SKOR TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN
Skor Butir Soal No Kode Siswa
1 2 3 4 5 Skor Total
1 S – 1 5 5 5 8 5 28 2 S – 2 3 1 5 7 5 21 3 S – 3 3 0 4 4 3 14 4 S – 4 3 0 3 7 4 17 5 S – 5 4 4 5 7 4 24 6 S – 6 3 4 3 7 4 21 7 S – 7 3 4 3 7 4 21 8 S – 8 5 5 5 8 5 28 9 S – 9 3 0 4 4 3 14 10 S – 10 5 4 2 7 4 22 11 S – 11 4 4 4 7 5 24 12 S – 12 4 5 5 9 5 28 13 S – 13 3 5 5 8 5 26 14 S – 14 3 0 4 4 4 15 15 S – 15 5 5 4 9 5 28 16 S – 16 4 5 4 9 5 27 17 S – 17 4 5 5 8 5 27 18 S – 18 5 5 4 8 5 27 19 S – 19 4 5 5 8 5 27 20 S – 20 4 0 3 7 3 17 21 S – 21 5 5 5 9 4 28 22 S – 22 3 0 2 5 3 13 23 S – 23 5 4 5 7 4 25 24 S – 24 3 4 4 8 2 21 25 S – 25 3 0 4 6 4 17 26 S – 26 5 0 3 3 3 14 27 S – 27 3 0 5 6 3 17 28 S – 28 3 4 4 8 1 20 29 S – 29 3 4 4 2 3 16 30 S – 30 3 3 5 3 3 17 31 S – 31 2 2 2 7 2 15 32 S – 32 3 0 5 6 4 18 33 S – 33 4 5 5 7 5 26 34 S – 34 4 0 5 3 3 15 35 S – 35 3 0 4 6 3 16 36 S – 36 4 3 4 8 2 21
Jumlah 133 100 148 237 137 755
102
102
DATA SKOR TES AKHIR KELAS KONTROL
Skor Butir Soal No Kode Siswa
1 2 3 4 5 Skor Total
1 S – 1 4 3 4 5 3 19 2 S – 2 3 4 4 8 3 22 3 S – 3 4 4 5 8 3 24 4 S – 4 4 3 4 9 4 24 5 S – 5 4 2 4 8 2 20 6 S – 6 4 3 5 9 5 26 7 S – 7 4 5 5 8 2 24 8 S – 8 3 3 4 8 3 21 9 S – 9 4 4 4 6 4 22 10 S – 10 4 1 4 8 4 21 11 S – 11 3 4 4 9 2 22 12 S – 12 3 1 4 6 4 18 13 S – 13 5 0 4 7 3 19 14 S – 14 4 4 4 5 3 20 15 S – 15 3 3 4 8 2 20 16 S – 16 4 4 5 8 2 23 17 S – 17 3 3 4 8 2 20 18 S – 18 3 2 4 7 3 19 19 S – 19 3 4 4 7 2 20 20 S – 20 4 4 4 9 4 25 21 S – 21 2 1 4 5 3 15 22 S – 22 3 2 4 7 3 19 23 S – 23 4 3 4 9 4 24 24 S – 24 4 3 5 8 5 25 25 S – 25 3 2 5 9 3 22 26 S – 26 3 4 2 6 2 17 27 S – 27 4 2 5 9 3 23 28 S – 28 4 3 4 9 2 22 29 S – 29 4 3 4 7 3 21 30 S – 30 4 3 4 9 3 23 31 S – 31 4 2 4 9 3 22 32 S – 32 3 2 4 8 3 20 33 S – 33 4 3 3 6 3 19 34 S – 34 3 3 3 7 2 18 35 S – 35 4 2 4 6 3 19
Jumlah 126 99 143 265 105 738
103
103
PERHITUNGAN RATA-RATA DAN SIMPANGAN BAKU
TES AWAL KELAS EKSPERIMEN
1. Rentang (R) = Skor terbesar – Skor terkecil
= 18 – 4
= 14
2. Banyak Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log 36
= 1 + 3,3 (1,57)
= 1 + 5,181
= 6,181 = 6
3. Panjang Kelas (i) = BK
R =
6
14 = 2,33 = 3
No Kelas Interval f Nilai Tengah
(X i) X i
2 f. Xi f . Xi2
1 4 – 6 5 5 25 25 125 2 7 – 9 13 8 64 104 832 3 10 – 12 12 11 121 132 1452 4 13 – 15 4 14 196 56 784 5 16 – 18 2 17 289 34 578 6 19 – 21 0 20 400 0 0
Jumlah 36 351 3771
Rata-rata _
x = 9,75
Simpangan Baku s = 3,16
75,936
351_
==Σ
=n
fXx i
16,39643,91260
123201135756
)136.(36
)351()3771.(36
)1.(
)(. 222
==−=−
−=−Σ−Σ
=nn
fXfXns ii
104
104
PERHITUNGAN RATA-RATA DAN SIMPANGAN BAKU
TES AWAL KELAS KONTROL
1. Rentang (R) = Skor terbesar – Skor terkecil
= 17 – 6
= 11
2. Banyak Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log 35
= 1 + 3,3 (1,54)
= 1 + 5,082
= 6,082 = 6
3. Panjang Kelas (i) = BK
R =
6
11 = 1,83 = 2
No Kelas Interval f Nilai Tengah
(X i) X i
2 f. Xi f . Xi2
1 6 – 7 4 6,5 42,25 26 169 2 8 – 9 7 8,5 72,25 59,5 505,75 3 10 – 11 11 10,5 110,25 115,5 1212,75 4 12 – 13 8 12,5 156,25 100 1250 5 14 – 15 3 14,5 210,25 43,5 630,75 6 16 – 17 2 16,5 272,25 33 544,5
Jumlah 35 377,5 4312,75
Rata-rata _
x = 9,64
Simpangan Baku s = 2,66
64,935
5,337_
==Σ
=n
fXx i
0924,71190
25,14250625,150946
)135.(35
)5,377()75,4312.(35
)1.(
)(. 222
=−=−−=
−Σ−Σ
=nn
fXfXns ii
66,2=s
105
105
PERHITUNGAN RATA-RATA DAN SIMPANGAN BAKU
TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN
1. Rentang (R) = Skor terbesar – Skor terkecil
= 28 – 13
= 15
2. Banyak Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log 36
= 1 + 3,3 (1,57)
= 1 + 5,181
= 6,181 = 6
3. Panjang Kelas (i) = BK
R =
6
15 = 2,5 = 3
No Kelas Interval f Nilai Tengah
(X i) X i
2 f. Xi f . Xi2
1 13 – 15 7 14 196 98 1372 2 16 – 18 8 17 289 136 2312 3 19 – 21 6 20 400 120 2400 4 22 – 24 3 23 529 69 1587 5 25 – 27 7 26 676 182 4732 6 28 – 30 5 29 841 145 4205
Jumlah 36 750 16608
Rata-rata _
x = 20,83
Simpangan Baku s = 5,30
83,2036
750_
==Σ
=n
fXx i
30,5086,281260
562500597888
)136.(36
)750()16608.(36
)1.(
)(. 222
==−=−−=
−Σ−Σ
=nn
fXfXns ii
106
106
PERHITUNGAN RATA-RATA DAN SIMPANGAN BAKU
TES AKHIR KELAS KONTROL
1. Rentang (R) = Skor terbesar – Skor terkecil
= 26 – 15
= 11
2. Banyak Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log 35
= 1 + 3,3 (1,54)
= 1 + 5,082
= 6,082 = 6
3. Panjang Kelas (i) = BK
R =
6
11 = 1,83 = 2
No Kelas Interval f Nilai Tengah
(X i) X i
2 f. Xi f . Xi2
1 15 – 16 1 15,5 240,25 15,5 240,25 2 17 – 18 3 17,5 306,25 52,5 918,75 3 19 – 20 12 19,5 380,25 234 4563 4 21 – 22 9 21,5 462,25 193,5 4160,25 5 23 – 24 7 23,5 552,25 164,5 3865,25 6 25 – 26 3 25,5 650,25 76,5 1950,75
Jumlah 35 736,5 15698,75
Rata-rata _
x = 21,04
Simpangan Baku s = 2,43
04,2135
5,736_
==Σ
=n
fXx i
903,51190
25,54243225,549456
)135.(35
)5,736()75,15698.(35
)1.(
)(. 222
=−=−−=
−Σ−Σ
=nn
fXfXns ii
43,2=s
107
107
UJI NORMALITAS SKOR TES AWAL
KELAS EKSPERIMEN
Rata-rata _
x = 9,75
Simpangan Baku s = 3,16
Distribusi Frekuensi Skor Tes Awal Kelas Eksperimen
Kelas
Interval of Batas
Kelas
Z Ztabel L ef
e
eo
f
ff 2)( −
3,5 - 1,98 0,4761
4 – 6 5 0,1276 4,5936 0,0360
6,5 - 1,03 0,3485
7 – 9 13 0,3166 11,3976 0,2253
9,5 - 0,08 0,0319
10 – 12 12 0,3397 12,2292 0,0043
12,5 0,87 0,3078
13 – 15 4 0,1578 5,6808 0,4973
15,5 1,82 0,4656
16 – 18 2 0,0316 1,1376 0,6538
18,5 2,77 0,4972
19 – 21 0 0,0027 0,0972 0,0972
21,5 3,72 0,4999
Jumlah 36 hitumg2χ = 1,5139
tabel2χ untuk α = 0,05 dan dk = k – 1 = 6 – 1 = 5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat
070,112 =tabelχ .
hitumg2χ = 1,5139 < 070,112 =tabelχ
Karena hitumg2χ < hitumg
2χ , maka data dapat disimpulkan berdistribusi normal
108
108
UJI NORMALITAS SKOR TES AWAL
KELAS KONTROL
Rata-rata _
x = 9,64
Simpangan Baku s = 2,66
Distribusi Frekuensi Skor Tes Awal Kelas Kontrol
Kelas
Interval of Batas
Kelas
Z Ztabel L ef
e
eo
f
ff 2)( −
5,5 - 1,56 0,4406
6 – 7 4 0,1525 5,3375 0,3352
7,5 - 0,80 0,2881
8 – 9 7 0,2682 9,3870 0,6070
9,5 - 0,05 0,0199
10 – 11 11 0,2779 9,7265 0,1667
11,5 0,70 0,2580
12 – 13 8 0,1685 5,8975 0,7496
13,5 1,45 0,4265
14 – 15 3 0,0596 2,0860 0,4005
15,5 2,20 0,4861
16 – 17 2 0,0123 0,4305 5,7220
17,5 2,95 0,4984
Jumlah 35 hitumg2χ = 7,981
tabel2χ untuk α = 0,05 dan dk = k – 1 = 6 – 1 = 5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat
070,112 =tabelχ .
hitumg2χ = 7,981 < 070,112 =tabelχ
Karena hitumg2χ < hitumg
2χ , maka data dapat disimpulkan berdistribusi normal
109
109
UJI NORMALITAS SKOR TES AKHIR
KELAS EKSPERIMEN
Rata-rata _
x = 20,83
Simpangan Baku s = 5,30
Distribusi Frekuensi Skor Tes Akhir Kelas Eksperimen
Kelas
Interval of Batas
Kelas
Z Ztabel L ef
e
eo
f
ff 2)( −
12,5 - 1,57 0,4419
13 – 15 7 0,0981 3,5316 3,4063
15,5 - 1,01 0,3438
16 – 18 8 0,1738 6,2568 0,4857
18,5 - 0,44 0,1700
19 – 21 6 0,2217 7,9812 0,4918
21,5 0,13 0,0517
22 – 24 3 0,2032 7,3152 2,5455
24,5 0,69 0,2549
25 – 27 7 0,1413 5,0868 0,7196
27,5 1,26 0,3962
28 – 30 5 0,0694 2,4984 2,5048
30,5 1,82 0,4656
Jumlah 36 hitumg2χ = 10,1537
tabel2χ untuk α = 0,05 dan dk = k – 1 = 6 – 1 = 5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat
070,112 =tabelχ .
hitumg2χ = 10,1537 < 070,112 =tabelχ
Karena hitumg2χ < hitumg
2χ , maka data dapat disimpulkan berdistribusi normal
110
110
UJI NORMALITAS SKOR TES AKHIR
KELAS KONTROL
Rata-rata _
x = 21,04
Simpangan Baku s = 2,43
Distribusi Frekuensi Skor Tes Akhir Kelas Kontrol
Kelas
Interval of Batas
Kelas
Z Ztabel L ef
e
eo
f
ff 2)( −
14,5 - 2,69 0,4964
15 – 16 1 0,0271 0,9485 0,0028
16,5 - 1,87 0,4693
17 – 18 3 0,1162 4,0670 0,2799
18,5 - 1,05 0,3531
19 – 20 12 0,2660 9,3100 0,7772
20,5 - 0,22 0,0871
21 – 22 9 0,3129 10,9515 0,3477
22,5 0,60 0,2258
23 – 24 7 0,1964 6,8740 0,0023
24,5 1,42 0,4222
25 – 26 3 0,0656 2,2960 0,2159
26,5 2,25 0,4878
Jumlah 35 hitumg2χ = 1,6258
tabel2χ untuk α = 0,05 dan dk = k – 1 = 6 – 1 = 5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat
070,112 =tabelχ .
hitumg2χ = 1,6258 < 070,112 =tabelχ
Karena hitumg2χ < hitumg
2χ , maka data dapat disimpulkan berdistribusi normal
111
111 UJI HOMOGENITAS
Untuk uji homogenitas digunakan uji F dengan rumus:
terkecilVarians
terbesarVarians
s
sF ==
22
21
1. Skor tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol
a. Data: es = 3,16 dan ks = 2,66
es = Simpangan baku kelas eksperimen
ks = Simpangan baku kelas kontrol
b. Hipotesis yang akan diuji
Ho = Hipotesis pembanding, kedua varians sama/homogen
Ha = Hipotesis kerja, kedua varians tidak sama/tidak homogen
c. Nilai Fhitung
Simpangan baku kelas eksperimen lebih besar daripada simpangan baku kelas kontrol,
maka:
2
2
k
e
s
sF = = 41,1
0756,7
9856,9
)66,2(
)16,3(2
2
==
d. Nilai Ftabel
dk pembilang = n – 1 = 36 – 1 = 35 (untuk varians terbesar)
dk penyebut = n – 1 = 35 – 1 = 34 (untuk varians terkecil)
Nilai F dengan dk pembilang 35 tidak terdapat didalam tabel, maka nilai F dengan dk
pembilang 35 ditentukan dengan menggunakan dk pembilang 40 maka nilai Ftabel
menggunakan harga F yang ber dk (40;34). Jadi nilai Ftabel dengan taraf signifikan (α)
= 0,05 = 1,74.
e. Uji Hipotesis
Fhitung = 1,41 dan Ftabel = 1,74, karena Fhitung < Ftabel maka Ho diterima. Dengan
demikian kedua varians skor tes awal (kelas eksperimen dan kelas kontrol) adalah
homogen.
2. Skor tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol
a. Data: es = 5,30 dan ks = 2,43
es = Simpangan baku kelas eksperimen
ks = Simpangan baku kelas kontrol
112
112 b. Hipotesis yang akan diuji
Ho = Hipotesis pembanding, kedua varians sama/homogen
Ha = Hipotesis kerja, kedua varians tidak sama/tidak homogen
c. Nilai Fhitung
Simpangan baku kelas eksperimen lebih besar daripada simpangan baku kelas kontrol,
maka:
2
2
k
e
s
sF = = 76,4
9049,5
09,28
)43,2(
)30,5(2
2
==
d. Nilai Ftabel
dk pembilang = n – 1 = 36 – 1 = 35 (untuk varians terbesar)
dk penyebut = n – 1 = 35 – 1 = 34 (untuk varians terkecil)
Nilai F dengan dk pembilang 35 tidak terdapat didalam tabel, maka nilai F dengan dk
pembilang 35 ditentukan dengan menggunakan dk pembilang 40 maka nilai Ftabel
menggunakan harga F yang ber dk (40;34). Jadi nilai Ftabel dengan taraf signifikan (α)
= 0,05 = 1,74.
e. Uji Hipotesis
Fhitung = 4,76 dan Ftabel = 1,74, karena Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak Ha diterima.
Dengan demikian kedua varians skor tes akhir (kelas eksperimen dan kelas kontrol)
tidak homogen.
113
113 UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA
1. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Skor Tes Awal
Hipotesis yang akan diuji adalah:
Ho = Hipotesis pembanding, rata-rata skor kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah
sama.
Ha = Hipotesis kerja, rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar dari rata-rata skor kelas
kontrol.
a. Data:
_
ex = 9,75; es = 3,16; en = 36
kx_
= 9,64; ks = 2,66; kn = 35
Indeks e untuk kelas eksperimen dan indeks k untuk kelas kontrol.
b. Nilai thitung
Kedua kelompok data adalah normal dan homogen, maka menggunakan uji-t dengan
rumus:
21
_
2
_
1
11
nns
xxt
+
−= dengan
( ) ( )2
11
21
222
2112
−+−+−
=nn
snsns
Terlebih dahulu dicari simpangan baku gabungan kedua kelompok, yaitu:
( ) ( )2
11
21
222
2112
−+−+−
=nn
snsns
23536
)66,2)(135()16,3)(136( 222
−+−+−=s
69
)0756,7)(34()9856,9)(35(2 +=s
69
5704,240496,3492 +=s
69
0664,5902 =s
552,8=s
92,2=s
Setelah didapat nilai simpangan bakunya, maka dicari nilai thitung menggunakan uji-t
dengan rumus:
114
114
21
_
2
_
1
11
nns
xxthitung
+
−=
35
1
36
192,2
64,975,9
+
−=hitungt
03,003,092,2
11,0
+=hitungt
06,092,2
11,0=hitungt
)24,0(92,2
11,0=hitungt
5,022,0
11,0 ==hitungt
c. Nilai ttabel
Nilai ttabel dengan derajad kebebasan dk = en + kn - 2 = 36 + 35 – 2 = 69 dan α = 0,05.
Nilai ttabel dengan dk = 69 tersebut tidak terdapat di dalam tabel, maka nilai ttabel
ditentukan dengan menggunakan harga t yang lain yang ber-dk = 60. Jadi nilai ttabel =
1,67.
d. Uji Hipotesis
thitung = 0,5 dan ttabel = 1,67 karena thitung < ttabel, maka Ho diterima. Dengan demikian
kedua rata-rata skor tes awal (kelas eksperimen dan kelas kontrol) adalah sama.
2. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Skor Tes Akhir
Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0 : µ1 = µ2 : Hipotesis pembanding, rata-rata skor kelas eksperimen kurang dari atau
sama dengan rata-rata skor kelas kontrol.
Ha : µ1 ≠ µ2 : Hipotesis kerja, rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar daripada rata-
rata skor kelas kontrol.
a. Data:
_
ex = 20,83; es = 5,30; en = 36
kx_
= 21,04; ks = 2,43; kn = 35
Indeks e untuk kelas eksperimen dan indeks k untuk kelas kontrol.
b. Nilai thitung
115
115 Kedua kelompok data adalah normal dan tidak homogen, maka menggunakan uji-t
semu (t’) dengan rumus:
2
2
2
1
2
1
_
2
_
1'
n
s
n
s
xxt
+
−= dengan 22221
211 /;/ nswnsw ==
Terlebih dahulu dicari nilai w1 dan w2
78,036
09,28
36
)30,5( 2
1
21
1 ====n
sw
17,035
9049,5
35
)43,2( 2
2
22
2 ====n
sw
Setelah didapat nilai w1 dan w2, maka dicari nilai thitung dengan menggunakan uji t
semu dengan rumus:
2
2
2
1
2
1
_
2
_
1'
n
s
n
s
xxt
+
−=
2165,0 97,0
21,0
95,0
21,0
17,078,0
04,2183,20' −=−=−=
+−=t
c. Nilai ttabel
Nilai ttabel dalam taraf nyata 0,05
35),975,0()1)(1(1 121 ttt n == −− α
34),975,0()1)(1(2 121 ttt n == −− α
Nilai t1 dengan dk = 35 tidak terdapat pada tabel, maka nilai ttabel ditentukan dengan
menggunakan harga t yang lain yang ber dk = 40. Jadi nilai untuk t1 = 2,02.
Nilai t2 dengan dk = 34 tidak terdapat pada tabel, maka nilai ttabel ditentukan dengan
menggunakan harga t yang lain yang ber dk = 30. Jadi nilai untuk t1 = 2,04.
Sehingga di dapat:
0236,295,0
3468,05756,1
17,078,0
)04,2)(17,0()02,2)(78,0(
21
2211 =+=++=
++
ww
twtw
d. Uji Hipotesis
21
2211
ww
twtw
++
− < t’ < 21
2211
ww
twtw
++
0236,2− > 2165,0− < 0236,2 , maka H0 ditolak.
Dengan demikian rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar daripada rata-rata skor
kelas kontrol.
116
116
Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Think Talk Write
Pertemuan ke-1
Petunjuk: Berilah tanda (√) pada kolom yang telah tersedia
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 No Nama Siswa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 Agus Muksin √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2 Agus Susilo √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3 Dedeh Rohayati √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4 Desi Ratnasari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 5 Diana Sari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 6 Dina Mustikasari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 Eko Andriyanto √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Erlansyah Handoyo √ √ √ √ √ √ √ √ 9 Febria Kumala Sari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 Hikmah Vikadillah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 Inayatus Saadah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Juliyanto √ √ √ √ √ √ √ √ √ 13 Jumitri √ √ √ √ √ √ √ √ √ 14 Kakim √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 15 Kumala Dewi √ √ √ √ √ √ √ √ √ 16 M. Abdul Rasyid √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 17 M. Khoir √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 18 Neneng Kusrini √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 Novi Apriyanti √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 Nurhuda Susi L √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 21 Opitasari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 22 Rendi Wijaya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 23 Rian Marendra √ √ √ √ √ √ √ 24 Riani √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 25 Riduan Purnama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 26 Ririn Juliyani √ √ √ √ √ √ √ √ 27 Riski Adi NM √ √ √ √ √ √ √ √ √ 28 Septi Erleni √ √ √ √ √ 29 Sevia Pebriana √ √ √ √ √ 30 Sri Dewi √ √ √ √ 31 Susan Septiana √ √ √ √ √ √ √ √ 32 Umul Hikmah √ √ √ √ √ √ √ √ √ 33 Wahyu Dirhantoro √ √ √ 34 Wahyuni Siti Rofiah √ √ √ √ √ √ 35 Widya Astuti √ √ √ 36 Yuli Andriana √ √ √ √ √
Jumlah Skor 36 24 23 28 14 25 15 26 15 14 21 19 20 15 29 Jumlah Total 125 95 104 % Rata-rata 70,28 54,28 59,43 Kategori Baik Cukup Cukup
Keterangan: 2. Aktivitas Think
1. Membaca teks/soal yang ada pada lembar kerja. 2. Cara siswa mempersiapkan bahan untuk mencari
jawaban. 3. Membuat langkah-langkah menyelesaikan soal. 4. Bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum
dipahami. 5. Bertanya dengan siswa lain.
2. Aktivitas Talk 1. Mempresentasikan hasil jawaban. 2. Menanggapi hasil jawaban temannya. 3. Mencari jawaban yang benar.
4. Terjadi interaksi antara siswa dengan siswa. 5. Terjadi interaksi antara siswa dengan guru.
3. Aktivitas Write 1. Kesesuaian antara apa yang diucapkan dengan apa
yang dituliskan. 2. Mengerjakan lembar kerja sesuai dengan langkah-
langkah. 3. Mengoreksi semua pekerjaan sehingga yakin tidak
ada pekerjaan atau perhitungan yang tertinggal. 4. Mengerjakan kegiatan dan tugas tepat waktu 5. Membuat kesimpulan hasil belajar.
Tugumulyo, Mei 2010 Observer
Mukalil, S.Si.
117
117
Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Think Talk Write
Pertemuan ke-2
Petunjuk: Berilah tanda (√) pada kolom yang telah tersedia
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 No Nama Siswa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 Agus Muksin √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2 Agus Susilo √ √ √ √ √ √ √ √ 3 Dedeh Rohayati √ √ √ √ √ √ √ √ 4 Desi Ratnasari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 5 Diana Sari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 6 Dina Mustikasari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 Eko Andriyanto √ √ √ √ √ √ √ 8 Erlansyah Handoyo √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 Febria Kumala Sari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 Hikmah Vikadillah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 Inayatus Saadah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Juliyanto √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 13 Jumitri √ √ √ √ √ √ √ √ 14 Kakim √ √ √ √ √ √ √ √ 15 Kumala Dewi √ √ √ √ √ √ √ √ √ 16 M. Abdul Rasyid √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 17 M. Khoir √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 18 Neneng Kusrini √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 Novi Apriyanti √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 Nurhuda Susi L √ √ √ √ √ √ √ √ 21 Opitasari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 22 Rendi Wijaya √ √ √ √ √ √ √ 23 Rian Marendra √ √ √ √ √ √ √ √ √ 24 Riani √ √ √ √ √ √ √ 25 Riduan Purnama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 26 Ririn Juliyani √ √ √ √ √ √ √ √ √ 27 Riski Adi NM √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 28 Septi Erleni √ √ √ √ √ √ √ √ 29 Sevia Pebriana √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 Sri Dewi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 Susan Septiana √ √ √ √ √ √ 32 Umul Hikmah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 33 Wahyu Dirhantoro √ √ √ √ √ √ 34 Wahyuni Siti Rofiah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 35 Widya Astuti √ √ √ √ √ √ √ 36 Yuli Andriana √ √ √ √ √ √ √
Jumlah Skor 36 9 36 7 13 36 14 36 24 10 30 26 18 27 19 Jumlah Total 101 120 120 % Rata-rata 57,74 68,57 68,57 Kategori Cukup Baik Baik
Keterangan:
2.Aktivitas Think 1. Membaca teks/soal yang ada pada lembar kerja 2. Cara siswa mempersiapkan bahan untuk mencari jawaban 3. Membuat langkah-langkah menyelesaikan soal 4. Bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum
dipahami 5. Bertanya dengan siswa lain
3.Aktivitas Talk a. Mepresentasikan hasil jawaban b. Menanggapi hasil jawaban temannya c. Mencari jawaban yang benar
d. Terjadi interaksi antara siswa dengan siswa lain e. Terjadi interaksi antara siswa dengan guru
4.Aktivitas Write i. Kesesuaian antara apa yang diucapkan dengan apa yang
dituliskan ii. Mengerjakan lembar kerja sesuai dengan langkah-langkah iii. Mengoreksi semua pekerjaan sehingga yakin tidak ada
pekerjaan atau perhitungan yang tertinggal iv. Mengerjakan kegiatan dan tugas tepat waktu v. Membuat kesimpulan hasil belajar
Tugumulyo, Mei 2010
Observer
Mukalil, S.Si.
118
118
Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Think Talk Write
Pertemuan ke-3
Petunjuk: Berilah tanda (√) pada kolom yang telah tersedia
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 No Nama Siswa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 Agus Muksin √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2 Agus Susilo √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3 Dedeh Rohayati √ √ √ √ √ √ √ 4 Desi Ratnasari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 5 Diana Sari √ √ √ √ √ √ √ √ √ 6 Dina Mustikasari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 Eko Andriyanto √ √ √ √ √ 8 Erlansyah Handoyo √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 Febria Kumala Sari √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 Hikmah Vikadillah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 Inayatus Saadah √ √ √ √ √ √ √ √ 12 Juliyanto √ √ √ √ √ √ √ √ √ 13 Jumitri √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 14 Kakim √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 15 Kumala Dewi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 16 M. Abdul Rasyid √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 17 M. Khoir √ √ √ √ √ √ 18 Neneng Kusrini √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 Novi Apriyanti √ √ √ √ √ √ √ 20 Nurhuda Susi L √ √ √ √ √ √ √ √ √ 21 Opitasari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 22 Rendi Wijaya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 23 Rian Marendra √ √ √ √ √ √ √ 24 Riani √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 25 Riduan Purnama √ √ √ √ √ √ √ √ 26 Ririn Juliyani √ √ √ √ √ √ √ 27 Riski Adi NM √ √ √ √ √ √ √ √ 28 Septi Erleni √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 Sevia Pebriana √ √ √ √ √ √ √ √ 30 Sri Dewi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 Susan Septiana √ √ √ √ √ √ √ √ 32 Umul Hikmah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 33 Wahyu Dirhantoro √ √ √ √ √ √ 34 Wahyuni Siti Rofiah √ √ √ √ √ √ 35 Widya Astuti √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 36 Yuli Andriana √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah Skor 36 32 27 13 12 9 24 9 29 19 8 28 20 36 32 Jumlah Total 120 90 123 % Rata-rata 68,57 51,43 70,72 Kategori Baik Cukup Baik
Keterangan: 1. Aktivitas Think
1. Membaca teks/soal yang ada pada lembar kerja 2. Cara siswa mempersiapkan bahan untuk mencari
jawaban 3. Membuat langkah-langkah menyelesaikan soal 4. Bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum
dipahami 5. Bertanya dengan siswa lain.
2. Aktivitas Talk 1. Mempresentasikan hasil jawaban 2. Menanggapi hasil jawaban temannya. 3. Mencari jawaban yang benar
4. Terjadi interaksi antara siswa dengan siswa 5. Terjadi interaksi antara siswa dengan guru
3. Aktivitas Write 1. Kesesuaian antara apa yang diucapkan dengan apa yang
dituliskan 2. Mengerjakan lembar kerja sesuai dengan langkah-
langkah 3. Mengoreksi semua pekerjaan sehingga yakin tidak ada
pekerjaan atau perhitungan yang tertinggal 4. Mengerjakan kegiatan dan tugas tepat waktu 5. Membuat kesimpulan hasil belajar
Tugumulyo, Mei 2010 Observer
Mukalil, S.Si.