skripsi analisis terhadap metode penilaian …
TRANSCRIPT
SKRIPSI
ANALISIS TERHADAP METODE PENILAIAN INVESTASI PADA
PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. MAKASSAR
SALMA
10573 02381 11
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2015
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul penelitian : Analisis terhadap metode penilaian investasi pada PT. Kimia
Farma (Persero) Tbk, Makassar
Nama Mahasiswa : Salma
Stambuk/ Nim : 10573 02381 11
Jurusan : AKUNTANSI
Fakultas : EKONOMI DAN BISNIS
Telah diujian mejakan pada tanggal 11 November 2015.
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Dr.H. Ansyarif Khalid, SE.,MM,Ak.AC Mukminati Ridwan, SE.,M.Si
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Jurusan Akuntansi
Dr. H. Mahmud Nuhung, M.A Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak
NBM : 497 794 NBM : 1073428
iii
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Skripsi ini diperiksa dan diterima oleh Panitia Ujian Skripsi Ekonomi danBisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang terbentuk berdasarkan SuratKeputusan Rector Unismuh Makassar, Nomor … tahun 1436 H/2015 M. skripsiini telah dipertahankan didepan tim penguji pada hari kamis 11 november 2015yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi padaJurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas MuhammadiyahMakassar.
PANITIA UJIAN :
Pengawas umum : Dr.H.Irwan Akib,M.Pd (.....................)
(Rektor Unismuh Makassar)
Ketua : Dr.H.Mahmud Nuhung, M.A (…………….)
(Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)
Sekretaris : H.Sultan Sarda, SE.,MM (…………….)
(Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)
Tim penguji :
1. Dr.H.Abdul Rahman Rahim, SE.,MM (…………….)
2. Muchriana Muchran, SE.,M.Si.AK,CA (…………….)
3. H.Andi Arman, SE.,M.Si.AK,CA (…………….)
4. Samsul Rizal, SE.,MM (…………….)
iv
MOTTO
Jika kamu berdoa, jangan meminta kehidupan yang mudah, tetapimintalah kepada tuhan untuk menjadikanmu pribadi yang kuat.
(SALMA)
“Sakit dalam perjuangan itu hanya sementara. Bisa jadi Anda rasakan dalamsemenit, sejam, sehari, atau setahun. Namun jika menyerah, rasa sakit itu akan
terasa selamanya”(Lance Armstrong)
Kupersembahkan karya ini kepada kedua orang tuaku ,saudara-saudaraku,
keluarga dan sahabatku yang senantiasa memanjatkan doa dan memberikan
motivasi
v
ABSTRAK
Salma, 2015. Analisis Terhadap Metode Penilaian Investasi Pada PT.Kimia Farma Cabang Makassar. Skripsi, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomidan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar (dibimbing oleh Bapak H.Ansyarif Khalid Dan Ibu Mukminati Ridwan).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metodepenilaian investasi pada PT.Kimia Farma Makassar sudah berjalan dengan baik.Metode penelitian yang digunakan adalah field research (riset lapangan), karenapenulis memperoleh data dan informasi mengenai perusahaan dengan mendatangilangsung PT.Kimia Farma Makassar dan mengadakan wawancara langsungkepada staf karyawan pada perusahaan tersebut.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodeanalisis kuantitatif. Maksud dan tujuan diadakan metode penelitian ini adalahuntuk mengetahui sejauh mana kebenaran informasi yang didapat, apakah dapatdipertanggung jawabkan atau tidak serta memudahkan dalam mengambilkesimpulan berdasarkan nilai yang dihasilkan. Adapun metode investasi yangdigunakan dalam penelitian ini adalah payback period,dan net present value.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa nilai paypack period selama 2tahun 3 bulan, dan Net Present Value sebesar Rp. 1.569.482.022.675,-. Hal inimenunjukkan bahwa metode analisis investasi yang diterapkan pada PT. KimiaFarma Cabang Makassar telah berjalan dengan baik dan layak untuk dilaksanakankedepannya.
Kata kunci: Metode Penilaian Investasi
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis senantiasa panjatkan kehadirat
Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Analisis Terhadap Metode Penilaian Investasi Pada PT.
Kimia Farma Cab. Makassar” sebagai tugas akhir untuk memenuhi syarat guna
memperoleh gelar kesarjanaan pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian skripsi
ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul
dapat teratasi. Peneliti menyadari bahwa tanpa dorongan dan dukungan dari
orang-orang di sekitar peneliti, skripsi ini tidak akan pernah selesai. Untuk itu atas
segala bentuk bantuannya, perkenankan peneliti menyampaikan ucapan terima
kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. H.Irwan Akib, M.Pd selaku Rektor Universitas
Muhammadaiyah Makassar yang telah banyak memberikan waktu dan
kesempatan untuk mengarahkan kami sebagai peserta diidik di Jurusan
Akuntansi.
2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung,Ma. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadaiyah Makassar yang telah banyak
memberikan waktu dan kesempatan untuk mengarahkan kami sebagai
peserta diidik di Jurusan Akuntansi.
vii
3. Bapak Bapak Dr.H. Ansyarif Khalid, SE.,MM,Ak.AC selaku pembimbing I ,
karena bimbingan dan arahan beliaulah sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Mukminati Ridwan, SE.,M.Si. selaku pembimbing II. Terima kasih atas
bimbingan dan arahan beliaulah sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi
5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah mendidik dan
membimbing selama proses perkuliahan.
6. Teristimewah penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sedalam-
dalamnya untuk Ayahandaku tersayang ……dan Ibundaku tersayang
…yang telah mendidik, membesarkan, membiayai dan senantiasa
mendoakan penulis agar sukses dalam studi dan menggapai cita-cita.
7. Teman-teman akuntansi reguler 1 angkatan 2011, terutama untuk sukmawati,
suharti, astuti, dan jumarni.
Akhirnya penulis hanya mampu berdo’a dan berserah diri kepada Allah
SWT, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan mudah-mudahan Allah
SWT, berkenaan membalas jasa-jasa setiap amal bakti hambanya. Amin.
Makassar, Agustus 2015
Salma
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................... iii
MOTTO ........................................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................... 6
C. Tujuan penelitian ............................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................. 7
A. Kas ................................................................................. 7
B. Penilaian investasi .......................................................... 8
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi .................. 13
D. Metode penilaian investasi ............................................. 15
E. Kerangka piker ............................................................... 20
BAB III METODE PENELITIA .................................................... 21
A. Tempat dan waktu penelitian ......................................... 21
B. Metode pengumpulan data ............................................. 21
ix
C. Jenis dan sumber data ..................................................... 22
D. Metode analisis data ....................................................... 22
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................ 26
A. Sejarah singkat perusahaan ............................................ 26
B. Visi dan misi perusahaan ............................................... 26
C. Maksud dan tujuan perusahaan ...................................... 29
D. Struktur organisasi PT. kimia farma (persero) ............... 31
E. Tata kelola perusahaan ................................................... 32
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............. 44
A. Rencana investasi ........................................................... 44
B. Analisis aliran kas .......................................................... 46
C. Analisis penilaian investasi ............................................ 49
BAB VI PENUTUP ....................................................................... 54
A. Kesimpulan .................................................................... 54
B. Saran ............................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 57
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Nomor Teks Halaman
1. Proses keputusan investasi ..................................................... 12
2. Skema kerangka pikir ............................................................ 20
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Teks Halaman
1. Aliran kas keluar .............................................................. 47
2. Perhitungan net present value .......................................... 52
3. Hasil perhitungan studi kelayakan investasi .................... 53
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam globalisasi ini, kemajuan teknologi dan perkembangan arus
informasi telah menyebabkan terjadinya perkembangan dunia usaha yang
begitu pesat. Persaingan usaha yang ada perlu diantisipasi dengan suatu
pemikiran yang kritis dan pemanfaatan secara optimal semua sumber daya
yang dimiliki perusahaan, terutama dengan dimulainya era perdagangan
bebas. Para pelaku bisnis nasional baik dari sector swasta dan sector
pemerintah harus bersaing ketat, terbuka dan kompetitif dengan pelaku bisnis
dari Negara lain. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada sehingga
dapat mengambil keputusan yang tepat dalam pengambilan keputusan dalam
berinvestasi.
Kurang efesiensinya perekonomian dan rentangnya sector keunagan
menyebabkan para pelaku bisnis harus mempertimbangkan dan menilai
secara hati-hati dan resiko perusahaan sebelum mereka mengambil
keputusan. Oleh karena itu, para pelaku bisnis sangat membutuhkan
informasi tentang posisi keuangan perusahaan yang dapat digunakan untuk
pelaku bisnis dalam keputusan perekonomian.
Pelaku bisnis disini adalah perusahaan sekuritas yang ditunjuk investor
untuk menginvestasikan sejumlah dana yang dimiliki dengan harapan adanya
pengambilan atas sejumlah dana yang ditanamkan pada investasi tersebut.
Keputusan penanaman modal (investasi) hanya dapat dilakukan setelah para
2
analisis menilai kenerja perusahaan dan memastikan perusahaan tempat para
investor berinvestasi benar-benar merupakan perusahaan yang sehat
sehingga dapat memberikan pengembalian (return) yang tinggi dengan risiko
yang kecil.
Pihak-pihak yang menanamkan modalnya pada perusahaan atau
investor, jika akan mengambil keputusan untuk melakukan investasi untuk
melakukan investasi, misalnya dalam bentuk saham maka mereka harus
melakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap perusahaan tersebut. Investor
memerlukan analisis yang cermat guna mengevaluasi apakah investasi
tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan atau tidak.
Tujuan utama didirikannya perusahaan adalah untuk mencari laba. Hal
ini berlaku untuk semua jenis perusahaan baik perusahaan dagang,
manufaktur, maupun jasa. Untuk perusahaan jasa misalnya, salah satu usaha
untuk mendapatkan laba adalah dengan menginvestasikan dana menganggur
dengan tujuan dapat mendatangkan laba pada masa yang akan datang.untuk
memutuskan sebuah putusan investasi diperlukan pertimbangan yang masak
sebelum investasi tersebut dilakukan, karena pada umumnya investasi
membutuhkan dana yang relative besar, dan keterikatan dana tersebut dalam
jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung risiko.
Dalam setiap kegiatan investasi akan dicapai suatu tujuan investasi
yaitu ekspetasi dari para investor terhadap investasinnya adalah memperoleh
return (tingkat pengembalian) sebesar-besarnya dengan resiko tertentu.
Sebelum melakukan investasi, investor perlu memastikan bahwa investasi
3
tersebut mampu memberikan tingkat pengembalian yang diharapkan dengan
tingkat risiko yang kecil. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah untuk
memaksimalkan return. Return adalah tingkat pengembalian saham atas
investasi yang dilakukan oleh investor.
Keputusah investasi harus dinilai dalam hubungannya dengan
kemanpuan untuk menghasilkan keuntungan yang sama atau lebih besar dari
yang disyaratkan oleh pemilik modal. Pengertian nilai disini adalah sebesar
nilai sekarang dari aliran kas yang dibutuhkan dalam membuat keputusan
penganggaran modal dilakukan. Tujuan utama suatu perusahaan adalah
memaksimumkan kemakmuran pemegam saham, demikian pula tujuan yang
harus dicapai dalam investasi jangka panjang ini adalah memaksimimkan
kemakmuran pemegam saham. Langkah selanjutnya dalah pengevaluasian
daya tarik dari berbagai proposal investasi yang dipertimbangkan, keputusan
investasi dapat bersifat menolak atau menerima proposal yang diajukan.
Banyak informasi yang mempengaruhi return saham antara lain
informasi yang dipubliksaikan perusahaan termasuk di dalamnya dalah rasio
keuangan dan informasi yang dianalisis sendiri oleh investor yaitu tingkat
likuiditas. Dalam meningkatkan kepercayaan investor mengenai kepastian
dan kejelasan investasi maka diperlukan laporan mengenai kinerja keuangan.
Sebaagai investor jika ingin menenamkan modalnya padaa perusahaan maka
ia akan membutuhkan informasi – informasi yang relevan dalam rangka
melakukan analisis investasi. Informasi mengenai kondisi dan kinerja
4
perusahaan sangat diperlukan oleh investor untuk menilai prospek
keuntungan yang akan dirai jika berinvestasi pada perusahaan tersebut.
Komposisi perhitungan return total adalah capital gain dan yield.
Capital gai adalah laba atau rugi karena perbedaan harga sekarang yang lebih
tinggi atau lebih rendah bila dibandingkan dengan harga periode
sebelumnya.sedangkan yield merupakan persentase penerimaan kas secara
periodic terhadap harga investasi periode tertentu dari sebuah investasi.
Investor tertarik terhadap harga investasi periode tertentu dari sebuah
investasi. Investor tertarik terhadap return saham karena keuntungan yang
akan diperoleh oleh investor jika harga saham meningkap maka gain yang
diperoleh juga meningkat. Investor sangat senang apabila mendapatkan return
investasi semakin tinggi dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, investor
potensial memiliki kepentingan untuk mampu memprediksi mereka. Dalam
melakukan investasi dipasar modal dan untuk memprediksi harga saham,
investor dapat melakukan pendekatan investasi yang secara garis besar dapat
dibedakan menjadi dua pendekatan yaitu analisis fundamental dan analisis
tehnikal.
Dalam manajemen keuangan terdapat banyak metode yang biasa
digunakan dalam mengevaluasi dan menilai investasi. Penilaian investasi
pada PT.Kimia Farma Makassar memfokuskan tentang bagaimana keputusan
barang modal dapat dilakukan secara lebih efektif dalam memberikan
kontribusi menekankan pada pengembangan kriteria dan prosedur yang
5
sistematis untuk menyususn suatu daftar usaha investasi. Penilaian investasi
dan untuk menentukan batas- batas penilaian out off poin (nialai keluaraan).
Penilaian investasi memiliki tehnik-tehnik tersendiri yaitu metode
penilaian investasi dengan memperhitungkan nilai waktu uang dan penilaian
investasi dengan tidak memperhitungkan nilai waktu uang. Investasi dapat
dilakukan dalam bentuk penggantian aktiva tetap, penambahan jumlah mesin,
pembukaan pabrik baru, dan sebagainya. Keputusan investasi ini merupakan
keputusan yang dibuat pada masa sekarang namun manfaatnya baru
dirasakan pada masa yang akan datang.
Untuk memutuskan perlu tidaknyaperusahaan menginvestasikan dana
yang dimiliki, pihak manajemen perusahaan perlu mengadakan penilaian
terhadap usulan investasi yang diajukan. Ada berbagai macam metode
penilaian investasi yang digunakan yang dapat digunakan dan tiap-tiap
metode mempunyai kebaikan dan kelemahan masing-masing. Berikut ini
metode yang digunakan dalam penilaian investasi, yaitu metode payback
period, dan metode net present value.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini penulis
tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul :”ANALISIS TERHADAP
METODE PENILAIAN INVESTASI PADA PT. KIMIA FARMA
MAKASSAR”.
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :
“Apakah metode penilaian investasi yang diterapkan sudah berjalan dengan
baik atau tidak pada PT.KIMIA FARMA MAKASSAR”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Dari rumusan masalah diatas, penelitian ini mempunyai tujuan
yaitu :
“untuk mengetahui apakah metode penilaian investasi yang diterapkan
sudah berjalan dengan baik atau tidak pada PT.KIMIA FARMA
MAKASSAR”.
2. Manfaat penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1) Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan saya
tentang penilaian investasi, khususnya dalam ilmu keuangan dan
akuntansi.
2) Secara praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan atau
informasi bagi pihak perusahaan mengenai investasi.
3) Kebijakan ini mencakup pihak perusahaan harus mengetahui penilaian
investasi berdasarkan metode yang digunakan sehingga dapat
mengantisipasi terjadinya kerugian dimasa mendatang.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kas
1. Pengertian Kas
Dalam neraca kas ditempatkan paling atas, ini dilakukan karena
kas adalah yang paling likuid di antara barang lainnya, dalam artian jika
perusahaan sedang membutuhkan / memerlukan uang maka dapat
langsung di ambil dari kas. Karena itu ketersediaan kas dalam jumlah
yang selalu cukup sangat diharapkan oleh pihak manajemen perusahaan.
Kas itu sendiri didefenisikan sebagai suatu kepemilikan perusahaan
dalam bentuk uang tunai atau mata uang seperti rupiah, dollar amerika,
yen jepang, ringgit Malaysia, yuan china, euro, dan laian sebagainya.
Artinya jika transaksi penerimaan pembayaran disepakati dalam mata
uang domestic, begitu pula sebaliknya dalam jika mata uang asing akan
diterima dalam mata uang asing. (Irham Fahmi, 2012:31)
Kas merupakan perkiraan aktiva yang paling likuid dibandingkan
dengan perkiraan-perkiraan lainnya. (Hadrian Mulya, 2013 :187)
Kas merupakan asset yang paling lancer disbanding asset lainnya.
Oleh sebab itu, kas merupakan asset yang paling digemari untuk dicuri,
dimanipulasi, dan diselewengkan. (Hery ,2014 :1
8
Kas merupakan perkiraan yang paling likuid, karena susunan
aktiva lancer dalam neraca didasarkan pada tingkat likuiditasnya sebuah
perkiraan. (Hadrian Mulya, 2013 : 187)
B. Penilaian Investasi
1. Pengertian Investasi
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh
sejumlah keuntungan dimasa datang. (Eduardus Tandelilin, 2010 :7)
Investasi merupakan salah satu cara atau seni mengelolah
kelebihan dana agar bias berkembang dari waktu ke waktu. Syarat utama
dalam melakukan investasi adalah memiliki kelebihan dana. (Joko
Salim, 2010 :1)
Kembali pada permasalahan saat ini, yakni seseorang tidak
memiliki kelebihan dana untuk diinvestasikan menghadapi,kasus
semacam itu, terdapat dua solusi yang bias dilakukan yakni :
a) Money Tracking
Money Tracking merupakan upaya untuk mencatat segala
bentuk pengeluaran yang kita lakukan setia[p hari. Dari pencatatan
tersebut, kita akan melihat bahwa sebenarnya sebagian besar uang
yang kita miliki tersebut dibelanjakan dalam bentuk apa saja. Setelah
mengetahui pos-pos pengeluaran terbanyak, langkah selanjutnya
adalah melakukan p[enghematan-penghematan atau strategi-strategi
lain yang bias mengurangi biaya belanja kita. Dengan demikian,
9
diharapkan kita bias memiliki kelebihan dana yang bias kita
investasikan.
b) Tambahan penghasilan
Cara kedua untuk memiliki dana investasi adalah dengan melakukan
usaha untuk menambah penghasilan tanpa harus meninggalkan
pekerjaan utamanya.
2. Proses Investasi
Menurut Eduardus Tandelilin (2010 :9), proses investasi meliputi
pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan bagaimana
mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi. Hal
mendasar dalam keputusan investasi adalah pemahaman hubungan
antarareturn yang diharapkan dan risiko suatu investasi. Hubungan risiko
dan return yang diharapkan dari suatu investasi merupakan hubungan
yang searah dan linear. Artinya semakin besar risiko yang ditanggung,
semakin besar pula tingkat return yang diharapkan.
a) Dasar keputusan investasi
Berikut ini akan dibahas masing-masing dasar keputusan
investasi tersebut, yaitu :
1. Return
Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh
keuntungan. Dalam konsep manajemen investasi tingkat
keuntungan investasi disebut sebagai return.
2. Risiko
10
Risiko bias diartikan sebagai kemungkinan return actual yang
berbeda dengan return yang diharapkan. Sikap investor terhadap
risiko akan sangat tergantung kepada preferensi investor
tersebut terhadap risiko. Investor yang lebih berani akan
memiliki risiko investasi yang lebih tinggi, yang diikuti oleh
harapan tingkat return yang tinggi pula. Demikian pula
sebaliknya investor yang tidak mau menanggung risiko yang
terlalu tinggi, tentunya tidak akan bias mengharapkan tingkat
return yang terlalu tinggi.
3. Hubungan tingkat risiko dengan return yang diharapkan
Seperti yang telas di jelaskan diats, hubungan antara risiko
dengan return yang diharapkan merupakan hubungan yang
searah dan linear. Artinya semakin besar risiko suatu asset,
semakin besar pula return yang diharapkan atas asset tersebut,
demikian sebaliknya.
b) Proses keputusan investasi
Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang
berkesinambungan (on going process). Tahap keputusan investasi
meliputilima tahap keputusan, yaitu :
1. Penentuan tujuan investasi
Tahap pertama dalam proses keputusan invesatasi adalah
menentukan tujuan investasi yang akan dilakukan. Tujuan
11
investasi masing-masing investor bias berbeda-beda tergantung
pada investor yang membuat keputusan tersebut.
2. Penentuan kebijakan investasi
Tahap kedua ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk
memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan.
3. Pemilihan strategi pertofolio
Strategi pertofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua
tahap sebelumnya.
4. Pemilihan asset
Tahap ini memerlukan pengevaluasian setiap sekeritas yang
dimasukkan dalam pertofolio. Tujuan tahap ini adalah untuk
mencari konbinasi portofolio yang efesien, yaitu pertofolio yang
menawarkan return yang diharapkan tertinggi dengan tingkat
resiko tertentu atau sebaliknya menawarkan return diharkan
tertentu dengan tingkat resiko terendah.
5. Pengukuran dan evaluasi kinerja pertofolio
Tahap ini merupakan tahap paling akhirdari proses keputusan
investasi.
Berikut ini adalah gambaran yang menunjukkan kelima tahap-
htahap yang ada dalam proses keputusan investasi. Dalam
gambar tersebut terlihat bahwa tahap-tahap dalam proses
keputusan investasi merupakan proses yang berkesinambungan
12
(on going process), terdiri dari lima tahap keputusan yang
berjalan terus menerus.
Gambar 2.1
Proses keputusan ivestasi
3. Tujuan Investasi
Tujuan investasi pada dasarnya tujuan orang melakukan investasi
adalah untuk menghasilkan sejumlah uang. Secara lebih khusus menurut
(Eduardus Tandelilin, 2010 :8), tujuan investasi yakni sebagai berikut :
1) Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang
seorang yang bijaksana akan berfikir bagaimana meningkatkan taraf
hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana
mempertahankan tingkat pendapatnya yang ada sekarang agar tidak
berkurang dimasa yang akan datang.
2) Mengurangi risikoinflasi dengan melakukan investasi dalam
pemilikan perusahaan atau obyek lain, seorang dapat menghindarkan
1. Penentuan tujuan investasi
2. p3enentuan kebijakan investasi
4. pemilihan asset
5. pengukuran dan evaluasi kinerja pertofolio
3. pemilihan strategi pertofolio
13
diri dari risiko penurunan nilai kelayakan atau hak miliknya akibat
adanya pengaruh inflasi.
3) Dorongan untuk menghemat pajak beberapa Negara didunia banyak
melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi
dimasyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada
masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang tertentu.
4. Klasifikasi Investasi
Dalam rangka akuntansi dan pelaporan asset investasi pemerintah secara
gari besar diklasifikasikan menjadi dua, yaitu investasi jangka pendek
dan investasi jangka panjang.
Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera
dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 12 (dua belas) bulan
atau kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi yang
dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12 (dua belas) bulan.
C. Factor – Faktor Yang Mempengaruhi Investasi
Beberapa factor yang mempengaruhi investasi dalam
perekonomian suatu Negara antara lain :
a) Pengaruh nialai tukar
Perubahan nilai tukar dengan investasi bersifat tidak pasti. Menurut
Shikawa (2011:54), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah
pada investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs
tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi
14
penawaran domestic, sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata
uang domestic akan mendorong ekspansi investasi pada barang
perdagangan tersebut.
b) Pengaruh tingkat suku bunga
Tingkat suku bunga mempunyai pengaruh yang signifikan pada
dorongan untuk berinvestasi. Pada kegiatan produksi kegiatan
pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan
modal (input) lain untuk menghasilkan output / barang final.
c) Pengaruh tingkat inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negative pada tingkat investasi hal ini
disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan risiko
proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi
dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan
distorsi informasi tentang harga-harga relative. Menurut Greene dan
pillanueva (2010 :21), tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan
sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu
ketidakmanpuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi
makro. Dengan demikian tingkat inflasi domestic jugabepengaruh pada
investasi secara tidak langsung melalui pengaruhnya pada investasi
secara tidak langsung melalui pengaruhnya pada tingkat bunga domestik.
d) Pengaruh infrastruktur
Banyak Negara didunia, mengundang investor guna berpartisipasi
menanamkan modalnya di sector-sektor infrastruktur, seperti jalan tol,
15
sumber energy listrik, sumber daya air, pelabuhan dan lai-lain.partisipasi
tersebut dapat berupa pembiayaan dalam mata uang rupiah atau mata
uang asing. Pembangunan kembali infrastruktur tampaknya menjadi
salah satu alternative pilihan yang dapat diambil oleh pemerintah dalam
rangka menanggulangi krisis, dengan infrastruktur yang memadai,
efesiensi yang dicapai oleh dunia usaha akan makin besar dan investasi
yang di dapat semakin meningkat.
D. Metode Penilaian Investasi
Menurut M.Fuad (2006 :225), adapun yang digunakan dalam
penilaian investasi antara lain, yaitu :
1) Metode payback periode
Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat
menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas
netto (net cash flow), atau total kas bersih dalam periode tertentusama
dengan pengeluaran investasi diawal periode.
Metode ini menghitungberapa cepat investasi yang dilakukan bias
kembali. Karena itu hasil perhitungannya, dinyatakan dalam satuan
waktu (tahun atau bulan). Semakin pendek pp, semakin menarik pp
tersebut. Namun jika ditanyakan berapa nilai pp minimal, secara
konsepsional belum bisa dirumuskan. Ada juga defenisi periode
pengembalian (payback period) adalah jangka waktu yang dibutuhkan
untuk mengembalikan nilai investasi melalui penerimaan-penerimaan
16
yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut. Dengan demikian periode
pengembalian kembali ini mengukur kecepatan kembalinya dana
investasi, bukan mengukur profitabilitas.
Kriteria pemilihan investasi dengan menggunakan metode ini
adalah apabila payback period dari suatu investasi lebih kecil / pendek
dari periode payback maksimum, maka usulan investasi tersebut
diterima. Sebaliknya jika payback periodnya lebih panjang daripada
periode maksimum maka usulan investasi ditolak.
Rumus periode pengembalian jika arus kas pertahun jumlahnya
berbeda adalah
Periode pengembalian = t + Io – c x 1 tahun
d-c
ket = t : tahun terakhir dimana jumlahnya arus kasbelum
mencukupi investasi awal
Io : investasi awal (initial otlay)
c : arus kas kumulatif pada tahun ke-t
d : kumulatif arus kas pada tahun ke-t+1
rumus periode pengembalian jika arus kas pertahun jumlahnya
sama adalah
periode pengembalian = investasi awal x 1 tahun
arus kas
17
kebaikan payback period adalah sebagai berikut
a) Untuk investasi yang besar resikonya dan sulit untuk diperkirakan,
maka tes dengan metode ini dapat mengetahuijangka waktu yang
diperlukan untuk pengambilan keputusan.
b) Metode ini dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang
mempunyai rate ofreturn dan resiko yang sama sehinggadapat dipilih
investasi yang jangka waktu pengambilannya paling cepat.
c) Metode ini merupakan alat yang paling sederhana untuk memilih
usul-usul investasi sebelum meningkat kepenilaian yang lebih
lanjutdengan mempertimbangkana kemanpuan investasi untuk
menghasilkan laba seperti dalam prent value dan discounted cash
flow method.
Kelemahan payback period adalah sebagai berikut
a) Metode ini tidak memperhitungkan nilai w2aktu uang yang diterima
sekarang lebih berharga jika dibandingkan dengan uang yang
diterima satu tahun lagi, karena adanya kesempatan untuk
memutarkan uang tersebut untuk memutar kembali (return) dalam
usaha bisnis
b) Metode ini tidak memperlihatkan pendapatan selanjutnya setelah
investasi pokok kembali. Bagaimana pun aliran kas sesudah payback
period merupakan factor yang menentukan dalam menghitung
kemanpuan suatu investasi untuk menghasilkan laba.
2) Metode net present value
18
Menurut metode ini, penerimaan kas (cash inflows)pada masa yang akan
datangselama investasi berlangsung, dihitung berdasarkan nilai sekarang.
Besarnya selisih antara pendapatan diferensilan dengan biaya
diferensialn serta dampak pajak penghasilan sebagai akibat dari adanya
pendapatan diferensial dan biaya diferensial selama umur ekonomis
aktiva tetap tersebut. Kemudian dinilai tunaikan dengan tariff kembalian
tertentu. Kriteria pemilihan investasi dengan menggunakan metode ini
adalah jika suatu usulan investasi akan diterima, jika nilai sekarang dari
nilai cash inflows lebih besar dari nilai sekarang cash out flownya.
Dengan demikian usulan investasi dinilai layak untuk dilaksanakan, jika
nilai sekarang aliran kasnya positif.
Rumus yang digunakan pada metode ini adalah:
NPV = cf1 + cf2 +……… cfn -1
(1+k) (1 + k)2 (1 + k)n
Ket : NPV : Net Present Value (nilai bersih sekarang)
CF : Arus kas bersih
n : umur proyek
k : Tingkat bunga
kebaikan net present value adalah sebagai berikut :
a) Metode ini memperhitungkan nilai waktu uang.
b) Dalam present value method semua aliran kas selama umur proyek
investasi diperhitungkan dalam pengambilan keputusan investasi.
Kelemahan metode net presen value
19
a) Membutuhkan perhitungan yang cermat dalam menentukan tariff
kembalian investasi.
b) Dalam membandingkan proyek investasi yang tidak sama jumlah
investasi yang ditanamkan didalamnya, nilai tunai aliran kas bersih
dalam rupiah tidak dapat dipakai sebagai pedoman.
20
E. Kerangka Pikir
Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut maka berikut merupakan gambaran
kerangka pemikiran dari penelitian ini :
STAS
Gambar 2.2
Skema kerangka piker
PT.KIMIA FARMAMAKASSAR
RENCANA INVESTASI
BENTUK-BENTUK
INVESTASI
PENILAIAN INVESTASI
PP NPV
LAYAK
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT.Kimia Farma yang berlokasi
di Makassar yang dilaksanakan dalam 2 bulan yaitu pada bulan juni s/d juli
2015
B. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
a) Penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang dilakukan
dengan cara mempelajari dan mengumpulkan bahan-bahan kepustakaan,
dan literature-literatur yang ada kaitannya dengan penulisan skripsi ini.
b) Penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan
dengan tehnik :
1. Observasi, yaitu tehnik penelitian yang dilakukan dengan mengadakan
pengamatan secara langsung dalam perusahaan untuk mendapatkan
data-data yang berhubungan dengan pembahasan penelitian yang
dilakukan.
2. Wawancara, yaitu tehnik penelitian yang dilakukan dengan
mengadakan wawancara atau Tanya-jawab dengan pihak perusahaan
22
yang ditunjuk atau pejabat yang berwenang yang ada hubungannya
dengan data yang berkaitan dengan penelitian ini.
C. Jenis Data dan Sumber Data
Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan mengadakan pengamatan
secara langsung pada perusahaan serta melakukan wawancara langsung
dengan pikhak yang terkait dengan penelitian ini.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan
dokumen-dokumen serta arsip-arsip perusahaan yang ada kaitannya
dengan penulisan ini.
D. Metode Analisis
Pengolahan data merupakan kegiatan yang cukup penting dalam
keseluruhan proses penelitian. Dengan pengolahan data peneliti
dapatmengetahui makna data yang berhasil dikumpulkan. Dalam penelitian ini
penulis mengambil data 1 (satu) tahun terakhir yaitu dari tahun 2014 dengan
pengambilan data laporan keuangan sedangkan data yang telah berhasil
dikumpulkan diolah dan dianalisis.
Adapun metode analisis yang digunakan dalam menganalisis yaitu
metojde kuantitatif. Analisis kuantitatif yaitu dengan mengadakan analisis data
yang berupa angka-angka. Analisis kuantitatif ini akan digunakan untuk
menilai layak tidanya suatu investasi dengan alat analisis sebagai berikut.
23
a. Payback period
Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat
menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas
netto (net cash flow), atau total kas bersih dalam periode tertentusama
dengan pengeluaran investasi diawal periode.
Metode ini menghitungberapa cepat investasi yang dilakukan bias
kembali. Karena itu hasil perhitungannya, dinyatakan dalam satuan waktu
(tahun atau bulan). Semakin pendek pp, semakin menarik pp tersebut.
Namun jika ditanyakan berapa nilai pp minimal, secara konsepsional
belum bisa dirumuskan. Ada juga defenisi periode pengembalian (payback
period) adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai
investasi melalui penerimaan-penerimaan yang dihasilkan oleh proyek
investasi tersebut. Dengan demikian periode pengembalian kembali ini
mengukur kecepatan kembalinya dana investasi, bukan mengukur
profitabilitas.
Rumus periode pengembalian jika arus kas pertahun jumlahnya
berbeda adalah
Periode pengembalian = t + Io – c x 1 tahun
d-c
ket = t : tahun terakhir dimana jumlahnya arus kasbelum mencukupi
investasi awal
Io : investasi awal (initial otlay)
c : arus kas kumulatif pada tahun ke-t
24
d : kumulatif arus kas pada tahun ke-t+1
rumus periode pengembalian jika arus kas pertahun jumlahnya sama
adalah
periode pengembalian = investasi awal x 1 tahun
arus kas
b. Discounted cash flow (DCF)
1. Net present value (NPV)
Menurut metode ini, penerimaan kas (cash inflows)pada masa yang
akan datangselama investasi berlangsung, dihitung berdasarkan nilai
sekarang. Besarnya selisih antara pendapatan diferensilan dengan
biaya diferensialn serta dampak pajak penghasilan sebagai akibat dari
adanya pendapatan diferensial dan biaya diferensial selama umur
ekonomis aktiva tetap tersebut. Kemudian dinilai tunaikan dengan
tariff kembalian tertentu. Kriteria pemilihan investasi dengan
menggunakan metode ini adalah jika suatu usulan investasi akan
diterima, jika nilai sekarang dari nilai cash inflows lebih besar dari
nilai sekarang cash out flownya. Dengan demikian usulan investasi
dinilai layak untuk dilaksanakan, jika nilai sekarang aliran kasnya
positif.
Rumus yang digunakan pada metode ini adalah:
NPV = cf1 + cf2 +……… cfn -1
(1+k) (1 + k)2 (1 + k)n
25
Ket : NPV : Net Present Value (nilai bersih sekarang)
CF : Arus kas bersih
n : umur proyek
k : Tingkat bunga
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Kimia farma adalah perusahaan industry farmasi pertama di Indonesia
yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1887. Nama
perusahaan ini pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp &
Co. Berdasarkan kebijaksanaan nasionalisasi atau eks perusahaan Belanda di
masa awal kemerdekaan, pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia
melakukan peleburan sejumlah perusahaan perusahaan farmasi menjadi PNF
(Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada
tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi
Perseroan Terbatas, sehingga nama perushaan berubah menjadi PT Kimia
Farma (Persero).
Pada tanggal 4 juli 2001, PT Kimia Farma (Persesro) kembali
mengubah statusnya menjadi perusahaan public PT Kimia Farma (Persero)
Tbk, dalam penulisan berikutnya disebut Perseroan. Bersama dengan
perubahan tersebut, perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya (sekarang kedua bursa telah merger dan kini bernama
Bursa Efek Indonesia). Berbekal pengalaman selama puluhan tahun,
perseroan telah berkembang menjadi perusahaan dengan pelayanan kesehatan
terintegrasi di Indonesia. Perseroan kian diperhiyungkan kiprahnya dalam
pengembangan dan pembangunan bangsa, khususnya pembangunan
kesehatan masyarakat Indonesia.
Budaya perusahaan PRIMA yang mencakup aspek nilai diri dan nilai
kerja dan telah ditetapkan sejak tahun 2004, masih tetap relevan dengan visi
misi Perseroan saat ini. Budaya perusahaan tersebut adalah:
1. Professionalisme
Professionalisme adalah kesadaran untuk berpikir, berbicara dan
bertindak dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan penuh
semangat dan berbekal pengetahuan dan keterampilan yang memadai
dalam situasi dan kondisi apapun.
2. Intergritas
Integritas adalah sikap mental yang positif yang melandasi semangat dan
antusiasme dalam bekerja secara professional.
3. Kerja sama
Kerja sama adalah bekerja dalam kebersamaan dalam langkah dan pikiran
yang tercermin dalam kerja sama tim antar karyawan yang erat dan solid
untuk mendapatkan hasik terbaik bagi perusahaan.
Berbekal budaya perusahaan tersebut, Perseroan telah berhasil
menemukan inti sari budaya perusahaan yang merupakan nilai-nilai inti
perusahaan (corporate value) yaitu I CARE yang menjadi acuan/pedoman
bagi Perseroan dalam menjalankan usahanya, untuk berkarya meningkatkan
kualitas hidup dan kehidupan masyarakat luar. Berikut adalah nilai-nilai inti
(corporate values) Perseroan:
1. Innovative
Budaya berfikir out of the box, cerdas dan kreatif untuk membangun
produk unggulan.
2. Customer first
Mengutamakan pelanggan sebagai mitra kerja
3. Accountability
Dengan senantiasa bertanggung jawab atas amanah yang dipercayakan
oleh perusahaan dengan memegang teguh profesionalisme, intergritas dan
kerja sama.
4. Responstability
Memiliki tanggung jawab pribadi untuk bekerja tepat waktu, tepat sasaran
dan dapat diandalkan, serta senantiasa berusaha untuk tegar dan bijkasana
dalam menghadapi setiap masalah.
5. Eco-friendly
Menciptakan dan menyediakan baik produk maupun jasa layanan yang
ramah lingkungan.
Sebelum menjadi entitas tersendiri, PT Kimia Farma Trading
Distribution merupakan Divisi Pedagang Besar Farmasi (PBF) dari
Perseroan. Berbekal kemampuan serta pengalaman mengenai pendistribusian
produk-produk Kimia Farma, maka pada tanggal 4 Januari 2003, Divisi PBF
berkembang menjadi anak perusahaan dengan nama PT Kimia Farma
Trading and Distribution. Perusahaan yang dikenal dengan nama KFTD ini,
memiliki wilayah layanan yang luas mencakup 33 Propinsi dan 466
Kabupaten atau Kota.
B. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi Perusahaan
Menjadi korporasi bidang kesehatan terintegrasi dan mampu
menghasilkan pertumbuhan nilai yang berkesinambungan melalui
konfigurasi dan koordinasi bisnis yang sinergis.
2. Misi Perusahaan
Menghasilkan pertumbuhan nilai korporasi melalui usaha di bidang-
bidang:
a. Industri kimia dan farmasi denagna biasis penelitian dan
pengembangan produk yang inovatif.
b. Perdagangan dan jaringan distribusi.
c. Pelayanan kesehatan yang berbasis jaringan ritel farmasi dan jaringan
pelayanan kesehatan lainnya.
d. Pengelolaan asset-aset yang dikaitkan dengan penegembangan
perusahaan.
C. Maksud dan Tujuan Perusahaan
Maksud dan tujuan Perseroan adalah turut melakukan dan menunjang
program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada
umumnya, khususnya kegiatan usaha di bidang industri kimia, farmasi,
biologi dan kesehatan serta industry makanan dan minuman dengan
menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan
melakasanakan kegiatan usaha baik dilakukan sendiri ataupun kerjasama
dengan pihak lain, sebagai berikut :
1. Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia, farmasi, biologi
dan lainnya yang diperlukan guna pembuatan sediaan farmasi,
kontrasepsi, kosmetik, obat tradisional, alat kesehatan, produk
makanan/minuman dan produk lainnya termasuk bidang perkebunan dan
pertambangan yang ada hubungannya dengan produksi sebagaimana
disebutkan di atas.
2. Memproduksi produk unggulan baik dari dari pengembangan sendiri
maupun kerja sama dengan pihak luar.
3. Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, perdagangan dan distribusi dari
hasil produksi seperti pada poin 1, baik hasil produksi sendiri maupun
hasil produksi pihak ketiga, termasuk barang umum, baik di dalam
maupun di luar negeri serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan
dengan usaha Perseroan.
4. Berusaha di bidang jasa, yang berhubungan dengan kegiatan usaha
perseroan, serta upaya dan sarana pemeliharaan dan pelayanan kesehatan
pada umumnya, termasuk jasa konsultasi kesehatan.
5. Jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian dan
pengembangan sejalan dengan maksud dan tujuan perseroan, baik yang
dilakukan sendiri maupun kerja sama dengan pihak lain.
D. Struktur Organisasi PT Kimia Farma
E. Tata Kelola Perusahaan
Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perseroan
memliliki kewajiban untuk menerapkan Good Corporate Governance
(GCG) sebagaimana diamanatkan didalam Peraturan Menteri Negara BUMN
Nomor per 01/MBU/2011 tentang penerapan GCG pada BUMN. Peseroan
menyadari bahwa penerpan GCG saat ini tidak hanya sebegai pemenuhan
Direktur utamaPresident Direktor
Direktur ProduksiDirectur ofProduction
Direktur PemasaranDirectur of Marketing
Direktur KeuanganDirectur of Finance
Direktur Umum dan SDMDirectur OF GA & HR
Devisipengembangan
bisnis danstrategi
SBU Manafaktur
Devisi sekretarisperusahaan
Devisi satuanPengawasinternal
Devisi humancapital
UnitTeknologiInformasi
UnitTreasuri
UnitAkuntansi
Unit Kepatuhan& Manajemen
Resiko
Devisi supplychain
SBU Farma
SBU KimiaPT KF
DIAGNOSTIKA
PT SEKONAINDONESIA
PT KFAPOTIK
PT KFTRADING &
DISTRIBUTION
SBUManajemen
aset
kewajiban saja, namun telah menjadi kebutuhan dalam menjalankan kegiatan
bisnis Perseroan dalam rangka menjaga pertumbuhan usaha serta
berkelanjutan, neningkatkan nilai Perseroan dan sebagai upaya agar
perseroan mampu bertahan dalam persaingan.
1. Dewan Komisaris
Dewan komisaris bertanggung jawab penuh atas pengawasan
Perseroan. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris harus mematuhi
Anggaran Dasar Perseroan dan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi,
transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta
kewajaran.
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan
pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan
maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan
nasehat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana
Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta
ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan. Dalam melaksanakan kegiatan pengawasan,
Dewan Komisaris mewakili kepentingan Pemegang Saham dan
bertanggungjawab kepada RUPS.
2. Direksi
Direksi bertanggungjawab sepenuhnya atas pengurusan Perseroan
sesuai kepentingan dan tujuan Perseroan, serta mewakili Perseroan di dalam
dan di luar pengadilan. Pengangkatan dan pemberhentian Direksi merupakan
wewenang RUPS sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar perusahaan.
Direksi bertanggungjawab penuh dalam melaksanakan tugasnya unyuk
kepentingan Perseroan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Setiap
anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan Anggaran Dasar Perusahaan.
Direktur utama bertindak selaku eksekutif tertinggi yang memimpin,
mengurus, dan mengendalikan Perseroan, serta merancang strategi Perseroan.
Direktur keuangan memimpin Direktorat Keuangan yang merencakan strategi
keuangan dan akuntansi, membuat laporan keuangan yang sesuai dengan
peraturan yang ditetapkan serta membangun system IT yang andal dan sesuai
dengan kebutuhan bisnis Perseroan. Direktorat Pemasaran bertugas membuat
strategi dan mengimplementasikannya sehingga tercapai hasil penjualan
sesuai target Perseroan. Direktur Produksi memimpin, mengelola, dan
mengendalikan aktivitas produksi agar tercapai hasil produksi seperti target
yang telah ditetapka.
Direktur Umum SDM merencanakan strategi pengembangan SDM
agar Perseroan memiliki SDM dengan kompetensi dan komitmen yang
tinggi. Selain itu, Direktur Umum & SDM juga mengelola dan
mengembangkan asset (tanah dan bangunan) agar dapat berfungsi optimal.
3. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan merupakan jabatan structural setingkat dibawah
Direksi yang sehari-harinya bertanggung jawab langsung kepada Direksi.
Sesuai dengan piagamnya fungsi dan peran Sekretaris Perusahaan
Perseroan meliputi:
a. Liaison officer yang menjadi penghubung antara Direksi dengan
Komisaris, koordiantor antar Direksi, mewakili Perseroan dalam
berkomunikasi dengan masyarakat, regulator lembaga, dan asosiasi lain
yang berkaitan dengan Perseroan.
b. Investor relation officer yang yang menjadi penghubung antara Perseroan
dengan pemegang saham, investor, dan calon investor Perseroan.
c. Compliance officer yang mengikuti perkembangan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan memastikan bahwa Perseroan memenuhi
peraturan tersebut serta membantu Direksi memantau sejauh mana
implementasi GCG dijalankan.
d. Administrator yang mengola dokumen penting Perseroan.
e. Protokoler yang menyelenggarakan atau mengkoordinasikan tata cara
kegiatan Perseroan.
4. Komite audit
Sesuai dengan piagamnya, Komite audit memiliki tugas antara lain
sebagai berikut:
a. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh
audit internal.
b. Mengevaluasi peran dan pelaksanaan tugas auditor eksternal.
c. Menyusun rekomendasi mengenai system pengendalian manajemen
Perseroann serta pelaksanaanya.
d. Memeberikan masukan kepada Dewan Komisaris sebagai bahan kajian
bersama Direksi dan Audit Eksternal terkait dengan laporan keuangan
tahunann dan permasalahannya.
e. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris sebagai bahan pengkajian
bersama Direksi dan Auditor Internal.
f. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan
perundan-undangan.
5. Komite Good Corporate Governance
Dalan rangka menegakkan ketentuan yang berkaitan dengan prinsip
dan praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance),
maka Perseroan telah membentuk Komite GCG.
Tugas Komite Good Corporate Governance yaitu:
a. Membuat rncana kegiatan tahunan Komite Kebijakan GCG yang disetujui
oleh Dewan Komisaris dan memantau efektivitas praktik Good Corporate
Governance yang diterapkan Perseroan.
b. Memastikan bahwa manajemen secara aktif mensosialisasikan Visi dan
Misi Perseroan serta budaya Good Corporate Governance.
c. Memantau bahwa pedoman perilaku perusahaan telah dilaksanakan
secara konsekuen dan konsisten.
d. Komite GCG melalui keputusan Dewan Komisaris dapat meminta
Direksi untuk melakukan secara berkala assessment terhadap praktik
Good Corporate Governance yang diterapkan Perseroan.
e. Mengevaluasi hasil assessment GCG dan memberikan masukan serta
menyakini bahwa telah diambil langkah-langkah perbaikan yang
diperlukan.
f. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris tentang penyusunan dan
penyempurnaan Piagam Komite GCG secara berkala,
6. Satuan Pengawas Intern
Satuan Pengawas Intern (SPI) merupakan patner strategi dalam aspek
pengawasan dan pengendalian internal bagi Direksi dan jajaran manajemen
lainnya.
Tugas Satuan Pengawas Intern yaitu:
a. Membantu Direktur Utama dan Direktur Utama anak perusahaan agar
dapat secara efektif mengamankan investasi dan asset perseroan.
b. Melakukan analisa dan evaluasi efektivitas system dan prosedur pada
semua bagian dan unit kegiatan perseroan.
c. Melakukan analisa dan evaluasi pengelolaan resiko dan pelaksanaan GCG.
7. Manajen Resiko
Penerapan Pengelolaan Risiko Perseroan sekarang sudah merupakan
keharusan, dalam rangka pencapaian Visi dan Misi Perseroan sebagai
perusahaan Farmasi Nasional, terdapat berbagai risiko pada seluruh aktivitas
bisnis, mulai dari bisnis hulu hingga hilir, sehingga perseroan membutuhkan
suatu pengelolaan risiko perusahaan yang efektif dan komprehensif sesuai
dengan kebutuhan system tata kelola perusahaan yang baik (GCG)
Pada tahun 2012, Perseroan melakukan revisi pedoman Manajemen
Risiko yang mengacu pada ISO 31000 sebagai penyesuaian terhadap
perkembangan proses bisnis dan perubahan organisasi perseroan. Revisi
tersebut juga untuk mengadopsi standar Manajemen Risiko terbaru.
Pengelolaan manajemen risiko perseroan dilakukan oleh Unit Keputusan dan
Manajmen Risiko yang bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama.
Fungsi manajemen risiko bertanggungjawab untuk mengembangkan laporan
manajemen risiko, memantau profil risiko perseroan, memberikan
rekomendasi kepada manajemen, mengevaluasi kegiatan bisnis dan
memantau pelaksanaan manajemen risiko. Fungsi manajemen risiko tersebut
bersama-sama dengan unit bisnis (risk owner) melakukan proses manajemen
risiko dengan mengidentifikasi, memulai, memetakan, memitigasi dan
monitoring risiko.
Dalam hal ini harapan manjemen risiko di perserosn dikelompokkan
dalam beberapa jenis risiko antara lai:
a. Risiko Strategi
1. Risiko perubahan situasi ekonomi, social dan politik risiko ini akan
berdampak dengan terganggunya kegiatan dari kinerja keuangan
perseroan, sebagai akibat dari suku bunga tinggi, utang perseroan
bertambah dan berdampak pada penurunan laba perseroan. Perseroan telah
menyusun strategi jangka pendek dan jangka panjang dengan
memperhitungkan dan mengantisipasi perubahan kondisi eksternal yang
berpotensi merugikan perseroan.
2. Risiko terkait dengan regulasi risiko ini bisa terjadi karena perubahan
regulasi dari regulator yang berdampak pada perseroan, misalnya
perubahan peraturan pengadaan barang dan jasa dapat diprediksi, sehingga
risiko ini mempunyai dampak yang cukup signifikan dan berdampak pada
kemampuan perseroan dapat mengatasi dengan langkah-langkah strategi
yang tepat dan mengantisipasi bila regulasi berubah lagi.
3. Risiko gugatan hokum dari berbagai pihak, baik dari regulator, mitra
kerja, pekerja, hingga masyarakat. Risiko tersebut akan berdampak pada
perseroan mengalami kerugian besar (gugatan material), reputasi di
masyarakat akan memburuk. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perseroan
telah menerapkan prinsip GCG, memaksimalkan fungsi hokum dan litigasi
serta asuransi liability untuk menjamin berbagai risiko gugatan hukum.
b. Risiko Finansial
1. Risiko pergerakan atau fluktuasi variabel-variabel pasar serta perubahan
kurs valuta asing, harga bahan baku, tingkat suku bunga, biaya transportasi
dan distribusi. Sehubungan dengan risiko tersebut perseroan telah
melakukan analisa risiko pasar, hedging dan berkoordinasi dengan Anak
perseroan dalam meningkatkan cukupan besar, mengupayakan tingkat
suku bunga pinjaman yang kompetitif, memelihara hubugan yang baik dan
mempunyai akses yang kuat dengan baik dan lembaga keuangan.
2.Risiko keterlambatan atau gagal bayar dari pelanggan risiko tersebut
berdampak terganggunya cashflow, kegiatan investasi dan kerugian yang
besar bagi perseroan. Sehubungan dengan hal tersebut perseroan telah
menerpkan system scoring dan rating dalam pemberian kredit,
mengevaluasi alokasi kredit dan jaminannya.
3. Risiko terjadinya krisis perekonomian. Risiko tersebut berdampak
terganggunya kegiatan dan kinerja keuangan perseroan. Untuk
mengantisipasi hal tersebut, perseroan talah melakukan analisa potensi
pasar primer dan dekunder, serta strategi pemasaran untuk merespon
perubahan kondisi makro ekonomi.
c. Risiko Operasional
Pada lingkup operasional, perseroan telah merancang skema
pengelolaan risiko yang diwujudkan dalam bentuk antara lain system
produser yang memadai, pengujian system control intern dan audit atau
pemeriksaan secara terjadwal oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) Perseroan.
Dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya SPI langsung berada dibawah
koordinasi Direktur Utama dan diarahkan serta diawasi oleh Komite Audit
Perseroan yang bertanggungjawab dalam Dewan Komisaris Perseroan.
1. Risiko keselamatan dan kesehatan kerja serta pencemaran lingkungan
yang berdampak pada kerugian yang besar dan menyebabkan citra buruk
bagi perseroan. Perseroan telah memberikan jaminan kesehatan kepada
seluruh pegawai dan mengupayakan pemanfaatan bahan-bahan berbasis
go green.
2. Risiko teknologi informasi ini berdampak pada hilangnya peluang usaha
perseroan yang membutuhkan dukungan teknologi informasi yang
terintegrasi. Sehubungan hal tersebut perseroan terus memberdayakan
dan meningkatkan fungsi IT.
3. Risiko rendahnya tingkat utilisasi asset yang dimiliki perseroan yang
berdampak banyak asset-aset perseroan yang digunakan secara tidak tepat
guna, hilangnya peluang keuntungan karena asset-aset yang idle.
Perusahaan telah melakuksn identifikasi asset perseroan, melengkapi
administrasi, serta optimalisasi asset-aset yang kurang produktif melalui
sewa kelola, kerja sama dengan pihak lain atau diinvestasikan.
4. Risiko pemogotan karyawan merupakan salah satu factor penentuan
dalam menjalankan kegiatan usaha. Apabila terjadi pemogokan masal
karyawan, hal itu akan menghambat kegiatan usaha perseroan sekaligus
dapat menurunkan citra perusahaan.
8. Performance Management
Dalam rangka mencapai Visi dan Misi, perseroann senantiasa
melakukan evaluasi kinerja berbasis Balance Score Card (BSC), dengan
melakukan 2 pendekatan system yaitu:
1. Performance Appraisal System (PAS)
Evaluasi ini dilakukan atau hasil yang diperoleh selama dalam periode
tersebut. Evaluasi ini lebih mengarah pada Analisa Keuangan.
2. Pendekatan Menggunakan Metode PMS (Perfomance Management
System)
Pendekatan ini adalah untuk mengetahui bagaimana hasil usaha tersebut
dicapai, dengan kata lain, pendekatan ini dalam evaluasi proses pencapaian
hasiil. Perseroan dalam hal ini telah melakukan Management Review
dengan format berbasis BSC.
9. Keterbukaan Informasi
Perseroan memiliki website di www.kimiafarma.co.id sebagai salah satu
media untuk menyampaikan informasi dan data perseroan serta
perkembangannya. Selain itu, perseroan juga menggunakan media lainnya
diantaranya press release untuk menyampaikan informasi material kepada
publik dan majalah internal Gema Kaef untuk menginformasikan kegiatan
dan dinamika perseroan kepada seluruh karyawan. Keterbukaan informasi
merupakan hal yang dipegang teguh oleh perseroan, baik untuk memenuhi
peraturan sebagai perusahaan public maupun perwujudkan komitmen pada
perusahaan yang baik di bidang transparansi.
10. Standar Perilaku
Perseroan telah memiliki standar perilaku yang menjadi dasar sikap
dan perilaku sehari-hari bagi jajaran Komisaris. Direksi dan karyawan yang
bekerja di perseroan. Secara garis besar Buku Standar Perilaku Pribadi yang
ditetapkan perseroan berisi mengenai lingkungan kerja, standar perilaku
pribadi, benturan kepentingan, hubungan dengan pelanggan dan pemasok,
hadiah dari afiliasi politik serta pelanggan. Berikutnya setelah semua isi
standar perilaku disosialisasikan, maka seluruh jajaran perseroan telah
menandatangani pernyataan komitmen untuk melaksanakan standar perilaku
tersebut. Selain itu perseroan telah mengembangkan Whistle Blowing System
(WBS) yang merupakan system pelaporan yang memungkinkan setiap
stakeholder untuk melaporkan adanya dugaan kecurangan, pelanggaran
hukum dan etika serta misconduct lainnya yang dilakukan oleh Insan
Perseroan. System ini diterapkan dalam rangka mendukung implementasi
GCG, memitigasi potensi risiko dan menciptakan lingkungan perusahaan
yang bersih dari praktik KKN, dan berperilaku etis dalam
menjalankan/mengolah perusahaan.
11. Hubungan Kerja Industrial
Dalam rangka meningkatkan hubungan kerja industrial yang
harmonis, Serikat Pekerja Kimia Farma (SPKF) yang merupakan mitra kerja
manajemen yang mewakili karyawan mengadakan Rekernas dan
penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) pada bulan Februari tahun
2011 yang berlaku sampai dengan 31 Desember 2012. SPKF bertekad
membantu manajemen perseroan untuk menciptakan karyawan yang kreatif,
produktif, dan sejahtera.
44
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Rencana Investasi
Pada dasarnya setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan di dalam
aktivitas investasi yang dilakukannya. Tujuan ini merupakan pedoman kearah
mana aktivitas perusahaan dan hasil apa yang hendak dicapai oleh perusahaan
yang bersangkutan. Adapun tujuan dari perusahaan ini yaitu untuk Investasi
pengadaan mesin produksi. Sebelum merencanakan rencana tersebut, maka
perlu adanya suatu penilaian untuk menilai apakah rencana itu layak untuk
dilaksanakan atau tidak. Dalam menilai kelayakan rencana ini peneliti melihat
dari segi aspek keuangan saja. Dalam hal ini PT. Kimia Farma merencanakan
investasi awal sebesar Rp 5.940.379.081,- dengan umur ekonomis 10 tahun,
penaksiran umur ekonomis ini didasarkan pada pengalaman dari mesin lama
dan pemebelian mesin produksi tersebut sebesar Rp 4.158.265.357,-. Sumber
dana yang digunakan adalah dana sendiri untuk modal kerja.
Biaya modal beban tetap yang harus ditanggung oleh perusahaan
atas penggunaan dana yang diperlukan untuk melaksanakan suatu proyek atau
investasi tertentu. Untuk membiayai kebutuhan dana tersebut, PT. Kimia
Farma (Persero),Tbk mengambil dana dari modal sendiri. Penentuan biaya
modal ini untuk menentukan discount faktor yang akan digunakan untuk
mendiscount cash flow pada nilai sekarang. Adapun cara menentukan Cost of
Capital dari modal sendiri adalah:
45
Laba sebelum pajak 2014 = Rp 44.559.266.299,-
Pajak 2014 = Rp 13.964.070.398,-
Laba setelah pajak (EAT) 2014 = Rp 30.595.195.901,-
ROI =
= Rp 30.595.195.901,-
Rp 2.076.347.580.785,-
= 0,01474
= 1,47%
Debet ratio =
= Rp 634.813.891.119,-
Rp 2.076.347.580.785,-
= 0,30574
= 0,31 atau 30,57%
ROE =
= , %,= , %,= 2,13043% atau 2%
46
B. Analisis Aliran Kas
Menurut Suad Husna (2014 : 184), Fokus dari manajemen keuangan
dan analisis investasi adalah kas, bukannya keuntungan akuntansi.
Keuntungan akuntansi tidak selalu berarti aliran kas. Investasi jangka panjang
dalam manajemen keuangan sering dikaitkan dengan penganggaran modal
atau capital budgeting. Capital mengacu pada aktiva tetap sedangkan
budgeting mengacu pada proyeksi aliran kas pada suatu periode. Proses
pengambilan keputusan investasi merupakan hal yang penting bagi
manajemen, untuk memberikan keuntungan di masa yang akan datang.
Bentuk investasi dalam aktiva tetap misalnya penggantian aktiva tetap ,
ekspansi/perluasan bangunan, dan sebagainya. Perusahaan perlu menilai
apakah investasi yang hendak dilakukan menguntungkan atau tidak.
Pertimbangan terhadap suatu investasi terkait dengan perbandingan nilai
waktu dari uang terhadap aliran kas keluar saat ini dengan aliran kas masuk di
masa yang akan datang.
1. Aliran kas keluar
Biaya operasinal yang dikeluarkan oleh PT “kimia farma”
meliputi biaya produksi, biaya administrasi dan umum, biaya pemasaran,
dan pajak
47
Tabel 5.1
Perkiraan Aliran Kas Keluar
PT.KIMIA FARMA,Tbk
Tahun 2014
Biaya operasional Tahun 2014
Biaya produksi 3.673.726.811
Beban administrasi dan umum 38.136.979.644
Biaya pemasaran 1.102.385.165
Pajak 13.964.070.398
Jumlah biaya operasional 30.066.455.563
Sumber : laporan L/R (diolah)
1. Biaya produksi
Biaya produksi disini terdiri dari biaya pembelian bahan baku dan
biaya Tenaga Kerja Langsung.
2. Beban administrasi dan umum
Biaya administrasi dan umum yang dikeluarkan oleh PT. kimia Farma
adalah gaji pegawai, listrik dan PDAM, biaya telekomunikasi,
pembelian tinta, biaya perawatan, biaya sewa gedung.
3. Biaya pemasaran
Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh perusahaan yaitu promosi.
4. Pajak
Pajak yang di bebankan pada perusahaan yaitu sebesar 20%
48
2. Aliran kas masuk
Rumus yang digunakan untuk menaksir aliran kas masuk bersih
yaitu:
Aliran Kas masuk bersih = EAT + Penyusutan
Ini diasumsikan apabila perusahaan dalam melaksanakan investasi
tidak menggunakan dana pinjaman, tetapi menggunakan modal sendiri.
Sedangkan untuk investasi yang menggunakan dana pinjaman rumusnya
adalah:
Kas masuk bersih =Laba setelah bunga dan pajak
(EAIT)+Penyusutan+Bunga (1-tax)
Penyusutan
Untuk mengetahui aliran kas bersih dapat dilakukan dengan
menggunakan perhitungan aliran kas bersih ditambah dengan penyusutan.
Berikut ini adalah perhitungannya :
Nilai sisa = harga pembelian / umur ekonomis
= Rp 4.158.265.357,- / 10
= Rp.415.826.537,-
Penyusutan = Harga pembelian – Nilai residu (sisa)
Umur ekonomis
= Rp 4.158.265.357,- - Rp 415.826.537,-
10
49
= Rp 374.243.882,-
Setelah penyusutan sudah diketahui maka aliran kas masuk bersih dapat
dihitung sebagai berikut :
Aliran kas bersih (cash flow) = Rp 30.595.195.901 ,- + Rp 374.243.882,-
= Rp 30.969.439.783,-
C. Analisis Penilaian Investasi
1) Payback period , adalah jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi
pengeluaran awal. atau suatu kriteria penganggaran modal yang digambarkan
sebagai jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan investasi kas
awal.
Untuk menghitung pay back period, yaitu dengan membagi total biaya
investasi dengan arus khas bersih. Berdasarkan metode tersebut dapat
dikatakan bahwa metode ini sangat sederhana dan dapat mengutamakan
investasi yang menghasilkan aliran khas cepat, sehinggah metode ini
mempunyai kelemahan yaitu mengebaikan time value of money dan
mengebaikan seluruh aliran khas setelah pay back. Juga tidak ada konsepsi
untuk menetukan pay back maksimum yang diperkenangkan sehingga usulan
proyek diterima. Adapun keuntungan dari metode pay back period yaitu
mempertimbangkan resiko untuk dapat menutup kembali proyek dan dalam
perhitungannya digunakan cash inflow bukannya anccounting income (sucipto
:2012).
50
Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan bahwa jumlah
investasi mesin sebesar Rp. 5.940.379.081,-. dan aliran kas bersih sebesar Rp
30.969.439.783,-,- maka metode ini akan menghitung berapa lama jangka
waktu pengembalian modal dengan perhitungan sebagai berikut:
PP = / x 1Tahun
PP = . . .. . . , = x 12 bulan
= 0,19181 x 12 tahun
= 2,3
Maka pay back period adalah selama 2 tahun 3 bulan.
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan pay back period menunjukkan
bahwa investasi yang akan dilakukan oleh PT. Kimia Farma layak untuk
dilaksanakan, karena untuk menilai apakah layak untuk diterima atau tidak dari
segi pay back period, maka hasil tersebut harus sebagai berikut:
(a) Pay back period sekarang harus lebih kecil dari investasi
(b) sesuai dengan target investasi.
2) Net present value
Menurut metode ini, penerimaan kas (cash inflows) pada masa yang akan
datang selama investasi berlangsung, dihitung berdasarkan nilai sekarang.
Besarnya selisih antara pendapatan diferensial dengan biaya deferensial serta
dampak pajak penghasilan sebagai akibat dari adanya pendapatan diferensial
dan biaya diferensial selama umur ekonomis aktiva tetap tersebut. Kemudian
51
dinilai tunaikan dengan tarif kembalian tertentu. Kriteria pemilihan investasi
dengan menggunakan metode ini adalah jika Suatu usulan investasi akan
diterima, jika nilai sekarang dari nilai cash inflows lebih besar dari nilai
sekarang cash out flows-nya. Dengan demikian, usulan investasi dinilai layak
untuk dilaksanakan, jika nilai sekarang aliran kasnya positif.
Sucipto (2012:23) menyatakan Net present value mempunyai keuntungan
dan kerugian.
Keuntungan dari metode dari Net Present Value :
1) Menggunakan arus kas bebas
2) memperhitungkan nilai waktu uang
3) konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan
pemegang saham
4) Menggunakan perbandingan yang logis antara keuntungan dan biaya
5) Penerimaan proyek akan meningkatkan nilai perusahaan à konsisten
dengan tujuan perusahaan
Kerugiannya membutuhkan peramalan jangka panjang atas penambahan
arus kas yang diterima, membutuhkan perkiraan jangka panjang terinci dari arus
kas bebas proyek dan sensitivitas terhadap pilihan tingkat diskonto.
Rumus yang digunakan untuk menentukan NPV adalah:
NVP = Present Valueof Future Cash Flow – Initial Investemen
52
= ( ) + ( ) + ……..( ) -1
Analisis NPV dilakukan dengan menghitung present value keseluruhan
operasi cash flow dengan initiality cash flow. Jika hasilnya positif maka secara
financial proyek investasi tersebut dianggap menguntungkan (layak) dan
sebaliknya sebaliknya jika hasilnya negative maka tidak menguntungkan (tidak
layak).
Tabel 5.2
Perhitungan Present Value dengan Perhitungan DF 2 %
Tahun cash flow DF 2 % Present Value CashFlow
I 30.969.439.783 0,980 30.350.050.987II 30.969.439.783 1,942 60.142.652.058III 30.969.439.783 2,884 89.315.864.334IV 30.969.439.783 3,808 117.938.626.693V 30.969.439.783 4,713 145.958.969.697VI 30.969.439.783 5,601 173.459.832.224VII 30.969.439.783 6,472 200.434.214.275VIII 30.969.439.783 7,325 226.851.146.410IX 30.969.439.783 8,162 252.772.567.508X 30.969.439.783 8,983 278.198.477.570
PV dari aliran kasbersih
1.575.422.401.756
PV dari investasi 5.940.379.081 (-)Net Present Value 1.569.482.022.675
Sumber: Data diolah
Dari perhitungan diatas diperoleh NPV sebesar 1.569.482.022.675 yang
nilainya lebih besar dari nol atau lebih positif. Sehingga investasi tersebut
53
diterima atau layak. Karena (NPV) atau nilai bersih yang dihasilkan dari
perhitungan diatas merupakan perbandingan dari PV kas bersih atau (PV of
Prosset) dengan PV investasi (capital outlays) selama umur investasi.
Tabel 5.3
Hasil Perhitungan Studi Kelayakan Investasi
No Alat Ukur Hasil Pengukuran Keterangan
1 Payback period 2 tahun 3 bulan Layak
2 Net Present Value 1.569.482.022.675 Layak
Berdasarkan hasil perhitungan diatas investasi tersebut dapat dilakukan
melihat dari study kelayakan investasi baik dari segi pengukuran Payback period,
dan Net Present Value, dengan demikian berarti maka dapat dikatakan bahwa
metode penilaian investasi yang diterapkan pada PT. Kimia Farma sudah berjalan
dengan baik.
54
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa anggaran investasi merupakan
pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan tujuan akan
memberikan manfaat pengambilan untuk jangka waktu satu tahun atau lebih.
Untuk mengevaluasi berbagai macam alternatif investasi yang ada pada
perusahaan digunakan teknik-teknik capital bulgeting, antara lain pay back
period, dan Net present value. Pengambilan penilain investasi sangat
berpengaruh bagi perusahan diantaranya: (1) menyangkut pengambilan
dimasa yang akan datang, (2) menyangkut dana yang besar dan terikat untuk
jangka waktu yang lama, (3) kesalahan dalam pengambilan keputusan
investasi akan mempunyai akibat yang dapat merugikan perusahaan.
Adapun metode-metode dalam penilaian investasi pada PT. Kimia
Farma Makassar dengan menggunakan beberapa metode diantaranya teknik-
teknik capital bulgeting, antara lain pay back period, dan Net present value.
Pengeluaran untuk investasi telah diperhitungkan dan dianalisis
dengan teknik capital bulgeting, berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh
pay back period selama 2 tahun 3 bulan, Net Present Value sebesar dan
Rp 1.569.482.022.675,-. Hal ini menunjukan bahwa proyek ini layak untuk
dilaksanakan.
55
Berdasarkan hasil penelitian Penilaian Investasi pada PT. Kimia
Farma Makassar, dengan melihat metode penilaian investasi yang digunakan
diantaranya adalah melihat dari study kelayakan investasi baik dari segi
pengukuran Payback period, dan Net Present Value, dengan demikian berarti
maka dapat dikatakan bahwa metode penilaian investasi yang diterapkan pada
PT. Kimia Farma sudah berjalan dengan baik.
B. SARAN
Berdasarkan beberapa kesimpulan tersebut diatas, dapat diberikan
saran sebagai berikut:
1. Dalam membuat keputusan dalam investasi hendaknya perlu benar-benar
memperhatikan metode-metode dalam penilaian investasi diantaranya
metode pay back period, dan Net present value.
2. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dilihat bahwa metode penilaian
investasi yang digunakan oleh PT. Kimia Farma Makassar sudah berjalan
baik dan perlu dipertahankan.
3. Dalam penilain investasi perlu melakukan penelitian yang mendalam
terhadap aspek yang mempengaruhinya dan perusahaan perlu
mempertimbangkan dan perusahaan perlu mempertimbangkan factor
resiko yang dihadapi, sehungan dengan PT. KIMIA FARMA adalah
perusahaan yang menyangkut kepentingan umum.
4. PT. KIMIA FARMA Cabang Makassar sebagai perusahaan yang
mempunyai tujuan mengembangkan industri kimia dan farmasi dengan
56
melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif dan
mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan terpadu (health care
provider) yang berbasis jaringan distribusi dan jaringan apotek hendaknya
menyeimbangkan kepentingan pribadi perusahaan dan kepentingan
masyarakat umum.
57
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsini. 2006. prosedur penelitian (suatu pendekatan praktik).Jakarta: PT. Rineka Cipta
Eduardus Tandelilin, 2010, portofolio & Investasi, Kanisius, Yogyakarta
Hadrian Mulya, 2013, Memahami Akuntansi Dasar : Pendekatan TeknisSiklus Akuntansi Edisi 3, Mitra Wacana Media, Jakarta
Halim, Abdul dan Sarwoko, 2010. Manajemen Keuangan dan analisis dan
aktiva, edisi kedua, cetakan ke dua. Penerbit andi Ofset, Yogyakarta
Hery. 2014. Akuntansi Aset, Liabilitas, dan Ekuitas. PT Grasindo, JalanPalmerah Barat 33-37, Jakarta 10270
Ibrahim Yacob. 2008. “Study Kelayakan Bisnis” Rhineka Cipta. Yogyakarta
Irham Fahmi. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Alfabeta, Bandung
Irham Fahmi, 2012, Analisis Laporan Keuangan, Alfabeta, Cv, Bandung
Joko Salim, 2010, 10 Investasi Paling Gampang & Paling Aman, Visimedia :Jakarta
M. Fuad, dkk. 2006. Pengantar Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama
Mulyadi. 2002. Akutansi Biaya, Jogjakarta: Aditia Media
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 1991. Metodologi Penelitian BisnisUntuk Akuntansi dan Manajemen, Yogyakarta: Erlangga.
“Penilaian Investasi” Artikel diakses pada tanggal 10 februari 2015 darimiaasmi.blogspot.com/2013/01/universitas-muhammadiyah-bengkulu.html|?m=1
Senduk, 2004, intermediate accounting Edisi 8, jogjakarta : Fakultas EkonomiUGM
Siti-syahibah.blogspot.com/2012/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.
58
58
Soemarso SR. Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: Rineka Cipta
Suad Husna. 2014. Studi kelayakan proyek bisnis. Yogyakarta : Erlangga
Weston J. Fred, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Jakarta: Erlangga.
RIWAYAT HIDUP
SALMA. Lahir di Bulukumba pada tanggal 19 September
1992. Penulis anak keenam dari enam bersaudara dari
pasangan P. Muso’ dan P. Raje. Perjalanan hidup penulis
penuh suka dan duka, ini tergambar dalam riwayat
pendidikan penulis.
Penulis masuk Sekolah Dasar pada tahun 2000 di
SDN 328 Gangking dan tamat pada tahun 2005. Pada
tahun yang sama selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 5
Ganking dan tamat pada tahun 2008. Kemudian masuk SMA Negeri 2 Bulukumba
pada tahun 2008 dan tamat pada tahun 2011. Kemudian penulis melanjutkan studi
ke Universitas Muhammadiyah Makassar tahun 2011 Fakultas Ekonomi jurusan
Akuntansi Program Strata satu (S1).