silsilah genetis keluarga
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
“ MENYUSUN SILSILAH GENETIS KELUARGA ”
Oleh :
MURDIONO
NPM. E1J010065
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2011
A. Dasar Teori
Berdasarkan perlakuan kita pada hewan dan tumbuhan, adalah mustahil bagi
kita untuk mengawin-ngawinkan manusia yang genotipenya diketahui atau ingin
diketahui. Manusia begitu mulianya sehingga tidak mungkin bagi kita mengadakan
percobaan genetika berupa berupa menyilangkan manusia sama seperti Gregor
Mendel menyilangkan kacang kapri. Akan tetapi kita ketahui adanya beberapa sifat
herediter pada manusia yang diwariskan secara Mendelian. Pengetahuan itu diperoleh
bukan dari silangan manusia, melainkan dari silsilah atau bagan keturunan yang dibuat
manusia. Silsilah yang lengkap umumnya dimiliki oleh suatu keluarga besar kerajaan,
bangsawan, untuk tujuan-tujuan tertentu saja yang non-genetis. Namun, apabila
didalam silsilah itu didapati pola-pola pewarisan yang Mendelian, maka kita lebih dapat
merunutkannya lebih mudah.
Demikianlah, maka suatau kebetulan penyakit genetika yang diwariskan secara
Mendelian pertama kali ditemukan pada keluarga kerajaan inggris, ialah keluarga dari
keturunan Ratu Victoria. Penyakit menurun ini ialah Hemofilia adalah kelainan genetis
disebabkan karena kegagalan system darah untuk membekukan daarh pada waktu
luka. Jika demikian maka akan terjadi pendarahan terus-menerus dan menyebabkan
kematian karena penderita kehabisan darah. Asal usul penyakit ini diduga dari Ratu
Victoria (Ratu Inggris abad 18) atau dari salah seorang ibu bapaknya. Kelainan mutasi
ini kemudian diwariskan secara turun-menurun menurut garis ibu. Pada dewasa ini
para penderita penyakit ini dapat dirawat secara medis, sehingga tidak harus
menderita sampai ajal. Penderita dilarang untuk melakukan kegiatan yang
menyebabkan luka, termasuk khitan.
B. BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
o Alat dan Bahan
Data genetis (golongan darah, batas rambut jidat, ujung lidah menbulat
atau tidak, cuping telinga) dari mahasiswa dan keluarga.
o Prosedur Kerja
Untuk praktikum ini anda diminta untuk membuat silsilah keluarga
berdasarkan data keluarga masing-masing, setelah itu anda diminta untuk
mengestimasikan genotype keluarga anda.
C. PEMBAHASAN
Sifat terpaut kromosom seks adalah sifat yang diturunkan melalui kromosom
seks, yaitu kromosom X dan Y. Jika suatu sifat terpaut kromosom seks X, maka sifat
tersebut akan diturunkan kepada anak laki-laki atau anak perempuan karena
kromosom laki-laki dan kromosom perempuang sama-sama memiliki kromosom X
(laki-laki (XY) dan perempuan (XX), tetapi biasanya sifat tersebut dimiliki oleh
perempuan karena biasanya suatu sifat bisa muncul jika dalam keadaan homozigot
sedangkan laki-laki hanya bersifat sebagai pembawa (carier). Jika suatu sifat terpaut
kromosom Y, maka sifat tersebut hanya bisa diturunkan kepada anak laki-laki saja
karena Cuma anak laki-laki yang memiliki kromosom Y sedangkan perempuan tidak
memiliki kromosom Y. Jadi sifat yang terpaut kromosom seks akan diturunkan
bergantung dengan jenis kelamin. Sementara sifat yang diturunkan berdasarkan
kromosom autosom tidak ditentukan oleh jenis kelamin. Gen yang ada di dalam
kromosom ini berperan dalam mengatur sifat-sifat tubuh.
Dalam suatu persilangan, pada keturunanya akan ada sifat yang muncul atau
sifat yang tidak muncul (tersembunyi). Sifat yang muncul pada keturunan dari salah
satu induk dengan mengalahkan sifat pasangannya disebut sifat dominan. Sebaliknya
sifat yang tidak muncul (tersembunyi) pada keturunanya karena dikalahkan oleh sifat
pasanganya disebut resesif. Persilangan dari seorang ibu yang memiliki sifat dominan
dan ayah yang memiliki sifat resesif, mereka akan memiliki anak-anak yang lebih
banyak memiliki sifat dominan yang dibawa oleh Ibu.
Dari peta silisilah diatas dapat diketahui bahwa sifat golongan darah dapat
dimiliki oleh anak laki-laki maupun anak perempuan sehingga dapat dikatakan bahwa
penurunan sifat golongan disebabkan atau terpaut kromosom autosom (bersifat
autosomal). Penurunan sifat golongan darah dapat diturunkan baik dari ayah maupun
ibu yang berarti tidak terjadi cara mewaris silang (Criss-cross inheritance), karena bila
terjadi cara silang (Criss-cross inheritance) maka anak perempuan akan mewarisi sifat
dari ayahnya dan anak laki-laki akan mewarisi sifat dari ibunya. Selain itu Penurunan
sifat golongan darah di keluarga saya disebabkan oleh gen heterozigot karena
keturunan dari orang tua yang memiliki golongan darah yang berbeda menghasilkan
anak-anak yang memiliki golongan darah yang sangat bervariasi dan tidak selalu sama
dengan kedua induknya.
Untuk peta silsilah kedua, yaitu silsilah sifat batas rambut jidat dapat dilihat
pada peta silsilah bahwa generasi pertama (nenek-kakek) saya memiliki sifat resesif
karena keturunannya semua resesif (batas rambut jidat cenderung datar).
Untuk peta silsilah ketiga, yaitu silsilah sifat ujung lidah membulat atau tidak
dapat diketahui bahwa sifat ini dapat dimiliki oleh anak laki-laki maupun anak
perempuan sehingga dapat dikatakan bahwa sifat ini merupakan sifat autosomal dan
tidak terjadi cara mewaris silang (Criss-cross inheritance). Sifat lidah membulat
merupakan sifat dominan tak penuh dalam keluarga saya karena setiap generasi ada
yang memiliki sifat ini dan ada yang tidak, serta jumlahnya juga hampir sama.
Dalam penurunan sifat cuping telinga dikeluarga saya seperti pada peta silsilah,
dapat diketahui bahwa sifat cuping telinga merupakan sifat autosomal karena semua
jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) dapat memiliki sifat yang sama. Selain itu
diketahui bahwa sifat cuping menggantung (EE) yang dimiliki parental dari generasi
pertama (nenek) memiliki genotif Ee (heterozigot) dan kakek Ee (heterozigot)
sehingga keturunannya lebih banyak yang memiliki sifat cuping telinga menggantung
dan ada yang memiliki cuping telinga menempel (ee).
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sifat
golongan darah, batas rambut jidat, ujung lidah membulat atau tidak, dan sifat cuping
telinga merupakan sifat yang ditentukan oleh kromosom autosom, dan parental (orang
tua) pada generasi I dan II di dalam silsilah keluarga saya memiliki gen-gen yang
heterozigot karena keturunannya memiliki sifat yang sama dan berbeda dari kedua
parentalnya (orangtua).
D. KESIMPULAN
Dari praktikm yang kami lakukan dapat kami simpulkan bahwa :
Sifat terpaut kromosom seks adalah sifat yang diturunkan melalui kromosom seks,
yaitu kromosom X dan Y.
karena Cuma anak laki-laki yang memiliki kromosom Y sedangkan perempuan
tidak memiliki kromosom Y. Jadi sifat yang terpaut kromosom seks akan
diturunkan bergantung dengan jenis kelamin.
Sifat yang muncul pada keturunan dari salah satu induk dengan mengalahkan sifat
pasangannya disebut sifat dominan. Sebaliknya sifat yang tidak muncul
(tersembunyi) pada keturunanya karena dikalahkan oleh sifat pasanganya disebut
resesif.
DAFTAR PUSTAKA
Suryati, Dotti. 2011. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi
Universitas Bengkulu.