skripsi diajukan untuk memenuhi syarat ujian skripsi pada ...abstrak natsir.2018.hubungan antara...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA STATUS EKONOMI KELUARGA DENGAN HASIL
BELAJAR MURID SD NEGERI BULUROKENG 1 KECAMATAN
BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat ujian skripsi pada program Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dam Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar
Oleh
NATSIR
10540 9243 14
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2018
MOTO
Kita tidak akan pernah tahu sejauh mana keberanian kita jikalau
kita tidak pernah mencoba untuk salah.
Kesuksesan yang sejati akan datang pada orang- orang yang
berani mengatakan „”tidak” pada kata “menyerah”.
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan,
maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada tuhanmulah kamu berharap”
(QS Al Insyirah: 6-7)
Kupersembahkan karya ini sebagai tanda baktiku
Kepada Ayah dan Ibu yang senantiasa memberikan segala rasa cinta, kasih sayang dan doa
restu, dukungan dan semangat serta pengorbanan yang tulus dan ikhlas.
Buat saudara”ku dan semua keluarga aku yang selalu memberikan dukungan dan semangat
guna tercapainya keberhasilan Penulis.
End Thanks For All Of My Friend, kalian adalah warna keindahan dalam keseharianku dan
yakinlah kita akan selalu
menjadi idola bagi diri kita sendiri.
ABSTRAK
NATSIR.2018. Hubungan antara Status Ekonomi Keluarga Dengan Hasil Belajar
Murid SD Negeri Bulurokeng 1 Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.Skripsi.
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Maryati Z dan
pembimbing II M. Hasnir Nur.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah“Apakah terdapat hubungan antara
statusekonomi keluarga murid dengan hasil belajar Murid SD Negeri Bulurokeng 1
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar?. Untuk mengetahui hubungan antara status
ekonomi keluarga murid SD Negeri Bulurokeng 1 Kecamatan Birirngkanaya Kota
Makassar. Penelitian ini menggunakan penelitian Ex-Post Facto atau pengukuran
sesudah kejadian. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatifdengan menggunakan
pendekatan Assosiatif dimana kondisi keadaan ekonomi adalah Variabel X (variabel
bebas) yaitu tingkat pendidikan,tingkat pendapatan,pemilikan kekayaan atau
fasilitas,tempat tinggal,sedangkan hasil belajar adalah Variabel Y (variabel terikat)
yaitu rata-rata nilai raport semester ganjil (satu) murid SD Negeri Bulurokeng 1
kecamatan Biringkanaya kota Makassar. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel
adalah murid kelas IV sebanyak 56 sampel/56 orang SD Negeri Bulurokeng 1
Kecamatan Birirngkanaya Kota Makassar.
Berdasarkan perhitungan korelasi product moment besarnya rhitung sebesar 0,570
tergolong “cukup kuat” dan nilai 𝑟 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 0,468 atas dasar taraf signifikan
sebesar 5% dengan jumlah responden 56 murid. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan status ekonomi orang tua dengan hasil belajar murid kelas SD Negeri
Bulurokeng 1 Kecamatan Birirngkanaya Kota Makassar.
Kata Kunci : Status Ekonomi Keluarga, Hasil belajar murid
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Alhamdulillah puji dan
syukur Kehadirat Allah Swt atas segala rahmat dan karunia-Nya, yang senantiasa
diberikan kepada penulis sehingga skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Status
Ekonomi Keluarga Dengan Hasil Belajar Murid SD Negeri Bulurokeng 1 Kecamatan
Birirngkanaya Kota Makassar” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini diajukan
sebagai tugas akhir dalam rangka penyelesaian studi sarjana program studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tuaku
Ayahanda Muhadi, dan Ibunda Mulyati atas segala pengorbanan, kasih sayang dan jerih
payahnya selama membesarkan, mendidik, memberikan motivasi, serta doa yang tak
henti-hentinya demi keberhasilan mencapai cita-cita. Teruntuk Saudara-saudaraku,
terima kasih atas dukungan dan bantuan selama ini baik moral maupun materil.
Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya
kepada IbundaDra.Hj. Maryati Z., M.Si. selakupembimbing I dan Ayahanda H. M.
Hanis Nur, M.Si. selaku pembimbing II, yang telah meluangkan waktunya untuk
bimbingan, arahan, motivasi serta memberikan semanagat dan saran-saran dalam
penyusunan skripsi ini.
Penulis juga hanturkan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada Dr. H.
Rahman Rahim, S.E., M.M, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib,
M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar, Ayahanda Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd., Ketua Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar, Ernawati ,S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar, Ibunda Sulfasyah, M.Pd, Ph.D., Dra. H. Penasehat Akademik yang
senantiasa memberikan masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan, Bapak-
bapak dan Ibu-ibu Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah ikhlas
mentransfer ilmunya kepada penulis, serta seluruh staf Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan yang telah memberikan bantuan dan motivasi serta kemudahan dalam setiap
langkah menuju kesuksesan.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada kepala
SD Negeri Bulurokeng 1 Kecamatan Birirngkanaya Kota Makassar 1 Kota Makassar
Ibunda Saribulan, S.Pd, M,Pd. dan Bapak Mahmud S,Pd., selaku guru kelas IV di
sekolah tersebut yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian.
Penulis ucapakan terima kasih dan penghargaan yang sama kepada sahabat-
sahabatku, Sarman Hermanda, Andi Indra, Alumni TKM Mitra, HIPAPA, dan lainnya,
yang telah memberikan persaudaraan, semangat, dukungan, saran maupun kritikan
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak kekurangan baik dalam bentuk penyajian maupun bentuk
penggunaan bahasa, karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki
oleh penulis, oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik,
saran, ataupun masukan yang sifatnya membangun dari berbagai pihak guna
penyempurnaan skripsi ini. Teriring harapan dan doa, semoga bantuan yang diberikan mendapatkan imbalan
berlipat ganda dari Allah Swt dan kita semua seanantiasa mendapatkan limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, Amin.
Makassar, Septembers2018
Penulis
Natsir
NIM. 10540 9243 14
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ......................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR dan HIPOTESIS ............ 6
A. Kajian Pustaka ............................................................................................... 6
1. Penelitian relevan ...................................................................................... 6
2. Kondisi ekonomi ....................................................................................... 8
3. Faktor-faktor yang menentukan keadaan ekonomi ................................... 8
a. Tingkat pendidikan ............................................................................... 9
b. Pendapatan .......................................................................................... 11
4. Hasil belajar ........................................................................................... 15
5. Hubungan Keadaan Ekonomi Terhadap Hasil Belajar ........................... 28
B. Kerangka Pikir ............................................................................................. 29
C. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 30
A. Pendekatan dan jenis Penelitian ................................................................... 30
B. Perubahan dan definisi operasional ............................................................. 31
C. Populasi dan sampel ..................................................................................... 32
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 33
E. Teknik Analisis Data .................................................................................... 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 38
A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 38
1. Hasil angket status ekonomi keluarga murid ........................................ 38
2. Data hasil belajar murid ........................................................................ 41
3. Penguji hipotesis ................................................................................... 44
B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................................... 48
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 51
A. Simpulan ...................................................................................................... 51
B. Saran ............................................................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 53
LAMPIRAN ......................................................................................................... 55
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Jumlah Populasi .............................................................................. 32
1. Tabel 3.2 Keadaan Sanpel .............................................................................. 33
2. Tabel 4.1 Skor sampel kuesioner latar belakang keadaan ekonomi keluarga 38
3. Tabel 4.2 Hasil Belajar Murid ....................................................................... 41
4. Tabel 4.3 perhitungan Untuk Memperoleh Koefisien Korelasi ..................... 44
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
“Pendidikan merupakan salah satu faktor utama bagi pengembangan sumber daya
manusia karena pendidikan diyakini mampu meningkatkan sumber daya manusia
sehingga dapat menciptakan manusia produktif yang mampu memajukan bangsanya”,
(Kunaryo, 2000).Pendidikan dalam arti luas didalamnya terkandung pengertian
mendidik, membimbing, mengajar dan melatih. Dalam keseluruhan proses pendidikan
di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok.
Sebagai mana tujuan pendidikan berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia
NO.20 tahun 2003 pasal 3 (2005:7) tentang Sistem Pendidikan Nasional, “menyatakan
bahwa Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, Berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
Salah satu tujuan murid bersekolah adalah untuk mencapai hasil belajar yang maksimal
sesuai dengan kemampuannya.Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2
(dua) jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.Jalur
pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui
kegiatan belajar-mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan.Jalur pendidikan
luar sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan diluar sekolah melalui
kegiatan belajar-mengajar yang tidak harus berjenjang dan
berkesinambungan.Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar
sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberi keyakinan agama,
nilai budaya, nilai moral dan keterampilan (UU RI No. 20 Tahun 2003). Dan hal ini
didukung oleh pasal 31 ayat 1 UUD 1945, yang menyatakan bahwa: “Tiap-Tiap Warga
Negara Berhak Mendapatkan Pengajaran”. Keberhasilan pendidikan merupakan
tanggung jawab bersama antara keluarga (orang tua), anggota masyarakat dan
pemerintah. Pemerintah dan masyarakat menyediakan tempat untuk belajar yaitu
sekolah. Sekolah menampung murid-siswinya dari berbagai macam latar belakang atau
kondisi Ekonomiyang berbeda. Bahar dalam Yerikho (2007), berpendapat bahwa:
“Pada umumnya anak yang berasal dari keluarga menengah keatas lebih banyak
mendapat pengarahan dan bimbingan yang baik dari orang tua
mereka.Anak-anak yang berlatar belakang ekonomi rendah, kurang dapat
mendapat bimbingan dan pengarahan yang cukup dari orang tua
mereka,karena orang tua lebih memusatkan perhatiannya pada bagaimana
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari”.
Keluarga merupakan lembaga sosial pertama yang dikenal oleh anak dan dalam
keluarga ini dapat ditanamkan sikap-sikap yang dapat mempengaruhi perkembangan
anak selanjutnya. Keluarga bertanggung jawab menyediakan dana untuk kebutuhan
pendidikan anak. Keluarga (orang tua) yang keadaan sosial ekonominya tinggi tidak
akan banyak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak, berbeda
dengan orang tua yang keadaan sosial ekonominya rendah. Contohnya: anak dalam
belajar akan sangat memerlukan sarana penunjang belajarnya, yang kadang-kadang
harganya mahal. Bila kebutuhannya tidak terpenuhi maka ini akan menjadi penghambat
bagi anak dalam pembelajaran. Sehubungan dengan hal tersebut keberhasilan suatu
pendidikan ditunjang oleh beberapa faktor diantaranya kondisi Ekonomiyang meliputi
sarana dan prasarana.
Terbatasnya sarana bacaan,fasilitas belajar,dan kadang-kadang tidak terpenuhinya
kebutuhan pendidikan dari orang tua murid sehingga kurang memperhatikan pelajaran
dengan baik, akhirnya tertinggal dalam hal prestasi. Dari pengamatan dan informasi
yang diperoleh di lapangan bahwamurid yang ada di sekolah tersebut berasal dari latar
belakang keadaan Ekonomi keluarga yang berbeda, seperti: pendapatan, kekayaan yang
dimiliki dan tempat tinggal dapat berpengaruh terhadap hasil belajar.
Keadaan yang demikian menjadi penghambat bagi murid di SD Negeri Bulurokeng 1
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassaruntuk meraih hasil karena didasari dari
berbagai macam latarbelakang keadaan Ekonomi yang berbeda. Keragaman latar
belakang keadaan Ekonomitersebut dapatberpengaruh pula pada kemampuan hasil
belajar anak-anak, sehingga keadaan Ekonomi tersebut merupakan salah satu faktor
yang menentukan keberhasilan pendidikan anak.Sekolah sebagai salah satu pusat
pendidikan berupaya membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan murid.
Akan tetapi keberhasilan proses belajar mengajar banyak dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Salah satu faktor yang akan penulis teliti adalah faktor dari luar murid yaitu
faktor tingkat sosial ekonominya.
Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai “Hubungan
AntaraStatus EkonomiKeluargadengan Hasil belajar Murid”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai
berikut:
Apakah terdapat hubungan antara status Ekonomikeluargadengan hasil belajar
murid SD Negeri Bulurokeng 1 Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan mengadakan penelitian ini adalah:
1. Untuk memperoleh data tentang status Ekonomi keluarga murid SD Negeri
Bulurokeng 1 Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar
2. Untuk memperoleh data tentang hasil belajar murid SD Negeri Bulurokeng 1
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah pengalaman ilmu pengetahuan khususnya mengenai hubungan
status Ekonomiorang tua dan motivasi berhasil murid.
b. Sebagai sumbangan dan bahan referensi bagi perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya dalam dunia pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Diharapkan sebagai masukan dalam usaha bagaimana cara mengatasi dan
membantu kondisi keadaan ekonomi murid.
b. Murid
Diharapkan mendapat kesempatan dan pengalaman belajar tanpa terkecuali.
c. Bagi sekolah
Dapat dipakai sebagai data dasar untuk menentukan pengembangan sekolah
di masa mendatang
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS PENELITIAN
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan judul penelitian yang telah dilakukan, yaitu
untuk mengetahui hubungan antara status ekonomi keluarga dengan hasil belajar murid.
a) Penelitian yang dilakukan pada murid kelas IV SD Se Gugus 3 Kasihan Bantul
yang dilakukan oleh Wahyu Kurniawati pada tahun 2016 dengan judul “
Pengaruh Kondisi Ekonomi Keluarga Terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa
Kelas IV SD SE-GUGUS 3 Kasihan Bantul”. Hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kondisi ekonomi
keluarga terhadap prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD Se-Gugus 3
Kasihan Bantul ditunjukkan dengan Koefisien regresi = 0,388, dari hasil
tersebut menunjukkan bahwa semakin baik kondisi ekonomi orang tua maka
prestasi belajar IPA siswa semakin baik.
b) Penelitian yang dilakukan oleh Anik Mustika pada tahun 2008 dengan judul
“Hubungan Antara Ekonomi Keluarga dengan Prestasi Belajar Murid di MTs
Ruhul Bayan Cisauk Tangerang”. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa
kontribusi status ekonomi keluarga memengaruhi terhadap prestasi belajar
murid di MTs Ruhul Bayan dengan tingkat 66,331%. Itu menunjukkan bahwa
terdapat hubungan antara ekonomi serta pendidikan di penelitian tersebut.
c) Penelitian yang dilakukan oleh Sinta Dyana Santipada tahun 2009 dengan judul
“Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar
Sosiologi Siswa Kelas XII IPS SMA N 1 Karang Tengah Kabupaten
Demak”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi orang tua
termasuk dalam kategori rendah (54,55%). Prestasi belajar sosiologi siswa
kelasXII IPS SMA N 1 Karang Tengah Demak termasuk dalam kategori
cukup(78,18%). Ada pengaruh yang signifikan antara kondisi sosial ekonomi
orang tuaterhadap prestasi belajar sosiologi siswa kelas XII IPS SMA N 1
Karang TengahKabupaten Demak.
Adapun persamaan dari tiga penelitian di atas dengan penelitian yang
saya lakukan yaitu untuk mengetahui hubungan antara status ekonomi keluarga
murid, sedangkan perbedaannya yaitu , ketiga penelitian di atas memfokuskan
penelitiannya terhadap prestasi belajar murid , sedangkan penelitian yang saya
lakukan menitik fokuskan terhadap hasil belajar murid. 1). Penelitian yang
pertama untuk mengetahui pengaruh ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar
IPA siswa kelas IV SD Se-Gugus 3 Kasihan Bantul. 2) penelitian yang kedua
untuk mengetahui hubungan antara ekonomi keluarga dengan prestasi belajar
murid di MTs Ruhul Bayan, 3). Penelitian yang ketiga untuk mengetahui
pengaruh kondisi social ekonomi orang tua dengan prestasi belajar Sosiologi
siswa kelas XII IPS SMA N 1 Karang Tengah Demak.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian tersebut, maka dapat di simpulkan
bahwa secara teoritis, status ekonomi keluarga memiliki peranan yang penting
dalam terhadap hasil maupun prestasi yang akan diraih oleh murid.
2. Kondisi Ekonomi
Keadaan Ekonomisetiap orang itu berbeda-beda dan bertingkat, ada yang keadaan
sosial ekonominya tinggi, sedang, dan rendah.
Ekonomi menurut Abdulsyani (1994) “adalah kedudukanatau posisi seseorang dalam
kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi,pendapatan,tingkat
pendidikan,jenis rumah tinggal,dan jabatan dalam organisasi.
Sedangkan menurut Soerjono Soekanto (2001) “ Ekonomiadalah posisi seseorang
dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti lingkungan pergaulan,
prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya dalam hubunganya dengan sumber daya”.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan pengertian keadaan
Ekonomidalam penelitian ini adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat
berkaitan dengan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan pemilikan kekayaan atau
fasilitas serta jenis tempat tinggal.
3. Faktor-faktor yang menentukan keadaan sosial ekonomi.
Berdasarkan kodratNya manusia dilahirkan memiliki kedudukan yang sama dan
sederajatnya, akan tetapi sesuai dengan kenyataan setiap manusia yang menjadi warga
suatu masyarakat, senantiasa mempunyai status atau kedudukan dan peranan. Ada
beberapa faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya keadaan Ekonomi orang tua
di masyarakat, diantaranya tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan,
kondisi lingkungan tempat tingal, pemilikan kekayaan, dan partisipasi dalam aktivitas
kelompok dari komunitasnya.Kenyataan setiap manusiayang menjadi warga suatu
masyraka senantiasa mempunyai status atau kedudukan dan peranan.Dalam hal ini
uraiannya dibatasi hanya 4 faktor yang menentukan yaitu tingkat pendidikan,
pendapatan, kepemilikan kekayaan dan jenis tempat tinggal.
a. Tingkat Pendidikan
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1,pada dasarnya jenjang pendidikan
adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta
didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan”. Sistem
Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. Pendidikan adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan
kepribadian dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rokhani (pikir,
cipta, rasa, dan hati nurani) serta jasmani (panca indera dan keterampilan-keterampilan).
Pendidikan bertujuan untuk “Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan bertanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan”. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan
diselenggarakan melalui jalur pendidikan sekolah (pendidikan formal) dan jalur
pendidikan luar sekolah (pendidikan non formal).Jalur pendidikan sekolah (pendidikan
formal) terdapat jenjang pendidikan sekolah, jenjang pendidikan sekolah pada dasarnya
terdiri dari pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi.
1. Pendidikan prasekolah.
Menurut PP No. 27 tahun 1990 dalam Kunaryo (2000), “pendidikan prasekolah adalah
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
peserta didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, yang
diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau di jalur pendidikan luar sekolah”.
2. Pendidikan dasar
Menurut PP No. 28 tahun 1990 dalam Kunaryo (2000) “pendidikan dasar adalah
pendidikan umum yang lamanya sembilan tahun.Diselengarakan selama
enam tahun di sekolah dasar dan tiga tahun di sekolah menengah lanjutan
tingkat pertama atau satuan pendidikan yang sederajat.Tujuan pendidikan
dasar adalah untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta
didik untuk mengembangkan kehidupan sebagai pribadi anggota
masyarakat, warga Negara dan anggota umat manusias serta
mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah”.
3. Pendidikan Menegah
Menurut PP No. 29 tahun 1990 dalam Kunaryo (2000), “pendidikan menengah
adalah pendidikan yang diselenggarakan bagi pendidikan dasar”. Bentuk satuan
pendidikan yang terdiri atas: Sekolah Menengah Umum, SekolahMenengah Kejuruan,
Sekolah Menengah Keagamaan, Sekolah Menengah Kedinasan, dan Sekolah Menengah
Luar Biasa.
4. Pendidikan Tinggi
Menurut UU No. 2 tahun 1989 dalam Kunaryo (2000), “pendidikan tinggi
merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau
professional yang dapat menerapkan, mengembangkan, atau menciptakan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan kesenian.”
Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut perguruan
tinggi, yang dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut atau
universitas.
Dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat pendidikan orang tua selain dilihat dari
jenjangnya juga dapat dilihat dari tahun sukses atau lamanya orang tua sekolah.Semakin
lama orang tua bersekolah berarti semakin tinggi jenjang pendidikannya.Contohnya,
orang tua yang hanya sekolah 6 tahun berarti hanya sekolah sampai SD berbeda dengan
orang yang sekolahnya sampai 12 tahun berarti lulusan SMA.Tingkat pendidikan yang
pernah ditempuh orang tua berpengaruh pada kelanjutan sekolah anak mereka.Orang
tua yang memiliki pendidikan yang tinggi mempunyai dorongan atau motivasi yang
besar untuk menyekolahkan anak mereka.
b. Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah semua pendapatan kepala keluarga maupun anggota keluarga
lainnya yang diwujudkan dalam bentuk uang dan barang. Berdasarkan jenisnya, Biro
Pusat Statistik membedakan pendapatan menjadi dua yaitu:
1. Pendapatan berupa barang
Menurut Winardi (1992 : 171) “Pendapatan berupa barang merupakan segala
penghasilan yang bersifat regular dan biasa, akan tetapi tidak selalu berupa balas jasa
dan diterimakan dalam bentuk barang atau jasa”. Barang dan jasa yang
diterima/diperoleh dinilai dengan harga pasar sekalipun tidak diimbangi ataupun
disertai transaksi uang oleh yang menikmati barang dan jasa tersebut.Demikian juga
penerimaan barang secara cuma-cuma, pembelian barang dan jasa dengan harta subsidi
atau reduksi dari majikan merupakan pendapatan berupa barang.
2. Pendapatan berupa uang
Menurut Swasono (1987) “berdasarkan bidang kegiatannya, pendapatan
meliputi pendapatan sektor formal dan pendapatan sektor informal”. Pendapatan sektor
formal adalah segala penghasilan baik berupa barang atau uang yang bersifat regular
dan diterimakan biasanya balas jasa atau kontrasepsi di sektor formal yang terdiri dari
pendapatan berupa uang, meliputi: gaji, upah dan hasil infestasi dan pendapatan berupa
barang-barang meliputi: beras, pengobatan, transportasi, perumahan, maupun yang
berupa rekreasi.
Pendapatan sektor informal adalah segala penghasilan baik berupa barang
maupun uang yang diterima sebagai balas jasa atau kontrahasil di sektor informal yang
terdiri dari pendapatan dari hasil infestasi, pendapatan yang diperoleh dari keuntungan
sosial, dan pendapatan dari usaha sendiri, yaitu hasil bersih usaha yang dilakukan
sendiri, komisi dan penjualan dari hasil kerajinan rumah.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pendapatan orang tua adalah
penghasilan berupa uang yang diterima sebagai balas jasa dari kegiatan baik dari sektor
formal dan informal selama satu bulan dalam satuan rupiah. Besar kecilnya pendapatan
yang diterima oleh setiap penduduk akan berbeda antara yang satu dengan yang lain, hal
ini karena dipengaruhi oleh keadaan penduduk sendiri dalam melakukan berbagai
macam kegiatan sehari-hari. Menurut Sumardi (Yerikho) (2007),“bahwa pendapatan
yang diterima oleh penduduk andipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang dimilikinya”.
Dengan pendidikan yang tinggi mereka akan dapat memperoleh kesempatan yang lebih
luas untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik disertai pendapatan yang lebih besar.
Sedangkan bagi penduduk yang berpendidikan rendah akan mendapat pekerjaan dengan
pendapatan yang kecil.Adapun table pendapatan keluarga sebagai berikut:
No. Pendapatan Tanggungan Presentase
1 Rp. 750.000. 3 orang Rp. 250.000
2 Rp. 1.000.000 5 orang Rp. 200.000
3 Rp. 1.500.000 4 orang Rp. 375.000
4 Rp. 2.000.000 3 orang Rp. 670.000
5 Rp. 3.000.000 7 orang Rp. 429.000
Dari hasil penjumlahan kriteria ekonomi keluarga yang telah di jumlah dengan
jumlah tanggungan keluarga dapat di golongkan berdasarkan 5 golongan , yaitu:
1. Golongan yang ber pendapatan Rp. 750.000 dengan jumlah tanggungan
sebanyak 3 orang, penghasilan yang di dapat yaitu Rp. 250.000 ( rendah )
2. Golongan yang berpendapatan Rp. 1.000.000 dengan jumlah tanggungan
sebanyak 5 orang, penghasilan yang di dapat yaitu Rp. 200.000 ( sangat rendah )
3. Golongan yang berpendapatan Rp. 1.500.000 dengan jumlah tanggungan
sebanyak 4 orang, penghasilan yang di dapat yaitu Rp. 375.000 ( sedang )
4. Golongan yang berpendapatan Rp. 2.000.000 dengan jumlah tanggungan
sebanyak 3 orang, penghasilan yang di dapat yaitu Rp. 670.000 ( sangat tinggi )
5. Golongan yang berpendapatan Rp. 3.000.000 dengan jumlah tanggungan
sebanyak 7 orang, penghasilan yang di dapat yaitu Rp. 429.000 ( tinggi )
B. Pemilikan Kekayaan atau Fasilitas.
Pemilikan kekayaan atau fasilitas adalah kekayaan dalam bentuk barang-barang
dimana masih bermanfaat dalam menunjang kehidupan ekonominya. Fasilitas atau
kekayaan itu antara lain:
1. Barang-barang berharga
Menurut Abdulsyani (1994), bahwa “pemilikan kekayaan yang bernilai
ekonomis dalam berbagai bentuk dan ukuran seperti perhiasan, televisi, kulkas dan lain-
lain dapat menunjukkan adanya pelapisan dalam masyarakat”.
Dalam penelitian ini barang-barang dapat menunjukkan keadaan
Ekonomiseseorang. Barang-barang yang berharga tersebut antara lain tanah, sawah,
rumah dan lain-lain. Barang-barang tersebut bisa digunakan untuk membiayai
pendidikan anak.Semakin banyakkepemilikan harta yang bernilai ekonomi dimiliki
orang tua maka akan semakin luas kesempatan orang tua untuk dapat menyekolahkan
anak-anaknya, dan orang tua dapat mencukupi semua fasilitas belajar anak, sehingga
dapat memotivasi anak untuk berprestasi.
2. Jenis-jenis kendaraan pribadi.
Kendaraan pribadi seperti sepeda,sepeda motor,mobil dan sebangainya dapat
digunakan sebagai alat ukur tinggi rendahnya tingkat Ekonomi orang tua. Misalnya:
orang yang mempunyai mobil akan merasa lebih tinggi tingkat sosial ekonominya dari
pada orang yang mempunyai sepeda motor.
a. Jenis tempat tinggal.
Menurut Kaare Svalastoga dalam Aryana untuk mengukur tingkat
Ekonomiseseorang dari rumahnya, dapat dilihat dari:
1. Status rumah yang ditempati, bisa rumah sendiri, rumah dinas, menyewa,
menumpang pada saudara atau ikut orang lain.
2. Kondisi fisik bangunan, dapat berupa rumah permanen, kayu dan bambu.
Keluarga yang keadaan sosial ekonominya tinggi, pada umumnya menempati
rumah permanent, sedangkan keluarga yang keadaan sosial ekonominya
menengah kebawah menggunakan semi permanen atau tidak permanen.
4. Hasil belajar
a. Pengertian belajar
Beberapa ahli mengemukakan pengertian belajar dalam memberikan gambaran
tentang pengertian belajar.Menurut Morgan et.al.dalam Catharina (2004) menyatakan
“bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan sebagai hasil pengalaman yang
relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktek atau pengalaman”. Menurut
Slameto (1995)“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan,sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam dalam interaksinya dengan lingkungan. Belajar
merupakan suatu proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup
segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan”.
Masalah belajar adalah masalah bagi setiap manusia, dengan belajar manusia
memperoleh keterampilan, kemampuan sehingga terbentuklah sikap dan bertambahlah
ilmu pengetahuan. Jadi hasil belajar itu adalah suatu hasil nyata yang dicapai oleh siswa
dalam usaha menguasai kecakapan jasmani dan rohani di sekolah yang diwujudkan
dalam bentuk raport pada setiap semester. Untuk mengetahui perkembangan sampai di
mana hasil yang telah dicapai oleh seseorang dalam belajar, maka harus dilakukan
evaluasi. Untuk menentukan kemajuan yang dicapai maka harus ada kriteria (patokan)
yang mengacu pada tujuan yang telah ditentukan sehingga dapat diketahui seberapa
besar pengaruh strategi belajar mengajar terhadap keberhasilan belajar siswa. Hasil
belajar siswa menurut W. Winkel (dalam buku Psikologi Pengajaran 1989:82) “belajar
adalah keberhasilan yang dicapai oleh siswa, yakni hasil belajar siswa di sekolah yang
mewujudkan dalam bentuk angka”.
Menurut Winarno Surakhmad (dalam buku, Interaksi Belajar
Mengajar, (Bandung: Jemmars, 1980:25) “hasil belajar siswa bagi kebanyakan orang
berarti ulangan, ujian atau tes. Maksud ulangan tersebut ialah untuk memperoleh suatu
indek dalam menentukan keberhasilan siswa”.
Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah
hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan
membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang. Untuk
menyatakan bahwa suatu proses belajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki
pandangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya. Namun untuk menyamakan
persepsi sebaiknya kita berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini yang telah
disempurnakan, antara lain bahwa suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan
pembelajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan pembelajaran khususnya dapat dicapai.
Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran khusus, guru perlu
mengadakan tes formatif pada setiap menyajikan suatu bahasan kepada siswa. Penilaian
formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai tujuan pembelajaran
khusus yang ingin dicapai. Fungsi penelitian ini adalah untuk memberikan umpan balik
pada guru dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dan melaksanakan
program remedial bagi siswa yang belum berhasil. Karena itulah, suatu proses belajar
mengajar dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan pembelajaran khusus
dari bahan tersebut.
Dari berbagai pendapat mengenai pengertian belajar yang dikemukakan oleh
beberapa ahli, dapat diambil pengertian bahwa belajar pada dasarnya belajar merupakan
suatu kebutuhan bagi setiap orang.Hampir semua kehidupan manusia diwarnai dengan
kegiatan belajar. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif permanen yang lingkungannya.
b. Prinsip Belajar
Menurut Thomas dan Rohwer dalam Catharina (2004) “prinsip belajar yang
efektif adalah strategi belajar itu hendaknya sesuai dengan tujuan belajar
dan karakteristik murid yang menggunakannya, strategi belajar yang
efektif yaitu yang memungkinkan seseorang mengerjakan kembali
materi yang telah dipelajari, dan membuat sesuatu menjadi baru”.
Strategi belajar ini hendaknya melibatkan pengolahan mental tingkat tinggi pada diri
seseorang, pemantauan yang efektif yaitu murid mengetahui kapan dan bagaiman cara
menerapkan strategi belajarnya dan bagaimana cara menyatakan bahwa strategi yang
digunakan itu bermanfaat, kemujaraban personal bahwa murid harus memiliki
kejelasan bahwa belajar akan berhasil apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Dalam hal ini penyampaian materi harus sesuai dengan rencana pembelajaran agar
tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Selain itu guru dapat membantu murid dengan
cara menyelenggarakan ujian berdasarkan pada materi yang telah dipelajari. Dengan
adanya ujian atau evaluasi guru dapat mengetahui apakah tujuan dari pembelajaran
sudah berhasil, karena keberhasilan belajar akan ditentukan dengan hasil prestasinya
c. Syarat belajar
Menurut Hamalik (1980), “Syarat-syarat belajar yang perlu diperhatikan
agar dapat belajar dengan baik yaitu faktor jasmani, rohani yang sehat,
lingkungan yang tenang, tempat belajar yang nyaman, tersedia cukup
bahan dan alat-alat yang diperlukan.Syarat-syarat belajar yang terpenuhi
akan dapat memotivasi anak untuk belajar sehingga anak dapat
meningkatkan hasil belajarnya”.
d. Tujuan belajar
Menurut Hamalik (1980) “tujuan belajar yaitu untuk memperoleh pengetahuan
tentang belajar, menambah ketrampilan belajar, mengetahui kebiasaan dan sikap belajar
yang baik”. Sedangkan menurut Darnelawati (1994) “Tujuan pendidik adalah untuk
memperkaya budi pekerti, pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampu
dan trampil dalam suatu bidang pekerjaan tertentu”. Dari penjelasan ini peneliti dapat
menyimpulkan bahwa tujuan dari belajar adalah adanya perubahan dari pembelajar dari
yang tadinya tidak tahu menjadi tahu.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.
Arden N Frandsen dalam Suryabrata Sumadi (1995:253) "mengatakan
bahwa hal yang dapat mendorong manusia atau seseorang untuk belajar
karena sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang luas, sifat yang
kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju, keinginan
untuk mendapatkan simpati dari teman-teman, orang tua dan guru,
keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang
baru, adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai
pelajaran dan ganjaran atau hukuman sebagai akhir daripada belajar”.
Menurut Slameto (2003:54), secara umum faktor yang mempengaruhi belajar
adalah faktor intern dan faktor ekstern.
a. Faktor intern meliputi, faktor jasmaniah, kelelahan dan psikologis.
Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. Faktor kelelahan
meliputi kelelaha jasmani dan rohani
1. Faktor Jasmaniah
Faktor yang bersumber pada keadaan jasmani, seperti:
a. Faktor Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan seseorang pada keadaan fit. Kesehatan seseorang
berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan berpengaruh
jika kesehatannya terganggu. Agar seseorang dapat belajar dengan baik maka
sebaliknya ia mengusahakan agar kesehatan badan tetap terjaga.
b. Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah suatu hal yang menyebabkan kurang baik atau kurang
sempurna keadaan tubuh/badan.Keadaan cacat tubuh juga
mempengaruhibelajarnya.Apabila hal ini terjadi hendaknya anak dimasukkan
kepada lembaga pendidikan khusus.
2. Faktor psikologis meliputi:
Faktor psikologis berasal dari kondisi psikis seseorang. Faktor yang
tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar (Ali,1992:4).
Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a) Intelegensi
“Intelegensis adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis kecakapan, yaitu
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru
dengan cepat dan efektif, mengetahui/ menggunakan konsep-konsep yang
abstrak secara efektir, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat”,
(Slameto, 2003). Jadi intelegensi adalah kesanggupan seseorang untuk
beradaptasi dalam berbagai situasi dan dapat diabstraksikan pada suatu
kualitas yang sama.
b) Minat
Menurut Hilgard dalam Slameto (2003) “minat adalahkecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.Kegiatan
yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus disertai dengan rasa
senang dan dari situ diperoleh kepuasan”. Jadi minat adalah sesuatu yang
timbul karena keinginan sendiri tanpa adanya paksan dari orang lain atau
kecenderungan jiwa seseorang kepada sesuatu yang biasanya disertai
dengan perasaan senang.
c) Bakat
Menurut Hilgard dalam Slameto (2003) “bakat adalah kemampuan
untuk belajar. Jadi bakat adalah kemampuan yang dimiliki oleh
murid sejak lahir diperoleh melalui proseses genetik yang akan
terealisasi menjadi kecakapan sesudah belajar. Anak dapat
menyalurkan bakat atau yang dimilikinya, sehingga hal ini dapat
menggali potensi yang dimiliki agar dapat meningkatkan potensi diri
anak”.
d) Motivasi
“Motivasi adalah motif yang sudah aktif, saat orang melakukan suatu
aktivitas”, (Darsono, 2000).Jadi motivasi adalah keseluruhan daya
penggerak di dalam diri murid yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dalam kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Faktor internal yang mempengaruhi Hasil belajar yang pertama adalah Aspek fisiologis.
Untuk memperoleh hasil Hasil belajar yang baik, kebugaran tubuh dan kondisi panca
indera perlu dijaga dengan cara : makanan/minuman bergizi, istirahat, olah raga.
Tentunya banyak kasus anak yang prestasinya turun karena mereka tidak sehat secara
fisik.
b. Faktor ekstern meliputi faktor keluarga, sekolah, masyarakat.
1. Faktor keluarga meliputi:
a. Cara mendidik, orang tua yang memanjakkan anaknya, maka setelah
anak sekolah akan menjadi murid yang kurang bertanggung jawab dan takut
menghadapi tantangan kesulitan. Juga orang tua yang terlalu keras mendidik
anak mengakibatkan anak menjadi penakut.
b. Suasana keluarga, hubungan keluarga yang kurang harmonis,
menyebabkan anak kurang semangat untuk belajar. Suasana yang
menyenangkan, akrab dan penuh kasih sayang akan memberi motivasi yang
mendalam.
c. Pengertian orang tua, anak dalam belajar perlu dorongan dan pengertian
orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu tugas-tugas rumah.
Apabila anak mengalami kesulitan di sekolah diharapkan orang tua untuk
membantu memecahkan kesulitan tersebut, orang tua memberi dorongan
semangat kepada anaknya.
d. Keadaan Ekonomikeluarga, anak dalam belajar kadang-kadang
memerlukan sarana yang kadang-kadang mahal. Bila keadaan ekonomi
keluarga tidak mencukupi, dapat menjadi penghambat anak dalam belajar.
e. Latar belakang kebudayaan, tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam
keluarga, mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu ditanamkan kepada
anak kebiasaan-kebiasaan yang baik agar mendorong semangat anak dalam
belajar.
2. Faktor yang berasal dari sekolah meliputi,
a. Interaksi guru dengan murid.Guru yang kurang berinteraksi dengan murid
menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar arena murid merasa
jauh dengan guru, sehingga muridakan segan beradaptasi secara aktif dengan
guru.
b. Cara penyajian. Guru menggunakan beberapa metode dapat membantu
meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan kegiatan belajar
mengajar serta minat murid untuk belajar.
c. Hubungan antar murid. Guru harus mengendalikan kelas supaya dapat
bekerjasama dengan murid dalam kegiatan belajar mengajar.
d. Standar pelajaran di atas ukuran, maksudnya guru berpendirian untuk
mempertahankan wibawanya dengan memberikan pelajaran di atas ukuran
standar. Akibatnya, anak merasa kurang mampu dan takut kepada guru.
Guru dalam menuntut penguasaan kepada murid harus sesuai dengan
kemampuan murid masing-masing, yang penting tujuan yang dirumuskan
dapat tercapai.
e. Media pendidikan. Jumlah alat bantu mengajar akan menentukan lancar
tidaknya kegiatan belajar mengajar. Antara lain: seperti buku di
perpustakaan, peralatan alat laboratorium atau media lainnya.
f. Kurikulum. Sistem intruksional sekarang menghendaki proses belajar
mengajar yang mementingkan kebutuhan murid. Guru perlu mendalami
materi dengan baik, harus mempunyai perencanaan agar dapat melayani
murid secara individual.
g. Metode belajar, banyak murid melakukan cara belajar yang salah. Kadang-
kadang murid belajar tidak teratur. Belajar teratur setiap hari dengan
pembagian waktu yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil
belajar.
h. Tugas rumah, guru jangan terlalu banyak memberikan tugas rumah,
sehingga anak tidak mempunyai waktu untuk belajar ataupun kegiatan lain.
i. Keadaan gedung. Banyaknya murid dalam satu ruang kelas dapat
mengakibatkan ketidak efektifannya kegiatan belajar mengajar berlangsung.
j. Waktu sekolah. Akibat meledakanya jumlah anak yang masuk sekolah dan
penambahan gedung sekolah yang kurang, akibatnya ada pembagian dalam
kelas yaitu kelas pagi dan kelas sore.
k. Pelaksaan disiplin. Untuk mengembangkan motivasi yang kuat, proses
belajar murid perlu disiplin.
3. Faktor yang datang dari masyarakat meliputi :
a. Media masa, kadang anak membaca buku selain buku pelajaran, sehingga
lupa akan tugas belajar. Maka bacaan anak perlu diawasi dan diseleksi.
b. Teman bergaul, untuk mengembangkan sosialisasinya, anak perlu
bergauldengan anak lain, tetapi perlu diawasi agar jangan sampai
mendapatkan teman bergaul yang kurang baik pengaruhnya, karena
perbuatan yang kurang baik akan mudah menular pada orang lain.
c. Cara hidup lingkungan,cara hidup lingkungan sekitar besar pengaruhnya
pada pertumbuhan anak.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil salah satu faktor yang mempengaruhi
hasil belajarmurid yaitu faktor keluarga, khususnya tingkat Ekonomi keluarga.
2. Indikator Hasil Belajar Siswa
Yang menjadi indikator utama hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:
a. Ketercapaian Daya Serap terhadap bahan pembelajaran yang diajarkan, baik
secara individual maupun kelompok. Pengukuran ketercapaian daya
serap ini biasanya dilakukan dengan penetapan Kriteria Ketuntasan Belajar
Minimal (KKM)
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa,
baik secara individual maupun kelompok.
Namun demikian, menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (dalam
buku Strategi Belajar Mengajar 2002:120) “indikator yang banyak dipakai sebagai
tolak ukur keberhasilan adalah daya serap”.
faktor eksternal juga meliputi beberapa hal, yaitu:
1. Lingkungan sosial, meliputi : teman, guru, keluarga dan masyarakat.
Lingkungan sosial, adalah lingkungan dimana seseorang bersosialisasi, bertemu dan
berinteraksi dengan manusia disekitarnya. Hal pertama yang menjadi penting dari
lingkungan sosial adalah pertemanan, dimana teman adalah sumber motivasi sekaligus
bisa menjadi sumber menurunnya prestasi. Posisi teman sangat penting, mereka ada
begitu dekat dengan kita, dan tingkah laku yang mereka lakukan akan berpengaruh
terhadap diri kita. Kalau kalian sudah terlanjur memiliki lingkungan pertemanan yang
lemah akan motivasi belajar, sebisa mungkin arahkan teman-teman kalian untuk belajar.
Setidaknya dengan cara itu kaluan bisa memposisikan diri sebagai seorang pelajar.
Guru, adalah seorang yang sangat berhubungan dengan Hasil belajar. Kualitas
guru di kelas, bisa mempengaruhi bagaimana kita balajar dan bagaimana minat kita
terbangun di dalam kelas. Memang pada kenyataanya banyak siswa yang merasa guru
mereka tidak memberi motivasi belajar, atau mungkin suasana pembelajaran yang
monoton. Hal ini berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Keluarga, juga menjadi
faktor yang mempengaruhi Hasil belajar seseorang. Biasanya seseorang yang memiliki
keadaan keluarga yang berantakan (broken home) memiliki motivasi terhadap hasil
yang rendah, kehidupannya terlalu difokuskan pada pemecahan konflik kekeluargaan
yang tak berkesudahan. Maka dari itu, bagi orang tua, jadikanlah rumah keluarga kalian
surga, karena jika tidak, anak kalian yang baru lahir beberapa tahun lamanya, belum
memiliki konsep pemecahan konflik batin yang kuat, mereka bisa stress melihat tingkah
kalian wahai para orang tua yang suka bertengkar, dan stress itu dibawa ke dalam kelas.
Yang terakhir adalah masyarakat, sebagai contoh seorang yang hidup dimasyarakat
akademik mereka akan mempertahankan gengsinya dalam hal akademik di hadapan
masyarakatnya. Jadi lingkungan masyarakat mempengaruhi pola pikir seorang untuk
berprestasi. Masyarakat juga, dengan segala aktifitas kemasyarakatannya mepengaruhi
tidakan seseorang, begitupun juga berpengaruh terhadap siswa dan mahasiswa.
2. Lingkungan non-sosial, meliputi : kondisi rumah, sekolah, peralatan, alam
(cuaca). Non-sosial seperti hal nya kondiri rumah (secara fisik), apakah rapi, bersih,
aman, terkendali dari gangguan yang menurunkan Hasil belajar. Sekolah juga
mempengaruhi Hasil belajar, dari pengalaman saya, ketika anak pintar masuk sekolah
biasa-biasa saja, hasil mereka bisa mengungguli teman-teman yang lainnya. Tapi, bila
disandingkan dengan hasil temannya yang memiliki kualitas yang sama saat lulus, dan
dia masuk sekolah favorit dan berkualitas, prestasinya biasa saja. Artinya lingkungan
sekolah berpengaruh. cuala alam, berpengaruh terhadap hasil belajar.
3. penilaian hasil belajar
Menurut SyaifulBahri Djamarah dan Aswan Zain (hal 120-121)
mengungkapkan, “bahwa untuk mengukur dan mengevaluasi hasil belajar
siswa tersebut dapat dilakukan melalui tes hasil belajar”. Berdasarkan tujuan dan ruang
lingkunya, tes hasil belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian, sebagai berikut:
a. tes formatif, penilaian ini dapat mengukur satu atau beberapa pokok
bahasan tertentu dan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa
terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses
belajar mengajar dalam waktu tertentu.
b. Tes Subsumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang
telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran
daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat hasil belajar atau hasil belajar siswa.
Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan
diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.
c. Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap
bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua
bahan pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tarap atau tingkat keberhasilan
belajar siswa dalam satu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan
untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (rangking) atau sebagai ukuran mutu
sekolah.
5. Hubungan Keadaan EkonomiTerhadap Hasil belajar
Keluarga dengan pendapatan cukup atau tinggi pada umumnya akan lebih
mudah memenuhi segala kebutuhan sekolah dan keperluan lain. Berbeda dengan
keluarga yang mempunyai penghasilan relatif rendah, pada umumnya mengalami
kesulitan dalam pembiayaan sekolah, begitu juga dengan keperluan lainnya. Menurut
Hamalik (1983) “keadaan Ekonomiyang baik dapat yang menghambat ataupun
mendorong dalam belajar. Masalah biaya pendidikan juga merupakan sumber kekuatan
dalam belajar karena kurangnya biaya pendidikan akan sangat mengganggu kelancaran
belajar”.
Salah satu fakta yang mempengaruhi tingkat pendidikan anak adalah pendapatan
keluarga.Tingkat Ekonomikeluarga mempunyai hubungan yang tinggi terhadap hasil
belajarmurid di sekolah, sebab segala kebutuhan anak yang berkenaan dengan
pendidikan akan membutuhkan Ekonomi orang tua.
B. Kerangka Pikir
Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar muridSD Negeri Bulurokeng 1
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar adalah masalah keadaan Ekonomi
murid.Atas dasar inilah sehingga peneliti menjadikan sebagai landasan berfikir bahwa
penyebab rendahnya hasil belajar murid adalah adanya faktor keadaan sosial
ekonominya. Adapun kerangka pikir sebangai berikut :
Bagan Kerangka Pikir:
C. Hipotesis
“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusanmasalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimatpertanyaan” (Sugiyono, 2015: 96).Berdasarkan kajian teori dan kerangka
berpikir maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut : “Ada hubungan keadaan
Ekonomi terhadap hasil belajarmurid di SD Negeri Bulurokeng 1 Kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar.”
H1=Ada hubungan keadaanantara Ekonomiterhadap hasil belajar.
H0=Tidak ada hubungan antarakeadaan Ekonomiterhadap hasil belajar.
Kondisi keadaan social ekonomi keluarga
Kondisi keadaan belajar murid
Hasil belajar
Tinggi Rendah
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan jenis Penelitian
Pendekatan penelitian
Sugiyono (2006, p.1).“Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Penelitian ini menggunakan pendekatan Ex
Post Facto yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah
terjadi dan kemudian merunut ke belakang melalui data tersebut untuk menemukan
factor-faktor yang mendahului atau menentukan sebab-sebab yang mungkin atas
peristiwa yang diteliti. Penilitian ini menggunakan logika dasar yang sama dengan
penelitian eksperimen yaitu jika x maka y, hanya saja dalam penilitian ini tidak ada
manipulasi langsung terhadap variabel independen.
Penelitian ini dilakukan pada muridSD Negeri Bulurokeng 1 Kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar.
1. Jenis penelitian
Penelitian ini adalah penelitian assosiatif dimana kondisi keadaan Ekonomi
adalah Variabel X ( variabel bebas ) yaitu tingkat pendidikan,tingkat
pendapatan,pemilikan kekayaan atau fasilitas,tempat tinggal,, sedangkan Hasil belajar
adalah Variabel Y ( variabel terikat ) yaitu rata-rata nilai raport semester ganjil (satu)
muridSD Negeri Bulurokeng 1 Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
Secara skematik, model keterkaitan peubah-peubah penelitian digambarkan
sebagai berikut:
Dimana:
X = Kondisi keadaan sosial Ekonomi
Y = Hasil belajar belajar murid
B. Perubahan dan Defenisi Operasional
Perubahan penelitian adalah keadaan Ekonomidan hasil belajar.kedua
perubahan dioperasionalkan sebagai berikut:
1. Keadaan Ekonomi adalahkeadaan atau latar belakang dari suatu keluarga yang
berkaitan dengan pendidikan, pekerjaan dan pendapatan keluarga,serta kedudukan
atau posisi aktivitas ekonomi seseorang dalam kelompok manusia yang ditentukan
oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal,
dan jabatan dalam organisasi.
2. Hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh murid dalam usaha atau kegiatan
menguasai bahan-bahan pelajaran yang diberikan guru di sekolah atau informasi
nilai yang menunjukkan tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dalam garis-garis program pembelajaran
y x
C. Populasi dan Sampel
“Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian” (Arikunto, 2006 : 130). Jadi
yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah seluruh individu yang akan
dijadikan responden dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi
adalah semuamuridSD Negeri Bulurokeng 1 Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
Adapun tabel populasi penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1Rincian jumlah populasi dalam penelitian ini
No
1
Kelas
2
Laki-laki
3
Perempuan
4
Jumlah
5
1 I 22 24 46
2 II 25 26 51
3 III 23 31 54
4 IV 24 32 56
5 V 26 18 54
6 VI 20 26 46
Jumlah 140 157 297
Sumber: Tata usaha SD Negeri Bulurokeng 1 kecamatan Biringkanaya kota
Makassar.
Suharsimi Arikunto (1998 :117) “sampel adalah bagian dari populasi (sebagian
atau wakil populasi yang diteliti)” .Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah purposive samplingyang teknik pelaksanaanya dilakukan dengan
menunjuk sampel yang ada di dalam populasi,yaitu kelas IV dengan jumlah murid 56
Orang di SD Negeri Bulurokeng Kecamatan Biringanaya Kota Makassar. Adapun tabel
untuk sampel sebagai berikut:
Table 3.2 sampel kelas IV
NO KELAS Laki-laki Perempuan Jumlah
IV
32
24
56
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data.Teknikpengumpulandata sangatdibutuhkan dalam penelitian, sebab
dapat menentukan keberhasilan suatu penelitian. Kualitas data ditentukan oleh kualitas
alat pengumpulan data, metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode angket dan dokumentasi.
1. Angket
Dalam penelitian ini, angket digunakan untuk mengetahui kondisi
Ekonomimurid. Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk dijawab secara tertulis oleh respondenyang
berisikan kuisioner.“Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi” (Arikunto, Suharsimi 2002: 128).Dalam penelitian ini
untuk mendapatkan data, maka yang digunakan adalah skala Likert.Skala Likert adalah
skala yang digunakan untuk untuk mengukur persepsisikap atau pendapat seseorang
atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial.
Skala Likert terdapat 5 alternatif jawaban,sepertiberikut:
1. Untuk alternatif jawaban a (selalu) = 5
2. Untuk alternatif jawaban b (sering) = 4
3. Untuk alternatif jawaban c (kadang-kadang) = 3
4. Untuk alternatif jawaban d (hampir tidak pernah) = 2
5. Untuk alternatif jawaban e (tidak pernah) = 1
Langkah-Langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah :
a. Persiapan mengisi angket, dengan memberikan angket tentang kondisi
Ekonomi kepada responden untuk diisi secara lengkap dan tidak lupa dengan
mengisi identitas responden tersebut seperti: nama dan kelas.
b. Setelah pengisian angket kemudian pengumpulan data hasil belajar dengan
melihat nilai laport.
c. Instrumen siap untuk diolah, dimana pengambilan data tersebut akan dibantu
oleh pihak sekolah sekolah.Proses pengumpulan data dilakukan dalam dua tahap
yaitu tahap pertama tentang kondisi Ekonomimurid dan tahap kedua dengan
pengumpulan data tentang hasil belajarmurid.
2. Dokumentasi
“Dokumentasi adalah cara memperoleh informasi dengan memperhatikan tiga
macam sumber yaitu, tulisan (paper), tempat (place), dan kertas atau orang (people)”.
(Arikunto, Suharsimi 2002: 135)
Metode Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang:
a. Keadaan murid SD Negeri Bulurokeng 1 Kecamatan Biringkanaya Kota
Makassar.
b. Jumlah murid SD Negeri Bulurokeng 1 Kecamatan Biringkanaya Kota
Makassar.
c. Nilai raport/Hasil muridSD Negeri Bulurokeng 1 Kecamatan Biringkanaya Kota
Makassar.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga
dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain
(Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244).Dalam penelitian ini data yang digunakan
adalah analisis deskriptif dan analisis korelasi.Setelah data terkumpul, selanjutnya
hasil angket di analisis per indikator secara deskriptif dengan menggunakan rumus
analisis persentase sebagaimana di ksemukakan Tiro (2002 : 242) dengan rumus :
P = FNx 100%
Keterangan:
P = Tingkat presentase
F = Jumlah skor yang dicapai
N = Jumlah responden
Data yang di peroleh melalui angket (sebagai metode utama) dianalisis dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengelompokkan data sesuai dengan jenisnya.
2) Membuat tabulasi data.
3) Data yang telah ditabulasi kemudian dianalisis dengan menggunakan uji kolerasi
untuk mengetahui seberapa besar hubungan kondisi Ekonomi keluargamurid
terhadap hasil belajar.
1. Analisis deskriptif
Bambang Suryoatmono (2004:18) menyatakan “analisis deskriptif adalah statistika yang
menggunakan data pada suatu kelompok untuk menjelaskan atau menarik kesimpulan
mengenai kelompok itu saja”. Analisis deskriptif ini digunakan untuk melihat gambaran
tentang keadaan Ekonomimurid dan gambaran belajar murid SD Negeri Bulurokeng 1
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Untuk melakukan penilaian maka dibuat
pengkategorian yang dikemukakan oleh Nurkancana (1986 : 80) sebagai berikut yaitu
Tingkat dukungan Skor standar
90 – 100 a. Sangat tinggi
80 – 89 b. Tinggi
65 – 79 c. Sedang
55 - 64 d. Rendah
0– 54 e. Sangat rendah
“Untuk mempermudah analisis data, yang berasal dari angket bertingkat maka perlu
diketahui skor yang diperoleh responden dari hasil angket yang telah diisi” (Arikunto,
2006).
2. Uji korelasi
Metode ini digunakan untuk menghitung sejauh mana hubungan antara kondisi
ekonomi keluarga terhadap hasil belajarmurid. Sebelum melakukan uji korelasi, terlebih
dahulu mendata nilai hasil yang telah dicapai oleh para murid pada semester pertama
tahun ajaran 2017-2018.Untuk menarik kesimpulan yang signifikan,penulis
menggunakan uji korelasi untuk mengetahui adakah hubungan antara kondisi ekonomi
(variable bebas) dengan hasil belajar (variabel terikat).Dengan rumus yang digunakan :
r=∑xy∑x2(y2)
keterangan:
r = Angka indeks korelasi
X =Nilai jawaban angket utuk vareabel latar belakang ekonomi.
Y = Nilai hasil yang dicapai oleh murid
X2 = Hasil pengquadratan nilai yang dicapai murid.
Y2= Hasil pengquadratan nilai yang dicapai murid.
∑ = (Sigma) jumlah nilai dalam setiap variabel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada penyajian hasil analisis data ini dijelaskan data yang telah diperoleh dari
kuesioner berdasarkan jumlah sampel yang telah ditentukan untuk mewakili populasi
dan merupakan pula jawaban atau rumusan masalah serta penguji hipotesis yang telah
dikemukakan pada bagian terdahulu.
Setelah diketahui deskriptifnya dilanjutkan melalui uji korelasi untuk
mengetahui ada hubungannya.
1. Hasil Angket Status Ekonomi Keluarga murid
Untuk mengetahui skor sampel kuesioner latar belakang status
ekonomiperhatikan tabel berikut :
Tabel 4.1 Skor sampel kuesioner latar belakang keadaan sosial ekonomi.
No
Nama siswa
Skor
kuesioner
Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 ZK 2 2 3 3 2 2 1 1 3 1 2 2 2 4 2 4 4 2 2 2 46
2 AMR 1 2 3 3 3 2 1 1 3 2 3 3 2 2 3 4 4 2 2 2 48
3 MAD 1 2 3 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 4 4 2 2 2 38
4 RA 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1 1 4 2 4 3 4 4 2 2 2 49
5 NL 4 4 4 4 3 3 3 1 1 3 3 3 3 4 3 4 2 2 2 2 58
6 AS 2 2 1 3 3 2 1 1 1 2 1 2 2 4 3 4 4 2 2 2 44
7 HN 3 2 2 4 3 3 2 1 2 1 1 1 2 3 3 3 4 2 2 2 43
8 ADR 3 2 1 3 3 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 4 4 2 2 2 46
9 RM 3 2 3 1 3 2 1 2 2 2 3 3 1 3 2 3 2 2 2 2 44
10 WYD 4 4 4 4 3 3 3 1 1 3 2 2 3 3 3 4 4 2 2 3 58
No
Nama siswa
Skor
kuesioner
Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
11 MF 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 3 3 2 3 4 4 2 2 2 51
12 AR 3 2 3 3 3 2 2 1 1 2 2 3 2 3 3 3 4 2 2 2 48
13 ARH 4 4 4 3 4 4 4 1 1 4 2 3 2 3 4 3 4 4 3 3 64
14 MFI 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 3 2 4 3 4 4 2 3 2 45
15 MI 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 1 3 3 3 3 2 2 2 2 41
16 MH 2 2 2 2 2 2 1 1 1 3 3 3 2 3 1 3 4 2 2 2 43
17 MAK 1 2 2 1 2 2 2 1 1 3 3 3 2 2 3 4 4 2 2 2 44
18 RN 2 2 3 1 2 2 1 1 1 3 3 3 2 2 1 3 2 2 2 2 40
19 SLT 2 2 3 1 3 2 1 2 3 3 2 3 2 3 3 4 4 2 2 2 50
20 HST 2 2 3 1 3 2 1 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 2 2 2 48
21 RNW 3 3 4 3 3 3 3 1 1 2 3 2 3 4 3 4 2 2 3 3 55
22 NS 2 2 2 1 2 2 1 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 2 52
23 MA 3 2 3 3 2 2 1 1 1 2 2 3 2 2 1 4 2 2 2 2 42
24 SP 3 2 3 1 3 2 1 1 2 3 2 2 2 3 3 4 4 2 2 2 47
25 ABL 2 2 3 1 2 2 1 2 1 3 3 3 2 2 3 3 4 2 2 2 45
26 ISN 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 3 1 3 3 4 4 2 2 1 43
27 WR 2 2 2 4 3 2 1 4 4 2 2 2 3 3 4 4 4 2 2 2 54
28 MA 2 3 4 3 2 2 1 1 1 3 2 3 3 2 3 4 4 2 2 2 49
29 SD 3 4 4 3 4 4 4 1 1 2 2 2 3 4 3 4 4 2 3 2 59
30 WSR 3 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 2 3 1 4 4 2 2 2 43
31 SL 2 2 3 3 3 2 2 1 1 2 2 1 2 3 3 4 4 4 3 2 49
32 NM 2 2 3 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 40
33 HS 2 2 3 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2 3 3 3 4 2 2 2 44
34 YN 3 2 3 2 3 2 1 1 1 2 3 3 2 3 3 4 4 2 2 2 48
35 AA 3 2 2 2 3 2 1 1 1 3 2 2 2 2 1 3 4 2 2 2 47
36 ANS 3 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 3 3 3 4 4 3 2 2 47
37 MRS 1 2 3 2 3 2 1 1 1 3 2 2 2 2 1 3 4 4 4 2 41
No
Nama siswa
Skor
kuesioner
Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
38 ANS 1 2 3 4 1 2 1 4 4 2 2 2 2 3 3 4 4 2 2 2 50
39 HSN 3 2 3 1 3 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 4 2 2 2 2 40
40 HR 1 2 2 3 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4 2 2 2 45
41 NRM 2 3 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 4 4 4 2 2 4 61
42 SWY 2 2 2 1 2 2 1 1 1 3 2 1 1 2 3 3 4 2 2 2 39
43 RS 3 3 4 3 3 3 3 1 4 2 2 2 3 4 3 4 4 2 3 3 59
44 IND 3 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 3 4 2 2 2 45
45 SP 4 2 2 3 2 2 1 1 1 3 2 2 2 3 3 3 4 2 2 2 46
46 HMD 2 2 3 1 3 2 2 1 1 2 2 1 3 3 3 2 4 2 2 2 42
47 RT 3 2 2 2 3 2 1 1 2 2 3 2 2 4 3 4 4 2 3 2 49
48 AH 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 1 1 3 1 3 4 2 2 2 41
49 MA 2 2 3 1 2 2 2 2 3 3 2 1 1 2 1 3 4 2 2 2 42
50 HSR 2 2 2 3 1 2 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 4 2 2 2 45
51 YS 2 2 2 1 2 2 2 2 4 3 3 1 1 1 1 3 4 2 3 2 43
52 MJ 2 2 3 3 3 2 2 1 1 2 2 1 2 3 3 4 4 4 3 2 49
53 AL 3 2 3 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 4 4 2 2 2 47
54 WRD 2 2 2 1 3 2 1 1 1 2 2 1 2 3 3 4 4 2 2 2 42
55 SMR 2 3 4 3 3 3 3 1 4 2 2 2 3 4 4 4 2 2 4 2 55
56 ML 2 2 2 3 3 2 1 1 1 2 2 2 1 3 3 4 4 2 2 2 44
Berdasarkan data responden pada tabel 4.1,menunjukkan bahwa diantara 56
orang yang menjadi sampel terdapat 1 orang (1,8%) memperoleh skor 64 (skor
tertinggi), 1 orang (1,8%) memperoleh skor 61, 2 orang (3,6%) memperoleh skor 59, 2
orang (3,6%) memperoleh skor 58, 2 orang (3,6%) memperoleh skor 55, 1 orang (1,8%)
memperoleh skor 54, 1 orang (1,8%) memperoleh skor 52, 1 orang (1,8%) memperoleh
skor 51, 2 orang (3,6%) memperoleh skor 50, 5 orang (8,9%) memperoleh skor 49, 4
orang (7,1%) memperoleh skor 48, 4 orang (7,1%) memperoleh skor 47, 3 orang (5,4%)
memperoleh skor 46, 5 orang (8,9%) memperoleh skor 45, 5 orang (8,9%) memperoleh
skor 44, 5 orang (8,9%) memperoleh skor 43, 4 orang (7,1%) memperoleh skor 42, 3
orang (5,4%) memperoleh skor 41, 3 orang (5,4%) memperoleh skor 40, 1 orang
(1,8%) memperoleh skor 39, 1 orang (18%) memperoleh skor 38 (Skor terendah).
2. Data Hasil Belajar Murid
Adapun nilai yang diperoleh peneliti dari nilai rata-rata belajar murid data sebagai
berikut :
Tabel 4.2Hasil belajar murid
NO
1
Nama Siswa
2
Nilai skor
3
1 ZK 46
2 AMR 48
3 MAD 48
4 RA 55
5 NL 54
6 AS 55
7 HN 56
8 ADR 59
9 RM 55
10 WYD 54
11 MF 59
12 AR 46
13 ARH 48
14 MFI 49
15 MI 46
16 MH 48
17 MAK 46
NO
1
Nama Siswa
2
Nilai skor
3
18 RN 48
19 SLT 47
20 HST 45
21 RNW 49
22 NS 49
23 MA 48
24 SP 47
25 ABL 47
26 ISN 50
27 WR 60
28 MA 45
29 SD 45
30 WSR 46
31 SL 45
32 ML 49
33 HS 47
34 YN 50
35 AA 38
36 NR 44
37 MRS 43
38 ANS 44
39 HSN 41
40 HR 43
41 NRM 44
42 SWY 40
43 RS 42
44 IND 43
45 SP 43
NO
1
Nama Siswa
2
Nilai skor
3
46 HMD 40
47 RT 44
48 AH 41
49 MA 40
50 HSR 39
51 YS 42
52 MJ 41
53 AL 42
54 WRD 43
55 SMR 42
56 ML 44
Jumlah 2623
Sumber : Daftar Nilai SD Negeri Bulurokeng 1
Berdasarkan Tabel 4.2 Hasil belajar murid dapat dikualifikasi. Data mengenai
hasil belajar murid semester 1 tahun ajaran 2018/2019 dapat dilihat pada nilai rata-
ratanya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
∑
= 0,468
Keterangan :
My=Mean
∑y= Jumlah nilai X
N =Jumlah Sampel
3. Penguji Hipotesis
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan perhitungan
koefisien. Untuk menghitung koefisien korelasi antara lainstatus ekonomi keluarga
(Variabel X) dengan hasil belajar murid (Variabel Y) digunakan Person Product
Moment. Adapun langkah-langkah perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3 Perhitungan untuk Memperoleh Koefisien Korelasi
No Nama X Y XY X2 Y
2
1 2 3 4 5 6 7
1 ZK 46 46 2116 2116 2116
2 AMR 48 48 2304 2304 2304
3 MAD 38 48 1824 1444 2304
4 RA 49 55 2695 2401 3025
5 NL 58 54 3132 3364 2916
6 AS 44 55 2420 1936 3025
7 HD 43 56 2408 1849 3136
8 ADR 46 46 2116 2116 2116
9 RM 44 44 1936 1936 1936
10 WHY 58 46 2668 3364 2116
11 MF 51 45 2295 2601 2025
12 AR 48 48 2304 2304 2304
13 ARH 64 43 2752 4096 1849
14 MFI 45 45 2025 2025 2025
15 MI 41 46 1886 1681 2116
16 MH 43 47 2021 1840 2209
17 MAK 44 48 2112 1936 234
No Nama X Y XY X2 Y
2
1 2 3 4 5 6 7
18 RN 40 43 1720 1600 1849
19 SLT 50 46 2300 2500 2116
20 HST 48 45 2160 2304 2025
21 RNW 55 60 3300 3025 3600
22 NM 52 52 2704 2704 2704
23 MA 42 47 1974 1764 2209
24 SP 47 43 2021 2209 1849
25 ABL 45 49 2205 2025 2401
26 ISN 43 46 1978 1849 2116
27 WR 54 47 2538 2916 2209
28 MAW 49 49 2401 2401 2401
29 SD 59 45 2655 3481 2025
30 WSR 43 43 1849 1849 1849
31 SL 49 57 2793 2401 3249
32 MLD 40 45 1800 1600 2025
33 HS 44 44 1936 1936 1936
34 YN 48 43 2064 2304 1849
35 AA 47 43 2021 2209 1849
36 NR 47 45 2115 2209 2025
37 MRY 41 46 1886 1681 2116
38 AN 50 40 2000 2500 1600
39 HSN 40 43 1720 1600 1849
40 HN 45 45 2025 2025 2025
41 NRM 61 45 2745 3721 2025
42 SY 39 45 1755 1521 2025
No Nama X Y XY X2 Y
2
1 2 3 4 5 6 7
43 RSD 59 45 2655 3481 2025
44 IR 45 45 2025 2025 2025
45 SP 46 46 2116 2116 2116
46 HMD 42 42 1764 1764 1764
47 RNS 49 49 2401 2401 2401
48 ANH 41 49 2009 1681 2401
49 MAG 42 46 1932 1764 2116
50 HSR 45 45 2025 2025 2025
51 YS 43 43 1849 1849 1849
52 MJ 49 49 2401 2401 2401
53 ALD 47 47 2209 2209 2209
54 WRD 42 42 1764 1764 1764
55 SMR 55 55 3025 3025 3025
56 ML 44 44 1936 1936 1936
Total 2637 2623 124490 126088 123809
Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa :
∑x = 2637
∑y = 2623
∑x² =126088
∑y² =123809
∑xy = 124490
N = 56
Perhitungan analisis korelasi dengan menggunakan rumus korelasi product
moment:
𝑟 ∑ (∑ )(∑ )
√{ ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +}
𝑟 ( )( )
√* ( ) +* ( ) +
𝑟
√* +* +
𝑟
√( ) ( )
𝑟
√
𝑟
Berdasarkan hasil perhitungan diatas ternyata angka korelasi antara variabel X
dan variabel Y bertanda positif dengan memperhatikan besarnya r xy yang diperoleh
yaitu 0,570 yang tergolong berada pada korelasi “cukup kuat”.Selanjutnya untuk
mengetahui apakah hubungan itu signifikan atau tidak maka rHitung perhitungan
dibandingkan rTabel. Dan sebelum membandingkannya, terlebih dahulu di cari derajat
kebebasannya atau df (degrees of freedom) dengan menggunakan rumus :
df = N-nr
= 56-2
= 54
Berdasarkan ketentuan apabila rhiting< rTabel maka dinyatakan tidak ada hubungan
ataukah ada hubungan tapi tidak signifikan kemudian sebaliknya jika rhitung > rtabel maka
dinyatakan ada hubungan yang signifikan. Berdasarkan perhitungan korelasi product
moment besarnya rhitung sebesar 0,570dan nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙sebesar 0,468 atas dasar taraf
signifikan sebesar 5% dengan jumlah responden 56 murid. Jadi dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan status ekonomi keluarga dengan hasil belajar murid kelas SD
Negeri Bulurokeng 1 kecamatan Biringkanaya kota Makassar.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis dari latar belakang, dari teori dan hasil angket
penelitian yang digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara keadaan
status ekonomi keluarga dalam meningkatkan hasil belajar murid SD Negeri
Bulurokeng 1 kecamatan Biringkanaya kota Makassar, maka penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa ada hubungan keadaan status ekonomi dalam meningkatkan hasil
belajar murid.
Melalui uji statistik yang dilakukan pada dasarnya hasil penelitian sesuai dengan
landasan teori yang digunakan pada penelitian.Keadaan status ekonomi keluarga dapat
ditinjau dari segi tingkat pendidikan keluarga, jenis pekerjaan keluarga siswa, pemilikan
kekayaan atau fasilitas keluarga, kondisi fisik tempat tinggal, dan kondisi lingkungan
tempat tinggal.
Pada umumnya pendapatan yang cukup atau tinggi akan lebih mudah memenuhi
segala kebutuhan sekolah dan keperluan lain, berbeda dengan keluarga yang
mempunyai penghasilan relatif rendah, pada umumnya mengalami kesulitan dalam
pembiayaan sekolah, begitu juga dengan keperluan lainnya.Tingkat pendapatan akan
dikatakan cukup atau tinggi dalam penelitian ini apabila pendapatan mencapai lebih dari
1 juta perbulan.
Kepemilikan kekayaan atau fasilitas keluarga berhubungan dengan fasilitas yang
dapat menunjang siswa dalam belajar karena siswa akan termotivasi apabila
keluargamemberikan segala sesuatunya dalam kaitanya dengan fasilitas belajar agar
dapat meningkatkan hasil belajarnya. Keluarga yang memiliki kondisi status
ekonomicukup dalam kategori baik dibuktikan dengan kepemilikan kendaraan berupa
sepeda motor dan sepeda, dengan kedua kendaraan tersebut akan dapat mempercepat
gerak dalam menyelesaikan segala sesuatunya dan berbeda dengan keluarga yang tidak
memiliki kendaraan apapun berarti mereka masih tergolong dalam kondisi status
ekonomi yang tidak baik.
Keluarga yang mempunyai pendapatan cukup atau tinggi pada umumnya akan
lebih mudah memenuhi segala kebutuhan sekolah dan keperluan lain sehingga anak
akan termotivasi dalam belajar.Berbeda dengan keluarga yang mempunyai penghasilan
relatif rendah, pada umumnya mengalami kesulitan dalam pembiayaan sekolah, begitu
juga dengan keperluan lainnya hal ini dapat menurunkan semangat anak untuk belajar.
Dengan kata lain Keadaan status ekonomi keluarga dapat mempengaruhi hasil
belajar anak. Dari hasil skala keadaan status ekonomi keluarga dengan pertanyaan
sebanyak 20 item dan cara penilaian dengan memberikan nilai antara satu sampai
empat. Analisis data dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari
Pearson.
Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa diantara 56 orang sebagai sampel terdapat 11
orang (19,6%) diklasifikasikan kedalam tingkat ekonomi tinggi,sedangkan pada tabel
4.2 menunjukkan bahwa diantara 56 orang sebagai sampel terdapat 23 orang (41,0%)
diklasifikasikan kedalam tingkat ekonomi sedang (Menegah) dan pada tabel 4.3
menunjukkan bahwa diantara 56 orang sebagai sampel terdapat 22 orang (39,2%)
dikategorikan kedalam tingkat ekonomi rendah.
Tingkat ekonomi keluarga mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap hasil
belajar siswa di sekolah, sebab segala kebutuhan anak yang berkenaan dengan
pendidikan akan membutuhkan status ekonomi keluarga. Berdasarkan Hasil penelitian
dari data analisis korelasi product moment menunjukkan korelasi (r) adanya korelasi
antara keadaan status ekonomi dengan hasil belajarSD Negeri Bulurokeng 1 kecamatan
Biringkanaya kota Makassar dengan arah hubungan positif. Artinya, ada hubungan yang
sangat kuat antara keadaan statusekonomi denganhasil belajar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri Bulurokeng 1 Kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar tentang hubungan keadaan ekonomi terhadap hasil
belajar siswa, ditemukan data empiris yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan yang sangat cukup kuat antara tingkat ekonomi
denganhasil belajar dikarenakan hasil belajar murid berada pada kategori
cukup tinggi.
2. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara keadaanekonomi
denganhasil belajar anak di sekolah.
Jika kondisi ekonomi keluarga tinggi maka hasil belajar anak akan tinggi pula,
namun sebaliknya apabila kondisi ekonomi keluarga rendah maka hasil belajar anak
juga rendah, karena kurangnya dukungan sarana dan prasarana yang menunjang
kebutuhan belajar anaknya, hal ini dapat menghambat motivasi anak untuk belajar.
B. Saran
1. Karena adanya hubungan antara kondisi ekonomi keluarga dengan hasil belajar
anak, maka bagi orang tua yang kondisi ekonominya kurang mampu atau rendah
dalam hal ini tingkat pendapatannya selalu berusaha untuk meningkatkan
pendapatannya, misalnya dengan mencari pendapatan tambahan lain agar
pemenuhan kebutuhan pendidikan anaknya dapat tercukupi sehingga dapat
memotivasi anak untuk lebih meningkatkan hasil belajarnya.
2. Bagi siswa yang berprestasi dan kondisi ekonomi orang tuanya kurang mampu
diharapkan sekolah bisa mempehatikannya terutama masalah pendidikan,
memberikan beasiswa atau program orang tua asuh yang bersedia membantu
memenuhi biaya pendidikan anak tersebut sehingga kebutuhan anak untuk
pendidikan dapat tercukupi dan diharapkan dapat memelihara/ mempertahankan
hasil belajar yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, A. Enre. 1988. Pokok-Pokok Layanan Bimbingan Belajar. Ujung Pandang;
FIP IKIP Ujung Pandang.
Anies, 1979.Tidak Bodoh Tapi Tinggal Mengapa? Majalah Psikologi Popular “ANDA”
A. Tabrani Rusyan dkk, 1998.Pendekatan dalam Belajar Mengajar.Tarsita : Bandung.
Cece, Wijaya. 2007. Pendidikan Remedial. Bandung; Remaja Rosda karya.
Usman, 1990.Menjadi Guru Profesional. PT. Remaja : Rasdakarya : Bandung.
Gulo. W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta
Habeyb, B. 1991.Kamus Populer. Jakarta; Centra.
Hakim.Thursam. 2002. Belajar secara Efektif: Puspaswara. Jakarta.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung; Bumi Aksara.
Iman Sugema. 2008. Indonesia Dalam Era Globalisasi. Jakarta; Fakultas Ekonomi UI.
Nana Sudjana, 1989.Metode Statistik. Tarsita Bandung.
Roestiyah, N.K, 1986. Didaktik metodik.Jakarta : PT. Bina Aksara.
Sahabuddin, 2007.Mengajar dan Belajar Dua Aspek Dari Proses Yang Disebut
Pendidikan.Makassar; Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.
Sardiman, AM, 1988. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta : Raya Grafindo
Persada.
Simanjuntak & Adarias, 1995. Pendapatan Perkapita Nasional.Jakarata; Fakultas
Ekonomi UI.
Simanjuntak, 1981.Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta; Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Slameto, 1991.Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta : Jakarta.
Sudjana.Nana. 1996. Metode Statistik. Tarsito, Bandung.
Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT.Rineka Cipta.
Sugiyono, 2004.Statistika untuk Penelitian.Bandung : Alfabeta.
Sumitro, Djojohadikusumo, 1960. Ekonomi Dalam Bidang Pendapatan. Jakarta;
Centre.
Winardi, 1969.Proses Ekonomi. Bandung; Tarsito
Tirtaharja, Umar, 1997. Pengantar Pendidikan. Makassar; FKIP Universitas Negeri
Makassar.
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN
Nama siswa :
Kelas :
1. Bacalah terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan cermat sebelum
saudara menjawabnya.
2. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut saudara benar sesuai dengan keadaan
saudara, dengan cara memberi tanda silang (X) pada jawaban yang saudara pilih. 3.
Jawaban dikerjakan pada kertas ini.
I. Identitas orang tua siswa Nama Orang Tua :
Umur Orang Tua :
Jenis Kelamin :
Status Anak : a. Orang Tua Kandung b. Orang Tua Angkat II.
KEADAAN EKONOMI ORANG TUA SISWA
1. Pendidikan terakhir ayah?
a. Perguruan Tinggi b.SMU / sederajat c. SMP / sederajat d.SD / sederajat
2. Apakah ayah anda pernah mengikuti kursus?
a. Pernah, kursus komputer b. Pernah, kursus montir c. Pernah, kursus elektronik d.
Tidak pernah kursus
3. Berapa lama pendidikan non formal (kursus) yang pernah ditempuh oleh ayah anda?
a. 9 sampai 12 bulan b. 5 sampai 8 bulan c. 1 sampai 4 bulan d. Tidak pernah
kursus
4. Apakah pekerjaan ayah?
a. Pegawai Negeri b. Wiraswata c. Tani d. Jawaban lainâ¦
5. Berapakah rata-rata penghasilan pokok ayah anda setiap bulan?
a. Lebih dari Rp.1.000.000,- b. Antara Rp.750.000,- sampai Rp.1.000.000,-
c. Antara Rp.500.000,- sampai Rp.750.000,- d. Kurang dari Rp.500.000
6. Selain penghasilan pokok, apakah ayah anda mempunyai penghasilan sampingan?
a. Punya, setiap bulan rutin b. Kadang-kadang punya c. Tidak mempunyai
penghasilan Tambahan d. Tidak tahu
7. Pendidikan terakhir ibu?
a. Perguruan tinggi b. SMU / sederajat c. SMP / sederajat d. SD / sederajat
8. Apakah ibu anda pernah mengikuti kursus?
a. Pernah, kursus komputer b. Pernah, kursus menjahit c. Pernah, kursus kecantikan
d. Tidak pernah kursus
9. Apakah pekerjaan ibu?
a. Pegawai Negeri b. Wiraswasta c. Tani d. Jawaban lain
10. Berapakah penghasilan pokok ibu anda setiap bulan?
a. Lebih dari Rp.1.000.000,- b. Antara Rp.750.000,- sampai Rp.1.000.000,- c.
Antara Rp.500.000,- sampai Rp.750.000,- d. Kurang dari Rp.500.000,-
11. Selain orang tua, apakah ada anggota keluarga anda (kakak / adik) yang bekerja?
a. Ada, lebih dari 2 orang b. Ada, 2 orang c. Ada, 1 orang d. Tidak ada
12. Berapakah penghasilan dari pekerjaan sampingan anggota keluarga lain?
a. Lebih dari Rp.500.000,- b. Antara Rp.250.000,- sampai Rp.500.000,- c. Kurang
dari Rp.250.000,- d. Tidak mempunyai penghasilan tambahan.
13. Berapakah pengeluaran keluarga untuk pendidikan anak (SPP, transportasi,
pembelian buku, dan peralatan sekolah lainnya) yang diberikan orang tua anda
setiap bulan?
a. Lebih dari Rp.200.000,- b. Antara Rp.150.000,- sampai Rp.200.000,- c. Antara
Rp.100.000,- sampai Rp.150.000,- d. Kurang dari Rp. 100.000,-
14. Berapakah rata-rata pengeluaran biaya pokok (makan, pakaian, dan perumahan),
keluarga setiap bulan?
a. Lebih dari Rp.1.000.000,- b. Antara Rp.750.000,- sampai Rp.1.000.000,- c.
Antara Rp.500.000,- sampai Rp.750.000,- d. Kurang dari Rp.500.000,-
15. Berapa besar pengeluaran keluarga untuk memenuhi menu makan sehari-hari dalam
keluarga anda?
a. Lebih dari Rp.25.000,- b. Antara Rp.20.000,- sampai Rp.25.000,- c. Antara
Rp.15.000,- sampai Rp.20.000,- d. Kurang dari Rp.15.000,-
16. Berapakah rata-rata pengeluaran tak terduga (peneriman tamu, sumbangan) orang
tua anda setiap bulan?
a. Lebih dari Rp.400.000,- b. Antara Rp.300.000,- sampai Rp.400.000,- c. Antara
Rp.200.000,- sampai Rp.300.000,- d. Kurang dari Rp.200.000,-
17. Berapakah pengeluaran keluarga untuk kesehatan setiap bulan?
a. Lebih dari Rp.400.000,- b. Antara Rp.300.000.- sampai Rp.400.000.- c. Antara
Rp.200.000.- sampai Rp.300.000.- d.Kurang dari Rp.200.000.-
18. Berapakah biaya yang dikeluarkan keluarga untuk biaya listrik
a. Lebih dari Rp.100.000,- b. Antara Rp.75.000,- sampai Rp.100.000,- c. Antara
Rp.50.000,- sampai Rp.75.000,- d. Kurang dari Rp.50.000,-
19. Berapakah biaya yang dikeluarkan orang tua anda untuk membiayai kendaraan
pribadi yang dimiliki orang tua saudara?
a. lebih dari Rp.200.000,- b. Antara Rp.100.000 sampai Rp.200.000,- c. Kurang dari
Rp.100.000,- d. Tidak mengeluarkan biaya karena tidak memiliki kendaran
pribadi.
20. Berapa kali dalam 1 bulan, keluarga anda dapat berekreasi bersama-sama keluarga?
a. Lebih dari 3 kali b. 2 sampai 3 kali c. 1 sampai 2 kali d. Tidak pernah berekreasi
bersama keluarga.
21. Berapakah rata-rata pengeluaran keluarga untuk biaya rekreasi setiap bulan?
a. Lebih dari Rp.300.000,- b. Antara Rp.200.000.- sampai Rp.300.000.- c. Kurang
dari Rp.200.000.- d.Tidak ada pengeluaran,karena tidak pernah berkreasi dengan
keluarga
22. Dari jumlah penghasilan dan jumlah pengeluaran keluarga, apakah orang tua anda
dapat menabung?
a. Dapat, setiap 2 bulan sekali b. Dapat, setiap 1 bulan sekali c. Dapat, tidak tentu d.
Tidak dapat, karena selalu habis dikonsumsi
23. Barang-barang elektronik yang dimiliki orang tua anda?
a. Kulkas, televisi, dan radio b. Televisi dan radio c. Televisi d. Jawaban lain
24. Kendaraan yang dimilki orang tua anda?
a. Mobil, sepeda motor, dan sepeda b. Sepeda motor dan sepeda c. Sepeda d.
Jawaban lain¦
25. Jenis rumah yang ditempati keluarga saudara?
a. Permanen b. Semi permanen c. Kayu d. Bambu
26. Lantai dasar rumah yang ditempati kelurga anda terbuat dari ap?
a. Keramik b. Ubin / tegel c. Plester d. Tanah
27. Tipe atau ukuran berapakah rumah yang ditempati keluarga anda?
a. Tipe 60 (luas bangunan 21 m²) b. Tipe 45 (luas bangunan 45m²) c. Tipe 21 (luas
banguanan 60m²) d. Jawaban lainâ¦
28. Berapakah jumlah orang yang lulusan perguruan tinggi di lingkungan tempat tinggal
anda?
a. Lebih dari 10 orang b. Antara 8 sampai 10 orang c. Antara 5 sampai 7 orang d.
Kurang dari 5 orang
29. Berapa kali dalam seminggu anda mengikuti les?
a. Lebih dari 3 kali b. Antara 2 sampai 3 kali c. Antar 1 sampai 2 kali d. Tidak
pernah, karena tidak ikut les
30. Mata pelajaran apa yang anda ikuti saat les
a. Bahasa inggris, matematika dan komputer b. Bahasa inggris dan matematika c.
Bahasa inggris d. Tidak ada, karena tidak ikut les.
DOKUMENTASI
RIWAYAT HIDUP
NATSIR, lahir di Ujung Pandang, Provinsi Sulawesi
Selatan,pada tanggal 10Agustus 1994.Anakkelima dari
tujuhbersaudara, dari pasanganMuhadi dengan
Mulyati.Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD
Negeri Bulurokeng 1 Kecamatan Biringkanaya Kota
Makassar pada tahun 2007.Pada tahun 2010 menyelesaikan
pendidikan di SMP Negeri 9 Makassar. Pada tahun 2013 menyelesaikan pendidikaan di
SMA Negeri 6Makassar, kemudian Penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi
Universitas Muhammadiyah Makassar pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD),Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah
Makassar sampai tahun 2018 dengan judul skripsi “Hubungan antara status ekonomi
keluarga dengan hasil belajar murid SD Negeri Bulurokeng 1 Kecamatan Biringkanaya
Kota Makassar.