skripsi bahasa indonesia - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/lampiran/2010-2-00354-md...
TRANSCRIPT
Gubahan Lagu Indonesia Ke Dalam
Bahasa Mandarin Ditinjau Dari Segi
Sejarah Dan Perkembangannya
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Menyelesaikan Program Strata 1
Jurusan Sastra China
Oleh
Natalia Wibowo – 1000854630
Vera Wati – 1000874916
Fakultas Bahasa dan Budaya
Universitas Bina Nusantara
Jakarta
2010
Gubahan Lagu Indonesia Ke Dalam Bahasa
Mandarin Ditinjau Dari Segi Sejarah Dan
Perkembangannya
毕业论文
Natalia Wibowo Vera Wati
1000854630 1000874916
指导老师 :
Fu Ruomei, BA
D3050
建国大学
语言与文化学院中文系
2010 年 7 月
v
Ucapan Terima Kasih
Pertama-tama penulis mengucapkan puji dan rasa syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan yang diberikan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh Sarjana Sastra
di Universitas Bina Nusantara dengan judul skripsi “Analisa Sejarah dan
Perkembangan Lagu Indonesia yang diubah ke dalam bahasa Mandarin”.
Penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini mendapatkan banyak
bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini pula dengan segala
kerendahan hati dan rasa hormat penulis ingin mengucapkan terima
kasih.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM selaku Rektor Binus
University yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk menuntut ilmu di Binus University,
2. Bapak Drs. Johannes A. A. Rumeser, M.Psi.,Psi. selaku Dekan
Fakultas Bahasa dan Budaya Binus University yang telah
memberikan kepercayaan agar penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi tepat pada waktunya,
3. Ibu Andyni Khosasih, SE, BA selaku Ketua Jurusan Sastra China
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini,
4. Ibu Fu Ruomei, BA selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran,
kritik, serta dukungan dan semangat sehingga penulisan skripsi
ini dapat selesai tepat waktu,
vi
5. Pihak – pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang
telah turut membantu hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan peneliti pada khususnya.
Jakarta, 26 Juli 2010
Penulis,
Natalia Wibowo dan Vera Wati
vii
Abstraksi
Di China banyak tersebar lagu-lagu Indonesia, seperti: Dayung
Sampan, Sing Sing So, Bengawan Solo, Ayo Mama dan lainnya. Lagu-
lagu Indonesia tersebut sangat terkenal di China. Tetapi banyak orang
yang tidak mengetahui bahwa lagu-lagu tersebut adalah lagu-lagu dari
Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa mandarin. Bagaimana
penyebaran lagu-lagu Indonesia tersebut ke China? Dan juga apa jenis
Lagu Indonesia yang tersebar di China? Bagaimana sejarah
perkembangan lagu Indonesia di China dan pada masa sekarang ini?
Beberapa pertanyaan tersebut menarik minat penulis untuk memahami
sejarah dan proses perkembangan lagu Indonesia yang diterjemahkan
ke dalam bahasa mandarin. Penulis menggunakan studi pustaka untuk
melakukan penelitian. Skripsi ini dibagi menjadi 3 bagian:
pertama ,memperkenalkan sejarah kedatangan orang tionghoa dan
pertukaran kebudayaan China dengan Indonesia; kedua,
memperkenalkan lagu tradisional Indonesia; ketiga, penelitian terhadap
sejarah dan perkembangan lagu Indonesia yang diterjemahkan ke
dalam bahasa mandarin. Dari hasil penelitian menyatakan bahwa pada
umumnya lagu Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa
mandarin adalah lagu rakyat. Sebagian besar lagu Indonesia yang
diterjemahkan kedalam bahasa mandarin mengikuti lagu aslinya,hanya
sedikit sekali lagu Indonesia yang diterjemahkan memiliki arti yang
berbeda. Lagu-lagu Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa
mandarin telah memajukan pertukaran seni budaya antara China
dengan Indonesia.Tetapi ketika masa Orde Baru,lagu-lagu Indonesia
yang diterjemahkan ke dalam bahasa mandarin diutamakan berpusat
kepada tempat kursus bahasa mandarin yang dibuka secara diam-diam
viii
dengan tujuan untuk meningkatkan minat anak-anak tionghoa untuk
belajar bahasa mandarin.
Kata kunci : Lagu Indonesia, Pengubahan Ke Dalam Bahasa
Mandarin, Sejarah, Perkembangan.
ix
Daftar Isi
Ucapan Terima Kasih v
Abstraksi vii
Ringkasan Isi 1
Daftar Riwayat Hidup 15
1
RINGKASAN
1. Pendahuluan
Indonesia merupakan suatu Negara kepulauan yang ditempati
oleh berbagai suku bangsa dengan kebudayaan yang beragam.
Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis dengan beragam warisan
budaya yang meliputi bahasa, pakaian, arsitektur bangunan serta
kesenian. Lagu tradisional di setiap propinsi Indonesia mempunyai ciri
khas dalam irama dan bahasa. Indonesia mempunyai banyak lagu
tradisional,beberapa ada yang tersebar sampai keluar negeri,
diantaranya ada yang tersebar sampai ke Negara China.
Hubungan diplomatik RI-RRT telah dijalin sejak 13 April 1950
Pada tahun 1958, terdapat beberapa lagu Indonesia yang dijadikan ke
dalam bahasa Mandarin. Lagu-lagu tersebut menjadi terkenal di China .
Namun masih banyak orang yang tidak mengetahui bahwa lagu-lagu
yang diterjemahkan tersebut berasal dari lagu Indonesia.
Hal tersebut menimbulkan minat penulis untuk mengetahui
sejarah dan perkembangan lagu Indonesia yang diubah ke dalam
bahasa mandarin. Melalui skripsi ini penulis bisa memberitahukan secara
jelas sejarah lagu Indonesia yang diubah ke dalam bahasa mandarin,
tokoh yang berperan penting dalam memajuakn dan menyebarkan lagu
Indonesia yang diubah ke dalam bahasa mandarin,dan lain-lain.
2. Sejarah Kedatangan Orang China ke Indonesia
Sejarah kedatangan orang China di Indonesia dimulai pada akhir
dinasti Tang.Pertengahan abad ke 9, sudah mulai datangnya
sekumpulan imigran China menetap di pulau Indonesia yaitu Sumatra.
2
Pada pertengahan abad ke 10 ada sebuah kapal China tenggelam di laut
Jawa dekat dengan Semarang. Awak dan para penumpang tersebar di
tepi darat Jepara, Semarang dan Tegal. Setelah pengurus gudang
mempersembahkan batu permata kepada raja Tegal, mereka
mendapatkan izin dari raja untuk tinggal menetap serta mendapatkan
gaji yang bagus. Hal tersebut membuktikan bahwa setelah dinasti Tang
sudah ada sekumpulan orang China yang tinggal menetap di daerah
Jawa Tengah.
Dinasti Song China dan Negara-negara Asia Tenggara melakukan
hubungan perdagangan, Indonesia adalah Negara yang paling sering
melakukan hubungan perdagangan dengan China. Banyak pedagang-
pedagang China pada masa Song pergi ke luar negeri untuk mencari
nafkah. Bahkan menikah dengan penduduk pribumi. Pada masa
tersebutlah, masyarakat China di Indonesia mulai terbentuk.
Setelah abad ke 19,orang-orang China berimigrasi secara besar-
besaran ke Indonesia. Hal itu disebabkan karena adanya penguasa
feodal China yang secara brutal menindas rakyat serta agresi kolonialis.
Sehingga menyebabkan banyak warga pesisir harus meninggalkan
rumah mereka untuk mencari nafkah di luar negeri.
Tanggal 13 April 1950, Indonesia dengan China secara resmi
mendirikan hubungan diplomatik. Setelah berdirinya Republik Rakyat
China, tidak menyetujui bahwa 1 orang memiliki dua warganegara dan
mendorong setiap dari orang China untuk memilih warganegara dengan
keinginan sendiri dan bebas memilih warganegaranya. Pada masa ini,
banyak orang-orang China menolak memilih menjadi warganegara
Indonesia dan memilih China sebagai warganegaranya.
3
Pada masa Soekarno, hubungan China dengan Indonesia
semakin akrab. Sampai dengan tahun 1967. Sejak masa pemerintahan
Soeharto yang disebut dengan masa Orde Baru. Indonesia pun secara
sepihak memutuskan hubungan diplomatic dengan China. Sejak 30
Oktober 1967 putuslah hubungan ke dua Negara. Pemerintah Indonesia
mengeluarkan larangan untuk mengkaji, mengekspose, membicarakan
dan memanfaatkan kegiatan yang berkaitan dengan China. Pada
tanggal 5 Mei 1998 terjadilah kerusuhan yang ditujukan kepada orang-
orang China di Indonesia. Pada waktu tersebut, banyak orang-orang
China melarikan diri ke China.
Tanggal 21 Oktober 1999,pada masa pemerintahan Gus-Dur.
Beliau menitikberatkan kepada perdamaian yang demokratis,secara
khususnya memberikan perlindungan secara sah menurut hukum
kepada orang-orang China di Indonesia, menghapus kebijakan mantan
presiden Soeharto yang mendeskriminasikan orang-orang China di
Indonesia.
Pada akhir tahun 1999, kedua Negara mendirikan dan
mengembangkan kemitraan dalam jangka waktu yang panjang dan
membina hubungan saling percaya untuk mencapai kepentingan
bersama.Dua tahun terakhir ini, hubungan Indonesia dan China telah
memasuki periode perkembangan baru yang sangat pesat. Dalam
urusan international maupun regional terus mempertahankan kerjasama
dan koordinasi yang baik,masalah warisan sejarah antara ke dua Negara
sudah mulai dibenahi.
4
3. Pertukaran Kebudayaan China dengan Indonesia
Pertukaran kebudayaan merupakan salah satu mata rantai yang
penting dalam hubungan international. Tidak hanya dapat
mempromosikan kemajuan masing-masing pihak, tetapi juga untuk
menjamin hubungan persahabatan yang baik antara masyarakat.
Ruang lingkup pertukaran kebudayaan China dan Indonesia
meliputi: agama, sastra, bahasa, seni, olahraga, arsitektur, kedokteran,
dan lain-lain. Masyarakat China dan Indonesia adalah masyarakat yang
bisa bernyanyi dan menari. Mereka memiliki sejarah yang panjang
dalam pertukaran musik dan tari. Para imigran China dan keturunan
mereka merupakan tokoh yang mempromosikan pertukaran tersebut.
Bernard Yzerdraat dalam majalah (Indonesia) berpendapat bahwa
banyak musik Indonesia yang kaya akan ritme dan memiliki persamaan
yang sangat menonjol dengan musik China. Oleh karena itu lagu dan
tarian Indonesia, sastra dan lainnya juga sangat popular.
Beberapa lagu Indonesia yang tersebar di China dan sangat
terkenal adalah Bengawan Solo, Butet, Ayo Mama dan lain-lain. Pada
waktu prang demi kemerdekaan lagu Halo Halo Bandung pernah
menjadi popular di kota-kota besar Kuomintang. Bandung
diterjemahkan menjadi “Kelas Timur”. Tahun 1958, Rakyat Penerbitan
press menerbitkan (Album Indonesia) di China. Album tersebut sangat
popular, diterbitkan secara terus menerus sampai dengan tahun 1964
total percetakannya hampir 300.000 album.
4. Lagu Tradisional Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beragam
suku bangsa. Masing-masing alasan sejarah dan latar belakang
5
kebudayaan telah membuat perubahan terhadap musik Indonesia
menjadi beberapa bagian. Orang-orang dapat dengan mudah teringat
lagu Bengawan Solo, Ayo Mama, Sing Sing So, dll yang penuh dengan
latar belakang suku bangsa dan nyanyian yang indah.
Setiap lagu tradisional memiliki perbedaan, setiap daerah
menggunakan masing-masing keunikan untuk mengembangkannya.
Berdasarkan kehidupan bermasyarakat, lagu memiliki 5 fungsi utama,
yaitu musik sebagai media ekspresi, musik sebagai media hiburan,
musik sebagai media upacara, musik sebagai media komersial, dan
musik sebagai iringan tari.
Berdasarkan jenisnya, lagu musik Indonesia digolongkan menjadi
5 jenis, yaitu: Gamelan, Keroncong, Dangdut, Jaipongan, dan Kecak.
Berdasarkan sistem kemasyarakatan, musik Indonesia dibagi menjadi 2
jenis, yaitu musik kerajaan dan musik rakyat. Lagu tradisional Indonesia
kebanyakan merupakan lagu rakyat. Lagu rakyat merupakan lagu yang
liriknya menggunakan bahasa daerah. Fungsi dari lagu daerah adalah
sebagai penunjang kreativitas, untuk menghilangkan kejenuhan dari
aktivitas sehari-hari; untuk menghibur dan menemani anak-anak saat
bermain; sebagai lagu pemberi semangat, terutama lagu yang
bernafaskan pekerjaan; sebagai lagu yang mencerminkan perlawanan;
dan sebagai pelindung sejarah setempat.
Ciri-ciri lagu rakyat adalah: Lagu rakyat mudah untuk diubah
menjadi lagu modern; disebarkan secara lisan dan bergaya tradisional;
menggunakan bahasa daerah setempat; memiliki regenerasi;
kebanyakan tidak diketahui siapa penulisnya; dan lirik serta melodi lagu
sangat mudah untuk diingat.
6
Gamelan merupakan persatuan ensemble musik, kata “Gamelan”
berasal dari bahasa Jawa yang berarti memukul. Gamelan mewakili seni
asli Indonesia. Musik Gamelan merupakan gabungan pengaruh seni luar
negeri yang beraneka ragam. Kaitan not nada dari China, instrumen
musik dari Asia Tenggara, drum band dan gerakkan musik dari India,
bowed string dari daerah Timur Tengah.
Keroncong merupakan nama sebuah alat musik. Akar keroncong
berasal dari sejenis musik Portugis, sejak pertama kali datang ke
Indonesia, musik keroncong pertama kali ditampilkan di Malaka, lalu
dimainkan kembali oleh para budak di Maluku.
Dangdut merupakan salah satu musik yang berkembang di
Indonesia, merupakan percampuran antara musik India dan Arab.
Dangdut modern mulai berkembang pada tahun 1970, ditandai dengan
dimulainya penggunaan alat musik modern Barat seperti: gitar listrik,
bass listrik, organ elektrik, saxophone, dan lain-lain. Dangdut sangat
diminati oleh masyarakat, hampir setiap perayaan menggunakan musik
Dangdut, sehingga dapat menciptakan suasana yang meriah.
Jaipong merupakan musik yang popular di Sunda. Alat musik
jaipong berasal dari Sunda. Biasanya musik ini digunakan untuk
mengiringi tarian.
Kecak adalah salah satu musik dari Bali yang bermula pada tahun
1930. Pada umumnya dimainkan oleh laki-laki. Suara laki-laki sebagai
musik utama. Latar belakang kecak merupakan suara laki-laki yang
menyerukan bunyi “ chak-a-chak-a-chak.”
7
5. Jenis Lagu
Lagu Indonesia sangat enak untuk didengar, dapat membuat
rakyat China menyukainya. Berikut ini terdapat 6 jenis lagu yang disukai
oleh rakyat China yaitu:
a. Lagu yang mencerminkan perjuangan rakyat
Indonesia dalam merebut kemerdekaan, contohnya:
Halo-halo Bandung, Butet, Bagimu Negeri, Bendera
Merah Putih, dan lain-lain.
b. Lagu yang memuji keindahan alam Indonesia,
contohnya: Rayuan Pulau Kelapa, Bengawan Solo,
dan lain-lain.
c. Lagu yang menggambarkan kerja keras dan
kehidupan, contohnya: Burung Bayan, Pepaya, dan lain-
lain.
d. Lagu yang mencerminkan perasaan rindu pada
kampung halaman dan kerabat, contohnya: Pulau
Bali, Desaku, dan lain-lain.
e. Lagu yang mengekspresikan perasaan cinta,
contohnya: Sing Sing So, Ayo Mama, Nona Manis
Siapa yang Punya, dan lain-lain.
f. Lagu yang memiliki lirik dan melodi lagu sederhana,
contohnya: Potong Bebek Angsa, Balonku, Pelangi,
dan lain-lain.
6. Cara Menerjemahkan Lagu
Lagu yang paling banyak diterjemahkan ke dalam bahasa
Mandarin adalah lagu rakyat. Terdapat 2 cara untuk menerjemahkan
8
lagu ke dalam bahasa Mandarin, yang pertama dengan cara
menerjemahkan secara langsung dari lirik lagu yang sebenarnya, seperti:
Bengawan Solo, Sing Sing So, Rayuan Pulau Kelapa, Butet, Lihat
Kebunku, Pelangi.
Lagu Bengawan Solo merupakan lagu yang menceritakan tentang
keindahan sungai Bengawan Solo, yang mengalir dari Jawa Tengah
hingga ke Jawa Timur. Lagu ini secara langsung diterjemahkan ke
dalam bahasa Mandarin sehingga arti lagunya tetap sama. Selain lagu
Bengawan Solo, ada beberapa lagu yang juga diubah dengan cara yang
sama, seperti: Butet yang menceritakan tentang perasaan seorang
wanita biasa, seorang istri yang ditinggal perang oleh suaminya,
perasaa cinta terhadap tanah air, perasaan rindu terhadap orang
terkasih, dan penantian terhadap kemenangan. Lagu ini mengingatkan
orang-orang China kepada masa-masa perang di masa lalu, yang
mencerminkan rasa penantian istri dan anak yang berharap akan berita
kemenangan dan kembalinya orang-orang terkasih.
Sing Sing So merupakan lagu daerah Batak, Sumatera yang
menceritakan tentang ekspresi cinta seorang pemuda yang berada di
atas perahu terhadap kekasihnya. Rayuan Pulau Kelapa
menggambarkan tentang keindahan alam Indonesia. Lagu Lihat
Kebunku dan Potong Bebek Angsa merupakan lagu anak-anak
Indonesia, kedua lagu ini mengubah sedikit lirik aslinya agar lebihenak
didengar ketika dinyanyikan dalam bahasa Mandarin.
Cara kedua untuk menerjemahkan lagu ke dalam bahasa
Mandarin adalah dengan mengganti seluruh liriknya, dan hanya
mengambil melodi lagunya saja, contohnya: Lagu Tian Mimi yang
diambil dari lagu daerah Banten, Indonesia yang berjudul Dayung
9
Smapan. Lagu Tian Mimi dipopulerkan oleh penyanyi asal Taiwan,
Teresa Teng. Lagu ini begitu populer di China maupun Indonesia.
Hampir semua tempat-tempat hiburan yang terdapat orang China di
dalamnya mendengarkan lagu ini. Lagu ini memiliki irama yang ringan
dan indah, lagu ini menceritakan tentang senyuman manis seorang
gadis. Namun, lagu Dayung Sampan menggambarkan nasihat kepada
nelayan yang sedang mencari ikan. Lagu lainnya adalah Ayo Mama, lagu
ini memiliki kata-kata yang sangat berbeda dari versi aslinya. Hanya
terdapat persamaan pada judul dan satu kalimat di dalamnya, yaitu:
“Ayo Mama, jangan marah marah beta, lah anak muda punya biasa”.
7. Tokoh yang Berperan penting dalam Memajukan
dan Menyebarkan Lagu Indonesia ke China
Tokoh-tokoh yang berperan dalam menerjemahkan lagu
Indonesia ke dalam bahasa mandarin dan menyebarkan lagu tersebut
adalah: Lin Caibing, Chen Rongrong, Liu Shufang dan Su Xianming.
Lin Caibing adalah orang pertama yang menerjemahkan lagu
Indonesia . Ia lahir pada tahun 1931 dari orangtua yang kembali pulang
ke China dari Indonesia. Pada tahun 1955, ia mulai menerjemahkan lirik
lagu Indonesia seperti, Ayo Mama, Perahu Laju, dan Desaku. Sejak
tahun 1955 sampai sekarang, ia telah menerjemahkan lebih dari 300
lagu berbahasa asing. Pada tahun 1958, saat ia berumur 27 tahun, ia
mulai menerjemahkan lagu Ayo Mama. Saat itu, datang seorang kerabat
dari Indonesia yang membawakannya buku-buku lagu dan kamus
bahasa Indonesia. Ia memilih lagu Ayo Mama karena melihat liriknya
yang singkat dan nada yang enak didengar. Bulan Juni tahun 1958, lagu
Ayo Mama pertama kali dikumandangkan. Tahun 1960, setelah lagu ini
10
dinyanyikan oleh penyanyi China, Liu Shufang, lagu ini menjadi lagu
kedua yang sering dinyanyikan di China setelah lagu Happy Birthday.
Chen Rongrong adalah seorang penyanyi yang lahir di Indonesia.
Karena tinggal di Indonesia cukup lama sehingga sangat tertarik
terhadap kesenian Indonesia terutama lagu Indonesia. Tahun 1960,
seorang penyanyi wanita berumur 19 tahun yang bernama Chen
Rongrong kembali ke China setelah lama menetap di Indonesia. Ia
membawa lagu Sing Sing So, Bengawan Solo, dan Rayuan Pulau Kelapa
ke China. Melalui lagu-lagu tersebut, ia menjadi terkenal dan membawa
eksotisme lagu tersebut ke China.
Liu Shufang pada tahun 1961, ia bersama rombongan wakil
departemen luar negeri China datang mengunjungi Indonesia. Selama
40 hari, ia tinggal dan menetap di Sumatera Utara. Di sana, ia mulai
mempelajari bahasa daerah Sumatra Utara (Batak) dan mencoba
menyanyikan lagu daerah Batak, Butet. Dengan menggunakan bahasa
Batak, ia menyanyikan lagu tersebut di hadapan ratusan orang dan
mendapat banyak pujian. Secara tidak langsung, Liu Shufang dan
rombongan kesenian ini telah memberikan sumbangan yang besar
terhadap hubungan Indonesia-China.
Ada seorang lagi yang karena rasa cinta terhadap tanah air,
walaupun ia bukan warga asli negara tersebut, namun masih bersedia
menjaga dan melestarikan kebudayaan negara tersebut. Orang itu
adalah Shu Xianming. Ia sangat kagum terhadap kebudayaan Indonesia.
Ia telah banyak memberikan sumbangan terhadap kesenian tradisional
Indonesia dengan mendirikan perusahaan rekaman Gema Nada Pertiwi
pada tahun 1966 yang sebagian besar merekam lagu-lagu kebangsaan
dan tradisional Indonesia seperti keroncong dalam bahasa Indonesia
11
dan Mandarin. Ia memiliki impian untuk memperkenalkan kebudayaan
Indonesia kepada mata internasional agar bangsa tionghoa di seluruh
dunia dapat lebih memahami Indonesia.
8. Perkembangan Sejarah
Rakyat Indonesia dan China sama-sama menyukai lagu dan
tarian. Mereka memiliki sejarah yang panjang di dalam pertukaran lagu
dan tarian. Tahun 1958-1960 terdapat beberapa lagu Indonesia yang
diubah ke dalam bahasa Mandarin, contohnya Ayo Mama, Sing Sing So,
Bengawan Solo, Rayuan Pulau Kelapa, dan lain-lain. Setelah tahun 1960,
kesenian warga Tionghoa menampilkan pemandangan yang indah dan
makmur. Warga Tionghoa menggelar banyak kegiatan kesenian,
diantaranya kegiatan bermusik. Selain menampilkan tarian dari China,
mereka juga sering menampilkan lagu Indonesia seperti Bengawan Solo,
Ayo Mama, dan lain-lain, dan mendapat sambutan yang meriah dari
orang-orang Indonesia.
Sejak tahun 1967, Indonesia yang dipimpin oleh Soeharto
memulai era pemerintahan Orde Baru. Pemerintah Indonesia mulai
melakukan pembatasan dan pelarangan terhadap semua jenis
kebudayaan China, diantaranya pelarangan penggunaan bahasa
Mandarin, yang membuat generasi bangsa Tionghoa di Indonesia tidak
menguasai bahasa Mandarin. Soeharto melaksanakan kebijakan untuk
mempersatukan bangsa Indonesia, dengan menutup semua sekolah
berbahasa Mandarin. Pada saat bersamaan, melakukan tindak
penganiyayaan terhadap warga Tionghoa, dengan tegas
memprovokasikan tekanan dan kekerasan kepada warga Tionghoa.
Tahun 70-an menerima kebijakan Amerika dan menghentikan kebijakan
12
China,dengan ASEAN sebagai poros utama, serta mengembangkan
hubungan diplomatic dengan banyak negara.
Di lain pihak, sejak tahun 1966-1976, di China terjadi revolusi
kebudayaan yang tertutup terhadap dunia luar. Seiring selama
terjadinya revolusi kebudayaan, semua gerakan ekonomi dan politik
terhenti. Tidak ada aktivitas terjemahan lagu asing selama periode ini.
Sejak 30 Oktober 1967, hubungan diplomatik kedua negara akhirnya
terputus.
Setelah terjadinya revolusi kebudayaan, perekonomian China
kembali pulih. Sejak saat itu, Lin Caibing mulai menerjemahkan lagu
rakyat Indonesia yang berjudul Perahu Laju. Setelah dinyanyikan oleh
penyanyi terkenal Zhu Fengbo, lagu tersebut menjadi sangat terkenal di
China. Pada bulan November 1979, muncul terjemahan lagu Dayung
Sampan yang dinyanyikan oleh penyanyi Taiwan, Teresa Teng dan
menjadi lagu terpopuler saat itu.
8 Agustus 1990, Indonesia-China mulai melanjutkan hubungan
diplomatik. Namun, Indonesia masih berada di bawah pemerintahan
Soeharto, kegiatan yang berhubungan dengan kebudayaan China tetap
dilarang. Setelah tahun 1998, Indonesia mulai memasuki masa
reformasi demokrasi. Meskipun pelarangan terhadap budaya China
belum dibatalkan secara resmi, namun secara bertahap, terdapat
beberapa sekolah mulai memasukkan bahasa Mandarin sebagai
program pilihan. Dari tahun 1967 sampai tanggal 21 Oktober 1999, saat
Gus Dur menghapus semua larangan kebudayaan China, sudah sekitar
32 tahun terjadi kesenjangan dan kehilangan pendidikan akan budaya
Tionghoa terhadap generasi penerus warga Tionghoa di Indonesia. Oleh
karena itu, demi menciptakan lingkungan bahasa kepada para siswa
13
keturunan Tionghoa, para guru mulai menterjemahkan lagu-lagu anak
Indonesia ke dalam bahasa Mandarin, dengan tujuan untuk
meningkatkan minat siswa dalam belajar bahasa Mandarin.
Menurut Dr. John M. Feierabend (1996) lagu-lagu rakyat atau
lirik lagu anak-anak sangat dekat dengan anak-anak sehingga
memudahkan dalam mempelajari bahasa. Pada tahun 1999, dua
penyanyi Indonesia Harry dan Iin sering menggunakan bahasa Mandarin
untuk menyanyikan lagu-lagu rakyat ataupun keroncong Indonesia,
seperti Ayo Mama, Sing Sing So, Bengawan Solo, dan lain-lain.
Tujuannya adalah untuk melestarikan, melindungi, serta
mempromosikan Indonesia kepada masyarakat China, serta untuk
memenuhi minat masyarakat Tionghoa yang sebelumnya pernah tinggal
dan menetap di Indonesia.
Pada tahun 2009, ada seorang penyanyi asal Malaysia yang
bernama Nicholas Teo. Saat ia akan menggelar konser di Indonesia, ia
tanpa sengaja mendengar lagu Sempurna. Ia merasa lagu tersebut enak
didengar, dan karena bahasa Indonesia mirip dengan bahasa Melayu, ia
mengambil kesempatan ini untuk membuat terjemahan lagu tersebut
dalam bahasa Mandarin.
Dalam perkembangannya, masih ada beberapa lagu Indonesia
yang diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin. Diharapkan melalui
musik, dapat menghilangkan kesenjangan antara kedua negara dan
dapat lebih lanjut menyebarkan lagu Indonesia ke China. Dengan
demikian, dapat mengembangkan hubungan kebudayaan antara
Indonesia dan China.
14
9. Simpulan
Bahwa pada umumnya lagu Indonesia yang diterjemahkan ke
dalam bahasa mandarin adalah lagu rakyat. Sebagian besar lagu
Indonesia yang diterjemahkan kedalam bahasa mandarin mengikuti
lagu aslinya, hanya sedikit sekali lagu Indonesia yang diterjemahkan
memiliki arti yang berbeda. Lagu-lagu Indonesia yang diterjemahkan ke
dalam bahasa mandarin telah memajukan pertukaran seni budaya
antara China dengan Indonesia. Tetapi ketika masa Orde Baru, lagu-
lagu Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa mandarin
diutamakan berpusat kepada tempat kursus bahasa mandarin yang
dibuka secara diam-diam dengan tujuan untuk meningkatkan minat
anak-anak tionghoa untuk belajar bahasa mandarin. Sampai saat ini
masih ada beberapa lagu Indonesia yang diubah ke dalam bahasa
mandarin. Diharapkan melalui musik, dapat menghilangkan kesenjangan
antara kedua negara dan dapat lebih lanjut menyebarkan lagu
Indonesia ke China. Dengan demikian, dapat mengembangkan
hubungan kebudayaan antara Indonesia dan China.