sistem informasi pendukung kelayakan kredit dengan ahp ......sistem dirancang menggunakan metode ....
TRANSCRIPT
Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP (Studi
Kasus : KSP Artha Prima Unit Tengaran)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Oleh:
Arifin Nugroho (682010087)
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satyawacana
Salatiga
Maret 2015
ii
iii
iv
1
2
Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP (Studi
Kasus : KSP Artha Prima Unit Tengaran)
1) Arifin Nugroho, 2) Johan Tambotoh
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1) [email protected], 2) [email protected],
Abstract
Credit Unions Artha Prima Unit Tengaran,requires an information system that can
facilitate managers in analyzing the credit worthiness of prospective customers. The problem
that occurs is done bad credit customers The system is designed using AHP (Analytical
Hierarchy Process) and then developed according to the results and evaluation carried out
to provide benefits to users. The purpose of this research is the creation of applications in
order to facilitate the work of Manager in analyzing the credit worthiness of prospective
customers to cope with bad credit that occurred around the time that will come. This system
will provide the prospective customer credit worthiness decision method Herarcy Analytical
Process (AHP), a prospective customer data display, showing the results of the credit
decision. This application was made based desktop using the C# programming language and
database-sharp PosgresSQL.
Keywords: Credit, Analytical Hierarchy Process (AHP), Desktop, C-Sharp and PosgresSQL
Abstrak
Koperasi Simpan Pinjam Artha Prima Unit Tengaran, memerlukan suatu sistem
informasi yang dapat mempermudah menejer dalam menganalisa kelayakan kredit calon
nasabah. Permasalahan yang terjadi adalah terjadinya kredit macet yang dilakukan para
nasabah. Sistem dirancang menggunakan metode AHP (Analytical Hierarcy Process) kemudian dikembangkan menurut hasil dan evaluasi yang dilakukan untuk memberikan
manfaat bagi pengguna. Tujuan dari penelitian ini adalah pembuatan aplikasi guna
mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan kredit calon nasabah untuk
mengatasi kredit macet yang terjadi dimasa yang akan datang. Sistem ini akan memberikan
keputusan kelayakan kredit calon nasabah dengan metode AHP (Analytical Hierarcy
Process) menampilkan data calon nasabah, menampilkan hasil keputusan kredit. Aplikasi ini
dibuat berbasis destop menggunakan bahasa programing C-sharp dan database PosgresSQL
Kata Kunci : Kredit, AHP (Analitical Hierarki Process), Dekstop, C-Sharp dan
PosgresSQL
1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi, Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga.
2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
3
1. Pendahuluan
Kebutuhan tentang teknologi informasi saat ini sangatlah penting, dimana
teknologi informasi menjadi salah satu kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan.
Setiap lembaga keuangan berusaha untuk mengoptimalkan kenerja organisasi dengan
mengunakan teknologi informasi dengan tujuan untuk mendapatkan nilai tambah.
Salah satu organisasi lembaga Keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Artha
Prima Unit Tengaran dengan Badan Hukum No. 212/KPK/11.1/V/2000 PAD No.
62/PAD.MENEG.I/IV/2005 merupakan salah satu penyedia jasa yang menitik
beratkan pada pengkreditan sistem mingguan yang berada pada kab.semarang. Untuk
menjadi lembaga yang terdepan dengan mengoptimalkan teknologi informasi KSP
Artha Prima Unit Tengaran membutuhkan suatu sistem informasi yang dapat
membatu kinerja perusahaan agar lebih cepat, tepat, dan akurat dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan terhadap para nasabah dan para kinerja karyawan.
Penyaluran kredit kepada nasabah pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran
harus selektif dalam milih calon nasabah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
kepastian bahwa calon nasabah akan memanfaatkan secara optimal dengan kredit
yang telah diterimanya. Untuk kemudian mampu mengembalikan pinjaman tersebut
beserta kewajibanya. Mempertimbangkan kelayakan suatu permohonan kredit,
seorang manager sering mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan
permohonan kredit untuk diterima atau ditolak yang disebabkan karena banyak
pertimbanggan berupa keuangan maupun non-keunagan yang merupakan penilaian
subyektif terhadapat debitur. Sampai saaat ini pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran
dalam melakukan analisa kelayakan kredit masih mengunakan penilaian secara
manual.
Melihat kondisi diatas maka perlu dirancang suatu sistem informasi kelayakan
kredit yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan kredit macet. Metode yang
digunakan dalam menganalisa calon nasabah pada Sistem Informasi Pendukung
Kelayakan Kredit ini mengunakan metode AHP (Analytical Hierarcy Process)
dengan tahap analisa 5C yang dimana metode ini digunakan untuk menganalisa
pengajuan kredit oleh beberapa calon nasabah kepada KSP Artha Prima Unit
Tengaran agar bisa menghasilkan suatu solusi yang di implementasikan pada suatu
bentuk aplikasi kelayakan kredit dan menghasilkan sebuah pilihan calon nasabah
mana yang layak menerima kredit diantara nasabah yang lain. Aplikasi kelayakan
kredit dengan metode AHP (Analytical Hierarcy Process) yang dibuat nantinya
diharapkan dapat membantu manager dalam mengatasi masalah kredit macet yang
sering dialami oleh KSP Artha Prima Unit Tengaran.
Proses bisnis peminjaman dana kepada nasabah yang terjadi yaitu pihak
marketing KSP Artha Prima Unit Tengaran bekerja menawarkan jasa kepada para
masyarakat yang membutuhkan pinjaman dana. Apabila ada salah satu masyarakat
yang berminat maka dia sudah diyatakan sebagai calon nasabah KSP Artha Prima
4
Unit Tengaran. Selelah itu pihak marketing menjelaskan syarat dan kewajiban calon
nasabah apabila ingin menjadi nasabah KSP Artha Prima Unit Tengaran, apabila
syarat sudah dipenuhi oleh calon nasabah maka pihak marketing melaporkan data
calon nasabah yang di dapat kepada manager guna dilakukan kelayakan kredit calon
nasabah. Dalam melakukan analisa kelayakan kredit, marketing dan manager
melakukan peninjauan ke tempat tinggal calon nasabah dan melakukan wawancara
kepada calon nasabah guna mengetahui kondisi calon nasabah yang akan menerima
kredit dari KSP Artha Prima Unit Tengaran. Proses bisnis seperti itulah yang
dilakukan pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran guna mendapatkan nasabah baru.
Dimana informasi yang dibutuhkan oleh manager adalah data calon nasabah dan data
keterangan kelayakan kredit calon nasabah. Akan tetapi pihak KSP Artha Prima Unit
Tengaran dalam menganalisa calon nasabah masih mengunakan cara manual,
begitupun pendataan dan penyimpanan data calon nasabah belum mengunakan
teknologi informasi.
Berdasarkan fakta dari proses bisnis tersebut maka dibangunlah sebuah
aplikasi Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP yang bermaksut
untuk membantu manager KSP Arhta Prima Unit Tengaran dalam menganalisa
kelayakan kredit calon nasabah guna memilih calon nasabah yang layak mendapatkan
kredit diantara beberapa calon nasabah yang ada. Aplikasi ini nantinya berfungsi
sebagai media penyimpanan data calon nasabah dan menganalisa kelayakan kredit
calon nasabah mengunakan metode AHP (Analytical Hierarcy Process) berbasis
(destop) .
2. Tinjauan Pustaka
Perancangan dan implementasi yang berhubungan dengan penelitian ini telah
banyak dilakukan oleh penelitian sebelumnya yaitu : Sistem Pendukung Keputusan
Pemberian Kredit Usaha Rakyat pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan
Mengunakan Metode AHP (Analytical Hierarcy Process) dengan Borlan Delphi 7.0
dan SQL Server 2000 dengan tujuan untuk membantu pihak Bank Syariah Mandiri
Cabang Medan dalam menganalisa kelayakan kredit nasabah.[1] Penelitian
selanjutnya yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit
( Studi Kasus : BKM Arta Kawula) yang melakukan sebuah analisa kelayakan kredit
dengan metode AHP dengan tujuan membantu manager dalam mengambil
keputusan, mempermudah pembuatan laporan data pemohon kredit dan jaminan
kendaraan serta sistem pengarsipan yang lebih baik dan teratur. Dengan Borlan
Delphi 7.0 dan SQL Server 2000.[2]
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya maka pengunaan
aplikasi sistem pendukung keputusan kelayakan kredit kepada calon nasabah dirasa
sangat positif membantu pihak bank maupun lembaga keuangan lain dalam
menganalisa kelayakan kredit calon nasabah. Pada penelitian ini ada perbedaan
dengan penelitian lain yaitu dari segi obkyek atau tempat studi kasus dan jenis
aplikasi programing dan database yang digunakan.
5
Pengertian kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga.[6] Sistem Informasi merupakan
kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta manusia yang
akan mengelola data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut.
Suatu sistem dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam
organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.[3] Sistem
pendukung keputusan (decision support system atau DSS) adalah sistem informasi
berbasis komputer yang menyediakan dukungan informasi interaktif bagi menejer
dan praktisi bisnis selamam proses pengambilan keputusan.[4]
Metode AHP (Analytical Hierarcy Process) adalah prosedur yang berbasis
matematis yang sangat baik dan sesuai untuk kondisi evaluasi atribut-atribut
kualitatif. Atribut-atribut tersebut secara matematik dikuantitatif dalam satu set
perbandingan berpasangan. Pada hakekatnya AHP merupakan suatu model
pengambil keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan hal- hal yang
bersifat kualitatif dan kuantitatif. Dalam model pengambilan keputusan dengan AHP
pada dasarnya berusaha menutupi semua kekurangan dari model-model sebelumnya.
AHP juga memungkinkan kestruktur suatu sistem dan lingkungan kedalam
komponen saling berinteraksi dan kemudian menyatukan mereka dengan mengukur
dan mengatur dampak dari komponen kesalahan sistem.
Prosedur tahapan perhitungan metode AHP (Analytical Hierarcy Process) dalam
memecahkan masalah guna mendapatkan sebuah solusi yaitu : 1) mendefinisikan
masalah dan menentukan solusi yang diingikan. 2) membuat struktur hierarki yang
diawali dengan tujuan utama. 3) membuat matriks perbandingan berpasangan yang
mengambarkan kontribusi relative atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau
kriteria yang setingkat diatasnya. 4) Mendefinisikan perbandingan berpasangan
sehingga diperoleh jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan
n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. 5) Menghitung nilai eigen dan
menguji konsistensinya. 6) Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat
hirarki. 7) Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan. 8)
Memeriksa konsistensi hirarki.[5] Berdasarkan penjelasan tentang sistem pendukung
keputusan dan Metode AHP (Analytical Hierarcy Process) bisa ditarik kesimpulan
bahwa sistem pendukung keputusan dengan metode AHP (Analytical Hierarcy
Process)merupakan sistem yang berfungsi membantu mendukung keputusan
manager dalam menganalisa kelayakan kredit calon nasabah dengan mengunakan
metode AHP (Analytical Hierarcy Process) untuk memilih beberapa calon nasabah
yang layak dalam menerima kredit.
6
3. Metode dan Perancangan Sistem
Proses merancang dan mengimplementasikan sistem informasi pendukung
kelayakan kredit calon nasabah diperlukan suatu rancangan sistem yang berguna
untuk memberikan gambaran kepada penguna aplikasi. Metode pengembangan
sistem yang akan digunakan dalam perancangan aplikasi Sistem Informasi
Pengdukung Kelayakan Kredit dengan AHP (Studi Kasus: KSP Artha Prima Unit
Tengaran) mengunakan metode Prototyping model. Gambar model Prototyping dapat
dilihat pada gambar 1 dibawah ini:
Gambar 1 Tahapan metode Prototyping model
Metode Prototyping dapat memudahkan pihak developer dan pihak KSP
Artha Prima Unit Tengaran untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan
aplikasi. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data di KSP Artha Prima Unit
Tengaran sesuai dengan kebutuhan sistem yang akan dibuat. Tahap pengumpulan
data berupa penelitian observasi langsung dan wawancara. Observasi langsung yaitu
pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati jalanya proses bisnis di KSP
Artha Prima Unit Tengaran mulai dari pencarian calon nasabah, penilaian kelayakan
kredit nasabah, angsuran mingguan nasabah dan pencatatan angsuran nasabah.
Narasumber yang berkenan diwawancarai dari pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran
adalah Bpk. Suwantono(marketing) dan Bpk.Ahmat Saipul(manager).
Pengumpulan data akan dilakukan dalam perancangan sistem (build/revise
mack up), dengan membuat usecase diagram, acktivity diagram, class diagram,
desain interface dan desain arsitektur. Serta membuat mack-up sebagai gambaran
dari tampilan, selanjutnya sistem akan dibangun menggunakan software Visual Studio
2010 atau C# dengan database PostgresSQL 9.2. Setelah perancangan sistem akan
dilakukan tahap evaluasi sistem (customer test-drive mack up). Apakah prototype
sesuai dengan yang diharapkan, apabila tidak sesuai maka sistem akan dibangun
ulang maupun diperbaiki melalui tahap pengkodean sistem. Perulangan ketiga proses
ini terus berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi.
Tahap prototype pertama versi 0.1.2015 tanggal 5 Februari 2015, aplikasi
dapat menampilkan form matriks kriteria dan alternatif, form hasil, form data calon
nasabah. Setelah dilakukan pengujian aplikasi kepada manager KSP Artha Prima
Unit Tengaran, hasil yang diperoleh dari prototype pertama adalah : 1) Data-data
dapat ditampilkan dengan benar, 2) Tidak tampilnya data baru pada data calon
7
nasabah setelah terjadi penambahan data calon nasabah baru, 3) Menghilangkan
kolom kode, kode kriteria pada tampilan interface perhitungan AHP, 4)
Menambahkan standartrisasi pada form hasil, 5) Memperbaiki tampilan iterface
aplikasi agar lebih menarik.
Tahap prototype kedua versi 0.2.2015 tanggal 9 Februari 2015, aplikasi sudah
diperbaiki dengan menyesuaikan hasil pengujian pada prototype pertama. Telah
dilakukan pengujian dengan pihak menejer KSP Artha Prima Unit Tengaran, hasil
yang diperoleh dari prototype kedua adalah : 1) Sudah tampilnya data baru pada data
calon nasabah setelah dilakukanya penambahan data calon nasabah baru,2) Sudah
diperbaiki pada tampilan kode, kode kriteria pada tampilan interface dalam
perhitungan AHP, 3) Sudah diperbaiki tampilan interface aplikasi dan sudah
disesuaikan dengan permintaan, 4) Sudah ditambahkanya standartrisasi pada form
hasil, 5) Perlu penambahan panduan aplikasi, 6) Penambahan gambaran proses
jalanya aplikasi.
Tahap prototype ketiga versi 03.2015 tanggal 15 Februari 2015 aplikasi sudah
diperbaiki dengan menyesuaikan hasil pengujian pada prototype kedua. Telah
dilakukan pengujian dengan pihak menejer KSP Artha Prima Unit Tengaran, hasil
yang diperoleh dari prototype ketiga adalah : 1) Sudah ditambahkanya paduan
pengunaan aplikasi, 2) Sudah ditambahkanya tampilan gambar struktur hierarki pada
aplikasi AHP. Pada evaluasi prototype, dilakukan pengujian terhadap hasil dari
pengujian pengunaan pada aplikasi. Penilaian tentang cara kerja aplikasi dalam
bentuk prototype yang dilakukan oleh penguna, akan digunakan sebagai bahan
evaluasi dan akan dilakukan perbaikan untuk mengubah bagian mana saja yang akan
diubah. Berdasarkan pengembangan versi prototype dan pengujian system terdapat 3
versi perubahan (update).
Sistem dirancang dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language),
yaitu metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan membuat
software berorientasi objek. UML (Unified Modeling Language) dapat digunakan
untuk merancang suatu konsep dalam pembuatan perangkat lunak[9]. Dalam
perancangan aplikasi sistem informasi pendukung kelayakan kredit dengan AHP
menggunakan lima diagram yaitu : Usecase Diagram, Activity Diagram, Class
Diagram, Desain Interface dan Desain Arsitektur. Diagram usecase menjelaskan
kerja sistem secara garis besar dengan hubungan antara actor dengan usecase yang
memberikan suatu gambaran fungsi yang dimanfaatkan dalam sebuah sistem kepada
pengguna, User yang berperan sebagai actor memiliki fungsi sebagai pengakses
menu aplikasi.
8
Gambar 2 Use Case Diagram Aplikasi Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit
dengan Analitical Herarcy Process (AHP)
Gambar 2 menjelaskan bahwa terdapat 1 actor yaitu manager yang dapat
melakukan akses dalam mengelola aplikasi Sistem Informasi Pendukung Kelayakan
Kredit dengan AHP. Untuk dapat mengakses aplikasi diharuskan untuk melalukan
login dengan memasukan username dan password. Berdasarkan diagram usecase
pada Gambar 2 terdapat menu aplikasi mengelola data calon nasabah, mengelola
perhitungan AHP, dan melihat hasil. Agar dapat masuk kedalam aplikasi diharuskan
user menginputkan username dan password dimana hal ini berfungsi sebagai security
untuk membatasi penguna aplikasi yang mempunyai hak akses saja.
Berdasarkan diagaram usecase diatas terdapat menu aplikasi Sistem Informasi
Data Calon Nasabah dalam menu utama yaitu : user dapat melakukan penambahan
data calon nasabah, pengubahan data calon nasabah dan penyimpanan data calon
nasabah pada aplikasi Sistem informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP.
Edit data calon nasabahadd data calon nasabah
Save data calon nasabah add kriteria
edit data kriteria
Save Priority vector
Mengelola Data Calon Nasabah
Mengelola perhitungan AHP
add calon nasabah
Menejer (actor)View summary
9
Gambar 3 Activity Diagram Mengelola Data Calon
Activity diagram menjelaskan langkah atau urutan dalam sebuah proses. Pada
Gambar 3 diatas menjalaskan tentang activity diagram mengelola data calon nasabah
dimana user melakukan login dahulu, setelah berhasil makan sistem akan
menampilkan form utama kepada user, kemudian user memilih menu data calon
nasabah lalu sistem akan menampilkan form data calon nasabah, pada form ini user
dapat mengelola data calon nasabah dengan aktivitas insert, edit, save data calon
calon nasabah dan sistem akan menyimpan data yang sudah dikelola oleh user.
start
Memilih menu Data Calon
Nasabah
Mengelola data calon
nasabah
end
Input ID &
Pasword
edit saveinsert
Tampil Form
Utama
Tampil Form Data
Calon Nasabah
Save data
Tampil
Form Login
Cek ID &
Pasword
benarsalah
Button Baru Button
simpan
File Matriks Kriteria
Calon Nasabah
Matriks Hasil
Kriteria
Data Calon
Nasabah
Sistem AHPMenejer
10
Diagram kelas (class diagram) adalah diagram yang digunakan untuk
menampilkan beberapa kelas serta paket-paket yang ada didalam sistem atau
perangkat lunak yang sedang dikembangkan[9]. Class diagram dapat dilihat pada
Gambar 4.
Gambar 4 Class Diagram aplikasi dengan Analitical Herarcy Process (AHP)
Pada class diagram yang ditunjukan oleh Gambar 4 diatas terdiri dari 3
bagain utama yaitu: boundery, controller, entity terdapat 3 boundery pada aplikasi
Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit Calon Nasabah dengan AHP
(Analytical Hierarcy Process) yaitu data calon nasabah (User Interface) UI, matriks
kriteria calon nasabah (User Interface) UI, matriks hasil criteria (User Interface) UI.
Terdapat 2 comtroller yaitu mengelola data calon nasabah, mengelola data matriks
kriteria calon nasabah. Serta terdapat 3 entity yaitu prospek, kriteria, koperasi.
11
Gambar 5 Desaint interface form login
Gambar 5 merupakan tampilan desaint form login untuk user jika ingin masuk
pada aplikasi diwajibkan untuk melakukan login dengan menginputkan username dan
password yang telah diberikan. Apabila terjadi kesalahan input username dan
password maka sistem akan memberikan pemberitahuan kesalahan.
Gambar 6 Desaint Form Hasil Perhitungan Matriks Calon Nasabah
Gambar 6 merupakan desaint interface form hasil perhitungan
matriks calon nasabah yang menampilkan hasil analisa kelayakan kredit
Welcome
Sistem Informasi Kelayakan Kredit
KSP Artha Prima Unit Tengaran
ID
Pasword
Login Batal
Hasil Perhitungan
Tutup
Na Caracter
Capital
Capacity
Coleteral
Condition of
Ekonomi
Composion Wieght
Wieght Anna Sudarni Slamet Lestari Suyati
12
calon nasabah. Kelima kriteria setiap calon nasabah akan ditampilkan pada
hasil perhitunganya Untuk hasil ahir dapat di lihat pada Composion Weight
dengan perbandingan setandar yang telah ditentukan dari pihak KSP Artha
Prima unit tengaran beserta keterangan yang ditampilkan dalam sistem.
Gambar 7 Desaint Artsitertur berbasis destop
Gambar 7 menjelaskan mengenai desaint arsitektur yang telah dibuat, desaint
arsitektur pada sistem informasi pembayaran berbasis desktop yang terdiri dari dua
komponen, processor (database postgresSQL 9.2 dan aplikasi sistem informasi
pendukung kelayakan kredit dengan AHP (Analytical Hierarcy Process)dan device
PC yang digunakan. Processor adalah komponen perangkat keras yang mampu
mengeksekusi program sedangkan device perangkat keras yang tidak memiliki
kemampuan untuk memproses data. Aplikasi system informasi pendukung keputusan
kelayakan kredit dengan AHP (Analytical Hierarcy Process) menghubungkan antara
PC user dengan database postgresSQL 9.2 sehingga semua pengoperasian pengolahan
dan pengaksesan data dapat ditampilkan sistem kedalam PC user.
4. Hasil Pembahasan dan Implementasi
Perancangan dan implementasi Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit
dengan AHP (Studi Kasus: KSP Artha Prima Unit Tengaran) dibangun dengan
menggunakan bahasa programing C#, dan SQL postgresSQL 9.2 sebagai media
penyimpanan basis data (database).
Dimana aplikasi ini mengunakan tahapan metode AHP (Analytical Hierarcy
Process) dalam proses menganalisa calon nasabah guna mendapatkan calon nasabah
yang diyatakan layak mendapat pinjaman kredit.
Analisa Kelayakan Kredit
mengunakan perhitungan AHP
preemptive
<AHP>
<thread name>
007 PC
DB_Koperasi
13
Adapun tahapan mengunakan aplikasi Sistem Informasi Pendukung Kelayakan
Kredit dengan AHP dapan dilakukan melakukan login terlebih dahulu. Gambar menu
login dapat dilihat pada gambar 8 dibawah ini.
Gambar 8 Form Login
Pada Gambar 8 merupakan form login yang berfungsi sebagai pintu masuk ke
menu utama. Dimana form login meminta user agar melakukan input data username
dan password yang sudah diberikan untuk masuk pada menu utama guna melakukan
analisa kelayakan kredit calon nasabah.
Gambar 9 Form Menu Utama
Gambar 9 merupakan tampilan dari menu utama yang merupakan tampilan
awal dari program yang dimana adalah jendela salam pembuka untuk menu – menu
yang lain. Dalam menu utama terdiri dari 3 menu yaitu: matriks kriteria calon
14
nasabah yang berfungsi untuk melakukan perhitungan kelayakan kredit calon
nasabah, matriks hasil kriteria yang berfungsi untuk menampilkan hasil perhitungan
kredit calon nasabah, dan data calon nasabah yang berfungsi untuk melakukan
penginputan data calon nasabah. Serta terdapat file yang isinya adalah panduan
aplikasi dan gambaran proses hierarki pada aplikasi sistem informasi pendukung
kelayakan kredit dengan AHP (Analytical Hierarcy Process).
Gambar 10 Form Matriks kriteria calon nasabah
Pada gambar 10 merupakan tampilan dari form matriks kriteria calon nasabah
yang dimana user diminta untuk melakukan input data kriteria dan alternatif dalam
melakukan perhitungan kelayakan kredit dengan mengunakan metode AHP
(Analytical Hierarcy Process) kedalam aplikasi. Data yang diinput berupa data angka
dari nilai kepentingan pada skala penilaian AHP (Analytical Hierarcy Process)
dimana data tersebut berasal dari pendapat sang menejer yang dihubungkan tingkat
kepentinganya dengan daftar kepentingan pada sekala penilaian AHP lalu diubah
menjadi inputan bagi aplikasi AHP (Analytical Hierarcy Process). dengan cara
melihat internsitas kepentingan pada skala penilaian AHP (Analytical Hierarcy
Process)[10]. Adapun skala kepentingan AHP (Analytical Hierarcy Process) ini
berfungsi sebagai mendia penilaian terhadapat kriteria calon nasabah. Berikut adalah
gambar skala penilaian AHP (Analytical Hierarcy Process).
15
Gambar 11 Sekala Penilaian AHP (Analytical Hierarcy Process)
Dengan melihat Gambar 11 daftar nilai kepentingan pada sekala penilaian
AHP (Analytical Hierarcy Process) inilah inputan utama yang berupa pendapat
manajer terhadapat calon nasabah KSP Artha Prima Unit Tengaran yang akan
dianalisa kelayakan kreditnya mengunakan metode AHP (Analytical Hierarcy
Process) dengan cara membandingkan tingkat kepentingan satu sama lain
mengunakan nilai kepentingan tersebut. Penilaian kriteria berguna untuk
membandingkan tingkat kepentingan standart kriteria yang ditetapkan oleh pihak
KSP Artha Prima Unit Tengaran, hal ini berfungsi sebagai standart nilai bobot dalam
menentukan perbandingan matriks calon nasabah pada perhitungan menentukan
alternatif.
Kriteria yang ditentukan oleh pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran ada 5
yaitu: chracter yang menilai karakter/perilaku calon nasabah dimana ditinjau dari
segi wawancara pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran dengan calon nasabah, capital
yang menilai tentang pelunasan kredit oleh nasabah kepada pihak koperasi yang
dilihat dari kemampuan calon nasabah untuk melunasi pinjaman kredit nantinya yang
dimana dilihat dari segi pendapatan calon nasabah, capacity yang menilai tentang
pendapat calon nasabah, colleteral yang menilai tentang jaminan yang diberikan
calon nasabah kepada pihak koperasi jaminan tersebut bias berupa BPKB kendaraan
atau KTP asli calon nasabah, dan condition of ekonomi yang menilai tentang keadaan
ekonomi calon nasabah bias dilihat dari sudut pandang kekaan yang dimiliki calon
nasabah.
16
Dari 5 kriteria yang sudah ditentukan tersebut lalu dihitung nilai Alternatif,
dalam hal ini user diminta untuk menginput data dengan cara sepeti dalam
menghitung nilai kriteria yang sudah dilakukan sebelumnya. Penilaian penentuan
alternative adalah membandingkan nilai kriteria calon nasabah satu sama lain hingga
menghasilkan nilai pada priority vector, Pricipal Eigen Value, Concitency Index
(CI), Concitency Rasio (CR).
Gambar 12 Form Matriks hasil kriteria
Pada Gambar 12 merupakan tampilan dari form matriks hasil kriteria calon
nasabah yang berasal dari hasil perhitungan matriks kriteria calon nasabah
sebelumnya. Pada kolom Overal Composite terdapat 5 kriteria yang menampilkan
hasil perhitungan kelayakan kredit dengan metode Analitical Hierarki Proces (AHP)
pada setiap calon nasabah yang ditampilkan dan telah dihitung nilai kelayakan
kredinya. Hasil nilai yang ditampilkan pada setia kriteria calon nasabah yang ada
pada table Slamet lestari, nursah, dan Waridah adalah dari priority vector tiap criteria
calon nasabah. Hasil nilai dari kolom weight didapat dari nilai priority vector
perhitungan nilai standart kriteria yang ditentukan pada awal penilaian. Sedangkan
untuk nilai dari composite weight pada setiap calon nasabah didapat dari perkalian
nilai Weight dikali nilai setiap dari nasabah. Contoh :pada calon nasabah bernama
slamet lestari untuk hasil nilai 0.476 didapat dari (0.2 x 0.311904 + 0.1 x 0.14285 +
0.2 x 0.571428 + 0.1 x 0.571428 + 0.4 x 0.571428) = 0.476. Begitupun cara yang
digunakan untuk menentukan nilai Composite Weight pada calon nasabah bernarma
Nursah, Waridah. Nilai yang yang paling bersar dan mendekati nilai 1 adalah nilai
yang dipakai sebagai hasil nilai penentu kelayakan kredit setiap calon nasabah,
semakin tinggi nilainya maka semakin baik pula kesempan diterima menjadi nasabah
KSP Artha Prima Unit Tengaran. Sedangkan untuk nilai dari Decision adalah nilai
dari standart kelayakan kredit yang ditentukan dari pihak koperasi sendiri, dimana
nilainya adalah: jika hasil nilai dari Composite Weight setiap calon nasabah lebih dari
>0,3 maka calon nasabah tersebut diterima dan diyantakan baik, bilai nilainya
dibahwah <0,3 diatas dari >0,2 maka calon nasabah tersebut diterima dengan
17
stantus pertimbangan, dan jika nilainya kurang dari <0,2 maka calon nasabah
tersebut ditolak.
Pengujian Sistem Aplikasi
Proses pengujian sistem ini menggunakan metode blackbox. Pada blackbox
testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengesekusi unit
atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis
yang diinginkan [10]. Berikut adalah hasil pengujian dengan menggunakan metode
blackbox. Table 1 Proses Penyimpanan Data
Operation ID Kondisi Respon Sistem Hasil
1 Mengisi semua data
calon nasabah pada
texbox dan memilih
button simpan untuk
melakukan penyimpanan
data calon nasabah baru
Menampilkan data calon
nasabah baru pada
listview
Penyimpanan data
calon nasabah baru
berhasil
2 Mengisi sebagian data
calon nasabah pada
texbox dan memilih
button simpan untuk
melakukan penyimpanan
data calon nasabah baru
Tidak Menampilkan data
calon nasabah baru pada
listview
Penyimpanan data
calon nasabah baru
gagal
3 Tidak mengisi data
calon nasabah pada
texbox dan memilih
button simpan untuk
melakukan penyimpanan
data calon nasabah baru
Tidak Menampilkan data
calon nasabah baru pada
listview
Penyimpanan data
calon nasabah baru
gagal
4 Mengisi semua data
criteria dan sub-kriteria
dalam perhitungan
matriks calon nasabah
pada table listview
memilih button simpan
priority vektor untuk
melakukan penyimpanan
data perhitungan matriks
baru
Menampilkan data
perhitungan matriks
yang baru pada listview
Penyimpanan data
perhitungan matriks
yang baru berhasil
18
5 Mengisi sebagian data
kriteria dan alternative
dalam perhitungan
matriks calon nasabah
pada table listview
memilih button simpan
priority vektor untuk
melakukan penyimpanan
data perhitungan matriks
baru
Menampilkan data
perhitungan matriks
yang baru pada listview
Penyimpanan data
perhitungan matriks
yang barub berhasil
6 Tidak mengisi data
criteria dan alternative
dalam perhitungan
matriks calon nasabah
pada table listview
memilih button simpan
priority vektor untuk
melakukan penyimpanan
data perhitungan matriks
baru
Tidak menampilkan data
perhitungan matriks
yang baru pada listview
Penyimpanan data
calon nasabah baru
gagal
Pada Tabel 1 pengujian penyimpanan data calon nasabah baru dan
penyimpanan data perhitungan matriks setiap kondisi pada saat user melakukan
penyimpanan data calon nasabah baru dan perhitungan matriks baru. Validasi yang
dilakukan kedalam sistem dapat merespon semua tidakan yang dilakukan oleh
penguna penyimpanan data pada saat user menambahkan data calon nasabah baru
dan penyimpanan data pada saat user melakukan perhitungan matriks yang baru.
Pengujian Sistem pada Calon Nasabah
Dari aplikasi yang sudah dibuat dan sudah dilakukan uji kelayakan kredit
pada calon nasabah KSP Artha Prima unit tengaran pada data calon nasabah
pengajuan kredit bulan oktober 2014 oleh penilaian 3 orang calon nasabah yaitu:
slamet lestari, nursah, waridah dapat dilihat pada table 2 beikut:
Table 2 Perbandingan Sistem dengan Data
No Nama Nasabah Pendapat Aplikasi Laporan Data Kredit 1 Slamet Lestari Dari pendapat aplikasi
pendukung kelayakan kredit
menjelaskan bahwa calon
nasabah dengan nama slamet
Dari data analisa laporan
kredit nasabah bulan Agustus
2014 sampai selesai
menunjukan bahwa nasabah
19
lestari memperoleh hasil
perhitungan kredit dengan nilai
ahir pada composite weight
0,476 dan di atas stadart yang
ditentukan pihak koperasi yaitu
0,3 maka sistem menyimpulkan
bahwa Slamet lestariditerima
pengajuan kreditnya dengan
nilai baik.
dengan nama slamet lestari
degan jumlah pinjam yang
besar cukup lancar dalam
proses kreditnyadan dengan
keadaan ekonomi yang baik
2 Nursah Dari pendapat aplikasi
pendukung kelayakan kredit
menjelaskan bahwa calon
nasabah dengan nama Nursah
memperoleh hasil perhitungan
kredit dengan nilai ahir pada
composite weight 0,16 dan di
bawah stadart yang ditentukan
pihak koperasi yaitu 0,2 maka
system menyimpulkan bahwa
Nursah ditolak pengajuan
kreditnya
Dari data analisa laporan
kredit nasabah bulan Agustus
2014 sampai selesai
menunjukan bahwa nasabah
dengan nama Nursah dengan
jumlah pinjam yang cukup
besar, kurang lanjar dalam
proses angsuran kreditnya dan
dalam keadaan ekonomi yang
kurang baik
3 Waridah Dari pendapat aplikasi
pendukung kelayakan kredit
menjelaskan bahwa calon
nasabah dengan namaWaridah
memperoleh hasil perhitungan
kredit dengan nilai ahir pada
composite weight 0,35 dan di
atas stadart baik yang
ditentukan pihak koperasi yaitu
0,3 maka sistem menyimpulkan
bahwaWaridah diterima
pengajuan kreditnya
Dari data analisa laporan
kredit nasabah bulan Agustus
2014 selesai menunjukan
bahwa nasabah dengan nama
Waridah dengan jumlah
pinjam yang kecil, lacar dalam
proses angsuran kreditnya dan
dalam keadaan ekonomi yang
kurang baik
Pada Table 2 diatas dapat dijelaskan bahwa dalam perbandingan pendapat
sistem aplikasi pendukung kelayakan kredit calon nasabah dengan metode AHP
(Analytical Hierarcy Process)dengan rekap data kredit nasabah pada bulan angustus
sampai 2014 selesai bulan oktober 2014 menunjukan bahwa hasil rekomendasi sistem
dari pendapat menejer tentang kriteria ketiga calon nasabah dengan hasil proses
angsuran 3 nasabah setelah diterima menjadi nasabah KSP Artha Prima Unit
Tengaran dan sudah selesai proses angsuranya menyimpulkan cukup mendekati tepat.
Pengujian Penerimaan Pengguna
Pengujian penerimaan pengguna dilakukan dengan metode wawancara kepada
pengguna aplikasi yaitu menejer KSP Artha Prima Unit Tengaran. Pengguna aplikasi
ini adalah menejer yang berperan sebagai user. Berdasarkan pengujian penyimpanan
data, penyajian data dan pengolahan data pada sistem dapat menjawab kebutuhan dari
pengguna. Aplikasi yang dibangun juga cukup dipahami dan digunakan oleh
20
pengguna. User interface pada aplikasi juga sudah dipahami pengguna karena setiap
desaint yang dibuat selalu melakukan konsultasi dengan pengguna langsung.
Pengujian penerimaan pengguna dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini:
Operation ID Operasi Sistem Respon Pengguna
1 Apakah aplikasi sudah
sesuai dengan kebutuhan
pengguna ?
Dari menejer mengatakan
cukup, tapi alangkah baiknya
sisten AHP digabungkan
dengan aplikasi pencatatan
tagihan yang sudah ada.
2 Apakah sistem informasi
yang dirancang dapat
diterapkan pada
koperasi?
Dari tangapan sang menejer bisa
digunakan
3 Apakah sistem informasi
mudah digunakan ? Dari menejer berkata lumayan
sulit bila belum memahami dan
dijelaskan prosedur pengunaan
aplikasi.
4 Bagaimana pendapat
pengguna mengenai
tampilan atau interface
aplikasi sistem informasi
yang telah dibangun ?
Tampilanya menarik
5 Apakah sistem informasi
dapat membantu dalam
efiensi waktu dibandingkan
dengan sebelum
menggunakan aplikasi ?
Cukup membantu apabila
adanya banyak calon nasabah
yang mengajukan kredit
6 Bagaimana output yang
dihasilkan oleh aplikasi ?
Menejer menjawab hasil yang
ditampilkan cukup membantu,
dengan mempermudah menejer
dalam menganalisa kelayakan
kredit calon nasabah serta
adanya data tertulis. Tapi
sayangnya belum ada output
print.
Output yang dihasilkan mengenai kelayakan kredit calon nasabah pada KSP
Artha Prima Unit Tengaran dari apa yang dibutuhkan oleh pihak manager pada
sistem yang sudah diterapkan dan dilakukan pengujian oleh manager menjawab
sistem ini membantu dalam segi ketepatan memilih calon nasabah, penyajian nilai
secara tertulis,mempersingkat waktu kerja dalam menganalisa calon nasabah yang
banyak, dan membantu memberikan informasi kepada manager tentang kebijakan
manager dalam memilih nasabah baru.
21
5. Simpulan
Perancangan dan implementasi sistem informasi pendukung kelayakan kredit
dengan metode AHP (Analytical Hierarcy Process) pada KSP Artha Prima Unit
Tengaran diyatakan dapat membantu operasional kerja manajer dalam menganalisa
kelayakan kredit calon nasabah pada setiap bulanya. Selain itu juga berfanfaat pada
penyediaan pengarsipan data, dimana pihak manajer dapat melihat kembali data-data
calon nasabah yang sudah pernah disimpan dan dilakukan analisa kelayakan kredit
pada calon nasabah terdahulu dan dalam pengoperasian, penambahan, pengubahan
dan penyimpanan data pada aplikasi dapat dilakukan backup data bila mana terjadi
kesalahan data dan kerusakan pada aplikasi Sistem Informasi Pendukung Kelayakan
Kredit dengan AHP.
6. Daftar Pustaka
[1] Azwani, Farabi,2010. Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha
Rakyat Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Mengunakan Metode
Analitical Herarcy Process (AHP). Universitas Sumatera Utara
[2] Indra kurniawan,Stevanus,2010. Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan
Pemberian Kredit. Fakultas Teknologi dan Informasi
Irwanto, Djon. 2006. Perancangan Object Oriented software Dengan
UML. Yogyakarta : Andi Offset.
[3] Kristanto, Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.
Yogyakarta : Grava Media.
[4] Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi SPK. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
[5] Saaty,Thomas L,2005.Theory and Applications of the Analytic Network
Process: Decision Making with Benefits, Opportunities, Costs, and Risks ,352
pp , RWS Publications
[6] Suyatno,Thomas,1998.Dasar-dasarPengkreditan.Jakarta:PT.Gramedia
Jakarta
[7] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta :
Andi Offset.
[8] Teguh Wahyono. 2004. Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis Desaign,
DanImplementasi). Yogyakarta: Graha Ilmu.
[9] Irwanto, Djon. 2006. Perancangan Object Oriented software Dengan
UML. Yogyakarta : Andi Offset
[10] Setiawan Bambang. 2009. Visual Modeling dengan Rational Rose 2000
Enterprise Edition. Jakarta. Elex Media Komputindo.
22