simulasi beer game untuk menyelesaikan …

32
SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN REPLENISHMENT HUMANITARIAN LOGISTIC SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri Disusun oleh: Nama : Gregorios Yogas Sundara NPM : 2015610009 PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG 2019

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN

PERMASALAHAN REPLENISHMENT

HUMANITARIAN LOGISTIC

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar

Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri

Disusun oleh:

Nama : Gregorios Yogas Sundara

NPM : 2015610009

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

BANDUNG

2019

Page 2: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …
Page 3: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …
Page 4: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

i

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara dengan tingkat bencana alam yang tinggi dengan rata-rata jumlah kejadian bencana alam sebanyak 1803 kejadian/tahun. Dengan tingkat bencana alam dan jumlah kepadatan penduduk yang tinggi, Indonesia memerlukan strategi yang baik dalam penanggulangan bencana alam. Permasalahan yang umumnya terjadi adalah ketidaksesuaian jumlah bantuan yang dibutuhkan dengan jumlah bantuan yang tersedia. Penelitian ini bertujuan menyelesaikan masalah ketidaksesuaian jumlah bantuan tersebut dengan menggunakan pemodelan simulasi sistem dinamis. Pembuatan model simulasi sistem dinamis digunakan untuk menggambarkan kondisi yang terjadi pada fase tanggap darurat. Pendekatan pembuatan model menggunakan konsep beer distribution game. Pembuatan model simulasi dilakukan dengan menggunakan program Vensim PLE Plus. Validasi model dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap pihak BPBD Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan simulasi model sistem sekarang, waktu yang dibutuhkan untuk pendistribusian paket makanan adalah 22 jam dan bantuan selimut adalah 17 jam. Total biaya untuk paket makanan adalah 66 juta rupiah dan bantuan selimut adalah 6 juta rupiah. Nilai bullwhip effect index (BEI) pendistribusian paket makanan adalah 1.11 dan nilai BEI pendistribusian selimut adalah 2.09. Usulan perbaikan mengadaptasi metode blockchain. Diusulkan penggunaan platform digital yang dapat menerapkan sistem sharing information antara pihak yang terlibat pada rantai pasok kemanusiaan. Usulan dirancang dalam model simulasi sistem usulan. Terjadi penghematan waktu pada pendistribusian paket makanan sebesar 11 jam dan bantuan selimut sebesar 14 jam. Sementara dari segi biaya terjadi penurunan total biaya sebesar 17 juta rupiah dan selimut sebesar 5 juta rupiah. Terjadi penurunan nilai bullwhip effect index (BEI) pendistribusian paket makanan menjadi 0.322 dan nilai BEI pendistribusian selimut menjadi 0.04.

Page 5: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

ii

ABSTRACT

Indonesia has the high level of natural disasters with 1803 disaster events happened per year. With this high frequency of natural disaster events and with the high number of population densities, Indonesia needs the good strategy at disaster relief. In some case, the problem is the incompatibility between the total needs of victims and the total stock of supply. This study aims to propose a solution for that problem by using the dynamic system modelling. Dynamic system modelling is built for knowing the condition that goes on the disaster relief process. The beer distribution game approach is used for building the model. The making of simulation model of the emergency response phase on disaster relief uses the Vensim PLE Plus program. Model validation is done by interviewing the expert from West Java Regional Disaster Management Agency (BPBD). Based on the simulation, it is known that the time needed for fulfilling the food package needs is 22 hours and 17 hours for blanket. Total cost for fulfilling the food package needs is 66 million rupiah and6 million rupiah for blanket. The bullwhip effect index (BEI) for fulfilling the food package needs is 1.11 and 2.09 for blanket. Suggestion for the betterment is adapted the blockchain method, which use the digital platform that can do the sharing information between parties. The suggestion model built to the simulation model. There are 11 hours savings on the time needed to meet the food package needs of victims and 14 hours savings on blanket. There are also 17 million rupiah savings on the total cost of food package distribution and 5 million rupiah for blanket. The bullwhip effect index on the proposed model is decrease. Bullwhip effect index of food package distribution becomes 0.322 and bullwhip effect index of blanket distribution becomes 0.04.

Page 6: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat

kasih dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Simulasi Beer Game untuk Menyelesaikan Permasalahan Replenishment

Humanitarian Logistic” sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana dalam bidang

ilmu Teknik Industri.

Penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan dan dukungan

yang telah diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung selama

penyelesaian skripsi ini. Secara khusus rasa terima kasih tersebut penulis

haturkan kepada:

1. Ibu Paulina Kus Ariningsih, S.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah memberikan bimbingan dan bantuannya selama proses

penyusunan skripsi sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan tepat

waktu.

2. Orang tua dan segenap keluarga penulis yang selalu memberikan doa

dan dukungan untuk terus memotivasi penulis dalam menyelesaikan

skripsi.

3. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa

Barat yang memfasilitasi penulis dengan menyediakan data dan

memberikan informasi terkait penanggulangan bencana alam di Provinsi

Jawa Barat.

4. Vanessa Vicario yang selalu memberikan waktu, motivasi, dan bantuan

kepada penulis dalam proses pengerjaan skripsi.

5. SWAGY, Receh, dan Modus Wae yang banyak terlibat dalam kehidupan

perkuliahan penulis.

6. Tim Asisten PST 1 dan PST 2 2018/2019 yang sama-sama berjuang

untuk menyelesaikan skripsi tepat waktu.

7. Seluruh rekan-rekan Teknik Industri Unpar, rekan-rekan kelas A Teknik

Industri Unpar angkatan 2015 yang senantiasa memberi semangat

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

Page 7: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

iv

8. Dosen-dosen Program Studi Teknik Industri UNPAR yang telah

memberikan ilmu yang berguna bagi penulis dalam menyelsaikan skripsi

ini.

9. Pihak-pihak lainnya yang telah memberikan kontribusi juga bagi

penyelesaian skripsi ini yang terlewatkan oleh penulis karena tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini belum sempurna. Oleh

karena itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

dari para pembaca. Penulis memohon maaf apabila terdapat kata-kata yang

kurang berkenan bagi pembaca. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi para pembaca, juga bagi perkembangan keilmuan Teknik Industri.

Bandung, 17 Juni 2019

Penulis

Page 8: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................. i

ABSTRACT ............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. v

DAFTAR TABEL .................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... I-1

I.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... I-1

I.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ................................................... I-5

I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian ................................. I-11

I.4 Tujuan Penelitian ............................................................................. I-11

I.5 Manfaat Penelitian ........................................................................... I-12

I.6 Metodologi Penelitian ...................................................................... I-12

I.7 Sistematika Penulisan ..................................................................... I-16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... II-1

II.1 Logistik Kemanusiaan .................................................................. II-1

II.1.1 Definisi Logistik Kemanusiaan ............................................ II-1

II.1.2 Ruang Lingkup Logistik Kemanusiaan ............................... II-2

II.2 Pemodelan Sistem Dinamis ......................................................... II-3

II.2.1 Pengertian Pemodelan Sistem Dinamis ............................. II-3

II.2.2 Beer Distribution Game ....................................................... II-5

II.2.3 Influence Diagram ............................................................... II-6

II.2.4 Causal Loop Diagram ......................................................... II-7

II.2.5 Stock and Flow Diagram ..................................................... II-9

II.2.6 System Archetype ............................................................. II-10

II.3 Verifikasi dan Validasi Model ..................................................... II-15

II.4 Vensim PLE ................................................................................ II-16

II.5 Blockchain .................................................................................. II-18

Page 9: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

vi

BAB III MODEL SISTEM SEKARANG ............................................................. III-1

III.1 Deskripsi Sistem Penyaluran Bantuan Bencana......................... III-1

III.1.1 Deskripsi Sistem Penyaluran Bantuan Bencana

Secara Umum .................................................................... III-1

III.1.2 Deskripsi Sistem Penyaluran Bantuan Bencana Banjir .... III-4

III.1.3 Deskripsi Sistem Penyaluran Bantuan Bencana Gempa

Bumi ................................................................................... III-6

III.1.4 Sintesis Informasi .............................................................. III-8

III.2 Pemodelan Sistem Sekarang ...................................................... III-9

III.2.1 Influence Diagram Penyaluran Bantuan Bencana .......... III-10

III.2.2 Causal Loop Diagram ...................................................... III-14

III.3 Pembuatan Model Vensim Sistem Sekarang ............................ III-18

III.3.1 Pembuatan Model Stock and Flow Diagram Sistem

Sekarang .......................................................................... III-18

III.3.2 Verifikasi Model Sistem Sekarang ................................... III-21

III.3.3 Pengumpulan Data .......................................................... III-25

III.3.4 Pengambilan Data Model Sistem Sekarang ................... III-30

III.4 Simulasi Model Vensim Sistem Sekarang................................. III-38

III.5 Perhitungan Performansi Beer Game Sistem Sekarang .......... III-45

III.6 Validasi Hasil Simulasi ............................................................... III-48

BAB IV MODEL SISTEM USULAN .................................................................. IV-1

IV.1 Deskripsi Sistem Usulan ............................................................. IV-1

IV.2 Pembuatan Model Vensim Sistem Usulan ................................. IV-3

IV.3 Simulasi Model Vensim Sistem Usulan ...................................... IV-8

IV.4 Perhitungan Performansi Beer Game Sistem Usulan .............. IV-15

BAB V ANALISIS .............................................................................................. V-1

V.1 Analisis Pemodelan Sistem Dinamik ........................................... V-1

V.2 Analisis Penetapan Skenario Awal .............................................. V-3

V.3 Analisis Hasil Penelitian ............................................................... V-4

V.3.1 Analisis Sistem Sekarang .................................................. V-5

V.3.2 Analisis Sistem Usulan ....................................................... V-6

V.3.3 Analisis Pengukuran Performansi ...................................... V-7

V.4 Analisis Sensitivitas ..................................................................... V-8

V.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan Pengguaan Platform

Page 10: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

vii

Digital .......................................................................................... V-17

V.6 Analisis Model Penelitian ........................................................... V-17

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... VI-1

VI.1 Kesimpulan .................................................................................. VI-1

VI.2 Saran ........................................................................................... VI-2

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 11: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Jumlah Kejadian Bencana Alam Per Tahun Dari 2007

Sampai 2017 ...................................................................................... I-2

Tabel I.2 Jumlah Kerugian Per Kejadian Bencana Alam ................................. I-4

Tabel II.1 Deskripsi Tampilan Program Vensim PLE ..................................... II-18

Tabel II.2 Deskripsi Tools pada Toolbars Vensim PLE .................................. II-19

Tabel III.1 Pengelompokkan Jenis Bantuan Bencana Alam ............................ III-2

Tabel III.2 Rangkuman Informasi dari Sumber Jurnal ...................................... III-8

Tabel III.3 Keterangan Variabel Influence Diagram Total Biaya Sumber

Daya ............................................................................................... III-11

Tabel III.4 Keterangan Variabel Inlfuence Diagram Waktu Pemenuhan

Permintaan Korban ........................................................................ III-13

Tabel III.5 Korelasi Variabel Stock and Flow Diagram ................................... III-24

Tabel III.6 Pembobotan Distribusi Bantuan Berdasarkan Setiap Kategori .... III-26

Tabel III.7 Hasil Random Kategori Penentuan Distribusi ............................... III-30

Tabel III.8 Hasil Perhitungan Pendistribusian Barang Bantuan ..................... III-31

Tabel III.9 Perbandingan Data Summary Pendistribusian Barang Bantuan .. III-32

Tabel III.10 Perhitungan Kapasitas Transportasi .............................................. III-34

Tabel III.11 Hasil Random Jarak dan Delay Sebanyak 30 Kali ....................... III-35

Tabel III.12 Hasil Random Jarak dan Delay ..................................................... III-36

Tabel III.13 Data Skenario Awal ........................................................................ III-36

Tabel III.14 Rekapitulasi Hasil Simulasi Sistem Sekarang ............................... III-45

Tabel III.15 Hasil Perhitungan BEI Sistem Sekarang ....................................... III-49

Tabel IV.1 Rekapitulasi Hasil Simulasi Sistem Usulan ................................... IV-15

Tabel IV.2 Hasil Perhitungan BEI Sistem Usulan ........................................... IV-18

Tabel V.1 Analisis Sensitivitas Jumlah Kebutuhan Korban .............................. V-8

Tabel V.2 Analisis Sensitivitas Total Stock Bantuan Awal .............................. V-11

Tabel V.3 Analisis Sensitivitas Jarak Menuju Lokasi Bencana....................... V-14

Page 12: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Frekuensi Terjadinya Bencana Terhadap Jenis Bencana

Dari Tahun 2007 Hingga 2017 ...................................................... I-2

Gambar I.2 Jumlah Korban Meninggal Dunia Terhadap Jenis Bencana

Dari Tahun 2007 Hingga 2017 ...................................................... I-3

Gambar I.3 Jumlah Rumah / Bangunan Rusak Berat Terhadap Jenis

Bencana Dari Tahun 2007 Hingga 2017....................................... I-4

Gambar I.4 Kerangka Konseptual Rantai Pasok Kemanusiaan ...................... I-7

Gambar I.5 Flowchart Metodologi Penelitian ................................................. I-13

Gambar II.1 Aliran Material dan Informasi dalam Beer Game ......................... II-5

Gambar II.2 Contoh Causal Loop Diagram ...................................................... II-8

Gambar II.3 Contoh Stock and Flow Diagram ................................................. II-9

Gambar II.4 Limits to Growth .......................................................................... II-10

Gambar II.5 Shifting The Burden .................................................................... II-11

Gambar II.6 Eroding Goals ............................................................................. II-11

Gambar II.7 Escalation ................................................................................... II-12

Gambar II.8 Success to Successful ............................................................... II-12

Gambar II.9 Tragedy of The Commons.......................................................... II-13

Gambar II.10 Fixed That Fail ............................................................................ II-13

Gambar II.11 Growth & Underinvestment ........................................................ II-14

Gambar II.12 Accidental Adversaries ............................................................... II-14

Gambar II.13 Attractiveness Principle .............................................................. II-15

Gambar II.14 Tampilan Awal Vensim PLE versi 7.3.5 ..................................... II-17

Gambar II.15 Toolbars Program Vensim PLE .................................................. II-18

Gambar II.16 Ilustrasi Sistem Blockchain......................................................... II-19

Gambar III.1 Sistem Penyaluran Bantuan Bencana Secara Umum ................ III-3

Gambar III.2 Sistem Penyaluran Bantuan Bencana Banjir .............................. III-5

Gambar III.3 Sistem Penyaluran Bantuan Bencana Gempa Bumi .................. III-7

Gambar III.4 Influence Diagram Total Biaya Sumber Daya........................... III-10

Gambar III.5 Influence Diagram Waktu Pemenuhan Permintaan Korban..... III-12

Gambar III.6 Causal Loop Diagram Hubungan Supplier dan BPBD

Page 13: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

xii

Provinsi....................................................................................... III-14

Gambar III.7 Causal Loop Diagram Hubungan BPBD Provinsi dan Kabupaten

/Kota ........................................................................................... III-15

Gambar III.8 Causal Loop Diagram Keseluruhan Sistem .............................. III-16

Gambar III.9 Stock and Flow Diagram Pendistribusian Bantuan ................... III-20

Gambar III.10 Stock and Flow Diagram Biaya ................................................. III-21

Gambar III.11 Stock and Flow Diagram Pendistribusian Bantuan Setelah

Verifikasi ..................................................................................... III-22

Gambar III.12 Stock and Flow Diagram Biaya Setelah Verifikasi .................... III-23

Gambar III.13 Truk Terbuka Besar CDD .......................................................... III-28

Gambar III.14 Pick-up L300 .............................................................................. III-28

Gambar III.15 Grafik Number of Victim Needs dan Unit to Victims untuk

Makanan..................................................................................... III-39

Gambar III.16 Grafik BPBD Posts, Unit fr. A, Unit fr. B, Unit fr. BPBD, Unit

Fr. Donor, dan Unit fr. X untuk Makanan ................................... III-40

Gambar III.17 Grafik Inventory of BPBD Provinsi dan Unit fr. Supplier untuk

Makanan..................................................................................... III-41

Gambar III.18 Grafik Change In Supply Cost ................................................... III-42

Gambar III.19 Grafik Change In Distribution Cost dan Transportation Fuel

Cost/Distance ............................................................................. III-42

Gambar III.20 Grafik Change In Inventory Cost dan Stock Inventory di

Masing-Masing Gudang ............................................................. III-43

Gambar III.21 Grafik Cumulative Cost .............................................................. III-44

Gambar III.22 Grafik Performansi Keseluruhan Sistem Sekarang .................. III-47

Gambar III.23 Grafik Performansi Posko BPBD Sistem Sekarang .................. III-48

Gambar III.24 Grafik Performansi BPBD Provinsi Sistem Sekarang ............... III-48

Gambar III.25 Demonstrasi Bullwhip Effect ...................................................... III-50

Gambar IV.1 Sistem Usulan ............................................................................. IV-3

Gambar IV.2 Stock and Flow Diagram Platform Digital Usulan ...................... IV-3

Gambar IV.3 Stock and Flow Diagram Pendistribusian Bantuan Usulan ....... IV-4

Gambar IV.4 Grafik Number of Victim Needs dan Unit to Victims untuk

Makanan Usulan ......................................................................... IV-9

Gambar IV.5 Grafik BPBD Posts, Unit fr. A, Unit fr. B, Unit fr. BPBD, Unit

fr. Donor, dan Unit fr. X untuk Makanan Usulan ...................... IV-10

Page 14: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

xiii

Gambar IV.6 Grafik Inventory of BPBD Provinsi dan Unit fr. Supplier untuk

Makanan Usulan ........................................................................ IV-11

Gambar IV.7 Grafik Cumulative Supply Cost dan Change In Supply Cost

Usulan ........................................................................................ IV-12

Gambar IV.8 Grafik Cumulative Distribution Cost dan Change In

Distribution Cost Usulan ............................................................ IV-13

Gambar IV.9 Grafik Cumulative Inventory Cost dan Change In

Inventory Cost Usulan ............................................................... IV-14

Gambar IV.10 Grafik Cumulative Cost Usulan ................................................. IV-14

Gambar IV.11 Grafik Performansi Keseluruhan Sistem Usulan ...................... IV-16

Gambar IV.12 Grafik Performansi Posko BPBD Sistem Usulan ...................... IV-17

Gambar IV.13 Grafik Performansi BPBD Provinsi Sistem Usulan ................... IV-17

Gambar V.1 Analisis Sensitivitas Jumlah Kebutuhan Korban terhadap

Total Biaya dan Waktu ............................................................... V-10

Gambar V.2 Analisis Sensitivitas Jumlah Kebutuhan Korban terhadap

Backlog dan BEI ......................................................................... V-10

Gambar V.3 Analisis Sensitivitas Total Stock Awal terhadap

Total Biaya dan Waktu ............................................................... V-13

Gambar V.4 Analisis Sensitivitas Total Stock Awal terhadap

Backlog dan BEI ......................................................................... V-13

Gambar V.5 Analisis Sensitivitas Jarak Menuju Lokasi Bencana terhadap

Total Biaya dan Waktu ............................................................... V-15

Gambar V.6 Analisis Sensitivitas Jarak Menuju Lokasi Bencana terhadap

Backlog dan BEI ......................................................................... V-16

Page 15: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Jarak Antar Kabupaten/Kota di Jawa Barat ................................ A-1

LAMPIRAN B Rencana Distribusi Logistik BPBD Provinsi Jawa Barat .............. B-1

LAMPIRAN C Hasil Simulasi Model Sistem Sekarang ....................................... C-1

LAMPIRAN D Hasil Simulasi Model Sistem Usulan ............................................ D-1

LAMPIRAN E Flowchart Mekanisme Penanggulangan Bencana ....................... E-1

Page 16: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang pemilihan topik

permasalahan. Berdasarkan latar belakang tersebut, dilakukan identifikasi

masalah hingga didapatkan rumusan dari permasalahan yang terjadi. Dalam

penelitian ini pun terdapat beberapa batasan dan asumsi yang diperlukan untuk

menyederhanakan permasalahan yang bersifat kompleks. Selain itu, pada bab I

ini akan dijelaskan pula mengenai tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

metodologi penelitian.

I.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang

tinggi. Tercatat pada data kependudukan menurut BPS (Badan Pusat Statistik),

tingkat kepadatan penduduk Indonesia pada tahun 2015 mencapai 134 jiwa / km2.

Dalam hal kepadatan penduduk, Indonesia menempati posisi ke-4 negara dengan

tingkat kepadatan penduduk tertinggi di dunia. Penduduk Indonesia tersebar di

1,905 juta km2 luas wilayah Indonesia. Dengan jumlah ini, ditambah dengan

Negara Indonesia yang luas, pemerintah Indonesia perlu menyusun strategi yang

baik untuk mengelola negara dari berbagai macam hal yang mungkin terjadi.

Salah satu strategi yang perlu diperhatikan oleh pemerintah Indonesia

dalam mengelola negara adalah dari segi Humanitarian Logistic. Thomas (2003)

menjelaskan bahwa humanitarian logistic mengacu kepada proses dan sistem

yang terlibat dalam mobilisasi orang, sumber daya, keterampilan, dan

pengetahuan untuk membantu orang-orang yang rentan terhadap bencana alam

dan keadaan darurat yang sifatnya kompleks. Menurut Data Informasi Bencana

Nasional (DIBN) yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana

(BNPB) melalui situs resminya (https://bnpb.cloud/dibi/), selama 10 tahun terakhir

telah terjadi lebih dari 15 ribu kejadian bencana yang menimpa Indonesia. Berikut

merupakan data kejadian bencana alam selama 10 tahun terakhir.

Page 17: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-2

Tabel I.1 Jumlah Kejadian Bencana Alam Per Tahun Dari 2007 Sampai 2017 Sumber (http://bnpb.cloud)

Tahun Jumlah Kejadian

2008 928

2009 1246

2010 1948

2011 1623

2012 1782

2013 1667

2014 1965

2015 1694

2016 2308

2017 2869

Berdasarkan data tersebut telihat bahwa dalam satu tahun rata-rata kejadian

bencana alam yang terjadi di Indonesia adalah 1803 kejadian. Dengan kata lain

dalam 1 hari dapat terjadi 4-5 kejadian bencana alam. Inilah alasan penting

diperlukannya strategi humanitarian logistic yang baik di Indonesia.

Apabila dipandang dari frekuensi bencana yang terjadi terhadap jenis

bencananya, bencana alam dengan frekuensi paling besar adalah banjir. Tercatat

dari tahun 2007 sampai 2017, telah terjadi 7169 kejadian banjir (38% dari total

kejadian bencana). Rekapitulasi data mengenai bencana yang paling sering terjadi

menurut Data Informasi Bencana Nasional dapat dilihat dalam bentuk diagram

batang pada Gambar I.1.

Gambar I.1 Frekuensi Terjadinya Bencana Terhadap Jenis Bencana dari Tahun 2007 Hingga 2017

(Sumber : http://bnpb.cloud)

Page 18: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-3

Apabila dipandang dari jumlah korban meninggal dunia akibat bencana

alam terhadap jenis bencana alam, diketahui bahwa jenis bencana alam yang

paling banyak memakan korban adalah banjir. Menurut situs resmi BNPB

(https://bnpb.cloud/dibi/), dari tahun 2007 hingga 2017, tercatat 2882 orang

meninggal dunia akibat terjadinya banjir. Data ini selanjutnya dihitung per kejadian

bencana sehingga dapat diketahui bencana yang memakan korban jiwa paling

banyak. Rekapitulasi data mengenai jumlah korban meninggal dunia terhadap

jenis bencana alam menurut Data Informasi Bencana Nasional dapat dilihat pada

Gambar I.2.

Gambar I.2 Jumlah Korban Meninggal Dunia Terhadap Jenis Bencana dari Tahun 2007 Hingga 2017

(Sumber : http://bnpb.cloud) Sementara itu, apabila dipandang dari jumlah kerusakan dengan status

rusak berat terhadap jenis bencana alam, diketahui bahwa jenis bencana alam

yang paling banyak mengakibatkan kerusakan dengan status rusak berat adalah

gempa bumi. Tercatat dari tahun 2007 hingga 2017, sebanyak 262.289 rumah atau

bangunan mengalami kerusakan dengan status rusak berat dan di posisi kedua

adalah banjir dengan jumlah 59.186 rumah atau bangunan rusak berat. Data ini

selanjutnya dihitung per kejadian bencana sehingga dapat diketahui bencana yang

mengakibatkan rumah atau bangunan rusak berat paling banyak. Rekapitulasi

data mengenai jumlah rumah/bangunan rusak berat terhadap jenis bencana dari

tahun 2007 hingga 2017 dapat dilihat pada Gambar I.3.

Page 19: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-4

Gambar I.3 Jumlah Rumah / Bangunan Rusak Berat Terhadap Jenis Bencana dari Tahun 2007 Hingga 2017 (Sumber : http://bnpb.cloud)

Berdasarkan data-data tersebut terlihat bahwa banjir merupakan kejadian

bencana alam yang memerlukan perhatian khusus untuk ditangani oleh

pemerintah karena frekuensi terjadinya yang tinggi. Maka diperlukan strategi yang

tepat dari segi humanitarian logistic untuk bencana alam banjir tersebut. Bencana

alam banjir sifatnya lebih mudah diprediksi, sementara di sisi lain terdapat bencana

yang sifatnya datang secara tiba-tiba dan tidak dapat dicegah. Gempa bumi,

tsunami, dan letusan gunung api merupakan contoh bencana dengan sifat

tersebut. Apabila dilihat dari jumlah kerugian per kejadian didapatkan data sebagai

berikut.

Tabel I.2 Jumlah Kerugian Per Kejadian Bencana Alam

Jenis Bencana

Jumlah Kejadian Dalam 10

Tahun Terakhir

Jumlah Kerugian Jumlah Kerugian Per

Kejadian

Meninggal

Rumah / Bangunan Rusak Berat

Meninggal (orang)

Rumah / Bangunan Rusak Berat (unit)

Banjir 7169 2882 59186 0,402 8,256

Tanah Longsor 4278 1868 13195 0,437 3,0843

Gelombang Pasang / Abrasi 253 81 3240 0,320 12,806

Puting Beliung 5253 367 34165 0,070 6,504

Kekeringan 1075 2 0 0,002 0

Kebakaran Hutan dan Lahan 566 31 115 0,054 0,203

Gempa Bumi 156 1626 262289 10,423 1681,340

Tsunami 5 515 534 103 106,8

Letusan Gunung Api 59 432 14887 7,322 252,322

Page 20: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-5

Terlihat dari jumlah kerugian meninggal dunia per kejadian paling tinggi

adalah bencana alam tsunami dengan jumlah meninggal dunia 103 orang per

kejadian, lalu gempa bumi dengan jumlah meninggal dunia 10,4 orang per

kejadian, lalu letusan gunung api dengan jumlah meninggal dunia 7,3 orang per

kejadian. Sementara dari jumlah kerugian rumah atau bangunan rusak berat per

kejadian paling tinggi adalah gempa bumi dengan jumlah kerusakan 1681,3 rumah

atau bangunan per kejadian, lalu letusan gunung api dengan jumlah kerusakan

252,3 rumah atau bangunan per kejadian, lalu tsunami dengan jumlah kerusakan

106,8 rumah atau bangunan per kejadian. Dengan data ini terbukti bahwa bencana

alam yang paling membutuhkan penanganan dan strategi yang baik dari segi

humanitarian logistic adalah bencana dengan frekuensi terjadi yang paling tinggi

yaitu banjir dan bencana yang sifatnya tidak terduga dan tidak dapat dicegah yaitu

gempa bumi dan tsunami.

Di Indonesia, proses penanganan darurat untuk korban bencana alam

dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dilansir dari

situs resmi (http://bnpb.co.id), pemerintah Indonesia mulai serius dalam

menangani masalah kebencanaan pasca terjadinya gempa bumi dan tsunami

yang menerjang Aceh dan sekitarnya pada 2004. Menurut berita dari CNN

Indonesia (http://cnnindonesia.com), wakil presiden Indonesia kala itu, Jusuf Kalla,

mengatakan bahwa Indonesia sekarang sudah memiliki National Disaster

Management Plan 2014-2019 dan National Action Plan for Disaster Risk

Reduction yang berisikan strategi penanggulangan bencana di Indonesia.

Meskipun telah memiliki perencanaan tersebut, ternyata Indonesia masih

mengalami kesulitan dalam hal penanggulangan bencana alam. Dilansir dari

(http://kompas.com), pada tsunami yang terjadi di Lombok 5 Agustus 2018 yang

lalu, dikatakan bahwa warga korban bencana mengalami kekurangan air bersih

dan terpal. Berdasarkan berita di laman (http://jawapos.com) pun dikatakan bahwa

penyaluran bantuan bencana belum menjangkau seluruh wilayah yang terkena

dampak. Penyaluran bantuan logistik belum terdistribusi dengan baik. Bahkan

dikatakan pula oleh Komandan Posko Induk Penanganan Bencana Lombok

bahwa bantuan tidak pernah cukup bagi korban bencana. Ia menyatakan bahwa

bantuan yang dibawanya selalu habis seketika.

Dilansir dari (http://tirto.id), pada gempa dan tsunami di Kabupaten

Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tenggara 28 September yang lalu, minimarket

Page 21: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-6

dan gerai swalayan menjadi incaran para korban untuk memenuhi kebutuhan akan

logistik minimarket dan gerai swalayan menjadi incaran para korban untuk

memenuhi kebutuhan akan logistik. Dikatakan lebih lanjut bahwa pengiriman

bantuan logistik ke tempat bencana kerap menemui kesulitan dan bantuan yang

dikirim terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan para korban. Berdasarkan

keterangan BPBD Provinsi Jawa Barat, sejumlah bantuan kerap kali tidak sesuai

dari segi jenis maupun jumlah.

Dengan beberapa kasus tersebut, terlihat bahwa terdapat permasalahan

dalam proses penanganan dan penanggulangan bencana di Indonesia.

Diperlukan identifikasi lebih lanjut untuk melihat sistem penanggulangan bencana

secara keseluruhan.

I.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Menurut Thomas dan Kopczak (2005), humanitarian supply chain dapat

diartikan sebagai manajemen dan perancangan mengenai pengiriman

pertolongan pertama barang-barang seperti makanan, air, sanitasi, dan tempat

pengungsian untuk area-area yang sulit dijangkau. Umumnya bantuan datang dari

pemerintah maupun lembaga-lembaga yang menangani penanggulangan

bencana. Humanitarian supply chain memiliki prinsip yang sama dengan supply

chain untuk komersial. Prinsip utamanya adalah untuk meminimasi cost yang

terjadi. Menurut Beamon dan Balcik (2008), perbedaan pada humanitarian supply

chain dan commercial supply chain terletak pada demand. Demand pada

humanitarian supply chain bersifat tidak pasti, tidak dapat diprediksi, dan

mendesak. Demand yang dibutuhkan pun menurut Blecken, Hellingrath,

Dangelmaier, dan Schulz (2009) sangat beragam. Demand yang paling

dibutuhkan adalah komoditas, serta relawan dan jasa dari para relawan tersebut.

Dalam jurnalnya, Ergun, Karakus, Kerkinocak, Swan, dan Vilarreal (2009)

juga mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan antara supply chain pada

umumnya dengan supply chain yang digunakan untuk humanitarian. Dari segi

supply, untuk humanitarian supply chain, dibutuhkan supply berupa barang

bantuan, sukarelawan, sumber daya transportasi dan konstruksi. Sedangkan

demand muncul dari customer yaitu mereka yang tertimpa bencana. Hal yang

sangat perlu diperhatikan dalam humanitarian supply chain adalah rantai yang

menghubungkan antara pemasok dengan customer akhir. Pihak pemerintah dan

Page 22: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-7

non-pemerintah dapat terlibat dalam sistem rantai pasok humanitarian. Hal

tersebut karena pemerintah memiliki kekuatan untuk mengendalikan aspek politik

dan aspek ekonomi dengan berbagai keputusan yang diambilnya. Pemerintah pun

memegang peran penting karena dapat menghubungkan pemasok dari luar negeri

yang mau membantu dalam penanggulangan bencana. Tidak lupa aspek non-

pemerintah seperti Palang Merah Indonesia atau gerakan-gerakan sosial lain yang

sangat dibutuhkan dalam penanggulangan bencana.

Habib, Lee, dan Memon (2015) menggambarkan kerangka konseptual

dari sebuah sistem rantai pasok kemanusiaan. Rantai pasok tersebut digambarkan

secara sederhana dimana terdapat pihak supplier yang berasal dari domestic

maupun internasional, gudang central, gudang regional yang akan

mendistribusikan bantuan, serta daerah terkena bencana. Gambar ilustrasi

kerangka konseptual tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.4.

Gambar I.4 Kerangka Konseptual Rantai Pasok Kemanusiaan

(Sumber : Artikel Mathematical Models in Humanitarian Supply Chain Management: A Systematic Literature Review)

Menurut Besiou, Stapleton, dan Wassehove (2011), tujuan utama dari

operasi humanitarian adalah memberikan respon yang cepat dan tepat untuk

meminimasi dampak dari bencana. Selain itu, operasi humanitarian juga berusaha

untuk menjaga mereka yang selamat dari bencana agar tetap bertahan hidup (life

Page 23: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-8

saving) dan mencegah penderitaan yang lebih besar terjadi pada mereka. Menurut

Ergun et. all (2009), dalam rantai pasok humanitarian, kesuksesan sebuah rantai

pasok bukan dinilai dari profit yang dicapai, melainkan dari seberapa banyak

relawan dan donor yang bisa didapatkan. Sehingga terdapat trade-off antara

efisiensi biaya dan waktu pembuatan keputusan.

Beberapa kesulitan dan tantangan dalam melakukan penanganan

bencana adalah tidak dapat diprediksinya kebutuhan dari segi jumlah, jenis, waktu,

serta lokasi (Beamon et.all, 2008). Demand dapat muncul secara tiba-tiba dalam

jumlah yang besar, namun di sisi lain terdapat keterbatasan. Keterbatasan dari

segi waktu untuk menyelamatkan korban dan sumber daya seperti pasokan

barang yang dibutuhkan, orang, teknologi, transportasi, dan uang. Kesulitan lain

diungkapkan pula oleh Besiou et all (2011) yang menyatakan bahwa kondisi-

kondisi dinamis dapat terjadi saat penanggulangan bencana tersebut dilakukan.

Menurut Arminas (2005), memenuhi permintaan untuk penanggulangan bencana

seperti halnya mendapatkan client dari neraka karena tidak diketahui sebelumnya

apa yang diinginkan oleh client tersebut, kapan mereka membutuhkannya, berapa

banyak yang mereka butuhkan, serta dimana lokasi pengirimannya. Menurut

Thomas et all (2005), kebutuhan-kebutuhan tersebut harus disesuaikan dengan

tipe bencana, area geografis tempat bencana terjadi, akses menuju tempat

bencana terjadi, seberapa buruk kerusakan yang dialami.

Sistem penanggulangan bencana yang sangat kompleks serta dinamis

tersebut dapat dimodelkan dengan menggunakan permainan simulasi beer game

distribution. Menurut Sterman (2000), beer game pada perkembangannya menjadi

sarana pembelajaran untuk ilmu supply chain management. Menurut Anderson Jr

dan Morrice (2000), dalam permainan tersebut dapat tergambarkan sebuah sistem

supply chain yang dinamis dan memerlukan berbagai pertimbangan dalam

pengambilan keputusan. Prinsip ini sejalan dengan sistem penanggulangan

bencana yang memerlukan banyak pertimbangan dalam penyediaan logistik

sehingga sesuai dengan keperluan serta dengan jumlah dan waktu penyediaan

yang tepat. Beer game dapat menggambarkan hal tersebut secara sederhana dan

mudah dimengerti.

Dalam beer distribution game sederhana terdapat input berupa

pergerakan material mulai dari supplier, manufacturer, distributor, wholesaler,

retailer, hingga sampai ke konsumen. Sama halnya seperti variabel yang

Page 24: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-9

dipertimbangkan dalam beer distribution game, menurut Beamon et al. (2008)

dalam rantai pasok kemanusiaan pun dipertimbangkan jumlah inventory yang

dimiliki serta menggunakan ukuran performansi cost yang terjadi akibat adanya

proses perpindahan dan penyimpanan material. Terdapat juga kemungkinan

terjadinya backlog pada rantai pasok kemanusiaan yang tergambarkan pula dalam

beer distribution game.

Terdapat beberapa penelitian serupa mengenai humanitarian relief yang

sudah pernah dilakukan. Contohnya adalah penelitian oleh Krejci (2015),

digunakan metode agent-based untuk menyelesaikan permasalahan

penanggulangan bencana alam. Penggunaan agent-based berguna untuk

menggambarkan model keputusan manusia dan interaksinya dalam kondisi real.

Pada penelitiannya pun Krejci (2015), menggunakan discrete-event simulation

(DES) untuk menggambarkan pergerakan kendaraan, material, dan informasi

pada rantai pasok tersebut. Ukuran performansi yang dijadikan tolak ukur dalam

penelitian tersebut adalah total system cost, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk

system recovery, dan rata-rata waktu sistem mengalami backorder.

Discrete-event simulation digunakan juga dalam riset Iakovou, Vlachos,

Keramydas, dan Partsch (2014) untuk mengevaluasi alternatif strategi emergency

sourcing (ES) berdasarkan total biaya yang dikeluarkan. Sementara pada riset

Schulz dan Blecken (2010), digunakan case study sebagai metode untuk

memahami permasalahan penanggulangan bencana. Metode economic order

quantity khususnya minimax decision rules pun dapat digunakan dalam

menganalisis perencanaan persediaan untuk emergency supplies (Lodree E. J.,

2011). Riset lainnya menggunakan dynamic programming model untuk

memodelkan order yang terjadi pada humanitarian logistic juga digunakan oleh

Das & Okumura (2006) untuk demand yang cenderung meningkat dan Ariningsih

et.al. (2018) untuk demand yang cenderung menurun.

Dalam penelitiannya, Lodree (2011) ingin dilihat seberapa cepat bantuan

dapat sampai kepada korban. Sementara Beamon dan Balcik (2008),

menyimpulkan terdapat beberapa ukuran performansi yang dapat digunakan untuk

humanitarian logistic, antara lain:

1. Resource performance metric

Page 25: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-10

Dalam ukuran performansi ini dipertimbangkan biaya-biaya yang mungkin

muncul karena adanya kebutuhan sumber daya. Biaya tersebut antara

lain costs of supplies, distribution costs, dan inventory holding costs.

2. Output performance metric

Dalam ukuran performansi ini dipertimbangkan yaitu waktu yang

dibutuhkan dari munculnya order hingga pemenuhan order tersebut

(response time), seberapa banyak item yang bisa disediakan serta

didistribusikan.

3. Flexibility performance metric

Dalam ukuran performansi ini, dipertimbangkan fleksibilitas volume

barang yang dapat disediakan, fleksibilitas keberagaman jenis item yang

dapat disediakan, dan fleksibilitas waktu untuk merespon kebutuhan

bencana.

Berdasarkan riset-riset yang telah ada mengenai humanitarian logistics

tersebut, pemodelan sistem rantai pasok humanitarian dengan menggunakan beer

distribution game dirasa lebih cocok. Permasalahan humanitarian logistics dapat

digambarkan dengan DES (Discrete Event Simulation), namun variabel-variabel

yang disimulasikan dengan DES hanya memiliki hubungan korelasi. Sementara

beer distribution game menggambarkan sistem dinamis dengan

mempertimbangkan hubungan kausal antar variabel. Selain itu, model dalam beer

distribution game serupa dengan kerangka konseptual dari struktur humanitarian

logistic serta memiliki kesamaan pola permasalahan yang dapat terjadi. Pola

permasalah seperti kekurangan persediaan (backlog) dan terjadinya permintaan

yang beragam muncul juga pada kasus humanitarian logistic. Fokus utama pada

rantai pasok kemanusiaan pun dapat digambarkan melalui beer distribution game.

Dalam beer distribution game dapat tergambarkan hubungan dan kerjasama yang

dilakukan oleh setiap pihak yang terlibat. Hal ini selaras dengan fokus utama pada

rantai pasok kemanusiaan menurut Heaslip dan Kovacs (2016), yaitu kolaborasi

antara enterprise resource planning system dan joint facility location. Maka dalam

penelitian ini ingin diterapkan beer distribution game untuk memodelkan sistem

rantai pasok humanitarian.

Setelah melakukan identifikasi masalah, maka ditetapkan rumusan

masalah sebagai berikut

Page 26: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-11

1. Bagaimana performansi sistem rantai pasok kemanusiaan sekarang

dengan menggunakan parameter-parameter simulasi beer game?

2. Bagaimana usulan sistem yang dapat diberikan untuk menanggulangi

persediaan bencana?

3. Bagaimana performansi sistem rantai pasok kemanusiaan usulan dengan

menggunakan parameter-parameter simulasi beer game?

I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, terdapat pembatasan masalah serta

asumsi yang digunakan agar penelitian dapat lebih terarah. Berikut merupakan

batasan masalah yang ditetapkan pada penelitian:

1. Bencana alam yang menjadi fokus penelitian adalah bencana alam yang

bersifat bencana daerah dan ditangani oleh BPBD (Badan

Penanggulangan Bencana Dearah) tanpa melibatkan BNPB (Badan

Nasional Penanagulangan Bencana), terutama banjir dan gempa bumi.

2. Penyediaan bantuan yang diteliti adalah bantuan berupa makanan dan

air yang bersifat satu kali konsumsi habis dengan frekuensi

pendistribusian yang tinggi dan bantuan berupa selimut yang dapat

dikonsumsi beberapa kali dengan frekuensi pendistribusian yang rendah.

3. Lokasi yang menjadi referensi penelitian adalah daerah Jawa Barat.

Berdasarkan data BNPB dari tahun 2007 hingga 2017, sebanyak 14,9%

total kejadian bencana di Indonesia, terjadi di Jawa Barat. Selain itu

pemilihan dareah Jawa Barat pun dikarenakan adanya keterbatasan dari

segi waktu dan biaya penelitian.

4. Ukuran performansi yang menjadi fokus penelitian adalah seberapa besar

kerugian yang dapat diminimalisir dari segi waktu, biaya terkait

penyediaan bantuan, backlog yang dialami oleh sistem, serta bullwhip

effect index sistem rantai pasok kemanusiaan.

Dalam melakukan penelitian ini pun, diperlukan asumsi untuk

menyederhanakan permasalahan yang bersifat kompleks. Berikut merupakan 2

asumsi yang ditetapkan pada penelitian ini:

1. Variabel-variabel yang digunakan untuk pembuatan model hanya variabel

yang berasal dari metode beer game.

Page 27: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-12

2. Variabel-variabel pada model disimulasikan dengan menggunakan data

hipotetikal. Dalam menggunakan data hipotetikal, dilakukan pendekatan

dengan kondisi nyata.

I.4 Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang

hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui performansi sistem rantai pasok kemanusiaan sekarang

berdasarkan parameter-parameter simulasi beer game.

2. Memberikan usulan sistem yang dapat meningkatkan performansi sistem

rantai pasok kemanusiaan.

3. Mengetahui performansi sistem rantai pasok kemanusiaan usulan

berdasarkan parameter-parameter simulasi beer game.

I.5 Manfaat Penelitian

Terdapat beberapa manfaat dari penelitian ini yang diharapkan dapat

berguna bagi pihak-pihak yang terlibat dalam humanitarian logistic

penanggulangan bencana tsunami dan gempa bumi, diantaranya:

1. Mengetahui rumusan strategi penyediaan bantuan yang tepat dalam

menanggulangi bencana alam di tingkat daerah

2. Korban bencana alam mendapatkan bantuan persediaan dengan cepat

dan tepat.

3. Lembaga dan organisasi penanggulangan bencana dapat melakukan

penanggulangan bencana dan menyediakan bantuan secara cepat dan

tepat.

4. Secara jangka panjang, penelitian dapat dikembangkan untuk

mengetahui strategi penanggulangan bencana dengan

mempertimbangkan variabel maupun parameter lain.

I.6 Metodologi Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti memiliki prosedur yang telah

ditetapkan secara sistematis. Prosedur yang telah ditetapkan ini disebut dengan

metodologi. Metodologi penelitian dalam bentuk flowchart dapat dilihat pada

Page 28: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-13

Gambar I.5. Berikut merupakan penjelasan mengenai tahapan-tahapan dalam

metodologi penelitian.

1. Studi Pendahuluan Mengenai Permasalahan Bencana di Indonesia

Studi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui latar belakang dari

permasalahan yang terjadi serta mendapatkan informasi awal mengenai

permasalahan bencana yang terjadi di Indonesia. Studi pendahuluan

dilakukan dalam bentuk pengumpulan data dari literatur serta sumber

online Badan Penanggulangan Bencana Nasional.

Gambar I.5 Flowchart Metodologi Penelitian

Page 29: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-14

2. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Pada tahap kedua dilakukan identifikasi terhadap sistem penanggulangan

bencana secara umum dan sistem penanggulangan bencana di

Indonesia. Identifikasi dilakukan dengan mengumpulkan data dari literatur

terkait. Hal yang diidentifikasi adalah humanitarian supply chain secara

umum, karakteristik humanitarian supply chain, tujuan yang ingin dicapai

dari sistem humanitarian supply chain, fakta-fakta mengenai

penanggulangan bencana di Indonesia, penelitian-penelitian mengenai

humanitarian supply chain beserta metode yang dapat digunakan untuk

meneliti humanitarian supply chain, serta research gap metode beer

distribution game dalam mengatasi permasalahan humanitarian supply

chain.

3. Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian

Batasan masalah dan asumsi penelitian dirumuskan sehingga penelitian

dapat lebih terarah. Dalam penelitian ini, bencana yang diteliti dibatasi

pada bencana alam banjir, gempa bumi, dan tsunami. Penyediaan

bantuan yang diteliti pun dibatasi pada obat-obatan serta selimut. Selain

pembatasan masalah tersebut, terdapat pula asumsi yang digunakan,

yakni variabel-variabel yang digunakan untuk membuat model simulasi

hanyalah variabel yang berasal dari metode beer game. Dari pembatasan

masalah dan asumsi tersebut ditetapkan ukuran performansi dalam

penelitian ini, yaitu biaya dan stock.

4. Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan studi terhadap teori yang berkaitan dengan

permasalahan yang diteliti. Teori tersebut adalah teori mengenai

humanitarian logistics serta teori mengenai beer distribution game. Studi

literatur terkait diperoleh dari buku referensi, jurnal, dan artikel-artikel

yang berhubungan dengan penelitian ini.

5. Pembuatan Model Rantai Pasok Kemanusiaan

Pembuatan model rantai pasok kemanusiaan dilakukan dengan

menggunakan model causal loop diagram serta stock and flow diagram.

Pembuatan kedua model tersebut berguna untuk melihat perilaku sistem

yang dinamis.

6. Pembuatan Skenario Awal Model

Page 30: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-15

Pembuatan skenario dilakukan untuk dapat melakukan simulasi terhadap

model yang telah dibangun. Skenario awal ditetapkan secara hipotetikal

dengan melakukan beberapa pendekatan terhadap kondisi nyata yang

dikemukakan oleh expert judgment.

7. Pembuatan Model Simulasi dengan Menerapkan Beer Distribution Game

Berdasarkan model rantai pasok kemanusiaan yang telah divalidasi,

dibuat model stock and flow diagram untuk disimulasikan dengan

menggunakan software. Software yang digunakan untuk membuat model

simulasi pada penelitian ini adalah Vensim PLE. Model simulasi pun akan

diverifikasi agar sesuai dengan model rantai pasok yang telah dibuat pada

tahap sebelumnya.

8. Validasi Model

Model rantai pasok kemanusiaan yang telah dibuat harus diuji

validitasnya. Apabila model valid, maka dapat dilanjutkan ke tahapan

selanjutnya. Sementara jika model tidak valid, maka harus dilakukan

revisi terhadap pembuatan model rantai pasok.

9. Running Model dengan Vensim PLE

Setelah model valid, maka dapat dilakukan running model sehingga

diperoleh data perilaku sistem berdasarkan ukuran performansi yang

telah ditentukan.

10. Validasi Model Simulasi

Model simulasi pun perlu dicek validitasnya. Uji validitas dilakukan

dengan melakukan perbandingan pola-pola hasil simulasi terhadap pola-

pola simulasi yang muncul dalam teori beer distribution game.

11. Perancangan Usulan Strategi Rantai Pasok Kemanusiaan

Dari hasil running model, pada tahap ini dilakukan perancangan usulan

dengan melihat ukuran performansi biaya dan stock. Usulan dirancang

berdasarkan parameter serta variabel yang terdapat pada sistem. Hasil

rancangan usulan dibentuk kembali menjadi sebuah model stock and flow

diagram dan disimulasikan kembali untuk melihat hasil rancangan usulan

pada model usulan.

12. Analisa Hasil Rancangan Usulan Strategi

Ukuran performansi hasil model usulan dibandingkan dengan model awal

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang dihasilkan dari usulan

Page 31: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-16

yang dirancang. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa strategi yang

diberikan memberikan dampak positif pada ukuran performansi.

13. Kesimpulan dan Saran

Pada tahap terakhir dibuat kesimpulan berdasarkan rumusan masalah

yang telah ditetapkan dan hasil yang didapatkan dari penelitian. Diberikan

pula saran yang berguna bagi penyediaan bantuan bencana alam serta

untuk penelitian selanjutnya.

I.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang permasalahan yang

mendasari penelitian ini. Dijelaskan pula mengenai identifikasi permasalahan,

penentuan batasan dan asumsi, manfaat dari penelitian ini, tujuan penelitian, serta

metodologi penelitian yang berisikan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam

melakukan penelitian, hingga sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang mendasari penelitian ini.

Mulai dari teori mengenai objek yang diteliti, permasalahan yang diteliti, metode

pemecahan masalah yang digunakan, serta verifikasi dan validasi yang digunakan

pada penelitian ini.

BAB III MODEL SISTEM SEKARANG

Pada bab ini diuraikan mengenai proses bisnis penanggulangan bencana

alam yang terjadi untuk menggambarkan rantai pasok kemanusiaan, pemodelan

sistem dinamik menggunakan influence diagram serta causal loop diagram,

pembuatan model pada software Vensim PLE yang membahas mulai dari

pembuatan model hingga penentuan data yang digunakan pada model. Dibahas

pula mengenai hasil simulasi model serta perhitunga performansi model dengan

mempertimbangkan parameter beer distribution game.

Page 32: SIMULASI BEER GAME UNTUK MENYELESAIKAN …

BAB I PENDAHULUAN

I-17

BAB IV MODEL SISTEM USULAN

Pada bab ini diuraikan mengenai deskripsi sistem yang diusulkan,

pembuatan model sistem usulan tersebut pada software Vensim PLE, hasil

simulasi model sistem usulan, serta perhitungan performansi sistem usulan

berdasarkan parameter-parameter pada beer distribution game.

BAB V ANALISIS

Pada bab ini diuraikan analisis-analisis dari penelitian ini. Analisis

dilakukan terhadap pengolahan data pada bab III dan bab IV dengan didasari oleh

teori pada bab II. Analisis dilakukan terhadap pemodelan sistem dinamik,

penetapan skenario awal model sistem sekarang, hasil penelitian serta

pengukuran performansi beer game, dan analisis sensitivitas terhadap model

sistem usulan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil

penelitian berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya.

Serta terdapat beberapa saran yang dapat dipertimbangkan oleh pihak-pihak yang

terlibat dalam model sistem rantai pasok kemanusiaan dan saran untuk penelitian

selanjutnya.