sistem komunikasi broadcast smkn 1 pungging
TRANSCRIPT
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
BUKU PEGANGAN SISWA DAN GURU
TEKNIK PENYIARAN
SISTEM KOMUNIKASI
DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom
= TEKNIK BROADCASTING =
PAKET KEAHLIAN
TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI
DINAS PENDIDIKAN. KAB. MOJOKERTO
SMK NEGERI 1 PUNGGING
2013/2014
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
A. SISTEM KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara
lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.
Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
PENGERTIAN KOMUNIKASI MENURUT BEBERAPA AHLI :
Onong Uchjana Effendy
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap,
pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun
tidak langsung (melalui media).
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Raymond Ross
Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan
pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu
pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran
yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
Gerald R. Miller
Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan
kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi
perilaku mereka.
Everett M. Rogers
Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu
sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud
untuk mengubah tingkah laku mereka.
Carl I. Hovland
Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan
seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan
menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku
orang lain.
New Comb
Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari
rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Bernard Barelson & Garry A. Steiner
Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi,
keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-
simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka dan sebagainya.
B. JENIS-JENIS KOMUNIKASI
Komunikasi Intrapersonal.
Komunikasi yang dilakukan oleh satu orang saja atau pada diri
sendiri, sepertihalnya ketika sedang menghayal, seolah olah
kita sedang berkomunikasi dengan diri kita sendiri.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Komunikasi Interpersonal.
Komunikasi yang dilakukan oleh lebih dari satu orang
biasanya jenis komunikasi seperti ini dilakukan oleh dua
orang secara tatap muka walupun terkadang tidak dilakukan
secara tatap muka, komunikasi seperti ini merupakan
komunikasi yang lebih efektif karena melalui komunikasi yang
seperti ini kita dapat menyampaikan pesan dan dapat
berinteraksi satu sama lain, sehingga menghasilkan makna.
Komunikasi dalam kelompok kecil.
Komunikasi yang dilakukan dalam suatu kelompok kecil,
seperti halnya dalam sebuah organisasi yang anggotanya
hanya berjumlah sedikit, komunikasi seperti ini dilakukan
lebih dari dua orang tetapi didalam ruang lingkup yang kecil,
dimana dsetiap individunya memiliki pandangan dari setiap
pesan yang sampaikan.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Komunikasi Publik.
Komunikasi yang dilakukan dalam ruang lingkup yang lebih
besar, komunikasi yang terjadi pun menjadi lebih kompleks,
karena setiap individunya memiliki pandangan yang berbeda
dari pesan yang telah disampaikan, sehingga di dalam
komunikasi jenis ini banyak dari tiap individunya yang
memberikan pendapat yang berbeda, karena masing-maing
dari individunya memiiki makna yang berbeda dari pesan
yang disampaikan.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Komunikasi Massa.
Komunikasi jenis ini berlangsung pada ruang lingkup yang
lebih besar dari jenis-jenis komunikasi sebelumnya, biasanya
perilaku komunikasi jenis ini dilakukan melalui sebuah
perantara biasanya dilakukan melalui sebuah media, bisa
berupa surat kabar, televisi, radio, dan lain-lain. Dalam
perilaku komunikasi ini individu yang terlibat tidak saling
mengenal, perilaku komunikasi jenis ini dapat dibilang kurang
efektif karena dari pesan yang disampaikan akan
menimbulkan banyak makna karena individu yang terlibat
disini banyak sekali, sehingga pendeskripsian dari pesan yang
disampaikan akan memberikan makna yang berbeda-beda.
C. PERKEMBANGAN SISTEM KOMUNIKASI
Sebelum ditemukan listrik, sistem komunikasi dilakukan
dengan cara menggunakan bunyi-bunyian ataupun tanda sebagai
isyarat dalam penyampaian informasi. Cara-cara tersebut antara
lain dengan kentongan, asap ataupun bendera (semaphore flag)
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
yang sampai saat ini di beberapa belahan bumi mungkin masih
digunakan.
Setelah ditemukan listrik, maka teknologi komunikasi mulai
berkembang. Yang semula dilakukan secara mekanis dan
tradisional berganti secara listrik, seperti halnya sistem
semaphore mekanis digantikan dengan telegrap listrik.
Pada sistem komunikasi untuk dapat menghubungkan antar
pelanggan/pemakai memerlukan berbagai macam sarana yang
termasuk dalam suatu bidang yang dinamakan teknik transmisi.
Dalam teknik transmisi, secara garis besar dibagi 2 macam yaitu :
a. Media transmisi fisik, yaitu sistem transmisi melalui kawat
penghantar (wire bounded transmission system).
b. Media transmisi non fisik, yaitu sistem transmisi tanpa kawat
(wireless transmission system) atau melalui gelombang radio.
D. SISTEM KOMUNIKASI DENGAN KAWAT PENGHANTAR
/TRANSMISI FISIK.
Komunikasi dengan kawat penghantar adalah suatu sistem
komunikasi yang menggunakan kawat penghantar sebagai
sarana atau media transmisinya. Artinya kawat pengantar
tersebut berfungsi sebagai pembawa informasi yang telah diubah
dalam bentuk sinyal. Oleh karena itu kebutuhan dasar yang
harus ada pada sistem komunikasi ini adalah penguat
(amplifier).
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Beberapa contoh alat komunikasi yg menggunakan media kawat
penghantar :
a. Telegraph
b. Teleprinter
c. Telepon
d. Faximile
e. Interphone
f. TV Kabel dan CCTV (Close Circuit Television)
JENIS-JENIS KABEL KOMUNIKASI :
a. Twisted-pair wire, kabel yang keluar dari rumah anda
menuju ke sentral telepon lokal atau bawah tanah, biasanya
berupa kabel pilin. Nama Twisted Pair berasal dari fakta
bahwa ia terdiri dari kabel tembaga yang dililit berpasangan.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Tujuan pelilitan tersebut adalah untuk mengurangi kelemahan
mereka terhadap noise elektris, baik itu yang berasal dari
dalam kabel (pair to pair coupling atau crosstalk) dan dari luar
kabel (interferensi elektromagnetik) “EMI” dan interferensi
frequensi radio “RFI”). Kabel jenis ini hanya bisa membawa
data dengan kecepatan 1 sampai 128 megabit per detik.
Namun karena sudah populer maka kabel ini akan tetap
digunakan hingga tahun-tahun mendatang. Baik untuk pesan
suara (telepon) atau maupun data komputer.
b. Kabel Koaksial, disebut juga kabel co-ax, merupakan kabel
transmisi berfrekuensi tinggi yang terdiri dari kawat tembaga
yang terbungkus dalam pelindung logam dan kemudian
dibungkus lagi dengan pelindung plastik eksternal.
Merupakan kabel yang paling banyak digunakan dalam
jaringan komputer terutama pada saat masa di mana topologi
bus paling populer digunakan. Kabel jenis ini menjadi pilihan
karena 2 alasan utama yaitu murah dan mudah digunakan.
Contoh kabel coaxial ini adalah kabel antena TV. Kabel coaxial
ini terbagi lagi dalam 2 tipe yaitu thin (thinnet) dan thick
(thicknet). Kecepatan hingga 200 megabit per detik.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
c. Kabel Serat Optik, Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel
terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah kabel
terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi
lapisan “cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan
pelindung luar.Informasi ditransmisikan menggunakan
gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik
menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak
digunakan adalah LED atau Laser.Serat-serat ini yang setipis
rambut manusia, bisa mentransmisikan hingga 2 miliar
getaran per detik (2 Gb); setiap getaran “on”
merepresentasikan bit “1″.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
E. SISTEM KOMUNIKASI TANPA KAWAT PENGHANTAR /
TRANSMISI NON FISIK.
Yang dimaksud dengan komunikasi tanpa kabel (wireless)
adalah suatu sistem komunikasi yang menggunakan gelombang
radio sebagai media transmisinya. Artinya, gelombang radio
digunakan sebagai pembawa informasi yang telah diubah dalam
bentuk sinyal. Yang perlu diperhatikan, gelombang radio
mempunyai spektrum, frekuensi yang terbagi dalam beberapa
daerah (band), juga sifat-sifat perambatannya, maka
penggunaannya bergantung pada kebutuhan dan sistem
komunikasinya.
Beberapa contoh alat komunikasi yg menggunakan media tanpa
kawat penghantar :
a. Sistem Komunikasi Radio HT (Handy Talky).
b. Sistem Komunikasi Handpone (Mobile Telephone).
c. Siaran Radio.
d. Siaran Televisi.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
GELOMBANG DAN RADIO FREKUENSI
Gelombang adalah sebuah getaran (osilasi) yang
merambat pada sebuah media atau tanpa media dan tanpa
disertai perambatan pada bagian media tersebut. Dalam
kerjanya, gelombang memindahkan suatu energi dari satu
tempat ke tempat lain. Dalam jenis gelombang dibedakan oleh
medianya serta berdasarkan arah penyebarannya.
Berdasarkan media penyebarannya, gelombang dibedakan
menjadi dua yaitu mekanik dan elektromagnetik.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Berdasarkan dua perbedaan diatas, maka mekanik
adalah sebuah gelombang dimana penyebarannya melalui
sebuah medium sebagai media penyebarannya.Hal tersebut
tidak dapat melakukan penyebaran tanpa adanya sebuah
media sebagai perantaranya seperti pada air, tali dan
suara.gelombang pada sebuah tali akan penyebarannya
melalui tali sebagai medianya, pada permukaan air
penyebarannya melalui air, pada suara melalui udara, cairan
dan benda padat.
Sifat Gelombang
Terdapat beberapa sifat pada gelombang mekanik adalah:
Penyebaran suatu frekuensi pada medium mempunyai
tingkat laju tertentu yang dinamakan cepat rambat
gelombang, Tingkat laju atau cepat rambat gelombang
sangat ditentukan oleh sifat mekanik media.
Partikel dari media tidak menyebar melalui ruangan-
ruangan media tetapi partikel media bergerak bolak-balik
terhadap posisi kesetimbangan partikel.
Gelombang menyalurkan energi dari satu tempat ke tempat
lain didalam media, tetapi hanya memindahkan energi
bukan partikel.
Sedangkan pada elektromagnetik merupakan
frekuensi yang merambat tanpa memerlukan suatu media
sebagai medium penyebarannya. Karena frekuensi
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
elektromagnetik dapat merambat tanpa perlu adanya
medium, frekuensi ini dapat merambat tanpa sebuah
medium.
PENGGUNAAN FREKUENSI GELOMBANG.
Frekuensi tersebut dapat merambat pada ruangan
hampa seperti cahaya, radio, radiasi infra merah, sinar X
dan ultraviolet. Hal tersebutlah yang membuat sinar
matahari dapat menyinari bumi mekipun melewati ruangan
hampa. Semua susunan bentuk frekuensi elektromagnetik
atas dasar panjang suatu frekuensi disebut spektrum
elektromagnetik seperti contoh penggunaannya adalah :
1) Radio : adalah sebuah bentuk energi elektromagnetik
paling rendah dengan kisaran panjang pancaran dari ribuan
kilometer hingga kurang dari satu meter.
2) Mikrowave : panjang pancaran radiasi mikrowave antara
0.3 – 300 cm, digunakan terutama dalam komunikasi dan
pengiriman informasi melalui ruangan terbuka.
3) Sinar infra merah : dapat mendiagnosis kesehatan kondisi
tubuh melalui penyelidikan pancaran inframerah dari
tubuh, foto inframerah disebut termogram digunakan
untuk mendiagnosa masalah sirkulasi darah, radang sendi
dan kanker.
4) Sinar X : sinar X sering digunakan dalam dunia kedokteran
untuk memfoto posisi tulang dalam tubuh terutama untuk
tulang yang patah, dalam penggunaan sinar X haruslah
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
berhati-hati karena jaringan sel manusia akan rusak jika
menggunakan sinar X terlalu lama.
5) Ultraviolet : diperlukan untuk asimilasi tumbuhan serta
dapat mematikan kuman penyakit kulit.
6) Sinar gamma : sebuah bentuk berenergi dari radiasi
elektromagnetik.
Berdasarkan arah penyebarannya frekuensi dibedakan
menjadi dua yaitu:
1) Transversal: adalah frekuensi dimana arah getarannya
tegak lurus terhadap arah sebarnya, misalnya pada tali dan
cahaya.
2) Longitudinal: adalah frekuensi dimana arah getarnya
searah dengan arah sebarnya, misalnya bunyi dan slinki
yang ditarik atau ditekan.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
FREKUENSI
Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam
kurun waktu satu detik. Rumus frekuensi adalah jumlah
getaran dibagi jumlah detik waktu. Frekuensi memiliki satuan
hertz / Hz
Untuk menghitung frekuensi, seseorang menetapkan
jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan
membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Pada
Sistem Satuan Internasional, hasil perhitungan ini dinyatakan
dalam satuan hertz (Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman
Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan fenomena ini pertama
kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang
terjadi satu kali per detik.
Secara alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara
dua buah kejadian / peristiwa (dan menyebutnya sebagai
periode), lalu memperhitungkan frekuensi (f ) sebagai hasil
kebalikan dari periode (T ), seperti nampak dari rumus di
bawah ini :
f = 1/T
f = frekuensi (hertz) T =periode (sekon atau detik).
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
MACAM-MACAM FREKUENSI
Berdasarkan range frekuensi, gelombang suara dapat
dibedakan menjadi 3 (tiga) macam yaitu :
InfraSonic (1 Hz – 20 Hz )
Infrasonic adalah gelombang suara yg dapat di dengar oleh
binatang, contohnya adalah Gajah.Gajah dapat mendengar
suara dengan gelombang frekuensi 1 Hz sampai dengan 20
kHz.
Acoustic (20 Hz – 20 kHz)
Frekuensi ini adalah frekuensi yang termasuk kedalam
frekuensi yang dapat didengar oleh manusia.
Ultrasonic ( >20 kHz)
Ultrasonic adalah gelombang suara yang dapat didengar
oleh binatang misalnya kelelawar, kucing, tikus lumba-
lumba dan belalang, yang dapat mendengar gelombang
dengan frekuaensi diatas 20 kHz. Dari beberapa binatang
diatas sebagian menggunakan frekuensi tersebut untuk
berkomunikasi, dan mengetahui benda-benda yang ada di
depan mereka. Contohnya lumba-lumba menggunakan
gelombang ultrasonic untuk berkomunikasi antara satu
dengan yang lainnya.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
TABEL FREKUENSI
F. SISTEM KOMUNIKASI SATELIT
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan
periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit
yakni satelit alam dan satelit buatan.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
a) Satelit Alami.
Satelit alami adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan
manusia yang mengorbit sebuah planet atau benda lain yang
lebih besar daripada dirinya, seperti misalnya Bulan adalah
satelit alami Bumi. Sebenarnya terminologi ini berlaku juga
bagi planet yang mengelilingi sebuah bintang, atau bahkan
sebuah bintang yang mengelilingi pusat galaksi, tetapi jarang
digunakan.Bumi sendiri sebenarnya merupakan satelit
alami Matahari.
5 Satelit alami terbesar yang pernah ditemukan manusia
adalah: Ganymede (Jupiter), Titan (Saturnus), Callisto (Jupiter),
Io (Jupiter), serta Bulan (Bumi).
b) Satelit Buatan
Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang beredar
mengelilingi benda lain misalnya satelit Palapa yang
mengelilingi Bumi. Dalam pembahasan tentang satelit-satelit
selanjutnya yang akan kita bahas adalah satelit buatan.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
JENIS-JENIS SATELIT BUATAN
Satelit Buatan terdiri dari macam-macam jenis tergantung
dari fungsinya. Berikut jenis-jenis satelit buatan:
1. Satelit astronomi : pengertian satelit astronimi adalah satelit
yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan benda
luar angkasa lainnya.
2. Satelit komunikasi : satelit buatan yang dipasang di angkasa
dengan tujuan telekomunikasi.
3. Satelit pengamat bumi:satelit yang dirancang khusus untuk
mengamati bumi seperti pengamatan lingkungan,
meteorologi, pembuatan peta, dan lain sebagainya.
4. Satelit navigasi : satelit yang menggunakan sinyal radio yang
disalurkan ke penerima dipermukaan tanah untuk
menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi seperti
mengukur jarak antar bangunan.
5. Satelit mata-mata :pengertian satelit mata-mata adalah satelit
pengamat bumi yang digunakan untuk tujuan militer atau
mata-mata.
6. Satelit cuaca : satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca
dan iklim di bumi.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
ORBIT SATELIT
Orbit adalah jalan yang dilalui oleh objek, di sekitar objek
lainnya, di dalam pengaruh dari gaya tertentu. Orbit pertama kali
dianalisa secara matematis oleh Johannes Kepler yang
merumuskan hasil perhitungannya dalam hukum Kepler tentang
gerak planet.
Banyak satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya,
meskipun sebuah satelit bisa mengorbit dengan ketinggian
berapa pun.
a) Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 – 1500km di atas
permukaan bumi.
b) Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 – 36000
km.
c) Orbit Geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar 36000
km di atas permukaan Bumi.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
d) Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di
atas permukaan Bumi.
e) Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.
DIRECT BROADCASTING SERVICE (DBS)
Dengan satelit, dimungkinkan juga dibangun audio/video
broadcast, basanya digunakan pada televisi. Sehingga siaran
radio atau televisi dapat dinikmati di seluruh dunia.
Skema Komunikasi Satelit
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Kelebihan Komunikasi Satelit
Cakupan yang luas : satu negara, region, bahkan satu benua
Bandwith yang tersedia cukup lebar
Independen dari infrastruktur terestrial
Instalasi jaringan segmen bumi yang cepat
Biaya relatif rendah per site
Karakteristik layanan yang seragam
Layanan total hanya dari satu provider
Layanan mobile/wireless yang independen terhadap lokasi
Kekurangan Komunikasi Satelit
Delay propagasi yang besar
Rentan terhadap pengaruh atmosfir
Modal pembangunan awal yang besar
Biaya komunikasi untuk jarak jauh dan pendek relatif sama
Hanya ekonomis jika jumlah user banyak
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
G. PEMANCAR TELEVISI
Stasiun pemancar televisi “Unattended” adalah stasiun
pemancar televisi yang dapat bekerja atau beroperasi tanpa
petugas operator. Sedangkan stasiun pemancar televisi
“Attended” adalah stasiun pemancar yang dioperasikan oleh
petugas operator. Stasiun pemancar TV Unattended dari cara
operasinya dapat dibedakan dalam 2 (dua) katagori yaitu :
1. Remote Control Operation
Stasiun pemancar televisi Unattended secara remote
control pengoperasiannya dikendalikan dan dipantau dari
suatu tempat tertentu yang layak dihuni dan dilakukan
dengan telemetri. Untuk itu diperlukan saluran transmisi
untuk telemetri dua arah guna menyampaikan perintah-
perintah operasional dan menerima laporan hasil monitoring.
Sistem Unattended type ini biasanya digunakan untuk
pemancar-pemancar yang memiliki daya output besar, yaitu
diatas 5 (lima) KW. Pemancar tersebut merupakan pemancar
TV induk (mother station) yang akan direlay oleh stasiun-
stasiun transmisi pengulang. Di negara-negara maju, dimana
telepon telah tersedia sampai di pelosok-pelosok daerah,
saluran telemetri dapat mengunakan saluran telepon.
2. Automatic Control Operation
Stasiun pemancar televisi Unattended sistem
“Automatic Control Operation”, pengendalian operasinya
dilakukan oleh stasiun pemancar TV sebelumnya melalui
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
signal TV yang dipancarkan dan diterima oleh stasiun
pemancar TV Unattended dimaksud. Apabila stasiun
pemancar TV tersebut dikendalikan oleh suatu stasiun
pemancar TV induk, maka apabila stasiun pemancar TV induk
beroperasi memancarkan sinyalnya, dan sinyal tersebut
diterima oleh stasiun pemancar TV Unattended dimaksud,
maka ia secara otomatis akan beroperasi, dan sebaliknya
apabila pemancar TV induk mati, tidak lagi memancarkan
sinyalnya dan stasiun pemancar Unattended tidak menerima
signal, maka ia akan switch off, untuk menjamin
kesinambungan siaran, konfigurasi sistem sarana
pemancarnya terdiri dari dua pemancar, pemancar utama dan
pemancar cadangan. Apabila pemancar utama mengalami
gangguan, maka pemancar cadangan secara otomatis
mengambil alih tugas pemancar utama. Konfigurasi ini
biasanya digunakan untuk stasiun transmisi pengulang
(repeater station) dengan pemancar – pemancar yang
memiliki daya output 1 (satu) KW kebawah.
Monitoring untuk stasiun pemancar tipe ini
dipercayakan kepada masyarakat umum tanpa ikatan atau
kepada beberapa orang dari masyarakat didaerah
pancarannya yang diberi tugas selaku informan.Tugas
informan dimaksud sangat sederhana, yaitu apabila siaran
terganggu (tidak ada siaran pada saatnya) agar melapor/
menelepon petugas stasiun pemancar televisi
terdekat.Monitoring seperti ini akan sangat efektif apabila
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
telepon telah menjangkau ke seluruh pelosok daerah dengan
baik.
TUJUAN STASIUN PEMANCAR TV UNATTENDED
Sistem stasiun pemancar TV Unattended ini dirasakan
sangat diperlukan dewasa ini, sehubungan dengan telah
berkembangnya jumlah stasiun-stasiun pemancar TV yang telah
mencapai angka 438 lokasi yang tersebar di seluruh pelosok
tanah air. Jumlah tersebut masih terus berkembang dan sebagian
besar berada diatas gunung/ bukit di daerah terpencil. Namun
sebelum membahas tentang syarat-syarat atau spesifikasi,
sebaiknya dibahas dulu tentang apa tujuan atau apa yang
diharapkan dari stasiun pemancar TV Unattended.
Melaksanakan siaran yang berupa siaran televisi bagi
masyarakat di wilayah yang jauh, sulit dicapai dan terpencil serta
wilayah blank spot atau wilayah tidak dapat menerima siaran TV
dengan baik karena hambatan geografis dan sebagainya.
Hal-hal yang diharapkan yaitu antara lain :
a) Meniadakan sumber daya manusia.
Untuk pengoperasikan peralatan, tidak diperlukannya sumber
daya manusia untuk mengoperasikan (operator) peralatan
berarti dapat diperoleh keuntungan (penghematan) berupa
fasilitas operator di lokasi, fasilitas sosial untuk keluarga
operator serta tentunya gaji untuk operator
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
b) Tanpa pengamanan tenaga manusia.
Keuntungan pada butir B ini jenisnya sama dengan
keuntungan sebagaimana disebutkan dalam butir a diatas,
kalaupun ada pengamanan oleh tenaga manusia, mengenai
jumlah dan sifatnya berbeda (kecil dan sederhana) dengan
pengamanan pada lokasi stasiun pemancar yang diopersikan
tenaga manusia, sehingga biayanya sangat rendah.
c) Menghemat biaya transportasi,
Keuntungan yang diperoleh disini meliputi tidak ada biaya
transportasi untuk datang ke lokasi, Sedangkan frekuensi
kegiatan pemeliharaan dan perbaikan sangat tergantung dari
reliability (kehandalan) dari peralatan pemancar yang
digunakan semakin handal peralatan tentunya semakin
berkurang frekuensi kerusakan dan sebaliknya.Semakin tinggi
reliability suatu peralatan semakin mahal harga peralatan
tersebut. Namun dalam sistim stasiun pemancar TV
Unattended, apa bila digunakan peralatan pemancar dengan
tingkat reliability yang rendah maka akan sering terjadi
kerusakan dan harus sering didatangi untuk perbaikan, yang
akhirnya biaya pemeliharaan menjadi semakin tinggi.
d) Menghemat bahan bakar,
Mengurangi atau bahkan meniadakan kegiatan pengisian
bahan bakar sangat tergantung dari kondisi fasilitas umum
yang tersedia di lokasi. Bila di sekitar lokasi sudah tersedia
jaringan listrik PLN maka tentu saja tidak diperlukan
gebnerator sebagai penggerak mula utama, melainkan hanya
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
sebagai cadangan saja, sehingga kebutuhan bahan bakar tidak
terlalu besar.Sehingga dalam hal ini pemilihan lokasi sangat
penting.Disamping itu besarnya daya listrik yang diperlukan
untuk mengoperasikan peralatan.Apabila daya listrik yang
diperlukan tidak terlalu besar maka dapat digunakan
pembangkit daya listrik alternatif yang tidak menggunakan
bahan bakar melainkan menggunakan solar cell.
KRITERIA DAN DESAIN STASIUN PEMANCAR
TELEVISI UNATTENDED
Stasiun pemancar TV Unattended memiliki banyak kriteria
tergantung dari masing-masing disain. Setiap disain memiliki
sifat atau ciri-ciri untuk mendapatkan solusi dari tujuan/
harapan yang diinginkan beberapa alernatif disain adalah
sebagai berikut :
a) Otomatisasi Pengoperasian Peralatan
Sebagaimana telah diuraikan terdahulu otomatisasi
pengoperasian peralatan dapat dibedakan dalam dua katagori
yaitu :
Remote Control Operation
Katagori ini memerlukan biaya investasi yang lebih mahal
dari pada “Automatic Control Operation”, karena
pengoperatian tetap dilakukan oleh operator, hanya tidak
dilakukan dilokasi stasiun pemancar yang berada di daerah
terpencil, melainkan dari suatu pusat pengendalian dengan
menggunakan remote control. Disamping itu kondisi atau
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
status peralatan di stasiun pemancar yang terpencil
tersebut dikirimkan melalui transmisi telemetri ke operator
untuk dimonitor.
Automatic Control Operation
Katagori ini memerlukan biaya investasi relatif lebih
rendah dari pada “Remote Control Operation”. Karena pada
automatic control operation, peralatan yang digunakan
untuk mengoperasikan stasiun pemancar secara otomatis
sangat sederhana, dan tidak diperlukan pengiriman data
kondisi dan status peralatan untuk monitoring. Sistim
otomatisasi hanya menggunakan sinyal dari pemancar
sebelumnya (pemancar induk) untuk menghidupkan dan
mematikan peralatan.
Pada saat pemancar di induk beroperasi maka sinyal
pancarannya diterima dan digunakan untuk menghidupkan
peralatan pemancar unattended, dan pada saat pemancar
induk sebelumnya dimatikan maka stasiun pemancar TV
Unattended tidak menerima sinyal dan secara otomatis
memberikan perintah untuk mematikan peralatan.Secara
singkat dapat disampaikan bahwa beroperasi dan tidak
beroperasinya peralatan di stasiun pemancar unattanded
tergantung pada pengoperasian pemancar distasiun
sebelumnya (pemancar induk).
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
b) Otomatisasi pengamanan
Otomatisasi pengamanan disini mungkin agak sulit atau
mungkin memerlukan beaya lebih tinggi dari pada
menggunakan sumber daya manusia sebagai pelaksana
pengamanan. Di luar negri sistim pengamanan menggunakan
sistem alarm apabila tamu tak diundang memasuki stasiun
pemancar TV Unattended, sinyal alarm tersebut dikirim
secara otomatis akan dikirim ke stasiun pengendali, petugas di
stasiun pengendali kemudian menguji sinyal alarm untuk
meyakinkan bahwa yang masuk adalah tamu tak diundang.
Setelah yakin, maka petugas melapor ke polisi dan polisi akan
datang ke stasiun Unattended melakukan pengamanan.
Sistim pengamanan sebagai mana diuraikan diatas hanya
digunakan untuk pemancar besar dan menggunakan sistem
“Remote Control Operation”. Sedangkan untuk stasiun-stasiun
pemancar kecil yang menggunakan “Automatic Control
Operation”, menggunakan sistem alarm biasa, yaitu apabila
tamu tak diundang masuk ke ruangan pemancar maka alarm
akan berbunyi dan mengundang perhatian dan diharapkan
polisi akan datang mengamankan.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
c) Penggunaan Peralatan dengan Reliability tinggi dan
sistem Back-Up
Tujuan utama pembangunan stasiun pemancar televisi
dengan sistem Unattanded adalah tidak diperlukannya
petugas operator untuk tinggal dilokasi yang terpencil serta
mengurangi atau kalau mungkin meniadakan kunjungan ke
lokasi untuk perbaikan atau perawatan peralatan.Tujuan ini
ditetapkan karena biasanya lokasi stasiun pemancar yang
bersangkutan berada dipuncak bukit, ditengah hutan yang
belum pernah dijamah manusia sehingga untuk menuju
ketempat lokasi memerlukan pembangunan prasarana jalan
yang cukup panjang dan mahal. Maka dapat saja disusun
disain stasiun pemancar televisi unattended yang pengiriman
peralatan dan material pembangunannya dikirim dengan
helikopter.
Diharapkan setelah peralatan dipasang, sistem akan
beroperasi secara otomatis dengan baik selamanya. Untuk
mencapai kondisi ini maka diperlukan peralatan yang betul-
betul handal atau memiliki reliability yang tinggi. Apabila
reliability peralatan kurang baik, maka akan sering terjadi
kerusakan yang memerlukan perbaikan. Untuk melaksanakan
perbaikan diperlukan biaya tinggi karena lokasi hanya dapat
dicapai dengan helikopter.Meningkatnya frekuensi kerusakan
memerlukan peningkatan kunjungan yang memerlukan biaya
yang besar, dan apabila ini terjadi maka sistem stasiun
Unattended tidak lagi efektif.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Disamping tingkat kehandalan yang tinggi untuk
peralatan diperlukan pula penggunaan sistem back-up atau 1
+ 1. Sistem back-up dimaksud adalah sistem peralatan yang
terdiri dari sub-sistem peralatan utama dan sub-sistem
peralatan cadangan. Dalam hal sub sistem peralatan utama
terganggu maka sub-sistem peralatan cadangan menggantikan
peran sub-sistem peralatan utama. Sistem seperti ini
mempunyai keunggulan disamping dapat menjaga
kesinambungan siaran, juga bagi petugas maintenance atau
petugas perbaikan cukup datang dengan peralatan pengganti
dan peralatan yang rusak dibawa ke workshop untuk
perbaikan. Perbaikan tidak perlu dilakukan di lokasi stasiun
pemancar, karena disamping akan memerlukan waktu yang
lama, juga diperlukan alat ukur yang lebih banyak yang pada
gilirannya meningkatkan biaya perbaikan.
d) Sistem Catu Daya
Sistem catu daya di Indonesia merupakan permasalahan
tersendiri.Di luar negri, di negara-negara yang telah maju hal
ini bukan lagi merupakan masalah, karena jaringan catu daya
listrik dari perusahaan listrik seperti PLN sudah tersebar ke
seluruh pelosok negeri yang bersangkutan. Di Indonesia
sebagaimana di negara yang sedang berkembang lainnya,
jangankan di puncak bukit terpencil, di kota kecamatanpun
belum tentu tersedia catu daya listrik yang handal.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Penyediaan catu daya listrik dengan menggunakan
diesel generator sampai daya yang besarpun tidak ada
masalah di Indonesia.Namun permasalahannya adalah untuk
lokasi yang terpencil tanpa ada prasarana jalan menuju lokasi,
diperlukan biaya yang tinggi untuk memasok bahan
bakar.Untuk catu daya listrik dengan daya rendah tidak
menjadi masalah, karena dapat di bangun dengan sistem catu
daya listrik solar cell.Untuk daya yang besar sistem catu daya
listrik solar cell bukannya tidak mungkin untuk dibangun,
namun memerlukan biaya investasi yang tidak sedikit.
Sampai saat ini TVRI mengoprasikan cukup banyak
pemancar Unattended (antara lain lihat tabel)
Dilokasi pemancar tersebut TVRI menunjuk seorang
penduduk setempat untuk menjaga keamanan dan
kebersihan.Sedangkan teknisi TVRI cukup melakukan tugas
berkala untuk pemeriksaan maupun perbaikan apabila terjadi
kerusakan. Sehingga TVRI menyebut kelompok pemancar
tersebut sebagai “semi” Unaatended, karena tetap tersedia
tenaga manusia di lokasi tersebut.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Daftar Stasiun Pemancar TVRI Semi Unattended
(Dibangun tahun 1991/ 1992)
SISTEM STASIUN PEMANCAR TVRI “SEMI” UNATTENDED
1. Sistem Peralatan
Sistem peralatan stasiun pemancar TVRI “semi” Unattended
terdiri dari :
Stasiun Pemancar TV Unattended
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
a). TVRO (Television Receive Only)
TVRO merupakan singkatan dari Television Receive
Only. Jadi TVRO merupakan peralatan penerima satelite
yang hanya digunakan untuk menerima siaran televisi
terdiri dari :
Antena Parabola
Alat penerima Satelite ( Satelite Reveiver )
Siaran TVRI dari stasiun pusat Jakarta di Senayan di
transmisikan ke stasiun bumi Cibinong melalui stasiun
microwave Telkom di GATSU ( Jl. Gatot Subroto). Dari
stasiun bumi Cibinong siaran TVRI ditransmisikan melalui
UP-Link ke SKSD PALAPA yang kemudian mentransmisikan
kembali ke bumi ke seluruh wilayah nusantara. Siaran TVRI
yang ditransmisikan kembali ke bumi melalui frekuensi
band 4GHz diterima oleh parabola dan diteruskan ke
penerima satelite (satelite receiver). Di satelite receiver
siaran TVRI yang dimodulasikan pada frekuensi 4 GHz band
didemodulasi (diproses) kembali sebagai input signal bagi
pemancar TVRI yang berfungsi untuk memancarkan
kembali kepada masyarakat di wilayah siarannya.
b). Pemancar TV
Pemancar TV yang digunakan disini adalah pemancar
televisi dengan sistem CCIR(Co-Channel Interference Ratio)
PAL B untuk frekuensi band VHF, dan sistem CCIR PAL G
untuk frekuensi band UHF. Sedangkan daya pancar yang
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
digunakan sangat tergantung dengan luas daerah yang
ingin dijangkau (coverage area).Tetapi dalam sistem
stasiun pemancar TV Unattended, untuk mendapatkan
tingkat efisiensi yang tinggi, besarnya daya pancar
pemancar perlu dipertimbangkan bersamaan dengan
penyediaan catu daya listrik dari fasilitas umum yang
tersedia.Apabila dilokasi yang telah ditentukan untuk
stasiun pemancar tidak tersedia catu daya listrik dari PLN,
dan menggunakan diesel generator sendiri tidak cukup
effisien atau sulit karena kondisi geografis, maka catu daya
listrik alternatif adalah menggunakan solar cell. Namun
tingkat efisiensi tinggi yang masih dapat diperoleh dengan
menggunakan catu daya solar cell untuk pemancar televisi
dengan daya pancar sampai dengan 10Watt.
Konfigurasi pemancar televisi dapat di disain sesuai
kebutuhan yaitu single sistem, “cold stand-by sistem” atau
“hot stand-by sistem”. Pada Single sistem hanya memiliki
satu sistem peralatan, dan tidak memiliki sistem peralatan
cadangan. Sehingga apabila peralatan pemancar mengalami
gangguan maka siaran akan terputus untuk daerah
jangkauan yang bersangkutan, sampai peralatan mendapat
perbaikan.
Konfigurasi cold stand-by sistem dan hot stand-by
sistem keduanya memiliki sistem peralatan stand-by
(cadangan). Pada cold stand-by sistem, sistem peralatan
cadangan akan beroperasi apabila sistem peralatan utama
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
mengalami gangguan. Perpindahan pengoperasian sistem
peralatan utama ke sistem peralatan cadangan dapat di
disain secara otomatis, namun siaran akan terganggu
kurang dari satu menit. Secara lebih rinci dapat dijelaskan
sebagai berikut, misalnya Pemancar I sebagai peralatan
utama, dan Pemancar II sebagai pemancar cadangan.
Pemancar I (satu) beroperasi sebagai pemancar utama
terhubung ke antena dan Pemancar II (dua) sebagai
pemancar cadangan terhubung ke dummy load melalui
“Coaxial switch”. Apabila Pemancar I (satu) mengalami
gangguan, maka Pemancar I (satu) secara otomatis akan
dimatikan dan daya output hilang (tidak ada). Tidak adanya
daya output pemancar I (satu) merupakan informasi
(pemerintah) bagi Pemancar II (dua) untuk beroperasi
menggantikan peranan pemancar I (satu). Proses
pergantian pemancar ini secara bertahap adalah sebagai
berikut : Pemancar I (satu) mendapat gangguan,
Pemancar I (satu) “Off”, Daya output pemancar I (satu)
hilang, coaxial switch yang semula menghubungkan
Pemancar I (satu) ke Antenna dan Pemancar II (dua) ke
dummy load, berputar sehingga berfungsi menghubungkan
Pemancar II (dua) ke Antena dan Pemancar I (satu) ke
dummy load, Pemancar II (dua) “On” dan daya output
pemancar II (dua) disalurkan ke antenna untuk
ditransmisikan.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Konfigurasi sistem pemancar hot stand-by sistem,
beroperasi dengan kedua sistem peralatan pemancar
secara bersama-sama dan daya output masing-masing
pemancar bergabung, apabila satu pemancar memiliki daya
output sebesar 1 (satu) KW maka gabungan kedua
pemancar menjadi 2 (dua) KW. Apabila salah satu sistem
peralatan pemancar mengalami gangguan, sistem peralatan
pemancar satunya masih tetap beroperasi sehingga siaran
tidak terhenti, hanya daya output pemancar menurun
menjadi hanya 25 % dari nominal daya output pemancar.
JENIS PERALATAN TRANSMISI
Pemancar.
Di dalam Pemancar TV terdapat dua sinyal yang
dipancarkan sekaligus, yaitu sinyal gambar dan sinyal
suara.Frekuensi kerja Pemancar TV berada pada
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
spektrum frekuensi VHF (174 - 230 MHz) dan UHF (470 -
806 MHz). Kedua sinyal tersebut dibangkitkan terlebih
dahulu di frekuensi antara (IF) dimana sesuai
rekomendasi CCIR frekuensi sinyal pembawa gambar
telah ditetapkan sebesar 38,9 MHz dan frekuensi sinyal
pembawa suara 33,4 MHz. Dari sini kemudian frekuensi
kedua sinyal ini digeser ke frekuensi kerjanya sesuai
dengan nomor kanal yang dikehendaki.
Microwave link.
Microwave Links adalah Satu Set perangkat yang
digunakan untuk mengirimkan Informasi Berupa Video
dan Audio dari Lokasi satu ke Lokasi Lainnya
Banyak Sekali Type Microwave Link, diantaranya ;
IP ( Video dan Audio di Streaming membentuk
Informasi Data kemudian di Pancarkan, Perangkat ini
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
membutuhkan 2 Perangkat Microwave Links dan 2
Perangkat Komputer.
Analog ( Video dan Audio langsung di hubungkan ke
Perangkat ini kemudian di Pancarkan, Perangkat
Penerima menerima Informasi Video dan Audio
Untuk Frekwensi kerja juga bermacam macam ada
yang bekerja di 1,2 GHZ , 2,4 GHZ, 5 GHZ, 7 GHZ
tergantung kebutuhan
Digital ( Video dan Audio dirubah dalam format digital
ke mudian di Pancarkan, Perangkat Penerima
menerima Informasi dalam format Digital pula
Antena Pemancar
Antena pemancar TV yang digunakan pada stasiun TV
adalah antena UHF DTV/NTSC atau Ultra High Frequency
Digital TV/National Television System Committee.
Dengan kata lain antenanya dipakai sebagai broadcast
NTSC dan DTV channel. Karakteristik utama dari antenna
tersebut adalah broadband, low VSWR, Low Non-Ionized
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Radiation, Horizontal Polarization, Omnidirectional
Pattern.
Antena tersebut memiliki panel sebanyak 24 (dua puluh
empat), dengan perincian di sudut 0º terdapat 7 (tujuh)
panel, sudut 90º terdapat pula 7 (tujuh) panel,
sedangkan sudut 180º terdapat 3 (tiga) panel, dan sudut
270º kembali terdapat 7 (tujuh) panel.
2. Sistem Catu Daya Listrik
Sistem catu daya listrik yang paling menguntungkan
adalah apabila di lokasi telah tersedia jaringan listrik umum
dari PLN, dan sebagai cadangan dapat saja digunakan diesel
generator.Apabila dilokasi tidak terdapat jaringan listrik PLN
maka diesel generator dapat digunakan sebagai peralatan
utama dan peralatan cadangan.penggunaan diesel generator
dapat didisain unuk daya berapa saja, namun untuk stasiun
pemancar Televisi Unattended, pengiriman bahan bakar
secara rutin perlu menjadi pertimbangan.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Pembangunan catu daya listrik yang tidak memerlukan
pasokan bahan bakar dapat digunakan sollar cell yang
berfungsi mengubah energi panas matahari menjadi energi
listrik. Namun harga sollar cell dirasakan masih cukup tinggi,
sehingga berdasarkan hasil perhitungan, penggunaan sollar
cell untuk stasiun pemancar TVRI masih cukup efisien apabila
digunakan untuk mengoperasikan peralatan pemancar televisi
dengan daya pancar sampai dengan 10Watt/ untuk daya
pancar lebih dari itu, bukan tidak mungkin untuk di disain
melainkan menjadi lebih mahal dan tidak efisien. Maka
pembangunan perdana stasiun pemancar TVRI “semi”
Unattended yang lokasinya terpencil dan belum tersedia
jaringan PLN menggunakan catu daya sollar cell dan daya
pancar 10Watt.
3. Sistem Operasional
Sistem pengoperasian stasiun pemancar TVRI “semi”
Unattended seharusnya menggunakan sistem remote control
operation, karena stasiun pemancar yang dibangun bukan
merupakan Stasiun Pengulang. Berhubung sistem ini
dianggap masih cukup mahal maka dicari upaya agar stasiun
pemancar ini dapat dioperasikan dengan sistem otomatic
control operation dengan melakukan beberapa modifikasi
sehingga stasiun pemancar TVRI ini merupakan stasiun
pemancar “semi” Unattended.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Modifikasi yang dilakukan adalah bahwa seharusnya
sistem otomatic control operation bekerja apabila ada signal
dari stasiun sebelumnya (stasiun pemancar pengulang)
namun berhubung signal syncronisasi televisi dari TVRO
selalu ada maka pemancar televisi akan hidup terus menerus
selama 24 jam sedangkan waktu TVRI tidak sampai 24 jam.
Kondisi seperti ini sangat tidak efisien dan membahayakan,
karena disamping merupakan pemborosan energi juga adanya
kemungkinan dimanfaatkan oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab.
Modifikasi yang dilakukan adalah bahwa pemancar
televisi akan beroperasi apabila tersedia signal syncronisasi
dan pada jam-jam tertentu sesuai dengan jadwal siaran TVRI/
untuk itu ditambahkan peralatan “TIME CONTROL” yang
dapat diprogram setiap hari selama seminggu dan berulang
terus. Misalnya pada hari pertama (senin) pemancar
beroperasi dari jam 05.30 sampai dengan jam 12.00 dan dari
jam 14.00 sampai dengan jam, 24.00 dan seterusnya.
Dalam pengiriman gambar terdapat beberapa sistem,
diantaranya: NTSC, PAL dan SECAM. Standart baku sistem
penerima televisi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) PAL (Phase Alternating Line) adalah sebuah encoding warna
yang digunakan dalam sistem televisi broadcast, digunakan di
seluruh dunia kecuali di kebanyakan Amerika, beberapa di
Asia Timur menggunakan NTSC, sebagian Timur Tengah dan
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Eropa Timur, dan Prancis (menggunakan SECAM, walaupun
kebanyakan dari mereka telah memulai proses menggunakan
PAL). PAL dikembangkan di Jerman oleh Walter Bruch, yang
bekerja di Telefunken, dan pertama kali diperkenalkan pada
tahun 1967. Catatan bahwa Thomson Prancis, di mana Henri
de France mengembangkan SECAM, kemudian membeli
Telefunken. Thomson juga berada di belakang merk RCA
untuk produk elektronik konsumen, dan RCA menciptakan
standar TV warna NTSC (sebelum Thomson terlibat).
b) NTSC (National Television System Committee), NTSC
dengan format terdiri dari 30 frame video per detik, dimana
setiap frame terbentuk dari 525 scanning garis. 486 scanning
membentuk visible raster dan sisanya (vertical blanking
interval) digunakan untuk sinkronisasi dan penyapuan
vertikal serta informasi lain seperti teks penutup dan vertical
interval timecode. Pada raster yang lengkap, scanning genap
(lower scanlines) yaitu garis 21-263 membentuk bidang
gambar yang pertama dan scanning ganjil (upper scanlines)
yaitu garis 283-525 membentuk bidang gambar yang kedua.
Sebagai perbandingan, system PAL menggunakan 625 garis
(576 visible raster), atau dengan kata lain memiliki resolusi
vertikal yang cukup tinggi, tetapi memiliki resolusi frame yang
rendah yaitu 25 frame atau 50 bidang gambar per detik.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
c) SECAM (Sequential Color with Memory),
Pada tahun 1957, Henri de France memperkenalkan sistem
warna SECAM.Dalam sistem SECAM, resolusi warna gambar
dan ukuran secara vertikal dikurangi. Sinyal Q dan I dari
sistem NTSC tidak digunakan, sebagai gantinya sinyal R-Y Dan
B-Y digunakan sebagai sinyal modulasi, dan dipancarkan
dengan bandwidth yang sama. Keduanya tidak dipancarkan
secara serempak seperti halnya di dalam sistem NTSC dan
PAL. Tetapi secara bergantian, satu garis berisi sinyal R-Y dan
garis yang berikutnya berisi sinyal B-Y. Suatu penundaan garis
(delay line) di dalam penerima TV membuat kedua sinyal ini
bergabung kembali ketika gambar akan ditampilkan.