skripsi akuntansi
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Kota Banyuwangi mempunyai banyak tempat-tempat wisata yang
sering di kunjungi oleh para wisatawan domestik maupun mancanegara,
Wisata kawah ijen,plengkung dan masih banyak tempat-tempat wisata
yang lain di wilayah banyuwangi yang sering dikunjungi oleh wisatawan.
Banyuwangi juga banyak mempunyai kesenian- kesenian daerah yang
diminati oleh para wisatawan dari mancanegara seperti kesenian tari
gandrung, jaranan, dan masih banyak lagi kesenian-kesenian dari kota
Banyuwangi.
Banyak wisatawan domestik dan wisatawan asing dari mancanegara
yang datang mengunjungi kota Banyuwangi dan mencari tempat
penginapan untuk bermalam. Dari banyaknya wisatawan yang sering
mengunjungi kota Banyuwangi terkadang semua tingkat hunian kamar
hotel dan penginapan di Banyuwangi penuh, maka dari itu perlu
penambahan jumlah kamar hotel atau tempat penginapan di Banyuwangi,
guna menanggulangi keterbatasan penyediaan hunian kamar.
Kemajuan dan perkembangan perusahaan merupakan hal penting
bagi perusahaan agar usahanya lebih besar, maka perusahaan harus
mampu menghadapi persaingan dsari para competitor. Untuk bisa
menghadapi persaingan, ada banyak cara yang bisa ditempuh, misalnya
1
menjaga kualitas produk yang tinggi dengan harga tejangkau, menjaga
relasi yang telah terbangun dengan konsumen.
Upaya pemberian pelayanan yang profesional dalam rangka
memberikan kepuasan pada para pelanggan, secara perlahan akan
meningkatkan jumlah pelanggan, sehingga pencarian target dapat
terpenuhi.
Bagi perusahaan yang ingin memenuhi kebutuhan pasar tetapi
produknya pada saat ini sudah memproduksi dengan kapasitas penuh,
maka upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan ekspansi yang
berupa investasi dengan penambahan jumlah kamar.
Jika tidak dengan cara demikian perusahaan tidak dapat memenuhi
permintaan konsumen, meskipun investasi tersebut tidak menutup
kemungkinan mengeluarkan biaya besar. Akan tetapi jika perusahaan
terlalu lama menginvestasikan penambahan jumlah kamar tersebut,
ditakutkan akan lebih dulu tersaingi oleh kompetitor lain, yang juga ingin
menambah jumlah kamar penginapannya.
Karena dengan semakin banyak competitor, perusahaan harus aktiv
dalam melakukan inovasi-inovasi yang dapat menarik perhatian pasar.
Namun hal itu juga harus didukung dengan tingkat jumlah accupansi
kamar. Karena omzet penjualan kamar atau jumlah accupansi kamar
berpengaruh besar dalam perusahaan perhotelan.
Omzet penjualan kamar pada Hotel Ketapang Indah – Banyuwangi
semakin lama semakin besar. Oleh karenanya Hotel Ketapang Indah
2
berkeinginan untuk menambah volume jumlah kamar. Akan tetapi
persoalan yang muncul adalah kamar yang dimiliki perusahaannya full
capacity, artinya jika ada reservasi kamar pada bulan tertentu, manejemen
sudah tidak dapat memenuhi permintaan yang selama ini belum tercapai.
Perusahaan menginginkan penambahan kamar tersebut dengan upaya
menambah jumlah kamar baru.
2. Perumusan Masalah
Apakah dengan melakukan penambahan jumlah meeting room untuk
jangka waktu 5 tahun kedepan masih menguntungkan atau justru tidak
menguntungkan.
3. Batasan Masalah
Dalam penulisan skripsi ini penulis membatasi pada analisis investasi
penambahan jumlah fasilitas. Dengan memperhitungkan data historis lima
tahun sebelum ekspansi serta memperhitungkan proyeksi keuntungan
ditahun–tahun mendatang khususnya aspek finansialnya.
4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
4.1. Tujuan Penelitian
Untuk mengevaluasi kelayakan expansi penambahan meeting room
pada Hotel Ketapang Indah Banyuwangi.
4.2. Manfaat Penelitian
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen
Hotel Ketapang Indah Banyuwangi dalam memutuskan kebijakan
investasi penambahan meeting room.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Investasi
Investasi memiliki beberapa pengertian diantaranya adalah sebagai
berikut :
Investasi menurut Kertonegoro (1999:3) “Investasi merupakan
wahana dimana dana ditempatkan dengan harapan akan dapat memelihara
atau memperoleh nilai dan memberikan penghasilan yang meningkat atau
return yang positif”.
Sedangkan menurut Handaru (1998:23) “investasi dapat diartikan
sebagai penanaman modal, baik langsung maupun tidak langsung, yang
bertujuan untuk mendapatkan manfaat atau keuntungan tertentu sebagai
hasil penanaman modal tersebut”.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa
keputusan investasi melibatkan tiga unsur pokok, yaitu :
a. Keuntungan yang akan diperoleh
Suatu proyek dimulai dari penanaman investasi yang dilanjutkan
dengan pengembangan investasi tersebut dalam periode tertentu.
b. Pengorbanan saat ini untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan
datang.
c. Dalam jangka panjang (umur proyek).
Kegiatan investasi telah direncanakan dan dilaksanakan dalam bentuk
kesatuan dan jangka waktu tertentu.
4
2. Pengertian Aktiva dan Aktiva Tetap
Pengertian aktiva menurut Yusuf (1999:22) menerangkan : “Aktiva
adalah sumber–sumber eknomi yang dimiliki perusahaan yang biasa
dinyatakan dalam satuan uang”
Sedangkan menurut Sugiri dan Sumiyana. (1996:12) menjelaskan : “aktiva
ialah manfaat ekonomik dimasa mendatang yang cukup pasti, yang
diperoleh atau dikuasai oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi
atau peristiwa masa lampau.”
Dari pengertian aktiva diatas dapat disimpulkan bahwa aktiva merupakan
sumberekonomi dimasa mendatang yang cukup pasti yang dimiliki
perusahaan sebagai hasil akhir dari transaksi atau peristiwa masa lampau.
Aktiva tetap adalah aktiva-aktiva yang berwujud yang sifatnya
relative permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang
normal. Istilah relative permanent menunjukkan sifat yang bersangkutan
dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Pengertian aktiva tetap yang ada didalam Standart Akuntansi Keuangan
(SAK No.16) adalah: “Aktiva tetap adalah aktiva yang berwujud yang
diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dahulu, yang
digunakan dalam operasi perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual
dalam rangka kegiatan normal perusahaan yang mempunyai masa manfaat
lebih dari satu tahun.”
5
Aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh perusahaan dapat
mempunyai macam-macam bentuk, seperti : Tanah, Bangunan, Mesin,
Alat-alat, Kendaraan, dan lain-lain.
Machfoedz, (1995:58) dari macam-macam aktiva untuk tujuan akuntansi
dilakukan pengelompokan sebagai berikut:
a. Aktiva tetap dengan umur terbatas
b. Aktiva tetap dengan umur tak terbatas
Menurut Baridwan (1992:272) menerangkan :
Aktiva yang umurnya tidak terbatas tidak dilakukan penyusutan terhadap
harga perolehannya, sedangkan aktiva tetap yang terbatas umurnya
dilakukan penyusutan harga perolehannya. Aktiva tetap yang dapat diganti
dengan aktiva yang sejenis penyusutannya disebut “Depresiasi” sedang
penyusutan Sumber alam disebut “Deplesi”
3. Capital Budgeting
Dikeranakan investasi dalam aktiva itu adalah merupakan
pengeluaran dana yang besar, maka dapat dikatakan investasi ini adalah
hal yang sangat penting, sehingga diperlukan suatu proses yang rumit
untuk sampai pada suatu pengambilan keputusan dan juga diperlukan
suatu diperhitungan yang cermat guna menghindari resiko yang sekitarnya
terjadi di masa yang akan datang.
Seperti diketahui diatas, pengambilan keputusan untuk melakukan
investasi dengan mengharapkan bahwa modal yang ditanamkan akan
kembali beserta keuntungannya dalam jangka waktu tertentu. Untuk itu
6
investasi harus melalui suatu proses. Dari perencanaan, pengambilan
keputusan sampai dengan proses penantian kembalinya modal tersebut
menurut Riyanto (1997:120) “keseluruhan proses perencanaan dan
pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka waktu
kembalinya data tersebut melebihi satu tahun dikatakan sebagai Capital
Budgeting.
4. Studi Kelayakan Proyek ( Investasi )
Didalam proses yang dimaksud diatas terdapat proses perencanaan,
maka perencanaan yang dimaksudkan adalah perhitungan akan untung
atau rugi, perhitungan akan jangka waktu pengembaliannya dan
perhitungan kelayakan, dimana proses-proses tersebut dilakukan dengan
cara mengadakan studi kelayakan proyek.
Menurut Husnan, dan Suwarsono, (1994:04) “yang dimaksud
dengan study kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya
suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan
berhasil.
Keberhasilan ini dapat ditafsirkan dalam arti terbatas yaitu
keberhasilan dalam arti manfaat ekonomis (biasanya dipergunakan oleh
pihak swasta) dan keberhasilan dalam artian yang lebih luas yaitu
manfaatnya bagi masyarakat. Sedangkan karakteristik dasar dari suatu
proyek (investsi) adalah investasi (proyek) umumnya memerlukan
pengeluaran saat ini untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan datang.
7
Tujuan dari pada diadakannya suatu study kelayakan adalah untuk
menghindari keterlanjuran penanaman modal yang tertalu besar untuk
kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Biaya yang dibutuhkan
untuk mengadakan study kelayakan ini relatif kecil dibandingkan dengan
resiko kegagalan suatu investasi dalam jumlah yang besar.
Aspek-aspek studi kelayakan bisnis :
Aspek pasar, aspek tekhnis, aspek yuridis, aspek finansial, aspek
management.
5. Kriteria Investasi
Kriteria untuk suatu investasi sangat diperlukan untuk menetukan
apakah suatu usulan investasi dapat dikatakan Go Project atau Not Go
Project, apakah investasi tersebut feasiable atau tidak. Dapat dikatakan
bahwa semua kriteria menggunakan perbandingan–perbandingan atau
hubungan antara penerimaan dan seluruh pengeluaran. Usulan investasi
yang feasible adalah usulan yang manfaatnya lebih besar atau paling tidak
sama dengan pengeluarannya. Menurut Soetrisno (1999:231) terdapat dua
kreteria yaitu :
a. Kriteria Internal
Kriteria internal adalah kriteria yang hanya terletak dalam proyek
bersangkutan sehingga tidak dapat dibandingkan dengan investasi atau
keadaan lain seperti inflasi, keadaan ekonomi dan lain–lain. Dalam kriteria
ini tidak diperlukan suatu Re-evaluasi apabila terjadi perubahan–
perubahan yang bersifat eksternal, Re-evaluasi diperlukan apabila terjadi
8
perubahan yang bersifat internal. Contoh daripada kriteria internal adalah
motode pay back period, internal rate of return
b. Kriteria eksternal
Kriteria eksternal adalah kriteria yang dibandingkan dengan
keadaan lain, terutama dibandingkan dengan usulan investasi lain.
Kriteria ini juga diperbandingkan dengan keadaan eksternal seperti tingkat
inflasi dan perkembangan ekonomi, oleh karenanya jika terjadi
perubahan–perubahan seperti perubahan tingkat inflasi, maka pada kriteria
ini perlu mengadakan Re-evaluasi. Contoh dari pada kriteria ini Benefit
Cost Of Ratio.
Untuk usulan investasi berdasarkan kriteria diatas haruskah benar–
benar diperhitungkan dengan kecermatan yang tinggi, haruslah diadakan
Forecasting (peramalan) dengan tingkat keakuratan yang dapat dipercaya.
Menurut Handoko, (1997:71) “ peramalan (Forecasting) dan lingkungan
ekstern makro sangatlah penting bagi operasi atau Investasi perusahaan.
Hal ini juga tergantung pada antisipasi dan adaptasinya terhadap
perkembangan lingkungan ekstern makro.
6. Aliran Kas (Cash Flow)
Kas selalu diperlukan oleh perusahaan guna membiayaioperasi
usaha dan juga untuk investasi baru. Perusahaan berkepentingan dengan
Aliran Kas (cash Flow) dikarenakan aliran kas masuk bersih tidak sama
dengan laba dalam pengertian ekonomi, sehingga bagi para pengusaha
yang lebih relevan adalah kas bukan laba.
9
Menurut Supriyono, (1999:78) yang menyebutkan bahwa “metode
net present value sering disebut dengan istilah metode net value atau
metode nilai sekarang atau metode nilai tunai, menggunakan pertimbangan
nilai waktu dari pada uang (time value of money) bahwa nilai uang pada
saat sekarang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai uang untuk waktu
yang akan datang.
Dimana :
P = nilai sekarang (present value)
i = tarif bunga untuk modal yang ditanamkan
n = jumlah tahun penanaman modal
V = rupiah yang diharapkan pada tahun n
Faktor adalah factor yang disebut “Discount Factor”
7. Komponen Aliran Kas
Menurut Husnan dan Swarsono. (1994:185) “komponen aliran kas
ada tiga yaitu Initial Cash Flow, Operasional Cash Flow dan Terminal
Cash Flow”
7.1. Initial Cash Flow
Yaitu pengeluaran kas pada awal periode proyek sebelum usaha
tersebut menghasilkan, seperti pengeluaran untuk pembelian gedung dan
yang lain.
10
P = x V
7.2. Operasional Cash Flow
Yaitu pengeluaran kas yang dikeluarkan pada saat berlangsungnya
proyek atau investasi, biasanya untuk operasional proyek. Aliran kas ini
keluar pada saat awal proyek sampai dengan umur ekonomis proyek atau
investasi tersebut.
7.3. Terminal Cash Flow
Yaitu aliran kas yang diperoleh pada waktu proyek ini berakhir
dengan adanya nilai sisa dan modal kerja.
8. Menafsirkan Aliran Kas
Untuk investasi yang kecil dan sederhana penafsiran aliran kas
tidak terlalu bermasalah, akan tetapi untuk investasi besar penafsiran kas
perlu berhati–hati, oleh karena itu digunakan prinsip incremental (selisih),
cara merealisasikan kas masuk jika terdapat bunga :
Menurut Husnan (1998:91) dalam mencatat aliran kas perlu diperhatikan
ialah :
a. Taksiran haruslah ditentukan atas dasar setelah pajak
b. Informasi tersebut haruslah didasarkan Incremental (selisih) suatu
usulan Investasi
c. Aliran kas harus tidak memasukkan unsur anggaran (jika investasi
dibiayai dengan pinjaman)
11
Kas masuk bersih = laba setelah pajak + dep + bunga (1 – pajak / tax)
9. Metode Penilaian Investasi
Seperti disebutkan di depan bahwa kriteria investasi terbagi
menjadi criteria intern dan ekstern dimana yang internal menggunakan
metode pay back period, internal rate of return sedangkan yang
eksternal adalah metode Benefit Cost Ratio.
Berikut ini adalah metode–metode yang sering digunakan dalam
masyarakat untuk mengajukan usulan investasi :
a. Metode Pay Back Period (PBP)
Menurut Umar (1999:197) Metode Pay Back Period adalah suatu
periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi
(initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata
lain Pay Back Period merupakan rasio antara initial cash investment
dengan cash flow -nya yang hasilnya merupakan satuan waktu.
Menurut Husnan, dan Swarsono (1991:208) Metode Pay Back
Period “metode ini mengukur seberapa cepat investasi bias kembali,
karena itu satuan hasilnya bukan prosentase, tapi satuan waktu”.
Sedangkan menurut Riyanto (1998:124) Metode Pay Back Period
adalah satuan periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran investasi dengan mengunakan proceeds atau aliran kas
netto (Net Cash Flow), dengan demikian metode ini menggambarkan
panjangnya waktu yang diperlukan agar dana yang ditanam pada saat
investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya.
12
Dengan berdasarkan pada metode Pay Back Period usulan yang
diterima adalah usulan yang menghasilkan Pay Back Period yang lebih
pendek dari Pay Back Maksimum yang ditetapkan (umur ekonomis
proyek). Keuntungan dari metode Pay Back Period ini adalah :
- Mudah dimengerti
- Lebih mengutamakan investasi yang menghasilkan aliran kas yang
lebih cepat
- Beranggapan bahwa semakin lama waktu pengembalian, semakin
tinggi resikonya
- Cukup akurat untuk mengukur nilai investasi yang
diperbandingkan untuk beberapa kasus dan bagi pembuat
keputusan.
Kelemahan metode Pay Back Period ini adalah :
- Mengabaikan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
- Mengabaikan penerimaan–penerimaan investasi atau proceeds
setelah Pay Back Period tercapai.
b. Metode Net Present Value ( NPV)
Umar (1999:197) Metode Net Present Value yaitu selisih antara Present
Value dari investasi dengan nilai sekarang penerimaan–penerimaan kas
bersih (aliran kas operasional maupun aliran kas terminal) dimasa yang
akan datang untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan bunga
yang relevan.
13
Menurut Husnan, dan Swarsono, (1994:209) Metode Net Present
Value adalah menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan
nilai sekarang penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal
cash flow) di masa yang akan datang.
Pada metode ini menghitung selisih antara Cash Flow yang di
discounted pada tingkat bunga yang minimum (tingkat bunga yang
relevan).
Apabila jumlah Present Value dari keseluruhan proceeds yang
diharapkan lebih besar dari present value investasinya maka usulan
diterima. Dengan melihat net present valuenya positif yang berarti lebih
besar dari nol, maka usulan diterima.
Keuntungan dari metode Net Present Value ini :
- Memperhatikan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
- Mengutamakan aliran kas yang lebih awal
- Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek atau investasi
Kelemahan dari metode Net Present Value adalah :
- Memerlukan perhitungan Cost Of Capital sebagai Discount Rate
- Lebih sulit penerapannya dari pada Pay Back Period
c. Metode Profitability Index (PI)
Menurut Umar (1999:197) metode Profitability Index adalah
menghitung melalui perbandingan antara lain nilai sekarang (present
value) dari rencana penerimaan–penerimaan kas bersih di masa yang
akan datang dengan nilai sekarang (present value) dari investasi yang
14
telah dilaksanakan, jadi perhitungan profitability Index dapat dihitung
dengan membandingkan antara Present Value kas masuk dengan
Present Value kas keluar.
Dalam metode ini dihitung perbandingan antara nilai sekarang
penerimaan–penerimaan bersih kas yang akan datang dengan nilai
sekarang investasi.
Apabila Profitability Indexnya lebih besar dari satu, maka proyek
atau investasi dapat dikatakan menguntungkan.
Keuntungan metode Profitability Index :
- Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang (time value of
money)
- Menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan digunakan
d. Metode Internal Rate Of Return (IRR)
Menurut Riyanto (1998:129) menyebutkan bahwa metode ini
“metode yang memperhitungkan tingkat bunga yang akan menjadikan
jumlah nilai sekarang dari procees yang diharapkan akan diterima sama
dengan jumlah nilai sekarang pengeluaran modal, pada dasarnya metode
ini harus dicari dengan cara trial dan error atau coba–coba”
Menurut Gitosudarmo dan Basri (1998:159) “Tingkat diskonto
atau Discount Rate yang menjadikan sama antara Present Value dari
nilai investasi Discount Rate atau tingkat diskonto yang menunjukkan
Net Present Value atau sama besarnya dengan nol”.
15
Penilaian untuk metode Internal Rate Of Return ini adalah bila IRR
yang diperoleh lebih kecil dari biaya bunga yang dipergunakan, maka
proyek tersebut ditolak, sehingga proyek usulannya diterima adalah
apabila IRR yang diperoleh lebih besar dari biaya bunga yang
digunakan dalam investasi.
Kelebihan metode Internal Rate Of Return :
- Tidak mengakibatkan aliran kas selama periode proyek
- Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang
- Mengutamakan aliran kas awal dari pada aliran kas belakangan
Kelemahan metode Internal Rate Of Return :
- Memerlukan perhitungan COC (Cost Of Capital) sebagai batas
minimal dari nilai yang mungkin dicapai
- Lebih sulit dalam melakukan perhitungan
16
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Obyek Penelitian
Hotel Ketapang Indah Jl. Gatot Subroto KM.6 Bulusan Kecamatan
Kalipuro Kabupaten Banyuwangi.
2. Sumber dan Jenis Data
2.1. Data Primer
Adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung dari
obyek penelitian sesuai dengan variable yang diteliti.
2.2. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh dari sumber lain baik melalui buku–buku
literatur, catatan–catatan kuliah serta sumber–sumber lain yang dapat
mendukung judul.
3. Metode Pengumpulan Data
3.1. Observasi
Pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung
pada obyek penelitian tentang masalah yang dianalisis.
3.2. Interview
Pengumpulan data dengan melakukan wawancara secara langsung
pada pihak-pihak terkait dengan penelitian.
3.3. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan cara mencatat, menghirup data yang ada,
serta keterangan dari arsip-arsip pada perusahaan terkait pada
penelitian.
17
∑ Yb = n
3.4. Studi pustaka
Pengumpulan data dengan cara mengambil dari literatur atau buku–
buku yang berhubungan dengan obyek penelitian sebagai bahan
landasan teori dan landasan analisis.
4. Metode Analisa Data
4.1. Menghitung tingkat hunian kamar
Untuk memperkirakan tingkat hunian kamar di waktu yang akan
datang digunakan analisa trend linier dengan mengambil data-data
penjualan tahun–tahun lalu.
Dimana a dan b :
Dengan syarat, ∑ X = 0
Dimana :
Y = Jumlah penjualan / Pendapatan
X = Nilai pada setiap periode waktu
a = Nilai trend pada periode dasar
b = Pertumbuhan trend tahunan rata – rata
n = Banyaknya waktu data
18
Y = a + bX
∑ X Yb = ∑ X2
4.2. Menghitung Tarif Kamar, Biaya Operasional, Biaya Depresiasi
Untuk menghitung tarif kamar, biaya operasional, biaya depresiasi
menggunakan prosentase yaitu dengan cara selisih antara tahun
pertama dengan tahun kedua dibagi dengan tahun pertama, dan
seterusnya untuk mencari tahun–tahun berikutnya. Setelah itu dijumlah
seluruhnya dan dibagi dengan banyaknya data dan didapat rata–rata
kenaikan per tahunnya. Dengan data itu kita dapat memperkirakan
kenaikan semua biaya pada tahun mendatang.
4.3. Menentukan Pay Back Period
Cara menentukan investasi dengan metode Pay Back Period adalah
dengan cara sebagai berikut :
Apabila Proceeds yang dihasilkan setiap tahun sama jumlahnya, maka
Pay Back Period dapat dihitung dengan cara :
Apabila Proceeds yang dihasilkan setiap tahunnya tidak sama
jumlahnya, maka perhitungannya Pay Back Period ini dengan cara
mengurangi capital outlay ( Initial Invesment ) dengan proceeds tahun
pertama, tahun kedua seterusnya sampai capital outlaynya habis, hal ini
berarti dana yang digunakan untuk investasi dapat dikembalikan seperti
semula :
19
Capital out layPay Back Period = x 1 th Proceeds tahunan
Initial investment ( Capital Outlay ) Rp x x x
Akm. Proceeds tahun 1 (Rp x x x)
Rp x x x
Akm. Proceeds tahun 2 (Rp x x x)
Rp x x x
Apabila waktu yang diperlukan lebih pendek dari Pay Back Period
maksimum (umur ekonomis investasi) maka usulan tersebut diterima.
4.4. Menentukan Net Present Value ( NPV )
Menurut Umar (1998:200) Net Present Value yaitu selisih antara
presen value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-
penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran kas
terminal) dimana yang akan datang untuk menghitung nilai sekarang
perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan.
Dimana :
c f t = aliran kas per tahun pada periode t
Io = investasi awal pada tahun 0
k = suku bunga (discount rate)
Apabila NPV > 0 maka usulan proyek diterima
20
n c f t NPV = ∑ - Io t t = 1 ( 1 + K )
4.5. Menentukan Profitability Index ( PI )
“ Profitability Index ini adalah perubahan dari metode Net Present
Value dengan Present Value of Outlay, yaitu :
Usulan investasi dengan menggunakan metode ini layak diterima
adalah usulan yang nilai Profitability indexnya lebih dari 1
4.6. Menentukan Internal Rate of Return
Menurut Umar (1998:198) metode ini digunakan untuk mencari
tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang di
harapkan di masa datang, atau penerimaan kas dengan mengeluarkan
investasi awal. Rumus yang dipakai seperti yang di bawah ini.
Dimana :
IRR = Internal Rate of Return
P1 = Tingkat bunga ke 1
P2 = Tingkat bunga ke 2
C1 = Net Present Value ke 1
C2 = Net Present Value ke 2
21
PV ProceedsProfitability index = PV Initial outlay
P2 – P1 IRR = P1 – C1 x - C2 – C1
Apabila Internal Rate Return lebih besar dari pada Cost of Capital
maka investasi dapat diterima.
5. Pembahasan
Tahapan-tahapan yang digunakan untuk menganalisis kelayakan
penambahan meeting room pada Hotel Ketapang Indah ialah:
5.1 Ramalan Tingkat Hunian Kamar
a. Ramalan tingkat hunian kamar Standart
b. Ramalan tingkat hunian kamar Garden View
c. Ramalan tingkat hunian kamar Superior
d. Ramalan tingkat hunian kamar Sea View
5.2 Perkiraan Pendapatan Kamar
a. Perkiraan pendapatan kamar Standart
b. Perkiraan pendapatan kamar Garden View
c. Perkiraan pendapatan kamar Superior
d. Perkiraan pendapatan kamar Sea View
5.3 Perkiraan Biaya Operasional
5.4 Aspek Pasar dan Pemasaran
a. Data konsumen kamar
b. Kapasitas kamar
5.5 Aspek Keuangan
a. Ramalan harga kamar
b. Ramalan pendapatan kamar
c. Estimasi biaya investasi
22
d. Estimasi biaya tenaga kerja
e. Estimasi biaya tenaga kerja
f. Estimasi biaya operasional
5.6 Analisis Investasi
a. Metode Pay Back Period
b. Perhitungan dengan Net Present Value
c. Perhitungan dengan Profitability Index
d. Perhitungan Internal Rate Of Return
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Sejarah Singkat Perusahaan
Yang dijadikan obyek penelitian ini adalah Hotel Ketapang Indah
Banyuwangi. Secara histories Hotel Ketapang Indah yang dibangun sekitar
tahun 1981 berawal dari sebuah tempat peristirahatan ( Villa ) yang sangat
sederhana baik bangunan fisik maupun fasilitasnya. Secara strategis villa
ini terletak di Jln. Gatot Subroto KM.6 Banyuwangi atau sebelah utara dari
kota Banyuwangi.
Dengan adanya keuletan dan kemauan keras untuk maju dari sang
pemilik serta juga didukung oleh salah satu program pemerintah tentang
kunjungan wisata (Visit Indonesia Year) Villa Ketapang yang notabenenya
dekat dengan pelabuhan Ketapang–Gilimanuk, akhirnya diubah atau
direnovasi menjadi sebuah hotel yang lebih layak. Hal ini dimaksudkan
guna memenuhi permintaan pasar dari para wisatawan–wisatawan baik
domestic maupun mancanegara yang sedang melancong ke Bali maupun
yang sedang berkunjung ke Banyuwangi.
Dengan berbagai kesiapan dan professional dari tim
manajemennya, tahun demi tahun tempat hunian tersebut mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Hal tersebut mulai tampak terbukti dengan
dikeluarkannya izin dari pemerintah provinsi tingkat I Jawa Timur pada
24
tahun 1996 dengan akte perizinan no 503 / 1638 / 108.31 / 1996 dan mulai
saat itu Villa tersebut dinamakan “ Hotel Ketapang Indah”.
Setelah akte perizinan tersebut keluar Hotel Ketapang Indah sudah
mulai menunjukkan kesungguhan untuk memenuhi keinginan dan
pemenuhan selera konsumen (Total Costumer Satisfaction) yaitu dengan
ditambahnya berbagai macam fasilitas–fasilitas pendukung lainnya dan
juga penambahan ruang–ruang kamar serta pembagian jenis–jenis kelas
kamar, mulai dari yang kelas standart, garden view, superior hingga sea
view.
Perkembangan , ekspansi dan penigkatan kinerja terus dilakukan
secara berkesinambungan tahun demi tahun. Hotel Ketapang Indah sudah
mulai menjadi lirikan para investor dalam ekspansi ruang geraknya kearah
yang lebih baik, ribuan mata menanti keadaannya sebagai salah satu
tempat hunian yang professional dalam kinerjanya dan memenuhi selera
serta kebutuhan konsumen, serta juga dapat dijadikan sebagai Brend
sekaligus kebanggaan bagi masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya.
1.2 Lokasi Hotel
Lokasi Hotel Ketapang Indah adalah di jalan Gatot Subroto Km.6
Banyuwangi. Jika dari arah kota terletak di sebelah timur jalan, sebelum
penyebrangan. Jarak dari penyebrangan Ketapang–Gilimanuk sekitar 2,5
Km, jarak dari stasiun kereta api Ketapang Sekitar 3 Km dari Hotel.
25
1.3 Strukur Organisasi
Stuktur organisasi sangat diperlukan baik oleh perusahaan kecil
maupun perusahaan besar, meskipun perusahaan kecil mempunyai
persoalan yang lebih sederhana daripada perusahaan besar yang
mempunyai masalah yang lebih rumit dan sangat komplek, akan tetapi
kedua–duanya sama memerlukan struktur organisasi untuk menjamin agar
terlaksananya tugas yang mengarah kepada pencapaian tujuan perusahaan,
seperti yang tertulis pada buku “ Pengantar Bisnis Modern (Pengantar
Ekonomi Perusahaan Modern) “ oleh Swasta dan Sukotjo terbitan Liberty
Yogyakarta, edisi ketiga (1993:135) yang menyebutkan “ setiap struktur
organisasi akan lebih dulu memusatkan perhatiannya pada kegiatan–
kegiatan yang diperlukan perusahaan untuk mencapai tujuan “.
Sehingga dapat dikatakan struktur organisasi sangat penting guna
mengetahui dengan jelas dan detail wewenang, tugas dan tanggung jawab
yang mengalir dari bagian yang paling atas sampai ke level yang paling
bawah. Sedangkan struktur organisasi pada Hotel Ketapang Indah adalah
sebagai berikut :
26
Dari struktur organisasi yang disajikan dapat dilihat pembagian
tugas, pendelegasian serta pemberian tanggung jawab dari masing–masing
jabatan, sebagai berikut :
1. Manager
a. Bertanggung jawab penuh akan operasional dan kemajuan hotel
b. Membawahi seluruh karyawan hotel
c. Mengadakan hubungan dengan pihak luar mengenai hal–hal yang
bersangkutan dengan hotel
2. Asisten Operasional
a. Bawahan langsung dari manager, yang membantu tugas manager
b. Mewakili manager dalam hal tanggung jawab dan wewenang
dalam operasional selama manager tidak ada ditempat
c. Bertanggung jawab langsung kepada manager
d. Bertanggung jawab atas operasional intern hotel
3. Asisten Maintenance dan Teknik
a. Bawahan langsung dari manager, yang membanu tugas manager
b. Mewakili manager dalam hal tanggung jawab dan wewenang
dalam teknik selama manager tudak ada ditempat.
c. Bertanggung jawab atas maintenance dan teknik dari hotel
4. House Keeping Supervisor
a. Membawahi karyawan bagian loundry, room boy, bagian taman
dan kolam renang
b. Bertanggung jawab kepada asisten manager
27
c. Mengadakan koordinasi karyawan dalam bagiannya
d. Menangani dan bertanggung jawab atas keberhasilan pekerjaan
room boy
e. Bertanggung jawab atas house man dalam menjaga kebersihan
Publik Area (dalam area hotel)
5. Room Boy
a. Bertanggung jawab kepada house keeping supervisor
b. Berugas membersihkan dan menata kamar serta fasilitasnya
6. House Man
a. Bertanggung jawab kepada house keeping supervisor
b. Bertanggung jawab atas keberhasilan area hotel
7. Loundry
a. Bertanggung jawab atas inventaris barang di dalam lingkungan
loundry (loundry untuk tamu)
b. Bertanggung jawab kepada house keeping supervisor
c. Bertanggung jawab atas pencucian pakaian dan sebagainya dari
tamu
d. Serta bertugas menyetrika pakaian
8. Pool Attendance
a. Bertugas menjaga kebersihan dan kenyamanan penggunaan
fasilitas kolam renang dan area sekitarnya
b. Bertanggung jawab kepada house keeping supervisor
28
9. FO Supervisor
a. Bertanggung jawab kepada asisten operasional
b. Membawahi dan melakukan koordinasi dengan karyawan bagian
receptionist dan bell boy
10. Receptionist
a. Bagian penerimaan tamu hotel
b. Pusat informasi hotel
c. Menangani tamu yang sedang check in / check out
d. Mengadakan pencatatan / regristrasi, penerima dokumen tamu
sampai dengan penentuan kamar tamu
e. Menerima reservasi
11. Bell Boy
a. Bertanggung jawab kepada FO supervisor
b. Menjanga pintu masuk hotel dan menyambut tamu yang dating
12. Food & Beverage Coord
a. Bertugas dan bertanggung jawab atas inventaris peralatan di food
& beverage departement
b. Membawahi dua department yaitu : restaurant supervisor dan
kitchen supervisor
c. Bertanggung jawab kepada asisten operasional
13. Restaurant Supervisor
a. Membawahi waiter dan bush boy
b. Bertanggung jawab atas keberhasilan food & Beverage department
29
c. Bertanggung jawab kepada food & beverage coord
14. Bush Boy
a. Bertugas membersihkan meja makan setelah para tamu selesai
makan dan lingkungan restaurant
b. Bertanggung jawab kepada restaurant supervisor
15. Waiter
a. Bertugas memberikan pelayanan mulai dari penyajian maupun clear
up peralatan dalam restaurant
b. Bertanggung jawab kepada food & beverage coord
16. Kitchen Supervisor
a. Bertanggung jawab menjaga kualitas produk baik standart porsi
maupun rasa serta kebersihannya
b. Bertanggung jawab kepada food & beverage coord
17. Steward
a. Bertanggung jawab atas kebersihan peralatan food & beverage
department
b. Bertanggung jawab kepada kitchen supervisor
18. Cook
a. Bertugas memasak untuk food & beverage department baik
pesanan dari restaurant maupun dari tamu kamar
b. Bertanggung jawab kepada kitchen supervisor
19. Assisten Cook
a. Bawahan langsung dari cook, yang membantu tugas cook
30
c. Mewakili cook dalam hal tanggung jawab dan wewenang dalam
memasak untuk food & beverage department baik pesanan dari
restaurant maupun dari tamu kamar
c. Bertanggung jawab langsung kepada cook
20. Personalia
a. Bertugas mendata semua kebutuhan karyawan dan urusan
kepegawaian
b. Bertanggung jawab kepada asisten manager dan manager
c. Membawahi driver dan guard
21. Guard
a. Bertugas untuk menjaga keamanan, privacy para tamu dan
mengawasi disiplin karyawan dalam hal disiplin jam kerja.
22. Driver
a. Bertugas untuk menjaga keamanan, privacy para tamu dan
mengawasi disiplin karyawan dalam hal disiplin jam kerja.
23. Accounting Coord
a. Bertanggung jawab atas keluar masuknya dana dalam lingkungan
hotel serta alokasi dana–dana pada lingkungan hotel
b. Bertanggung jawab kepada manager
24. General Cashier
a. Bertugas menangani pembayaran yang timbul (transaksi) didalam
food & beverage departement
b. Membuat summary report dalam food & beverage departement
31
25. Cashier
a. Melaksanakan pencatatan pembayaran sebagai penerima
pembayaran dari tamu
b. Membuat cashier report
c. Bertanggung jawab kepada general cashier
26. Account Payable
a. Bertanggung jawab atas pencatatan dalam masalah dana
b. Membantu tugas accounting coord
c. Bertanggung jawab kepada accounting coord
27. Store Keeper
a. Bertugas menjaga gudang dan logistik yang ada didalamnya
28. Purchasing
a. Bertugas membeli segala sesuatu yang diperlukan oleh pihak hotel
b. Bertanggung jawab kepada general cashier
29. Book Keeper
a. Bertugas menjaga gudang dan logistik yang ada didalamnya
30. Electrik Machine Supervisor
a. Bertugas mengawasi listrik dan penerangan dalam lingkungan
hotel
b. Membawahi tiga departement yaitu : Elektrik, Special pipa, dan
Machine
c. Bertanggung jawab kepada asisten maintenance dan teknik
32
31. Elektrik
a. Bertugas memperbaiki peralatan hotel yang khusus menangani
intalasi listrik
b. Bertanggung jawab kepada electrik machine supervisor
32. Special Pipa
a. Bertugas memperbaiki peralatan hotel yang khusus menangani
saluran pipa dan aliran air hotel
b. Bertanggung jawab kepada electrik machine supervisor
33. Machine
a. Bertugas memperbaiki peralatan hotel yang khusus menangani
mesin–mesin yang ada di hotel seperti AC kamar, Mesin, dan lain–
lain
b. Bertanggung jawab kepada electrik machine supervisor
34. Head Gardener
a. Bertanggung jawab atas perawatan dan penataan taman di dalam
maupun diluar kamar hotel
b. Membawahi Gardener
c. Bertanggung jawab kepada asisten maintenance dan teknik
35. Gardener
a. Bertugas menjaga kebersihan, perawatan dan penataaan taman di
dalam maupun diluar kamar hotel
b. Bertanggung jawab kepada Head Gardener
33
36. Supervisor Pemeliharaan Bangunan
a. Bertanggung jawab atas pemeliharaan gedung hotel
b. Bertanggung jawab kepada asisten maintenance dan teknik
c. Membawahi tiga tukang yaitu : tukang batu, tukang kayu, dan
tukang cat
37. Tukang Kayu
a. Bertanggung jawab atas perawatan kayu yang ada di lingkungan
hotel
b. Bertanggung jawab kepada supervisor pemeliharan bangunan
38. Tukang Batu
a. Bertanggung jawab atas perawatan bangunan yang ada di
lingkungan hotel
b. Bertanggung jawab kepada supervisor pemeliharaan bangunan
39. Tukang Cat
a. Bertanggung jawab atas perawatan cat yang ada di lingkungan
hotel
b. Bertanggung jawab kepada supervisor pemeliharaan bangunan
34
1.4. Personalia Perusahaan
1.4.1. Tenaga Kerja
Hotel Ketapang Indah Banyuwangi mempunyai 64 karyawan
dimana karyawan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel IHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Data Jumlah KaryawanTahun 2005
NO Jabatan Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Manager
Coordination
Room development
Food & Beverage development
Accounting
Teknik
Security
Driver
Lain - lain
1
3
11
17
4
5
7
1
15
Jumlah 64
Sumber data : Hotel Ketapang Indah
35
1.4.2. Jam kerja dan hari kerja
Pihak Hotel Ketapang Indah Banyuwangi beroperasi selama 24
jam dan 7 hari kerja dalam seminggu yang terbagi dalam 3 shift
sebagai berikut :
i. Shift pertama :
Jam 06.00 – 11.00 WIB
Jam 11.00 – 12.00 WIB ( istirahat bergantian )
Jam 12.00 – 14.00 WIB
ii. Shift kedua :
Jam 14.00 – 19.00 WIB
Jam 19.00 – 20.00 WIB ( istirahat bergantian )
Jam 20.00 – 22.00 WIB
iii. Shift ketiga
Jam 22.00 – 03.00 WIB
Jam 03.00 – 04.00 WIB ( istirahat bergantian )
Jam 04.00 – 06.00 WIB
Pada shift ketiga semua bagian beroperasi, dan juga tidak
ditempatkan karyawati pada shift tersebut
1.4.3. Sistem penggajian
Sistim penggajian atau pengupahan pada Hotel Ketapang Indah
Banyuwangi sebagai berikut :
36
Tabel IIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Daftar gaji KaryawanTahun 2005 – 2009
No Keterangan 2005 2006 2007 2008 2009
1 Manager 26.400.000 27.600.000 28.800.000 30.000.000 31.200.000
2 Coordination 52.200.000 54.000.000 57.600.000 59.400.000 61.200.000
3 Room Div 56.100.000 61.644.000 68.244.000 74.910.000 81.708.000
4 F & B Div 88.740.000 97.308.000 107.508.000 117.810.000 128.316.000
5 Accounting 27.120.000 29.136.000 31.536.000 33.960.000 36.432.000
6 Teknik 28.860.000 31.380.000 34.380.000 37.410.000 40.500.000
7 Security 35.700.000 39.228.000 43.428.000 47.670.000 51.996.000
8 Driver 5.100.000 5.604.000 6.204.000 6.810.000 7.428.000
9 Lain - lain 51.000.000 50.436.000 43.428.000 34.050.000 22.284.000
371.220.000 396.336.000 421.128.000 442.020.000 461.064.000
Sumber data : Hotel Ketapang Indah
1.5. Fasilitas Hotel Ketapang Indah Banyuwangi
Fasilitas yang disediakan bervariasi tergantung dari masing–masing
kelas kamar yang ada sebagai berikut :
1.5.1. Fasilitas Luar Kamar
Fasilitas luar berupa kolam renang, restaurant dan laundry.
Fasilitas restaurant dan laundry disediakan bagi semua tamu
hotel sesuai dengan permintaan.
1.5.2. Fasilitas Kamar
Fasilitas kamar yang ada pada Hotel Ketapang Indah
Banyuwangi sebagai berikut :
37
Tabel IIIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Fasilitas yang tersedia di kamarTahun 2009
Kelas Fasilitas Service
Superior Telephone, Air Conditioner, Twin Bed, TV 14”,
Kamar Mandi ( air panas & dingin ), Almari
pakaian
Breakfeast,
Welcome Drink
Garden View Sama fasilitas yang ada dikelas superior
ditambah Mini Bar ( kulkas ), Kamar Mandi
ada tamannya, TV 17”
Breakfeast,
Welcome Drink
Sea View Sama fasilitas yang ada dikelas garden view
tapi single bed, TV 20”, Kamar lebih besar dan
menghadap ke pantai
Breakfeast,
Welcome Drink
Ketapang
Suite
Sama fasilitas yang ada dikelas sea view tapi
kamar lebih besar ada ruang tamu, Kamar
Mandi Bak Tap
Breakfeast,
Welcome Drink
Sumber data : Hotel Ketapang Indah
38
1.5.3. Tarif yang diberlakukan
Tarif yang diberlakukan dari tahun ke tahun tentu mengalami
kenaikan disesuaikan dengan situasi yang ada, antara lain :
kondisi ekonomi ( kenaikan harga ), situasi pasar, dan lain –
lain, sedangkan tarif tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel IVHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Tarif yang diberlakukanTahun 2005 – 2009
No Keterangan 2005 2006 2007 2008 2009
1 Superior 275.000 285.000 295.000 305.000 315.000
2 Garden View 420.000 430.000 440.000 450.000 460.000
3 Sea View 520.000 530.000 540.000 550.000 560.000
4 Ketapang Suite 650.000 660.000 670.000 680.000 690.000
Sumber data : Hotel Ketapang Indah
39
1.5.4. Jumlah Kamar
Jumlah kamar yang tersedia pada Hotel Ketapang Indah adalah
sebagai berikut :
Tabel VHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Jumlah Kamar Tahun 2005 – 2009
No Kelas Jumlah Kamar
1 Superior 16
2 Garden View 20
3 Sea View 12
4 Ketapang Suite 7
Sumber data : Hotel Ketapang Indah
40
1.5.5. Jumlah untuk tingkat hunian
Tingkat hunian dari tahun ke tahun dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel VIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Data Tingkat Hunian KamarDalam Semua Kelas
Bulan Tahun 2005 Total
Superior Garden
View
Sea
View
Ketapang
Suite
Januari 156 370 138 41 705
Februari 128 310 113 33 584
Maret 129 307 111 32 579
April 126 304 111 32 573
Mei 142 340 124 37 643
Juni 144 346 129 38 657
Juli 151 361 133 40 685
Agustus 137 331 122 36 626
September 142 340 124 37 643
Oktober 139 337 124 37 637
November 153 367 135 41 696
Desember 153 367 138 41 699
Total 1.700 4.080 1.502 445 7.727
Sumber data : Hotel Ketapang Indah
41
Tabel VIIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Data Tingkat Hunian KamarDalam Semua Kelas
Bulan Tahun 2006 Total
Superior Garden
View
Sea
View
Ketapang
Suite
Januari 165 391 147 44 747
Februari 137 331 122 36 626
Maret 138 328 120 35 621
April 135 325 120 35 615
Mei 149 325 131 39 674
Juni 150 364 135 41 690
Juli 158 376 140 42 716
Agustus 144 346 129 38 657
September 149 355 131 39 674
Oktober 146 352 131 39 668
November 162 388 144 44 738
Desember 162 388 147 44 741
Total 1.795 4.299 1.597 476 8.167
Sumber data : Hotel Ketapang Indah
42
Tabel VIIIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Data Tingkat Hunian KamarDalam Semua Kelas
Bulan Tahun 2007 Total
Superior Garden
View
Sea
View
Ketapang
Suite
Januari 165 391 147 44 747
Februari 137 331 122 36 626
Maret 138 328 120 35 621
April 146 352 131 39 668
Mei 149 355 131 39 674
Juni 153 367 138 41 699
Juli 160 382 142 43 727
Agustus 144 346 129 38 657
September 151 361 133 40 685
Oktober 148 358 133 40 679
November 162 388 144 44 738
Desember 162 388 147 44 741
Total 1.815 4.347 1.617 783 8.262
Sumber data : Hotel Ketapang Indah
43
Tabel IXHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Data Tingkat Hunian KamarDalam Semua Kelas
Bulan Tahun 2008 Total
Superior Garden
View
Sea
View
Ketapang
Suite
Januari 165 391 147 44 747
Februari 135 325 120 35 615
Maret 176 418 158 48 800
April 137 331 122 36 626
Mei 149 355 131 39 674
Juni 159 385 144 44 732
Juli 185 439 167 51 842
Agustus 157 379 142 43 721
September 171 409 153 47 780
Oktober 173 415 158 48 794
November 171 409 153 47 780
Desember 182 436 167 51 836
Total 1.960 4.692 1.762 535 8.947
Sumber data : Hotel Ketapang Indah
44
Tabel XHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Data Tingkat Hunian KamarDalam Semua Kelas
Bulan Tahun 2009 Total
Superior Garden
View
Sea
View
Ketapang
Suite
Januari 171 409 153 47 780
Februari 166 368 126 38 698
Maret 180 430 162 50 822
April 154 361 129 88 722
Mei 153 367 135 46 701
Juni 156 400 151 46 753
Juli 183 433 165 50 831
Agustus 162 388 147 44 741
September 174 412 156 47 789
Oktober 177 427 162 50 816
November 160 382 172 73 787
Desember 230 430 235 30 925
Total 2.066 4.807 1.893 609 9.375
Sumber data : Hotel Ketapang Indah
45
Tabel XIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Data Tingkat Hunian KamarTahun 2005 – 2009
No Bulan 2005 2006 2007 2008 2009
1 Januari 705 747 747 747 780
2 Februari 584 626 626 615 698
3 Maret 579 621 621 800 822
4 April 573 615 668 626 722
5 Mei 643 674 674 674 701
6 Juni 657 690 699 732 753
7 Juli 685 715 727 842 831
8 Agustus 626 657 657 721 741
9 September 643 674 685 780 789
10 Oktober 637 668 679 794 816
11 November 696 738 738 780 787
12 Desember 699 741 741 836 925
13 Total 7.727 8.167 8.265 8.947 9.375
Sumber data : Hotel Ketapang Indah
46
1.5.6. Data Biaya Operasional Hotel
Tabel XIIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Biaya OperasionalTahun 2005 – 2009
No Tahun Biaya / tahun
1 2005 324.171.015
2 2006 396.171.015
3 2007 505.671.015
4 2008 642.671.015
5 2009 793.203.015
Total 2.661.887.075
Sumber data : Hotel Ketapang Indah
Sedangkan data biaya operasional hotel pada tahun 2003 dengan
perincian sebagai berikut :
47
Tabel XIIIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Biaya OperasionalTahun 2009
Tahun Jumlah (Rp)
By. Training
By. Telephone
By. Listrik
By. Supplies
By. Photo Copy
By. Pemeliharaan bangunan
By. Pemeliharan kendaraan
By. Sumbangan entertaiment
By. Adm, Bank
By. BBM / transport
By. Penyusutan kendaraan
By. Penyusutan bangunan
Pajak bangunan
99.200.000
102.000.000
276.600.000
184.250.000
8.263.000
11.800.000
9.200.000
26.483.255
9.550.000
21.850.000
15.750.500
17.022.505
12.233.755
Total 793.203.015
Sumber data : Hotel Ketapang Indah
1.6. Konsumen Hotel
Seperti diketahui diatas bahwa fasilitas–fasilitas yang tersedia di
Hotel Ketapang Indah lebih sering digunakan oleh instansi–instansi yang
ada di Banyuwangi.
Oleh karena para tamu sebagian besar adalah pengusaha dan
orang–orang yang sedang bertugas atau tugas luar, penggunaan tempat
penginapan dalam waktu yang relatif lama yaitu rata–rata penggunaan 1–2
minggu. Hal ini sebenarnya peluang bagi para tamu sehingga kegiatan–
kegiatan yang dilakukan di luar hotel dapat dilakukan sepenuhnya di
48
dalam hotel, data yang diperoleh menyebutkan rata–rata 50 sampai 60%
tamu yang memerlukan fasilitas meeting room di dalam hotel.
Disamping peluang–peluang yang ada tersebut diatas ditambah
dengan adanya rencana pemerintah yang akan menjadikan Banyuwangi
sebagai tempat tujuan wisata, maka pihak Hotel Ketapang Indah harus
bergerak dinamis dengan mengadakan inovasi–inovasi tertentu, dengan
adanya pencapaian tingkat hunian + 75%, pihak hotel merencanakan
menambah fasilitas yang merupakan partner fasilitas hal ini dimaksudkan
untuk memaksimalkan penggunaan fasilitas yang sudah ada dan juga
menambah tingkat kepuasan konsumen.
1.7. Aspek Teknik Dan Teknologis
Rencana Pengembangan Hotel
Rencana penambahan fasilitas tersebut adalah diatas tanah seluas
10.000 m2 yang akan dibeli oleh pihak hotel adalah tanah didepan hotel
sehingga perluasannya kedepan. Penambahan tersebut berupa :
a. Meeting room yang terdiri dari beberapa ruangan
b. Fitness, coffe shop, play ground
Dari semua rencana pembangunan diatas, akan dilakukan sesuai
rencana bertahap dengan melihat skala prioritas. Yang akan dibangun
terlebih dahulu adalah Meeting room yang direncanakan, dengan data
sebagai berikut :
49
- Ruangan pertemuan : 8 x 10 m : 80 m2
- Kamar mandi : 2 x ( 3 x 3 m ) : 18 m2
- Ruang Makan : 4 x 3 m : 12 m 2 110 m2
Dengan rincian bahan :
a. Pondasi : batu pecah
b. Dinding keliling : batu bata
c. Dinding pemisah : batu bata
d. Lantai : keramik 30 x 30
e. Atap : genting
f. Langit – langit : papan
Sedangkan pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan persiapan
b. Pekerjaan tanah
c. Pekerjaan batu + plesteran
d. Pekerjaan kayu
e. Pekerjaan lantai
f. Pekerjaan penggantungan, pengunci dan besi
g. Pekerjaan instalasi listrik
h. Pekerjaan sanitasi
i. Pekerjaan penyelesaian
j. Pekerjaan pengecatan
1.8. Kebutuhan dana
50
Dana yang dibutuhkan untuk investasi tersebut diatas, sebagai berikut :
- Biaya pembelian ( proyektor, sound system ) Rp 150.000.000
- Biaya pembangunan kamar 2 x 100.000.000 Rp 200.000.000
- Biaya penyediaan sarana untuk meeting room
( kursi, meja, dll ) Rp 100.000.000
Initial Invesment Rp .450.000.000
Discount rate sebesar 18% per tahun, sedangkan investasi
seluruhnya berasal dari modal sendiri yang diperoleh dari keuntungan
tahun–tahun sebelumnya dan ditambah modal pemilik perusahaan.
2. Pembahasan
2.1. Ramalan Tingkat Hunian Kamar
a. Ramalan Tingkat Hunian Kamar Kelas Standart
Untuk mencari ramalan tingkat hunian maka harus lebih spesifik
dengan mencari tingkat hunian setiap kelas dengan menggunakan trend
linier, sebagai berikut :
Tabel XIV
51
Hotel Ketapang Indah BanyuwangiTrend Tingkat Hunian Kamar
Kelas StandartTahun 2005 – 2009
Tahun Y X X2 XY
2005
2006
2007
2008
2009
1.700
1.795
1.815
1.960
2.076
-2
-1
0
1
2
4
1
0
1
4
-3.400
-1.795
0
1.960
4.152
Jumlah 9.346 0 10 917
Sumber data : Hotel Ketapang Indah
Dengan berdasarkan pada rumus Y = a + bx dengan syarat ∑X = 0 dengan
persamaan :
Maka :
Dengan hasil yang bisa di dapat dari persamaan Y = a + bx, sebagai
berikut :
52
∑ Y ∑ X Ya = b = n ∑ X2
∑ Y 9.346 a = = = 1,869 ( Pembulatan ) n 5
∑ X Y 917 b = = = 92 ( Pembulatan ) ∑ X2 10
Tabel XVHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Ramalan Tingkat Hunian KamarKelas Standart
Tahun 2010 – 2014
Tahun a b X Y
2020
2011
2012
2013
2014
1.869
1.869
1.869
1.869
1.869
92
92
92
92
92
3
4
5
6
7
2.145
2.237
2.329
2.421
2.513
Jumlah 11.645
Sumber data : Table XIV diolah
b. Ramalan Tingkat Hunian Kamar Kelas Garden View
Tabel XVIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Trend Tingkat Hunian KamarKelas Gerden ViewTahun 2005 – 2009
Tahun Y X X2 XY
2005
2006
2007
2008
2009
4.080
4.299
4.347
4.692
4.807
-2
-1
0
1
2
4
1
0
1
4
-8.160
-4.229
0
4.692
9.614
Jumlah 22.225 0 10 1.847
Sumber data : Hotel Ketapang Indah
53
Dengan berdasarkan pada rumus Y = a + bx dengan syarat ∑X = 0 dengan
persamaan :
Maka :
Dengan hasil yang bisa di dapat dari persamaan Y = a + bx, sebagai
berikut :
Tabel XVIIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Ramalan Tingkat Hunian KamarKelas Garden ViewTahun 2010 – 2014
Tahun a b X Y
2010
2011
2012
2013
2014
4.445
4.445
4.445
4.445
4.445
185
185
185
185
185
3
4
5
6
7
5.000
5.185
5.370
5.555
5.740
Jumlah 26.850
Sumber data : Table XVI diolah
54
∑ Y ∑ X Ya = b = n ∑ X2
∑ Y 22.225 a = = = 4.445 n 5
∑ X Y 1.847 b = = = 185 ( Pembulatan ) ∑ X2 10
c. Ramalan Tingkat Hunian Kamar Kelas Superior
Tabel XVIIIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Trend Tingkat Hunian KamarKelas Superior
Tahun 2005 – 2009
Tahun Y X X2 XY
2005
2006
2007
2008
2009
1.502
1.597
1.617
1.762
1.893
-2
-1
0
1
2
4
1
0
1
4
-3.004
-1.597
0
1.762
3.786
Jumlah 8.371 0 10 947
Sumber data : Hotel Ketapang Indah
Dengan berdasarkan pada rumus Y = a + bx, dengan syarat ∑X = 0 dengan
persamaan :
Maka :
Dengan hasil yang bisa di dapat dari persamaan Y = a + bx, sebagai
berikut :
55
∑ Y ∑ X Ya = b = n ∑ X2
∑ Y 8.371 a = = = 1.674 ( Pembulatan ) n 5
∑ X Y 974 b = = = 95 ( Pembulatan ) ∑ X2 10
Tabel XIXHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Ramalan Tingkat Hunian KamarKelas Superior
Tahun 2010 – 2014
Tahun a b X Y
2010
2011
2012
2013
2014
1.674
1.674
1.674
1.674
1.674
95
95
95
95
95
3
4
5
6
7
1.959
2.054
2.149
2.244
2.339
Jumlah 10.745
Sumber data : Table XVIII diolah
d Ramalan Tingkat Hunian Kamar Kelas Sea View
Tabel XXHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Trend Tingkat Hunian KamarKelas Sea View
Tahun 2005 – 2009
Tahun Y X X2 XY
2005
2006
2007
2008
2009
445
476
483
533
609
-2
-1
0
1
2
4
1
0
1
4
-890
-476
0
533
1.218
Jumlah 2.546 0 10 385
Sumber data : Hotel Ketapang Indah
56
Dengan berdasarkan pada rumus Y = a + bx dengan syarat ∑X= 0 dengan
persamaan :
Maka :
Dengan hasil yang bisa di dapat dari persamaan Y = a + bx, sebagai
berikut :
Tabel XXIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Ramalan Tingkat Hunian KamarKelas Sea View
Tahun 2010 – 2014
Tahun a b X Y
2010
2011
2012
2013
2014
509
509
509
509
509
39
39
39
39
39
3
4
5
6
7
626
665
704
743
782
Jumlah 3.520
Sumber data : Table XX diolah
57
∑ Y ∑ X Ya = b = n ∑ X2
∑ Y 2.546 a = = = 509 ( Pembulatan ) n 5
∑ X Y 385 b = = = 39 ( Pembulatan ) ∑ X2 10
2.2. Perkiraan Pendapatan Kamar
Dari data tingkat hunian kamar semua kelas tersebut, dapat dicari total
perkiraan pendapatan dengan cara mengalikan dengan tingkat harga
sebagai berikut :
a. Perkiraan pendapatan kamar kelas standart
Tabel XXIIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Perkiraan Pendapatan KamarKelas Standart
Tahun 2010 – 2014
Tahun Tingkat hunian Harga (Rp) Pendapatan (Rp)
2010
2011
2012
2013
2014
2.145
2.237
2.329
2.421
2.513
352.320
387.904
427.082
470.217
517.708
755.726.400
867.741.248
994.673.978
1.138.395.357
1.301.000.204
Total 11.645 2.155.231 5.057.537.187
Sumber data : Table XV dan lampiran 1 diolah
58
b. Perkiraan pendapatan kamar kelas Garden View
Tabel XXIIIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Perkiraan Pendapatan KamarKelas Garden ViewTahun 2010 – 2014
Tahun Tingkat hunian Harga (Rp) Pendapatan (Rp)
2010
2011
2012
2013
2014
5.000
5.185
5.370
5.555
5.740
501.490
535.089
570.939
609.191
650.006
2.507.450.000
2.774.436.465
3.065.942.430
3.384.056.005
3.731.034.440
Total 26.850 2.866.715 15.462.919.340
Sumber data : Table XVII dan lampiran 2 diolah
c. Perkiraan pendapatan kamar kelas Superior
Tabel XXIVHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Perkiraan Pendapatan KamarKelas Superior
Tahun 2010 – 2014
Tahun Tingkat hunian Harga (Rp) Pendapatan (Rp)
2010
2011
2012
2013
2014
1.959
2.054
2.149
2.244
2.339
592.800
616.512
641.172
666.818
693.490
1.161.295.200
1.266.315.648
1.377.878.628
1.496.339.592
1.622.073.110
Total 10.745 3.210.792 6.923.902.178
Sumber data : Table XIX dan lampiran 3 diolah
59
d Perkiraan pendapatan kamar kelas Sea View
Tabel XXVHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Perkiraan Pendapatan KamarKelas Sea View
Tahun 2010 – 2014
Tahun Tingkat hunian Harga (Rp) Pendapatan (Rp)
2010
2011
2012
2013
2014
626
665
704
743
782
711.390
733.443
756.179
779.620
803.788
445.330.140
487.739.595
532.350.016
579.257.660
628.562.216
Total 3.520 3.784.420 2.673.239.627
Sumber data : Table XXI dan lampiran 4 diolah
Tabel XXVIHotel Ketapang Indah BanyuwangiPerkiraan Pendapatan Semua Kamar
Kelas Sea ViewTahun 2010 – 2014
Tahun Jumlah tingkat hunian Jumlah pendapatan
2010
2011
2012
2013
2014
9.730
10.141
10.552
10.963
11.374
4.869.801.740
5.396.232.956
5.970.845.052
6.598.048.614
7.282.669.970
Total 52.760 30.117.598.332
Sumber data : Table XXII sampai XXV diolah
60
2.3. Perkiraan biaya operasional
Setelah mencari perkiraan total pendapatan, maka dilanjutkan dengan
mencari perkiraan biaya operasional dengan cara kenaikan rata – rata
sebagai berikut :
Tabel XXVIIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Kenaikan Rata–rata Biaya OperasionalTahun 2005 – 2009
Tahun Biaya Operasional (RP) Selisih (Rp) Prosentase
2005
2006
2007
2008
2009
342.171.015
396.171.015
505.671.015
642.671.015
793.203.015
54.000.000
109.500.000
137.000.000
150.532.000
0.15%
27.7%
27.9%
23.4%
Total 94%
Sumber data : Table XII diolah
61
Sehingga kenaikan biaya operasional untuk tahun 2010 – 2014 adalah
sebagai berikut :
Tahun Kenaikan biaya Biaya operasional (Rp)
2010
2011
2012
2013
2014
793.203.015 x 123,5%
797.605.723 x 123.5%
1.204.915.039 x123.5%
1.488.070.073 x 123.5%
1.837.766.540 x 123.5%
979.605.723
1.204.915.039
1.488.070.073
1.837.766.540
2.269.641.676
Total 7.779.999.051
Sumber data : Table XXVII diolah
2.4. Aspek pasar dan pemasaran
a. Data konsumen Meeting Room
Dari data yang disebutkan diatas, bahwa yang membutuhkan Meeting
Room diperkirakan 60% dari total tingkat hunian hotel, dari table dapat
dicari konsumen meeting room, sebagai berikut :
62
15% + 27,7% + 27,7% + 23,4%Kenaikan rata – rata = = 23,5%
4
Tabel XXVIIIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Data (meeting room)Tahun 2010 – 2014
Tahun Tingkat hunian Konsumen meeting room
2010
2011
2012
2013
2014
9.730 x 60%
10.141 x 60%
10.552 x 60%
10.963 x 60%
11.374 x 60%
5.838
6.084
6.331
6.577
6.824
Total 31.654
Sumber data : Table XXVI diolah
Setelah dapat dicari jumlah pengguna meeting room, maka kita akan
mencari kapasitas kursi dari tiap–tiap meeting room
b. Kapasitas kursi Meeting Room (Sesudah penambahan Meeting Room)
Dikarenakan data konsumen Meeting Room tersebut diatas adalah
jumlah dalam satu tahun, maka kapasitas Meeting Room juga
disamakan dalam satu tahun sebagai berikut :
Kapasitas 1 meeting room = 400 kursi
Dalam 1 bulan = 400 kursi x 30 hari
Dalam 1 tahun = 400 kursi x 30 hari x 12 bulan
Kapasitas kursi meeting room dalam 1 tahun = 144.000
63
Dengan diasumsikan bahwa penghuni kamar hotel pada konsumen
meeting room membutuhkan 1 kursi maka kebutuhan meeting room,
untuk 5 tahun kedepan adalah sebagai berikut :
Tabel XXIXHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Kebutuhan (Meeting Room)Tahun 2010 – 2014
Tahun Konsumen meeting room Kapasitas
Meeting room
Kebutuhan
Meeting room
2010
2011
2012
2013
2014
5.838
6.084
6.331
6.577
6.824
144.000
144.000
144.000
144.000
144.000
2 ruang
2 ruang
2 ruang
2 ruang
2 ruang
c. Kapasitas Kursi Meeting Room (Sebelum penambahan meeting room)
Dikarenakan data konsumen meeting room tersebut diatas adalah
jumlah dalam satu tahun, maka kapasitas kursi untuk meeting room
juga disamakan dalam satu tahun sebagai berikut :
Kapasitas 1 meeting room = 100 kursi
Dalam 1 bulan = 100 kursi x 30 hari
Dalam 1 tahun = 100 kursi x 30 hari x 12 bulan
Kapasitas kursi meeting room dalam 1 tahun = 36.000
64
Dengan diasumsikan bahwa penghuni 1 kamar hotel pada konsumen
meeting room membutuhkan 1 kursi maka kebutuhan meeting room,
untuk 5 tahun kedepan adalah sebagai berikut :
Tabel XXXHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Kebutuhan (Meeting Room)Tahun 2010 – 2014
Tahun Konsumen meeting room Kapasitas
Meeting room
Kebutuhan
Meeting room
2010
2011
2012
2013
2014
5.838
6.084
6.331
6.577
6.824
36.000
36.000
36.000
36.000
36.000
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
2.5. Aspek Keuangan
a. Ramalan Harga Meeting Room
untuk mencari tingkat harga meeting room untuk 5 tahun kedepan
dicari dengan cara kenaikan rata–rata dari semua kamar di hotel
ketapang indah Banyuwangi, sebagai berikut :
65
Tabel XXXIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Kenaikan Harga KamarTahun 2010 – 2014
Kelas Kenaikan rata – rata (%)
Standart
Garden View
Superior
Sea View
Jumlah
10,1%
6,7%
4%
3%
23,8%
Rata – rata 5,95%
Dengan melihat harga dipasaran, maka pihak hotel menerapkan tarif
meeting room untuk 1 hari pemakaian Rp. 700.000 sehingga untuk 5
tahun kedepan, sebagai berikut :
Tahun Kenaikan Harga
2010
2011
2012
2013
2014
Rp. 700.000
Rp. 700.000 x 105,95%
Rp. 741.650 x 105,95%
Rp. 785.778 x 105,95%
Rp. 832.531 x 105,95%
Rp. 700.000
Rp. 741.650
Rp. 785.778
Rp. 832.531
Rp. 882.066
66
Setelah mencari harga meeting room untuk 1 kali pemakaian / 1 hari,
oleh karena data tingkat kebutuhan meeting room dalam 1 tahun, maka
harga juga ditentukan dalam hitungan tahun sebagai berikut ( harga x
25 hari x 12 bulan = harga / tahun ) :
Tahun Kenaikan Harga
2009
2010
2011
2012
2013
Rp. 700.000 x 25 hari x 12 bulan
Rp. 741.650 x 25 hari x 12 bulan
Rp. 785.778 x 25 hari x 12 bulan
Rp. 832.531 x 25 hari x 12 bulan
Rp. 882.066 x 25 hari x 12 bulan
Rp. 210.000.000
Rp. 222.495.000
Rp. 235.733.400
Rp. 249.759.300
Rp. 264.619.800
b. Ramalan Pendapatan Meeting Room (Sesudah penambahan meeting
room)
Untuk mencari pendapatan meeting room dapat dicari dengan cara
mengalikan kebutuhan meeting room dengan harga per tahunnya,
sebagai berikut :
67
Tabel XXXIIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Pendapatan Meeting RoomTahun 2010 – 2014
Tahun Kebutuhan
meeting room
Harga / tahun (Rp) Pendapatan
Meeting room (Rp)
2010
2011
2012
2013
2014
2 ruang
2 ruang
2 ruang
2 ruang
2 ruang
210.000.000
222.495.000
235.733.400
249.759.300
264.619.800
420.000.000
444.990.000
471.466.800
499.518.600
529.239.600
Total 2.365.215.000
Sumber data : Table XXIX diolah
c. Ramalan Pendapatan Meeting Room (Sebelum penambahan meeting
room)
Untuk mencari pendapatan meeting room dapat dicari dengan cara
mengalikan kebutuhan meeting room dengan harga per tahunnya,
sebagai berikut :
68
Tabel XXXIIIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Pendapatan Meeting RoomTahun 2010 – 2014
Tahun Kebutuhan
meeting room
Harga / tahun (Rp) Pendapatan
Meeting room (Rp)
2010
2011
2012
2013
2014
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
210.000.000
222.495.000
235.733.400
249.759.300
264.619.800
210.000.000
222.495.000
235.733.400
249.759.300
264.619.800
Total 917.987.700
Sumber data : Table XXX diolah
d. Estimasi Biaya Investasi (Sesudah penambahan meeting room)
Seperti disebutkan diatas bahwa kebutuhan dana untuk investasi
meeting room, sebagai berikut :
a. Biaya pembelian (proyektor, sound system) Rp 150.000.000
b. Biaya pembangunan kamar 2 x 100.000.000 Rp 200.000.000
c. Biaya penyediaan sarana untuk meeting room
(kursi, meja, white board dll) Rp 100.000.000
69
Initial Invesment Rp 450.000.000
Discount rate sebesar 18% per tahun, sedangkan investasi seluruhnya
berasal dari modal sendiri yang diperoleh dari keuntungan tahun–tahun
sebelumnya dan ditambah modal pemilik perusahaan
e. Estimasi Biaya Investasi (Sebelum penambahan meeting room)
Seperti disebutkan diatas bahwa kebutuhan dana untuk investasi
meeting room, sebagai berikut :
a. Biaya pembelian tanah Rp 50.000.000
b. Biaya pembangunan kamar 1 x 100.000.000 Rp 100.000.000
c. Biaya penyediaan sarana untuk meeting room
( kursi, meja, white board dll ) Rp 32.200.000
Initial Invesment Rp 128.200.000
Discount rate sebesar 18% per tahun, sedangkan investasi seluruhnya
berasal dari modal sendiri yang diperoleh dari keuntungan tahun–tahun
sebelumnya dan ditambah modal pemilik perusahaan
f. Estimasi Biaya Depresiasi (Sesudah penambahan meeting room)
Dengan berdasarkan pada cara perawatan yang ditentukan dari pihak
hotel, maka diputuskan biaya depresiasi adalah sebesar Rp. 21.000.000
sesuai dengan perhitungan pada lampiran 6
g. Estimasi Biaya Depresiasi (Sebelum penambahan meeting room)
Dengan berdasarkan pada cara perawatan yang ditentukan dari pihak
hotel, maka diputuskan biaya depresiasi adalah sebesar Rp. 9.250.000
sesuai dengan perhitungan pada lampiran 7
70
h. Estimasi Biaya Operasional (Sesudah penambahan meeting room)
Biaya–biaya yang berhubungan dengan operasional meeting room,
diperkirakan sebagai berikut :
Tabel XXXIVHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Estimasi Biaya Operasional Meeting Room(Sesudah penambahan meeting room)
Tahun 2010 – 2014
Biaya
operasional
2010 2011 2012 2013 2014
By. Listrik
By.
Perawatan
By. Pajak
Bangunan
By. Lain2
180.000.000
12.000.000
1.000.000
30.500.000
180.285.600
14.400.000
1.200.000
55.000.000
180.538.192
16.800.000
1.400.000
71.400.000
180.908.784
19.200.000
1.600.000
54.000.000
181.248.480
21.600.000
1.800.000
34.200.000
223.500.000 250.885.600 270.138.192 255.708.784 238.848.480
Sumber data : lampiran 8
71
i. Estimasi Biaya Operasional ( Sebelum penambahan meeting room )
Biaya – biaya yang berhubungan dengan operasional meeting room,
diperkirakan sebagai berikut :
Tabel XXXVHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Estimasi Biaya Operasional Meeting Room(Sebelum penambahan meeting room)
Tahun 2010 – 2014
Biaya
operasional
2010 2011 2012 2013 2014
By. Listrik
By.
Perawatan
By. Pajak
Bangunan
By. Lain2
80.000.000
5.000.000
600.000
76.800.000
80.250.000
5.500.000
800.000
59.750.000
80.538.000
6.000.000
1.000.000
46.300.000
80.900.000
6.500.000
1.200.000
24.000.000
81.000.000
7.000.000
1.400.000
21.500.000
162.400.000 146.300.000 133.838.000 112.600.000 110.900.000
Sumber data : lampiran 8
72
2.6. Analisis Investasi
Untuk mengetahui apakah investasi penambahan fasilitas berupa
meeting room tersebut akan dapat menguntungkan perusahaan, maka
perlu diadakan penilaian terhadap usulan investasi dengan alat analisis
yaitu : Pay Back Period, Net Present Value, Profitability Index dan
Internal Rate of Return.
a. Metode Pay Back Period ( Sesudah penambahan meeting room )
Initial Invesment Rp. 450.000.000
Akm. Proceeds th 1 Rp. 152.625.000
Rp. 297.375.000
Akm. Proceeds th 2 Rp. 150.828.300
Rp. 146.546.700
146.546.700Perhitungan Tahun ke 3 = x 12 = 11,2
156.246.457
Dari perhitungan diatas didapat hasil untuk periode pengembalian dana
investasi selama 2 tahun 11 bulan 2 hari yang berarti lebih pendek dari
umur investasi.
73
b. Metode Pay Back Period ( Sebelum penambahan meeting room )
Initial Invesment Rp. 182.200.000
Akm. Proceeds th 1 Rp. 38.012.500
Rp. 144.187.500
Akm. Proceeds th 2 Rp. 59.458.750
Rp. 84.728.750
Akm. Proceeds th 3 Rp. 78.734.050
Rp. 5.994.700
5.994.700Perhitungan Tahun ke 4 = x 12 = 0,6
105.181.975
Dari perhitungan diatas didapat hasil untuk periode pengembalian dana
investasi selama 3 tahun 6 hari yang berarti lebih lama dari umur
investasi.
74
c. Perhitungan dengan Net Present Value (Sesudah penambahan meeting
room)
Tabel XXXVIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Perhitungan Net Present ValueTahun 2010 – 2014
Tahun Proceeds DF 18% PV Proceeds
2010
2011
2012
2013
2014
152.625.000
150.828.300
156.246.457
242.006.331
213.500.700
0,8475
0,7182
0,6086
0,5156
0,4371
129.349.687
108.324.885
95.091.593
76.337.198
93.321.155
Jumlah PV Proceeds
Jumlah PV Outlays
Net Present Value
502.464.518
450.000.000
52.464.518
Dari perhitungan Net Present Value diperoleh hasil positif Rp.
52.464.518 sehingga usulan ini layak diterima (kerena hasilnya positif)
75
d. Perhitungan dengan Net Present Value ( Sebelum penambahan
meeting room )
Tabel XXXVIIHotel Ketapang Indah Banyuwangi
Perhitungan Net Present ValueTahun 2010 – 2014
Tahun Proceeds DF 18% PV Proceeds
2010
2011
2012
2013
2014
38.012.500
59.458.750
78.734.050
105.181.975
117.602.350
0,8475
0,7182
0,6086
0,5156
0,4371
32.215.593
42.703.274
47.917.542
54.231.826
51.403.987
Jumlah PV Proceeds
Jumlah PV Outlays
Net Present Value
228.472.222
182.200.000
46.272.222
Dari perhitungan Net Present Value diperoleh hasil positf Rp.
46.272.222 sehingga usulan ini tidak layak diterima (kerena hasilnya
positif)
76
e. Perhitungan dengan Profitability Index (Sesudah penambahan meeting
room)
Dari perhitungan metode Profitability Index ini dihasilkan nilai 1,11
yang berarti lebih besar dari 1 sehingga usulan investasi ini dinilai
menguntungkan.
f. Perhitungan dengan Profitability Index ( Sebelum penambahan
meeting room )
Dari perhitungan metode Profitability Index ini dihasilkan nilai 1,2
yang berarti lebih besar dari 1 sehingga usulan investasi ini dinilai
menguntungkan.
g. Perhitungan Internal Rate of Return (Sesudah penambahan meeting
room)
77
254.301.029PI = = 1,11 450.000.000
228.472.222PI = = 1,2 182.200.000
Tabel XXXVIIIHotel Ketapang Indah BanyuwangiPerhitungan Internal Rate of Return
Tahun 2010 – 2014
Tahun Proceeds DF
18%
PV Proceeds DF
32%
PV Proceeds
2010
2011
2012
2013
2014
152.625.000
150.828.300
156.246.457
242.006.331
213.500.700
0,8475
0,7182
0,6086
0,5156
0,4371
129.349.687
108.324.885
95.091.593
76.337.198
93.321.155
0,7576
0,5739
0,4348
0,3294
0,2495
97.995.323
62.167.651
41.345.824
25.158.649
23.283.628
Jumlah PV Proceeds
Jumlah PV Outlays
Net Present Value
502.464.518
450.000.000
52.464.518
249.951.075
450.000.000
- 200.048.925
78
Internal Rate of Return terletak antara 18% - 32%
Dari perhitungan dengan menggunakan metode Internal Rate of Return
mendapatkan hasil 21,9% yang berarti lebih besar dari tingkat discount
factor yaitu 18%, sehingga nilai uang yang diterima di masa
berakhirnya proyek lebih besar dari nilai sekarang.
g. Perhitungan Internal Rate of Return (Sebelum penambahan meeting
room)
79
P2 – P1IRR = P1 – C1 x
C2 – C1 32 - 18
= 18% - ( 52.464.518 ) x 200.048.925 – 52.464.518
14 = 18% - ( 52.464.518 ) x
- 252.513.443
734.503.252 = 18% +
252.513.443
= 18% + 3,9%
= 21,9 %
Tabel XXXIVHotel Ketapang Indah BanyuwangiPerhitungan Internal Rate of Return
Tahun 2010 – 2014
Tahun Proceeds DF 18% PV Proceeds DF
32%
PV Proceeds
2010
2011
2012
2013
2014
38.012.500
59.458.750
78.734.050
105.181.975
117.602.350
0,8475
0,7182
0,6086
0,5156
0,4371
32.215.593
42.703.274
47.917.542
54.231.826
51.403.987
0,7576
0,5739
0,4348
0,3294
0,2495
19.106.533
18.507.408
18.134.547
17.863.963
12.825.294
Jumlah PV Proceeds
Jumlah PV Outlays
Net Present Value
228.472.222
182.200.000
46.272.222
69.120.745
182.200.000
- 151.061.255
80
Internal Rate of Return terletak antara 18% - 32%
Dari perhitungan dengan menggunakan metode Internal Rate of Return
mendapatkan hasil 20,7% yang berarti lebih besar dari tingkat discount
factor yaitu 18%, sehingga nilai uang yang diterima di masa
berakhirnya proyek lebih besar dari nilai sekarang.
81
P2 – P1IRR = P1 – C1 x
C2 – C1 32 - 18
= 18% - ( 46.272.222 ) x - 151.061.255 – 46.272.222
14 = 18% - ( 46.272.222 ) x
- 197.333.477
547.811.108 = 18% +
197.333.477 = 18% + 2,7%
= 20,7 %
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan bahwa rencana investasi yaitu
pembangunan 2 meeting room dengan luas tanah 1.000m2, dengan hasil
perhitungannya sebagai berikut :
a. Metode Pay Back Period (Sesudah penambahan meeting room)
dengan hasil perhitungan pengembalian modal pada kurun waktu 2
tahun 11 bulan 2 hari sehingga memerlukan waktu lebih pendek dari
umur maksimum investasi dan usulan ini dapat diterima.
b. Metode Pay Back Period (Sebelum penambahan meeting room)
dengan hasil perhitungan pengembalian modal pada kurun waktu 3
tahun 6 hari sehingga memerlukan waktu lebih pendek dari umur
maksimum investasi dan usulan ini dapat diterima.
c. Metode Net Present Value (Sesudah penambahan meeting room)
hasilnya adalah positif Rp. 52.464.518 maka usulan investasi dinilai
layak
82
d. Metode Net Present Value (Sebelum penambahan meeting room)
hasilnya adalah positif Rp. 46.272.222 maka usulan investasi dinilai
layak
e. Metode Profitability Index (Sesudah penambahan meeting room)
hasilnya adalah 1,11 dimana angka ini berada diatas angka 1 sehingga
usulan investasi ini dinilai menguntungkan.
f. Metode Profitability Index (Sebelum penambahan meeting room)
hasilnya adalah 1,2 dimana angka ini berada diatas angka 1 sehingga
usulan investasi ini dinilai menguntungkan.
g. Metode Internal Rate of Return, (Sesudah penambahan meeting room)
perhitungan dengan discount factor 18% dan 32% diperoleh hasil
21,9% sehingga lebih besar dari discount factor yang dipergunakan
sebagai dasar perhitungan, maka usulan investasi ini dapat menerima
hasil lebih besar dari nilai uang pada masa sekarang dan dinilai
menguntungkan.
h. Metode Internal Rate of Return, (Sebelum penambahan meeting room)
perhitungan dengan discount factor 18% dan 32% diperoleh hasil
20,7% sehingga lebih besar dari discount factor yang dipergunakan
sebagai dasar perhitungan, maka usulan investasi ini dapat menerima
hasil lebih besar dari nilai uang pada masa sekarang dan dinilai
menguntungkan.
2. Saran
83
Dianjurkan kepada pihak managemen hotel untuk mempertimbangkan
membangun 2 meeting room dengan tanah seluas 1.000m2 sehingga
investasi dapat mendatangkan keuntungan dan semoga hasil perhitungan
ini dijadikan dasar pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Badriawan, Zaki. 1999. Intermediate accountin, edisi ketujuh. BPEF.
UGM. Yogyakarta
Handoko, Hadi.1990. Manajemen. Edisi kedua, Yogyakarta.
Handaru, Sri.1999. Manajemen portofolio dan investasi, Andi.
Yogyakarta.
Husnan, Suad. 1998. Manajemen Keuangan. Edisi kedua. Yogyakarta.
Husnan, Suad dan Suwarsono. 1994. Study kelayakan proyek. Edisi revisi.
Kertonogoro, Sentanoe. 1999. Analisis dan manajemen investasi, Jakarta :
Widya Press.
Riyanto, Bambang. 1998. Dasar-dasar pembelajaran perusahaan, edisi
empat. BPFE UGM. Yogyakarta.
Soetrisno, 1999. Dasar-dasar evaluasi proyek. Manajemen. edisi revisi.
Subroto, Bambang. Akutansi Keuangan Intermediate edisi kedua, BPFE,
Yogyakarta.
Sudarmo, Gito Indriyo, dan Basri. 1998, Manajemen Keuangan edisi
ketiga, BPFE, Yogyakarta.
Supriyono, 1999. Akuntansi biaya, edisi kedua, Yogyakarta.
84
Lampiran 1
Hotel Ketapang Indah BanyuwangiRamalan Tarif Kelas Standart
Tahun Tarif Selisih Prosentase
2004
2005
2006
2007
2008
215.000
240.000
265.000
295.000
320.000
25.000
25.000
25.000
25.000
11,8
10,5
9,5
8,5
Jumlah 40,5
Sumber data : Tabel IV diolah
Sehingga ramalan tariff hotel :
2009 = 320.000 x 110,1% = 352.320
2010 = 352.320 x 110,1% = 387.904
2011 = 387.904 x 110,1% = 427.082
2012 = 427.082 x 110,1% = 470.217
2013 = 470.217 x 110,1% = 517.708
85
11,8% + 10,5% + 9,5% + 8,5%Kenaikan rata – rata = = 10,1%
4
Lampiran 2
Hotel Ketapang Indah BanyuwangiRamalan Tarif Kelas Garden View
Tahun Tarif Selisih Prosentase
2004
2005
2006
2007
2008
326.000
389.000
416.000
443.000
470.000
27.000
27.000
27.000
27.000
7,4
6,9
6,5
6,1
Jumlah 26,9
Sumber data : Tabel IV diolah
Sehingga ramalan tarif hotel :
2009 = 470.000 x 106,7% = 501,490
2010 = 501,490 x 106,7% = 535.089
2011 = 535.089 x 106,7% = 570.939
2012 = 570.939 x 106,7% = 609.191
2013 = 609.191 x 106,7% = 650.006
86
7,4% + 6,9% + 6,5% + 6,1%Kenaikan rata – rata = = 6,7%
4
Lampiran 3
Hotel Ketapang Indah BanyuwangiRamalan Tarif Kelas Superior
Tahun Tarif Selisih Prosentase
2004
2005
2006
2007
2008
488.000
507.000
528.000
549.000
570.000
21.000
21.000
21.000
21.000
4,3
4,1
3,9
3,8
Jumlah 4,1
Sumber data : Tabel IV diolah
Sehingga ramalan tarif hotel :
2009 = 570.000 x 104% = 592.800
2010 = 592.800 x 104% = 616.512
2011 = 616.512 x 104% = 641.172
2012 = 641.172 x 104% = 666.818
2013 = 666.818 x 104% = 693.490
87
4,3% + 4,1% + 3,9% + 3,8%Kenaikan rata – rata = = 4,0%
4
Lampiran 4
Hotel Ketapang Indah BanyuwangiRamalan Tarif Kelas Sea View
Tahun Tarif Selisih Prosentase
2004
2005
2006
2007
2008
620.000
640.000
660.000
680.000
700.000
20.000
20.000
20.000
20.000
3,2
3,1
3,0
2,9
Jumlah 12,2
Sumber data : Tabel IV diolah
Sehingga ramalan tarif hotel :
2009 = 700.000 x 103,1% = 721.700
2010 = 721.700 x 103,1% = 744.072
2011 = 744.072 x 103,1% = 767.138
2012 = 767.138 x 103,1% = 790.919
2013 = 790.919 x 103,1% = 815.437
88
3,2% + 3,1% + 3,0% + 2,9%Kenaikan rata – rata = = 3,1%
4
Lampiran 5
Hotel Ketapang Indah BanyuwangiRamalan Gaji Karyawan
Tahun Tarif Selisih Prosentase
2004
2005
2006
2007
2008
371.220.000
396.336.000
421.128.000
442.020.000
461.064.000
25.116.000
24.792.000
20.892.000
19.044.000
6,7
6,2
4,9
4,3
Jumlah 22,1
Sumber data : Tabel IV diolah
89
6,7% + 6,2% + 4,9% + 4,3%Kenaikan rata – rata = = 5,5%
4
Lampiran 6
Hotel Ketapang Indah BanyuwangiRamalan Biaya Depresiasi Gedung + Sarana (Meeting Room)
(Sesudah Penambahan Meeting Room)Tahun 2010 – 2014
Nilai residu menurut perkiraan hotel ditinjau dari cara perawatan, pada
tahun ke 10 sebesar 30% dari nilai perolehan Rp. 300.000.000 x 30% =
Rp. 90.000.000. Sehingga perhitungan biaya depresiasi sebagai berikut
:
90
Biaya perolehan gedung Rp. 200.000.000
Biaya sarana hotel Rp. 100.000.000
Harga perolehan Rp. 300.000.000
( Biaya gedung + biaya sarana ) – nilai residu=
10 tahun 300.000.000 – 90.000.000=
10 tahun 210.000.000=
10
= Rp. 21.000.000
Lampiran 7
Hotel Ketapang Indah BanyuwangiRamalan Biaya Depresiasi Gedung + Sarana (Meeting Room)
(Sebelum Penambahan Meeting Room)Tahun 2010 – 2014
Nilai residu menurut perkiraan hotel ditinjau dari cara perawatan, pada
tahun ke 10 sebesar 30% dari nilai perolehan Rp. 132.000.000 x 30% =
Rp. 36.672.000. Sehingga perhitungan biaya depresiasi sebagai berikut
:
91
Biaya perolehan gedung Rp. 100.000.000
Biaya sarana hotel Rp. 32.200.000
Harga perolehan Rp. 132.000.000
( Biaya gedung + biaya sarana ) – nilai residu=
10 tahun 132.200.000 – 39.675.000=
10 tahun 92.500.000=
10
= Rp. 9.250.000
Lampiran 8
Hotel Ketapang Indah BanyuwangiRamalan Biaya Operasional (Meeting Room)
Tahun 2010 – 2014
Berdasar pada biaya operasional hotel yang diperbandingkan dengan
total pendapatan sebagai berikut :
Prosentase diatas untuk biaya operasional hotel dengan pengoperasian
penggunaan kamar hotel dalam 24 jam.
Jika ditarik kemungkinan dan prosentase biaya diatas maka besarnya
biaya operasional meeting room adalah jauh lebih kecil dari biaya
operasional hotel, sehingga dapat dihitung sebagai berikut :
a. Penggunaan meeting room dalam sehari 10 – 12 jam diambil
rata – rata pemakaian 11 jam
b. Terdapat element – element biaya operasional hotel yang tidak
termasuk biaya operasional meeting room dan hal ini dapat
mengurangi besarnya prosentase
92
∑ Biaya operasional= x 100%
∑ Pendapatan 7.779.999.051= x 100%
30.117.598.332
= 25,83%
c. Penentuan biaya meeting room dengan perkiraan diatas dasar –
dasar tersebut adalah sebesar 10% dari pendapatan, dengan
dengan pembagian sebagai berikut :
Biaya listrik = 4% dari pendapatan/ tahun
Biaya perawatan = 4,9% dari pendapatan/ tahun
Biaya pajak bangunan = 0,5% dari pendapatan/ tahun
Sehingga nilai rupiah dari biaya – biaya tersebut diatas adalah
sebagai berikut :
Hotel Ketapang Indah BanyuwangiRamalan Biaya Operasional Meeting Room
(Sesudah Penambahan Meeting Room)Tahun 2010 – 2014
Biaya
operasion
al
Tahun Keter
angan2010 2011 2012 2013 2014
By. listrik 180.000.000 180.285.600 180.538.192 180.908.784 181.248.480 2 ruang
By.
perawatan
12.000.000 14.400.000 16.800.000 19.200.000 21.600.000 2 ruang
By.pjk
bangunan
1.000.000 1.200.000 1.400.000 1.600.000 1.800.000 2 ruang
By. Lain -
lain
30.500.000 55.000.000 71.400.000 54.000.000 34.200.000
Total 223.500.000 250.885.600 270.138.192 255.708.784 238.848.480
Catatan :
a. Semua biaya berdasarkan pada perkiraan operasional hotel
b. Biaya tetap ( perawatan dan pajak ) untuk 2 ruangan
93
c. Biaya variable ( listrik ) tergantung pada jumlah ruangan yang
beroperasi
Hotel Ketapang Indah BanyuwangiRamalan Biaya Operasional Meeting Room
(Sebelum Penambahan Meeting Room)Tahun 2010 – 2014
Biaya
operasional
Tahun Ketera
ngan2010 2011 2012 2013 2014
By. listrik 80.000.000 80.285.600 80.538.192 80.900.000 81.000.000 2 ruang
By.
perawatan
5.000.000 5.500.000 6.000.000 6.500.000 7.000.000 2 ruang
By.pjk
bangunan
600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 1.400.000 2 ruang
By. Lain -
lain
76.800.000 59.750.000 46.300.000 24.000.000 21.500.000
Total 162.400.000 146.300.000 133.838.000 112.600.000 110.900.000
Catatan :
d. Semua biaya berdasarkan pada perkiraan operasional hotel
e. Biaya tetap ( perawatan dan pajak ) untuk 1 ruangan
f. Biaya variable ( listrik ) tergantung pada jumlah ruangan yang
beroperasi.
94