sharia global concept - e-learn.adira-corpu.com
TRANSCRIPT
Shariä Global Concept Oleh : Tim Adira Syariah
Prinsip Islam dan Syariah
Aqidah (Keyakinan)
• Iman, kafir, munafik, murtad, musyrik
Syariah (Tata Cara)
• Wajib, sunnah, mubbah/halal, makruh, haram
Ahlaq (Perilaku)
• Ihsan (berbuat baik), ahsan (lebih baik), ishtihsan (mengharap kebaikan)
Syariäh?
dalam bahasa arab Syariah berarti...
“Jalan Menuju Sumber Air”
Yakin pada
tuntutan Ilahi
Tidak ada bunga
Tidak ada investasi
haram
Berbagi resiko
Aset Real 5
Prinsip Syariah
Prinsip Syariäh
SYARIAH?
Ibadah (Hubungan Allah dan manusia)
Muamalah (Hubungan sesama manusia)
Semua TIDAK BOLEH, kecuali ada
ketentuannya
Semua BOLEH kecuali ada larangannya
HUKUM ASAL
Syariäh
Rukun Islam ; syahadat, shalat, puasa, zakat, dan ibadah haji)
Pernikahan, perdagangan, sosial dan politik
Muamalah Menurut Dr. Syafii Antonio dalam buku Islamic Banking
Muamalah
Politik
Ekonomi Finance
Sosial
Finance
Finance
Leasing
Insurance
Banking Mortgage
Venture Cap
Sejarah Perkembangan Syariah
Dunia dan Indonesia
Masa Rasulullah SAW
Rasululah menerima simpanan harta dan mengembalikannya
tanpa memanfaatkan titipan tersebut
Zubair bin Al Awwan lebih suka menerima
pinjaman, memanfaatkannya dan
mengembalikannya dengan utuh
Ibnu Abbas dan Abdullah bin Zubair
melakukan pengiriman uang ke
luar mekah
Umar bin Khatab memberikan cek
kepada fakir miskin untuk selanjutnya
ditukar dengan gandum di baitul mal
Prinsip Mudharabah, musyarakah,
muzara’ah dan musaqah telah dikenal pada kaum Muhajirin
dan Anshar
Era Bani Abbasiyah memiliki jenis uang
baru yaitu fulus (dari tembaga), dinar (dari emas) dan
dirham (dari perak)
Perkembangan Syariah di Dunia
Tahun 1940 ; Lembaga Keuangan Syariah di Malaysia mengelola dana haji secara non-konvensional
Tahun 1963-1967; Rintisan Mit Ghamr Rural di Mesir, ditutup dengan alasan politis dan diambil alih oleh National Bank of Egypt
Tahun 1969; Inisiasi pembentukan lembaga keuangan syariah pada konfrensi negara islam sedunia di Malaysia
Tahun 1970; Mesir mengajukan proposal pendirian Lembaga keuangan Syariah pada sidang OKI di Karachi
Tahun 1972; Berdiri sistem lembaga keuangan tanpa bunga bersifat sosial di Mesir yaitu Naseer Social Bank
Perkembangan Syariah
di Indonesia
Tahun 1991; Berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI)
Tahun 1999; Berdirinya Bank Syariah Mandiri (BSM) , bank pemerintah dengan prinsip syariah
Tahun 2000;
Berdiri bank dengan prinsip syariah lainnya seperti BANK IFI, Bank Niaga, BNI, bank Mega, BRI, dll.
Adira Syariah berdiri pada 15 Juni 2012
Transaksi Terlarang dalam
Perspektif Islam
Riba
(Tambahan Pendapatan yang
tidak sah)
Maysir
(Tidak Pasti/ Untung-Untungan)
Gharar
(Objek tidak jelas, tidak dimiliki, tidak
diketahui)
Haram
(Objek dilarang dalam syariah)
Zalim
(Menimbulkan ketidakadilan bagi
yang lain) TRANSAKSI TERLARANG!
Klasifikasi HARAM
Haram Zat
1. Babi
2. Khamr
3. Bangkai
4. Darah
Haram Cara
1. Penipuan (Tadlis)
2. Tidak Pasti (Taghrir)
3. Manipulasi Demand
4. Manipulasi Supply
5. Riba
6. Maysir (Judi)
7. Riswah (Suap)
Haram Administratif
1. Ta’alluq (Bergantung)
2. Two In One (Satu transaksi, dua akad)
• Mengurangi Takaran
Kuantitas
•Menyembunyikan Kecacatan Barang
Kualitas
• Memanfaatkan Ketidaktahuan pembeli akan harga pasar
Harga
•Menyenggupi delivery time yang disadari tidak akan sanggup memenuhinya
Waktu
Barangsiapa yang menipu, maka ia bukang golongan kami (HR. Muslim)
• Jual Beli Ijon
Kuantitas
• Jual beli anak sapi yang masih di dalam perut indukan
Kualitas
• Ada dua harga dalam satu akad
Harga
• Jual Beli onta yang hilang (delivery time tidak pasti bagi kedua pihak)
Waktu
Nabi melarang seluruh transaksi jual beli yang mengandung gharar (HR. Muslim)
BAY NAJASY (Manipulasi Demand)
Menyebar isu, order fiktif, pembelian pancingan, melepasan
saham jika harga sudah naik
sehingga untung besar
Contoh: Praktik goreng menggoreng saham
Manipulasi Demand adalah upaya untuk
mengambil keuntungan di atas keuntungan normal
dengan menciptakan perimintaan palsu
‘’...Janganlah kalian saling meninggalkan harga (HR. Buchari)
IHTIKHAR (Manipulasi Supply)
Ihtikhar adalah upaya mengambil
keuntungan diatas keuntungan normal
dengan menjual lebih sedikit untuk harga
yang lebih tinggi
Contoh:
2. Menjual dengan harga lebih tinggi dibandingkan harga sebelum kelangkaan
Contoh:
1. Mengupayakan terjadinya
kelangkaan dengan
menimbun stock.
Tidak ada yang melakuan ihtikhar kecuali orang yang bersalah (HR. Muslim)
3 Jenis RIBA “...Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (QS. 2: 275)
Riba NASIAH
Riba JAHILIYAH
Riba FADHL
Riba FADHL
•Contoh: Logam seperti emas dan perak; bahan makanan seperti gandum, tepung, kurma, dan garam.
Upaya mengambil keuntungan dari pertukaran barang sejenis yang secara kasat mata sama kualitasnya
Tidak Sama kualitas (mistlan bi mistlin);
Tidak sama kuantitas (sawa’an bi sawa’in);
Tidak sama waktu penyerahan (yadan bi
yadin);
Riba NASIAH Adalah upaya mengambil keuntungan dari pencampuran sumberdaya (kerjasama
bisnis) yang tidak memenuhi prinsip untung muncul bersama resiko (al-ghurmu bil ghurmi) dan hasil usaha muncul bersama biaya (al kharaj bidh dhaman)
Business
Investement
Possible Outcomes:
Profit, Non- Profit & Loss
Enforced Outcomes:
Profit
Contoh:
Pembayaran bunga kredit,
bunga deposito,
bunga tabungan, dan
bunga giro
Kerjasama bisnis meminta keuntungan pasti
Riba JAHILIYAH Adalah upaya mengambil keuntungan dari akad yang bersifat non-profit karena
melanggar kaidah “Kullu Qardin Jarra Manfa’ah Fahuwa Riba” (setiap pinjaman yang mengambil manfaat adalah riba)
Tabaaru Contracts
Possible Outcomes:
Non- Profit & Loss
Manipulated Outcomes:
Profit
Contoh:
Pengenaan bunga pada
transaski kartu kredit yang tidak di bayar secara
penuh
Meminjamkan onta umur 1 tahun selama 4 bulan, ketika jatuh tempo memberikan waktu 4 bulan lagi dengan kembalian onta umur 2 tahun
MAYSIR (JUDI) Adalah suatu permainan yang menempatkan salah satu pihak harus
menanggung beban pihak yang lain akibat permainan tersebut
“... Sesungguhnya meminum khamr,
berjudi,...adalah perbuatan keji yang termasik
perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kamu beruntung
(QS. Al-Maidah: 90)
RISYWAH (SUAP MENYUAP) Adalah memberi sesuatu kepada pihak lain untuk mendapatkan sesuatu
yang bukan haknya. Dikatakan risywah kedua belah pihak sukarela melakukan hal tersebut.
Rasulullah Melaknat penyuap, penerima suap dan mediator
keduanya (HR. Ahmad)
TA’ALUQ (BERGANTUNG) Adalah syarat yang mencegah selesai sempurnanya rukun dari suatu akad,
dimana akad pertama tidak dapat selesai sempurna tanpa akad kedua (akad kedua menjadi satu rukun dengan akad pertama) atau disebut bai’al-’inah.
“Jika kalian melakukan jual beli dengan cara
‘inah...maka Allah akan menimpakan kehinaan
atas diri kalian yang tidak akan tercabut hingga
kalian kembali lagi pada agama kalian”. (HR. Muslim)
CACAT AKAD (2 in 1) Bila ada dua akad dalam satu transaksi dan terjadi bila: pelaku sama; objek
sama dan periode sama sehingga terjadi ketidakpastian (gharar) mengenai akad yang digunakan (shafqatain fi al-shafaqah)
Selama belum lunas, A
menyewakan mobil kepada B
A menjual mobil Rp. 100 juta kepada B
yang harus dilunasi maksimal 12 bulan
Perjanjian dalam SYARIAH
VS
WAAD VS AKAD
WA’AD (PROMISES) Keinginan yang
dibahasakan seseorang untuk bertanggungjawab
akan sesuatu dalam rangka memberikan
keuntungan pihak lain
AKAD (CONTRACTS) Kesepakatan perkataan
atau keinginan positif dari seorang (yang terlibat)
kontrak dan diterima pihak lainnya yang berpengaruh
pada subyek kontrak sehingga (menjadikannya)
permulaan suatu perbuatan.
WA’AD (Promises)
WA’AD
(Promise)
1.
Hanya mengikat satu pihak
2.
Pihak terberi janji tidak memikul
kewajiban kepada pihak pemberi janji.
3.
Terms and Conditionnya
tidak well defined;
5.
Belum adanya kewajiban yang ditunaikan oleh pihak manapun,
walaupun terms&condition
sudah well defined.
4.
Bila tak terpenuhi,
maka sanksi yang diterima adalah sanksi
moral
AKAD (CONTRACTS)
Mengikat kedua belah pihak yang saling besepakat, yakni masing-masing pihak terikat untuk melaksanakan kewajiban terhadap akad yang telah disepakati;
Term and Condition-nya sudah ditetapkan secara rinci dan spesifik
(well-defined);
Bila kewajiban tidak dapat dipenuhi maka sanksi yang diterima sesuai dengan
kesepakatan awal kontrak.
Bentuk WA’AD dan Akad
Bentuk Wa’ad: 1. Perjanjian Kredit/ PK
(line facility) 2. MOU (Dealer
Financing) 3. MOU Join Financing
4. Perjanjian pembayaran IMBT 5. Offering Letter
Bentuk Akad: 1. Perjanjian Kredit/ PK (Simple Murabahah) 2. Surat Permohonan Realisasi Pembiayaan
(SPRP) 3. Lampiran PK (e.g
wakalah)
2 Jenis AKAD (Contract)
1. Akad Tijarah
(Profit/ Komersial): a. Akad NCC b. Akad NUC
2. Akad Tabarru (Non Profit/
Sosial): 1. Lending Asset
2. Lending Self 3. Giving
Tijarah : Akad NCC
a. Akad NCC (Natural Certainty
Contract) Bersifat fix and pre
determined dan teori pertukaran. Terdiri dari Jual Beli dan Sewa Beli.
Jual Beli Murabahah
(deffered payment sale)
Istisna (purchase by order); Salam
(In front payment sale)
Sewa Beli Ijarah
(Operational Lease); Ijarah Muntahiya Bit
Tamlik (Financial Lease with
Purchase Option)
b. Akad NUC (Natural Uncertainty
Contract) Bersifat uncertain, share
dengan teori pertukaran dan sistem
bagi hasil (profit sharing).
Mudharabah (Trust Financing);
Musyarakah (Project Financing
Participation); Muzara’ah (Harvest-Yield Profit Sharing)
Tijarah : Akad NUC
Tabarru’ : Non Profit (Sosial)
Lending Asset Qard (Softloan),
Hiwalah (Transfer
Service), Rahn (Mortgage)
Lending Self Wakalah
(Deputyship), Wadiah
(Depository) dan Kafalah
(Guaranty)
Giving Hibah (General
Giving), Shodaqoh (Giving
for the poor), Hadiah (Giving to Honour), Wakaf (Giving to GOD)
“ Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli)
Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang
mujahid di jalan Allah Azza wajalla “.(HR. Ahmad)
Syukran Jazakallah Wassalamu’alaikum.wr.wb