shrf
TRANSCRIPT
![Page 1: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/1.jpg)
MODUL 28AKUNTANSI SYARIAH
AKUNTANSI UNTUK AL QARDS, SHARF DAN PRODUK BERBASIS
IMBALAN
Dosen
S A F I R A, SE. Ak. M.Si
PROGRAM KELAS KARYAWAN
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2012
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘120
![Page 2: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/2.jpg)
AKUNTANSI UNTUK AL QARDS, SHARF DAN PRODUK BERBASIS IMBALAN
A. AKUNTANSI QARDH
Al-Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih
atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan
imbalan. Dalam perbankan aplikasi Qardh biasanya diterapkan sebagai hal
berikut :
(a). Sebagai produk pelengkap kepada nasabah yang telah terbukti loyalitas
dan bonafiditasnya, yang membutuhkan dana talangan segera untuk masa
yang relatif pendek. Nasabah tersebut akan mengembalikan secepatnya.
(b). Sebagai fasilitas nasabah yang memerlukan dana cepat, sedangkan ia
tidak bisa menarik dananya karena, misalnya tersimpan dalam bentuk
deposito.
(c). Sebagai produk untuk menyumbang usaha yang sangat kecil atau
membantu sektor sosial. Guna pemenuhan skema khusus ini telah dikenal
suatu produk khusus yaitu al-qardh al-hasan
Manfaat al-Qardh
Manfaat akad al-qardh banyak sekali, diantaranya :
(a). Memungkinkan nasabah yang sedang dalam kesulitan mendesak untuk
mendapat talangan jangka pendek.
(b). al-Qardh al-hasan juga merupakan salah satu ciri pembeda antara bank
syariah dan bank konvensional yang di dalamnya terkandung misi sosial, di
samping misi komersial.
(c). Adanya misi sosial-kemasyarakatan ini akan meningkatkan citra baik dan
meningkatkan loyalitas masyarakat terhdap bank syariah.
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘121
![Page 3: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/3.jpg)
Aplikasi Al-Qardh
Aplikasi qardh dalam perbankan biasanya dalam empat hal, yaitu :
Sebagai pinjaman talangan haji, dimana nasabah calon haji diberikan
pinjaman talangan untuk memenuhi syarat penyetoran. Biaya perjalanan
haji. Nasabah akan melunasinya sebelum keberangkatannya ke haji.
Sebagai pinjaman tunai (cash advanced) dari produk kartu kredit syariah,
dimana nasabah diberi keleluasaan untuk menarik uang tunai milik bank
melalui ATM. Nasabah akan mengembalikannya sesuai waktu yang
ditentukan.
Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil, dimana menurut perhitungan
bank akan memberatkan si pengusaha bila diberikan pembiayaan
dengan skema jual beli, ijarah, atau bagi hasil.
Sebagai pinjaman kepada pengurus bank, dimana bank menyediakan
fasilitas ini untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan pengurus bank.
Pengurus bank akan mengembalikannya secara cicilan melalui
pemotongan gajinya.
Pengakuan dan Pengukuran Pinjaman Qardh
PSAK No.59 (2002) mengatur pengakuan dan pengukuran pinjaman
qardh sebagai berikut :
(a). Pinjaman qardh diakui sebesar jumlah dana yang dipinjamkan pada saat
terjadinya. Kelebihan penerimaan dari pinjaman atas qardh yang dilunasi
diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya.
(b). Dalam hal bank bertindak sebagai peminjam qardh, kelebihan pelunasan
kepada pemberi pinjaman qardh diakui sebagai beban.
Dalam hal bank yang memberikan pinjaman maka bank akan membuat
pencatatan sebagai berikut :
Pada saat memberikan pinjaman qardh
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘122
![Page 4: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/4.jpg)
Pada saat menerima pelunasan di tambah kelebihan pembayaran
Dalam hal bank sebagai peminjam/qardh maka bank akan membuat jurnal
untuk mencatatnya sebagai berikut
Pada saat memberikan pinjaman qardh
Pada saat menerima pelunasan di tambah kelebihan pembayaran
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘123
Tanggal Piutang qardh
Kas
Rp. xx
--
--
Rp. xx
Tanggal Kas
Piutang qardh
Pendapatan qardh
Rp. xx
----
--
Rp. xx
Rp. xx
Tanggal Kas
Utang qardh
Rp. xx
--
--
Rp. xx
![Page 5: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/5.jpg)
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul hasan
Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan
meliputi sumber penggunaan dan qardhul hasan selama jangka waktu tertentu
dan saldo dana qradhul hasan pada tanggal tertentu. Sumber dana qardhul
hasan berasal dari bank atau luar bank. Sumber dana dari luar berasal dari infak
dan shadaqah dari pemilik, nasabah, atau pihak lainnya. Penggunaan dana
qardhul hasan meliputi pemberian pinjaman baru selama jangka waktu tertentu
dan pengembalian dana qardhul hasan temporer yang disediakan pihak lain.
Saldo dana qardhul hasan adalah dana qardhul hasan yang belum disalurkan
pada tanggal tertentu.
Tentang laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan, PSAK
No.59 (2002) mengaturnya seperti berikut ini:
Bank syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan dan qardhul hasan
sebagai komponen utama laporan keuangan yang menunjukkan sebagai berikut:
(a). Sumber dana-dana qardhul hasan yang berasal dari penerimaan;
(1). Infak,
(2). Shadaqah,
(3). Denda, dan
(4). Pendapatan non halal
(b). Penggunaan dana qardhul hasan untuk
(1). Pinjaman, dan
(2). Sumbangan
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘124
Tanggal Utang qardh
Beban qardh
Kas
Rp. xx
Rp. xx--
--
--
Rp. xx
![Page 6: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/6.jpg)
(c). Kenaikan atau penurunan sumber dana qardhul hasan
(d). Saldo awal dana qardhul hasan
(e). Saldo akhir dana qardhul hasan
Apabila laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan disusun
secara skontro (Taccount) maka laporan akan seperti berikut ini (dengan contoh
dalam Rp. 000 an)
Bank Syariah
Laporan Sumber Dan Penggunaan Qardh al-Hasan
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 20xx
Sumber Dana Penggunaan Dana
1. Saldo awal Rp. 10.000,00
2. Penambahan
(a). Infak Rp.10.000,00
(b). Shadaqah Rp.10.000,00
(c). Denda Rp.10.000,00
(d). Pendapatan non
halal Rp. 10.000,00
Jumlah sumber dana Rp. 40.000,00
1. Penggunaan untuk
(a). Pinjaman Rp. 30.000,00
(b). Sumbangan Rp. 15.000,00
Jumlah penggunaan Rp. 45.000,00
2. Saldo Akhir Rp. 5.000,00
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘125
![Page 7: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/7.jpg)
Total dana tersedia Rp. 50.000,00
Total Penggunaan dan Saldo dana Rp. 50.000,00
B. AKUNTANSI SHARF
Sharf adalah akad jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya. Transaksi
valuta asing pada bank syariah hanya dapat dilakukan untuk tujuan lindung nilai dan
dibenarkan untuk tujuan spekulatif.
Sumber Hukum
”Transaksi pertukaran emas dengan emas harus sama takaran, timbangan
dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba, perak dengan perak harus
sama takaran, timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba,
gandum dengan gandum harus sama takaran, timbangan dan tangan ke tangan
(tunai), kelebihannya adalah riba, tepung dengan tepung harus sama takaran,
timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba, korma dengan
korma harus sama takaran, timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya
adalah riba, garam dengan garam harus sama takaran, timbangan dan tangan ke
tangan (tunai), kelebihannya adalah riba, “ (HR Muslim)
”Rasulullah SAW melarang menjual perak dengan emas secara piutang (tidak tunai)”
(HR Muslim)
Fungsi Uang Dalam Islam
Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan bukan komoditas. Apabila uang
dapat ”bertambah” tanpa didayagunakan, maka tambahan itu adalah riba. Uang baru
dapat menghasilkan keuntungan atau kelebihan apabila didayagunakan atau
diinvestasikan bersama dengan sumber daya lainnya.
Jenis-jenis Transaksi Valuta Asing
1. Transaksi Spot, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing
(valas) untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘126
![Page 8: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/8.jpg)
penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya
adalah boleh, karena dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap
sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan
transaksi internasional.
2. Transaksi Forward, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang
nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang
akan datang, antara 2 x 24 jam sampai dengan satu tahun. Hukumnya
adalah haram, karena harga yang digunakan adalah harga yang
diperjanjikan (muwa’adah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian hari,
padahal harga pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan
nilai yang disepakati, kecuali dilakukan dalam bentuk forward agreement
untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah).
3. Transaksi Swap, yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas
dengan harga spot yang dikombinasikan dengan pembelian antara penjualan
valas yang sama dengan harga forward. Hukumnya haram, karena
mengandung unsur maisir (spekulasi).
4. Transaksi Option, yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka
membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah
unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu.
Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi).
Ketentuan Umum Transaksi Valas
Transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Tidak untuk spekulasi (untung-untungan)
2. Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan)
3. Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus
sama dan secara tunai (at-taqabudh).
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘127
![Page 9: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/9.jpg)
4. Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang
berlaku pada saat transaksi dilakukan dan secara tunai.
Rukun Sharf’
Pelaku terdiri dari pembeli dan penjual, harus cakap hukum dan baligh
Obyek Akad berupa mata uang
Ijab kabul/ serah terima
Ketentuan Syariah
Obyek Akad,
● Nilai tukar atau kurs mata uang telah diketahui oleh kedua belah pihak.
● Valuta yang diperjualbelikan telah dikuasai, baik oleh pembeli maupun
penjual, sebelum keduanya berpisah. Penguasaan bisa berbentuk material
maupun hukum.
● Apabila keduanya berpisah sebelum menguasai masing-masing uang
penukaran berdasarkan nilai tukar yang diperjualbelikan, maka akadnya batal
karena syarat penguasaan terhadap obyek transaksi sharf itu tidak terpenuhi.
● Apabila mata uang atau valuta yang diperjualbelikan itu dari jenis yang sama,
maka jual beli mata uang itu harus dilakukan dalam kuantitas yang sama,
sekalipun model dari mata uang itu berbeda.
● Tidak boleh ada hak khiyar syarat bagi pembeli.
● Tidak boleh terdapat tenggang waktu antara penyerahan mata uang yang
saling dipertukarkan, dilakukan secara tunai atau dalam kurun waktu 2 X 24
jam (harus dilakukan seketika itu juga dan tidak boleh diutang) dan
perbuatan saling menyerahkan itu harus telah berlangsung sebelum kedua
belah pihak yang melakukan jual beli valuta itu berpisah.
Skema Sharf
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘128
![Page 10: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/10.jpg)
Pengakuan dan Pengukuran Sharf
Pendapatan Sharf
Selisih antara kurs yang diperjanjikan dalam kontrak dan kurs tunai pada
tanggal penyerahan valuta diakui sebagai keuntungan/kerugian pada saat
penyerahan/penerimaan dana.
Saat membeli valuta asing :
Dr. Kas (Dollar) xxx
Cr. Kas (Rp) xxx
Saat dijual :
Dr. Kas (Rp) xxx
Dr. Kerugian* xxx
Cr. Keuntungan** xxx
Cr. Kas (Dollar) xxx
*jika harga beli valas lebih besar dari pada harga jual
**jika harga beli valas lebih kecil dari pada harga jual
Untuk tujuan laporan keuangan diakhir periode, aset moneter (piutang dan utang)
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘129
![Page 11: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/11.jpg)
dalam satuan valuta asing akan dijabarkan dalam satuan rupiah dengan
menggunakan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal laporan keuangan.
Jurnal penyesuaian :
Jika nilai kurs tengah BI lebih kecil dari nilai kurs tanggal trasaksi:
Dr. Kerugian xxx
Cr. Piutang (valas) xxx
Dr. utang (valas) xxx
Cr. Keuntungan xxx
Jika nilai kurs tengah BI lebih besar dari nilai kurs tanggal transaksi:
Dr. Piutang (valas) xxx
Cr. Keuntungan xxx
Dr. Kerugian xxx
Cr. utang (valas) xxx
C. AKUNTANSI PRODUK BERBASIS IMBALAN
Kegiatan-kegiatan yang menghasilkan ujrah (imbalan ) antara lain:
1. WAKALAH
Wakalah adalah akad pemberian kuasa dari pemberi kuasa /nasabah kepada
penerima kuasa /bank untuk melaksanakan suatu tugas atas nama pemberi kuasa/.
Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah memberikan kuasa
kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti
pembukuan L/C, inkaso dan transfer uang.
Bank dan nasabah yang dicantumkan dalam akad pemberian kuasa harus
cakap hukum. Khusus untuk pembukaan L/C, apabila dana nasabah ternyata tidak
cukup, maka penyelesaian L/C (settlement L/C) dapat dilakukan dengan
pembiayaan murabahah, salam, ijarah, mudharabah, atau musyakarah.
Kelalaian dalam menjalankan kuasa menjadi tanggung jawab bank, kecuali
kegagalan karena force majeure menjadi tanggung jawab nasabah.
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘1210
![Page 12: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/12.jpg)
Apabila bank yang ditunjuk lebih dari satu, maka masing-masing bank tidak
boleh bertindak sendiri-sendiri tanpa musyawarah dengan bank yang lain, kecuali
dengan seizin nasabah.
Tugas, wewenang dan tanggung jawab bank harus jelas sesuai kehendak
nasabah bank. Setiap tugas yang dilakukan harus mengatasnamakan nasabah dan
harus dilaksanakan oleh bank. Atas pelaksanaan tugasnya tersebut, bank mendapat
pengganti biaya berdasarkan kesepakatan bersama. Pemberian kuasa berakhir
setelah tugas dilaksanakan dan disetujui bersama antara nasabah dengan bank.
Rukun Wakalah
Pelaku
a. pihak pemberi kuasa/pihak yang meminta diwakilkan:
- Pemilik sah yang dapat bertindak atas yang diwakilkan
- Orang mukallaf atau anak mumayyiz dalam batastertentu,
b. pihak penerima kuasa (wakil):
- Cakap hukum
- Dapat mengerjakan tugas yang diwakilkan kepadanya
Obyek yang dikuasakan/diwakilkan/taukil :
- Diketahui dengan jelas oleh orang yang mewakili
- Tidak bertentangan dengan syari’ah Islam
- Dapat diwakilkan menurut syari’ah Islam.
- Manfaat barang atau jasa harus bisa dinilai
- Kontrak dapat dilaksanakan.
Ijab qabul: pernyataan dan ekspresi saling ridha/rela diantara pihak pihak pelaku
akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau
menggunakan cara-cara komunikasi moderen.
Berakhirnya Akad Wakalah
Salah seorang pelaku meninggal dunia atau hilang akal, karena jika ini terjadi salah
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘1211
![Page 13: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/13.jpg)
satu syarat wakalah tidak terpenuhi
Pekerjaan yang diwakilkan sudah selesai
Pemutusan oleh orang yang mewakilkan
Wakil mengundurkan diri
Orang yang mewakilkan sudah tidak memiliki status kepemilikan atas sesuatu
yang diwakilkan.
Akuntansi Bagi Pihak Mewakili
Pada saat menerima imbalan tunai (tidak berkaitan dengan jangka waktu)
Dr. Kas xxx
Cr. Pendapatan Wakalah xxx
Pada saat membayar beban
Dr. beban wakalah xxx
Cr. Kas xxx
Pada saat diterima pendapatan untuk jangka waktu dua tahun dimuka
Dr. Kas xxx
Cr. Pendapatan wakalah diterima dimuka xxx
Pada saat mengakui pendapatan wakalah akhir periode
Dr. Pendapatan wakalah diterima dimuka xxx
Cr. Pendapatan wakalah xxx
Pada saat membayar ujr/komisi
Dr. Beban Wakalah xxx
Cr. Kas xxx
2. HIWALAH/HAWALAH
Pengertian Akad Hiwalah
Bahasa: pengalihan, pemindahan, perubahan warna kulit atau memikul sesuatu di
atas pundak. akad pengalihan utang dari satu pihak yang berutang kepada pihak
lain yang wajib menanggung (membayar) utangnya. akad pengalihan piutang dari
satu pihak yang berpiutang kepada pihak lain yang berkewajiban menagih
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘1212
![Page 14: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/14.jpg)
piutangnya.
Jenis Hiwalah – Obyek
Hiwalah Al Haqq (pemindahan hak/anjak piutang) adalah hiwalah yang merupakan
hak untuk menagih piutang.
Hiwalah Ad Dain (pemindahan utang) adalah hiwalah dimana yang dipindahkan
adalah kewajiban untuk membayar utang.
Jenis Hiwalah – Persyaratan
Hawalah al-muqayyadah (pemindahan bersyarat) adalah hawalah dimana muhil
adalah pihak yang berutang sekaligus berpiutang kepada muhal’alaih.
Hawalah al-muthlaqah (pemindahan mutlak) adalah hawalah dimana muhil
adalah pihak yang berhutang, akan tetapi tidak berpiutang kepada muhal’alaih.
Sumber Hukum
” menunda pembayaran bagi orang yang mampu adalah kezaliman. Dan jika
salah seorang kamu dialihkan (dihiwalahkan) kepada orang yang kaya yang
mampu, maka turutlah (menerima pengalihan tersebut).”(HR. Bukhari Muslim)
Skema Hiwalah
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘1213
![Page 15: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/15.jpg)
Rukun Hiwalah
Pelaku:
Pihak yang berutang atau berpiutang atau muhil
Pihak yang berpiutang atau berutang atau muhal
Pihak pengambil alih utang atau piutang atau muhal’alaih
Obyek Penjaminan (Makful Bihi)
Utang atau Piutang
Ijab kabul, pernyataan dan ekspresi saling ridha/rela diantara pihak pihak
pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau
menggunakan cara-cara komunikasi modren.
Fatwa Dewan Syariah Nasional terkait dengan pengalihan utang
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘1214
![Page 16: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/16.jpg)
Alternatif 1
1. LKS (Lembaga Keuangan Syariah) memberikan qardh kepada nasabah. Dengan
qardh tersebutnasabah melunasi kredit (utang) nya; Dengan demikian aset yang
dibeli dengan kredit tersebut menjadi milik nasabah secara penuh.
2. Nasabah menjual aset dimaksud (1) kepada LKS dan dengan hasil penjualan itu
nasabah melunasi qardhnya kepada LKS.
3. LKS menjual secara murabahah, aset yang telah menjadi miliknya tersebut
kepada nasabah, dengan cara pembayaran secara cicilan/diangsur.
Alternatif 2
1. LKS memberikan qardh kepada nasabah. Dengan qardh tersebut nasabah
melunasi kredit (utang) nya; dan dengan demikian, aset yang dibeli dengan
kredit tersebut menjadi milik nasabah secara penuh.
2. Nasabah menjual aset dimaksud angka kepada LKS, dan dengan hasil
penjualan itu nasabah melunasi qardhnya kepada LKS.
3. LKS menyewakan aset yang telah menjadi miliknya tersebut kepada nasabah,
dengan akad al ijarah al muntahiya bit tamlik.
Alternatif 3
1. LKS membeli sebagian aset nasabah, dengan seizin LKK (Lembaga Keuangan
Konvensional), sehingga dengan demikian terjadilah syirkah al-milk antara LKS
dan nasabah terhadap aset tersebut.
2. Bagian aset yang dibeli oleh LKS sebagaimana dimaksud angka 1 adalah bagian
aset yang senilai dengan utang (sisa cicilan) nasabah kepada LKK.
3. LKS menjual secara murabahah bagian aset yang menjadi miliknya tersebut
kepada nasabah, dengan pembayaran secara cicilan.
Alternatif 4
1. Dalam pengurusan untuk memperoleh kepemilikan penuh atas aset, nasabah
dapat melakukan akad ijarah dengan LKS.
2. Apabila diperlukan, LKS dapat membantu menalangi kewajiban nasabah dengan
menggunakan prinsip al-qardh.
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘1215
![Page 17: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/17.jpg)
3. Akad ijarah sebagaimana dimaksudkan angka 1 tidak boleh dipersyaratkan
dengan (harus terpisah dari) pemberian talangan sebagaimana dimaksudkan
angka 2.
4. Besar imbalan jasa ijarah sebagaimana dimaksudkan angka 1 tidak boleh
didasarkan pada jumlah talangan yang diberikan LKS kepada
nasabahsebagaimana dimaksudkan angka 2.
A. Akuntansi Pihak yang Mengalihkan Utang/Muhil
Ketika pengambil alihan utang dimana muhal’alaih membayar utang muhil pada
muhal, jurnal pencatatannya
Dr. Utang - A(Muhal) xxx
Kr. Utang – B(Muhal ’alaih) xxx
Jika utang yang dialihkan harus dilunasi dalam jangka pendek maka Ujrah (fee)
yang dibayarkan diakui pada saat terjadinya
Jurnal:
Dr. Beban Hawalah xxx
Cr. Kas xxx
Jika utang yang dialihkan dilunasi dalam jangka panjang maka Ujrah (fee) yang
dibayarkan diakui sebagai Beban Tangguhan
Jurnal:
Dr. Beban Tangguhan Hawalah xxx
Cr. Kas xxx
Kemudian beban diakui melalui amortisasi Beban Tangguhan secara garis lurus
Jurnal:
Dr. Beban Hawalah xxx
Cr. Beban Tangguhan Hawalah, xxx
Biaya transaksi hawalah seperti biaya legal dan biaya administrasi diakui sebagai
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘1216
![Page 18: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/18.jpg)
beban pada saat terjadinya.
Jurnal:
Dr. Beban Hawalah xxx
Cr Kas xxx
Pelunasan utang oleh muhil pada muhal’alaih
Jurnal:
Dr. Utang – B (muhal’alaih) xxx
Cr. Kas xxx
B. Akuntansi Pihak yang Menerima Pengalihan Utang /Muhal’alaih
Pada saat pembayaran kepada pihak muhal sebesar jumlah utang yang diambil alih.
Jurnal:
Dr. Piutang – C (Muhil) xxx
Cr. Kas xxx
Jika piutang dari muhil akan dilunasi dalam jangka pendek, Ujrah (fee) yang diterima
diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya pengambilalihan utang.
Jurnal:
Dr. Kas xxx
Cr.Pendapatan Hawalah xxx
Jika piutang dari muhil akan dilunasi dalam jangka panjang, ketika meterima
fee/ujrah sekaligus
Jurnal:
Dr. Kas xxx
Cr. Pendapatan diterima dimuka xxx
Pendapatan diakui melalui amortisasi pendapatan diterima dimuka secara
proporsional dengan jumlah piutang yang tertagih
Jurnal:
Dr. Pendapatan diterima dimuka xxx
Cr. Pendapatan Hawalah xxx
Ketika menerima pelunasan piutang
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘1217
![Page 19: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/19.jpg)
Jurnal:
Dr. Kas xxx
Cr. Piutang C xxx
Akuntansi Pihak yang Mengalihkan Utang/Muhil
PENYAJIAN
Entitas keuangan syariah menyajikan piutang dari muhil terpisah dari piutang lainnya
dalam neraca sebesar jumlah yang belum dilunasi.
PENGUNGKAPAN
Entitas keuangan syariah mengungkapkan terkait pengalihan utang, tetapi tidak
terbatas, pada:
(a) Jumlah dan saldo utang yang dialihkan pada tanggal pelaporan;
(b) Persentase utang yang dialihkan terhadap total piutang;
(c) Kebijakan manajemen risiko atas utang yang dialihkan; dan
(d) Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk utang yang dialihkan.
3. KAFALAH
Kafalah adalah akad pemberian pinjaman yang diberikan oleh penerima
jaminan dan peminjam bertanggung jawa atas pemenuhan kembali suatu kewajiban
yang menjadi hak penerima jaminan. Kafalah dapat digunakan untuk pemberian jasa
bank antara lain garansi bank, standy by L/C, pembukaan L/C impor, dan lain-lain.
Pengertian Akad Kafalah
Bahasa: dhaman (jaminan), hamalah (beban), dan za’amah (tanggungan). perjanjian
pemberian jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafi’il) kepada pihak ketiga
(makful lahu) untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau pihak yang ditanggung
(makful anhu/ashil).
salah satu jenis akad tabarru’ yang bertujuan untuk saling tolong menolong. Namun,
penjamin dapat menerima imbalan sepanjang tidak memberatkan. Apabila ada
imbalan maka akad kafalah bersifat mengikat dan tidak dapat dibatalkan secara
sepihak.
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘1218
![Page 20: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/20.jpg)
Skema Kafalah
Sumber Hukum
Al Qur’an :
”Dan Dia (Allah) menjadikan Zakaria sebagai penjamin nya” (Maryam) (QS :3:37)
”Dan bagi siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan
makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya.” (QS 12:72)
As Sunnah
”Penjamin adalah orang yang berkewajiban mesti membayar (HR Abu Dawud, At
Tirmidzi)
Telah dihadapkan kepada Rasulullah (mayat seorang lelaki untuk dishalatkan)...
Rasulullah bertanya ”Apakah dia mempunyai warisan?” Para sahabat menjawab
”Tidak”, Rasulullah bertanya lagi, ” Apakah dia mempunyai utang?” Para
sahabat menjawab ”Ya, sejumlah tiga dinar”’ Rasulullah pun menyuruh para
sahabat untuk menshalatkannya (tetapi beliau sendiri tidak). Abu Qatadah lalu
berkata, ”saya menjamin utangnya ya rasulullah”. Maka Rasulullah pun
menshalatkan mayat tersebut. (HR Bukhari)
Rukun Kafalah
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘1219
![Page 21: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/21.jpg)
Pelaku
1. Pihak Penjamin (Kafiil):
- Baligh (dewasa) dan berakal sehat.
- Berhak penuh untuk melakukan tindakan hukum
dalam urusan hartanya dan rela (ridha) dengan
tanggungan kafalah tersebut.
2. Pihak Orang yang berhutang (Ashiil, Makful ‘anhu)
- Sanggup menyerahkan tanggungannya (utang)
- Dikenal oleh penjamin.
3. Pihak Orang yang Berpiutang (Makful Lahu)
- Diketahui identitasnya.
- Dapat hadir pada waktu akad atau memberikan kuasa.
Obyek Penjaminan (Makful Bihi)
- Merupakan tanggungan pihak/orang yang berhutang, baik berupa
uang, benda, maupun pekerjaan.
- Bisa dilaksanakan oleh penjamin.
- Harus merupakan utang mengikat, yang tidak mungkin hapus kecuali
setelah dibayar atau dibebaskan.
- Harus jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya.
- Tidak bertentangan dengan syari’ah
Ijab kabul, pernyataan dan ekspresi saling ridha/rela diantara pihak pihak
pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi
atau menggunakan cara-cara komunikasi moderen
Berakhirnya Akad Kafalah
•Ketika utang telah diselesaikan, baik oleh orang yang berutang atau oleh
penjamin. Atau jika kreditor menghadiahkan atau membebaskan utangnya
kepada orang yang berutang.
•Kreditor melepaskan utangnya kepada orang yang berutang, tidak pada
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘1220
![Page 22: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/22.jpg)
penjamin. Maka penjamin juga bebas untuk tidak menjamin utang tersebut.
Namun, jika kreditor melepaskan jaminan dari penjamin, bukan berarti orang
yang berutang telah terlepas dari utang tersebut.
•Ketika utang tersebut telah dialihkan (transfer utang/hawalah). Dalam kasus ini
baik orang terutang ataupun penjamin terlepas dari tuntutan utang tersebut
•Ketika penjamin menyelesaikan ke pihak lain melalui proses arbitrase dengan
kreditor.
• Kreditor dapat mengakhiri kontrak kafalah walaupun penjamin tidak
menyetujuinya
Akuntansi Bagi Pihak Penjamin
Pada saat menerima imbalan tunai (tidak berkaitan dengan jangka waktu)
Dr. Kas xxx
Cr. Pendapatan kafalah xxx
Pada saat membayar beban
Dr. Beban Kafalah xxx
Cr. Kas xxx
Pada saat membayar beban
Dr. Beban Kafalah xxx
Cr. kas xxx
Referensi :
Buku Saku Perbankan Syariah, 2005, PKES, Jakarta
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘1221
![Page 23: SHRF](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022062303/5572119c497959fc0b8f3ac5/html5/thumbnails/23.jpg)
Muhammad dan Dwi Suwiknyo, 2009, Akuntansi Perbankan Syariah ,
TrustMedia, Yogyakarta.
Nurhayati, Sri dan Wasilah, 2009, Akuntansi Syariah di Indonesia Edisi 2,
Salemba Empat, Jakarta
Wiyono, Slamet, 2005, Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syariah
Berdasar PSAK dan PAPSI , Grasindo, Jakarta.
Kumpulan Fatwa MUI
Akuntansi SyariahSafira SE,Ak,M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘1222