1997repository.unair.ac.id/10338/2/fulltext.pdf · senyawa-senyawa steroid baik yang berasal dari...
TRANSCRIPT
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL DARI MINYAK KELAPA SAWIT
SKRIPSIDIBUAT UNTUK MEMENUHI SYARAT
MEHCAPAI GELAR SAHJANA FARMASI PADA FAKULTAS‘FARMASI UN.IVERSITAS AIRLANGGA
1997
oleh
SOFIA LAILI 058110430
Disetujut oleh pembimbing
Drs. Wahyo Dyatmiko
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas rahmat dan karunianya yang telah dilimpah - kan kepada kami selama menyusun skripsi ini hingga sele sai. Adapun tugas skripsi ini kami kerjakan untuk raemenuhi
persyaratan mencapai gelar sarjana farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.
Bagi kami skripsi ini merupakan pengalaman oelajar dalam merencanakan, mengerjakan serta menyusug karya ilmi- ah sehingga banyak sekali memerlukan bantuan dari pihak la. in yang lebih berpengalaman*
Pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyatakan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :1. Bapak Dr, Noor Cholies Zaini dan Bapak Drs, Wahyo
Dyatmiko selaku dosen pembimbing yang dengan sabar telah membimbing dan member! pengarahan kepada kami dalam me - nyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak dan Xbu Dosen serta para karyawan dari Jurusan Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.
3. Rekan-rekan mahasiswa yang secara langsung maupan tidak langsung memberikan bantuannya sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Ibu, Ayah, kakak-kakak serta adik kami yang telah mem— berikan bantuan moril maupun materiil sehingga skripsi ini selesai.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
Seraoga skripsi yang sangat sedarhana ini dapat ber- guna bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan bagi dunia kefarmasian pada khususnya. Amien.
Surabaya, Juli 1987
Penyusun
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
KATA PEN.GAN.TAR 1
DAFTAR ISI iiiDAFTAR TABEL V DAFTAR GAKBARRINGKASAN viilBaB I. pendahuluan 1BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 5I
1. Tinjauan tentang minyak kel&pa sawit 52. Tinjauan tentang steroid 6
3* Tinjauan tentang kromatografi 123.1. Kromatografi ko^om 12 3.2* Kromatografi lapisan tipis 16
BAB III. BAHAN, ALAT DAN CARA PENELITIAN 19
1. Bahan-bahan yang digunakan 192. Alat-alat yang digunakan 19
3* Tahapan Penelitian 193.1. Pengambilan bahan 193.2. Identifikasi bahan penelitian 20
3.3* Isolasi sterol 203.3.1. Cara isolasi 203.3.2. Identifikasi hasil pe-
murnian 20
3.3.2.1. Reaksi warna 203.3.2.2. KLT 21
k* Pengolahan data 22
daftar isiha la man
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
halampn
BAB XV. HASIL-PENELITIAN 241. Hasil isolasi minyak kelapa sawit 242. Pemeriksaan hasiX isoXasi 24
2.X. Identifikasi hasiX penguapanfase eter 242.1.1. Dengan reaksi warna 242.1.2. Dengan kromatografi la-
pisan tipis 2k
2.2. Identifikasi sterol hasil pe-murnian 25
2.2.1. Dengan reaksi warna 252.2.2. Dengan kromatografi la-
pisan tipis 26
2.2*3* Dengan penentuan titiklebur 28
BA3 V. PEMBAHASAN 38
Bab VI. KESIMPULAN i+l
BAB VII. SARAK-SARAN 42DAFTAR PUSTAKA ^3
iv
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 2*
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7
. Hasil identifikasi dengan reaksi war-na dari fase eter 2k
• Hasil KLT dari fase eter dengan eluen heksan:etil asetat=tt:2 dan penampak noda larutan anisaldehid asam sulfat 25
. Hasil KLT dari fase eter dengan eluen kloroform:etil asetat=9:l dan penampak noda larutan anisaldehid asam sulfat 25
. Hasil identifikasi dengan reaksi waraadari sterol hasil pemurnian 26Hasil KLT dari sterol hasil peiuurnian dengan tiga macam eluen dan penampak noda anisaldehid 26
. Hasil KLT dari sterol hasil pemurnian dengan tiga macam eluen dan penampak noda SbCl^ 27
’• Hasil KLT secara impregnasi 25
lalaman
v
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
daftar gambar
Garabar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Garabar
Gambar
.. Kromatogram KLT ekstrak eter denganeluen kloroform : etil asetat = 9:1 29
>. Kromatogram KLT ekstrak eter denganeluen heksan:etil asetat = 45:2 30
?. Kromatogram KLT sterol hasil pemur^ .. nian dengan eluen kloroform:etil a- setat s y:l dan penampak noda anis- aldehid 31
f. Kromatogram KLT sterol hasil pemur - nian dengan eluen benzen-.aceton = 15 :1 dan penampak noda anlsaldehid 32
Kromatogram KLT sterol hasil pemur- nian dengan eluen heksan:etil asetat dan penampak noda anisaldehid 33
b. Kromatogram KLT sterol hasil pemur- nian dengan eluen kloroform:etil a- setat=9:l dan penampak noda anisaldehid. 34
7. Kromatogram KLT sterol hasil pemur- nian dengan eluen benzen:aceton=1 3:1 dan penampak noda anisaldehid 35
3. Kromatogram KLT sterol hasil pemur- nian dengan eluen heksan:etil asetat =8:2 dan penampak noda anisaldehid 36
halaman
Vi
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
Gambar
Garnbar
9. Kronatogram KLT yan& diimpregnasi AgNO^ dengan eluen kloroform:eter :asara asetat = 97 : 2,5 : 0,5.
10. Kromatogram KLT yang diimpregnasi AgNO- dengan eluen kloroform:eter :asam asetat = 97 : 2,5 : 0,5 dari sterol pembanding.
halaman
39
40
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
ringkasan.
Telah dilakukan penelitian untuk mengisolasi stero} dari minyak kelapa sawit.Ekstraksi dilakukan dengan raenggunakan eter sebagai pela- rut, Sebelum diekstraksi dengan eter, minyak disabunkan terlebih dahulu dengan larutan kalium hidroksida 20 % da- lam metanol.selama tiga jam, kemudian didinginkan dan di-
encerkan dengan air sebanyak lima kalinya.Hasil ekstraksi yang didapat dimurnikan dengan kromatografi kolom dengan menggunakan fasa diam kieselgel 60 .E. Merck ukuran 230 - 400 mesh dan fasa gerak heksan : •. etil asetat = 8 : 2 ( v/v ). Hasil yang didapat setelah dicuci dengan metanol p.a dan direkristalisasi dengan kloroform - metanol adalah kristal jarum berwarna putih.
Reaksi warna yang dilakukan adalah reaksi warna Lie - bermann - Burchardt dan reaksi warna Salkowski dimana warna yang dihasilkan dibandingkan dengan warna dari sterol pembanding.
Identifikasi dengan kromatografi lapisan tipis menggu nakan fasa bergprak heksan : etil asetat = 8 : 2 , CHCl^ : etil asetat = 9 : 1 , benzen : aceton = 15 : 1 dan penam. - pak noda larutan anisaldehid asam sulfat dan larutan SbCl^ . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kristal hasil iso • lasidari minyak kelapa sawit tersebut hanya mengandung . sterol, terlihat dari hasil kromatografi lapisan tipis di- dapatkan hanya satu noda yang warna dan harga Rf-nya sama dengan warna dan haega Rf sterol pembanding.
Untuk identifikasi sterol-sterol yang terdapat dalam
viii
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
kristal hasil isolasi dilakukan kromatografi lapisan tipis secafa irapregnasi dengan menggunakan fasa diam kieselgel GO Merck yang telah dieluasi dengan larutan peraknitrat 37,5 % dan diaktifkan pada suhu 110°C selama sete- ngah jam, dan fasa bergerak kloroform : eter : asam asetat
= 97 : 2,5 : 0,5 ( v/v ) serta penampak noda larutan ani - saldehid asam sulfat* Hasi;l yang diperoleh dengan impregng. si ini menunjukkan bahwa kristal hasil isolasi mengandung empat jenis sterol*
ix
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
BAB I PEN.DAHULUAN
1« Latar belakang permasalahan
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang pa da saat ini masih menghadqpi berbagai macam masalah di*. antaranya adalah peledakan penduduk yang tidak sesuai dengan laju perkembangan ekonomi dan kesejahteraan so-
sial. Pertambahan. penduduk di Indonesia lebih banyak di pengaruhi oleh faktor kelahiran daripada migrasi.
Untuk menekan laju pertambahan penduduk yang makin meningkat ini Pemerintah Indonesia melancarkan program Keluarga Berencana yang telah dimulai sejak tahun 1970.
Metode-metode Keluarga Berencana yang pernah dite- rapkan adalah pr.ntang sanggama, sanggama terputus, pantang berkala, penggunaan obat spermisida, pil KB, sun- tik KB, IUD, sterilisasiC 1,2 ).
Dalampelaksanaan program Keluarga Berencana ini ternyata sebagian besar akseptor menggunakan kontrasepsi oral( 1 )•
Bahan baku untuk pembuatan kontrasepsi oral adalah senyawa-senyawa steroid baik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan* Dari tumbuhan, bahan baku tersebut dapat berupa diosgenin, solasodin, hekogenin, stignasterol dan sitosterol. Sedangkan dari hewan dapat berupa kolesterol dan asam empedul 2 ).
Dengan makin meningkatnya jumlah penduduk maka ke- butuhan akan hormon steroid sebagai bahan dasar untuk
pembuatan kontrasepsi oral juga semakin meningkat ( 3 )•
1
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
2
Memperhatikan kebutuhan obat-obat steroid yang semakin meningkat maka diperlukan sumber bahan baku yang lebih banyak untuk mensintesa obat-obat steroid tersebut. Hl- ngga saat ini Indonesia telah berhasil melaksanakan pro- duksi kontrasepsi oral didalam negeri,' walaupun dalaia jumlah yang belum mencukupi dan masih menggunakan bahan baku dari luar negeri ( 1 )♦
Untuk menghindari ketergantungan Indonesia terhadap bahan baku kontrasepsi oral dari luar negeri, perlu dil& kukan kemungkinan penyediaan steroid sebagai bahan baku kontrasepsi oral di Indonesia. Usaha-usaha yang perlu dilakukan adalah dengan memanfaatkan sumber bahan ba ku yang ada di dalam negeri. Berdasarkan potensi bahatt baku yang ada cukup banyak pilihan yang dapat dilakukan.
Pemilihan bahan baku yang akan digunakan sangat di- pengaruhi oleh pertimbangan biaya produksi yang berhubu- ngan erat dengan perkembangan tehnologi yang ada serta kelangsungan penyediaan bahan-bahan baku tersebut.Sampai saat ini dikenal dua proses pembentukan senyawa kontrasepsi oral yaitu, proses sintesa total secara kimi awi dan proses sintesa dengan degradasi Marker. Sedang. - . kan untuk penyediaan bahan baku penelitian banyak dilaku kan pada solasodin dan diosgenin. Hasil yang diperoleh belum raemenuhi harapan sebagai penunjang industri obat- obatan golongan steroid ( k )•
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
3
Oleh karena itu perlu dicari sumber-sumber steroid baru untuk memenuhi harapan tersebut. Sumber-sumber lain yang sudah pernah diteliti adalah limbah minyak ke - delai ( Glycine max - suku Fabaceae ) yang mengandung bahan baku stigmasterol dan sitosterol serta minyak ka- cang dari suku Fabaceae (5)*
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka kami me- rasa tertarik untuk meneliti adanya sterol pada minyak kelapa sawit atau Palm Oil. Minyak kelapa^ sawit didapat^ kan dari pemerasan secara tradisional daging buah kelapa sawit ( Elaeis guineensis - suku Arecaceae )* Asam lemak yang terdapat pada minyak kelapa sawit adalah a- sam palmitat dan asam oleat. Sedangkan komponen tak ter sabunkan pada minyak kelapa sawit adalah triterpen al - kohol yang terdiri dari 24-methylen cycloartanol, cyclo artenol,oC-amirin serta cycloartanol dan sterol C 6 )*
Pohon kelapa sawit banyak tumbuh di daerah tropis termasuk Indonesia. Pohon ini tumbuh liar dan banyak te terdapat di daerah pantai. Buah mulai dihasilkan pada umur 5 tahun atau 6 tahun dan berlangsung terus sampai umur 60 tahun atau 70 tahun. Setiap pohan dapat mengha- silkan kurang lebih 200 buah setahunnya (i 7 ).
Dalam penelitian kami ini, kami ingin mengisolasi
dan mengidentifikasi sterol yang terkandung dalam mi - nyak kelapa sawit tersebut*
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
k
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat dalam upaya
mendqpatkan sumber steroid baru.22.Tu.iuan penelitian
Dalam penelitian ini kami bertujuan untuk :1. Mengisolasi senyav/a golongan sterol yang terkandung
dalam minyak kelapa sawit.2* Mengidentifikasi sterol hasil isolasi yang didapat.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
BAB II
TINJAUAN PUSTAK.A
1. Tin.iauan ten.gtang minyak kelapa sawit.Minyak kelapa sawit dihasilkan dari biji kelapa s&
wit C Elaeis guineensis ).Pohankelapa sawit berasal dari Afrika Barat dan sekarang telah tersebar luas hampir di seluruh daerah tropis. Pohon ini dahulu tumbuh seca- ra liar tetapi sekarang banyak negara yang telah raembu- didayakan,, antara lain : Brazil, Haiti, Honduras,Malaysia juga Indonesia (7 ). Di Indonesia, tanaman ini telah dibudidayakan sejak jaflian. penjajahan Belanda dan akhir- akhir ini telah berkembang pesat sehingga menjadi komo- diti eksport non migas.
Klasifikasi dari Elaeis guineensis adalah sebagaiberikut :
Divisi : SpermatophytaAnak divisi : AngiospermaeKelas : MonocotyledoneaeBangsa : ArecalesSuku : ArecaceaeMarga : ElaeisJenis : Elaeis guineensis Jack ( 8 )♦Pohon kelapa sawit merupakan pohon yang eangat pro-
duktif. Mulai berbuah pada umur 5 sampai 6 tahun dan ber buah penuh pada umur 15 tahun yang berlanjut terus sampai umur 60 atau 70 tahun* Setiap pohon menghasilkan kira-
5
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
6
kira 200 biji setiap tahannya. Jaringan dating buah kelapa sav/it mengandung lemak 30-?0 %• Minyak diperoleh dengan cara penekanan atau pemerasan secara tradisionil
daging buahnya. Minyak yang diperoleh berwarna kuning orange atau merah kecoklatan ( 7 )•
Minyak kelapa sawit banyak digunakan pada pembuatan sabun, gliserin, shampoo, lilin serta raargarin (?)•
Minyak kelapa sawit tersusun dari gliserida yang berasal dari gliserin dan asam lemak. Asam lercak yang dapat dibebaskan dari minyak kelapa sawit telah diteliti oleh Sato dkk, Hadorn, Zuercher, Griego dan Piepoli yang ternyata terutama tordiri dari asam (.leat dan asam pal- mitat. Zat kandungan minyak yang tak tersabunkan adalah sterol yang berada dalam keadaan bebas atau terikat sebagai ester dengan asam lemak suku tinggi serta triterpen alkohol yang setelah diteliti terdiri dari 24-methyl ene cycloartanol, cycloartanol,•C-amyrin dan cycloarte- nol ( 6 ),
2. Tin.iauan tentanft steroid.2.1. Golongan steroid.
Senyawa steroid adalah salah satu senyawa organik yang mengandung inti yang berkerangka siklopentana perhidrofenantren, dengan tiga cincin beratom C-6 dan satu cincin beratom C-5 C9,10,11 )* Struktur steroid tersebut digambarkan sebagai berikut •
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
7
Berdasarkan gugusan alkil pada C1Q> C17
senyawa steroid dapat digolongkan menjadi :1, Golongan Estran.
Si = H ; R2 = CH3 ; Hj.= H Struktur molekul :
c u
Contoh ; Estron, Estradiol, Estriol*2. Golongan Androstan.
= CH^ ; R2 = CH^ ; = H Struktur molekul :
Contoh : Androsteron, Dehydro Androsteron, Tes« toteron, Etiocholanolon.
3# Golongan Pregnan.Rx = CH5 ; R2 = CE$ ; R$Struktur molekul :
Contoh : Progesteron, Hydrocortison.4* Golongan 19-Nor-pregnan.
= H ; R2 = CH^ • R^ =Struktur molekul :
Contoh : —
5* Golongan Kolostan.Rx = CH^ ; R2 = CH^ ; R^ =
CH^ > CHLI * / 3-CH-(CH0),-CH
^ ^ CH,
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
8
Struktur molekul :
Contoh : Kolesterol. $. Golongan Stigmastan* CH- .CH-
7. Golongan Ergostan.Rx = CH^ R2 = CE3
CH,i 3R, = -CH-(CH,,)_-CH-CH
3 2 2 iH "
Golongan Kolane.
R2 = CH3 ; R5 =CH^
-c h-(c h2)3-c h5Struktur molekul
Contoh : Asam empedu,
9. Golongan Spirostane.R-L = ch3
CH-
CH.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
9
Struktur molekul :
Contoh : Sapogenin steroid ( 12 ).2,2. Cara isolasi steroid.
Steroid pada umuranya larut dalam pelarut or- ganik yang non polar seperti petroleum eter dan tidak larut dalam pelarut polar seperti air dan al kohol.Untuk mengisoo&si steroid dapat dilakukan dengan beberapa macam Cara :1. Untuk steroid yang berasal dari glikosida sterin
Bahan direfluks dengan petroleum eter selama 3x 2 jam. Residu direfluks dengan aseton selama 3x ?. jam, Fasa aseton dihidrolisa dengan HC1 2 N selama 2jam. Setelah dingin dinetralkan dengan NaOH 10 %, kemudian diekstraksi dengan kloro *> form. Hasil ekstraksi dimurnikan dengan rekris-
talisasi kloroform-metanol ( 13 )•2, Untuk steroid yang berasal dari saponin dan al-
koloid.
Bahan direfliks dengan petroleum eter selama 3*2 jam. Residu dihidrolisa dengan HC1 2 N. selama 3x2 jam, kemudian dinetralkan dengan NaOH 10 Setelah itu disaring, filtrat diekstraksi dengan kloroform. Residu direfluks dengan kloroform se lama 2 jam, kemudian disaring. Kedua filtrat di
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
10
campur, diuapkan. Kemudian dimurnikan ( 13 )•3. Untuk steroid bebas.
Bahan direfluks dengan petroleum eter selama 3x2 jam* Filtrat diuapkan sampai kental, disa- bunkan dengan KOH 10 % dalam metanol di atas penangas air selama 3 Jam, Setelah dingin dien- cerkan dengan air sebanyak 5 kalinya. Disaring. Filtrat diekstraksi dengan eter, Residu dire- fluk dengan eter selama 1 jam. Kedua fasa eter dicampur, dipekatkan. Kemudian dimurnikan (13)*
2.3. Identifikasi steroid.Adanya steroid dapat ditunjukkan dengan ■re
aksi warna dan kromatografi lspisan tipis dengan penampak noda Anisaldehid sulfat dan SbCl^.Reaksi v/arna tersebut meliputi antara lain :1. Reaksi Liebermann-Burchardt.
Pereaksi : 1 ml H^SO^pekat + 20 ml asam asetat anhidrat + 50 ml kloroform.
Pereaksi ini dapat digunakan untuk mendeteksi semua golongan steroida ( 14 ).
2. Reaksi Ekkert.Pereaksi : 1 ml H^SO^pekat + 0,5 nil anisaldehid
dalam 50 ml asam asetat.Pereaksi ini dapat digunakan untuk mendeteksi semua golongan steroid.
3. Reaksi Carr-Price.Pereaksi terdiri dari : kristal antimon triklo-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
11
rlda dan asam as°tat anhidrat.
Cara : zat yang akan dianalisa + kristal SbCl^
digerus homogen, lalu diberi beberapa tetes asam asetat anhidrat,
4. Reaksi Salkowski,
Pereaksi : asam sulfat pekat dan kloroform.Cara : zat yang akan dianalisa dilarutkan
dalam kloroform, kemudian ditambah beberapa tetes asam sulfat pekat, dikocok.
2.4. Kegunaan steroid.Steroid mempunyai kegunaan yang luas dalam
dunia pengobatan terutama hormon sex ( yaiju turu- nan progesteron dan estrogen ) yang digunakan se.-. bagai bahan kontrasepsi. Disampin,^ penggunaannya sebagai kontrasepsi, turunan steroid digunakan untuk pengobatan impote/i dan kanker payudara ( yaitu testoteron ), sebagai antiradang dan anti inflama- si ( yaitu kortikosteroid ) dan sebagai' kardiotonik ( yaitu digitoksin ) ( 11 ).
Untuk pembuatan hormon kontrasepsi diperlukan sintesa dari senyawa steroid. Salah satu contoh hormon kontrasepsi yang digunakan adalah progesteron, dimana progesteron ini dapat disintesa dari diosgenin, kolesterol maupun stigraasterol. Sebagai contoh di sini ditunjukkan skema pembuatan proges-
teron dar.. "tigraasterol (. 11, 12, 15 ).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
12
okeroa pcmbuatan progesteron dari stigmasterol.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
Tln.lauan tentang kromatografi ( 16, 17, 18 ).Kromatografi adalah metode analisis untuk pemisah-
an komponen zat-zat dari campurannya ddngan cara mele - watkan campurannya melalui sistim dua fasa. Dua fasa tersebut adalah fasa diara sebagai penahan dan fasa ber- gerak sebagai faktor pembawa.
Macam-macam kromatografi :1. Berdasarkan mekanisme yang terjadi pada pemisahan
komponen-komponen campurannya :a. Adsorbs!.b. Partisi.c. Penukar ion.d. Penyaringan molpkule. Affinitas
f. Elektroforesa.2. Berdasarkan tehnik operasionalnya ( pelaksanaannya )
a. Kromatografi kolom.b. Kromatografi kertas.c. Kromatografi lapisan tipis,d. Kromatografi gas.e. Hi&h Performance Liquid Chromatography ( EPLC )■
3.1. Kromatografi kolom ( 16, 19, 20 ).Secara sederhana kromatografi kolom terdiri
dari medium padat yang diisikan kedalam sebuah- kolom. Setelah campuran zat yang akan dipisahkan, di masukkan ke dalam kolom, pelarut dilewatkan mela - lui kolom tersebut.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
14
Kromatografi kolom dapat digunakan untuk pemisahan pemurnian dan analisis suatu campuran senyawa ber- dasarkan salah satu mekanisme adsorbsi, partisi, penukar ion dan filtrasi gel.
Dalam kromatografi ini umumnya menggunakan kolom yang' terbuat dari gelas. Hal ini dimaksudkan
agar dapat diketahui kedudukan dari fasa diara dan ketinggian pelarut, adanya gelembung-gelembung ud&
ra dan kanal-kanal, dan apabila campuran senyawa yang akan dipisahkan berwarna, agar dapat diketa - hui perpindahan / gerakan dari campuran senyawa yang mana akan berbentuk pita berwarna.
Untuk penggunaan di laboratifarium, panjang kolom bervariasi antara 2 - 150 cm dan umumnya pa
ling sedikit sepuluh kali diameter dalamnya. Perbandingan diameter/panjang kolom yang digunakan umumnya tergantung pada sulit tidaknya pemisahan* Sedangkan ukuran kolom dan jumlah adsorben yang a- kan digunakan tergantung pada jumlah campuran yang akan dipisahkan (. beratnya ) •Tekanan pada perraukaan sebesar tekanan atmosfer, sehingga senyawa yang akan dimurnikaa dan dianalisa akan bergerak karena gaya beratnya atau gaya grafitasi bumi.
Fasa diam yang paling sering digunakan adalah
aluminium oksid (alumina ) dan silika gel.
Pengisian adsorben ke dalam kolom haruslah seragam
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
15
dan kompak, sebab bila tidak akan menyebabkan ali-
ran pelarut tidak teratur.Ada dua cara pengisian adsorben ke dalam kolom ya~ itu cara kering dan cara basah.Cara kering : Sejumlah kecil adsorben dimasukkan
ke dalam kolom dan dibiarkan turun
dengan mengetuk-ketuk kolom sampai tingginya konstan. Cara ini diulang- ulang sampai didapatkan ketinggian yang dikehendaki. Segumpal kecil glass wool diletakkan diujang kolom untuk mencegah pengotoran permukaan oleh adsorben. Kemudian kolom diba sahi dengan pelarut yang akan digunakan untuk eluasi.
Cara basah : Adsorben dan pelarut dicampur sampai membentuk suspensi, kemudian diisikan ke dalam kolom. Adsorben dibiarkan turun dan membentuk endapan di dasar kolom.,Selama pendiaman, pelarut di- keluarkan dan ditambah suspensi lagi. Demikian terua menerus sampai didapat ketinggian yang dikehendaki,Selain itu bisa juga dengan cara me~ masukkan dulu eluen ke dalam kolom
kemudian ditambah dengan suspensi adsorben dalam eluen atau adsorben ke-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
16
ring. Apabila kelebihan pelarut telah
dikeluarkan, ujung dari kolom ditutup dengan glass wool untuk mencegah ke - bocoran adsorben selama eluasi.
Setelah adsorben dalam kolom sudah kompak dan kelebihan pelarut dikeluarkan, larutan pekat dari camp-
puran dimasukkan ke atas adsorben, dimana campuran itu akan tertahan berbentuk pita yang sempit. Kemudian campuran pelarut dari berbagai ukuran daya elusi dialirkan melalui kolom. Selama pengaliran ini komponen-komponen campuran akan tereluasi de ngan kecepatan yaxig bergantung pada affinitasnya terhadap penyerap padat dan kelarutannya pada fasa bergerak.Bila komponen-komponen tersebut berwarna, adanya komponen-komponen itu dalam hasil elusi mudah diamati. Akan tetapi, biasanya komponen-komponen campuran tidak berwarna, sehingga adanya dalam hasil elusi sukar diamati. Bila adanya komponen dalam e- luen tidak dapat diamati oleh penyinaran dengan sinar ultraviolet, maka eluen yang keluar dari kolom akan ditampung dalam volum-volum kecil dan ma- sing-masing eluen dianalisa. Bila suatu p&misahan sukar dilakukan, maka perlu dikumpulkan lebih banyak fraksi, dan untuk itu dapat digunakan pengum- pul fraksi otomatis.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
17:
Adsorben-adsorben lain yang sering digunakan
dalam kromatografi kolom adalah karbon, magnesium karbonat, kalsium karbonat dan gula.
3*2, Kromatografi lapisan tipis ( 16, 17, 19, 21, 22 ).Tehnik kromatografi lapisan tipis telah mene.m-
pati kedudukan yang sangat penting diantara tehnik -tehnik yang lainnya. lehnik kromatografi lapisan tipis mulai populer sejak Stahl menemukan cara-cara yang mudah untuk membuat lempeng-lempeng kromatogr& fi dan menunjukkan bahwa tehnik ini dapat digunakan dalam berbagai pemisahan. Tehnik lapisan tipis te- . lah banyak menggantikan kedudukan kromatografi ker- tas, terutama sekali karena tehnik ini lebih cepat.
Mekanisme dari kromatografi lapisan tipis yang biasa dilakukan adalah adsorbsi yaitu merupa- kan kekuatan tarik menarik antara molekul adsorben sebagai fasa diam dengan molekul zat yang akan di- adsobsi.
Untuk memisahkan suatu campuran diperlukan zat padat sebagai fasa diam yang dialiri dengan zat cair sebagai fasa bergeraknya, Kecepatan ber- gerak suatu komponen tergantung pada berapa besar- nya komponen tersebut tertahan oleh adsorben. Jadi senyawa yang diadsorbsi lemah akan bergerak lebih cepat daripada senyawa yang diadsorbsi kuat,
Fasa diam yang digunakan pada kromatografi lapisan tipis adalah sama seperti yang digunakan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
pada kromatografi kolom, akan tetapi ukuran parti-
kel dari adsorben harus lebih halus ( 1 - 2 5 mi*, kron ) dan dengan Jajar yang sempit. Ini dimaksud- kan agar lapisan yang terbentuk seragam dan kuat, sehingga pengaliran pelarut cepat dan rata. Dengan demikian pemisahan dapat berlangsung baik,
Adsorben yang paling banyak digunakan adalah silika gel. Silika gel yang diperdagangkan sering- kali mengandung " plaster of Paris " ( kalsium sulfat ) yang ditambahkan sebagai pengikat untuk me©- berikan kekuatan pada lapisan dan memperkuat mele- katnya adsorben pada permukaan kaca.Adsorben lain yang sering digunakan adalah alumina, kieselgel, celite, serbuk sellulosa, serbuk polia- mida dan sephadeks,
Adapun cara kerja yang digunakan dalam kromatografi lapisan tipis adalah pertaraa dibuat plat kromatografi, yaitu untuk membentangkan adsorben pada lapisan tipis. Plat yang, telah dilapisi, di-panaskan atau diaktifkan dengan jalan memanaskan
opada suhu kira-kira 100 C selama beberapa waktu, Larutan sampel dalam pelarut yang mudah menguap diletakkan diatas lapisan dengan menggunakan pipet* Bila noda telah kering, plat diambil dan pelarut dibiarkan menguap, kemudian noda-noda diidentifi- kasi. Untuk identifikasi senyawa-senyawa digunakan harga Rf, dimana harga Rf ini dibandingkan dengan
18
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
Jarak yang ditempuh zatRf =
standard.
Jarak yang ditempuh fasa bergerak
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
BAHAN, ALAT DAN CARA PENELITIANBAB III
! • Saliaiki]^ajtaa3i..Y.aftK. <fcgunaJsan.1.1. Bahan penelitian.
Bahan berupa minyak kelapa sawit yang didapat dari
PT Scofindo Bangun Bandar Sumatra Utara.1.2. Bahan pembanding.
Bahan pembanding terdiri dari :1. ̂ -Sitosterol, yang berasal dari E. Merck dengan
nomor ART 37^1.2. Stigmasterol, yang berasal dari E. Merck dengan
nomor ART 3743*1.3- Bahan-bahan untuk isolasi dan pereaksi.
- KOH p.a.- Metanol p.a dan tcknis.- Eter.- Kloroform p.a dan teknis.
- n-Heksana.- Benzena.- Aceton,- Etil asetat.- Asam asetat anhidrat.- Asam sulfat pekat.- Kieselgel 60 E. Merck ukuran 230-400 mesh.- Pereaksi anisaldehid-sulfat,- Pereaksi Liebermann-Burchardt.- Antimon triklorida.
20
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
21
2. Alat-alat. Vang digunakan- Rotavapour, " Heidolph, Made in W-Germany "- Kolom kromatografi dari gelas dengan kapasitas 20 gram
dan ukuran kolom 50 cm dengan diameter 1,5 cm.o- Fisher-John melting point apparatus5 kapasitas suhu 0 -
o300 C, Fisher Scientific Company, Made in U.S.A.
- Labu alas bulat 500 CC.- Pendingin balik.- Corong pisah.- Bejana kromatografi.
3. Tahapan -jenelitian 3#l.Pengambilan bahan
Bahan untuk percobaan isolasi sterol dari minyak kelapa sawit beratal dari PT Scofindo Bangun Bandar Sumatera Utara.
3-2. Identifikasi bahan penelitian.Bahan untuk percobaan sudah mendapatkan sertifikat dari PT Scofindo. Identifikasi telah dilakukan oleh PT Scofindo.
3*3* Isolasi Sterol.Ada tiga cara isolasi sterol seperti yang dijelas.-. kan pada bab tinjauan pustaka. Dari ketiga cara tersebut, kami memilih cara yang ketiga, dengan ala san steroid yang terdapat pada minyak kelapa sawit dalam keadaan bebas.
3*3.1# Cara isolasi.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
22
3*3.1. Cara isolasi ( 13 )•Ditimbang 100 gram minyak kelapa sawit, di- masukkan labu alas bulat 500 cc. Ditambah 200 ml larutan KOH 20 % dalam metanol, kemudian direfluks selama 3 jam. Penyabunan ini
dilakukan dua kali# Setelah itu diencerkan . dengan air sebanyak lina kalinya. Hasil peng eceran diekstraksi dengan eter. Fasa eter diuaplkan. Hasil penguapan dimurnikan dengan
kromatografi kolom.Kristal yang didapat dari kromatografi kolom dicuci dengan metanol sampai didapatkan kristal jarum yang putih.Percobaan ini dilakukan 3 kali.
3.3.2. Identifikasi hasil pemurnian.3*3.2.1. Reaksi warna ( 14, 23, 24 ).
a. Liebermann-Burchardt.
Kristal hasil isolasi dilarutkan dalam kloroform, kemudian ditambah asam asetat anhidrat dan asam
. sulfat pekat. Warna yang terjadi dibandingkan dengan warna dari sterol pembanding.
b. Salkowski.
Kristal hasil isolasi dilarutkan dalam kloroform, kemudian dikocok dengan asam sulfat pekat. Warna
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
23
yang terjadi dibandingkan dengan
warna dari sterol pembanding.
3.3.2*2, Kromatografi lapisan tipis (12r 25)*
a. Fasa diam : Kieselgel 60 F25V Kristal lnsil isolasi dilarutkan dalam kloroform, kemudian ditotol- kan pada lempens, Jetelah itu di- eluasi dengan fasa gerak. Dikpring kan, kemudian disemprot dengan pe*-
nampak noda. Noda yang didapat war na dan harga Rf-nya dibandingkan dengan warna dan harga Rf sterol pembanding.
b. Cara impregnasi ( 12, 25 ).Fasa diam : Kieselgel 60 F2^ yang dieluasi dengan larutan AgNO^ 37»5 persers dan telah diaktifkan dengan pemanasan pada suhu 110°C selama setengah jam.Sat hasil isolasi dilarutkan dalam kloroform, kemudian ditotolkan pa~ da fasa diam. Dieluasi dengan fasa gerak. Dikeringkan. Disemprot de
ngan penampak noda. Semua dilaku- kan pada ruang bebas cahaya.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
24
SKEMA ISOLASIMinyak kelapa p-iwit (100 gram).
+ KOH 20% d.̂ lan metanol 200 cc Dipanaskan selama 3 jam
didinginkannI*
Ditambah air 5 kalinya
vDiekstraksi dengan eter
4*Fasa eter diuapkan
Isolat
Kromatografi kolom Fasa diam kieselgel 60 E. Merck ukuran 230-400 mesh dan fasa gerak heksan : etil asetat = 6 :
ditampung beberapa fraksiFraksi 1-5
I3 '.noda
fraksi b-10 fraksill-1?I 4-1 noda 2 noda
fraksi 17-2!?, I1 noda
dikumpulkan dan diuapkan dicuci dan direkristalisasi dengan metanol p.a
iIdentifikasi
Reaksi warna KLT penentuan titik lebur
/
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
BAB IV HASIL PENELITIAN
1. Hasil isalaai minvak kelapa sawitPada isolasi minyak kelapa sawit ini dihasilkan kristal jarum berwarna putih.
2. Pemeriksaan hasil isolasi2.1. LdentlHkasi hasil_ penguapan dari fase eter
2.1.1. Dengan reaksi warnaHasil identifikasi dengan reaksi warna dari fase eter tdrcantum pada tabel 1 .
Tabel 1. Hasil identifikasi dengan reaksi warna dari faseeter.
Reaksi warnaWarna dari hasil penguapan fase eter
Warna dari sterol pembanding
Liebermann-Burchardt
Biru kecoklatan Biru
Salkowski Lapisan kloroform berwarna merah
Lapisan kloroform
berwarna merah
2.1.2. Dengan kromatografi lapisan tipisHasil kromatografi lapisan tipis dengan fasa diara : Kieselgel ,60 Mercktebal 0,2 mm dan penampak noda : larutan anisaldehid asam sulfat, untuk fasa gerak : heksan : etil asetat = 8 : 2 , tercantum dalam tabel 2 ,sedangkan untuk fasa gerak ;
kloroform : etil asetat = 9 : 1 > tercantum dalam tabel 3 .
25
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
Tabel 2. Hasil KLT dari fase eter dengan eluen heksan : e- til asetat 8 : 2 dan penampak noda larutan anis -
26
aldehid asam sulfat.
noda warna Rf
Sterol pembanding 1 merah ungu 0,32
Hasil penguapan 1 merah ungu 0,33fase eter 2 merah ungu 0,38
3 merah ungu 0,42
4 merah ungu 0,4b3 merah Ungu 0,8?
abel 3* Hasil KLT dari fase el;er dengan eluen kloroform :etil asetat )̂ : 1 dan penanpak noda larutan anis-aldehid asam sulfat.
noda warna Rf
Sterol pembanding 1 merah ungu 0,36
Hasil penguapan 1 merah ungu 0,37fase eter 2 merah ungu 0,48
■3 merah ungu 0,79
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
27
2.2. Identifikasi hasil kromatografi kolom dengan KLT
Kromatografi kolom menggunakan :- Fasa diam : kieselgel 60 E. Merck ukuran 230-400
mesh,- Fasa gerak : heksan : etil asetat = 8 : 2
Jumlah fraksi yang ditampung sebanyak 25 fraksi. Hasil KLT masing-masing fraksi dengan menggunakan- fasa diam : kieselgel 60 F254 E. Merck ,- fasa gerak : haksan : etil asetat = 8 : 2- penampak noda : larutan anisaldehid asam sulfat. adalah sebagai berikut :Fraksi 1-5 mempunyai 3 noda yang harga Rf nya berbe da dan salah satu noda tersebut mempunyai harga Rf yang hampir sama dengan harga Rf sterol pembanding. Fraksi 6-10 mempunjiai 1 noda yf.ng harga Rf nya hampir sama dengan harga Rf sterol pembanding.Fraksi 11-1? mempunyai 2 noda yang harga-Hf nya ti»idak ada yang sama dengan harga Rf sterol pembanding Fraksi 17-25 mempunyai 1 noda yang harga Rf nya ber beda dengan harga Rf sterol pembanding.Fraksi b-10 dikumpulkan dan diuapkan, kemudian di- cuci dan direkristalisasi dengan metanol p.a.
2.3. Identifikasi- ster.ol hasil^jrekristalisasi.H.3.1. Pengan_reaksi warna
Hasil identifikasi dengan reaksi warna dari sterol hasil rekristalisasi dengan metanol tercantum dalam tabel 4*
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
28
Tabel if. Hasil identifikasi dengan reaksi warna dari sterol
hasil pemurnian*
Reaksi warna. Warna dari sterol hasil pemhrnian
Warna dari sterol pembanding
Liebermann-Burchardt
Biru Biru
Salkowski Lapisan kloroform berwarna merah
Lapisan kloroform berwarna merah
2.2.2. Dengan krp.ma.togra.fi lapisan tlplaHasil KLT dengan fasa diam kieselgel 60 E. Merck tebal 0,2 mm dan penampak nodalarutan anisaldehid asam sulfat, tercantumdalam tabel 5*
Tabel 5. Hasil KLT dari sterol hasil pemurnian dengan tigamacam eluen dan penampak noda anisaldehid.
Eluen Sterol hasil pemurnian Sterol pembanding
noda warna Rf noda warna Rf
1 1 ungu 0,33 1 ungu 0,352 1 ungu 0,38 1 ungu 0,393 1 ungu 0,38 1 ungu 0,37
Keterangan : eluen 1 ; heksan ; etil asetat = 6 : 2
eluen 2 : kloroform : etil asetat = 9 : 1
eluen 3 : benzen : aceton = 15 : 1
Sterol pembanding terdiri dari : stigraasterol dan 4 -sitosterol,
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
Hasil KLT dengan fasa diam kieselgel 60 **254
E. Merck tebal 0,2 mm dan penampak noda larutan jenuh SbCl^ dalam kloroform, tercan- tum dalam tabel 6.
29
Tabel 6. Hasil' KLT dari sterol hasil pemurnian dengan tiga macam eluen dan Jenampak noda SbCl^#
Eluen Sterol hasil pemurnian Sterol pembanding
noda warna Rf noda warna Rf
1 1 ungu 0,47 1 ungu 0,482 1 ungu 0,53 1 ungu 0,543 1 ungu 0,38 ' 1 ungu 0,39
Keterangan : Eluen 1 : heksan : etil asetat = : 2Eluen 2 : kloroform : etil asetat = 9 : 1 Eluen 3 ; benzen : aceton = 15 : 1 Sterol pembanding terdiri dari : stigmasterol dan -sitosterol,
Hasil KLT secara impregnasi dengan menggu - nakan fasa diam kieselgel 60 Ef Mercktebal 0,2 mm yang telah dieluasi dengan larutan AgNO^ 37i5 % dan diaktifkan dengan
opemanasan pada suhu 110 C selama setengah jam, fasa gerak kloroform : eter : asam asetat = 97 : 2,5 : 0,5 dan penampak noda larutan anisaldehid asam sulfat, tercantum dalam tabel 7 *
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
30
Tabel 7. Hasil KLT secara impregnasi .
NODA WARNA Rf
1 coklat 0,21Sterol pembanding
2 coklat 0,53
i coklat 0,20
Sterol hasil 2 coklat 0,31
pemurnian 3 coklat 0,36k coklat 0,52
Keterangan : Sterol pembanding yang digunakan adalah sterol hasil isolasi dari sabut kelapa sawit.
2.2.3. Hengan t>ene_n_tuan t_itik_ lebur.Alat : Fisher John Melting Point Apparatus. Hasil : TLX : 13^6
TL2 : 13l+°C TL3 : 134°C
I
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
31
Gambar 1Hasil kromatografi lapisan tipis1. Hasil penguapan dari fase eter2. Sterol pembanding
Fasa diam : Kieselgel 60 E. Mercktebal 0,2 mm
ftisa gerak : Kloroform : Etil asetat = 9 : 1oSuhu percobaan : 105 C
Penampak noda : Larutan anisaldehid asam sulfat
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
32
Gambar 2Hasil kromatografi lapisan tipis1* Hasil penguapan dari fase eter2* Sterol pembanding
Fasa diam : Kieselgel 60 Mercktebal 0,2 mm
Fasa gerak : Heksan : Etil asetat = 8 : .20Suhu percobaan : 105 C
Penampak noda : Larutan anisaldehid asam sulfat
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
33
Gambar 3
Kasil kromatografi lapisan tipis1. Sterol hasil pemurnian2. Sterol pembanding
Fasa diam : Kieselgel 60 F2^E. Mercktebal 0,2 mm
?asa gerak : Kloroform : Etil asetat - 9 : 1o
Suhu percobaan : 105 CPenampak noda : Larutan anisaldehid asam sulfat
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
Gaabar i+
Hasil kromatografi lapisan tipis1. Sterol hasil pemurnian 2* Sterol pembanding
Fasa diam
Fasa gerakSuhu percobaanPenampak noda
Kieselgel 60 ^254 Mercktebal 0,2 mmBenzen : Aceton s 15 : 1
0105 CLarutan anisaldehid asam sulfat
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
35
Gambar 5 Hasil kromatografi lapisan tipis1. Sterol hasil pemurnian 2 * Sterol pembanding
Fasa diam
Fasa gerakSuhu percobaanPenampak noda
: Kieselgel 60 F-,̂ ̂E*Merck tebal 0,2 mm
: Heksan : Etil asetat : 6 : 2 : 105°C: Larutan anisaldehid asam sulfat
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
36
Gambar 6
Hasil kromatografi lapisan tipis1. Sterol hasil pemurniafc2. Sterol pembanding
Fasa diam : Kieselgel 60 F„,-, E« Merck2 ?k
tebal 0,2 mmFasa gerak : Kloroform : Etil asetat = 9 : 1
oSuhu percobaan : 105 C Penampak noda : Larutan SbCl^
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
37
Gambar 7Hasil kromatografi lapisan tipis1. Sterol hasfel pemurnian2. Sterol pembanding
Fasa diam : Kieselgel 60 E# Merclctebal 0,2 mm
Fasa gerak : Benzen : Aceton = 15 : 1 Suhu percobaan : 105°C
Penampak noda : Larutan SbCl^
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
36
Gambar 8Hasil kromatografi lapisan tipis 1* Sterol hasil pemurnian2. Sterol pembanding
Fasa diam : Kieselgel 60 E, Mercktebal 0,2 mm
: Heksan : Etil asetat = 5 : 2Fasa gerakSuhu percobaanPenampak noda
o105 CLarutan SbCl
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
39
Gambar 9Hasil kromatografi lapisan tipis1. Sterol pembanding
2. Sterol hasil pemurnianFasa diam : Kieselgel 60 E. Merck tebal
0,2mm yang telah dieluasi denganlarutan AgNO^ 37,5 %
Fasa gerak : Kloroform : Eter : Asam asetat =
97 : 2,5 s 0,5 oSuhu percobaan : 105 C
Penampak noda : Larutan anisaldehid asam sulfat
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
,40
. . J
Gambar 10Hasil kromatografi lapisan tipis secara impregnasi dari sterol pembanding (j$-si~ tibsterol dan stigmasterol).Fasa diam : kieselgel 60 F2^ E. Merck yang
talali dieluani dengan larutan AgN03 37,5 * .
Fasa gerak ; kloroform : eter : asam asetat =
97 : 2,5 : 0,5.Penampak noda : larutan anisaldehid a earn sulfat.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
BAB V PEMBAHASAN
Sterol adalah salah satu komponen yang tak tersabun-kan pada minyak Kelapa sawit. Oleh karena itu untuk memi- sahkannya dari minyak / lemak adalah dengan cara menyabun- Kan asam-asam lemak yang terdapat pada minyak kelapa sawit dengan larutan KOH 20 % dalam metanol selama tiga jam. Setelah itu diencerkan dengan air sebanyak lima kalinya. Fase air diekstraksi dengan eter untuk mengambil sterolnya , kemudian fase eter diuapkan sampai kering.Pada ekstrak eter dilakukan reaksi warna dan KLT dengan me- nggunakan beberapa macam eluen.Hasil KLT dengan eluen heksan : etil asetat = 8 : 2 , menu- njukkan lima noda C tabel 2 & gambar 2 ) dengan harga Rf yang berbeda-beda* Sedangkan hasil KLT dengan eluen kloro- forra : etil asetat = 9 : 1 menunjukkan tiga noda ( tabel 3
& gambar 1 ). Satu diantara noda-noda tersebut memiliki harga Rf dan warna yang saraa dengan sterol pembanding. Diantara beberapa macam eluen }tang digunakan hanya kloroform : etil asetat dan heksan : etil asetat yang memberikan noda-noda terpisah dengan baik.
Proses selanjutnya adalah pemurnian hasil penguapan ekstrak eter dengan metode kromatografi kolom. Pada proses ini eluen yang digunakan adalah heksan : etil asetat = 6 :2 , karena pada hasil KLTnya menunjukkan pemisahan yang lebih baik daripada eluen kloroform : etil asetat = 9 : 1
maupun heksan : etil asetat dengan perbandingan 3 : 1 ; 5 :
1 ; 6 : 1 dan 9 : 1 * Fasa diam yang digunakan adalah kiesel
41
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
42
gel 60 E. Merck ukuran 230 - .400 mesh,Dari fraksi yang diperoleh dilakukan analisa dengan KLT. Fraksi- fraksi dengan noda yang warna dan harga Rfnya sama dikurapulkan raenjadi satu. Dari 30 fraksi yang ditampung, fraksi 6 sampai fraksi 10 menunjukkan satu noda yang sama. Setelah itu diuapkan sampai terbentuk kristal jarum berwar na kekuningan, lalu kristal‘dicuci dengan metanol sedikit demi sedikit sampai diperoleh kristal jarum berwarna putih. Kemudian direkristalisasi dengan kloroform - metanol.
Selanjutnya dilakukan identifikasi dengan reaksi warna dan KLT. Reaksi warna yang dilakukan adalah Liebermann- Burchardt dan salkowski. Pada reaksi warna ini ternyata hasil isolasi menunjukkan warna yang sama dengan warna sterol pembanding ( tabel 4 ). Identifikasi dengan KLT menggunakan tiga raacam eluen yaitu heksan : etil asetat = 5 : 2 , kloroform : etil asetat = 9 : 1 dan benzen : aceton = 13 :1 serta penampak noda larutan anisaldehid asam sulfat dan larutan jenuh SbCl^ dalam kloroform. Pada hasil KLT ini ha- nya terdapat satu noda yang harga Rf dan warnanya sama dengan sterol pembanding ( tabel 5 & 6 , gambar 3 ,4,3 ,6,7 &8 ). Hal ini berarti kristal hasil isolasi sudah dapat di- k&takan murni terhadap kromatografi lapisan tipis.
Pada penentuan titik lebur dari zat hasil isolasi dengan menggunakan alat Fisher John melting point apparatus diperoleh titik lebur 134°C.
Untuk memisahkan sterol-sterol dalam hasil isolasi dapat digunakan kromatografi gas ( 12, 26 ).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
43
Selain itu dapat juga dilakukan pemisahan sterol yang hanya
berbeda pada jumlah ikatan rangkapnya dengan’-.KLT yang diimpregnasi dengan perak nitrat ( 12, 25* 26 ).Pada percobaan ini yang dilakukan adalah KLT secara impregnasi. Fasa diam yang digunakan adalah kieselgel 60 **254 E. rfsrck yang dieluasi dengan larutan perak nitrat 5 % sampai 50 % dan telah diaktifkan dengan pejuanasan pada suhu 110°C selama setengah jam. Fasa geraknya adalah kloroform : eter : asam asetat = 97 : 2,5 : 0,5 > sedangkan penampak noda digunakan larutan anisaldehid asam sulfat.Yang bisa memberikan pemisahan pada hasil isolasi ini adalah kieselgel yang dieluasi larutan perak nitrat 3 7 ,5 %*
Pada hasil KLT secara impregnasi ini menunjukkan empat noda ( tabel 7,.gambar 9 ). Jadi dengan impregnasi ini komp£ nen-komponen sterol dalam hasil isolasi dapat dipisahkan. Dari hasil impregnasi ini, diduga terdapat empat macam sterol dalam kristal hasil isolasi minyak kelapa sawit.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
Ki.oIM?TJLAN
dab VI
Dari pcnelitian yang telah dilakukan, maka dapat di- sir.ipulkan sebagai berikut :!• Isolasi dan pemurnian sterol dari minyak kelapa sawit
atau Palm Oil menghasilkan kristal jarum berwarna putih,
2* Dengan kromatografi lapisan tipis secara impregnasi dapat. d'.deteksi adanya enpat komponen sterol.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
BAB VII SARANUSARAN.
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentu-
kan kadar sterol yang terdapat dalam minyak kelaja sawit,
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentu- kan struktur sterol-sterol yang terdapat dalam kristal hasil isolasi minyak kelapa sawit.
45
i
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
i)AFTAR PUSTAKA
1. Sudiarto dan Rosita, M.D.. 1^32. Upaya Penyediaan Bahan Baku Kontrasepsi Oral. Jurnal Litbang Pertanian. I_L?.)« Bogor.
2. Koentjoro, S.I, 1982, Mencari Obat Kontrasepsi Lelaki Dengan Meneliti Khasiat Obat-obatan Tradisional. Medika.
12.3. Lubis, I. 1981. PiosKenin and Related Steroids Present
State of Research and Development of Indonesia Plant Resours. Seminar Nasional Produksi Bahan Baku Kontrasepsi Oral. BKKBN. Jakarta.
4. Berndt. 1981. Sitosterol and Stigmasterol as Precursor for Production of Contraseptives. Seminar Nasional Pro- duksi Bahan Baku Kontraseptif Oral. BKKBN. Jakarta.
5. Pulle, A.A. 1952. Compendium Van der Zoodplanten. Nomen
da.tur_en S.ystematiek der Zoodplanten. 3©* Druk. N.V.A. Oosthoek's Uitgevers-Maat Schappil. Utrecht.
6. Dicker, G.I. et.al. 1967. Fats and Oils.:.Butter Worth : London^ p* 163-164.
7. Hill, A.F. 1974* Economic Botany. Second Edition. ;Me. Grow-Hill Publishing Company. Ltd : New Delhi.
tt. Backer, C.A. et.al, 1962. Flora of Java.(Soermatophytes Only ). Volume I. ; N.V,P; Noordhooff-Groningen-'Ehe Netherlands.
Fieser and Fieser. 1959- Steroids. ; Rainhold Publishing Corporation : New York.
46
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
rd •10. Burger, A. 1970. Medicinal Chemaistry. 3 Edition. ;
John Willey and Sons : New York-London.4* Vi11. Tyler, V.E. et.al. 1976. Pharmacognosy, 7 Edition. ;
Lea and Febiger, p. 215-216.12*, Gorog, S. et.al. 1978. Analysis of Steroids Hormone
Drugs. ; Elsovier Scientific Publishing Company : Amsterdam - Oxford - New York.
1 3. Indrayanto, G., Voester, W. und Reinhard, E.V.1983. jteroide und Triterpene in Zellkulturen.Jf Chemlker-
aeitung, 10_7^_7/a, p.238-239914. Soedarto dan Mulya, M. 1978. Hormon-hormon Steroida dan
Masalah Analisanva, Kursus Penyegar Fakultas Farmasi Universitas Airlangga : Surabaya.
15. Spradling, A.B. 1981. Production of Medroxy Progesteron Acetat from StigmasterQl and Diosgenln. Seminar Nasional Produksi BAhan Baku Kontraseptif Oral. BKKBN. Jakarta.
16. Syamsul Arifin Achmad. 1977. Beberapa Aspek Mengenai Tehnik Pemisahan Kromatografi. Program Pencangkokan, Departemen Kimia. I.T.B. Bandung.
17. Muhammad Zainuddin. 1982. Kromatografi Lapisan Tipis. Kursus Instrumental. Bagian Farmasi. Fakultas KedokteranUniversitas Airlangga. Surabaya.
18. Soemadi. 1983. Kromatografi Gas, Penataran Toksikologi- Patologi bagi tenaga-tenaga Laboratorium dari Balai Labo- ratorium Kesehatan se-Indonesia.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI
48
19# Horwitt, B.N. 1974. Chromatography* In : Clinical .Chemistry Principles and Technics* Medical Department.; Harper & Row Publishers : Hargerstown-London.
20. Cassidy, ILG. 1957. Fundamentals of Chromatography.: Interscience Publisher, Inc : New York.
21. Macek, K. 1972. Pharmaceutical Application of Thin Layer and Paber Chromatography. ; Amsterdam - London - N.ew York.
22. Stahl, E. 1985* Inalisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi.:Penerbit l.T.B. : Bandung.
23. Gilman, E. 1943. Organic Chemistry. Second Edition.Vol. II. ; John Willey : New York.
24. Noor Cholies Zaini dan Gunawan Indrayanto. 1978. Cara- cara Shrining Fltokimia. Kursus Penyegar Fakultas Far- masi Uni vers-'tas Airlangga. Surabaya.
25. Stahl, E. 1967. Thin Layer Chromatography. A Laboratory Hand Book* Second Edition, ; Springer Verlag : Berlin, Heidelberg, New York,
26. Isnaeni. 1986. Optiraasi Pembentukan Kalus dan Identifikasi Steroid dari Solanum mammosum L. Thesis. Fakultas Pasca Sarjana Universitas Airlangga. Surabaya.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI STEROL... SOFIA LAILI