sekresi dan ekresi

11
Arpin Sadatul Karimah (066113072);Efriana Tri Khotimawati (066113078);Alexandrio Anthonius N (066113084);Landy Valentina Ginting (066113090);Rina Dwi Janatin (06611396) Laboratorium Farmasi, Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Pakuan Bogor ABSTRAK Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem ekresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Tujuan percobaan ini menentukan lamanya sekresi dan eksresi serta mempelajari pengaruh beberapa macam zat terhadap volume eksresi urin. Hasil percobaan lebih cepat terjadinya sekresi dari pada eksresi, karena didalam mulut terdapat enzim-enzim yang membantu cepatnya eksresi dan diduga kafein dapat mempercepat dan memperbanyak volume urin. Kata Kunci : Pencernaan, defaksi, ekskresi, dan sekresi, Volume Urin TUJUAN PERCOBAAN 1. Menentukan lamanya sekresi dan eksresi serta 2. Mempelajari pengaruh beberapa macam zat terhadap volume eksresi urin PENDAHULUAN Proses pengeluaran zat- zat sisa dari tubuh dibedakan atas defaksi, ekskresi, dan sekresi. Defaksi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil pencernaan makanan yang tidak berguna bagi tubuh disebut feses. Feses dikeluarkan melalui anus. Zat-zat sisa hasil pencernaan ini tidak pernah masuk ke dalam jaringan tubuh sehinggatidak pernah mengalami metabolisme di dalam sel. Jadi, feses bukan KELOMPOK 4 “SEKRESI DAN EKSRESI” Page 1

Upload: ariep-aulia

Post on 20-Dec-2015

225 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

makalah tentang sekresi dan ekresi

TRANSCRIPT

Page 1: sekresi dan ekresi

Arpin Sadatul Karimah (066113072);Efriana Tri Khotimawati (066113078);Alexandrio Anthonius N (066113084);Landy Valentina Ginting (066113090);Rina Dwi Janatin

(06611396)Laboratorium Farmasi, Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Pakuan Bogor

ABSTRAK

Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem ekresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Tujuan percobaan ini menentukan lamanya sekresi dan eksresi serta mempelajari pengaruh beberapa macam zat terhadap volume eksresi urin. Hasil percobaan lebih cepat terjadinya sekresi dari pada eksresi, karena didalam mulut terdapat enzim-enzim yang membantu cepatnya eksresi dan diduga kafein dapat mempercepat dan memperbanyak volume urin.

Kata Kunci : Pencernaan, defaksi, ekskresi, dan sekresi, Volume Urin

TUJUAN PERCOBAAN

1. Menentukan lamanya sekresi dan

eksresi serta

2. Mempelajari pengaruh beberapa

macam zat terhadap volume eksresi

urin

PENDAHULUAN

Proses pengeluaran zat-zat sisa dari

tubuh dibedakan atas defaksi, ekskresi, dan

sekresi. Defaksi adalah proses pengeluaran

zat-zat sisa hasil pencernaan makanan

yang tidak berguna bagi tubuh disebut

feses. Feses dikeluarkan melalui anus. Zat-

zat sisa hasil pencernaan ini tidak pernah

masuk ke dalam jaringan tubuh

sehinggatidak pernah mengalami

metabolisme di dalam sel. Jadi, feses

bukan zat-zat sisa metabolisme sel.

Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat

sisa metabolisme yang sudah tidak

digunakan oleh tubuh dan dapat

dikeluarkan bersama urine, keringat, atau

pernapasan. Sekresi adalah proses

pengeluaran getah oleh kelenjar dan

berguna bagi tubuh. Getah tersebut

umumnya mengandung enzim.

Organ Ekskresi salah satunya adalah

Ginjal. Dunia kedokteran biasa

menyebutnya 'ren' (renal/kidney).

Bentuknya seperti kacang merah,

berjumlah sepasang dan terletak di daerah

pinggang. Ukurannya kira-kira 11x 6x 3

cm. Beratnya antara 120-170 gram.

Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal

(korteks), sumsum ginjal (medula) dan

rongga ginjal (pelvis). Pada bagian kulit

ginjal terdapat jutaan nefron yang

berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap

nefron tersusun dari Badan Malpighi dan

KELOMPOK 4 “SEKRESI DAN EKSRESI” Page 1

Page 2: sekresi dan ekresi

saluran panjang (Tubula) yang bergelung.

Badan Malpighi tersusun oleh Simpai

Bowman (Kapsula Bowman) yang

didalamnya terdapat Glomerolus.

Pada ginjal terjadi proses

pembentukan urine secara kompleks

hingga terjadi urine yang sebenarnya.

Proses-prosesnya terdiri dari filtrasi,

absorbsi, dan augmentasi. Didalam urine

terkandung glukosa dan Amoniak.

Glukosa yang terkandung dalam urine

pasti berbeda tiap orang. Proses

pengeluaran zat-zat sisa dari tubuh

dibedakan atas defekasi, ekshesi, dan

sekresi.

Defekasi adalah proses pengeluaran

zat-zat sisa hasil pencernaan makanan

yang tak berguna bagi tubuh disebut feses.

Feses dikeluarkan melalui anuszat-zat sisa

hasil pencernaan ini tidak pernah masuk

kedalam jaringan tubuh, sehingga tidak

pernah mengalami metabolisme di dalam

sel. Jadi, feses bukan zat-zat sisa

metabolisme sel. Ekskresi adalah proses

pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme

yang sudah tidak digunakan oleh tubuh

dan dapat dikeluarkan bersama urine,

keringat, atau pernafasan. Sekresi adalah

proses pengeluaran getah oleh kelenjar dan

berguna bagi tubuh. Getah tersebut

umumnya mengandung enzim.

Pengeluaran zat-zat sisa hasil

metabolisme dari dalam tubuh dapat

melalui ginjal, kulit, paru-paru dan saluran

pencernaan. Proses pengeluaran karbon

dioksida, adalh satu diantara zat sisa hasil

metabolisme yang dikeluarkan melalui

paru-paru. Demikian pula zat warna

empedu, sebagai hasil pembongkaran

hemoglobin dikelurkan melalui hati.

Pengeluaran zat-zat sisa senyawa logam

dikeluarkan melalui kolon bersama feses.

Pengeluaran zat-zat sisa lainnya adalah

melalui kulit yang berbentuk keringat, dan

melalui ginjal berbentuk urine.

Metabolisme protein menghasilkan

zat-zat sisa yang mengandung nitrogen.

Metabolisme protein akan menghasilkan

asam amino, kemudian asam amino ini

diuraikan lagi menjadi NH4OH dan

senyawa NH3. Senyawa-senyawa terakhir

ini bersifat racun terhadap sel dan segera

dibuang dari tubuh. NH3 ini dalam sel

segera diikat oleh karbon dioksida dan

sejenis asam amino yang disebut ornitin,

membentuk asam amino kedua yang

disebut sitrulin. Asam-asam amino ini

tidak bersifat racun, molekulnya relative

kecil sehingga masih dapat berdifusi

meninggalkan sel dan masuk kedalam

aliran darah dan akhirnya masuk kedalam

hati. Oleh enzim arginase, arginin yang

terdapat dalam hati diuraikan kembali

menjadi ornitin dan urea. Enzim arginase

hanya terdapat dalam kelenjar hati,

demikian juga senyawa arginin hanya

dipecah dalam hati.

KELOMPOK 4 “SEKRESI DAN EKSRESI” Page 2

Page 3: sekresi dan ekresi

HIPOTESIS

Pada praktikum kali ini yang bertujuan

menentukan lamanya sekresi dan eksresi

serta mempelajari pengaruh beberapa

macam zat terhadap volume eksresi urin

diduga lebih cepat terjadinya sekresi dari

pada eksresi karena didalam mulut

terdapat enzim-enzim yang membantu

cepatnya eksresi dan diduga kafein dapat

mempercepat dan memperbanyak volume

urin.

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan pada praktikum

kali ini adalah Gelas penampung urin,

gelas ukur, urinometer.

Bahan yang digunakan pada praktikum

kali ini adalah air putih 8 gelas, citras

kafein, garam NACl, dan pil KJ.

METODE KERJA

Menentukan lamanya sekresi dan ekskresi

1. Seorang praktikan minum 1-2 butir pil

KJ, 3 jam kemudian berkumur-kumur

2. Setiap 2 menit meludah ke dalam

tabung reaksi sampai terbentuk cincin

ungu pada tabung reaksi yang

membuktikan adanya sekresi KJ. Catat

waktunya.

3. Kemudian cek juga ekskresi pada urin

Pengaruh berbagai zat terhadap volume

urin

1. Dipilih 3 orang dari masing-masing

kelompok

2. Orang pertama minum 500 cc air

putih

3. Orang kedua minum larutan 5 gr

NACL dalam 500 cc air

4. Orang ketiga minum 150 mg sitras

kafein dalam 500 cc air

5. Setiap 30 menit tampung urin, ukur

volume dan BJ nya

HASIL DAN PEMBAHASAN

Table Hasil Pengamatan

Jenis Proses Waktu

(menit)

Eksresi 90 menit

Sekresi 30 menit

PERHITUNGAN

a. Air Putih

KELOMPOK 4 “SEKRESI DAN EKSRESI” Page 3

Perlakuan

BJ Urin Volume Urin (ml)

Sebelu

m

30

menit

60

menit

Sebelu

m

30

menit

60

menit

Air Putih 1,023 1,0119 1 120 70/41 100

Air Garam 1,019 1,03891,031

5127 70/18 70/20

Air Sitras

Kofein1,0159 1,0252

1,026

922 70/25 70/25

Page 4: sekresi dan ekresi

Sebelum = Volume urin 120 ml

30 menit = Volume 41 ml

Faktor Koreksi =

BJ Pengenceran – BJ Pengencer

= 1,007 – 1

= 0,007

BJ Urin = ( 70 : 41 x 0,007 )

+ 1

= 1,0119

60 menit = 100 ml

a. Air dan NaCl

Sebelum = Volume urin 127 ml

30 menit = Volume 18 ml

Faktor Koreksi =

BJ Pengenceran – BJ Pengencer

=1,010 – 1

= 0,010

BJ Urin= ( 70 : 18 x 0,010 ) + 1

= 1,0389

60 menit = Volume 20 ml

Faktor Koreksi =

BJ Pengenceran – BJ Pengencer

= 1,009 – 1

= 0,009

BJ Urin = ( 70 : 20 x 0,009 ) + 1

= 1,0315

b. Air dan kafein

Sebelum = Volume urin 22 ml

Faktor Koreksi =

BJ Pengenceran – BJ Pengencer

= 1,005 – 1

= 0,005

BJ Urin = ( 70 : 22 x 0,005 ) + 1

= 1,0159

30 menit = Volume 25 ml

Faktor Koreksi =

BJ Pengenceran – BJ Pengencer

= 1,009 - 1

= 0,009

BJ Urin = ( 70 : 25 x 0,009 ) + 1

= 1,0252

60 menit = Volume 26 ml

Faktor Koreksi =

BJ Pengenceran – BJ Pengencer

= 1,010 – 1

= 0,010

KELOMPOK 4 “SEKRESI DAN EKSRESI” Page 4

Page 5: sekresi dan ekresi

BJ Urin = ( 70 : 25 x 0,010 )

+ 1

= 1,0269

PEMBAHASAN

Pada percobaan ke 8 dengan judul sekresi

dan ekskresi, pada percobaan pertama

dengan menggunakan pil kj, dimana pada

saat seorang praktikan meminum pil kj

pada eksresi memerlukan waktu sekitar 90

menit sedangkan pada sekresi memerlukan

waktu 30 menit. Ini di sebabkan karna

ekresi merupakan absorpsi distribusi

metabolisme sehingga memerlukan waktu

yang lama dan untuk sekeresi memerlukan

waktu yang bebrbeda dengan eksresi

karena reaksi antara kalium iodide +

amilum dengan HNO3 sebagai katalis

menimbulkan warna cincin kebiru-biruan .

proses sekresi dimana energy di peroleh

dari zat-zat makanan yang di konsumsi

oleh manusia . zat-zat makanan yang di

konsumsi atau yang masuk kedalam ke

dalam tubuh manusia terurai menjadi

energy dan juga di gunakan untuk proses

metabolisme tubuh, sedangkan sisa-sisa

zat dan sisa-sisa metabolism akan di

keluarkan oleh tubuh.

Pada percobaan k 2 dimana 3 praktikan

meminum sampel yang berbeda

diantaranya air putih, air garam, dan air

kafein. Pada hasil yang di dapat pada table

di atas bahwa bj urin setiap praktikan

berbeda seperti pada praktikan yang

meminum air putih mempunyai bj urin dan

volume urin naik pada waktu 60 menit.

Pada praktikam yang meminum air garam

bj urin dan volume urin pada 30 menit bj

naik sedangkan pada waktu 30 menit

kedua, bj urin turun di karenkan garam

bisa menyebabkan hipertensi sehingga

pada tubuh darah menjadi kental dan urin

akan sedikit karena hasil metabolism

sedikit dan bj naik. Pada praktikan yang

meminum kafein bj urin dan volume urin

meningkat dari sebelum meminum sampai

sesudah pada waktu 30 menit dan 30 menit

kedua di karenakan kafein berkhasiat

sebagai diuretika atau peluruh air seni

sehingga darah dalam tubuh menjadi encer

makan urin akan banyak dan seharusnya bj

turun akan tetapi pada hasil yang di

dapatkan bj naik di karenakan banyak

factor yang menyebabkan bj naik.

KESIMPULAN

Sistem ekresi adalah proses

pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme

yang sudah tidak digunakan lagi oleh

tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini

KELOMPOK 4 “SEKRESI DAN EKSRESI” Page 5

Page 6: sekresi dan ekresi

adalah sistem sekresi yaitu proses

pengeluaran zat-zat yang berguna bagi

tubuh. Psada percobaan yang dilakukan

diduga lebih cepat terjadinya sekresi dari

pada eksresi karena didalam mulut

terdapat enzim-enzim yang membantu

cepatnya eksresi dan diduga kafein dapat

mempercepat dan memperbanyak volume

urin.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi,

Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,

2001.

Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan

Fisiologi Ternak. Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta.

Green, J.H., Pengantar Fisiologi Tubuh

Manusia, Jakarta: Bina Rupa Aksara,

2002.

Guyton, Arthur C. 1983. Fisiologi

Manusia dan Mekanismenya terhadap

Penyakit. EGC Penerbit Buku

kedokteran. Jakarta.

Hillman, R.S., Ault, K.A., Rinder, dan

Henry M., 2005. Hematology in

Clinical Practice 4th ed. New York:

McGraw-Hill Companies.

Irianto, Kus., Struktur dan Fungsi Tubuh

Manusia Bandung : Yrama Widya,

2005.

Libby P. The Pathogenesis of

atherosclerosis. In : Harrisons

Principles of Internal Medicine.

McGraw Hill. 2005 : 1425-1429

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar

Biokimia. Universitas Indonesia Press.

Jakarta.Schmid, K. and Friends. 1997.

Animal Physiology: Adaptation and

Environment. Cambridge University

Press. USA.

Rahman, Supardi. 2009. Laporan Fisiologi

Ternak II,

http://doddyrahman.blogspot.com.

Diakses pada tanggal 17 September

2013.

Sonjaya. 2009. Bahan Ajar Fisiologi

Ternak Dasar. Fakultas Peternakan.

Universitas Hasanuddin, Makassar.

Watson, Roger Anatomi dan Fisiologi

Untuk Perawat Edisi 10 Cetakan I.

Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta. 2002.Watson 2000.

Watson, R. 2000. Anatomi dan fisiologi

untuk perawat. ECG. Jakarta.

KELOMPOK 4 “SEKRESI DAN EKSRESI” Page 6

Page 7: sekresi dan ekresi

KELOMPOK 4 “SEKRESI DAN EKSRESI” Page 7