sejarah koperasi - staff site universitas negeri …staff.uny.ac.id/sites/default/files/15_sejarah...
TRANSCRIPT
Sejarah Koperasi
Sejarah timbulnya koperasi
Abad 19 Hasil usaha spontan
Menolong Diri sendiri
Perlindungan pemerintah
*Koperasi berbeda dg kapitalis
*perkumpulan koperasi
1. Inggris Revolusi Industri1. Bangkrutnya industri-industri rumah tangga karena
tidak mampu bersaing dengan industri pabrik2. Banyak orang yang kehilangan mata
pencaharian/menjadi pengangguran 3. Upah buruh semakin merosot4. Jam kerja buruh semakin panjang/lama5. Pekerja wanita dan anak-anak dipekerjakan dengan
upah yang sangat rendah6. Kondisi kerja yang tidak baik, mengingat buruh di
pihak yang lemah dan diberlakukan semena-mena oleh pengusaha
Robert Owen
Perkumpulan the quakers (anti perang&ant sumpah)
1. Dasarnya sukarela2. Kombinasi antara self helf dan mutual
aids3. Hubungan langsung antara konsumen
dengan produsen untuk meniadakan tengkulak
Usaha Robert Owen
Menganjurkan kepada kaum buruh untuk mendirikan toko sendiri yang menyediakan barang-barang kebutuhan kaum buruh.>konsumsi
Community: suatu perkumpulan hidup bersama yang menempati satu tempat yang dikelilingi dengan tanah pertanian yang luas (falanx/falansteires)
Langkah-langkah yang diambil Robert Owen1. Memperpendek jam kerja buruh dari 17 jam menjadi 10 jam2. Menaikkan tingkat upah buruh/pekerja 3. Membarikan jaminan sosial untuk hari tua4. Mendirikan sekolah bagi anak-anak buruh5. Menolak mempekerjakan anak-anak dibawah umur 10 tahun6. Melarang orang mendirikan warung/kedai, toko di sekitar
pabrik7. Mencita-citakan bentuk masyarakat baru dimana
dikembangkan kehidupan sosial ekonomi yang sehat
Usaha Owen belum mencapai keberhasilan, karena kuragnya pengetahuan di kalangan kaum buruh sendiri.
William King (bapak Koperasi) *Majalah/brosur : The Cooperator Kegagalan ini pada umumnya disebabkan: 1. masih kurangnya kesadaran berkoperasi diantara para
anggota koperasi 2. kurangnya pengetahuan dan pengalaman pengurus dalam
mengelola usaha koperasi 3. adanya persaingan dari pengusaha/pedagang lain yang
merasa mendapatkan pesaing baru dengan adanya koperasi 4. kurangnya dukungan dari golongan pengusaha kaya, yan
merasa takut terdesak dengan munculnya banyak koperasi di Inggris
Charles Howart* Rochdale Principle Pembelian barang harus dengan tunai Keuntungan dibagi atas dasar banyaknya pembelian anggota Pemberian bunga atas modal dibatasi Koperasi menyediakan barang yang berkualitas, dan dengan
timbangan /ukuran yang benar Harga jual barang-barang disesuaikan dengan harga pasar yang
berlaku Keanggotaan bersifat terbuka bagi umum, serta netral terhadap
agama dan politik Kebijaksanaan dan susunan kepemimpinan diatur secara
demokratis Sebagian laba yang diperoleh tiap tahun harus ada yang
dicadangkan untuk kepentingan-kepentingan pendidikan dan sosial
Princip Rochdole disempurnakan oleh ICA
1. Prinsip primera. keanggotaan koperasi berdasarkan sukarelab. Kebijaksanaan dan susunan kepemimpinan diatur secara
demokratis c. Laba dibagi atas dasar perimbangan jasa
anggota/proporsionald. Adanya pembatasan bunga atas modal
2. Prinsip Sekundera. Netral terhadap agama dan politikb. Pembelian harus secara kontan/tunaic. Memajukan pendidikan
2.Perancis
Charles Fourier (pedagang tidak sukses) Membentuk Falansteires/falanx yaitu
suatu perkampungan yang terdiri dari 300 sampai 400 keluarga yang bersifat kommunal
Louis Blanc (politikus)
Persaingan merupakan sumber dari keburukan-keburukan ekonomi, kemiskinan, kemerosotan moral, kejahatan, krisis industri dan pertentangan nasional.
Work shop (atelier sociaux) Pemerintah harus mencukupi
kebutuhan modal dan memprakarsai tersebentuknya koperasi-koperasi ini.
Ketentuan lain:
Upah sama untuk semua Hasil bersih dibagi menjadi tiga bagian
yaitu:a. untuk membeli perlengkapan barub. untuk menambah upahc. untuk sosial/orang sakit
Penyebab kebrangkutan koperasi gagasan Louis Blanc
1. Kurang teliti dalam memilih anggota/kurang selektif
2. Pengurus kurang/tidak berpengalaman dalam mengendalikan/mengelola koperasi
3. Terlalu dimanjakan oleh pemerintah4. Adanya usaha kaum kapitalis untuk
mnejatuhkan koperasi yang dianggap sebagai pesaingnya
3.Jerman
Ferdinand Lasale Fredrich W. Raiffeisen(wali kota) Herman Schulze
4. Denmark
Hans Cristian Sonne NFS Grundtwig (ahli pendidik)
5. Finlandia
Koperasi jasa Multi purpose The Scandinavian Whole sale coop
Society
6. Norwegia
Koperasi pembelian Koperasi penjualan/pemasaran
7. Swedia
Sifat koperasi Swedia merupakan campuran dari sifat-sifat yang ada pada koperasi, perusahaan negara, dan perusahaan swasta
Middle way
8. Islandia
Kegiatan yang ditangani oleh koperasi bidang industri perikanan, barang-barang konsumsi, jasa pembelian, dan sarana pertanian yang lain serta pemasaran hasil pertanian
9. Italia
Luzatti koperasi kredit di kota Milan Banche Pepolari (semacam bank rakyat) Koperasi pekerja Land Cooperative
10. India
Inisiatif dari pemerintah UU koperasi kredit Gerakan perkoperasian sukses
11. Korea Kop. Simpan pinjam 1907 Kop. Kerajinan dan pertanian 1936 Pada tahun 1961 dalam rangka pelaksanaan
UU Koperasi pertanian yang baru, Bank Pertanian Korea dan koperasi pertanian digabungkan menjadi satu dengan nama Gabungan Koperasi Pertanian Nasional “Nasional Agricultural Cooperative Federation/NACF. Kerjanya atas dasar Multi purpose
12. Jepang Pertama kali berdiri tahun 1900, UU Koperasi Industri Kerajinan Juga di lapangan pertanian Th 1920 ketika Jepang sedang mengembangkan industrinya,
maka koperasi menjadi tulang punggung bagi pembangunan pertanian yang menunjang industrialisasi
Ada dua bentuk koperasi pertanian; A. koperasi pertanian umum B. koperasi khusus Bentuk kerja sama Zenkoku Nogyo Kyodokumini Chuokai Koperasi kecil beramalgamasi Induk pertanian (Zen-Noh), Induk koperasi asuransi bersama,
induk koperasi perbankan untuk koperasi pertanian, kehutanan, dan pusat asosiasi penerbitan
Soviet/Rusia 1867 berdiri koperasi koperasi konsumsi Lenin menerbitkan politik ekonomi baru Lenin, koperasi merupakan cara yang tepat untuk
mengalihkan sistem perekonomian kecil-kecilan menuju pertanian besar.
Primer koperasi bergabung dalam “Centro Soyus”. Tahun 1928 komunis merubah “New Economy
Policy”yang leberal ke arah produksi secara besar-besaran dan pemerintah memegang kunci perekonomian dan koperasi produksi merupakan bagian dari kegiatan ekonomi pemerintah
Amerika Serikat Alphonso Desjardins (wartawan) Bank rakyat; “credit union” dibedakan:1. SCU disahkan dan diawasi oleh pemerintah negara
bagian2. FCU disahkan dan diawasi oleh pemerintah federalTh 1921 terbentuk Credit National Extention Bureau
yang dipimpin oleh Roy F. Bergengserem.CUNC (Credit Union National Association)CUNA Insurance SocietyCUNA International
Indonesia Zaman Belanda Dipelopori Raden Aria Wiraatmaja Bank penolong dan Tabungan Keputusan raja 7 April 1915 berkaitan dengan berlakunya
koperasi peraturan mengenai koperasi:persyarata: 1. akte pendirian harus dibuat dengan perantaraan notaris yang
tentu saja memerlukan biaya yang tidak sedikit 2. beaya materi sekurang-kurangnya 50 gulden 3. hak atas tanah harus diatur menurut aturan hukum eropaDirevisi Stb No.91 tahun 1927. dengan diberlakukannya UU
tersebut membawa angin segar bagi koperasi untuk tumbuh dan berkembang dan mencapai puncaknya pada tahun 1932
Zaman Jepang
UU no 23 tahun 1942: untuk mendirikan perkumpulan dan mengadakan rapat-rapat harus minta ijin terlebih dahulu pada Syuutjokan (residen).
Koperasi-koperasi (kumiai) semata-mata menjadi alat pemerintahan militer untuk mengadakan pengumpulan dan distribusi barang-barang berdasarkan ketentuan dan kebutuhan perang
Zaman awal kemerdekaan Konggres Nasional Koperasi, 12 Juli 1947 International Cooperative Alliance (ICA) Kontribusi Koperasi rendah
Faktor penyebab tertinggalnya koperasi di Indonesia
Faktor interna. Masih rendahnya kualitas sumberdaya
manusia di kalangan koperasib. Masih kurang fasilitas koperasi untuk
berkembangc. Sulit mencari model manajemen koperasi
yang sesuai dengan ideologi koperasid. Pengetahuan perkoperasian yang masih
sangat kurang di kalangan anggota sehingga menyebabkan rendahnya kesadaran dan partisipasi anggota pada koperasi
Faktor ekstern
Iklim perekonomian yang semakin keras karena semakin tajamnya persaingan, sehingga menuntut profesionalisme dalam pengelolaan koperasi
Campur tangan pemerintah yang terlalu besar dan dalam sehingga koperasi dapat mandiri bahkan semakin tergantung pada pihak lain yang kurang menguntungkan