skizo

17
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skizotipal merupakan salah satu gangguan kepribadian yang termasuk dalam Gangguan Kepribadian Cluster A. 1,2 Pasien dengan gangguan skizotipal cenderung mengarah pada gejala psikosis yang nyata, terutama apabila dipicu oleh stres dan mudah mengalami dekompensasi kepribadian. Pikirannya cenderung aneh, ideas of reference bisa saja dihayati penderita, demikian pula pikiran yang magis dan mistis tidak jarang dijumpai.Psikoterapi jenis analitik (insight oriented) tidak dianjurkan bagi pasien ini dan merupakan kontra indikasi dalam mencapai kesembuhan.Sering juga ditemukan berbagai campuran kecemasan, depresi, dan afek disforik lainnya.Selama periode stres yang berat dapat timbul gejala psikotik yang sepintas. Karena keanehan cara pikirnya orang dengan gangguan kepribadian skizotipal cenderung berkeyakinan eksentrik, seperti keyakinan agama yang aneh-aneh. 1,2 Konsep dari kepribadian skizotipal dimulai dari studi Danish pada anak-anak adopsi dengan orang tua skizofrenik.Walaupun beberapa dari anak-anak ini berkembang menjadi skizofrenia saat dewasa, dijumpai

Upload: hareen-raj

Post on 03-Dec-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tipal

TRANSCRIPT

Page 1: skizo

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Skizotipal merupakan salah satu gangguan kepribadian yang termasuk

dalam Gangguan Kepribadian Cluster A.1,2Pasien dengan gangguan skizotipal

cenderung mengarah pada gejala psikosis yang nyata, terutama apabila dipicu oleh

stres dan mudah mengalami dekompensasi kepribadian. Pikirannya cenderung

aneh, ideas of reference bisa saja dihayati penderita, demikian pula pikiran yang

magis dan mistis tidak jarang dijumpai.Psikoterapi jenis analitik (insight oriented)

tidak dianjurkan bagi pasien ini dan merupakan kontra indikasi dalam mencapai

kesembuhan.Sering juga ditemukan berbagai campuran kecemasan, depresi, dan

afek disforik lainnya.Selama periode stres yang berat dapat timbul gejala psikotik

yang sepintas. Karena keanehan cara pikirnya orang dengan gangguan

kepribadian skizotipal cenderung berkeyakinan eksentrik, seperti keyakinan

agama yang aneh-aneh.1,2

Konsep dari kepribadian skizotipal dimulai dari studi Danish pada anak-

anak adopsi dengan orang tua skizofrenik.Walaupun beberapa dari anak-anak ini

berkembang menjadi skizofrenia saat dewasa, dijumpai populasi lebih banyak

mengalami yang disebut gejala lebih ringan dari skizofrenia.Kriteria diagnostik

untuk gangguan kepribadian skizotipal dijelaskan oleh Spitzer, Endicott, dan

Gibbon (1979) untuk deskripsikan individual ini. Kriteria ini dimasukkan dan

digabungkan pada DSM-III dan mengalami revisi secukupnya pada DSM-IV dan

DSM IV-TR.2

Pasien dengan gangguan skizotipal biasanya mempunyai kesulitan

berhubungan interpersonal seperti dalam kepribadian skizoid, dan kecemasan

sosial yang berlebihan yang menyebabkan susahnya mereka berhubungan sosial.

Beberapa tambahan, gejala-gejala yang lebih eksentrik seperti akan dijelaskan

dibawah dijumpai pada gangguan kepribadian skizotipal, gejala-gejala ini yang

Page 2: skizo

2

disebut-sebut sebagai fase prodromal dan residual dari skizofrenia.2

1.2 Tujuan

Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas kepaniteraan

klinik Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan

meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai gangguan kepribadian

Skizotipal.

Page 3: skizo

3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Skizotipal merupakan salah satu gangguan kepribadian yang ganjil atau

eksentrik yang melibatkan pola defisit antara perseorangan yang sangat kuat,

ditandai dengan perasaan tidak nyaman akut dengan hubungan dekat dan

berkurangnya kapasitas untuk menjalin hubungan dekat dengan dan bias kognitif

atau persepsi. Gangguan kepribadian skizotipal menggambarkan gangguan serius

dan disebut-sebut berhubungan dengan gangguan skizofrenia.1

2.2 Epidemiologi

Gangguan kepribadian skizotipal mencakup 3% dari total populasi seluruh

dunia, sebagaimana dilaporkan di DSM-IV-TR.2 Keadaan ini mulai terdeteksi

pada masa kanak-kanak dan remaja yang suka menyendiri, kecemasan dengan

hubungan sosial, nilai-nilai di sekolah jelek, terlalu sensitif, pikiran dan bahasa

yang aneh, dan fantasi-fantasi aneh. Anak dengan gangguan kepribadia skizotipal

biasa digambarkan dengan aneh atau eksentrik, sehingga selalu diejek oleh teman-

teman sebaya. Tidak diketahui dengan pasti jenis kelamin yang lebih sering, tetapi

gangguan kepribadian ini biasanya terdiagnosa pada perempuan dengan fragile X

syndrome.1

2.3 Etiologi

Penyebab dari perilaku aneh, terkadang pemikiran paranoid, tingkah laku

yang aneh dan gangguan hubungan interpersonal, mengacu pada gangguan-

gangguan ini berhubungan genetik dengan skizofrenia, kemungkinan lebih sedikit

dari bermacam varian yang ada pada Axis I.1

Penelitian keluarga secara konsisten menunjukkan bahwa keluarga dan

saudara dari pasien skizofrenia berisiko lebih tinggi mengalami gangguan

kepribadian skizotipal. Meskipun begitu, meningkatnya resiko skizotipal juga

dijumpai pada keluarga kandung pasien dengan depresi unipolar, mengacu bahwa

Page 4: skizo

4

gangguan kepribadian skizotipal tidak hanyak berhubungan dengan skizofrenia.1

Demikian penelitian keluarga menyediakan setidaknya sedikit bukti yang

menyebutkan bahwa adanya gangguan kepribadian berhubungan kepada

skizofrenia dan gangguan-gangguan lainnya seperti pada skizotipal. Beberapa

pasien mempunyai defisit pada kognitif dan fungsi neuropsikologikal yang sama

dengan yang biasa dilihat pada pasien skizofrenia. Ditambah lagi, pasien dengan

gangguan kepribadian skizotipal dijumpai mempunyai pembesaran ventrikel dan

lesi lobus temporal pada gray matter.1

2.4 Diagnosis

Kriteria diagnosis untuk Gangguan Kepribadian Skizotipal2

A. Pola defisit sosial dan interpersonal yang sangat kuat, ditandai oleh

perasaan tidak nyaman akut dengan hubungan dekat dan berkurangnya

kapasitas untuk, menjalin hubungan dekat, bias kognitif atau persepsi

perilaku yang eksentrik, muncul pada masa dewasa awal dan timbul

dengan bermacam variasi, dengan indikasi lima dan lebih tanda-tanda

dibawah ini:

1. Ideas of reference (diluar dari delusi)

2. Kepercayaan aneh atau pemikiran magis yang mempengaruhi

tingkah laku, dan tidak konsisten dengan norma subkulturan

(contoh percaya pada takhayul, ramalan, telepati, atau indra

keenam; pada anak dan remaja, fantasi aneh atau keasyikan

tersendiri).

3. Pengalaman persepsi yang tidak biasa, termasuk ilusi tubuh.

4. Pikiran dan gaya bicara yang aneh (contoh: suara tidak jelas,

percakapan berputar-putar, menggunakan perbandingan kata-kata,

terlalu susah untuk dimengerti dan klise).

5. Selalu curiga dan paranoid.

6. Afek tidak sesuai atau terbatas

7. Tingkah laku dan penampilan yang aneh, eksentrik, atau ganjil.

8. Tidak mempunyai teman dekat dan kerabat selain keluarga

Page 5: skizo

5

kandung.

9. Kecemasan sosial yang berlebihan yang tidak berkurang walaupun

dikelilingi keluarga dan lebih dikarenakan ada ketakutan paranoid

dibandingkan pemikiran negatif tentang diri sendiri.

B. Tidak muncul secara eksklusif selama keadaan Skizofrenia, gangguan

mood dengan gejala psikotik, gangguan psikotik lainnya, atau gangguan

perkembangan pervasif.

Catatan : Apabila kriteria dijumpai bersamaan dengan adanya Skizofrenia,

ditambahkan “Premorbid” contoh “Gangguan Kepribadian Skizotipal

(Premorbid)”.

2.5 Diagnosa Banding

Gangguan kepribadian Skizotipal dibedakan dari Skizofrenia, gangguan

delusional, dan gangguan afektif dengan psikosis berdasarkan waktu-waktu

terjadinya gejala psikotik, seperti delusi dan halusinasi. Adanya gangguan

psikotik dengan delusi akan menyebabkan diagnosa untuk gangguan kepribadian

skizotipal menjadi lebih susah.2

Gangguan kepribadian skizotipal juga susah dibedakan dengan beberapa

kelompok heterogen dari masyarakat, anak-anak dengan tingkah laku aneh yang

dikarakteristikkan dengan adanya isolasi sosial, perilaku eksentrik, dan bahasa

yang aneh yang juga dapat terlihat pada Gangguan Autistik, Gangguan Asperger,

dan Mixed Receptive-Expressive Language Disorder. Gangguan berkomunikasi

dapat dibedakan melalui kapan pertama kali dan seberapa parah gangguan bahasa

anak tersebut. Hal ini juga harus ditemukan bersamaan dengan usaha kompensasi

dari anak tersebut untuk berkomunikasi dengan menggunakan cara lain dan

mempunyai spesialisasi dalam bahasa. Gangguan Autistik dan Gangguan

Asperger dibedakan berdasarkan terganggu interaksi sosial dan tingkah laku

stereotype.2

Gangguan kepribadian Skizotipal dibedakan dari gangguan kepribadian

Page 6: skizo

6

lain :

Skizoid dan Paranoid (dimana gangguan ini dapat dijumpai pemikiran

magis, pengalaman persepsi yang tidak biasa, aneh dalam berbicara,

penampilan, dan pemikiran, tetapi jarang).2

Narsisistik (dengan perasaan dominan mengenai kebesaran, kepercayaan

diri yang rapuh, dam rasa takut mempunyai kekurangan, atau rahasia

kejelekannya terbongkar).2

Menghindar (dimana jarang juga ditemukan aneh dalam penampilan dan

tingkah laku, dan takut dipermalukan, tidak tertarik dan tidak bisa

berhubungan tetap, yang menyebabkan menghindar dari sosial dan

terisolasi.2

Borderline (dikarakteristikkan dengan tidak stabilnya afektif dan

hubungan yang terus terganggu, dimana adanya ditemukan tingkah laku

impulsive dan manipulatif. 2

2.6 Komplikasi

Komplikasi dari gangguan ini ialah adanya episode psikotik yang terus

menerus biasanya dipicu oleh stres. Gejala terkadang begitu jelas sehingga

memenuhi kriteria gangguan Skizofreniform, gangguan delusi, dan gangguan

psikotik ringan.3

Lebih dari setengah pasien setidaknya pernah mengalami episode depresi

mayor, dan 30-50% pasien dengan depresi mayor berhubungan dengan gangguan

kepribadian ini. Gangguan kepribadian yang sering dijumpai bersamaan dengan

skizotipal adalah skizoid, paranoid, menghindar dan borderline.1 Menurut Morey

(1988) dijumpai pada 33% yang di diagnosa dengan skizotipal juga mempunyai

gangguan narsisistik, 59 % mempunyai gangguan kepribadian menghindar, 59 %

mempunyai gangguan kepribadian paranoid, 44% mempunyai gangguan

kepribadian skizoid.3

Page 7: skizo

7

2.7 Penatalaksanaan

Individu dengan gangguan kepribadian tidak sadar bahwa dirinya sakit dan

jarang mencari pertolongan kecuali orang lain di sekitar, misalnya pasangan atau

orang tua yang memaksa. Hal ini terjadi ketika tingkah laku yang terjadi mulai

mempengaruhi dan menyebabkan masalah perkawinan, keluarga dan karir, atau

ketika gangguan mental lainnya (contohnya cemas, depresi, pemakaian obat-obat

terlarang) atau gangguan somatic (contohnya obesitas) mempengaruhi gambaran

klinis. Umumnya pasien dengan gangguan kepribadian membutuhkan beragam

rencana pengobatan yang sering mengkombinasikan antara psikoterapi dan

farmakoterapi.4

Terdapat empat tingkatan mayor dalam mengobati pasien dengan

gangguan kepribadian, yang pertama yaiu manajemen krisis dan stabilisasi, kedua

yaitu menyadarkan mengenai pandangan positif dan nilai berharga dalam hidup,

ketiga yaitu other centered awareness, dan integrated intelligence.4

Terapi yang biasa diterapakan pada pasien dengan gangguan skizotipal5:

Psikoterapi

Pikiran yang aneh dan ganjil dari pasien gangguan kepribadian skizotipal harus

ditangani dengan berhati-hati.Beberapa pasien terlibat dalam pemujaan, praktek

religius yang aneh, dan okulitis. Ahli terapi tidak boleh menertawakan aktivitas

tersebut atau mengadili kepercayaan atau aktivitas mereka.4

Behavioral therapy

Individu dengan gangguan kepribadian skizotipal membutuhkan

kemampuan untuk menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain, ia

membutuhkan teknik-teknik baru untuk melakukan pendekatan dengan

orang lain. Terapis mengajarkan bagaimana mengungkapkan perasaan-

perasaan dan berekspresi secara tepat. Individu juga diajarkan bagaimana

mengatur suara atau berbicara ketika berhadapan dengan orang lain.4

Page 8: skizo

8

Cognitive therapy

Dalam terapi ini individu belajar untuk merespon dan dilatih untuk fokus

terhadap suatu masalah dari pikiran-pikiran menganggu. Terapi ini juga

melatih individu untuk memisahkan masalah-masalah sosial yang

membingungkan dari pikiran-pikirannya sendiri terutama dari hal-hal yang

membuat individu mengelak dari situasi interpersonal.4

Family therapy

Terapi dapat efektif bila semua anggota keluarga dilibatkan, konselor atau

ahli terapi dilibatkan secara langsung dalam keluarga dapat mengurangi

letupan amarah dan menjaga hubungan emosional antar sesama anggota

keluarga. Terapi ini juga dapat meningkatkan moral dalam keluarga.4

Farmakoterapi

Tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan gangguan kepribadian ini,

dokter menganjurkan obat antidepressant atau antipsikotik bila individu tersebut

juga mengalami gangguan kecemasan, depresi atau gangguan mood lainnya. Obat

risperidone (Risperdal) dan olanzapine (Zyprexa) diberikan bila individu

mengalami penyimpangan (gangguan) dalam berpikir.4

Medikasi antipsikotik berguna untuk mengatasi gagasan mengenai diri

sendiri, waham, dan gejala lain dari gangguan dan dapat digunakan bersama-sama

dengan psikoterapi. Hasil yang positif telah dilaporkan dengan haloperidol. Anti

depresan digunakan jika ditemukan suatu komponen depresif dari kepribadian.4

2.8 Prognosis

Pendekatan kepribadian yang akurat secara umum dapat memprediksi

tingkah laku yang berbeda dan membantu dalam prognosis selanjutnya. Pasien

dengan gangguan kepribadian lainnya, seperti anti sosial dan lainnya, cenderung

akan mengalami perbaikan seiring dengan umur dan kedewasaan seseorang. Tapi

hal ini kurang didapat pada anankastik dan khususnya skizotipal.5

Page 9: skizo

9

BAB 3

KESIMPULAN

Skizotipal merupakan salah satu gangguan kepribadian yang termasuk

dalam Gangguan Kepribadian Cluster A.1,2Pasien dengan gangguan skizotipal

cenderung mengarah pada gejala psikosis yang nyata, terutama apabila dipicu oleh

stres dan mudah mengalami dekompensasi kepribadian. Pikirannya cenderung

aneh, ideas of reference bisa saja dihayati penderita, demikian pula pikiran yang

magis dan mistis tidak jarang dijumpai.Psikoterapi jenis analitik (insight oriented)

tidak dianjurkan bagi pasien ini dan merupakan kontra indikasi dalam mencapai

kesembuhan.Sering juga ditemukan berbagai campuran kecemasan, depresi, dan

afek disforik lainnya.Selama periode stres yang berat dapat timbul gejala psikotik

yang sepintas. Karena keanehan cara pikirnya orang dengan gangguan

kepribadian skizotipal cenderung berkeyakinan eksentrik, seperti keyakinan

agama yang aneh-aneh.1,2

Kriteria diagnosis untuk Gangguan Kepribadian Skizotipal terbagi dua

yaitu pola defisit sosial dan interpersonal yang sangat kuat, ditandai oleh perasaan

tidak nyaman akut dengan hubungan dekat dan berkurangnya kapasitas untuk,

menjalin hubungan dekat, bias kognitif atau persepsi perilaku yang eksentrik,

muncul pada masa dewasa awal dan timbul dengan bermacam variasi, dengan

indikasi lima dan lebih tanda-tanda seperti Ideas of reference (diluar dari delusi),

kepercayaan aneh atau pemikiran magis yang mempengaruhi tingkah laku, dan

tidak konsisten dengan norma subkulturan (contoh percaya pada takhayul,

ramalan, telepati, atau indra keenam. Kriteria diagnosis yang kedua untuk

gangguan ini adalah tidak muncul secara eksklusif selama keadaan Skizofrenia,

gangguan mood dengan gejala psikotik, gangguan psikotik lainnya, atau gangguan

perkembangan pervasif. 3,4

Farmakoterapi untuk Gangguan Kepribadian Skizotipal ini biasanya tidak

ada obat khusus untuk menyembuhkan gangguan kepribadian ini, dokter

menganjurkan obat antidepressant atau antipsikotik bila individu tersebut juga

Page 10: skizo

10

mengalami gangguan kecemasan, depresi atau gangguan mood lainnya. Obat

risperidone (Risperdal) dan olanzapine (Zyprexa) diberikan bila individu

mengalami penyimpangan (gangguan) dalam berpikir.4

Terapi psikoterapi untuk gangguan ini seperti behavioral therapy,

cognitive therapy dan family therapy.4 Prognosa pasien dengan Gangguan

Kepribadian Skizotipal ini baik karena pendekatan kepribadian yang akurat secara

umum dapat memprediksi tingkah laku yang berbeda dan membantu dalam

prognosis selanjutnya.5

Page 11: skizo

11

DAFTAR PUSTAKA

1. Cloninger CR, Svrakic DM. Personality Disorders. In: Kaplan and

Sadock’s, editors. The Comprehensive Textbook of Psychiatry,

Volume II, 9th ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins;

2009. p. 2197-2240

2. Davison GC, Neale MJ, Kring AM. Abnormal Psychology. Ninth

edition. New Jersey: John Wiley and Sons Inc; 2004

3. American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical

Manual of Mental Disorders, Fourth Edition, Text Revision.

Washington DC: American Psychiatric Association; 2000.

4. Pong D, Schizotypal Personality Disorder. Artikel Psikologi

Umum [Internet]. 2008 Desember [diakses pada 20 Oktober 2010];

Psikologi.

Diambil dari http://www.pikirdong.org/psikologi/psi34p-std.php

5. https://psikologiabnormal.wikispaces.com/Schizotypal+

Pesonality+Disorder diakses tanggal :29 September 2015

6. http://medicastore.com/penyakit/3018/Gangguan_Kepriba

dian_Skizotipal.html diakses tanggal :29 September 2015