skenario 2 - respirasi - asma- eka maulina
DESCRIPTION
SKENARIO 2 - RESPIRASI - ASMA- EKA MAULINA - FK UISUTRANSCRIPT
SGD 24SKENARIO 2
RESPIRATORY SYSTEM
SKENARIO
Ny. Ina 42 tahun diantar oleh suaminya pada suatu malam ke Rumah Sakit terdekat dengan keluhan sesak napas dan dada terasa berat disertai napas berbunyi dan batuk-batuk.Apa yang terjadi pada Ny. Ina?
Dari hasil pemeriksaan,Terlihat penderita sesak napas disertai batuk-
batuk, tidak gelisah, hal ini sudah dialami penderita sejak umur 14 tahun.Ditemukan riwayat: mengi, dan penggunaan obat bronkodilator.Pada pemeriksaan fisik: ditemukan wheezing (+) dan ronkhi kering di seluruh lapangan paru, tekanan darah: 120/80; denyut nadi 96x/menit; frekuensi napas 28x/menit.Pada pemeriksaan spirometri terlihat tanda-tanda obstruktif berat, dan pada pemeriksaan foto toraks tidak ditemukan kelainan.
Pemeriksaan darah tepi:Hb: 13gr%, Leukosit: 7000/mm3, Trombosit: 350.000/mm3,Hitung jenis leukosit: Eosinofil 9%, Basofil 1%, Neutrofil batang 4%Neutrofil segmen 50%, Limfosit 30%, Monosit 6%.1. Bagaimana pendapat anda mengenain kasus ini?2. Apa rencan yang akan anda kerjakan selankutnya
pada Ny. Ina?
ISTILAH• Obat bronkodilator:
Obat yang dapat melebarkan saluran napas dengan cara mencegah kontraksi otot polos bronkial dan meningkatkan relaksasi otot polos bronkial.
• Obstruktif: Penyempitan pada saluran pernafasan.
• Ronkhi kering: Terjadi karena adanya getaran udara yang mengalir melalui saluran nafas yang menyempit akibat adanya sekret yang kental. Suara ronkhi kering bersifat kontinu, dan bernada relatif rendah.
• Spirometri: Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur secara obyektif kapasitas/fungsi paru (ventilasi) pada pasien dengan indikasi medis.
• Wheezing: Suara pernafasan ronki kering dengan frekuensi tinggi yang disebabkan oleh penyempitan pada saluran pernafasan.
MASALAH1. Bagaimana mekanisme terjadinya sesak nafas?Jawab:
Inflamasi Hyperreaktifitas Bronkokontriksi Manifestasi klinis (batuk,sesak nafas, wheezing)
2. Mengapa pada pemeriksaan fisik ditemukan wheezing dan ronkhi kering diseluruh lapangan paru?
Jawab: Karena bronkus atau bronkiolus berada di lapangan paru.
3. Apa hubungan dari pemeriksaan darah tepi dengan keluhan OS tersebut?
Jawab: Untuk mengetahui penyebab penyakit itu.
Apakah terinfeksi bakteri, parasit , atau terpapar benda asing dengan melihat hasil pemeriksaan darah tepi.
4. Mengapa pada pemeriksaan spirometri terlihat tanda-tanda obstruktif berat, tetapi pada peemeriksaan foto thoraks tidak ditemukan kelainan?
Jawab: Pada hasil spirometri yang hasil FEV1% < 80% menunjukkan obstruktif berat. Foto thoraks tidak mengalami kelaianan, karena penyempitan berada di dalam bronkus.
5. Bagaimana kriteria obstruktif berat?Jawab: Hasil pemeriksaan spirometri menunjukkan FEV1% < 80%
6. Apakah pemeriksaan darah tepi OS normal? Jika tidak berapa nilai normalnya?
Jawab: Secara garis besar normal, hanya saja
ditemukan peningkatan kadar eosinofil. Kadar normal Eosinofil 1-4%.
8. Apa yang terjadi pada Ny. Ina?Jawab:
Asma
OS (40 tahun)
Batuk Sesak Napas
Dada terasa Berat
Wheezing
DD
Respiratory Cor
PPOK Tumor Paru,
Tumor Mediastinum,
Asma Bronchial
CHF
Pemeriksaan Penunjang, Penatalaksanaan
LEARNING OBJECTIVE• Struktur saluran napas secara anatomi• Mekanisme sesak napas dikaitkan terjadinya
perubahan struktur saluran napas• Perbedaan mekanisme sesak napas yg terjadi pada
Asma, PPOK, CHF, Tumor Paru, dan Tumor Mediastinum
• Dapatkah dibedakan secara klinis dan penunjang diagnosis lainnya dari kelainan tersebut
• Sakit dada dapat berasal dari permasalahan yang terjadi dalam sistem apa saja? Jelaskan!
• Mekanisme terjadinya sakit dada pada penyakit Respirasi dan penyakit Kardiovaskuler.
• Apakah ada perbedaan mekanisme terjadinya batuk-batuk pada penyakit Kardiovaskuler dan penyakit Respirasi
AnatomiSaluran
Pernapasan
ASMA PPOK TB PARU JANTUNG
ETIOLOGI ALERGI Microbacterium tuberculosa
Keluhan utama
Sesak napas Batuk-batuk Batuk dalam waktu lama
Sesak napas dan nyeri dada
Penurunan berat badan
(-) (-) (+)
Usia Usia produktif > 50 tahun Usia produktif
Wheezing (+) (+) (-)
Sesak nafas Hilang timbul, reversible
Dirangsang oleh aktivitas berat
Kurang pasokan darah
Riwayat merokok
(-) (+) (+)
Genetik (+) (-) (-)
• Asma dan PPOK : Obstruksi Paru• Tumor Mediastinum : Menekan trakea (pada
posisi terlentang)
Nyeri Dada
Dapat disebabkan oleh:• Penyakit jantung• Penyakit paru• Nyeri alih dari abdomen
ASTHMA
Karakteristik:• Obstruksi saluran napas yang reversibel baik
secara spontan maupun dengan pengobatan• Inflamasi saluran napas• Hiperreaktivitas saluran napas
Prevalensi
• Jenis kelamin• Umur • Status atopi• Faktor keturunan• Faktor lingkungan
Klasifikasi
Menurut Mc Connel dan Holgate:• Asma ekstrinsik• Asma intrinsik• Asma yang berkaitan dengan penyakit paru
obstruktif kronik
Menurut GINA:‒ Lama• Asma intermiten dan persisten ringan• Asma sedang • Asma berat
‒ Baru• Asma terkontrol• Asma terkontrol sebagian• Asma tidak terkontrol
Patogenesis
• Merupakan penyakit inflamasi• Ditemukan 5 tanda radang ditambah infiltrasi
sel-sel radang
PATOLOGIPerubahan – perubahan patologi yang
dapat terlihat adalah sebagai berikut:–Bronkospasme– Sembah mukosa– Infiltrasi sel radang– Sekresi mukosa–Pengelupasan sel epitel permukaan–Penebalan membran basalis–Hiperplasia sel goblet
GAMBARAN KLINIS
• Gejala asthma terdiri dari triad: dispnea, batuk dan mengi, gejala yang disebutkan terakhir sering dianggap sebagai gejala yang harus ada (“sine qua non”).
• Objektif: · Sesak nafas yang berat dengan ekspirasi memanjang disertai wheezing. · Dapat disertai batuk dengan sputum kental,
sulit dikeluarkan. · Bernafas dengan menggunakan otot-otot nafas tambahan · Cyanosis, tachicardia, gelisah, pulsus paradoksus. · Fase ekspirasi memanjang disertai wheezing (di apex dan hilus)
• Subjektif: · Klien merasa sukar bernafas, sesak, anoreksia.
• Psikososial: · Cemas, takut dan mudah tersinggung · Kurangnya pengetahuan klien terhadap situasi penyakitnya.
Pemeriksaan fisik–Derajat obstruksi saluran napas–Ekspirasi memanjang–Wheezing–Hiperinflasi dada–Pernapasan cepat–Sianosis
Pemeriksaan penunjang– Spirometri–Uji provokasi bronkus–Pemeriksaan sputum–Pemeriksaan eosinofil total–Uji kulit–Pemeriksaan kadar IgE total dan spesifik
dalam sputum– Foto thorax–Analisis gas darah
Asma ringan , pada pem.radiologi umumnya normal
Asma yang disertai obstruksi berat dijumpai gambaran radiologi hyperlucent.
Dengan pelebaran sela antar iga, diafragma letak rendah, penumpukan udara di daerah
refrosternal, tetapi jantung dalam batas normal
Pemeriksaan Radiologi
* Berwarna jernih* Jika disebabkan alergi, biasanya sukar dikeluarkan saat batuk* Dahak kental, sering kali menyebabkan penyumbatan yang disebut airways plugging* Dahak yang berwarna kehijauan,umumnya berjumlah banyak, dgn konsistensi kenyal dan lunak, berasal dari epitel yang nekrotik bercampur dengan sel-sel radang dan bakteri* 90% mengandung eosinofil
DAHAK
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DARAH
* Eosinofil meningkat
EKG
BILA DETAK JANTUNG DIATAS 120/MENIT, MAKA DIDAPATKAN SINUS TAKIKARDIA.MENUNJUKKAN ADA HIPOKSIA DAN MUNGKIN DISERTAI PaO2 sekitar 40-60mmHg
Diagnosis Banding
• Bronkitis kronik• Emfisema paru• Gagal jantung kiri akut• Emboli paru
PENATALAKSANAAN• PENDIDIKAN / EDUKASI KEPADA PENDERITA DAN
KELUARGA, :1. Memahami sifat-sifat dari penyakit asma2. Memahami faktor yang menyebabkan serangan
atau memperberat serangan3. Memahami faktor-faktor yang dapat
mempercepat kesembuhan, membantu perbaikan dan mengurangi serangan.
4. Memahami kegunaan dan cara kerja dan cara pemakaian obat– obatan yang diberikan oleh dokter.
PENGOBATAN1. Bronkodilator (reliever) termasuk agonis
Beta-2, teofilin, dan antimuskarinik;2. Anti-inflamasi (preventer) termasuk
kortikosteroid dan stabilizer sel mastosit.3. Antikolinergik4. Kortikosteroid
KOMPLIKASI
• KEMATIAN• PERSISTENT BATUK• BERKURANGNYA KEMAMPUAN UNTUK
LATIHAN DAN AMBIL BAGIAN DALAM KEGIATAN LAIN
• KESULITAN PERNAPASAN SEHINGGA SELALU MEMBUTUHKAN BANTUAN PERNAPASAN
PROGNOSIS
DENGAN MANAJEMEN DIRI DAN PENGOBATAN MEDIS, ORANG ASMA BISA MENJALANI KEHIDUPAN DENGAN NORMAL
PENCEGAHAN
• KURANGI KEMUNGKINAN TERPAJAN ALERGEN• BERSIHKAN KARPET KAMAR TIDUR SECARA
TERATUR• GUNAKAN VENTILASI RUANGAN YANG BAIK• MENJAGA LINGKUNGAN RUMAH SELALU
BERSIH• MENJAGA KEBERSIHAN MAKANAN• HILANGKAN ASAP TEMBAKAU DARI RUMAH
REFERENSI
• Aru W.Sudoyo: Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam, Jilid I-III, Interna Publishing, Jakata, 2009
• Jeremy P.T. Ward: At a Glance Sistem Respirasi, EMS, Jakarta, 2006