sebab-sebab penyelamat dari azab kubur

5
SEBAB ADZAB KUBUR & PENYELAMAT DARI PADANYA OLEH: Abu Salma M.Syu’aib Al-Faiz, Lc.,M.Si. Ar-Rabi’ bin Khaitsam menggali lubang kubur dalam rumahnya. Jika ia mendapati kekerasan dalam hatinya, ia msuk ke dalam lubang tersebut dan berbaring kemudian berteriak, “Wahai Rabb, kembalikan aku agar aku bisa melakukan amal shalih yang aku tinggalkan,” kemudian membisikkan kepada diri sendiri, “Wahai Rabi, engkau telah kembali (ke dunia) maka lakukan amal shalih. Engkau dalam kubur bisa memperlihatkan kepadamu umur yang berlainan, dan tempat kembalimu adalah lubang sempit ini. Orang- orang yang menjadi perhatianmu kini menjauhi dan meninggalkanmu seorang diri tanpa istri dan tanpa anak.” Adapun sifat kubur, maka ketahuilah bahwa kubur itu memiliki: a. Perkataan berdasarkan sabda Rasulullah SAW,” Sesungguhnya mayat duduk dan mendengar derap langkahnya, tidak ada yang berbicara kepadanya selain kuburnya, ia mengatakan, “ Duhai anak Adam, bukankah engkau telah diperingatkan tentangku juga tentang sempitku, bau busuk serta belatung dan ulatku, apa yang engkau siapkan untukku?” (HR. Ibn Abi Dunya, dan para perawinya tsiqah). b. Himpitan (tekanan), berdasarkan hadits Nabi SAW,” Kubur itu memiliki tekanan. Seandainya ada orang yang selamat darinya, tentunya Sa’ad bin Mu’adz yang akan selamat.” Dalam riwayat lain, “Inilah (Sa’ad bin Mu’adz) yang karenanya Arsy berguncang, pintu-pintu langit dibukakan, tujuh puluh ribu malaikat mengiringi jenazahnya, dan ia dihimpit oleh kubur, kemudian dilapangkan baginya.” (HR.An-Nasa’i). c. Fitnah, ahluhsunnah sepakat bahwa setiap manusia setelah meninggal dunia akan ditanya, baik dikubur maupun tidak,

Upload: nur-rezki-octavia

Post on 30-Jun-2015

119 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: SEBAB-SEBAB PENYELAMAT DARI AZAB KUBUR

SEBAB ADZAB KUBUR & PENYELAMAT DARI PADANYA

OLEH: Abu Salma M.Syu’aib Al-Faiz, Lc.,M.Si.

Ar-Rabi’ bin Khaitsam menggali lubang kubur dalam rumahnya. Jika ia mendapati kekerasan dalam hatinya, ia msuk ke dalam lubang tersebut dan berbaring kemudian berteriak, “Wahai Rabb, kembalikan aku agar aku bisa melakukan amal shalih yang aku tinggalkan,” kemudian membisikkan kepada diri sendiri, “Wahai Rabi, engkau telah kembali (ke dunia) maka lakukan amal shalih. Engkau dalam kubur bisa memperlihatkan kepadamu umur yang berlainan, dan tempat kembalimu adalah lubang sempit ini. Orang-orang yang menjadi perhatianmu kini menjauhi dan meninggalkanmu seorang diri tanpa istri dan tanpa anak.”

Adapun sifat kubur, maka ketahuilah bahwa kubur itu memiliki:

a. Perkataan berdasarkan sabda Rasulullah SAW,” Sesungguhnya mayat duduk dan mendengar derap langkahnya, tidak ada yang berbicara kepadanya selain kuburnya, ia mengatakan, “ Duhai anak Adam, bukankah engkau telah diperingatkan tentangku juga tentang sempitku, bau busuk serta belatung dan ulatku, apa yang engkau siapkan untukku?” (HR. Ibn Abi Dunya, dan para perawinya tsiqah).

b. Himpitan (tekanan), berdasarkan hadits Nabi SAW,” Kubur itu memiliki tekanan. Seandainya ada orang yang selamat darinya, tentunya Sa’ad bin Mu’adz yang akan selamat.” Dalam riwayat lain, “Inilah (Sa’ad bin Mu’adz) yang karenanya Arsy berguncang, pintu-pintu langit dibukakan, tujuh puluh ribu malaikat mengiringi jenazahnya, dan ia dihimpit oleh kubur, kemudian dilapangkan baginya.” (HR.An-Nasa’i).

c. Fitnah, ahluhsunnah sepakat bahwa setiap manusia setelah meninggal dunia akan ditanya, baik dikubur maupun tidak, sekalipun tubuhnya habis dimakan binatang buas atau telah menjadi abu, untuk ditanya tentang amalannya dan dibalas dengan kebaikan jika melakukan amal baik, dan keburukan jika melakukan amal buruk. Berdasarkan sabda Rasulullah, “ Sesungguhnya mayat, jika telah diletakkan dalam kubur, kemudian orang-orang yang telah mengantarnya telah pergi, sungguh ia mendengar derap langkah mereka. Maka dua malaikat akan mendatanginya dan duduk di sisinya. Keduanya bertanya, “Apa yang kamu katakan tentang orang ini, yakni Muhammad?” Adapun orang mukmin maka ia akan menjawab,”Aku bersaksi bahwa beliau adalah hamba Allah dan utusan-Nya.” Maka keduanya berkata,” Lihatlah tempat dudukmu di neraka, Allah telah menggantinya dengan tempat duduk di sorga.” Sedangkan orang kafir dan munafik, maka kedua malaikat itu bertanya, “ Apa yang kamu katakan tentang orang ini?” Ia menjawab.”Aku tidak tahu, aku katakan sebagaimana orang-orang mengatakan.” Maka keduanya berkata,” Engkau tidak tahu, tidak pula mau membaca.” Kemudian ia dipukul dengan palu besi diantara kedua telinganya, maka ia meraung sekeras-kerasnya yang bisa didengar oleh siapapun di atas kubur selain manusia dan jin.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Page 2: SEBAB-SEBAB PENYELAMAT DARI AZAB KUBUR

SEBAB-SEBAB SIKSA KUBUR1. Meremehkan bersuci dan akhlak yang buruk, berdasarkan sabda Rasulullah

Shalallahu’alaihi wassalam, ”Sesungguhnya Nabi pernah melewati dua kuburan dan bersabda, “ Kedua penghuni kubur ini disiksa, dan mereka tidak disiksa akibat dosa besar. Adapun yang satu karena tidak bersuci dari buang air, dan yang kedua selalu mengadu domba.” (HR. Al-Bukhari).

2. Meremehkan wudhu dan membiarkan saudaranya yang teraniaya. Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam bersabda, “Diperintahkan kepada salah seorang hamba untuk dicambuk di dalam kubur seratus kali cambukan. Ia akan senantiasa memohon kepada Allah hingga kulitnya kembali semua. Ketika dicambuk, kuburnya menyala api. Ketika siuman ia bertanya, “Mengapa kalian mencambukku?” Dikatakan kepadanya, “Engkau shalat tanpa bersuci, dan melewati seseorang yang teraniaya dan engkau membiarkannya (tidak menolongnya).” (H.R. Thabrani). Umat islam terjatuh dalam kesalahan ini. Betapa banyak orang yang meminta pertolongan, tanah mereka dirampas, kehormatan diinjak-injak, sementara umat islam lalai dalam perbuatan sia-sia dan senda gurau semata.

3. Perbuatan dosa (maksiat) seperti mencuri. Disebutkan, seseorang yang bernama Karkarah ditugasi untuk menjaga perhiasan (harta) Rasulullah, tidak lama ia meninggal dunia, maka Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam bersabda, “Ia dineraka, sesungguhnya ada sehelai kain (yang ia curi dari harta kaum muslimin tersebut) akan menyalakan api dalam kuburnya.” Maka para sahabat pergi untuk melihat mayat Karkara, ternyata ia menemukan kain yang ia curi.” (H.R. Bukhari).

Ibnu Qayyim r.a berkata, “Siksa kubur akibat maksiat hati, mata, telinga, lisan, perut, kemaluan, tangan, dan kaki. Ketika manusia banyak yang melakukannya, maka kebanyakan ahli kubur banyak disiksa karenanya, sedangkan yang selamat hanya sedikit, bagian atas kubur hanyalah debu, tetapi bagian dalamnya adalah kerugian dan penyesalan.” (Ar-Ruh, hal 112-113).

SEBAB-SEBAB YANG MENYELAMATKAN DARI SIKSA KUBUR

1. Sebab terbesar yang menyelamatkan dari siksa kubur adalah mati syahid di jalan Allah Subhanahu wata’ala.

2. Melanggengkan membaca surat Al-Mulk, berdasarkan hadits, “ Sesungguhnya dalam AlQur’an terdapat tiga puluh ayat yang member syafaat bagi seseorang hingga diampuni dosanya.” (H.R Abu dawud dan Turmudzi).

3. Amal shaleh yang dilakukan dengan ikhlas. Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam bersabda,”Sesungguhnya mayat jika diletakkan di dalam kubur, ia bisa mendengar derap langkah manusia ketika beranjak pergi. Jika ia seorang muslim maka shalat akan berdiri di atas kepalanya, puasa disebelah kanannya, zakat disebelah kirinya, amal-amal baik berupa sedekah, shalat, kebaikan, berbuat baik kepada manusia ada disebelah kakinya. Jika ia akan didatangi dari arah kepala, maka shalat akan berkata “Tidak ada jalan masuk dari arahku.” Maka didatangi dari arah kanan, puasa yang berkata, “Tidak ada jalan masuk dari arahku.” Kemudian didatangi dari arah kiri, maka zakat berkata, “Tidak ada jalan masuk dari arahku!”

Page 3: SEBAB-SEBAB PENYELAMAT DARI AZAB KUBUR

kemudian didatangi dari arah kakinya, maka amalan-amalannya berupa sedekah dan kebaikan tadi berkata, “Tidak ada jalan masuk dari arahku.” (Thabrani dalam Al-Ausath dan Ibn Hibban dalam Shahihnya).

4. Meninggal dihari Jumat atau pada malamnya.Berdasarkan hadits, “Siapa yang meninggal dunia pada malam jumat atau pada siang hari jumat, maka ia akan dilindungi dari siksa kubur, dan kelak dihari kiamat ia datang dengan mengenakan stempel orang yang mati syahid.” (H.R.Ahmad dan Turmudzi).

5. Orang yang menambatkan kendaraannya di jalan Allah.Berdasarkan hadits Nabi Shalallahu’alaihi wassalam “ Menahan diri dalam medan jihad fi shabilillah, lebih baik daripada puasa sepanjang tahun lengkap dengan shalat malamnya, jika ia mati maka amalnya akan dialirkan pahalanya (tanpa terputus) dan rizkinya akan dilengkapkan dan terhindar dari fitnah (siksa).” (H.R.Muslim).

6. Menghitung diri dan memperbaharui taubat sebelum tidur.7. Mendoakan mayat, memohonkan ampunan, bersedekah untuknya, melunasi hutang-

hutangnya, menyempurnakan apa yang kurang darinya seperti haji.Maka itu semua akan bermanfaat bagi mayat. Berdasarkan hadits bahwa Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam jika selesai menguburkan mayat, maka beliau berdiri dan bersabda, “ Mintalah ampunan untuk saudaramu dan pintakan keteguhan untuknya sebab saat ini ia ditanya.” (H.R. Abu Dawud).

Maraji’: Majalah Qiblati edisi 09/tahun 5