(skripsi) oleh susi baggus zamarthadigilib.unila.ac.id/55965/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK INTERNETFINANCIAL REPORTING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
(Skripsi)
Oleh
SUSI BAGGUS ZAMARTHA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2019
ii
ABSTRACT
FACTORS AFFECTING INTERNET FINANCIAL REPORTINGPRACTICES IN MANUFACTURING COMPANIES LISTED IN INDONESIA
STOCK EXCHANGE
By
Susi Baggus Zamartha
This study aims to examine the effect of company size, profitability, leverage,liquidity, and age of listings on the practice of internet financial reporting inmanufacturing companies listed on the Stock Exchange.
The population in this study are all manufacturing companies listed on theIndonesia Stock Exchange in 2017 and have an active and accessible website, thenumber of companies taken as research samples is 101 companies. The method ofdata analysis in this study uses multiple linear regression with IBM SPSS 20software.
Based on the results of the research that has been done, it can be seen that thisstudy successfully proved that the variable firm size and profitability have apositive influence on the internet financial reporting, while the variables ofleverage, liquidity, and age of listing have no influence on the internet financialreporting of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in2017.
Keywords: company size, profitability, leverage, liquidity, age listing, internetfinancial reporting.
iii
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK INTERNETFINANCIAL REPORTING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh
Susi Baggus Zamartha
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas,leverage, likuiditas, dan umur listing terhadap praktik internet financial reportingpada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yangterdaftar terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017 dan memiliki website aktifdan dapat diakses, jumlah perusahaan yang diambil sebagai sampel penelitiansebesar 101 perusahaan. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakanregresi linier berganda dengan software IBM SPSS 20.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui penelitian iniberhasil membuktikan bahwa variabel ukuran perusahaan dan profitabilitasmemiliki pengaruh yang positif terhadap internet financial reporting, sedangkanvariabel leverage, likuiditas, dan umur listing tidak memiliki pengaruh terhadapinternet financial reporting pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BursaEfek Indonesia tahun 2017.
Kata Kunci : ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, likuiditas, umurlisting, internet financial reporting.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK INTERNET
FINANCIAL REPORTING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh
SUSI BAGGUS ZAMARTHA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Batam pada 1 September 1994 sebagai anak
pertama dari dua bersaudara., buah hati dari pasangan Cik Usin
dan Barizah. Kakak dari Intan Nanda Rezeki.
Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak Di TK
Al-Furqan Batam tahun 2000, kemudian pendidikan dasar di SD Kartini 1 Batam
dan lulus pada tahun 2006, penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah
Pertama di SMPN 3 Batam pada tahun 2009, dan kemudian menyelesaikan
pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Kartini Batam hingga lulus pada
tahun 2012.
Pada tahun 2012, penulis diterima sebagai mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur non-SNMPTN.
Kemudian pada bulan Januari 2015 penulis mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN)
yang dilaksanakan oleh Universitas Lampung dan ditempatkan di Desa Gedung
Meneng, Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang Bawang.
Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di berbagai kegiatan organisasi
diantaranya sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAKTA)
Universitas Lampung dan juga menjadi volunteer di beberapa acara yang
diadakan oleh Economic’s English Club (EEC) serta AIESEC Unila.
viii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbilalamin
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala karunia, berkah dan rahmat yang
begitu besar kepada penulis.
Kupersembahkan skripsi ini kepada :
Kedua orangtuaku tercinta, Papa Cik Usin dan Mama Barizah.
Terimakasih kepada Mama dan Papa yang selalu memberikan doa yang tiada
henti untuk Susi, nasihat yang bermanfaat, kekuatan dalam segala kondisi, dan
selalu memberikan dukungan untuk Susi. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan perlindungan di dunia maupun di akhirat untuk Mama dan Papa.
Amin
Adik-adikku tersayang, Intan Nanda Rezeki.
Terimakasih atas segala keceriaan, canda tawa, kasih sayang, pengertian dan
dukungannya selama ini.
Seluruh keluarga, sahabat dan teman-temanku yang selalu memberikan
semangat, doa, dan dukungan tiada henti.
Almamaterku tercinta, Universitas Lampung.
ix
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain, dan hanya kepada Allah lah hendaknya kamu berharap.”
(Q.S. Al- Insyirah: 6-8)
“Barang siapa yang mengikuti jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan
mempermudah jalannya menuju surga.”
(HR. Muslim)
“Tegarlah seperti batu karang”
(Susi Baggus Zamartha)
x
SANWACANA
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Internet Financial Reporting pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses
penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., Akt. selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
xi
4. Bapak Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt. selaku Dosen Pembimbing Utama
atas kesediaannya memberikan waktu, bimbingan, saran, nasihat dan
segala bantuan yang bermanfaat selama proses penyelesaian skripsi ini.
Terimakasih banyak Bapak.
5. Ibu Yunia Amelia, S.E., M.Sc., CA. selaku pembimbing dua atas
kesediaannya memberikan waktu, bimbingan, saran dan nasihat yang
bermanfaat selama proses penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Dr. Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si., Akt. selaku Dosen Penguji
Utama yang telah memberikan saran-saran yang membangun mengenai
pengetahuan untuk penyempurnaan skripsi ini.
7. Bapak Doni Sagitarian Warganegara S.E. M.B.A, Ak. selaku Dosen
Pembimbing Akademik yang telah memberikan saran dan nasihat selama
penulis menjadi mahasiswa.
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya, serta
pembelajaran selama proses perkuliahan berlangsung.
9. Seluruh karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih telah
memberikan bantuan dan pelayanan terbaik selama penulis menempuh
pendidikan di Universitas Lampung.
10. Kedua orang tuaku; Papa Cik Usin dan Mamaku tersayang Barizah untuk
segala bentuk pengorbanan, perjuangan, kasih sayang, support, sabar dan
didikan, serta doanya. Semoga kalian sehat selalu.
xii
11. Adikku tersayang Intan Nanda Rezeki. Terimakasih untuk segala support-
nya sampai sekarang.
12. Sahabat terbaik, Ulfa Sri Hartini dan Putri Helna Amelia. Sahabat yang
selalu mendengarkan keluh kesahku setiap hari, memberikan motivasi dan
pelajaran terbaik, selalu mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.
13. Sahabat terbaikku saat kuliah, Dian Kusuma Dewi, Elvi Riali, Rossinda
Budianti, Elia Rahma Putri, Puji Kurnia Putri, Mutiara Marganita, Evi
Krismayanti, Rahmah Khairina, Melfriani Amelia. Terimakasih telah
selalu menjadi sahabatku mulai dari awal kuliah hingga saat ini.
14. Teman-Teman semasa kuliah, Citra, Ayu, Widya Maulin, Eva, Firda,
Liana, Muthia, Nurul, Dila, Riska, Rizky Zakiyah, Sri, Shaumi, Trida,
Yavie, Winny, Camila. Yang tidak capek menyemangati saya hingga saat
ini.
15. Teman seperjuangan skripsi, Ferryansah, Novita Saeri, Nadia Fitri.
Sahabat yang memberikan motivasi dan pelajaran terbaik, saling
mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.
16. Teman-teman kuliah, Sindy, Desi, Indah, Tarra, Fatkhur, Ferly, Hadi,
Sholihan, Abe, Raha, Haris, Huda, Argi, Bima, Ray, Fazrin, Sylvester.
Terimakasih untuk saling menyemangati di masa perkuliahan
17. Teman-teman HIMAKON 2013, Betik, Devia, Dimas, Dwinta, Fesa,
Hurin Jimin, Icha, Meryza kembaran saya, Monique, Mbak Aik, Melati,
Ruri, Tria, Yogi, dan Mbak yul. Terimakasih tim sukses disetiap acara,
baik seminar hingga kompre.
xiii
18. Teman-teman SMA kesayanganku, Tania, Tri, Aben, Neti, Deta, Gilang,
Herman, Puza, Vendy, Taufiq. Terimakasih telah menyemangati dan
memotivasi saya sampai detik ini.
19. Terimakasih Wanna One penyemangat onlineku yang telah memberikan
warna-warni di hidup saya dan semangat hingga sekarang. Walaupun
kalian sudah disband dan berpisah, saya akan terus mencintai dan
mendukung kalian. Tanpa kalian mungkin saya akan sedih terus-menerus.
20. Teman hagoku, Hanna Gempi, Aini Adulle, Addawiya Raiso, Alma
Sarimi, Mak een. Yang sudah menemani saya setiap malam dan membuat
saya tertawa.
21. Seluiruh teman-temanku yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
yang telah membantu dan mendoakan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Atas bantuan dan dukungannya, penulis mengucapkan terimakasih, semoga
mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan
dalam proses penulisan skripsi ini, maka penulis mengharapkan adanya kritik
ataupun saran yang dapat membantu penulis dalam menyempurnakan skripsi ini.
Demikianlah, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membacanya.
Bandar Lampung, 1 Februari 2019
Penulis,
Susi Baggus Zamartha
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... iABSTRACT .................................................................................................... iiABSTRAK ...................................................................................................... iiiHALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ivHALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vPERNYATAAN.............................................................................................. viRIWAYAT HIDUP ........................................................................................ viiPERSEMBAHAN........................................................................................... viiiMOTTO .......................................................................................................... ixSANWACANA ............................................................................................... xDAFTAR ISI .................................................................................................. xivDAFTAR TABEL ......................................................................................... xviDAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviiDAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1B. Perumusan dan Batasan Masalah...................................................... 6C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 7
II. LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori.................................................................................. 91. Teori Sinyal (Signalling Theory) ........................................... 92. Agency Theory....................................................................... 10
B. Laporan Keuangan ............................................................................ 11C. Internet Financial Reporting (IFR) .................................................. 15D. Ukuran Perusahaan ........................................................................... 20E. Rasio Keuangan ................................................................................ 22F. Umur Listing..................................................................................... 24G. Ringkasan Penelitian Terdahulu ............................................................... 26H. Kerangka Penelitian .......................................................................... 28I. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 29
1. Ukuran Perusahaan Terhadap IFR ........................................ 292. Profitabilitas Terhadap IFR.................................................... 30
xv
3. Leverage Terhadap IFR.......................................................... 314. Likuiditas Terhadap IFR ........................................................ 325. Umur Listing Terhadap IFR................................................... 33
III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.................................................................................. 34B. Sumber Data...................................................................................... 35C. Sampel dan Data Penelitian .............................................................. 35D. Operasional Variabel Penelitian........................................................ 36E. Metode Analisis Data ........................................................................ 40
1. Statistik Deskriptif ............................................................... 402. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 403. Analisis Regresi .................................................................... 424. Pengujian Hipotesis............................................................... 43
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 441. Data dan Sampel ................................................................... 442. Analisis Statistik Deskriptif .................................................. 45
B. Uji Asumsi Klasik.............................................................................. 47C. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 51
1. Uji Koefisien Determinasi (R2).............................................. 522. Uji Statisik F .......................................................................... 523. Uji Hipotesis .......................................................................... 53
D. Pembahasan........................................................................................ 551. Ukuran Perusahaan Terhadap IFR ......................................... 552. Profitabilitas Terhadap IFR.................................................... 563. Leverage Terhadap IFR.......................................................... 574. Likuiditas Terhadap IFR ........................................................ 585. Umur Listing Terhadap IFR................................................... 59
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................................. 61B. Keterbatasan Penelitian .................………………………………...... 62C. Saran……………...............................................…………………...... 63
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Prosedur Pemilihan Sampel ........................................................................ 44
2. Statistik Deskriptif ...................................................................................... 45
3. Hasil Uji Normalitas ................................................................................... 48
4. Hasil Uji Multikonelaritas........................................................................... 49
5. Hasil Uji Autokorelasi ................................................................................ 51
6. Uji Koefisien Determinasi (R2)................................................................... 52
7. Uji Statistik F .............................................................................................. 52
8. Uji Hipotesis ............................................................................................... 53
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar :Halaman
1. Kerangka Pemikiran.................................................................................... 24
2. Uji Heteroskedastisitas................................................................................ 50
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran :
1. Daftar Item Internet Financial Reporting
2. Sampel Penelitian
3. Variabel Indeks Pengungkapan
4. Data Mentah Variabel Penelitian
5. Statistik Deskriftip
6. Uji Asumsi Klasik dan Perhitungan Regresi
7. Tabel Uji F (σ = 0.05)
8. Tabel Uji t (σ = 0.05)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi
perkembangan perekonomian yang ditandai dengan proses digitalisasi pertukaran
informasi melalui berbagai media komunikasi yang memanfaatkan teknologi
informasi. Proses digitalisasi terjadi di semua organisasi disebabkan oleh biaya
yang relatif lebih murah ketika menggunakan teknologi dalam menyampaikan
suatu informasi serta kekuatan dari teknologi informasi dan komunikasi yang
dapat meningkatkan dan memudahkan tingkat aktivitas entitas ekonomi, yang
sebelumnya dilakukan dengan manual dan konvensional. Teknologi komunikasi
dan informasi mengacu kepada penggunaan teknologi seperti: internet, intranet,
ekstranet, e-government, ERP, dan bentuk teknologi lainnya yang menghadirkan
kemajuan bagi entitas ekonomi (Bonson & Escobar, 2005).
Internet merupakan jaringan komputer yang saling terhubung ke seluruh dunia
tanpa mengenal batas teritorial, hukum dan budaya. Menurut Hasugian (2006)
dalam Hargyantoro (2010), internet disebut sebagai pusat informasi bebas
hambatan karena dapat menghubungkan satu pusat atau situs informasi ke situs
informasi lainnya dalam waktu yang relatif mudah dan cepat. Dengan demikian
2
perpustakaan dapat terbantu oleh adanya internet dalam hal memuaskan
kebutuhan informasi pengguna.
Penggunaan internet di kalangan masyarakat merupakan hal yang biasa,
berbaurnya masyarakat luas dengan internet menyebabkan masyarakat dapat
memperoleh informasi yang mereka inginkan dengan mudah dan murah. Hal ini
menarik bagi perusahaan untuk masuk ke dalam lingkungan masyarakat
dikarenakan perusahaan dapat memasarkan produk mereka dengan menekan biaya
pemasaran melalui internet. Perusahaan-perusahaan biasanya akan mengunakan
website sebagai sarana penyedia informasi. Website adalah sekumpulan halaman
web (biasanya terdapat pada satu komputer) yang terhubung dengan internet dan
menyimpan file-file hypermedia yang dapat diakses dari komputer lain di dalam
jaringan melalui link hypertext.
Internet menawarkan suatu bentuk unik pengungkapan yang menjadi media bagi
perusahaan dalam menyediakan informasi kepada masyarakat luas sesegera
mungkin (Abdelsalam dan El-Masry, 2008). Internet dipandang sebagai salah satu
media yang memiliki hubungan erat dengan transparansi. Internet merupakan
salah satu alternatif media pelaporan yang penting, sehingga informasi tentang
kinerja perusahaan dapat dijangkau oleh seluruh investor secara global, selain
melalui cara-cara tradisional, oleh berbagai pihak seperti kreditor, pemegang
saham, dan analis. Atas dasar itulah muncul suatu media tambahan dalam
penyajian laporan keuangan melalui internet atau website yang lazim disebut
Internet Financial Reporting (IFR).
3
Penyajian pelaporan keuangan dengan menggunakan media internet (Internet
Financial Reporting/IFR) merupakan pengungkapan yang berdampak pada
adanya disparitas praktik IFR antar perusahaan. Internet Financial Reporting, atau
pelaporan informasi keuangan melalui internet menjadi trend penting seiring
dengan perkembangan teknologi internet. Perusahaan dapat menaruh informasi
keuangannya melalui media internet dengan jangkauan audiens yang lebih luas
dan mendunia, lebih cepat dan murah. Laporan keuangan dengan media internet
mampu mengeksploitasi kegunaan teknologi untuk lebih membuka diri dengan
menginformasikan laporan keuangan lebih cepat (Almilia, 2008).
IFR telah diterapkan dan mengalami perkembangan pesat di berbagai negara
termasuk di Indonesia. Menurut data Asosiasi Jasa Penyelanggara Internet
Indonesia (APJII) pengguna internet di Indonesia pada tahun 2017 melewati
angka 100 juta. Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia yang sangat pesat
akan berdampak ke berbagai sektor kehidupan, terutama pada sektor bisnis.
Perkembangan teknologi internet yang sangat pesat membuat sektor bisnis juga
memanfaatkan pola komunikasi melalui internet dengan memanfaatkan website
perusahaan ([email protected], 2017).
Di Indonesia sendiri penelitian IFR masih sedikit seperti Suripto (2006); Chandra
(2008); Fitriana (2009); Chariri dan Lestari (2007) meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi pencantuman laporan keuangan di website perusahaan. Hasilnya,
ukuran perusahaan muncul sebagai faktor yang sering muncul mengenai
4
penerapan IFR yang sejalan dengan penelitian di luar negeri. Kemudian leverage,
profitabilitas, sebagai faktor lain yang turut mempengaruhi penerapan IFR.
Pada penelitian yang dilakukan Chariri dan Lestari (2007) menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan laporan keuangan
melaui internet (Internet Financial Reporting). Dalam penelitiannya Lestari dan
Anis menjelaskan bahwa perusahaan besar cenderung melakukan IFR dengan
tujuan untuk mengurangi agency cost terkait dengan pencetakan dan penerimaan
laporan keuangan.
Selain itu, menurut Marston dan Polei (2004), perusahaan yang memiliki kinerja
yang baik dan profitable, akan semakin memungkinkan perusahaan tersebut
melakukan praktik IFR (Internet Financial Reporting) untuk menyebarluaskan
good news. Sedangkan leverage perusahaan yang rendah merupakan salah satu
goodnews bagi perusahaan karena perusahaan akan semakin percaya diri untuk
menggunakan IFR (Internet Financial Reporting) guna menarik perhatian
stakeholder. Hal ini menyebabkan perusahaan dengan tingkat leverage yang
rendah memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam meminimalkan biaya
keagenan dibandingkan perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi.
Terkait dengan umur listing, menurut Asmoro (2011), perusahaan yang terdaftar
di BEI cenderung akan melakukan pelaporan keuangannya secara lebih transparan
dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tidak atau belum terdaftar di
BEI. Hal tesebut disebabkan perusahaan yang sudah lama listing di BEI memiliki
lebih banyak pengalaman dalam mempublikasikan laporan keuangannya.
5
Penelelitian ini akan menguji kembali variabel-variabel ukuran perusahaan,
profitabilitas, leverage, likuiditas, dan umur listing pada praktik IFR apakah
hasilnya konsisten dengan penelitian sebelumnya yaitu variabel-variabel tersebut
berpengaruh positif terhadap IFR. Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan
faktor-faktor utama yang mempengaruhi praktik IFR dan membuktikan
kekonsistenan dari penelitian sebelumnya.
Penelitian ini lebih memfokuskan pada pengukuran praktik IFR earning
management dalam Industri manufaktur di Indonesia yang terdapat di BEI. Hal ini
dikarenakan terdapat fenomenan bahwa pertumbuhan industri manufaktur besar
dan sedang (IBS) tahun 2017 naik 4,74 persen dibandingkan tahun 2016. sehingga
membuka peluang besar bagi industri manufaktur dalam memperkenalkan
produknya, mengakses pasar potensial, dan memperoleh investor dengan
memanfaatkan website perusahaan (ekonomi.kompas.com). Selain itu, perusahaan
manufaktur terdiri dari berbagai sub sektor industri sehingga pengungkapan
laporan keuangan oleh perusahaan lebih banyak didapatkan sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan, selain itu perusahaan manufaktur karakteristik perusahaan yang
sama dimana lebih sensitif dan lebih kompleks dalam pengungkapan laporan
keuangannya (Tyas, 2008).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan
judul sebagai berikut “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Internet
Financial Reporting pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia”.
6
B. Perumusan dan Batasan Masalah
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah
pada penelitian ini adalah:
1. Apakah ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap praktik internet
financial reporting pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?.
2. Apakah profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap praktik internet financial
reporting pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?.
3. Apakah leverage mempunyai pengaruh terhadap praktik internet financial
reporting pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?.
4. Apakah likuiditas mempunyai pengaruh terhadap praktik internet financial
reporting pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?.
5. Apakah umur listing mempunyai pengaruh terhadap praktik internet financial
reporting pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?.
2. Batasan Masalah
Untuk memfokuskan penelitian ini agar mempunyai ruang lingkup dan arah
penelitian yang jelas, pembatasan masalah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI periode 2017.
2. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas,
leverage, likuiditas, dan umur listing terhadap praktik internet financial
reporting pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang penulis kemukakan di atas, maka dapat
dijelaskan tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Membuktikan secara empiris pengaruh ukuran perusahaan terhadap
praktik internet financial reporting pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI.
2. Membuktikan secara empiris pengaruh profitabilitas terhadap praktik
internet financial reporting pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI.
3. Membuktikan secara empiris pengaruh leverage terhadap praktik internet
financial reporting pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
4. Membuktikan secara empiris pengaruh likuiditas terhadap praktik internet
financial reporting pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
5. Membuktikan secara empiris pengaruh umur listing terhadap praktik
internet financial reporting pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
- Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan
pengetahuan serta bukti empiris mengenai praktik internet financial
reporting.
8
- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan
wawasan bagi mereka yang akan melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai praktik internet financial reporting.
b. Manfaat Praktis
- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai praktik
internet financial reporting yang diterapkan oleh perusahaan.
- Memberikan masukkan kepada para investor sehingga dapat dijadikan
sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan investasi.
II. LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Teori Sinyal (Signalling Theory)
Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan
memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa
informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk
merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi
lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan
lain.
Teori sinyal juga merupakan salah satu cara perusahaan untuk mengurangi
informasi asimetri. Menurut Wolk, Michael dan James (2000) dalam Sari dan
Imam (2006), Salah satu cara untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan
memberikan sinyal pada pihak luar, salah satunya berupa informasi keuangan
yang dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek
perusahaan yang akan datang Dengan teori sinyal, perusahaan memberikan sinyal
pada pihak luar yakni berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan
mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang (Sari
dan Imam, 2006).
10
Laporan keuangan seharusnya memberikan informasi yang berguna bagi investor
dan kreditor terutama sekali karena kelompok ini berada dalam kondisi yang
paling besar ketidakpastiannya, yang akan digunakan untuk membuat keputusan
investasi, kredit dan keputusan sejenis, termasuk laporan arus kas karena laporan
arus kas merupakan bagian dari laporan keuangan. Dalam penelitian ini, teori
sinyal akan menjadi landasan dalam hubungan antara faktor fundamental dengan
praktik Internet Financial Reporting (IFR).
2. Agency Theory
Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam
perusahaan yang memiliki berbagai kepentingan untuk mencapai tujuan dalam
kegiatan perusahaan. Teori ini muncul karena adanya hubungan antara prinsipal
dan agen. Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas
kepentingan mereka sendiri. Pemegang saham sebagai prinsipal diasumsikan
hanya tertarik kepada hasil keuangan yang bertambah atau investasi mereka di
dalam perusahaan. Para agen diasumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi
keuangan dan syarat-syarat yang menyertai dalam hubungan tersebut. Teori ini
berusaha untuk menggambarkan faktor-faktor utama yang sebaiknya
dipertimbangkan dalam merancang kontrak insentif (Warsidi dan Pramuka, 2007).
Menurut Widyaningdyah (2001) dalam Hargyantoro (2010) agency theory
memiliki asumsi bahwa masing-masing individu semata-mata termotivasi oleh
kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara
principal dan agent. Pihak principal termotivasi mengadakan kontrak untuk
11
mensejahterakan dirinya dengan profitabilitas yang selalu meningkat. Agent
termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan
psikologisnya, antara lain dalam memperoleh investasi, pinjaman, maupun
kontrak kompensasi. Konflik kepentingan semakin meningkat terutama karena
principal tidak dapat memonitor aktivitas CEO sehari-hari untuk memastikan
bahwa CEO bekerja sesuai dengan keinginan pemegang saham.
Alasan yang mendasari perlunya praktik pengungkapan laporan keuangan oleh
manajemen perusahaan kepada shareholders dijamin dalam hubungan antara
prinsipal dan agen. Manajemen sebagai pengelola kekayaan perusahaan berperan
sebagai agen, sedangkan investor sebagai pemilik berperan sebagai prinsipal.
Laporan keuangan merupakan sarana akuntabilitas manajemen kepada pemilik.
Sebagai wujud pertanggungjawaban, agen akan berusaha memenuhi seluruh
keinginan prinsipal, dalam hal ini adalah pengungkapan sukarela yang lebih luas
(Puspita, 2012). Dalam penelitian ini, teori agensi akan menjadi landasan dalam
menjelaskan hubungan antara ukuran perusahaan dengan praktik Internet
Financial Reporting (IFR).
B. Laporan Keuangan
Menurut pedoman etika akuntan IAI, laporan keuangan adalah suatu penyajian
data keuangan termasuk catatan yang menyertainya, bila ada, yang dimaksudkan
untuk mengkomunikasikan sumber daya ekonomi (aktiva) dan atau kewajiban
suatu entitas pada saat tertentu atau perubahan atas aktiva dan atau kewajiban
12
selama suatu periode tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Menurut Harahap (2015) menyatakan laporan keuangan (financial statement)
merupakan media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Jika
informasi ini disajikan dengan benar, informasi tersebut sangat berguna bagi siapa
saja untuk mengambil keputusan tentang perusahaan yang dilaporkan tersebut.
Laporan keuangan dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk
mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para
pemilik perusahaan. Laporan keuangan perusahaan merupakan sumber informasi
yang penting disamping informasi lain seperti informasi industri, kondisi
perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan yang lainnya.
Ada 3 macam laporan keuangan yang pokok dihasilkan yaitu neraca, laporan laba-
rugi, dan laporan aliran kas.
Laporan keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutuhkan
masyarakat, karena dapat memberikan informasi yang dibutuhkan para
pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan. Dengan
membaca laporan keuangan dengan tepat, seseorang dapat melakukan tindakan
ekonomi menyangkut lembaga perusahaan yang dilaporkan dan diharapkan akan
menghasilkan keuntungan baginya.
Laporan keuangan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban manajemen atas
aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan selama satu periode. Laporan
keuangan perusahaan di Indonesia harus disusun sesuai dengan Standar Akuntansi
13
Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan
peraturan Bapepam. Selanjutnya laporan keuangan tersebut harus diaudit Akuntan
yang terdaftar di Bapepam. Berdasarkan IAI (2009) dalam Harahap (2015)
Laporan keuangan harus memenuhi empat dasar karakteristik kualitatif, yaitu:
1. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang dapat ditampung dalam laporan keuangan
adalah kemudahannya untuk dapat segera dipahami oleh pemakai. Untuk
maksud ini, pemakai diasumsikan memilki pengetahuan yang memadai
tentang aktivitas dan bisnis akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari
informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi
kompleks yang dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan
hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk
dipahami oleh pemakai tertentu.
2. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas
relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa
depan, membantu mengkoreksi hasil evalusi mereka di masa lalu.
3. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki
kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat diandalkan oleh pemakainya sebagai penyajian yang tulus
14
atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi tersebut secara potensial
dapat menyesatkan. Misalnya, jika keabsahan dan jumlah tuntutan atas
kerugian dalam suatu tindakan hukum dipersengketakan, mungkin tidak tepat
bagi perusahaan mengakui jumlah seluruh tuntutan tersebut dalam neraca,
meskipun tepat untuk mengungkapkan jumlah serta keadaan dari tuntutan
tersebut.
4. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar
periode untuk mengidentifikasikan kecenderungan (trend) posisi dan kinerja
keuangan perusahaan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan
keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, dan
perubahan posisi keuangan secara relatif.
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi
keuangan selama satu tahun buku yang bersangkutan. Laporan yang lengkap
terdiri dari komponen-komponen yaitu, neraca, laporan laba rugi, laporan arus
kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan
keuangan mempunyai tujuan sebagai alat informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi
(IAI, 2014). Laporan keuangan sebuah perusahaan sangat banyak yang
berkepentingan atas informasi yang disajikan, salah satunya adalah investor.
15
C. Internet Financial Reporting (IFR)
Internet Financial Reporting adalah pencantuman informasi keuangan perusahaan
melalui internet atau website (Lai, Cecilia, Hung-Chih, dan Frederick, 2010).
Menurut Hargyantoro (2010) berbagai format yang dapat digunakan dalam
mempresentasikan laporan keuangan melalui internet yakni :
1. Portable Document Format (PDF)
Merupakan sebuah format file yang dikembangkan oleh Adobe
Corporation untuk membuat dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk
mewakili dokumen yang asli. Semua elemen dalam dokumen asli
disimpan sebagai gambaran elektronik.
2. Hypertext Markup Language
HTML merupakan standar yang biasa digunakan untuk mempresentasikan
informasi melalui internet.
3. Graphics Interchange Format (GIF)
GIF adalah sebuah format file berbentuk grafik, dengan meringkas
mengenai gambaran informasi tanpa mengurangi informasi tersebut, yang
dapat dibaca oleh kebanyakan pengguna.
4. Joint Photographic Expert Group (JPEG)
Sebuah format grafik yang digunakan untuk meringkas foto agar
mempunyai ukuran yang dapat digunakan dalam website.
16
5. Microsoft Excel Spreadsheet
Sebuah aplikasi computer yang berupa spreadsheet dengan menyimpan,
memperlihatkan dan memanipulasi data yang disusun dalam kolom dan
lajur.
6. Microsoft Word
Ms. Word merupakan aplikasi program computer yang paling banyak
digunakan dalam IFR
7. Zip Files
WinZip adalah program windows yang mengizinkan para pengguna untuk
menyimpan dan meringkas dokumen informasi segingga mereka dapat
menyimpan dan mendistribusikan informasi tersebut dengan lebih efisien.
8. Macromedia Flash Softwatre
Merupakan standar untuk mengirim informasi dengan cepat.
9. Real Networks Real Player Software
Format yang menggunakan efek video.
10. Macromedia Shockwave Software
Shockwave merupakan bagian dari multimedia player.
The Steering Committee of the Business Reporting Research Project (FASB,
2000) dalam Hargyantoro (2010), menyediakan beberapa motif perusahaan dalam
meyajikan informasi melalui internet :
1. Mengurangi biaya cetak dan posting laporan tahunan (annual report).
2. Akses yang lebih luas daripada Praktik tradisional
17
3. Memberikan informasi yang terkini.
4. Mempercepat waktu dalam distribusi informasi.
5. Menjalin komunikasi dengan konsumen yang tidak teridentifikasi
sebelumnya.
6. Menambah Praktik pengungkapan tradisional.
7. Meningkatkan jumlah dan data yang diungkapkan.
8. Memperbaiki akses pada investor potensial untuk perusahaan kecil.
Fitriana (2009) mengungkapkan bahwa Internet Financial Reporting dinilai
memberikan berbagai keuntungan, yakni:
1. Menawarkan solusi biaya rendah (bagi kedua belah pihak). Bagi investor,
memberikan kemudahan dalam mengakses informasi perusahaan.
Sedangkan bagi perusahaan, dapat mengurangi biaya untuk mencetak serta
mengirim informasi perusahaan kepada investor Menawarkan ketepatan
waktu dalam penyebaran serta akses informasi sehingga informasi lebih
relevan karena tepat waktu.
2. Sebagai media komunikasi massa untuk laporan perusahaan. Informasi
dapat diakses oleh pengguna yang lebih luas daripada media komunikasi
yang lama. Tidak ada batasan wilayah sehingga dapat mengembangkan
jumlah investor potensial.
3. Menawarkan informasi keuangan dalam berbagi format yang
memudahkan dan bisa didownload (Hanifa dan Rashid; 2005 dalam
Fitriana, 2009). Adobe Acrobat format dalam portable document format
18
(PDF) biasanya merupakan format yang paling umum digunakan (Pervan,
2006). Selain itu format yang digunakan adalah HTML (Hypertext
Markup Language), Excel, XBRL.
4. Memungkinkan pemakai berinteraksi dengan perusahaan untuk bertanya
atau memesan informasi tertentu dengan cara yang jauh lebih mudah dan
murah disbanding mengirim surat atau telepon ke perusahaan.
Beberapa kendala yang harus diperhatikan dalam praktik IFR oleh perusahaan,
menurut Poon, Li, and Y. T. (2003), yakni :
1. Apa yang harus dilaporkan
Isu penting dalam aspek ini meliputi:
a. Informasi yang memadai : Apa jenis informasi keuangan yang
seharusnya disampaikan oleh perusahaan secara online? Apakah
jenis informasi keuangan memadai dan cukup untuk berbagai
diharapkan pengguna? Jika tidak, apa lagi yang harus dilaporkan?
b. Kedalaman informasi : Informasi yang subjektif atau objektif?
Apakah pengguna disediakan dengan fitur untuk "menelusuri" ke
informasi yang dilaporkan? Fitur-fitur ini akan mendukung
beberapa presentasi sesuai dengan penggunaan informasi.
2. Kapan melaporkan
Frekuensi dan waktu pelaporan akan tergantung pada jenis informasi
keuangan yang dilaporkan. Beberapa isu penting adalah:
a. Apakah informasi dilaporkan pada kuartalan atau tahunan?
19
b. Berapa lama jangka waktu kinerja keuangan akan dipublikasikan
ke web perusahaan setelah data tersedia?
3. Bagaimana cara melaporkan.
a. Apakah pengguna dapat men-download data keuangan online
dalam format yang memfasilitasi analisis berikutnya (misalnya,
dalam bentuk spreadsheet elektronik)?
b. Apakah informasi keuangan ditempatkan di bagian yang sesuai di
situs web perusahaan?
c. Seberapa dalam dari halaman home dari situs web yang pengguna
gunakan untuk mengambil informasi keuangan yang relevan?
d. Apakah informasi keuangan online diatur dalam format layar untuk
menghindari volume data yang terlalu besar?
e. Apakah halaman web yang berisi informasi keuangan online saling
berhubungan melalui hyperlink?
4. Siapa yang bertanggung jawab untuk melaporkan.
Orang-orang atau bisnis unit di perusahaan yang terlibat dalam IFR akan
berdampak pada keakuratan informasi keuangan yang telah dilaporkan.
Beberapa permasalahan yang sering terjadi adalah:
a. Siapa yang / bertanggung jawab untuk memutuskan dimana
informasi keuangan harus diposting secara online?
b. Siapa yang / bertanggung jawab untuk memposting keuangan
online informasi?
20
c. Siapa yang / bertanggung jawab untuk memverifikasi dan
menyetujui informasi keuangan online?
Dari beberapa manfaat dan kendala-kendala yang muncul berkaitan dengan
praktik IFR di perusahaan, dapat diambil kesimpulan bahwa perusahaan-
perusahaan di seluruh dunia mulai menaruh perhatian khusus terhadap praktik
IFR dan IFR telah menjadi bagian dari media pelaporan keuangan yang berlaku di
perusahaan.
D. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah skala untuk menentukan besar kecilnya suatu
perusahaan. Ukuran perusahaan dapat diukur dengan beberapa cara, antara lain
total aktiva, total penjualan, dan jumlah karyawan yang bekerja diperusahaan
(Kasmir, 2013). Menurut Syamsudin (2009) menyatakan bahwa ukuran suatu
perusahaan tercermin dari total aset yang dimiliki, semakin besar aset perusahaan
maka semakin besar ukuran perusahaan, Menurut Riyanto (2012) pengertian dari
ukuran perusahaan adalah besar kecilnya perusahaan dapat dilihat dari besarnya
nilai equity, nilai penjualan, atau nilai aktiva.
Menurut Hartono (2010) ukuran perusahaan adalah besar kecilnya perusahaan
dapat diukur dengan total aktiva/besar harta perusahaan dengan menggunakan
perhitungan nilai logaritma total aktiva. Perusahaan besar memiliki kontrol yang
lebih baik (greater control) terhadap kondisi pasar, sehingga mereka mampu
21
menghadapi persaingan ekonomi, yang membuat mereka menjadi kurang rentan
terhadap fluktuasi ekonomi.
Selain itu, perusahaan-perusahaa besar mempunyai lebih banyak sumber daya
untuk meningkatkan nilai perusahan karena memiliki akses yang lebih baik
terhadap sumber-sumber informasi eksternal dibanding perusahaan kecil
(Widianto dan Prastiwi, 2010). Suatu perusahaan bisa saja dikatakan sebagai
perusahaan besar, jika kekayaan yang dimilikinya besar. Demikian pula
sebaliknya, perusahaan tersebut dikatakan kecil, jika kekayaan yang dimilikinya
adalah sedikit. Biasanya masyarakat akan menilai besar kecilnya perusahaan
dengan melihat bentuk fisik perusahaan. Dapat dibenarkan bahwa perusahaan
yang dari luar terlihat megah dan besar diartikan sebagai perusahaan berskala
besar. Namun, hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan tersebut
tidak memiliki kekayaan yang besar.
Brigham dan Houston (2011) menyatakan bahwa ukuran perusahaan sehingga
rata-rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa
tahun. Menurut Sulistyanto (2008) ukuran perusahaan merupakan cerminan besar
kecilnya perusahaan yang nampak dalam nilai total aktiva perusahaan pada neraca
akhir tahun. Perusahaan besar umumnya memiliki fleksibilitas dan aksebilitas
yang tinggi dalam masalah pendanaan di pasar modal.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan
merupakan ukuran dari besar atau kecilnya suatu perusahaan yang dapat dilihat
dari berbagai skala dan ukuran perusahaan dapat diukur berdasarkan pada total
22
aktiva perusahaan dan dapat menentukan tingkat kemudahan untuk memperoleh
dana yang berasal dari pasar modal dalam suatu perusahaan.
Dalam penelitian ini akan digunakan total aktiva untuk mengukur ukuran
perusahaan karena nilai aktiva relatif lebih stabil dibandingkan penjualan
(Sulistyanto, 2008). Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya perusahaan
yang dapat dilihat dari besar kecilnya total aktiva yang dimiliki. Jadi salah satu
tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah total aktiva dari
perusahaan tersebut. Total aktiva adalah segala sumber daya yang dikuasai oleh
perusahaan sebagai akibat dari transaksi masa lalu dan diharapkan akan
memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan di masa yang akan datang (IAI,
2014), dalam penelitian ini ukuran perusahaan diproksikan dengan total aset.
E. Rasio Keuangan
Munawir (2010), analisis rasio keuangan adalah suatu metode analisis untuk
mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi
secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Berdasarkan kedua
pendapat diatas, maka dapat disimpulkan rasio keuangan adalah alat analisis
kondisi keuangan dan kinerja dengan menghubungkan data dalam laporan
keuangan dan membandingkan dengan laporan periode sebelumnya. Rasio
keuangan merupakan salah satu kunci penting bagi kreditor untuk menganalisa
resiko, mengukur tingkat return dan memprediksi laba yang akan datang sehingga
tidak salah dalam mengambil keputusan. Jenis-jenis rasio keuangan yang
digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
23
1. Rasio Profitabilitas
Menurut Harahap (2015) pengertian dari profitabilitas yaitu
menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui
semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,
modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Menurut Kasmir
(2013) pengertian dari profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Berdasarkan
pengertian-pengertian tersebut dapat kita simpulkan, bahwa profitabilitas
adalah tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
menggunakan sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan.
Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu cara untuk menilai secara
tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas
investasi. Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau
menjanjikan keuntungan dimasa mendatang maka banyak investor yang
akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut.
Hal itu tentu saja akan mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi.
Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan
manajemen perusahaan (Brigham dan Houston, 2011).
2. Rasio Leverage
Menurut Fahmi (2012) rasio leverage merupakan rasio yang mengukur
seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Sedangkan dalam arti
luas Kasmir (2013) mengatakan bahwa rasio leverage digunakan untuk
24
mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh
kewajibannya, baik jangka panjang maupun jangka pendek apabila
perusahaan dilikuidasi. Syamsudin (2009) leverage merupakan rasio yang
dapat menunjukkan hubungan pinjaman jangka panjang yang diberikan
oleh kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik
perusahaan.
3. Rasio Likuiditas
Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek
pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia
(Syamsuddin, 2009). Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan
hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban jangka pendek
(Brigham dan Houston, 2010). Tingkat likuiditas yang tinggi berarti
perusahaan tersebut semakin likuid dan semakin besar kemampuan
perusahaan untuk melunasi kewajiban finansial jangka pendeknya, hal
tersebut baik bagi perusahaan agar tidak dilikuidasi akibat
ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendeknya.
F. Umur Listing
Umur perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan dapat tetap bertahan atau
eksis, mampu bersaing, dan memanfaatkan peluang bisnis dalam suatu
perekonomian. Perusahaan yang memiki umur lebih lama diasumsikan akan
25
meningkatkan praktik pengungkapannya dari waktu ke waktu. Hal tersebut
dikarenakan perusahaan yang lebih lama berdiri dianggap telah memiliki lebih
banyak pengalaman dalam pengungkapan laporan tahunnnya.
Perusahaan yang sudah berdiri lebih lama diasumsikan telah memiliki banyak
stakeholders. Hal ini menyebabkan perusahaan mengungkap informasi yang
seluas-luasnya sebagai wujud dari tanggung jawab perusahaan kepada
stakeholders. Disisi lain, stakeholders juga menuntut perusahaan untuk
mengungkap informasi secara detail agar dapat digunakan mengetahui kondisi
perusahaan sebenarnya.
Menurut UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995 menjelaskan bahwa perusahaan yang
akan listing dan yang telah listing memiliki kewajiban untuk melakukan pelaporan
keuangan. Umur listing merupakan umur perusahaan sejak terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Perusahaan terdaftar di BEI untuk melakukan IPO. Initial Public
Offering (IPO) merupakan penawaran saham untuk pertama kalinya, (Hartono,
2010). Setelah perusahaan go public, maka perusahaan diwajibkan untuk
mempublikasikan laporan hasil operasi perusahaan selama periode waktu tertentu.
Pengungkapan informasi tersebut merupakan cara terbaik untuk menyeimbangkan
kepentingan dan pengetahuan akan perusahaan antara manajer dan pemilik.
Semakin lama perusahaan melakukan IPO, diharapkan pengungkapan informasi
yang dilakukan akan semakin luas pula.
Menurut Asmoro (2011), perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) cenderung akan melakukan pelaporan keuangannya secara lebih transparan
26
dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tidak atau belum terdaftar di
BEI. Hal tesebut disebabkan perusahaan yang sudah lama listing di BEI memiliki
lebih banyak pengalaman dalam mempublikasikan laporan keuangannya.
Perusahaan yang lebih berpengalaman tersebut akan melakukan pelaporan
keuangan sesuai dengan perkembangan jaman. Tidak hanya secara paper-based
reporting system tetapi sudah secara paper-less reporting system.
G. Ringkasan Penelitian Terdahulu
Asbaugh dkk (1999) yang meneliti mengenai faktor utama yang berpengaruh
terhadap aplikasi IFR dalam perusahaan. Hasil penelitian ini mengungkapkan
bahwa hanya ukuran perusahaan yang berpengaruh signifikan terhadap praktik
IFR di perusahaan.
Almilia (2009) dengan tujuan untuk menganalisis ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan leverage terhadap IFR, variabel independen yang diteliti adalah
ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage. Hasil uji statistik menunjukkan
bahwa sifat pengungkapan IFR (Internet Financial Reporting) bervariasi di
seluruh perusahaan sampel. Ukuran perusahaan dan ROA (Return on Equity)
diidentifikasi sebagai penentuan faktor pelaporan keuangan melalui internet di
Indonesia.
Cinca, Yolanda dan Begon˜a (2006) memberikan bukti bahwa terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara ukuran perbankan, kinerja keuangan dan
ketersediaan internet dengan e-transparansi di perbankan.
27
Chariri dan Lestari (2007) Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor
seperti ukuran perusahaan, likuiditas, leverage, reputasi auditor dan umur listing
perusahaan berpengaruh terhadap praktik IFR (Internet Financial Reporting).
Akan tetapi faktor-faktor yang lain seperti profitabilitas dan jenis industri tidak
mempengaruhi pilihan perusahaan untuk menggunakan internet sebagai media
pelaporan keuangan perusahaan.
Andrikopoulos (2007) menemukan bahwa hanya ukuran perusahaan yang
berpengaruh terhadap Praktik modal, dan Internet reporting, sedangkan
profitabilitas, leverage, tidak berpengaruh terhadap Internet reporting.
Chandra (2008) mengukur pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage,
likuiditas, public ownership, foreign ownership serta listing age terhadap
pencantuman informasi perusahaan di website pada perusahaan manufaktur.
Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa ukuran perusahaan, public ownership
dan foreign ownership berpengaruh signifikan terhadap pencantuman informasi
perusahaan di website. Sedangkan profitabilitas, leverage. Likuiditas, dan listing
age tidak berpengaruh signifikan.
Hunter dan Smith (2007) dengan variabel independen yang diteliti adalah nilai
perusahaan. Sedangkan variabel dependennya adalah pelaporan keuangan melalui
internet. Sampel yang digunakan perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada pasar
saham di Brasil, India, Indonesia, Rusia, dan Afrika Selatan. Hasil uji statistik
menunjukkan bahwa perusahaan yang berinvestasi melalui teknologi internet
dapat menggunakan media elektronik untuk menarik investor asing.
28
Kartika dan Puspa (2013) memberikan hasil bahwa Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Struktur Kepemilikan Pihak Luar, Umur Listing dan Ukuran
Auditor berpengaruh terhadap Internet Financial and Sustainability Reporting,
sedangkan Leverage dan Jenis Industri tidak berpengaruh.
Mellisa dan Sonny (2012) meneliti 71 perusahaan manufaktur yang ada di Bursa
Efek Indonesia, dengan hasil penelitian membuktikan bahwa variabel ukuran
perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap IFR, sedangkan profitabilitas,
likuiditas, leverage, dan umur listing tidak berpengaruh terhadap IFR (Internet
Financial Reporting).
Pervan dan Bertulovic (2017) memberikan hasil bahwa ukuran perusahaan,
profitabilitas, kecukupan modal dan struktur kepemilikan berpengaruh terhadap
tingkat pelaporan keuangan melalui internet.
H. Kerangka Penelitian
Internet pelaporan keuangan dikenal sebagai pengungkapan sukarela, bukan
karena isi dari pengungkapan melainkan alat yang digunakan. (P.L.Poon, 2003
dalam Licharry dkk, 2013) definisi IFR adalah internet financial reporting
mengacu pada penggunaan situs website perusahaan untuk menyebarluaskan
informasi yang berhubungan dengan kinerja keuangan perusahaan. Pada
pendekatan ini, perusahaan menggunakan internet untuk mengenalkan perusahaan
bagi masyarakat dan pemegang saham. Berdasarkan latar belakang yang telah
dipaparkan maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini sebagai berikut:
29
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
I. Hipotesis Penelitian
1. Ukuran Perusahaan Terhadap IFR (Internet Financial Reporting)
Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya
perusahaan. Secara umum, perusahaan besar akan mengungkapkan informasi
lebih banyak daripada perusahaan kecil. berkaitan dengan kinerja perusahaan.
semakin besar perusahaan maka semakin tinggi pula pengungkapan laporan
keuangan melalui internet.
Perusahaan besar lebih mudah diawasi kegiatannya di pasar modal dan di
lingkungan sosial pada umumnya, sehingga memberi tekanan pada perusahaan
untuk melakukan praktik pelaporan yang lebih lengkap dan luas, salah satunya
H5 +
H4 +
H2 +
Ukuran Perusahaan(X1) H1 +
Praktik InternetFinancialReporting
(IFR)
Profitabilitas(X2)
Leverage(X3)
Likuiditas(X4)
Umur Listing(X5)
H3 -
30
dengan melakukan praktik IFR (Arum, 2011). Selain itu ukuran perusahaan
merupakan faktor yang penting dalam pengungkapan perusahaan, perusahaan
besar yang memiliki tingkat agency cost yang tinggi akan memiliki dorongan
untuk menyampaikan pelaporan keuangannya secara lengkap dan cepat kepada
shareholder sebagai wujud pertanggungjawaban manajemen kepada para
shareholdernya. Hasil penelitian Mellisa dan Sonny (2012) menunjukkan bahwa
variabel ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap praktik IFR,
hipotesis yang dapat diajukan adalah:
H1: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap IFR
2. Profitabilitas Terhadap IFR (Internet Financial Reporting)
Profitabilitas adalah aspek penting yang dapat dijadikan acuan oleh pemilik
ataupun investor untuk menilai kinerja manajemen dalam mengelola suatu
perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang
tinggi akan memiliki dorongan untuk menyebarluaskan informasi keuangan
perusahaan, terutama dalam hal pelaporan keuangan. Menurut Marston (2004),
perusahaan yang memiliki kinerja yang baik dan profitable, akan semakin
memungkinkan perusahaan tersebut melakukan praktik IFR (Internet Financial
Reporting) untuk menyebarluaskan good news.
Sebaliknya, jika suatu perusahaan yang tidak memiliki kinerja yang baik akan
menghindari melakukan praktik IFR (Internet Financial Reporting) untuk
menghindari bad news dan mungkin akan lebih membatasi pihak luar dalam
mengakses laporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian Almilia (2008)
31
menunjukkan bahwa profitabilitas merupakan variabel yang menentukan tingkat
pengungkapan sukarela perusahaan yang ditunjukkan dengan peningkatan indeks
IFRS (Internet Financial and Sustainability Reporting), hipotesis yang diajukan
adalah:
H2: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap IFR
3. Leverage Terhadap IFR (Internet Financial Reporting)
Leverage merupakan alat untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
melunasi kewajiban lancarnya. Seiring dengan meningkatnya leverage, manajer
dapat menggunakan IFR (Internet Financial Reporting) untuk membantu
menyebarluaskan informasi-informasi positif perusahaan kepada kreditur dan
pemegang saham untuk tidak terlalu fokus hanya pada leverage perusahaan yang
tinggi. Hal ini disebabkan pelaporan keuangan melalui internet dapat memuat
informasi perusahaan yang lebih banyak dibandingkan melalui paperbased
reporting. Leverage perusahaan yang rendah merupakan salah satu goodnews bagi
perusahaan karena perusahaan akan semakin percaya diri untuk menggunakan IFR
(Internet Financial Reporting) guna menarik perhatian stakeholder.
Hal ini menyebabkan perusahaan dengan tingkat leverage yang rendah memiliki
kemampuan yang lebih tinggi dalam meminimalkan biaya keagenan dibandingkan
perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi, sehingga perusahaan akan
semakin berusaha menurunkan tingkat leverage perusahaan yang nantinya semua
informasi perusahaan akan diungkapkan dalam IFR dan stakeholder akan lebih
mudah menilai kinerja perusahaan. Hasil penelitian Hanifa dan Rashid (2005)
32
menunjukkan bahwa leverage berpengaruh terhadap praktik IFR (Internet
Financial Reporting), hipotesis yang dapat diajukan adalah:
H3: Leverage berpengaruh negatif terhadap IFR
4. Likuiditas Terhadap IFR (Internet Financial Reporting)
Menurut Harahap (2015) likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam
melunasi kewajiban jangka pendek. Semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk
melunasi utang jangka pendeknya maka semakin likuid perusahaan tersebut.
Dimana tingkat likuiditas perusahaan akan mempengaruhi investor dalam
mengambil keputusan untuk melakukan investasi.
Menurut Oyelere dkk (2003) perhatian para regulator dan investor terhadap status
going concern perusahaan akan memotivasi perusahaan dengan likuiditas tinggi
untuk melakukan IFR agar informasi mengenai tingginya likuiditas, perusahaan
yang kurang likuid pasti cenderung akan mengalami kebangkrutan. Perusahaan
yang memiliki tingkat rasio likuiditas yang tinggi akan berhubungan dengan
melakukan pelaporan keuangan selengkap mungkin, salah satunya dengan
melakukan praktik IFR. Hasil penelitian Oyelere dkk. (2000), serta Wallace dkk
(1994) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap praktik IFR,
hipotesis yang diajukan adalah:
H4: Likuiditas berpengaruh positif terhadap IFR
33
5. Umur Listing Terhadap IFR (Internet Financial Reporting)
Menurut UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995 menjelaskan bahwa perusahaan yang
akan listing dan yang telah listing memiliki kewajiban untuk melakukan pelaporan
keuangan. Menurut Arum (2011) perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) cenderung akan melakukan pelaporan keuangannya secara lebih
transparan dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tidak atau belum
terdaftar di BEI. Hal tesebut disebabkan perusahaan yang sudah lama listing di
BEI memiliki lebih banyak pengalaman dalam mempublikasikan laporan
keuangannya. Perusahaan yang lebih berpengalaman tersebut akan melakukan
pelaporan keuangan sesuai dengan perkembangan jaman. Tidak hanya secara
paper-based reporting system tetapi sudah secara paper-less reporting system.
Hasil penelitian Kartika dan Puspa (2013) menunjukkan bahwa umur listing
berpengaruh terhadap praktik IFR (Internet Financial Reporting), hipotesis yang
dapat diajukan adalah:
H5: Umur Listing berpengaruh positif terhadap IFR
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang
dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam
penelitin ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dimana
data yang dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik. Analisis
kuantitatif menurut Sugiyono (2015) adalah suatu analisis data yang dilandaskan
pada filsafat positivisme yang bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian asosiatif atau penelitian
berdasarkan hubungan yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar dua
variabel atau lebih dan penelitian ini mempunyai hubungan kausal (sebab-akibat)
antara variabel independen yaitu: ukuran perusahaan (X1), profitabilitas (X2),
leverage (X3), likuiditas (X4), dan umur listing (X5) dengan variabel dependen
yaitu internet financial reporting (Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI.
35
B. Sumber Data
Data yang dihasilkan oleh peneliti merupakan hasil akhir dari proses pengolahan
selama berlangsungnya penelitian. Data pada dasarnya berawal dari bahan mentah
yang disebut data mentah. Jenis data yang akan digunakan dalam proses penelitian
adalah merupakan data sekunder, Data sekunder merupakan pengambilan data
tidak langsung dari sumber data melalui perantara. Data tersebut dikumpulkan
dan diolah sendiri oleh peneliti yang diperoleh langsung dari sumber data. Data
primer berupa laporan keuangan perusahaan sampel penelitian didapatkan website
resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)
dan situs perusahaan yang menjadi sampel penelitian.
C. Sampel dan Data Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memiliki website perusahaan.
Penelitian ini hanya menggunakan satu tahun periode penelitian yaitu Tahun
2017, dikarenakan variabel terikat dalam penelitian adalah IFR (Internet
Financial Reporting), yang mengukurnya dengan mengunjungi atau menjelajahi
website yang dimiliki oleh perusahaan.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel (Sugiono, 2015). Dalam penelitian ini perusahaan yang
36
menjadi sampel dipilih berdasarkan Purposive Sampling (kriteria yang
dikehendaki). Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2017.
2. Perusahaan manufaktur yang memiliki website aktiv dan dapat diakses.
3. Perusahaan manufaktur yang telah menyusun laporan keuangan tahun
2017.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder, karena data diperoleh
secara tidak langsung atau melalui media perantara. Data penelitian didapat dari
Dari Website pasar modal (www.idx.co.id), dan situs perusahaan yang
bersangkutan.
D. Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang terbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik simpulan (Sugiyono, 2015). Variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel independen (Sekaran, 2011).
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah IFR (Internet
Financial Reporting). Internet financial reporting diamati dengan mengunjungi
37
atau menjelajahi website yang dimiliki oleh perusahaan. IFR diukur dengan
menjumlahkan empat indeks IFR, yaitu isi/content, ketepatanwaktuan/timeliness,
pemanfaatan teknologi dan dukungan pengguna/user support (Almilia, 2008),
(detail item pada Lampiran 1). sebagai berikut:
1. Isi diberi bobot 40%, yang meliputi laporan keuangan seperti laporan neraca,
rugi laba, arus kas, perubahan posisi keuangan, serta laporan keberlanjutan
perusahaan.
2. Ketepatwaktuan diberi bobot sebesar 20%, ketika website perusahaan dapat
menyajikan informasi yang tepat waktu, maka semakin tinggi indeksnya.
3. Pemanfaatan Teknologi diberi bobot 20%, komponen ini terkait dengan
pemanfaatan teknologi yang tidak dapat disediakan oleh media laporan cetak
serta penggunaan media teknologi multimedia, analysis tools (contohnya,
Excel’s Pivot Tabel).
4. User Support diberikan bobot sebesar 20%, indeks website perusahaan
semakin tinggi jika perusahaan mengimplementasikan secara optimal semua
sarana dalam website perusahaan seperti: media pencarian dan
navigasi/search and navigation tools (seperti FAQ, links to homepage, site
map, site search).
IFR diukur dengan menjumlahkan empat indeks IFR, dengan rumus berikut
(Almilia, 2008 yang mengacu dari Cheng dkk, 2000)
IFR = Skor Content (40%)+Skor Ketepatan Waktu (20%)+Skor Penggunaan
Teknologi (20%)+Skor Dukungan Pengguna (20%)
38
2. Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen / terikat (Sugiono, 2015).
Variable independen dalam penelitian ini adalah sebgai berikut:
1. Ukuran Perusahaan (SIZE) adalah total asset milik perusahaan yang
merupakan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang yang
diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat
transaksi atau peristiwa masa lalu, dengan rumus sebagai berikut:
Size= LN(Total Asset)Total asset dijadikan sebagai indikator ukuran perusahaan karena sifatnya
jangka panjang dibandingkan dengan penjualan. Sedangkan logaritma natural
digunakan untuk meminimalkan varian dari model penelitian. Selain itu
transformasi logaritma natural juga berfungsi untuk pengujian asumsi klasik
khususnya untuk uji normalitas atau penormalan data.
2. Profitabilitas (ROA), ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan.
Rasio ini menunjukkan kemampuan manajemen dalam meningkatkan
keuntungan atau laba pada tingkat pendapatan, aset, dan modal saham
tertentu sekaligus untuk menilai kemampuan manajemennya dalam
mengendalikan biaya-biaya, maka dengan kata lain dapat menggambarkan
produktivitas bank tersebut. ROA dihitung dengan cara membandingkan laba
bersih dengan total assetnya, dengan rumus sebagai berikut:
39
ROA=Laba bersih adalah kelebihan seluruh pendapatan atas seluruh biaya untuk
suatu periode tertentu setelah dikurangi pajak penghasilan yang disajikan
dalam bentuk laporan laba rugi, dalam laporan keuangan laba terdapat pada
laporan laba rugi.
3. Leverage (Lev) Menurut Sofyan (2013) leverage menggambarkan hubungan
antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat
seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan
kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity), dengan
rumus sebagai berikut:
LEV=Hutang merupakan kewajiban-kewajiban di saat sekarang dari perusahaan
yang akan dipenuhi dengan memindahkan aktiva atau memberikan jasa
kepada perusahaan lain di masa datang sebagai akibat dari transaksi-transaksi
yang sudah lalu, sedangkan modal adalah hak milik sisa (residual interest)
dalam aktiva perusahaan yang tersisa sesudah dikurangi Hutang. Dalam
laporan keuangan hutang dan modal terdapat dalam neraca, neraca terdiri dari
tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas.
4. Likuiditas (CR). Rasio likuiditas diwakili oleh perhitungan current ratio.
Current ratio adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
menggunakan aktiva lancar sebagai alat pembayaran kewajiban jangka
40
pendek. Variabel current ratio dalam penelitian ini diukur dengan rumus
sebagai berikut (Syamsudin, 2011).
CR=5. Umur Listing (Age), Listing age dalam penelitian ini diukur dengan
perhitungan selisih antara tahun pengamatan penelitian dengan tahun first
issue atau initial public offering (IPO), dengan rumus sebagai berikut:
Age = 2017 - Tahun First Issue
Dalam laporan keuangan informasi mengenai umur listing terdapat pada
catatan atas laporan keuangan bagian pertama (umum) tentang pendirian dan
informasi umum.
E. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskreptif dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan deskripsif
atau variabel-variabel, sum. Pengujian ini dilakukan untuk mempermudah dalam
memahami penelitian. Statistik deskriptif akan memberikan gambaran atau
deskrepsi umum dari variabel penelitian mengenai nilai rata-rata (mean), standar
deviasi, maksimum, minimum variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.
2. Uji Asumsi Klasik
Analisis regresi perlu dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil analisis
regresi dapat memenuhi kriteria best, linear dan supaya variabel independent
41
sebagai estimator atas variabel dependent tidak bias. Uji asumsi klasik dalam
penelitian ini terdiri atas uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji
multikolinearitas.
a. Uji Normalitas Data
Ghozali (2013) menyebutkan bahwa uji normalitas adalah untuk untuk menguji
apakah dalam model regresi variabel independent dan dependent memiliki distrik
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau
mendekati normal. Untuk mengetahui normal atau tidak maka dilakukan uji
normalitas menurut Kolmogrof Smirnov satu arah dan analisis grafik Smirnov
menggunakan tingkat kepecayaan 5 %. Sebagai dasar pengujian keputusan normal
atau tidak yaitu:
a. Z hitung > Z tabel maka distribusi populasi tidak normal
b. Z hitung < Z tabel maka distribusi populasi normal.
b. Uji Heteroskedastik
Ghozali (2013) menjelaskan bahwa autokorelasi merupakan korelasi antara
anggota observasi yang disusun menurut waktu dan tempat. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji
Durbin-Watson (DW test).
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan dengan uji korelasi antara variabel-variabel
independen dengan korelasi sederhana. Menurut Ghozali (2013) uji ini dilakukan
42
untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel imdependent dimana model regresi yang baik tidak terjadi ortogonal.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam regresi adalah
dengan menganalisis korelasi variabel-variabel independent. Jika antara variebel
ada korelasi yang cukup tinggi (> 0,90) maka hal ini menunjukkan indikasi
multikolinearitas dengan menunjukan nilai tolerance dan variance inflation
factors (VIF).
3. Analisis Regresi
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif (dalam skala
angka) dengan alat analisis regresi berganda, Metode regresi berganda (multiple
regresional) dilakukan terhadap model yang diajukan oleh peneliti menggunakan
program SPSS untuk memprediksi hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen. Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran teoritis
yang telah diuraikan sebelumnya, maka model penelitian yang dibentuk adalah
sebagai berikut:
IFR = α + β1SIZE + β2ROA + β3LEV + β4CR + β5AGE + et
Keterangan :
IFR : praktik internet financial reporting
SIZE : ukuran perusahaan
ROA : profitabilitas
LEV : leverage
CR : likuiditas
AGE : umur listing
et : Error term
43
a : Konstanta dari persamaan regresi
b : Koefisien persamaan regresi
4. Pengujian Hipotesis
a. Uji Koefisen Determinasi (R2)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan varian variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah
nol atau satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi varian
variabel dependen (Ghozali, 2013). Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksikan varian variabel dependen. Bila terdapat nilai adjusted R2 bernilai
negatif, maka adjusted R2 dianggap nol.
b. Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas/ independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Keputusan menolak atau menerima H0 sebagai berikut:
a. Jika t hitung > t kritis, maka H0 ditolak
b. Jika t hitung < t kritis, maka H0 diterima.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Berdasarkan hasil pengujian ukuran perusahaan yang diukur menggunakan
logaritma natural total aset terhadap internet financial reporting, dapat
diketahui bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang positif
terhadap internet financial reporting, maka hipotesis yang menyatakan
ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap IFR, didukung.
2. Berdasarkan hasil pengujian profitabilitas yang diukur dengan cara
membandingkan laba bersih dengan total assetnya terhadap internet financial
reporting, dapat diketahui bahwa variabel profitabilitas memiliki pengaruh
yang positif terhadap internet financial reporting pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI, maka hipotesis yang menyatakan
profitabilitas berpengaruh positif terhadap IFR, didukung.
3. Berdasarkan hasil pengujian leverage yang diukur dengan membandingkan
hutang dengan modal terhadap internet financial reporting, dapat diketahui
bahwa variabel leverage tidak memiliki pengaruh terhadap internet financial
reporting pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, maka hipotesis
yang menyatakan Leverage berpengaruh negatif terhadap IFR, tidak
didukung.
62
4. Berdasarkan hasil pengujian likuiditas yang diukur menggunakan current
ratio terhadap internet financial reporting, dapat diketahui bahwa variabel
likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap internet financial reporting pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, maka hipotesis yang
menyatakan likuiditas berpengaruh positif terhadap IFR, tidak didukung.
5. Berdasarkan hasil pengujian umur listing yang diukur dengan perhitungan
selisih antara tahun pengamatan penelitian dengan tahun first issue atau
initial public offering terhadap internet financial reporting, dapat diketahui
bahwa variabel umur listing memiliki pengaruh yang negative terhadap
internet financial reporting pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI, maka hipotesis yang menyatakan umur listing berpengaruh positif
terhadap IFR, tidak didukung.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Pengambilan Sampel hanya berfokus pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI, jumlah ini masih terlalu sedikit apabila dibandingkan dengan
keseluruhan perusahaan yang terdaftar di BEI.
2. Terdapat beberapa perusahaan yang tidak memiliki website atau website
perusahaan yang tidak dapat diakses, sehingga sampel yang diteliti dalam
penelitian ini berkurang.
63
C. Saran
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan lebih banyak
perusahaan yang menjadi sampel penelitian tidak hanya terbatas pada
perusahaan manufaktur.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan menambah variabel independen lain diluar
penelitian ini untuk dapat mengetahui pengaruhnya terhadap internet
financial reporting.
3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan indeks lain untuk mengukur
internet financial reporting seperti menggunakan indeks lainnya yang
mengacu pada peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.04/2015
Tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik.
65
DAFTAR PUSTAKA
Abdelsalam, O.H., El-Masry, Ahmed. 2008. “The Impact Of Board IndependenceAnd Ownership Structure On The Timeliness Of Corporate InternetReporting Of Irish-Listed Companies”. Managerial Finance, Vol.34 No. 12,2008 pp. 907-918.
Alali, F., dan Romero, S. 2012. “The use of the Internet for corporate reporting inthe Mercosur (Southern common market): The Argentina case”. Advances inAccounting. Vol. 28, No. 1, PP 157-167.
Almilia, Luciana Spica. 2008. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PengungkapanSukarela Internet Financial And Sustainability Reporting. Jurnal AkuntansiDan Auditing Indonesia, 12(2), 117-131.
Almilia, L.S. 2009. Determining Factors Of Internet Financial Reporting inIndonesia. Journal of Accounting and Taxation. Vol. 1, No.1.
Andrikopoulos, Andreas. 2007. “Financial Reporting Practices On The Internet:The Case Of Companies Listed In The Cyprus Stock Exchange”. PanteionUniversity of Social and Political Sciences, Department of International andEuropean Studies, Athens, Greece. http://www.papers.ssrn.com.
Ashbaugh, H., K. Johnstone, and T. Warfield. 1999. “Corporate Reporting on theInternet”. Accounting Horizons 13(3): 241-257.
Asmoro, P. S. 2011. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan CorporateGovernance terhadap Pengungkapan Informasi Melalui Website danImplikasinya terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Publik diBursa Efek Indonesia)”. Tesis. Malang: Universitas Brawijaya.
Bonson, E., & Escobar, T. 2005. A survey on voluntary disclosure on the internet.Empirical evidence from 300 European Union companies. The InternationalJournal of Digital Accounting Research, Vol. 2, No. 1, 27-51.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston.. 2011. Dasar-dasar ManajemenKeuangan, Edisi 11, Penerjemah Ali Akbar Yulianto, Salemba Empat,Jakarta.
Chandra, Wijaya. 2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan keuangan diinternet. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia Vol. 12 No. 4.
Chariri, Anis dan Lestari, Hanny Sri. 2007. Analisis Faktor –Faktor yangMempengaruhi Pelaporan Keuangan di Internet (Internet FinancialReporting) dalam Website Perusahaan. Fakultas Ekonomi UniversitasDiponegoro. 1-28.
66
Cheng, A. Lawrence, S and Coy, D. 2000. Measuring the Quality of CorporateFinancial Websites: A New Zealand Study. Paper presented at the 12thAsian-Pacific Conference on International Accounting Issues – Beijing.
Cinca, Carlos Serrano, Yolanda Fuertes-Calle´n and Begon˜a Gutie´rrez-Nieto.2006. “Online Reporting By Banks: A Structural Modelling Approach”,Online Information Review, Vol. 31 No. 3, pp. 310-332.
Drs. S. Munawir. 2010.Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Ettredge, M., V. J. Richardson, and S. Scholz. 2002. “Dissemination ofInformation for Investors at Corporate Web sites”. Journal of Accountingand Public Policy 21:357- 369.
Fahmi, Irham. 2012. “Analisis Kinerja Keuangan” , Bandung: Alfabeta
Fitriana, Meinar Rakhma. 2009. “Analisis Pengaruh Kompetisi dan Karaktristikperusahaan terhadap Luas Pengungkapan Informasi Keuangan dalamwebsite Perusahaan”. Jurnal. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Garcia, I.M.S., Frias, J.V.A., and Rodriguez, L.D. 2013. “Determinants ofCorporate Social Disclosure in Spanish Local Governments”. Journal ofCleaner Production 39: 60-72.
Ghozali, Imam.2013. Aplikasi Analsis Multivariate dengan Program IBM SPSS19. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hanifa dan Rashid. 2005. The Determinant of Voluntary Disclosure in Malaysiathe Case of Internet Financial Reporting.
Harahap,Sofyan Syafri. 2015. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:Rajagrafindo Persada
Hargyantoro, F. 2010. Pengaruh Internet Financial Reporting dan TingkatPengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan SahamPerusahaan. Jurnal Ekonomi.Universitas Diponegoro Semarang.
Hartono, Jogiyanto. 2010. Studi Peristiwa: Menguji Reaksi Pasar Modal AkibatSuatu Peristiwa. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.
Hunter, S. A. dan L. M. Smith, 2007. “Impact of Internet Financial Reporting onEmerging Markets”. Journal of International Business Research, Vol. 8, no.2.
IAI. 2014. PSAK No. 1. Jakarta:Ikatan Akuntan Indonesia
67
Insani Khikmawati dan Linda Agustina. 2015. Analisis Rasio Keuangan TerhadapPelaporan Keuangan Melalui Internet Pada Website Perusahaan. AccountingAnalysis Journal, 4(1).
Kartika, Indri dan Apsarida Mila Puspa. 2013. Karakteristik Perusahaan SebagaiDeterminan Internet Financial and Sustainability Reporting. JurnalKeuangan dan Perbankan, Vol.17, No.2 Mei 2103, hlm 181-191.
Kasmir.2013. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Cetakan ke-6. Jakarta:Rajawali Pers.
Khan, Tehmina. 2006. “Financial Reporting Disclosure On The Internet: AnInternational Perspective”. Faculty of Business and Law School ofAccounting, Victoria University, Australia.
Lai, Syou-Ching, Cecilia, Lin, Hung-Chih Li, Frederick H. Wu. 2010. “AnEmpirical Study of The Impact of Internet Financial Reporting on StockPrices.” The International Journal of Digital Accounting Research, Vol.10,2010, pp. 1-26.
Marston, C. And A. Polei. 2004. “Corporate Reporting on The Internet byGerman Companies”. International Journal of Accounting InformationSystems. 5, pp. 285-311
Mellisa, Prasetya dan Soni, Agus Irwandi. 2012. Faktor-Faktor YangMempengaruhi Pelaporan Keuangan Melalui Internet (Internet FinancialReporting) Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. TheIndonesian Accounting Review, 2(2), 151-158.
Oyelere, P Lasward, F., Fisher, R.,.2003. Determinant of Voluntary InternetFinancial Reporting by Local Government Authorities. Journal ofAccounting and Public Policy.
Perez, C.C., Hernandez, A.M.L., and Bolivar, M.P.R. 2005. Citizens’ Access toOn-Line Governmental Financial Information: Practices in the EuropeanUnion Countries. Government Information Quarterly 22: 258-276.
Poon, P. L., D. Li, and Y. T. Yu. 2003. Internet Financial Reporting. InformationSystems Control Journal, 1, 1-3.
Puspita, Rora., Dwi Martani. 2012. Faktor Yang Mempengaruhi TingkatPengungkapan Sukarela Pada Website Pemda Tahun 2010. Paperdipresentasikan dalam Simposium Nasional Akuntansi 15, Balikpapan, 20-21 September 2012.
Riyanto, Bambang,. 2012. Dasar-dasar Pembelanjaan, Edisi 4, Yogyakarta:BPFE
68
Sari, I.P. & Imam, G. 2011. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi PraktikPenerapan Internet Financial Reporting (IFR) pada perbankan di Indonesia.Universitas Diponegoro.
Sekaran, Uma. 2011. Research Methods for business Edisi I and 2. Jakarta:Salemba Empat.
Serrano-Cinca, Carlos, Mar Rueda, Tomas, Pilar Portillo-Tarragona. 2008.Factors Influencing Edisclosure In Local Public Administrations. WorkingPaper No. 2008-03, Facultad De Ciencias Economicas Y Empresariales,Universidad De Zaragoza.
Sugiyono.2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung
Sulistyanto, H. Sri. 2008. “Manajemen Laba, Teori dan Model Empiris”. Jakarta:Grasindo.
Suripto, B. 2006. Pengaruh Besaran, Pro! tabilitas, Pemilikan Saham oleh Publik,dan Kelompok Industri Terhadap Tingkat Pengungkapan Keuangan diWebsite. Jurnal Akuntansi & Manajemen. Vol. 5 No. 1, 1-26
[email protected], 2017
Syamsudin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan (Konsep AplikasiDalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan). Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.
Tyas, Sulistyowati Retnaning. 2008. “Analisis Pengaruh Struktur CorporateGovernance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba padaPerusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Journal Ekonomi.Universitas Diponegoro.
UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995
Wallace, Naser, dan Mora. 1997. The Relationship Betweenn Comprehensive ofCorporate Annual Reports and Firms Characteristic in Spain. Acconting andBusiness Research. Vol.25. no 97, pp.41-53
Widianto, Hari Suryono dan Prastiwi, Andri. 2011. Pengaruh KarakteristikPerusahaan dan Corporate Governance Terhadap Praktik PengungkapanSustainability Report. Proceeding Simposium Nasional AkuntansiXIV,Banda Aceh, 21-22 Juli 2011.
Wolk, Harry I., Michael G. Tearney, dan James L Dodd. 2000. AccountingTheory: A Conceptual Institusional Approach. Fifth Edition. South-Western College Publishing.