sejarah pemkiran administrasi

28
SEJARAH PEMIKIRAN ADMINISTRASI Anggota Dewi Masithoh (138324037) Fitri susiyanti (138324053) Karina rakhmadia (138324031) Oktia Sulistyorini (138324017) Yogi Marta Hani A (138324067) Zhazha Risha Rahisna (138324025)

Upload: afiqcembik

Post on 07-Jun-2015

1.313 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

sejarah dari kalsik sampai sa'at ini

TRANSCRIPT

Page 1: sejarah pemkiran administrasi

SEJARAH PEMIKIRAN ADMINISTRASI

Anggota Dewi Masithoh (138324037)Fitri susiyanti (138324053)

Karina rakhmadia (138324031) Oktia Sulistyorini (138324017)Yogi Marta Hani A (138324067)

Zhazha Risha Rahisna (138324025)

Page 2: sejarah pemkiran administrasi

• Para ahli teori klasik (administrasi sebagai ilmu) :

Charles Babbage, Henry R. Tone, Fredrick Winslow Taylor, Gilbreths, Henry Fayol

• Dan para ahli teori modern yang (pendekatan psikologis )

Atau yang di kenal sebagai aliran hubungan manusia, dan juga aliran aliran pemikiran teori perilaku, teori proses, pendekatan kuantitatif,

pendekatan system dan pendekatan kontigensi

Elton Mayo, Hugo Munsterberg

Page 3: sejarah pemkiran administrasi

3

3 kegunaan mempelajari sejarah administrasi (Harvey C. Mansfield)

• Observasi filosofi, yaitu menyajikan kesimpulan-kesimpulan yang umum sifatnya atau tidak menunjukkan perhatian yang khusus terhadap masalah-masalah yang konkret.

• Teknik pemecahan masalah, diperlihatkan bagaimana prosees administrasi itu bergerak dalam proses kerja sama masyarakat dalam bidang ekonomi, politik, dan hukum.

• Teknik administrasi, mencakup soal teknis belaka artinya jika kita ingin mencapai suatu hasil seperti yang dicapai orang massa lalu, maka pakailah cara orang-orang masa lalu dengan penyesuaian.

Page 4: sejarah pemkiran administrasi

4

Administrasi sebagai seni• Fase sejarah Mesopotamia(pemerintahan, perdagangan, komunikasi

pengangkutan, dan menggunakan logam sebagai alat tukar- menukar)

Babilonia (pemerintahan, perdagangan, perhubungn dan pengangkutan, dan bidang teknologi)

Mesir (dalam proses pembangunannya piramisa di mana ada rencana, organisasi, kepemimpinan, dan system pengawasan formal)

Cina (kesatuan perintah, pengaturan, kepemimpinan, dan pendelegasian pada bawahan)

Romawi ( yang berhasil memerintah atau menguasai daerah yang sangat luas)

Page 5: sejarah pemkiran administrasi

5

Fase sejarah hingga industriGereja Roma Katolik telah mengembangkan apa yang di sebut job description. Juga secara luas di kembangkan penggunaan prinsip-prinsip staf, penggunaan staf independent atau advisors

Niccolo MachiavelliDimana di kembangakan 4 prinsip-prinsip kepemimpinan :1. pentingnya relying upon mass consent. Otoritas prince atau pemimpin datang dari atau di berikan oleh bawahan. Tak seorangpun menjadi pemimpin kalau tak di setujui pengikut.2. pemimpin harus strive for cohesiveness dalam organisasi3. prince harus mempunyai satu kemauan untuk survive4. prince harus menjadi pemimpin yang memperlihatkan wisdom, kindness dan justice, sifat yang di uji pada setiap waktu Revolusi Industri menekankan pentingnya efisiensi dalam usaha pencapaian tujuan, dan pentingnya pembagian kerja.

Page 6: sejarah pemkiran administrasi

6

Administrasi sebagai ilmu akhir abad 19 atau awal abad 20 oleh (F.W. Taylor dan Henry Fayol) Tahap ini di kenal dengan tahap gerakan scientific management. Dalam perkembangan administrasi (dan manajemen) memiliki kesamaan sekaligus perbedaan pengklasifikasian .

George R Terry (1977)Harold koontz (1989)John B. Miner (1978)Hebert G Hicks ( 1972)Stephen P Robbins (1982)James A.F Stoner (1982)

Page 7: sejarah pemkiran administrasi

7

Dalam hal ini pembahasan perkembangan pemikiran dan teori administrasi atau manajemen di bagi dalam 3 fase kategori:

• Teori klasik atau tahap scientific, yaitu berdiri sendiri– Scientific management ( manajemen ilmiah)– Administrative theorist (teori administratif)– Bureaucratic theory ( teori birokrasi)

• Teori neo klasik– Human Relations Approach (pendekatan hubungan hubungan

manusia • Teori modern atau kontenporer atau tahap ilmu

– Behavioral approach ( pendekatan perilaku)– Process approach – System approach ( pendekatan system)– Contigency approach (pendekatan kontigensi)

•  

Page 8: sejarah pemkiran administrasi

8

Scientific management ( manajemen ilmiah) abad 19 dan 20

Robert Owen ( 1771-1858)menganggap bahwa investasi paling baik bagi manajer adalah pegawai. Robert Owen juga membuat prosedur kerja yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Charles Babbage (1792-1871) Charles Babbage menerapakan penyongsong prinsip pembagian kerja dan berbagai keterampilan yang di pisahkan di mana hanya bertanggung jawab kepada salah satu unit proses. Sehingga dapat mempertinggi efisisensi

 

Page 9: sejarah pemkiran administrasi

9

F.W. taylor (1856-1916)

Asumsi yang di gunakan F.W. taylor adalah seorang pekerja akan termotivasi jika balas jasa yang mereka terima lebih yang di hasilkan oleh kenaikanproduktifitas. Seleksi pekerja pekerja secara cermat dan latihan pegawai atau pekerjajuga merupakan dasar manajemen di mana penelitian dapat menentukan di mana pekerja seharusnya di tempatkan. Bagaimana mereka menyesuakan diri dan di mana barang barang akan di tempatkan. Dan di sini pekerja juga di anggap sebagai penghubung dari mesin

Page 10: sejarah pemkiran administrasi

10

Ada 4 garis besar sebagai inti dari manajemen ilmiah sebagaimana di kemukakan oleh F.W. taylor, yaitu:

1. Mengembangkan ilmu bagi tiap-tiap unsur dari kegiatan dan pekerjaan seseorang yang menggantikan metode lama berupa “petunjuk praktis” (rule of thumb)2. Menyeleksi dan kemudian melatih, mendidik dan mengembangkan karyawan secara ilmiah, yang pada waktu sebelumnya pekerjaan memilih pekerjaan dan melatih dirinya sendiri.3. Ciptakanlah kerja sama sungguh sungguh dengan karyawan untuk menjamin dan meyakinkan bahwa semua pekerjaan yang harus mereka lakukan itu sesuai dengan prinsip ilmiah yang telah di kembangkan4. Pembagian kerja dan tanggung jawab antara manajer dan karyawan. 5. Manajer mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai bagi para manajer dari pada bagi karyawan. Sedangkan di masa lalu hampir semua pekerjaan dan sebagian besar tanggung jawab di lemparkan kepada karyawan.

Page 11: sejarah pemkiran administrasi

11

F.W. taylor, mengemukakan enam prinsip dalam manjemen ilmiah :

1. Time Study Principle (prinsip studi waktu)2. Differential piece-rate system (sistem deferensiasi hasil upah)3. Separation of planning from performance principle (prinsip memisahkan antara perencanaan dengan pelaksanaan)4. Scientific method of work principle (prinsip metode kerja ilmiah)5. Managerial control principle (prinsip konrol manajerial)6. Functional management principle (prinsip manajer fungsional)

Page 12: sejarah pemkiran administrasi

12

Administrative theorist (teori administratif) Henry Fayoldi itik beratkan pada perbaikan teknik”kepemimpinan” dari organisasi, maka teorinya di kenal sebagai top level theory.

Ada 3 sumbangan besar yang di berikan oleh Henry Fayol bagi pemikiran administrasi dan manajement, yaitu : – Aktivitassuatu organisasi ( bisnis )– fungsi atau tugas manjemen – prinsip prinsip administrasi atau manajemen

di mana manjer atau administrator dapat mempraktekkan pada fungsinya

Page 13: sejarah pemkiran administrasi

13

dalam penyelidikannya hal pertama yang di lakukan Henry Fayol adalah membagi aktivitas organisasi menjadi 6 aktivitas :

• Technical yaitu yang berhubungan dengan produksi dan masalah masalah teknik

• Commercial yaitu meliputi aktivitas pembelian bahan dan penjualan hasil produksi

• Security yaitu berhubungan dengan perlindungan pegawai dan harta

• Financial yaitu berhubungan dengan pencarian dan penggunaan modal secara optimal

• Accounting yaitu kegiatan mencatat dan membuat stok harga membuat neraca dan stastitika

• administrative operations ( atau managerial ,operations managerial activity, managerial functions)

Page 14: sejarah pemkiran administrasi

14

(administrative operations) aktivitas aktivitas atau fngsi fungsi administrasi atau fungsi fungus manajemen, Henry Fayol mengklasifikasikan atas:

–Planning ( Perencanaan ) –Organizing ( pengorganisasian )–Commanding ( pemberi perintah )–Coordinating ( pengkoordinasian )–Controlling ( pengawasan )

Page 15: sejarah pemkiran administrasi

15

Prinsip-prinsip dari administrasi yang di kemukakan oleh Henry Fayol :• Pembagian kerja (division of work), • Wewenang dan tanggung jawab (authority and reponsibility) • Disiplin (Discipline) • Kesatuan perintah (Unity of Command• Kesatuan arah atau tujuan (unity of direction• mendahulukan atau mengutamakan atau menempatkan kepentingan

umum ( Organisasi) • Pengupahan atau penggajian (remuniration• Sentralisasi (centralization) • Skala hirarki (scalar chain) • Tatatertip ( order) • Keadilan (equity) • Stabilitas jabatan ( Stability of tenure• Prakarsa atau inisiatif (initiative) • Solidaritas kelompok kerja (laesprit de corps)

Page 16: sejarah pemkiran administrasi

16

Bureaucratic theory ( teori birokrasi)Max Weber (1864-1920)

di kenal sebagai bapak sosiologi modern. Menurutnya birokrasi merupakan ciri dari pola organoisasi yang strukturnya dibuat sedemiakian pula sehingga secara maksimal dapat memanfaatkan tenaga ahli. Birokrasi di atur secara rasional, impersonal, dan bebas dari prasangka artinya birokrasi sebagai suatu system otorita yang di tetapkan secara rasional dalam berbagai peraturan untuk mengorganisasi secara teratur, bersifat spesialisasi, hirarki dan teleraborasi.

Page 17: sejarah pemkiran administrasi

Enam karakteristik birokrasi menurut Max Weber , yaitu:

1. Pembagian kerja atas dasar spesialisasi fungsi dan tugas dan masing masing posisi di tentukan oleh otoritas legal2. Ada hirarki kekuasaan yang jelas3. di dasarkan pada aturan aturan yang di formulasikan di catat dalam dokumen tertulis 4. Hubungan yang terjadi dalam organisasi merupakan hubungan yang bersifat impersonal 5. latihan dan kompetisi khusus merupakan criteria umum dari kedudukan administratif, sehingga keahlian dan karir merupakan landasan promosi dan pemilihan pekerja6. Aktivitas organisasi menuntut kapasitas pekerjaan secara

penuh.

Page 18: sejarah pemkiran administrasi

18

Human Relations Approach (pendekatan hubungan hubungan manusia) Elton Mayo (1880-1949).

Pada permulaan dirancang sebuah penelitian untuk menentukan hubungan penggunaan penerangan (cahaya) dalam ruangan dengan tingkat produktivitas kerja pegawai dan hasilnya factor ( manusia) merupakan factor determinan dalam meningkatkan produktivitas kerja.

Page 19: sejarah pemkiran administrasi

19

Akhirnya dalan intervew EltonMayo menemukan hal hal yang berarti, taitu :

• Bahwa kelompok kerja informal –lingkungan social pekerja mempunyai pengaruh yang besar untuk meningkatkan produktivitas

• Kelompok penekan mempunyai pengaruh yang kuat tentang bagaimana meningkatkan produktivitas kerja

• sebagai makhluk social , perlu di motivasi dengan kebutuhan social , pentngnya hubungan kerja, yang berbeda dengan konsep “rational men”sebagai salah satu motivasi dalam teori yang di kembangkan oleh taylor

Page 20: sejarah pemkiran administrasi

20

Studi Hawthorne juga tidak terlewatkan oleh kritik sebagai hasil riset yang di lakukan sesudahnya yaitu :• Pekerja pekerja yang gembira bukanlah dengan

sendirinya pekerja pekerja yang productive, sebab kepuasan kerja adalah variable yang multi-dimensional

• beberapa penelitian mengklaim bahwa studi Hawthorne adalah “ not sufficiently scientific” juga di kritik tentang proseur pelaksanaan riset yang di lakukan

Page 21: sejarah pemkiran administrasi

21

Behavioral approach ( pendekatan perilaku)• Pertama kali di kembangkan oleh Gantt dan Munsterberg

yang mengakui pentingnya individu di tempat kerja. Hal ini juga di kemukakan oleh Mayo dan Chaster I Bernard

• Marry Parker Follet (1863-1933) menekankan perlunya kepentingan umum dalam organisasi, perbedaan manajer dan bawahan, pemberi dan pelaksanaan peraturan dapat terselesaikan dengan hubungan alamiah di antara keduanya

Hugo Munsterberg (1863-1961) memberi konstrinbusi bahwa alat alat psikologis membantu kegiatan pencapaian tujuan yang efektif. Ia menyarankan bahwa produktifitas akan meningkat melalui 3 cara

• mampu menemukan orang orang yang paling mungkin• mapu menciptakan pekerjaan yang sesuai dan kondisi

psikologis yang ideal• mempu menjawab pengaruh pengaruh psikologis

Page 22: sejarah pemkiran administrasi

22

Abraham Maslaw orang orang termotivasi karena keinginannya untuk hirarki kebutuhan dari yangterendah hingga tingkat yang tertinggi, kebutuhan hirarki tersebuta adalah :

• kebutuhan biologis atau fisiologis• kebutuhan rasa keamanan• kebutuhan social • kebutuhan harga diri dan• kebutuhan aktualisasi diri

Page 23: sejarah pemkiran administrasi

23

Process school (Aliran proses)

Aliran ini di kembangkan pada periode PD II.yang di hubungkan dengan pengalaman praktek lapangan. Yang pada akhirnya menghasilkan fungsi-fungsi manajemen yang bervariasi, yang ternyata memiliki kesamaan atau kesepakatan universal, yaitu planning, organizing, controlling

Page 24: sejarah pemkiran administrasi

24

George R. Terry merumuskan fungsi fungsi manajemen atas planning, organizing, actuating, controlling (POAC)

Herold Koontz menyebut planning, organizing, Staffing, leading, controlling (POSLC).

Karenanya manajemen merupakanProses pelaksanaan fungsi fungsiYang saling berhubugan satu Dengan yng lain dan bukan sebagaiSuatu proses yang sekuensial

Page 25: sejarah pemkiran administrasi

25

Pendekatan kuantitatif ( Quantitatif approach)• Aliran ini melihat manajeman sebagai

system dari proses proses dan model model matematikal. Pendukung aliran ini lebih banyak menyoroti pada pendekatan pembuatan keputusan (decision making approach).manfaat aliran ini adalah bermanfaat dalam mengonstruksian jenis jenis model yang di butuhkan untuk pemecahan masalah masalah yang kompleks

Page 26: sejarah pemkiran administrasi

26

System approach ( pendekatan system)organisasi merupakan system yang kooperatif

antara dua orang ataupun lebih. Yang paling terkemuka dari aliran atau

pendekatan system ini ialah melihat sebagai system terbuka

Page 27: sejarah pemkiran administrasi

27

Pendekatan Kontigensi (contingency approach) 1970

• Pendekatan ini mengasumsikan bahwa harus ada penyatuan antara organisasi dengan lingkungannya sehingga manajer perlu mencari titik temunya.

Page 28: sejarah pemkiran administrasi

28

Hellriegel dan Slocum (1978) mengidentifikasi tiga variabel kontigensi kunci, yaitu:

External environmentTasksIndividuals