shop fabrication step for stainless duplex.ppt
TRANSCRIPT
-
HOLLOW CONE VALVEWPS /PQRAND PRODUCTION SHOP FABRICATION
PT. BARATA INDONESIA (persero)
-
Detail material project Hollow Cone ValveSA 240 tp 2205 ( Duplex Stainless Steel)SA 240 tp 316
See detail drawing arrangement
-
MATERIAL DUPLEX STAINLESS STEELTergolong material stainless dengan kandungan komposisi 50% feritic dan 50% austenitik stainless steel
Karakteristik material :Kekuatan luluh (yield tinggi)Keuletan yg baik mudah dibentuk sekitar 20-30% elongasiKekuatan impak (ketangguhan) >- 40 deg CelciusKandunagn Cr dan Ni sebagai ketahanan terhadap korosiSifat mampu las yg baik.
-
Komposisi kimia material duplex 2205 dan SUS 316
-
Mechanical properties
-
WPS /PQR QUALIFICATION
NoProcessMaterialAWS Specification & ESABSFA numberFiller/wireFluxESAB1KombinasiSMAW (root pas)Duplex to Duplex(SA 240 TP 2205 to SA 240 TP 2205)SFA 5.4 E2209-17-OK 67.50SAW(filling to caping)SFA 5.9ER2209SA.AF2Cr DCOK Flux 10.932FCAW (full)Duplex to Duplex(SA 240 TP 2205 to SA 240 TP 2205)SFA 5.22E2209-TI4-OK 14.273SMAW/FCAW (full)Duplex to stainless(SA 240 tp 2205 to SUS 316)SFA 5.4 E2209-17-OK 67.50SFA 5.22E2209-TI4-OK 14.27
-
Fabrikasi
Material DSS ini tergolong memiliki kekuatan yg tinggi (high strength) yg artinya memiliki sifat fatigue yg baik. Faktor nya diantara lain :
Komponen bentuk desainSambungan pengelasanMetode pengelasan dan sambungan juga berpengaruh penting
-
Corrosion resistanceSifat ketahanan terhadap korosi pada sambungan pengelasan lebih rendah dibanding material base metal nyaFaktor nya diantara lain :Temperatur pada daerah HAZ hasil pengelasanKontaminasi dan cacat defect yg terjadi pada saat pengelasan ( not recommended welding repair)Kontur dari hasil lasan.
-
Corrosion resistanceBeberapa contoh korosi yg terjadi
-
Shop Fabrikasi Penanganan khusus fabrikasi hollow cone valveWorkshop khusus Stainless area (No contaminant carbonsteel/baja)Tools & equipment (handling/paju/klem crane/alas/pahat machining) semua terbuat dari bahan stainless steel/ bahan yg tidak mengandung karbon.Handling storage dll td boleh bersentuhan lgsg dengan besi/bajaTemperatur ruangan tdk menjadi kendala yg terpenting harus bersih untuk area sekitar dari karbon (percikan gerinda dll)Pembuatan WPS/PQR
-
Welding guidelineBefore welding (sebelum pengelasan):
1. Prepare sambungan yg akan dilas bersih dari slag/kontaminan/oksidasi/lapisan. Pastikan dengan NDT (PT) atau cairan pembersih removal cleaning. Grinding area sisi tajam2. Persiapan sambungan pengelasan (gap, groove,root pas)3. No pre-heat recommended.4. Tack weld area 5. Alat bantu (strongback)6. Welding sequence (urutan pengelasan)7. WPS (Welding procedure)8. Welding electrode (low hydrogen/oven/drying/rebaking)9. Cek mesin las yg akan digunakan (AC/DC)10. Gunakan APD.
-
Welding GuidelineDuring welding (selama pengelasan) :Pastikan welder bekerja sesuai dengan WPS yg kualified (Ampere, Volt, Travel speed, methode dll).Hindari arcstrike yg akan membuat material cacat area base metal.Interpass temperature dijaga dengan thermogun (100-200 deg Celcius)Heat input (masukan panas yg terjadi selama pengelasan) 0.5-2.5 kJ/mmHindari pendinginan secara cepat/ low heat inputHindari excess of weaving (ayunan berlebih)NDT inspeksi (if required) setelah layer pertama & berikutnya utk memastikan tiada defect yg terjadi.
-
Welding guidelines Setelah welding :1. Pembersihan hasil lasan dari slag/oksida dan kotoran (wire brush) di area sekitar lasan.2. Pickling area welding3. PWHT is NOT recommended4. NDT recommended utk joint sesuai NDE map5. Not recommended for welding defect
-
Persiapan sambungan las
-
Persiapan sambungan las
-
Persiapan sambungan las
-
Tack weld
Utk material diatas 6 mm tack weld panjang nya sekitar 20 25 mm.Jarak antara tack weld 150-200Pada pengelasan single bevel tack weld harus dihilangkan terlebih dahulu.Pada double bevel gerinda bagian tack weld
-
Starts and stopPentingnya utk menggunakan teknik yg benar ketika menyalakan busur las.Sesuai metalurgi pengelasan properti korosi dan mekanikal daerah kritis pada bagian start stop/ sambungan penggantian kawat las.Crater crack dan slag inklusi harus dihilangkan.
-
Welding sequenceRoot beads :Pastikan sambungan root sempurna dari kontur dan visual (no concavity, undercut,lack of fusion)Ayunan pengelas/welder (weaving/string)
Filling beads :Perhatian setiap layernya utk di inspeksi visual, NDT (if required)Heat input yg sesuai dan stabilPembersihan tiap layer sebelum mengisi layer berikutnya.
Cap beads :Perhatian utk kontur lasan yg baikSegala imperfection weld berpengaruh terhadap ketahanan korosi(undercut, excessive reiforcement dll)
-
DistorsiKoefisien expansi lebih rendah dari austenitic stainless steel. Namun lebih tinggi dsedikit dibanding carbon steel.Pengelasan yg dianjurkan di temperatur ruangan.Memperhatikan welding sequence (urutan pengelasan)Menjaga interpass temperatur 100-200 deg CelciusMenjaga heat input selama proses las 0.5-2.5 kJ/mmTidak boleh terlalu rendah heat input selama proses las.