selasa, 24 november 2009docshare04.docshare.tips/files/17303/173039065.pdfitu penting bagi perawat...

19
Laporan Pendahuluan CA. Nasofaring 1 Uploaded by Rifky Anz DejaVu Laporan Pendahuluan tentang CA Nasofaring LP Asuhan Keperawatan Askep pada pasien dengan CA Nasofaring Full description Save Embed Print RELATED TITLES 1.6K views 0 0 Share KARSINOMA NASOFARING LP cA NASOFARING Pathway CA Nasofaring La P Selasa, 24 November 2009 Selasa, 24 November 2009 LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN CARSINOMA NASOFARING CARSINOMA NASOFARING PENDAHULUAN PENDAHULUAN CARSINOMA NASOFARING CARSINOMA NASOFARING A. LATAR BELAKANG A. LATAR BELAKANG  Nasofaring letaknya tertinggi di antara bagian-bagian lain dari faring, tepatnya di sebelah  Nasofaring letaknya tertinggi di antara bagian-bagian lain dari faring, tepatnya di sebelah dari cavum nasi dan dihubungkan dengan cavum nasi oleh koane. Nasofaring tidak berge dari cavum nasi dan dihubungkan dengan cavum nasi oleh koane. Nasofaring tidak berge  berfungsi dalam proses pernafasan dan ikut menentukan kualitas suara yang dihasilkan ol  berfungsi dalam proses pernafasan dan ikut menentukan kualitas suara yang dihasilkan ol laring. Nasofaring merupakan rongga yang mempunyai batas-batas sebagai berikut: laring. Nasofaring merupakan rongga yang mempunyai batas-batas sebagai berikut: Atas : Basis kranii. Atas : Basis kranii. Bawah : Palatum mole Bawah : Palatum mole Belakang : Vertebra servikalis Belakang : Vertebra servikalis Depan : Koane Depan : Koane Lateral : Ostium tubae Lateral : Ostium tubae Eustachii, torus tubarius, fossa rosenmuler (resesus faringeus). Eustachii, torus tubarius, fossa rosenmuler (resesus faringeus). Pada atap dan dinding belakang nasofaring terdapat adenoid atau tonsila faringika. Karsin Pada atap dan dinding belakang nasofaring terdapat adenoid atau tonsila faringika. Karsin  Nasofaring adalah tumor ganas yang berasal dari epitel mukosa nasofaring atau kelenjar y  Nasofaring adalah tumor ganas yang berasal dari epitel mukosa nasofaring atau kelenjar y terdapat di nasofaring. Carsinoma Nasofaring merupakan karsinoma yang terdapat di nasofaring. Carsinoma Nasofaring merupakan karsinoma yang paling banyak paling banyak Didapatkan lebih banyak pada pria dari pada wanita, dengan perbandingan 3 : 1 pada usia Didapatkan lebih banyak pada pria dari pada wanita, dengan perbandingan 3 : 1 pada usia rata-rata 30 –50 th. rata-rata 30 –50 th. Sebagian besar klien datang ke THT dalam keadaan terlambat atau stadium lanjut. Oleh k Sebagian besar klien datang ke THT dalam keadaan terlambat atau stadium lanjut. Oleh k itu penting bagi perawat untuk itu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur dia mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur dia dan asuhan keperawatan yang komprehensif pada klien carsinoma nasofaring beserta dan asuhan keperawatan yang komprehensif pada klien carsinoma nasofaring beserta keluarganya. keluarganya. B. TUJUAN B. TUJUAN 1. Tujuan Umum 1. Tujuan Umum Mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat secara nyata dalam memberikan asuhan kepera Mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat secara nyata dalam memberikan asuhan kepera  pada klien dengan carsinoma nasofaring secara komprehensif di ruang Kenanga RSUD P  pada klien dengan carsinoma nasofaring secara komprehensif di ruang Kenanga RSUD P Margono Soekarjo Margono Soekarjo 2. Tujuan khusus 2. Tujuan khusus a. Mampu melaksanakan pengkajian secara menyeluruh pada klien carsinoma nasofaring a. Mampu melaksanakan pengkajian secara menyeluruh pada klien carsinoma nasofaring  b. Mampu menganalisa dan menentukan masalah keperawatan pada klien carsinoma naso  b. Mampu menganalisa dan menentukan masalah keperawatan pada klien carsinoma naso

Upload: others

Post on 13-Mar-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Selasa, 24 November 2009docshare04.docshare.tips/files/17303/173039065.pdfitu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan

Laporan Pendahuluan CA.Nasofaring 1Uploaded by Rifky Anz DejaVu

Laporan Pendahuluan tentang CA Nasofaring LPAsuhan Keperawatan Askep pada pasien dengan CANasofaring Full description

Save Embed Print

RELATED TITLES1.6K views 0 0

Share

KARSINOMANASOFARING

LP cANASOFARING

Pathway CANasofaring

LaporanPendahuluan CA

Selasa, 24 November 2009Selasa, 24 November 2009LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUANCARSINOMA NASOFARINGCARSINOMA NASOFARING

PENDAHULUANPENDAHULUANCARSINOMA NASOFARINGCARSINOMA NASOFARING

A. LATAR BELAKANGA. LATAR BELAKANG Nasofaring letaknya tertinggi di antara bagian-bagian lain dari faring, tepatnya di sebelah dorsal Nasofaring letaknya tertinggi di antara bagian-bagian lain dari faring, tepatnya di sebelah dorsaldari cavum nasi dan dihubungkan dengan cavum nasi oleh koane. Nasofaring tidak bergerak,dari cavum nasi dan dihubungkan dengan cavum nasi oleh koane. Nasofaring tidak bergerak, berfungsi dalam proses pernafasan dan ikut menentukan kualitas suara yang dihasilkan oleh berfungsi dalam proses pernafasan dan ikut menentukan kualitas suara yang dihasilkan olehlaring. Nasofaring merupakan rongga yang mempunyai batas-batas sebagai berikut:laring. Nasofaring merupakan rongga yang mempunyai batas-batas sebagai berikut:Atas : Basis kranii.Atas : Basis kranii.Bawah : Palatum moleBawah : Palatum moleBelakang : Vertebra servikalisBelakang : Vertebra servikalisDepan : KoaneDepan : KoaneLateral : Ostium tubae Lateral : Ostium tubae Eustachii, torus tubarius, fossa rosenmuler (resesus faringeus).Eustachii, torus tubarius, fossa rosenmuler (resesus faringeus).Pada atap dan dinding belakang nasofaring terdapat adenoid atau tonsila faringika. KarsinomaPada atap dan dinding belakang nasofaring terdapat adenoid atau tonsila faringika. Karsinoma Nasofaring adalah tumor ganas yang berasal dari epitel mukosa nasofaring atau kelenjar yang Nasofaring adalah tumor ganas yang berasal dari epitel mukosa nasofaring atau kelenjar yangterdapat di nasofaring. Carsinoma Nasofaring merupakan karsinoma yang terdapat di nasofaring. Carsinoma Nasofaring merupakan karsinoma yang paling banyak di THT.paling banyak di THT.Didapatkan lebih banyak pada pria dari pada wanita, dengan perbandingan 3 : 1 pada usia / umur Didapatkan lebih banyak pada pria dari pada wanita, dengan perbandingan 3 : 1 pada usia / umur rata-rata 30 –50 th.rata-rata 30 –50 th.Sebagian besar klien datang ke THT dalam keadaan terlambat atau stadium lanjut. Oleh karenaSebagian besar klien datang ke THT dalam keadaan terlambat atau stadium lanjut. Oleh karenaitu penting bagi perawat untuk itu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan keperawatan yang komprehensif pada klien carsinoma nasofaring besertadan asuhan keperawatan yang komprehensif pada klien carsinoma nasofaring besertakeluarganya.keluarganya.

B. TUJUANB. TUJUAN1. Tujuan Umum1. Tujuan UmumMengaplikasikan ilmu yang sudah didapat secara nyata dalam memberikan asuhan keperawatanMengaplikasikan ilmu yang sudah didapat secara nyata dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan carsinoma nasofaring secara komprehensif di ruang Kenanga RSUD Prof. Dr. pada klien dengan carsinoma nasofaring secara komprehensif di ruang Kenanga RSUD Prof. Dr.Margono SoekarjoMargono Soekarjo

2. Tujuan khusus2. Tujuan khususa. Mampu melaksanakan pengkajian secara menyeluruh pada klien carsinoma nasofaringa. Mampu melaksanakan pengkajian secara menyeluruh pada klien carsinoma nasofaring b. Mampu menganalisa dan menentukan masalah keperawatan pada klien carsinoma nasofaring b. Mampu menganalisa dan menentukan masalah keperawatan pada klien carsinoma nasofaring

Page 2: Selasa, 24 November 2009docshare04.docshare.tips/files/17303/173039065.pdfitu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan

Laporan Pendahuluan CA.Nasofaring 1Uploaded by Rifky Anz DejaVu

Laporan Pendahuluan tentang CA Nasofaring LPAsuhan Keperawatan Askep pada pasien dengan CANasofaring Full description

Save Embed Print

RELATED TITLES1.6K views 0 0

Share

KARSINOMANASOFARING

LP cANASOFARING

Pathway CANasofaring

LaporanPendahuluan CA

KONSEP DASAR CARSINOMA NASOFARING

A. PENGERTIANCarsinoma nasofaring adalah tumor ganas yang tumbuh di daerah nasofaring dengan prediksidifosa Rosenmuller dan atap nasofaring. Letaknya kadang tersembunyi dan berhubungan dengan banyak daerah vital sehingga diagnosa dini sulit untuk ditegakkan (Mansjoer, 1999: 110).

B. ETIOLOGIPenyebab timbulnya Carsinoma nasofaring masih belum jelas. Namun banyak yang berpendapat bahwa berdasarkan penelitian-penelitian epidemiologik dan eksperimental, ada 5 faktor yangmempengaruhi yakni :

Page 3: Selasa, 24 November 2009docshare04.docshare.tips/files/17303/173039065.pdfitu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan

Laporan Pendahuluan CA.Nasofaring 1Uploaded by Rifky Anz DejaVu

Laporan Pendahuluan tentang CA Nasofaring LPAsuhan Keperawatan Askep pada pasien dengan CANasofaring Full description

Save Embed Print

RELATED TITLES1.6K views 0 0

Share

KARSINOMANASOFARING

LP cANASOFARING

Pathway CANasofaring

LaporanPendahuluan CA

1. Kebiasaan makan yaitu mengkonsumsi ikan asin secara terus menerus, karena adanya zatnitrosamine sebagai mediator.2. Keadaan sosial-ekonomi yang rendah, lingkungan dan kebiasaan hidup. Dikatakan bahwaudara yang penuh dengan asap dirumah-rumah yang kurang baik ventilasinya di Cina, Indonesia,dan Kenya, dan juga pembakaran dupa dirumah-rumah di Hongkong.3. Adanya kontak dengan zat karsinogen seperti benzopyrenen, benzoanthracene, gas kimia, asapindustri, asap kayu.4. Adanya radang kronis daerah nasofaring yang dapat menjadikan rentan terhadap karsinogenlingkungan.

C. KLASIFIKASI1. Menurut Histopatologi :

Well differentiated epidermoid carcinoma.♣

- Keratinizing- Non Keratinizing.

Undifferentiated epidermoid carcinoma = anaplastic carcinoma♣

- Transitional- Lymphoepithelioma.

Adenocystic carcinoma♣

2. Menurut bentuk dan cara tumbuh

Ulseratif ♣

Eksofilik : Tumbuh keluar seperti polip.♣

Endofilik : Tumbuh di bawah mukosa, agar sedikit lebih tinggi dari♣ jaringan sekitar (creeping

tumor)3. Klasifikasi Histopatologi menurut WHO (1982)

Tipe WHO 1♣

- Karsinoma sel skuamosa (KSS)- Deferensiasi baik sampai sedang.- Sering eksofilik (tumbuh dipermukaan).

Tipe WHO 2♣

- Karsinoma non keratinisasi (KNK).- Paling banyak pariasinya.- Menyerupai karsinoma transisional

Tipe WHO 3♣

- Karsinoma tanpa diferensiasi (KTD).- Seperti antara lain limfoepitelioma, Karsinoma anaplastik, “Clear Cell Carsinoma”, varian selspindel.

Page 4: Selasa, 24 November 2009docshare04.docshare.tips/files/17303/173039065.pdfitu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan

Laporan Pendahuluan CA.Nasofaring 1Uploaded by Rifky Anz DejaVu

Laporan Pendahuluan tentang CA Nasofaring LPAsuhan Keperawatan Askep pada pasien dengan CANasofaring Full description

Save Embed Print

RELATED TITLES1.6K views 0 0

Share

KARSINOMANASOFARING

LP cANASOFARING

Pathway CANasofaring

LaporanPendahuluan CA

- N1 = Metastasis ke kelenjar getah bening pada sisi yang sama, mobil, soliter dan berukurankurang/sama dengan 3 cm.- N2 = Metastasis pada satu kelenjar pada sisi yang sama dengan ukuran lebih dari 3 cm tetapikurang dari 6 cm, atau multipel dengan ukuran besar kurang dari 6 cm, atau bilateral/kontralateral dengan ukuran terbesar kurang dari 6 cm.- N3 = Metastasis ke kelenjar getah bening ukuran lebih besar dari 6 cm.- M0 = Tidak ada metastasis jauh.- M1 = Didapatkan metastasis jauh.

Penentuan Stadium♣

- Stadium I T1 N0 M0- Stadium II T2 N0 M0- Stadium III T3 N0 M0T1 – 3 N1 M0- Stadium IV T4 N0 – 1 M0Semua T N2 – 3 M0Semua T Semua N M1

D. PATHOFISIOLOGIPada kanker nasofaring ini disebabkan oleh virus Epstein-Barr melalui mediator ikan asin,makanan yang diawetkan (mengandung nitrosamine), kontak dengan zat karsinogen (asapindustri, gas kimia) dan juga dapat dikarenakan radang kronis daerah nasofaring. Setelah itu,virus masuk berkembang biak kemudian menyerang bagian telinga dan hidung khususnya.Dengan hidupnya virus Epstein-Barr didaerah nasofaring (dekat telinga dan hidung), membuatsel-sel kanker berkembang sehingga membuat terjadinya sumbatan atau obstruksi pada salurantuba eusthacius dan hidung. Sumbatan yang terjadi dapat menyebabkan baik gangguan pendengaran maupun gangguan penghidu, sehingga merupakan gangguan persepsi sensori.

E. LOKASILokasi ditemukannya carsinoma nasofaring biasanya adalah:1. Fossa Rosenmulleri2. Sekitar tuba Eustachius3. Dinding belakang nasofaring4. Atap nasofaring

F. TANDA DAN GEJALA1. Gejala Setempat

Page 5: Selasa, 24 November 2009docshare04.docshare.tips/files/17303/173039065.pdfitu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan

Laporan Pendahuluan CA.Nasofaring 1Uploaded by Rifky Anz DejaVu

Laporan Pendahuluan tentang CA Nasofaring LPAsuhan Keperawatan Askep pada pasien dengan CANasofaring Full description

Save Embed Print

RELATED TITLES1.6K views 0 0

Share

KARSINOMANASOFARING

LP cANASOFARING

Pathway CANasofaring

LaporanPendahuluan CA

- Tinitus- OMP2. Gejala karena tumbuh dan menyebarnya tumor Merupakan gejala yang timbul oleh penyebaran tumor secara ekspansif, infiltratif dan metastasis.

a.. Ekspansif Ke muka, tumor tumbuh ke depan mengisi nasofaring dan menutuk koane sehingga timbul

gejala obstruksi nasi/hidung buntu.Α

Ke baΑwah, tumor mendesak palatum mole sehingga terjadi “bombans palatum mole” sehingga

timbul gangguan menelan/sesak. b. Infiltratif 

Ke atas :Α

Melalui foramen ovale masuk ke endokranium, maka terkena dura dan timbul sefalgia/sakitkepala hebat, Kemudian akan terkena N VI, timbul diplopia, strabismus. Bila terkena N V,terjadi Trigeminal neuralgi dengan gejala nyeri kepala hebat pada daerah muka, sekitar mata,hidung, rahang atas, rahang bawah dan lidah. Bila terkena N III dan IV terjadi ptosis danoftalmoplegi. Bila lebih lanjut lagi akan terkena N IX, X, XI dan XII.

Ke samping :Α

Masuk spatium parafaringikum akan menekan N IX dan X : Terjadi Paresis palatum mole, dan laring dengan gejala regurgitasi makan-minum ke kavum nasi, rinolalia aperta dan suara parau.Menekan N XI : Gangguan fungsi otot sternokleido mastoideus dan otot trapezius.Menekan N XII : Terjadi Deviasi lidah ke samping/gangguan menelan3. Gejala karena metastasis melalui aliran getah beningTerjadi pembesaran kelenjar leher yang terletak di bawah ujung planum mastoid, di belakangungulus mandibula, medial dari ujung bagian atas muskulus sternokleidomastoideum, bisaunilateal dan bilateral. Pembesaran ini di sebut tumor colli.4. Gejala karena metastasis melalui aliran darahAkan terjadi metastasis jauh yaitu paru-paru, ginjal, limpa, tulang dan sebagainya.

Gejala di atas dapat dibedakan antara :a. Gejala Dini : Merupakan gejala yang dapat timbul waktu tumor masih tumbuh dalam batas- batas nasofaring, jadi berupa gejala setempat yang disebabkan oleh tumor primer (gejala-gejalahidung dan gejala-gejala telinga seperti di atas). b. Gejala Lanjut : Merupakan gejala yang dapat timbul oleh karena tumor telah tumbuh melewati batas nasofaring, baik berupa metastasis ataupun infiltrasi dari tumor.Sebagai pedoman:

Page 6: Selasa, 24 November 2009docshare04.docshare.tips/files/17303/173039065.pdfitu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan

Laporan Pendahuluan CA.Nasofaring 1Uploaded by Rifky Anz DejaVu

Laporan Pendahuluan tentang CA Nasofaring LPAsuhan Keperawatan Askep pada pasien dengan CANasofaring Full description

Save Embed Print

RELATED TITLES1.6K views 0 0

Share

KARSINOMANASOFARING

LP cANASOFARING

Pathway CANasofaring

LaporanPendahuluan CA

H. PEMERIKSAAN PENUNJANGDapat dilakukan pemeriksaan diantaranya yaitu :a. Foto tengkorak, yaitu foto bagian/ potongan anteriposterior, lateral, dan waters menunjukkanmassa jaringan lunak didaerah nasofaring. b. Foto dasar tengkorak dapat terlihat destruksi atau erosi tulang didaerah fosa serebri media.c. CT scan daerah kepala dan leher terlihat adanya massa dengan terlihat adanya kesuraman. CTscan dengan kontras menunjukkan massa yang besar mengisi sisi posterior dari rongga hidungdan nasofaring dengan perluasan ke sisi kiri dalam daerah nasofaring.

d. Biopsi dari hidung dan mulutBiopsi sedapat mungkin diarahkan pada tumor/ daerah yang dicurigai. Biopsi minimal dilakukan pada dua tempat (kiri dan kanan), melalui rinoskopi anterior, bila perlu dengan bantuan cerminmelalui rinoskopi posterior. Bila perlu Biopsi dapat diulang sampai tiga kali. Bila tiga kali Biopsihasil negatif, sedang secara klinis mencurigakan dengan karsinoma nasofaring, biopsi dapatdiulang dengan anestesi umum. Biopsi melalui nasofaringoskopi dilakukan bila klien trismusatau keadaan umum kurang baik. Biopsi kelenjar getah bening leher dengan aspirasi jarum halusdilakukan bila terjadi keraguan apakah kelenjar tersebut suatu metastasis.e. Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan darah tepi, fungsi hati, ginjal untuk melihat/mendeteksi metastasis.

I. PENATALAKSANAANa. RadioterapiSebelumnya persiapan pasien dengan oral hygiene, dan apabila infeksi/kerusakan gigi harusdiobati terlebih dahulu. Dosis yang diberikan 200 rad/hari sampai 6000-6600 rad untuk tumor  primer, sedangkan kelenjar leher yang membesar diberi 6000 rad. Jika tidak ada pembesarankelenjar diberikan juga radiasi efektif sebesar 4000 rad. Ini dapat diberikan pada keadaankambuh atau pada metastasis tulang yang belum menimbulkan keadaan fraktur patologik.Radiasi dapat menyembuhkan lesi, dan mengurangi rasa nyeri. b. KemoterapiSebagai terapi tambahan dan diberikan pada stadium lanjut. Biasanya dapat digabungkan denganradiasi dengan urutan kemoterapi-radiasi-kemoterapi. Kemoterapi yang dipakai yaituMethotrexate (50 mg IV hari 1 dan 8); Vincristin (2 mg IV hari1); Platamin (100 mg IV hari 1);Cyclophosphamide (2 x 50 mg oral, hari 1 s/d 10); Bleomycin (15 mg IV hari 8). Padakemoterapi harus dilakukan kontrol terhadap efek samping fingsi hemopoitik, fungsi ginjal danlain-lain.c. OperasiTindakan operasi berupa diseksi leher radikal, dilakukan jika masih ada sisa kelenjar pascaradiasi atau adanya kekambuhan kelenjar, dengan syarat bahwa tumor primer sudah dinyatakan

Page 7: Selasa, 24 November 2009docshare04.docshare.tips/files/17303/173039065.pdfitu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan

Laporan Pendahuluan CA.Nasofaring 1Uploaded by Rifky Anz DejaVu

Laporan Pendahuluan tentang CA Nasofaring LPAsuhan Keperawatan Askep pada pasien dengan CANasofaring Full description

Save Embed Print

RELATED TITLES1.6K views 0 0

Share

KARSINOMANASOFARING

LP cANASOFARING

Pathway CANasofaring

LaporanPendahuluan CA

didapatkan pada wawancara adalah sebagai berikut :a. Menanyakan kepada pasien mengenai gejala-gejala yaitu pada telinga (sumbatan muara tubadan otitis media) atau adanya gangguan pendengaran. Selain itu, tanyakan pada pasien mengenaigejala hidung seperti epistaksis dan sumbatan hidung. b. Menanyakan kepada pasien apakah mempunyai riwayat kanker, kebiasaan makan makananyang asin-asin, mengenai keadaan sosial ekonomi yang rendah, lingkungan dan kebiasaan hidup.Apakah pasien sering kontak dengan zat karsinogen, juga adanya radang kronis.

2. Dasar data pengkajian kliena. Aktivitas/istirahatGejala : kelemahan dan/atau keletihan, perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur  pada malam hari, adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur misal nyeri, ansietas, berkeringat malam. b. NeurosensoriGejala : gangguan pendengaran dan penghidu, adanya pusing, sinkope.c. Nyeri/kenyamananGejala : nyeri terjadi pada bagian nasofaring, terasa panas.d. PernapasanGejala : adanya asap pabrik atau industri.Tanda : pada pemeriksaan penunjang dapat terlihat adanya sumbatan seperti massa.e. Makanan/cairanGejala : anoreksia, mual/muntah.Tanda : perubahan pada kelembaban/turgor kulit.

3. Pemeriksaan fisik Inspeksi : Pada bagian leher terdapat benjolan, terlihat pada benjolan warna kulit mengkilat.Palpasi : Pasien saat dipalpasi adanya massa yang besar, selain itu terasa nyeri apabila ditekan.

Pemeriksaan THT:Α

Otoskopi : Liang telinga, membran timpani.Α

Rinoskopia anterior :Α

o Pada tumor endofilik tak jelas kelainan di rongga hidung, mungkin hanya banyak sekret.o Pada tumor eksofilik, tampak tumor di bagian belakang rongga hidung, tertutup sekretmukopurulen, fenomena palatum mole negatif.

Rinoskopia posterior :Α

o Pada tumor indofilik tak terlihat masa, mukosa nasofaring tampak agak menonjol, tak rata dan paskularisasi meningkat.o Pada tumor eksofilik tampak masa kemerahan.

Page 8: Selasa, 24 November 2009docshare04.docshare.tips/files/17303/173039065.pdfitu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan

Laporan Pendahuluan CA.Nasofaring 1Uploaded by Rifky Anz DejaVu

Laporan Pendahuluan tentang CA Nasofaring LPAsuhan Keperawatan Askep pada pasien dengan CANasofaring Full description

Save Embed Print

RELATED TITLES1.6K views 0 0

Share

KARSINOMANASOFARING

LP cANASOFARING

Pathway CANasofaring

LaporanPendahuluan CA

Mediator: Virus Epstein Barr 

CARSINOMA NASOFARING

Terbentuknya massa Perubahan struktur dan mukosa hidung/ telinga

Menginvasi ke arah atas Gangguan aliran limfe dan vena Obstruksi/ gangguan pada tubaeustachiussampai ke dalam tosakranial dan lateral Edema pada mukosa hidung Obstruksi saluran pernapasan oleh massa,secret, dan perdarahan

Kemoterapi / radioterapiOperasi / pembedahan

Penurunan pemasukan oral dan peningkatan metabolisme tumor Trauma tindakan operasi Kurang informasi tentang penyakitkanker dan pengobatan serta perawatan post operasi

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Pre Operatif ¬

I. Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit (obstruksi jaringan saraf telinga danhidung).II. Perubahan persepsi-sensori: gangguan pendengaran dan penghidu berhubungan dengan perubahan status organ indera (obstruksi).III. Ketidakseimbangan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan efek kemoterapi atau radiasiIV. Ansietas berhubungan dengan tindakan operatif yang akan dilakukan.

Post Operatif ¬

I. Nyeri (akut) berhubungan dengan efek tindakan operatif II. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan luka post operatif 

C. INTERVENSI

Pre Operatif 

Page 9: Selasa, 24 November 2009docshare04.docshare.tips/files/17303/173039065.pdfitu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan

Laporan Pendahuluan CA.Nasofaring 1Uploaded by Rifky Anz DejaVu

Laporan Pendahuluan tentang CA Nasofaring LPAsuhan Keperawatan Askep pada pasien dengan CANasofaring Full description

Save Embed Print

RELATED TITLES1.6K views 0 0

Share

KARSINOMANASOFARING

LP cANASOFARING

Pathway CANasofaring

LaporanPendahuluan CA

2. Anjurkan untuk beristirahat dalam ruangan yang tenang.Rasional : Menurunkan stimulasi yang berlebihan yang dapat mengurangi sakit kepala.

3. Berikan kompres dingin pada bagian yang nyeri.Rasional : Meningkatkan rasa nyaman dengan menurunkan vasodilatasi.4. Ajarkan teknik relaksasi dengan distraksi dan napas dalam.Rasional : Membantu mengendalikan nyeri dan mengalihkan perhatian dari rasa nyeri.5. Kolaborasi medis, berikan analgesik untuk mengurangi nyeri.Rasional : Analgesik mampu menekan saraf nyeri.

Dx II : Perubahan persepsi-sensori : gangguan pendengaran dan penghidu berhubungan dengan perubahan status organ indera (obstruksi).Tujuan : Pasien diharapkan persepsi sensori : pendengaran dan penghidu membaik dengankriteria hasil : indera pendengaran tidak terganggu, ketajaman pendengaran dan penghidumembaik.Intervensi :1. Kaji ketajaman pendengaran dan penghidu.Rasional : Menentukan kebutuhan individu dan pilihan intervensi yang sesuai.2. Kolaborasi medis dengan tindakan kemoterapi/radioterapi, selanjutnya dapat dilakukantindakan operatif.Rasional : Dapat mengurangi obstruksi yang ada di telinga atau hidung, sehingga pasien dapatmerasa nyaman.

Dx III : Nutrisi, perubahan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan efek kemoterapiatau radiasi.Tujuan : Pasien diharapkan kebutuhan nutrisi dalam tubuh terpenuhi, dengan kriteria hasil : nafsumakan bertambah, tidak mual.Intervensi :1. Pantau masukan makanan setiap hari.Rasional : Mengidentifikasi defisiensi nutrisi.2. Identifikasi pasien yang mengalami mual/muntah yang diantisipasi.Rasional : Mual/muntah psikogenik terjadi sebelum kemoterapi muali secara umum tidak  berespons terhadap obat antiemetik.3. Kolaborasi medis dengan pemberian aniemetik pada jadwal reguler sebelum atau selama dansetelah pemberian agen antineoplastik dengan sesuai.Rasional : Mual/muntah paling menurunkan kemampuan dan efek samping psikologiskemoterapi yang menimbulkan stress.

Page 10: Selasa, 24 November 2009docshare04.docshare.tips/files/17303/173039065.pdfitu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan

Laporan Pendahuluan CA.Nasofaring 1Uploaded by Rifky Anz DejaVu

Laporan Pendahuluan tentang CA Nasofaring LPAsuhan Keperawatan Askep pada pasien dengan CANasofaring Full description

Save Embed Print

RELATED TITLES1.6K views 0 0

Share

KARSINOMANASOFARING

LP cANASOFARING

Pathway CANasofaring

LaporanPendahuluan CA

Intervensi :1. Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.Rasional : Memberikan kesempatan untuk memeriksa rasa takut realistis serta kesalahan konseptentang diagnosis.2. Beri lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan perasaan ataumenolak untuk bicara.Rasional : Membentu pasien untuk merasa diterima pada adanya kondisi tanpa perasaan dihakimidan meningkatkan rasa terhormat dan kontrol.3. Berikan informasi akurat, konsisten mengenai prognosis. Hindari memperdebatkan tentang persepsi pasien terhadap situasi.Rasional : Dapat menurunkan ansietas dan memungkinkan pasien membuat keputusan/pilihan berdasarkan realita.

4. Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan yang tenang.Rasional : Memudahkan istirahat, menghemat energi, dan meningkatkan kemampuan koping.

Post Operatif ¬

Dx I : Nyeri (akut) berhubungan dengan efek tindakan operatif.Tujuan : Pasien diharapkan tingkat nyeri berkurang, dengan kriteria hasil : wajah terlihat rileks,tidak tegang, tidak gelisah.Intervensi :1. Kaji keluhan nyeri (karakteristik, intensitas, lokasi, lama, faktor yang memperburuk).Rasional : Nyeri merupakan pengalaman subyektif dan harus dijelaskan oleh pasien,mengidentifikasi nyeri untuk memilih intervensi yang tepat.2. Anjurkan untuk beristirahat dalam ruangan yang tenang.Rasional : Menurunkan stimulasi yang berlebihan yang dapat mengurangi sakit kepala.3. Anjurkan teknik relaksasi dengan distraksi dan napas dalam.Rasional : Membantu mengendalikan nyeri dan mengalihkan perhatian dari rasa nyeri.4. Berikan kompres dingin pada hari I post operatif, dan pada hari III selanjutnya dengankompres hangat untuk mengurangi nyeri.Rasional : Kompres dingin dapat mengurangi nyeri, sedangkan kompres hangat untuk vasodilatasi.5. Kolaborasi medis, berikan analgesik untuk mengurangi nyeri.Rasional : Analgesik mamapu menekan saraf nyeri.

Dx II : Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan luka post operatif.Tujuan : Pasien diharapkan tidak adanya tanda-tanda infeksi dengan kriteria hasil : luka operasicepat kering, balutan terlihat bersih.

Page 11: Selasa, 24 November 2009docshare04.docshare.tips/files/17303/173039065.pdfitu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan

Laporan Pendahuluan CA.Nasofaring 1Uploaded by Rifky Anz DejaVu

Laporan Pendahuluan tentang CA Nasofaring LPAsuhan Keperawatan Askep pada pasien dengan CANasofaring Full description

Save Embed Print

RELATED TITLES1.6K views 0 0

Share

KARSINOMANASOFARING

LP cANASOFARING

Pathway CANasofaring

LaporanPendahuluan CA

4. Kolaborasi medis dengan pemberian antibiotik.Rasional : Antibiotik dapat mencegah sekaligus membunuh kuman penyakit untuk berkembang biak.

D. EVALUASI

Pre Operatif ¬

Dx I~ Nyeri terkontrol~ Skala nyeri 1~ Wajah terlihat rileks, tidak gelisahDx II~ Indera pendengaran dan penghidu tidak terganggu, dan menjadi membaik Dx III~ Kebutuhan nutrisi dalam tubuh dapat terpenuhi~ Nafsu makan bertambah, tidak mualDx IV~ Kecemasan pasien berkurang~ Wajah terlihat rileks, tidak gelisah

Post Operatif ¬

Dx I~ Nyeri terkontrol~ Skala nyeri 1~ Wajah tidak tegang, dan tenangDx II~ Tidak adanya tanda-tanda infeksi~ Luka terlihat kering~ Balutan terlihat bersih

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: Selasa, 24 November 2009docshare04.docshare.tips/files/17303/173039065.pdfitu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan

Laporan Pendahuluan CA.Nasofaring 1Uploaded by Rifky Anz DejaVu

Laporan Pendahuluan tentang CA Nasofaring LPAsuhan Keperawatan Askep pada pasien dengan CANasofaring Full description

Save Embed Print

RELATED TITLES1.6K views 0 0

Share

KARSINOMANASOFARING

LP cANASOFARING

Pathway CANasofaring

LaporanPendahuluan CA

Lab. UPF Ilmu Penyakit THT FK Unair. (1994). Pedoman Diagnosis Dan Terapi Lab/UPF Penyakit THT. Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetom Fakultas Kedokteran UniversitasAirlangga. Surabaya.

Makalah Kuliah THT. Tidak dipublikasikan

Prasetyo B, Ilmu Penyakit THT, EGC Jakarta

Rothrock, C. J. (2000). Perencanaan Asuhan Keperawatan Perioperatif. EGC : Jakarta.

Sjamsuhidajat & Wim De Jong. (1997). Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC : Jakarta.

Soepardi, Efiaty Arsyad & Nurbaiti Iskandar. (2000). Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT. Edisikekempat. FKUI : Jakarta.

Sri Herawati. (2000). Anatomi Fisiologi Cara Pemeriksaan Telinga, Hidung, Tenggorokan.Laboratorium Ilmu Penyakit THT Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.

PATHWAY KEPERAWATANFaktor genetic, virus, faktor lingkungan, iritasi menahun, hormonal, kebiasaan makan ikan asin,karsinogen, faktor tidak diketahui

Mediator: Virus Epstein Barr 

CARSINOMA NASOFARING

Terbentuknya massa Perubahan struktur dan mukosa hidung/ telinga

Menginvasi ke arah atas Gangguan aliran limfe dan vena Obstruksi/ gangguan pada tubaeustachiussampai ke dalam tosakranial dan lateral Edema pada mukosa hidung Obstruksi saluran pernapasan oleh massa,secret, dan perdarahan

Kemoterapi / radioterapiOperasi / pembedahan

Page 13: Selasa, 24 November 2009docshare04.docshare.tips/files/17303/173039065.pdfitu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan

Laporan Pendahuluan CA.Nasofaring 1Uploaded by Rifky Anz DejaVu

Laporan Pendahuluan tentang CA Nasofaring LPAsuhan Keperawatan Askep pada pasien dengan CANasofaring Full description

Save Embed Print

RELATED TITLES1.6K views 0 0

Share

KARSINOMANASOFARING

LP cANASOFARING

Pathway CANasofaring

LaporanPendahuluan CA

TIDAK PERLU KELILING DUNIA

WELCOME TO THE NURSE ASRAMA

keperawatan

Page 14: Selasa, 24 November 2009docshare04.docshare.tips/files/17303/173039065.pdfitu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan

Laporan Pendahuluan CA.Nasofaring 1Uploaded by Rifky Anz DejaVu

Laporan Pendahuluan tentang CA Nasofaring LPAsuhan Keperawatan Askep pada pasien dengan CANasofaring Full description

Save Embed Print

RELATED TITLES1.6K views 0 0

Share

KARSINOMANASOFARING

LP cANASOFARING

Pathway CANasofaring

LaporanPendahuluan CA

A. PENGERTIANKarsinoma nasofaring merupakan tumor ganas yang tumbuh di daerah nasofaring dengan predileksi di fossa Rossenmuller dan atap nasofaring. Karsinoma nasofaring merupakan tumor ganas daerah kepala dan leher yang terbanyak ditemukan di Indonesia. (Efiaty & Nurbaiti, 2001hal 146)

B. EPIDEMIOLOGI DAN ETIOLOGIUrutan tertinggi penderita karsinoma nasofaring adalah suku mongoloid yaitu 2500 kasus baru pertahun. Diduga disebabkan karena mereka memakan makanan yang diawetkan dalam musimdingin dengan menggunakan bahan pengawet nitrosamin. (Efiaty & Nurbaiti, 2001 hal 146).Insidens karsinoma nasofaring yang tinggi ini dihubungkan dengan kebiasaan makan,lingkungan dan virus Epstein-Barr (Sjamsuhidajat, 1997 hal 460). Selain itu faktor geografis,rasial, jenis kelamin, genetik, pekerjaan, kebiasaan hidup, kebudayaan, sosial ekonomi, infeksikuman atau parasit juga sangat mempengaruhi kemungkinan timbulnya tumor ini. Tetapi sudahhampir dapat dipastikan bahwa penyebab karsinoma nasofaring adalah virus Epstein-barr, karena pada semua pasien nasofaring didapatkan titer anti-virus EEB yang cukup tinggi (Efiaty & Nurbaiti, 2001 hal 146).

C. Tanda dan Gejala

Gejala karsinoma nasofaring dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu antara lain :1. Gejala nasofaringAdanya epistaksis ringan atau sumbatan hidung.Terkadang gejala belum ada tapi tumor sudahtumbuh karena tumor masih terdapat dibawah mukosa (creeping tumor)2. Gangguan pada telingaMerupakan gejala dini karena tempat asal tumor dekat muara tuba Eustachius (fosaRosenmuller). Gangguan dapat berupa tinitus, tuli, rasa tidak nyaman di telinga sampai rasanyeri di telinga (otalgia)3. Gangguan mata dan syaraf Karena dekat dengan rongga tengkorak maka terjadi penjalaran melalui foramen laserum yangakan mengenai saraf otak ke III, IV, VI sehingga dijumpai diplopia, juling, eksoftalmus dan saraf ke V berupa gangguan motorik dan sensorik.Karsinoma yang lanjut akan mengenai saraf otak ke IX, X, XI dan XII jika penjalaran melaluiforamen jugulare yang sering disebut sindrom Jackson. Jika seluruh saraf otak terkena disebutsindrom unialteral. Prognosis jelek bila sudah disertai destruksi tulang tengkorak.4. Metastasis ke kelenjar leher Yaitu dalam bentuk benjolan medial terhadap muskulus sternokleidomastoid yang akhirnya

Page 15: Selasa, 24 November 2009docshare04.docshare.tips/files/17303/173039065.pdfitu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan

Laporan Pendahuluan CA.Nasofaring 1Uploaded by Rifky Anz DejaVu

Laporan Pendahuluan tentang CA Nasofaring LPAsuhan Keperawatan Askep pada pasien dengan CANasofaring Full description

Save Embed Print

RELATED TITLES1.6K views 0 0

Share

KARSINOMANASOFARING

LP cANASOFARING

Pathway CANasofaring

LaporanPendahuluan CA

a. Nasofaringoskopi b. Untuk diagnosis pasti ditegakkan dengan Biopsi nasofaring dapat dilakukan dengan dua carayaitu dari hidung dan mulut. Dilakukan dengan anestesi topikal dengan Xylocain 10 %.c. Pemeriksaan CT-Scan daerah kepala dan leher untuk mengetahui keberadaan tumor sehinggatumor primer yang tersembunyi pun akan ditemukan.d. Pemeriksaan Serologi IgA anti EA dan IgA anti VCA untuk mengetahui infeksi virus E-B.e. Pengerokan dengan kuret daerah lateral nasofaring dalam narkosis.(Efiaty & Nurbaiti, 2001 hal 148 - 149).

E. Penatalaksanaan Medisa. Radioterapi merupakan pengobatan utama b. Pengobatan tambahan yang diberikan dapat berupa diseksi leher ( benjolan di leher yang tidak menghilang pada penyinaran atau timbul kembali setelah penyinaran dan tumor induknya sudahhilang yang terlebih dulu diperiksa dengan radiologik dan serologik) , pemberian tetrasiklin,faktor transfer, interferon, kemoterapi, seroterapi, vaksin dan antivirus.Pemberian ajuvan kemoterapi yaitu Cis-platinum, bleomycin dan 5-fluorouracil. Sedangkankemoterapi praradiasi dengan epirubicin dan cis-platinum. Kombinasi kemo-radioterapi denganmitomycin C dan 5-fluorouracil oral sebelum diberikan radiasi yang bersifat“RADIOSENSITIZER”.

F. Pengkajiana. Faktor herediter atau riwayat kanker pada keluarga misal ibu atau nenek dengan riwayatkanker payudara b. Lingkungan yang berpengaruh seperti iritasi bahan kimia, asap sejenis kayu tertentu.c. Kebiasaan memasak dengan bahan atau bumbu masak tertentu dan kebiasaan makan makananyang terlalu panas serta makanan yang diawetkan ( daging dan ikan).d. Golongan sosial ekonomi yang rendah juga akan menyangkut keadaan lingkungan dankebiasaan hidup. (Efiaty & Nurbaiti, 2001 hal 146)e. Tanda dan gejala :

Aktivitasϖ

Kelemahan atau keletihan. Perubahan pada pola istirahat; adanya faktor-faktor yangmempengaruhi tidur seperti nyeri, ansietas.

Sirkulasiϖ

Akibat metastase tumor terdapat palpitasi, nyeri dada, penurunan tekanan darah,epistaksis/perdarahan hidung.

Integritas egoϖ

Faktor stres, masalah tentang perubahan penampilan, menyangkal diagnosis, perasaan tidak 

Page 16: Selasa, 24 November 2009docshare04.docshare.tips/files/17303/173039065.pdfitu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan

Laporan Pendahuluan CA.Nasofaring 1Uploaded by Rifky Anz DejaVu

Laporan Pendahuluan tentang CA Nasofaring LPAsuhan Keperawatan Askep pada pasien dengan CANasofaring Full description

Save Embed Print

RELATED TITLES1.6K views 0 0

Share

KARSINOMANASOFARING

LP cANASOFARING

Pathway CANasofaring

LaporanPendahuluan CA

Neurosensoriϖ

Sakit kepala, tinitus, tuli, diplopia, juling, eksoftalmus

Nyeri/kenyamananϖ

Rasa tidak nyaman di telinga sampai rasa nyeri telinga (otalgia), rasa kaku di daerah leher karenafibrosis jaringan akibat penyinaran

Pernapasanϖ

Merokok (tembakau, mariyuana, hidup dengan seseorang yang merokok), pemajanan

Keamananϖ

Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen, pemajanan matahari lama / berlebihan, demam, ruamkulit.

Seksualitasϖ

Masalah seksual misalnya dampak hubungan, perubahan pada tingkat kepuasan.

Interaksi sosialϖ

Ketidakadekuatan/kelemahan sistem pendukung(Doenges, 2000)

H. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi1. Nyeri berhubungan dengan kompresi/destruksi karingan saraf Tujuan : rasa nyeri teratasi atau terkontrolKriteria hasil : mendemonstrasikan penggunaan ketrampilan relaksasi nyeri .Intervensi :

Tentukan riwayat nyeri misalnya lokasi, frekuensi, durasiΣ

Berikan tindakan kenyamanan dasar (reposisi, gosok punggung) dan aktivitas hiburan.Σ

Dorong penggunaan ketrampilan manajemen nyeri (teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan

imajinasi) musik, sentuhan terapeutik.Σ

Evaluasi penghilangan nyeri atau kontrolΣ

Kolaborasi : berikan analgesik sesuai indikasi misalnya Morfin, metadon atau campuran

narkotik.Σ

2. Gangguan sensori persepsi berubungan dengan gangguan status organ sekunder metastasetumor Tujuan : mampu beradaptasi terhadap perubahan sensori pesepsiKriteria hasil : mengenal gangguan dan berkompensasi terhadap perubahanIntervensi :

Tentukan ketajaman penglihatan, apakah satu atau dua mata terlibat.Σ

Page 17: Selasa, 24 November 2009docshare04.docshare.tips/files/17303/173039065.pdfitu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan

Laporan Pendahuluan CA.Nasofaring 1Uploaded by Rifky Anz DejaVu

Laporan Pendahuluan tentang CA Nasofaring LPAsuhan Keperawatan Askep pada pasien dengan CANasofaring Full description

Save Embed Print

RELATED TITLES1.6K views 0 0

Share

KARSINOMANASOFARING

LP cANASOFARING

Pathway CANasofaring

LaporanPendahuluan CA

Tujuan : kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi.Kriteria hasil :

Melaporkan penurunan mual dan insidens muntah♣

Mengkonsumsi makanan dan cairan yang adekuat♣

Menunjukkan turgor kulit normal dan membran mukosa yang lembab♣

Melaporkan tidak adanya penurunan berat badan tambahan♣

Intervensi :Sesuaikan diet sebelum dan sesudah pemberian obat sesuai dengan kesukaan dan toleransi

 pasienΣ

Berikan dorongan higiene oral yang seringΣ

Berikan antiemetik, sedatif dan kortikosteroid yang diresepkanΣ

Pastikan hidrasi cairan yang adekuat sebelum, selama dan setelah pemberian obat, kaji masukan

dan haluaran.Σ

Pantau masukan makanan tiap hari.Σ

Ukur TB, BB dan ketebalan kulit trisep (pengukuran antropometri)Σ

Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori, kaya nutrien dengan masukan cairan adekuat.

Kontrol faktor lingkungan (bau dan panadangan yang tidak sedap dan kebisingan)Σ

4. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan sekunder imunosupresiTujuan : tidak terjadi infeksiKriteria hasil :

Menunjukkan suhu normal dan tanda-tanda vital normal♣

Tidak menunjukkan tanda-tanda inflamasi : edema setempat, eritema, nyeri.♣

Menunjukkan bunyi nafas normal, melakukan nafas dalam untuk menegah disfungsi dan infeksi

respiratori♣

Intervensi :

Kaji pasienterhadap bukti adanya infeksi :Σ

Σ Periksa tanda vital, pantau jumlah SDP, tempat masuknya patogen, demam, menggigil,

 perubahan respiratori atau status mental, frekuensi berkemih atau rasa perih saat berkemiTingkatkan prosedur cuci tangan yang baik pada staf dan pengunjung, batasi pengunjung yang

mengalami infeksi.Σ

Tekankan higiene personalΣ

Pantau suhuΣ

Kaji semua sistem (pernafasan, kulit, genitourinaria)Σ

Page 18: Selasa, 24 November 2009docshare04.docshare.tips/files/17303/173039065.pdfitu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan

Laporan Pendahuluan CA.Nasofaring 1Uploaded by Rifky Anz DejaVu

Laporan Pendahuluan tentang CA Nasofaring LPAsuhan Keperawatan Askep pada pasien dengan CANasofaring Full description

Save Embed Print

RELATED TITLES1.6K views 0 0

Share

KARSINOMANASOFARING

LP cANASOFARING

Pathway CANasofaring

LaporanPendahuluan CA

Mandikan dengan menggunakan air hangat dan sabun ringanΣ

Hindari menggosok atau menggaruk areaΣ

Anjurkan pasien untuk menghindari krim kulit apapun, bedak, salep apapun kecuali diijinkan

dokter.Σ

Hindarkan pakaian yang ketat pada aea tersebutΣ

Oleskan vitamin A dan D pada area tersebutΣ

Tinjau ulang efek samping dermatologis yang dicurigai pada kemoterapi.Σ

6. Resiko tinggi perubahan membran mukosa oral behubungan dengan efek samping agenkemoterapi radiasiTujuan : tidak terjadi gangguan pada membran mukosaKriteria hasil :

Menunjukkan mukosa oral yang bersih dan utuh♣

Tidak menunjukkan adanya ulserasi atau infeksi pada rongga mulut♣

Melaporkan tidak adanya nyeri, kesulitan menelan dan dehidrasi♣

Intervensi :

Kaji kesehatangigi dan hihiene oral secara periodik Σ

Kaji rongga mulut tiap hari, perhatikan perubahan pada integritas membran mukosa oralΣ

Σ Instruksikan mengenai perubahahn diet misalnya hindari makanan panas atau pedas, anjurkan

 penggunaan sedotan, mencerna makanan lembut atau diblender.

Pantau dan jelaskan tanda-tanda tentang superinfeksi oralΣ

ΣMulai program higiene oral : gunakan pencuci mulut dari salin hangat, larutan pelarut dari

hidrogen peroksida, sikat dengan sikat gigi/benang gigi, pertahankan bibir lembab dengan pelumas bibir.

7. Gangguan harga diri berhubugan dengan efek samping radioterapi: kehilangan rambutTujuan : gangguan harga diri teratasiKriteria hasil : Mengungkapkan perubahan gaya hidup tentang perasaan tidak berdaya, putus asaIntervensi :

Tinjau ulang efek samping yang diantisipasi berkenaan dengan pengobatan tertentuΣ

Dorong diskusi tentang/pecahkan masalah tentang efek kanker Σ

Akui kesulitan yang mungkin di alamiΣ

Evaluasi struktur pendukung yang ada dan digunakan oleh pasien /orang terdekatΣ

Beri dukungan emosi untuk pasien/orang terdekat selama tes diagnostik dan fase pengobatan

Gunakan sentuhan selama interaksiΣ

Page 19: Selasa, 24 November 2009docshare04.docshare.tips/files/17303/173039065.pdfitu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan

Laporan Pendahuluan CA.Nasofaring 1Uploaded by Rifky Anz DejaVu

Laporan Pendahuluan tentang CA Nasofaring LPAsuhan Keperawatan Askep pada pasien dengan CANasofaring Full description

Save Embed Print

RELATED TITLES1.6K views 0 0

Share

KARSINOMANASOFARING

LP cANASOFARING

Pathway CANasofaring

LaporanPendahuluan CA

Dorong masukan cairan adekuat, peningkatan serat diet, latihanΣ

Pastikan diet yang tepat; hindari makanan tinggi lemak, makanan serat tinggi, kafein tinggi.

Periksa infeksi bila tidak defekasi selama 3 hari atau distensi abdomen.Σ

Berikan cairan IV, agen antidiare, laksatif.Σ

9. Resiko terhadap perdarahan berhubungan dengan gangguan sistem hematopoetik Tujuan : perdarahan dapat teratasiKriteria hasil :

Tanda dan gejala perdarahan teridentifikasi♣

Tidak menunjukkan adanya darah feses, urin atau emesis♣

Tidak menunjukkan perdarahan gusi♣

Intervensi :

Kaji terhadap potensial perdarahan : pantau jumlah trombositΣ

Kaji terhadap perdarahan : petekhie, penurunan Hb Ht, perdarahan dari orifisium tubuhΣ

Σ Instruksikan cara-cara meminimalkan perdarahan : gunakan sikat gigi halus, hindari cairan

 pembilas mulut komersial, hindari makanan yang sulit dikunyah

Lakukan tindakan meminimalkan perdarahan : hindariΣ mengukur suhu rektal, hindari suntikan

IM, lembabkan bibir dengan petrolatum, mempertahankan masukan cairan

Gunakan pelunak feses atau tingkatkan serat dalam diet.Σ

(Doenges, 2000)