skripsi - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/10096/2/binder3.pdfbawa manfaat yang beaar...
TRANSCRIPT
SKRIPSI
ADI HIDAYAT
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI TRITERPENOID
DARI BIJI MOMORDICA CHARANTIA L.
F A K U U T A S F A R M A S I U N IV E R S IT A S A IR L A N G G A
S U R A B A Y A
1 9 90
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
ISOLASI DAN IDENIIFIKASI TRITERPENOID
DARI BIJI.MOMORDIOA CHARAHTIA I,.
SKRIPSI
DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR
MBNCAPAI GELAR SARJANA P ARMAS I
PADA *'AKUL2AS F ARMAS I
UNIV2RSITAS AIRLANGGA
1990
oleh
ADI HIDAYAT
058310548
Disetujui oleh pembimbing
Dr. NQOR 'CHOLXES- ZAIftI Dra. RAKHMAWATI
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji hanyalah milik Alloh S.W.T
dan atas limpahan rahmat serta hidayatNya saya dapat me
nyeleaaikan tugaa akhir guna memenuhi perayaratan menca
pal gelar aarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Univer
sitaa Airlangga.
Tugas akhir ini sangatlah sederhana dan jauh dari
sempurna dikarenakan kekurangan .saya selaku raanusia
yang mempunyai banyak keterbatasan . Namun besar hara-
pan saya, semoga aurabangan yang kurang berarti ini mem-
bawa manfaat yang beaar bagi perkerabangan ilmu pengeta
huan pada umumnya dan bagi aemua pihak yang raembutuh-
kan pada khiisusnya
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima ka-
sih yang sebesar-besarnya kepada :
Bapak Dr. Noor Cholies Zaini dan Dra, Rakhmawati,
yang telah berkenan rneluangkan waktu rguna memberikan
bimbingan sehingga tugas skripai ini dapat saya aelesai
kan.
Bapak Dr# Noor ifansyah, Bapak Dr. Mulya Hadi S,
Drs, Ahmad Fuad MS, Dra. Abdul Rahman, ataa bantuan da
lam inengoperasikan peralatan , guna mengidentifikasikan
hasil penelitian ini.
Semua pihak yang tidak dapat saya sebut aatu per-
aatu yang telah memberikan bantuan selama aaya raengerja
kan skripai ini.
i
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
■ Kepada Ibu-Ayah tercinta yang banyak memberikan
dorongan moril .dan bantuan materiil . sehingga tugas
akripBi ini terselesaikan.
Mudah-mudahan Alloh S.W.T memberikan balasan
sesuai dengan omal kebaikan yang diberikan kepada
saya, Amin.
Surabaya, Januari 1990*
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
DAFTAR ISI
Halaraan
KATA P E N G A N T A R ................................... ........ i
DAFTAR ISI ................................................. iii
DAFTAR TAB3L .............................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................. vii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................... 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................... 5
1. Tin.jauan tentang tan am an marga Momordica. 5
1.1 Uraian tentang Momordica ................ 5
1.2 Uraian tentang Momordica charantia L. . 5
1.2.1 Morfologi tanaman ...................... 5
1.2.2 Klasifikasi tanaman ................... 6
1 .2 .3 -Nama daerah ............................. 6
1.2.4 Kandungan dan penggunaan tanaman .... 6
2. Zat kandungan terpenoid .................. 8
2.1 Bat as a n ........ . ........................ 8
2.2 Rumus bangun ............................... 8
2.3 Struktur terpenoid ....................... 8
2.4 ivlacam terpenoid .......................... 8
2.5 Tinjauan tentang triterpenoid .......... 10
2.6 Cara-cara isolasi triterpenoid ........ 13
3. Tin.jauan tentang Kromatografi ........... 18
3.1 Kromatografi kolom ....................... 19
3.2 Kromatografi lapisan tipia ............. 21
4. Tin.jauan tentang spektrofotometri lemba-
yung ultra dan infra merah ............... 24
iii
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
4.1 Spektrofotometri lembayung ultra ...... ..24
4.2 Spektrofotometri Infra merah ........... ..26
5. Tinjauan tentang 3pektrometri massa .... 28
5.1 Macam-maoem cara ionisasi M S ............ ..28
5.2 Prinsip analisa spektrometri raassa .... 29
6 , Tin.jauan tentang spektroskopi resonansi
magnetik inti .................................31
BAB III. BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN........... ..33
1 . Bahan penelitian .............................33
2. Bahan kiraia yang d i g u n a k a n .................33
3. Alat-alat ya.ng digunakan ................. ..34
4. Metode penelitian ............................35
4.1 Isolasi triterpenoid .......................35
4.2 Identifikasi triterpenoid haail isolasi 38
5. Gambar biji tanaman ....................... ..42
BAB IV. HASIL PENELITIAN .................................43
1. Determinasi tanaman ....................... ..43
2. Ekstraksi ................................... ..43
3. Identifikasi ekatrak dengan KLT ...........43
4. Pemisahan dengan kolom kromatografi.......43
5. Pomurnian dengan KLT Preparatif ........ ..44
6 . Rekristalisasi ............................. ..44
7. Identifikasi kristal hasil isolaai .......45
7.1 Reaksi w a r n a .................................45
7.2 Kromatografi lapisan tipis ............. ..45
iv
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
7.3 Titik l e b u r ............ ................... 45
7.4 Identifikasi dengan spektrofotometer
lembayung ultra ........................... 47
7.5 Identifikasi dengan spektrofotometer
infra m e r a h ................................ 47
7.6 Identifikasi dengan Spektrometer raaasa. 48
7.7 Identifikasi dengan spektrometer reso-
nansi magnetik inti ...................... 48
V. PEMBAHASAN ...................................... 59
VI. KESIMPULAN ...................................... 64
VII. SARAN-SARAN ..................................... 65
VIII. RINGKASAN ....................................... 66
IX. DAFTAK PUSTAKA ................................. 68
v
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
DAFTAR TABEL
TABEL Halaraan
A, paerah spektrum gugus specifik infra merah ... 27
B. Geser lcimia khaa RMI proton ..................... 32
I. Identifikasi triterpenoid hasil isolasi dengan
Kromatografi lapisan tipis ...................... 46
II, Identifikasi titik lebur... triterpenoid hasil
isolasi ............................................ . 46
III. Identifikasi triterpenoid hasil isolasi dengan
spektrofotometri infra merah .................... 47
*
vi
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
DAFTAR GAMBAR
GAMBAK Halainan
1. Bi;Ji pare (Momordica charantia L. )................. 42
2. Kromatogram KLT hasil ekstraksi ................... 50
3. Kromatogram KLT kristal hasil isolasi dengan
fase gerak Kloroform;Etil asetat ( 9 ; 1 ) ...... 51
4. Kromatogram KLT kristal hasil isolasi dengan
fase gerak n-Heksana:Etil asetat ( 8 : 2 ) ...... 52
5. Kromatogram KLT kristal hasil isolasi dengan
fase gerak n-Heksana:Etil asetat ( . 6 : 4 ) ...... 53
6 . Kromatogram KLT kristal hasil isolasi dengan
fase gerak n-Heksana:Etil asetat ( 5 ; 5 ) ...... 54
7. Spektrogram spektra lembayung ultra kristal
hasil isolasi ..........................................55
8 # Spektrogram spektra infra merah kristal hasil
isolasi ................................................. 56
9, Spektrogram spektra massa kristal hasil isolasi..57
10. Spektrogram spektra resonansi magnetik inti
dari kristal hasil isolasi ..........................58
vii
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang masalah.
Tanaman pare (Momordica charantia L . ) telah di
lcenal di Indonesia* turpbuhnya didaerah beriklim tro-
pis. tanaman ini juga terdapat dinegara-negara India,
Singapura dan Malaysia. Di Jawa tanaman ini lebih di
kenal dengan nama pare, buahnya sering digunakan se-
bagai sayur. Pare Juga dipakai sebagai obat tradisi
cnal untuk «.akit kulit, batuk dan melancarkan air su
su Jbu. (. ,27)
Sebagai tanaman obat, hampir semua bagian dari-
tanaman Momordica charantia L. dapat digunakan seba
gai bahan yang barkhasiat seperti apa yang telah di
buktikan atau dilaporkan . olah beberapa . peneliti
antara lain :
Dixit V.P. dan kawan-kawan (1978), membuktikan
efek ekstrak buah Momordica charantia L, pada fungsi
testis anjing, yaitu terjadinya penghambatan sperma
togenesis. Juga dilaporkan bahwa pemberian perasan
nya menyebabkan keguguran pada kelinci hamil, (7 )
Bambang Prayogo (1983), melaporkan bahwa pern-
barian perasan buah Momordica charantia' L .' pada
tikus putih jahtan dapat. mempengaruhi spermatoge-.
nesisnya. (15)
M I L I K.PEKFUSl a KAAN
"UNIVEKSri AS A lK L A N G G A -
S U R A . B A Y A
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
2
Tri Widayati (1383), melaporkan bahwa secara
in vitro, perasan buah Momordica charantia L. dapat
menghambat Motilitas maupun berpengaruh negatif pa
da viabilitas spermatozoa manusia. (18).
Herra S. (1984), melaporkan juga bahwa pemberi-
an ekstrak buah Momordica charantia L. pada raencit
jantan dapat mempengaruhi spermutogenesisnya. (13)
Hikaru Okabe dan kawan-kawan (1980-1984) telah
mempelajari zat kandungan dari buah yang beluiu masak
dari Momordica charantia L. yang dikenal sebagai gli-
kosida Cucurbitacin yang diberi nama Momordicoside
Pg. G dan I. Sedangkan yang pahit diberi nama Momor-
didicoside K dan L, (11, 12)
Sedangkan dari bijinya berhasil diisolasi dari; .eks
trak metanolnya yaitu Momordicoside A, B, C, D dan
E. Pada butang dan daun telah diisolasi zat pahit
yang diberi nama Momordicine I, II dan III. Kesemua
zat yang telah diisolasi tersebut termasuk dalam golo
ngan triterpenoid. (1 0 )
Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka kar
bonnya berasal dari enam satuan isopren dan secara
biosintesa diturunkan dari hidrokarbon C^q asiklik,
yaitu skualen. Yang termasuk dalam golongan triterpen
oid antara lain : Triterpen yang sebenaznya,
steroid, saponin dan glikosida jantung, pada umuranya
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
3
banyak diketemukan pada familia : Euphorbiaceae ,
Cucurbitaceae, Rutaceae, Crusiferae. (14)
Adapun kegunaan triterpenoid .begitu banyak antara
lain sebagai anti diabetia, spermasida dan anti kun
ker (anti tumor). (*if5)
Dari hal tersebut diatas, di negara kita telah
banyak penelitian dari tumbuhan Momordioa oharantia L,
terutama pada khaaiat anti fertilitas ( Bambang-
Prayogo, Tri Widayati, Herra Studiawan ), namun pada
uraumnya uiusih digunakan dal am bentuk ekstrak buah atau
perasann^a. Di negara lain telah dicoba untuk isolasi
zat kandungan Momordica charantia L. baik . .dari buah
maupun biji, terutama triterpenoid,
Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk raengiso-
lasi zat kandungan triterpenoid dari tumbuhan Momor
dica charantia L. yang tumbuh di Indonesia. Sehingga
diharapkan hasil isolat teraebut ...*4apat dilanjutkan
untuk penelitian aelanjutnya, kemungkinan zat (isolat)
ini yang berfungai sebage.i anti fertilitas.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
Tu.juan penelitian.
Penelitian ini bertyjuan mengisolasi senyawa
triterpenoid dari biji pare (Momordica charantia L . )
dan melakukan identifikasitriterpenoid hasil isolasi*
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
BAB XX
TINJAUAtf PUSTAKA
5
1 . Tin.jauan tentang tan am an marga Momordica.
1.1. Uraian tentang Momordica (5)
Tanaman raarga Momordica yang termasuk dalam suku
Cucurbitaceae dengan jumlah 40 jenis terdapat di
negara tropis seperti Asia dan Afrika, merupakan
tanaman semusim yang tumbuh menjalar atau meraan-
jat, berumah satu atau dua.
Beberapa tanaman yang tergolong marga Momordica
antara lain :
- Momordica balsamina L .
- Momordica charantia L .
- Momordica coohinchinensis Spreng.
" Momordica dioica Roxb Ex Willd.
1.2. Uraian tentang tanaman Momordica charantia L .
1.2.1. Mofologi tanaman (1 ).
Tanaman Momordica charantia L . merupakan suatu
herba yang tumbuhnya menjalar atau raemanjat dan
tergolong tanaman semusim yang berumah satu a -
tau dua, mempunyai sulur yang bercabang atau ti
dak bercabang, batangnya berbentuk segi lima,
daunnya palraatus dengan 5 - 9 lobus, diameter nya
kira-kira 5 - 1 1 cm, kelopak bunga berbentuk Ion-
ceng jumlahnya lima buah dan berwarna kuning.
Benang sari berjujnlah tiga, kepala sari berwar-
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
6
na jingga dengan tangkai sari pendek. Buahnya
berupakan buah buni memanjang berbentuk bulat,
dengan 8-9 rusuk. Kulitnya kasar tidak beratur-
an dan bijinya berwarna coklat.
1.2.2, Klasifikasi tanaman Momordica charantia L. (6 )
Divisi
Anak divisi
Kelas
Anak kelas
Bangsa
Suku
Marga
Jenis
Spermatophyta
Angiospermae
Dicotyledoneae
Syrapetalae
Cucurbitales
Cucurbitaceae
Momordica
Momordica charantia L.
1.2.3. Nama daerah (3).
Momordica charantia L. dibeberapa daerah disebut:
Jawa
Nusa Tenggara
Sumatra
Sulawesi
Paria (Sunda), pare (Jawa),
paria pepareh (Madura).
Paya, paria (Bali), truwuk(Sa-
sak), paria (Bima), pania (Ti
mor).
Prieu (Gayo), paria (Batak) ,
peria pepare (Melayu), kambah,
peria (Minangkabau).
Belenggede, pariane, papari
(Seram), papari (Buru), pepare
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
7
: (Halmahera), pepare (Ternate).
1.2.4. Kandungan dan panggunaan tanaman.
Pada hampir seluruh banian tanaman mengandung
alkaloida, resin, glukoserebrosida, dan a.terol-
glukosida, buah yang rauda mengandung dua glikosi-
da Cucurbitasin yang pahit yaitu : Momordicoside
K dan L, serta empat glikosida yang tidak pahit
yaitu : Momordicoside P 1 , F£* G * (10)*
Biji buah mengandung Momordicoside A, B, C, D dan
E. Pada batang, ranting dan daun mengandung : Mo-
mordicine I, II dan III yang rasanya pahit (11).
Hasil penelitian lain menemukan bahwa isolasi dan
skrining fitokimia dari tanaman tersebut didapat
kolesterin, karoten, saponin, resin dan alkaloid
Momordisin (8 ).
Buah yang masih rauda digunakan sebagai sayur-
a n , serbuk keseluruhan tanaman digunakan sebagai
obat sakit kulit, serbuk buah digunakan sebagai
obat gosok dan luka yang b e m a n a h (8 ). Daunnya un
tuk obat cuci darah, obat sakit liver, obat sakit
ernpedu, obat cacing (8 ,1 1 ). sedang ranting dan da
unnya untuk demam dan sebagai tonikum (1 1 ), akar-
nya untuk obat batuk.(8,27)
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
8
2. Zat kandungan terpenoid,
2.1. Bataaan. (14,15)
Terpenoid adalah suatu senyawa yang mirip dengan
terpena, yaitu auatu persenyawaan hidrokarbon-
tak jenuh , satuan terkecil dari molekulnya dise
but ieoprena'( CH2*C(CH^)-CH*GH2 ).
2.2. Rumus ban^un (15)
satu-satuan iaoprena mempunyai bangun raolekul se
bagai berikut :
CH- CH- CH- i 3 i 3 / 2 C CH0 — •-* C ..... * CH
✓ \ // 2 / \ ICH„ CH CH CH. C
I I 2 # \CH2 c h 2 CH3
2
atau dengan ruraus : (C^Hg)n
2.3. Struktur terpenoid.
Ada dua bentuk terpenoid ditinjau dari struktur
rantai molekulnya, yaitu bentuk alifatis misal-
nya geraniol dan bentuk siklis dari limonena.
Terpenoid yang terkandung dalarn tanaman umuiunya
dalam bentuk siklis (14).
2.4. Macam terpenoid (14).
Beragara jenis terpenoid ditinjau dari jumlah sa
tuan isoprena yang diikatnya, antara lain :
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
9
Jumlah satu-
an isoprena
Nama Keterangan/contoh
1 Isoprena/
hemiterpenoid
( 5 atom C )
diketemukan pada
tanaman Hemamelis
japonika.
2 monoterpenoid
(10 atom C )
raentol, geraniol,
orsimen, sitrone-
lol, sitral, linu
leol, iridoid.
3 seskuiterpen-
oid
(15 atom C )
asam absikat#£ar-
nesol, nerolidol,
zingiberen, santo
nin.
4 diterpenoid
(20 atom G )
fitol, as.abiatat,
as.agiatat, graya
notoksin, as.gibe
ralat, vitamin A.
6 triterpenoid
(30 atom C )
skualen, amirin ,
sitosterol, stig-
masterol, cuourbi
tasin, saponin ,
glikosida jantung.
3 tetraterpen-
oid.
(40 atom C )
karoten
n politerpenoid jenis-jenis karet
diketemukan pada
tanaman Hevea bra
siliensis.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
10
2.5. Tln.jauan tentang triterpenoid. (14,15)-
Triterpenoid adalah senyawa yang tersusun dari
enam unit isoprena dengan penggabungan kepala
ke ekor. Senyawa ini banyak dalam tumbuh-tumbuhan
baik dalam bentuk bebas raaupun bentuk glikosida.
2.5*1. Macam-maoam triterpenoid. (14,16)
ditinjau dari struktur kimianya, triterpen digo
longkan menjadi beberapa bagian antara lain :
2.5.3.1. Triterpenoid asiklis.
rumus molekul :
2.5.1*2. Triterpenoid siklis. raeliputi :
2.5.1.2.1. Triterpenoid trisiklis.
contoh : ambrein, terdapat pada ambergris.
Struktur kimianya sebagai berikut :
contoh : skualena, terdapat pada minyak ikan,
minyak tumbuhan seperti minyak kacang.
Struktur kimianya sebagai berikut :
M
rumus molekul :
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
2.5.1.2.2. Triterpenoid tetrasiklis.
contoh : lanosterol, golongan ini merupakan
suatu senyawa dengan inti steroid, sehingga
dapat dikelompokkan dalam golongan steroid.
Senyawa ini terdapat dalam lanolin.
Struktur kimianya sebagai berikut :
11
rumus molekul : C^q H^ q O
£. 5.1.2.3* Triterpenoid pentaaiklis.
triterpenoid golongan ini banyak terdapat
dalam tumbuh-tumbuhan terutama tumbuhan di-
kotil, baik dalain bentuk bebas maupun ben
tuk glikosidanya.
Beberapa contoh dari golongan ini al :
a) X- amyrin
Struktur kimianya sebagai berikut :
rumus molekulnya : C^ q H^q O
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
12
b) {)- amyrin
Struktur kiraia sebagai berikut :
rumus molekul : C^ q H^ q O
c) Xupeol
Struktur kimia sebagai berikut s
rumus molekul : C^q H^q O
d) asam ursolat.
terdapat pada buah apel, buah cherri.
Struktur kimia sebagai berikut :
rumus molekul : C^ q H^q O
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
13
2.6. Cara-cara iaolasi triterpenoid.
a. Serbuk halus dan kering dimasukkan dalam alat
soxhlet, rendam satu malara dengan raenggunakan
pelarut n-heksan kemudian ditarabah lagi n-
heksana sampai sejumlah tertentu, dipanaskan
sarapai n-heksana dalam soxhlet tidak meraberi-
kan reaksi positif terhadap pereaksi Lieber-
man-Burchard. . Sari n-heksan diuapkan pada
tekanan rendah, akan diperoleh sari. kental
yang mengandung triterpen (18).
b. Serbuk kering diekstraksi dua kali dengan
30 ml petroleum eter, dengan merefluk selama
30 menit, kemudian disaring panas. Sari petro
leum eter ditampung kemudian diuapkan sampai
kental, ekstrak kental tersebut disabunkan
memakai KOH 10 % dalam metanol refluk selama
satu jam, kemudian diencerkan/ dengan air.
Sedangkan yang tak tersabunkan diekstraksi la
gi dengan menggunakan carapuran air: etanal =
5 .* 4 , frakei etanol dikumpulkan bebaskan da
ri air dengan Na2S0^ , dan pekatkan serta di
lakukan identifikasi dengan KLT (17).
c. Serbuk halua diperkolasi dengan menggunakan
metanol dan metanol-air (1 :1 ), larutan meta -
nol dipekatkan, kemudian diekstraksi ulang de
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
• u
ngan n-heksan untuk membebaskan lemaknya, la-
rutan metanol dipekatkan hingga kering ( sus-
pensikan dalam a±r dan ektrakei dengan buta
nol, fraksi butanaol dipekatkan dan keringkan
kemudian uji KLT (10).
d. 20 gram serbuk halus, ekstraksi dengan menggu
nokan 150 ml ( kloroform : Metanal ) dal&n
soxhlet selama 24 jam. Hasil ekstraksi di pe-
katkan, residu dilarutkan lagi dengan kloro-
form, lakukan penyaringan . Pase kloroform di
tampung dan diuapkan dengan rotavapour, sete
loh itu disabunkan dengan KOH 20% dalam meta
nol 6 0 Pase yang tak tersabunkan diekstrak-
si dengan etanol, dari fase etanol didapatkan
sterol. (34)
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
Beberapa
cara
isolasi
slmpliaia
nabati
secara
umum
(28).
Untuk
meudapatkan
triterpenoid
dari
berbagai
tumbuh-tumbuhan,
dapat
dilaku-
kan
dengan
banyak
cara
tergantung
pada
ikatan
triterpennya,
dalam
bentuk
be
bas,
ester
atau
glikoslda,
seperti
terliiiat
pada
SKEHA
dibawah
ini
:
15
Cim
in
iiK
'fii
ti
I Il
i-M
iiim
.'l'
(uu
uu
j M
ini
mcn
jad
i u
wr:
ih
«
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
1 6
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
SK
EM
A
III
Ser
bu
k
sisa
p
eny
aria
n
dis
ari
d
eng
an
cam
pu
ran
e
ian
ol-
air
■17.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
1 8
3. Tin.lauan tentang Kromatografi
Kromatografi adalah suatu metode analisa pemisa
han komponen zat dari campurannya melalui sistira dua
fase, yaitu fase diam dan fase gerak.
Berdasarkan aifat dari kedua fase ini, raaka kromato-
grafi dapat dibagi menjadi:
* Fasegerak cair, fase diam padat seperti pada: TLC,
Kolom, Ion exchanges.
- Pase gerak cair, fase diam cair : Kromatografi ker
tas, Partisi.
• Fase gerak gas, fase diam padat : GSC.
- Pase gerak gas, fase diam cair : GLC.
Berdasarkan mekanisme terjadinya peinisahan kornponen-
komponen dibedakan : (19)
- Adsorbs!.
- Partisi.
- Pertulcaran ion*
- Filtrasi.
Berdasarkan atas teknik pelaksanaannya, dibedakan
menj adi ( 19 ) :
- Kromatografi kolom.
- Kromatografi kertas.
- Kromatografi lapisan tipis.
- Kromatografi gas.
Kromatografi Kolom.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
19
3,1. Kromatografi kolom .
Kromatografi kolom rae^rupakan salah satu metode
yang efektif dan efisien untuk memisahkan campuran dalam
jumlah relatif banyak. Pengerjaan metode ini cukup menyl
ta waktu dan aullt untuk raempertahankan kondisi kolom te-
tap baik selama pemisahan dan pemurnian, namun dapat mem-
berikan haail yang oukup memuaskan.
Teknik kromatografi kolom paling sesuai untuk pe
misahan yang bersifat preparatif. Kolom yang '.di gunakan
berupa pipa gelas yang dilengkapi dengan kran dan gelas
penyaring didalamnya. Ukuran kolom tergantung banyaknya
zat yang akan dipisahkan. Untuk menahan penyerap yang di*
letakkan didalam kolom digunakan ’’glass wool"
Mekanisme proses pemisahan komponen-komponen zat
pada kromatografi kolom dapat didasarkan prinsip partisi,
adsorbsi, penukar ion, filtrasi gel ( 1 9 ,2 6 ).
Pada proses adsorbs!, fase diam dimasukkan kedalam
kolom kaca yang telah diisi dengan pelarut .yang diguna
kan untuk melarutkan campuran zat yang akan dianaliea.
3ila semua keadaan sudah memungkinkan, larutan zat yang
dianalisa dimasukkan diatas fase diam, kemudian pelarut
dialirkan melalui kolom. selama pengaliran ini komponen
komponen cajnpuran zat akan terelusi dengan kecepatan ya
ng tergantung pada avinitasnya terhadap fase .diaa dan
kelarutannya pada fase gerak.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
20
Komponen-komponen yang berwarna mudah diamati hasil e*
lusinya, tetapi komponen-komponen campuran zat yang ti-
dak berwarna hasil elusinya sukar diamati sehingga ha
sil elusi yang keluar ditampung dalam volume kecil.
Adsorben yang sering digunakan adalah : alumina, silica
gel, magnesium karbonat,dan kalsium karbonat (2 6)
Pemisahan berdasarkan prinsip partial hampir sa-
ma dengan prinsip adsorbs!. Perbedaannya terletak pada
sifat adsorben yang merupakan berpori dengan lapisan
zat cair. Lapisan zat cair berfungsi sebagai fase diam-
nya, sedangkan zat padat berfungsi sebagai penyangga da
ri zat cair. Pada proses ini pemisahan dicapai dengan
cara mendistribusikan komponen-komponen campuran zat di
antara 2 cairan yang bercampur secara parsial sehingga
pemisahan terjadi karena perbedaan dalam koefisien par-
tisi (1 9 ,2 6 ) .
Pada prinsip penukar ion, fase diam m.engandung
gugus ionik sehingga komponen ionik yang dipisahkan a -
kan berinteraksi* Bahan penukar ion yang digunakan ada
lah senyawa tak larut yang mengandung ion-ionlabil yang
dapat dipertukarkan dengan ion-ion yang terdapat dalam
larutan disekelilingnya, tanpa terjadi perubahan fisik
terhadap struktur bahan penukar ion tersebut (19,26),
Piltrasi gel, pada prinsipnya memisahkan molekul
molekul berdasarkan perbedaan bentuk dan ukuran molekul.
Proses ini terutama digunakan untuk memisahkan bahan -
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
21
bahan yang mempunyai berat molekul tinggi. Bila euatu
larutan yang ukuran molekulnya berbeda-beda dilewatkan
melalui kolom gel, maka raol'ekul-molekul yang ukurannya
lebih beear dari pori-pori takdapat aelewati pori-pori
tersebut, sehingga mudah terelusi. Molekul-molekul ya
ng berukuran lebih kecil akan raasuk kedalam pori -pori
dan tertahan. Besarnya tahanan ini tergantung pada ke-
raampuan molekul berdifusi kedalam partikel gel. Mole-
kul-molekul ini akan berangsur-angsur turun . melalui
kolom bila terelusi dengan fase gerak Cl 9*26 ) •
3.2. Kromatografi lapisan tipis.
Kromatografi lapisan tipis adalah salah satu tek
nik kromatografi dimana fase diam yang dipakai adalah
suatu lapisan tipis adsorben yang ditaburkan diatas ba
han inert (plastik, aluminium, kaca) Cl9 , 2 1 )•
Penggunaan KLT secara umum adalah untuk analisa
kualitatif, ku&ntitatif dan isolasi kandungan kimia
suatu campuran zat.
Mekanisme pemisahan pada KLT dapat ' berdasarkan
adsorbsi, partisi, pertukaran ion, dan filtrasi. Dari
mekanisme-mekanisrae tersebut yang paling umum diguna-
kan adalah pemisahan dengan prinsip adsorbsi dan parti
si .(19)
Frinsip adsorbsi merupakan hasil kekuatan tarik
raenarik antara molekul adsorben dengan molekul zat f
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
22
yang akan diadsorbsi. Kekuatan ini tergantung dari kea-
daan adsorben dan susunan molekul yang dilewatkan pada
nya.
Pada prinsip partisi, komponen-komponen campuran
yang dipisahkan (solut) didistribusikan antara dua ma-
cara fase yang tidak saling ca-npur, yaitu fase diam dan
fase gerak. Selama pergerakannya bersama fase gerak so
lut akan dihambat oleh fase diam, sebab .solut. /tidak
berada dalam fase g^rak, tetapi juga dalam fase diam .
Besarnya hambatan tersebut dinyatakan dengan suatu har
ga yang disebut Retardation faktor (Rf), dimana
jarak yang ditempuh solutR f * -------------------------------------------------
jarak yang ditempuh solven
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga Rf adalah :
- Sifat dari penyerap dan derajat aktifitasnya,
(dicapai dengan pemanasan, hal ini untuk mengurangi-
molekul-molekul air dalam pusat-pusat serapan dari
adsorben).
- Struktur kimia dari senyawa yang akan dipisahkan.
- Derajat kejenuhan dari bejana.
- Ketebalan dan kerataan penyerap, ketidak rataan per-
mukaan akan menyebabkah aliran pelarut menjadi tidak
rata pula.
- Jumlah cuplikan yang digunakan, dimana cuplikan yang
berlebihan memberikan penyebaran bercak dengan mem-
bentuk ekor, sehingga mengakibatkan kesalahan dalam
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
23
perhitungan harga Rf.
- Suhu pemisahan diusahakan tetap, hal ini terutama un-
tuk mencegah perubahan dalam komposisi pelarut yang
disebabkan penguapan, sehingga memungkinkan terjadi
perubahan komposisi (perbandingan eluen). (19)
m i l i k
p e r f u s t a k a a n
"UNIVfcK^iI AS A lftL A N u .
__ S U R A B A Y A |
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
24
4. Tinjauan tentang spektrofotometrl lembayung ultra
dan spektrofotometrl infra m e r a h .
4 .1 .-Spektrof otometri ' lembayung ultra. (22)
Spektrofotometrl adalah salah salah satu cabang ana-
lisa instrumental yang raembahas segala sesuatu tentang
interaksi sinar dengan molekul. Cahaya yang dipakai se
bagai aumber oahaya pada spektrofotometrl adalah sinar
lembayung ultra (U.V) dan sinar tampak (Visible) , yang
keduanya merupakan radiasi elektromagnetik. (2 2 ).
Cahaya dapat dikatakan rangsangan yang diteriraa o-
leh panca indera mata, dan batas aensitifitas mata manu
sia adalah cahaya yang mempunyai panjang gelombang 38 0,
aalrpai 780 nm yang dikenal sebagai oahaya tarapak (visi
ble), radiasi U.V yang dipakai adalah radiasi UV dekat:
200 - 380 nm, sedangkan radiari jauh : 100 - 190 nm ti
dak pernoh dipakai sebab pada daerah ini udara mengab -
sorbsi radiasi UV sehingga diperlukan kondisi ham-
pa udara. Sumber radiasi UV yang sering dipakai adalah
lampu hidrogen dan lampu deuterium (Dg)*
Apabila radiasi elektromagnetik dikenakan pada su-
atu molekul atau atom, yang terjadi adalah sebagian da
ri energi radiaai elektromagnetik terdebut diserap oleh
molekul atau atom sesuai dengan struktur molekul atau
atom tersebut. Radiasi cahaya UV-VIS pada molekul atau
atom akan menyebabkan terjadinya energi elektronik,oleh
sebab itu spektra UV-VIS tersebut juga spektra elek.tro
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
25
nik, sebagai akibat transisi antara dua tingkat energi
elektron dari molekul atau atom.
Ada empat macam transisi elektronik pada molekul
atau atom yang dapat digarabarkan dengan diagram pola
umum sebagai berikut :
cr»(anti bonding)
________________ |^t(anti bonding)
__________________ ^ (non bonding/tidak terikat)
I__________ ^ (bonding/terikat)
__________________ q- (bonding/terikat)
pola diagram transisi elektronik.
Sistim atau gugusan atom yang mengabsorbsi radiasi elek
tromagnetik (UV-VIS) disebut gugusan kromofor. (22)*
Senyawa-senyawa yang mengalami transisi elektronik :
(<r---^*) t ( k — -ST*) dan ----) mengabsorbsi cahaya
pada daerah ultra violet jauh (vacUTi), sedangkan seyawa
yang mengalani transisi elektronik ( r\---V ) mengabsorb
si pada daerah UV Quart (200 - 400 nra) dan dapat diper-
oleh spektrum dan informasi untuk penentuan struktur.
Patio. kenyataannya spektrometri UV pemakaiannya ter-
batas pada senyawa atau molekul yang mempunyai sistim
yang terkonyugasi, raeskipun dertiikian terdapat keuntung-
an yaitu mengadakan interaksi (serapan) yang ...selektif
dan karakteristik terhadap gugus didalam molekul - mole
kul yang sangat kompleks.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
26
4,2. Spektrofotometrl Infra Merah,
Radiasi sinar Infra Merah merupakan radiasi yang
berenergi relatif rendah. Daerah Infra Merah raeliputi
panjang gelombang 0,75 - 300 mikronieter (1 3*000-33cra
tetapi kebanyakan penggunaannya terbatas pada daerah
antara 2 , 5 - 15 mikr.ometer (4. 000 - 66? cm"**). (2 3 ).
Jika suatu molekul menyerap sinar maka didalam mo
lekul terjadi perubahan tingkat energi. . .^.ika. sinar
Infra Merah yang diserap, maka didalam molekul itu a-
kan terjadi perubahan tingkat energi vibrasi dan ener
gi rotasi dari tingkat energi elektron azas,
Molekul yang mempunyai suatu dwikutup'(dipole) di
mana salah satu pusat bermuatan + ,sedangkan disisi la
in bermuatan - , Jlka jarak kedua pusat tersebut ber-
ubah-ubah, maka didalara molekul itu akan terjadi suatu
medan listrik yang ber osilasi, yang akan dapat berin-
teraksi dengan medan listrik bolak-balik dari sinar.
Bila frekwensi sinar itu tepat sama dengan salah
satu frekwsnsi vibrasi alamiah molekul tersebut, maka
energi sinar itu akan' diserap oleh molekul. Penyerapan
ini mengakibatkan perubahan amplitudo vibrasi molekul.
Penggunaan serapan Infra Merahuntuk keperluan ku-
alitatif diharapkan terjadinya penyerapan oleh gugus
fungsional, Berdasarkan korelaai "range of frequency”
dengan gugus fungsi tertentu dapat dilakukan perkiraan
'perkiraan -
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
27
gugua fungsional apa yang ada dibawah suatu molekul bi
la spektrura abaorbeinya diketahui, sebagai raana terse-
but dibawah ini : (*23,29) '
TABEL A.
Daerah spaktrumIkatan yang me-
nyebabkan serapanpanj&ng gelom-
bang ( um )
Biiangan, ge-
lorabang(vcm” 1 )
2,7 - 3,3 30Q0 - 3700 OH atau NH
3, 0 - 3,3 3000 - 3300 *='CH —
3,0 3300 srCH
3,3 - 3 , 6 2800 - 3000 C — H
4,4 - 4,8 2100 - 2250 C ^ C
5*5 - 6 , 1 1640 - 1820 c = - o
5 , 8 - 6 , 2 1600 - 1700 c = c
6,25- 6,9 1400 - 1600 c — c
7,22- 7,35 1360 - 1385 \ ( c h 3 ) 2
8 , 0 - 1 1 , 0 900 - 1300 C— 0 atau C — N
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
5 . Tin.jauan tentang spektrometri massa.
Spektrometri disaraping dapat digunakan untuk analiy
sa kualitatif obat juga dapat digunakan untuk identifi-
kasi dan elusldasi suatu senyawa
Fada spetrometri massa, molekul organik yang dipe-
riksa berada dalain bentuk uap ditambah dengan elektron
elektron yang dipercepat. Elektron-elektron .ini akan
menghantara elektron dalam molekul sehingga kaluar dan
terjadi ion yang bermuatan positif dan yang tidak bermu
atan. Potongan-potongan ion bermuatan positif yang di-
bentuk dengan cara ini dalam spektrometri massa akan di
pilah-pilah raenurut massa, besar serta banyaknya massa
yang secara relatif terpeta dalam suatu diagram spektro
metri m a s s a . (30)
Banyaknya massa yang terbentuk secara fragmentasi
yaitu potongan-potongan ion yang bermuatan positif si-
fatnya spesifik dan bergantung pada struktur molekulnya.
5.1. Macam-macam caraionisasl spektrometri massa,
a. Elektron Impact (E.I.).
adalah cara standart yang paling banyak dijumpai
pada alat-alat spektrometrimassa yang ada dlpasaran.
Pada cara ini, molekul sampel gas dibombardemen de
ngan elektron yang dihasilkan oleh kawat tungsten dan
rhenium dan dipercepat dengan energi 20-80 eV. raelalui
cara ini pula molekul sampel akan kehilangan elektron
dan mengalami fragmentasi spesifik tergantung dari ben-
28
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
29
tuk strukturnya. (24,30).
b. Chemical Ionization (C.I).
Proses ini terjadi dari interaksi kimia molekul i-
on yang raelibatkan sejumletfi kecil sampel dengan sejum-
lah beaar reagen gas. Disini terjadi dua proses, yaitu:
- Reagen gas diionisasikan secara "E.I" didalara sumber
ionisasi.
- .Proses ionisasi kimia yang terjadi dimana reagen ion
bertemu molekul sampel (24).
Reaksi molekul ini lebih baik dari pada proses ionisasi
"E.I” karena molekul yang didapat lebih stabil.
c. Field .Ionization (P.I) dan Field Desorption (g.D).
Pada cara ini ion didapatkan karena pengaruh medan
—Aelektrostatis yang sangat kuat (10 - 10 V/cm) pada
molekul sampel. Medan ini diaplikasikan pada ujung elek
trode yang runcing. Bila sampel berupa gas maka disebut
"P.I" , bila berbentuk larutan atau padatan yang dila-
piskan pada permukaan elektroda disebut "P.D" (24).
Fast Atomic Bombardment (F.A.B).
Ionisasi dengan oara ini dilakukan dengan membom-
bardir molekul organik dengan ion-ion Argon (Ar+ )dengan
energi 2-10 k eV. (25).
5.2. Prinslp analiaa spektrometri massa.
a. Ionisasi molekul.
Jika molekul suatu bahan dalam bentuk uap ditembak
dengan elektron berenergi sekitar 10-15 eV (230 -.' 245
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
30
maka akan terjadi dua macajn reaksi C25 ) -
- Dari molekul (M) terlempar keluar satu elektron
M M + + e
- Molekul mengambil satu elektron.
M + e -12lI5.SY.„ M-1
Peristiwu tersebut diatus disebut ionisasi molekul yak-
ni pembentukan molekul ion (24).
b, Pembelahan molekul ion (fragmentasi).
Dalam proktek energi yang digunakan dalam spektro
metri massa adalah 70 eV (± 1600 kkal/mol). dari energi
tersebut tidak semuanya diambil molekul tetapi sebagian
tinggal didalam molekul ion dan menyebabkan pemutusan
seayawa-senyawa kimia yakni pemutusan molekul - molekul
ion pembentuk kation atau radikal kation. (24,25).
c . Pemisahan ffu^us-gugus yang bermuatan positif me -
nurut massanya (Peinfokusan).
Dalain spektrometri massa, kation dan radikal kati
on dipilah-pilah dan dicatat menurut massa dan rnuatan
nya. sebagai absis adalah hasil bagi massa dan muatan
gugus positif m/e (m= massa, e= muatan) terhadap inten-
sitas relatifnya. Puncak dengan bilangan massa terbesar
yang disebabkan oleh molekul ion merupakan berat mole-
icul senyawa (25).
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
31
Tln.lauan tentang spektroakopi resonansi magnetik
inti. (20,29)
Reeonansi magnetite inti diakibatkan oleh penye
rapan radiasi elektromagnetik (daerah radio frek-
wonoi) oleh proton-proton dalasi suatu medan magnet
(Ho), yang merabalik dari keadaan spin pararel ke
anti pararel. Suatu medan magnet, molekular imbas-
an dapat memperisai proton (melawan Ho) atau menia
dakan periaai (membantu Ho) dan"mengakibatkan sua
tu geseran kimia (£) dari pita absorbsi*
Medan irnbasan adalah hasil efek anisotropik dan e-
fek induktif. Suatu proton yang terperisai akan me
nyerap diatas medan, mendekati TMS rujukan, eedang
kan proton yang kurang terperisai akan menyerap di
bawah medan.
Pemisahan spin-spin dari suatu pita absorbsi
diakibatkan oleh keadaan-keadaan spin proton tak-
ekuivalen tetangganya. Isyarat suatu proton terten
tu terurai menjadi (n + 1 ) peak, dengan n ialah ba
nyaknya proton tetangganya. Proton-proton ini ekui
valen satu sama lain, tetapi tak ekuivalen dengan
proton yang sedang dibahas.
Jarak (dalam Hz) antara dua peak sebarang da
lam suatu pita terurai disebut tetapan k o pling’‘J.-
Untuk proton-proton yang terkopling,(saling mengu-
rai isyarat masing-masing) nilai-nilai J itu sama.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
32
Spektra resonansi magneti inti karbon-13 menun
1 3jukkan frekuensi absorbsi atom-atom ^C, sebagai
ganti proton spektra d6pat menunjukkan kopling C— H
atau dapat pula terdekopling-proton, dalam raana tak
dijumpai penguraian. Dalam spektra rrni1* C luas-luas
tak perlu berbanding lurus dengan banyaknya atom C
yang menimbulkan isyarat-isyarat itu.
Nilai geser kebanyakan proton terletak di sebe
lah kiri (medon rendah) dari TMS dalam jangka 0-— 10
ppm. Beberapa rampatan dikembangkan untuk menyusun
dan memperkirakan nilai geser kimia proton dalam
berbagai lingkungan molekul (2 0 ).
(><•«*? k ( m l * kR M 1 pm i o'i
TABEL B .
Meul Mr lilrna Me tin L-on- »in
( -U ’U 1 i, ppm G u r u * 6. ppm GugMI 6, ppm Cugui <5, ppm
O l,-i
_ r _i
0.'? - C H j— C/ —1
1.»1 1
— C H —C —t
1,5/
H —N \-y
( M,-I x
- c « . r \i,(. - c h 2—c = c 2..'
t i / - C H - C ~ C 2,6 H - O R 1-5
Oly
oil
~c:— ■V
o1!
— C'H1— C — 1
—0
- I 2,5 H - C « C - 2.5
t i l --Nit., X 2.?. - c: m 4- n k .. 2.5 - C H — N R , 2*9 H - ^ < 5,5
O i,- -A i — C H j—Ai —< M— Ar .\0 H - A r 7,i
Ci-ij- -Hr -CM..,—B» ■ - in — Hr 4,1 ?
C * V -Cl •3,1 - C H ,— Cl1
—C H —Cl H —C —
o
10
CH,-- O - — C M ;—0 — 3,4 - i n - c - 3,71
H -O C - 9-12
n v •V'4
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
BAB III
BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN
1. Bahan penelitian :
Bahan berupa biji buah pare (Momordica charan -
tia L . ) diperoleh dari dukuh Ngemplak, Desa Made Ke
camatan Karang pilang Kotamadya Surabaya dan dilaku-
kan detorminasi dengan kunci deterrainasi (1).
Biji diambil dari buah pare yang sudah tua kemu
dian dikumpulkan dan dikeringkan dibawah sinar raata
hari, setelah kering ditumbuk halus ke mudian diayak
dengan ayakan noraer 44 (9).
2* Bahan kimia yan& digunakan.
- Petroleum eter p.a
- Metanol p,a
- Kloroform p.a
- Eter
- Metanol .teknis
- Etanol teknis
- n-Heksana teknis
- Aseton p.a
- Etil asetat teknis
- Kaliu^ hidroksida
- Ar>o;n sulfat pekat
- Anis aldehid sulfat
- Natrium sulfat eksic p.a
- Silika gel.
Jv. , .PHRi . . . ,N
•UNIVERS-ii.'. > r.iu-.ANGGA’i L I'L . S A V A
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
34
3. Alat-alat .vang digunakan ;
- Seperangkat alat soxhlet4
- Rotavapour
- Bejana kromatografi
- Spektrofotometer U.V - Visible recording, Hitachi U.V
- Spektrofotometer I.R 735 B Perkin Elmer.
- Fisher John Melting Point Apparatus
- Joel JS - DX 303 gas chromatography - mass spektros
copy.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
35
4. Metode penelitian*
4.1. Isolasi triterpenoid dari bi.1l par e .✓
4.1.1 Ekstraksi dan saponiflkasi.
250 gran serbuk bahan dimaaukkan timbal
alat soxhlet dan ditambah petroleum eter
sampai semua serbuk terendam ,dibiarkan se
lama satu malam, ekstraksi dihentlkan bila
petroleum eter dalam soxhlet memberikan re
aksi negatif terhadap pereakei liebermann
Burchard. Ekstrak yang diperoleh dipekat-
kan dengan rotavapour, kemudian disabunkan
dengan KOH 20% dalam metanol. Larutan di-
encerkan dengan air sama banyak, campuran
diekstraksi beberapa kali dengan eter,fase
eter dicuci dengan air (3X), kemudian di
tambah natrium sulfat kering, lalu diuap
kan pada tekanan rendah, dilakukan kromato
grafi kolom dengan menggunakan silika gel
sebagai fasa diam dan eluen kloroform : me
tanol ( 9 : 1 ) atau n-heksan:.etil asetat
( 8 : 2 ) . hasil dari kolom diuapkan akan
didapat kristal triterpenoid. (28).
4.1.2 Pemisahan dengan kromatografi kolom.
kroraatogrofi kolom raerupakan salah eatu ca
ra yang digunakan untuk pemisahan dari pro
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
36
ses isolasi. Seisin itu dapat digunakan
juga untuk pemurnian dengan hasil yang ba
ik dan biaya'yang murah.
fase diam : Kieselgel 60, 70-230 mesh,
fase gerak: Heksan : Etil asetat ( 8 : 2 ) .
Pembuatan kolom.
Pertama disiapkan tabung kaca v, dengan
ukuran sesuai dengan jumlah zat yang akan
dipisahkan kemudian . Kieselgel disuspen-
sikan dengan pelarut yang dipakai, keraudi
an dimasukkan sedikit demi sedikit dalam
tabung kaca, solanjutnya dibiarka semalara
agar tidak ada gelembung udara di dalam
zat penyerap.
Cara memasukkan elcstrak.
Sebelum ekatrak dimasukkan kedalam ko
lom, pelarut dialirkan hingga tepat bera
da 1 cm diatas permukaan suspensi, kemudi
an ekstrak dilarutkan dengan pelarut yang
sesuai. Setelah itu dimasukkan kedalam
kolom.
Eluasi.
Pelarut untuk eluasi dimasukkan dalam
corong piQah yang diterapatkan diatas ko
lom yang diatur sedemikian rupa sehingga
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
37
pelarut mengalir dengan tetesan yang te^
tap. Pemisahan dilakukan dengan mengalir-
kan pelarut sehingga zat yang dikehendaki
keluar dalam eluat. Eluat ditampung dalam
fraksi-fraksi masing-masing 3 ml, proses
pemisahan dihentikan apabila eluat dengan
KLT tidak memberi hasil yang positif ter-
hadap triterpenoid.
4.1.3 Pemurnian dengan kromatografi lapisan ti
pis preparatif.
Bila pemisahan dengan kromatografi ko
lom kurang sempurna, maka cara preperatif
bisa dipakai. Kristal dilarutkan dengan
pelarut yang sesuai, kemudian . ditotolkan
memakai pipa kapiler pada lempengan sili-
ka yang telah diaktifkan selama kurang-
lebih setengah jam, kemudian dimasukkan
kedalam bejana kromatografi yang sudah
jenuh dengan fase gerak. Lempengan baru
diambil setelah fase gerak membasahi sam-
pai batas yang telah ditentukan pada lem-
peng, keringkan diudara terbuka. setelah
kering bagian tepi dari lempeng siliksgel
disemprot dengan penampak bercak sedang-
kan bagian tengah ditutup dengan plastik,
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
38
kemudian lempeng dimasukkan oven dan dia-
mati bercak yang terjadi, daerah .\dimana
terdapat bercak dikerok dengan arah hori
zontal, lalu serbuk dieluasi dengan pela
rut kloroform, eluat ditampung dalam vial
dan diuapkan.
4-1*4 Rekristallsasi hasil pemurnian.
Zat hasil pemurnian dengan kromatogra
fi lapisan tipis preparatif dilakukan pe
meriksaan kualitatif dengan kromatografi-
lapisan tipis, fraksi-fraksi yang .. niempu
nyai harga Rf dan vvarna yang sama dengan
pembanding dikumpulkan dan diuapkan.
Kristal hasil penguapan dilarutkan dalam
kloroform sanpai tepat larut, kemudian di
tambah metanol sedikit demi sedikit sam-
pai terbentuk kekeruhan.,tambahkan lagi
metanol sedikit sampai kekeruhan tepat hi
long dan biarkan hingga didapat kristal.
4.2. Identifikasi triterpenoid hasil isolasi.
4.2.1 Reaksi warna.
- Liebertnann-Burchard :
zat diletakkan pada papan tetes, ditam-
bah tiga tetes asan anhidrid .dan ditam
bah satu tetes as an sulfat pekat, anati
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
39
warna yang terjadi.
- Salkowski :
zat dilarut'kan dalam kloroform pada
tabung reaksi, ditambahkan asam sulfat
pekat melalui dinding tabung dan kocok
pelan. diamati warna yang terjadi.
4*2.2 Kromatografi lapisan tipis.
Sedikit kristal hasil isolasi dilarut
kan kloroform, kemudian ditotolkan mema-
kai pipa kapiler pada lempeng kieselgel
60 ?2 5 4' Setelah itu lempeng dimasukkan
kedalam bejana kromatografi yang telah♦
jenuh dengan fasa gerak. Lempeng baru
diambil setelah fase gerak membasahi sam
pai batas tertentu, kemudian dikeringkan
diudara terbuka. Setelah kering disem-
prot dengan penampak bercak anie aldehid
sulfat, dikeringkan dalam oven pada suhu
110°C. Perhatikan warna noda dan hitung
harga Rf nya.
4.2.3 Penentuan tltik lebur.
Sedikit kristal hasil isolasi dimasuk
kan dalam pipa kapiler yang aalah satu-
ujungnya tertutup, kemudian . diletakkan
pada alat Pisher-John melting point appa
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
40
ratus. suhu dimana kriatal mulai meleleh
dioraati dan dicatat (pengamatan 3X).¥
4.2.4 Pengukuran serapan spektra U.V.
Kristal hasil pemurnian dilarutkan da
lam metanol kemudian larutan tersebut di
isikan kedalam satu kuvet, sedangkan ku-
vet yang lain hanya diisi dengan metanol
Masukkan kedalam spektrofotometer lemba
yung ultra , jalankan alat tersebut se
hingga didapat spektrogram yang menggam
barkan puncak serapan maksimum . sebagai
penunjuk panjang gelombang. alat yang di
pakai r Spektrofotometer U.V - visible
recording "Hitachi” U.V
4.2.5 Pengukuran serapan spektra infra m e r a h ,
Kristal hasil pemurnian 1% dicampur-
dengan KBr bebas airt gerus sampai homo
gen dalam mortir kecil, dari campuran i-
tu dibuat pellet, caranya dicetak dengan
alat penekan hidrolik khusus dengan teka
nan tinggi dan hampa udara, sehingga ter
bentuk lempeng bulat dan tipis tembus
cahaya.Kemudian dilihat serapan spektra-
nya dengan alat: Perkin-Elmer i n f r a - r e d
spektrofotometer 735 B.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
4.2.6 Pengukuran bobot molekul dengan spektro -
meter massa.
Kristal h&sil pemurnian dilarutkan da
lam kloroform, kemudian dimasukkan dalam
kapiler, dan dipanaskan sampai semua pela
rutnya menguap, kemudian kapiler dimasuk-
kan kespektrometer massa dan diamati spek
tranya.
4.2.7 Analiaa dengan spektrometer magnetik inti.
Sedikit dampel dilarutkan dalam pela
rut yang sesuai kemudian arnati puncak-pun
oak spektranya dengan menggunakan tetra
metil silan sebagai standart 0 ppm.
41
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
Gambar 1
Biji pare ( Momordica charantia L, )
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
BAB XV
HASIL PENELITIAN43
1 . Hasil determinasi tanaman pare (Momordica charantia L . )
1b, 2a (golongan 2 ), 27a, 28b, 29b, 30b, 31b ( 1 1 8 )..
Cucurbitaceae 1a, 2b, 3b....3 Momordica charantia L.
2 . Haail ekatrakai dari biji Momordica charantia L.
Dari 710 gram bahan kering setelah diekatrakai
dengan petroleum eter diperoleh ektrak yang berwarna
kuning kecoklatan sebanyak 900 ml. Dari hasi penyabu
nan yang dilanjutkan dengan pengenc.eran dengan air,
kemudian diokatraksi dengan eter, akhirnya fase eter
dipekatkan dan diperoleh ektrak kental yang berwar
na kuning sebanyak 5 , 2 gram.
3. Identifikasi komponen ekatrak secara kromatografl la
pisan tipis (KLT).
Pase diam : Kieselgel 60 P 254 £. Merck
Pase gerak : n-Hekaan : Etil asetat (8:2)
Penarapak noda : Aniaaldehid asam aulfat
Adapun hasil yang didapat ( gambar 2 ), narapak ber-
bagai noda naraun yang nampak jelas ditunjukkan oleh
dua noda yang berwarna ungu dan berwarna merah ungu.
4. Ha9il pemisahan kromatografi kolom.
Dimasukkan sampel 0,7 gram’kedalam kolom yang
memuat 60 grani silika ( yang sebelumnya didiamkan
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
44
semalam dalam faaa geraknya ) kemudian dilakukan pro
aea pengoloman, dengan cara fraksinasi, maaing - ma-
aing frakai volumenya diatur 2 ml. Dari -118 frakai
yang diperoleh dilakukan analiaa dengan KLT, dimana
frakai ke 5 5 - 7 0 menunjukkan aatu noda dengan warna
don harga Rf yang aama, Akhirnya frakai-frakai yang
aejna dikumpulkan, - kemudian krlatalkan, .
5. Pemurnian dengan kromatografi lapiaan tipis prepara-
t U .
Pada frakai ke 38-54 hasil kromatografi kolom (
terdapat dua noda yang terpiaah. Setelah ..dilakukan
preparatif dengan fasa gerak sama dengan saat.melaku
kan kromatografi kolom, tfernyata kedua'noda teraebut
berhaail dipiaahkan. Harga Rf noda 1 : 0.514, sedang
harga Rf noda 2 : 0,63. Dari kedua noda teraebut raa-
aing-maBing dikikia (dikerok) untuk kemudian dielua-
. . si dan dikriatalkan.
6. Rekriatallaasi haail pemurnian.
Haail dari kolom kromatografi dan preparatif di
lakukan analiaa dengan kromatografi lapiaan tipis,
ternyata fraksi ke 55-70 dari kolom kromatografi mem
punyai harga Rf yang sama dengan noda 1(preparatif).
Keduanya dikumpulkan dan dilakukan rekriatalisai de
ngan kloroform-raetanol, diperoleh kristal berwarna
putih bentuk jarum.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
45
7. Identifikasi kristal hasil isolasi.
7.1, Reaksi warna.
Dari isolat haail isolasi dilakukan dua raacara
reakai warna dan diperoleh hasil sebagai berikut :
Jenis reaksi warna Hasil penga/natan
Lieberraann-Burchard
Salkowski
Warna ungu
Warna merah coklat
7.2, Kromatografi lapisan tipis (KLT).
Fase diam : Kieselgel 60 F 254 E. Merck
Fase gerak : Kloroform : Etil asetat ( 9 : 1 )
n-Heksana : Etil asetat ( 8 : 2 )
n-Heksana : Etil asetat ( 6 : 4 )
n- Heksana: Etil asetat ( 5 : 5 )
Penampak noda : Anisaldehid sulfat
Hasil dapat dilihat pada tabel I, (gbr 3,4,5 dan 6 )
7•3. Identiflkasi titik lebur kristal hasil isolasi.
Denman menggunakan alat Fisher-John melting po
int apparatus diperoleh hasil, pada TABEL XI.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
TABEL I
Idetifikasi triterpenoid hasil isolasi
dengan kromatografi lapisan tipis
Penampak noda : Anisaldehid asam sulfat
Pase gerak Harga Rf Warna noda
Kloroform : Etil asetat 0,39 ungu
( 9 : 1 )
n-Heksan : Etil asetat 0,23 ungu
( 8 : 2 )
n-Heksan : Etil asetat 0,46 ungu
( 6 : 4 )
n-Heksan : Etil asetat 0,53 ungu
( 5 : 5 )
TABEL II
Identifikasi titik lebur triterpenoid
hasil isolasi,
Alat : Fisher-John Melting Point Apparatus.
' Zat Titik lebur r
123°C
Kristal hasil isolasi125°C
124°C
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
M
7 .4 , Identifikasi dengan spektrofotometer lembayung
ultra.
Hasil serapan tertiadap spektra lembayung ultra
dengan pelarut metanol . menyuijukkan serapan pada
panjang gelombang maksimum 207 nm# Hasil penga -
mat an dapat dilihat pada gainbar 7.
7 .5 , Identifikasi dengan spektrofotometer infra merah.
Serapan terhadap spektra infra merah menunjuk-
kan punoak serapan pada bilangan gelorabang seperti
torlihat pada, TAB3L III, Gambar 8 .
TABJ3L III
Identifikasi triterpenoid hasil isolasi
dengan spektrofotometer infra merah
Punoak serapan
3450 cm" 2930 cm" ; 2850 cm"1; 2830 cm"
1800 cm*" 1720 cm” ; 1600 cm 1 ; 1500 cm"
1480 cm” 1460 cm" ; 1390 cm”1; 1325 cm"
1270 cm” 1230 cm” ; 1170 cm"1 ; 1 1 1 0 cm"
1050 cm* 980 cm ; 950 cm"1 ; 900 cm"
860 cm” 7 1 0 era" .
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
48
Dari spektra infra merah (TABEL III), dapat dilihat
puncok-puncak yang spesifik antara lain :
3450 cm"*1 : spesifik untuk gugus -OH
2930 cm”1 : spesifik untuk gugus -CH^
1720 cm-1 : spesifik untuk gugus -C-
< ■ 01600 cm : spesifik untuk gugus -C=C-
1480 cm”"' : spesifik untuk gugus C-C
7.6, Identifikasi dengan spektrometer massa (MS).
Kristal hasil isolasi pada spektrometer massa
memberikan fragmentasi dengan perbandingan massa/
rnuatan ( m/e ) sebagai berikut :
412 (M)+ , 357, 379, 351, 284, 271,255, 241,
197, 185, 129, 111, 97, 83, 71, 57, 43, 32.
Dari mass spektra diatas nampak bahwa kristal ha
sil isolasi raempunyai bobot molekul 412, spektra
fragmentasi dapat dilihat pada gambar 9.
7.7. Identifikasi dengan spektrometer resonansi magnetik
inti.
Kristal hasil isolasi dilarutkan dalam CCL^ ,
kemudian dianalisa dengan alat JNM-PMX 60 NMR SFEK
TROMETER akan menunjukkan geseran khas HMI proton
pada J,ppm tertentu.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
49
Hasil penelitian 1H RMI spektra menunjukkan harga
ppm pada : 0.53, 0.82, 0.99, 1 .2 6, 1.66, 4.68 .
Adapun gugus spesifik yang terdapat pada pergeseran
tersebut antara lain :
f. ppm Proton spektra
gugus
0,99
1 ,66
iCH,— C —
3 I
CH.,- C « </3 I \
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
50
Gambar 2
Kromatogram KLT hasil ekstraksi
dari biji Momordica charantia L.
Pase diam : Kieselgel 60 P 254 E. Merck
Paae gerak : n-Heksana : Etil asetat
( 8 : 2 )
Penampak noda : Anis aldehid asam sulfat
S x : sampel ( hasil ekstraksi )
P : pembanding ( stigmasterol ).
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
51
GaTibar 3
Kromatogram KLT kristal hasil isolasi
dari biji Momordica charantia L.
Pase diam : Kieselgel 60 P 254 E. Merck
Pase gerak : Kloroform : etil asetat
( 9 : 1 )
Pembanding : stigraaaterol
Penampak noda : Anis aldehid asam sulfat
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
52
Garobar 4
Kroraatogram KLT kristal hasil isolasi
dari biji Momordica charantia L.
Pase diam : Kieselgel 60 P 254 E.Merck
Face gerak : n-heksan : etil asetat
( 8 : 2 )
Pembanding : Stigmasterol (P)
Penonpak noda : Anis aldehid asam aulfat
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
53
Gambar 5
Kromatogram KLT kristal hasil isolasi
dari biji Momordica charantia L.
Pase diam : Kieselgel 60 P 254 £. Merck
Pase gerak : n-heksan : etil asetat
( 6 : 4 )
Pembanding : Stigmasterol
Penampak noda : Anis aldehid asara sulfat
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
54
Gambar 6
Kromatogram KLT kristal hasil isolasi
dari biji Momordica charantia,L.
Pase diam : Kieselgel 60 P 254 E. Merck
Fasa gerak : n-heksana : etil asetat
( 5 : 5 )
Perabanding : Stigmasterol
Penamp^k noda : Anisaldehid asam sulfat
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
Spektrogram spektra lombayung ultra kristal
hanil inolasi dari biji Momordica charantia L.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
MIK
RO
MET
ER
(am
)P R O B E SP E K T K U M NR.
56
d•H
'a!■U
UJ
CD •tn•H 3M si
o
*3 0]© o
'r-iT3
G0
aj ao
H*Tj
5•o
a) •Ht« .O
.M •H0)a, 3ej XJe •HQj crju cdW rHO 0
o4J •HMa> rMo.CO n
0}X
{%) NOlSSlWSNVHi
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
57
cnCDl>0 z.1m
css>s
fSwLd ln r*-v03
ISss>sm'•7
N\e
CL < i~n
c a a*-*t— u
ojCE •— CtCD— CLCU Li_IU
*0 Uwacr»<130Q h
01 • O if> T. o OQ_ ZIw
21 CLUJ 3-JCKO -I— LD:u^o>snUJQ_ win k o j
in a c m e <* a fov— u ZZWlOLlfi O' Iij— ffl — } Q, C IJ2 J C*£5 "1 C U Oi
Gambar
9
Spektrogram
mass
spektra
kristal
hasil
isolasi
dari
biji
Momordica
charantia
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
58
uaJ,09O
Spektrogram
spektra
resonansi
magnetik
inti
dari
kristal
hasil
isolasi
biji
momordica
charantia
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
BAB V
P EM BAH AS AN
Pada proses ekstraksi triterpenoid dilakukan de
ngan pelarut petroleum eter, hal ini disebabkon karena
kelarutan triterpenoid dalam pelarut non polar (7).
Ekstraksi dengan petroleum eter ini dilakukan selama
limabelas jam sebanyak empat kali , djmaksudkan agar
zat kandungan triterpenoid dapat terekstraksi secara
keseluruhan. Hasil ekstraksi dipekatkan dengan cara
destilasi tekanan rendah untuk menghilangkan petrole
um eter, mengingat hasil ekstraksi yang demikian ba
nyak mengandung lemak, maka lemak-leraak tersebut harus
disabunkan dengan KOH 20-40% dalam metanol kemudian di
refluk selama lima jam setelah itu diencerkan dengan
air, hal ini dimaksudkan untuk melarutkan sabun yans
terbantuk. Akhirnya triterpenoid yang tak tersabunkan
akan lebih mudah terekstraksi oleh eter. Apabila ha
sil penyabunan tidak dilakukan pengenceran dengan air
maka akan terjadi emulsi yang sulit dilakukan pemisa-
han antara fase eter dengan fase metanolnya.
Ekstraksi dengan eter dilakukan pengocokan secara per
lahan-lahan agar tidak terjadi emulsi juga tidak ter
jadi letupan. Kemudian fase eter dicuci ,air .sebanyak
tiga kali, dimaksudkan untuk melarutkan .sabun yang
mtisih tertinggal sehingga tidak mengganggu proses pe
murnian, tambahkan natrium sulfat bebas air pada fase
eter dimaksudkan untuk menarik air yang masih tersisa,
sehingga pada penguapan fase eter tidak mengandung air.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
60
Pada proses pemisahan komponen dengan kroraatogra-
fi kolom dengan fase diam Kieselgel 60 E. Merck ukuran
70-230 mesh dan fase gerak n-heksana ; etil asetat
( 8 : 2 ) , dari 118 fraksi yang diperoleh dilakukan ana
lisa dengan kromatografi lapisan tipis, diraana fraksi
55-70 menunjukkan satu noda dengan warna noda ungu dan
dan harga Rf yang sama, fraksi-fraksi yang sama dikum
pulkan jadi satu selanjutnya diuapkan hingga terbentuk
kristal. Kemudian kita bandingkan dengan triterpenoid
pembanding antara lain dengan lupeol dan, . stigmasterol
ternyata harga Rf sampel mirip dengan harga Rf stigma -
sterol pembanding. Adapun alasan pemakaian fase gerak
n-heksana : etil asetat (8 : 2), sebab fase gerak de
ngan perbandingan tersebut memberikan pemisahan noda
yang relatif lebih baik terhadap sampel yang dianalisa.
Untuk menarabah hasil isolasi yang lebih banyak , maka
fraksi 38-54 dilakukan pemurnian dengan kromatografi la
pisa tipis preparatif, hal ini disebabkan karena pada
fraksi tersebut terdapat dua noda yang .terpisah.
Dengan melakukan seperti halnya kromatografi lapisan ti
pis, didapat. dua noda terpisah pada bagian tepi lapisan
tipis kemudian .bagian tengah lapisan tipis (silika) da
ri masing-masing noda dikikis arah horisontal . Setelah
itu masing-masing serbuk dieluasi dengan pelarut kloro
form, eluat ditampun- dalam vial , uji masing - masing
kromatografi lapisan tipis, bandingkan harga Rf nya de-
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
6 i
ngan harga Rf dari frakai 55-70, bila harga Rf nya sama
biaa digabungkan.
Pelaksanaan identifikasi dengan ' reaksi warna
Liebermann-Burchard memberikan warna ungu, sedangkan de
ngan reaksi Salkowski memberikan cincin warna merah-co
klat, apabila dikocok maka fasa asam akan berwarna me
rah kecoklatan sedangkan fase kloroform tetap jernih.
Senyawa steroid dan triterpenoid dengan reaksi Lieber
mann-Burchard akan menghasilktin cincin merah-kecoklatan
atau ungu pada batas kedua larutan, sedangkan larutan
pada bagian atas akan berwarna hijau atau ungu <28).
Pada penentuan titik leleh dari zat ha.3il isolasi
dengan alat Pisher-John Melting Point Apparatus diper-
leh titik leleh 123°C - 125°C , golongan triterpenoid
yang mempunyai titik lebur mendekati titik lebur sampel
antara lain adalah Pucoaterol dengan titik lebur 126°C,
7-keto-^- sitosterol dengan titik lebur 128° - 129° C
sedangkan stigmasterol mempunyai titik lebur 170°C (31).
Pada identifikasi dengan spektrofotometer leinba-
yung ultra, menunjukkan serapan pada panjang gelombang
207 rai dengan pelarut metanol.
Pada identifikasi dengan spektrofotometer infra-
merah memberikan puncak-puncak serapan pada bilangan
gelombang sebagai berikut ; 3450 cm”1. 2930 cm"1 ;
2850 cm 1 ; 2825 cm- 1 ; 1800 cm"1 ; 1720 cm"1 ; 1600 cm"1 ;
1500 cm"1 ; 1480 c m " 1; 1460 cm 1 ; 1390 cm 1 ; 1325 cm”1;
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
62
1270 cm"1 ; 1230 cm“1 ; 1170 cm"1 ; 1110 cm"1 ; 1050 cm"1 ;
980 cm"1 ; 900 cm"1 ; 860 cm 1 ; 710 cm 1 ; 610 cm 1 .
Dari puncak-puncak serapan" tersebut dapat dilihat pun
cak yang speaifik :
Pada identifikasi dengan spektrometer massa ( MS )
kristal hasil isolasi memberikan fragmentasi dengan per-
bandingan massa/muatan (ra/e), sebagai berikut :
dari spektra massa diatas namp&k bahwa kristal hasil i-
solasi mempunyai bobot molekul 412* Karena sebagian be-
3ar fragmen yang teregristasi pada spektra masa adalah
yang bermuatan positif tunggal (e -1 ), maka perbandingan
m/e adalah sesuai dengan mussanya, Golongan triterpen -
oid dari familia Cucurbitaceae yang mempunyai bobot mo
lekul 412 dan memiliki beberapa kesamaan frakmentasi de
ngan sampel antara lain adalah : (33)
- Stigmasterol : 412 (M)+ , 397, 394, 379, 369, 327, 319,
- Spinasterol : 412 (M)+ , 397, 369, 301, 300, 299, 273,
2930 cm
3450 cm
1720 cm
spesifik untuk gugus -OH
spesifik untuk gugus -CH^
spesifik untuk gugus
1600 cm : spesifik untuk gugus -C=C-
1480 cm : spesifik untuk gugus C'-C
412 (M)+ , 397, 379, 351, 284, 271, 255, 241, 197, 185 ,
129, 111, 97, 83, 71, 57, 43, 32.
300, 299, 273, 272, 271, 255, 253, 231, 229, 2 1 3 ,-2 1 1 .
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
63
272, 271, 255, 253. 247, 246, 231, 213.
- Clerooterol : 412 (M)+ , 397, 394, 379, 371, 328, 314,
300, 299, 273, 271, 255, 231 , 2.13, 211.
Dari ketiga 'spektra nampak terdapat beberapa ke-
aamaan fragmentasi (m/e) spesifik sterol dengan bobot
molekul 412 (M)+ , yaitu (m/e) 397, 369(379), 271, 255.
Pada identifikasi geaeran kimia resonansi : magne-
tik inti, pada ppm tertentu menunjukkan gugus spesi
fik dimana H+ beresonansi. Harga pergeaeran kimia(ppm)
aaple hasil iaolaai adalah : 0,53 i 0,82 ; 0,99 i 1,26 ;
1.66 : 4,68 ; 5,17 .
Berikut beberapa harga pergeaeran kimia H^RMI dari ;
- Spinasterol : 0.551 ; 0,799 i 0,800 ; 0,849 ; 5,027 ;
5.163 .
- Stigmasterol : 0,697 ; 0,795 ; 0,847 ; 0,847 ; 1,022 ;
5,027 i 5.157.
Berdasarkan hasil identifikasi dengan kroraatogra-
fi lapiaan tipis, reaksi warna, titik leleh dan spektra
massa dapat disimpulkan bahwa senyawa yang berhaail di
i80lasi adalah triterpenoid kelompok sterol, sedangkan
analisa serapan lembayung ultra.dan infra merah serta
geaeran resonansi magnetik inti merupakan karakterisa-
ai dari isolat , sehlngga diharapkan dapat membantu da
law penelitian selanjutnya*
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
BAB VI
KESIMPULAN
Dari penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpul
kan sebagai borikut :
- Kristal. hasil isolasi dari biji Momordica charantia L.
adalah suatu senyawa sterol.
- Karakteristik sterol.hasil isolasi : kristal jarum
berwarna putih, titik lebur 123 - 125°C , bobot
molekul 412, dan panjang gelorabong makeimum 207 nm.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
BAB VII
SAKAN - SARAN
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
struktur dan macam sterol hasil isolasi dari biji
pare (Momordica charantia L.)
2. Agar dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kha-
siat sterol hasil isolasi dari biji Momordica charan
tia L.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
BAB VIII
RINGKASAN
Telah dilakukan isolasi dan identifikasi triterpen
oid dari biji pare (Momordica charantia L.), dikurnpul
kan dari buah yang sudah tua .diperoleh didaerah Dukuh
Ngemplak, Doaa Made Kecamatan Karang Pilang kotamadya
Surabaya.
Penelitian isolasi triterpenoid , dilanjutkan uji
pendahuluan menunjukkan adanya triterpenoid dengan reak
ai warna dan kromatografi lapisan tipis, dimana harga Rf
dan warna nodanya , sama dengan triterpenoid pembanding.
Pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan cara kro-
raatografi kolom, hasil kolom yang kurang sempurna dapat
dilakukan kromatografi lapisan tipis preparatif. Kemudi
an dilanjutkan rekristalisasi .
Hasil rekristalisasi diuji dengan reaksi warna,
kromatografi lapisan tipis, titik lebur, pengukuran se
rapan spektra lembayung ultra dan infra merah, fragraen
tasi spektra massa dan H-RMI.
Dari isolat dilakukan dua macam reaksi warna dan diper
oleh warna yang aama dengan pembanding . Pada uji kro
matogrfi lapisan tipis dengan menggunakan berbagai fa-
se gerak menunjukkan aatu noda dengan warna ungu dan
mempunyai harga Rf yang saraa dengan triterpenoid pemban
ding.
Hasil isolasi merupakan suatu triterpenoid golo
ngan sterol, dengan karakteristik kristal jarum berwar-
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
67
na putih, titik leleh 123°C - 125°C, panjang gelombang
makaimum 207 nm dan mempunyai puncak serapan spesifik
pada bilangon gelombang : '
3450 cm'
2930 cm'
1720 cm'
1600 cm'
1480 cm'
: spesifik untuk gugus -OH
: spesifik untuk gugus -CH^
: spesifik untuk gugus -C-
0: spesifik untuk gugus -C=C-
: spesifik untuk gugus C-C
Pada identifikasi dengan spektrometer massa, kris
tal hasil iaolasi mempunyai bobot molekul 41?,, dengan
fragmentaai sebagai berikut : 412 (M) + , 397, 379, 351,
284. 271, 255, 241, 197, 185, 129, m , 97, 83, 71,
57, 43, 32.
sedangkan donjon spektrometer reeonaai magnetik inti di
peroleh harga geseran kimia (S), pada : 0,53 (ppm) ;
0,82 ; 0,99 i 1,26 ; 1,66 ; 4,68 ; 5,17 .
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
DAFTAH PUSTAKA
1 Von Steenis, C.G.G.J. (1987)* Flora. Untuk Sekolah
d I Indonesia., Ce t akan 'keernpat. PT Pradnya Paramita.
2. Hegnauer R . ,(1975),Chenotaxonomie der pflanzen,Band
6 ,Bhinkhauzer Verlag Bazel und Stutgard, ,610-614.
3* Dep.Kes. (1981). Pemanfaatan Tanaman Obat. Edisi. II.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hal. 68 .
87. 174.
4. Gonzales, A.G. e t .a l .(1975). A new Triterpen Quinoid
from Catha cassinoides. Phytochemistry. _1^- • 1069.
5. Dastur, J.P. (1970). Medicinal Plants of India and
Pakistan. Third,Indian Edition. D.B.Teraporevala Son
and Co, Frivate LTD, Bombay, p. 112.
6. Strasburger E, et. a l . , (1958), Lehrbuch Der Botanik
Gustav Fischer Verlag, Stuttgart, ..530,537,586,587.
7. Dixit V.P. ( Khanna P. and: Bhar'gava. S. K . , (1978). e-~
'ffect of Momordica charantia* L. Fruit on the'. te'Sticu
lar Pungtion of Dog, Planta Medica, 34**, 280-286.
8. Rivera, G. (1941). Preliminary Chemical and Pharmaco
logical studies on " Cundeamor " Momordica Charantia
L. part I, Am. J. Pharm. 113 (7) 281-297.
9. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1979). Ear
makope Indonesia. Ediai III. Jakarta.
10. Hikaru 0., et. al. (1980). Studies on constituens of
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
69
Momordica charantia L. I. Isolasi and Characteritati
on of Momordicosides A and B, Glycosides of Pentah -
droksi cucurbitan triterpen, Chem. Pharnu Bull* 28
(9), 2753 - 2762.
11. Hikaru 0., et. al.(1982). Studies on the Constituens
of Momordica charantia L.III. Characteritations of
The new Cucurbitacin Glycosides G, # Fg I'Chem
Pharm. Bull 30 (11), 3977 - 3986.
12. Hikaru 0., et. al.(!982). Studies on The Constituens
of Momordica charantia L. IV, Characteritations of
The New Cucurbitacin Glycosides of Immature . Fruits
(2). Structures of Bitter Glycosides, Momordicosides
K and L . , Chem. Pharm. Bull 30 (12), 4334 - 4340,
13* Herra Studiawan. (1984). Pengaruh ekstrak buah Momor
dica charantia L. pada spermatogenesis dan kesuburan
mencit jantan. Skripsi, Pakultas Farmasi Universitas
Airlangga.
14* Harborne, J.B. (1973)*» Phytochemical Method, Chap
man and Hall., London, Toppan Company Limitted Tokyo
Japan, p. 89 - 127.
1 5 # Bambang Prayogo E.W.■, (1983)* Penelitian pendahuluan
pengaruh pemberian perasan buah pare (Momordica cha
rantia L . ) pada Spermatogenesis Tikus, Skripsi, Fa-
kultas Farmasi Universitas Airl.angga.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
16. Miller, P. Lawrance., (1985)* Phytochemistry Orga
nic Metabolites, Volume II, Van Nostrand Reinhold
Company, New York, 288-303,
17. Stancovic S. K . , et. al. (1984). Composition of the
sterol fraction in Horse chestnut. Phytochemistry
22 (11), 2677-2679.
18. Triwidayati. (1983). Studi pendekatan pengaruh peras
an buah pare (Momordica charantia L . ) pada motilitas
dan viabilitas spermatozoa manusia invitro , Skripsi
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.
19- Sastrohamidjoyo H.,(1985)« Kromatografi, Lyberty Yog
yakarta.
20. Stanley H.Pine., et. al. ,(terjemahan). (1988). Kimia
Organik edisi IV, Jilid 2, Penerbit ITB Bandung.,-hal
*M9 t 151.
21. Stahl, E . , (1969)- Thin Layer Chromatography, second
edition, Translate by Asworth,: Springer-Intey
national Student edition, 241 - 247.
22. Muhammad Mulya, Achmad Syahrani,. (1987). Aplikasi
Spektrofotometrl rJV - VIS, Mecphiso Grafika Surabaya
23. Fasich, Bambang Soekarjo, Achmad Fuad H. f (1986) ,
Spektrofotomoter Infra Merah, Kursus analisis Kimia
Instrumental, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
70
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
71
24. Pecsok R.L., et. al. (1976), Modern of Chemical Ana
lysis. 2nd edition., John Wiley k Son, Inc.New York,
p. 316 - 322-
25. Willard H.H . , et. al. (1981). Instrumental Methods
of Analysis. Sixth Edition. D. Van Nostrand Company,
New York. p. 565 - 578.
26. Roth H.J., (1988). Analisis Farmasi. diterjemahkan
oleh Dr. K. Sarjono, Gadjah Mada University Pres3,
hal. 380 - 431.
27. Heyne K.(1950). De Nuttige Planten van Indon^sie^deel
II, 3e druk, N.V. Uitgeverij van Hoeve’s Gravenhage
Bandung, p. 1413-1414.
28. Dep. Kg s . (1987). Analisis obat Tradisional. jilid I
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hal. 45,
53-55.
29. Fessenden R.J. and Fessenden J.S. (1984). Kimia Or-
ganik. Jilid 2. Terjemahan Pudjoatmoko, A.H. Pener-
bit Erlangga. Jakarta, hal. 437, 333-389 (I).
30. McLafferty P.W. (1987). Interpretasi Spektra Massa.
Edisi Ketiga, terjemahan Dr. Hardjono Sastrohamidjo
yo. Penerbit Gadjah Mada University Press, hal. 6 ,
14, 40,121-125.
3 1 . Hong Yen Hsu., et. a l . (1982). The C-hemical Consti
tuent of Oriental Herb, Brion Rieearch Institute of
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat
72
Taiwan, Published by Oriental Healing Arts Insti
tute. 1044, 1046, 1049.
32. Vipin K. Garg & William R. Nes., (1986). Studies on
The sterol Compositions of Six Cucurbitaceae Seed ,
Phytochemistry 2£, 2595*
33- Aicisita T. , et* al. (1986). A sterol from Sicyoa -
angulatus. Phytochemistry 26 (2), 575-577*
34. Miara T . , et. al. (1984). Isolation of A natural
Sterol and An aliphatic acid from Vernonia cinerea.
Phytochemistry 2^ (2), 415 - 417.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI Isolasi Dan Identifikasi Triterpenoid Dari Biji momordica Charantia L Adi Hidayat