selesai pkm

27

Click here to load reader

Upload: aziza-ratna-sari

Post on 08-Dec-2015

277 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

o

TRANSCRIPT

Page 1: Selesai Pkm

i

`PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

POTENSI EKSTRAK BUAH PALA (Myristica fragrans) SEBAGAI OBAT ALTERNATIF

ANTIKANKER

BIDANG KEGIATAN:

PKM – P

Diusulkan oleh:

Ketua : Aziza Ratna Sari (201410410311018)

Anggota :

Anis Khoirun Sauma (201401410311014)

Desy Afrianti (201210410311214)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MALANG

2015

i

Page 2: Selesai Pkm

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan                     :

Potensi ekstrak biji pala (myristica fragrans) sebagai obat altenatif antikanker    

2. Bidang Kegiatan                                   : ( ) PKM-P   (   ) PKM-GT

( ) PKM-M ( ) PKM-T

3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Humaniora

( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa

( ) Sosial Ekonomi ( ) Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap                                 : Aziza Ratna Sari

b. NIM                                                  : 201410410311018

c. Jurusan                                              : Farmasi

d. Universitas/Institut/Politeknik         : Universitas Muhammadiyah malang

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP       : Jalan sumbersari rt.1 rw.3 no.33

f. Alamat email                                     : [email protected]

5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis     : 2 orang

6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar                   : Sovia Basuki

b. NIP                                                     :

c. Alamat Rumah dan No Tel./HP         :

7. Biaya Kegiatan Total :

a. Dikti : Rp. 10.000.000,-

b. Sumber Lain : -

8. Jamgka Waktu Kegiatan : 6 bulan

i

Page 3: Selesai Pkm

Malang, 28 September 2015

Menyetujui

Wakil/Pembantu Dekan atau                                  Ketua Pelaksana Kegiatan

Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi/

Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa

(…………………………………………)                  ( Aziza Ratna Sari )

NIP.                                                                                 NIM. 201410410311018

Pembantu atau Wakil Rektor Bidang                                 Dosen Pendamping

Kemahasiswaan/Direktur Politeknik/

Ketua Sekolah Tinggi,

(………………………….) (…………………………….)

 NIP.                                                                       NIP.

ii

Page 4: Selesai Pkm

1

A. JUDUL : Potensi Ekstrak Biji Pala (Myristica Fragrans) Sebagai Obat Alternatif Antikanker

B. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara tropis yang dikenal kaya dengan keanekaragaman

hayatinya, antara lain berbagai jenis tumbuhan yang disebut sebagai tanaman obat tradisional.

Walaupun industri obat modern tumbuh dengan pesat, namun konsumen obat tradisional tetap

terus meningkat. Menanggapi kecenderungan masyarakat tersebut, perlu dilakukan penelitian

tentang manfaatdari setiap tanaman obat tradisional sehingga penggunaannya tetap dapat

dipertanggungjawabkan secara medik. Oleh karena itu sekarang ini penggunaan obat tradisional

telah menyita perhatian para pakar obat-obatan herbal dan pemerintah untuk pengembangannya

sehingga bahan-bahan yang terdapat di alam dapat dimanfaatkan secara maksimal dan jelas

kegunaannya (Husin, 1983).

Pala dikenal Myristica frangans Houtt (Myristicaceae), sebagai tanaman rempah yang

memiliki nilai ekonomis tinggi dan multiguna. Pala sudah dikenal sejak dahulu merupakan

tanaman yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Berbagai penyakit yang dapat

disembuhkan antara lain kejang lambung, diare, sariawan, dan reumatik. Setiap bagian tanaman

dapat dimanfaatkan dalam berbagai industry dan pengobatan. Seperti buahnya yang dapat

digunakan sebagai obat kejang lambung, bunganya yang dapt dimanfaatkan sebagai jamu, getah

buahnya dapat digunakan sebagai obat sariawan, dan bijinya dapat dimanfaatkan sebagai

pengolahan minyak atsiri. Biji, fuli dan minyak pala merupakan komoditas ekspor dan digunakan

dalam industri makanan dan minuman. Selain itu minyak yang berasal dari biji, fuli dan daun

banyak digunakan untuk industri obat-obatan, parfum dan kosmetik. Sampai saat ini Indonesia

menjadi pemasok biji dan fuli pala terbesar ke pasar dunia (sekitar 60%). Sebagai komoditas

ekspor, pala mempunyai prospek yang baik karena selalu dan akan selalu dibutuhkan secara

kontinyu baik dalam industri makanan, minuman, obat-obatan dan lain-lain. Sampai saat ini,

kebutuhan dalam negeri untuk pala juga cukup tinggi.

Berdasarkan hasil riset para ahli buah pala mengandung senyawa-senyawa kimia yang

bermanfaat untuk kesehatan. Kulit dan daging buah pala misalnya, terkandung minyak atsiri dan

zat samak. Sedangkan fuli atau bunga pala mengandung minyak atsiri, zat samak dan zat pati.

Sedangkan dari bijinya sangat tinggi kandungan minyak atsiri, saponin, miristisin, elemisi, enzim

Page 5: Selesai Pkm

2

lipase, pektin, lemonena dan asam oleanolat. Hampir semua bagian buah pala mengandung

senyawa kimia yang bermanfaat bagi kesehatan, diantaranya dapat membantu mengobati masuk

angin, susah tidur(insomnia),memperlancar pencernaan dan meningkatkan selera makan,

karminatif (memperlancar buang angin), antiemetik (mengatasi rasa mual mau muntah), nyeri

haid, rematik serta ektrak methanol pada bijinya yang berkhasiat sebagai antikanker.

Kanker merupakan suatu penyakit sel dengan ciri ada gangguan atau kegagalan

mekanisme pengatur multiplikasi dan fungsi homeostatis pada organisme multiseluler.

Sifat umum dari kanker, antara lain pertumbuhan berlebihan berbentuk tumor, gangguan

diferensiasi dari sel, bersifat invasif ( mampu tumbuh di jaringan dekatnya), bersifat

metastasis (menyebar ke tempat lain dan menyebabkan partumbuahan baru), dan memiliki

hereditas bawaan (Sulistia, 1987).

Meskipun bukti ilmiah khasiat dari tanaman pala sudah cukup banyak dilaporkan, tetapi

penelitian terhadap tanaman pala sampai saat ini masih sangat kurang terutama dalam

pengembangan sebagai bahan baku untuk biofarmaka. Selama ini pemanfaatan pala di

masyarakat hanya berdasarkan pengalaman yang dilakukan secara turun temurun dari orang tua

kepada anak atau saudara terdekat secara lisan. Karena itu penelitian ini dikerjakan untuk

mengetahui manfaat dan efek langsung dari kandungan biji pala itu sendiri.

Bagian Buah Pala

Buah pala terdiri atas daging buah (pericarp) dan biji yang terdiri atas fuli, tempurung dan

daging biji. Fuli adalah serat tipis (areolus) berwarna merah atau kuning muda, berbentuk selaput

berlubang-lubang seperti jala yang terdapat antara daging dan biji pala. Daging buah pala cukup

tebal dan beratnya lebih dari 70% dari berat buah, berwarna putih kekuning-kuningan, berisi

cairan bergetah yang encer, rasanya sepat dan mempunyai sifat sebagai astringen (obat luar bagi

kulit). Berikut ini merupakan persentase berat dari bagian-bagian buah pala menurut

Rismunandar (1990) dalam Nurdjannah (2007).

Page 6: Selesai Pkm

3

Bagian

buah

Persentase

basah (%)

Persentase kering

angin (%)

Daging 77,8 9,93

Fuli 4 2,09

Tempurung 15,1 -

Biji 13,1 8,4

Pohon pala mempunyai tinggi 18m yang habitatnya tumbuh di Maluku. Buahnya berbentuk

bulat-bundar atau seperti buah peer dengan tangkai panjang, dari pangkal sampai ujung semacam

saluran yang membagi buah dalam dua bagian. Biji buah pala berwarna merah berbentuk bulat

indah. Daging buahnya tebal, keras, putih, banyak getah, encer seperti air susu, dan sepat.

C. RUMUSAN MASALAH

Sampai saat ini kemampuan pala sebagai obat tradisional telah dikenal luas, namun kemampuan

dari tanaman obat tersebut sebagai obat antikanker belum diteliti lebih jauh. Untuk itu perlu

dibuktikan tentang kemampuan pala sebagai obat antikanker.

D. TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi ekstrak biji pala sebagai obat antikanker .

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Ditemukannya terobosan baru dibidang pengobatan antikanker dari ekstrak biji pala sebagai obat

herbal sebagai obat herbal dan pembuatan artikel ilmiah tentang khasiat biji pala sebagai obat

antikanker.

F. MANFAAT

Manfaat dari pembuatan makalah ini ditemukannya ekstrak biji pala sebagai alternatif obat

herbal antikanker bagi masyarakat.

Page 7: Selesai Pkm

4

G. TINJAUAN PUSTAKA

Kanker

Kanker adalah suatu penyakit sel dengan ciri gangguan atau kegagalan mekanisme pengaturan

multipikasi dan fungsi homeostasis pada organism multiseluler (Sulistia, 1987). Selanjutnya, sel

kanker akan menyusup (invasif) ke jaringan sekitarnya, lalu membuat anak sebar (metastatis) ke

tempat yang lebih jauh melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Awal timbulnya

kanker pada suatu jaringan tubuh disebut kanker primer. Adapun kanker yang timbul ditempat

lain karena penyebaran kanker primer disebut

kanker sekunder. Kanker dapat tumbuh di semua sel atau jaringan tubuh, seperti kulit, sel darah,

sel otak, sel paru, sel hati, jaringan ikat, dan

sebagainya ( Dalimartha, 2004).

Terminologi kanker menurut jaringan asalnya :

a. Karsinoma (kanker sel epitel), seperti kanker payudara, kanker kulit,

dan kanker kolon.

b. Sarcoma (kanker dari jaringan mesodermal), seperti fibrosarkoma

(kanker jaringan ikat), limfosarkoma (kanker sistem limfatik), dan

osteosarkoma (kanker tulang).

c. Leukemia disebut kanker sel darah putih ( Dalimartha, 2004).

Penyebab dan Faktor Kanker

Penyebab pasti kanker tidak diketahui. Meskipun demikian, riset mengidentifikasi sejumlah

faktor yang dapat meningkatkan risiko pada individu tertentu, yang meliputi:

a) Keluarga yang memiliki riwayat penyakit serupa

b) Usia yang makin bertambah

c) Tidak memiliki anak

d) Kehamilan pertama pada usia di atas 30 tahun

e) Periode menstruasi yang lebih lama (menstruasi pertama lebih awal atau menopause lebih

lambat)

f) Faktor hormonal (baik estrogen maupun androgen)

Page 8: Selesai Pkm

5

Dari faktor risiko tersebut di atas, riwayat keluarga serta usia menjadi factor terpenting

(Dalimartha, 2004)

Morfologi pala (Myristica frangans Houtt)

Tanaman pala merupakan tumbuhan berbatang sedang dengan tinggi mencapai 18 m, memiliki

daun berbentuk bulat telur atau lonjong yang selalu hijau sepanjang tahun. Biji buah pala

berwarna merah berbentuk bulat indah. Daging buahnya tebal, keras, putih, banyak getah, encer

seperti air susu, dan sepat. Buahnya berbentuk peer, lebar, ujungnya meruncing, kulitnya licin,

berdaging dan cukup banyak mengandung air.

Klasifikasi

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Magnoliales

Famili: Myristicaceae

Genus: Myristica

Spesies: M. fragrans

Kandungan di dalam pala

Dari seluruh bagian tanaman pala yang mepunyai nilai ekonomis adalah buahnya yang

terdiri dari empat bagian yaitu daging buah,fuli, tempurung dan biji. Daging buah pala cukup

tebal dan beratnya lebih dari 70% dari berat buah, berwarna putih kekuning-kuningan, berisi

cairan bergetah yang encer, rasanya sepet dan mempunyai sifat astringensia. Oleh karena itu jika

buah masih mentah, daging buah pala tidak bisa dikonsumsi langsung tetapi dapat diolah

menjadi berbagai produk pangan.

Page 9: Selesai Pkm

6

Tabel 1. Komposisi kimia buah pala dari Banda (%)

H. METODE PENELITIAN

a. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan selama 6 bulan di laboratorium. Tempat percobaan adalah di

laboratorium patologi dan laboratorium farmakologi Fakultas Kedokteran UMM serta

laboratorium di Fakultas Farmasi UMM.

b. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian hewan tikus putih betina.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian adalah tikus yang berjumlah 15 ekor berumur dua bulan dengan berat

antara 150 - 200 gam.

c. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan 3 variabel yaitu:

1. Variabel Bebas: Perlakuan dengan ekstrak buah pala 10%, 15%, 20%.

2.Variabel Tergantung: Analisa histopatologi mengenai perubahan patologi dari jaringan

3. Variabel Terkendali: Jenis tikus, jenis kelamin, umur, makanan, minuman dan berat tikus.

Page 10: Selesai Pkm

7

d. Alat dan Bahan

1. Alat-alat penelitian: kandang, timbangan, gelas obyek,deck glass, siring, dan kanul.

2. Bahan-bahan penelitian: aquadest, formalin, ekstrak buah pala, alkohol 70%, tikus betina

kanker , pakan dan minum tikus,dan khloform.

e. Prosedur Penelitian

1. Persiapan penelitian

Menyiapkan semua alat dan bahan untuk penelitian yang meliputi :

a. Menyiapkan hewan uji tikus putih betina berjumlah 15 ekor umur dua bulan dan berat badan

150-200 gram.

b. Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan minum.

c. Menyiapkan ekstrak buah pala untuk perlakuan hewan uji secara peroral.

Prosedur pembuatan ekstrak biji sebagai berikut:

Membersihkan buah yang masih segar dengan air sampai bersih.

Ambil biji buah pala bersihkan

Keringkan biji pala selama 3 hari

Tumbuk biji buah pala ad menjadi serbuk

Serbuk diblender dengan pelarut alkohol 70% sampai lembut.

Semua biji pala yang telah diblender dituang ke dalam toples dan di tutup rapat,

kemudian dimaserasi selama satu hari atau 24 jam sehingga senyawa kimia yang

terkandung dalam biji pala larut dalam alkohol 70%.

Ekstrak diperas sampai kering menggunakan kain bersih hingga diperoleh cairan kental.

Cairan hasil perasan dituang ke wadah yang lebar untuk menguapkan alkohol, dilakukan

selama dua hari.

Cairan di ambil dan di tuang ke cawan petri, kemudian dioven selama tiga hari pada suhu

500C sampai kering.

Setelah kering ekstrak dikerik dengan pisau, bila semua ekstrak kering telah terkumpul

kemudian ditimbang lalu dilarutkan dengan menggunakan aquadest sesuai dosis masing-

masing untuk perlakuan terhadap ekstrak biji pala.

Page 11: Selesai Pkm

8

2. Pelaksanaan penelitian

a. Membagi secara acak 15 ekor tikus menjadi 5 kelompok, masing masing terdiri dari 3 ekor.

b. Mengadaptasikan tikus, selama adaptasi tikus diberi makan dan

minum.

c. Kelompok-kelompok tersebut nantinya akan diberi perlakuan

sebagai berikut:

1) Kelompok perlakuan I : kelompok tikus tidak terinduksi kanker

tanpa perlakuan (hewan kontrol negatif).

2) Kelompok perlakuan II: kelompok tikus kanker diberi Nacl

Fisiologis (kontrol positif).

3) Kelompok perlakuan III: kelompok tikus kanker diberi ekstrak biji pala 10% selama 12

minggu.

4) Kelompok perlakuan IV : kelompok tikus kanker diberi ekstrak biji pala 15% selama 12

minggu.

5) Kelompok perlakuan V : kelompok tikus kanker diberi ekstrak biji pala 20% selama 12

minggu.

d. Eutanasia dengan menggunakan kloroform dengan dislokasi

occipital.

e. Pembuatan preparat histopatologi.

1. Fiksasi

Larutan fiksasi yang umumnya digunakan untuk histopatologi adalah larutan formalin 10%

berpenyangga fosfat (pH 7,0).

2. Pemotongan organ dan refiksasi

Setelah difiksasi 1-2 hari, setiap organ dipisahkan dan dipotongsecukupnya dengan pisau. Organ

ini diletakkan dalam kotak sampel atau kaset jaringan dan fiksasi dalam larutan formalin 10%

berpenyangga fosfat (pH 7,0) selama 1 hari.

3. Dekalsifikasi

Organ tersebut direndam dalam larutan EDTA-2Na selama beberapa hari setelah fiksasi. Larutan

EDTA-2Na harus diganti dengan yang baru selama 1-24 jam.

Page 12: Selesai Pkm

9

4. Dehidrasi dan pengisian parafin

Setelah refiksasi atau dekalsifikasi, dilakukan dehidrasi dan pengisian parafin.

5. Pembuatan blok parafin

Letakkan tempat jaringan (cetakan untuk blok parafin) pada “hot plate” suhu 65oC dan isi

dengan parafin yang telah dilelehkan. Setelah itu letakkan kaset jaringan tersebut di atas

cetakan. Tambahkan parafin pada cetakan secukupnya.

6. Pembuatan preparat sediaan.

Blok parafin dipotong menggunakan mikrotom dengan ketebalan 5 µm. Setelah itu, pindahkan

ke atas kaca preparat dan letakkandalam air hangat pada water bath (celupan air) suhu 50C

selama 5 detik guna mengembangkan parafin.

7. Pewarnaan

Proses pewarnaan termasuk deparafinisasi (penarikan parafin dari jaringan), pewarnaan,

dehidrasi, penetrasi dan penutupan jaringan (penyimpanan). Pewarnaan pada histopatologi di

antaranya H&E (hematoksilin dan eosin).

f. Pembacaan hasil histopatologi

3. Analisa data

Dilakukan analisa secara deskriptif terhadap hasil histopatologi jaringan.

Page 13: Selesai Pkm

10

Diagram Alir Tahapan Penelitian

I. JADWAL KEGIATAN

Agenda Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

Persiapan

lokasi, alat

dan bahan

Pembuatan

ekstrak biji

pala

Uji Perlakuan

pada hewan

coba (tikus)

Pemeriksaan

Analisa data

Penyusunan

Page 14: Selesai Pkm

11

J. RANCANGAN BIAYA

No Bahan Harga satuan jumlah Biaya

1 Sirih Merah Rp. 1.000 / helai 200 Rp. 200.000,-

2 Aquadest Rp. 5.000 / liter 5 Rp. 25.000,-

3 Alkohol 70% Rp. 30.000 / botol 1 Rp. 30.000,-

4. Formalin Rp. 40.000 / liter 1 Rp. 40.000,-

4 Tikus Kontrol Rp. 25.000/ ekor 3 Rp. 75.000,-

5 Tikus Kanker Rp. 350.000/ekor 12 Rp. 4.200.000,-

6 Pakan Rp.25.000 /kg 3 Rp. 75.000,-

7. Kloroform Rp. 40.000/liter 1 Rp. 40.000,-

Alat

1. Kandang Besar Rp. 50.000 / set 5 Rp. 250.000,-

2. Gloves Rp. 40.000 / set 1 Rp 40.000,-

3. Siring Rp. 40.000 / pack 1 Rp 40.0000,-

4. Kanul Rp. 25.000 / buah 5 Rp. 125.000,-

5. Kontainer organ Rp. 3.000 / buah 15 Rp. 45.000,-

6. Masker Rp. 40.000/ pak 1 Rp. 40.000,-

Biaya

Laboratorium

1. Pembuatan

Ekstrak biji pala

di Fakultas

Farmasi UMM

Rp. 200.000,-

2. Sewa alat di lab.

Farmakologi

Rp. 150.000,-

3. Pembuatan

Preparat

Histopatologi di

Rp. 90.000,- 10 Rp. 900.000,-

Page 15: Selesai Pkm

12

lab. Patologi

Foto mikroskopis Rp. 10.000,- 10 Rp. 100.000,-

Biaya Lain-lain

Dokumentasi Rp. 100.000,-

Pembuatan laporan Rp. 150.000,-

Transportasi Rp. 100.000,-

Administrasi dan

surat menyurat

Rp. 75.000,-

TOTAL Rp. 7.000.000,-

Page 16: Selesai Pkm

13

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1.2006.Uji Aktivitas Ekstrak Etanol.

h tt p : // ww w . lit b a ng . d e p k e s . go . i d / r i s b i n k e s / Bu k u % 20 l a p o r a n % 2 0 p e n e lit i a n

% 2 0 1 9 9 7 - 2 0 06 / 2 8 - u j i _a k ti v it a s _ e k s t r a k _ e t a no l _ 5 0 . h t m . D i a k s e s t a n g g a l

28 Sep te mb e r 20 15

Anonim 2. 2008. Tanaman Pala http://balittro.litbang. deptan.go.id.

Diakses tanggal 28 September 2015

Dalimartha,S. 2004. Deteksi Dini Kanker dan Simplisia

Antikanker.Jakarta. Penebar Swadaya.

Guyton, A.C. 1996. Buku Teks Fisiologi Kedokteran. Jakarta. Penerbit

Buku EGC.

Hanahan, D.and Weinberg, R.A. 2000. The Hallmarks of Cancer, Cell 100, 57-

70. Harborne, J.B. 1996. Metode Fitokimia. Bandung. ITB Bandung.

Husin, M. 1983. Peranan Farmakologi dalam Pengembangan Obat

Tradisional. Yogyakarta. Fakultas Farmasi UGM.

Murkies, A. L., Wilcox, G., and Davis, S. R.. 1998. Phytoestrogens, J

Clin Endocrinol Metab 83, 297 - 303.

Nooble M.E.M., Endicott, J.A., and Johnson, L.N. 2004. Protein

Kinase

Inhibitors: Insights into Drug Design from Structure (Rev.), Science 303, 1800

– 1805.

Page 17: Selesai Pkm

14

Rana P.Singh, Puja Agrawal, Dongsool Yim, Chapla Agarwal and Rajesh

Agarwal, 2005. Acacetin inhibits cell growth and cell cycle progression,

and induces apoptosis in human prostate cancer cells: structure-activity

relationship with linarin and linarin acetate, Carcinogenesis , 26, 845 - 85.

Sodikin, M. 2002. Biokimia Enzim. Jakarta. Widya Medika.

Sugiyanto, Sudarto, B., Meiyanto, E., Nugroho, A. E., and Jenie U.

A.

2003.Aktivitas Antikarsinogenik Senyawa Yang Berasal Dari

Tumbuhan,

Majalah Farmasi Indonesia, 14, 132 – 141.

Sulistia Gan. 1987. Farmalogi dan Terapi Edisi ke-3. Jakarta.

Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran U

Page 18: Selesai Pkm

CURRICULUM VITAE

PESERTA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM)

Nama                           : Aziza Ratna Sari

Tempat, tanggal lahir  : Batam ,24-10-1996

Jenis kelamin               : Perempuan

Alamat asal                 : Puri Malaka blok L/12

No. Telepon/Hp          : 081270534627

Alamat e-mail              : [email protected]

Pendidikan                  : SDN 005 Patam Lestari

SMPN 20 Tiban Koperasi

SMK Putra Jaya Batam

Universitas Muhammadiyah Malang

Nama : Anis Khoiorun Sauma

Tempat, tanggal lahir : Binuang, 12-01-1997

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat asal : Transad Blok B 30, Binuang Kalimantan Selatan

No. Telepon/Hp : 085391673855

Alamat e-mail : [email protected]

Pendidikan : SDN A.Yani Pura 1

SMPN 1 Binuang

SMK Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru