skill lab anamnesis_2015
DESCRIPTION
Skill Lab Anamnesis_2015TRANSCRIPT
SKILL-LAB ANAMNESIS
REUMATOLOGI
I. Pendahuluan
Penyakit rematik dapat mengenai lokal-regional tertentu pada sistem
muskuloskeletal bahkan menimbulkan efek sistemik. Anamnesis yang dilakukan
harus dapat mencakup gangguan muskuloskeletal sendiri dan efek sistemiknya.
Penilaian terhadap dampak fungsional organ-organ muskuloskeletal atau sistem lain
juga penting. Manifestasi sistemik penyakit tidak memberikan gejala yang spesifik
tetapi dapat menyerupai gejala penyakit lainya seperti demam, penurunan berat badan,
penurunan nafsu makan dan lain-lain, sehingga membutuhkan ketelitian untuk
membuktikan bahwa penyebab utama keluhan pasien adalah kelainan sistem
muskuloskeletal.
Pasien harus diupayakan dalam kondisi yang nyaman sebelum dilakukan
anamnesis. Sebaiknya anamnesis diawali dengan pertanyaan terbuka yang dapat
memancing jawaban yang terbuka juga dari pasien. Contoh, “ceritakan tentang
penyakit anda kepada saya”. Contoh pertanyaan yang bisa membantu mendeteksi
penyakit muskuloskeletal adalah: 1) Apakah ada nyeri dan kekakuan pada sendi,
tulang dan otot-otot ? 2) Apakah anda bisa menyisir rambut sendiri dan berpakaian
sendiri ? 3) Apakah anda bisa naik dan turun tangga tanpa kesulitan ? Simpulkan dan
kelompokan masalah-masalah pokok yang diderita pasien, kemudian ajukan
pertanyaan tertutup, seperti, “sendi-sendi mana saja yang terasa nyeri?” “apakah ada
kekakuan di pagi hari?” “apakah ada sendi yang bengkak?”
Riwayat perjalanan penyakit pada kasus-kasus rematologi dapat berlangsung
lama sekali sampai pasien minta pertolongan ke dokter. Mengajukan pertanyaan-
pertanyaan tertutup berdasarkan kronologis dapat menghemat waktu. Contohnya,
“kapan mulai terasa nyeri?” “apakah ada yang mencetuskanya?” “apa yang terjadi
selanjutnya?”. Beri kesempatan pasien berpikir dengan tenang untuk mengingat
kronologi penyakitnya. Jawaban yang memberikan informasi penting sebaiknya
dikonfirmasi ulang kepada pasien, seperti, “nyeri sendi anda sudah berlangsung
selama enam minggu,apakah itu benar?” Berikan empati kepada pasien, khususnya
yang telah mengalami banyak keterbatasan karena penyakit yang dideritanya agar
tetap bersemangat dan mandiri.
1
Riwayat pengobatan sekarang atau dimasa lalu sangat penting untuk
memahami gejala saat ini. Penilaian terhadap kepatuhan pasien dalam pengobatan
yang pernah dijalani juga perlu dilakukan karena sebaik apapun pengobatan yang
diberikan akan selalu memerlukan kerjasama termasuk juga terhadap efek samping
yang dirasakanya.
Pertanyaan lebih spesifik berikutnya tergantung pada jawaban dari pertanyaan
diatas, ditujukan untuk mencari bagian mana dari tubuh pasien yang mengalami
gangguan.
Prinsip anamnesis:
1. Gejala
Apa gejala yang keluhkan oleh pasien:
Nyeri (pain)
Kekakuan (stiffness)
Bengkak (swelling)
Deformitas (deformity)
Keterbatasan gerak sendi (limitation in joint motion)
Ketidakmampuan (disability) atau keterbatasan fungsi (functional loss)
Kelemahan (weakness)
Gejala sistemik
2. Lokasi
Dimana lokasi gejala yang dirasakan pasien tersebut?
Apakah lokasinya dapat ditentukan (local) atau menyeluruh (difuse)?
Simetris atau tidak? Mengenai kedua sisi tubuh atau satu sisi saja.
Sendi-sendi besar (shoulder, elbow, hip, knee dan ankle joint) atau kecil (sendi
pada tangan dan kaki) ?
3. Awitan (onset)
Secara umum dibagi atas akut ( < 6 minggu) atau kronis (> 6 minggu) ?
Kapan gejala pertama kali timbul ? Walaupun sebenarnya tidak mudah jika
sudah terjadi beberapa bulan atau tahun yang lalu. Informasi penting yang
perlu diketahui adalah adanya trauma. Pada sebagian kasus penilaian awitan
tidak sepenuhnya diukur berdasarkan batasan waktu yang tegas. Pembagian
awitan pada keluhan sendi atau otot juga bisa menggunakan istilah sudden
onset (dalam hitungan jam atau hari), insidious onset ( dalam hitungan hari
sampai minggu) dan chronic onset (dalam hitungan bulan sampai tahun).
2
4. Perjalanan penyakit (course)
Bagaimana perjalananya ?
Intermitten : ada episode sembuh kemudian kambuh lagi.
Migratory :berpindaah-pindah dari satu sendi ke sendi lain tetapi
sendi yang terkena sebelumya sudah sembuh.
Additive :bertambah banyak jumlah sendi yang terkena dimana
sendi sebelumnya belum sembuh
5. Pola atau karakteristik
Bagaimana pola keluhan tersebut terutama bila dihubungkan dengan aktivitas.
Misalnya nyeri lebih terasa saat aktivitas dan hilang saat istirahat,
kemungkinan hal ini lebih berhubungan dengan proses mekanik. Sebaliknya
nyeri yang lebih terasa saat istirahat dan semakin berkurang saat melakukan
aktivitas, kemungkinan berhubungan dengan proses inflamasi.
6. Faktor pencetus, faktor yang memperberat dan memperingan
Adakah trauma atau gerakan berulang-berulang pada satu sendi atau trauma
sebelumnya? Atau infeksi ? Misalnya nyeri lutut bertambah jika naik tangga,
berkurang jika istirahat, atau nyeri hilang setelah minum obat-obat
antiinflamasi?
7. Gejala-gejala sistemik
Penderita kadang-kadang tidak mengeluhkan gejala-gejala lain selain gejala-
gejala muskuloskeletal. Misalnya keringat malam hari, penurunan nafsu
makan, penurunan berat badan, malaise dsb.
8. Peninjauan khusus penyakit rematik
Sebagai tambahan terhadap gejala sistemik yang dirasakan, secara khusus
harus ditanyakan gejala spesifik lain yang berhubungan dengan gangguan
muskuloskeletal tertentu. Misalnya ruam merah pada kulit yang bisa
berhubungan dengan arthritis psoriasi, SLE atau fotosensitif; alopesia;
fenomena Raynauld; kelainan pada mata seperti uveitis dan skleritis yang
berhubungan dengan sindroma Sjogren.
9. Riwayat penyakit sebelumnya
3
Episode penyakit sendi sebelumnya, demam rematik saat anak-anak, gejala
atau tanda yang timbul beberapa hari atau minggu sebelum timbul penyakit
rematik, misalnya sakit tenggorok, penyakit kelamin, infeksi saluran kencing,
diare atau hepatitis viral B atau C.
10. Riwayat penyakit dalam keluarga
Apakah ada penyakit rematik dalam keluarga, misalnya pada penderita
spondylitis ankylosa, keterkaitan dengan riwayat penyakit yang sama dalam
keluarga sangat kuat.
Pertanyaan diatas diharapkan dapat menjawab beberapa hal berikut:
1. Apakah masalah yang dihadapi bersifat regional atau umum, simetris atau
asimetris dan perifer atau sentral.
2. Apakah kejadianya akut atau kronis ? Apakah bersifat progresif ?
3. Apakah gejala ini timbul karena proses inflamasi, degeneratf, trauma atau
keganasan?
4. Apakah ada bukti proses sistemik ? Apakah ada hubungan dengan penyebab
ekstra-artikuler ?
5. Apakah ada penyakit sistemik yang mendasari keluhan muskuloskeletal ?
6. Apakah ada ketidakmampuan fisik, mental atau psikologis ?
7. Apakah ada riwayat keluhan yang sama di keluarga ?
Khusus keluhan pada sendi harus dapat menjawab beberapa hal yaitu, pertama,
apakah keluhan bersumber dari jaringan dalam sendi (intra-artikuler) seperti
sinovium, kapsul sendi, meniscus dll atau diluar sendi
(non-artikuler/peri-artikuler/ekstra-artikuler) seperti otot, tulang, ligamentum, tendon,
bursa, tulang subkondral dll; kedua, awitan (onset) penyakit: akut dan kronis; ketiga,
patofisiologi yang mendasari: inflamasi, mekanik, trauma dan malignancy keempat,
jumlah sendi yang terlibat (monoartritis/satu sendi, oligoartritis/2-4 sendi dan
poliartritis/lima atau lebih); kelima, mengenai sendi besar atau sendi kecil: Sendi-
sendi besar (shoulder, elbow, hip, knee dan ankle joint) atau kecil (sendi pada tangan
dan kaki); keenam, melibatkan sendi axial ( tengkorak, vertebra, rongga thorak dan
pelvis) atau perifer (sendi di tungkai atas dan bawah); ketujuh, simetris atau
asimetris.
4
Berikut beberapa contoh keluhan yang dikelompokan berdasarkan organ yang
terkena, mekanismenya dan kemungkinan penyakit yang menjadi penyebabnya.
Gejala Organ Diskripsi Mekanisme Keterangan/Penyakit
Nyeri Sendi
Tulang
Otot (Myalgia)
Saraf
- Nyeri berkurang dengan Aktivitas
- Nyeri bertambah dengan Aktivitas
- Nyeri hebat pada malam hari
- Nyeri lebih dalam dan membosankan (deep and boring), terlokalisir bila prosesnya lokal.
- Bertambah pada malam hari
- Nyeri akibat fraktur terasa tajam, bertambah dengan aktivitas & berkurang dengan istirahat
- Nyeri terasa dalam, pegal konstan dan sulit dilokalisir (deep,constant,poorly localized)
- Rasa kesemutan, kebas, terbakar, panas sesuai persarafan
Inflamasi
Degeneratif
Inflamasi hebat atau malignancy
MalignancyInfeksiEndokrin
MetabolikVaskular
Trauma
Inflamasi / (autoimmune)Trauma/mekanik InfeksiMetabolikToksikPsikogenik
Entrapment
Metabolik
RA
OA
GoutArtritis septik
OsteosarkomaOsteomielitisOsteitis fibrosa cystic
OsteoporosisAvascular necrosis
Fraktur
SLE, Demam rematikHematomaInfluenzaHipokalsemiStatinFibromialgia
Carpel tunnel syndromePolineuropati diabetikum
Kekakuan Sendi
Otot
- Membaik pada siang hari atau setelah aktivitas, berlangsung > 30 menit Kekakuan < 30 menit
- Kekakuan lebih dominan dari nyeri terutama pada anggota gerak bawah
Inflamasi
Inflamasi ringan atau penyakit degeneratif
Lesi upper motor neuron
RA
OA
5
Bengkak Sendi - Bengkak terdiri dari:o Penebalan sinovium
(simetris/asimetris)
o Bengkak berfluktuasi(nyeri, panas, keterbatasan gerak).
o Pembesaran tulang
Inflamasi di sinovium
Infeksi, timbunan cairan, Degeneratif
Degeneratif
RA
Artritis septikHemofiliaOA dengan efusiOA
Deformitas Sendi - Akibat proses penyakit pada sendi - Umumnya karena fleksi lama
Proses inflamasi primer atau sekunder
Kongenital
Trauma
RA
Genu varus / genu valgusFraktur
II. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan anamnesis penyakit sistem muskuloskeletal dengan
benar
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan latihan keterampilan anamnesis ini, mahasiswa :
1. Dapat membina komunikasi terhadap pasien dengan baik
2. Dapat menanyakan identitas pasien dengan benar
3. Dapat menanyakan dan menggali keluhan utama pasien dengan benar
4. Dapat menanyakan penyakit/keluhan lain yang ada hubungannya dengan penyakit
sekarang dengan benar
5. Dapat menanyakan riwayat penyakit pasien sebelumnya dengan benar
6. Dapat menanyakan penyakit keluarga dengan benar
7. Dapat mempersiapkan pemeriksaan fisik yang akan dilakukan.
IV.Rancangan Acara Pembelajaran
Waktu (menit) Aktivitas belajar mengajar Keterangan
10 menit Pendahuluan Narasumber
30 menit Demonstrasi Narasumber
40 menit Demonstrasi oleh instruktur, mahasiswa melakukan simulasi secara bergantian dibawah bimbingan instruktur
Instruktur mahasiswa
6
70 menit Mahasiswa melakukan latihan anamnesis sendiri secara bergantian dengan teman sendiri atau probandus (simulated patient)
Instruktur mahasiswa
V. Sarana dan Alat yang Diperlukan
Ruangan skill-lab.
VI. Prosedur Pelaksanaan
No Langkah/Kegiatan Keterangan
1 Mengucapkan salam, lalu pemeriksa berdiri,melakukan jabat tangan dan memperkenalkan diri
2 Mempersilahkan pasien duduk berseberangan/Berhadapan
3 Memberikan respon yang baik untuk membina hubungan dan saling percaya.
4
Menjaga suasana santai dan rileks, berbicaradengan vokal yang jelas dengan menggunakanbahasa yang dapat dipahami. Selanjutnya berkomunikasi dengan memanggil nama pasien.
5 Menanyakan identitas pasien: nama, umur, alamat& pekerjaan
6Menanyakan keluhan utama dan menggali riwayat perjalanan penyakit dan keluhan-keluhan penyerta lainya.
7Menggali penyakit dahulu yang serupa dan yangberkaitan, untuk menilai apakah penyakit sekarangada hubungannya dengan yang lalu
8
Menggali penyakit-penyakit/ keluhan lain yang adahubungannya dengan penyakit sekarang : penyakitendokrin (miksedema, diabetes mellitus,kehamilan), penyakit metabolik, trauma,neoplasma, osteoartritis dll
9
Menggali penyakit keluarga dan lingkungan denganmenanyakan apakah ada anggota keluarga yangmenderita/ pernah menderita penyakit/ gangguanyang sama.
10 Menggali riwayat pengobatan, efek samping obat dan kepatuhan meminum obat sebelumnya.
11 Mengisi rekam medis sesuai dengan informasiyang didapatkan.
7
VII. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu PelaksanaanSesuai jadwal blok muskuloskeletalTempat PelaksanaanKegiatan dilaksanakan di ruangan skill-lab di Kampus Bukit
VIII. Referensi1. Musculoskeletal Examination 3rd ed. 20072. Current Rheumatology Diagnosis and Treatment 2nd ed. 20073. Primer on the Rheumatic Diseases 13rd ed. 20084. DeGowin’s Diagnostic Examination 9th ed. 20015. Clinical Examination 2nd ed. 19976. Medical Progress 38:3; 20117. Kelly’s text book of rheumatology, 9th ed. 2013
Clinical
8