sejarah gmki : sebuah pengantar
DESCRIPTION
Sebuah Pengantar Singkat akan Eksistensi Sebuah Organisasi Besar yang telah Banyak Turut Berkontribusi Membentuk Para Pemimpin Bangsa namun Mulai Terlupakan di Era Kekinian Indonesia.TRANSCRIPT
Sejarah GMKIMasa Perkenalan
Oktober 2013Sekretariat GMKI Cab. Bandung
Oleh Ericko Sinuhaji
Apa itu GMKI?Sebuah Organisasi ?Sebuah Lembaga Pelayanan ?Sebuah Persekutuan ?dst. ?
Untuk menjawab hal inilah, perlu mengetahui mengenai sejarah GMKI!
Poin-Poin Penting Sejarah GMKI1. Sejarah Pembentukan GMKI2. Sejarah Pergerakan Indonesia3. Sejarah Tokoh Pendiri GMKI
Sejarah Pembentukan GMKI Masa-masa awal
Jauh sebelum tahun 1950, pekabaran Injil di kalangan mahasiswa dan pelajar Indonesia sudah dirintis oleh NCSV (Nederlands Christelijke Studenten Vereeniging).
Erat kaitannya dengan misi zending (1916-1924).Lahirlah CSV-CSV di kota-kota pelajar Indonesia
(Batavia, Bandung, Surabaya)Penelaahan Alkitab merupakan kegiatan yang dilakukan pada awal-awalnya dan ini menarik banyak mahasiswa termasuk dari kalangan kaum muslim (Amir Syarifuddin).
lanjutanMasa-masa tahun 1920-an merupakan masa
perjuangan kemerdekaan.Semangat ini juga ada pada gerakan CSV
yang fokus pada perjuangan kebangsaan semisal studi, kontekstualisasi Alkitab dengan perjuangan kemerdekaan, dsb.
Dan ini berpuncak pada lahirnya bangsa Indonesia pada Kongres Sumpah Pemuda (1928). Pada Kongres ini, hadir juga tokoh pendiri GMKI (Leimena).
Sambutan Leimena dalam menjelaskan tugas CSV dalam pertemuan GMK se-Asia.“The Indonesian Christian Students must not show that because being Christian, they also belong to the ‘sana’ (European Group), but that their vocation and Christian duty is to work altogether as fellow workers in the
building up of Indonesian people, to which they folk, and that they must realize that because they have had the advantage of
education, they are priviliged class.”
Masa Pembentukan (1940-1950)Bersamaan dengan pendudukan Jepang,
seluruh kegiatan organisasi pada zaman Belanda dibekukan, termasuk CSV.
Kemudian, pasca-45, berdiri dua organisasi, masing-masing PMKI dan CSV baru. Masing-masing menyatakan dirinya sebagai kelanjutan dari CSV.
Bersamaan dengan kondisi Indonesia dan Belanda yang memburuk pasca 45, hubungan PMKI dan CSV juga tidak begitu akur.
Hingga akhirnya, rapat di rumah J. Leimena menghasilkan kesepakatan akan lahirnya sebuah organisasi baru, bernama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) pada 9 Februari 1950.
PIDATO SINGKAT Dr. JOHANES LEIMENAPenggabungan PMKI dan CSV menjadi GMKIRumah Dr.Johanes Leimena “ Tindakan ini adalah tindakan historis bagi dunia
mahasiswa pada umumnya dan masyarakat Kristen pada khususnya. GMKI menjadilah pelopor dari semua kebaktian yang akan dan mungkin harus dilakukan di Indonesia. GMKI menjadilah suatu pusat sekolah latihan (Leerschool) dari pada orang-orang yang mau bertanggungjawab atas segala sesuatu yang mengenai kepentingan dan kebaikan dari pada Negara dan bangsa Indonesia. GMKI bukanlah gesselschaft melainkan ia adalah suatu gemeinschaft persekutuan dalam Kristus Tuhannya. Dengan demikian ia berakar, baik dalam gereja maupun dalam nusa dan bangsa, Sebagai suatu bagian daripada iman dan roh ia berdiri ditengah-tengah dua proklamasi, proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 dan proklamasi Tuhan Yesus Kristus dengan injil kehidupan, kematian dan kebangkitannya.”
“GMKI lahir dari kerinduan seorang Kristen Indonesia untuk mengabdi bagi bangsa dan Tuhannya”
Orang Kristen Indonesia sadar bahwa dia memiliki dwi kewarganegaraan (Fil. 3:20 dan Tit. 3:1)
Pendiri dan Ketua Umum I GMKI
-Johannes Leimena-Dokter, tamat STOVIA th 1930Doktor, tamat th 1939Dokter RS Immanuel Bandung (1931- 41)Direktur RS (Bayu Asih Purwakarta dan Tangerang) (1941 – 45)Direktur RS Cikini (1968 – 73)
18 kali menjadi menteri (1946- 66)Menteri Kesehatan (11 kabinet -1946-56)
Menteri Sosial (1957 – 59)Wakil Menteri Pertama (1959 – 63)
Wakil Perdana Menteri (1963 – 1966)
1932: Ketua pertama CSV op Java (cikal bakal GMKI)Ketua Umum “JONG AMBON” dalam Sumpah Pemuda 1928
Anggota DPR RI (1956 – 59)Anggota DPA (1966 – 73)Salah satu Pendiri Parkindo dan Ketua Umum Parkindo (1950 – 59)
Wakil Ketua DGI (1950-64)Ketua Kehormatan DGI (1964 – 77)Anggota Central Committee International
Affairs WCC (Dewan Gereja Sedunia)
PAHLAWAN NASIONAL –NOVEMBER 2010-
Pandangan Johannes Leimena (1955)“…orang Kristen mempunyai suatu kedudukan
yang “paradoxaal”. Ia adalah warga dari negaranya dalam dunia ini dan ia adalah juga
warga dari kerajaan Kristus.
Ia mempunyai “double citizenship” (dwi kewarganegaraan). Hal ini pula mengakibatkan
suatu ketegangan (spanning) dalam kehidupannya sebagai warganegara.”
“Segala sesuatu ini adalah refleksi dari kecintaan, kesetiaan dan ketaatan kepada Tuhannya, dengan pengertian: “Soli Deo Gloria” (segala kemuliaan adalah hanya bagi Tuhan).”
“Dengan demikian, maka ia lepaskan segala “minderwaardigheids complexen” yang
mungkin ditimbulkan oleh kecenderungan golongan-golongan yang lain yang
menganggapnya sebagai golongan minoritas.
Terhadap anggapan ini, ia harus mempunyai suatu sikap tegas. Umat Kristen bukanlah
suatu minoritas, dilihat dari sudut ketatanegaraan, …”
“ia bukan warganegara kelas 2 atau kelas 3, ia adalah warganegara yang mempunyai sama hak dan sama kewajibannya seperti
warga negara-warganegara lain.
Bersama dengan mereka, ia bersedia dan sanggup mencurahkan pikiran dan
tenaganya bagi pembangunan negara sebagai warga negara-warga negara
yang bertanggung jawab.”
“Dalam hal kecintaan, kesetiaan, ketaatan kepada dan pengorbanan bagi tanah air, bangsa dan negara, orang Kristen tidak dan tidak boleh kurang daripada orang lain,
bahkan ia harus menjadi teladan bagi orang lain sebagai pencinta tanah air, warganegara yang bertanggungjawab dan nasionalis yang sejati.”
Seperti apa kondisi Indonesia sekarang?
Korupsi? Perusakan Lingkungan Hidup?
Kemiskinan? Saling jegal? Mau-maunya sendiri?
Kepentingan kelompokku yang utama? …? ….?
VS
“Berikan aku sepuluh orang tua, maka aku hanya bisa bermimpi. Tapi berikan aku
sepuluh pemuda, maka akan kugoncang dunia!” –Ir. Soekarno
Apa Tujuan Kita Bersama?
Kemakmuran
KeadilanPendidikan merata
SukacitaKebersamaan
VS
KorupsiIntoleransi SARA Kesenjangan sosial Diskriminasi Perpecahan
WARGA NEGARA YANGBERTANGGUNG JAWAB
VISI MISI GMKI Visi organisasi ini adalah terwujudnya kedamaian, kesejahteraan, keadilan, kebenaran, keutuhan ciptaan, dan demokrasi di Indonesia berdasarkan kasih
Misi organisasi ini adalaha. Mengajak mahasiswa dan warga perguruan tinggi
lainnya kepada pengenalan akan Yesus Kristus selaku Tuhan dan penebus dan memperdalam iman dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari
b. Membina kesadaran selaku warga gereja yang esa di tengah- tengah mahasiswa dan perguruan tinggi dalam kesaksian memperbaharui masyarakat, manusia dan gereja
c. Mempersiapkan pemimpin dan penggerak yang ahli dan bertanggung jawab dengan menjalankan panggilan di tengah-tengah masyarakat, negara, gereja, perguruan tinggi dan mahasiswa dan menjadi sarana bagi terwujudnya kesejahteraan, perdamaian, keadilan, kebenaran, dan cinta kasih di tengah-tengah manusia dan alam semesta
Bacaan Untuk Memperdalam Pemahaman/Daftar PustakaGerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Dalam
Gejolak Perubahan dari Zaman ke Zaman—Pengurus Pusat GMKI. 2006.
Warga Negara yang Bertanggung Jawab—Institut Leimena
TERIMA KASIH