siklon tropis halong

5
Nama: Siti Rini Rahmayanti Praktikum ke-12 NRP: G24120075 Hari, tanggal: Rabu, 10 Desember 2014 IDENTIFIKASI TROPICAL CYCLONE DAN PENGARUHNYA TERHADAP CURAH HUJAN HARIAN PENDAHULUAN Secara teknis, siklon tropis didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah non- frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin maksimum setidaknya mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam. Siklon tropis merupakan bentuk gangguan cuaca ekstrim, yang terjadi diawali adanya depresi tropis atau pusat tekanan rendah yang intensif di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5°C sehingga memicu proses konveksi dan pembentukan awan secara intensif, akibat pengaruh gaya Coriolis maka terjadilah pusaran awan yang bergerak ke arah barat atau barat laut. Gaya Coriolis ditentukan oleh posisi lintang tempat, maka gerak siklonik tidak dapat atau sulit terjadi di daerah yang berada di dekat ekuator. Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km. Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam. Terkadang pada pusat siklon tropis terbentuk suatu wilayah dengan kecepatan angin relatif rendah dan tanpa awan yang disebut dengan mata siklon. Diameter mata siklon bervariasi mulai dari 10 hingga 100 km. Mata siklon ini dikelilingi dengan dinding mata, yaitu wilayah berbentuk cincin yang dapat mencapai ketebalan 16 km, yang merupakan wilayah dimana terdapat kecepatan angin tertinggi dan curah hujan terbesar. Masa hidup suatu siklon tropis rata-rata berkisar antara 3 hingga 18 hari. Karena energi siklon tropis didapat dari lautan hangat, maka siklon tropis akan melemah ketika bergerak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau memasuki daratan. Umumnya pembentukan siklon tropis ini efektif pada daerah lintang di atas 10̊ LU - 10̊ LS. Oleh sebab itu wilayah Indonesia bukan merupakan daerah pembentukan badai/siklon tropis tetapi posisi geografisnya berbatasan dengan daerah pembentukan dan lintasan siklon tropis. Badai/siklon tropis tidak hanya berdampak terhadap daerah lintasannya secara langsung tetapi berpengaruh pula terhadap kondisi cuaca di sekitarnya dan dapat terjadi di luar periode yang semestinya. Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera memiliki permasalahan cuaca/iklim yang sangat kompleks. Pergerakan semu matahari yang bergerak utara-selatan sangat besar pengaruhnya terhadap cuaca di Indonesia. Pada saat matahari berada di utara, Benua Asia mengalami pemanasan sehingga tekanan udara rendah dan di bagian selatan tekanan udara tinggi, maka angin akan bergerak dari selatan ke utara. Demikian juga terjadi dengan kondisi sebaliknya. Siklon tropis adalah bagian penting dari sistem sirkulasi atmosfer yang memindahkan panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi. Siklon tropis dikenal dengan berbagai istilah di muka bumi, yaitu "badai tropis" atau "typhoon"atau "topan" jika terbentuk di Samudra Pasifik Barat, "siklon" atau "cyclone" jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan "hurricane" jika terbentuk di Samudra Atlantik (Haryani 2012). PEMBAHASAN Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya memiliki suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 °C, hingga ke kedalaman 60 meter. Kondisi atmosfer yang tidak stabil yang memungkinkan terbentuknya awan Cumulonimbus. Keadaan atmosfer yang relatif lembab pada ketinggian sekitar 5 km serta perubhan kondisi angin terhadap ketinggian yang tidak terlalu besar mengakibatkan perkembangan badai guntur. Gangguan atmosfer di dekat permukaan bumi berupa angin yang berpusar yang disertai dengan pumpunan angin. Menurut Tjasyono.et.al. (1983), pembentukan siklon tropis harus memenuhi 3 persyaratan sebagai berikut: (1) adanya konvergensi pada permukaan yang cukup kuat, sehingga dapat menaikan lapisan udara lembab. (2) adanya

Upload: siti-rini-rahmayanti

Post on 19-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

Page 1: siklon tropis halong

Nama: Siti Rini Rahmayanti Praktikum ke-12

NRP: G24120075 Hari, tanggal: Rabu, 10 Desember 2014

IDENTIFIKASI TROPICAL CYCLONE DAN PENGARUHNYA TERHADAP

CURAH HUJAN HARIAN

PENDAHULUAN

Secara teknis, siklon tropis didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah non-

frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah

perawanan konvektif dan kecepatan angin maksimum setidaknya mencapai 34 knot pada

lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam.

Siklon tropis merupakan bentuk gangguan cuaca ekstrim, yang terjadi diawali adanya

depresi tropis atau pusat tekanan rendah yang intensif di atas lautan luas yang umumnya

mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5°C sehingga memicu proses

konveksi dan pembentukan awan secara intensif, akibat pengaruh gaya Coriolis maka

terjadilah pusaran awan yang bergerak ke arah barat atau barat laut. Gaya Coriolis

ditentukan oleh posisi lintang tempat, maka gerak siklonik tidak dapat atau sulit terjadi di

daerah yang berada di dekat ekuator. Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga

200 km. Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih

dari 63 km/jam. Terkadang pada pusat siklon tropis terbentuk suatu wilayah dengan

kecepatan angin relatif rendah dan tanpa awan yang disebut dengan mata siklon. Diameter

mata siklon bervariasi mulai dari 10 hingga 100 km. Mata siklon ini dikelilingi dengan

dinding mata, yaitu wilayah berbentuk cincin yang dapat mencapai ketebalan 16 km, yang

merupakan wilayah dimana terdapat kecepatan angin tertinggi dan curah hujan terbesar.

Masa hidup suatu siklon tropis rata-rata berkisar antara 3 hingga 18 hari. Karena energi

siklon tropis didapat dari lautan hangat, maka siklon tropis akan melemah ketika bergerak

dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau memasuki daratan. Umumnya

pembentukan siklon tropis ini efektif pada daerah lintang di atas 10̊ LU - 10̊ LS. Oleh sebab

itu wilayah Indonesia bukan merupakan daerah pembentukan badai/siklon tropis tetapi

posisi geografisnya berbatasan dengan daerah pembentukan dan lintasan siklon tropis.

Badai/siklon tropis tidak hanya berdampak terhadap daerah lintasannya secara langsung

tetapi berpengaruh pula terhadap kondisi cuaca di sekitarnya dan dapat terjadi di luar

periode yang semestinya. Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera

memiliki permasalahan cuaca/iklim yang sangat kompleks. Pergerakan semu matahari

yang bergerak utara-selatan sangat besar pengaruhnya terhadap cuaca di Indonesia. Pada

saat matahari berada di utara, Benua Asia mengalami pemanasan sehingga tekanan udara

rendah dan di bagian selatan tekanan udara tinggi, maka angin akan bergerak dari selatan

ke utara. Demikian juga terjadi dengan kondisi sebaliknya. Siklon tropis adalah bagian

penting dari sistem sirkulasi atmosfer yang memindahkan panas dari daerah khatulistiwa

menuju garis lintang yang lebih tinggi. Siklon tropis dikenal dengan berbagai istilah di

muka bumi, yaitu "badai tropis" atau "typhoon"atau "topan" jika terbentuk di Samudra

Pasifik Barat, "siklon" atau "cyclone" jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan

"hurricane" jika terbentuk di Samudra Atlantik (Haryani 2012).

PEMBAHASAN

Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya memiliki suhu

permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 °C, hingga ke kedalaman 60 meter. Kondisi

atmosfer yang tidak stabil yang memungkinkan terbentuknya awan Cumulonimbus.

Keadaan atmosfer yang relatif lembab pada ketinggian sekitar 5 km serta perubhan kondisi

angin terhadap ketinggian yang tidak terlalu besar mengakibatkan perkembangan badai

guntur. Gangguan atmosfer di dekat permukaan bumi berupa angin yang berpusar yang

disertai dengan pumpunan angin. Menurut Tjasyono.et.al. (1983), pembentukan siklon

tropis harus memenuhi 3 persyaratan sebagai berikut: (1) adanya konvergensi pada

permukaan yang cukup kuat, sehingga dapat menaikan lapisan udara lembab. (2) adanya

Page 2: siklon tropis halong

divergensi pada ketinggian tertentu untuk memindahkan udara yang tertimbun dan

menyebabkan permukaan udara turun. (3) adanya energi yang cukup supaya dapat

mempertahankan sirkulasi. Pola pergerakan vertikal masa udara dalam hubungannya

dengan divergensi dan konvergensi di dalam lapisan troposfer (Barry and Chorley,1976).

Siklon tropis menimbulkan dampak yang sangat besar pada tempat-tempat yang

dilaluinya. Dampak langsung siklon tropis dapat berupa gelombang tinggi, gelombang

badai atau storm surge yang berupa naiknya tinggi muka laut seperti air pasang tinggi yang

datang tiba-tiba, hujan deras serta angin kencang. Dampak tidak langsung atas adanya

siklon tropis dapat berupa berbagai hal, yaitu mengakiibatkan daerah di sekitarnya menjadi

daerah pumpunan angin, daerah belokan angin, daerah defisit kelembaban (Haryani 2012).

Benua maritim Indonesia (BMI) dapat dikatakan bebas dari jejak siklon tropis

(Tjasyono 2004). Sebanyak 65% siklon tropis terbentuk di derah antara 10 dan 20 dari

equator, 13% muncul di daerah 22 lu, dan siklon tropis tidak muncul di daerah 4 dari

equator. Tidak munculnya siklon trops di sekitar equator mennjukkan pentingnya rotasi

bumi atau gaya Coriolis dalam pembentukkan siklon tropis. Namun demikian efek dari

siklon tropis dapat mempengaruhi kondisi cuaca diberbagai tempat di Indonesia

(Suryantoro 2008).

Siklon Halong

Gambar 1 Jalur siklon Halong

Gambar 2 Perubahan curah hujan selama kejadian Siklon Halong

Page 3: siklon tropis halong

Siklon Yagi

Gambar 3 Jalur Siklon Yagi

Gambar 4 Perubahan curah hujan selama kejadian Siklon Yagi

Siklon tropis Halong (Topan Jose di Filiphina), dan siklon Yagi (dalam bahasa

Jepang yang artinya kambing). Berdasarkan gambar 1 sampai gambar 4 terlihat bahwa nilai

curah hujan harian yang lebih tinggi dibandingkan wilayah sekitarnya. Curah hujan harian

yang tinggi terjadi bersamaan dengan Siklon pada tanggal dan wilayah yang sama.

Kenaikan curah hujan bergerak mengikuti pergerakan siklon tersebut, hal ini dikarenakan

siklon mengakibatkan terbentuknya awan – awan konvektif. Secara umum munculnya

depresi tropis di suatu wilayah akan mempengaruhi terjadinya peningkatan curah hujan di

sekitarnya (Suryantoro 2008). Diantara kedua siklon tersebut, terlihat bahwa pada kejadian

siklon Yagi mempengaruhi kenaikan curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan Siklon

Halong, periode kejadiannya pun lebih lama daripada siklon Halong, namun wilayah

kejadian siklon Halong lebih luas daripada wilayah kejadian siklon Yagi.

KESIMPULAN

Siklon tropis merupakan bagian penting dari sistem sirkulasi atmosfer yang

memindahkan panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi.

Pembentukan siklon tropis efektif pada daerah lintang di atas 10̊ LU - 10̊ LS, wilayah

Indonesia bukan merupakan daerah pembentukan badai/siklon tropis namun efek dari

siklon tropis dapat mempengaruhi kondisi cuaca diberbagai tempat di Indonesia

Page 4: siklon tropis halong

Munculnya depresi tropis di suatu wilayah akan mempengaruhi terjadinya peningkatan

curah hujan di sekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Barry, R. G. And R. J. Chorley. 1976. Atmosphere, Weather and Climate. 3rd edition.

Methuen & co Ltd., London.

Haryani N. S., Zubaidah Any. 2012. Dinamika siklon tropis di Asia Tenggara

menggunakan data penginderaan jauh. Jurnal Widya Tahun 29 Nomor 324. Hal 54-

58.

Suryantoro A. 2008. Siklon tropis di selatan dan barat daya Indonesia dari pemantauan

satelit TRMM dan kemungkinan kaitannya dengan gelombang tinggi dan puting

beliung. Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol 3 No. 1 hal: 21-33.

Tjasyono Bayong H.K., Susilo Prawirowardoyo, Saryono. 1983. Efek badai tropis

terhadap cuaca di wilayah Indonesia. Direktorat Pembinaan Penelitian dan

Pengabdian pada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Tjasyono Bayong H.K.. 2004. Klimatologi. Bandung : ITB Press.

Page 5: siklon tropis halong

LAMPIRAN