seminar nasional matematika 2015 - unipa sby · 2019. 4. 24. · matematis siswa melalui model...
TRANSCRIPT
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015
“Membangun Tradisi Pembelajaran Matematika yang
Menyenangkan”
Surabaya, Sabtu 30 Mei 2015
Editor:
1. H. Sunyoto Hadi Prayitno, Drs., S.T., M.Pd.
2. Sri Rahayu, Dra., S.Si., M.Pd.
3. Lidya Lia Prayitno, S.Pd., M.Pd.
4. Erlin Ladyawati, S.Pd., M.Pd.
5. Liknin Nugraheni, S.Pd., M.Pd.
6. Nur Fathonah, S.Pd., M.Pd.
Published by: Adi Buana University Press
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Sekretariat: Jl. Ngagel Dadi III-B/37 Surabaya 031-5041097
www.unipasby.ac.id; E-Mail: [email protected]
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA 2015
“Membangun Tradisi Pembelajaran Matematika yang
Menyenangkan”
Editor : 1. H. Sunyoto Hadi Prayitno, Drs., S.T., M.Pd.
2. Sri Rahayu, Dra., S.Si., M.Pd.
3. Lidya Lia Prayitno, S.Pd., M.Pd.
4. Erlin Ladyawati, S.Pd., M.Pd.
5. Liknin Nugraheni, S.Pd., M.Pd.
6. Nur Fathonah, S.Pd., M.Pd.
Desain Sampul : Yosep Sophan Saputra
Layout : Yosep Sophan Saputra
Diterbitkan oleh:
Adi Buana University Press
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Jl. Ngagel Dadi III-B/37 Surabaya, 60245
Telp. : 031-5041097
Fax : 031-5042804
Website : unipasby.ac.id
E-Mail : [email protected]
ISBN: 978-979-8559-54-9
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian
atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, secara elektronis maupun mekanis,
termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekam lainnya, tanpa izin tertulis
dari penerbit.
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................................... iii
Daftar Isi .............................................................................................................................. iv
PEMAKALAH UTAMA
1) Prof. Dr. Wono Setya Budhi,
Ph.D.
Berpikir Matematis “MatematikaUntuk
Semua”
1
2) Prof. Dr. Siti Maghfirotun
Amin, M.Pd.
Belajar Matematika? Yes!! 9
MAKALAH MATEMATIKA
PARALEL 1: Matematika Murni
1. Hanim Faizah SEMIRING PRIMA KUAT 21
2. Fiqqih Sinatrya Maghfiroh &
Hariyanto
ANALISIS SISTEM ANTRIAN DUA TAHAP
PELAYANAN MODEL M/M/1 DENGAN N-
POLICY, PELAYANAN LAMBAT DAN
PELANGGAN TIDAK SABAR
28
3. Rizky Darmawan & Mahmud
Yunus
TRANSFORMASI WAVELET KONTINU
PADA RUANG DENGAN DILASI
VEKTOR
34
4. Andriyani REPRESENTASI SISWA TUNANETRA
DALAM MEMAHAMI KONSEP PERSEGI
42
5. Erdyna Dwi Etika ANALISIS KESULITAN MAHASISWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
MATEMATIKA STKIP PGRI NGANJUK
DALAM MENYELESAIKAN SOAL TEORI
GRAPH DITINJAU DARI KEDASAN
VISUAL-SPASIAL.
51
6. Imam Rofiki PENALARAN KREATIF VERSUS
PENALARAN IMITATIF
57
7. Aning Wida Yanti PEMBELAJARAN KUNJUNG KARYA
DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
UNTUK MENGKONSTRUK PEMAHAMAN
MATEMATIS MAHASISWA PADA MATERI
INTEGRAL LIPAT DUA
63
PARALEL 2: Matematika Pendidikan
8. Ila Mardianti & Siti Lani Latifah KESIAPAN GURU MATEMATIKA
MENGINTEGRASIKAN KARAKTER
DALAM PEMBELAJARAN
72
9. Arifatus Sa’diyah & Lailatul
Istiqomah
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
TWO STAY TWO STRAY DAN PAIR
CHECK PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DI SMK AL ISLAH
SURABAYA
81
v
10. Ririn Arinta Sari & Fadlian Hendy
Hindriatyoko
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
AIR DAN RME
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DI SMP NEGERI 3 WARU
90
11. Dias Yanitasari & Lia Annisa KEMAMPUAN MEMECAHKAN
MASALAH MATEMATIKA SISWA
KELAS X PADA MATERI SISTEM
PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
(SPLDV) MENGGUNAKAN TEORI
POLYA
100
12. Wilujeng Puri Rahayu & Nur
Azizah
PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI
TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP
NEGERI 1 SUKODONO
109
13. Ayu Noer Actavia, Nanda Aprillya
& Mawaddah Nur Indah Sari
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
SGD DAN NHT PADA HASIL BELAJAR
MATEMATIKA DI SMP NEGERI 2
SEDATI
116
14. Rizky Verdyanto Pratomo &
Aditya Kurniawan
PENGARUH PENERAPAN DRILL AND
PRACTICE METHOD TERHADAP
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA DI SMPN 10 SURABAYA
126
15. Leni Siti Aminah & Muhammad
Iqbal Hidayat
PENGARUH KREATIVITAS GURU
TERHADAP MINAT BELAJAR
MATEMATIKA SISWA DI SMPN 2
SEDATI SIDOARJO
133
16. Iril Amalia & NurulAfida ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X
SMA AL-ISLAM KRIAN
138
17. Ika Sulistyowati & Nur Fathonah PROSES BERPIKIR DENGAN
KECERDASAN LINGUISTIK DAN
KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS
DALAM MENYELESAIKAN SOAL
CERITA.
142
18. Syukron Maftuh &Ella Fatma
Vemil
EFEKTIVITAS MODEL
PEMBELAJARAN RME (REALISTIC
MATHEMATICS EDUCATION) DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA
SISWA KELAS X UPW 2 SMK NEGERI 6
SURABAYA
150
19. Wahyu Hidayat PENGARUH MOTIVASI DAN
KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
TERHADAP KEMAMPUAN
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA
SISWA SMA NEGERI 3 PEKALONGAN
158
20. Agustin Patmaningrum ANALISIS KEMAMPUAN MENGAJAR
MAHASISWA PENDIDIKAN
MATEMATIKA STKIP PGRI NGANJUK
MELALUI
MATA KULIAH MICRO TEACHING
168
21. Addin Zuhrotul 'Aini ANALISIS TINGKAT BERPIKIR
BERDASARKAN TEORI VAN HIELE
MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN
MATEMATIKA STKIP PGRI NGANJUK
DITINJAU DARI KECERDASAN
SPASIAL
175
vi
22. Akka Septiawan Erlanda & Feny
Rita Fiantika, S.Pd., M.Pd.
KEMAMPUAN SPASIAL SISWA
MATERI GEOMETRI DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN DISCOVERY
LEARNING BERBASIS IT
182
23. Ainun Najib KEMAMPUAN BERFIKIR MATEMATIS
SISWA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA BEBASIS IT
189
24. Ahmat Fatoni Azis PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI
SISWA SMP BERDASARKAN LEVEL
PERKEMBANGAN BERFIKIR VAN
HIELE
197
25. Alifatul Zunanin PENERAPAN METODE BLENDED
LEARNING PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS
ISLAMIYAH SUKOHARJO
204
26. Dyah Alfin Darma Arshad PENGGUNAAN MEDIA
KARASBARUNG MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING (PBL) BERDASARKAN
TEORI KONSTRUKTIVISME
VYGOTSKY PADA HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
212
27. Ellen Magdalena PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
DISCOVERY LEARNING DENGAN
METODE SAINTIFIK PADA MATERI
POKOK OPERASI HITUNG BILANGAN
BULAT SISWA KELAS VII SMP PGRI 1
KEDIRI
222
28. Eni Nadzifah KEMAMPUAN REPRESENTASI
MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN DISCOVERY
LEARNING
229
29. Nila Sayekti Ningrum PEMAHAMAN DAN DISPOSISI
MATEMATIS PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA KNISLEY
236
30. Nila Yunita Ariani PROFIL PENALARAN PESERTA DIDIK
DITINJAU DARI KEMAMPUAN
MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA
MATERI BILANGAN PECAHAN
243
31. Nisvella Romadona PROFIL KEMAMPUAN KOMUNIKASI
MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI
METAPHORICAL THINKING PADA
MATERI FUNGSI
246
32. Niswatul Muthoharoh PROFIL PROSES KOGNITIF SISWA
DALAM MENYELESAIKAN SOAL
CERITA MATERI PECAHAN
255
33. Nita Agustina Wahyudi PROFIL KEMAMPUAN KOMUNIKASI
MATEMATIS SISWA DENGAN
PENERAPAN STRATEGI INKUIRI PADA
MATERI RELASI DAN FUNGSI
DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER
260
34. Nova Rita Indah Yuliani PERBADINGAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA ANTARA MODEL
PEMBELAJARAN ROTATING TRIO
EXCHANGE (RTE) DAN MIND MAPPING
PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI
5 KEDIRI
267
vii
35. Novi Erliana ANALISIS KEMAMPUAN SISWA
DALAM MENYELESAIKAN MASALAH
BERDASARKAN PEMECAHAN GEORGE
POLYA
277
36. Nunung Nisa'ul Kasanah ANALISIS PENYELESAIAN SOAL
CERITA MATEMATIKA
BERDASARKAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS
283
37. Rizca Ayu Febriana VISUAL THINKING SKILL DAN VERBAL
SKILL MATEMATIKA SISWA DENGAN
PENDEKATAN GRUP INVESTIGATION
(GI) DAN REALISTIC MATHEMATICS
EDUCATION (RME)
291
38. Rizki Ratnasari PROBLEM BASED LEARNING DENGAN
PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK
MENGETAHUI PENALARAN
MATEMATIS SISWA PADA
PEMBELAJARAN GEOMETRI
299
39. Rizqi Purbayanti IMPLEMENTASI PENDEKATAN
MATEMATIKA REALISTIK (PMR)
UNTUK MENGEMBANGKAN SENSE
MAKING SISWA PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
KELAS VIII MTS RHAUDLATUT
THALABAH
309
40. Sukmawati Sri Sedono Anggraini PENERAPAN METODE BLENDED
LEARNING PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA UNTUK MENGETAHUI
KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA
316
41. Sunaryo & Berlian Putri S PENERAPAN STRATEGI RECIPROCAL
TEACHING MENGGUNAKAN
MICROSOFT POWER POINT DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI
SMP NEGERI 1 SEDATI
322
42. Rohman Arif & Khoirul Hidayat MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR
MATEMATIKA PADA SISWA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD DENGAN METODE
BERMAIN GAME BRAIN
328
43. Tika Elok Octaviani & Erlin
Ladyawati
PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE
JIGSAW UNTUK MENGEMBANGKAN
KECERDASAN LOGIS MATEMATIS
PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA
337
44. Neny Amanda Nur Janah & Ichlas
Anayati
ALAT PERAGA PERKALIAN MODEL
MATRIK SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG
MENYENANGKAN
344
45. Novina Imanardi Budiana & Wyta
Dwi Wahyuningtyas PENGGUNAAN APLIKASI EDMODO
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
352
46. Milasari Renaningtiyas MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA DALAM PEMBELAJARAN
PECAHAN SENILAI DAN
MENGURUTKAN PECAHAN MELALUI
PERMAINAN KARTU PECAHAN
360
viii
47. A R D I A N I K PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA
DAKONMATIKA TERHADAP HASIL
BELAJAR MATEMATIKA POKOK
BAHASAN KPK DAN FPB PADA
SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
371
48. Silvia Monalisa & Putri Dwi
Arsian
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED
LEARNING DENGAN MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS
MULTIMEDIA INTERAKTIF
MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3
PROFESSIONAL PADA POKOK
BAHASAN HIMPUNAN SISWA KELAS
VII-A SMP NEGERI 12 SURABAYA
TAHUN AJARAN 2014-2015
378
49. Sri Rahayu & Vresty Yuning
Diyas Prasetya PENGARUH DOMINASI PENGGUNAAN
OTAK KANAN DAN OTAK KIRI
TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA
387
50. Susi Hermin Rusminati REPRESENTASI EKSTERNAL SISWA SD
DALAM MENYELESAIKAN MASALAH
DESIMAL DITINJAU KEMAMPUAN
MATEMATIKA
396
51. Nining Eka Saputri, Dzakiyatul
Munawwarah & Peni Febria
Nurikasari
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION PADA KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
KELAS VIII SMP NEGERI 2 GEDANGAN
405
52. Siti Wahyu Ningsih, Rescylia
Sasmitha & Siti Aisyah PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF
DENGAN STRATEGI CARD SORT PADA
MATERI HIMPUNAN SISWA KELAS VII-
D DI SMP KARTIKA IV-I SURABAYA
409
53. Siti Nur Maidah, Yulia Rohmawati
& Munadiyah Maslachatil Ummah
PENGARUH SIKAP PERCAYA DIRI
DALAM MENYELESAIKAN SOAL
MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 1 DRIYOREJO
417
54. Erna Puji Astutik LINGKUNGAN PEMBELAJARAN DI
KELAS MATEMATIKA
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PEDESAAN DAN PERKOTAAN
424
55. Hartanto Sunardi DAMPAK KURIKULUM BAGI
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
437
56. Yusdita Mareta Rahmadani &
Lydya Lia Prayitno
KEMAMPUAN SISWA KELAS X MIA 5
SMAN 17 SURABAYA DALAM
MENYELESAIKAN SOAL SPLDV
MENGGUNAKAN STRATEGI THINK
442
57. Wigig Waskito PROFIL PROSES BERFIKIR SISWA SMA
DALAM MENYELESAIKAN MASALAH
PEMROGRAMAN LINEAR DITINJAU
DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA
DAN GENDER
448
58. Wigig Waskito MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MENENTUKAN NILAI EKSTRIM
MELALUI METODE PROBLEM SOLVING
PADA SISWA KELAS XI IPS-1 SMAN 1
NGAWI SEMESTER 2 TAHUN
473
ix
PELAJARAN 2011/2012
59 Sumiati PERBANDINGAN HASIL BELAJAR
DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE WORD SQUARE
DAN PEMBELAJARAN
KONVENSIONAL SISWA
MADRASAH TSANAWIYAH
487
387
PENGARUH DOMINASI PENGGUNAAN OTAK KANAN DAN OTAK KIRI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
1Sri Rahayu, 2 Vresty Yuning Diyas Prasetya
[email protected], 2 [email protected] (Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Adi
Buana Surabaya)
Abstrak Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah ada perbedaan hasil belajar
matematika materi perbandingan dan skala antara siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kanan dan siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kiri siswa kelas VII-J SMP Negeri 24 Surabaya. Tujuannya adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar matematika materi perbandingan dan skala antara siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kanan dan siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kiri siswa kelas VII-J SMP Negeri 24 Surabaya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode angket dan metode tes. Metode analisis data penelitian menggunakan rumus uji-t. Dari analisis data diperoleh thit = -5,55 yang terletak didaerah penolakan H0. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 berbunyi ―Ada perbedaan hasil belajar matematika materi perbandingan dan skala antara siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kanan dan siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kiri di kelas VII-J SMP Negeri 24 Surabayaǁ diterima. Maka dari analisis data dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan ada perbedaan hasil belajar matematika materi perbandingan dan skala antara siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kanan dan siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kiri di kelas VII-J SMP Negeri 24 Surabaya Tahun Ajaran 2014-2015.
Kata kunci: dominasi otak kanan, dominasi otak kiri, hasil belajar matematika
A. LATAR BELAKANG
Tak dapat dipungkiri bahwa pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting
di era modern seperti saat ini. Masyarakat Indonesia juga sudah mulai peduli dengan
pendidikan untuk anak-anak sebagai penerus generasi yang baik bagi bangsa kita.
Pemerintahpun terus memperbaiki kurikulum pembelajaran sebagai upaya untuk
memperbaiki pendidikan di Indonesia. Maka Kementrian Pendidikan Nasional menetapkan
Visi Pendidikan Indonesia tahun 2025 yang isinya: ―Terwujudnya sistem pendidikan
sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara
Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga Indonesia sehingga
mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubahǁ
Dan sesuai dengan Undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan
nasional pasal 4, tertera: Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kecerdasan bangsa
dan mengembangkan bangsa Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
388
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan
dan ketrampilan, sehat rohani dan jasmani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pentingnya pendidikan juga diterangkan di dalam Al Qur‘an Surat Az Zumar ayat
9 yang artinya: ―…Apakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?
Sesungguhnya orang-orang berakallah yang dapat menerima pelajaran‖.
Untuk itulah kita wajib menuntut ilmu dan berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan
untuk masa depan pendidikan kita. Dan akhirnya kita menyadari bahwa pendidikan
sangatlah penting untuk kehidupan kita dan peran guru sangat dibutuhkan agar siswa dapat
menerima pelajaran dengan baik. Peran guru dapat dikatakan berhasil dalam mengajar, yang
dalam kalimat operasionalnya ―Membuat siswa menjadi belajar‖, maka guru perlu
mengenal siswa lebih dari siswa mengenal dirinya sendiri. Agar hal itu dapat dilakukan,
maka ada salah satu teori psikologi yang cukup berpengaruh dalam proses belajar siswa
yaitu kecerdasan. Teori ini berhubungan erat dengan ilmu syaraf, terutama syaraf pusat, dan
khususnya otak besar (cerebral cortex) yang terdiri dari otak kiri dan otak kanan.
Menurut Yudana (1999) menguraikan bahwa ―Oleh para pakar organ pengontrol
pikiran, ucapan, dan emosi ini memang dibedakan atas dua belahan, kiri dan kanan, dengan
fungsi berbeda. Otak kanan berkaitan dengan perkembangan artistic dan kreatif, perasaan,
gaya bahasa, irama musik, imajinasi, lamunan, warna, pengenalan diri dan orang lain,
sosialisasi, serta pengembangan kepribadian. Sementara otak kiri merupakan tempat untuk
melakukan fungsi akademik seperti baca-tulis-hitung, daya ingat (nama, waktu, dan
peristiwa), logika, dan analisis‖.
Selanjutnya Kartini Sapardjiman, Ketua Senam Otak Indonesia dalam menuturkan
bahwa kecerdasan bayi juga bisa dioptimalkan dengan senam otak. Senam otak adalah
latihan yang terangkai atas gerakan-gerakan tubuh yang dinamis dan menyilang. Senam ini
mendorong keseimbangan aktivitas kedua belahan otak secara bersamaan. Diharapkan,
potensi kedua belahan otak akan seimbang sehingga kecerdasan anak pun menjadi
maksimal.
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, mayoritas masyarakat menganggap
kemampuan menghitung dan menghafal yang didominasi otak kiri yang lebih diutamakan
dan ditonjolkan. Sedangkan kreatifitas dan imajinasi yang didominasi oleh otak kanan tidak
begitu dianggap dan selalu dikesampingkan. Siswa yang proses berfikirnya dominan
menggunakan otak kiri belum tentu hasil belajar matematikanya lebih baik dari pada siswa
yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kanan. Dunia pendidikan di Indonesia
saat ini juga telah melaksanakan kurikulum 2013 yang bertujuan untuk menyeimbangkan
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. Juga sebagai penyeimbang dominasi
otak kanan dan otak kiri siswa sehingga dapat mencerdaskan siswa secara maksimal.
389
Dalam skripsi ini, peneliti mengambil objek salah satu kelas VII di SMP Negeri 24
Surabaya yaitu kelas VII-J yang sekaligus menjadi kelas yang disediakan oleh SMP Negeri
24 Surabaya kepada peneliti untuk melaksanakan Program Pengalaman Lapangan II (PPL
II).
Siswa kelas VII adalah siswa yang mulai beradaptasi dilingkungan sekolah yang
baru, sehingga guru perlu memberi suasana belajar yang menyenangkan. Sehingga dalam
penelitian ini di terapkan model pembelajaran quantum learning yang dapat
menyeimbangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa yang menjadi objek
yang tepat pada penelitian ini.
Pada mata pelajaran matematika yang diajarkan di kelas VII semester ganjil ada
empat materi , yang terdiri dari materi bilangan bulat, materi himpunan, materi
perbandingan dan skala, dan materi garis dan sudut. Pada PPL II peneliti diharuskan
mengajar keempat materi tersebut di kelas VII-J SMP Negeri 24 Surabaya, maka sekaligus
peneliti juga mengambil salah satu materi tersebut sebagai objek materi pembelajaran yang
tepat untuk melaksanakan penelitiannya yaitu pada materi perbandingan dan skala. Karena
pada kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai permasalahan yang berkaitan dengan
perbandingan dan skala, baik itu secara langsung kita sadari maupun yang tidak kita sadari.
Maka penelitian ini diterapkan pada materi perbandingan dan skala yang ada dimateri
matematika kelas VII semester ganjil.
Maka cukup tepat kiranya bila penulis dapat menghubungkan kecerdasan dengan
materi pada pokok bahasan yang telah dipilih. Maka dengan ini penulis mengambil judul
―Pengaruh Dominasi Penggunaan Otak Kanan dan Otak Kiri Terhadap Hasil Belajar
Matematika Materi Perbandingan dan Skala Siswa Kelas VII-J SMP Negeri 24
SURABAYA pada Tahun Ajaran 2014-2015‖.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah adalah latar belakang masalah dirumuskan pertanyaan penelitian
atau fokus penelitian secara eksplisit, jelas dan ringkas. Pada penelitian ini rumusan
masalah yang diambil adalah apakah ada perbedaan hasil belajar matematika materi
perbandingan dan skala antara siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak
kanan dan siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kiri siswa kelas VII-J
SMP Negeri 24 Surabaya Tahun Ajaran 2014-2015?
C. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil
belajar matematika materi perbandingan dan skala antara siswa yang proses berfikirnya
dominan menggunakan otak kanan dan siswa yang proses berfikirnya dominan
menggunakan otak kiri siswa kelas VII-J SMPN 24 Surabaya tahun pelajaran 2014-2015.
390
D. MANFAAT
Manfaat dari penelitian ini bagi:
1. Siswa
Agar siswa tidak merasa jenuh dan bisa mengembangkan imajinasi serta kreatifitasnya
2. Guru
Agar guru dapat mengenali potensi yang ada pada siswa dan tidak menjadi guru yang
otoriter.
3. Orang tua
Agar orang tua bersifat demokratis dan tidak memaksakan kehendak anak.
4. Sekolah
Agar sekolah mempunyai kurikulum yang tidak memberatkan siswa serta memberikan
sarana dan prasarana yang mendukung.
E. KAJIAN TEORI
1. Pengertian Matematika
Menurut Roy Hollands (1995: 81), ‖matematika adalah suatu sistem yang rumit
tetapi tersusun sangat baik yang mempunyai banyak cabang‖. The Liang
Gie (1999:23), mengutip pendapat seorang ahli matematika bernama Charles Edwar
Jeanneret yang mengatakan: ‖Mathematics is the majestic structure by man to grant
him comprehension of the universe, yang artinya matematika adalah struktur besar yang
dibangun oleh manusia untuk memberikan pemahaman mengenai jagat raya‖. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim Penyusun KBBI, 2007:723) matematika diartikan
sebagai: ―ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur bilangan
operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan.
James (dalam Suherman 2001:16) menyatakan bahwa: ―Matematika adalah
konsep ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang
berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terjadi ke
dalam tiga bidang yaitu : aljabar, analisis, dan geometri‖.
Dari berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tentang definisi
matematika di atas, maka dapat disimpulkan bahwa matematika adalah konsep ilmu
tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang memiliki
struktur besar yang berhubungan satu dengan yang lainnya yang terbagi dalam tiga
bidang yaitu: aljabar, analisis, dan geometri.
2. Hasil Belajar Matematika
Menurut Gagne (dalam Abidin, 2011:8) bahwa: Hasil belajar matematika
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajar matematikanya atau dapat dikatakan bahwa hasil belajar matematika adalah
perubahan tingkah laku dalam diri siswa, yang diamati dan diukur dalam bentuk
391
perubahan pengetahuan, tingkah laku, sikap dan keterampilan setelah mempelajari
matematika. Perubahan tersebut diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan
pengembangan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.
Dari definisi di atas, serta definisi-definisi tentang belajar, hasil belajar, dan
matematika, maka dapat dirangkai sebuah kesimpulan bahwa hasil belajar matematika
adalah merupakan tolak ukur atau patokan yang menentukan tingkat keberhasilan siswa
dalam mengetahui dan memahami suatu materi pelajaran matematika setelah
mengalami pengalaman belajar yang dapat diukur melalui tes.
3. Otak
Menurut Bobbi De Porter dan Mike Hernacki (1999: 150).Otak manusia adalah
massa protoplasma yang paling kompleks yang pernah dikenal di alam semesta ini.
Inilah satu-satunya organ yang sangat berkembang sehingga ia dapat mempelajari
dirinya sendiri. Otak mempunyai tiga bagian dasar: batang atau ―otak reptil‖, sistem
limbic atau ―otak mamalia‖, dan neokorteks. Menurut Dr. Paul Mac Lean (dalam Bobbi
De Porter dan Mike Hernacki, 2003: 129) menyebut otak triune karena terdiri dari tiga
bagian, masing-masing berkembang pada waktu yang berbeda dalam sejarah evolusi
kita. Masing-masing bagian juga mempunyai struktur saraf tertentu dan mengatur tugas-
tugas yang harus dilakukan.
4. Otak Kanan dan Otak Kiri
Tiga bagian otak juga dibagi menjadi belahan kanan dan belahan kiri. Kini dua
belahan ini dikenal sebagai ―otak kanan‖ dan ―otak kiri‖. Eksperimen terhadap dua
belahan tersebut telah menunjukkan bahwa masing-masing belahan bertanggung jawab
terhadap cara berpikir, dan masing-masing mempunyai spesialisasi dalam kemampuan-
kemampuan tertentu, walaupun ada beberapa persilangan dan interaksi antara kedua
sisi.
a. Otak Kanan
Cara berpikir otak kanan bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik.Cara
berpikirnya sesuai dengan cara-cara untuk mengetahui yang bersifat non verbal,
sepertiperasaan dan emosi, kesadaran yang berkenaan dengan perasaan (merasakan
kehadiran benda atau orang), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, music,
seni, kepekaan warna, kreativitas dan visualisasi.
b. Otak Kiri
Proses berpikir otak kiri bersifat logis, sekuensial,linear, dan rasional. Sisi ini sangat
teratur. Walaupun berdasarkan realitas, ia mampu melakukan penafsiran abstrak
dan simbolis. Cara berpikirnya sesuai untuk tugas-tugas teratur ekspresi verbal,
menulis, membaca, asosiasi auditorial, menempatkan detail dan fakta, fonetik, serta
simbolisme.
392
Kurikulum pendidikan di Indonesia sekarang sudah menggunakan kurikulum 2013
yang dapat menyeimbangkan dominasi otak kanan dan dominasi otak kiri, karena
kurikulum 2013 dapat mengaktifkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor siswa.
F. PEMBAHASAN
Data merupakan hal yang paling penting dalam penelitian, karena data ini berfungsi
sebagai pengganti keadaan yang diteliti. Pengumpulan data tidaklah mudah, dalam hal ini
digunakan tes sebagai pengumpulan data. Menyiapkan data yang diperlukan dalam
perhitungan statistik, maka dibuat tabulasi data sebagai berikut.
Tabel Perhitungan untuk memperoleh mean dan simpangan baku
No.
1 45 55 -15,38 -13,1 236,54 171,61
2 90 70 29,62 1,9 877,34 3,61
3 40 55 -20,38 -13,1 415,34 171,61
4 55 50 -5,38 -18,1 28,94 327,61
5 30 65 -30,38 -3,1 922,94 9,61
6 75 65 14,62 -3,1 213,74 9,61
7 40 75 -20,38 6,9 415,34 47,61
8 55 70 -5,38 1,9 28,94 3,61
9 65 65 4,62 -3,1 21,34 9,61
10 65 90 4,62 21,9 21,34 479,61
11 65 55 4,62 -13,1 21,34 171,61
12 70 90 9,62 21,9 92,54 479,61
13 90 75 29,62 6,9 877,38 47,61
14 45
-23,1
533,61
15 60
-8,1
65,61
16 80
11,9
141,61
17 75
6,9
47,61
18 100
31,9
1.017,61
19 60
-8,1
65,61
20 60
-8,1
65,61
21 70
1,9
3,61
Jumlah 785 1430
4.173,06 3.873,81
1. Menentukan simpangan baku untuk siswa yang proses belajarnya dominan
menggunakan otak kanan dan siswa yang proses belajarnya dominan menggunakan otak
kiri.
a. Simpangan baku untuk siswa yang proses belajarnya dominan menggunakan otak
kanan
( )
( )
393
√
∑( )
√
√
√
b. Simpangan baku untuk siswa yang proses belajarnya dominan menggunakan otak
kiri
√
∑( )
√
√
√
2. Menentukan simpangan baku gabungan antara siswa yang proses belajarnya dominan
menggunakan otak kanan dan siswa yang proses belajarnya dominan menggunakan otak
kiri
√( )
( )
√( ) ( )
√
√
√
√
394
3. Menghitung nilai t
√
√
√
√
√
Jadi, -5,55
4. Uji hipotesis
a. Menentukan nilai H0 dan H1
1) H0: (Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika …...materi
perbandingan dan skala antara siswa yang proses …...berfikirnya dominan
menggunakan otak kanan dan siswa …...yang proses berfikirnya dominan
menggunakan otak kiri …...di kelas VII-JSMP Negeri 24 Surabaya tahun ajaran
2014-…...2015).
2) H1: (Ada perbedaan hasil belajar matematika materi …...perbandingan
dan skala antara siswa yang proses …...berfikirnya dominan menggunakan otak
kanan dan siswa …...yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kiri
….di kelas VII-J ……SMP Negeri 24 Surabaya tahun ajaran ….2014-2015)
b. Menentukan taraf signifikan
Dipilih taraf signifikan 5% atau 0,05
c. Mencari kriteria penerimaan dan penolakan H0
Nilai = (
)( )
(
)( )
Harga dengan dk=32 dilihat dari daftar distribusi t diperoleh
395
-2,042 2,042
Gambar 4.1 Kriteria Penerimaan dan Penolakan H0
Keterangan :
H0 diterima jika:
H0 ditolak jika : atau
d. Menentukan nilai t
Dari perhitungan diperoleh < , ini berarti ditolak dan diterima.
G. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dikemukakan pada bab IV tentang
penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 24 Surabaya data menunjukkan bahwa
( )( )
sebagai syarat dikatakan H0 ditolak. Buktinya adalah -5,55 < -
2,042 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar matematika materi
perbandingan dan skala antara siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak
kanan dan siswa yang proses berfikirnya dominan menggunakan otak kiri di kelas VII-J
SMP Negeri 24 Surabaya tahun ajaran 2014-2015
H. SARAN
Dari hasil penelitian yang diperoleh peneliti ingin memberikan saran yang dapat
berguna bagi guru matematika yang dapat dikemukakan sebagai berikut.
1. Dalam proses belajar mengajar matematika sebaiknya dalam suasana yang
menyenangkan dan tidak membosankan agar siswa menyukai pelajaran matematika
sehingga hasil belajarnya akan meningkat.
2. Setiap siswa memiliki dominasi otak yang berbeda, yakni siswa yang proses berfikirnya
dominan menggunakan otak kanan, dan siswa yang proses berfikirnya menggunakan
otak kiri. Sebaiknya guru dapat mengajarkan matematika dengan menggunakan alat
peraga, simbol, warna, dan gambar yang dipadukan dengan rumus dalam pelajaran
matematika agar dapat menyeimbangkan dan memaksimalkan kecerdasan siswa yang
proses belajarnya dominan menggunakan otak kanan dan siswa yang proses belajarnya
dominan menggunakan otak kiri.
Daerah
Penolakan H0
Daerah
Penerimaan H0
Daerah
Penolakan H0
396
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran, 2010. Bandung: Hilal
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
De Porter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2003. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Nyaman dan Menyenangkan (terjemahan Alwiyah Abdurrahman). Bandung: Kaifa.
Gie, The Liang. 1999. Filsafat Matematika. Yogyakarta: Pusat Belajar Ilmu Berguna.
Hamalik, Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hollands, Roy. 1995. Kamus Matematika. Jakarta: Erlangga.
Prof. Dr Dedy Mulyasana, M.Pd. 2011. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta:PT Raya Grafindo Persada
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suherman, Erman dan Winataputra. 2001. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Suyitno, Amin. 2004. Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I. Tidak diterbitkan.
Syah, Muhibbin. 2006. Psikolog Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tim Penyusun KBBI. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi ketiga). Jakarta: Balai Pustaka