sistem informasi geografis pemetaan indeks potensi … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix...

111
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN ACEH BARAT BERBASIS WEB SKRIPSI Di ajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat syarat guna memperoleh gelar Sarjana Komputer Universitas Ubudiyah Indonesia Oleh Nama : Mukhsin Latnihal Nim : 161041020009 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA BANDA ACEH 2020

Upload: others

Post on 25-Feb-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI

LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN ACEH BARAT BERBASIS WEB

SKRIPSI

Di ajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Komputer

Universitas Ubudiyah Indonesia

Oleh

Nama : Mukhsin Latnihal

Nim : 161041020009

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA

BANDA ACEH 2020

Page 2: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

ii

Page 3: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

iii

Page 4: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

iv

Page 5: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

v

Page 6: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini terlaksana dengan baik, tak lupa pula

salawat dan salam penulis sampaikan kepada Junjungan Nabi kita yaitu Nabi

Besar Muhammad SAW, berserta keluarga dan sahabatnya. Adapun judul skripsi

yang penulis ambil adalah “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN

INDEKS PONTENSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN ACEH BARAT

BERBASIS WEB”.

1. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan dorongan demi selesainya

perkuliahan.

2. Dr. Ibu Marniati, M.Kes selaku Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia.

3. Kepada Pak M. Bayu Wibawa S.Kom.,MMSI selaku Ketua Prodi Teknik

Informatika.

4. Kepada M. Bayu Wibawa S.Kom.,MMSI selaku dosen pembimbing yang

telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Bapak Mahendar Dwi Payana, S.ST.,M.T dan Ibu Desita Ria Yusian

TB.S.ST.,MT Penguji I dan II.

6. Kemudian kepada teman-teman Prodi Teknik Informatika 2016 yang telah

banyak memberikan bantuan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi

ini, semoga budi baiknya diberi imbalan yang setimpal oleh Allah SWT

Page 7: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

vii

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari pada

kesempurnaan dan banyak mendapatkan kekurangan-kekurangan dan

kejanggalan disebabkan pengetahuan yang terbatas. Saran-saran bagi

penyempurnaan penulis sangat diharapkan dari semua pihak.

Akhirnya penulis harapkan semoga penulisan karya ilmiah yang sederhana

ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Banda Aceh, 27 Oktober 2020

Mukhsin Latnihal

Page 8: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

viii

ABSTRAK

Lahan merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk pengembangan usaha pertanian. Potensi lahan memiliki arti penting dalam pengolahan lahan dan pemanfaatannya. Pemanfaatan lahan sebaiknya sesuai dengan potensi lahan yang dimiliki. Penelitian ini menggunakan lima parameter dalam menentukan Indeks Potensi Lahan (IPL) yaitu kemiringan lereng, litologi, jenis tanah, curah hujan dan kerawanan bencana banjir. Penelitian ini menggunakan metode pengharkatan,overlay,scoring dan metode tumpang susun. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah peta indeks potensi lahan Kabupaten Aceh Barat. Peta tersebut menyajikan lima kelas potensi lahan yang terdiri dari kelas sangat rendah, kelas rendah, kelas sedang, kelas tinggi, dan kelas sangat tinggi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa daerah dengan potensi lahan sangat rendah yaitu sebesar 19,69%%, daerah dengan potensi lahan rendah yaitu sebesar 34,35%, daerah dengan potensi lahan sedang yaitu sebesar 20,47%, daerah dengan potensi lahan tinggi yaitu sebesar 15,55% dan daerah dengan potensi lahan sangat tinggi yaitu sebesar 7,65%.

Kata kunci: potensi lahan, Sistem Informasi Geografis, pengharkatan, tumpang susun

Page 9: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

ix

ABSTRAK

Land is a natural resource required for agricultural business development. Land potential has an important meaning in land management and utilization. Land use should be in accordance with the land potential that is owned. This study uses five parameters in determining the Land Potential Index (IPL), namely slope, lithology, soil type, rainfall and flood hazard. This study uses the scoring method and the method of overlapping. The results obtained from this study are the land potential index map of West Aceh Regency. The map presents five land potential classes consisting of very low class, low class, medium class, high class, and very high class. The results showed that areas with very low land potential were 19.69%%, areas with low land potential were 34.35%, areas with moderate land potential were 20.47%, areas with high land potential were equal to 15.55% and areas with very high land potential of 7.65%. Keywords: Potential land, Geographic Information Systems, Scoring, Overlaying

Page 10: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

x

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I .................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................. 2

1.3 Batasan Masalah ................................................................................... 3

1.4 Tujuan penelitian .................................................................................. 3

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 3

1.6 Keaslian Penelitian ............................................................................... 4

BAB II ................................................................................................................. 6

TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 6

2.1 Gambaran umum Kabupaten Aceh Barat ............................................. 6

2.1.1 Keadaan wilayah ............................................................................... 6

2.2.1 Perkembangan Sektor Pertanian ....................................................... 7

2.2 Konsep Dasar Sistem ............................................................................ 7

2.3 Sistem Informasi Geografis .................................................................. 8

2.3.1 Definis Sistem informasi Geografis .................................................. 8

2.3.2 Konsep Dasar Data Geografis ........................................................... 9

2.3.3 Subsistem GIS ................................................................................. 10

2.3.4 Komponen SIG ............................................................................... 12

2.4 Indeks Potensi Lahan .......................................................................... 14

2.5 Overlay ............................................................................................... 20

2.6 Web ..................................................................................................... 22

2.7 Database .............................................................................................. 22

2.8 MySQL ............................................................................................... 23

Page 11: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

xi

2.9 XAMPP(Apache Mysql PHP Perl) ..................................................... 23

2.10 PHP (Hypertext Preprocessor) ............................................................ 24

2.11 Use Case Diagram .............................................................................. 24

2.12 Entity Relationship Diagram (ERD) ................................................... 26

2.13 Activity Diagram ................................................................................ 27

2.14 Black Box Testing .............................................................................. 28

BAB III .............................................................................................................. 29

METODE PENELITIAN .................................................................................. 29

3.1 Metode Penelitian ............................................................................... 29

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 29

3.3 Jenis Penelitian ................................................................................... 29

3.4 Teknik Analisi data ............................................................................. 30

3.5 Objek dan alur penelitian .................................................................... 31

3.6 Alat dan Bahan Penelitian .................................................................. 32

3.6.1 Perangkat keras ............................................................................... 32

3.6.2 Perangkat Lunak ............................................................................. 32

3.6.3 Bahan Arcgis ................................................................................... 33

3.6.4 Bahan .............................................................................................. 40

3.7 Penggunaan Rumus ............................................................................ 44

3.8 Gambaran Umum Sistem .................................................................... 46

3.9 Use Care Diagram ............................................................................... 47

3.10 Entity Relationship Diagram (ERD) ................................................... 48

3.11 Activity Diagram ................................................................................ 49

3.12 Database .............................................................................................. 51

3.13 User Interface ...................................................................................... 52

3.14 Pengujian Sistem Black Box .............................................................. 59

BAB IV .............................................................................................................. 62

HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 62

4.1 Kabupaten Aceh Barat ........................................................................ 62

4.2 Parameter Indeks Potensi Lahan ......................................................... 63

4.2.1 Kemiringan Lereng Kabupaten Aceh Barat .................................... 63

Page 12: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

xii

4.2.2 Jenis Tanah Kabupaten Aceh Barat ................................................ 64

4.2.3 Peta Litologi Kabupaten Aceh Barat............................................... 65

4.2.4 Peta Curah Hujan Kabupaten Aceh Barat ....................................... 66

4.2.5 Peta Kerawanan Bencana Banjir Kabupaten Aceh Barat ............... 67

4.3 Indeks Potensi Lahan Kabupaten Aceh Barat .................................... 68

4.4 Tampilan Website Admin Peta Pemetaan Aceh Barat ....................... 72

4.5 Tampilan Website User/Masyarakat Peta Pemetaan Aceh Barat ....... 79

4.5.1 Tampilan Home User ...................................................................... 79

4.5.2 Tampilan Map/parameter User ....................................................... 79

4.5.3 Tampilan Menu Map ....................................................................... 80

4.5.4 Tampilan Saran user ........................................................................ 82

4.5.5 Tampilan Menu Keterangan ............................................................ 83

4.5.6 Tampilan Potensi Lahan Pertanian Zoom user ............................... 84

4.6 Pengujian Sistem Black Box` ............................................................. 85

BAB V ............................................................................................................... 88

KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 88

5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 88

5.2 Saran ................................................................................................... 88

Lampiran............................................................................................................ 92

Page 13: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Tabel Keaslian Penelitian ............................................................................... 4

Tabel 2.1. Harkat Kemiringan Lereng ............................................................................ 18

Tabel 2.2 Harkat Litologi .................................................................................................. 19

Tabel 2.3. Harkat Jenis Tanah ......................................................................................... 20

Tabel 2.4. Harkat Curah Hujan ....................................................................................... 20

Tabel 2.5. Harkat Kerawanan Banjir .............................................................................. 21

Tabel 2.6. Simbol Use Case Diagram .............................................................................. 27

Tabel 2.7. Entity Relationhip Diagram ............................................................................ 28

Tabel 2.8. Simbol Activity Diagram ................................................................................ 29

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian ............................................................................................. 31

Tabel 3.2. Admin ................................................................................................................ 48

Tabel 3.3. Map .................................................................................................................... 48

Tabel 3.4.Nilai .................................................................................................................... 49

Tabel 3.5.Kecamatan ......................................................................................................... 49

Tabel 3.6 Parameter ........................................................................................................... 50

Tabel 3.7.Pengujian Black box testing pada admin ....................................................... 58

Tabel 3.8 Pengujian Black box testing pada user ......................................................... 59

Tabel 4.1 Kemiringan Lereng Kabupaten Aceh Barat ................................................. 63

Tabel 4.2 Jenis Tanah Kabupaten Aceh Barat .............................................................. 64

Tabel 4.3 Litologi Kabupaten Aceh Barat ..................................................................... 65

Tabel 4.4 Curah Hujan Kabupaten Aceh Barat ............................................................. 66

Tabel 4.5 Kerawanan Bencana Banjir Kabupaten Aceh Barat .................................. 63

Tabel 4.6 Harkat maksimal dan harkat minimal setiap parameter............................... 65

Page 14: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Alur Penelitian ........................................................................................... 31

Gambar 3.2 Peta Arcgis Kemiringan Lereng ............................................................... 34

Gambar 3.3. Peta Arcgis Jenis Tanah ........................................................................... 36

Gambar 3.4.Peta Argis Curah Hujan ............................................................................. 37

Gambar 3.5.Peta Arcgis Litologi ................................................................................... 37

Gambar 3.6.Peta Arcgis Kerawaanan Bencana Bajir ................................................ 38

Gambar 3.7.Peta Rancanagan Gabungan 5 Parameter ............................................... 39

Gambar 3.8 Peta Kemiringan Lereng............................................................................ 40

Gambar 3.9.Peta Curah Hujan ....................................................................................... 41

Gambar 3.10.Peta Jenis Tanah ....................................................................................... 42

Gambar 3.11.Peta Kerawanan Banjir ............................................................................ 42

Gambar 3.12.Peta Litologi ............................................................................................ 43

Gambar 3.13.Peta Administrasi Aceh Barat ................................................................ 44

Gambar 3.14.Gambaran Umum Sistem ........................................................................ 46

Gambar 3.15.Gambaran Usecase Diagram Sistem ..................................................... 47

Gambar 3.16.Entity Relationship Diagram .................................................................. 48

Gambar 3.17 Activity Diagram Kelola Parameter ..................................................... 49

Gambar 3.13.Activity Diagram Kelola Peta ................................................................ 53

Gambar 3.14.Form Registrasi Administrator ............................................................... 54

Gambar 3.15.Form login Administrator ....................................................................... 54

Gambar 3.16.Halaman Admin ....................................................................................... 55

Gambar 3.18 Halaman Parameter .................................................................................. 55

Gambar 3.19 Halaman Peta ............................................................................................ 56

Gambar 3.19 Halaman Keterangan ............................................................................... 56

Gambar 3.21Halaman Saran .......................................................................................... 56

Gambar 3.22 Halaman User ........................................................................................... 57

Gambar 3.23 Halaman Kecamatan ................................................................................ 58

Gambar 3.24 Halaman Saran dan masukan ............................................................... 58

Gambar 4.1 Peta Administrasi Aceh barat ................................................................... 62

Page 15: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

xv

Gambar 4.1 Peta Administrasi Aceh barat ................................................................... 62

Gambar 4.2 Kemiringan Lereng Aceh barat ................................................................ 64

Gambar 4.3 Jenis Tanah Aceh barat .............................................................................. 65

Gambar 4.4 Litologi Aceh barat .................................................................................... 66

Gambar 4.6 Peta Curah hujan Aceh barat .................................................................... 67

Gambar 4.7 Peta Kerawanan Bencana banjir Aceh barat ........................................... 68

Gambar 4.8 Peta indeks Potensi Lahan Aceh barat .................................................... 71

Gambar 4.9 Menu pendaftaran Aceh barat .................................................................. 72

Gambar 4.10 Menu Login Aceh barat .......................................................................... 73

Gambar 4.11 Menu Home Aceh barat .......................................................................... 73

Gambar 4.12 Menu Tampilan Home Keterangan Aceh barat ................................... 74

Gambar 4.13 Menu Edit admin Home Aceh barat ...................................................... 74

Gambar 4.14 Menu Map/Parameter Aceh barat .......................................................... 75

Gambar 4.15 Menu Tampilan Edit Parameter Aceh barat ......................................... 76

Gambar 4.16 Menu Edit Parameter Home Aceh barat ............................................... 76

Gambar 4.17 Menu Saran Admin Aceh barat .............................................................. 77

Gambar 4.18 Menu Keterangan Admin Aceh barat .................................................... 78

Gambar 4.19 Home User ............................................................................................... 79

Gambar 4.20 Menu Map ................................................................................................. 80

Gambar 4.21 Menu keterangan Parameter ................................................................... 80

Gambar 4.22 Menu Saran .............................................................................................. 80

Gambar 4.23 Menu keterangan ..................................................................................... 80

Gambar 4.24 Peta Hasil 5 parameter keterangan ....................................................... 80

Page 16: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Balasan surat dari Dinas Pendidikan Aceh Barat ...................................... 89

Lampiran 1. Balasan surat dari Dinas Pendidikan Aceh Barat ...................................... 90

Lampiran 1. Data Hasil Wawancara dengan Dinas Pertanian ....................................... 91

Page 17: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kabupaten Aceh Barat merupakan kabupaten agraris yang berada di

Provinsi Aceh. Sebagai daerah agraris maka mata pencarian utama penduduknya

adalah sektor pertanian dengan 12 kecamatan dan luas lahan 28.197 Ha

menjadikan pertanian merupakan salah satu mata pencarian terbanyak di aceh

barat. Analisis indeks potensi lahan pertanian sangat di perlukan karena dari tahun

2017-2018 lahan pertanian terus menurun di karena kan banyaknya alih fungsi

lahan pertanian ke lahan perkebunan sehingga lahan pertanian terus menurun.

Dalam hal ini Kabupaten Aceh Barat khususnya Dinas Pertanian belum

pernah melakukan pemetaan terhadap seberapa besar potensi lahan pertanian

khususnya lahan pertanian sawah, sehingga potensi lahan pertanian sawah tidak

terdata dengan baik. Selanjutnya perlu dilakukan pemetaan secara menyeluruh di

12 kecamatan yang ada di Aceh Barat terhadap sebarapa potensi lahan pertanian

sawah di kabupaten Aceh Barat dengan menggunakan Teknologi Sistem

informasi Geografis berbasis web. Keterbatasan informasi tentang potensi lahan di

Kabupaten Aceh Barat menyebabkan sebagian besar potensi sumber daya lahan

yang tersedia belum dapat di manfaatkan secara optimal. Penggunaan lahan di

Kabupaten Aceh Barat dari yang awalnya lahan pertanian banyak di alih fungsi

kan menjadi lahan sawit dan tanaman palawija dan jik di biarkan terus menurut

akan berdampak pada pengurangan lahan pertanian yang ada di Kabupaten Aceh

Barat maka dari itu perlunya pemetan lahan khusunya petanian untuk

meningkatkan potensi lahan pertanian yang ada di Aceh Barat.

Page 18: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

2

Dari permasalahan dibutuhkan pemetaan lahan petanian yang ada di Aceh

Barat untuk mencari informasi, dibutuhkan sebuah sistem Teknologi Informasi

Geografis Berbasis Web untuk mempermudah masyarakat dan Dinas pertanian

dalam mengoptimalkan dan mengelola lahan pertanian yang ada di Aceh Barat.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan ,maka capaian yang di

harapakan masyarakat dapat dengan mudah melihat tanah mana saja yang

mungkin berpotensi untuk di buka lahan pertanian dan Dinas pertanian juga dapat

dengan mudah membuat program program untuk meningkatkan lahan pertanian

dan di harapkan dapat berkembang pembangunan khusunya di sektor pertanian

yang lebih baik di masa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan

pendapatan masyarakat dan lahan pertanian yang ada di Kabupaten Aceh Barat.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dijelaskan, maka identifikasi masalah adalah:

1. Dinas Pertanian belum memilik informasi berbasi online/digital

mengenai lahan pertanian yang ada di Aceh Barat karena belum

tersedianya media/aplikasi tentang lahan pertanian yang ada di Aceh

Barat, Sehingga masyarakat belum dapat menglihat lahan mana saja

yang berpotensi untuk di buat lahan pertanian.

2. Berkurangnya lahan pertanian di Aceh Barat akibat alih fungsi ke

perkebunan di karenakan kurang nya pemahaman masyarakat di bidang

pertanian sehingga menyebabkan kurangnya pemasukan di sektor

pertanian.

Page 19: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

3

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian adalah :

1. Penelitian ini mengambil batasan masalah yaitu melakukan analisis

tingkat potensi lahan untuk lahan sawah di Aceh Barat

2. Sampel mapping pada pertanian ini di Kabupaten Aceh Barat.

3. Pembuatan Peta menggunakan Aplikasi ArcGIS .

1.4 Tujuan penelitian

Adapun Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Membuat Teknologi sistem Informasi Geografis

2. Memberi pemahaman kepada masyarakat terkait dengan kentungan yang

di dapatkan dari lahan pertanain dari pada lahan sawit.

3. Membantu Dinas Pertanian dalam mengelola lahan pertanian berbasis

Web

1.5 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini di harapkan dapaat member manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai acuan bagi masyarakat Kabupaten Aceh Barat, khusunya

sebagai bahan masukan kepada pemerintah daerah Kabupaten Aceh

Barat dengan kaitannya untuk perencanaan lahan yang didasarkan

terhadap indeks potensi lahan dan memberi informasi tentang seberapa

besar potensi lahan untuk pemanfaatan lahan dan pengembangan wilayah

dalam bidang pertanian di Kabupaten Aceh Barat.

Page 20: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

4

2. Pemerintah perlu mengsosialisasikan perbandingan keuntungan lahan

pertanian dan lahan sawit sehingga masyarakat paham dan diharapkan

tidak beralih ke lahan sawit.

1.6 Keaslian Penelitian

Penelitian yang terkait dengan pemetaan indeks potensi lahan pertanian

yang dilakukan oleh beberapa penelititan dapat dilihat pada Tabel 1.1

Table 1.1 Keaslian Penelitian

No Peneliti Judul Metode Hasil

1 Hamrani (2014)

Analisis Pengaruh Potensi Lahan Pertanian Sawah Berdasarkan Indeks Potensi Lahan (IPL) Di Kabupaten Wonosobo

Overlay Hasil yang di dapatkan berupa peta potensi lahan sawah dan lima kelas Indeks potensi lahan yang di dominasi oleh kelas indeks potensi lahan sedang seluas 70,76 Km2.

2 Chandranegara (2014)

Analisis Pemetaan Indeks Potensi Lahan Di Kabupaten Magelang Menggunakan Sistem Informasi Geografi

scoring Hasil dari penelitian tersebut berupa peta sebaran potensi lahan pertanian di Kabupaten Magelang, luas lahan yang mendominasi adalah luas lahan rendah seluas

Page 21: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

5

5.609,43 ha. 3 Mirza Aulia

(2016) Pemetaan Indeks Potensi Lahan Pertanian Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Kabupaten Pidie Jaya

scoring dan subjective mathin

Hasil yang di dapatkan berupa Klasifikasi indeks potensi lahan sangat tinggi dengan luas 13,84 km2 dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) terhadap indeks potensi laha

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dijelaskan bahwa pemetaan indeks potensi

lahan pertanian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya memiliki persamaan

dengan penelitian yang penulis lakukan, di mana sama-sama menggunakan

aplikasi ArcGIS sebagai pengolah data dan sama-sama menggunakan pemetaan .

Adapun perbedaannya yaitu terdapat pada jenis dan jumlah parameter

yang digunakan pada masing-masing penelitian dan juga ada yang menggunakan

pemetaan lahan ada yang menggunakan dampak yang terjadi dan juga ada yang

melakukan pengevaluasian lahan yang ada di wilayah tersebut dengan

menggunakan sistem informasi Geografis berbasis web.

Page 22: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran umum Kabupaten Aceh Barat

Kabupaten Aceh Barat adalah salah satu kabupaten di Provinsi

Aceh, Indonesia. Sebelum pemekaran, Aceh Barat mempunyai luas wilayah

10.097.04 km² atau 1.010.466 Ha dan merupakan bagian wilayah pantai Barat dan

Selatan pulau Sumatra yang membentang dari barat ke Timur mulai dari kaki

gunung Geurutee (perbatasan dengan Aceh Besar) sampai ke sisi Krueng

Seumayam (perbatasan Aceh Selatan) dengan panjang garis pantai sejauh

250 km².

2.1.1 Keadaan wilayah

Meulaboh adalah ibukota Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh,

Indonesia. Kota ini terletak sekitar 175 km tenggara kota Banda Aceh di Pulau

Sumatra. Letak Geogfafis (04°06’ - 04°47’ Lintang Utara 95°52’-96°30’ Bujur

Timur) dengan Luas daerah 2.927,95 Km2 Yang memiliki kecamatan 12 dan dan

Desa 322, Sebelum dikenal dengan sebutan Meulaboh, dahulunya kawasan pantai

ini bernama pasi Karam. Penyebutan Meulaboh diduga kuat terkait dengan

letaknya yang berdekatan dengan laut sehingga menjadikannya sebagai kawasan

pelabuhan strategis (www.acehbaratkab.go.id, 2016).

Page 23: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

7

2.2.1 Perkembangan Sektor Pertanian

Kabupaten Aceh Barat dikenal sebagai salah satu kabupaten yang

masyarakatnya manyoritasnya adalah petani dengan luas lahan 28.197 Ha dan dari

tahun 2017-2018 dan tahun 2018-2019 luas lahan 14.678 lahan pertanian yang ada

di Aceh Barat turus menurun akibat alih fungsi ke lahan sawit

2.2 Konsep Dasar Sistem

Sistem terdiri atas beberapa komponen yang saling berhubungan satu sama

lain dan tersusun sedemikian rupa untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya. Sistem dapat didefenisikan suatu totalitas himpunan atau bagian-

bagian yang berhubungan satu sama lain sehingga menjadi kesatuan yang terpadu

untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Untuk lebih jelasnya maka berikut ini dibahas beberapa pengertian sistem

menurut para ahli :

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu( (fitzgerald, 2001),

Sistem dapat abstrak atau fisik. Sistem yang abstrak adalah susunan yang

teratur dari gagasan atau konsepsi – konsepsi yang saling bergantung. Sistem yang

bersifat fisik adalah unsure yang berkerja sama untuk mencapai tujuan( (Dourus,

2001).

Dari defenisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang di maksud

dengan sistem adalah unsur yang saling berkaitan dan bersifat ketergantungan satu

Page 24: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

8

sama lain, seta berinteraksi antara unsure yang satu dengan unsur yang lainnya

berdasarkan pada suatu prosedur yang teratur mecapai stau sasaran.

2.3 Sistem Informasi Geografis

SIG merupakan komputer yang berbasis pada sistem informasi yang

digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisa terhadap permukaan

geografi bumi.Definisi SIG selalu berubah karena SIG merupakan bidang kajian

ilmu dan teknologi yang relatif masih baru.

2.3.1 Definis Sistem informasi Geografis

Geografi dapat didefinisikan sebagai informasi mengenai permukaan bumi

dan semua objek yang berada diatasnya, yang menjadi kerangka bagi pengaturan

dan pengoraganisasian bagi semua tindakan selanjutnya. Beberapa permasalahan

dapat dipecahkan melalui geografi seperti pemilihan lokasi,target lapisan

pemasaran,perencanaan penyebaran jaringan, kalangan industri, potensi hasil alam

suatu daerah, atau penulisan kembali batas-batas wilayah suatu Negara.

GIS (Geographic Information Sistem) adalah sistem yang berbasiskan

computer (CBSI) yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-

informasi geografis.SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan

menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografis merupakan

karakteristik yang penting untuk dianalisis.Dengan demikian, SIG merupakan

sistem computer yang memiliki empat kemampuan dalam menangani data yang

bereferensi geografis adalah masukan, manajemen data, analisis dan manipulasi

data, keluaran ( (Prahasta, 2005).

Page 25: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

9

Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem yang

mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan

menampilakan data secara spatial (keruangan) mereferensikan kondisi

bumi.Teknologi GIS mengintegrasikan operasi – operasi umum database, seperti

query dan analisa statistic, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik

yang dimiliki oleh pemetaan.

Terdapat berbagai macam defenisi sistem informasi geografis, tetapi pada

intinya sistem informasi geografis adalah sebuah sistem untuk pengolahan

penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan (display) data yang

tekaitdengan permukaan bumi.

2.3.2 Konsep Dasar Data Geografis

Sistem Informasi Geografis sesungguhnya mempunyai arti yang sangat luas

dan sukar untuk didefinisikan secara tepat. Beberapa ahli telah mencoba

mendefinisikan dari sudut pandangnya masing-masing sehingga muncul beberapa

istilah tentang Sistem Informasi Geografis. Sistem Informasi Geografis (SIG)

adalah suatu sistem perangkat yang dapat melakukan pengumpulan,

penyempurnaan, pengambilan kembali, transformasi dan visualisasi dari data

spasial bumi untuk kebutuhan tertentu

1. Jenis Dasar Informasi Peta

Peta digital menyimpan dua jenis informasi dasar yaitu:

a. Informasi spesial yang menjabarkan lokasi dan bentuk dari fitur

geografi dan hubungan spesial pada feature lainnya

Page 26: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

10

b. Informasi deskriptif (non spatial) yang berisi keterangan /atribut

dari suatu fitur ( (Prahsta, 2006).

2. Jenis Feature Geografi

Adapun Jenis-Jenis dari fitur-fitur geografi adalah sebagai berikut:

a. Point/titik adalah lokasi diskrit, biasanya digambarkan sebagia

simbol satau label. Point Biasanya juga digunakan untuk

menggambarkan lokasi yang tidak mempunyai luasan seperti titik

tinggi atau puncak gunung.

b. Line atau arc/garis adalah fitur yang dibentuk oleh sekumpulan

koordinat yang saling berhubungan.

c. Polygon/luasan (area) adalah fitur luasan yang di bentuk dari garis

yang tertutup menggambarkan suatu area yang homogen.

Biasanya digunakan untuk menggabarkan suatu fitur seperti batas

Negara, kecamatan, danau dll( (www.IlmuKomputer.com, 2003)

2.3.3 Subsistem GIS

Berdasarkan defenisi sistem Informasi Geografis (GIS), maka SIG dapat

diuraikan menjadi beberapa subsistem (Prahasta, 2009)sebagai berikut :

1. Subsistem Masukan Data(input).

Subsistem ini digunakan untuk memasukkan data dan mengubah data

asli ke bentuk yang dapat diterima dan dipakai dalam SIG. Semua data

dasar geografi diubah dulu menjadi data digital, sebelum dimasukkan

ke computer. Ada dua macam data geografi, yaitu data spasial dan non

spasial:

Page 27: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

11

a. Data Spasial (keruangan),yaitu data yang menunjukkan ruang

lokasi atau tempat dipermukaan bumi. Data spasial berasal daripeta

analog, foto udara dan penginderaan jauh dalam bentuk cetak

kertas. Ada 2 macam data spasial yaitu data raster dan data vektor.

b. Data Raster: Model data raster menampilka menempatkan dan

menyimpan spasial denga menggunakan struktur matriks atau

pixel-pixel yang menggunakan grid. Akurasi model data ini sangat

bergantung pada resolusi atau ukuran pixelnya (sel

grid)dipermukaan bumi. Contoh data raster adalah citra satelit

misalnyaSpot, Landsat, dll. Konsep model data ini adalah dengan

16 memberikan nilai yang berbeda untuk tiap-tiap pixel atau grid

dari kondisi yang berbeda.

c. Data Vektor: Model data vektor yang menampilkan, menempatkan

dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-

garis, atau kurva atau polygon beserta atribut atributnya. Bentuk

dasar representasi data spasial didalam sistem model data vector,

didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y).

(Budiyanto, 2010),

d. Data non-spasial, yaitu data yang berupa text atau angka. Datanon-

spasial ini akan menerangkan data spasial atau sebagai dasaruntuk

menggambarkan data spasial, dari data non-spasial ininantinya

dapat dibentuk data spasial. Data non-spasial disebut jugasebagai

atribut yang menjelaskan suatu informasi, data atribut inidiperoleh

Page 28: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

12

dari statistic, sensus, catatan lapangan dan tabular (data yang

disimpan dalam bentuk tabel) lainnya.

2.3.4 Komponen SIG

Terdapat beberapa komponen utama dalam membangun sebuah Sistem

Informasi Geografis (Rahmat, 2006), sebagai berikut.

1. Hardware

GIS membutuhkan computer untuk penyimpanan dan pemproresan

data. Ukuran dari sistem komputerisasi bergantung pada tipe GIS itu

sendiri.GIS dengan skala yang kecil hanya membutuhkan PC (personal

computer) yang kecil dan sebaliknya. Ketika GIS yang di buat

berskala besar di perlukan spesifikasi komputer yang besar pula serta

host untuk client machine yangmendukung penggunaan multiple user.

Hal tersebut disebabkan data yang digunakan dalam GIS baik data

vektor maupun data raster penyimpanannya 18 membutuhkan ruang

yang besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memori yang

besar dan prosesor yang cepat. Untuk mengubah peta ke dalam bentuk

digital diperlukan hardware yang disebut digitizer. Dalam

perkembangan teknologi mobile saat ini, kini GIS bukan hanya dapat

diakases melalui computer melainkan sudah mampu diakses melalui

smartphone.

Page 29: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

13

2. Software

Dalam pembuatan GIS di perlukan software yang menyediakan fungsi

tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan

menampilkan informasi geografis. Dengan demikian, elemen yang

harus terdapat dalam komponen software GIS adalah:

a. Tool untuk melakukan input dan transformasi data geografis

b. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)

c. Tool yang mendukung query geografis, analisa dan visualisasi

d. Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool

geografi.

Inti dari software GIS adalah software GIS itu sendiri yang mampu

menyediakan fungsi-fungsi untuk penyimpanan, pengaturan, link,

query dan analisa data geografi. Modul dasar perangkat lunak SIG :

modulpemasukan dan pembetulan data, modul penyimpanan dan

pengorganisasian data, modul pemrosesan dan penyajian data, modul

transformasi data, modul interaksi dengan pengguna (input query).

3. Data

a. SIG merupakan perangkat pengelolaan basis data (DBMS = Data

Base Management System) dimana interaksi dengan pemakai

dilakukan dengan suatu sistem antar muka dan sistem query

danbasis data dibangun untuk aplikasi multiuser.

Page 30: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

14

b. SIG merupakan perangkat analisis keruangan (spatial

analysis)dengan kelebihan dapat mengelola data spasial dan data

non-spasialsekaligus

2.4 Indeks Potensi Lahan

Indeks potensi lahan adalah upaya penilaian lahan sesuai potensinya.

Indeks potensi lahan merupakan proses yang berhubungan dengan lahan untuk

kegunaan umum yang dinyatakan dengan angka. Beberapa manfaat dari Indeks

Potensi Lahan ini antara lain:

1. Untuk mengetahui nilai potensi lahan pada suatu kawasan serta

memberikan informasi sehingga dapat membantu dalam pengambilan

keputusan, agar lahan dapat dipergunakan secara lebih efektif.

2. Penunjuk kondisi lahan di suatu wilayah yang bertujuan untuk

kesejahteraan..

3. Mendukung peruntukan penggunaan lahan untuk kesesuaian lahan.

4. Sebagai bahan untuk perencanaan kualitas pertanian.

Indeks potensi lahan dilakukan dengan pembagian kelas, yaitu evaluasi

yang dilaksanakan dengan cara mengelompokkan lahan ke dalam beberapa

kategori berdasarkan 5 parameter yaitu kemiringan lereng, jenis tanah, litologi,

curah hujan dan kerawanan bencana. (Sitorus, 1998),

Potensi lahan dinyatakan dengan nilai angka yang disebut Indeks Potensi

lahan (IPL). Besarnya indeks potensi lahan ditentukan oleh pengharkatan 5 faktor

perhitungan formula rasional, berikut rumus perhitungan formula rasional (

(Hamranani, 2014),

Page 31: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

15

Keterangan :

IPL = Indeks Potensi Lahan

R = Harkat kemiringan lereng

L = Harkat litologi

T = Harkat jenis tanah

H = Harkat Curah Hujan

B = Harkat kerawanan bencana

Indeks Potensi Lahan (IPL) menyatakan potensi relatif lahan untuk

kegunaan umum. Semakin tinggi nilai IPL maka semakin tinggi pula kemampuan

lahan tersebut apabila digunakan untuk kegiatan pengolahan lahannya sehingga

dapat memberikan hasil yang optimal. Potensi lahan dapat digolongkan dengan

menggunakan rumus (Nugroho, 2009),

ITK=Nilai Max−Nilai Min

Jumblah Kelas

Keterangan : ITK = Interval Tingkat Kerentanan

Nilai Max = Nilai tertinggi

Nilai Min = Nilai terendah

Jumlah Kelas = Jumlah keseluruhan kelas

Rumus : IPL = ( R + L + T + H) . B

Page 32: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

16

Berdasarkan rumus di atas setelah melakukan perhitungan dan

mendapatakan nilai untuk dimasukan kedalam peta peta kecamatan dari nilai

terrendah sampain nilai tertinggi.

• Sangat rendah : (3,6 – 7,28)

• Rendah : (7,29 – 10,96)

• Sedang : (10,97 – 14,64)

• Tinggi : (14,65 – 18,32)

• Sangat Tinggi : (18,33 – 22

Berikut ini merupakan tabel Berikut ini merupakan tabel untuk

penilaian harkat pada tiap parameter peta-peta yang dibutuhkan untuk membuat

peta indeks potensi lahan:

1. Kemiringan Lereng

Kemiringan lereng merupakan sudut rata-rata antara bidang datar di

permukaan bumi terhadap suatu garis atau bidang miring yang ditarik

dari titik terendah sampai titik tertinggi pada permukaan bumi terhadap

suatu bentuk lahan. Harkat faktor kemiringan lereng dapat dilihat pada

Tabel 2.1.

Tabel 2. 1 Harkat kemiringan lereng NO Kemiringan Lereng Harkat 1. Datar – landai (0 – 5) 5 2. Berombak – bergelombang (5 – 15) 4 3. Berbukit rendah (15 – 25) 3 4. Berbukit (25 – 45) 2 5. Bergunung (> 45) 1

(Sumber : (Hamranani, 2014),

Page 33: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

17

2. Litologi

Harkat litologi berdasarkan pada jenis batuannya. Faktor litologi atau

jenis batuan adalah salah satu parameter yang dapat digunakan untuk

menilai potensi lahan. Faktor batuan berpengaruh karena jenis-jenis

batuan akan mempengaruhi bentuk lahan yang ada. Harkat faktor

litologi dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2. 2 Harkat Litologi

No. Jenis Batuan Harkat 1. Alluvium/coluvium 10 2. Batuan piroklastik 8 3. Batuan gamping 5 4. Batuan beku masif 5 5. Sedimen klastik berbutir kasar 5 6. Sediment gampingan & metamorf 3 7. Sedimen kalstik berbutir halus 2

(Sumber : Hamranani, 2014)

3. Jenis Tanah

Jenis tanah merupakan lapisan paling atas pada permukaan bumi, di

mana jenis tanah akan berpengaruh terhadap kesuburan tanah dan

kemampuan tanah seperti drainase permukaan dan infiltrasi tanah.

Tanah memiliki peranan penting bagi penentuan indeks potensi lahan

dikarenakan tanah menjadi wahana jelajah akar, menyediakan air,

udara, dan unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Harkat faktor

jenis tanah dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Page 34: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

18

Tabel 2. 3 Harkat Jenis Tanah

No. Jenis Tanah Harkat

1. Aluvial 5

2. Andosol 4

3. Podzol 3

4. Litosol 2

5. Regosol 1

(Sumber : Hamranani, 2014)

4. Curah Hujan

Faktor curah hujan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap indeks

potensi lahan, dikarenakan tingkat kandungan air dalam penilaian

sebuah potensi lahan sangat diperlukan. Curah hujan yaitu jumlah air

hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Tinggi

rendahnya curah hujan akan berpengaruh terhadap kualitas lahan

pertanian, daerah yang mempunyai curah hujan tinggi maka daerah

tersebut lebih berpengaruh terhadap potensi lahan. Harkat faktor curah

hujan dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2. 4 Harkat Curah Hujan

No. Curah Hujan (mm/tahun) Harkat 1. >4.000 4 2. 3.000-4.000 3 3. 2.000-3.000 2 4. 1.000-2.000 1

(Sumber : (Sari, 2014),

Page 35: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

19

5. Kerawanan Bencana Banjir

Faktor kerawanan bencana merupakan faktor penghambat dalam

penentuan indeks potensi lahan. Wilayah yang memiliki kerawanan

bencana banjir tinggi, memiliki harkat yang kecil, sedangkan wilayah

yang tidak berpotensi bencana memiliki harkat yang besar. Harkat

faktor banjir dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Harkat faktor

kerawanan banjir dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2. 5 Harkat Kerawanan Banjir

No. Kerawanan Banjir Harkat 1. Tanpa 1,0 2. Ringan 0,8 3. Sedang 0,7 4. Berat 0,6 5. Sangat berat 0,5

(Sumber : Hamranani, 2014)

Page 36: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

20

2.5 Overlay

Menurut (Prahasta, 2006), Overlay merupakan prosedur utama dalam

analisis SIG (Sistem Informasi Geografis). Overlay memiliki peran dalam

menempatkan satu peta di atas peta lainnya dalam arti lain overlay menumpang

tindihkan suatu peta digital pada peta digital yang lain dan hasil akhirnya

berupa peta gabungan dari peta keduanya. Overlay peta dilakukan minimal

dengan 2 jenis peta yang berbeda secara teknis, jika dilihat data atributnya

maka akan terdiri dari informasi peta pembentuknya.

Ada beberapa fasilitas yang dapat digunakan pada overlay untuk

menggabungkan dua peta atau lebih dari satu daerah yang sama namun beda

atribut di antaranya ( (Prahasta, 2005), :

1. Dissolve themes

Dissolve yaitu proses untuk menghilangkan batas antara poligon

yang mempunyai data atribut yang identik atau sama dalam poligon

yang berbeda. Peta input yang telah dilakukan digitasi yaitu poligon-

poligon yang berdekatan dan memiliki warna yang sama masih

terpisah oleh garis poligon. Fungsi dissolve dalam hal ini

menghilangkan garis-garis poligon tersebut dan menggabungkan

yang terpisah menjadi sebuah poligon besar dengan warna atau

atribut yang sama.

Page 37: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

21

2. Merge themes

Merge themes adalah suatu proses penggabungan 2 layer atau lebih

menjadi 1 buah layer dengan atribut yang berbeda dan atribut-atribut

tersebut saling mengisi, dan layer-layer itu saling menempel satu

sama lain.

3. Clip on themes

Clip one themes yaitu proses menggabungkan data namun dalam

wilayah yang kecil, misalnya berdasarkan wilayah administrasi desa

atau kecamatan. Suatu wilayah besar diambil sebagian wilayah dan

atributnya berdasarkan batas administrasi yang kecil, sehingga layer

yang akan dihasilkan yaitu layer dengan luas yang kecil beserta

atributnya.

4. Intersect themes

Intersect yaitu suatu operasi yang memotong sebuah tema atau layer

input atau masukan dengan atribut dari tema atau overlay untuk

menghasilkan output dengan atribut yang memiliki data atribut dari

kedua theme.

5. Union themes

Union yaitu menggabungkan fitur dari sebuah tema input dengan

poligon dari tema overlay untuk menghasilkan output yang

mengandung tingkatan atau kelas atribut.

Page 38: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

22

6. Assign data themes

Assign data adalah operasi yang menggabungkan data untuk fitur

theme kedua ke fitur theme pertama yang berbagi lokasi yang sama

Secara mudahnya yaitu menggabungkan kedua tema dan atributnya.

2.6 Web

World Wide Web atau lebih sering dikenal sebagai Web adalah layanan

Internet yang paling banyak memiliki tampilan grafis dan kemampuan link yang

sangat bagus. Keistimewaan inilah yang telah menjadikan Web sebagai service

yang paling cepat pertumbuhannya. Web mengizinkan pemberian highlight

(penyorotan/penggaris bawahan) pada kata-kata atau gambar dalam sebuah

dokumen untuk menghubungkan atau menunjuk ke media lain seperti dokumen,

frase, movie clip, atau file suara. Web dapat menghubungkan dari sebarang

tempat dalam sebuah dokumen atau gambar ke sebarang tempat di dokumen lain.

Dengan sebuah browser yang memiliki Graphical User Interface (GUI), link-link

dapat dihubungkan ke tujuannya dengan menunjuk link tersebut dengan mouse

dan menekannya ( (Ermita, 2013), 28-29).

2.7 Database

Menurut (mirza, 2013) (anhar, 2010), Database adalah “informasi yang

diorganisasikan dan disimpan dengan cara tertentu”. Prinsip utamanya adalah

pengaturan data atau arsip dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan

kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip. Secara mudahnya

database bisa dibayangkan seperti sebuah lemari arsip. Arsip-arsip yang

Page 39: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

23

disimpan dalam lemari tersebut tentu saja akan disimpan berdasarkan kelompok

atau jenisnya dan ditempatkan dengan suatu aturan dan cara tertentu.

2.8 MySQL

Menurut Anhar (2010:21) berpendapat MySQL (My Structure Query

Language) adalah “sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL

(Database Manajement System) atau DBMS (Database Manajement System)

dari sekian banyak DBMS (Database Manajement System), seperti Oracle. MS

SQL, Postage SQL, dan lain-lain” .

Menurut Ahmar (20 (ahmad, 2013) bahwa “MySQL adalah sistem yang

berguna untuk melakukan proses pengelolaan database”.Dari penjelasan

diatas, dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah suatu sistem manajemen yang

berbasis data untuk melakukan proses pengelola database.

2.9 XAMPP(Apache Mysql PHP Perl)

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem

operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai

server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP

Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan

bahasa pemrograman PHP dan Perl. Dengan kata lain, XAMPP meliputi

sejumlah program web lengkap yang biasa digunakan untuk pemula web

(Nugroho, 2013),

Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi

apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU

General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah

Page 40: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

24

digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk

mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resminya.

2.10 PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP adalah bahasa pemrograman script yang membuat dokumen HTML

yang akan dieksekusi di server web. Kemampuan PHP yang paling sering

digunakan adalah dukungan ke berbagai jenis database. Aplikasi untuk

pembuatan grafik (chart) dari hasil suatu proses statistik atau sekedar

memvisualkan data juga telah tersedia. Semuanya dibuat dengan library yang

diberikan oleh PHP dan komunitas pengembangnya (Sidik, 2014).

2.11 Use Case Diagram

Menurut (dkk, 2013 :) Diagram use case adalah diagram yang bersifat

status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis

khusus dari kelas). Diagram ini memiliki dua fungsi, yaitu mendefinisikan fitur

apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari

sudut pandang user. Pada Tabel 2.1 terdapat Use Case Diagram (Murad

dkk,2013 : 57):

Page 41: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

25

Tabel 2. 6 Simbol Use Case Diagram

Simbol Deskripsi

1 Use case Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal frase nama use case.

2 Aktor/actor Orang, proses, atau system lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor.

3 Assosiasi/associaton Komunikasi antara actor dan use case yang berpartisipasi atau memiliki interaksi dengan aktor.

4 Generalisasi/generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum- khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya.

5 Menggunakan / include /uses <<extend>>

Relasi use case tambahan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan.

6 Extensi/extend - - - - <<extend>> - - -

Komunikasi antara actor dan use case yang berpartisipasi atau memiliki interaksi dengan aktor.

NA

Page 42: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

26

2.12 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut (Yuliawan, 2014). ERD adalah (rosa, 2014) diagram dari sistem

yang menggambarkan hubungan antara entitas beserta relasinya yang saling

terhubung, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.

Seperti pada Tabel 2.2 menjelaskan model ERD.

Tabel 2. 7 Entity Relationship Diagram(ERD) Simbol Keterangan

1 Entitas Kumpulan dari objek yang dapat di identifkasikan secara unik.

2 Relasi Relasi yaitu hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Jenis hubungan antara lain: satu ke satu, satu ke banyak, dan banyak ke banyak.

3 Atribut Atribut yaitu karakteristik dari entity atau relasi yang merupakan penjelasan detail tentang entitas.

4 hubungan Hubungan antara entity dengan atributnya dan himpunan entitas dengan himpunan relasinya.

Page 43: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

27

2.13 Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas

dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.

Perlu diperhatikan bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem

bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas

(Rosa,Shalahuddin, 2014:162):

Table 2. 3 Simbol Activity Diagram

Simbol Deskripsi Status Awal

Status Awal Aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal

Aktivitas

Aktivitas yang di lakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata keja

Percabangan/decision

Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu

Penggabungan/join

Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungankan menjadi satu

Statur akhir

Status akhir yang dilakukan sistem sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir

Aktivitas

Page 44: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

28

2.14 Black Box Testing

Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa

memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan

untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian

black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada

spesifikasi perangkat lunak. Data uji dieksekusi pada perangk at lunak dan

kemudian keluar dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai yang diharapkan.

Pengujian Black Box berusaha menemukan kesalahan dalam katagori:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

4. Kesalahan kinerja

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi

Page 45: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini yaitu metode scoring dan overlay dengan lima

parameter yaitu kemiringan lereng,curah hujan,litologi,kerawanan bencana banjir

dan jenis tanah dan penggunaan lahan. Parameter-parameter dalam bentuk skoring

dari masing-masing klasifikasi yang telah ditentukan. Setelah pemberian skor

akan dilakukan metode overlay atau tumpang susun peta

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk mendapatkan data potensi lahan pertanian di kabupaten Aceh Barat

maka penulis melakukan penelitian pada Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Barat

yang berlokasi di jalan Imam Bonjol, kabupaten Aceh barat Provinsi Aceh.

Selama Delapan bulan yakni pada bulan Januari sampai dengan bulan Agustus

2020.

3.3 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatis yaitu

prosedur penelitian data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Octaviani, 2015). Hal ini

berdasarkan pada tujuan dan sasaran yang dilakukan, dan berguna untuk

mengetahui kondisi lahan sehingga dapat dilakukan penetuan kesesuain kawasan

peruntukan lahan pertanian melalui kriteria yang telah ditetapakan.

Page 46: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

30

3.4 Teknik Analisi data

Analisis SIG yang digunakan adalah menggunakan (scoring) dan tumpang

susun(overlay) tehadap parameter-parameter yang digunakan antara lain

kemiringan lereng, litologi, jenis tanah, curah hujan serta kawasan kawasan

bencana (banjir). Parameter yang digunakan merupakan data sekunder yang

diperloreh dari instansi terkait. Tiap parameter diberi harkat sesuai dengan

pengaruhnya terhadap potensi lahan daerah kajian. Harkat dari tiap parameter

tersebut kemudian dijumlahkan (pendekatan berjenjang), kecuali parameter

kerawanan bencana (banjir). Faktor kerawanan bencana ini merupakan factor

penghambat yang nantinya digunakan sebagai faktor pengali pada hasil

penjumlahan harkat dari parameter-parameter lainnya. Hasil analisis tersebut

adalah unit satuan pemetaan spasial berupa indeks potensi lahan. Potensi lahan

bagi menjadi lima kelas yaitu kelas sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat

tinggi.

Pada tahap analisis ini akan dilakukan overlay terhadap semua peta

tematik parameter tersebut. Overlay yang digunakan dalam penelitian ini adalah

overlay intersect yang terdapat pada Arctoolbox. Untuk langkah selanjutnya

semua parameter yang akan digunakan dalam bentuk vector. Dari tiap peta

parameter diperlukan satu kolom yang merupakan kolom harkat, sehingga untuk,

melakukan analisis Intersect ini di pilih field yang berupa kolom harkat. Google

Earth digunakan untuk mencari keakuratan akurat dari penelitian dengan

menggunakan random point.

Page 47: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

31

3.5 Objek dan alur penelitian

Alur penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1

Adapun tahapan dari alur penelitian di atas sebagai berikut

1. Studi Literatur

Tahap ini dilakukan untuk mencari informasi sehubungan dengan

sistem sistem yang telah dibangun menggunakan web

2. Pengumpulan data

Tahap ini proses pengumpulan data di antaranya data Kemiringan

lerang, Peta litoligi Peta Curah hujan, Peta jenis tanah, Peta

Kerawanan Bencana

Gambar 3. 1 Alur Penelitian

Page 48: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

32

3. Identifikasi Masalah

Tahap ini Proses pencarian permasalahan dan proses mencari

solusi untuk menyelesaikan permasalahan

4. Scoring

Tahap ini proses pemberian score pada data data yang telah ada

5. Overlay

Tahap ini proses pembuatan pemetaan lahan pertanian yang telah

di buat

6. Pembuatan laporan

Pada tahap ini adalah penulisan laporan penelitian yang meliputi

hasil pengujian, analisa sistem dan diakhiri dengan kesimpulan.

3.6 Alat dan Bahan Penelitian

Dalam pembuatan pemetaan lahan pertanian berbasis web di butuhkan alat

alat dan bahan sebagai berikut

3.6.1 Perangkat keras

Dalam pembuatan peta indeks potensi lahan diperlukan perangkat keras

yang penulis gunakan 1 unit komputer dengan spesifikasi pendukung untuk

menjalankan software Arcgis.

3.6.2 Perangkat Lunak

Perancangan perangkat yang digunakan untuk membangun sistem ini meliputi:

1. ArcGis untuk pengolahan data, dalam pembuatan peta indeks potensi

lahan..

Page 49: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

33

2. Xampp Untuk Membuat database

3. Visual studio code untuk sebagai tools membuat web

3.6.3 Bahan Arcgis

Data Arcgis merupakan data yang nantinya digunakan untuk membuat peta

Kemiringan Lereng, Jenis Tanah, Curah Hujan, Litologi, Kerawana Bencana

Banjir kemudian setelah data ini di dapatkan kemudian di proses untuk

membuat peta parameter dan setelah peta peta parameter di buat barulah di

gabukan 5 lima data tersebut untuk mendapatkan 1 Peta yang merupakan peta

Indeks Potensi Lahan Pertanian di Kabupaten Aceh Barat dan data tersebut

yang nanti nya di lihat oleh masyarakat.

1. Peta Arcgis Kemiringan Lereng Kabupaten Aceh Barat

Peta Arcgis Kemiringan Lereng ini merupakan peta yang nantiknya

digunakan untuk membuat peta kemiringan lereng di kabupaten Aceh

Barat. Data peta ini diambil di website https://tanahair.indonesia.go.id/p

ortal-web dan data tersebut di masukan ke arcgis untuk memotong peta

Aceh Barat lalu metode (SLOPE) untuk mengubah data tif ke shp dan

menggunakan symbology untuk membedakan kemiringan lereng. Dapat

di lihat pada gambar 3.2.Hasil pengolahan peta ini dapat di lihat pada

gambar 4.2

Page 50: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

34

2. Peta Arcgis Jenis Tanah Kabupaten Aceh Barat

Peta Arcgis Jenis Tanah ini menurukan peta jenis – jenis tanah yang

nantinya digunakan untuk membedakan jenis jenis tanah yang ada di

Aceh Barat. Data peta ini di ambil di http://www.info-geospasial.com/

dan data tersebut di masukan ke arcgis untuk memotong peta Aceh

Barat lalu dengan menggunakan symbology untuk membedakan jenis –

jenis tanah. Dapat di lihat pada gambar 3.3 Hasil pengolahan peta ini

dapat di lihat pada gambar 4.3

Gambar 3. 2 Peta arcgis Kemiringan Lereng Kabupaten Aceh Barat

Page 51: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

35

3. Peta Arcgis Curah hujan Kabupaten Aceh Barat

Peta Arcgis Curah hujan merupakan prediksi curah hujan yang di ambil

di Website resmi BMKG http://dataonline.bmkg.go.id/home dan data

yang di ambil merupakan data bulanan yang nantinya di gabungkan

menjadi data tahunan dan dimasukan kedalam peta arcgis dan di proses

melalui Microsof Excel untuk menggabungkan data curah hujan

bulanan setelah itu di proses oleh arcgis melalui polygon untuk

menandai data-data curah hujan setelah itu di proses oleh symbology

Gambar 3.3 Peta Arcgis Jenis Tanah Kabupaten Aceh Barat

Page 52: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

36

untuk memberikan warna di peta acrgis. Dapat di lihat pada gambar 3.4.

Hasil pengolahan peta ini dapat di lihat pada gambar 4.6

4. Peta Arcgis Litologi Kabupaten Aceh Barat

Peta Arcgis Litologi merupakan jenis-jenis batuan yang nantiknya di

gunakan untuk membedakan jenis-jenis batuan apa aja yang ada di aceh

barat.Data peta ini di ambil di http://www.info-geospasial.com/ dan

data tersebut di masukan ke arcgis untuk memotong peta Aceh Barat

lalu menggunakan symbology untuk memberi warna untuk

membedakan jenis- jenis batuan Litologi. Dapat dilihat pada gambar

3.5. Hasil pengolahan peta ini dapat di lihat pada gambar 4.4

Gambar 3 .4 Peta Arcgis Curah Hujan Kabupaten Aceh Barat

Page 53: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

37

5. Peta Arcgis Kerawanan Bencana Banjir Kabupaten Aceh Barat

Peta Arcgis Kerawanan Bencana Banjir merupakan gambungan dari

data Curah hujan, Kemirngan lereng, Jenis Tanah dan dari hasil

gabungan 3 parameter tersebut di dapatlah peta Kerawanan Becana

banjir.Dapat dilihat pada gambar 3.6. Hasil pengolahan peta ini dapat di

lihat pada gambar 4.7

Gambar 3.5 Peta Arcgis Litologi Kabupaten Aceh Barat

Page 54: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

38

6. Rancangan peta Gabungan 5 parameter

Peta Gabungan 5 parameter ini merupakan peta terakhir dan peta ini lah

yang nantiknya akan di tampilkan untuk di lihat sama masyarakat dan

peta ini menampilkan peta Indeks Potensi Lahan Pertanian di

Kabupaten Aceh Barat. Dapat di lihat pada gambar 3.7. Hasil

pengolahan peta ini dapat di lihat pada gambar 4.8

Gambar 3. 6 Peta Arcgis Kerawana Bencana Banjir Kabupaten Aceh Barat

Page 55: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

39

Gambar 3. 7 Peta Rancangan Gabungan 5 Parameter

Page 56: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

40

3.6.4 Bahan

Dalam Pencarian data ini di butuhkan waktu sebulan pencarian bahan yang

digunakan dalam penelitian ini merupakan data-data yang digunakan untuk

menganalisa indeks potensi lahan pertanian, meliputi:

1. Peta Kemirngan Lereng Kabupaten Aceh Barat

Kebutuhan peta ini di gunakan untuk Menghitung Peta Kemiringan

Lereng yang akan digunakan dalam pemetaan lahan pertanian di Aceh

Barat dapat di lihat pada Gambar 3.8

Gambar 3.8 Peta kemiringan Lereng Kabupaten Aceh Barat

Page 57: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

41

2. Peta curah hujan Kabupaten Aceh Barat

Kebutuhan peta ini di gunakan untuk Menghitung Peta Curah hujan

yang akan digunakan dalam pemetaan lahan pertanian di Aceh Barat

dapat di lihat pada Gambar 3.9

3. Peta Jenis tanah di Aceh Barat

Kebutuhan peta ini di gunakan untuk Menghitung Peta Jenis tanah

yang akan digunakan dalam pemetaan lahan pertanian di Aceh Barat

dapat di lihat pada Gambar 3.10

Gambar 3.9 Peta Curah Hujan Kabupaten Aceh Barat

Page 58: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

42

4. Peta kerawanan bencana (banjir) Kabupaten Aceh Barat

Kebutuhan peta ini di gunakan untuk Menghitung Peta kerawana bencana

yang akan digunakan dalam pemetaan lahan pertanian di Aceh Barat dapat

di lihat pada Gambar 3.11

Gambar 3.10 Peta Jenis Tanah Kabupate Aceh Barat

Gambar 3.1 Peta Kerawanan Bencana Banjir Kabupaten Aceh Barat

Page 59: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

43

5. Peta Litologi (Jenis batuan) Kabupaten Aceh Barat

Kebutuhan peta ini di gunakan untuk Menghitung Peta Litologi yang

akan digunakan dalam pemetaan lahan pertanian di Aceh Barat dapat di

lihat pada Gambar 3.12

6. Peta adminitrasi kabupaten Aceh Barat

Kebutuhan peta ini digunakan sebagai peta Adminitrasi yang akan

digunakan dalam pemetaan lahan pertanian di Aceh Barat dapat di lihat

pada Gambar 3.13

Gambar 3 .12 Peta Litologi Kabupaten Aceh Barat

Page 60: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

44

3.7 Penggunaan Rumus

Adapun di bawah ini contoh penggunaan rumus pada indeks potensi lahan.

Untuk mendapatkan nilai maksimal dan nilai minimum dari setiap parameter

dengan menggunakan rumus formula rasional :

IPL=(R+L+T+H).B IPL

Indeks potensi lahan

R =Harkat kemiringan lereng

L= harkat litologi

T= Harkat jenis tanah

H= harkat curah hujan

B= harkat kerawanan bencana banjir

Nilai maksimal = (5 + 10 + 5 +2 )x 1,0

=22

Nilai minimal =(1 + 3 + 1 + 1)x 0,6

Gambar 3 .13 Peta Administrasi Aceh Barat

Page 61: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

45

= 3,6

Untuk mengklasifikasi kelas indeks potensi lahan:

Nilai max =22

Nilai min =3,6

Jumblah Kelas = 5

Interval Tingkat Kerentanan (ITK)=

ITK= Nilai Max –Nilai Min

Jumblah Kelas

= 22-3,6

=3,68

Bedasarkan Rumus di atas, didapatkan bahwa nilai interval setiap kelas

potensi potensi lahan adalah 3,68. Berikut ini nilai potensi lahan dapat dilihat dari

kelas sangat rendah hingga sangat tinggi.

• Sangat rendah : (3,6 – 7,28)

• Rendah : (7,29 – 10,96)

• Sedang : (10,97 – 14,64)

• Tinggi : (14,65 – 18,32)

• Sangat Tinggi : (18,33 – 22)

Setelah di lakukan penilaian dengan menggunakan rumus formula

rasional, nilai-nilai yang telah di hitung di masukan ke dalam pembuatan Peta

dengan menggunakan GIS

Page 62: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

46

3.8 Gambaran Umum Sistem

Sistem Aplikasi ini berbasis web, dimana admin dapat menambahkan data

pemetaan lahan pertanian ke dalam sistem, dan hasil dari data yang di masukan

oleh admin dapat di lihat oleh user (masyarakat) dan data tersebut digunakan

untuk memudahkan masyarakat dalam menentukan lahan pertanian mana yang

cocok untuk di buat lahan pertanian.

Pada Gambar 3.8 di atas menjelaskan proses di untuk admin mengaupload

fili parameter yang nantiknya akan di gunaka untuk masyarakatan dan juga

menampilkan proses setelah admin mengupload data-data kemudian user dapat

menglihat data tersebut sesuai sesuai data data yang di ingin kan sehingga

memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang potensi lahan manakah yang

cocok untuk di buat lahan pertanian.

Gambar 3. 14 Gambaran Umum Sistem

Page 63: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

47

3.9 Use Care Diagram

Diagram ini menggambarkan fungsionalitas dari sebuah sistem. Sebuah

use case merepentasikan sebuah interkasi antara aktor dengan sistem. Aktor

yang terdapat dalam aplikasi ini adalah user. Interaksi - interaksi yang terjadi

yaitu dimana user dapat melihat gambaran peta keadaan kabupaten Aceh Barat

diantaranya peta bentuk lahan, jenis tanah, penggunaan lahan dan

sungai/pengairan, informasi pertanian tiap – tiap kecamatan dan informasi

umum Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Barat melalui situs resmi yang

dimiliki. Selain itu disediakan panduan mengenai aplikasi tersebut dan

memungkinkan user untuk mengirimkan saran maupun pendapat kepada

perancang sistem informasi tersebut. Dapat di lihat pada gambar 3.15

Gambar 3. 15 UseCase Diagram Sistem

Page 64: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

48

3.10 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD pada perancangan ini bertujuan untuk menggambarkan dan

menjelaskan tentang gambaran database yang akan di gunakan dalam pembuatan

Teknologi sistem Informasi Geografis berbasis Web dapat di lihat pada Gambar

3.16

Gambar 3. 16 Entity Relationship Diagram (ERD)

Page 65: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

49

3.11 Activity Diagram

Activity Diagram merupakan rancangan aliran aktivitas atau aliran kerja

dalam sebuah sistem yang akan di jalankan. Activity Diagram juga digunakan

untuk mendefinisikan atau mengelompolakan aluran tampilan dari sistem tersebut.

1. Diagram Kelola Parameter

Diagram ini mengambarkan gambaran alur bagaimana proses admin

untuk mengelola sampai mengupload parameter ke sebuah sistem.

Dapat di lihat pada Gambar 3.17

Gambar 3. 17 Activity Diagram Kelola Parameter

Page 66: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

50

2. Diagram Kelola peta

Digram ini mengambarkan gambaran alur bagaimana proses admin

untuk mengelola kecamatan sampai mengupload kecamatan ke sebuah

sistem. Dapat di lihat pada Gambar 3.18

Gambar 3. 18 Activitiy Diagram Kelola Peta

Page 67: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

51

3.12 Database

Pada tahap ini akan di jelaskan mengenai tabel-tabel database untuk

kebutuhan dalam melakukan pembuatan website. Rancangan tabel-tabel dalam

database adalah sebagai berikut:

1. Tabel Admin

Tabel admin ini menampilkan data tentang admin di mana nama nama

admin akan di tampilkan di tabel ini dapat di lihat pada tabel Tabel 3.2

Tabel 3. 1 Admin Attribut/fields Tipe Data Size Keterangan

ID_Admin Integer 10 Primary key

Nama_Admin Varchar 50

Username Varchar 50

Password Varchar 50

2. Tabel Map

Tabel ini menampilkan tentang data map di mana user bias menglihat

peta dan juga menampilkan data tentang kecamatan dapat di lihat pada

Tabel 3.3

Tabel 3. 2 Map

Attribut/Fields Tipe Data Size Keterangan

Id_Map Integer 10 Primary key Id_kecamatan Varcar 50 Nama_Map Varchar 50

Page 68: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

52

3. Nilai

Tabel ini menampilkan tentang data Nilai di mana nilai-nilai yang

di imput oleh admin bisa di lihat di dalam tabel dapat di lihat pada

Tabel 3.3

Tablel 3. 3 Nilai

Attribut/Fields Tipe data Size Keterangan

Id_parameter Integer 10 Primary key Id_map Varcar 50

Nilai Varchar 50 Hasil Varchar 50

Ket Varchar 50

4. Parameter

Tabel ini menampilkan data tentang Parameter di mana parameter-

parameter yang di masukan oleh admin dan di masukan ke data

kemacatan dapat di lihat pada tabel 3.5

Table 3. 4 parameter

Attribut/Fields Tipe data Size Primary key

Id_parameter Integer 10 Primary key Nama_Parameter Varchar 50

3.13 User Interface

Perancangan User Interface bertujuan untuk mebuat gambaran dari

tampilan Web Pemetaan Indeks potensi lahan pertanian. User Interface dibagi

menjadi 2 pengguna, diantaranya :

Page 69: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

53

1. User Interface bagi Admin

a. Halaman Registrasi Admin

Form Registrasi admin merupakan langkah awal sebelum admin

dapat menggunakan aplikasi, data registrasi akan tersimpan pada

databse dan selanjutya admin dapat melakukan Login apabila admin

sudah mempunyai akun ,admin dapat memilih tombol sudah punya

akun. Gambaran Form dapat di lihat pada gambar 3.19

Gambar 3. 19 Form Registrasi Administrator

b. Halaman Login

Form Login Administrator berfungsi sebagai pintu akses untuk

melakukan kegiatan pada halaman Administratori. Gambaran form

dapat dilihat pada gambar 3.20

Page 70: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

54

Gambar 3. 20 Form Login Administrator

c. Halaman Admin

Halaman admin merupakan halaman tampilan utama setelah

admin melakukan login dimana admin dapat mengelola data-data

sesuai dengan kebutuhan. Dapat di lihat pada Gambar 3.21

Gambar 3. 21 Halaman Admin

d. Halaman Parameter

Halaman Parameter merupakan halaman tampilan KeTiga setelah

halaman Kecamatan setelah admin melakukan login dimana admin

Daftar

Page 71: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

55

dapat mengaupload data Parameter sesuai dengan kebutuhan.

Dapat di lihat pada Gambar 3.22

Gambar 3.22 Halaman Parameter

e. Halaman Peta

Halaman Peta Merupakan tampilan atau gambaran bagaimana admin

mengupload peta-peta Kecamatan Aceh Barat dan dapat di lihat oleh

user ( Masyarakat), Dapat di lihat Pada Gambar 3.23

Gambar 3.23 Halaman Peta

Page 72: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

56

f. Halaman Saran

Halaman Saran merupakan halaman tampilan Terakhir setelah

halaman Kecamatan setelah admin melakukan login dimana admin

dapat Mengelola data saran dari masyarakat. Dapat di lihat pada

Gambar 3.24

Gambar 3. 24 Halaman Saran

g. Halaman Keterengan

Halaman keterangan merupakan halaman untuk admin memberikan

informasi terkait perbandingan lahan sawah dan lahan sawit. Dapat

dilihat pada gambar 3.25

Gambar 3. 25 Keterangan admin

Page 73: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

57

2. User Interface Masyarakat

a. Halaman Home

Halaman User merupakan halaman tampilan utama setelah User

melakukan searching dimana user dapat menglihat data-data sesuai

dengan kebutuhan. Dapat di lihat pada Gambar 3.26

Gambar 3. 26 Halaman User

b. Halaman Kecamatan

Halaman Kecamatan merupakan halaman tampilan Ketiga setelah

User membuka halaman Kecamatan dimana user dapat menlihat

data-data kecamatan dan juga user juga dapat menglihat data-data

detail di menu kecamatan sesuai dengan ke butuhan. Dapat di

lihat pada Gambar 3.27

Page 74: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

58

Gambar 3. 27 Halaman Kecamatan

c. Saran

Halaman Saran merupakan halaman tampilan Terakhir setelah

User membukak halaman saran dimana user dapat memberikan

saran dan masukan. Dapat di lihat pada Gambar 3.28

Gambar 3. 28 Gambar saran dan masukan

Page 75: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

59

3.14 Pengujian Sistem Black Box

Pengujian sistem black box dilakukan dengan cara mengamati hasil

eksekutif melalui data uji fungsionalitas apakah sistem bertentangan dengan

fungsinya atau tidak. Pengujian black box bertujuan untuk membuat sistem

berfungsi sesuai dengan yang diharapkan, dan berusaha menemukan kesalahan

sistem seperti fungsi yang tidak sesuai, seperti terdapat pada kesalahan interface,

kesalahan basis data dan lain-lain Hasil pengujian black box dilihat pada tabel 3.5

Page 76: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

60

Table 3. 5 Pengujian Black box testing pada admin

NO Fungsional Sistem

Test Hasil Yang di harapkan

Hasil Pengujian

1. Login

a.Mengisi username dan Pasword yang sesuai

Masuk ke halaman administrator

b.Mengisi username dan password yang tidak sesuai

Login gagal dan kembali ke halaman utama

2. Form Edit data

a.Home Memasukan dan edit data data Map

b.Map Masukan Peta , meng-edit data dan kemasukan data keterangan

c.Saran Membuat dan melihat data saran dari user

d.Keterangan Memasukan data keterangan perbandingan keuntungan lahan sawit dan lahan pertanian

Page 77: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

61

Table 3. 6 Pengujian Black box testing pada User

No Fungsinal Sistem Test Hasil yang di harapkan

Hasil Pengujian

1.

Home

Membuka Peta Kabupaten Aceh Barat

Dapat menglihat Peta Kabupaten Aceh Barat

2.

Map

Membuka Peta 5 untuk Kabupaten Aceh Barat

Dapat menglihatn peta 5 parameter

3.

Saran

Memasukan menu saran

Mengisi menu saran untuk admin dapat mengevaluasi sistem

4

Keterangan

Membuka Menu Keterangan

Masyarakat dapat memahami perbandingan keuntungan lahan sawit dan lahan pertanian

Page 78: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

62

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kabupaten Aceh Barat

Kabupaten Aceh Barat adalah salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi

Nanggroe Aceh Darussalam dengan kecamatan berjumblah 12 dan luar wilayah

2.927,95 km²keduabelas kecamata tersebut meliputi Arongan Lambalek, Bubon,

Johan Pahlawan, Kaway XVI, Mereubo, Pante Ceuremen, Pantonreu, Samatiga,

Sungai Mas, Woyla, Woyla Barat, Woyla Timur. Menurut garis khatulistiwa,

kabupaten ini terletak pada 04°61'-04°47' Lintang Utara dan 95°00'- 86°30' Bujur

Timur.

Gambar 4. 1 Peta administrasi aceh barat

Page 79: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

63

4.2 Parameter Indeks Potensi Lahan

Penelitian ini menggunakan lima jenis parameter indeks potensi lahan yaitu

kemiringan lereng , Jenis tanah, litologi (jenis batuan), Curah hujan dan

kerawanan banjir. Setiap parameter tersebut dibuat peta tematikanya dan dihitung

luas dari setiap kelas yang ada pada setiap parameter dan hasil pemetaan 5

parameter tersebut adalah data di lihat pada.

4.2.1 Kemiringan Lereng Kabupaten Aceh Barat Parameter kemiringan lereng pada penelitian ini dibagi

menjadi lima kelas yaitu kelas I (datar) , kelas II (berombak), kelas

III (berbukit rendah), kelas IV (berbukit), kelas V bergunung

kemiringan lereng di dapatkan dari hasil analisis slope yang

dilakukan pada data DEM STRIM (Digital Elevation Model Shuttle

Radar Topograply Mission). Rincian setiap kelas dari parameter

kemiringan lereng secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan

Gambar 4.2.

No Kemiringan Lereng Harkat

1. Datar- landai,(0-5) 5

2. Berombak-bergolombang,(5-15) 4

3. Berbukit rendah,(15-25) 3

4. Berbukit,(25-45) 2

5. Bergunung,(>45) 1

Table 4. 1 Tabel kemirngan lereng Kabupaten Aceh Barat

Page 80: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

64

4.2.2 Jenis Tanah Kabupaten Aceh Barat

Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Aceh Barat untuk

penelitian ini dikelompokkan ke dalam lima jenis yaitu regosol,

andosol, aluvial, podzol, litosol. Untuk rincianya dapat di lihat pada

tabel 4.2 dan gambar 4.3

Table 4. 2 Tabel Jenis Tanah Kabupaten Aceh Barat

No Kemiringan Lereng Harkat

1. Aluvial 5

2. Andosol 4

3. Podzol 3

4. Litoson 2

5. Regosol 1

Gambar 4. 2 Kemiringan Lereng Kabupaten Aceh Barat

Page 81: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

65

4.2.3 Peta Litologi Kabupaten Aceh Barat

Litologi (jenis batuan) yang terdapat di Kabupaten Aceh Barat dalam

penelitian ini terdapat delapan jenis batuan yaitu Batuan Kapur, Batuan

Miosen, Batuan Plestosen, Batuan Pliosen, Batuan Oligsen, Batuan

Paleosen, Batuan Kuarter, Batuan Holusen. Untuk rincianya dapat di lihat

pada tabel 4.3 dan gambar 4.4

Table 4. 3 Peta Litologi Kabupaten Aceh Barat

No Kemiringan Lereng Harkat 1. Batuan Kampur 8 2. Batuan Miosen 7 3. Batuan Plestosen 6 4. Batuan Pliosen 5 5. Batuan Oligsen 4 6. Batuan Paleosen 3 7. Batuan Kuarter 2 8. Batuan Holusen 1

Gambar 4. 3 Jenis Tanah Kabupaten Aceh Barat

Page 82: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

66

4.2.4 Peta Curah Hujan Kabupaten Aceh Barat

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa curah hujan di Kabupaten Aceh

Barat hanya termasuk dalam lima kelas, yaitu curah hujan dengan

intensitas 500-1000mm/tahun, 1000-1500mm/tahun, 1500-2000mm/tahun,

2000-2500mm/tahun, >2500mm/tahun data ini di ambil dari situ web resmi

BMKG. Untuk rincianya dapat di lihat pada tabel 4.4 dan gambar 4.5

Gambar 4. 5 Curah Hujan Kabupaten Aceh Barat

No Curah Hujan (mm/tahun) Harkat 1. >2500 5 2. 2000-2500 4 3. 1500-2000 3 4. 1000-1500 2 5. 500-1000 1

Gambar 4. 4 Peta Litologi kabupaten Aceh Barat

Page 83: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

67

4.2.5 Peta Kerawanan Bencana Banjir Kabupaten Aceh Barat

Parameter kerawanan banjir di Aceh Barat yang di peroleh dari

penelitian ini hanya lima kelas kerawanan banjir. Kelas Sangat Rendah,

Kelas Rendah, Kelas Sedang, Kelas Tinggi, Kelas Sangat Tinggi data ini di

ambil dari gabungan tiga parameter yaitu kemirngan lereng , Curah Hujan,

Jenis Tanah. Untuk rincianya dapat di lihat pada tabel 4.5 dan gambar 4.6

Table 4. 6 Kerawanan Banjir Kabupaten Aceh Barat

No Kerawanan Bencana Banjir Harkat

1. Sangat Tinggi 1,0

2. Tinggi 0,8

3. Sedang 0,7

4. Rendah 0,6

5. Sangat Rendah 0,5

Gambar 4. 6 Peta Curah Hujan Kabupaten Aceh Barat

Page 84: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

68

4.3 Indeks Potensi Lahan Kabupaten Aceh Barat

Indeks potensi lahan di peroleh dari hasil melakukan overlay lima parameter

yaitu kemiringan lereng, jenis tanah, litologi, dan kerawanan banjir. Overlay yang

di gunakan adalah overlay intersect. Hasil overlay akan memberikan nilai indeks

potensi lahan dari tiap-tiap daerah di kawasan Kabupaten Aceh Barat yang

kemudian diklasifikasikan menjadi kelas-kelas indeks potensi lahan.

Dalam melakukan overlay intersect diperlukan field harkat untuk masing-

masing parameter, sesuai dengan harkat yang telah ditentukan untuk masing-

masing kelas. Hasil dari overlay kelima parameter tersebut berupa suatu peta yang

menyimpan informasi nilai indeks potensi lahan suatu daerah. Rincian harkat

maksimal dan minimal setiap parameter dapat di lihat pada tabel 4.5

Gambar 4. 7 Peta Kerawanan Bencana Banjir Kabupaten Aceh Barat

Page 85: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

69

Table 4. 7 Harkat Maksimal dan Harkat Minimal setiap Parameter

No Parameter Harkat Maksimal Harkat Minimal

1 Kemiringan lereng 5 1

2 Litologi (jenis batuan) 8 1

3 Jenis tanah 5 1

4 Curah hujan 5 1

5 Kerawanan bencana banjir 1,0 0,5

Berdasarkan Tabel 4.7 untuk mendapatkan nilai maksimal dan nilai minimal

indeks potensi dari setiap parameter dengan menggunakan rumus formula rasional

sebagai berikut:

IPL =(R+L+T+H).B

Nilai maksimal = (5+8+5+5)*1,0

=23

Nilai minimal = (1+1+1+1)*0,5

=3,5 Nilai minimal yang diperoleh dari hasil perhitungan rumus formula

rasional adalah 3,5 dan nilai maksimalnya 23. Nilai indeks potensi lahan

diklasifikasikan menjadi lima kelas yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi

dan sangat tinggi. Untuk mengklasifikasi indeks potensi lahan digunakan

rumus interval tingkat kerentanan (Nugroho, 2009), sebagai berikut.

Page 86: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

70

Nilai Max = 23

Nilai Min =3,5

Jumblah Kelas =5

Interval Tingkat Kerentangan (ITK) =

ITK = Nilai Max – Nilai Min

Jumlah Kelas

=23 – 3,5

5

=22,3

Berdasarkan perhitungan di atas,daerah tersebut memiliki nilai indeks potensi

lahan 22,3 dan termasuk ke dalam kelas sangat tinggi. Dari hasil penelitian,

didapatkan bahwa tingkat potensi lahan dengan luas tertinggi adalah indeks

potensi lahan sangat rendah yang memiliki luas 19,69% dari luas Kabupaten Aceh

Barat , sedangkan indeks potensi rendah memiliki luas daerah sebesar 34,35% ,

Daerah dengan indeks potensi lahan sedang memiliki luas sebesar 20.47% indeks

indeks potensi lahan tinggi hanya sebesar15,55%, selebihnya 7.65% daerah yang

memiliki indeks potensi sangat tinggi . rincian luas setiap kelas indeks potensi

lahan Kabupaten Aceh Barat dapat di lihat pada Gambar 4.8

Page 87: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

71

Pada Gambar 4.8 menjelaskan tentang kondisi dan katagori indeks potensi lahan

di Kabupaten Aceh Barat yaitu sangat Rendah, Rendah, Sedang, Tinggi, dan

Sangat Tinggi yang di dapat sesuai dengan keadaan atau kondisi setiap daerah di

Kabupaten Aceh Barat.

Gambar 4. 8 Peta Indeks Potensi Lahan Kabupaten Aceh Barat

Page 88: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

72

4.4 Tampilan Website Admin Peta Pemetaan Aceh Barat

Tampilan web admin adalah untuk mengelola dan menampilan peta peta

pemetaan pertanian di kabupaten aceh untuk memudahkan pemerintah dalam

memberi informasi untuk masyarakat.

4.4.1 Tampilan Menu Login

Menu login adalah tempat admin untuk masuk kedalam menu admin dan

dapat mengelola data data yang ada di dalam nya. Dapat di lihat pada gambar

4.10

Gambar 4. 9 Menu Login Admin

Page 89: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

73

4.4.2 Tampilan Menu Home admin

Menu home merupakan menu admin yang paling awal untuk mengelola

parameter yang ada di dalamnya :

1. Menu tampilan Home

Menu ini merupakan menu pertama dari menu admin di mana nantinya

admin dapat mengelola data data peta. dapat di lihat pada gambar 4.11

2. Menu tampilan Home Keterangan

Menu ini merupakan menu keterangan untuk admin mengelola dan

member informasi kepada masyarakat mengenai peta peta yang ada

dapat dilihat pada gambar 4.12

Gambar 4. 10 Menu Home

Page 90: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

74

3. Menu edit admin

Menu ini merupakan menu untuk admin mengedit dapat dapat yang telah

di input ke dalam web user. Dapat di lihat pada gambar 4.13

Gambar 4. 11 Menu kelola Home

Gambar 4. 12 Menu edit admin Home

Page 91: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

75

4.4.3 Tampilan Menu Parameter/Map admin

Menu ini merupakan menu tampilan parameter admin dan juga terdapat

menu keterangan dan menu edit admin

1. Menu Tampilan Parameter

Menu ini merupakan menu kedua setelah menu home menu ini adalah

menu untuk admin mengupload foto foto peta pemetaan lahan pertanian

untuk nantinya user menglihat peta-peta yang di upload oleh admin dapat

di lihat pada gambar 4.14

2. Menu Tampilan Edit Parameter

Menu ini merupakan menu tampilan informasi yang nantiknya di upload

oleh admin untuk user. Dapat dilihat pada gambar 4.15

Gambar 4. 13 Menu Map /parameter

Page 92: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

76

3. Menu Tampilan Parameter Edit

Menu ini merupakan menu edit untuk parameter yang telah di upload

oleh admin. Dapat di lihat pada gambar 4.16

Gambar 4. 14 Menu Tampilan Edit Parameter

Gambar 4. 15 Menu Edit Parameter

Page 93: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

77

4.4.4 Tampilan Menu Saran admin

Menu ini merupakan menu untuk admin menglihat masukan-masukan dari

user untuk kedepanya web ini dapat di gunakan dengan lebih bagus dapat

dilihat pada gambar 4.7

Gambar 4. 16 Menu Saran admin

Page 94: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

78

4.4.5 Tampilan Menu Keterangan

Menu tampilan kerrangan merupaka media informasi yang nantinya di upload

oleh user untuk member pemberitahuan kepada masyarakat perbandian

keuntungan lahan sawah dan lahan sawit

1. Tampilan Menu keterangan

Menu ini merupakan menu admin untuk membandingkan

pendapatan lahan sawah dan lahan sawit dapat dilihat pada gambar

4.18

Gambar 4. 17 Menu keterangan admin

Page 95: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

79

4.5 Tampilan Website User/Masyarakat Peta Pemetaan Aceh Barat

Tampilan web user adalah di khusus kan untuk masyrakat untuk menlihat data

data pertanian.

4.5.1 Tampilan Home User

Tampilan ini adalah tampilan di mana user dapat menglihat peta

administrasi aceh barat untuk mengetahui letak letak wilayah. Dapat di lihat

pada gambar 4.19

4.5.2 Tampilan Map/parameter User

Tampilan ini merupakan Tampilan keterangan menu Home User untuk

memudahkan masyarakat dalam memahami peta. Dapat di lihat pada gambar 4.20

Gambar 4. 18 Home User

Page 96: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

80

4.5.3 Tampilan Menu Map

Tampilan ini adalah tampilan di mana user dapat menglihat semua parameter

dan juga user dapat menglihat data hasil dari kelima parameter. Dapat di lihat

pada gambar 4.9

Gambar 4. 20 Map/ Parameter

Page 97: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

81

Tampilan ini merupakan tampilan menu keterangan parameter untuk

memudahkan masyarakat dalam memahami peta-peta parameter

Gambar 4. 21 Menu keterangan Parameter

Page 98: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

82

4.5.4 Tampilan Saran user

Tampilan ini adalah Tampilan di menu saran user di mana user dapat saran –

saran untuk memudahkan user dalam mengakses website. Dapat di lihat pada

gambar 4.16

Gambar 4. 22 Menu Saran User

Page 99: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

83

4.5.5 Tampilan Menu Keterangan

Menu ini merupakan tampilan menu untuk member pemahaman kepada

masyaraakat diman lebih banyak keuntukngan menanam sawah dari pada

menanam sawit

Page 100: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

84

4.5.6 Tampilan Potensi Lahan Pertanian Zoom user

Tampilan ini merupakan Tampilan ZOOM dari menu map/parameter dan

untuk mempermudah user dalam menglihat peta. Dapat di lihat pada gambar

Peta ini merupakan tampilan gabungan 5 parameter dan peta ini merupakan peta

potensi manakah yang cocok untuk di buat lahan pertanian murah dari potensi

yang sangat bagus di buat lahan pertanian sampai lahan yang tidak bagus untuk di

buat lahan pertanian

Gambar 4. 23 Peta Hasil 5 Parameter

Page 101: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

85

4.6 Pengujian Sistem Black Box`

Pengujian sistem black box dilakukan dengan cara mengamati hasil eksekutif

melalui data uji fungsionalitas apakah sistem bertentangan dengan fungsinya atau

tidak. Pengujian black box bertujuan untuk membuat sistem berfungsi sesuai

dengan yang diharapkan, dan berusaha menemukan kesalahan sistem seperti

fungsi yang tidak sesuai, seperti terdapat pada kesalahan interface, kesalahan

basis data dan lain-lain Hasil pengujian black box dilihat pada tabel 3.5

Page 102: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

86

NO Fungsional Sistem

Test Hasil Yang di harapkan

Hasil Pengujian

1. Login

a.Mengisi username dan Pasword yang sesuai

Masuk ke halaman administrator Berhasil

b.Mengisi username dan password yang tidak sesuai

Login gagal dan kembali ke halaman utama Berhasil

2. Form Edit data

a.Home Memasukan dan edit data data Map

Berhasil

b.Map Masukan Peta , meng-edit data dan kemasukan data keterangan

Berhasil

c.Saran Membuat dan melihat data saran dari user

Berhasil

d.Keterangan Memasukan data keterangan perbandingan keuntungan lahan sawit dan lahan pertanian

Berhasil

Table 4. 4 Pengujian Black box testing pada admin

Page 103: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

87

Table 4. 5 Pengujian Black box testing pada User

No Fungsinal Sistem Test Hasil yang di harapkan

Hasil Pengujian

1.

Home

Membuka Peta Kabupaten Aceh Barat

Dapat menglihat Peta Kabupaten Aceh Barat

Berhasil

2.

Map

Membuka Peta 5 untuk Kabupaten Aceh Barat

Dapat menglihatn peta 5 parameter

Berhasil

3.

Saran

Memasukan menu saran

Mengisi menu saran untuk admin dapat mengevaluasi sistem

Berhasil

4

Keterangan

Membuka Menu Keterangan

Masyarakat dapat memahami perbandingan keuntungan lahan sawit dan lahan pertanian

Berhasil

Page 104: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

88

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisi dan penelitian yang telah dilakukan,

makadapat di ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

1) Indeks potensi lahan di Kabupaten Aceh Barat dapat dianalisis

menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan menggunakan

overlay lima parameter yaitu kemiringan lereng, jenis tanah, litologi,

curah hujan dan kerawanan bencana banjir.

2) Indeks potensi lahan di Kabupaten Aceh Barat di bagi menjadi 5

kelas dengan luas masing masing

• Sangat Rendah (19,69)

• Rendah(34,35)

• Sedang(20,47)

• Tinggi (15,55)

• Sangat Tinggi(7.65)

5.2 Saran

Adapun saran yang perlu dilakukan untuk pengembangan

terhadap penelitian yang telah dilakukan yaitu:

1. Data yang digunakan untuk penelitian selanjutnya lebih up to

date agar hasil yang didapatkan lebih akurat.

2. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, untuk penelitian

lebih lanjut untuk daerah yang sama maupun berbeda,

Page 105: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

89

sebaiknya menggunakan tambahan parameter lain seperti

parameter solum tanah, parameter hidrologi (jenis air tanah)

Page 106: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

90

Daftar Pustaka

Hamranani, G. (2014). Analisis Potensi Lahan Pertanian Sawah Berdasarkan

Indeks Potensi Lahan (Ipl) Di Kabupaten Wonosobo HAL

AMAN (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Chandranegara, A. M. (2014). Analisis Pemetaan Indeks Potensi Lahan Di

Kabupaten Magelang Menggunakan Sistem Informasi

Geografis (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah

Surakarta).

Toyibulah, Y. (2012). Evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah Berdasarkan Indeks

Potensi Lahan Melalui Sistem Informasi Geografis Di Kabupaten

Sragen (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Haryani, S. (2019). PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN PERTANIAN

KABUPATEN ACEH TENGAH MENGGUNAKAN SISTEM

INFORMASI GEOGRAFIS (SIG). ETD Unsyiah.

Aulia, M. (2016). PEMETAAN INDEKS POTENSI LAHAN PERTANIAN

MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI

KABUPATEN PIDIE JAYA. ETD Unsyiah.

Sari, Imelda, Putri. 2018. “Program Studi Sistem Informasi” dalam Skripsi Sistem

Informasi Pengarsipan Surat Masuk Dan Surat Keluar Di Notaris

Debora Ekawati Lukman Dadali, Sh (hlm 23-25). Batam: Sekolah

Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer (Stmik) Gici.

Page 107: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

91

Arifin, Zainul. 2019. “ Blok Diagram Dari Sistem Mikro Komputer” dalam Artikel

Sistem Komputer (Arsitektur Komputer) (hlm 1). Punggung Mojokerto:

SMK NEGERI 1 Pungging Mojokerto.

Chandranegara, A. M. 2014. Analisis Pemetaan Indeks Potensi Lahan Di

Kabupaten Magelang Menggunakan Sistem Informasi Geografis.

Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Hamranani, G. 2014. Analisis Potensi Lahan Pertanian Sawah Berdasarkan

Indeks Potensi Lahan Di Kabupaten Wonosobo. Universitas

Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Howard, J. A. 1996. Penginderaan Jauh Untuk Sumber Daya Hutan, Teori dan

Aplikasi, Gajah Mada University Press, Jogjakarta.

Sari, D. N. 2014. Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografi Untuk

Pemetaan Potensi Ketersedian Air Di Daerah Aliran Sungai

Blongkeng. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Setiawan, Y. 2014. Analisis Spasial Penerapan GIS Dalam Pertanian.

Universitas Brawijya, Malang.

Wibowo, A, Djamaluddin, R. dan Hendrarto, G. 1994. Remote Sensing and

Geographic Information System BPPT Agency For The Assesment and

Aplication Of Technology, Jakarta.

Wolf, P. R. 1993. Elemen Fotogrametri. Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Page 108: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

92

Lampiran

Lampiran 1 . Surat balasan dari Dinas Pertanian Aceh Barat

Page 109: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

93

Lampiran 2 . Surat balasan dari Dinas Statistik Aceh

Page 110: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

94

Lampiran 3 . Data Hasil Wawancara dengan Dinas Pertanian

Data Hasil Wawancara Tanggal Wawancara : Senin, 10, Agustus 2020

Pukul : 10.30 – 11.30

Instansi : Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Barat

Jabatan : Sekretaris

Pertanyaan, Jawaban, Penjelasan

M? D M? D M? D M? D

Apakah Lahan Pertanian Di kabupaten di Aceh barat petahunan menurun atau pertahunya bertambah.? Lahan pertanian di kabupaten di aceh barat menurut data 2017 sekitar 17.500,20 dan data 2018 sekitar 14.900,10 Apakah penyebab menurunya lahan petanian di kabupaten Aceh Barat? Ada beberapa factor penyebab lahan pertanian terus menurun terutama ada alih fungsi lahan petanian ke lahan sawit, setelah itu ada juga yang mengalihkan fungsi lahan petanian ke perumahan dan ter akhir ada bebrapa lahan yang hilang karena terkena bencana alam/banjir Apa penyebab alih fungsi lahan pertanian ke lahan sawit? Salah satu factor penyebab alih fungsi lahan pertanian ke lahan sawit adalah lahan sawit mudah di urus dan lahan sawit untuk jangka panjang , sedang kan untuk di hitungan keunggulan sendiri lebih menguntungkan lahan pertanian dan keunggulan lainnya lahan sawah lebih bagus untuk keadaan tanah Dari 5 parameter tersebut manakah parameter yang paling penting sampai dengan yang paling rendah? Untuk ke lima factor ini memiliki peranan masing- masing dalam menghitung potensi lahan pertanian

Page 111: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN INDEKS POTENSI … · 2021. 1. 20. · tumpang susun . ix ABSTRAK ... 3 1.4 Tujuan penelitian ... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten

95

Note : M? = Mahasiswa Bertanya D = Dinas D? = Dinas Bertanya M = Mahasiswa Banda Aceh, 10 Agustus 2020

Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Barat

Mendanur Gagorin, SP

NIP.19680403 200312 1 001