skenario 3

Upload: yuni-lilimanak

Post on 02-Mar-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rtyuioplkjhhgff

TRANSCRIPT

Skenario 3

Skenario 3Kelompok A5Anggota Kelompok a5FransiskaMichelle NataciaSepti Yanti AmaliaDhimas Panji GumelarDwi EllyaniOna NabilaSamuel C. KapitanI. Klarifikasi kata-kata sulitInfeksikontaminasi mikroba yang menyebabkan penyakit.Genitalalat reproduksiTerapiproses perawatan secara bertahap yang dianjurkan dokter kepada pasien untuk penyembuhan.II Rumusan masalahBagaimana dokter D mengetahui istri B memiliki masalah pada bagian sesitifnya?Mengapa setelah berada diruangan terpisah dengan suaminya, anamnesis dan pemeriksaan fisik berjalan dengan lancar?Mengapa dokter tidak memberi kejelasan kepada suami terhadap penyakit istrinya?III. Curah pendapatDari bahasa verbal (tanya jawab / anamnesis) dan nonverbal (gerak gerik, ekspresi wajah).Karena dokter dapat memposisikan diri dan pasien merasa nyaman sehingga anamnesis dan pemeriksaan fisik menjadi lancar.Karena sesuai dengan kode etik kedokteran mengenai kewajiban dokter dan hak pasien tentang kerahasiaan informasi pasien.

IV. Hipotesa Ada hubungan antara komunikasi efektif dokter terhadap pasien dan kode etik kedokteran terhadap proses pemeriksaan kasus sensitif.Mind mappingV. Tujuan pembelajaranUntuk mengetahui dan memahami :Teknik wawancara efektif terhadap kasus sensitifPeranan kode etik kedokteran dalam kasus sensitifTeknik penyampaian informasi dari dokter pada pasien dalam kasus sensitifBahasa verbal dan bahasa non verbal pada kasus sensitif.1. Teknik wawancara efektif pada kasus sensitifMenanyakan IdentitasCara bertanya dalam penggalian data baik anamnesis kasus sensitifPenggalian riwayat penyakit/kasus sensitifPermohonan pemeriksaan bagian tubuh yang dianggap sensitifPenyampaian diagnosis kasus sensitifPenyampaian informasi kasus sensitifContoh pertanyaanKapan terakhir kali Anda melakukan kontak fisik yang intim dengan orang lain? Apakah kontak fisik tersebut meliputi hubungan seks pula?Apakah Anda berhubungan seks dengan laki-laki, wanita, atau kedua-nya?Berapa banyak orang yang pernah berhubungan seks dengan Anda selama 6 bulan terakhir ini?Apakah Anda memiliki masalah mengenai penyakit AIDS atau infeksi HIV?2. Peranan kode etik kedokteran dalam kasus sensitif

Hak PasienKewajiban DokterHak pasien Hak mendapat pelayanan yang sesuai dengan standar profesi kedokteran Hak atas informasi yang jelas dan benar tentang penyakitHak memilih sarana kesehatanHak menolak tindakan medis tertentu atas dirinyaHak atas rahasia yang berkaitan dengan penyakit yang di deritanyaHak untuk menghentikan pengobatanHak untuk mencari second opinionHak atas rekam medisHak untuk di dampingi keluarga

Berdasarkan UU No.29 tahun 2004 pasal 52 tentang praktik kedokteran hak pasien adalah :Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana di maksud dengan pada pasal 45 ayat 3Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lainMendapatkan pelayanan sesuai denga kebutuhan medisMenolak tindakan medisMendapatkan rekam medisKewajiban dokterMemberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasienMerujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melaksanakan suatu pemeriksaan atau pengobatanMerahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien bahkan juga setelah pasien itu meninggal duniaMelakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugan dan mampu melakukannyaMenambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran.

3. Teknik penyampaian informasi dari dokter pada pasien dalam kasus sensitif

4. Bahasa verbal dan bahasa non verbal pada Kasus senstifBahasa Verbal Bahasa NonverbalBAHASA VERBALBAHASA NONVERBALFungsi perilaku nonverbalAspek-aspek perilaku non verbalFungsi perilaku nonverbalmemberi kualitas, sikap dan identitas pada si pelaku mendukung komunikasi verbal; menggantikan kornunikasi verbal; dan menjembatani komunikasi verbal. Selain itu, penguasaan bahasa non verbal juga memperkuat empati.

Aspek-aspek perilaku nonverbalCara berbicaraVolume suaraKecepatanNadaPenampilankarakter fisikpenampilan fisik

Sikap tubuh dan gerakan badanEkspresi wajahCara bertanya yang baikMenjaga suasana tetap baik