sistem akuntansi pengeluaran kas pada …lib.unnes.ac.id/22335/1/7211312025-s.pdf · hendaknya...
TRANSCRIPT
-
i
SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA
KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BMT
MUBAROKAH KOTA TEGAL
TUGAS AKHIR
Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
FITRANI INTAN PUSPITA
NIM. 7211312025
JURUSAN AKUNTANSI D3
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
-
ii
-
iii
-
iv
-
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
Musuh yang paling bahaya di atas dunia ini adalah penakut dan
bimbang, Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan
keyakinan yang teguh (Andrew Jackson)
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal,
tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh (Confusius)
Kegagalan hanya terjadi ketika kita menyerah (Lessing)
PERSEMBAHAN:
1. Ibu, Bapak yang senantiasa selalu memberikan
dukungan doa.
2. Kakak dan Adekku tercinta yang selalu menjadi
motivasiku untuk jadi pribadi yang lebih baik.
3. Untuk teman-teman Akuntansi D3 2012 yang telah
memberikan dukungan.
4. Almamater yang saya banggakan
-
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis diberikan izin kemudahan dalam menyelesaikan
tugas akhir ini yang berjudul Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pada Koperasi
Jasa Keuangan Syariah Bmt Mubarokah Kota Tegal.
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Studi Diploma III Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang. Penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan dan peran serta
berbagai pihak, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang
2. Dr. Wahyono, M.M, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
3. Drs. Fachrurrozie, M.Si, Ketua Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang,
4. Drs. Kusmuriyanto, M.Si, Dosen Pembimbing yang telah memberi bimbingan
dan pengarahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
5. Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu untuk menguji hasil Tugas
Akhir ini menjadi lebih baik dan benar.
-
vii
6. Muhammad Saiful Munir, S.HI, Manager pada Koperasi Jasa Keuangan
Syariah Bmt Mubarokah Kota Tegal yang memberi izin penelitian pada
penulis.
7. Kepada ibu Eka Setiawati, SE, Sub Bagian Keuangan dan Pembimbing
Lapangan dalam Penelitian Tugas Akhir ini.
8. Semua staff dan pegawai pada Koperasi Bmt Mubarokah Kota Tegal yang
telah meluangkan waktunya untuk memeberikan bantuan dan pengarahan
dalam pembuatan tugas akhir ini.
9. Ibu, Bapak, Mba Niken, Dek Ajeng dan segenap keluarga tercinta yang tak
pernah berhenti mendoakan, memberikan restu dan dukungan kepada penulis.
10. Teman-teman seperjuanganku Akuntansi D3 2012, dan sahabat-sahabat
terbaikku yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Hanya ucapan terima kasih dan doa semoga apa yang telah diberikan
tercatat sebagai amal baik dan mendapat balasan dari Allah SWT. Semoga
Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi semua pihak
pada umumnya dan bagi mahasiswa fakultas ekonomi khususnya.
Semarang, 2015
Penyusun
-
viii
SARI
Fitrani Intan Puspita. 2015. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada Koperasi
Jasa Keuangan Syariah Bmt Mubarokah Kota Tegal. Tugas Akhir. Jurusan
Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.
Drs. Kusmuriyanto, M.Si.
Kata Kunci: Sistem, Sistem akuntansi, Pengeluaran Kas.
Sistem akuntansi memberikan informasi mengenai alur sebuah transaksi
keuangan perusahaan. Informasi tersebut berupa fungsi yang terkait, dokumen dan
catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan.
Sistem akuntansi yang ada dalam perusahaan pada dasarnya dirancang untuk
mengelola pokok perusahaan.
Objek penelitian ini dilakukan di Koperasi Jasa Keuangan BMT
Mubarokah Jalan Dr Cipto Mangunkusumo No. 122 Margadana Kota Tegal.
Objek kajian penelitian ini yaitu sistem pengendalian intern pengeluaran kas pada
Koperasi BMT Mubarokah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
metode wawancara dan dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian
adalah data primer dan data sekunder. Data yang dikumpulkan disajikan dan
dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa sistem akuntansi
pengeluaran kas pada Koperasi BMT Mubarokah Kota Tegal memiliki
kelemahan-kelemahan yaitu masih ada perangkapan fungsi yaitu Fungsi akuntansi
yang merangkap sebagai Fungsi kas dan Fungsi pemeriksa intern, Pemberian
nomor urut bukti transaksi tidak secara tercetak semua bukti pengeluaran kas
secara manual, Tidak memiliki pedoman sistem akuntansi secara tertulis dan
Semua pembayaran dilakukan secara tunai/cash. Hal ini memungkinkan terjadinya
kecurangan dalam pengeluaran kas.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem
apengeluaran kas pada Koperasi Bmt Mubarokah masih mempunyai kelemahan-
kelemahan. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian tersebut adalah
Sebaiknya fungsi akuntansi terpisah dengan fungsi kas, Sebaiknya dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas pada koperasi jasa keuangan syariah BMT Mubarokah
harus memiliki pedoman sistem akuntansi secara tertulis, Segera membuat bukti-
bukti transaksi dengan nomor urut tercetak untuk menghindari adanya kecurangan
atau manipulasi kas.Sebaiknya dalam sistem akuntansi pengeluaran kas pada
koperasi jasa keuangan syariah BMT Mubarokah dibuatkan catatan yaitu register
cek, register cek digunakan untuk mencatatat cek perusahaan yang dikeluarkan
untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas.
-
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................. iii
PERNYATAAN........................................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................................. vi
SARI ........................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI................................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas ........................................................ 8
2.2 Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas ..................................................... 9
2.2.1 Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek ....................... 9
2.2.2 Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Uang Tunai ......... 17
2.3 Sistem Pengendalian Intern ......................................................... 24
2.4 Fungsi Pengendalian Intern ......................................................... 25
2.5 Tujuan Sistem Pengendalian Intern ............................................. 25
-
x
2.6 Unsur Pokok Sistem Pengendalian Intern ................................... 26
2.6.1 Struktur Organisasi .......................................................... 26
2.6.2 Sistem Wewenang Prosedur Pembukuan ......................... 27
2.6.3 Praktek yang Sehat ........................................................... 28
2.6.4 Pegawai yang Cukup Cakap ............................................ 29
2.7 Pengawasan-Pengawasan Tambahan ........................................... 30
2.7.1 Laporan ............................................................................ 30
2.7.2 Standart atau Budget ........................................................ 30
2.7.3 Staff Audit Intern ............................................................. 32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian................................................................................... 33
3.2 Obyek Penelitian ................................................................................... 33
3.3 Sumber Data ......................................................................................... 33
3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 34
3.5 Metode Analisa Data ............................................................................ 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Koperasi .................................................................. 36
4.1.1 Profil Koperasi BMT Mubarokah ................................... 37
4.1.2 Visi dan Misi Koperasi BMT Mubarokah ....................... 38
4.1.3 Jenis Usaha ....................................................................... 39
4.1.4 Struktur Organisasi Koperasi BMT Mubarokah .............. 40
4.1.5 Pembagian Tugas ............................................................. 42
4.2 Hasil Penelitian ............................................................................ 42
4.2.1 Fungsi yang Terkait ......................................................... 42
-
xi
4.2.2 Dokumen yang Digunakan ............................................... 43
4.2.3 Catatan yang Digunakan .................................................. 43
4.2.4 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem .................... 44
4.3 Pembahasan ................................................................................. 51
4.3.1 Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di Koperasi .............. 51
4.3.2 Fungasi yang Terkait ........................................................ 52
4.3.3 Dokumen yang Digunakan ............................................... 53
4.3.4 Catatan Akuntansi yang Digunakan ................................. 53
4.3.5 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem .................... 54
4.3.6 Pengendalian Intern.......................................................... 54
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 56
5.2 Saran ............................................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 59
LAMPIRAN ..................................................................................................... 60
-
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Prosedur Pencatatan dan Pengeluaran Kas dengan Cek
(Mulyadi 2010) ......................................................................... 14
Gambar 2.1 Prosedur Pencatatan dan Pengeluaran Kas dengan Cek
Lanjutan (Mulyadi 2010) .......................................................... 15
Gambar 2.2 Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil
Mulyadi (2010) .......................................................................... 21
Gambar 2.2 Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil lanjutan
Mulyadi (2010) .......................................................................... 22
Gambar 4.1 Struktur Organisasi pada Koperasi BMT Mubarokah ............... 40
Gambar 4.2 Bagan Alir Pengeluaran Kas pada Koperasi BMT Mubarokah
Kota Tegal ................................................................................ 45
Gambar 4.2 Bagan Alir Pengeluaran Kas pada Koperasi BMT Mubarokah
Kota Tegal (Lanjutan) .............................................................. 46
-
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1, Surat Ijin Penelitian ................................................................... 61
Lampiran 2, Surat Jawaban Permohonan Penelitian ...................................... 62
Lampiran 3, Surat Bukti Penelitian ................................................................ 63
Lampiran 4, Surat Perjanjian Kredit .............................................................. 64
Lampiran 5, Daftar Mutasi Kas Harian .......................................................... 66
Lampiran 6, Jurnal Harian.............................................................................. 67
Lampiran 7, Kwitansi Penerimaan Uang yang Tercetak ............................... 69
Lampiran 8, Kwitansi Penerimaan Uang Manual .......................................... 69
Lampiran 9, Kartu Pembiayaan...................................................................... 70
-
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan
pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-
prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup
anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya.
Dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru
perekonomian nasional. Dengan bertambah besarnya skala operasi serta
semakin berkembangnya perusahaan baik kegiatan maupun jumlah
karyawan. Pimpinan koperasi tidak dapat lagi melaksanakan sendiri semua
fungsinya, kondisi semacam ini menuntut pimpinan mendelegasikan sebagian
tugas, wewenang serta tanggung jawab kepada beberapa bawahan yang
dipimpinya guna membantu pengelolaan perusahaan.
Selain itu pimpinan koperasi juga membutuhkan suatu alat untuk
mengawasi jalannya tugas yang dipercayakan kepada bawahan serta untuk
mengetahui kemajuan yang akan dicapai perusahaan. Untuk itu dibutuhkan
sistem yang lebih dikenal dengan sistem pengendalian intern. Koperasi
menerapkan sistem pengendalian intern sebagai penunjang dalam
menjalankan usahanya. Sistem tersebut disesuaikan dengan keadaan dan
kondisi masing-masing perusahaan karena jenis dan bentuk perusahaanya
yang berbeda-beda. Pengendalian intern adalah rencana organisasi dan
metode yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan
-
2
informasi yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi, dan untuk
mendorong ditaatinya kebijakan manajemen. Sedangkan sistem
penegendalian intern yaitu suatu sistem yang meliputi struktur organisasi,
metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong
efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Salah satu
permasalahan yang dihadapi oleh perusahan adalah mengenai pengendalian
intern pengeluaran kas karena kas mudah dipindah tangankan, kas sering
terjadi kecurangan sehingga apabila dalam penangananya tidak dilakukan
dengan baik maka akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Dalam neraca, Kas dilihat dari sifatnya merupakan aset yang paling lancar
dan hampir setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Kas
merupakan komponen penting dalam kelancaran jalannya kegiatan
operasional perusahaan. Karena sifat kas yang likuid, maka kas mudah
digelapkan sehingga diperlukan pengendalian intern terhadap kas dengan
memisahkan fungsi-fungsi penyimpanan, pelaksanaan dan pencatatan. Selain
itu juga diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi-fungsi pengeluaran
kas. Tanpa adanya pengendalian intern akan mudah terjadi penggelapan uang
kas. Untuk menciptakan pengendalian intern yang baik, manajemen harus
menetapkan tanggung jawab secara jelas dan tiap orang memiliki tanggung
jawab untuk tugas yang diberikan padanya. Apabila perumusan tanggung
jawab tidak jelas dan terjadi suatu kesalahan, maka akan sulit untuk mencari
siapa yang bertanggung jawab atas kesalahan tersebut. Pengendalian intern
-
3
yang baik terhadap kas memerlukan prosedur-prosedur tersebut hendaknya
diperhatikan tiga prinsip pokok pengendalian intern. Pertama, harus dapat
pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas yang bertanggungjawab
menangani transaksi kas dan menyimpan kas tidak merangkap sebagai
petugas pencatat transaksi kas. Kedua, semua penerimaan kas hendaknya
disetorkan seluruhnya ke bank secara harian. Ketiga, semua pengeluaran kas
hendaknya dilakukan dengan menggunakan cek, kecuali untuk pengeluaran
yang kecil jumlahnya dimungkinkan untuk menggunakan uang tunai, yaitu
melalui kas kecil.
Sistem pengeluaran kas yang ada dalam perusahaan meliputi semua proses
mulai dari permintaan kas dari bagian atau divisi yang membutuhkan kas
sampai dengan pengeluaran kas yang sesungguhnya dari perusahaan. Sistem
ini merupakan bagian dari sistem akuntansi perusahaan secara keseluruhan,
seperti sistem akuntansi pengeluaran kas harus dirancang baik agar tidak
terjadi kesalahan seperti kesalahan pencatatan, dalam perusahaan angka dan
jumlah serta kesalahan yang lainnya dilakukan untuk mengurangi resiko
terjadinya kecurangan penyelewengan.
Koperasi Jasa Keuangan Syariah bmt Mubarokah di Kota Tegal adalah
salah satu Koperasi simpan pinjam yang ada di Kota Tegal. Menurut
Rudianto (2010:51) Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak
dalam bidang pemupukan simpanan dana dari para anggotanya, untuk
kemudian dipinjamkan kembali kepada para anggota yang memerlukan
bantuan dana. Bila dalam simpan pinjam suatu koperasi tanpa adanya melalui
-
4
cara, proses dan metode ataupun penataan yang baik maka akan
menyebabkan penghamburan. Dengan adanya penataan sistem yang baik
akan mencegah kerugian yang besar pada sebuah koperasi, sehingga
efektivitas dan efisiensi organisasi akan tercapai.
Melihat struktur organisasi koperasi jasa keuangan syariah BMT
Muabarokah maka peran sistem akuntansi pengeluaran kas sangat penting
bagi koperasi. Melihat banyaknya hal-hal yang membutuhkan pendanaan
maka dibutuhkan ketelitian dan keakuratkan data dari sistem akuntansi yang
diterapkan perusahaan agar tidak terjadi penyelewengan maupun kecurangan
untuk menggelapkan uang koperasi.
Beberapa kelemahan dalam sistem pengeluaran kas pada koperasi jasa
keuangan syariah BMT Mubarokah adalah masih ada perangkapan fungsi
yaitu Fungsi akuntansi yang merangkap sebagai Fungsi kas dan Fungsi
pemeriksa intern, Pemberian nomor urut bukti transaksi tidak secara tercetak
semua bukti pengeluaran kas secara manual, Tidak memiliki pedoman sistem
akuntansi secara tertulis dan Semua pembayaran dilakukan secara tunai/cash.
Hal ini memungkinkan terjadinya kecurangan dalam pengeluaran kas.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul SISTEM
AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA KOPERASI JASA
KEUANGAN SYARIAH BMT MUBAROKAH KOTA TEGAL
-
5
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan Tugas Akhir ini, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Fungsi atau bagian apa yang terkait dalam proses pengeluaran kas pada
Koperasi Jasa Keuangan Syariah Bmt Mubarokah Kota Tegal?
2. Dokumen apa saja yang digunakan dalam prosedur pengeluaran kas pada
Koperasi Jasa Keuangan Syariah Bmt Mubarokah Kota Tegal?
3. Catatan akuntansi apa saja yang digunakan dalam prosedur pengeluaran
kas pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Bmt Mubarokah Kota Tegal ?
4. Bagaimana pengendalian intern yang diterapkan untuk mengawasi
jalanya prosedur pengeluaran kas pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah
Bmt Mubarokah Kota Tegal?
5. Apa kelebihan dan Kelemahan pengendalian intern pada Koperasi Bmt
Mubarokah Kota Tegal?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini , maka tujuan
penelitian dari rumusan masalah tersebut adalah :
1. Untuk mengetahui Fungsi atau bagian apa yang terkait dalam proses
pengeluaran kas pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Bmt Mubarokah
Kota Tegal dan berapa jumlahnya.
-
6
2. Untuk mengetahui dokumen apa saja yang digunakan dalam prosedur
pengeluaran kas pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Bmt Mubarokah
Kota Tegal.
3. Untuk mengetahui Catatan dokumen apa saja yang digunakan dalam
prosedur pengeluaran kas pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Bmt
Mubarokah Kota Tegal.
4. Untuk mengetahui bagaimana pengendalian intern yang diterapkan untuk
mengawasi jalanya prosedur pengeluaran kas pada Koperasi Jasa
Keuangan Syariah Bmt Mubarokah Kota Tegal.
5. Untuk mengetahui apakah pengendalian intern pada Koperasi Bmt
Mubarokah telah berjalan efektif dan efisien.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teotitis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas pengetahuan
mengenai Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas yang ada di
koperasi. Disamping itu penelitian ini juga dapat dijadikan referensi
kepada peneliti yang akan datang.
1.4.1. Manfaat Praktis
1. Bagi Penulis
Sebagai bahan perbandingan antara teori-teori yang selama ini dipelajari
dalam perkuliahan dengan praktik nyata di koperasi dan Diharapkan dapat
menambah wawasan pengetahuan serta memperoleh gambar tentang
-
7
sistem akuntansi pengeluaran kas pada KOPERASI JASA KEUANGAN
SYARIAH BMT MUBAROKAH KOTA TEGAL.
2. Bagi Pihak Perusahaan
Sebagai bahan masukan untuk kemudian melakukan perbandingan dengan
apa yang selama ini telah dilakukan, sehingga dapat dipergunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan perusahaan selanjutnya.
Diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai sistem akuntansi
pengeluaran kas pada KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BMT
MUBAROKAH KOTA TEGAL.
3. Bagi Pembaca
Sebagai bahan pembanding bagi karya tulis dan sebagai salah satu bahan
referensi lain yang membahas permasalahan serupa dan mungkin berguna
bagi mereka yang berminat menelaah lebih lanjut.
-
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
Sistem akuntansi memberikan informasi mengenai alur sebuah
transaksi keuangan perusahaan. Informasi tersebut berupa fungsi yang
terkait, dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat
transaksi keuangan perusahaan. Sistem akuntansi yang ada dalam
perusahaan pada dasarnya dirancang untuk mengelola pokok perusahaan.
Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat
berhubungan satu sama yang lainya, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2001:2). Sedangkan menurut HALL
(2001:5) sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-
komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu
untuk mencapai tujuan yang sama, Jadi sebuah sistem adalah sekelompok
unsur yang berkaitan satu sama lain dan mempunyai tujuan yang sama.
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan
yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001:3). Dari definisi sistem akuntansi
tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang
terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan.
-
9
Kas adalah nilai uang kontan yang ada dan disimpan dalam
perusahaan beserta pos-pos lain yang ada dan disimpan dalam perusahaan
beserta pos-pos lain yang dalam waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat
pembayaran kebutuhan finansial yang mempunyai sifat paling tinggi
tingkat likuiditasnya (Gitosudarmo, 1992:61). Sedangkan menurut
Baridwan (2000:85), Kas adalah suatu alat pertukaran dan juga digunakan
sebagai ukuran dalam akuntansi. Jadi, kas adalah suatu alat pertukaran
yang digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi atau nilai uang kontan
yang ada atau disimpan dalam sebagai alat pembayaran kebutuhan
financial yang mempunyai sifat paling tinggi likuiditasnya.
2.2. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas
Menurut Mulyadi (2010:509) pengeluaran kas pada perusahaan
dilakukan melalui dua sistem, yaitu: pengeluaran kas dengan cek dan
pengeluaran kas dengan uang tunai (melalui sistem akuntansi pengeluaran
kas tersebut. Berikut ini diuraikan secara rinci sistem akuntansi
pengeluaran kas tersebut.
2.2.1. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek
Sistem pengeluaran kas dengan menggunakan cek dirancang untuk
membantu pelaksanaan pengawasan semua kegiatan yang berkaitan
dengan lajunya arus kas keluar. Sama halnya dengan penerimaan kas,
pengeluaran juga harus dikelola sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
-
10
kesalahan atau kecurangan dalam pelaksanaanya yang mengakibatkan
kerugian pada perusahaan.
Selain itu pengeluaran kas dengan cek memiliki beberapa unsur-
unsur yang terkait meliputi:
1. Fungsi Yang Terkait
Untuk fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas
dengan cek adalah:
a. Fungsi yang memerlukan Pengeluaran Kas
Jika suatu fungsi memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk
pembelian jasa dan untuk biaya perjalanan dinas). Fungsi yang
bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi
hutang.Permintaan cek ini harus mendapatkan persetujuan.
b. Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan
otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos
atau membayarkan langsung kepada kreditur.
c. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas:
1. Pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan
persediaan. Fungsi ini berada di tangan Bagian Kartu
Persediaan dan Bagian Kartu Biaya
-
11
2. Pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran
kas atau register cek. Fungsi ini berada di tangan Bagian Jurnal.
3. Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada
fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum
dalam dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab
untuk melakukan vertifikasi kelengkapan dan keahlian
dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan
bukti kas keluar.
d. Fungsi Pemeriksa Intern
Bagian ini bertanggung jawab untuk melakukan
penghitungan kas (cash count) secara periodik dan mencocockan
hasil penghitunganya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi
(rekening kas dalam buku besar). Fungsi ini juga bertanggung
jawab untuk melakukan pemeriksaan secara mendadak (surprised
audit) terhadap saldo kas yang ada di tangan dan membuat
rekonsiliasi bank secara periodik.
2. Dokumen yang Digunakan
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas
dengan cek yaitu:
a. Bukti Kas Keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada
bagian kasa sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.
Dokumen ini juga berfungsi sebagai surat pemberitahuan yang
-
12
dikirim kepada kreditur dan berfungsi pula sebagai dokumen
sumber bagi pencatatan berkurangnya utang
b. Cek
Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan
bank melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau
organisasi yang namanya tercantum pada cek. Ada dua pilihan
dalam penggunaan cek untuk pembayaran: membuat cek atas nama
atau membuat cek atas unjuk.
c. Permintaan Cek
Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang
memerlukan pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk
membuat bukti kas keluar. Dalam transaksi pengeluaran kas yang
tidak berupa pembayaran utang yang timbul dari transaksi
pembelian, fungsi yang memerlukan kas menulis permintaan cek
kepada fungsi akuntansi untuk kepentingan pembuatan bukti kas
keluar. Bukti kas keluar ini dibuat sebagai perintah kepada fungsi
keuangan untuk membuat cek sebesar jumlah yang tercantum
didalam dokumen tersebut.
3. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan-catatan akuntansi yang digunakan pada sistem pengeluaran
kas dengan cek yaitu:
a. Jurnal Pengeluaran Kas
Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan dalam
-
13
jurnal pengeluaran kas adalah faktur dari pemasok yang telah dicap
lunas oleh fungsi kas.
b. Register Cek
Register cek digunakan untuk mencatat pengeluaran kas dengan
cek atau mencatat cek-cek perusahaan untuk pembayaran kreditur
atau pihak lain.
4. Bagan alir dokumen
Bagan alir merupakan teknik analitis yang digunakan untuk
menjelaskan sistem informasi secara jelas, tepat dan logis. Bagan
alir menggunakan serangkaian symbol standar untuk menguraikan
prosedur pengelolaan transaksi yang digunakan oleh perusahaan,
sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem.
Pada Gambar 2.1 merupakan Bagan alir Sistem Pengeluaran Kas
dengan cek.
-
14
2 3
-
15
2 3
-
16
Keterangan Bagan alir sistem pengeluaran kas dengan cek:
a. Bagian Hutang:
1. Menerima faktur dari pemasok, kemudian faktor beserta
dokumen pendukung disimpan menurut tanggal jatuh tempo.
2. Pada saat faktur jatuh tempo membuat bukti kas keluar
rangkap 3 beserta dokumen pendukung.
3. Lembar 1 dicatat dalam register bukti kas keluar.
4. Lembar 1 dan 2 beserta dokumen pendukung diserahkan ke
bagian kasa.
5. Lembar 3 diserahkan ke bagian kartu biaya.
b. Bagian Kasa:
1. Menerima dokumen pendukung dan bukti kas keluar lembar 1
dan 2 dari bagian hutang.
2. Mengisi cek atas nama dan meminta otorisasi atas cek dari
pejabat yang berwenang
3. Mengirim cek dengan dilampiri bukti kas keluar lembar 1
sebagai surat pemberitahuan kepada kreditur.
4. Setelah diotorisasi bukti kas keluar lembar 2 beserta dokumen
pendukung diserahkan kepada bagian jurnal.
c. Bagian Kartu Biaya:
1. Menerima bukti kas keluar lembar 3 dari bagian hutang.
2. Mencatat dalam kartu biaya untuk diarsipkan.
-
17
d. Bagian Jurnal:
1. Menerima bukti kas keluar 2 beserta dokumen pendukung dari
bagian kasa.
2. Mencatat bukti kas keluar lembar 2 beserta dokumen
pendukung dalam register cek untuk diarsipkan (Mulyadi,
2010:524 ).
2.2.2 Sistem Pengeluaran Kas dengan Uang Tunai (melalui dana kas kecil)
Pengeluaran kas dengan uang tunai melalui dana kas kecil memliki
beberapa unsur yaitu:
1. Fungsi yang terkait yaitu:
a. Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek memintakan
otorisasi atas cek, dan menyerahkan cek kepada pemegang dana
kas kecil.
b. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas: Pencatatan pengeluaran
kas kecil yang menyangkut biaya dan persediaan, Pencatatan
transaksi pembentukan dana kas kecil, Pencatatan pengisian
kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau register
cek, Pencatatan pengeluaran dana dalam jurnal, Pembuatan bukti
kas keluar yang memeberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam
mengeluarkan cek
-
18
c. Fungsi pemegang dana kas kecil
Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil,
pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat
tertentu yang ditunjuk, dan permintaan pengisian kembali dana kas
kecil.
d. Fungsi Pemeriksa Intern
Fungsi ini bertanggung jawab atas penghitungan dana kas kecil
secara periodik dan pencocokan hasil penghitunganya dengan
catatan akuntansi.
2. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas dengan
dana kas kecil yaitu:
a. Bukti Kas Keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari
fungsi akuntansi kepada fungsi kas besar yang tercantum dalam
dokumen tersebut. Dokumen ini diperlukan pada saat pembentukan
dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas kecil.
b. Permintaan Pengeluaran Kas
Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk
meminta uang ke pemegangdana kas kecil.
c. Bukti Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk
mempertanggung jawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen
-
19
ini dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan
diserahkan oleh pemakai dana kas kecil kepada pemegang dana kas
kecil.
3. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem dana kas kecil
yaitu:
a. Register Cek
Catatan akuntanasi ini digunakan untuk mencatat cek perusahaan
yang dikeluarkan untuk pembentukan dan pengisian kembali dana
kas kecil.
b. Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran dana
kas kecil sekaligus berfungsi sebagai alat distribusi pendebetan
yang timbul sebagai akibat pengeluaran dana kas kecil. Dokumen
sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan dalam jurnal
pengeluaran kas adalah bukti kas keluar yang telah dicap lunas oleh
fungsi kas.
4. Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem
Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan dana kas kecil, terdiri
dari jaringan prosedur sebagai berikut:
a. Pembentukan dana kas kecil
Pembentukan dana kas kecil dimulai dengan adanya surat
-
20
keputusan dari direktur keuangan mengenai jumlah dana yang
disisihkan dan tujuan pembentukan dana tersebut.
b. Permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil
Pengeluaran dana kas kecil dimulai dengan adanya permintaan
pengeluaran dana kas oleh pemakai yang ditujukkan kepada
pemegang dana Pemakai dana berkewajiban
Mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil dengan
membuat pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil dalam
formulir bukti pengeluaran kas kecil yang dilampiri dengan bukti-
bukti pendukungnya.
c. Pengisian kembali dana kas kecil
Jika dana kas kecil sudah menipis saldonya, pemegang dana kas
kecil mengisi formulir permintaan pengisian kembali kas kecil.
Formulir ini dilampiri dengan bukti-bukti pendukungnya dan
dikirimkan ke bagian hutang untuk diproses dalam pengisian
kembali dana kas.
5. Bagan Alir Dokumen
Bagan alir merupakan teknik analitis yang digunakan untuk
menjelaskan sistem informasi secara jelas, tepat dan logis. Bagan alir
menggunakan serangkaian symbol standar untuk menguraikan
prosedur pengelolaan transaksi yang digunakan oleh perusahaan,
sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem.
-
21
Pada Gambar 2.2 merupakan Bagan alir Sistem Pengeluaran Kas
dengan uang tunai (Dana Kas Kecil:
2 3
-
22
2 4
-
23
Keterangan Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dengan uang tunai (Dana
Kas Kecil):
a. Bagian Hutang:
1. Membuat bukti kas keluar rangkap 3 berdasarkan surat keputusan.
2. Bukti kas keluar lembar 1 dimasukkan dalam register bukti kas
keluar.
3. Bukti kas keluar lembar 1 dan 3 beserta surat keputusan yang
diserahkan ke bagian kasa.
4. Bukti kas keluar lembar 2, dikirimkan ke bagian kartu persediaan
dan kartu biaya untuk diarsipkan.
5. Setelah bukti kas keluar lembar 1 diproses selanjutnya dimasukan ke
register bukti kas keluar.
6. Menyerahkan bukti kas keluar lembar 1 dan surat keputusan ke
bagian akuntansi.
b. Bagian Kasa:
1. Menerima bukti kas keluar 1 dan 3 beserta surat keputusan dari
bagian hutang.
2. Mengisi cek dan meminta otorisasi atas cek dari pejabat yang
berwenang.
3. Menyerahkan cek dan bukti kas keluar lembar 3 kebagian pemegang
dana kas kecil.
4. Setelah dicap lunas bukti kas keluar lembar 1 dan surat keputusan
diserahkan ke bagian hutang.
-
24
c. Bagian Pemegang Dana Kas Kecil
1. Menerima bukti kas keluar lembar 3 dan cek bagian kasa.
2. Mencairkan cek ke bank.
3. Menyimpan uang tunai.
4. Bukti kas keluar lembar 2 diarsipkan.
d. Bagian Akuntansi:
1. Menerima bukti kas keluar lembar 1 dan surat keputusan dari bagian
piutang.
2. Bukti kas keluar lembar 1 dan surat keputusan dari bagian hutang.
3. Mencatat Jurnalnya (Mulyadi, 2010:535)
2.3. Sistem Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intern adalah seluruh sisitem dan prosedur
yang diterapkan manajemen untuk menjaga harta perusahaan dari kelalaian
/ kesalahan, kecurangan ataupun kejahatan, selanjutnya menurut Bambang
hartadi (1992:3) Sistem pengendalian intern merupakan prosedur-prosedur
mekanis untuk memeriksa ketelitian data-data administrasi seperti
misalnya mencocokan penjumlahan mendatar dan melurus.
Menurut Coso dalam (Jusup,2001:252) mendefinisikan Sistem
Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan
komisaris, manajemen dan personil satuan usaha lainnya, yang dirancang
untuk mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam
hal-hal berikut :
1. Keandalan Pelaporan Keuangan
-
25
2. Kesesuaian dengan undang-undang peraturan yang berlaku
3. Efektifitas dan Efesiensi Operasi
2.4. Fungsi Pengendalian Intern
Menurut Nugroho Widjajanto (2001:234) pengendalian intern mempunyai
dua fungsi utama yaitu :
1. Mengamankan sumberdaya organisasi dari penyalahgunaan dan
menjaga kecermatan data akuntansi.
2. Mendorong efesiensi organisasi sehingga kebijaksanaan ataupun
tujuan manajemen yang telah digariskan dapat tercapai.
2.5. Tujuan Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2001:163) Tujuan Sistem Pengendalian Intern adalah :
1. Menjaga Kekayaan Organisasi
2. Mengecek Ketelitian dan keandalan data akuntansi
3. Mendorong Efisiensi, dan
4. Mendorong dipatuhinyan kebijakan manajemen
Selain itu Menurut Baridwan (1993:13) Suatu Sistem Pengendalian Intern
yang baik akan berguna untuk :
1. Menjaga keamanan harta milik suatu organisasi
2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi
3. Memajukan efisiensi dalam operasi
-
26
4. Membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijakan
manejemen yang telah ditetapkan lebih dahulu
2.6. Unsur Pokok Sistem Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2010:164) Unsur Pokok dari Sistem Pengendalian
Intern adalah:
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan. utang, pendapatan dan
biaya.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
2.6.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang tepat bagi perusahaan yang belum tentu
baik bagi perusahaan lain. Perbedaan struktur organisasi diantara berbagai
perusahaan disebabkan oleh berbagai hal seperti jenis, luas perusahaan,
banyaknya cabang, dan lain-lain.
Suatu dasar yang berguna dalam menyusun struktur organisasi
perusahaan adalah pertimbangan bahwa organisasi itu harus fleksibel
dalam arti memungkinkan adanya penyesuain-penyesuaian tanpa harus
mengadakan perubahan total. Selain itu organisasi yang disusun harus
-
27
dapat menunjukan garis-garis wewenang dan tanggungjawab yang jelas,
jangan sampai terjadi overlap fungsi masing-masing bagian. Untuk dapat
memenuhi syarat bagi adanya suatu pengawasan yang baik, hendaknya
struktur organisasi dapat memisahkan fungsi-fungsi ini diharapkan dapat
mencegah timbulnya kecurangan-kecurangan dalam perusahaan.
2.6.2 Sistem Wewenang dan Prosedur Pembukuan
Sistem wewenang dan prosedur pembukuan dalam perusahaan
merupakan alat bagi manajemen untuk mengadakan pengendalian untuk
operasi dan transaksi-transaksi yang terjadi dan juga untuk
mengklasifikasikan data akuntansi dengan tepat. Klasifikasi data akuntansi
ini dapat dilakukan dalam rekening-rekening buku besar. Susunan
rekening-rekening dalam buku besar biasanya disebut chart of account.
Dalam buku Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode yang
ditulis oleh Baridwan (1993:15) menurut AICPA susunan rekening yang
baik harus memenuhi hal-hal sebagai berikut :
1. Membantu mempermudah penyusunan laporan-laporan keuangan dan
laporan-laporan lainnya dengan ekonomis.
2. Meliputi rekening-rekening yang diperlukan untuk menggambarkan
dengan baik dan teliti harta-harta, utang-utang, pendapatan-
pendapatan, dan biaya-biaya yang harus dirinci sehingga memuaskan
dan berguna bagi manajemen di dalam melakukan pengawasan
operasi perusahaan.
-
28
3. Menguraikan dengan teliti dan singkat apa yang harus dimuat
didalam setiap rekening
4. Memberikan batas-batas sejelasnya antara pos-pos aktiva, modal,
pendapatan-pendapatan, dan biaya-biaya.
5. Membuat rekening-rekening control apabila diperlukan.
Pengendalian terhadap operasi dan transaksi-transaksi dapat
dilakukan melalui prosedur-prosedur yang ditetapkan lebih dahulu.
Prosedur-prosedur ini akan disusun untuk seluruh kegiatan yang ada
dalam perusahaan. Dalam setiap prosedur akan digunakan dokumen-
dokumen yang merupakan bukti terjadinya transaksi dan juga sebagai
dasar umtuk pencatatan transaksi-transaksi tersebut.
2.6.3 Praktek yang Sehat
Praktek yang sehat adalah setiap pegawai dalam perusahaan
melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Misalnya bagian akuntansi mencatat jurnal pada saat ada pengeluaran kas
melalui kas kecil. Apabila semua pegawai melakukan pekerjaanya sesuai
dengan prosedur dan tidak asal saja, sebelum membuat laporan
pengeluaran kas, bagian akuntansi harus betul-betul menghitung dan
memeriksa bukti kas keluar, maka diharapkan terdapat suatu pengendalian
intern yang cukup baik.
Praktek yang sehat ini berlaku untuk seluruh prosedur yang ada di
perusahaan, sehingga pekerjaan suatu bagian akan langsung di cek oleh
-
29
bagian lainnya. Pengecekan ini dapat terjadi bila struktur organisasi dan
prosedur yang disusun itu sudah memisahkan tugas dan wewenang
sehingga tidak ada satu bagianpun dalam perusahaan yang mengerjakan
suatu transaksi dari awal sampai akhir.
2.6.4. Pegawai yang Cukup Cakap
Tingkat kecakapan pegawai mempengaruhi sukses tindakannya
suatu sistem pengendsalian intern. Apabila sudah disusun struktur
organisasinya yang tepat, prosedur-prosedur yang baik tetapi tingkat
kecakapan pegawai tidak memenuhi syuarat yang diminta, bisa diharapkan
bahwa sistem pengawasan intern juga tidak akan berjalan dengan baik.
Untuk mendapatkan pegawai yang kecakapanya cukup, langkah-
langkah harus dimulai sejak penerimaan pegawai baru. Jika ada
penerimaan pegawai baru, hendaknya dilakukan seleksi dan test tulis agar
dapat ditentukan apakah calon pegawai yang bersangkutan mempunyai
kriteria yang diinginkan. Apabila pegawai sudah diterima bekerja dalam
perusahaan, perlu diadakan latihan-latihan agar dapat meningkatkan
kecakapan pegawai tersenbut. Hal ini dilakukan agar pegawai dapat selalu
mengikuti perkembangan suatu perusahaan. Pegawai yang cukup cakap
untuk suatu pekerjaan bukan berarti pegawai yang tingkat pendidikannya
paling tinggi, sehingga gajinya juga besar , perlu dipertimbangkan agar
dapat memperoleh pegawai yang cukup cakap tetapi juga ekonomis.
-
30
2.7. Pengawasan-Pengawasan Tambahan
Menurut Baridwan (1992:16) untuk menjamin berlakunya sistem
pengendalian intern dengan baik, selain terpenuhinya kekmpat ciri-ciri
diatas, diperlukan beberapa pengawasan tambahan yang terdiri dari
laporan, budget atau standard an suatu staff audit intern, Berikut ini
pembahasan mengenai masing-masing pengawasan tambahan tersebut:
2.7.1. Laporan
Laporan merupakan alat bagi suatu bagian dalam perusahaan untuk
mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya. Laporan-laporan ini
diserahkan kepada atasan dengan maksud agar atasan dapat mengetahui
sampai seberapa jauh pekerjaan-pekerjaan sudah dilaksanakan. Agar
atasan dapat selalu mengetahui hasil kegiatan perusahaan, biasanya
disusun laporan-laporan secara opersional. Apabila terjadi suatu keadaan
yang sangat menyimpang, kadang-kadang diperlukan untuk menyusun
laporan sebelum waktunya, sehingga data yang dilaporkan sebagaian akan
berisi taksiran-taksiran. Dalam buku Sistem Akuntansi Penyusunan
Prosedur dan Metode yang ditulis oleh Zaki Baridwan (1993:17) Hecker
dan Wilson menyatakan 5 prinsip dasar agar suatu laporan dapat berfungsi
dengan baik adalah sebagai berikut :
1. Pertanggungjawaban, yaitu prinsip yang menghendaki bahwa laporan
-
31
2. ini harus disusun sesuai dengan tanggung jawab suatu bagian dalam
perusahaan. Laporan-laporan ini dibuat bertingkat sesuai dengan
tingkat yang ada dalam struktur organisasi.
3. Pengecualian, yaitu prinsip yang menghendaki bahwa laporan yang
disusun itu hendaknya menunjukkan hal-hal yang menyimpang dari
standart atau budgetnya. Maksud dari prinsip ini ialah agar
manajemen dapat memusatkan perhatiannya pada hal-hal yang
menyimpang tersebut.
4. Perbandingan, yaitu prinsip yang menghendaki bahwa laporan yang
disusun hendaknya dibandingkan dengan data lain agar lebih
mempunyai arti. Pertandingan itu dapat dilakukan dengan data lain
agar lebih mempunyai arti. Perbandingan itu dapat dilakukan dengan
data lain agar lebih mempunyai arti. Perbandingan ini dapat
dilaakukan dengan standart atau budget atau dengan realisasi
5. Ringkas, adalah prinsip bahwa laporan yang dibuat untuk bagian yang
lebih tinggi harus lebih ringkas, sehingga dapat memberikan ruang
lingkup yang lebih luas.
6. Komentar, yaitu prinsip bahwa laporan itu sebaiknya juga berisi
beberapa komentar dari pihak yang menyusun. Maksud pemberian
komentar ini adalah agar pembaca laporan dapat segera mengetahui
hal-hal penting yang ada dalam laporan tersebut.
2.7.2. Standart atau Budget
Standart atau budget merupakan alat untuk mengukur realisasi.
-
32
Apabila manajemen menginginkan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan
yang dilakukan bagian-bagian dalam perusahaan maka manajemen harus
menyediakan alat-alat untuk mengukur realisasi. Alat pengukur ini seperti
yang telah disebutkan dimuka adalah standart atau budget, dengan adanya
standart atau budget maka laporan-laporan bisa disusun dengan
membandingkan antara realisasi dengan standartnya, sehingga dapat
diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
2.7.3. Staff Audit Intern
Staff Audit Intern merupakan bagian atau pegawai dalam
perusahaan yang tugasnya melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan
prosedur-prosedur yang telah diterapkan. Pemeriksaan ini dapat digunakan
untuk mengetahui apakah pelaksanaan kerja itu sesuai atau menyimpang
dari yang sudah diterapkan, karena prosedur-prosedur itu disusun dengan
tujuan untuk mangadakan suatu sistem pengawasan intern yang lain. Hasil
dari pemeriksaan ini, manajemen dapat mengetahui apakah ketetapan-
ketetapan yang sudah ada itu dipatuhi atau tidak.
-
33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Bagian Keuangan pada Koperasi Jasa
Keuangan Syariah BMT Mubarokah yang terletak di Jl. Dr. Cipto
Mangunkusumo no.122 Margadana Kota Tegal.
3.2. Objek Penelitian
Menurut Arikunto (2002:96), objek penelitian adalah obyek yang menjadi
titik perhatian suatu penelitian. Adapun objek kajian dalam penelitian yang
penulis lakukan adalah Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada Koperasi
Jasa Keuangan Syariah BMT Mubarokah Kota Tegal.
3.3. Sumber Data
Sumber data adalah subyek darimana data diperoleh Arikunto (2002:107)
Sumber data pada penelitian ini, yaitu :
a. Data Primer
Data primer pada penelitian ini diperoleh dari sumber pertama
dilakukan dengan wawancara pada Bmt Mubarokah Kota Tegal khususnya
pada bagian keuangan, untuk mengetahui tentang fungsi-fungsi yang
terkait, Dokumen, Catatan yang digunakan, unsur sistem pengendalian
intern serta Kelebihan dan Kelemahan Pengendalian Intern Kas pada Bmt
Mubarokah Kota Tegal.
-
34
b. Data Sekunder
Data ini berfungsi sebagai data tamabahan atau pendukung dari
data primer, seperti catatan, dokumen, agenda dan lain sebagainya. Data
sekunder pada penelitian ini berupa dokumen surat atau permintaan
pembayaran, surat perintah membayar dan surat perintah pencairan dana
yang berhubungan dengan sistem pengendalian intern pengeluaran kas
pada Bmt Mubarokah Kota Tegal.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dimaksudkan untuk menghimpun data-data
informasi yang diinginkan sesuai dengan bagian dalam instansi yang diambil
oleh peneliti. Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam
penelitian ini yaitu:
a. Wawancara
Metode wawancara atau interview adalah suatu cara untuk
mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung
kepada seorang informasi atau seorang ahli yang berwenang dalam suatu
maslah. Pada metode ini penulis melakukan Tanya jawab secara langsung
dengan Kepala Sub Bagian Keuangan, serta bagian-bagian lain yang
mendukung bagian keuangan. Metode ini digunakan penulis untuk
mengetahui bagaimana pelaksanaan sistem pengendalian intern
pengeluaran kas yang diterapkan pada Bmt Mubarokah Kota Tegal.
b. Dokumentasi
Motode dokumentasi adalah pencatatan atas data yang diperoleh
-
35
dari kumpulan-kumpulan, dokumen-dokumen dilokasi penelitian terkait.
Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data
mengenai dokumen data-data yang dibutuhkan untuk penelitian mengenai
sistem pengendalian intern pengeluaran kas pada Bmt Mubarokah Kota
Tegal.
3.5. Metode Analisa Data
1. Teknik Penyajian Data
Untuk mencapai tujuan penelitian sesuai dengan diharapkan dalam
penyusunan Tugas Akhir ini dan untuk diperoleh suatu kesimpulan maka
data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan mengenai diperlukannya
sesuai kriteria dan hal-hal yang diperlukan dalam suatu pendapat. Penyajian
data pemilihan adalah mengelompokkan data-data sesuai kriteria masing-
masing dan yang dibutuhkan dalam penelitian. Penyajian data ini
dipergunakan metode deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan kenyataan-
kenyataan yang terjadi bersifat umum dan kemungkinan masalah yang
dihadapi serta solusinya.
2. Metode Analisis Data
Dari data yang diperoleh kemudian disajikan berdasarkan analisis.
Secara umum analisis data yang digunakan adalah secara kualitatif yaitu
analisis yang tidak didasarkan pada perhitungan statistika yang berbentuk
angka, dengan cara memandingkan antara teori dan fakta yang terjadi dalam
Koperasi mengenai sistem akuntansi pengeluaran kas pada Bmt Mubarokah
Kota Tegal.
-
56
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan Hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya tentang sistem akuntansi pengeluaran kas pada
Koperasi BMT Mubarokah Kota Tegal, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Fungsi yang terkait dalam sistem pengeluaran kas pada koperasi jasa
keuangan syariah BMT Mubarokah kota tegal masih ada perangkapan
fungsi yaitu Fungsi akuntansi yang merangkap sebagai Fungsi kas dan
Fungsi pemeriksa intern. Perangkapan fungsi sebaiknya tidak dilakukan
pada koperasi karena dapat menimbulkan kesempatan bagi karyawan
untuk berbuat kecurangan.
2. Pada koperasi jasa keuangan BMT Muabarokah secara keseluruhan
dokumen yang digunakan sudah baik, secara control internal dokumen-
dokumen yang digunakan dapat dipakai dan dipertanggungjawabkan.
Dokumen ini diarsipkan oleh pemegang dana kas menurut nama
pemakai dana kas tersebut.
3. Catatan akuntansi pengeluaran kas yang digunakan pada koperasi jasa
keuangan syariah BMT Mubarokah jika dibandingkan dengan teori
Mulyadi tidak sesuai karena pada koperasi jasa keuangan syariah BMT
Mubarokah kota tegal tidak menggunakan register cek.
-
57
4. Jaringan prosedur yang membentuk sistem dalam sistem pengeluaran
kas pada koperasi jasa keuangan syariah BMT Mubarokah yaitu
Pembentukan dana kas, Permintaan dan pertanggungjawaban
pengeluaran dana.
5. Pada koperasi BMT Mubarokah ada beberapa kelemahan dalam Unsur
pengendalian Intern yaitu Pemberian nomor urut bukti transaksi tidak
secara tercetak semua bukti pengeluaran kas secara manual, Tidak
memiliki pedoman sistem akuntansi secara tertulis dan Semua
pembayaran dilakukan secara tunai/cash.
-
58
5.2. Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan dalam kaitannya dengan sistem
akuntansi pengeluaran kas adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya fungsi akuntansi terpisah dengan fungsi kas. Perangkapan
fungsi sebaiknya tidak dilakukan pada koperasi jasa keunagan BMT
Mubarokah kota tegal karena, dapat menimbulkan kesempatan bagi
karyawan untuk berbuat kecurangan.
2. Sebaiknya dalam sistem akuntansi pengeluaran kas pada koperasi jasa
keuangan syariah BMT Mubarokah harus memiliki pedoman sistem
akuntansi secara tertulis.
3. Segera membuat bukti-bukti transaksi dengan nomor urut tercetak
untuk menghindari adanya kecurangan atau manipulasi kas.
4. Sebaiknya dalam sistem akuntansi pengeluaran kas pada koperasi jasa
keuangan syariah BMT Mubarokah dibuatkan catatan yaitu register cek,
register cek digunakan untuk mencatatat cek perusahaan yang
dikeluarkan untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas.
-
59
DAFTAR PUSTAKA
Rudianto. 2010. Akuntansi Koperasi. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga
Michell Suharli. 2006. Akuntansi untuk bisnis jasa dan dagang. Edisi pertama.
Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Bambang Hartadi. 1992. Sistem Pengendalian Intern dalam Hubunganya dengan
Manajemen & Audit. Edisi kedua. Yogyakarta: BEP Yogyakarta.
Haryono Jusup. 2001. Auditing (Pengauditan). Yogyakarta: Bagian penerbitan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Tiga. Jakarta : Salemba empat.
Nugroho Widjantol. 20001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Erlangga.
-
60
LAMPIRAN
-
61
-
62
-
63
-
64
-
65
-
66
-
67
-
68
-
69
-
70