sistem manajemen arsip dinamis pasien di rumah …

110
SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh : RIRIN KOMARIAH NIM. 11140251000018 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441H / 2020M

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

i

SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH SAKIT

UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh :

RIRIN KOMARIAH

NIM. 11140251000018

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1441H / 2020M

Page 2: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

i

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH SAKIT

UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

Ririn Komariah

NIM: 11140251000018

Di bawah bimbingan

Mukmin Suprayogi, M.Si

NIP: 19620301 199903 1 001

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1441H / 2020M

Page 3: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

ii

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ririn Komariah

NIM : 11140251000018

Program Studi : Ilmu Perpustakaan

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang

merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan

merupakan replikasi maupun saduran dari hasil penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka skripsi

dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi

baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari

menjadi tanggungjawab saya.

Jakarta, Februari 2020

Ririn Komariah

Page 4: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Nama : Ririn Komariah

NIM : 11140251000018

Judul Skripsi : Sistem Manajemen Arsip Dinamis Pasien Di Rumah Sakit

Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon

Ujian Skripsi : 12 Februari 2020

Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim Penguji sebagai syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana (S-1) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas

Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Februari 2020

Tanda Tangan

Tanggal

1. Ketua Sidang

: Siti Maryam, M.Hum

NIP. 19700705199803 2 002

............................

.................

2. Sekretaris Sidang

: Amir Fadhilah, M.Si

NIP. 19710530199903 1 003

............................

.................

3. Pembimbing

: Mukmin Suprayogi, M.Si

NIP. 19620301 199903 1 001

............................

.................

4. Penguji I

: Hikmah Irfaniah, M.Hum

NIDN. 9920112736

............................

.................

5. Penguji II

: Muhammad Azwar, M.Hum

NIDN. 2015018002

............................

.................

Page 5: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

i

ABSTRAK

Ririn Komariah (11140251000018) Sistem Manajemen Arsip Dinamis Pasien Di

Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon. Dibawah

bimbingan Mukmin Suprayogi, Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas

Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2020.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem manajemen arsip

dinamis Pasien di Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon.

Serta membahas tentang penyimpanan arsip dinamis pasien, penciptaan arsip serta

apa faktor-faktor penghambat dalam sistem manajemen arsip dinamis pasien di

Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon. Penelitian ini

menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, sedangkan metode yang

diterapkan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dan instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan alat bantu berupa observasi,

wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik

analisis data kualutatif deskriptif. Setelah dilakukan penelitan hasilnya adalah

bahwa sistem manajemen arsip dinamis pasien di Rumah Sakit Umum Universitas

Muhmmadiyah Cirebon menggunakan azas pengorganisasian arsip sistem

kombinasi antara sentralisasi dan desentralisasi serta manajemen pengelolaan

arsip dinamis aktif dan inaktif pada Rumah Sakit Umum Universitas

Muhammadiyah Cirebon yaitu dimulai dari penciptaan arsip dengan kata lain

pengurusan surat masuk dan keluar, pemberkasan dan penataan arsip dinamis dan

penyusutan, pemindahan arsip aktif inaktif dan pemusnahan arsip. Adapun faktor-

faktor penghambat yang ada di Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah

Cirebon adalah masih kurangnya tenaga kerja, kurangnya sarana dan prasarana.

Kata kunci : manajemen, penyimpanan arsip, arsip dinamis

Page 6: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

ii

ABSTRACT

Ririn Komariah (11140251000018) Dynamic Patient Archive Management

System in the General Hospital of the University of Muhammadiyah

Cirebon. Under the guidance of Mukmin Suprayogi, the Library of

Science Study Program of the Adab and Humanities Faculty of UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2020.

The purpose of this study was to determine the dynamic archive management

system of Patients at the General Hospital of the University of Muhammadiyah

Cirebon. As well as discussing about the patient's dynamic archive storage,

creation of the archive as well as what are the inhibiting factors in the patient's

dynamic archive management system at the Muhammadiyah University Hospital,

Cirebon. This research uses descriptive qualitative research, while the method

applied in this study is a qualitative approach. And the instrument used in this

study is to use tools in the form of observation, interviews, documentation. The

data analysis technique used is descriptive qualitative data analysis technique.

After researching the results are that the dynamic archive management system of

patients at the General Hospital of the University of Muhmmadiyah Cirebon uses

the principle of organizing a combination of centralized and decentralized archive

management systems as well as the management of active and active dynamic

archive management at the Muhammadiyah University Hospital Cirebon Cirebon,

which starts from the creation of archives with the word others, management of

incoming and outgoing mails, filing and structuring of dynamic and shrinking

records, active inactive file transfers and archive destruction. As for the inhibiting

factors in the General Hospital of the University of Muhammadiyah Cirebon are

the lack of labor, lack of facilities and infrastructure.

Keywords: management, archival storage, dynamic archive

Page 7: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirabbil‟alamin, segala puja dan puji serta syukur saya

curahkan kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang telah melimpahan rahmat dan

karunia-Nya. Serta shalawat dan salam tidak lupa saya hantarkan kepada

junjungan Nabi Muhammad Shallallahu „Alayhi wa Sallam beserta keluarga, para

sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir hayat, sehingga saya dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Sistem Manajemen Arsip

Dinamis Pasien di Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon” ini

untuk memenuhi persyaratan dalam mendapatkan gelar S.IP.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis

hadapi. Menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidak lain

berkat bantuan, petunjuk, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh sebab

itu pada kesempatan ini penulis akan menyampaikan ucapan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu mewujudkan penulisan skripsi ini kepada:

1. Prof. Dr. Amany Lubis, Lc, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Bapak Saiful Umam, MA., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Siti Maryam, M.Hum, MLIS, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Bapak Amir Fadhilah, S.Sos, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 8: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

iv

5. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi, yang

telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing serta

memberi masukan dan kritik kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan Perpustakaan Fakultas

Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan banyak ilmu pengetahuan yang bermanfaat baik dibidang

akademis, sosial dan keagamaan kepada penulis.

7. Kedua orang tua, kakak dan adik tercinta, yaitu Ayahanda Wawan Tarwan,

Ibunda I‟ah Saniah, Ayu Wahyuni, Yudi Ikwahyudi, Dedeh Agustiani, dan

Mega Islamiani, yang senantiasa selalu memberikan do‟a, kasih sayang,

perhatian, dukungan, semangat dan motivasi baik moral maupun materil yang

begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

8. Seluruh informan dalam penelitian ini, yaitu fitria Ratnasari, Amd (Fitri)

selaku Sekretaris, Gina Nurfadila, Amd RMIK (Gina) selaku Koordinator

rekam medis dan Mohammad Sholeh, SE (Adi) selaku Staf SDM dan

Pelatihan.

9. Teman-teman Ilmu Perpustakaan angkatan 2014, terlebih khusus kelas B, dan

teman KKN ERGONOMIC 133. Terimakasih atas segala kebersamaan,

kekompakan dan kenangan yang telah tercipta selama ini.

10. Serta semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan, baik dari segi susunan maupun dari segi penulisan. Oleh sebab itu,

penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk

Page 9: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

v

kesempurnaan skripsi ini.Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

saya pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta, Februari 2020

Page 10: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah............................................. 4

C. Tujuan dan Manfaat ....................................................................... 5

D. Definisi Istilah ................................................................................ 6

E. Sistematika Penulisan .................................................................... 6

BAB II TINJAUAN LITERATUR .................................................................... 8

A. Arsip ............................................................................................... 8

1. Pengertian Arsip ...................................................................... 8

2. Jenis Arsip ............................................................................... 8

3. Siklus Hidup Arsip Dinamis ................................................. 10

4. Penciptaan Arsip ................................................................... 11

5. Penggunaan arsip .................................................................. 11

6. Sistem Penyimpanan Arsip ................................................... 12

7. Perlengkapan Kearsipan ........................................................ 12

8. Pemeliharaan dan Perlindungan Arsip .................................. 13

B. Pengelolaan Arsip Dinamis .......................................................... 16

1. Penciptaan arsip dinamis ....................................................... 17

2. Penggunaan Arsip Dinamis ................................................... 23

3. Pemeliharaan Arsip Dinamis ................................................ 26

4. Penyusutan Arsip .................................................................. 30

Page 11: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

vii

C. Manajemen Kearsipan .................................................................. 32

D. Manajemen Arsip Dinamis .......................................................... 33

E. Rekam Medis ............................................................................... 36

1. Pengertian Rekam Medis ...................................................... 36

2. Tujuan Rekam Medis ............................................................ 37

3. Isi Rekam Medis ................................................................... 37

4. Kegunaan Rekam Medis ....................................................... 38

5. Bentuk Pelayanan Rekam Medis .......................................... 40

6. Sistem Penyimpanan Rekam Medis ...................................... 40

F. Penelitian Terdahulu .................................................................... 43

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 45

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................... 45

B. Kriteria Informan ......................................................................... 45

C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 46

1. Data Primer ........................................................................... 46

2. Data Sekunder ....................................................................... 47

3. Dokumentasi ......................................................................... 47

4. Buku ...................................................................................... 47

5. Jurnal ..................................................................................... 48

D. Teknik Analisis Data .................................................................... 48

1. Reduksi data .......................................................................... 48

2. Penyajian Data ...................................................................... 48

3. Penarikan Kesimpulan .......................................................... 49

E. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 49

1. Tempat penelitian .................................................................. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 51

A. Profil Objek Penelitian ................................................................. 51

1. Sejarah Rumah Sakit Umum Universitas

Muhammadiyah Cirebon ...................................................... 51

2. Visi, Misi Serta Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Umum

Universitas Muhammadiyah Cirebon. .................................. 52

3. Tugas dan fungsi Rumah Sakit Umum Universitas

Muhammadiyah Cirebon ...................................................... 52

Page 12: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

viii

4. Sumber Daya Manusia/Ketenagaan ...................................... 54

B. Faktor-Faktor Pendukung ............................................................ 58

C. Hasil Penelitan Dan Pembahasan ................................................. 60

1. Hasil Penelitian ..................................................................... 60

2. Pembahasan ........................................................................... 65

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 71

A. Kesimpulan .................................................................................. 71

B. Saran ............................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 73

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 13: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sistem Manajemen Arsip Dinamis Pasien Di Rumah Sakit

UmumUniversitas Muhammadiyah CirebonJadwal Persiapan

dan Aktivitas Peneliti ....................................................................... 54

Tabel 4.1 Tenaga Medis RSU Universitas Muhammadiyah Cirebon .............. 59

Tabel 4.2 Jumlah Karyawan Per Bulan September Tahun 2018 ...................... 64

Page 14: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Denah Lokasi Rumah Sakit Umum Universitas

MuhammadiyahCirebon ............................................................... 58

Gambar 4.3 Struktur Organisasi RSU Universitas Muhammadiyah

Cirebon Th.2019-07-17 ................................................................ 61

Page 15: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit merupakan sebuah institusi perawatan kesehatan

profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat dan tenaga

ahli kesehatan lainnya, sedangkan fungsi rumah sakit itu sendiri adalah yang

memberikan pelayanan rujukan medis spesialistik dan subspesialis yang di

dalamnya menyediakan dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat

penyembuhan dan pemulihan pasien.

Didalam sebuah institusi pasti ada sebuah struktur organisasi atau

birokrasi yang sistematik saling berkesinambungan, meliputi dari

kepegawaian sampai administrasi. Maka oleh sebab itu, sebuah rumah sakit

wajib mempunyai data kearsipan yang lengkap dan pembiayaan, data pasien

sampai tenaga medis yang menangani yang harus di jaga, disimpan dan

dipelihara.

Disaat seorang pasien yang sedang menjalani perawatan ataupun hanya

sekedar berobat biasa, pasti membutuhkan data diri seorang pasien tersebut,

karena untuk keterkatitan dengan biaya dan pengobatan pasien tersebut, oleh

sebab itu kita membutuhkan sebuah sistem yang berbentuk kearsipan, yang

tujuannya untuk rujukan atau referensi seorang pasien.

Setiap instansi atau rumah sakit harus memiliki pelayanan yang lebih

baik dari tenaga medis maupun dalam administrasi rumah sakit. Mengingat

dari pentingnya pengelolaan, preservasi arsip rumah sakit, pemberian layanan

yang baik merupakan salah satu proses dari pekerjaan dalam setiap organisasi

Page 16: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

2

termasuk sumah sakit. Setiap instansi pun memiliki kewajiban mengenai

kearsipan yang harus wajib dipelihara, dijaga dan disimpan.

Dalam hal ini diperlukan standar pelayanan yang dianggap sebagai

tolak ukur sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dalam memberikan

pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. Kegiatan

memberikan pelayanan terhadap masyarakat merupakan salah satu kegiatan

administrasi dalam organisasi.1

Pada penelitian ini penulis mengambil objek di Rumah Sakit ini karena

merupakan rumah sakit dengan kawasan yang dekat dari pemukiman

penduduk dekat juga dengan daerah pantai dan laut dan merupakan kawasan

pertanian dan nelayan. Karena Rumah Sakit ini juga dikualifikasikan sebagai

lembaga kesehatan yang bisa terkena dampak bencana alam.

Di Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon ini

manajemen kurang dan harus adanya peningkatan lagi dari sistem

manajemennya berikut sisi kekurangan dari sisi manajemen yaitu : seperti

alokasi anggaran software yang dapat untuk dialokasikan perekrutan dan

pengembangan Sumber Daya Manusia IT serta investasi hardware jaringan .

Karena rumah sakit umum daerah tidak memiliki anggaran besar.

Setiap lembaga tentunya memiliki kearsipan, arsip merupakan suatu

ruang penyimpan dan dokumen yang berfungsi diwaktu yang akan

datangseperti masalah administrasi, hukum dan bisnis yang mempunyai

fungsi untuk instansi, lembaga atau perorangan.

1 Mukarom, Muhibudin, Manajemen Pelayanan Publik, (Jakarta: Pustaka Setia, 2015), h.20.

Page 17: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

3

Dengan mengingat jumlah arsip yang semakin banyak dari suatu

organisasi, maka harus adanya penerapan dengan suatu sistem kearsipan serta

melalui banyaknya pekerjaan atau dengan kegiatan guna untuk melakukan

kegiatan mengelola asrip yang ada.

Arsip merupakan segala bentuk atau naskah yang mempunyai makna

dan tujuan sebagai informasi dari berbagai macam informasi dengan fakta

yang akurat. Yang memiliki nilai guna dan dapat dibutuhkan dimasa yang

akan datang jika arsip tersebut disimpan dengan baik.

Arsip dinamis adalah arsip yang masih digunakan secara langsung dan

merupakan arsip yang masih digunakan suatu organisasi. Arsip dinamis ini

dilaksanakan untuk menjamin penyelenggaraan kegiatan sebagai kinerja dan

mendapatkan mengenai informasi tentang tugas, lembaga, departemen atau

dengan yang lainnya.

Arsip dinamis ini memiliki ruang lingkup yang luas, sehingga arsip

dinamis ini dibagi lagi menjadi tiga macam yaitu : arsip aktif adalah arsip

yang masih sering digunakan bagi kelangsungan kerja, arsip semi aktif adalah

arsip yang nilai penggunaanya sudah menurun sedangkan arsip inaktif adalah

arsip yang sudah jarang sekali digunakan dalam pekerjaan sehari-hari.2

Jika dilihat dari persfektif islam dalam surat Al Jatsiyah (45):28-29

yang berbunyi;

2 Boedi Martono, Arsip Korespodensi (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1997), h. 25.

Page 18: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

4

Dan (pada hari itu) kamu Lihat tiap-tiap umat berlutut. tiap-tiap umat

dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. pada hari itu kamu

diberi Balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.

(Allah berfirman): "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan

terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat

apa yang telah kamu kerjakan".

Maksud ayat yang di atas menegaskan bahwa catatan kebaikan atau

keburukan akan ditunjukkan atau diperlihatkan kepada pemilik catatan

dikemudian hari. Samahalnya dengan arsip ketika dibutuhkan pasti akan

diperlihatkan hasil dari catatan, tulisan atau dokumen tersebut.

Rekam medis adalah suatu berkas yang berisikan dokumen identitas

pasien yang diberikan kepada pasien pada pelayanan kesehatan. dan dilihat

dari pasal 14 Permenkes nomor 749 tahun 1989 tentang tujuan dan fungsi

rekam medis yaitu sebagai dasar pelayanan kesehatan dan pengobatan,

pembuktian hukum, peneliti dan pendidikan, dasar pembiayaan pelayanan

kesehatan.

Dari latar belakang penulis dijelaskan diatas, oleh karena itu penulis

akan menjabarkan dengan ketertarikan dan membuat penelitian dengan judul :

Sistem Manajemen Arsip Dinamis Pasien Di Rumah Sakit Umum Universitas

Muhammadiyah Cirebon

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk mempermudah penelitian, maka penulis akan menjabarkan

persoalan mengenai penyimpanan arsip, penciptaan dan faktor-faktor

penghambat arsip di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Cirebon.

Maka dibuatlah penjabaran perumusan masalah adalah sebagai berikut :

Page 19: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

5

1. Bagaimana cara penyimpanan arsip di Rumah Sakit Umum Universitas

Muhammadiyah Cirebon ?

2. Bagaimana penciptaan arsip dinamis pasien di Rumah Sakit Umum

Universitas Muhammadiyah Cirebon ?

3. Apa faktor penghambat arsip dinamis di Rumah Sakit Umum Universitas

Muhammadiyah Cirebon ?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan penelitian :

a. Untuk mengetahui cara penyimpanan arsip di Rumah Sakit Umum

Universitas Muhammadiyah Cirebon

b. Untuk mengetahui penciptaan arsip dinamis pasien di Rumah Sakit

Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon

c. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat arsip di Rumah Sakit

Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon

2. Manfaat penelitian :

a. Manfaat akademis

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya untuk

Peneliti dalam sistem manajemen arsip dinamis khususnya arsip

rekam medis.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi RSU Universitas

Muhammadiyah Cirebon khususnya pada bagian rekam medis.

Page 20: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

6

D. Definisi Istilah

1. Sistem : Sistem merupakan suatu kesatuan yang memiliki

komponen dan elemen jika disatukan akan memudahkkan

materi, informasi serta energi dan akan tercapaidengan

tujuan yang baik.

2. Manajemen : Manajemen merupakan suatu proses dengan perencanaan,

pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi dan

penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan

pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan

organisasi lembaga maupun instansi.3

3. Arsip : Arsip merupakan rekaman kegiatan atau peristiwa dalam

berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi.

E. Sistematika Penulisan

Penjelasan pada penelitian ini akan dibagi menjadi beberapa bab, yaitu:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang yang menjadi topik penelitian,

perumusan dan pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode

yang dilakukan dalam penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Literatur

Bab ini berisi tentang penjelasan-penjelasan terkait dengan

landasan teori tentang hasil yang terkait dari jurnal, tesis maupun

artikel mengenai tema skripsi penulis.

3Lasa Hs, Kamus Kepustakaan Indonesia, (Yogyakarta : Pustaka book, 2002). H.199

Page 21: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

7

BAB III Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang metode apa yang digunakan dan langkah-

langkah penelitian yang dilakukan oleh penulis seperti kriteria

informan, teknik pengumpulan data, sumber data, dan tenik analisa

data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang penyajian data-data yang telah diolah. Data

secara objektif mengenai Sistem Manajemen Arsip Dinamis Pasien

di Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon

BAB V Penutup

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diambil oleh penulis setelah

penelitian dengan data-data yang telah diolah dan dijabarkan pada

bab sebelumnya, juga berisi saran-saran terkait penelitian ini yang

telah dilakukan di Rumah Sakit Umum Universitas

Muhammadiyah Cirebon.

Page 22: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

8

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Arsip

1. Pengertian Arsip

Arsip merupakan ruang penyimpanan dokumen atau catatan-

catatan dalam bentuk huruf, gambar atau angka jika dokumen tersebut

ditulis dengan cara dicetak atau diketik serta diketik dan memiliki makna

serta tujuan tertentu sebagai informasi dan komunikasi.4

“Archief” dalam bahasa belanda adalah, bahwa arsip memiliki

beberapa arti yaitu untuk menyimpan sebuah catatan atau bukti.5Ditarik

kesimpulan dari beberapa informasi arsip adalah suatu aktivitas yang

berisikan sebuah informasi dan komunikasi dari lembaga atau perorangan

yang berupa catatan informasi seperti kertas, kertas film, dan media

komputer.

2. Jenis Arsip

Arsip memiliki peranan yang sangat penting serta dapat penjelasan

berdasarkan subjek atau fisiknya, bentuk atau wujudnya, nilai kegunaan,

pemiliknya, sifat kepentingan dan fungsinya. Berikut jenis arsip yaitu:6

4Zulkifli Amsyah, Manajemen Kearsipan, (Jakarta: Gramedia. 2003). H.28

5Dewi Anggrawati, Sistem Kearsipan, (Bandung: Armico, 2004), h.2.

6Hendi Haryadi, Administrasi Perkantoran Untuk Manajer Dan Staf, (Jakarta: Visimedia,

2009), h.46

Page 23: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

9

a. Arsip menurut subjek dan isinya

Arsip yang berbentukseperti (surat lamaran, rekaman prestasi) arsip

keuangan seperti (slip gaji dan lain sebagainya), arsip pemasaran

seperti (surat penjualan dan lain sebagainya) dan arsip pendidikan

seperti (daftar hadir siswa, silabus pembelajaran).

b. Arsip menurut bentuk atau wujud fisiknya

Dalam sebuah penggolongannya arsip berupa fisik mediaini untuk

merekam sebuah informasi. Contohnya seperti kuitansi, faktur,

rekaman, cd, dvd, disket dll.

c. Arsip menurut nilai kegunaannya

Di dalam kegunannya arsip ini memiliki banyak kegunaannya

berupa undangan yang bernilai sebuah informasi. Prosedur kerja dan

berupa tugas pegawai adalah contoh dari arsip bernilai administrasi.

Surat perjanjian adalah surat dari arsip yang benilai hukum. Laporan

keuangan atau bon dll adalah contoh dari arsip yang bernilai

keuangan. Sedangkan arsip berupa peristiwa, foto, gambar dll adalah

contoh dari arsip yang bernilai sejarah.

d. Arsip menurut sifat kepentingannya

Merupakan pembagian yang terdiri dari beberapa macam yaitu arsip

yang tidak berguna, arsip yang berguna, arsip penting dan arsip vital.

e. Arsip menurut fungsinya

Yaitu dibagi menjadi dua : arsip dinamis dan arsip statis.

Page 24: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

10

3. Siklus Hidup Arsip Dinamis

Berikut adalah macam-macam kegiatan dari siklus arsip yaitu

penciptaan arsip, penggunaan arsip, pemeliharaan, penyimpanan serta

kegiatan penyusutan arsip7 :

a. Penciptaan arsip

Penciptaan arsip adalah suatu informasi kemandirian dan otoritas

yang ditangkap ke dalam film yang dilakukan dengan sebuah tugas

dalam organisasi.

b. Penggunan arsip

Penggunaan arsip adalah suatu kegiatan kegunaan arsip dinamis

yang disimpan di kantor atau keluarnya arsip dari tempat

penyimpanan guna untuk mendapatkan informasi yang diperlukan

oleh seseorang dengan suatu berkas yang masih aktif dan untuk

beberapa kepentingan.

c. Pemeliharaan arsip

Kegiatan untuk pencegahan arsip yang aktif dalam penataan dan

penyimpanan arsip dan untuk mempertahankan bentuk arsip serta

informasi.

d. Penyimpanan arsip

Penyimpanan arsip adalah penyimpanan berupa dokumen yang

disimpan secara teratur

e. Penyusutan arsip

7Mutiawatul Wardah. “ Pengelolaan Arsip Dinamis”. Jurnal Ar-Raniry, Vol. 8, No. 1 (Juni

2016), h. 60, http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/libria/article/viewFile/1223/917 Diakses

tanggal 6 Mei 2020

Page 25: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

11

Pengurangan jumlah arsip merupakan bagian dari penyusutan arsip

dengan banyaknya pemusnahan yang bertujuan untuk mengurangi

arsip-arsip yang bertumpuk sehingga dapat menyulitkan kegiatan

temu kembali.

4. Penciptaan Arsip

Pencipta arsip adalah segala sesuatu yang mempunyai misi yang

bagus dengan otoritas yang memiliki fungsi, tugas dan tanggung jawab

dalam pengelolaan arsip dinamis “(Pasal 1 angka 19 UU Nomor 43

Tahun 2009 Tentang Kearsipan). Maka oleh sebab itu organisasi

memiliki tanggung jawab dari kelegalan, keuangan maupun inspeksi.

Penciptaan arsip ini dapat dibedakan menjadi dua cara yaitu :secara

intern dimana ruang lingkup intern ini bahwa arsip dapat dibuat sendiri

contohnya, seperti formulir atau naskah dll. Sedangkan secara exstern

arsip ini dapat diterima baik dari perusahaan ataupun perusahaan lainya

seta bisa di kontrol maupun dikendalikan oleh perusahaan tertentu

sehinga adanya perbedaan dengan yang lain. contohnya surat lamaran

kerja.8

5. Penggunaan arsip

Arsip yang telah diciptakan baik secara intern maupun ekstern akan

digunakan oleh perusahaan organisasi pembuat sesuai kebutuhan.

Berkenan dalam mengunakan ataupun meminjamkan arsip, penciptaan

arsip bisa menutup akses terhadap arsip dan untuk mengawasi arsip dari

hal yang tidak diinginkan, jikalau ada suatu arsip dapat menghambat di

8 Ida Nuraida, Manajemen Administrasi Perkantoran, (Yogyakarta: Kanisius, 2008), h. 10.

Page 26: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

12

suatu khalayak orang maka, akan menimbulkan adanya suatu proses

penegakan hukum, dapat menimbulkan terganggunya dalam

perlindungan yang bersaing dan menyebabkan kecurangan serta beresiko

pada pertahanan maupunkeamanan suatu negara.9

6. Sistem Penyimpanan Arsip

Berikut terdapat beberapa macam penyimpanan arsip yakni :10

a. Secara abjad atau alfabetis.

b. Secara pokok.

c. Secara geografis.

d. Secara kronologis.

7. Perlengkapan Kearsipan

Berikut ini perlengkapan untuk penyelenggaran kearsipan:11

:

a. Penyekat

Berupa pengalang pada lembaran guna untuk memisahkan suatu

arsip atau yang lainnya.

b. Folder

Berupa map tanpa penutup yang terbuat lipatan kertas atau plastik

tebal

c. Guide

Berupa panduan atau buku petunjuk

d. Filing cabinet

9Ida Nuraida, Manajemen Administrasi Perkantoran, (Yogyakarta: Kanisius, 2008), h.11

10Suparjati dkk, Tata Usaha Dan Kearsipan, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1999), h.13

11Harjoyo “Sistem Pengarsipan Dalam Penerimaan Barang Pada Divisi Meat Hypermart

Lippo Karawaci Tangerang”. Jurnal Ilmiah Ilmu Sekretari/Adminitrasi Perkantoran, Vol. 6 no. 1

(Januari 2019), h. 13,

http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/Sekretaris/article/download/2467/1948 Diakses tanggal

6 Mei 2020

Page 27: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

13

Berupa menyimpan arsip atau berkas yang masih aktif

e. Adanya tonjolan file pada sebuah judul dokumen.

f. Adanya Label yang terletak pada kode atau bisa juga di letakkan

pada bagian tertentu yang sejenis stiker.

8. Pemeliharaan dan Perlindungan Arsip

a. Pemeliharaan arsip

Pemeliharaan disini terdapat berupa mencegah, mengatasi,

melindungi, serta akan melakukan sebuah langkah yang bertindak

guna untuk menyelamatkan arsip dengan informasinya. Berikut ini

adalah sebuah usaha-usaha dalam pemeliharaan arsip.12

1) Pengaturan ruangan

a) Ruang penyimpanan arsip diatur kelembapan dan

temperatur udaranya. Untuk itu ruangan penyimpanan

mnggunakan air conditioner(AC) selama 24 jam harus

hidup agar ruangan tidak terlalu lembab.

b) Untuk mencegah serta menghilangkan hama kertas dan

untuk pencahayaan ruangan. Sebaiknya sinar matahari dapat

langsung masuk keruangan.

c) Harus memiliki sirkulasi udara.

d) Ruangandiusahakan terhindar dari bahan berbahaya dan hal-

hal yang memungkinkan terjadinya kebakaran.

e) Ruangan diusahakan terhindar dari bahan berbahaya dan

hal-hal yang memungkinkan terjadinya banjir, seperti jika

terjadi atap yang memicu kebocoran

12

Ig. Wursanto, Kearsipan (Jilid 1), (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1991), h.30-32

Page 28: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

14

f) Penyimpanan arsip harus berjauhan dari penyimpanan arsip

lainnyaguna untuk terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

g) Tempat penyimpanan arsip harus berjauhan dari tempat

perindustrian. Karena akan adanya polusi udara

menyebabkan masalah yang berbahaya. Oleh karena itu cara

mengatasinyaharus ada penyaring udara ruangan.

b. Perlindungan Arsip

Berikut adalah faktor perusak arsip yang menggunakan dengan cara

duplikasi dan disperal dan peralatan khususlainnya.13

1) Duplikasi dan disperal

Duplikasi dan disperal merupakan suatucara yang melindungi

dengan menggunakan alih media atau duplikasi dalam bentuk

microform, Metode duplikasi dan disperal ini dilakukan dengan

prakiraan bahwa kerusakan atau bencana yang serupatidak

terjadi pada dua tempat yang berbeda maupun lebih.

2) Penggunaan peralatan khusus

Perlindungan ini untuk arsip yang terhindar dari atau kerusakan

lainnya seperti brankas, tempat penyimpanan arsip yang tahan

api serta ruang yang ada di bawah tanah. Peralatanyang dipilih

dalam menyimpan arsip berdasarkan pada media, ukuran arsip

dan jenis arsip. Umumnyaperalatan khusus tersebut

berkarakteristik tahan air, tidak mudah terbakar. Khusus arsip

berbahan magnetik elektronik harus bebas dari medan magnet

13

Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2005 Tentang

Pedoman Perlindungan, Pengamanan Dan penyelamatan Dokumen Atau Arsip Vital Negara.

Page 29: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

15

c. Pengaman arsip

Berikut cara pengamanan arsip. 14

1) Menunjukan kartu identitas individuoleh setiap orang yang

memiliki arsip danmenunjukkan bahwa yang memiliki arsip

boleh untuk menggunakan arsip tersebut.

2) Prosedur disusun secara secara terperinci dan mendetail

3) Penggunaan arsip dijamin terkontrol dengan baik dan digunakan

hanya untuk individu yang berhak.

d. Mencegah arsip dari kerusakan atau bencana

Manajer arsip bertanggungjawab dalam menjaga dan

mengantisipasi arsip dari ancaman bencana atau kerusakan. Maka

dari itu manajer arsipperlu membuat perencanaan untuk merinci

prosedur pencegahan bencana atau kerusakan arsip serta

perbaikannya bagi arsip.15

Berikut ini adalah yang menjadikan arsip

rusak yaitu :

1) Pencegahan kebakaran

Untuk terhindararsip. dari api adalah dapat dilakukannya

dengan cara menyimpan arsip ke dalam brankas dll. Pencegahan

ini dapat dilakukan dengan sistem proteksi kebakaran serta cocok

untuk jenis kertas atau alat elektronik lainnya. Untuk

mengefisienkan penggunaan kebanyakan perusahaan

menggunakan ruangan dengan rak yang terbuka, serta dalam

folder. Maka dari itu akan bersesiko arsip terkena percikan api,

14

Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2005 Tentang

Pedoman Perlindungan, Pengamanan Dan penyelamatan Dokumen Atau Arsip Vital Negara 15

Sulistyo Basuki, Pengantar Kearsipan, (Jakarta: Universitas, 1996), h.173.

Page 30: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

16

atau dari lampu akibat panas yang ditimbulkan. Untuk mencegah

resiko kebakaran dapat dilakukan dengan cara.16

.

a) Menggunakan alat secara manual

b) Ruang penyimpanan arsip dibatasi dari sumber cahaya

minimal 30 cm

c) Tiap ruangan penyimpanan arsip dipasang alat pedeteksi asap

d) Hybrid diletakkan ditempat yang aman

2) Pencegahan bencana alam

Air dapat merusak arsip, selain banjir kerusakan arsip oleh

air dapat dari bocoran atap serta pipa dari saluran air. Oleh

karena itu diperlukan pencegahan banjir. Umumnya depo

menyimpan arsip menggunakan media rak dengan tinggi 25 cm

disediakan pompa hisap air. Tidak dibutuhkannya peralatan yang

rumit serta dapat diatasi untuk gedung depo arsip yang berada

pada daerah bebas gempa.17

B. Pengelolaan Arsip Dinamis

Pengelolaan arsipini yangdilakukan dengan dua cara yakni :arsip

dinamis aktif dan arsip dinamis inaktif. Pengelolaan arsip dinamis ini salah

satu tanggung jawabpencipta arsip. Berikut Pengelolaan arsip dinamis

menurut Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia

Nomor 12 Tahun 2014 tentang Tata Kearsipan Dinamis Kementrian

Komunikasi dan Informatika bahwa “Pengelolaan arsip dinamis adalah proses

16

Sulistyo Basuki, Pengantar Kearsipan, (Jakarta: Universitas, 1996), h.180. 17

Sulistyo Basuki, Pengantar Kearsipan, (Jakarta: Universitas, 1996), h.181.

Page 31: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

17

pengendalian arsip dinamis secara efesien, efektif, dan sistematis, meliputi

penciptaan, penggunaan, dan pemeliharaan, serta penyusutan arsip”. Salah

satu tujuan ini bisa membuat ketersediaan guna untuk manifestasi yang

kredibel dalam pengerjaan dalam kebenaran dan terbukti secara akurat.

Dengan adanya semuaproses pada sistemyang telah memenuhi

persyaratandan melakukannya secara menyeluruh dalam penetapan sesuatu

yang berstandar. Oleh sebab itu, agar terjaga keaslian, keutuhannya,

keamanannya, dan keselamatannya. Maka tujuan tesebut untuk dilakukannya

dengan kegiatan-kegiatan seperti : penciptaan, penggunaan, pemeliharaan dan

penyusutan arsip. Dengan proses penyimpanan arsipdalam penggunaan,

pemeliharaan, dan penyusutan. Maka semua kegiatan akan berjalan dengan

lancar dan efesien. Berdasarkan uraian diatas pengelolaan arsip dinamis

terbagi dalam beberapa bagian:

1. Penciptaan arsip dinamis

Penciptaan arsip dinamis adalah sebagai aktivitas awal kehidupan

arsip contohnya seperti rekaman, gambar dan yang lainnya. yaitu

merupakan kegiatan akuntabilitasdalam pembuatan surat, dokumen atau

naskah lainnya guna kebutuhan dalam terselenggarakannyakegiatan

sebagai kinerjauntuk memenuhi tujuan tertentu. Proses pengendalian

arsip dan sebuah aktivitas dalam pembuatan suatu rekaman aktivitas atau

peristiwadengan menyalurkan pesan untuk menyampaikan sebuah

informasiyang berkembang disertai dengan teknologi informasi

komunikasi merupakan pengertian penciptaan arsip.

Berikut langkah penciptaan surat masuk dan surat keluar adalah:

Page 32: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

18

a. Surat Masuk

Surat masuk adalah surat yang berperanpenting sebagai

saranakomunikasiyang membentuk kedalam informasi serta

diterima oleh suatu perusahaan dan berfungi untuk ke salah satu

instansi, maka sebab itu harus adanya surat masuk jika tidak adanya

surat masuk informasi yang ingin kita sampaikan tidak dapat

dilakukan dengan efesien.18

Surat masuk merupakan surat yang diterima oleh suatu

lembaga, baik dari instansi/perusahaan lain maupun yang sama.

Oleh karena itu surat masuk membutuhkan pengelolaan karena

ketika surat akan dibutuhkan, saat itu juga surat akan segera

ditemukan. Berikut pengelolaan surat masuk :

1) Pengurusan surat di Unit Kearsipan

a) Penerimaan surat

(1) Jika surat masuk sudah diterima dan disortir selanjutnya

akan melakukan pencatatan dalam buku agenda.

(2) ketikasurat sudah diterima dari pos selanjutnya harus di

periksa/di cek terlebih dahulu guna untuk menyesuaikan

alamat yang sudat tercantum dengan alamat yang benar.

Jika alamat surat tersebut tidak sesuai maka akan

melakukan mengembalikan surat tersebut.

(3) Menentukan surat harus sesuai dengan alamat yang

dituju berdasarkan alamat yang dituju.

(4) Menglasifikasi surat terbuka dan tertutup.

(5) Memeriksa kelengkapan surat.

18

Ida Nuraida, Manajemen Administrasi Perkantoran, (Yogyakarta: Kanisius, 2012), h. 76

Page 33: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

19

(6) Menaruh stempel tanggal.

b) Pengarahan Surat

(1) Surat harus diarahkan pada atasan instansi,

(2) Surat harus diarahkan pada bagian pengolah

c) Penilaian surat

Penilaian surat ada 3 yakni : surat penting, surat rahasia, atau

surat biasa

d) Pencatatan Surat

(1) Jika surat masuk sudah di catat dibuku agenda dan sudah

dilampirkan. Barulah pegawai dapat membuka surat

tersebut kecuali, surat yang sangat rahasia pegawai tidak

diperbolehkan untuk membuka dan membacanya harus

ada izindari atasan terlebih dahulu. Jika akan disalurkan

surat tersebut harus dicatat kedalam surat yang berisikan

no. kolom dan lain sebagainya.

(2) Harus merangkap pada kartu kendali yang berbeda

(3) Mencatat surat biasa pada lembar pengantar yang dibuat

dalam dua rangkap

(4) Surat rahasia harus di catat pada lembar pengantar.

e) Penyimpanan surat

(1) Jika surat masuk sudah di salurkan dan sudah diterima

dengan baik dari pengolah maka selanjutnya di berikan

pada sekretariatan guna untuk memberikan kode

klasifikasi arsip.

(2) Surat harus di catat terlebih dahulu kedalam buku agenda

, jika surat tersebut belum di kasih ke sekretariat dengan

Page 34: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

20

penyelesaian, maka surat tersebut akan diteruskan ke

pejabat yang lainnya, dan jika surat tersebut belum

dikirim harus mencatat dulu ke dalam surat masuk dan

untuk pejabat yang bersangkutan.

(3) Sedangkan surat yang telah di terima selanjutnya

dimasukkan kedalam takah dan harus sesuai dengam

kode klasifikasi guna untuk memudahkan pencarian jika

surat tersebut dapat diperlukan lagi.

f) Penyampaian surat

(1) Surat penting

Adanya penahanan kartu kendali guna untuk

menyampaikan dengan kartu kendali yang berikutnya

pada unit pengolah dan jika sudah menerima maka kartu

kendali akan di paraf sebagai tanda terima.

(2) Surat biasa

Melakukan penyampaian surat pengantar pada unit

pengolah yang sudah diparaf , dan jika sudah menerima

surat pengantar akan di paraf dan diterima sebagai bukti

tanda terima.

(3) Surat rahasia

Penyampaian surat rahasia harus dengan keadaan yang

tertutup dengan lembar pengantar pada unit pengolah dan

dan dapat menerima lembar pengantar jika keduanya

setelah diparaf sebagai tanda terima

2) Pengurusan Surat di unit pengolah

Page 35: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

21

a) Penerimaan surat

(1) Bagian tata usaha akan menerima semua jenis surat

(2) Bagian tata usaha harus membuat kartu untuk di paraf

pada kartu kendali kedua, dan lembar pengantar kedua.

(3) Bagian tata usaha harus menyimpan kartu kendali ke

tempat yang sudah di sediakan.

b) Penyampaian surat kepada pimpinan

(1) Bagian tata usaha akan memberikan penyelesaian semua

surat yang telah terlampirkan dibuat dengan dua rangkap.

(2) Bagian tata usaha akan menyampaikan surat-surat dan

sudah disposisi pada atasan.

c) Penyampaian surat kepada pelaksana

(1) Dalam penyelesaian surat oleh atasan bagian tata usaha

akan merangkap dua pada pelaksana.

(2) Bagian tata usaha akan mengambil lembar disposisiyang

sudah diparaf oleh pelaksana dan menyimpan kedalam

tickler file menurut tanggal penyelesaian.

berikut cara pengelolaan surat masuk, yaitu:19

(a) Petugas penghimpun

(b) Penyortiran

(c) Pencatat

(d) Pengarah

(e) Pengolah

19

Basir Barthos, Manajemen Kearsipan, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2007), h.19

Page 36: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

22

(f) Penata arsip

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

pengelolaan surat adalah suatu penataan yang sudah terlaksanakan

dan dilakukan dengan cara mengelola, mengatur dan mengurus

seluruh surat masuk serta dapat memperlancar keuangan pada

instansi.

b. Surat Keluar

Di dalam perusahaan pasti ada surat keluar, maka dari itu

perusahaan akan memberikan surat masuk guna untuk memberikan

sebuah informasi yang baik dan membutuhkan jawaban surat keluar.

“Surat keluar adalah surat yang dikirim oleh suatu

instansi/perusahaan atau antar bagian dalam instansi/perusahaan

tersebut, ditujukan kepada instansi/perusahaan lain atau ke bagian

lain dalam instansi/perusahaan yang sama.”20

Pengelolaan surat keluar dilaksanakan di bagian sekretariat dan

dilakukan dengan baik dan benar. Oleh sebab itu bagian tata usaha

yang bertugas memeriksa,untuk memproses dan memberikan kepada

atasan yang harus ditanda tangani dan mengirim pada lembaga

lainnya. Berikut tata cara pengelolaan surat keluar :21

1) Mendapat sesuatu yang tercatat dari atasan

2) Melakukan pembuatan sebuah konsep surat yang disusun dalam

bentuk surat

3) Menulis pada buku registrasi keluar

20

Ida Nuraida, Manajemen Administrasi Perkantoran, (Yogyakarta: Kanisius, 2012), h. 78 21

Wursanto, Kearsipan 2, (Yogyakarta : Kanisius, 2007), h. 111

Page 37: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

23

4) Pengetikan surat dalam bentuk akhir

5) Pembubuhan tertanda oleh atasan

6) Pengecekan surat jika surat tersebut akan dikirim

7) Menyalurkan surat

Sedangkan pendapat oleh22

Durotul Yatimah, yaitu bahwa surat

keluar memiliki prosedur sebagai berikut:

1) Pembuatan Konsep Surat

2) Pengetikan Surat

3) Penyuntingan Surat

4) Pelipatan dan Pengumpulan Surat

5) Pembubuhan Alamat Surat

6) Pencatatan Surat

7) Pengiriman dan Penyimpanan Surat

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prosedur

surat keluar adalah pembuatan konsep, pengetikan surat,

penyuntingan surat, pengumpulan surat, pembubuhan alamat surat,

dan penyimpanan surat yang harus ditaati serta jika surat keluar telah

selesai maka selanjutnya disimpan di bagian pengolah. Maka langkah

selanjutnya dapat memudahkan sesuatu proses yang telah mencapai

tujuan dan tidak akan terhambat.

2. Penggunaan Arsip Dinamis

Merupakan arsip yang dikeluarkan dan digunakan untuk

kepentingan sebuah organisasi.Arsip ini disimpan pada suatu organisasi

22

Durotul Yatimah, Kesekretarisan Modern dan Administrasi perkantoran, (Bandung :

Pustaka Setia, 2009). h.133

Page 38: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

24

tertentu, dalam arsip ini juga adanya peminjaman oleh pimpinan. Yang di

maksud arsip ini pertama harus adanya pencarian dan ditemukan arsip

dengan cepat dan baik,maka oleh sebab itu dalam peminjaman arsip

membutuhkan waktu agar bisa menemukan kembali arsip. Berikut cara

peminjaman arsip dan proses penemuan kembali arsip:

a. Peminjaman Arsip

Peminjaman arsip ini sewaktu-waktu dapat diperlukan kembali

dan ada prosesnya agar arsip tetap utuh di tempat penyimpanan,

yang dimaksud dengan “peminjaman adalah keluarnya arsip dari file

karena dipinjam baik oleh atasannya sendiri, teman se unit kerja,

ataupun oleh kolega sekerja dari unit lain dalam organisasi”.

Didalam peminjaman arsip memiliki kegiatan yang harus

diperhatikan. Maka ada beberapa dalam memperhatikan arsip arsip

tersebut yakni :

1) Melakukan pengisian formulir peminjaman

2) Out guide/out folderatau lembar.

3) Yang diperbolehkan untuk mengambil arsip hanya petugas dan

Sekretaris.

4) Adanya tindakan kelanjutan dari arsip telah di pinjam

Berikut dapat disimpulkan oleh pendapat bahwa peminjaman

arsip meliputiagar mengisi daftar peminjaman terlebih dahulu, terus

kartu bukti pinjam arsip, yang diperbolehkan untuk mengambil arsip

hanya petugas dan sekretaris dan petugas yang diperbolehkan

mengambil arsip, dan adanya tindakan kelanjutan dari arsip yang

Page 39: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

25

telah di pinjam. Oleh karena itu agar arsip tetap ada dan tidak hilang,

maka harus melakukan pengembalian sesuai jadwal yang telah

ditentukan.

b. Penemuan kembali Arsip

Peminjaman arsip ini memerlukan proses dengan waktu yang

tepat dan diinginkan untuk menemukan arsip. Penemuan arsip ini

dilakukan dengan cara suatu dokumen dan dapatdibutuhkan dengan

waktu yang diinginkan. Penemuan kembali arsip atau dokumen

adalah suatu cara agar dapat ditemukan kembali serta guna untuk

pengambilan sebuah keputusan dalam permasalahan, oleh karena

itu,“kegiatan memastikan dimana warkat atau arsip yang akan

dipergunakan disimpan dalam kelompok berkas apa disusun menurut

sistem apa dan bagaimana cara mengambilnya”.

berikut dapat mengemukakan beberapa faktor penemuan

kembali yang dilakukannya dengan mudah yaitu:

1) Memudahkan dari sistem penemuan kembali

2) Adanya alat pendukung pada sistem penemuan kembali harus

3) Dalam penemuan kembali harus adanya faktor personil guna

untuk memegang suatu peranan

Berikut adalah kecepatan dan ketepatan penemuan kembali

arsip di antaranya adalah : 23

1) Adanya kejelasan dari materi yang diminta

2) Menggunakan klasifikasi

23

Durotul Yatimah, Kesekretarisan Modern dan Administrasi perkantoran, (Bandung :

Pustaka Setia, 2009). h.2009

Page 40: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

26

3) Dengan cara mengindeks

4) Tenaga memiliki pengetahuan dan keahlian yang bagus

Berikut dapat disimpukan dari pendapat diatas adalah harus

digunakan dengan baik dengan sesuatu yang diperhatikan dalam

penemuan kembali dengan berbagai macam cara.

3. Pemeliharaan Arsip Dinamis

Pemeliharaan arsip adalah salah satu penjagaan arsip agar tidak

terjadi kerusakan atau kehilangan, baik mencakup fisik ataupun isi dari

data arsip tersebut. Penyebab kerusakan pun beragam salah satu

faktornya adalah intrinsik dan ekstrinsik. Untuk faktor intrinsik penyebab

kerusakannya bisa berasal dari arsip itu sendiri, seperti kualitas kertas

yang kurang baik, lem yang kurang kuat ataupun hal lainnya yang

bersangkutan dengan fisik arsip tersebut atau bisa dikatakan faktor

intrinsik adalah faktor kerusakan pada fisik arsip tersebut dari kualitas

bahan arsipnya. Sedangkan faktor Ekstrinsik penyebab kerusakan dari

lingkungan sekitar seperti organisme perusak kertas dan penempatan

arsip tersebut dimana, contoh jika di tempatkan di tempat lembab maka

arsip tersebut cepat rusak. Jadi, faktor ekstrinsik adalah faktor kerusakan

yang berawal dari hal eksternal atau lingkungan sekitar penempatan arsip

tersebut.

Setelah kita mengetahuifaktot dari kerusakan arsip alangkah

selanjutnya adalah upaya pencegahan kerusakan pada arsip tersebut

untuk ketahanan lebih lama oleh sebab itu pentingnya menggunakan

kertas, tinta, lem dan bahan yang berkualias tinggi, agar lebih awet atau

Page 41: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

27

bisa bertahan lebih lama. Dengan penggunaan penjepit kertas (paper clip)

seharusnya terbuat dari bahan plastik agar lebih bagus dibandingkan

dengan bahan yang mudah berkarat seperti logam.

Seluruh arsip yang dimiliki suatu lembaga harus dipelihara dan

dijaga keamanannya dari kemungkinan kehilangan, kerusakan maupun

kebakaran baik itu arsip statis atau arsip dinamis. Hal ini sangat penting,

bahwa setiap arsip yang memuat informasi yang bernilai tinggi tidak

begitu saja bagi suatu lembaga yang bersangkutan. Tetapi akan bernilai

baik bagi pihak lain baik lembaga maupun perorangan. Setiap arsip harus

dijaga dari keamananya, agar arsip tidak tercecer dan hilang begitu saja.

Dan tidak mengalami kerusakan bagi kerahasiaan yang informalitas baik

berikut adalah cara pemeliharaan arsip dapat dilakukan dengan: 24

a. Pengaturan ruangan

Dalam ruangan penyimpanan arsip harus terjaga dengan baik,

agar ruangan tidak lembab, dan tetap terang walau tidak

diperbolehkan terkena matahari secara langsung. Serta ruangan harus

memiliki fentilasi dan kokoh agar terhindari kerusakan dari serangga,

air dan lain sebagainya.

b. Pemeliharaan tempat penyimpanan

Arsip harus disimpan di tempat terbuka, guna untuk menjaga

dari kelembapan. Contohnya arsip dsimpan di tempat tertutup jika

disimpan di tempat tertutup, maka harus sering dibuka tempat

tertutupnya tersebut.

c. Penggunaan bahan-bahan pencegah

24

Sularso, Mulyono, Dasar-Dasar Kearsipan, (Yogyakarta : LIBERTY, 1985), h. 49

Page 42: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

28

Untuk menjaga keutuhan maka harus melakukan dengan cara

preventif, yaitu dengan cara pencegahan kerusakan agar tidak rusak

akibat serangga maka bahan yang harus di berikan adalah seperti

kapur barus.

d. Larangan-larangan yang tidak boleh dilanggar

Salah satu larangan yang tidak boleh dilanggar adalah tempat

penyimpanannya karena arsip harus dijaga sedemikian rupa, supaya

tetap terjamin keutuhan, keamanannya, kebersihannya kerapiannya

dan sebagainya. Danperlu adanya peraturan untuk menjaga serta

adanya larangan siapa saja yang melanggar dan membawa arsip

kerumah dan yang melanggar akan diberikan sanksi.

e. Kebersihan

Untuk memelihara keutuhan adalah dengan menjaga

kebersihannya. Oleh sebab itu arsip dan ruangan hendaknya selalu

bersih dan dijaga dari segala macam debu yang menempel, untuk

membersihkannya gunakanlah alat pembersih yang cukup bagus dan

memadai, bisa menggunakan kemoceng atau alat semprot. Ruangan

penyimpanan arsip sebaiknya diatur sedemikian rupa dari tata letak

dan space atau jarak antara rak satu dengan rak lainnya, untuk

menjaga kebersihan yang lebih bagus, hendaknya ruang arsip

letaknya berada di jauh dari keramaian kantor dan tidak dilalui

saluran air untuk menjaga kelembapan udara dan sebaiknya di

fasilitasi dengan air conditioner (AC), penerangan dan temperatur

Page 43: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

29

ruangan dan seminimal mungkin selalu bersih dari hal-hal yang dapat

merusak arsip.25

Menurut suparjati, dkk. Bahwa alat-alat pemeliharaan antara

lain adalah mesin sebagai penghisap debu (vacuum cleaner),

thermohigrometer (alat pengukur temperatur dan kelembaban udara),

alat pendeteksi api/asap (fire and sinoce detector), pemadam

kebakaran dan lain-lain. Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan

untuk mencegah organisme perusak adalah, setiap enam bulan dalam

ruangan dan sebaiknya setelah itu disemprot dengan obat serangga.

Untuk tempat seperti laci almari, rak dsb berikan kapur barus untuk

tikus, kecoa dan serangga lainnya , taruh obat sodium srsenit di sela

sela tumpukan kertas guna untuk mencegah tikus, kecoa dan lainnya.

Jika untuk membunuh seperti rayap, kutu adalah dengan cara

fumigasi caranya arsip di satukan dalam satu ruangan yang tertutup

lalu semprotkan bahan kimia tersebut.

Usaha dalam pemeliharaan arsip yang disimpulkan dari

pendapat tersebut yakni, mencegah, mengatasi, melindungi,

sertamenjadi suatu langkah dengan bertindak yang ditujukan guna

menjaga, memelihara, dan dapat menyelamatkan arsip agar terjamin

dari kerusakan. Betapa pentingnya peranan suatu arsip bagi lembaga

atau organisasi sehingga dibutuhkan pemeliharaan yang baik dan

benar agar terjamin kemananya.

25

Suparjati, dkk, Tata Usaha dan Kearsipan seri Administrasi Perkantoran, (Yogyakarta :

Kanisius, 2004). H. 32

Page 44: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

30

4. Penyusutan Arsip

Suatu lembaga mempunyai nilai-nilai yang berguna dari jangka

yang berbeda. Dan arsip memiliki nilai kegunaanmasing-masing yang

berbeda oleh jangka waktu tertentu. Oleh karena itu diperlukan

penyusutan arsip. Tujuan dari penyusutan arsip adalah sebagai berikut :26

a. Mendayagunakan arsip dinamis sebagai berkas kerja maupun sebagai

referensi

b. Menghemat ruangan, peralatan dan perlengkapan

c. Mempercepat penemuan kembali arsip

d. Menyelamatkan bahan bukti pertanggungjawaban

Penyusutan arsip adalah kegiatan pengurangan arsip dengan cara

sebagai berikut :27

a. Memindahkan arsip inaktif dari Unit Pengolah ke Unit Kearsipan

dalam lingkungan lembaga-lembaga Negara atau Badan-Badan

Pemerintahan masing-masing;

b. Memusnahkan arsip sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang

berlaku;

c. Menyerahkan arsip statis oleh Unit Kearsipan kepada Arsip Nasional

Sebelum penyusutan arsip perlu diadakan penilaian untuk

digolongkan kedalam kelas tertentu menurut nilai kepentingannya.

Pengelolaan arsip guna untuk dapat pengelolaan yang efesien serta aman.

Yang di maksud aman di sini adalah penyusutan dapat dilakukan dengan

26

Durotul Yatimah, Kesekretarisan Modern dan Administrasi perkantoran, (Bandung :

Pustaka Setia, 2009). h.212 27

Basir Barthos, Manajemen Kearsipan, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007), h. 1

Page 45: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

31

cara penilaian yang akurat dan terjamin dengan baik. Jika arsip tersebut

disingkirkan sudah tidak dibutuhkan lagi.

Dengan dilaksanakannya penyusunan arsip selalu memiliki jadwal

retensi arsip, yaitu berupa jadwal arsip yang telah disimpan atau

dimusnahkan dan seberapa jauh kelompok arsip tersebut. Berikut dalam

penyusunan arsip maka akan diperoleh hal-hal sebagai berikut:28

a. Arsip-arsip aktif tidak akan tersimpan bersama-sama dengan arsip

inaktif

b. Memudahkan penemuan kembali arsip-arsip yang diperlukan

c. Memudahkan pengelolaan dan pengawasan

d. Efisiensi kerja meningkat

e. Memudahkan pemindahan arsip yang bernilai permanen ke Arsip

Nasional

f. Menyelamatkan arsip yang bersifat permanen sebagai bahan bukti

pertanggungjawaban di bidang pemerintahan

Penyusutan arsip juga digunakan untuk menilai arsip berdasarkan

jenisnya, fisiknya, maupun informasi. Penilaian arsip (terutama dari segi

informasinya) adalah sangat penting dalam rangka menentukan tindakan

penyusutan selanjutnya.

Secara berkala nilai kegunaan setiap warkat yang disimpan sebagai

arsip perlu ditentukan sehingga petugas arsip dapat menentukan kapan

warkat yang bersangkutan dapat disusut. Warkat atau arsip yang

memperoleh prioritas untuk disusut terlebih dahulu adalah warkat atau

28

Sularso Mulyono, Dasar-Dasar Kearsipan, (Yogyakarta : LIBERTY, 1985), h. 56

Page 46: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

32

arsip yang mempunyai nilai guna paling kecil. Arsip yang disusut adalah

arsip yang sudah tidak dibutuhkan lagi.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa jadwal retensi merupakan

komponen yang sangat penting dalam sebuah organisasi yang berisi

tentang jangka waktu penyimpanan arsip yang dipergunakan sebagai

pedoman kebijaksanaan penyusutan arsip. Jadwal retensi dibuat oleh

masing-masing organisasi yang disesuaikan dengan jenis arsip yang

disimpan dan telah diidentifikasi menurut golongan yaitu arsip vital, arsip

penting, arsip berguna, dan arsip tidak berguna.

C. Manajemen Kearsipan

Merupakan suatu bidang kegiatan pengelolaan kearsipan dan

manajemen yang bertanggung jawab atas terkait dalam kebijakan kearsipan

yang dengan sistematis terhadap pemeliharaan, pembuatan, penggunaan, dan

penyusutan arsip. Oleh karena itu tujuan dari manajemen arsip adalah mampu

menyajikan arsip dengan secara efektif dan efesien. Serta dapat memudahkan

dalam penemuan kembali dan apabila arsip dibutuhkan.

Pekerjaan atau kegiatan yang berhubungan dengan pengurusan arsip

disebut manajemen kearsipan, dengan kata lain manajemen kearsipan adalah

pekerjaan yang meliputi pencatatan, pengendalian dan perindustrian,

penyimpanan, pemeliharaan, pengawasan, pemindahan dan pemusnahan

terhadap arsip yang tercipta.29

29

Amsyah Zulkifly, Manajemen Kearsipan, (Jakarta : Gramedia, 1989), h.4

Page 47: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

33

D. Manajemen Arsip Dinamis

Azas mendesain pengolahan arsip dinamis, ada dua alternatif yang

dapat di pertimbangkan dalam pengelolaan dan penyimpanan arsip yaitu

sentral atau desentral. Pengelolaan dan penyimpanan arsip secara sentral

disebut sebagai azas sentralisasi. Sedangkan jika penyimpanan

menggabungkan kedua azas tersebut bisa dikatakan dengan sebutan sebagai

azas kombinasi.

Pertimbangan untuk memilih diantara kedua azas tersebut tergantung

pada beberapa hal yang muncul dari kebutuhan suatu organisas seperti:30

1. Siapakah yang menggunakan arsip tersebut? Apakah hanya sekelompok

kecil pengguna atau kelompok besar dalam organisasi?

2. Seberapa sering arsip diakses dan seberapa cepat arsip perlu ditemukan

kembali? Apakah arsip digunakan untuk tujuan referensi setiap hari atau

digunakan secara intensif untuk waktu tertentu?

3. Apakah penggunaan bebas mengakses arsip hanya dapat diakses terbatas

untuk staf unit kearsipan dan staf lain yang berwenang?

4. Apabila ada pertimbangan keamanan, fasilitas apa yang disediakan

umtuk pengamannya?

5. Dapatkah pengguna menemukan kembali informasi secara langsung dari

seri arsip atau perlu menggunakan indeks sebagai sarana bantuan untuk

mengakses informasi?

30

Kennedy, Jay and Cherryl Schauder, Record Management, (Logman : Australia, 2000),

2nd edition

Page 48: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

34

6. Apakah ada pertimbangan untuk ruang penyimpanan arsip secara sentral?

Apakah ada ruang penyimpanan arsip yang memenuhi syarat di setiap

unit kerja?

7. Pemelihara yang bagaimana yang diperlukan oleh arsip? Apakah arsip

perlu diseleksi secara reguler untuk kemudian disimpan diruang

penyimpanan arsip in aktif atau dimusnahkan?

8. Apakah frekuensi penggunaan arsip tinggi di dalam organisasi? Apakah

perlu terus mengamati keberadaan arsipi setiap saat?

Model pendekatan. Dalam manajemen arsip dinamis saat ini dapat

dilihat melalui dua model, yaitu modellife cycle dan modelrecordscontinium.

Pada dasarnya kedua model tersebut saling mendukung dan membantu dalam

membentuk dan membangun suatu manajemen arsip yang sesuai dengan

kebutuhan organisasi.

Model life cycle dikembangkan pada pertenghan abad ke 20 oleh

beberapa penulis archcal atau records manajemen yang berasal dari Amerika

Serikat. Model ini secara nyata memisahkan fase (Manajemen arsip dinamis

dan manajemen statis).

Model records continum ini mencoba untuk menghilangkan batas antara

manajemen arsip dinamis dan manajemen arsip statis menjadi suatu

keterpaduan pengelolaan arsip sejak masa penciptaan hingga penyajian

informasi ini demi kepentingan publik.

Ada empat dimensi yang tercakup dalam midle modelrecordscontinum,

yaiyu:

1. Dimensi untuk penciptaan dokumen (Creating Documents) ;

Page 49: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

35

2. Dimensi untuk perekaman dan pengelolaan arsip dinamis yang menjamin

fungsi, kegiatan, pertanggung jawaban dan kebuktian.

3. Dimensi untuk pengelolaan arsip sebagai memori bisnis organisasi dan

fungsi sosial

4. Dimensi untuk pengelolaan arsip sebagai memori kolektif bangsa.

Peranan manajemen arsip dinamis penempatan manajemen dinamis

disesuaikan dengan besar kecilnya organisasi dan kebutuhannya. Pada

umumnya diletakkan disalah satu unit pasilitatif organisasi bersama dengan

bagian personalia atau sumber daya manusia, keuangan, dan sistem informasi.

Kadangkala, manajemen arsip dinamis bersama dengan perpustakaan

diletakkan bagaian layanan informasi. Atau, bahkan dibawah bagian

teknologi informasi sejajar dengan sistem komputer. Pada prinsipnya dimana

pun manajemen arsip dinamis berada, sangatlah penting bagi staf unit tersebut

untuk bekerja sama dengan staf unit yang berkaitan dengan sistem informasi

dan perkantoran.

Pengaruh perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi,

yang sedemikian pesat terhadap penciptaan, penggunaan dan penyimpanan

informasi menyebabkan adanya penggeseran peranan manajemen arsip

dinamis. Peranan arsip dinamis tidak lepas peranan arsiparis atau staf yang

bekerja dilingkungan arsip dinamis untuk 31

1. Menentukan arsip yang harus diciptakan beberapa lama dalam

penyimpanannya dan kebutuhan pengelolaan arsip (record keeping)

untuk aktivitas dari unit.

31

Kennedy, Jay and Cherryl Schauder, Record Management, (Logman : Australia, 2000),

2nd edition

Page 50: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

36

2. Melakukan pengembangan dengan adanya peraturan untuk mendukung

pencipta dan melakukan perekaman arsip yang akurat.

3. Melakukan penjaminan untuk sistem kontrol pada perekaman yang

akurat.

4. Melakukan pengaksesan arsip pada sistem dan pelayanan yang baik.

5. Melakukan proses monitoring yang sesuai dengan kebutuhan internal dan

eksternal pengelolaan arsip.

6. Menjamin organisai siap menerima audit dari organisasi pengawas.

Karena itu manajemen arsip dinamis tidak hanya mengelola fisik arsip

saja namun lebih tepatnya dapat mengelola informasi yang baik serta

memberikan dengan keuntungan yang bagus bagi suatu organisasi. Terkhusus

pada hal efisiensi biaya operasional, serta efektifitas kegiatan bisnis ini

dengan pendayagunaan sumber daya manusia dan sesuai dengan keahlianya

E. Rekam Medis

1. Pengertian Rekam Medis

Rekam medis adalah dokumen yang mempunyai nilai tentang

keberadaan dan kondisi pasien, sebuah catatan dengan dokumen data diri

pasien yang melakukan pengobatan, pemeriksaan suatu tindakan dalam

pelayanan kesehatan. Rekam medis juga merupakan sebuah kumpulan

atau sebuah catatan dari berbagai kegiatan pelayanan kesehatan.32

Dalam

penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran yang dimaksud

dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen

tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

32

Peratran Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 Tentang Rekam Medis,

Bab Pasal 1

Page 51: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

37

pelayanan yang telah memberika pada pasien.33

Rekam medis adalah

berupa berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,

dengan pengobatan, pemeriksaan, tindakan dan pelayanan yang telah

diberikan kepada pasien.34

Berdasarkam dari beberapa pendapat ditas

penulis menyimpulkan bahwa rekam medis adalah dokumen berupa

pencatatan pengobatan kepada pasien .

2. Tujuan Rekam Medis

Tujuan sebuah rekam medis adalah guna untuk menertibkan suatu

administtrasi dengan layanan prima pada masyarakat dan tentunya dalam

kesehatan sebagaimana salah satu faktor dalam upaya peningkatan

pelayanan kesehatan rumah sakit..35

3. Isi Rekam Medis

Di dalam rumah sakit dilihat dari dua jenis pelayanan, yaitu : 36

a. Rekam medis untuk pasien rawat jalan

Berikut informasi untuk rawat jalan atau pasien gawat darurat

1) Identitas dan data sosial

2) Keluhan penyakit pasien :

a) Keluhan yang dideritanya

b) Penyakit yang diderita

c) Pengobatan

d) Pengecekan fisik seperti laboratorium dan lain-lain

33

Arsil Rusli, dkk. Manual Rekam Medis (Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia, 2006), h. 3 34

Sjamsuhidajat dkk, Manual Rekam Medis, (Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia, 2006),

h. 3 35

Departemen Kesehatan R I. Buku Pedoman dan Prosdur Penyelenggaraan Rekam Medis

Rumah Sakit Indonesia (Jakarta: DEPKES, 2006), h. 13 36

M. Taufik Harahap, Prosedur Rekam Medis, Artikel Diakses Pada Tanggal 5 Mei 2020

Dari www.rekamkesehatan.com

Page 52: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

38

e) Diagnosis

f) Tanda tangan dokter

b. Rekam medis untuk pasien rawat inap

Berikut adalah informasi untuk pasien rawat jalan:

1) Adanya persetujuan dalam tindakan medis.

2) Adanya layanan dan atatan konsultasi.

3) Adanya pencataaan dari perawat dan kesehatan lainnya.

4) Memiliki hasil dan pencatatan pengobatan di klinik.

5) Ringkasan seluruh pengobatan pada saat perawatan

4. Kegunaan Rekam Medis

Menurut Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik Kegunaan

Rekam merupakan salah satu bukti untuk pemeriksaan riwayat penyakit

pasien dan dapat untuk mengetahui tentang pengobatan. Rekam medis

dapat berguna bagi informasi dalam kesehatan dan dikumpulkan dalam

data ststistik.37

Buku tentang Pedoman dan Prosedur Penyelenggaraan Rekam

Medis Rumah Sakit Indonsia (Jakarta: DEPKES, 2006), h. 13.Dan

memiliki tujuan tertib akan administrasi.

a. Aspek Administrasi

Didalam rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena

isinya menyangkut tindakan wewenang dan tanggungjawab.

b. Aspek Medis

37

Tiara Wahyu Pamungkas, dkk. “Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Berkas Rekam

Medis Di Rumah Sakit PKU Muhammad,iyah Yogyakarta”. Jurnal Kesehatam Masyarakat

Universitas Ahmad Dahlan, Vol. 4, No. 1 (September 2010), h. 18

Page 53: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

39

Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai medis, oleh

karena itu aspek medis memiliki dasar untuk planning pengobatan

untuk pasien sebagai keselamatan dan biaya.

c. Aspek Hukum

Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai hukum, karena

adanya masalah yang menyangkut jaminan kepastian hukum dengan

menegakkan keadilan. Yang menyangkut dengan rekam medis

adalah didalmnya yang dimiliki oleh dokter dan rumah sakit adalah

sesuatu yang terdapat isinya identitas pasien, pengobatan,

pemeriksaan serta pelayanan pasien.Yang sesuai dengan perundang-

undangan(UU Prsktik Kedoktoran RI Nomer 29 Tahun 2004 Pasal

46 Ayat 1).

d. Aspek Keuangan

Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai keuangan

karena didalamnya mengandung data atau informasi yang dapat

dipergunakan untuk aspek keuangan dan berupa tindakan yang

diberikan kepada pasien, jika pasien itu masih menjalani perawatan

e. Aspek Penelitian

Aspek penelitian memiliki informasi yang berisikan tentang

pendukung penelitian dibidang kesehatan.

f. Aspek Pendidikan

Suatu dokumen rekam medis yang mempunyai nilai

pendidikan tentang data atau informasi kegiatan pelayanan medis

yang diberikan pada pasien. Dan dapat dipergunakan dalam bidang

kesehatan.

Page 54: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

40

g. Aspek Dokumentasi

Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai dokumentasi

yang berisi tentang laporan dan tangungjawab rumah sakit dan dapat

dilaksanakan dengan mudah dan terperinci.

5. Bentuk Pelayanan Rekam Medis

Berikut terdapat beberapa macam bentuk dalam pelayanan rekam medis,

yaitu:38

a. Menggunakan kertas

b. Menggunakan secara manual dan komputerisasi

c. Manajemen Informasi Kesehatan yang Terbatas

d. Dengan Sistem Informasi yang Terpadu

e. Adanya pelayanan Manajemen Informasi Kesehatan Elektronik

6. Sistem Penyimpanan Rekam Medis

Penyimpanan rekam medis adalah suatu sistem dapat memudahkan

kerja dalam penyimpanan suatu dokumen.Dalam hal inijuga dapat

mempermudah dan ditemukan kembali dokumen rekam medis.39

Berikut

adalah 2 caraSistem penyimpanan arsip:

a. Sentralisasi

Yaitu suatu penyimpanan berupa dokumenyang disimpan dalam satu

folder dimana kunjungan poliklinik dan pasien ketika dirawat. Yakni

meliputi :

Keuntungan dari sentralisasi adalah :

38

Departemen Kesehatan RI, Standar Profesi Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan,

(Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2009), h. 10 39

Agus Sugiarto dan Teguh Wahyono, Manajemen Kearsipan Modern: dari konvensional ke

basis komputer (Yogyakarta: Gava media, 2015), h. 45

Page 55: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

41

1) Adanya peraturan dan peralatan untuk digunakan.

2) Peningkatan efesiensi petugas bekerja

Sedangkan kekurangan dari sentralisasi adalah :

1) Melayani di salah unit rawat jalan dan rawat inap. Petugas akan

makin lebih sibuk dalam pelayanannya.

2) Bertugas selama 24 jam untuk yang bekerja di Recepsionis

b. Desentralisasi

Dengan adanya desentralisasi dalamsistem ini akan memisahkan suatu

berkas rekam medis dalam penyimpanan antara rawat jalan dan inap

dan disimpan dalam folder masing-masing.

Keuntungan dari desentraliasi :

1) Menjadi efesien dan mendapatkan pelayanan yang baik untuk

pasien

2) Meringankan beban untuk petugas.

3) Menjadi teratur dan lebih baik dalam pengawasan.

Kekurangan desentralisasi :

1) Adanya duplikasi.

2) Anggaran menjadi lebih banyak.

3) Berbeda dari isinya.

4) Terjadinya penghambatan dalam pelayanan.

Dalam peletakan atau proses arsip ini menggunakan dengansistem

numerik. Dimana terdapat 3 bagianyaitu :

a) Straight Numerical Filling System

Page 56: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

42

Straight Numerical filling system adalah penyimpanan rekam

medis dalam rak penympanan secara berturut sesuai dengan ututan

nomornya. Misalnya 295021-295022

b) Sistem angka akhir

Sistem angka akhir atau Terminal Digit Filling System merupakan

sistem yang menggunakan nomor-nomor dengan 6 angka, yang

dikelompokkan menjadi 3 masing-masing terdiri dari 2 angka.

Angka pertama adalah kelompok 2 angka yang terletak paling

kanan, angka kedua adalah kelompok 2 angka yang diletakkan

ditengah, dan angka ketiga adalah kelompok 2 angka yang terletak

di kiri.

Contoh : 21 40 23

Angka ketiga Angka Kedua Angka pertama

Dalam penyimpanan dengan sistem akhir ada 100 kelompok angka

pertama yaitu 00 sampai 99. Pada waktu penyimpanan, petugas

harus melihat angka angka pertama dan membawa rekam medis

tersebut ke daerah rak penyimpanan untuk kelompok angka angka

pertama yang bersangkutan.

c) Sistem angka tengah

(Middles Digit Filling System) adalah dengan menggunakan cara

berurutan pada dua angka kelompok tengah yakni dalam peletakan

nya saja yang berbeda letaknya ditengah menjadi angka pertama,

pasangan angka paling kiri menjadi angka kedua sedangkan angka

paling kanan menjadi angka ketiga.

Page 57: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

43

Contoh : 15-18-40, 15-18-40

F. Penelitian Terdahulu

Yang dimaksudkan dengan penelitian terdahulu ini adalah sebelumnya

untuk melihat dan mencari perbandingan dari pembahasan yang

berbeda.Berikut ini adalahpenulis yang teliti dan penelitian secara relevan:

1. Andan Asmara Kusumaryanto (2014). Mahasiswa Universitas Sebelas

Maret , Diploma Ilmu Manajemen Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial

Ilmu Politik. Dengan judul penelitian “Pengelolaan Arsip Pasien Di

Bagian Rekam Medis Rumah sakit Panti Waluyo Surakarta”. Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui bagaimana cara Pengelolaan Arsip Pasien

di Bagian Rekam Medis RS Panti Waluyo Surakarta. Persamaan

penelitian Andan Asmara dengan penulis adalah melakukan penelitian

yang berhubungan dengan Rekam Medis. Selain itu persamaan lainnya

adalah metode penelitian dan pendekatan penelitian, yaitu metode

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Perbedaan dari penelitian ini

dapat terlihat dari tempat penelitiannya. Dimana penelitian yang

disusunoleh Andan Asmara Kusumaryanto di bagian Rekam Medis

Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta seangkan penelitian ini di bagian

unit Arsip Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon.

2. Desima Violita (2011). Mahasiswi Universitas Sebelas Maret, jurusan

DIII Manajemen Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Dengan judul penelitian “Pengelolaan Arsip Di Bagian Sekretariat Rumah

Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta”. Yang betujuan untuk mengamati,

meneliti dan menarik suatu kesimpulan mengenai pengelolaan arsip

Page 58: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

44

meliputi: penerimaan dan pencatatan arsip, penyimpanan arsip,

pemeliharaan dan penyusutan arsip. Selain itu persamaan lainnya adalah

metode penelitian dan pendekatan penelitian, yaitu metode deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Dan perbedaan dari penelitian ini dapat

dilihat dari tempat penelitian. Dimana penelitian disusun oleh Desima

Violta dilakukan Bagian Sekretariat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Surakarta sedangkan penelitian ini di bagian unit Arsip Rumah Sakit

Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon.

3. Frida Adriani Afifa Imran (2016). Mahasiswi Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga, jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan

Humaniora. Dengan judul penelitian : “Tata Kelola Arsip Dinamis Rekam

Medis Untuk Kemudahan Di Polikinik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta”.

Tujuan penelitian ini untuk mengamati, meneliti dan menarik kesimpulan

mengenai tata kelola arsip dinamis rekam medis terhadap temu kembali

arsip. Selain itu persamaan lainnya adalah metode penlitian deskriptif

kualitatif. Dan perbedaan dari penelitian ini dapat dilihat dari tempat

penelitian. Dimana peneliian disusun oleh Frida Adriani Afifa Imran

dilakukan di Poliklinik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sedangkan

penelitian ini di bagian unit Arsip Rumah Sakit Umum Universitas

Muhammadiyah Cirebon.

Page 59: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan dengan jenis penelitian Deskritif,

penelitiandeskritif inimenjabarkan data yang ada di lapangan. Metode

penelitian deskrptif merupakan metode yang menyajikan dalam mengenai

suatu kejadian yang mengungkapkan fakta secara nyata dalam ingatan.

Sedangkan pendekatan yang digunakan ini adalah pendekatan kualitatif.

Dimana pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang ditujukan

untuk mendapatkan data deskriptip dan pemahaman yang mendasar dan

mengumpulkan data-data, menyususn dan mengklasifikasinya, menganalisis

sehingga memberikan suatu gambaran tentang suatu keadaan secara obyektif

berdasarkan secara personal tanpa perantara.40

Oleh karena itu, saya menggunakan penelitian kualitatif ini karenaagar

dapat memahami secara langsung dengan mengetahui cara penelitian lebih

mendalam yang tidak bisa diwakilkan oleh angka-angka statistik.

B. Kriteria Informan

Informan adalah orang dalam latar penelitian. Fungsinya sebagai orang

yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi

latar penelitian.Pemanfaat informan bagi penelitian ialah agar dalam waktu

yang relatif singkat banyak informasi yang benar-benarterjangkau.41

40

HarisHerdiansyah, MetodologiPenelitian Kualitatif Untuk Ilmu Ilmu sosial, (Jakarta

:SalembaHumanika, 2013), h.7. 41

(Basrowi dan Suwandi, 2008 : 86)

Page 60: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

46

Ada 3 informan yaitu :

1. Fitria Ratnasari, A.Md(Fitri) selaku Sekretaris Direktur

2. Gina Nurfadila, A.Md RMIK (Gina) selakuKoordinator rekam

medis

3. Mohammad Sholeh,SE (Adi) selaku Staf SDM dan Pelatihan

Ketiga informan ini mereka memahami mengenai arsip dan terlibat

langsung dalam kegiatan.

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data Primer merupakan data yang diambil langsung dari sumber

pertama yang dikumpulkan secara khusus melalui wawancara, hasil

observasi yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti (Husein

Umar,2001). Dan merupakan data yang diambil secara langsung dari

sumbernya. Berikut data primer adalah :

c. Wawancara

Wawancara yaitu percakapan antara dua orang atau lebih dan

berlangsung bertatap muka antara narasumber dan pewawancara

dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.42

d. Observasi

Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis

mengenai gejala-gejala yang diteliti dan menemukan sebuah fakta

dari lapangan. Dalam penelitian ini dapat menetapkan sejumlah

tujuan dan mengamati tingkah laku individu.43

42

Satori dkk, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: alfabeta, 2009), h 17. 43

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Graffindo, 2008), h.22

Page 61: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

47

Dalam penelitiandapat melengkapi suatu data yang berasal dari

wawancara dan mengklarifikasikan. Menambah wawasan belum

tahu menjadi tahu. Observasi dilakukan ketika pengumpulan data

dari individu bukan suatu pilihan sesuai keadaan. Dan jika responden

tidak ada waktu dn memberikan data maka metode tersebut metode

yang tepat untuk observasi individu.44

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih

lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain

(Husein Umar, 2001). Penelitian ini menggunakan data sekunder

mengenai data juga didapat dari arsip jurnal, dokumen, artikel tenteng

rumah sakit

3. Dokumentasi

Suatu dokumen yang berisikan tentangmateri dalam bentuk

tertulis, danyang dimaksud dengan dokumen inimerupakan cara untuk

menyediakan dokumen dokumen dengan cara mengalir atau bukti yang

akurat dari sebuah pencatatan dari sumber informasi. 45

4. Buku

Buku adalah suatukumpulan tulisan yang dijilid menjadi satu

44

Donald E. Polkinghorne.” Language and Meaning: Data Collection In Qualitative

Research”. Journal Of Counseling Psychology, Vol. 52, No. 2 (Tahun 2005), h. 143 45

Samiaji Saroso, Penelitian Kualitatif : Dasar Dasar, (Jakarta: PT.Indeks, 2010). H 61.

Page 62: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

48

5. Jurnal

Jurnal adalah sebuah tulisan khusus dan terbitan berkala yang

berbentuk pamplhet dan diterbitkan oleh suatu lembaga.46

D. Teknik Analisis Data

Untuk mendapatkan data penelitian yang maka dapat diperlukan

dengan beberapa tahapan untuk menganalisisnya, yaitu

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan pengelompokkan data-data yang diperoleh

dilapangan.Penulis mengumpulkan dan mengelompokkan data-data yang

diperoleh dari pengamatan langsung, wawancara, dan mengkaji bahan-

bahan pustaka.

Oleh sebab itu, analisis data menggunakan dengan cara proses

reduksi data, sebagaimana merupakan rangkumandan telah fokus

ditentukan tujuan menyederhanakan data dan memastikan data yang

telahdireduksi.47

2. Penyajian Data

Datayang telah dikelompokkan, disajikan dan dijabarkan ke dalam

bentuk naratif dan persentase.Dan merupakan teknik analisis data

kualitatif. Maka adanya penyajian data untuk memudahkan dan terlihat

dengan permah terjadi dan benar-benar terjadi.Dalam penyajian dapat

mencakup juga dari jenis grafik, bagan dsb. Penulis meneliti dengan cara

46

Mulyadi Guntur, Menerbitkan Jurnal Ilmiah Bernutu, (Malang: UM Press, 2011), h.2. 47

Deddy Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2006)

Page 63: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

49

melakukan bentuk teks naratif yang dilakukan dengan wawancara dan

observasi lapangan di RSU Universitas Muhammadiyah Cirebon.48

3. Penarikan Kesimpulan

Setelah data disajikan dalam bentuk naratif, penulis menarik

kesimpulan dari kumpulan data tadi untuk menjawab rumusan masalah

yang dikemukakan di awal.

E. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Analisa dilaksanakan di tempat Rekam Medis, bagian sekertariatan

dan ruang HRD yang beralamat di Jalan KH. Wahid Hasyim No. 08 Desa

Mertapadawetan Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon 45181.

Penulismengambiltemapenelitianmengenai :

48

Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007). H.59.

Page 64: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

50

Tabel 3.1

Sistem Manajemen Arsip Dinamis Pasien Di Rumah Sakit Umum

Universitas Muhammadiyah Cirebon

Jadwal Persiapan dan Aktivitas Peneliti

No Kegiatan Minggu Ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1. Penyusunan

proposal

2.

Mulai memasuki

lapangan

(Observasi)

3.

Penyusunan

Instrumen

Penelitian

4.

Proses

pengumpulan data

di lapangan

5. Analisi data

6. Pembuatan hasil

laporan penelitian

7. Ujian Akhir

8. Penyempurnaan

skripsi

9. Penggadaan

Skripsi

Page 65: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Objek Penelitian

1. Sejarah Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon

Rumah sakit mempuyyai fungsi utama untuk menyediakan dan

menyelenggarakan upaya kesehatan bersifat penyembuhan dan

pemulihan pasien. Rumah sakit juga memberikan pelayanan langsung

untuk pemeriksaan, pengobatan, perawatan, tindakan medis, diagnostik

dan penunjang medis. Dengan keberadaan Rumah Sakit yang ada di

Kabupaten Cirebon khususnya di Wilayah Timur Kabupaten Cirebon

masih belum memadai karena dari sekian Rumah Sakit yang ada di rasa

masih belum optimal.

Rumah Sakit Tiar Medika beralamat di Jalan KH.Wahid Hasyim

No. 08 Desa Mertapada wetan Kecamatan Astanajapura Kabupaten

Cirebon 45181.Rumah Sakit ini didirikan oleh HM. Anwar Asmali untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggal di Cirebon bagianTimur

yang merasa kesulitan jika akan kerumah sakit karena jarak yang jauh.

Pendiri juga berharap Rumah Sakit Tiar Medika akan menjadi penanda

bakti juangnya kepada negeri dan dapat menjadi wahana pendidikan.

Pembangunan rumah sakit ini dimulai sejak tanggal 4 Juli 2010 dan

akhirnya diresmikan padat anggal 31 Januari 2013 oleh Waki Bupati

Cirebon bapak H. Ason Sukasa.

Sejaktanggal 22 April 2014 Rumah Sakit Tiar Medika telah

diakuisisi oleh Universitas Muhammadiyah Cirebon, dan niat baik

Page 66: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

52

pendiri akan dikembangkan lagi serta berharap dapat memberikan

manfaat yang lebih untuk masyarakat atas keberadaan Rumah Sakit ini.

2. Visi, Misi Serta Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Umum Universitas

Muhammadiyah Cirebon.

c. Visi :

Menjadi rumah sakit unggulan yang Islami, dikelola secara

professional dan mandiri.

d. Misi :

1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat

dengan biaya kompetitif dan memuaskan konsumen.

2) Menyelenggarakan diferensiasi pelayanan kesehatan yang unik

sesuai dengan kebutuhan konsumen berupa diferensiasi produk,

kenyamanan, SDM dan Citra.

3) Menyelenggarakan sistem manajemen yang efektif, efisien dan

valid sehingga tercapai sukses institusi bersamaan dengan sukses

pribadi.

4) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan SDM yang

berkemampuan menanamkan kepercayaan kepada masyarakat

dengan penuh keramahan, kompeten, kredibilitas yang menjamin

rasa keamanan pada pasien.

3. Tugas dan fungsi Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah

Cirebon

a. melaksanakan pelayanan medis dan penunjang medis

Page 67: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

53

b. melaksanakan pelayanan medis tambahan dan penunjang medis

tambahan

c. melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman

d. melaksanakan pelayanan medis khusus

e. melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan

f. melaksanakan pelayanan kedokteran gigi

g. melaksanakan pelayanan kedokteran sosial

h. melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan

i. melaksanakan pelayanan rawat jalan/darurat

j. melaksanakan pelayanan rawat inap

k. melaksanakan pelayanan administratif

l. melaksanakan pelayanan pendidikan para medis

m. membantu pendidikan tenaga medis umum

n. membantu pendidikan tenaga medis spesialis

o. membantu penelitian dan pengembangan kesehatan

p. membantu penyelidikan epidemiologi

q. memaksimalkan laba rumah sakit dengan jalan memaksimalkan

tingkat pertumbuhan penguasaan pasar, berorientasi pada kepuasan

pelanggan dan berperan sebagai pusat pengembangan iptek

Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon

memiliki pegawai diantaranya Dokter Spesialis, Dokter Umum, Dokter

Gigi dan Tenaga Keperawatan dan Non Medis.Rumah Sakit Umum

Universitas Muhammadiyah Cirebon terletak di daerah Cirebon bagian

Page 68: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

54

timur, tepatnya di perbatasan antara propinsi Jawa Barat dan Jawa

Tengah di mana di sekitarnya merupakan kawasan pertanian dan nelayan.

Gambar 4.1

Denah Lokasi Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah

Cirebon.

4. Sumber Daya Manusia/Ketenagaan

Dilihat dari manajemen arsip dinamis, arsip dinamis adalah arsip

yang masih digunakan secara langsung untuk perencanaan, dan disimpan

dengan jangka waktu yang lama harus dikelola oleh pencipta, penerima

dan pemakainya agar bermanfaat yang bertujuan untuk terrkontrol

dengan cara sistematis sejak arsip dinamis diciptakan atau dibuat,

diterima, kemudian diolah, disebarkan, disusun, disimpan dan temu balik

hingga kepemusnahan permanen untuk penyimpanannya.

Dari sistem pemberkasan arsip dinamis dimulai dengan

menentukan struktur organisasi dari instansi/lembaga yang bersangkutan

dan mempunyai nilai pemberkasan yang berbeda dan dapat dilakukan

menurut abjad yang mencakup abjad nama, subjek dan geografi, dengan

Page 69: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

55

menyusul numerik alfanumerik (campuran antara angka dan huruf) yang

mempunyai keunggulan dan kelemahan setiap unit yang berbeda.

a. Tenaga Medis (Dokter)

Tabel 4.1

Tenaga Medis RSU Universitas Muhammadiyah Cirebon

Nama Dokter No SIP/SIPA Jabatan

dr. Iskandar Sarumpaet,

Sp.B

449/SiP.DSp-

374/SDK/DINKES/XI/2017

Dokter Spesialis

Bedah

dr. K. Sumbayak, Sp.OG 449/SIP.DSp-

270/SDK/DINKES/VIII/2017

Dokter Spesialis

Kandungan dan

Kebidanan dr, Deni Wirhana S,

Sp.OG

PROSES

149/IDIKabCrb/Vlll/2017

Dokter Spesialis

Kandungan dan

Kebidanan

dr. M. Haris, Sp.OG 449/SIP.DSp-

539/YF/DINKES/XII/2016

Dokter Spesialis

Kandungan dan

Kebidanan

dr. Ineu Nopita, Sp,A 449/SIP.DSP-

251/YF/DINKES/1X/2016

Dokter Spesialis

Anak

dr. Irene Gunawan,

Sp.PD

449/SIP.DSp-

1085/SDK/D(NKES/ll/2018

Dokter Spesialis

Penyakit Dalam

dr. Een Suhenda, Sp.

KFR

449/SIP.DSp-

537/YF/DINKES/XII/2016

Dokter Spesialis

Rehabilittei Medika

dr. Aris Sunaryo, Sp. An.

Mkes

449/SIP.DSP-

480/YF/DINKES/XII/2016

Dokter Spesialis

Anastesi

dr. Hendry Gunawan

Sp.S

449/SIP.DSp-

158/SDK/D!NKES/IV/2017

Dokter Spesialis

Penyakit Syaraf

dr. Bogi Prabowo

Rahmarjanto, Sp.OG.

449/SIP.DSP-

082/SDK/DINKES/II/2018

Dokter Spesialis

Obstetri dan

Ginekologi dr. Dwi Hadi Santoso,

Sp. Rad

449/SIP.DSp-

378/SDK/DINKES/XI/2017

Dokter

SpesialisRadiologi

dr. Irma Febriana Sp.PD 449/SIP.DSp-

371/SDK/DlNKES/XI/2017

Dokter Spesialis

Penyakit Dalam

dr Hermansyah Suwarno,

Sp. K. J

449/SIP.DSp-

218/SDK/DINKES/VIII/2018

Dokter Spsialis

Kedokteran jiwa

Page 70: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

56

Nama Dokter No SIP/SIPA Jabatan

dr. ismi Cahyadi, Sp.

THT, KL

Dokter Spesialis

THT

dr. As'ad Suyudi 449/SIP.DU-

191/YF/D1NKES/VII/2016 Direktur

dr.Amsori 449/SIP.DG-

333/SDK/DINKES/IX/2017 Diokter Gigi

drg. Eka Ayuningtyas 449/SIP.DG-

061/SDK/DINKES/II/2017 Diokter Gigi

dr. Ito Masitoh 449/SIP.DU-

143/YF/D1NKES/VI/2016 Dokter Umum

dr. Siti Komariyah 449/SIP.DU-

141/YF/DINKES/VI/2016 Dokter Umum

dr Hakiki Akbari 449/SIP.DU-

144/SDK/DINKES/IV/2017 Dokter Umum

dr Pradith Teguh

Wijanarko

449/SIP.DU-

166/SDK/DINKES/V/2017 Dokter Umum

dr Dwi Agustina 449/SIP.DU-

16B/SDK/DINKES/V/2018 Dokter Umum

dr Atep Lutpia Pahlepi 449/SIP.DU-

176/SDK/D1NKES/V1/2018 Dokter Umum

dr. Denok Pujiasih Dokter Umum

Dr. Dyan FaKhry Dokter Umum

Anugrah Alvin Muslim,

Apt

449/SIPA - 067/S DK/DIN

KES/VH1/2015

Apoteker

Tri Ahmad Sukmawijaya,

S.Farm.,Apt

449/SIPA -

066/SDK/DINKES/Vll

1/2015

Apoteker

legina Ratna Ayu, Apt 19940116/STRA-

UMP/2016/246015 Apoteker

Rakhmah Yulianti, Apt 19820724/STRA-

UMP/2012/229838 Apoteker

Page 71: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

57

b. Struktur Organisasi RSU Universitas Muhammadiyah Cirebon Th.

2019-07-19

Gambar 4.2

Struktur Organisasi RSUUniversitas Muhammadiyah Cirebon Th.2019-07-17

c. Jumlah karyawan per Bulan September tahun 2018 tahun 2018

adalah, yaitu :

a. Dokter Spesialis

b. Dokter Umum

c. Dokter Gigi

d. Tenaga Perawat

e. Tenaga Bidan

f. Apoteker

g. Radiografer

h. Analis Klinik

i. Nutrionist

j. Bagian Administrasi

k. Asisten Apoteker

l. Bagian Umum

13 orang

7 orang

2 orang

68 orang

21 orang

4 orang

2 orang

5 orang

0 orang

26 orang

9 orang

11 orang

Page 72: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

58

B. Faktor-Faktor Pendukung

1. Dengan ditetapkannya Program BPJS mulai tanggal 1 Januari 2014 maka

terbuka peluang bagi RSU Universitas Muhammadiyah Cirebon untuk

dapat melayani peserta BPJS yang meliputi peserta PT. Askes (Persero),

pengalihan peserta Jamkesmas/PBI, JKT PT Jamsostek.

2. Sistem BPJS ini mnggunakan sistem rujukan berjenjang, hal ini sangat

membantu BOR Rumah Sakit Umum UMC karena pasien dari dokter

praktek maupun Puskesmas harus dirujuk ke Rumah Sakit dengan

Tipe/Kelas C dengan demikian Rumah Sakit kelas C akan menjadi rujukan

pertama sebelum dirujuk ke Rs yang lebih tinggi kelasnya. Rumah Sakit

Umum UMC satu-satunya rumah sakit kelas C yang berada di wilayah

Cirebon Timur dengan luasan daerah 18(delapan belas) Kecematan.

3. Dokter-dokter yang praktek di Rumah Sakit Umum UMC baik Spesialis

maupun Umum memiliki tempat praktek dokter yang tersebar di

Kabupaten Cirebon sehingga dapat menjadi supporting pasien dari tempat

praktek mereka ke Rumah Sakit Umum UMC.

4. Keberadaan Rumah Sakit Umum UMC dengan Fasilitas yang relative

lebih baik dari Rumah sakit yang lain dapat menjadikan daya tarik

tersendiri bagi pasien di Kabupaten Cirebon.

5. Letak rumah Sakit Umum UMC sangat strategis dan mudah dijangkau

oleh masyarakat baik menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan

pribadi.

6. Jarak rumah sakit Umum UMC ke Pondok Buntet Pesantren kurang lebih

1 Km merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sarana pesantren di

Page 73: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

59

bidang kesehatan. Jumlah santri di Pondok Buntet Pesntren kurang lebin

9.700 orang pangsa pasar tersendiri.

Penulis akan menjabarkan hasil penelitian mengenai kegiatan

RecordManagement Dalam Menghadapi Ancaman Terhadap Arsip Dinamis

Pasien (Studi Kasus Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah

Cirebon )

Penulis menetapkan tiga informan dalam melaksanakan peneliti sesuai

dengan bidang masing-masing yaitu dari Koordinator Rekam Medis, satu

orang staf pada bagian Sekretaris dan satu orang staf pada bagian staf SDM

(Sumber Daya Manusia dan Pelatihan. Dan penulis melaksanakan observasi

pada tanggal 28Maret 2019 dan melakukan wawancara pada tanggal 05 April

2019 di RekamMedis Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah

Cirebon. Adapun hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut :

a. Sumber Daya Manusia/Ketenagaan di RSU Universitas Muhammadiyah

Cirebon

Sumber daya manusia yang diukur dari latar belakang pendidikan,

pengalaman kerja dan kemampuan yang dimiliki menjadikan kegiatan

pengelolaan arsip Rumah sakit menjadi lebih teratur dengan baik. Penulis

telah melakukan wawancara tentang Sumber Daya manusia di Unit Arsip

rumah sakit Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon“Sudah baik

bahkan ada pelatihan untuk karyawan pelatihannya seperti alat pemadam

kebakaran (Hybrid) yang dilaksanakan setiap sebulan sekali dan selalu

mengevaluasi ketika ada karyawan yang keluar masuk. Untuk pendidikan

Page 74: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

60

kami minimal dari D3”. Dan untuk SDM Tenaga Medis (Dokter) jumlah

karyawan per Bulan September tahun 2018 tahun 2018 adalah, yaitu :

Tabel 4.2

Jumlah Karyawan Per Bulan September Tahun 2018

a. Dokter Spesialis

b. Dokter Umum

c. Dokter Gigi

d. Tenaga Perawat

e. Tenaga Bidan

f. Apoteker

g. Radiografer

h. Analis Klinik

i. Nutrionist

j. Bagian Administrasi

k. Asisten Apoteker

l. Bagian umum

13 orang

7 orang

2 orang

68 orang

21 orang

4 orang

2 orang

5 orang

0 orang

26 orang

9 orang

11 orang

C. Hasil Penelitan Dan Pembahasan

Penulis akan memaparkan hasil penelitian yang diperoleh melalui hasil

observasi, wawancara dilapangan dalam penyimpanan arsip dan kendala arsip

di Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon. Untuk itu

penulis akan tarik kesimpulannya. Berikut hasil penelitan:

1. Hasil Penelitian

a. Sistem Penyimpanan Arsip

Sistem Penyimpanan arsip merupakan rangkaian tata cara dan

langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam menyimpan warkat-

warkat, sehingga bilamana diperlukan lagi warkat-warkat itu dapat

Page 75: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

61

ditemukan kembali secara cepat. Dan agar arsip dapat di simpan dan

ditemukan kembali secara cepat dan tepat dan terlaksananya

penyusutan arsip dengan efesien makan menjadikannya record

tersebut mudah dicari dan mudah dicari apabila dibutuhkan untuk

referensi.

Agar setiap bahan-bahan arsip itu terjaga, maka setiap historis

dari perusahaan maupun individu dapat ditempatkan sesuai tempat

yang tertentu, baik dalam kelompok, subyek, daerah maupun

bersamaan dan memudahkan arsip, jika sewaktu-waktu arsip

dibutuhkan.

Peralatan penyimpanan arsip :

1) Map Arsip/Folder yaitu lipatan yang terbuat dari kertas tebal

atau plastik yang digunakan untuk menyimpanan arsip/surat-

surat dan untuk map arsip dibagi menjadi beberapa bagian yakni

Stopmap folio (map berdaun), Snelhecter (map berpenjepit),

map Brief Ordner (map besar berpenjepit), Portapel (map

bertali), Hanging Folder (map gantung)

2) Sekat Petunjuk/Guide yaitu lembaran kertas tebak atau karton

yang digunakan sebagai penunjuk dan atau sekat/pemisah dalam

penyimpanan arsip.

3) Lemari arsip atau Filling Cabinet merupakan sebuah lemari besi

khusus yang digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen

penting sebuah organisasi atau sebuah perusahaan. Agar

terhindar dari pencurian, kebakaran, kebanjiran, serangga dll.

Page 76: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

62

4) Rak arsip merupakan lemari tanpa pintu, yang digunakan untuk

tempat menyimpan arsip yang disusun secara

lateral(menyamping).

5) Kotak/almari kartu/ card cabinet adalah merupakan tempat

penyimpanan kartu kendali, kartu indeks dll.

6) Tickler file adalah kotak yang terbuat dari kayu atau besi baja

untuk menyimpan arsip membentuk kartu atau lembaran yang

berukuran keci, seperti lembar pinjam arsip, atau kartu kartu

lainnya.

7) Kotak arsip/file box adalah alat untuk menyimpan arsip yang

terlebih dahulu dimasukkan kendala folder/map arsip.

8) Rak sortir adalah alat yang digunakan untuk memisah-

mudahkan surat yang diterima, diproses, dikirimkan atau untuk

menggolongkan arsip sebelum disimpan.

Pada hasil penelitian ini dapat digambarkan dengan

limamacam sistem penyimpanan arsip yakni :49

1) Peyimpanan dengan memeriksa yakni setiap arsip akan

disimpan terlebih dahulu dan diperiksa oleh pegawai

administrasi dan untuk memastikan bahwa arsip tersebut sudah

di proses atau sudah di simpan dengan baik.

2) Penyimpanan secara mengindeks yakni dengan penentuan kata

atau pokok masalah arsip yang akan di simpan.

49

Suparjati dkk, Tata Usaha Dan Kearsipan, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1999), h. 13

Page 77: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

63

3) Penyimpanan dengan memberi tanda adalah kegiatan tugas

pegawai administrasi dengan memberi kode dalam penyimpanan

arsip. Yang dimaksud tanda kode adalah kode yang diberikan

kepada ordner dengan tanda surat masuk dan keluar dan tahun.

4) Penyimpanan secara menyortir adalah ada beberapa arsip yang

tidak disortir dan langsung dimasukkan ke dalan ordner yang

diberi tanda surat masuk dan keluar.

5) Menyimpan. Setelah adanya penyortiran selanjutnya yaitu

melakukan penyimpanan arsip yang disimpan dengan sistem

tanggal.

Hal ini berdasarakan pernyataan informan dari beberapa

pendapat mengenai penyimpanan arsip. Seperti pendapat yang

disampaikan oleh FTR, salah satu informan dari staf Rumah sakit

bahwa :

Penyimpanan arsip di rumah sakit sudah cukup bagus dan

tertata rapi, dan penyimpanannya pun sama seperti tata

cara penyimpanan dengan cara Horizontal Filling, Vertikal

Filling dan Later Viling.

Pernyataan diatas menunjukan bahwa informan sudah

mampu menemukan arsip dinamis pasien dengan cepat, tepat aman

dan mudah. Kemudian penulis menyimpulkan bahwa informan

dilapangan sudah baik dari kompetensi untuk penyimpanan arsip.50

b. Penciptaan arsip

Ada beberapa proses dari ketentuan penciptaan arsip yang

harus di perhatikan yaitu :

50

Fitria, 28 Mei, 2019.

Page 78: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

64

1) Penciptaan arsip harus dilakukan dengan baik dan benar untuk

menjamin rekaman kegiatan dan peristiwa sebagaimana adanya

sehingga menghasilkan arsip yang autentik , utuh, dan

terpercaya.

2) Penciptaan arsip dan/atau lembaga kearsipan dalam berbagai

bentuk dengan melakukan alih media dengan meliputi media

elektronik atau media lainnya.

3) Penciptaan arsip dilaksanakan berdasarkan analisis fugsi dan

tugas organisasi.

4) Penciptaan arsip harus memenuhi komponen struktur, isi, dan

konteks arsip.

Hasil penelitian penciptaaan arsip di bagian Arsip Rumah Sakit

meliputi: surat yang masuk diterima oleh bagian rekam medis/bagian

sekertariat rumah sakit kemudian disortir berdasarkan surat penting

biasa atau rahasia. Dari Surat yang bersifat penting pertama yang

harus dilakukan yaitu dengan cara dicatat pada kartu kendali dengan

kebijakan perubahan pimpinan. Maka surat biasa akan diberikan

lembar pengantar. Mengirimkan surat sesuai denganyang

bersangkutan, kartu kendali akan diberi kolom untuk tanda tangan.

c. Faktor-Faktor Penghambat

Faktor-faktor penghambat merupakan hal yang membuat tidak

berjalannya suatu sistem manajemen / kendala yang terjadi pada

sistem manajemen arsip dinamis aktif atau inaktif yang selama ini di

hadapi oleh arsiparis dan staf di bagian KASUB. Bagian umum dan

Page 79: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

65

kepegawaian di Rumah Sakit Umum Univeritas Muhammadiyah

Cirebon, dan hasil penelitian dengan menggunakan metode observasi

dan wawancara langsung, maka terdapat beberapa faktor

menghambat, menurut Bapak Mohammad Sholeh, SE selaku staf

SDM dan Pelatihan yang di wawancarai pada tanggal 28 Mei 2019

sekitar pukul 13.20 , dimana beliau menyatakan bahwa :

faktor penghambat yang ada di arsip Rumah Sakit Umum

Universitas Muhammadiyah Cirebon hanya terletak dari

sumber daya manusia, sarana prasarana yang belum begitu

memadai dan untuk pengelolaan sudah bagus dan sesuai

pedoman yang ada.51

Dari hasil observasi dan wawancara dapat diketahui bahwa

faktor-faktor penghambat yaitu,dari skill sumber daya manusia

sarana dan prasarana perlu penambahan peralatan serta dari sistem

manajemennya perlu di perbaharui lagi.

2. Pembahasan

a. Penciptaan Arsip

Penciptaan arsip ini adalah tahap awal dari arsip yang

bentuknya formulir. Dan sebuah tahap awal sebuah dokumen yang

dikelola oleh organisasi Hal ini berdasarakan pernyataan informan

dari beberapa pendapat mengenai penciptaan arsip. Seperti

pendapat yang disampaikan oleh Gina, salah satu informan dari

staf rekam medis Rumah sakit bahwa :52

Awalnya dari ktp, setelah itu dari data sosial jika data

sosialnya sudah lengkap di formulir klinik, maka datanya akan

dimasukkan ke database yang ada dikomputer. Setelah sudah di

51

Mohammad Sholeh, 28 Mei, 2019 52

Gina, 28 Mei, 2019

Page 80: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

66

input akan muncul nomor rekam medis dan sudah

secaraotomatis

b. Sistem penyimpanan arsip

1) Sistem Abjad

Sistem abjad adalah suatu sistem untuk menyusun daftar nama-

nama orang menurut abjad baik dari surat maupun dari instansi. Dalam

menyusun subjek harus dalam urutan A sampai Z. Dan dapat

menyusun dalam kata-kata yang di bagi menjadi 4 golongan yaitu :

nama perorangan, nama perusahaan, nama instansi pemerintah, dan

nama organisasi sosial atau perhimpunan-perhimpunan. Oleh karena

itu, agar dapat menyusun nama-nama dapat diperlukan sekali dari

peraturan-peraturan filling yang merupakan standar peraturan

organisasi. Dan semua dalam organiasi harus mengikuti prosedur yang

telah ditentukan.

2) Sistem Subjek

Agar dapat melaksanakan pada sistem subjek, oleh sebab itu

harus menentukan keahlian dalam arsip terlebih dahulu

sehinggadapat menentukan masalah yang dipermasalahkan dan

dikelompokkn dalam satu subjek “Kepegawaian”. Dari pokok

masalah (subjek) misalnya : Lamaran, cuti dsb.

3) Sistem Geografis

Dalam sistem geografis ini juru arsip dapat mempergunakan nama

daerah wilayah untuk pokok permasalahan yang dapat dikembangkan

menjadi maslah-masalah adalah seperti kota-kota yang berada dalam

Page 81: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

67

wilayah itu dan selanjutnya bisa dikembangkan dengan nama dari

pelanggan yang ada di setiap kota. Misalnya :

Cirebon Kediri Jakarta

Abdul Khodijah Ghani

Sarmid Ari Izzah

3) Sistem Nomor

Sistem nomor ini sitem filling tidak langsung. Karena sebelumnya

menentukan dengan omor-nomor, maka juru arsip harus membuat

daftar kelompok pokok permasalahan seperti pada sistem subjek dan

kemudian menggunakan nomor. Misalnya :

Kepegawaian 16

Lamaran 16,1

Cuti 16,2

1) Sistem Kronologi

Sistem kronologi ini adalah untuk filling bahan-bahan yang

disusun menurut urutan tanggal datangnya surat atau bahan-bahan.

Dari kesimpulan lima sistem diatas adalah bahwa petugas

kearsipan harus memperhatikan lebih lagi dari sistem kearsipan di

setiap Intansi. Dan sistem kearsipan harusnya sesuai dengan ciri-ciri

seperti diatas. Maka jika sistem kearsipan sesuai dengan ciri-ciri

tersebut pasti akan berjalan dengan lancar sistem kearsipannya.

c. Faktor-faktor penghambat pada sistem Manajemen Arsip

Dinamis Pasien di Rumah Sakit Umum Universitas

Muhammadiyah Cirebon.

Page 82: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

68

Faktor-faktor penghambat merupakan sesuatu yang wajar

dialami pada suatu kegiatan. Faktor-faktor penghambat pada sistem

manajemen arsip dinamis aktif maupun inaktif selama ini hadapi oleh

arsiparis dan staf di bagian KASUB rekam medis. Dari hasil

penelitian dengan menggunakanmetode waancara dan observasi

langsung penulis akan mengemukakan dalam beberapa faktor

penghambat, menurut Bapak Mohammad Sholeh, SE selaku staf

SDM dan Pelatihan yang di wawancarai pada tanggal 28 Mei 2019

sekitar pukul 13.20 menyatakan bahwa:

faktor penghambat yang ada pada arsip Rumah Sakit Umum

Universitas Muhammadiyah Cirebon terletak pada sumber

daya manusia, sarana dan prasarana yang belum memadai.

Dari hasil wawancara dan observasi penulis dapat mengetahui

bahwa faktor penghambatnya dari sumber daya manusia dan

keterbatasan tenaga, sarana dan prasarana perlu adanya pembaruan

sistem.

d. Sumber Daya Manusia/keterbatasan tenaga

Secara umum sumber daya manusia merupakan salah satu

faktor yang sangat penting sehingga harus dikelola dengan

baikkarena adanya salah satu faktor dengan perencanaan dan

tujuan yang baik. Atau ada dan tidak adanya keberhasilan

organisasi dalam pencapaiannya maka tidak tergantung pada

petugas arsip yangdi bebankan pada mereka. Dan jika akan

melaksanakan sistem kearsipan suatu organisasi, maka harus butuh

sumber daya manusia yang memiliki keahlian khusus dalam

kersipan.

Page 83: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

69

Berikut ini adalah hasil dari wawancara yang dilakukan oleh

penulis dengan salah satu pegawai yang memahami tentang

kearsipan Bapak Mohammad Sholeh, SE selaku staf SDM dan

Pelatihan yang di wawancarai pada tanggal 28 Mei 2019 sekitar

pukul 13.20 menyatakan bahwa:

Faktor penghambat untuk sumber daya manusia di Rumah

Sakit Umum Univeritas Muhammadiyah Cirebon tidak

adanya keseimbangan antara pendidikan dan skill mereka

masing-masing yang sering di tempatkan ke tempat yang

lain.

Berdasarkan hasil wawancara dilokasi penelitian, ,maka

penulis mengetahui dan memahami bahwa pendidikan dan skill

mereka tidak seimbang dimana jumlah orang yang benar benar dari

lulusan rekam medis satu selebihnya berbeda namun mereka sudah

menguasai tentang kearsipan. Maka dari keseluruhan suatu

organisasi dalam pengadaan harus di tunjang dengan arsiparis yang

profesional dan di tempatkan di unit secara merata. Sehingga arsip

dinamis dapat dikelola dengan lebih baik lagi.

e. Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana merupakan segala sesuatu penunjang

utama terselenggaranya suatu proses di setiap unit dalam

pengelolaan arsip dinamis. jika tidakadanya peralatan yang di

tunjang, akan menyulitkan organisasi saat melakukan pengelolaan

arsip sesuai prosdur yang telah ditentukan.

Hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan salah satu

pegawai Gina Nurfadila, A.Md RMIK (Gina) selaku Koordinator

Page 84: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

70

rekam medis Pelatihan yang di wawancarai pada tanggal 28 Mei

2019 menyatakan bahwa:

“untuk sarana dan prasarana pengelolaan dan penyimpanan

arsip masih kurang, karena kurangnya alokasi anggaran dan

fasilitas untuk penyimpanan arsip.

Page 85: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berikut yang dapat penulis simpulkan dari penelitian yang telah

diuraikan :

1. Penyimpanan arsip sudah cukup bagus namun dari sistem kearsipan di

Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon menggunakan

standar : Kondisi Lingkungandan pengamanan.

2. Adapula manajemen arsip dinamisnya itu penciptaan arsip (pengurusan

surat masuk dan keluar) penyusutan, pemindahan arsip, pemusnahan

arsip dan penciptaan.

3. Faktor-faktor penghambat pada sistem manajemen arsip dinamis di

Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon yakni: sarana,

prasarana, serta kurangnya skill untuk sumber daya manusia.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas penulis menanggapi berbagai saran

sebagai berikut :

1. Perlu adanya pembaharuan untuk manual ke komputerisasi guna untuk

memudahkan arsiparis dalam penemuan kembali arsip baik dari kegiatan

manajemen atau kebutuhan kantor.

2. Perlu ditingkatkan lagi untuk penciptaan arsipnya guna untuk diproses,

disimpan sampai arsip dimusnahkan dalam pemeliharaan atau perawatan

arsip.

Page 86: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

72

3. Agar adanya pelatihan lebih lagi untuk skill sumber daya manusia,

ketersediaan sarana dan prasarana karena penambahan jumlah fasilitas

perlu dalam pengelolaan arsip dinamis.

Page 87: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

73

DAFTAR PUSTAKA

Amsyah, Zulkifli. Manajemen Kearsipan,Jakarta: Gramedia. 2003.

Anggrawati, Dewi. Sistem Kearsipan,Bandung: Armico, 2004.

Arifin, Zaenal. Dasar Dasar Penulisan Karya Ilmiah, Jakarta: Gresindo, 2008.

Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi daerah Khusus Ibukota Jakarta,

Pedoman Pengelolaan Dan Penataan Arsip, Jakarta: BPAD Provinsi

Ibukota Jakarta, 2011.

Barthos, Basir. Manajemen Kearsipan,Jakarta : PT Bumi Aksara, 2007.

Basuki, Sulistyo.Pengantar Kearsipan,Jakarta: Universitas, 1996.

Departemen Kesehatan R I. Buku Pedoman dan Prosdur Penyelenggaraan Rekam

Medis Rumah Sakit Indonesia Jakarta: DEPKES, 2006.

Departemen Kesehatan RI, Standar Profesi Rekam Medis Dan Informasi

Kesehatan, (Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2009), h. 10

dkk, Satori. Metodologi Penelitian Kualitatif,Bandung: alfabeta, 2009.

dkk, Suparjati. Tata Usaha dan Kearsipan seri Administrasi

Perkantoran,Yogyakarta : Kanisius, 2004.

dkk, Suparjati. Tata Usaha Dan Kearsipan, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1999.

Donald E. Polkinghorne.” Language and Meaning: Data Collection In Qualitative

Research”. Journal Of Counseling Psychology, Vol. 52, No. 2 Tahun

2005.

Guntur, Mulyadi. Menerbitkan Jurnal Ilmiah Bernutu, Malang: UM Press, 2011.

Harjoyo “Sistem Pengarsipan Dalam Penerimaan Barang Pada Divisi Meat

Hypermart Lippo Karawaci Tangerang”. Jurnal Ilmiah Ilmu

Sekretari/Adminitrasi Perkantoran, Vol. 6 no. 1 (Januari 2019), h. 13,

http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/Sekretaris/article/download/2467

/1948 Diakses tanggal 6 Mei 2020

Haryadi, Hendi.Administrasi Perkantoran Untuk Manajer Dan Staf,Jakarta:

Visimedia, 2009.

Herdiansyah, Haris. MetodologiPenelitian Kualitatif Untuk Ilmu Ilmu sosial,

Jakarta :SalembaHumanika, 2013.

Page 88: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

74

Hs, Lasa. Kamus Kepustakaan Indonesia, (Yogyakarta : Pustaka book, 2002.

Kennedy, Jay and Cherryl Schauder, Record Management, Logman : Australia,

2000.

M. Taufik Harahap, Prosedur Rekam Medis, Artikel Diakses Pada Tanggal 5 Mei

2020 Dari www.rekamkesehatan.com

Martono, Boedi. Arsip Korespodensi, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1997.

Mukarom, Muhibudin. Manajemen Pelayanan Publik,Jakarta: Pustaka Setia,

2015.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006.

Mulyono, Sularso. Dasar-Dasar Kearsipan,Yogyakarta : LIBERTY, 1985.

Mutiawatul Wardah. “ Pengelolaan Arsip Dinamis”. Jurnal Ar-Raniry, Vol. 8, No.

1 (Juni 2016), h. 60, http://jurnal.ar-

raniry.ac.id/index.php/libria/article/viewFile/1223/917 Diakses tanggal 6

Mei 2020

Nuraida, Ida. Manajemen Administrasi Perkantoran, Yogyakarta: Kanisius, 2008.

-----------------. Manajemen Administrasi Perkantoran,Yogyakarta: Kanisius,

2012.

Pamungkas,Tiara Wahyu. dkk. “Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Berkas

Rekam Medis Di Rumah Sakit PKU Muhammad,iyah Yogyakarta”. Jurnal

Kesehatam Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Vol. 4, No. 1

(September 2010).

Peratran Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 Tentang Rekam

Medis, Bab Pasal 1

Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2005

Tentang Pedoman Perlindungan, Pengamanan Dan penyelamatan

Dokumen Atau Arsip Vital Negara.

Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2005

Tentang Pedoman Perlindungan, Pengamanan Dan penyelamatan

Dokumen Atau Arsip Vital Negara

Prastowo,Andi. MemahamiMetodePenelitian : Suatu Tinjauan Teoritis Dan

Praktis, Jogjakarta : Ar Ruz media, 2011.

Rusli, Arsil.dkk. Manual Rekam Medis, Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia,

2006.

Page 89: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

75

Saroso, Samiaji. Penelitian Kualitatif : Dasar Dasar, Jakarta: PT.Indeks, 2010.

Sjamsuhidajat dkk, Manual Rekam Medis, Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia,

2006.

Sugiarto, Agus dan Teguh Wahyono, Manajemen Kearsipan Modern: dari

konvensional ke basis komputer Yogyakarta: Gava media, 2015.

Sulistyo-Basuki, Pengantar Kearsipan, Tangerang: Universitas Terbuka, 1996.

Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Graffindo, 2008.

Wursanto, Ig. Kearsipan (Jilid 1), Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1991.

Wursanto, Kearsipan 2, Yogyakarta : Kanisius, 2007.

Yatimah, Durotul. Kesekretarisan Modern dan Administrasi perkantoran,

Bandung : Pustaka Setia, 2009.

Zulkifly, Amsyah. Manajemen Kearsipan, Jakarta : Gramedia, 1989.

Page 90: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

76

LAMPIRAN

Page 91: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

77

Page 92: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

78

Page 93: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

79

Lampiran 2

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan:Fitria Ratnasari, A.Md

Jabatan : Sekretaris Direktur

Waktu wawancara: 28 Mei 2019

Hasil wawancara :

1. Azas apa yang digunakan dalam pengorganisasian arsip di

rumah sakit Umum universitas Muhammadiyah Cirebon

?“Azas penyimpanan arsip yang digunakaan di rumah Sakit

Umum Universita Muhammadiyah Cirebon menggunakan azas

kombinasi, pakai peraturan rekam medis yang permenkes 269 thn

2008 ada 3. sentralisasi dan desantrilisasi untuk arsip di Rumah

Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon sudah pakai

desantrilisasi dan penyimpanan di gabungkan dengan arsip rawat

jalan dan rawat inap dan penyimpanannya dengan penomoran call

number dari nomor awal sampai terbesar pengacunya”.

2. Kegiatan apa saja yang dilaksanakan Manajemen atau

Pengelolaan Arsip di Rumah Sakit Umum Universitas

Muhammadiyah Cirebon ?“ Untuk kegiatan di Manajemen dan

Pengelolaannya : proses penciptaan arsip berupa pembuatan surat

keluar dan penerimaan surat masuk, penataan arsip aktif dan arsip

inaktif dan penyusutan arsip”.

3. Berapa jumlah arsip di Rumah Sakit Umum Universitas

Muhammadiyah Cirebon ?” Untuk jumlah jenis arsip sudah

banyak jumlah keseluruhan juga banyak dari bagian umum,

bagian keuangan dan lain sebaginya pendirian rumah sakit

sekitar keseluruhan arsip berjumlah 3000 lebih.

4. Bagaimana prosedur pengurus surat masuk dan keluar

?“Dalam pelaksanaan surat-menyurat melalui pintu yaitu :

pertama copy arsip, surat masuk : melalui sekertaris terlebih

dahulu lalu di berikan kepada pihak pegawai kearsipan.

5. Bagaimana cara penyimpanan arsip di Rumah Sakit Umum

Universitas Muhammadiyah Cirebon ?“Ada berapa bagian

Page 94: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

80

pembagaian data di sini yaitu penyimpanan pakai nomor

pembagian data untuk di lantai atas ruang arsip sesuai nama

surat.

6. Bagaimana cara bapak/ibu mendata pengunjung ? apakah

dengan cara komputerisasi ? jika memakai komputer,

program apa yang digunakan ?“arsip rumah sakit sudah

memakai komputerisasi ( SIMRS)”

7. Sarana dan prasarana apa saja yang digunakan untuk

menyimpan arsip dinamis ? “Sarana prasarana : menurut

penyimpanan , rak nya belumm penuh jd masih standar jadi kalau

rak sudah penuh ada yang dibawa untk mengurangi nilai

standarisasi dan sudah sesuai standar, aaanya pengajuan

8. Faktor penghambat apa saja pada Sistem Manajemen Arsip

Dinamis Pasien di Rumah sakit Umum Universitas

Muhammadiyah Cirebon ?“Faktor penghambat dari sumber

daya manusia, sarana dan prasarana belum memadai akan tetapi

untuk penyimpanan dari tahun ke tahun arsip ada yg sobek dan

bisa di perbaki”

9. Bagaimana cara penyusutan dan pemusnahan arsip di Rs.

Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon ?“Penyusutan

pemusnahaan : kita mungkin akan berjalan tapi lambat. Karema

retensi harus ada yg di scan/di bakar”.

10. Dalam Penataan arsip sistem apa yang digunakan dalam

pemberkasan dan penataan arsip dinamis pasien di Rumah

Sakit Umum Universitas Muhammadiyah cirebon?”Sistem

pemberkasan arsip aktif yang digunakan di Rumah Sakit Umum

Universitas Muhammadiyah Cirebon menggunakan pemberkasan

alfanumerik. Sedangkan sistem penataan arsip menggunakan

subjek atau masalah nantinya sistem penyimpanannya

berdasarkan kode klasifikasi sseuai dengan peraturan yang ada.

Page 95: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

81

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : Mohammad Sholeh,SE

Jabatan : Staf SDM dan Pelatihan

Waktu wawancara :28 Mei 2019

Hasil wawancara :

1. Apakah ada prosedur peminjaman arsip dinamis ?”ada, paling

minta nanti ada laporan dari penanggung jawabannya.

2. Prosedur surat masuk dan keluar ?“ lewat sekretaris ke direktur

baru ke rekam medis”.

3. Untuk peralatannya apa saja yang dimiliki ?” komputer kita

masih nebeng, paling ATK, print laporan”.

4. Bagaimana cara penyimpanan arsip di Rumah Sakit Umum

Universitas Muhammadiyah Cirebon ? “ Di rak dan tertata rapi

dan untuk menghindari double rekam medis.

5. Apakah penyusutan dibuatkan JRA ?“ kita belum berjalan”.

6. Adakah pedoman arsip aktif ke inaktif ?”ada di Permenkes 269

tahun 2008”.

7. Apakah ada pelatihan pemadam kebakaran di Rumah Sakit

Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon ?“kita ada

pelatihan dan ada penerimaan karyawan dari awal itu sudah

dilatih dalam orientasi”.

8. Dan apakah SDM nya sudah mampu menggunakan pelatihan

tersebut ?“sudah”.

9. Apakah ada kendala dalam upaya tersebut ?“paling dari SDM

ya . jadi karena SDM nya paspasan kalau lagi sibuk pasti

keteteran”.

Page 96: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

82

10. Apakah selama ini rumah sakit pernah melakukan sosialisai

dalam pengelolaan arsip ?“Pernah , dan tergantung

perdivisinya”.

Page 97: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

83

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : Gina Nurfadila, A.Md RMIK

Jabatan : Koordinator Rekam Medis

Waktu wawancara : 28 Mei 2019

Hasil wawancara :

1. Azas apa yang digunakan dalam pengorganisasian arsip di

rumah sakit Umum universitas Muhammadiyah Cirebon

?“Dari peraturan si kita mengacu dari permenkes 269 tahun 2008

tentang rekam medis ada 3 ya sentralisasi dan desantrilisasi “.

2. Berapa jumlah arsip di Rumah Sakit Umum Universitas

Muhammadiyah Cirebon ? “Jumlah arsip rekam medis itu

banyak sekitar 5876”.

3. Bagaimana untuk penyusutan dan perawatan arsip ?”belum

memadai karena lambat karena retensiitu harus di scan dan ada

yg dibakar juga , untuk perawatan : tidak ada ya , jadi biasa aja

diberesin.”.

4. Bagaimana cara ibu mendata pengunjung ?”kalau kita kan

udah ada SIMrs nih, setiap pendaftaran itu sudah ada memisahkan

pasien lama dan baru dapat nomer baru kalau lama pake

pendaftaran unit”.

5. Siapa saja yang bisameminjam arsip ? “rawat inap, kasir, poli

klinik asuransi terkait bpjs kalau lagi di butuhkan oleh manajemen

ya sama manajemen”.

6. Bagaimana proses penemuan kembali arsip ?”kita paling lihat

dari riwayat Rs terakhir dimana nanti kita bisa tahu bahwa di

rekam medis ada disini kalau ga ada di rak.

7. Sarana dan prasarana apa saja yang digunakan ?” karena rak

nya belum penuh jadi ada yang di bawah jadi mengurangi

standarisasi”.

Page 98: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

84

8. Faktor apa saja yang berpotensi merusak rekam medis

?“mungkin salah satunya dari peminjaman karenakan dari tangan

ke tangan”.

9. Apakah di Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah

Cirebonpernah kehilangan arsip ?“pernah, cara bertindak

degan cara di samakan dengan rekam medis yang dulu dan tetap

dicari”.

10. Untuk akses masuk dan keamanan apakah sudah

menggunakan pintu akses menuju ruangan penyimpanan atau

cctv ?“kalau dikita pakai cctv ya, kalau dari pintu kita si engga

karena belum privat paling kita di depan menggunakan selain

petugas di larang masuk.

Page 99: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

85

Lampiran 3

Page 100: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

86

Page 101: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

87

Page 102: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

88

Page 103: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

89

Page 104: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

90

Page 105: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

91

Page 106: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

92

Page 107: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

93

Lampiran 4

Dokumentasi

Gambar 1. Ruangan Sekretariat

Gambar 2. Sub Bagian Umum

Page 108: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

94

Gamabar 3. Buku Agenda Surat Masuk dan Keluar

Gambar 4. Tempat penyimpanan arsippasien (1)

Page 109: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

95

Gambar 5. Tempat penyimpanan arsip pasien (2)

Gambar 6. Wawancara

Page 110: SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH …

96

BIODATA PENULIS

RIRIN KOMARIAH. Lahir di Cirebon, pada tanggal 18

Juli 1994, putri keempat dari Ayahanda Wawan Tarwan

ibunda I‟ah Saniah. Bertempat tinggal di Jalan Bayong

RT. 004/004, Kec. Karangwareng, Kel. Karanganyar

Barat Cirebon. Menyelesaikan pendidikan dasar di SDN

3 Karangasem (2001-2008), Kemudian melanjutkan

Sekolah di MTsN Karangsembung (2008-2011), dan

Sekolah di MAN Buntet Pesantren Cirebon (2011-2014). Kemudian melanjutkan

pendidikan pada Program Studi (S1) Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas

Adab dan Humaniora di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

(2014). Penulis juga pernah melakukan kegiatan PKL di Perpustakaan Kementrian

Dalam Negeri. Penulis juga berpartisipasi dalam Volunteer Ramadhan Darul

Qur‟an. Penulis pernah mengabdi diri sebagai guru privat (2015-2016). Penulis

juga pernah menjadi karyawan butik (2019). Penulis juga pernah menjadi

karyawan laundry (2020). KKN di Desa Hegar Sari Kec.Pamijahan Bogor. Pada

akhir penulis menyusun skripsi yang berjudul “Sistem Manajemen Arsip Dinamis

Pasien di Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Cirebon”