sensitivitas harga bagi pengunjung di jungleland …
TRANSCRIPT
SENSITIVITAS HARGA BAGI PENGUNJUNG
DI JUNGLELAND ADVENTURE THEME PARK
SENTUL CITY, BOGOR.
PROYEK AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan
Dalam Menempuh Studi pada Program Diploma IV
Disusun Oleh :
RESTU FITRIA MAUDY
Nomor Induk : 201218152
JURUSAN KEPARIWISATAAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS PARIWISATA
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Bandung,.......................2016
Menyetujui
Kepala Bagian Administrasi dan Kemahasiswaan
(Drs. Alexander Reyaan, MM.)
NIP. 19630915 198603 1 001
Bandung,.................Maret 2016
Pembimbing I
(Pudin Saepudin, S.ST. Par,MP.Par)
NIP. 19770514 200902 1 002
Bandung,.................Maret 2016
Pembimbing II
(Valentino Sumardi, MM. Par)
NIP. 19720807 200312 1 001
Bandung,.....................................2016
Mengesahkan
KETUA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG
Drs. Anang Sutono, MM. Par, CHE
NIP. 19650911 1999203 1 001
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :
Nama : Restu Fitria Maudy
Tempat/ Tanggal Lahir : Subang/ 02 - 03 - 1995
NIM : 201218152
Jurusan : Kepariwisataan
Program Studi : Manajemen Bisnis Pariwisata
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Proyek akhir yang saya beri judul “Sensitivitas Harga Bagi Pengunjung di
Jungleland Adventure Theme Park” ini merupakan hasil karya dan hasil
penelitian saya sendiri.
2. Proyek akhir ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan dari pihak lain kecuali arahan dari tim pembimbing.
3. Dalam proyek akhir ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah
ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan sebutan nama pengarang
dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam
pernyataan ini, saya bersedia menerima sanksi akademik berupa
pencabutan gelar yang telah saya peroleh karena karya tulis ini dan sanksi
lainnya sesuai norma yang berlaku di perguruan tinggi ini serta peraturan-
peraturan terkait lainnya.
5. Demikian surat ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bandung,........Juni 2016
Yang membuat pernyataan,
Restu Fitria Maudy
201218152
ABSTRAKSI
Jungleland Adventure Theme Park merupakan taman bertema terbesar
yang berada di kawasan Sentul Nirwana, Kabupaten Bogor memiliki lahan
seluas 35 ha dibagi menjadi 3 Zona dan 34 Wahana, berada dibawah
manajemen PT. Bakrieland Development, Tbk sejak tanggal 22 April
2013.
Jumlah pengunjung bertambah besar setiap tahunnya namun pada tahun
2015 mengalami penurunan sebesar 16.26% dari Tahun 2014. Dalam hal
ini peneliti ingin mengetahui kesensitivitasan harga yang dirasakan
pengunjung di Jungeland Adventure Theme Park dengan metode
penelitian statistik deskriptif.
Hasil penelitian adalah melalui Produk dan Layanan yang diberikan serta
manfaat dalam berwisata di dalam Theme Park dapat diketahui kepuasan
pengunjung dan mengetahui kepekaan pengunjung terhadap biaya yang
dikeluarkan dengan produk dan layanan yang diberikan oleh pihak
Jungleland Adventure Theme Park.
ABSTRACT
Jungleland Adventure Theme Park is a theme park located in the area Sentul
Nirwana, Bogor. Jungleland has a land area of 35 ha and is devided into 3 zones
and 35 rides that can be enjoyed by visitor which is now under the management of
Bakrieland Development Tbk and began operations on April 22, 2013.
From the beginning of the opening of Jungleland Adventure Theme Park make
candidatesand curious visitors came theme park will be the largest new in this
open so visitors a lot but in the last years 2015 decrease by 16.26 % from 2014.
This can be caused because of sensitivity of price perceived visitor in Jungleland
Adventure Theme Park.
The method used for research in Jungleland Adventure Theme Park is descriptive
method has been to explain the variables pertaining about the perceived price
sensitivity visitor using quantitative approach is an approach in which the data
will be obtained in the form of value is translated in scale.
From the findings of the data in Jungleland Adventure Theme Park , both in terms
of products and services are provided as well as benefits in the tour in the Theme
Park can measure visitor satisfaction and determine how sensitive the visitors to
the money spent by the products and services provided by Jungleland Adventure
Theme Park.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan
rahmat dan kasih-Nya penyusun dapat menyelesaikan Proyek Akhir ini tepat pada
waktu yang di tetapkan berjudul “Sensitivitas Harga bagi Pengunjung di
Jungleland Adventure Theme Park Sentul City, Bogor”
Tujuan dari disusunnya Proyek Akhir ini adalah sebagai persyaratan dalam
salah satu syarat kelulusan dalam menempuh diploma IV Program Studi
Manajemen Bisnis Pariwisata, Jurusan Kepariwisataan Sekolah Tinggi Pariwisata
Bandung.
Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terimakasih sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Anang Sutono, MM. Par, CHE selaku Ketua Sekolah Tinggi
Pariwisata Bandung.
2. Ibu Dr. Beta Budisetyorini, M. Sc. Selaku Ketua Jurusan Kepariwisataan
3. Bapak Valentino Sumardi, MM. PAR selaku Ketua Prodi dan Dosen
Pembimbing II.
4. Bapak Pudin Saepudin, S.ST.Par, MP.Par selaku Dosen Pembimbing I.
5. Bapak Qalam Gladi Mulianda selaku Marketing Manager Jungleland
Adventure Theme Park.
6. Orang tua, mama Dewi Ayu Ngurah dan papa Boy Setiabudi yang selalu
memberikan doa sebesar-besarnya dan dukungan kepada penulis.
7. Adik-adikku tersayang Diane, Keisha dan Keenan yang telah memberikan
dukungan.
ii
8. Ibu Baiq Dinny Kusuma Dewi yang memberikan ilmu serta dukungan
kepada penulis.
9. Papi Ngakan Putu Ngurah yang memberikan arahan sesuai dengan potensi
penulis serta doa yang diberikan.
10. Kepada Nadhira Fairuza Ryanda dan Apriliani Budiarti yang telah
memberikan dukungan doa dan moril.
11. Kepada NO DROP Management yang telah memberikan support kepada
penulis saat pengerjaan Proyek Akhir.
12. Kepada teman-teman Penulis (Ersyad, Anggi, Aldy, Rizal, Della, Galih,
Fiki, Gilang) yang menemai kegundahan dan kegelisahan serta support
semasa pengerjaan Proyek Akhir.
Saya menyadari bahwa sepenuhnya Proyek Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan, Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun semua pihak.
Bandung, Juni 2016
Penyusun
Restu Fitria Maudy
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ..............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................vii
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ................................................... 1
B. Perumusan Masalah dan Pembatasan Masalah ................... 9
1. Perumusan Masalah ........................................................ 9
2. Pembatasan Masalah ...................................................... 9
C. Identifikasi Masalah ............................................................ 9
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................... 10
1. Tujuan Penelitian ............................................................ 10
2. Kegunaan Penelitian ....................................................... 10
E. Metode Penelitian ................................................................ 10
1. Operasional Variabel ...................................................... 12
2. Populasi dan Sampel ...................................................... 14
3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data .............................. 14
4. Unit Analisis .................................................................. 15
iv
5. Teknik Analisis............................................................... 15
6. Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................... 16
7. Sistematika Pembahasan ................................................ 18
8. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................... 19
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 21
A. Konsep Theme Park ............................................................ 21
B. Konsep Price Sensitivity ....................................................... 23
C. Price Sensitivity in Behavior Research ............................... 24
1. Product Factors .............................................................. 24
2. Personal Factors ............................................................ 25
3. Market dan Sosial Factors ............................................. 26
D. Kosekuensi Price Sensitivity in Behavior Research ............. 27
1. Price Comparison........................................................... 27
2. Price Knowlegde ............................................................ 28
3. Smart Shopper Feelings ................................................ 28
E. Konsep Analisis Price Sensitivity......................................... 29
F. Kerangka Pemikiran ............................................................. 30
BAB III TINJAUAN OBJEK PENELITIAN DAN DATA ..................... 31
A. Gambaran Umum JATP ....................................................... 31
1. Downtown ...................................................................... 32
2. Zona Carnivallia ............................................................. 33
3. Zona Tropicallia ............................................................. 36
4. Zona Mysteria................................................................. 38
5. Zona Explora .................................................................. 40
v
B. Fasilitas JATP....................................................................... 40
1. Program Event ................................................................ 41
2. Fasilitas Lainnya............................................................. 41
3. Kerjasama ....................................................................... 42
4. Jam Operasional JATP ................................................... 43
5. Reservasi ....................................................................... 43
6. Harga Tiket Masuk ......................................................... 43
7. Harga Tiket Parkir ......................................................... 43
C. Profil Pengunjung JATP ....................................................... 44
1. Demografis ..................................................................... 45
2. Geografis ........................................................................ 46
3. Perilaku Pengunjung....................................................... 47
D. Dasar Keputusan Pengunjung Membeli Tiket Masuk ......... 48
1. Perceived Quality ........................................................... 50
2. Transaction Value .......................................................... 51
3. Price Fairness ................................................................ 52
E. Penilaian Pengunjung akan Harga Tiket Masuk ................. 53
1. Involvement .................................................................... 56
2. Habit .............................................................................. 56
3. Opinion Leadership ....................................................... 57
F. Faktor Pendapat Orang Lain akan HTM sebagai keputusan
pengunjung membeli ............................................................ 57
1. Social Utility ................................................................... 58
2. Social Comparison ......................................................... 59
vi
3. Consideration Set ........................................................... 60
BAB IV ANALISIS PERMASALAHAN ................................................. 61
A. Dasar Keputusan Pengunjung Membeli HTM ...................... 61
B. Penilaian Pengunjung Terhadap HTM ................................. 66
C. Faktor pendapat orang lain akan HTM sebagai keputusan
pengunjung membeli ............................................................. 68
D. Price Sensitivity ..................................................................... 70
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .................................... 73
A. Kesimpulan ........................................................................... 73
1. Dasar Keputusan Pengunjung Membeli HTM ................ 73
2. Penilaian Pengunjung Terhadap HTM ........................... 74
3. Faktor pendapat orang lain akan HTM sebagai keputusan
pengunjung membeli ....................................................... 75
B. Rekomendasi ........................................................................ 76
1. Price Comparison ......................................................... 76
2. Price Knowlegde ........................................................... 77
3. Smart Shopper Feelings ................................................ 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Persentase Pengunjung JATP saat Holiday Season ........................... 2
Tabel 1.2 Jumlah Pengunjung JATP saat Holiday Season ................................. 3
Tabel 1.3 Perbandingan Total Pendapatan Pengunjung Saat Holiday Season ... 4
Tabel 1.4 Perbandingan Total Pendapatan Pengunjung Saat Low Season ........ 6
Tabel 1.5 Perbandingan Total Harga Holiday Season........................................ 7
Tabel 1.6 Operasional Variabel Consumer Price Sensitivity ............................. 12
Tabel 1.7 Uji Validitas ......................................................................................26
Tabel 1.8 Uji Reliabilitas .................................................................................... 18
Tabel 3.1 Demografi Pengunjung JATP ............................................................ 45
Tabel 3.2 Geografis Pengunjung JATP .............................................................. 46
Tabel 3.3 Perilaku Pengunjung JATP ............................................................... 47
Tabel 3.4 Harga Publikasi JATP tahun 2015 ..................................................... 48
Tabel 3.5 Perceived Quality .............................................................................. 50
Tabel 3.6 Transaction Value .............................................................................. 51
Tabel 3.7 Price Fairness ................................................................................... 52
Tabel 3.8 Harga Promo Diskon JATP untuk Segmen Pengunjung Reguler ...... 54
Tabel 3.9 Harga Publikasi Reguler dan Travel Agent JATP .............................. 54
Tabel 3.10 Pernyataan Involvement, Habit dan Opinion Leadership` .............. 55
Tabel 3.11 Frekuensi Kunjungan ..................................................................... 57
Tabel 3.12 Social Utility, Social Comparison dan Consideratin Set ................. 57
Tabel 4.1 Skala Penelitian .................................................................................. 60
viii
Tabel 4.2 Product Factor ................................................................................... 62
Tabel 4.3 Personal Product ................................................................................ 65
Tabel 4.4 Market dan Social Factor ................................................................... 68
Tabel 4.5 Price Tolerace Pengunjung JATP ..................................................... 70
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta JATP ...................................................................................... 19
Gambar 3.1 Peta Area JATP.............................................................................. 31
Gambar 3.2 Wahana Zona Carnivallia ............................................................. 33
Gambar 3.3 Wahana Zona Tropicallia .............................................................. 36
Gambar 3.4 Wahana Zona Mysteria .................................................................. 38
Gambar 3.5 Fasilitas JATP ................................................................................ 41
x
DAFTAR GRAFIK
GRAFIK 4.1 Pernyataan Indikator...................................................................... 61
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Plagiarism Detection
Lampiran 3Surat keterangan melakukan penelitian
Lampiran 4 Surat keterangan telah melakukan penelitian
Lampiran 5 Formulir Bimbingan
Lampiran 6 Biodata Peneliti
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Jungleland Adventure Theme Park (JATP) merupakan taman bermain
yang dikelola oleh suatu perusahaan di bawah PT. Bakrieland Development Tbk
yaitu PT. Jungleland Asia. JATP merupakan taman bertema yang berlokasi di
Kabupaten Bogor tepatnya di kawasan Sentul Nirwana, Sentul City Kabupaten
Bogor dan menjadi taman hiburan tematik terbesar di Indonesia yang berdiri sejak
tahun 2011 dan mulai beroperasi pada 22 April 2013.
Banyak unit bisnis yang terletak di jalur strategis menuju Bogor-Puncak-
Cianjur, Theme Park sejenis yang menjadi pesaing JATP yaitu Taman Safari
Indonesia, Taman Matahari dan taman bertema lainnya yang berada di Bogor.
Pada radius 25 km dari lokasi JATP terdapat pesaing taman bertema lainnya
seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Depok Jawa Barat dan Dunia
Fantasi di Jakarta.
Profil segmen pengunjung JATP terbagi berdasarkan pengunjung reguler
yaitu pengunjung yang menggunakan harga reguler seperti pengunjung individual,
keluarga serta pasangan dan segmen pengunjung yang dikategorikan sebagai
rombongan lebih dari 30 orang dan bisa melakukan transaksi online melalui
website www.jungleland.co.id.
Holiday Season pada JATP adalah bulan Juli dan Desember, dimana pada
kedua bulan tersebut merupakan liburan sekolah. Selanjutnya holiday Season
tersebut dibagi menjadi dua kategori, yaitu pertama kategori High Season
2
terhitung mulai tanggal 2 Juli - 17 Juli dan 18 Desember - 1 Januari, sedangkan
kategori kedua adalah Low Season yang berlaku mulai tanggal 18 Juli - 31 Juli
dan 1 Desember- 17 Desember. Berikut tabel pengunjung berdasarkan musim
kunjungan:
Tabel 1.1
Persentase Pengunjung Jungleland saat Holiday Season
Data di atas menunjukan bahwa pengunjung High Season di bulan Juli
2015 naik sebesar 8,63% dari tahun 2014 dan pengunjung Low Season pada
bulan Juli 2015 turun 8,63% dari tahun 2014 walaupun pengunjung di low season
lebih banyak daripada high season tetapi hal ini merupakan contoh kenaikan yang
cukup bagus pada masa High Season tahun berikutnya untuk pengunjung tetap
datang di high season. Namun sebaliknya dilihat dari pengunjung High Season di
bulan 2015 turun hingga 10,23% dari tahun 2014 dan pengunjung Low Season
pada bulan Juli 2015 mengalami kenaikan cukup besar yaitu 10,23% dari tahun
2014.
Bulan Season 2014 2015 Selisih Keterangan
Juli High 26.20 % 34.83 % 8.83 % Naik
Low 73.80 % 65.17 % -8.63 % Turun
Desember High 61.52 % 51.29 % -10.23 % Turun
Low 38.48 % 48.71 % 10.23 % Naik
Sumber: Data Pengunjung PT. Jungleland Asia, 2014 dan 2015
3
Tabel 1.2
Jumlah Pengunjung Jungleland saat Holiday Season
Segmen 2014 2015
High Low High Low
Reguler 74.062 64.702 51.954 44.384
Rombongan 20.429 32.976 10.764 31.342
Total Season 94.491 97.678 62.718 75.726
Selisih Persentase Season 49.17% 50.83% 45.30% 54.70%
Total 192.169 138.444
Selisih Persentase 58.13% 41.87
Pada tabel 1.2 diatas menunjukan bahwa pengunjung reguler dan
rombongan pada tahun 2014 terdapat 50,83% di low season lebih besar dibanding
high season sebesar 49,17% dan pada tahun 2015 pengunjung di low season
sebesar 54,70% dan pada masa high season sebesar 45,30% Di dalam data
terakhir terlihat bahwa pengunjung lebih memilih datang di low season
dibandingkan dengan high season dalam suatu hitungan satu bulan. Dan
pengunjung Holiday Season 2014 lebih tinggi sebesar 58.13% dibanding dengan
pengunjung Holiday Season 2015 sebesar 41.87%.
Sumber : Data pengunjung PT.Jungleland Asia 2014 dan 2015
4
Tabel 1.3
Perbandingan total Pendapatan Pengunjung pada High Season
Segmen
2014 2015
Harga Publish
rate
Alternatif
harga High Season
Harga Publish
Rate
Altenatif
Harga High Season
Reguler Rp. 250.000 Rp.250.000 Rp.18.515.500.000 Rp. 250.000 Rp.250.000 Rp.
12.988.500.000
Rombongan Rp.175.000 - Rp. 3.575.075.000 Rp. 175.000 - Rp. 1.883.700.000
Total Rp.22.090.575.000 Rp. 14.872.200.000
Sumber : Data pengunjung PT.Jungleland Asia 2014 dan 2015
5
Berdasarkan tabel 1.3 diketahui JATP mempublikasikan harga pada High
Season tahun 2014 dan tahun 2015 untuk segmen pengunjung reguler yaitu
Rp.250.000,-. JATP mempublikasikan harga untuk segmen pengunjung
rombongan High Season Rp.175.000,-. Hal ini menunjukan bahwa total
pendapatan pada High Season 2014 lebih besar dibanding tahun 2015.
Berdasarkan tabel 1.4 tahun 2014 dan 2015 Low Season JATP
mempublikasikan harga yang lebih murah dibanding harga High Season untuk
segmen pengunjung reguler dan rombongan, dimana menunjukan adanya
pemberian diskon bagi pengunjung bagi segmen reguler dimana total pemasukan
Low Season dari segmen pengunjung reguler dan rombongan dari tahun 2014
mengalami penurunan dibanding total pendapatan di tahun 2015.
6
Tabel 1.4
Perbandingan total Pendapatan Pengunjung pada Low Season
Segmen
2014 2015
Harga publish
rate
Alternatif harga
(diskon 50%) Low Season
Harga Publish
Rate
Alternatif Harga
(diskon 50%) Low Season
Reguler WD Rp.165.000 WD Rp.82.500
Rp.5.727.450.000 WD Rp.165.000 WD Rp.82.500
Rp.1.212.713.572
WE Rp.220.000 WE Rp.110.000 WE Rp.220.000 WE Rp.110.000
Rombongan WD Rp.130.000 WD - Rp.
4.749.200.000
WD Rp.130.000 WD - Rp.4.403.110.000
WE Rp.165.000 WE - WE Rp.165.000 WE -
Season
Total Rp.10.476.470.000 Rp. 5.615.823.572
Sumber : Data pengunjung PT.Jungleland Asia 2014 dan 2015
7
Tabel 1.5
Perbandingan Total Pendapatan Holiday Season
Tahun 2014 2015
Total Rp. 32.567.045.000 Rp. 20.488.023.572
Selisih Presentase 61.38% 38.62%
Perbandingan total pendapatan dan jumlah pengunjung di JATP
mengalami penuruan yang signifikan karena adanya kenaikan harga Holiday
Season di waktu High Season menjadi naik dari harga Weekdays untuk segmen
reguler sebesar 34.00%, dan pada saat Weekend sebesar 12.00% dari harga biasa
pada saat Low Season, begitupula kenaikan harga pada saat Weekdays untuk
segmen pengunjung rombongan mengalami kenaikan harga sebesar 25.71% dan
pada saat Weekend sebesar 5.71% dari harga Publish Rate Low Season.
Hal ini tentu membuat PT. Jungleland Asia membuat alternatif harga
untuk pengunjung agar tetap datang pada high season contohnya dari publish rate
high season Rp. 250.000,- diturunkan 4,40% menjadi menjadi Rp. 239.000,- ,
kemudian pengunjung mengeluarkan total biaya sebesar 240.000,- termasuk biaya
tiket masuk dan mendapatkan nasi goreng sebagai nilai tambah (free food &
beverage). (Sumber : Data PT. Jungleland Asia th. 2014 s/d 2015)
Berdasarkan hasil di atas, biaya alternatif yang di terapkan PT.Jungleland
Asia terlihat pengunjung merasakan kesensitivitasan harga pada saat high season,
hal ini diketahui karena pengunjung Jungleland pada masa Periode Juli 2014 s/d
Desember 2014 berjumlah 58,13% lebih besar di banding pengunjung Jungleland
pada Periode Juli 2015 s/d Desember 2015 yaitu sebesar 41,87 % maka semakin
Sumber : Data pengunjung PT.Jungleland Asia 2014 dan 2015
8
tinggi tingkat kesensitivitasan harga semakin pengunjung menolak untuk membeli
produk dan jasa, namun semakin rendah kesensitivitasan harga yang dirasakan
pengunjung, membuat pengunjung semakin rela untuk membeli produk dan jasa,
bahkan rela membayar lebih banyak demi mendapatkan kualitas yang mereka
inginkan.
Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Edward Elgar dalam buku
Handbook of Pricing Research in Marketing, 2009:550 sebagai berikut, “One way
to assess customers willingness to pay is through price sensitivity measures.
(Sumber : Gabor and Granger, 1996; Travers 1983 dalam Edward Elgar –,
2009:550) Untuk mengetahui penurunan total pendapatan dari segmen
pengunjung JATP harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penaikan
atau penurunan jumlah pengunjung. Yaitu suatu cara untuk menilai kesediaan
pelanggan untuk membayar adalah melalui langkah-langkah sensitivitas harga,
dimana dengan harga yang berubah disetiap waktunya, sensitifitas harga adalah
variabel yang harus diperhitungkan oleh manager atau manajemen sebuah
perusahaan untuk menutup kesensitivitasan harga yang dirasakan konsumen.
(Sumber : Gunnar J. Clausen, 2005:45)
Berdasarkan hal tersebut menunjukan manajemen PT. Jungleland Asia
melihat adanya loyalitas pengunjung walaupun ada kesensitifitasan harga yang
dirasakan pengunjung. Berdasarkan alasan di atas maka penulis mengambil judul
“Sensitivitas Harga Bagi Pengunjung di Jungleland Adventure Theme Park
Sentul City, Bogor”.
9
B. Perumusan Masalah dan Pembatasan Masalah
1. Perumusan Masalah
Jungleland Adventure Theme Park mempunyai segmen pengunjung reguler
dan rombongan lebih memilih berwisata di Jungleland Adventure Theme
Park pada saat low season dibanding high season. Target jumlah pengunjung
High Season tahun 2015 lebih besar dari total pengunjung High Season tahun
2014 sebesar 58.13%. Namun realisasinya tahun 2015 jumlah pengunjung
High Season hanya mencapai 41,87%. Sehingga diketahui ada penurunan
jumlah pengunjung dari tahun sebelumnya yang mengakibatkan pendapatan
yang lebih sedikit. Maka dengan mengetahui peranan sensitivitas harga bagi
pengunjung diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan.
2. Pembatasan Masalah
Ruang lingkup penelitian dibatasi dari profil dan respon serta preferensi
pengunjung terhadap produk dan layanan yang diberikan Jungleland
Adventure Theme Park serta mengetahui kepekaan pengunjung reguler dan
rombongan terhadap harga tiket masuk pada saat weekend dan weekdays
yang diberikan Jungleland Adventure Theme Park.
C. Identifikasi Masalah
1. Bagaimana dasar keputusan pengunjung membeli harga tiket masuk?
2. Bagaimana penilaian pengunjung akan harga tiket masuk?
3. Bagaimana faktor pendapat orang lain akan harga tiket masuk sebagai
keputusan pengunjung membeli?
10
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Penetapan harga sesuai dengan segmen pengunjung reguler dan
rombongan sehingga dapat memberikan peningkatan jumlah pengunjung
dan pendapatan bagi Jungleland Adventure Theme Park.
b. Mengetahui sensitivitas harga dari pandangan segmen pengunjung reguler
dan rombongan serta memberikan rekomendasi nilai terbaik bagi
pengunjung.
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Penulis
Selain memenuhi syarat kelulusan Proyek Akhir Diploma IV, juga
mengetahui proses penentuan kesensitivitasan harga bagi pengunjung.
b. Bagi Perusahaan
Memberikan rekomendasi alternatif harga terbaik sesuai kesensitivitasan
pengunjung Jungleland Adventure Theme Park.
c. Bagi Publik
Mengetahui peranan kesensitivitasan harga bagi pembelian produk.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah statistik
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang menjelaskan dan mendeskripsikan variabel-variabel yang
saling berkaitan sesuai dengan penelitian tentang Consumer Price Sensitivity
di Jungleland Adventure Theme Park.
11
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan statistik deskriptif yang
merupakan pendekatan dimana data yang diperoleh berupa nilai yang
diterjemahkan dalam bentuk skala. Data yang akan dicari dengan melakukan
survey langsung di lapangan dengan membagikan kuesioner kepada 70 (tujuh
puluh) orang responden sehingga akan diperoleh data kuantitatif yang diolah
secara statistik maka penyajian data berupa tabel dan grafik agar mudah
dipahami.
(Sumber: Erik Mooi dan Marko Sarstedt, 2011)
12
1. Operasional Variabel
Tabel 1.6
Operasional Variabel Consumer Price Sensitivity
Variabel Sub
Variabel
Dimensi Indikator Skala Instrumen
Price
Sensitivity
in
behaviour
Research
(Gunnar
J. Clausen
2005
dasar
keputusan
pengunjung
membeli
(Product
Factors)
Perceived
Quality
Tingkatan kualitas
produk dan layanan
Ordinal Kuesioner
Tingkat keinginan
pengunjung untuk
mencoba wahana
Ordinal Kuesioner
Tingkat
keberagaman
wahana
Ordinal Kuesioner
Tingkat
pengunjung
merasakan manfaat
manfaat emosional
produk
Ordinal Kuesioner
Transaction
Value
Tingkat
keberagaman
wahana yang
diberikan membuat
pengunjung merasa
layak untuk
membeli produk
tersebut
Ordinal Kuesioner
Tingkat
keberagaman harga
(promosi,diskon)
yang diberikan
Jungleland
membuat
pengunjung
merasakan
kepuasan dalam
memberi produk.
Ordinal Kuesioner
Price
Fairness
Tingkat kepuasan
pengunjung
terhadap harga
yang sepadan
seusai produk dan
layanan yang
diterima.
Ordinal Kuesioner
penilaian
pengunjung
Involvement Frekuensi harga
yang diberikan
Ordinal Kuesioner
13
(Personal
Factor)
membuat
pengunjung tertarik
untuk membeli
Habit Tingkatan bentuk
pengambilan
keputusan oleh
pengunjung
Ordinal Kuesioner
Opinion
Leadership
Tingkat
ketertarikan
pengunjung untuk
mempromosikan
produk dan layanan
jungleland kepada
teman.
Ordinal Kuesioner
Income Frekuensi
pendapatan
pengunjung
Ordinal Kuesioner
Age, Gender,
Household
Sixe
Tingkat pembelian
per-kunjungan per-
unit produk
yangdibeli
Ordinal Kuesioner
faktor
pendapat
orang lain
(Market
and Sosial
Factors)
Social Utility Frekuensi
pengunjung dalam
mempengaruhi
orang lain untuk
membeli produk
dan jasa di
Jungleland.
Ordinal Kuesioner
Social
Comparison
Tingkat
pengunjung
membandingkan
harga dengan
pengunjung lainnya
secara lisan
Ordinal Kuesioner
Consideration
Set
Frekuensi
mempertimbangkan
biaya yang akan
dikeluarkan dengan
produk yang
diberikan oleh
Jungleland
Ordinal Kuesioner
14
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi yang diteliti adalah pengunjung Jungleland Adventure Theme
Park baik itu reguler maupun rombongan. Pemilihan populasi ini karena
ingin melihat kesensitivitasan harga yang dirasakan pengunjung baik
reguler maupun rombongan terhadap harga yang diberikan oleh
Jungleland Adventure Theme Park.
b. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengunjung
Jungleland Adventure Theme Park yaitu pengunjung reguler adalah
individu atau keluarga dan pengunjung rombongan adalah individu yang
mewakili kelompok, di Jungleland Adventure Theme Park.
Teknik pengambilan sampel baik bagi pengunjung reguler dan
rombongan adalah non-probablity sampling dimana populasi belum
diketahui untuk dipilih menjadi sampel, sehingga dipilih accidental
sampling untuk menentukan anggota sampelnya tanpa memilih atau
kebetulan ditemukan yang ada di Jungeleland Adventure Theme Park.
Diperoleh sebanyak 70 profil responden untuk menjadi sampel terhitung
dalam periode 1 (satu) minggu penyebaran kuesioner.
(Sumber: Erik Mooi dan Marko Sartedt, 2011)
3. Teknik dan Alat Kumpul data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian di Jungleland
Adventure Theme Park yaitu teknis angket (Questioner) dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan tertulis tertutup kepada pengunjung untuk
15
dijawab secara terbuka, dan Dokumentasi (Secondary Sources) dengan
mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal berupa data pengunjung
reguler dan rombongan, data harga reguler, promo dan diskon. (Sumber :
Arikunto, 2006:151 dan 158)
4. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah Jungleland Adventure Theme Park
dengan melihat dua faktor dibawah ini:
a. Harga tiket masuk bagi pengunjung.
b. Profil, preferensi dan faktor yang mempengaruhi pembelian tiket masuk
oleh pengunjung.
5. Teknik Analisis
Pada analisis kuantitatif yaitu stastistik deskriptif dengan menggunakan
aplikasi IBM SPSS versi 21. Penyusunan data diawali dengan mengetahui
mean atau nilai rata-rata lalu median atau nilai tengah yang membagi data
menjadi sama besar (50:50), dilanjutkan dengan nilai minimum atau skor
terkecil dalam variabel sehingga dihasilkan frekuensi data dalam tabulasi
silang. Skala yang digunakan adalah skala likert dengan kategori “sangat tidak
setuju” sampai “sangat setuju”.
Selanjutnya untuk mengetahui kesensitivitasan harga yang dirasakan oleh
pengunjung menggunakan metode analisis WTP (Willingness To Pay) sebagai
berikut:
PT = Pmax- Pact
PT = Price Tolerance
Pmax = Maximum Price
Pact = Actual Price
16
Hal ini menunjukan bahwa sensitivitas harga bisa menjawab indikator
tambahan kesediaan untuk membayar.
Berikutnya untuk mengetahui kekuatan hubungan di setiap dimensi dari butir-
butir pernyataan dengan kesensitivitasan harga yang dirasakan pengunjung
menggunakan prosedur kolerasi Pearson yang dimana akan melihat hubungan
antara variabel jumlah kunjungan ke titik sensitivitas harga dengan tingkat
kepuasan pengunjung. Diakhiri dengan mendeskripsikan setiap hasil dalam
bentuk deskripsi yang dibandingkan dengan konsep sensitivitas harga.
6. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Tabel 1.7 Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Wahana yang
diberikan sesuai
dengan biaya yang
dikeluarkan
40.24 24.418 .737 .866 .791
Layanan yang
diberikan sesuai
dengan biaya yang
dikeluarkan
40.14 25.805 .614 .687 .802
Saya ingin mencoba
semua wahana-
wahana di Jungleland
39.94 25.388 .495 .637 .807
Saya merasakan
manfaat dalam
berwisata di
Jungleland
40.14 25.487 .517 .627 .806
17
Harga tiket yang
dikeluarkan sesuai
dengan wahana yang
dinikmati
40.23 25.077 .567 .710 .802
Promo harga tiket
masuk di Jungleland
membuat saya ingin
membeli tanpa berifikir
2 kali
40.17 25.419 .572 .574 .802
Biaya yang saya
keluarkan sepadan
dengan produk dan
layanan yang
diberikan
40.19 24.820 .686 .833 .795
Saya membeli dengan
harga diskon dan
promo
40.53 28.427 .087 .216 .835
Saya membeli tiket
melalui EO (travel
agent)
40.91 27.210 .269 .444 .822
Saya membeli tiket
dengan harga reguler
40.44 28.569 .108 .495 .830
Saya langsung
membeli tiket masuk
tanpa berfikir
40.27 27.824 .192 .497 .827
Saya akan
mempromosikan
kepada kerabat
tentang produk dan
layanan
40.01 24.159 .581 .638 .800
Saya akan
mempengaruhi kerabat
saya untuk membeli
produk dan jasa
40.24
26.158 .474 .596 .809
18
Saya sebelum
membeli akan
bertanya kepada
orang lain untuk
mendapatkan
informasi mengenai
harga
40.06
25.910
.493
.568
.808
Saya selalu
memutuskan untuk
membeli dengan
mempertimbangkan
biaya terlebih dahulu
40.07 27.546 .260 .547 .822
b. Uji reliabilitas
Alpha cronbach < rTabel
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
.822 .823 15
0.822 < 0.823 Dinyatakan reliabel.
7. Sistematika Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan merupakan permasalahan faktual Price
Sensitivity Jungleland Adventure Theme Park dan metode
penelitian yang digunakan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisikan konsep Theme Park, Price Sensitivity dan
Kerangka Pemikiran.
BAB III GAMBARAN UMUM
19
Berisikan gambaran umum Jungleland Adventure Theme
Park sesuai identifikasi masalah Price Sensitivity.
BAB IV ANALISIS PERMASALAHAN
Membandingkan permasalahan Price Sensitivity yang ada
di Jungleland Adventure Theme Park dengan konsep Price
Sensitivity sebagai acuan dalam penelitian ini.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan merupakan hasil penelitian yang diperoleh
dan rekomendasi merupakan usaha penulis berkaitan
dengan rekomendasi bagi Jungleland Adventure Theme
Park.
8. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Jungleland Adventure Theme Park Jl. Jungleland Boulevard, Kawasan
Sentul Nirwana, Sentul City – Kabupaten Bogor 16810.
Telp : (021) 293 113 13
Fax : (021) 293 113 13
Email : [email protected]
Gambar 1.1
Sumber: www.Jungleland.co.id
20
b. Waktu Penelitian
Kegiatan Feb Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Pra Survey
Bimbingan
dengan pihak
Lokasi
Penelitian
Pembuatan
TOR
Mendapatkan
surat
konfirmasi
Penyusunan
Usulan
Penelitian
Bimbingan
dengan dosen
pembimbing
Revisi
Pengumpulan
Usulan
Penelitian
Sidang UP
Revisi Akhir
Usulan
Penelitian
Permintaan
izin ke
lapangan
Persiapan ke
lapangan
Penelitian ke
Lapangan
Olah Data
Proses
Bimbingan
Prosen
Penulisan
Surat Lokus
Pembuatan
Clearance
Card sidang
Pengumpulan
PA
Sidang PA
21
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Theme Park
“A theme park is complex facility in which multiple processes are carried
put with the purpose of ensuring visitor satisfaction. These processes mean that is
possible to offer different types of services once the visitor has entered the park”.
(Sumber: S.A Clave- the global theme park industry, 2007:352)
Taman bertema terdiri dari fasilitas-fasilitas dimana mempunyai tujuan
untuk membuat pengunjungnya puas dengan produk dan layanan yang diberikan
yang dimaksud adalah fasilitas-fasilitas yang beragam saat pengunjung memasuki
area taman bertema.
Taman bertema termasuk bisnis daya tarik wisata, dalam viabilitas
keuangan yang dilihat dalam bisnis daya tarik wisata adalah hal yang sangat
berbeda tergantung pada jenis dan tujuannya. Studi pasar akan membantu proses
biaya modal dari daya tarik karena akan mengidentifikasi lokasi sisi yang
dibutuhkan dan kapasitas yang akan di identifikasi. Isu-isu seperti faktor musiman
juga menarik rencana untuk menghitung biaya operasional pada sebuah usaha
daya tarik wisata.
Pendapatan dari usaha daya tarik dapat berasal dari sejumlah sumber
termasuk harga tiket masuk, pendapatan ritel, katering, pendapatan dari sumber
lain seperti Franchcise dan Sponsorship.
Terhadap faktor-faktor diatas harus menetapkan sebuah biaya temasuk
pemasaran agar menarik pengunjung datang ke usaha daya tarik wisata. Untuk
22
usaha daya tarik wisata isu utamanya adalah pendapatan, karena hal ini terkait
dengan jumlah pengunjung bukan karena penjualan produk tertentu. Untuk
menghitung jumlah pengunjung tergantung pada jenis pengunjung dan jumlah
banyak uang yang akan pengunjung habiskan.
Contohnya 1000 anak sekolah membayar Rp.50.000 untuk membeli tiket
masuk dan selama di usaha daya tarik wisata membeli camilan seharga Rp.20.000
beda dengan jenis pengunjung 1000 orang dewasa yang membayar tiket sebesar
Rp.50.000 dan menghabiskan uang selama berada di usaha daya tarik wisata
dengan membeli souvenir, makanan Rp. 100.000. Hal ini sebenarnya sangat sulit
untuk menghitung pendapatan, bahkan jika jumlah pengunjung diproyeksikan
secara keseluruhan sudah benar, karena dua alasan utama yaitu pertama,
pendapatan tergantung dengan jenis pengunjung datang dan jenis tiket yang
pengunjung beli. Misalnya jika sebagian besar pengunjung adalah rombongan
sekolah, orang tua hanya membayar tiket masuk secara konsesi, pendapatan bisa
sampai 50% lebih sedikit daripada mereka semua pengunjung dewasa yang
membayar dengan harga penuh. Kedua, hal yang sangat sulit untuk
memperkirakan terlebih dahulu adalah pengunjung akan menghabiskan uangnya
untuk membeli item sekunder seperti makanan, minuman dan souvenir. Ini akan
berhubungan dengan orang yang mengunjungi daya tarik wisata.
(Sumber: John Swarbrooke- The Development and management of Visitor
Attractions 2002: 129-132)
Jungleland Adventure Park merupakan taman bertema yang menawarkan
berbagai macam wahana permainan dan berbagai fasilitas dan layanan yang
disediakan bagi pengunjung. Produk dan layanan tersebut dikemas untuk menjadi
23
nilai komersil bagi pengunjung untuk menikmati fasilitas-fasilitas tersebut dan
membuat pengunjung merasa puas saat berada di Jungleland Adveture Theme
Park.
B. Konsep Price Sensitivity
Pada buku Price Sensitivity for Electronic Entertainment dikatakan
“Sensitivitas Harga sangat penting, Karena dalam elemen 4 P (Product, Place,
Price dan Promotion) Price atau harga adalah satu-satunya elemen dalam 4P
yang secara langsung berpengaruh terhadap profitabilitas yang positif”. (Sumber:
Gunnar J. Clausen- Price Sensitivity for Electronic Entertainment, 2005:48)
Price is defined as “the amount of money asked or paid for something and
sensitivity is the response of an organ or organism to external stimuli. Price
sensitivity clearly refers to the response of an individual to the amount of the
amount of money asked or paid for a good or service. (Sumber: Gunnar J. Clausen
- Price Sensitivity for Electronic Entertainment, 2005:46)
Sensitivitas harga mengacu pada respon individu terhadap jumlah uang
yang diminta dan dibayar untuk pelayanan yang baik. Didalam teori sensitivitas
harga menurut Gunnar J Clausen terbagi menjadi dua sudut pandang yaitu
sensitivitas harga dalam mikro-ekonomi (Price Sensitivity in Microeconomics)
dan sensitivitas harga dalam perilaku konsumen (Price Sensitivity in Behaviour
Research) sebagai fokus pada penelitian.
Pada ekonomi secara psikologis sering sekali menggunakan model
stimulus respon yaitu model ( S → R) , S= kenaikan harga dan R= menyebabkan
permintaan yang lebih rendah. Namun model ekonomi ini tidak dapat membantu
24
pemasar dalam salah satu pertanyaan di dalam identifikasi masalah. Itu sebabnya
ilmu perilaku dari perspektif konsumen (Price Sensitivity in Behaviour Research)
yang digunakan karena pada saat proses perilaku individual sangat penting.
(Sumber: Gunnar J. Clausen- Price Sensitivity for Electronic Entertainment,
2005:45)
C. Price Sensitivity in Behavior Research
Pendekatan ilmu melalui perilaku konsumen terhadap sensitivitas harga
mengambil variabel yang tidak langsung diamati secara eksplisit melainkan
sensitivitas harga yang dilihat dari perilaku konsumen dalam pandangannya
tentang persepsi terhadap harga, penilaian terhadap harga dan ketertarikan
konsumen terhadap harga dalam suatu produk dan jasa. Dalam meneliti
kesensitivitasan harga dari perilaku konsumen terdapat 3 faktor sebagai Input
yaitu Product Factor, Personal Factor dan Market and Social Factor dan proses
dalam penelitian terdiri dari Product Factors (Quality, Transaction Value dan
Price Fairness), Personal Factors (Involvement, Habit, Opinion Leadership,
Income, Age, Gender, Household Size) dan Market & Social Factors (Social
Utility, Social Comparison, Consideration Set).
Dasar keputusan pengunjung membeli (Product Factors)
Sejumlah faktor yang bisa mempengaruhi sensitivitas harga ada tiga faktor
penentu produk terkait persepsi kualitas (Perceived Quality), nilai transaksi
(Transaction Value) dan harga yang sepadan (Price Fairness).
25
a. Quality
Pengukuran kualitas itu harus didekomposisi menjadi faktor pilihan yang
berbeda atau dimensi yang sesuai dari kelas suatu produk dengan
mempertimbangkan item seperti penilaian konsumen terhadap produk
yaitu baik dan buruk.
b. Transaction Value
Nilai dalam transaksi memiliki pengaruh yang kuat terhadap persepsi
harga produk dari kategori yang sama dijual dengan harga yang berbeda
sehingga tampaknya ada sebuah rentang yang dapat diterima atau tidak
dapat diterima.
c. Price Fairness
Keyakinan terhadap ketidakpadanan harga dapat memiliki dampak yang
besar pada profitabilitas perusahaan. Keadilan (kesepadanan) terhadap
harga dicapai jika adanya keseimbangan antara perusahaan dan kontribusi
individu telah menghasilkan sesuatu yang mereka terima.
1. Penilaian pengunjung (Personal Factors)
a. Involvement
Keterlibatan produk mempengaruhi sensitivitas harga yang dirasakan
pengunjung. ketika individu membeli dengan harga yang tinggi terhadap
produk yang diberikan perusahaan, lebih besar kemungkinan individu
tesebut menganalisis pesan dalam proses pembentukan terhadap produk
yang diberikan dan membentuk sifat keyakinan. Terdapat indikator
tertentu terhadap Involvement Factor yaitu kepentingan pribadi, dampak
sosial, nilai-nilai hedonistik, dampak sosial.
26
b. Habit
Kebiasaan seseorang dalam membeli suatu produk adalah salah satu jenis
dari pengambilan keputusan. Sebuah dimensi penting untuk membedakan
segmentasi dalam pengambilan keputusan adalah tingkat kompleksitas
pengambilan keputusan.
c. Opinion Leadership
Konsep kepemimpinan opini berasal dari penelitian komunikasi.
Pemimpin dalam beropini komunikasi “word of mouth” adalah pengirim
informasi dan opini tersebut dapat mempengaruhi keputusan orang lain.
Sehingga berpengaruh dan dapat digambarkan sebagai efek atau perubahan
sikap seseorang atau perilaku sebagai hasil dari komunikasi dari orang
lain.
d. Income
Pendapatan lebih sulit diukur dari demografi. Pendapatan adalah masalah
pribadi yang tidak semua orang memiliki kemampuan untuk berbagi.
e. Age, Gender, Household size
Usia, Jenis kelamin dan ukuran rumah tangga memiliki dampak yang
signifikan terhadap sensitivitas harga. variabel demografis biasanya diukur
dengan satu item saja.
2. Faktor pendapat orang lain (Market & Social Factors)
a. Social utility
Aspek kegunaan / manfaat berhubungan dengan motivasi untuk mematuhi
orang lain karena seseorang terpengaruhi oleh orang lain yang signifikan
27
dan mendapatkan motivasi untuk dapat membeli suatu produk dan jasa
dari orang tersebut.
b. Social Comparison
Ada alasan untuk percaya bahwa konsumen membandingkan sensitivitas
harga mereka sendiri dengan konsumen lainnya.
c. Consideration Set
Konsep pertimbangan disebut “relevan set” atau “set pilihan” yaitu
menetapkan pertimbangan digunakan agar bisa menangkap gagasan
terbaik.
Fokus dari sensitivitas harga diatas adalah melihat faktor-faktor dan
dimensi yang merupakan penentu dari sensitivitas harga, dimana konsekuensinya
dari respon pengunjung akan diperoleh implikasi output pengunjung terhadap
sensitivitas harga tersebut. Berikut tiga konsekuensi yang akan diperoleh adalah
Price Comparison, Price Knowledge dan Smart-Shopper Feeling.
D. Konsekuensi Price Sensitivity in Behavior Research
1. Price Comparison
Perbandingan harga adalah kosekuensi dari perilaku seseorang secara
langsung terhadap harga. Sensitivitas harga mempengaruhi perilaku
konsumen yang sensitif terhadap harga dan dapat membeli produk dengan
harga yang cukup tinggi. Sehingga manfaat yang keluar adalah
menimbang pengorbanan pengunjung untuk membeli produk.
28
2. Price Knowledge
Pengetahuan harga berguna untuk membangun kognitif yang mengacu
pada informasi harga yang disimpan dalam memori konsumen.
Pengetahuan harga yang digunakan secara sinonim dengan percaya diri
konsumen mengingat pengetahuan harga tersebut dalam satu kali
diberitahu tentang harga sebuah produk yang mereka baru saja beli.
Sejauhmana pengetahuan harga diingat oleh konsumen apabila sebagian
besar dari mereka tidak dapat mengingat harga ini persis seperti harga
promo atau harga-harga miring yang ditawarkan, hasilnya adalah
“kekecewaan” dan tidak cocok dengan harga, tingkat sensitivitas
konsumen yang tinggi semakin banyak.
3. Smart-Shopper Feelings
Perasaan seorang pembelanja yang cerdas (Smart-Shopper Feelings) selain
manfaat moneter yang jelas, hasil sensitivitas harga yang meningkat, ada
konsekuensi emosional. Mereka dapat hasil dari sikap yang sensitif
terhadap harga dan dari kekhawatiran sensitivitas harga, oleh karena itu
Smart Shopper Feelings didefinisikan sebagai efek yang berhubungan
dengan ego konsumen yang didapat dari sebuah harga. Setelah
menemukan harga yang rendah dan membayar harga yang rendah untuk
sebuah produk menyebabkan konsumen merasa pintar, kompeten,
bersemangat, bangga bahkan menyenangkan.
(Sumber: Gunnar J. Clausen- Price Sensitivity for electronic. 2005:59)
29
E. Konsep Analisis Price Sensitivity
Sensitivitas harga yang digunakan secara sinonim adalah kesadaran
terhadap harga dan pentingnya sebuah harga ini adalah sejauh mana harga
mempengaruhi keputusan pembelian. (Sumber: Monroe dan Pertoshius 1981:44)
Hal ini juga sangat mirip dengan harga toleransi yang didefinisikan
sejauhmana pengunjung bersedia membayar apabila biaya meningkat tanpa
mengungkapkan perlawanan terukur. “Harga yang maksimum akan menaikan
kepuasan pengunjung dilihat dari bagaimana pengunjung bersedia untuk
membayar atau memtolerir harga sebelum beralih”. (Sumber: Gunnar J.Clausen-
Price Sensitivity for Electronic Entertainment, 2005:51)
Teknik analisis untuk mengukur kesensitivitasan harga mengunakan
rumus WTP (Willingness To Pay) sebagai berikut:
Peningkatan harga untuk produk tertentu sensitivitas harga bisa menjadi
indikator tambahan dalam kesediaan untuk membayar (WTP). Willingness To Pay
(WTP) adalah jumlah uang yang seseorang telah benar-benar menghabiskan untuk
sesuatu dan bersedia membayar untuk menghabiskan uangnya sesuai.
PT = Pmax- Pact
PT = Price Tolerance
Pmax = Maximum Price
Pact = Actual Price
30
F. Kerangka Pemikiran
Input Output Process
involvement
Income
Opinion
Leasdership
Social
Utilityutility
MARKET AND SOSIAL
PERSONAL
PRODUCT
Smart-Shopper Feelings
Price
Knowledge
Price comparison
PRICE SENSITIVITY
Sumber: Gunnar J. Clausen-Price Sensitivity Electronic Entertainment (2005:59)
Social
Comparison
Consideration
set
Age, gender,
household
size
quality
Transaction value
Price fairness
Habit
31
BAB III
TINJAUAN OBJEK PENELITIAN DAN DATA
A. Gambaran Umum JATP
Jungleland Adventure Theme Park (JATP) merupakan taman bertema
yang berada di kawasan Sentul Nirwana, Sentul City, Kabupaten Bogor.
Jungleland memiliki lahan seluas 35 ha dan saat ini dibagi menjadi 5 Zona dan 35
wahana yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Jungleland kini berada dibawah
menejemen PT. Bakrieland Development, Tbk dan menjadi taman hiburan
tematik terbesar di Indonesia berdiri sejak tahun 2011 dan mulai beroperasi pada
22 April 2013.
Gambar 3.1
Peta Area Jungleland
Sumber:www. Jungleland.co.id, 2016.
32
Jungleland Adventure Theme Park sebagai Outdoor Theme Park terbaru
dengan konsep pertama dan terbesar di Indonesia dan memiliki berbagai fasilitas
yang dapat menunjang segala kebutuhan hiburan pengunjung selama berada di
Jungleland. Selain wahana bermain yang terbagi dalam 4 Zona yaitu Zona
Carnivalia, Tropcalia, Mysteria dan Explora, Jungleland juga memiliki wahana
Science seperti Dunia Dino dengan jumlah dinosaurus terbanyak dan terlengkap di
Indonesia. Di Dunia Dino ini akan dijumpai replika binatang purbakala yang telah
punah, namun mereka masih bergerak dan bersuara seperti aslinya serta akan ada
pertunjukan Science yang diatraksikan oleh Mang Giver, Mr. Pintar dan Mrs.
Teliti. Dan Jungleland terbagi atas 5 Zona, Yaitu:
1. Downtown
Downtown merupakan tempat bersantai ala hutan untuk keluarga dengan
beragam tempat makan dengan beragam menu pilihan tradisional sampai
modern. Dalam zona ini terdapat Phinisi Hall yang merupakan aula pertemuan
yang dapat disewakan untuk Gathering, serta pada Zona ini juga terdapat
Stage yang menampilkan Live Music. Pertunjukan Live Music hadir setiap
hari pukul 16.30-17.30 WIB dan 19.30-20.30 WIB. Downtown mulai
beroperasi mulai pukul 10.00-20.00 WIB pada saat Weekdays dan 10.00-22.00
WIB pada saat Weekend. Downtown juga bisa dibilang area yang masih bebas
biaya karena downtown berada diluar area Theme Park. Downtown
menyediakan restoran-restoran untuk pengunjung beristirahat berikut dengan
fasilitas Gathering.
33
2. Zona Carnivallia
Zona ini area yang masih bebas biaya berfokus kepada setiap parade yang
diadakan di Jungleland Adventure Theme Park, Karnaval Mini, Performers,
Live Actor dan ditambah dengan wahana yang berada di zona ini yaitu:
a. Air Race (Zee Force)
Wahana ini berputar dan melayang seperti halnya sedang berasa di
angkasa.
b. Discovery (Petir)
Diayun diatas bandul raksasa dengan kemiringan 102˚dan ketinggian 200
meter.
Gambar 3.2
Wahana Zona Carnivallia
Sumber: Jungleland.co.id, 2016
34
c. Mini Drop (Ceblak Ceblok)
Wahana ini aman untuk anak kecil bersama keluarga yang akan diangkat
naik tinggi dan turun berulang kali.
d. Haunted House (Rumah Jelangkung)
Wahana ini bercerita tentang satu keluarga yang mati mengenaskan.
Wahana ini diperuntukan bagi anak-anaka, remaja dan dewasa.
e. Disk’O
Wahana ini diputas dan iayun diaas piring raksasa hingga ketinggian 15
meter.
f. Ferrish Wheel (Kolecer)
Wahana ini adalah bianglala tertinggi di indonesia yang bisa melihat
pemandangan alam Sentul dan Gunung Pancar dari ketinggian 45 meter.
g. Daytona
Beraksi seperti pembalap F1 di sepanjang lintasan 700 meter. Wahana ini
dengan lintasan terpanjang di Indonesia.
h. Bumper Car
Mengendarai mobil dan merasakan sensasi saat menabrak mobil lawan
merupakan wahana yang cukup menantang.
i. Kiddy Land
Merangsang kecerdasan si kecil dengan bermacam permainan yang asyik
dan menyenangkan, wahana ini untuk BATITA (Bayi diatas tiga tahun)
balita usia 2-4 Tahun. Saat anak berada di area kiddy land harus
didampingi oleh orang tua.
35
j. 3 Point Basket
Merasakan bermain dan belajar pada wahana ini merupakan wahana
untuk berolahraga. Permainan ini untuk anak-anak, remaja dan dewasa.
Anak dibawah 110 cm harus diawasi orang dewasa.
k. Rainbow Train
Berkeliling diatas kereta api dan wahana ini cocok untuk anak kecil dan
merasakan keindahan lingkungan sekitar.
l. Flight Academy
Pengalaman langsung menjadi seorang pilot bisa dirasakan di wahana ini,
tentu merupakan hal yang sangat menarik bagi banyak orang. Jungleland
Flight Academy menghadirkan beberapa fasilitas diataranya, Basic Flight
Course & Study Tour, Flight Simulator Academy dan Extreme Games.
Wahana ini wahana edukasi bagi pelajar yang akan datang ke Jungleland
Adventure Theme Park.
m. Midway Games
Wahana anak-anak dan dewasa untuk seluruh anggota keluarga yaitu
Dengan membidik sasaran alam permainan dan akan mendapatkan
hadiah.
n. Mini Swinger
Ayunan yang digunakan untuk anak kecil dan membuat anak gembira
berada diatas ayunan dengan aman dan menyenangkan.
36
3. Zona Tropicallia
Zona ini area yang masih bebas biaya merupakan zona untuk keluarga,
beberapa wahana yang ada di Zona ini adalah:
a. Texan Train
Kereta yang meluncur diatas lintasan rel sepanjang 1,7 KM dan mengajak
wisatawan berkeliling Jungleland dengan suasana alam yang asri selama
15 Menit.
b. Water Flume
Meluncur dengan perahu air di lintasan sepanjang 152 Meter.
Gambar 3.3
Wahana Zona Tropicallia
Sumber: Jungleland.co.id, 2016.
37
c. North Pole
Wahana untuk anak kecil ini diperuntukan untuk berpetualang diatas
kapal yang berbentuk binatang laut yang seru dan menyenangkan.
d. Jeep Tour
Menaiki mini Jeep bersama teman-teman tentu wahana yang dibuat untuk
anak kecil ini menjadi semakin menggembirakan.
e. Waves Swinger
Ayunan yang diangkat dan diputar terus-menerus dengan kecepatan tinggi
dan wahana ini diperuntukan untuk remaja dan dewasa.
f. Mini Ferrish Wheel
Wahana untuk anak kecil ini seperti kolecer yang bisa melihat
pemandangan alam sekitar di Jungleland Adventure Theme park.
g. Convoy 6
Kini saatnya anak kecil merasakan “convoy” dengan teman-teman dan
merasakan sensasi seru.
h. Mini Bumper Car
Wahana yang diperuntukan untuk anak kecil sehingga anak kecil bisa
merasakan kesenangan dalam mengendarai mobil yang sudah di
modifikasi untuk anak kecil.
i. Harvest Time
Wahana kereta yang dibawa naik tinggi lalu menikung dan meluncur lalu
berputar kembali yang akan memacu adrenalin dan wahana ini
diperuntukan untuk remaja dan dewasa.
38
j. Happy Swing
Menaiki ayunan raksasa dan diayun setinggi mungkin dan membuat
pengunjung merasakan sensasi yang menyenangkan.
k. Happy Train
Kereta yang meluncur di jalur kereta mini ini diperuntukan agar anak-
anak bisa merasakan sensasi seru saat menaiki kereta.
l. Ship Adventure
Wahana yang berayun-ayun diatas kapal bajak laut dan diayun dengan
kekuatan sedang karena wahana ini diperuntukan untuk anak kecil.
4. Zona Mysteria
Zona ini area yang masih bebas biaya berfokus pada wahana petualangan seru
dan memacu adrenalin. Wahana yang berada di Zona ini yaitu:
Gambar 3.4
Wahana Zona Mysteria
Sumber: Jungleland.co.id, 2016.
39
a. Hydrolift
Para pengunjung akan menikmati keseruan bersama sahabat atau keluarga
atau sahabat di sebuah perahu karet dengan kapasitas 6 orang disetiap
perahu karetnya. Perahu karet ini diangkat dengan menggunakan lift dan
dihempaskan kembali ke bawah tanah dengan menggunakan tenaga air di
sepanjang lintasan air sepanjang 250 Meter.
b. Jeep Tour
Merasakan sensasi tour di Jungleland Adventure Theme Park dengan
menggunakan Jeep yang menjadikan pengalaman baru dan tidak
terlupakan.
c. Mega Drop
Wahana yang betul-betul menantang nyali yang akan dinaikan setinggi 38
Meter dan dijatuhkan menggunakan tenaga.
d. Fire Pot
Kuali api yang akan diputar membuat pengunjung merasakan adrenalin
yang akan diuji dan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.
e. Jump Around
Naik mobil pilihanmu dan meloncat-loncat terus tanpa henti.
f. Boat Blaster
Berpetualang dengan bajak laut diatas perahu yang memuat 8-10 orang
membuat pengunjung merasakan sensasi berpetualang.
g. Snake Coaster
Halilintar terpanjang dan tertinggi di Indonesia ini mengacu adrenalin
para pengunjung remaja maupun dewasa dengan merasakan sensasi
40
menaiki kereta yang akan dibawa tinggi dan hempaskan lalu diputar
membuat pengalaman yang tidak terlupakan.
h. Flying Bike
Sepeda yang bisa terbang tinggi membuat anak-anak mempunyai sensasi
dalam bersepeda dengan berputar dan diangkat tinggi.
5. Zona Explora
Zona ini belum beroperasi dan masih daam proses pembangunan. Wahana
yang ada di Zona ini nantinya adalah Octopus, Selain itu terdapat beberapa
wahana lain yang belum dioperasikan, diantaranya adalah keluarga
Tropicallia.
Total Zona di JATP adalah 4 zona namun hanya 3 zona dengan 34 wahana
yang sudah beroperasi.
B. Faslitas Jungleland Adventure Theme Park
Jungleland Adventure Theme Park juga memiliki beberapa fasilitas untuk
pengunjung, yaitu:
1. Phinisi Fuction Hall
2. Cafe Resto dan Food Court
3. Musholla
4. ATM Centre
5. Guest Corner
6. Picnic Area
7. Toilet
8. P3k dan Ruang menyusui
9. VIP Service
10. Kursi roda dan Stoller
11. Parkir luas dan Aman
12. Media Centre
13. Lost & Found
14. Informaion Centre
15. Shuttle Bus
16. Club Car
41
1. Program Event
Banyak Event yang telah Jungleland selenggarakan berkaitan dengan dunia
pendidikan dan ilmu pengetahuan, seperti halnya Teachers Program,
Workshop Robotic, Safety Driving, Colouring Competition. Bahkan
Jungleland telah membentuk komunitas Science dengan nama “Indonesia
Science Club” dengan jumlah member sudah lebih dari 500 peserta, termasuk
beberapa Young Sciencetist yang telah berprestasi menemukan suatu
penemuan karya ilmiah. Biasanya rombongan sekolah mengadakan tour di
Zona carnivallia yaitu Dino World dan Flight Academy.
2. Fasilitas Lainnya
Jungleland juga memiliki beberapa Fuction area indoor/outdoor yang dapat
menampung ratusan hingga ribuan orang berikut dengan fasilitas lainnya
seperti tenda, kursi futura, panggung, Sound System, proyektor, MC, Band/
organ tunggal, Dance, Snack, Lunch box dan lain-lain. Tentunya dengan
Gambar 3.5
Fasilitas di Jungleland
Sumber: data Peneliti, 2016
42
fasilitas yang dimiliki oleh Jungleland dapat menjadi rekomendasi dan pilihan
terbaik untuk program/acara seperti family, Employee Gathering, Meeting,
Event, Product Launching dan lain-lain, Biasanya rombongan perusahaan
mengadakan acara tersebut di area Zona tropicallia dan Zona Carnivallia.
Jungleland juga fasilitas mempunyai layanan Guest Corner yang membuat
pengunjung nyaman dengan pelayanan dan keramah-tamahan Guest
Attendant.
3. Kerjasama
Penawaran kerjasama dengan Jungleland yaitu:
a. Hotel
Penyelenggaraan Group Trip Hotel (dengan harga tiket khusus deal
dengan hotel).
Tiket diskon untuk Free Individual Traveller (FIT) dan tamu hotel.
Kerjasama paket wisata dengan hotel.
b. Travel Agent & Event Organizer
Penyelenggaraan group trip untuk perusahaan, komunitas dan lain-lain.
Penyelenggaraan gathering/event rombongan travel atau event
organizer.
c. Training Center
Penyelenggaraan kerjasama untuk kegiatan workshop/seminar/training.
Event/Launching lembaga Training Centre.
d. Community
Gathering/Anniversary komunitas dan club.
Penyelenggaraan Event komunitas.
43
Penyelenggaraan kegiatan yayasan sosial.
Handling rombongan dan event arisan.
4. Jam Operasional Jungeland
a. Senin-Kamis Buka Pukul 10.00-18.00 WIB;
b. Jumat Buka Pukul 10.00-18.00 WIB;
c. Sabtu-Minggu Buka Pukul 09.00-18.00 WIB;
d. High Season Buka Pukul 09.00-20.00 WIB.
5. Reservasi
Jungleland Adventure Theme Park memiliki reservasi untuk rombongan yang
akan mengadakan acara (event) melalui website www.jungleland.co.id atau
hubungi (021) 2311313 atau e-sales di 081286900443 atas nama Tony Surya/
6. Harga Tiket
a. Weekdays ( Senin-Kamis) Rp. 165.000,-/orang;
b. Heboh Jumat Rp. 100.000,-/orang;
c. Weekend (Sabtu-Minggu) Rp. 220.000,-/orang;
d. High Season Rp. 250.000,-/orang.
7. Harga Tiket Parkir
a. Motor 1 Jam pertama Rp. 1000,- max 12 jam Rp.5000,-
b. Mobil 1 Jam pertama Rp.2.500,- max 12 jam Rp.10.000,-
c. Bus Rp.30.000,- untuk 1 kali parkir.
Keterangan:
Gratis bagi pengunjung dengan tinggi badan <90cm dan diskon 50%
untuk pengunjung lanjut usia(lansia) >65 Tahun.
44
Harga tiket berlaku untuk menikmati berbagai macam wahana di Zona
Carnivalia, Tropicallia dan Zona Mysteria (termasuk Fun Science
Adventure dan Dino World).
Tiket yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan atau ditukar dengan
uang tunai.
Hujan atau cuaca buruk merupakan faktor alam, merupakan bukan
tanggung jawab dari pihak Jungleland.
VIP Experiece merupakan jalur cepat untuk delapan wahana favorit.
Jalur ini dapat diperoleh dengan membeli tiket khusus VIP seharga
Rp.75.000,-.
C. Profil Pengunjung Jungleland Adventure Theme Park
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil data rekap jumlah pengunjung
High Season dan Low Season tahun 2014 dan tahun 2015 di Jungleland Adventure
Theme Park. Yaitu pertama kategori High Season terhitung mulai tanggal 2 Juli –
18 Juli dan 18 Desember – 31 Januari Dan kategori Low Season berlaku mulai
tanggal 18 Juli-31 Juli dan 1 Desember- 17 Desember.
Pada data yang diolah pengunjung reguler dan rombongan pada tahun
2014 terdapat 50,83% di Low Season lebih besar dibanding High Season sebesar
49,17% dan pada tahun 2015 pengunjung di Low Season sebesar 54,70% dan pada
masa High Season sebesar 45,30%. Di dalam data terakhir terlihat bahwa
pengunjung lebih memilih datang di Low Season dibandingkan dengan High
Season dalam suatu huitungan satu bulan. Dan pengunjung Holiday Season 2014
45
lebih tinggu sebesar 58,13% dibandingkan dengan pengunjung Holiday Season
2015 sebesar 41,87%.
Pada data diatas terlihat bahwa pengunjung Jungleland Adventure Theme
Park mengalami penurunan jumlah pengunjung dari tahun 2014 ke tahun 2015
sebesar 16,26%. Angka ini lumayan besar karena Jungleland kehilangan sebagian
pengunjung dari tahun sebelumnya.
Profil pengunjung Jungleland dibagi kedalam tiga segmen, Pertama
segmen demografis, pengunjung dibagi dengan dasar usiam jenis kelamin, dan
tingkat pendapatan perbulan. Kedua, segmen geografis yang dibagi berdasarkan
asal daerah dalam hal ini adalah kota/kabupaten dengan radius 100 KM dari lokasi
Jungleland Adventure Theme park. Terakhir, perilaku pengunjung berdasarkan
bentuk kunjungan, jumlah kunjungan dan pengeluaran pengunjung per orang.
1. Demografis
Aspek %
jenis kelamin
laki-laki 67.1 %
Perempuan 32.9 %
Usia
13-15 1.4 %
16-18 8.6 %
19-23 40.0 %
24-30 34.3 %
31-40 11.4 %
>41 4.3 %
Pendapatan perbulan
<2.500.000 25.7 %
2.500.001-3.500.000 21.4 %
3.500.001-5.000.000 21.4 %
5.000.001-10.000.000 20.0 %
10.000.000-15.000.000 2.9 %
>15.000.000 8.6 %
Tabel 3.1
Demografis Pengunjung Jungleland
(Sumber: hasil kuesioner, 2016)
46
Jika dilihat dari jenis kelamin, pengunjung laki-laki sedikit lebih mendominasi
daripada perempuan. Dan rata-rata rentang usianya adalah remaja berusia 19-
23 tahun dengan dominan penghasilan kurang dari Rp.2.500.000,-.
2. Geografis
Asal Daerah %
Jakarta 17.1 %
Bogor 31.4 %
Bandung 15.7 %
Depok 4.3 %
Tangerang 5.7 %
Bekasi 4.3 %
Sukabumi 1.4 %
Cilegon 20.1%
Pengunjung dari segi geografis, ditentukan berdasarkan kota dan/atau
kabupaten berjarak 100 KM dari lokasi Jungleland Adventure Theme Park.
Pengunjung Jabodetabek saat ini masih mendominasi dengan jumlah sebesar
62.8 % dan didominasi pengunjung terbesar berasal dari kota Bogor.
Sedangkan untuk pengunjung untuk non-Jabodetabek (Sukabumi, Bandung
dan Cilegon) sebesar 37.2%. Pengunjung Jabodetabek dan wilayah Jawa
Barat merupakan target pasar utama dari tim Marketing Jungleland
Adventure Theme Park.
Tabel 3.2
Geografis Pengunjung Jungleland
(Sumber: hasil kuesioner, 2016)
47
3. Perilaku Pengunjung
Aspek %
Rekan Berkunjung
Sendiri 1.4 %
Pasangan 24.3 %
Keluarga 25.7 %
Teman 21.4 %
Rombongan perusahaan 4.3 %
Rombongan sekolah 17.1 %
Rombongan lainnya 1.4 %
Rombongan kampus 4.3 %
Frekuensi Berkunjung
1 34.3 %
2 35.7 %
3 14.3 %
4 5.7 %
5 1.4 %
>5 8.6 %
Pengeluaran Per-Orang
<50.000 10.0 %
50.001-100.000 5.7 %
100.001-150.000 22.9 %
150.001-200.000 12.9 %
200.001-250.000 17.1 %
250.001-300.000 21.4 %
300.001-500.000 4.3 %
500.001-700.000 5.7 %
Bentuk kunjungan yang paling banyak dilakukan oleh pengunjung adalah
berkunjung bersama keluarga yaitu sebesar 25.7%, kemudian diikuti
berkunjung dengan pasangan sebanyak 24.3%, pengunjung yang datang
bersama teman 21.4%, dilanjutkan dengan rombongan sekolah yaitu sebesar
Tabel 3.3
Perilaku Pengunjung Jungleland
(Sumber: hasil kuesioner peneliti, 2016)
48
17.1 % dan pengunjung yang paling sedikit jumlahnya adalah pengunjung
Jungleland yang datang sendiri yaitu sebesar 1,4 %.
Berdasarkan jumlah kunjungan yang dominan, responden yang melakukan
kunjungan sebanyak 1 (satu) kali adalah sebesar 34,3 %, diikuti dengan 2
(dua) kali kunjungan yaitu sebesar 35,7%. Kemudian 3 (tiga) kali kunjungan
sebesar 14,3%. Adapula yang sudah berkunjung 5 (lima) kali yaitu sebanyak
1,4 % dan ada yang sudah lebih dari 5 (lima) kali berkunjung sebesar 8,6%.
Sedangkan selama berada di Jungleland Adventure Theme Park, pengunjung
kebanyakan mengeluarkan uang sebesar Rp.100.000,- sampai dengan
Rp.150.000,- per satu orang untuk pembelanjaan makanan, minuman,
Souvenir, tiket permainan dan sebagainya kecuali tiket masuk ke Jungleland
Adventure Theme Park.
D. Dasar Keputusan Pengunjung Membeli Harga Tiket Masuk (Product
Factor)
Tabel 3.4
Harga Publikasi Jungleland Adventure Theme Park tahun 2015
Segmen Pengunjung Weekdays Weekend High Season
Reguler Rp.165.000,- Rp.220.000,- RP.250.000,-
Group Ticket only
Rp.175.000,-
Weekdays Weekend
30-200 orang Rp. 130.000,- Rp.165.000,-
201-500 orang Rp.125.000,- Rp.160.000,-
501-1000 orang Rp.120.000,- Rp.155.000,-
>1001 orang Rp.115.000,- Rp.145.000,-
Jumat hemat min. 30 pax Rp.95.000,-
Pada tabel 3.4 diatas dijelaskan Harga Tiket Masuk yang beragam sesuai
dengan segmen pengunjung dengan harga seasonal untuk pengunjung reguler dan
Sumber: Surat Penawaran PT.Jungleland Asia,2015.
49
rombongan sehingga pengunjung dapat memilih kapan dan berapa harga yang
akan dikeluarkan untuk berwisata ke JATP.
Manfaat sebagai pengunjung segmentasi reguler adalah pengunjung
reguler bisa membeli tiket dengan harga promo dan diskon pada saat pembelian
sesuai dengan berbagai jenis member card atau pengunjung yang sudah
memenuhi syarat tertentu untuk mendapatkan harga miring (diskon) yang sudah
ditentukan oleh menejemen JATP. Dan manfaat segmen rombongan di JATP
mendapat harga tiket khusus sesuai dengan jumlah peserta wisatawan sehingga
akan mendapatkan Complimentary area beserta pemandu saat berwisata di JATP.
Pengunjung reguler yang membawa kendaraan sendiri mendapatkan
maksimum harga untuk parkir di JATP sebesar Rp.5000,- untuk motor dan
sebesar Rp.10.000,- untuk mobil. Sedangkan segmen pengunjung rombongan
mendapatkan harga parkir sebesar RP.30.000,- untuk satu kali parkir bis.
JATP memberikan layanan yang sama untuk segala segmen pengunjung
baik reguler dan rombongan, seperti fasilitas-fasilitas yang dinikmati hingga
penyediaan baby stoller untuk pengunjung yang membawa bayi dan kursi roda
untuk para manula hingga Guest Corner untuk pengunjung agar merasakan
nyaman saat beristirahat di JATP dipandu oleh Guest Service JATP.
Berikut pernyataan pengunjung tentang kesesuaian produk dan layanan
yang diberikan dengan biaya yang dikeluarkan, pernyataan tersebut sebagai
berikut:
50
Tabel 3.5
Perceived Quality
No. Pernyataan
STS
(Sangat
Tidak
Setuju)
TS
(Tidak
Setuju)
S
(Setuju)
SS
(Sangat
Setuju)
1.
Wahana yang
diberikan seusai
dengan biaya yang
dikeluarkan.
1 Orang 17 Orang 42
Orang 10 Orang
2.
Layanan yang dberikan
sesuai dengan biaya
yang dikeluarkan.
1 Orang 9 Orang 51
Orang 9 Orang
3.
Saya ingin mencoba
semua wahana-wahana
di Jungleland
1 Orang 11 Orang 33
Orang 25 Orang
4.
Saya merasakan
manfaat dalam
berwisata di
Jungleland.
1 Orang 13 Orang 43
Orang 11 Orang
1. Perceived Quality
Wahana yang diberikan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan disetujui
oleh 42 orang pengunjung. Layanan yang diberikan sesuai dengan biaya
yang dikeluar disetujui oleh 51 orang pengunjung. Dan 33 orang
pengunjung yang setuju ingin mencoba wahana-wahana di JATP dan
pengunjung 43 orang pengunjung menjawab setuju merasakan manfaat
dalam berwisata di JATP.
Manfaat bagi pengunjung reguler dan rombongan bisa menikmati berbagai
macam wahana didalam 3 Zona dengan harga tiket terusan kecuali wahana
midway games segmen pengunjung reguler dan rombongan masih harus
membayar dengan harga terpisah.
Sumber: Data kuesioner, 2016.
51
Manfaat bagi segmen pengunjung rombogan mendapatkan area eksklusif
seperti rombongan sekolah mendapatkan area Dino World untuk
dijelaskan oleh pemandu tentang pengetahuan-pengetahuan tentang
Dinosaurus dan Science. Bagi segmen pengunjung perusahaan biasanya
Jungleland memberikan fasilitas Stage di area candi untuk mengadakan
Gathering atau meeting point area.
2. Transaction Value
JATP memberikan harga yang beragam (promo dan diskon) agar
pengunjung atau calon pengunjung tidak beralih dan terlihat pengunjung
yang akan membeli tiket masuk menggunakan promo atau diskon.
Tabel 3.6
Transaction Value
No Pernyataan
STS
(Sangat
Tidak
Setuju)
TS
(Tidak
Setuju)
S
(Setuju)
SS
(Sangat
Setuju)
1.
Harga tiket yang
dikeluarkan sesuai
dengan wahana yang
dinikmati
1 Orang 19 Orang 37
Orang 13 Orang
2.
Promo harga Tiket
masuk di jungleland
membuat saya ingin
membeli tanpa berfikir
dua kali
1 Orang 14 Orang 43
Orang 11 Orang
Harga tiket yang dikeluarkan sesuai dengan wahana yang dinikmati
mendapatkan respon setuju dari 37 orang pengunjung. Promo harga tiket
Sumber: Data kuesioner peneliti, 2016.
52
masuk ke JATP membuat pengunjung ingin membeli tanpa berfikir dua
kali mendapatkan respon dari pengunjung sebanyak 43 orang.
Promo harga tiket bagi pengunjung reguler bisa dilihat di Website
www.jungleland.co.id dengan beragam promo harga dan memberikan
manfaat kepuasan yang dirasakan pengunjung reguler karena dengan
pengetahuan pengunjung terhadap harga dan JATP menawarkan harga-
harga promo atau harga-harga miring yang ditawarkan. Namun, segmen
rombongan tidak mendapatkan harga promo tersebut karena harga yang
didapatkan segmen pengunjung rombongan sudah disetujui kedua belah
pihak rombongan dengan pihak JATP untuk menentukan harga dan
fasilitas apa saja yang dibutuhkan saat rombongannya berada di JATP.
3. Price Fairness
Tabel 3.7
Price Fairness
No. Pernyataan
STS
(Sangat
Tidak
Setuju)
TS
(Tidak
Setuju)
S
(Setuju)
SS
(Sangat
Setuju)
1. Biaya yang saya keluarkan
sepadan dengan produk
(wahana) dan layanan yang
diberikan Jungleland
1 Orang 14 Orang 44
Orang 11 Orang
Biaya yang dikeluarkan sepadan dengan produk (wahana) dan layanan
yang diberikan Jungleland memberikan respon setuju dari 44 orang
pengunjung.
Sumber: Data kuesioner, 2016.
53
Pengunjung segmen reguler dan rombongan menjawab bahwa biaya yang
mereka keluarkan sepadan dengan produk (wahana) dan layanan yang
diberikan JATP, karena dengan harga menggunakan harga promo
pengunjung reguler bisa menikmati semua wahana tiket terusan di JATP.
Sedangkan segmen rombongan mendapatkan manfaat area eksklusif dari
suatu wahana untuk melaksanakan acara rombongan itu sendiri.
Pernyataan diatas menunjukan kepuasan pengunjung terhadap produk dan
layanan yang diberikan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan oleh
pengunjung.
E. Penilaian Pengunjung Akan Harga Tiket Masuk (Personal Factor)
Tabel 3.8
Harga Promo Diskon JATP Untuk Segmen Pengunjung Reguler
Harga Promo
Diskon Tiket
Masuk
Weekend Weekdays
Adira Member Buy 1(one) get 1(one) Buy 1(one) get 1(one)
AEON Card Rp. 112.500 Rp. 160.000
Teh Botol Sosro Buy 1(one) get 1(one) Buy 1(one) get 1(one)
Ramayana Card Rp. 112.500 Rp. 160.000
CIMB NIAGA Buy 1(one) get 1(one) Buy 1(one) get 1(one)
Kalbe Card Rp.97.500 Rp.140.000
Lotte Member Rp. 112.500 Rp.160.000
Tabel diatas menunjukan harga promo dan diskon seperti mempunyai
Adira member card sampai dengan Lotte member card dimana pengunjung
reguler bisa memilih harga yang akan dikeluarkan sesuai dengan keterangan harga
diskon yang diberikan oleh JATP. Pengunjung dan calon pengunjung bisa
Sumber: Harga Promo Diskon JATP,2015.
54
mendapatkan informasi harga promo dan diskon sehingga saat berwisata ke JATP
mendapat pengetahuan tentang harga yang diberikan beragam.
Promo pada tabel 3.8 tidak bisa dinikmati oleh segmen pengunjung
rombongan di JATP karena mereka sudah memiliki harga tawaran sesuai dengan
jumlah rombongan dengan fasilitas yang akan digunakan saat rombongan tersebut
berada di JATP.
Tabel 3.9
Harga Publikasi Reguler dan Travel Agent JATP
Segmen Weekdays Weekend High
Season
Reguler Rp.165.000,- Rp.220.000,- RP.250.000
Group Ticket only Ticket and Meals
Rp.175.000
weekdays Weekend Weekdays Weekend
30-200
orang
Rp.
130.000
Rp.165.000 Rp.160.000 Rp.195.000
201-500
orang
Rp.125.000 Rp.160.000 Rp.155.000 Rp.
190.000
501-1000
orang
Rp.120.000 Rp.155.000 Rp.150.000 Rp.185.000
>1001
orang
Rp.115.000 Rp.145.000 Rp.145.000 Rp.175.000
Jumat hemat min. 30 pax Rp.95.000,-
Perbedaan harga antara segmen pengunjung reguler dengan segmen
pengunjung rombongan, menunjukan bahwa segmen pengunjung reguler memang
mendapatkan harga publikasi yang lebih mahal dibandingkan dengan segmen
pengunjung rombongan, akan tetapi sudah dijelaskan di Tabel 3.9 yaitu dengan
harga publikasi JATP untuk segmen pengunjung reguler mendapatkan harga
promo dan harga miring (diskon) dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Berbeda dengan segmen pengunjung rombongan, walaupun tidak memiliki harga
Sumber: Surat Penawaran PT.Jungleland Asia,2015.
55
promo seperti segmen pengunjung reguler namun segmen pengunjung rombongan
mendapatkan harga yang relatif murah karena semakin banyak jumlah perserta
rombongan yang akan datang berwisata ke Jungleland maka semakin murah harga
tiket masuk per/orang pada rombongan tersebut dari rentang harga Rp.130.000
sampai dengan Rp.165.000 per orang dalam suatu rombongan dibanding harga
publikasi untuk segmen pengunjung reguler berada di rentang harga Rp.165.000
sampai dengan Rp.220.000. Terlebih segmen rombongan mendapatkan harga
dengan paket Meal dengan harga yang sudah dipublikasikan oleh JATP sesuai
dengan banyaknya jumlah peserta pada suatu rombongan tersebut.
Tabel 3.10 menjelaskan keuntungan harga segmen reguler dan rombongan
sehingga pengunjung yang lebih dari 30 orang akan membeli tiket untuk
rombongan (grup).
Tabel 3.10
Pernyataan Involvement, Habit dan Opinion Leadership
No Pernyataan Dimensi STS
(Sangat
Tidak
Setuju)
TS
(Tidak
Setuju)
S
(Setuju)
SS
(Sangat
Setuju)
1. Saya membeli
dengan harga
diskon dan promo.
Invlovement 4 Orang 27
Orang
33
Orang
6 Orang
2. Saya membeli tiket
melalui EO
(Travel Agent)
7 Orang 46
Orang
13
Orang
4 Orang
3. Saya membeli tiket
memakai harga
reguler
1 Orang 25
Orang
40
Orang
4 Orang
4. Saya langsung
membeli tiket masuk di
Jungleland tanpa
berfikir berapa
harganya
Habit 3 Orang 13
Orang
46
Orang
8
Orang
5. Saya akan Opinion 11 45 15 1 Orang
56
mempromosikan
kepada kerabat
tentang produk dan
layanan di
Jungleland
Leadership Orang Orang Orang
1. Involvement
Pengunjung yang membeli tiket masuk menggunakan harga reguler
sebanyak 40 orang pengunjung lebih besar dibanding pengunjung yang
membeli dengan harga promo dan diskon sebanyak 33 orang pengunjung
bahkan rombongan yang membeli dengan harga tiket melalui EO (Travel
Agent) hanya 13 orang pengunjung. Banyak sekali manfaat apabila
membeli tiket dengan harga promo atau harga miring (diskon) namun yang
terjadi disini pengunjung kurang mengetahui informasi harga promo
sehingga banyak sekali manfaat yang didapatkan apabila menggunakan
harga promo yaitu dengan menikmati produk dan layanan yang sama
pengunjung membayar dengan harga miring dibandingkan dengan harga
reguler. Namun apabila harga segmen rombongan tidak bisa berubah
karena sudah ditentukan oleh publikasi harga untuk rombongan.
2. Habit
Kebiasaan dalam mengambil keputusan dalam pembelian adalah hal yang
sangat bermanfaat bagi pengunjung baik dari segmen reguler maupun
segmen rombongan, pernyataan ini di setujui oleh pengunjung sebanyak
46 orang pengunjung karena apabila sudah mengetahui harga yang
dipublikasikan beragam, pengunjung akan berfikir akan menggunakan
Sumber: Data kuesioner, 2016.
57
harga yang mana bahkan pengunjung akan merasakan pilihannya
merupakan kebiasaan pengunjung saat membeli.
3. Opinion Leadership
Pengunjung akan mempromosikan kepada kerabat tentang produk dan
layanan di Jungleland hanya disetujui oleh 15 orang karena saat
pengunjung datang ke JATP mereka mencari tahu kondisi aktual JATP
bahkan menanyakan harga kepada kerabat yang sudah mengetahui kondisi
aktual JATP, namun sebaliknya saat pengunjung itu berwisata ke JATP
mereka akan beropini kepada masyarakat bahkan kerabat tentang kondisi
aktual JATP sehingga ada keinginan atau ketidakinginan pengunjung
dalam mempromosikan produk san layanan di JATP.
F. Faktor Pendapat Orang Lain Akan Harga Tiket Masuk Sebagai
Keputusan Pengunjung Membeli (Market and Social Factor)
Tabel 3.11
Frekuensi Kunjungan
FREKUENSI %
1 34.3 %
2 35.7 %
3 14.3 %
4 5.7 %
5 1.4 %
>5 8.6 %
Tabel 3.11 menunjukan kali ke berapa satu pengunjung dalam berkunjung
ke JATP dengan frekuensi kunjungan pengujung ke JATP bisa terlihat ada banya
Sumber: Data kuesioner peneliti, 2016.
58
Repeater, dari 70 (tujuh puluh) orang responden 35.7% diantara sudah ke JATP
sebanyak 2 (dua) kali. Bahkan ada yang sudah lebih dari 5 (lima) kali sebanyak
8,6 %.
Tabel 3.12 Faktor yang mempengaruhi mereka dalam mengambil
keputusan untuk berkunjung ke JATP dijelaskan ke dalam pernyataan-pernyataan
sebagai berikut:
Tabel 3.12
Social Utility, Social Comparison dan Consideration Set
No Pernyataan Dimensi STS
(Sangat
Tidak
Setuju)
TS
(Tidak
Setuju)
S
(Setuju)
SS
(Sangat
Setuju)
1. Saya akan
mempengaruhi
kerabat saya untuk
membeli produk dan
jasa di Jungleland.
Social
Utility
0 Orang 19
Orang
41
Orang
10 Orang
2. Saya sebelum
membeli akan
bertanya kepada
orang lain untuk
mendapatkan
informasi mengenai
harga.
Social
Comparis
on
1 Orang 7
Orang
51
Orang
11 Orang
3. Saya selalu
memutuskan untuk
membeli dengan
mempertimbangkan
harga terlebih
dahulu.
Considera
tion Set
3 Orang 3
Orang
52
Orang
12 Orang
1. Social Utility
Pengunjung yang setuju akan mempengaruhi kerabat untuk membeli
produk dan jasa di JATP sebanyak 41 orang pengunjung. Segmen
Sumber: Data kuesioner, 2016.
59
pengunjung berwisata ke JATP mereka merasakan emosional dalam
berwisata sehingga mereka akan menceritakan kejadian menyenangkan
bahkan tidak menyenangkan beserta produk dan layanan yang diberika
JATP serta fasilitas-fasilitas di dalamnya kepada kerabat mereka bahkan
mereka bisa memposting testimoni-testimoni di media sosial. Segmen
pengunung rombongan yang berwisata ke JATP merasakan pengalaman
berwisata bersama kerabatnya, segmen rombongan merasakan emosional
dalam berkunjung, setelah mereka pulang dan merasakan hal yang
menyenangkan bahkan tidak menyenangkan bahkan mereka merasakan
manfaat produk dan layanan di JATP beserta fasilitas-fasilitas di dalamnya
sehingga pengunjung segmen rombongan bisa mempengaruhi rombongan
sekolah lain, perusahaan lain bahkan Partner dalam relasi untuk membeli
produk dan layanan di JATP.
2. Social Comparison
Pengunjung reguler akan membandingkan harga dengan pengunjung
lainnya agar mendapatkan informasi harga yang jelas dan produk dan
layanan yang mereka dapatkan dengan harga yang mereka keluarkan. Bagi
segmen pengunjung rombongan akan membandingkan harga dengan
rombongan lain saat di JATP atau bahkan saat diluar JATP, sehingga
harga yang mereka keluarkan untuk berwisata berkaitan dengan produk
dan layanan yang diberikan, maka informasi-informasi ini bagi
pengunjung tidak akan melewatkannya sehingga sebelum membeli dengan
bertanya kepada orang lain untuk mendapatkan informasi tentang harga
tersebut. Karena 51 orang pengunjung menyatakan setuju bahwa sebelum
60
membeli pengunjung akan bertanya kepada orang lain utnuk mendapatkan
informasi mengenai harga.
3. Consideration Set
Pengunjung yang membeli sebuah produk dan jasa mempertimbangkan
harga terlebih dahulu dan 52 orang pengunjung setuju terhadap pernyataan
tersebut baik pengunjung segmen rombongan dan segmen reguler. Mereka
akan mempertimbangkan harga yang mereka keluarkan dengan produk
dan layanan yang pengunjung dapatkan sehingga mereka mengetahui
pertimbangan harga yang dapat mereka toleransi.
61
BAB IV
ANALISIS PERMASALAHAN
Berikut adalah hasil korelasi 15 butir pernyataan yang menjawab dimensi
dasar keputusan pengunjung membeli harga tiket masuk, penilaian pengunjung
akan harga tiket masuk dan faktor pendapat orang lain akan harga tiket masuk
sebagai keputusan pengunjung membeli. Pada skala penilaian menggunakan 4
rentang nilai mulai dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju dengan titik rata-
rata pada angka 2.87, dapat dilihat pada tabel dan grafik 4.1 sebagai berikut.
Tabel 4.1
Skala Penilaian
Nilai Rentang Keterangan
3.45 - 4.00 Batas Rentang Atas Sangat Setuju
2.88 - 3.44 Setuju
2.87 Batas Normal Titik Rata-Rata
2.30 – 2.86 Tidak Setuju
2.00 – 2.29 Batas Rentang Bawah Sangat Tidak Setuju
Grafik 4.1
Control Chart
62
A. Dasar Keputusan Pengunjung Membeli Harga Tiket Masuk (Product
Factor)
Produk sebagai faktor mempengaruhi sensitivitas harga yang dirasakan
pengunjung mempunyai 3 (tiga) faktor penentu terkait yakni persepsi pengunjung
akan kualitas, nilai transaksi dan harga yang sepadan.
Tabel 4.2
Product Factor
Variabel Dimensi No. Indikator
Pernyataan Indikator
Hasil
Nilai
Nilai
Atas
2.88 -
4.00
Nilai
Bawah
2.00 –
2.86
Product
Factors
Perceived
Quality
1 Wahana yang
diberikan sesuai
dengan biaya yang
dikeluarkan
2.87 -
2 Layanan yang
diberikan sesuai
dengan biaya yang
dikeluarkan
2.97 Setuju -
(Sumber: hasil analisis, 2016)
63
3 Saya ingin
mencoba wahana-
wahana di
Jungleland
3.17 Setuju -
4 Saya merasakan
manfaat berwisata
di Jungleland
2.97 Setuju -
Transaction
Value
5 Harga tiket yang
dikeluarkan sesuai
dengan wahana
yang dinikmati
2.89 Setuju -
6 Promo harga tiket
masuk di
Jungleland
membuat saya
ingin membeli
tanpa berfikir dua
kali
2.94 Setuju -
Price
Fairness
7 Biaya yang saya
keluarkan sepadan
dengan produk
(wahana) dan
layanan yang
diberikan
Jungleland
2.93 Setuju -
Pada variabel faktor produk terdapat 3 dimensi dimana terdapat 7
pernyataan dan hasilnya tabel 4.2 bahwa terdapat 5 pernyataan indikator
dengan hasil rentang nilai setuju atau diatas rata-rata, berikut
penjelasannya:
(No. 2) Layanan yang diberikan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.
Dalam pernyataan ini mendapatkan nilai diatas nilai rata-rata yaitu 2.97.
yaitu dengan rentang nilai tersebut pengunjung merasakan “setuju” pada
pernyataan tersebut dikarenakan layanan Guest Service dan keramah-
tamahan Front Liner yang disediakan Jungleland sudah memberikan
layanan yang cukup lengkap.
(No.3) Saya ingin mencoba wahana-wahana di Jungleland.
64
Dalam pernyataan ini pengunjung Jungleland memberikan nilai diatas
rata-rata yaitu 3.17 dengan rentang nilai tersebut pengunjung merasa
“setuju” ingin mencoba wahana-wahana di Jungleland karena Jungleland
mempunyai wahana yang beragam yang terdiri dari 3 Zona dengan 34
Wahana didalamnya yang membuat wisatawan tertarik untuk mencoba.
(No.4) Saya merasakan manfaat berwisata di Jungleland.
Jungleland mempunyai beragam aktifitas wisata selain memacu adrenalin
wisata edukasi seperti Dino World, Flight Academy menjadi sasaran
pengunjung untuk merasakan manfaat dari segi emosional terhadap produk
(wahana) layanan berikut fasilitas-fasilitasnya dalam berwisata. Dengan
pernyataan ini pengunjung Jungleland memberikan nilai diatas rata-rata
yaitu 2,97 dengan rentang nilai tersebut pengunjung merasa “setuju”
merasakan manfaat berwisata ke Jungleland.
(No.5) Harga tiket yang dikeluarkan sesuai dengan wahana yang
dinikmati.
Dalam pernyataan ini mendapatkan nilai diatas nilai cukup yaitu 2.89.
yaitu dengan rentang nilai tersebut pengunjung merasakan “setuju” pada
pernyataan harga tiket yang dikeluarkan sesuai dengan wahana yang
dinikmati. Pengunjung cukup menikmati wahana-wahana yang berada di
JATP dengan harga tiket yang mereka keluarkan.
(No.6) Promo harga tiket masuk di Jungleland membuat saya ingin
membeli tanpa berfikir dua kali.
Pengunjung Jungleland memberikan nilai diatas rata-rata yaitu 2,94
dengan rentang nilai pengunjung yang merasa “setuju” untuk membeli
65
tiket masuk ke Jungleland dengan harga promo dan diskon seperti
Ramayana dan AEON Member Card Department Store atau bahkan
menggunakan syarat yang ditentukan oleh JATP agar mendapat harga
miring untuk berwisata di JATP tanpa berfikir dua kali. Karena banyak
harga promo dan harga diskon musiman yang diadakan di Jungleland.
(No.7) Biaya yang saya keluarkan sepadan dengan produk (wahana) dan
layanan yang diberikan Jungleland.
Dengan produk dan layanan yang diberikan oleh Jungleland beserta
kondisi aktualnya, pengunjung Jungleland memberikan nilai diatas rata-
rata yaitu 2.93 dengan rentang hasil dibatas atas dengan rentang nilai
“setuju” bahwa biaya yang pengunjung keluarkan sepadan dengan produk
(wahana) yang diberikan oleh Jungleland.
Berdasarkan pernyataan indikator diatas menunjukan bahwa aspek
produk (wahana) dan layanan yang diberikan sesuai bahkan sepadan
dengan harga yang diberikan dengan pengunjung, dimana bisa menikmati
semua wahana dan layanan bahkan fasilitas-fasilitas didalamnya serta
mendapatkan manfaat dalam berwisata yang lebih menyenangkan,
berwisata edukasi bahkan berwisata yang memacu adrenalin sehingga hal-
hal yang seperti ini menjadi dasar persetujuan pengunjung memutuskan
berkunjung untuk membeli tiket harga masuk.
66
B. Penilaian Pengunjung akan Harga Tiket Masuk (Personal Factor)
Personal sebagai faktor mempengaruhi sensitivitas harga yang dirasakan
pengunjung terhadap produk mempunyai 3 (tiga) faktor penentu terkait yakni
bentuk pengalaman, perilaku pengunjung dan opini.
Tabel 4.3
Personal Product
Variabel Dimensi No. Indikator
Pernyataan Indikator
Hasil
Nilai
Nilai
Atas
2.88 -
4.00
Nilai
Bawah
2.00 – 2.86
Personal
Factor
Involvement 8 Saya membeli
tiket dengan
harga diskon
dan promo
2.59 - Tidak
setuju
9 Saya membeli
tiket melalui EO
(Travel Agent)
2.20 - Sangat
tidak setuju
10 Saya membeli
tiket memakai
harga reguler
2.84 - Tidak
setuju
Habit 11 Saya langsung
membeli tiket
masuk
Jungleland
tanpa berfikir
berapa harganya
2.67 - Tidak
setuju
Opinion
Leadership
12 Saya akan
mempromosikan
kepada kerabat
tentang produk
dan layanan di
Jungleland
3.10 Setuju -
Pada variabel faktor personal terdapat 3 dimensi dimana terdapat 5
pernyataan dan hasilnya tabel 4.3 bahwa terdapat 5 pernyataan indikator
dengan hasil rentang ada yang menilai setuju atau diatas rata-rata serta ada
juga yang menilai dibawah rata-rata, berikut penjelasannya:
(Sumber: hasil analisis, 2016)
67
(No. 8) Saya membeli tiket dengan harga diskon dan promo
Dalam pernyataan ini pengunjung yang menggunakan harga diskon dan
promo memberikan nilai 2,59 yaitu dibawah rata-rata dengan rentang nilai
“tidak setuju”.
(No. 9) Saya membeli tiket melalui EO (Travel Agent)
Pengunjung yang membeli tiket melalui EO (Travel Agent) memberikan nilai
2.20 dibawah rata-rata sehingga rentang nilai “sangat tidak setuju”.
(No. 10) Saya membeli tiket memakai harga reguler
Pengunjung yang membeli tiket menggunakan harga reguler memberikan
nilai 2.84 hampir mencapai rentang rata-rata. Namun menjelaskan bahwa
pengunjung lebih banyak yang menggunakan harga tiket reguler.
(No. 11) Saya langsung membeli tiket masuk Jungleland tanpa berfikir
berapapun harganya.
Pernyataan ini mendapatkan nilai 2,67 yaitu dibawah rata-rata dengan rentang
nilai “tidak setuju” karena pengunjung selalu berfikir harga tiket masuknya
sebelum berwisata ke Jungleland. Karena pengunjung berhak mengetahui
Informasi tentang harga yang diberikan dengan produk dan layanan serta
fasilitas-fasilitas apa saja yang didapatkan.
(No. 12) Saya akan mempromosikan kepada kerabat tentang produk dan
layanan di Jungleland.
Pernyataan ini dimana pengunjung akan mempromosikan produk dan
layanan Jungleland kepada kerabat terdekat mereka sehingga mendapatkan
nilai 3.10 dengan rentang nilai “setuju” yaitu pengunjung bersedia untuk
mempromosikan kepada kerabat tentang produk dan layanan yang membuat
68
pengunjung merasakan wisata edukasi dan memacu adrenalin di Jungleland,
karena pengunjung akan merasakan bersemangat saat berwisata di JATP
sehingga membuat pengunjung ingin bercerita bahkan berbagi hal yang
menyenangkan tentang produk dan layanan serta fasilitas-fasilitas di JATP.
Berdasarkan pernyataan indikator diatas menunjukan aspek penilaian
seperti faktor keputusan pengunjung dalam membeli harga tiket berdasarkan
informasi harga pengunjung saat berwisata yang didapatkan menjadi
pengetahuan bagi pengunjung untuk berfikir membeli produk dan layanan
serta fasilitas-fasilitasnya sehingga pengunjung bisa mempromosikan kepada
kerabatnya.
Hal ini sebagai dasar persetujuan pengunjung memutuskan
berkunjung untuk membeli tiket harga masuk, sedangkan penilaian
pengunjung yang tidak setujunya disebabkan hal-hal seperti pengunjung
selalu berfikir harga tiket masuk dengan melihat kondisi aktual di JATP
mengenai produk (wahana) dan layanan serta fasilitas-fasilitas sehingga
pengunjung merasa sesuai dalam mengeluarkan biaya dengan manfaat yang
diperoleh.
C. Faktor Pendapat Orang lain akan Harga Tiket Masuk sebagai
Keputusan Pengunjung Membeli (Merket and Social Factor)
Faktor yang terakhir menjelaskan tentang faktor pilihan orang lain sebagai
penentuan pembelian harga tiket masuk mempunyai 3 (tiga) faktor penentu
terkait yakni nilai manfaat sosial, nilai pembanding dan faktor lainnya.
69
Tabel 4.4
Market and Social Factor
Variabel Dimensi No. Indikator
Pernyataan Indikator
Hasil
Nilai
Nilai
Atas
2.88 -
4.00
Nilai
Bawah
2.00 –
2.86
Market
and
Sosial
Factors
Social Utility 13 Saya akan
mempengaruhi
kerabat saya untuk
membeli produk
dan jasa di
Jungleland
2.87 - -
Social
Comparison
14 Saya sebelum
membeli akan
bertanya kepada
orang lain untuk
mendapatkan
informasi mengenai
harga
3.06 Setuju -
Consideration
Set
15 Saya selalu
memutuskan untuk
membeli dengan
mempertimbangkan
biaya terlebih
dahulu
3.04 Setuju -
Pada variabel faktor pilihan orang lain sebagai penentuan pembelian
terdapat 3 dimensi, dimana terdapat 3 pernyataan dan hasilnya tabel 4.4
bahwa terdapat 3 pernyataan indikator dengan hasil rentang nilai setuju atau
diatas rata-rata, berikut penjelasannya:
(14) Saya sebelum membeli akan bertanya kepada orang lain untuk
mendapatkan informasi mengenai harga.
Dalam dimensi ini pengunjung memberikan nilai 3.06 dengan rentang nilai
“Setuju” bahwa sebelum pengunjung membeli akan bertanya kepada orang
lain untuk mendapatkan informasi-informasi mengenai harga promo dan
(Sumber: hasil analisis, 2016)
70
harga reguler, produk berupa wahana-wahana yang beragam dan layanan
serta fasilitas-fasilitas seperti Guest Corner dan Venue yang diberikan.
(15) Saya selalu memutuskan untuk membeli dengan mempertimbangkan
biaya terlebih dahulu.
Pengunjung Jungleland memutuskan untuk membeli harga tiket dengan
mempertimbangkan harga terlebih dahulu karena pengunjung melihat
kesepadanan harga dengan manfaat berwisata seperti wahana edukasi dan
wahana yang memacu adrenalin di JATP memberikan nilai 3.04 dengan
rentang “Setuju” mendapatkan nilai diatas rata-rata.
D. Price Sensitivity
Analisis untuk mengukur kesensitivitasan harga mengunakan rumus WTP
(Willingness To Pay) dimana:
Berikut adalah penerapan Price Tolerance di JATP.
Tabel 4.5
Price Tolerance Pengunjung Jungleland
Harga 2014 2015
Harga Publish Rate (Low
Season)
WD Rp. 165.000,- WD Rp. 82.500,-
WE Rp. 220.000,- WE Rp. 110.000,-
Harga Publish Rate (High
Season) Rp. 250.000,- Rp. 240.000,-
2014 2015
PT LS 2014 = 220.000 -165.000
= 55.000
PT LS 2015 = 110.000 - 82.500
= 27.500
PT = Pmax- Pact
PT = Price Tolerance
Pmax = Maximum Price
Pact = Actual Price
71
PT HS 2014 = 250.000 - 250.000
= 0
PT HS 2015 = 240.000 - (240.000-
1.000)
= 240.000 -239.000
= 1.000
Berikut adalah rentang harga yang di tolerasi oleh pengunjung di JATP:
Berdasarkan Tabel 4.5 berikut langkah analisisnya untuk mengetahui
toleransi harga (PT), diawali dengan mengetahui Publish Rate di JATP yang
mempunyai 2 (dua) jenis harga yakni Publish Rate pada tahun 2014 terdapat
harga Publish Rate Low Season dan High Season, begitupun dengan jenis harga
Publish Rate tahun 2015 mempunyai harga Publish Rate Low Season dan High
Season. Selanjutnya adalah memasukan angka tersebut pada rumus WTP
(Willingness To Pay) dengan membandingkan harga tertinggi pada suatu musim
dengan harga aktualnya.
Hasil perolehan dari memasukan harga Publish Rate Low Season yaitu
mengurangi harga maksimal dengan harga aktual sehingga terjawab toleransi
harga pada saat Low Season tahun 2014 adalah Rp. 220.000 – 165.000 = Rp.
55.000.
PRICE
TOLERANCE
Rp.55.000 Rp.27.500 Rp.1000 Rp.0
(Sumber: hasil analisis, 2016)
72
Kemudian pada toleransi harga High Season tahun 2014 mengurangi harga
maksimal dengan harga aktual, karena pada masa High Season 2014 tidak ada
perubahan harga yang dilakukan JATP maka harga maksimal sama dengan harga
aktual dan apabila dikurangi hasilnya tidak mengalami perubahan atau (0).
Pada Low Season 2015 yaitu mengurangi harga maksimal dengan harga
aktual sehingga terjawab toleransi harga pada saat Low Season tahun 2015 Rp.
110.000 – 82.500 = Rp. 27.500.
Kemudian pada toleransi harga High Season 2015 terjadinya strategi harga
dari Publish Rate High Season dari Rp.240.000 menjadi Rp.239.000 dengan
menambahkan Rp.1000 dimana pengunjung JATP mendapatkan tiket masuk
JATP dengan Food & Baverage/Souvenir. Sehingga untuk menghitung toleransi
harga pada masa High Season 2015 yaitu mengurangi harga maksimal dengan
harga aktual yang kurangi Rp.1000 dan mendapatkan toleransi harga pada saat
High Season tahun 2015, Rp. 240.000 – 239.000 = Rp. 1.000.
Langkah terakhir adalah menghitung toleransi antara perbandingan harga
tahun 2015 dengan tahun 2014 yaitu dengan membuat rentang harga untuk
melihat selisih rentang harga yang akan ditoleransi untuk kenaikan harga di tahun
mendatang, yaitu mengurangi toleransi harga tahun 2015 dengan toleransi harga
2014 sehingga terdapat nilai –Rp.27.500 dan Rp.1000, sehingga harga yang di
toleransi untuk kenaikan harga di tahun mendatang adalah tidak kurang dari
Rp.1000 dan tidak boleh lebih dari Rp. 27.500. Rentang harga inilah yang dapat
digunakan saat menaikan harga pada saat High Season, sehingga konsumen tidak
akan merasakan kesensitivitasan harga yang tinggi.
73
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
1. Dasar Keputusan Pengunjung Membeli Harga Tiket Masuk (Product
Factor)
Respon pengunjung mengenai kesesuaian kualitas wahana dengan harga tiket
masuk mendapatkan respon yang kurang, sehingga JATP perlu meningkatkan
faktor produk (wahana) agar persepsi pengunjung terhadap wahana di JATP
tidak lagi kurang karena pengunjung akan mengambil keputusan yang kurang
cermat untuk membeli melihat faktor produk dan layanan serta fasilitas-
fasilitas yang disediakan di sekitar wahana, terlebih pengunjung akan melihat
kesepadanan biaya yang mereka keluarkan dengan produk dan layanan yang
diberikan.
Respon pengunjung mengenai kesesuaian layanan dengan harga tiket masuk
mendapatkan respon yang baik, sehingga JATP perlu mempertahankan
layanan serta fasilitas-fasilitas yang berada di wahana JATP. Karena
pengunjung merespon baik tentang layanan yang diberikan sesuai dengan
biaya yang dikeluarkan.
Respon pengunjung mengenai manfaat yang diperoleh dengan harga tiket
masuk mendapatkan respon yang baik, sehingga JATP perlu
mempertahankan wahana-wahana edukasi serta wahana yang memacu
adrenalin pengunjung sehingga membuat pengunjung merasakan berwisata
74
sekaligus mendapatkan pengetahuan baru dari beberapa wahana seperti Dino
Worl dan Flight Academy di JATP.
Respon pengunjung mengenai kesesuaian harga tiket promo yang diperoleh
mendapatkan respon yang baik, sehingga JATP perlu mempertahankan harga
promo dan menyebarkan informasi-informasi tentang harga promo
Department Store Member Card di JATP sehingga pengunjung mempunyai
pengetahuan tentang harga yang diberikan beragam, karena pengunjung yang
tidak dapat mengingat atau mengetahui harga seperti harga promo atau harga-
harga miring yang ditawarkan.
Karena apabila gagal, hasilnya adalah “kekecewaan” dan memiliki rasa
ketidakcocokan dengan harga maka tingkat sensitivitas harga konsumen yang
tinggi semakin banyak.
Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa
dasar keputusan pengunjung untuk membeli harga tiket masuk sudah sesuai
dengan biaya yang dikeluarkannya.
2. Penilaian Pengunjung Akan Harga Tiket Masuk (Personal Factor)
Penilaian pengunjung mengenai harga tiket masuk yang dibeli dari pihak lain
masih rendah, sehingga JATP perlu meningkatkan kerjasama dengan pihak
lainnya dalam menyebarkan informasi tentang harga promo dan harga secara
reguler sehingga pengunjung akan mempunyai pengetahuan harga yang akan
dikeluarkan, karena selama ini kerjasama hanya dilakukan dengan sponsor
dan media sosial saja.
75
Penilaian pengunjung akan mempromosikan mengenai produk dan layanan
pada harga tiket masuk yang dibelinya sudah baik, sehingga JATP perlu
mempertahankan dengan membuat pengalaman menyenangkan untuk
pengunjung agar emosional pengunjung meningkat saat berwisata sehingga
pengunjung akan menceritakan kepada kerabat bahkan mempromosikan
produk dan layanan JATP.
Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa
penilaian pengunjung akan harga tiket masuk masih kurang melibatkan pihak
lain untuk mempromosikannya.
3. Faktor Pendapat Orang Lain Akan Harga Tiket Masuk Sebagai
Keputusan Pengunjung Membeli (Market and Social Factor)
Respon mengenai pengunjung yang akan mempengaruhi kerabat untuk
membeli produk dan jasa di JATP mendapatkan respon kurang, sehingga
JATP perlu melihat faktor sosial pengunjung yaitu dengan meningkatkan
kepuasan pengunjung sehingga pengunjung mempunyai keinginan untuk
mempengaruhi kerabatnya untuk membeli produk berupa wahana dan jasa
berupa layanan dan fasilitas-fasilitas di JATP.
Keputusan pengunjung untuk membeli harga tiket masuk ke JATP selalu
mempertimbangkan faktor seperti informasi dari orang lain dan
mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan sesuai dengan harga tiket
masuknya JATP, sehingga JATP perlu melakukan peningkatan produk
(wahana) dengan kenaikan harga yang masih ditoleransi oleh pengunjung.
76
Pengunjung setelah puas berkunjung ke JATP akan selalu menginformasikan
kepada orang lain terdekat untuk berkunjung ke JATP, sehingga JATP perlu
melakukan riset pasar melalui program loyalitas pengunjung agar kembali
datang contohnya seperti pengelola memberika guest comment beserta
complimentary (merchandise dll) agar mengetahui apa saja hal yang kurang
dan perlu diperbaiki.
B. REKOMENDASI
1. Price comparison
Program untuk meningkatkan persepsi pengunjung akan harga adalah dengan
melakukan program Unique Selling Point yaitu penjualan yang unik sehingga
pengunjung merasakan hal yang tidak biasa saat membeli harga tiket masuk
di JATP.
Pada segmen pengunjung rombongan dengan memberikan program “Get
Your Brand on Us” kerjasama ini dilakukan oleh pengunjung segmen
rombongan perusahaan dengan manajemen JATP yaitu membangun
kerjasama perusahaan melalui penawaran kerjasama / Contract Rate antara
perusahaan rombongan corporate dengan manajemen JATP.
Berkaitan dengan rombongan perusahaan tersebut untuk datang kembali /
repeater ke JATP, akan mendapatkan complimentary berupa free Meals.
Apabila rombongan perusahaan tersebut datang ke JATP untuk keempat
kalinya / repeater akan mendapatkan complimentary berupa VIP Area untuk
rombongan perusahaan tersebut di JATP saat sedang berwisata, bagi yang
kelima kalinya rombongan perusahaan datang ke JATP akan mendapatkan
77
complimentary berupa harga khusus untuk melakukan Branding perusahaan
tersebut di JATP, misalnya menempatkan logo atau tagline perusahaan di
wahana yang telah perusahaan dengan JATP setujui.
Sedangkan program untuk mendatangkan segmen pengunjung reguler JATP
dengan melakukan Unique Selling Point, bagi setiap pengunjung yang
mempublikasikan JATP saat pengunjung tersebut sedang berwisata di JATP
berhasil mengajak rekan lainnya di akun media sosialnya untuk datang, akan
mendapatkan complimentary berupa harga diskon atau souvenir yang
diberikan oleh manajemen JATP.
2. Price Knowledge
JATP akan membagikan informasi kepada segmen pengunjung perusahaan
agar perusahaan berkunjung secara berulang / repeater dimana apabila
perusahaan mengadakan Gathering dan sebagainya dapat mencapai target
kunjungan rombongan perusahaan hingga yang kelima kalinya, akan
diberikan harga khusus untuk melakukan Corporate Branding di JATP.
Sehingga kerjasama ini akan memberikan jalan bagi perusahaan tersebut
mempromosikan perusahaannya melalui JATP.
3. Smart-Shopper Feeling
Program berikutnya adalah menyelenggarakan event saat High Season agar
pengunjung tidak merasakan kesensitivitasan harga yang begitu tinggi, karena
meningkatnya harga publikasi High Season daripada harga Publish Rate Low
Season seperti biasanya, maka JATP mengadakan event Personal Branding
78
dengan tema tertentu sekaligus mendatangkan artis yang mewakili tema
tersebut dengan judul program “First Come First Serve” yaitu program
dimana artis tersebut mengadakan Meet and Greet dengan pengunjung yang
pertama datang berjumlah 30 orang akan mendapatkan pelayanan pertama
yang diberikan oleh JATP.
Contohnya seperti berwisata di JATP bersama artis tersebut sepuasnya.
Keuntungan itupun dapat dirasakan oleh pengunjung yang datang terakhir
sekalipun karena masih bisa berfoto bersama artis tersebut sambil berwisata
bersama pengunjung lainnya seharian di JATP, serta didukung acara lainnya
seperti parade-parade di JATP.
79
DAFTAR PUSTAKA
Clausens J. Gunnar (2005). Price Sensitivity for Electronic Entertainment.
Elgar Edward, (2009) Handbook of Pricing Research in Marketing.
E Mooi and Marko, S (2011) A concise guide to Market Research. New York,
Springer
Swarbrooke John (2002) the developement and management od Visitor
Attraction.
Sufren and Yonathan (2013) Mahir Menggunakan SPSS secara otodidak. Jakarta
PT.Alex Media Komputindo
Kuesioner Pengunjung Jungleland
Lembar 1
Responden yang terhormat,
Dalam rangka penelitian mengenai “Sensitivitas Harga bagi Pengunjung di
Jungleland Adventure Theme Park” yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi
Manajemen Bisnis Pariwisata semester 8, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, saya
bermaksud meminta kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner di
bawah ini. Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/i, kami ucapkan terima
kasih.
A. Lingkari jawaban pada pilihan di bawah ini.
PROFIL RESPONDEN
1. Jenis kelamin a. Laki-laki b. Perempuan
2. Usia a. 13 – 15 tahun d. 24 – 30 tahun b. 16 – 18 tahun e. 31 – 40 tahun c. 19 – 23 tahun f. > 41 tahun
3. Asal daerah a. Jakarta …………………… f. Purwakarta b. Bogor (Kota/Kab)* g. Sukabumi (Kota/Kab.)* c. Bandung (Kota/Kab)* h. Cianjur d. Depok i. Serang e. Tangerang ……………… j. Cilegon f. Bekasi k. Lainnya, ……………………
4. Berapa pendapatan Anda per bulan? a. < Rp2.500.000 e. Rp10.000.000 – Rp15.000.000 b. Rp2.500.001 – Rp3.500.000 f. >Rp15.000.000 c. Rp3.500.001 – Rp5.000.000 d. Rp5.000.001 – Rp10.000.000
5. Berapa biaya (per orang) yang Anda habiskan saat berkunjung ke Jungleland (tidak termasuk tiket masuk)? a. < Rp50.000 e. Rp200.001 – Rp300.000 b. Rp50.001 – Rp100.000 f. Rp300.001 – Rp500.000 c. Rp100.001 – Rp150.000 g. Rp500.000 – Rp700.000 d. Rp150.001 – Rp200.000 h. > Rp700.000
6. Dengan siapa Anda berkunjung, Status keluarga? a. Sendiri e. Rombongan perusahaan b. Pasangan, usia ………………... f. Rombongan sekolah c. Keluarga, usia anak …………. g. Rombongan ………………… d. Teman/kerabat h. Lainnya, ……………………….
7. Berapa kali Anda mengunjungi Jungleland? a. 1 kali d. 4 kali b. 2 kali e. 5 kali c. 3 kali f. >5 kali
B. Berikan nilai untuk pernyataan di bawah ini.
Isilah dengan tanda checklist ( √ ) pada kolom yang tersedia
STS Sangat Tidak Setuju TS Tidak Setuju S Setuju SS Sangat Setuju
No Pernyataan STS TS S SS
Product Factor
1 Wahana yang diberikan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan
2 Layanan yang diberikan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan
3 Saya ingin mencoba semua wahana-wahana di Jungleland
4 Saya merasakan manfaat dalam berwisata di Jungleland
5 Harga tiket yang dikeluarkan sesuai dengan wahana yang dinikmati
6 Promo harga tiket masuk di Jungleland membuat saya ingin membeli tanpa berfikir dua kali
7
Biaya yang saya keluarkan sepadan dengan produk (wahana) dan layanan yang diberikan Jungleland.
Personal Product
KUESIONER PENGUNJUNG JUNGLELAND ADVENTURE
THEME PARK - 2016
*) Coret yang tidak perlu
Kuesioner Pengunjung Jungleland
Lembar 2
No Pernyataan STS TS S SS
8 Saya membeli dengan harga diskon dan promo
9 Saya membeli tiket melalui EO (travel agent)
10 Saya membeli tiket memakai harga reguler
11 Saya langsung membeli tiket masuk di Jungleland tanpa berfikir berapa harganya.
12 Saya akan mempromosikan kepada kerabat tentang produk dan layanan di Jungleland
Market & Social Factor
13 Saya akan mempengaruhi kerabat saya untuk membeli produk dan jasa di Jungleland
14 Saya sebelum membeli akan bertanya kepada orang lain untuk mendapatkan informasi mengenai harga.
15 Saya selalu memutuskan untuk membeli dengan
mempertimbangkan biaya terlebih dahulu
TERIMA KASIH
Kuesioner Pengunjung Jungleland
Lembar 1
PEDOMAN WAWANCARA
1. Aspek apa yang dijadikan dasar pertimbangan dalam menentukan harga?
2. Dasar pertimbangan dalam menentukan margin pendapatan?
3. Bagaimana cara menejemen menentukan harga berdasarkan seasonal?
4. Apakah dalam penetapan harga Jungleland pernah mengalami masalah seperti penurunan jumlah pengunjung atau
sebaliknya?
5. Fakror eksternal apakah yang mempengaruhi penurunan dan kenaikan jumlah pengunjung?
BIODATA MAHASISWA
BIODATA DIRI
Nama Lengkap : RESTU FITRIA MAUDY
NIM : 201218152
Program Studi : Manajemen Bisnis Pariwisata
Jurusan : Kepariwisataan
Tempat/Tanggal Lahir : Subang/ 02 Maret 1995
Agama : Islam
Alamat : BTN. Citra Dharma Ayu jl. Bougenfil merah No.2
Email : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 2000 – 2006 : SD Negeri Karang Anyar 1 - Indramayu
Tahun 2006 – 2009 : SMP Negeri Unggulan Sindang - Indramayu
Tahun 2009 – 2012 : SMA Negeri 1 Subang - Subang
Tahun 2012 – 2016 : Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung