sdp teknis bkd
TRANSCRIPT
1 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
STANDAR DOKUMEN PENGADAAN TEKNIS
A. UMUM
1. SYARAT-
SYARAT
TEKNIS UMUM
1.1. Persyaratan
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi
harus mempelajari dengan benar dan berpedoman kepada
ketentuan-ketentuan yang tertulis pada Gambar Kerja dan
Dokumen Pengadaan ini beserta lampirannya.
a. Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan melapor kepada
Konsultan Pengawas setiap akan melakukan kegiatan
pekerjaan di lapangan.
b. Apabila ada perbedaan dokumen antara BQ, SDP dan Gambar
prosedurnya Penyedia Jasa Konstruksi wajib melaporkan
kepada Konsultan Pengawas. Keputusan dari perbedaan itu
paling lama 1x24 jam dan dibuat berita acara. Berita acara
tersebut disetujui oleh Tim Teknis dan diketahui oleh Konsultan
Perencana.
c. Daerah Kerja (Construction Area) akan diserahkan kepada
Penyedia Jasa Konstruksi selama waktu pelaksanaan
pekerjaan dalam keadaan seperti pada saat penjelasan
pekerjaan (Aanwijzing) dan dianggap bahwa Penyedia Jasa
Konstruksi telah benar-benar mengetahui tentang:
- Letak bangunan yang akan dikerjakan
- Batas persil/ lahan maupun kondisi pada saat itu.
- Keadaan permukaan tanah/ kontur tanah.
d. Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyediakan sekurang-
kurangnya 3 (tiga) set lengkap Gambar Kerja dan Dokumen
Pengadaan di tempat pelaksanaan pekerjaan untuk dapat
dipergunakan setiap saat oleh Konsultan Pengawas.
e. Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan membuat gambar shop
drawing untuk setiap bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan
yang disetujui Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan
Tim Teknis.
1.2. Penyedia Jasa Konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan, tenaga
kerja harus menggunakan peralatan K3 (safety equipment) dan
seragam/indentitas/atribut perusahaan, agar menjaga keamanan
dalam lingkungan lokasi pekerjaan.
1.3. Peraturan Hak Paten
Penyedia Jasa Konstruksi harus melindungi pemilik (owner)
2 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
terhadap semua “claim” atau tuntutan, biaya atau kenaikan harga
karena bencana, dalam hubungan dengan merek dagang atau
nama produksi, hak cipta pada semua material dan peralatan yang
digunakan dalam proyek ini.
1.4. Iklan
Penyedia Jasa Konstruksi tidak diijinkan membuat iklan dalam
bentuk apapun di dalam sempadan (batas) site atau di tanah yang
berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.
1.5. Petunjuk-petunjuk/Instruksi Konsultan Pengawas
a. Semua instruksi dari Konsultan Pengawas harus dilaksanakan
secara baik oleh Penyedia Jasa Konstruksi , jika Penyedia Jasa
Konstruksi keberatan menerima petunjuk/instruksi Konsultan
Pengawas tersebut, maka harus mengajukan secara tertulis
kepada Konsultan Pengawas dalam waktu 2 x 24 jam.
b. Apabila dalam batas waktu tersebut diatas Penyedia Jasa
Konstruksi tidak mengajukan keberatan maka dianggap telah
menyetujui dan menerima petunjuk Konsultan Pengawas untuk
segera dilaksanakan. Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan
merekam atau dalam kata lain mencatat setiap
petunjuk/instruksi Konsultan Pengawas dalam buku harian
lapangan/pelaksanaan dan memintakan tanda tangan atau
persetujuan Konsultan Pengawas.
1.6. Hasil Pekerjaan
Untuk menjamin mutu/kualitas hasil pekerjaan dan kelancaran
pelaksanaan pekerjaan, maka Penyedia Jasa Konstruksi
diharuskan menyediakan:
a. Pelaksana atau tenaga ahli yang mengerti dan berpengalaman
tentang gambar kerja dan cara-cara pelaksanaan.
b. Alat bantu kerja, pompa air untuk kerja, alat pemadat tanah, alat
ukur waterpass, penyekat tegak dan alat bantu pekerjaan
lainya.
c. Bila diperlukan, sesuai dengan kondisi lapangan/situasi tempat
kerja, maka sebelum melakukan pekerjaan pembersihan,
Penyedia Jasa Konstruksi maupun pelaksana pembangunan,
Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan memasang alat-alat
pengaman/pelindung/ penyangga seperti jaring/lori/ katrol.
d. Semua bahan material import dan material lokal lainya
Penyedia Jasa Konstruksi wajib memberikan resume data
3 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
spesifikasi teknis kepada pemberi tugas dan Konsultan
Pengawas. Data tersebut harus disertakan pada saat
penyerahan As Built Drawing.
1.7. Penetapan Ukuran
a. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas tepatnya
pelaksanaan pekerjaan ini dan tidak boleh menambah ukuran
tanpa seijin Konsultan Pengawas . Setiap ada perbedaan
dengan ukuran-ukuran yang ada harus segera memberitahukan
kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana untuk
segera ditetapkan sebagaimana mestinya.
b. Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan senantiasa mencocokkan
ukuran satu dengan yang lain dalam setiap bagian pekerjaan
dan segera melapor kepada Konsultan Pengawas setiap
terdapat selisih/perbedaan ukuran untuk diberikan keputusan
pembetulannya.
c. Kelalaian Penyedia Jasa Konstruksi terhadap hal ini tidak dapat
diterima dan Konsultan Pengawas berhak untuk membongkar
pekerjaan dan memerintahkan untuk menepati ukuran sesuai
ketentuan.
d. Kerugian terhadap kesalahan pengukuran oleh Penyedia Jasa
Konstruksi sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa Konstruksi.
1.8. Laporan-laporan
a. Laporan Harian , Mingguan, dan Bulanan.
1) Penyedia Jasa Konstruksi beserta Konsultan Pengawas
wajib membuat laporan Harian, laporan Mingguan, dan
laporan Bulanan yang memberikan gambaran mengenai:
a) Kegiatan fisik
b) Catatan dan perintah Konsultan Pengawas yang
disampaikan secara lisan maupun tertulis.
c) Jumlah material masuk/ditolak.
d) Jumlah tenaga kerja dan keahliannya
e) Keadaan cuaca
f) Pekerjaan tambah apabila ada
g) Prestasi rencana dan yang terpasang
h) Hambatan-hambatan selama pelaksanaan
2) Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian
dan setelah ditandatangani oleh manajer proyek harus
diserahkan kepada Tim Teknis untuk diketahui/ disetujui.
4 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
1.9. Kebersihan dan Ketertiban
a. Selama pelaksanaan pekerjaan pembangunan berlangsung,
Penyedia Jasa Konstruksi harus memelihara kebersihan lokasi
pembangunan maupun lingkunganya terutama jalan-jalan
disekitar lokasi kegiatan, direksi keet, gudang, los kerja dan
bagian dalam bangunan yang akan dikerjakan harus bebas dari
bahan bekas, tumpukan tanah dan lain-lain.
b. Untuk kebersihan lingkungan terutama jalan-jalan di sekitar
lokasi kegiatan yang harus dibersihkan adalah kotoran yang
diakibatkan oleh keluar masuknya kendaraan kegiatan.
Kelalaian dalam hal ini dapat membuat Pemberi Tugas memberi
perintah penghentian pekerjaan yang segala akibatnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.
c. Penimbunan bahan/material yang ada dalam gudang maupun di
halaman luar gudang harus diatur sedemikian rupa agar tidak
mengganggu kelancaran dan keamanan umum serta untuk
memudahkan penelitian yang dilakukan oleh Konsultan
Pengawas.
d. Pada Penyerahan Pekerjaan Pertama, situasi bangunan serta
halamannya harus bersih dari sisa-sisa kotoran kerja.
1.10. Kecelakaan dan Kesehatan
a. Kecelakaan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dan
menimpa pekerja maupun orang yang terlibat dalam pekerjaan
tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.
b. Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan untuk menyediakan alat
kesehatan/kotak PPPK yang terisi penuh dengan obat-obatan
yang sesuai dengan kebutuhan, lengkap dengan seorang
petugas yang mengerti dalam soal-soal penyelamatan pertama
dan kesehatan.
c. Sejauh tidak disebutkan dalam Dokumen Pengadaan ini, maka
Penyedia Jasa Konstruksi harus mengikuti semua ketentuan
umum yang berlaku dan dikeluarkan oleh Instansi Pemerintah
terutama tentang Undang-undang Keselamatan Kerja termasuk
segala kelengkapan dan perubahannya.
1.11. Keamanan
a. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab penuh atas
segala sesuatu yang ada dan terjadi di daerah kerjanya
terutama mengenai:
1) Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat
5 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
kelalaian/kecerobohan baik disengaja ataupun tidak
disengaja.
2) Penggunaan sesuatu bahan yang keliru/salah.
3) Kehilangan-kehilangan bahan, peralatan kerja.
4) Perkelahian antar pekerja maupun dengan pihak lainnya
b. Terhadap semua kejadian sebagaimana tersebut diatas,
Penyedia Jasa Konstruksi harus melaporkan kepada Konsultan
Pengawas dalam waktu paling lambat 24 jam untuk diusut dan
diselesaikan persoalannya lebih lanjut.
c. Untuk mencegah kejadian-kejadian seperti tersebut diatas,
Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan pengamanan
antara lain penjagaan, penerangan yang cukup diwaktu malam
hari, pemagaran sementara di lokasi kerja dan lain sebagainya.
1.12. Penyediaan Material/ Bahan Bangunan
a. Bila dalam Dokumen ini disebutkan nama dan pabrik pembuat
bahan/material, maka hal ini dimaksudkan menunjukan standar
minimal mutu/kualitas bahan yang digunakan dalam pekerjaan
ini.
b. Setiap bahan/material yang akan digunakan harus disampaikan
kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan.
Waktu penyampaian contoh bahan harus sedemikian rupa
sehingga Konsultan Pengawas dapat menilainya.
c. Contoh bahan/material yang akan digunakan harus diadakan
atas tanggungan Penyedia Jasa Konstruksi , setelah disetujui
oleh Konsultan Pengawas maka bahan/material tersebut harus
ditandai dan diadakan untuk dipakai dalam pekerjaan nantinya.
d. Contoh bahan/material tersebut selanjutnya disimpan oleh
Konsultan Pengawas untuk dijadikan dasar penolakan bila
ternyata bahan/material yang dipakai tidak sesuai dengan
contoh.
e. Dalam pengajuan harga penawaran, Penyedia Jasa Konstruksi
harus menyertakan biaya untuk pengujian berbagai
bahan/material. Tanpa mengingat jumlah tersebut, Penyedia
Jasa Konstruksi tetap bertanggung jawab pula atas biaya
pengujian bahan/material yang tidak memenuhi syarat atas
perintah Konsultan Pengawas.
f. Apabila ternyata jenis dan macam bahan/material yang
tercantum dalam Dokumen ini atau melalui contoh yang telah
diberikan ternyata dalam pengadaannya tidak mencukupi dalam
jumlahnya (persediaan terbatas) maka penggantian
6 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
bahan/material hanya dapat diberikan dengan ijin dari Konsultan
Pengawas.
g. Apabila Penyedia Jasa Konstruksi dalam penggunaan
bahan/material tidak sesuai dengan ketentuan tanpa
persetujuan Konsultan Pengawas maka Konsultan Pengawas
berhak untuk meminta mengganti/membongkar bagian
pekerjaan yang menggunakan bahan/material tersebut untuk
diganti dengan yang sesuai ketentuan kecuali terdapat alasan
tertentu yang diketahui dan disetujui Konsultan Pengawas.
h. Bahan/Material yang dikirim tidak sesuai spesifikasi harus
dikeluarkan dari lokasi proyek paling lambat 2 x 24 jam
i. Semua kejadian dari point a. Sampai dengan g. Dibuat Berita
Acara dan ditandatangani oleh Penyedia Jasa Konstruksi,
Konsultan Pengawas dan Tim Teknis.
1.13. Serah Terima Hasil Pekerjaan
Pada akhir pekerjaan menjelang Penyerahan Hasil Pekerjaan
tahap pertama:
a. Semua bangunan sementara harus dibongkar dan dibersihkan
bekas-bekasnya.
b. Tiap bagian pekerjaan harus dalam keadaan baik, bersih, utuh,
tanpa cacat.
c. Penyedia Jasa Konstruksi harus membersihkan dan
membuang sisa-sisa bahan/material, sampah, kotoran bekas
kerja dan barang lain yang tidak berguna akibat pekerjaan.
d. Konsultan Pengawas bersama Penyedia Jasa Konstruksi wajib
melakukan checklist menjelang Serah Terima Hasil Pekerjaan
Pertama atas dasar permintaan checklist tertulis dari Penyedia
Jasa Konstruksi.
e. Hasil checklist dituangkan dalam berita acara.
f. Penyedia Jasa Konstruksi menyerahkan gambar as built
drawing, Jaminan anti rayap, jaminan waterproofing, IMB,
ritribusi galian C, Jamsostek dan dokumen lain yang dianggap
penting.
Pada akhir masa pemeliharaan menjelang Penyerahan Pekerjaan
Tahap kedua:
a. Semua pekerjaan yang rusak akibat dari ketidak sempurnaan
pekerjaan telah di perbaiki.
b. Konsultan Pengawas bersama Penyedia Jasa Konstruksi wajib
melakukan checklist menjelang Serah Terima Hasil Pekerjaan
7 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
Kedua atas dasar permintaan tertulis dari Penyedia Jasa
Konstruksi.
c. Hasil checklist dituangkan dalam berita acara.
1.14. Foto Tahapan Pekerjaan
a. Foto kegiatan harus dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi
sesuai arahan dari Konsultan Pengawas.
b. Foto kegiatan pada setiap tahap tersebut dibuat sebanyak 3
(tiga) set dilampirkan bersama dengan laporan bulanan sesuai
pencapaian bobot pekerjaan dan penagihan angsuran.
c. Pengambilan titik pandang harus diusahakan tetap dari setiap
tahap dan sesuai dengan pengarahan dari Konsultan Pengawas
di lapangan.
d. Foto setiap tahap ditempelkan pada album/map dengan
keterangan singkat dan penempatan dalam album harus
disetujui Pemberi Tugas serta teknis penempelannya dalam
album ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
e. Untuk foto kondisi force majeure diambil sebanyak 3 (tiga) kali
rekaman yang berbeda dengan mencantumkan keterangan
kejadian.
f. Semua hasil rekaman di lampirkan dalam laporan harian atau
mingguan dan/atau akhir
1.15. Bouwkeet (Bangunan Sementara)
Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan dan mendirikan
semua bangunan sementara (bouwkeet) untuk digunakan sebagai
gudang penyimpan dan perlindungan bahan bangunan. Setelah
berakhirnya pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi dan wajib
membongkar dan menyingkirkan bangunan sementara tersebut
dari lokasi.
1.16. Pembangkit Tenaga Sementara
Setiap pembangkit tenaga sementara atau penerangan buatan
yang dipergunakan untuk pekerjaan harus disediakan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi , termasuk pemasangan sementara
kabel-kabel, meteran, dan sebagainya. Setelah pekerjaan selesai
Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyingkirkan semua barang
tersebut dari lokasi pekerjaan, yang semua beban menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.
8 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
1.17. Air Kerja
Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan apabila mungkin
didapat dari sumber yang sudah ada ditiap lokasi Kegiatan dan
sebelumnya harus dikoordinasikan kepada user melalui Konsultan
Pengawas secara tertulis.
1.18. Jalan Masuk
Tempat pekerjaan dan jalan sementara/jalan masuk ketempat
pekerjaan harus diadakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi bilamana
diperlukan atau di sesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan
lokasi kegiatan tersebut. Selama pekerjaan, Penyedia Jasa
Konstruksi harus memelihara seluruh jalan-jalan sementara dan
sebagainya yang mungkin diperlukan untuk memasuki bagian
pekerjaan dan menyingkirkan/membersihkan kembali pada waktu
selesainya pekerjaan.
Segala kerusakan jalan masuk akibat kegiatan proyek sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.
Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat rambu-rambu proyek
pada akses jalan masuk proyek, dan memberi tanda lampu
peringatan.
1.19. Orang-orang yang tidak berkepentingan
Penyedia Jasa Konstruksi harus melarang siapapun yang tidak
berkepentingan memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas
memberikan perintah demikian kepada staf pelaksana yang
bertugas dan para penjaga.
1.20. Perlindungan Terhadap Milik Umum
Penyedia Jasa Konstruksi harus menjaga agar jalan umum, dan
hak memakai jalan, bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan
bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu lintas,
baik bagi kendaraan umum maupun pejalan kaki, selama kontrak
berlangsung. Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab
atas gangguan dan pemindahan yang terjadi atas utilitas seperti
saluran air, telepon, listrik dan sebagainya yang disebabkan oleh
kegiatan Penyedia Jasa Konstruksi.
1.21. Perlindungan terhadap Bangunan Yang Ada
Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Penyedia Jasa
Konstruksi harus melindungi bangunan yang ada dari gangguan
dan kerusakan yang terjadi.
9 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
1.22. Penjagaan dan Pemagaran Sementara
Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas penjagaan,
penerangan dan perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap
penting selama pelaksanaan kontrak, siang malam. Pemberi Tugas
tidak bertanggung jawab kepada Penyedia Jasa Konstruksi , dan
sub Penyedia Jasa Konstruksi , atas kehilangan dan kerusakan
bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang
sedang dalam pelaksanaan. Penyedia Jasa Konstruksi wajib
mengadakan, mendirikan dan memelihara pagar sementara yang
mungkin diperlukan untuk pengamanan terhadap pekerjaan.
1.23. Perlindungan Pekerjaan
Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas keamanan
seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahan bangunan dan
perlengkapan instalasi ditempat pekerjaan, hingga kontrak selesai
dan diterima oleh Pemberi Tugas.
1.24. Gangguan pada Tetangga
Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan
menyebabkan gangguan pada penduduk yang berdekatan,
hendaknya dilaksanakan sesuai pengarahan Pemberi Tugas, dan
semua resiko akibat gangguan ini menjadi beban Penyedia Jasa
Konstruksi.
1.25. Pelaksanaan Pekerjaan di Luar Jam Kerja Normal
Penyedia Jasa Konstruksi harus mendapatkan ijin tertulis dari
Konsultan Pengawas untuk melaksanakan pekerjaan yang tertera
dalam kontrak ini diluar jam-jam kerja biasa.
1.26. Pelaksanaan pekerjaan di luar lokasi pekerjaan
Apabila Penyedia Jasa Konstruksi melaksanakan pekerjaan di luar
lokasi pekerjaan supaya memberitahukan kepada Konsultan
Pengawas dan Pemberi Tugas untuk diadakan pemeriksanaan.
1.27. Standar yang Dipakai
a. Dalam melaksanakan pekerjaan, bila ditentukan lain dalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat, berlaku dan mengikat
ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan
dan tambahannya:
1) Perpres No.54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
10 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
Barang/Jasa Pemerintah, beserta petunjuk teknisnya dan
perubahan-perubahannya.
2) Peraturan Umum dari Dinas Tenaga Kerja tentang
Keselamatan Kerja.
3) Standar Industri Indonesia (SII) yang berlaku.
4) Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) 1982.
5) SNI 03-1727-1989 - Tata Cara Perencanaan Pembebanan
Untuk Rumah dan Gedung.
6) SNI Nomor: 03 – 1726 – 2002. Tentang: Pedoman
Perencanaan Tahan Gempa untuk Rumah dan Gedung.
7) Peta Hazard Gempa 2010
8) SNI 03-2847-2002 - Tata Cara Perhitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung.
9) SNI 03-1729-2002 - Tata Cara Perencanaan Struktur Baja
Untuk Bangunan Gedung.
10) SNI Nomor: 03 – 1734 – 1989. Tentang: Pedoman
Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding
Bertulang untuk Rumah & Gedung.
11) SNI 15-2049-2004 - Semen Portland
12) SNI 15-7064-2004 - Semen Portland Komposit (Portland
Composite Cement, PCC)
13) SNI Nomor: 03 – 2834 – 1992. Tentang: Tata cara
pembuatan rencana Campuran Beton Normal.
14) SNI 03-6815-2002 - Tata Cara Mengevaluasi Hasil Uji
Kekuatan Beton.
15) SNI 03-6916-2002 - Tata Cara Pendetailan Penulangan
Beton.
16) SNI 07-2052-2002. Tentang: Baja Tulangan Beton
17) SNI Nomor: 03 – 3527 – 1994. Tentang: Mutu kayu
bangunan
18) SNI Nomor: 03 – 0106 – 1987. Ubin lantai keramik, Mutu
dan cara uji.
19) SNI Nomor: 03 – 2396 – 1991. Tentang: Tata cara dan
Perancangan penerangan alami siang hari untuk Rumah
dan Gedung.
20) SNI Nomor: 03 – 2407 – 1991. Tentang: Tata cara
pengecatan kayu untuk rumah dan gedung.
21) SNI Nomor: 03 – 2410 – 1994. Tentang: Tata cara
pengecatan dinding tembok dengan cat Emulsion.
22) Keputusan Menteri PU Nomor: 468/KPTS/1998 tanggal 1
Maret 1998 Tentang: Persyaratan Teknis Aksesbilitas pada
11 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
Bangunan Umum dan Lingkungan.
23) SNI Nomor: 03 – 1736 – 1989. Tentang: Struktur bangunan
untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan
rumah dan gedung, Petunjuk perencanaan.
24) Persyaratan Umum Instalasi Listrik Indonesia ( PUIL )
Tahun 2000 dan ketentuan – ketentuan setempat.
25) Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang penggunaan
Tenaga Kerja harian, Mingguan dan Bulanan/ Borongan).
26) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
27) Peraturan Gubernur atau peraturan dan ketentuan lain
daerah yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah
setempat yang bersangkutan dengan permasalahan
Gedung Pemerintah.
28) American Society of Testing Material (ASTM).
b. Untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang tercantum
pada Dokumen ini, berlaku dan mengikat pula:
1) Gambar bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana yang
sudah disahkan oleh Pemberi Tugas serta unsur teknisnya.
2) Gambar-gambar detail pelaksanaan (shop drawing) yang
telah diselesaikan oleh Penyedia Jasa Konstruksi dan
sudah disahkan/disetujui Konsultan Pengawas.
3) Rencana Kerja dan Syarat-syarat.
4) Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
Bilamana dalam Dokumen ini telah ditentukan patokan kualitas
bahan-bahan bangunan, maka ketentuan yang berasal dari
standar-standar atau peraturan tersebut bersifat melengkapi,
sejauh tidak bertentangan.
1.28. Penggunaan, Persyaratan Teknis
a. Persyaratan teknis ini disiapkan untuk menjadi pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan. Syarat seluruh bangunan-bangunan
dan pekerjaan-pekerjaan lainnya sebagai kesatuan yang tidak
dapat terpisahkan, kecuali disebutkan lain. Maka setiap pasal
dalam persyaratan ini, disesuaikan dengan yang dinyatakan
dalam gambar kerja. Keterangan-keterangan tambahan tertulis
dan perintah dari Konsultan Pengawas /Konsultan Perencana
ataupun Tim Teknis.
b. Standar-standar yang dipakai terutama adalah standar-standar
12 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
yang berlaku, sedangkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang
standarnya belum dibuat dan diberlakukan di negara ini,
maka harus digunakan standar-standar internasional yang
berlaku atau setidak-tidaknya standar dari negara-negara
produsen bahan yang menyangkut pekerjaan tersebut.
1.29. Penjelasan Dokumen dan Gambar
a. Penyedia Jasa Konstruksi wajib meneliti semua gambar dan
Dokumen termasuk tambahan dan perubahannya yang
dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
b. Bila gambar tidak sesuai dengan Dokumen dan atau tidak ada,
maka Penyedia Jasa Konstruksi segera berkoordinasi dengan
Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana serta Tim
Teknis, sehingga keputusan yang diambil adalah sepakatan
antara pihak-pihak yang terkait.
c. Bila perbedaan-perbedaan ini menimbulkan keragu-raguan
sehingga dalam pelaksanaan akan menimbulkan kesalahan,
Penyedia Jasa Konstruksi wajib menanyakan kepada
Konsultan Pengawas atau Konsultan Perencana.
2. PERSIAPAN
TEKNIS
PELAKSANAAN
2.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dilaksanakan Pembangunan Aula Gedung BKD
Kabupaten Kulon Progo Secara lengkap jenis pekerjaan tersebut
dapat dilihat pada gambar, dokumen pengadaan dan tercantum
pada Bill Of Quantity (BQ).
2.2. Lokasi Proyek
Lokasi ini terletak di Komplek Pemda Kabupaten Kulon Progo.
2.3. Tenaga dan Sarana Kerja
Untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyediakan:
a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai disesuaikan
dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
b. Alat-alat bantu kerja seperti: alat-alat pengangkut, alat
pekerjaan kayu, alat pekerjaan pipa dan peralatan lain untuk
memperlancar pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap
pekerjaan yang akan dilaksanakan agar pelaksanaan
pekerjaan dapat selesai tepat pada waktunya.
13 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
2.4. Cara Pelaksanaan
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-
syarat, Gambar Rencana, Berita Acara Penjelasan serta mengikuti
petunjuk-petunjuk Konsultan Pengawas dan Tim Teknis.
3. PEMERIKSAAN
DAN
PENGUJIAN
3.1. Dalam kaitannya dengan harga penawaran, Penyedia Jasa
Konstruksi harus sudah memperhitungkan dan memasukkan
segala keperluan biaya-biaya pemeriksaan, pengujian dan lain-lain.
3.2. Apabila pekerjaan yang sudah terpasang diperlukan pemeriksaan
pengujian mutu, maka Penyedia Jasa Konstruksi wajib
melaksanakan pemeriksaan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas
atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi sendiri.
3.3. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan kepada Konsultan
Pengawas dalam rangkap 3 (tiga) mengenai pelaporan hasil
pengujian atau pengetesan, diantaranya sebagai berikut:
1) Hasil pengetesan bahan beton dan rancangan campuran
beton.
2) Hasil pengetesan hasil uji laboratorium mengenai kuat tekan
beton dari pabrikan.
3) Hasil pengetesan dimensi kuat leleh dan kuat tarik baja
tulangan
4) Hasil pengetesan tanah untuk urugan.
5) Hasil pengetesan mesin atau peralatan.
6) Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan
harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas dan dibuat Berita
Acara
3.4. Pemeriksaan Rutin dan Khusus
Pemeriksaan rutin atau khusus dalam masa pemeliharaan harus
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi secara periodik dan
tidak kurang dari tiap 2 (dua) minggu, atau ditentukan lain oleh
Konsultan Pengawas.
14 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
4. BAHAN DAN
CONTOH
BAHAN
4.1. Sebelum mendatangkan bahan-bahan di lapangan Penyedia Jasa
Konstruksi terlebih dahulu mengajukan 3 (tiga) contoh
bahan/brosur kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat
persetujuan Pengguna Jasa yang akan disesuaikan dengan syarat-
syarat teknis.
4.2. Contoh bahan-bahan yang telah disetujui harus selalu ada di
lapangan dalam kantor sementara Konsultan Pengawas . Semua
bahan yang dikirim ke lapangan dan tidak sesuai dengan contoh
bahan-bahan yang disetujui, harus segera dikeluarkan dari
lapangan atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi dalam kurun waktu
selambat-lambatnya 2 x 24 jam.
4.3. Apabila Konsultan Pengawas merasa perlu meneliti suatu bahan
lebih lanjut, atas keraguan Konsultan Pengawas berhak
mengirimkan bahan tersebut ke Laboratorium Konstruksi/Bahan
Bangunan yang ditunjuk oleh pengguna Jasa dengan disesuaikan
kebutuhan pekerjaan.
4.4. Konsultan Pengawas berhak menginstruksikan kepada Penyedia
Jasa Konstruksi untuk mengadakan/melengkapi/menambah jumlah
peralatan bila dirasa peralatan yang tersedia kurang memadai
dalam usaha mencapai target prestasi.
4.5. Keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh tidak adanya atau
kekurangan peralatan menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa
Konstruksi.
4.6. Semua biaya pengadaan dan pemeliharaan peralatan tersebut
menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa Konstruksi dan dianggap
sudah termasuk dalam harga kontrak.
4.7. Jaminan Kualitas
a. Penyedia Jasa Konstruksi menjamin pada Pemberi Tugas dan
Konsultan Pengawas , bahwa semua bahan dan perlengkapan
untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan
lain, serta Penyedia Jasa Konstruksi menyetujui bahwa semua
pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis
dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak.
b. Apabila diminta, Penyedia Jasa Konstruksi sanggup
memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir a.
15 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
c. Semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa Konstruksi sepenuhnya, sampai mendapat persetujuan
dari Konsultan Pengawas.
4.8. Nama Pabrik/Merk yang Ditentukan
a. Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan beberapa nama
pabrik/merk dari satu jenis bahan/komponen, maka Penyedia
Jasa Konstruksi menawarkan dan memasang sesuai dengan
yang ditentukan. Tidak ada alasan bagi Penyedia Jasa
Konstruksi pada waktu pemasangan menyatakan barang
tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran ataupun sukar
didapat di pasaran, kecuali Penyedia Jasa Konstruksi dapat
menyertakan bukti tertulis dari pabrik/merk bahan/komponen
tersebut.
b. Untuk barang-barang yang harus diimpor, setelah ditunjuk
sebagai pemenang, Penyedia Jasa Konstruksi harus sesegera
mungkin memesan pada agen/distributornya di Indonesia.
c. Apabila Penyedia Jasa Konstruksi telah berusaha untuk
memesan namun pada saat pemesanan bahan/merk tersebut
tidak/sukar diperoleh, yang dibuktikan oleh surat dari
distributor/supplier, maka Penyedia Jasa Konstruksi
mengajukan alternatif merek lain dengan spesifikasi minimum
yang sama ke Konsultan Pengawas untuk diberi persetujuan.
Setelah 1 (satu) bulan penunjukkan pemenang, Penyedia Jasa
Konstruksi harus memberikan kepada Pemberi Tugas fotokopi
dari pemesanan material yang diimpor pada agen/ distributor
resmi, yang menyatakan bahwa material-material tersebut
telah dipesan (import order) yang dilampiri jadwal kedatangan
di lokasi proyek (on the site).
5. PELAKSANAAN 5.1. Rencana Pelaksanaan
a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditandatanganinya Surat
Perintah Kerja (SPK) oleh kedua belah pihak, Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas
sebuah “Network Planning” dan “time schedule” mengenai
seluruh kegiatan yang akan dilakukan serta kaitan/hubungan
antara seluruh kegiatan-kegiatan tesebut.
b. Kegiatan Penyedia Jasa Konstruksi untuk/selama masa
pengadaan/pembelian serta waktu pengiriman/pengangkutan
dari:
1) Bahan, elemen, komponen dari pekerjaan maupun
16 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
pekerjaan persiapan/ pembantu.
2) Peralatan dan perlengkapan untuk pekerjaan
c. Kegiatan kegiatan Penyedia Jasa Konstruksi untuk/selama
waktu fabrikasi, pemasangan dan pembangunan.
d. Pembuatan gambar-gambar kerja.
e. Permintaaan persetujuan atau bahan serta gambar kerja
maupun rencana kerja.
f. Harga borongan dari masing masing kegiatan tersebut.
g. Jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut.
h. Konsultan Pengawas akan memeriksa rencana kerja Penyedia
Jasa Konstruksi dan memberikan tanggapan dalam waktu 1
(satu) minggu.
i. Penyedia Jasa Konstruksi harus memasukkan kembali
perbaikan/penyempurnaan atau rencana kerja kepada
Konsultan Pengawas dan meminta diadakannya
perbaikan/penyempurnaan atau rencana kerja tadi paling
lambat 4 (empat) hari sebelum dimulainya pelaksanaan.
j. Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan memulai suatu
pelaksanaan atau pekerjaan sebelum adanya persetujuan dari
Konsultan Pengawas atau rencana kerja ini. Kecuali dapat
dibuktikan bahwa Konsultan Pengawas telah melalaikan
kewajibannya untuk memeriksa rencana kerja Penyedia Jasa
Konstruksi pada waktunya, maka kegagalan Penyedia Jasa
Konstruksi untuk memulai pekerjaan sehubungan dengan
belum adanya rencana kerja yang memulai pekerjaan yang
disetujui Direksi, sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari
Penyedia Jasa Konstruksi bersangkutan.
5.2. Jadwal Pelaksanaan
Dalam waktu paling lambat 2 (dua) minggu setelah Penyedia Jasa
Konstruksi dinyatakan sebagai pemenang lelang, atau dengan lain
cara ditunjuk oleh Pemberi Tugas sebagai pelaksana
pembangunan,Penyedia Jasa Konstruksi harus segera membuat:
a. Site development statement and traffic management layout.
b. Jadwal Waktu (Time Schedule) pelaksanaan secara rinci yang
digambarkan secara Diagram Balok (Bar Chart) dan S-Curve.
c. Jadwal Pengadaan Tenaga Kerja
d. Jadwal Pengadaan Bahan/Material Bangunan.
e. Jadwal Pengadaan Alat
Bagan/diagram tersebut di atas harus mendapat persetujuan dari
Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas sebagai dasar/pedoman
17 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
Penyedia Jasa Konstruksi dalam melaksanakan pekerjaanya dan
Penyedia Jasa Konstruksi wajib mematuhi dan menepatinya.
5.3. Gambar-gambar Kerja (Shop Drawing)
Yang dimaksud dengan Gambar-gambar Kerja adalah gambar
yang dibuat Penyedia Jasa Konstruksi (termasuk gambar
perubahan) yang sudah disyahkan oleh Konsultan Pengawas,
Konsultan Perencana dan Tim Teknis:
- Pekerjaan Pelaksanaan belum dapat dimulai sebelum gambar
kerja tersebut disetujui.
- Persetujuan terhadap Gambar Kerja bukan berarti
menghilangkan tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi
terhadap pelaksanaan pekerjaan. Keterlambatan atas proses
pembuatan Shop Drawing ini tidak berarti Penyedia Jasa
Konstruksi mendapat perpanjangan waktu pelaksanaan.
- Shop Drawing tersebut harus dibuat rangkap 3 (tiga) berikut
aslinya/kalkirnya dan semua biaya menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa Konstruksi.
a. Perubahan Gambar Kerja hanya dapat dilakukan atas dasar
perintah tertulis Pemberi Tugas berdasar pertimbangan
Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Tim Teknis
dengan ketentuan sebagai berikut:
- Perubahan rancangan ini harus digambar oleh Penyedia
Jasa Konstruksi sesuai dengan yang diperintahkan
Pemberi Tugas dengan memperlihatkan perbedaan antara
gambar pelaksanaan dan gambar perubahan rencananya.
- Gambar Perubahan dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi
atas pengarahan Konsultan Perencana, kemudian
dilampirkan dalam Berita Acara Perubahan Pekerjaan yang
dibuat oleh Konsultan Pengawas.
b. Gambar Sesuai Terlaksana (As Built Drawing), harus dibuat
oleh Penyedia Jasa Konstruksi bersama-sama dengan
Konsultan Pengawas dengan ketentuan berikut:
- Gambar Sesuai Terlaksana dibuat dan diserahkan pada
akhir pekerjaan harus sesuai dengan hasil pekerjaan
terpasang.
- Gambar Sesuai Terlaksana harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas , dan diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut
hard copy-nya dengan biaya keseluruhan ditanggung oleh
Penyedia Jasa Konstruksi.
c. Untuk bagian-bagian pekerjaan dimana gambar pelaksanaan
18 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
(Construction Drawings) belum cukup memberikan petunjuk
mengenai cara untuk mencapai keadaan terlaksana, Penyedia
Jasa Konstruksi wajib untuk mempersiapkan gambar kerja yang
secara terperinci akan memperlihatkan cara pelaksanaan
tersebut.
d. Format dari gambar kerja harus sesuai dengan petunjuk yang
diberikan oleh Konsultan Pengawas.
e. Pengajuan gambar kerja tersebut paling lambat 14 (empat
belas) hari sebelum pemesanan bahan atau Pelaksanaan
pekerjaan dimulai.
5.4. Waktu Pelaksanan Pekerjaan selama hari kalender dengan
jam kerja setiap hari 24 jam, tiga shift (kerja lembur)
5.5. Ijin Pelaksanaan
Ijin pelaksanaan paling lambat 1 (satu) hari sebelum memulai
pekerjaan tersebut, Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan untuk
mengajukan ijin pelaksanaan secara tertulis kepada Konsultan
Pengawas dengan dilampiri gambar kerja yang sudah disetujui dan
dijadikan gambar As Built Drawing. Ijin pelaksanaan yang disetujui
sebagai pegangan Penyedia Jasa Konstruksi untuk melaksanakan
pada bagian pekerjaan tersebut.
5.6. Contoh Pekejaan (Mock Up)
Bila contoh pekerjaan (Mock Up). dikehendaki oleh Konsultan
Pengawas, dan/atau Tim Teknis, Penyedia Jasa Konstruksi wajib
menyediakannya sebelum pekerjaan dimulai.
5.7. Rencana Mingguan dan Bulanan
a. Selambat lambatnya pada setiap hari Sabtu dalam masa
dimana pelaksanaan pekerjaan berlangsung, Penyedia Jasa
Konstruksi wajib untuk menyerahkan kepada Konsultan
Pengawas suatu rencana mingguan yang berisi rencana
pelaksanaan bahan, alat dan tenaga dari berbagai bagian
pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam minggu berikutnya.
b. Selambat-lambatnya pada minggu terakhir dari tiap bulan,
Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyerahkan kepada
Konsultan Pengawas suatu rencana bulanan yang
menggambarkan dalam garis besarnya, berbagai rencana
pelaksanaan dari berbagai bagian pekerjaan yang direncanakan
untuk dilaksanakan dalam bulan berikutnya.
19 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
c. Kelalaian Penyedia Jasa Konstruksi untuk menyusun dan
menyerahkan rencanan mingguan maupun bulanan dinilai sama
dengan kelalaian dalam melaksanakan perintah Konsultan
Pengawas dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Untuk memulai suatu bagian pekerjaan yang baru, Penyedia
Jasa Konstruksi diwajibkan untuk memberitahu Konsultan
Pengawas mengenai hal tersebut paling sedikit 2 x 24 jam
sebelumnya.
5.8. Kualitas Pekerjaan
Pekerjaan harus dikerjakan dengan kualitas pengerjaan yang
terbaik untuk semua jenis pekerjaan.
5.9. Pengujian Hasil Pekerjaan
a. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka semua
pekerjaan yang diuji dengan cara dan tolok ukur pengujian
yang dipersyaratkan dalam referensi yang ditetapkan dalam
Persyaratan Teknis Umum ini.
b. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka
Badan/Lembaga yang akan melakukan pengujian dipilih atas
persetujuan Konsultan Pengawas dari Lembaga/Badan Penguji
milik Pemerintah atau yang diakui Pemerintah atau Badan lain
yang oleh Konsultan Pengawas dianggap memiliki obyektifitas
dan Integritas yang meyakinkan. Atau hal yang terakhir ini
Penyedia Jasa Konstruksi tidak berhak mengajukan
sanggahan.
c. Semua biaya pengujian dalam jumlah seperti yang
dipersyaratkan menjadi beban Penyedia Jasa Konstruksi.
d. Dalam hal dimana Penyedia Jasa Konstruksi tidak dapat
menyetujui hasil pengujian dari bahan penguji yang ditunjuk
oleh Tim teknis ,Penyedia Jasa Konstruksi berhak
mengadakan pengujian tambahan pada lembaga/Badan lain
yang memenuhi persyaratan Badan Penguji seperti tersebut di
atas untuk mana seluruh pembiayaannya ditanggung sendiri
oleh Penyedia Jasa Konstruksi.
e. Apabila ternyata bahwa kedua hasil pengujian dari kedua
Badan tersebut memberikan kesimpulan yang berbeda, maka
dapat dipilih untuk:
1) Memilih Badan/Lembaga Penguji ketiga atau kesepakatan
bersama.
2) Melakukan pengujian ulang pada bahan/lembaga Penguji
20 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
pertama atau kedua dengan ketentuan tambahan sebagai
berikut:
a) Pelaksanaan pengujian ulang harus disaksikan oleh
Konsultan Pengawas dan Penyedia Jasa Konstruksi
maupun wakil-wakilnya.
b) Pada pengujian ulang harus dikonfirmasikan
penerapan dari alat penguji kepada Konsultan
Pengawas dan Tim Teknis.
c) Hasil dari pengujian ulang harus dianggap final, kecuali
bilamana kedua belah pihak tidak sepakat untuk
menganggapnya demikian.
d) Apabila hasil pengujian ulang mengkonfirmasikan
kesimpulan dari hasil pengujian yang pertama, maka
semua akibat langsung maupun tidak langsung dari
adanya semua pengulangan pengujian menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi .
e) Apabila hasil pengujian ulang menunjukan
ketidaktepatan kesimpulan dari hasil pengujian yang
kedua, maka:
f) 2 (dua) dari 3 (tiga) penguji yang bersangkutan, atas
pilihan Penyedia Jasa Konstruksi akan diperlakukan
sebagai pekerjaan tambah.
g) Atas segala penundaan pekerjaan akibat adanya
penambahan/pengulangan pengujian akan diberikan
tambahan waktu pelaksanaan pada bagian pekerjaan
bersangkutan dan bagian bagian lain yang terkena
akibatnya, penambahan mana besarnya adalah sesuai
dengan penundaan yang terjadi.
5.10. Penutupan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum menutup suatu bagian pekerjaan dangan bagian
pekerjaan yang lain yang mana akan secara visual
menghalangi Konsultan Pengawas untuk memeriksa bagian
pekerjaan yang terdahulu, Penyedia Jasa Konstruksi wajib
melaporkan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas
mengenai rencananya untuk melaksanakan bagian pekerjaan
yang akan menutupi bagian pekerjaan tersebut, sedemikian
rupa sehingga Konsultan Pengawas berkesempatan secara
wajar melakukan pemeriksaan pada bagian yang bersangkutan
untuk dapat disetujui kelanjutan pengerjaannya.
b. Kelalaian Penyedia Jasa Konstruksi untuk menyampaikan
21 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
laporan di atas, memberikan hak kepada Konsultan Pengawas
untuk dibelakang hari menuntut pembongkaran yang menutupi
tersebut, guna memeriksa hasil pekerjaan yang terdahulu yang
mana akibatnya sepenuhnya akan ditanggung oleh Penyedia
Jasa Konstruksi .
c. Dalam hal dimana laporan telah disampaikan pada Konsultan
Pengawas dan apabila Konsultan Pengawas tidak mengambil
langkah-langkah untuk menyelesaikan pemeriksaan yang
dimaksudkan di atas, maka setelah lewat 2 (dua) hari sejak
laporan disampaikan, Penyedia Jasa Konstruksi berhak
melanjutkan pelaksanaan pekerjaan dan menganggap bahwa
Konsultan Pengawas telah menyetujui bagian pekerjaan yang
ditutup tersebut.
d. Pemeriksaan dan Persetujuan oleh Konsultan Pengawas atas
suatu pekerjaan tidak melepaskan Penyedia Jasa Konstruksi
dari kewajiban nya untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan Surat Perjanjian Penyedia Jasa Konstruksi (SPP).
e. Walaupun telah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas, Penyedia Jasa Konstruksi masih dapat
diperintahkan oleh PPK untuk membongkar bagian pekerjaan
yang menutupi bagian pekerjaan lain guna pemeriksaan
bagian pekerjaan yang ditutupi.
5.11. Kebersihan dan Keamanan
Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab untuk menjaga agar
area kerja senantiasa berada dalam keadaan rapi dan bersih.
Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas keamanan
diarea kerja, termasuk apabila diperlukan tenaga, peralatan, atau
tanda-tanda khusus.
6. PENYELESAIAN
DAN
PENYERAHAN
6.1. Dokumen Terlaksana (As Built Documents)
a. Pada penyelesaian dari setiap pekerjaan Penyedia Jasa
Konstruksi wajib menyusun Dokumen Terlaksana yang terdiri
dari:
1) Gambar-gambar terlaksana (as built drawing)
2) Persyaratan teknis terlaksana dari pekerjaan, sebagaimana
yang telah dilaksanakan.
b. Dikecualikan dari kewajiban di atas adalah Penyedia Jasa
Konstruksi untuk pekerjaan:
1) Pekerjaan Persiapan
2) Supply bahan, perlengkapan/peralatan kerja
22 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
c. Dokumen terlaksana bisa diukur dari:
1) Dokumen pelaksanaan
2) Gambar-gambar perubahan
3) Perubahan Persyaratan Teknis
4) Brosur teknis yang diberi tanda pengenal khusus berupa cap
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
d. Dokumen terlaksana ini harus diperiksa dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
e. Khusus untuk pekerjaan kunci, sarana komunikasi bersaluran
banyak, utilitas dan pekerjaan pekerjaan lain dengan sistem
jaringan bersaluran banyak secara operasional membutuhkan
identifikasi yang bersifat lokatif, dokumen terlaksana ini harus
dilengkapi dengan daftar pesawat/instalasi/
peralatan/perlengkapan yang mengidentifikasi lokasi dari
masing-masing barang tersebut.
f. Kecuali dengan ijin khusus dari Konsultan Pengawas dan
Pemberi Tugas, Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat
dokumen terlaksana hanya untuk diserahkan kepada Pemberi
Tugas. Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan
membuat/menyimpan salinan ataupun copy dari dokumen
terlaksana tanpa ijin khusus tersebut.
6.2. Penyerahan.
Pada waktu penyerahan pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi
wajib menyerahkan kepada Pemberi Tugas:
a. 2 (dua) dokumen terlaksana.
b. Dokumen-dokumen resmi (seperti surat ijin, tanda pembayaran
cukai, surat fiskal pajak, dan lain-lain).
c. Segala macam surat jaminan berupa Guarantee/Warranty
sesuai yang dipersyaratkan.
d. Surat pernyataan pelunasan sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas.
7. KEAMANAN
DAN
KESELAMATAN
KERJA
7.1. Untuk keamanan Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan melakukan
penjagaan, tidak hanya terhadap pekerjaannya, tetapi juga
bertanggung jawab atas keamanan, kebersihan bangunan-
bangunan, jalan-jalan, pagar, pohon-pohon dan taman-taman yang
telah ada.
7.2. Penyedia Jasa Konstruksi berkewajiban menyelamatkan bangunan
yang telah ada, apabila bangunan yang telah terjadi kerusakan
23 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
alibat pekerjaan ini, maka Penyedia Jasa Konstruksi berkewajiban
untuk memperbaiki/membetulkan sebagaimana mestinya.
7.3. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan penerangan yang
cukup di lapangan, terutama pada waktu lembur, jika Penyedia
Jasa Konstruksi menggunakan aliran listrik dari
bangunan/komplek, diwajibkan bagi Penyedia Jasa Konstruksi
untuk memasang meter sendiri untuk menetapkan sewa listrik yang
dipakai.
7.4. Penyedia Jasa Konstruksi harus berusaha menanggulangi kotoran-
kotoran debu agar tidak mengurangi kebersihan dan keindahan
bangunan-bangunan yang sudah ada.
7.5. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan rambu-rambu
proyek untuk menjamin keselamatan kerja dalam masa Konstruksi,
rambu-rambu tersebut dibuat dari bahan yang kuat sehingga
bertahan sampai dengan berakhirnya masa konstruksi. Biaya dari
rambu-rambu tersebut termasuk dalam penawaran.
7.6. Segala operasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
untuk Pembangunan pekerjaan sementara sesuai dengan
ketentuan kontrak harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan gangguan terhadap ketentraman penduduk
atau jalan-jalan yang harus digunakan baik jalan perorangan atau
umum, milik pemberi tugas atau milik pihak lain. Penyedia Jasa
Konstruksi harus membebaskan Pemberi Tugas dari segala
tuntutan ganti rugi sehubungan dengan hal tersebut di atas.
7.7. Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab atas
kerusakan-kerusakan yang berada di sekitar lokasi proyek dan
pada jalan raya atau jembatan yang menghubungkan proyek
sebagai akibat dari lalu lalang peralatan ataupun kendaraan yang
dipergunakan untuk mengangkut bahan bahan / material guna
keperluan proyek.
7.8. Apabila Penyedia Jasa Konstruksi memindahkan alat-alat
pelaksanaan, mesin-mesin berat atau unit-unit alat berat lainnya
dari bagian pekerjaan, melalui jalan raya atau jembatan yang
mungkin akan mengakibatkan kerusakan dan seandainya
Penyedia Jasa Konstruksi akan membuat perkuatan-perkuatan di
atasnya, maka hal tersebut harus diberitahukan terlebih dahulu
24 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
kepada Pemberi Tugas dan Instansi Yang berwewenang. Biaya
untuk perkuatan tersebut menjadi tanggungan Penyedia Jasa
Konstruksi.
8. URAIAN
PEKERJAAN
8.1. Tenaga dan Sarana Kerja
a. Tenaga kerja/Tenaga ahli yang memadai disesuaikan dengan
jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
b. Alat-alat bantu kerja dan Lampu kerja lembur , dan alat lainnya
yang disebutkan dalam SDP ini
c. Bahan bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap
pekerjaan yang akan dilaksanakan agar pelaksanaan pekerjaan
dapat selesai pada waktunya.
8.2. Cara Pelaksanaan
a. Pelaksanaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian,
sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan Dokumen Pengadaan
Penyedia Jasa Konstruksi Konstruksi, Gambar Rencana, Berita
Acara Penjelasan (BAP) Serta mengikuti petunjuk Tim
Pengawas Jasa Konstruksi.
b. Pada akhir kerja Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan
membersihkan area kegiatan dari segala kotoran akibat
kegiatan pelaksanaan pembangunan termasuk sisa material
bangunan
8.3. Uraian Pekerjaaan
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
B. PEKERJAAN PEMBONGKARAN
C. PEKERJAAN BETON STRUKTUR
D. PEKERJAAN BETON PRAKTIS
E. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
F. PEKERJAAN KERAMIK LANTAI
G. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
H. PEKERJAAN PLAFON
I. PEKERJAAN PARTISI
J. PEKERJAAN WATER PROOFING
K. PEKERJAAN PENGECATAN
L. PEKERJAAN ATAP
M. PEKERJAAN RANGKA TANAMAN RAMBAT
N. PEKERJAAN TALANG AIR HUJAN
O. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
25 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
P. PEKERJAAN MEKANIKAL
9. PEKERJAAN
PERSIAPAN
9.1. Lingkup Pekerjaan.
Lingkup pekerjaan persiapan ini meliputi pekerjaan: papan nama
proyek, pembersihan lahan, air dan listrik kerja, pagar pengaman
proyek, paranet, uji material, direksi kit dan gudang, MCK
sederhana, Uitzet dan bouwplank, pembuatan BM (Bench
Marking), lampu hazard dan lampu penerangan proyek.
9.2. Pelaksanaan Pekerjaan.
Dalam melaksanakan pekerjaan persiapan hal-hal yang harus
diperhatikan oleh Penyedia Jasa Konstruksi adalah sebagai
berikut :
Sebelum melaksanakan persipan Penyedia Jasa Konstruksi harus
berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas, mengenai.
a. Air dan listrik kerja
Air dan listrik kerja selama pelaksanaan pekerjaan jika
menggunakan milik pemberi pekerjaan maka harus dengan
seijin pemberi pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi
menyediakan perlengkapan untuk penyambungan instalasi air
maupun listrik.
b. Pagar pengaman proyek
Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan membuat pagar halaman
di sekeliling site untuk menjaga keamanan dan ketenangan
kegiatan pelaksanaan.
1) Pagar dari seng gelombang dengan tebal 0.3 mm dipasang
tegak setinggi kira-kira 180 cm dicat dengan warna
ditentukan kemudian.
2) Rangka kayu sekualitas kayu mutu B, dengan penguat
mendatar 3 baris (atas, tengah dan bawah) dan penguat
tegak jarak maksimum 250 cm.
c. Fasilitas-fasilitas lapangan
1) Listrik penerangan dan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan
serta air kerja menggunakan milik pemberi pekerjaan, seijin
pemberi pekerjaan, untuk biaya pemakaian dengan
sepenuhnya menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa
Konstruksi.
2) Kamar mandi dan WC untuk para pekerja lapangan.
3) Disediakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi:
26 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
a) Air minum atau air bersih yang dapat diminum, untuk
kebutuhan pelaksanaan pekerjaan dan semua petugas-
petugas yang ada di Proyek.
b) Alat-alat pemadam kebakaran ringan
c) Alat-alat PPPK
4) Direksi keet dan gudang
a) Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan membuat
bangunan sementara guna kepentingan Penyedia Jasa
Konstruksi sendiri (sebagai kantor Proyek lengkap
dengan perabotnya, dan los/barak Pekerja), yang
lokasinya akan ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas.
b) Bentuk dan ukuran disesuaiakan Kantor Proyek, Gudang
dan Los Pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhannya,
dilengkapi ruang toilet dan tidak mengabaikan keamanan
dan kebersihan dan bahaya kebakaran, serta
memperhatikan lokasi yang tersedia sehingga tidak
mengganggu kelancaran.
c) Selesai proyek, seluruh bangunan sementara (bangunan
saja) menjadi milik Penyedia Jasa Konstruksi, dan
Penyedia Jasa Konstruksi wajib membongkar serta
memindahkan bongkaran bangunan sementara tersebut
setelah mendapat instruksi dari Konsultan Pengawas.
d) Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan merawat peralatan
seperti Pompa dan lain sebagainya milik Pemilik
Proyek (bila ada) serta menanggung biaya perawatan
peralatan selama berlangsungnya pekerjaan.
e) Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan AC untuk
keperluan ruangan direksi keet.
f) Penyedia Jasa Konstruksi wajib membuat gudang
sementara tempat penimbunan material seperti pasir,
koral, besi beton dan lain-lain. Material harus
terlindung dengan baik. Gudang dilengkapi dengan
pintu serta kunci secukupnya. Gudang semen,
lantainya dibuat bebas dari kelembaban udara minimal
30 cm diatas permukaan lantai plesteran. Gudang
dibongkar setelah mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
g) Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan untuk
menempatkan barang-barang dan material pelaksanaan
baik diluar (terbuka) ataupun didalam gudang sesuai
dengan sifat-sifat barang dan material tersebut dengan
27 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
persetujuan Konsultan Pengawas, sehingga akan
menjamin keamanannya dan terhindar dari kerusakan-
kerusakan yang diakibatkan oleh cara penyimpanan
yang salah.
h) Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan
untuk kebutuhan langsung pada pekerjaan yang
bersangkutan tidak diperkenankan untuk disimpan
didalam site.
5) Uitzet dan bouwplank (pekerjaan pengukuran dan
pematokan)
a) Penyedia Jasa Konstruksi harus memulai pekerjaan dari
garis-garis yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas
dan bertanggung jawab penuh atas pengukuran-
pengukuran yang dibuatnya. Penyedia Jasa Konstruksi
harus menyediakan semua bahan peralatan dan tenaga
kerja, termasuk juru-juru ukur (surveyor) yang dibutuhkan
sehubungan dengan pengukuran dan pematokan untuk
setiap pekerjaan yang memerlukannya.
Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan untuk memelihara
patok-patok serta tugu-tugu ukur utama selama masa
pembangunan.
b) Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan melakukan
penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan
dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil
ketinggian tanah, lantai, letak batas-batas dengan alat-
alat yang sudah diterapkan kebenarannya.
c) Ketidak-cocokan yang mungkin terjadi antara gambar
dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera
dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk
dimintakan keputusannya dan dibuat Berita Acara.
d) Pengukuran sudut siku dengan prisma atau benang
secara azas segitiga phytagoras hanya diperkenankan
untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
e) Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi, dengan
biaya sesuai kontrak.
6) Pembuatan BM (Bench Marking)
Penyedia Jasa Konstruksi wajib membuat BM (Bench
Marking) disetiap lantai dan area luar bangunan sebagai
pedoman pekerjaan berikutnya. BM (Bench Marking)
28 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
tersebut harus terlihat dengan jelas dan terdokumentasikan.
7) Lampu Hazard
Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyediakan lampu hazard
dilokasi sebagai lampu peringatan dilokasi proyek.
8) Lampu penerangan
Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyediakan lampu
penerangan dilokasi pekerjaan untuk membantu pekerjaan
pada saat jam lembur malam.
9) Penyedia Jasa Konstruksi harus memperbaiki jalan
eksisting atau lingkungan yang rusak akibat aktifitas
kontruksi pekerjaan bangunan.
10) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Penyedia Jasa Konstruksi harus memperhatikan
keselamatan saat berlangsungnya pekerjaan, diantaranya
menyediakan:
a) Pemasangan rambu-rambu K3 (rambu peringatan,
rambu informasi, rambu anjuran, rambu khusus
pemadaman api, dan rambu larangan)
b) APD (alat pelindung diri), seperti:
1. Helm pelindung (standar ANSI Z89.1-1986)
2. Pelindung mata (standar ANSI Z87.1-2003)
3. Pelindung telinga
- Tutup telinga (standar EN352-1 Ear Muffs)
digunakan untuk tingkat kebisingan > 85 dB
- Sumbat telinga (standar ANSI S12.6-1997 Ear
Plugs)
c) Masker Pernafasan
d) Rompi
e) Sabuk Pengaman dan harness (standar EN361)
f) Sarung Tangan (SNI 06-0652-2005)
g) Sepatu (SNI 12-1848-2006)
10. PEKERJAAN
PEMBONGKARAN
10.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan pembongkaran: plafon
eksisting, pembongkaran dan pemindahan partisi, dinding
eksisiting, pintu dan jendela eksisting, pembongkaran cover stek
kolom, dan pekerjaan pembuangan pembongkaran.
10.2. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan pembongkaran Penyedia
Jasa Konstruksi harus berkoordinasi dengan Konsultan
29 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
Pengawas.
b. Pekerjaan pembongkaran harus dilaksanakan dengan hati-hati,
jangan sampai merusak bagian elemen lain yang tidak di
bongkar.
c. Bagian-bagian elemen yang rusak sebagai akibat
pembongkaran maka menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi untuk mengembalikannya seperti semula.
d. Pekerjaan pembongkaran meliputi juga pekerjaan pembuangan
pembongkaran.
11. PEKERJAAN
BETON
STRUKTUR
11.1 Ketentuan Umum
a. Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah teknik dan
atau syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton secara umum
menjadi satu kesatuan dalam persyaratan teknis ini. Di dalam
segala hal yang menyangkut pekerjaan beton dan struktur
beton harus sesuai dengan standar-standar yang sesuai
SYARAT - SYARAT TEKNIK UMUM diatas.
b. Penyedia Jasa Konstruksi wajib melaksanakan pekerjaan ini
dengan ketepatan dan presisi tinggi, sebagaimana tercantum
di dalam persyaratan teknis ini, gambar-gambar rencana, dan
atau instruksi-instruksi yang dikeluarkan oleh Konsultan
Pengawas.
c. Semua material yang digunakan di dalam Pekerjaan ini harus
merupakan material yang kualitasnya teruji dan atau dapat
dibuktikan memenuhi ketentuan yang disyaratkan.
d. Penyedia Jasa Konstruksi wajib melakukan pengujian beton
yang akan digunakan di dalam pekerjaan ini. Termasuk dalam
hal ini membuat (Mix Design/Trial Mix), sampel beton dan
slump. Mix design yang pernah dilakukan pada proyek
sebelumnya yang mutunya sesuai mutu pekerjaan proyek ini
dapat dilampirkan/dimasukkan dalam brosur usulan penawaran
dokumen teknis.
e. Seluruh material yang oleh Konsultan Pengawas dinyatakan
tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi
kegiatan dan tidak diperkenankan untuk digunakan kembali.
f. Jika tidak dijelaskan dalam gambar kerja (termasuk standar
detail tulangan), maka Gambar kerja (shop drawing) untuk
detail penulangan, pembengkokan, dan pemasangan
penulangan beton harus sesuai SNI 03-6916-2002 dan atau
ACI 315 "Manual of Standard Practice for Detailing Reinforced
Concrete Structures" memperlihatkan bar schedule, jarak
30 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
sengkang, diagram pembengkokan batang tulangan, dan
pengaturan penulanganbeton. Termasuk penulangan khusus
yang diperlukan untuk lubang pada struktur beton.
g. Sambungan tulangan tidak diijinkan berada pada daerah (SNI
03-2847-2002, 23.3.2.3 dan 23.4.3.2) :
1. Pada daerah hubungan balok-kolom
2. Pada daerah hingga jarak dua kali tinggi balok dari muka
kolom, dan
3. Pada daerah tumpuan kolom
h. Test Batang Tulangan dan Beton: Ditunjuk agen/laboratorium
pengujian yang independen dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas, untuk melakukan test evaluasi bahan dan untuk
merencanakan campuran beton.
i. Bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan dapat membutuhkan
test dan test ulang setiap saat selama pelaksanaan pekerjaan.
Test, termasuk test ulang atas bahan yang ditolak yang telah
terpasang dilakukan atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.
11.2 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang diatur di dalam persyaratan teknis ini
meliputi seluruh pekerjaan beton/struktur beton yang sesuai
dengan gambar rencana:
a. Pekerjaan beton/struktur beton yang sesuai dengan gambar
rencana, termasuk di dalamnya pengadaan bahan, upah,
pengujian dan peralatan-bantu yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut.
b. Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua
penulangan (reinforcement) dan bagian-bagian dari pekerjaan
lain yang tertanam di dalam beton.
c. Perancangan, pelaksanaan dan pembongkaran bekisting
beton, penyelesaian dan perawatan beton dan semua jenis
pekerjaan lain yang menunjang pekerjaan beton.
11.3 Spesifikasi / Persyaratan Bahan
a. Semen
Semen yang digunakan adalah Semen Portland Komposit
(Portland Composite Cement, PCC), sesuai SNI 15-7064-2004
dengan jumlah semen minimum adalah 325 kg/m3 .
Beton struktur harus menggunakan beton Ready Mix.
Semen yang digunakan merupakan hasil produksi dalam
negeri satu merk (tidak diperkenankan menggunakan
31 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
bermacam-macam jenis/merk). Semen harus disimpan
sedemikian rupa hingga mencegah terjadinya kerusakan
bahan atau pengotoran oleh bahan lain. Penyimpanan semen
harus dilakukan di dalam gudang tertutup, sedemikian rupa
sehingga semen terhindar dari basah atau kemungkinan
lembab, terjamin tidak tercampur dengan bahan lain. Urutan
penggunaan semen harus sesuai dengan kedatangan semen
tersebut di lokasi pekerjaan. Semen yang akan digunakan
harus disertakan brosurnya.
Penggunaan bahan tambah pada campuran beton
(admixtures) harus seijin Konsultan Pengawas.
b. Agregat Kasar (Split/batu pecah)
Agregat untuk beton harus memenuhi seluruh ketentuan
berikut ini:
Agregat beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan
dari SII 0052-80 tentang “Mutu dan Cara Uji Agregat Beton”.
Bila tidak tercakup di dalam SII 0052-80, maka agregat
tersebut harus memenuhi ketentuan ASTM C33 “Specification
for Concrete Aggregates”.
Agregat kasar yang digunakan untuk beton struktur adalah
batu pecah dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Batu pecah adalah butiran mineral hasil pecahan batu alam
yang dapat melalui ayakan berlubang persegi 25 mm dan
tertinggal di atas ayakan berlubang persegi 2 mm.
2) Kerikil dan batu pecah harus keras, bersih serta besar
butirannya dan gradasinya tergantung pada
penggunaannya.
3) Kerikil dan batu pecah tidak boleh mengandung lumpur
lebih dari 1%.
c. Agregat Halus
Pasir untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan dalam PBI-1971/NI-3 diantaranya yang paling
penting:
1) Butir-butir harus tajam, keras tidak dapat dihancurkan
dengan jari dan pengaruh cuaca.
2) Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5%.
3) Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang beraneka
ragam besarnya, apabila diayak dengan ayakan 150, maka
sisa butiran di atas 4 mm, minimal 2 % dari berat sisa
butiran-butiran di atas ayakan 1 mm minimal 10 % dari
berat sisa butiran-butiran di atas ayakan 0,25 mm, berkisar
32 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
antara 80 % sampai 90 % dari berat.
4) Pasir laut tidak boleh digunakan.
5) Syarat-syarat tersebut harus dibuktikan dengan pengujian
di laboratorium.
6) Kadar warna zat organik tidak lebih dari grid 3 (diuji
dengan NaOH 3%).
d. Air
Air yang digunakan untuk campuran beton harus memenuhi
ketentuan-ketentuan berikut ini :
1) Harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan
benda terapung lainnya yang dapat dilihat secara visual.
2) Tidak mengandung garam-garam yang dapat larut dan
dapat merusak beton (asam-asam, zat organic, dan
sebagainya) lebih dari 15 gram/liter. Kandungan clorida
(Cl) tidak lebih dari 500 ppm dan senyawa sulfat (sebagai
SO3) tidak lebih dari 100 ppm.
e. Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi ketentuan-
ketentuan berikut ini:
1) Sesuai dengan SNI 07-2052-2002, mengenai baja
tulangan beton.
2) Baja batangan untuk keperluan umum (BjKU) tidak
diijinkan digunakan untuk keperluan penulangan konstruksi
beton (SNI 7614-2010).
3) Tidak boleh mengandung serpih-serpih, lipatan-lipatan,
retak-retak, gelombang-gelombang, cerna-cerna yang
dalam, atau berlapis-lapis.
4) Permukaan batang baja tulangan beton deform harus
bersirip teratur.
5) Sirip-sirip melintang sepanjang batang baja tulangan beton
deform harus terletak pada jarak yang teratur.
6) Untuk tulangan utama harus digunakan baja tulangan
deform (BJTD), dengan jarak antara dua sirip melintang
tidak boleh lebih dari 70% diameter nominalnya, dan tinggi
siripnya tidak boleh kurang dari 5 % diameter nominalnya.
7) Tulangan ulir menggunakan BJTD 40 dan tulangan polos
menggunakan BJTP 24.
8) Tulangan wiremesh menggunakan BJTD 50, di buktikan
dengan hasil uji atau pengujian laboratorium bahan yang
dikirim.
9) Toleransi diameter wiremesh maksimum 0.4 mm, yang
33 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
dibuktikan dengan hasil laboratorium bahan.
10) Kualitas dan diameter nominal dari baja tulangan yang
digunakan harus dibuktikan dengan sertifikat pengujian
laboratorium, yang pada prinsipnya menyatakan nilai kuat–
leleh, berat per meter panjang, diameter, dan regangan
dari bahan tulangan dimaksud. Penyedia Jasa Konstruksi
Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan brosur dan
hasil tes tulangan pada proyek sebelumnya yang
memenuhi syarat dan dapat digunakan pada pekerjaan ini
dan dimasukkan dalam usulan penawaran data teknis.
11) Kuat leleh aktual berdasarkan pengujian di pabrik tidak
melampaui kuat leleh yang ditentukan sebesar lebih dari
120 MPa (uji ulang tidak boleh memberikan hasil yang
melampaui harga ini sebesar lebih dari 20 MPa) (SNI 03-
2847-2002, pasal 23.2.5).
(dengan kata lain : Kuat leleh aktual hasil uji di pabrik
maksimum fy + 120 MPa, seandainya di uji ulang hasil kuat
leleh ulang maksimum fy + 120 MPa + 20 MPa)
12) Rasio kuat tarik aktual terhadap kuat leleh aktual (batas
ulur) tidak kurang dari 1,25 (SNI 03-2847-2002, pasal
23.2.5).
13) Diameter nominal baja tulangan (baik deform/BJTD) yang
digunakan harus ditentukan dari sertifikat pengujian
tersebut dan harus ditentukan dari rumus :
atau
Dimana :
d = diameter nominal dalam mm
B = berat baja tulangan (N/mm)
G = berat baja tulangan (kg/m)
14) Toleransi Ukuran Diameter adalah sebagai berikut :
DIAMETER
TULANGAN
BAJA TULANGAN
TOLERANSI
DIAMETER
YANG DIIJINKAN
Ø 6 mm ± 0.3 mm
Ø 8 < d < Ø 14 mm ± 0.4 mm
Ø 16 < d < Ø 25 mm ± 0.5 mm
Ø 28 < d < Ø 34 mm
d < 35
± 0.6 mm
± 0.8 mm
(Sumber : SNI 07 – 2052 – 2002 tabel 3)
34 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
15) Toleransi berat batang contoh yang diijinkan di dalam
pasal ini sebagai berikut :
DIAMETER TULANGAN
BAJA TULANGAN
TOLERANSI BERAT
YANG DIIJINKAN
Ø 6 < d < Ø 8 mm ± 7 %
Ø 10 < d < Ø 16 mm ± 6 %
Ø 16 < d < Ø 28 mm ± 5 %
Ø > 28 mm ± 4 %
(Sumber : SNI 07 – 2052 – 2002 tabel 4)
16) Toleransi Tarik mínimum dan regangan mínimum sebagai
berikut :
SIMBOL
BATAS
ULUR
MINIMUM
(KG/MM2)
KUAT TARIK
MINIMUM
(KG/MM2)
REGANGAN
MINIMUM
(%)
BJTP 24 24 39 20
BJTP 30 30 45 18
BJTD 30 30 45 18
BJTD 35 35 50 18
BJTD 40 40 57 16
BJTD 50 50 63 12
(Sumber : SNI 07 – 2052 – 2002 tabel sifat mekanis)
17) Sebelum pengiriman baja tulangan dilakukan, Penyedia
Jasa Konstruksi harus menunjukan sample, hasil Uji Tarik,
berat dan diameter yang akan digunakan. Hal ini akan
mempermudah dan dapat menjaga kualitas. Dilokasi
proyek Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan alat
sket mat untuk mengukur diameter tulangan polos, dan
timbangan harus disediakan untuk menimbang berat
tulangan ulir.
18) Tulangan yang sudah berada di lokasi proyek tetap
dilakukan pengujian di Laboratorium bahan dan pekerjaan
pembesian belum bisa dilaksanakan sebelum hasil
pengujian memenuhi persyaratan.
19) Pengambilan dan pengiriman sampel uji kelaboratorium di
lakukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi dan Konsultan
Pengawas.
20) Baja tulangan yang didatangkan harus dalam bentuk
35 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
lonjoran /tidak boleh ditekuk, kecuali untuk baja tulangan
polos dibawah Ø 12 mm.
21) Sebagai akibat dari baja tulangan polos yang ditekuk pada
pasal sebelumnya, maka tulangan sepanjang 500 mm
didaerah tekukan tidak boleh digunakan.
f. Bekisting
Bekisting menggunakan balok kayu mutu B, multiplek/plywood
tebal minimal 9 mm (untuk beton struktur), paku dan lain-lain.
Semua bahan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Jika tidak ditetapkan lain, waktu pembongkaran bekisting
adalah sesuai SNI 03-2847-2002 & S-2002 (ACI 347-04).
Tanggung jawab pembongkaran bekisting tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi.
• Kolom : 12 jam
• Sisi samping balok induk & balok anak : 12 jam
• Pelat : ketika kuat tekan beton mencapai min
75 % f’c pada 7 hari, jika di-curing dalam suhu
maksimum 32oC (90oF).
g. Perancah
Untuk perancah / steak werk harus menggunakan scafolding.
h. Pengisi Sambungan (Joint Filler) dan Joint Sealant
1) Joint filler harus memenuhi persyaratan AASHTO M 213-
65 dan US Federal Specification HH-F 34 1a type 1 class
B, seperti Febseal Fibrefill, Fiber Pak, Tex Lite atau yang
setara.
2) Joint filler harus memenuhi persyaratan US Federal
Specification SS-S-200 D/TT-S-00227 E type II, BS 4254,
seperti Sikaflex T68 HM, Febseal 2 part Polysulphide atau
yang setara.
11.4 Evaluasi dan Pengujian Beton
1) Frekuensi pengambilan sample beton :
1) Pengujian kekuatan minimum masing-masing mutu beton
yang dicor setiap harinya adalah:
- satu pasang benda uji per hari
- satu pasang benda uji untuk setiap 120 m3 beton
- satu pasang benda uji untuk setiap 500 m2 luasan
permukaan lantai atau dinding
2) Pada suatu pekerjaan pengecoran, jika volume total
adalah sedemikian hingga frekuensi pengujian yang
36 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
disyaratkan SNI 03 – 2847 – 2002 hanya akan
menghasilkan jumlah uji kekuatan beton kurang dari 5
untuk suatu mutu beton, maka satu pasang benda uji
harus diambil dari paling sedikit 5 adukan yang dipilih
secara acak atau dari masing-masing adukan bilamana
jumlah adukan yang digunakan adalah kurang dari lima.
3) Jika volume total dari suatu mutu beton yang digunakan
kurang dari 40 m3, maka pengujian kuat tekan tidak perlu
dilakukan bila bukti terpenuhinya kuat tekan diserahkan
dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
4) Suatu uji kuat tekan harus merupakan nilai kuat tekan rata-
rata dari dua contoh (satu pasang) uji silinder yang berasal
dari adukan beton yang sama dan diuji pada umur beton
28 hari atau pada umur uji yang ditetapkan.
(sumber : SNI 03 – 2847 – 2002 : pasal 7.6.2).)
5) Jumlah benda uji boleh ditambahkan sesuai kebutuhan
Konsultan Pengawas yang telah disetujui oleh Tim Teknis.
6) Benda uji tidak diperkenankan terkena sinar matahari
langsung.
7) Pengujian kuat tekan beton sesuai SNI 03-1974-1990,
Metode Pengujian Kuat Tekan Beton.
2) Untuk kekentalan adukan, setiap 5 m3 adukan beton harus
dibuat pengujian slump, dengan ketentuan sebagai berikut :
BAGIAN KONSTRUKSI NILAI SLUMP (MM)
a. Plat Lantai 100 ± 20
b. Balok 100 ± 20
c. Kolom 100 ± 20
Benda Uji Beton harus teridentifikasi, dan dikelompokan
berdasar waktu pemakaian saat penuangan mortar pada
Formwork/Bekisting. Untuk pekerjaan ini dilokasi proyek
Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan alat slump test
minimal 5 unit untuk uji workability.
3) Uji slump harus dilakukan pada setiap truck ready mix dan
pembuatan sampel uji beton. Metoda harus memenuhi standar
ASTM C 143 dan SNI 03-1972-1990, Metode Pengujian Slump
Beton atau dengan cara sebagai berikut :
1) Kerucut slump harus dibersihkan dengan baik dan dibasahi
2) Isi kerucut dengan adukan beton dengan ketebalan setiap
lapis 1/3 dari ketinggian kerucut.
3) Sebelum ditambah dengan lapisan berikutnya, terlebih
37 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
dahulu lapisan yang pertama dipadatkan dengan cara
menusuk-nusukan batang besi dengan hati – hati dan
merata sebanyak 25 (dua puluh lima) kali.
4) Ratakan puncak kerucut dengan perlahan sehingga
kerucut slump terisi penuh.
5) Bersihkan adukan beton yang berserakan di sekitar alas
kerucut.
6) Angkat kerucut slump dari adukan beton dan biarkan
selama 5 (lima) detik dan kerucut harus diangkat hanya ke
arah vertikal.
7) Pengukuran nilai slump harus dilakukan segera, nilai slump
adalah perbedaan antara tinggi kerucut slump dengan
tinggi contoh adukan beton.
8) Nilai slump harus sesuai dengan persyaratan yang
dijelasakan dalam SDP ini di atas.
4) Apabila ada hal-hal yang belum tercakup di dalam persyaratan
teknis ini, Pelaksana harus mengacu pada seluruh ketentuan
yang tercakup di dalam Bab 5, Tata Cara Pembuatan Rencana
Campuran Beton Normal (SNI 03 – 2834 – 1993).
5) Mutu beton yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah kuat
tekan pada umur 28 hari sebagai berikut :
BAGIAN KONSTRUKSI MUTU BETON (f’ C)
a. Plat Lantai 20 MPa
b. Balok 20 MPa
c. Kolom 20 MPa
6) Selimut beton sesuai gambar kerja, jika tidak disebutkan dalam
gambar kerja, maka selimut beton yang digunakan adalah :
Item Tebal selimut beton (mm)
Pelat 20
Balok 40
Kolom 40
7) Benda uji kuat tekan beton adalah silinder diameter 150 mm
dengan tinggi 300 mm.
8) Instansi penguji kuat tekan beton ditentukan oleh Konsultan
Pengawas dimana instansi yang dipilih adalah instansi yang
terakreditasi.
9) Kuat tekan suatu mutu beton dapat dikategorikan memenuhi
syarat apabila :
1) Setiap nilai rata-rata dari tiga benda uji kuat tekan yang
berurutan mempunyai nilai yang sama atau lebih besar dari
38 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
f’c.
2) Tidak ada nilai uji kuat tekan yang dihitung sebagai nilai
rata-rata dari dua hasil uji contoh silider mempunyai nilai
dibawah f’c melebihi dari 3.5 MPa (f’c – 3,5 MPa)
(sumber : SNI 03 – 2847 – 2002 : pasal 7.6.3).(3))
10) Apabila hasil pengujian silinder beton memberikan hasil
dibawah persyaratan, maka harus ditindak lanjuti uji langsung
dilapangan .
11.5 Pelaksanaan Pekerjaan
a. Cetakan Beton
Acuan yang dibuat dari kayu balok dan Multiplek tebal
minimum 12 mm dan harus memenuhi syarat-syarat kekuatan,
daya tahan dan mempunyai permukaan yang baik untuk
pekerjaan finishing. Penyedia Jasa Konstruksi harus
memberikan contoh (sample) bahan yang akan dipergunakan
sabagai acuan untuk disetujui Konsultan Pengawas, cetakan
beton (bekisting) harus benar-benar kuat dan kokoh sehingga
tidak terjadi kegagalan pada bekisting yang dapat mengubah
baik bentuk maupun ukuran elemen struktur.
b. Pengadukan dan Alat Aduk
1. Dalam pekerjaan ini Penyedia Jasa Konstruksi beton yang
digunakan harus menggunakan beton ready mix dengan
mutu beton sesuai yang dijelasakan dalam SDP ini di atas.
Perusahaan yang sudah direkomendasikan, Penyedia
Jasa Konstruksi harus membuat surat pernyataan
kerjasama dengan sub Penyedia Jasa Konstruksi
readymix. Sub Penyedia Jasa Konstruksi sebelum
pembuatan beton harus menyampaikan rancangan
campuran beton untuk mutu 20 MPa. Surat kerja sama dan
rancangan campuran di lampirkan dalam penawaran
dokumen teknis.
2. Pengaturan pengangkutan dan cara penakaran yang
dilakukan, harus mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas Seluruh operasi harus dikontrol/diawasi secara
kontinyu oleh Konsultan Pengawas.
c. Pengangkutan Adukan
1) Pengangkutan beton dari tempat pengadukan ke tempat
penyimpanan akhir (sebelum di tuang), harus sedemikian
hingga tercegah terjadinya pemisahan (segregasi) atau
kehilangan material.
39 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
2) Alat angkut yang digunakan harus mampu menyediakan
beton di tempat penyimpanan akhir dengan lancar, tanpa
mengakibatkan pemisahan bahan yang telah dicampur dan
tanpa hambatan yang dapat mengakibatkan hilangnya
plastisitas beton antara pengangkutan yang berurutan.
3) Pengangkutan beton dari readymix kelokasi proyek
menggunakan truk molen dengan jumlah yang cukup.
4) Penggunakan bahan aditif harus seijin Konsultan
Pengawas .
d. Penuangan Beton
1) Beton yang akan dituang harus sedekat mungkin ke
cetakan akhir (maksimum 1 meter) untuk mencegah
terjadinya segregasi karena penuangan kembali atau
pengaliran adukan.
2) Pelaksanaan penuangan beton harus dilaksanakan
dengan suatu kecepatan penuangan sedemikian hingga
beton selalu dalam keadaan plastis dan dapat mengalir
dengan mudah ke dalam rongga di antara tulangan.
3) Beton yang telah mengeras sebagian dan atau telah
dikotori oleh material asing, tidak boleh dituang ke dalam
cetakan.
4) Beton setengah mengeras yang ditambah air atau beton
yang diaduk kembali setelah mengalami pengerasan tidak
boleh dipergunakan kembali.
5) Waktu antara pengadukan dan pengecoran tidak boleh
lebih dari 1 jam. Pengecoran harus dilakukan sedemikian
rupa untuk menghindari terjadinya pemisahan material dan
perubahan letak tulangan.
6) Pengangkutan/pengecoran pada plat lantai dan balok
harus menggunakan concrete pump. Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyediakan alat concrete pump
kerjasama dengan Readymix.
7) Pelaksana harus memberitahukan Konsultan Pengawas
selambat-lambatnya 2 hari sebelum pengecoran beton
dilaksanakan.
8) Untuk setiap pelaksanaan pengecoran harus mendapat ijin
dari Konsultan Pengawas .
9) Beton readymix yang dikirim ke lokasi proyek tidak
diperkenankan ditambah air.
e. Pemadatan Beton
1) Pemadatan beton harus dilakukan dengan penggetar
40 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
mekanis / mechanical vibrator dan tidak diperkenankan
melakukan penggetaran dengan maksud untuk
mengalirkan beton.
2) Pemadatan ini harus dilakukan sedemikian rupa hingga
beton yang dihasilkan merupakan massa yang utuh, bebas
dari lubang-lubang, segregasi atau keropos.
3) Pada daerah penulangan yang rapat, penggetaran
dilakukan dengan alat penggetar yang mempunyai
frekuensi tinggi untuk menjamin pengisian beton dan
pemadatan yang baik.
4) Alat penggetar tidak boleh disentuhkan pada tulangan
terutama pada tulangan yang telah masuk pada beton
yang telah mulai mengeras.
f. Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor terutama plat, lantai dan luifel harus
dijaga agar tidak terlalu cepat kehilangan kelembaban (curing)
minimum 14 hari dengan cara:
Pembasahan terus-menerus dilakukan dengan cara merendam
air.
g. Pengerjaan Akhir
1) Permukaan (Pengerjaan Akhir Biasa)
a) Terkecuali diperintahkan lain, permukaan beton harus
dikerjakan segera setelah pembongkaran acuan.
Seluruh perangkat kawat atau logam yang telah
digunakan untuk memegang cetakan, dan cetakan
yang melewati badan beton, harus dibuang dan
dipotong kembali paling sedikit 2,5 cm di bawah
permukaan beton. Tonjolan mortar dan ketidakrataan
lainnya yang disebabkan oleh sambungan cetakan
harus dibersihkan.
b) Konsultan Pengawas harus memeriksa permukaan
beton segera setelah pembongkaran acuan dan dapat
memerintahkan penambalan atas kekurang
sempurnaan minor yang tidak akan mempengaruhi
struktur atau fungsi lain dari pekerjaan beton.
Penambalan harus meliputi pengisian lubang-lubang
kecil dan lekukan dengan adukan semen. Sedang
untuk keropos yang masuk dan dilewati yang merusak
struktur harus di grouting.
c) Bilamana Konsultan Pengawas menyetujui pengisian
lubang besar akibat keropos, pekerjaan harus dipahat
41 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
sampai ke bagian yang utuh, membentuk permukaan
yang tegak lurus terhadap permukaan beton. Lubang
harus dibasahi dengan air dan adukan semen acian
(semen dan air, tanpa pasir) harus dioleskan pada
permukaan lubang. Lubang harus selanjutnya diisi dan
ditumbuk dengan adukan yang kental yang terdiri dari
satu bagian semen dan dua bagian pasir, yang harus
dibuat menyusut sebelumnya dengan mencampurnya
kira-kira 30 menit sebelum dipakai.
2) Permukaan (Pekerjaan Akhir Khusus)
Permukaan yang terekspos harus diselesaikan dengan
pekerjaan akhir berikut ini, atau seperti yang diperintahkan
oleh Konsultan Pengawas:
1) Bagian atas pelat, dan permukaan horizontal lainnya
sebagaimana yang diperintahkan Konsultan
Pengawas, harus digaruk dengan mistar bersudut
untuk memberikan bentuk serta ketinggian yang
diperlukan segera setelah pengecoran beton dan
harus diselesaikan secara manual sampai halus dan
rata dengan menggerakkan perata kayu secara
memanjang dan melintang, atau oleh cara lain yang
cocok, sebelum beton mulai mengeras.
2) Perataan permukaan horizontal tidak boleh menjadi
licin misalnya pada RAM, harus sedikit kasar tetapi
merata dengan penyapuan, atau cara lain
sebagaimana yang diperintahkan Konsultan
Pengawas, sebelum beton mulai mengeras.
3) Permukaan bukan horizontal yang nampak, yang telah
ditambal atau yang masih belum rata harus digosok
dengan batu gurinda yang agak kasar (medium),
dengan menempatkan sedikit adukan semen pada
permukaannya. Adukan harus terdiri dari semen dan
pasir halus yang dicampur dengan proporsi yang
digunakan untuk pengerjaan akhir beton.
Penggosokan harus dilaksanakan sampai seluruh
tanda bekas acuan, ketidakrataan, tonjolan hilang, dan
seluruh rongga terisi, serta diperoleh permukaan yang
rata. Pasta yang dihasilkan dari penggosokan ini harus
dibiarkan tertinggal di tempat.
h. Perbaikan Beton
1) Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta Konsultan
42 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
Pengawas untuk memeriksa permukaan beton segera
setelah pembongkaran acuan.
2) Penyedia Barang/Jasa, atas biayanya harus mengganti
beton yang tidak sesuai dengan garis, detail atau elevasi
yang telah ditentukan atau yang rusaknya berlebihan.
(Jangan menambal, mengisi, memulas, memperbaiki atau
mengganti beton ekspos kecuali atas petunjuk Konsultan
Pengawas).
3) Keropos, lubang atau sambungan dingin harus diperbaiki
segera setelah pembongkaran bekisting. Bahan tambalan
harus kohesif, tidak berkerut dan melebihi kekuatan beton.
Beton keropos tidak boleh ditambal manual, menambalan
harus digrouting dengan mesin tekanan hydrolis.
4) Singkirkan cacat, karat, noda atau beton ekspos yang
luntur warnanya atau beton yang akan dicat dengan :
a) Semprotan pasir ringan
b) Pembersihan dengan larutan lembut sabun deterjen
dan air yang diaplikasikan dengan menggosok secara
keras dengan sikat lembut, kemudian disiram dengan
air.
c) Hilangkan noda karat dengan mengaplikasikan pasta
asam oksalid, biarkan sejenak, dan sikat dengan kikir
yang disetujui.
d) Hilangkan asam. Lindungi bahan metal atau lainnya
yang dapat rusak karena asam.
e) Tambalan semen.
f) Mengikir dan menggerinda.
12. PEKERJAAN
BETON
PRAKTIS
12.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan kolom praktis, balok
praktis, dan sloof praktis.
12.2. Persyaratan Bahan
Bahan-bahan/material yang digunakan berupa agregat kasar,
agregat halus, PC, dan sebagainya sesuai dengan yang dipakai
pada beton konstruksi. Demikian juga mengenai cara
penyimpanan.
Perbandingan campuran untuk beton praktis adalah 1PCC : 2 Pasir
: 3 Split
Semua bahan baja tulangan pada beton praktis sesuai lingkup
pekerjaan diatas menggunakan besi diameter sesuai dengan
43 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
gambar kerja.
Besi diameter yang digunakan kolom praktis, sloof praktis, latieu,
dan balok praktis menggunakan tulangan pokok 4P10 dan
sengkang menggunakan tumpuan P6-150 lapangan P6-200
12.3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Seluruh material harus mendapatkan persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
b. Bentuk serta ukuran harus sesuai dengan gambar kerja, atau
dengan ukuran lain disesuaikan dengan lapangan dan disetujui
oleh Konsultan Pengawas beserta Penyedia Jasa Konstruksi.
13. PEKERJAAN
PASANGAN
DAN
PLESTERAN
13.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pasangan adalah sebagai berikut pekerjaan
pasangan bata merah, plesteran, compound, dan acian.
13.2. Spesifikasi Bahan
a. Batu kali
Batu kali harus memiliki sisi terpanjang maksimal 150 cm, dan
memiliki minimal 3 bidang kotak, batu kali bulat tidak boleh
digunakan untuk pasangan. Batu kali harus keras, bersifat kekal
dan tidak boleh mengandung bahan yang dapat merusak.
b. Batu bata
Bahan batu harus memenuhi syarat-syarat :
1) Bermutu, matang, keras, ukuran-ukuran sama rata,
seragam dan saling tegak lurus, tidak retak-retak tidak
mengandung batu dan tidak berlubang-lubang.
2) Ukuran :
panjang : 22 cm - atau disesuaikan dengan ukuran di
Yogyakarta .
lebar : 11 cm - atau disesuaikan dengan ukuran di
Yogyakarta.
tebal : 5 cm - atau disesuaikan dengan ukuran di
Yogyakarta.
3) Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan sample bata
yang akan dipakai untuk mendapatkan persetujuan dari
Konsultan Pengawas. Batu bata yang ternyata tidak
memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari site. (jika
sudah didatangkan ke lokasi proyek).
4) Bata bata merah yang digunakan mempunyai toleransi
ukuran sesuai dengan tabel 27-1 dan 27-2 PUBI tahun 1982
44 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
dan tabel 27-3 PUBI tahun 1982 (tentang kuat tekan)
sedang bagian yang pecah tidak boleh lebih dari 10%.
c. Pasir
Pasir untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan dalam PBI-1971/NI-3 diantaranya yang paling
penting:
1) Butir-butir harus tajam, keras tidak dapat dihancurkan
dengan jari dan pengaruh cuaca.
2) Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5%.
3) Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang beraneka ragam
besarnya, apabila diayak dengan ayakan 150, maka sisa
butiran di atas 4 mm, minimal 2 % dari berat sisa butiran-
butiran di atas ayakan 1 mm minimal 10 % dari berat sisa
butiran-butiran di atas ayakan 0,25 mm, berkisar antara 80
% sampai 90 % dari berat.
4) Pasir laut tidak boleh digunakan.
5) Syarat-syarat tersebut harus dibuktikan dengan pengujian di
laboratorium.
6) Kadar warna zat organik tidak lebih dari grid 3 (diuji dengan
NaOH 7%)
d. Semen
Semen yang digunakan adalah Portland Composite Cement
(PCC)
Semen tersebut merupakan hasil produksi dalam negeri satu
merk (tidak diperkenankan menggunakan bermacam-macam
jenis/merk). Semen harus disimpan sedemikian rupa hingga
mencegah terjadinya kerusakan bahan atau pengotoran oleh
bahan lain. Penyimpanan semen harus dilakukan di dalam
gudang tertutup, sedemikian rupa sehingga semen terhindar
dari basah atau kemungkinan lembab, terjamin tidak tercampur
dengan bahan lain.
13.3. Proporsi Campuran Spesi
Perbandingan Campuran
NO PEKERJAAN PC PASIR KET
1
2
3
4
5
6
Pasangan dinding ½ bata
Pasangan dinding trasram
Plesteran dinding ½ bata
Plesteran dinding trasram
Plesteran beton
Plesteran tali air
1
1
1
1
1
1
8
4
8
4
4
45 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
7
8
Acian dinding
Sponengan
1
1
2
Adukan yang tumpah kebawah pada waktu pemasangan bata
bekas dan yang sudah ditinggalkan lebih dari 2 (dua) jam tidak
boleh dipakai atau dicampurkan dengan yang baru.
13.4. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan pasangan dinding ½ batu bata
Pelaksanaan dari pasangan dinding adalah sebagai berikut :
1) Sebelum digunakan, batu bata harus disiram dengan air.
2) Setelah terpasang dengan adukan, naad/siar-siar harus
dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi,
dan kemudian disiram air.
3) Pemasangan batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap
terdiri dari (maksimal) 20 lapis setiap hari tinggi ≤ 1 m,
diikuti cor kolom praktis.
4) Adukan harus dilaksanakan dengan molen adukan yang
mulai mengeras tidak boleh digunakan lagi.
5) Bidang dinding yang luasnya lebih dari 9 m2 dan maksimal
jarak vertikal maupun horizontal 3 m harus ditambahkan
kolom dan balok penguat (kolom dan ring praktis)
6) Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap
bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek
besi beton diameter 10 mm, jarak 40 cm yang terlebih
dahulu ditanam dengan baik pada bagian beton dan
bagian yang ditanam pada bata sekurang-kurangnya 30
cm.
7) Tidak diperkenankan memasang bata yang patah dua
melebihi 50 %.
8) Pasangan bata merah untuk dinding ½ batu harus
menghasilkan dinding finish setebal 15 cm. Pelaksanaan
pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
b. Plesteran dilaksanakan sebagai berikut :
1) Pembuatan campuran plesteran harus menggunakan
mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang memadai.
Membuat campuran plesteran tanpa mesin pengaduk
hanya dapat dilaksanakan bila ada ijin dari Konsultan
Pengawas.
2) Pada permukaan dinding yang akan diplester, siar-siar
sebelumnya harus dikerok sedalam 1 cm untuk
memberikan pegangan pada plesteran.
46 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
3) Seluruh permukaan untuk plesteran harus cukup basah,
namun tidak sampai jenuh. Plesteran dapat dilakukan
apabila permukaan air yang terlihat sudah lenyap / kering
kembali, barulah plesteran lapis pertama dapat dikerjakan.
4) Plesteran lapis ke dua berupa acian semen.
5) Untuk bidang yang kedap air dan pasangan dinding batu
bata yang dimungkinkan terkena air hujan dan daerah
basah lainnya.
6) Untuk mendapatkan permukaan yang rata dan ketebalan
sesuai dengan yang disyaratkan, maka dalam memulai
pekerjaan plesteran harus dibuat ‘kepala plesteran’.
7) Jika plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan
seperti tidak rata, tidak tegak lurus atau bergelombang,
adanya pecah atau retak, keropos, maka bagian tersebut
harus dibongkar kembali untuk diperbaiki atas biaya
Penyedia Barang/Jasa.
8) Pelaksanaan plesteran dilaksanakan minimal setelah
pasangan dinding/beton berumur 2 (dua) minggu.
9) Penyedia Barang/Jasa harus memperlihatkan serta
menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan
lain, jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka
Penyedia Barang/Jasa harus mengganti tanpa biaya
tambahan.
14. PEKERJAAN
KERAMIK
LANTAI
14.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan alat serta
pemasangan keramik lantai, plint lantai, dan stepnoising.
14.2. Persyaratan Bahan
a. Semen
Semen yang digunakan sesuai dengan spesifikasi didalam SDP
ini yang disebutkan pada bagian lain.
b. Pengisi nat keramik
Adukan pengisi celah harus merupakan produk campuran
semen siap pakai.
c. Pasir
Pasir yang digunakan harus berbutir tajam dan keras warna
kehitaman, bersih dari campuran kotoran kadar lumpur
maksimum 5% diambil dari sungai, pasir harus tidak
mengandung zat-zat organik dan angka kehalusan lolos ayakan
0,3 mm sehingga dapat memenuhi persyaratan PUBI 1982.
47 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
d. Keramik
Keramik pada pekerjaan ini menggunakan:
KETERANGAN TEMPAT DIMENSI SEKUALITAS
1. Keramik lantai polish 400 X 400 mm Indogress , Decogress, Granito
2. Keramik lantai unpolish 400 X 400 mm Indogress , Decogress, Granito
3. Keramik plint lantai 100 x 400 mm Indogress , Decogress, Granito
4. Stepnoising Trap 80 x 400 mm Indogress , Decogress, Granito
Produk ukuran disesuaikan dengan gambar rencana dan warna
ditentukan kemudian.
14.3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan Keramik
1) Persiapan
a) Pekerjaan pemasangan keramik baru boleh dilakukan
setelah pekerjaan lainnya benar-benar selesai.
b) Pemasangan keramik harus menunggu sampai semua
pekerjaan pemipaan air bersih/air kotor atau pekerjaan
lainnya yang terletak dibelakang atau dibawah pasangan
ubin ini telah diselesaikan terlebih dahulu.
2) Pemasangan
a) Sebelum pemasangan keramik pada lantai maupun
dinding dimulai, plesteran harus dalam keadaan kering,
padat, rat dan bersih. Adukan untuk pasangan keramik
pada lantai, dinding luar dan bagian lain yang harus
kedap air harus terdiri dari campuran 1 semen, 3 pasir
dan sejumlah bahan tambahan, kecuali bila ditentukan
lain dalam Gambar Kerja.
b) Adukan untuk pasangan keramik pada tempat-tempat
lainnya menggunakan campuran 1 semen dan 6 pasir.
Tebal adukan untuk semua pasangan tidak kurang dari 25
mm, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
c) Adukan untuk pasangan keramik pada lantai harus
ditempatkan diatas lapisan pasir dengan ketebalan sesuai
Gambar Kerja.
d) Keramik harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak
boleh berongga. Harus dilakukan pemeriksaan untuk
menjaga agar bidang keramik yamg terpasang tetap lurus
48 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
dan rat. keramik yang salah letaknya, cacat atau pecah
harus dibongkar dan diganti.
e) Keramik mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola
simetris yang dikehendaki dapat terbentuk dengan baik.
f) Sambungan atau celah-celah antar keramik harus lurus,
rat dan seragam, saling tegak lurus. Lebar celah tidak
boleh lebih dari 1,6 mm, kecuali bila ditentukan lain.
Adukan harus rapi, tidak keluar dari celah sambungan.
g) Pemotongan keramik harus dikerjakan dengan keahlian
dan dilakukan hanya pada satu sisi, bila tidak
terhindarkan. Pada pemasangan khusus seperti pada
sudut-sudut pertemuan, pengakhiran dan bentuk-bentuk
yang lainnya harus dikerjakan serapi dan sesempurna
mungkin.
h) Siar antar keramik dicor dengan semen pengisi/grout
yang berwarna sama dengan warna keramiknya dan
disetujui Pengawas Lapangan. Pengecoran dilakukan
sedemikian rupa sehingga mengisi penuh garis-garis siar.
Setelah semen mengisi cukup mengeras, bekas-bekas
pengecoran segera dibersihkan dengan kain lunak yang
baru dan bersih.
i) Setiap pemasangan keramik seluas 8m2 harus diberi
celah mulai yang terdiri dari penutup celah yang ditumpu
dengan batang penyangga berupa polystyrene atau
polyethylene. Lebar celah mulai harus sesuai petunjuk
dalam Gambar Kerja atau sesuai pengarahan dari
Pengawas Lapangan. Bahan berikut cara pemasangan
penutup celah dan penyangganya harus sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis dan gambar kerja.
15. PEKERJAAN
KUSEN PINTU
DAN JENDELA
15.1. Pekerjaan Kusen
a. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-
bahan, biaya, peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2) Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, jendela , seperti
yang dinyatakan/ ditunjukkan dalam gambar dan juga daun
pintu dan daun jendela.
3) Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan pekerjaan
kusen, pintu dan jendela, pekerjaan kaca dan daun pintu
49 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
jendela.
b. Persyaratan Bahan
1) Terbuat dari bahan kayu jati dengan ukuran terpasang
50/100 mm sekualitas kayu mutu B.
2) Bentuk profil sesuai yang ditunjukkan dalam gambar, dengan
terlebih dahulu dibuatkan gambar detail rinci dalam shop
drawing yang disetujui Konsultan Pengawas dan Konsultan
Perencana.
3) Bahan yang akan melalui proses fabrikasi harus diseleksi
terlebih dahulu dengan seksama sesuai dengan bentuk
toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan,
pewarnaan, yang disyaratkan Konsultan Pengawas
4) Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi
Rencana Kerja dan Syarat-syarat serta memenuhi
ketentuan-ketentuan yang bersangkutan.
5) Konstruksi kusen yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan
dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
6) Anti rayap sekualitas Prevail 100EC
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
Syarat-syarat Pelaksanaan Pekerjaan Kusen:
1) Sebelum memulai pelaksanaan Penyedia Jasa Konstruksi
diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi di lapangan,
terutama ukuran dan peil lubang bukaan dinding. Penyedia
Jasa Konstruksi diwajibkan membuat contoh jadi (mock-up)
untuk semua detail sambungan dan profil yang berhubungan
dengan sistem konstruksi bahan lain dan dimintakan
persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Perencana.
2) Sebelum di produksi kayu harus di anti rayap terlebih dahulu
15.2. Pekerjaan Daun Pintu Dan Jendela
a. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, biaya, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2) Pekerjaan pembuatan daun jendela dan pintu kaca dipasang
diseluruh detail yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.
3) Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan (Pekerjaan
alat penggantung dan kunci) serta (pekerjaan kaca).
50 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
b. Persyaratan bahan
Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
NO URAIAN SEKUALITAS TYPE
1 Rangka panil pintu dan daun boven
Kayu jati 30 mm sekualitas kayu mutu B
2 Kaca bening 5 mm Sekualitas Asahimas 3 Kaca Rayban 5 mm Sekualitas Asahimas 4 Anti rayap sekualitas Prevail
100EC, BACELLIUM, LENTRA
5 Handle Sekualitas Solid HRE 61.41
6 Lockcase Sekualitas Solid LC 121 WL 40
7 Engsel pintu Sekualitas Solid, EK17 8 Espanolet/Flush Bolt Sekualitas Solid, 644 6”
12” 9 Door Closer Pintu SekualiatasSolid,
Dekson, Alco DC 20 SLD
10 Door Stop Sekualitas Solid, STP 016
11 Window Hock (Ramskar)
Sekualitas Solid, HA 641 10”
12 Window Lock Sekualitas Solid, Spring Knip 378
c. Syarat-syarat pelaksanaan
1) Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa
Konstruksi diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang
ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang),
termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-out/penempatan,
cara pemasangan/mekanisme dan detail-detail sesuai
gambar.
2) Sebelum pekerjaan dimulai. Penyedia Jasa Konstruksi wajib
mengajukan contoh dari semua bahan yang digunakan
dalam pekerjaan ini kepada Konsultan Pengawas..
3) Penyedia Jasa Konstruksi wajib membuat shop drawing yang
mencantumkan semua data produk, ukuran dan cara
pemasangan dari pekerjaan tersebut. Gambar shop drawing
sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Konsultan
Pengawas .
4) Penimbunan bahan-bahan pintu di lokasi pekerjaan harus
ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang
baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindungi dari
kerusakan dan kelembaban.
51 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
5) Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka
pintu/jendela dan penguat lain serta pemasangan kaca, agar
tetap terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga
kerapihan, tidak boleh terjadi noda-noda atau cacat bekas
penyetelan.
6) Bentuk/pola dan ukuran harus sesuai gambar dan
merupakan ukuran jadi.
7) Untuk daun pintu/jendela kaca setelah dipasang harus rata,
tidak bergelombang, tidak melincang dan semua peralatan
dapat berfungsi dengan baik.
16. PEKERJAAN
PLAFON
16.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan pemasangan plafond gypsum 9 mm, plafon
kalsiboard 6 mm, dan list plafond gypsum sesuai dengan yang
disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai dengan
petunjuk Konsultan Pengawas
16.2. Persyaratan Bahan
a. Bahan Rangka
Sebagai rangka langit – langit gypsum digunakan rangka metal
furing dengan tebal 0,45 mm dan dengan rangka 600x1200 mm
sekualitas Dino Frame .
b. Penutup langit-langit
Digunakan gypsum board tebal = 9 mm dan kalsiboard 6 mm
yang bermutu baik produk sekualitas Elephant, JayaBoard ,
yang disetujui dalam arti ketebalan, mutu, jenis dan produk dari
bahan tersebut.
c. List penutup langit-langit
Digunakan gypsum list yang bermutu baik dengan tipe list profil
C7, dari produk yang sama dengan plafond dan yang telah
disetujui oleh Konsultan Pengawas dalam arti ketebalan, mutu,
jenis dan produk dari bahan tersebut.
d. Bahan finishing penutup plafond
1) Finishing penutup langit-langit yang digunakan cat dari
bahan dasar cat yang bermutu baik produk sekualitas
Maxilite yang telah disetujui Konsultan pengawas. Sebelum
pengecatan semua sambungan / pertemuan harus rata dan
52 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
halus (ditreatment). Plafond dan list plafond gypsum ini
difinish dengan cat emulsi.
2) Warna dan corak sesuai gambar / ditentukan kemudian
16.3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh aplikator yang resmi dan
berpengalaman.
b. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi
diwajibkan untuk membuat shop drawing dan meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil),
termasuk mempelajari bentuk, pola lay-out / penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
c. Rangka langit-langit dipasang sisi bagian bawah diratakan,
pemasangan sesuai dengan pola yang ditunjukkan / disebutkan
dalam gambar dengan memperhatikan modul pemasangan
penutup langit-langit yang dipasangnya.
d. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata,
tidak cembung, kaku dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain,
misal : permukaan merupakan bidang miring/ tegak sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar.
e. Setelah seluruh rangka langit terpasang, seluruh permukaan
rangka harus rata, lurus dan waterpas, tidak ada bagian yang
bergelombang, dan batang-batang rangka harus saling tegak
lurus.
f. Bahan penutup langit-langit adalah gypsum dengan mutu bahan
seperti yang telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
g. Pertemuan antara bidang langit-langit dan dinding, digunakan
bahan seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
h. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata tidak
melendut.
i. Seluruh pertemuan antara permukaan langit-langit dan dinding
dipasang list profil dari gypsum dengan bentuk dan ukuran
sesuai dengan gambar.
j. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah
dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit
sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat
lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan
pengawas.
k. Gypsum board dipasang dengan cara pemasangan sesuai
dengan gambar untuk itu dan setelah gypsum board terpasang,
53 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
bidang permukaan langit-langit harus rata, lurus, waterpass dan
tidak bergelombang, dan sambungan antar unit-unit gypsum
board tidak terlihat.
l. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole / access
panel di langit-langit yang bisa dibuka, tanpa merusak gypsum
board di sekelilingnya, untuk keperluan pemeriksaan /
pemeliharaan M & E.
17. PEKERJAAN
PARTISI
17.1. Lingkup Pekerjaan Partisi
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
biaya, peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh partisi gypsum, seperti yang
dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar
17.2. Persyaratan Bahan
a. Rangka terbuat dari bahan metal dengan ukuran disesuaikan
dengan gambar kerja atau ukuran lain sesuai dengan
kesepakatan Konsultan Pengawas dan Penyedia Jasa
Konstruksi.
b. Beberapa spesifikasi yang dipakai :
Stud Profil C-76 mm Tebal 0,5 mm
Wall Track C-76 mm Tebal 0,5 mm
Head Track C-76 mm Tebal 0,5 mm
Koneksi Shrew khusus, dynabolt M12
dengan siku 50.50.5
Penutup Gypsum board 9 mm (double)
Rangka Penguat Lipped Chanel 200.75.20.2,3 mm
Support Rangka Profil C-76 mm tebal 0,5 mm
c. Untuk partisi menggunakan sekualitas Jayabms
d. Support partisi menggunakan :
1) Lipped channel 200.75.20.2,3 mm
2) Siku 50.50.5 mm koneksi ke plat dengan dynabolt 12 mm
3) Baut 12 mm
e. Bentuk profil sesuai yang ditunjukkan dalam gambar, dengan
terlebih dahulu dibuatkan gambar detail rinci dalam shop
drawing yang disetujui Konsultan Pengawas.
f. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses
fabrikasi warna profil-profil harus diseleksi secermat mungkin.
54 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit jendela, pintu, partisi
dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga
dalam tiap unit didapatkan warna yang sama.
g. Bahan yang akan melalui proses fabrikasi harus diseleksi
terlebih dahulu dengan seksama sesuai dengan bentuk
toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan,
pewarnaan, yang disyaratkan Konsultan pengawas.
h. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi Rencana
Kerja dan Syarat-syarat dari pekerjaan aluminium serta
memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
17.3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum memulai pelaksanaan Penyedia Jasa Konstruksi
diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi di lapangan,
terutama ukuran dan peil lubang bukaan dinding. Penyedia Jasa
Konstruksi diwajibkan membuat contoh jadi (mock-up) untuk
semua detail sambungan dan profil aluminium yang
berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain dan
dimintakan persetujuan dari Konsultan pengawas dan Tim
Teknis.
b. Proses fabrikasi harus sudah berjalan dan siap lebih dulu
sebelum pekerjaan lapangan dimulai. Proses ini sudah didahului
dengan pembuatan shop drawing atas petunjuk Perencana,
meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk, ukuran.
Penyedia Jasa Konstruksi juga diwajibkan untuk membuat
perhitungan-perhitungan yang mendasari sistem dan dimensi
profil aluminium terpasang, sehingga memenuhi persyaratan
yang diminta / berlaku. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung
jawab penuh atas kehandalan pekerjaan ini.
c. Semua rangka dari partisi harus sesuai dengan gambar kerja.
d. Pada bagian-bagian tertentu di beri perkuatan.
e. Jarak antar rangka harus disesuaikan dengan gambar kerja.
f. Setelah semua rangka terpasang maka dilanjutkan dengan
pemasangan board partisi. Dengan tebal disesuaikan dengan
gambar kerja.
18. PEKERJAAN
WATER
PROOFING
18.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini mencakup pengangkutan dan pengadaan
semua peralatan, tenaga kerja dan bahan-bahan yang
berhubungan dengan pekerjaan water proofing.
55 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
18.2 Spesifikasi Bahan
Coating Water proofing plat
atap, talang, dan list plang
Sekualitas BASF HLM 5000 R ,
Fosroc , dan Sika
18.3 Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi
harus berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas.
b. Semua material yang dikerjakan harus mengacu pada
spesifikasi teknis yang tertulis dalam dokumen ini.
c. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh aplikator yang
berpengalaman.
d. Permukaan vertikal dan horizontal yang akan di waterproofing
harus bebas dari curing coumpound, debu, partikel-partikel
halus yang dapat merusak daya lekat lainnya.
e. Pengaplikasian bahan water proofing dilaksanakan dengan 2
kali coating.
f. Setelah pekerjaan waterproofing selesai dilakukan pengetesan
perendaman selama 3 hari.
g. Beberapa bagian yang perlu diberikan cat water proofing,
diantaranya: plat atap, talang, dan list plang.
h. Jika terjadi kebocoran, Penyedia Jasa Konstruksi harus
memperbaiki area tersebut dan dilakukan perendaman ulang
sampai tak terjadi kebocoran.
19. PEKERJAAN
PENGECATAN
19.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini mencakup pengangkutan dan pengadaan
semua peralatan, tenaga kerja dan bahan-bahan yang
berhubungan dengan pekerjaan pengecatan selengkapnya, sesuai
dengan Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini, kecuali
ditentukan lain, semua permukaan eksterior dan interior harus dicat
dengan standar pengecatan minimal 1 (satu) kali cat dasar dan 2
(dua) kali cat akhir.
19.2. Standar / Rujukan
a. Steel Structures Painting Council (SSPC).
b. Swedish Standard Institution (SIS).
c. British Standard (BS).
d. Petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat.
19.3. Prosedur Umum
a. Data Teknis dan Kartu Warna
56 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan data
teknis/brosur dan kartu warna dari cat yang akan digunakan,
untuk disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas.
Semua warna ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan akan
diterbitkan secara terpisah dalam suatu Skema Warna.
b. Contoh dan Pengujian
1) Cat yang telah disetujui untuk digunakan harus disimpan di
lokasi proyek dalam kemasan tertutup, bertanda merek
dagang dan mencantumkan identitas cat yang ada
didalamnya, serta harus diserahkan tidak kurang 2 (dua)
bulan sebelum pekerjaan pengecatan, sehingga cukup dini
untuk memungkinkan waktu pengujian selama 30 (tiga
puluh) hari.
2) Pada saat bahan cat tiba di lokasi, Penyedia Jasa
Konstruksi dan Konsultan Pengawas mengambil 1 liter
contoh dari setiap takaran yang ada dan diambil secara
acak dari kaleng/kemasan yang masih tertutup. Isi dari
kaleng/kemasan contoh harus diaduk dengan sempurna
untuk memperoleh contoh yang benar-benar dapat
mewakili.
3) Untuk pengujian, Penyedia Jasa Konstruksi harus
membuat contoh warna dari cat-cat tersebut di atas 2 (dua)
potongan kayu lapis atau panel semen berserat berukuran
300 mm x 300 mm untuk masing-masing warna. 1 (satu)
contoh disimpan Penyedia Jasa Konstruksi dan 1 (satu)
contoh lagi disimpan Pengawas Lapangan guna
memberikan kemungkinan untuk pengujian di masa
mendatang bila bahan tersebut ternyata tidak memenuhi
syarat setelah dikerjakan.
4) Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan contoh
warna menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi
19.4. Bahan – Bahan
a. Umum
1) Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup
patri/segel, dan masih jelas menunjukkan nama/merek
dagang, nomor formula atau Spesifikasi cat, nomor takaran
pabrik, warna, tanggal pembuatan pabrik petunjuk dari
pabrik dan nama pabrik pembuat, yang semuanya harus
masih absah pada saat pemakaiannya. Semua bahan
57 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
harus sesuai dengan Spesifikasi yang disyaratkan pada
daftar cat.
2) Cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal
dari satu pabrik/merek dagang dengan cat akhir yang akan
digunakan. Untuk menetapkan suatu standar kualitas,
disyaratkan bahwa semua cat yang dipakai harus
berdasarkan/mengambil acuan pada cat-cat hasil produksi
dalam negeri.
3) Cat yang diguanakan :
Cat Dinding
Luar
Sekualitas Dulux Weathershiel/
Mowilex Weather Coat
Cat Dinding
Dalam
Sekualitas Catylac
Cat Plafon Sekualitas Maxilite
Cat Partisi Sekualitas Catylac
Cat Baja/Besi Sekualitas Emco
Cat Kayu Sekualitas Emco
Cat Melamin Sekualitas IMPRA atau yang setara
19.5. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pembersihan, Persiapan dan Perawatan Awal Permukaan
1) Umum
a) Semua peralatan gantung dan kunci serta
perlengkapan lainnya, permukaan polesan mesin,
pelat, instalasi lampu dan benda-benda sejenisnya
yang berhubungan langsung dengan permukaan yang
akan dicat, harus dilepas, ditutupi atau dilindungi,
sebelum persiapan permukaan dan pengecatan
dimulai.
b) Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang
memang ahli dalam bidang tersebut.
c) Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum
dilakukan persiapan permukaan atau pelaksanaan
pengecatan. Minyak dan lemak harus dihilangkan
dengan memakai kain bersih dan zat
pelarut/pembersih yang berkadar racun rendah dan
mempunyai titik nyala diatas 38°C.
d) Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur
sedemikian rupa sehingga debu dan pecemar lain
yang berasal dari proses pembersihan tersebut tidak
jauh diatas permukaan cat yang baru dan basah.
58 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
2) Permukaan Pelesteran dan Beton
Permukaan pelesteran umumnya hanya boleh dicat
sesudah sedikitnya selang waktu 4 (empat) minggu untuk
mengering di udara terbuka atau kadar air maksimum
15%.Semua pekerjaan pelesteran atau semen yang cacat
harus dipotong dengan tepi-tepinya dan ditambal dengan
pelesteran baru hingga tepi-tepinya bersambung menjadi
rata dengan pelesteran sekelilingnya.
Permukaan pelesteran yang akan dicat harus dipersiapkan
dengan menghilangkan bunga garam kering, bubuk besi,
kapur, debu, lumpur, lemak, minyak, aspal, adukan yang
berlebihan dan tetesan-tetesan adukan.
Sesaat sebelum pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan
plesteran dibasahi secara menyeluruh dan seragam
dengan tidak meninggalkan genangan air.Hal ini dapat
dicapai dengan menyemprotkan air dalam bentuk kabut
dengan memberikan selang waktu dari saat penyemprotan
hingga air dapat diserap.
3) Permukaan Barang Besi /Baja
a) Besi/baja baru
Permukaan besi/baja yang terkena karat lepas dan
benda-benda asing lainnya harus dibersihkan secara
mekanis dengan sikat kawat.
Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya
harus dibersihkan dengan zat pelarut yang sesuai dan
kemudian dilap dengan kain bersih.
Sesudah pembersihan selesai, pelpisan cat dasar
pada semua permukaan barang besi/baja dapat
dilakukan sampai mencapai ketebalan yang
disyaratkan.
b) Besi/baja dilapis dasar di pabrik/bengkel
Bahan dasar yang diaplikasikan di pabrik/bengkel
harus dari merek yang sama dengan cat akhir yang
akan diaplikasikan dilokasi proyek dan memenuhi
ketentuan dalam Spesifikasi Teknis dan gambar kerja.
Barang besi/baja yang telah dilapis dasar di
pabrik/bengkel harus dilindungi terhadap karat, baik
sebelum atau sesudah pemasangan dengan cara
segera merawat permukaan karat yang terdeteksi.
Permukaan harus dibersihkan dengan zat pelarut
untuk menghilangkan debu, kotoran, minyak, gemuk.
59 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
Bagian-bagian yang tergores atau berkarat harus
dibersihkan dengan sikat kawat sampai bersih, dan
kemudian dicat kembali (touch-up) dengan bahan cat
yang sama dengan yang telah disetujui, sampai
mencapai ketebalan yang disyaratkan.
b. Selang Waktu Antara Persiapan Permukaan dan Pengecatan
Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan/atau disiapkan
untuk dicat harus mendapatkan lapisan pertama atau cat dasar
seperti yang disyaratkan, secepat mungkin setelah persiapan-
persiapan di atas selesai.Harus diperhatikan bahwa hal ini
harus dilakukan sebelum terjadi kerusakan pada permukaan
yang sudah disiapkan di atas.
Sebelum melakukan pengecaan permukaan dinding yang akan
dicat harus dilakukan uji kelembaban, nilai dari uji kelembaban
harus memenuhi persyaratan nilai kelembaban yang
disyaratkan yaitu maksimal 18%.
c. Pelaksanaan Pengecatan
1) Umum
a) Permukaan yang sudah dirapikan harus bebas dari
aliran punggung cat, tetesan cat, penonjolan,
pelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warna dan
tekstur.
b) Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut
harus sudah sempurna dan semua lapisan harus
diusahakan membentuk lapisan dengan ketebalan
yang sama.
c) Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan
permukaan, termasuk bagian tepi, sudut dan
ceruk/lekukan, agar bisa memperoleh ketebalan
lapisan yang sama dengan permukaan-permukaan di
sekitarnya.
d) Permukaan besi/baja atau kayu yang terletak
bersebelahan dengan permukaan yang akan
menerima cat dengan bahan dasar air, harus telah
diberi lapisan cat dasar terlebih dahulu
2) Proses Pengecatan
a) Harus diberi selang waktu yang cukup di antara
pengecatan berikutnya untuk memberikan kesempatan
60 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
pengeringan yang sempurna, disesuaikan dengan
kedaan cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat
dimaksud.
Penyimpanan, Pencampuran dan Pengenceran.
b) Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan
tanda-tanda mengeras, membentuk selaput yang
berlebihan dan tanda-tanda kerusakan lainnya.
c) Cat harus diaduk, disaring secara menyeluruh dan
juga agar seragam konsistensinya selama pengecatan.
d) Bila disyaratkan oleh kedaan permukaan, suhu, cuaca
dan metoda pengecatan, maka cat boleh diencerkan
sesaat sebelum dilakukan pengecatan dengan
mentaati petunjuk yang diberikan pembuat cat dan
tidak melebihi jumlah 0,5 liter zat pengencer yang baik
untuk 4 liter cat.
e) Pemakaian zat pengencer tidak berarti lepasnya
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi untuk
memperoleh daya tahan cat yang tinggi (mampu
menutup warna lapis di bawahnya).
3) Metode Pengecatan
a) Cat dasar untuk permukaan beton, pelesteran, panel
kalsium silikat diberikan dengan kuas dan lapisan
berikutnya boleh dengan kuas atau rol.
b) Cat dasar untuk permukaan papan gipsum diberikan
dengan kuas dan dan lapisan berikutnya boleh dengan
kuas atau rol.
c) Cat dasar untuk permukaan kayu harus diaplikasikan
dengan kuas dan lapisan berikutnya boleh dengan
kuas, rol atau semprotan.
d) Cat dasar untuk permukaan besi/baja diberikan
dengan kuas atau disemprotkan dan lapisan
berikutnya boleh menggunakan semprotan.
e) Cat dasar melamin untuk permukaan kayu
menggunakan scrap/plat baja, untuk lapis terluarnya
menggunakan semprot.
4) Pemasangan Kembali Barang-barang yang dilepas
Sesudah selesainya pekerjaan pengecatan, maka barang-
barang yang dilepas harus dipasang kembali oleh pekerja
yang ahli dalam bidangnya.
61 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
20. PEKERJAAN
ATAP BAJA
RINGAN
20.1. Pekerjaan Konstruksi Rangka Baja Ringan
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan
pembuatan dan pemasangan struktur atap berupa
rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti karat.
Rangka batang berbentuk segitiga,trapesium dan persegi
panjang yang terdiri dari:
1) Rangka utama atas (top chord).
2) Rangka utama bawah (bottom chord) .
3) Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut
disambung menggunakan baut menakik sendiri (self
drilling screw) dengan jumlah yang cukup .
4) Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas
struktur rangka atap utama dengan jarak sesuai
dengan ukuran jarak genteng .
Pekerjaan rangka atap baja ringan meliputi:
1) Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan
fabrikasi.
2) Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di
Workshop permanen (Fabrikasi)
3) Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke
lokasi proyek.
4) Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
5) Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-
kuda meliputi struktur rangka kuda-kuda (truss), balok
tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang,
ikatan angin dan bracing (ikatan pengaku)
6) Pemasangan jurai dalam (valley gutter)
b. Bahan-Bahan
1) Material struktur rangka atap/ Properti mekanikal baja
(Steel mechanical properties):
a) Baja Mutu Tinggi G 550
b) Kekuatan Leleh Minimum 550 Mpa
c) Tegangan Maksimum 550 Mpa
d) Modulus Elastisitas 200.000 Mpa
e) Modulus geser 80.000 Mpa
2) Material baja harus dilapisi perlindungan terhadap
62 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
serangan korosi, dua jenis lapisan anti karat (coating):
1) Galvanised (Z220) :
- Pelapisan Galvanised
- Jenis Hot-dip zinc
- Kelas Z22
- katebalan pelapisan 220 gr/m2
- katebalan pelapisan 220 gr/m2
2) Galvalume (AZ100)
- Pelapisan Zinc-Aluminium
- Jenis Hot-dip-allumunium-zinc
- Kelas AZ100
- katebalan pelapisan 100 gr/m2
- komposisi 55% alumunium, 43,5% zinc dan
1,5% silicon
3) Multigrip (MG), Konektor antara kuda-kuda baja ringan
dengan murplat (top plate) berfungsi untuk menahan
gaya lateral tiga arah, standart teknis sebagai berikut:
a) Galvabond Z275
b) Yield Strength 250 MPa
c) Design Tensile Strength 150 MPa
4) Brace System (bracing)
a) Bottom Chord Bracing, Pengaku/ikatan pada
batang tarik bawah (bottom chord) pada kuda-
kuda baja ringan.
b) Lateral Tie Bracing, Pengaku/bracing antara web
pada kuda-kuda baja ringan,sekaligus berfungsi
untuk mengurangi tekuk lokal (buckling) pada
batang tekan (web),standar teknis mengacu pada
desain struktur kuda-kuda tersebut.
c) Diagonal Web Bracing (Ikatan Angin),
Pengaku/bracing diagonal antara web pada kuda-
kuda baja ringan dengan bentuk yang sama dan
letak berdampingan .
d) Strap Brace (Pita Baja), Yaitu pengaku /ikatan
pada top chord dan bottom chord kuda-kuda baja
ringan, Untuk kebutuhan strap brace berdasarkan
perhitungan desain struktur .
e) Talang Jurai Dalam (Valley Gutter), Pertemuan
dua bidang atap yang membentuk sudut tertentu,
pada pertemuan sisi dalam harus manggunakan
talang dalam (Valley Gutter) untuk mengalirkan air
63 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
hujan. Ketebalan material jurai dalam minimal
0,45 mm dengan detail profil seperti gambar
diatas.
5) Alat Sambung (Screw), Baut menakik sendiri (self
drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar
elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi
dan instalasi, spesifikasi screw sebagai berikut:
a) Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2
b) Panjang (termasuk kepala baut) 16mm
c) Kepadatan Alur 16 alur/inci
d) Diameter Bahan dengan alur 4,80 mm
e) Diameter Bahan tanpa alur 3,80 mm
c. Persyaratan Pra-Konstruksi
1) Penyedia Jasa Konstruksi wajib memberikan
pemaparan produk sebelum pelaksanaan
pemasangan rangka atap baja ringan, sesuai dengan
yang disebutkan dalam dokumen ini.
2) Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat
dukungan dan brosur yang dilampirkan pada
dokumen tender.
3) Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyerahkan gambar
kerja yang lengkap berserta detail dan bertanggung
jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum
dalam gambar kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi
profil, panjang profil dan jumlah alat sambung pada
setiap titik buhul.
4) Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus
diajukan ke Konsultan Pengawas, Konsultan
Perencana dan Pihak Direksi untuk mendapatkan
persetujuan secara tertulis.
5) Eleman utama rangka kuda-kuda (truss) dilakukan
fabrikasi di workshop permanen dengan
menggunakan alat bantu mesin JIG yang menjamin
keakurasian hasil perakitan (fabrikasi).
6) Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyediakan surat
keterangan keahlian tenaga dari Fabrikan penyedia
jasa Rangka Atap Baja ringan.
7) Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyertakan hasil uji
lab dari bahan baja ringan dari badan akreditasi
nasional (instansi yang berwenang sesuai dengan
64 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
kompetensinya).
d. Persyaratan Pelaksanaan
1) Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan
lain terkait, harus dilaksanakan sesuai gambar dan
desain yang telah dihitung dengan aplikasi khusus
perhitungan baja ringan sesuai dengan standar
perhitungan mengacu pada standar peraturan yang
berkompeten.
2) Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai
dengan gambar kerja.
3) Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop
permanen dengan menggunakan mesin rakit (Jig) dan
pemasangan sekrup dilakukan dengan mesin screw
driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi.
4) Pihak Penyedia Jasa Konstruksi harus menyiapkan
semua struktur balok penopang dengan kondisi rata
air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai
dengan desain sistem rangka atap.
5) Pihak Penyedia Jasa Konstruksi harus menjamin
kekuatan dan ketahanan semua struktur yang dipakai
untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu,
pihak konsultan ataupun tenaga ahli berhak meminta
informasi mengenai reaksi-reaksi perletakan kuda-
kuda.
6) Pihak Penyedia Jasa Konstruksi bersedia
menyediakan minimal 8 (delapan) buah genteng yang
akan dipakai sebagai penutup atap, agar pihak
penyedia konstruksi baja ringan dapat memasang
reng dengan jarak yang setepat mungkin, dan
penyediaan genteng tersebut sudah harus ada pada
saat kuda-kuda tiba dilokasi proyek.
7) Jaminan Struktural :
a) Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi
deformasi yang melebihi ketentuan maupun
keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap
Baja Ringan, meliputi kuda-kuda, pengaku-
pengaku dan reng.
b) Kekuatan struktur baja ringan dijamin dengan
kondisi sesuai dengan Peraturan Pembebanan
Indonesia dan mengacu pada persyaratan-
65 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
persyaratan seperti yang tercantum pada “Cold
Formed Code For Structural Steel” (Australian
Standard/New Zealand Standard 4600:1996)
dengan desain kekuatan strukural berdasarkan
”Dead And Live Loads Combination” (Australian
Standard 1170.1 Part 1) & “Wind Load” (Australian
Standard 1170.2 Part 2) dan menggunakan
sekrup berdasarkan ketentuan “Screws-Self
Drilling-For The Building And Construction
Industries” (Australian Standard 3566)
20.2. Pekerjaan Penutup Atap
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan penutup
atap, termasuk pemasangan bubungan, flashing, talang
dan/atau seperti yang tercantum dalam gambar kerja.
Pemasangan penutup atas lengkap dengan segala
accesoriesnya, paku, skrup, atau pengait lainnya dan
pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan, sesuai
gambar.
b. Persyaratan Bahan
Material penutup atap menggunakan genteng beton
sekualitas mutiara warna.
c. Persyaratan Pelaksanaan
1) Sebelum memulai pekerjaan pemborong harus
menyerahkan contoh material kepada Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
2) Semua bahan yang akan dipergunakan dalam
pekerjaan ini harus tiba di lapangan dalam keadaan
utuh, tanpa cacat, noda-noda yang dapat merusak
bahan maupun penampilannya dan harus disetujui
Konsultan Pengawas.
3) Sebelum pelaksanaan pemasangan, seluruh
permukaan atap harus dibersihkan dengan sapu
halus. Khususnya daerah-daerah/bagian-bagian
dimana pengeboran dan penggergajian telah
dilakukan, seperti kotoran, sisa-sisa tangkaii paku
keling, baut, paku dan lain sebagainya.
4) Pemasangan genteng harus hati-hati dan rata.
66 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
21. PEKERJAAN
RANGKA
TANAMAN
RAMBAT
21.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi bahan, peralatan, tenaga kerja untuk melaksanakan
pekerjaan pemasangan kanopi pergola pada area lansekap .
21.2. Spesifikasi Bahan
a. Wiremesh M5-150
b. Hollow 50.50.2 mm
c. Plat besi tebal 5 mm
d. Dynabolt @4 x 12mm
e. Kawat rambat galvanis Ø3 mm sampai dengan tanah
21.3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi
harus berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas.
b. Diatas bentangan wiremesh M5-150 diberi tanaman rambat
(Pasiflora).
c. Semua material yang dikerjakan harus mengacu pada
spesifikasi teknis yang tertulis dalam dokumen ini.
d. Dimensi dan ukuran sesuai dengan gambar kerja.
22. PEKERJAAN
TALANG AIR
HUJAN
22.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi bahan, peralatan, tenaga kerja untuk melaksanakan
pekerjaan pemasangan talang air hujan yang dikoneksikan dengan
talang beton BKD eksisting .
22.2. Spesifikasi Bahan
a. Rangka siku 50.50.5 mm
b. Plat galvanis T: 0,45 mm
c. Pipa PVC 3” sekualitas Wavin
d. Roof drain Ø3” SekualitasSAN-EI
22.3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi
harus berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas.
b. Semua material yang dikerjakan harus mengacu pada
spesifikasi teknis yang tertulis dalam dokumen ini.
c. Untuk menyatukan antara plat dak aula dengan talang BKD
eksisiting diberikan plat galvanis T : 0,45 mm koneksi dengan
paku beton/ fiser perjarak 300 mm.
d. Pertemuan talang dengan gedung aula diberi perkuatan:
1) Rangka siku 50.50.5 mm perjarak 800 mm (2x jarak usuk)
67 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
2) Plat galvanis 0,45 mm koneksi las karbit
3) Roof drain 3”
4) Plafon baru kalsi board 6 mm
5) Pipa PVC 3”
e. Dimensi, detail, dan ukuran sesuai dengan gambar kerja.
23. PEKERJAAN
ELEKTRIKAL
24.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan meliputi :
a. Pekerjaan Lampu dan Kontak Kontak
b. Pekerjaan Tata Udara
c. Pekerjaan Telepon
d. Pekerjaan LAN
24.2. Spesifikasi Bahan
Spesifikasi bahan dalam pekerjaan ini meliputi:
a. Pekerjaan Lampu dan Kontak Kontak
1) Spesifikasi untuk lampu diantaranya:
a) Lampu TL 2 x 36 watt (in bow); menggunakan Lampu
sekualitas: Philips, Osram dan Armatur
sekualitas:Artolite, SAKA, Philips
b) Lampu TL 2 x 18 watt (in bow); menggunakan Lampu
sekualitas: Philips, Osram dan Armatur
sekualitas:Artolite, SAKA, Philips
c) Downlight SL 18 watt; menggunakan Lampu sekualitas:
Philips, Osram dan Armatur sekualitas:Artolite, SAKA,
Philips
d) Ballast lampu TL sekualitas: Philips
e) Stater lampu TL sekualitas: Philips
2) Spesifikasi Sakelar dan Kontak Kontak Biasa
a) Sakelar
Sakelar yang digunakan harus dari type untuk
pemasangan rata dinding, mempunyai rating 250 Volts
10 Amp dari jenis double gang merk yang dipakai
sekualitas Clipsal, Broco.
b) Kotak kontak
Kotak untuk saklar dan kotak kontak (stop kontak) yang
digunakan adalah sekualitas Clipsal ,Broco.
c) Stop -Kontak Biasa (KKB) pemasangan Dinding
Stop kontak biasa yang dipakai adalah kotak kontak satu
fasa. Semua kotak kontak harus memiliki terminal fasa,
netral dan pentanahan. Stop kontak harus dari satu type,
68 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
untuk pemasangan rata dinding, dengan rating 300 Volts
10 Amp. Merk yang dipakai adalah sekualitas Broco,
Gracio. Semua stop kontak dinding dipasang max 30
cm dari lantai atau dipasang sesuai keperluan
pemakaian.
d) Kabel Instalasi
Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi
kotak kontak harus kabel inti tembaga dengan insulasi
PVC, satu inti atau lebih NYM 3 X 2,5, NYFGBY 4 x 95
mm, NYFGBY 3x4. Kabel merupakan sekualitas
Supreme, Kabelindo, Tranka.
b. Pekerjaan Tata Udara
1) Pipa conduit sekualitas Clipsal, EGA, Maspion
2) Kabel NYM 3 x 2.5 mm 4 x 2.5 mm sekualitas Supreme,
Kabelindo, Tranka
3) Outlet daya AC sekualitas Clipsal, Broco, Panasonic
4) Pipa PVC Ø ½ untuk drain AC sekualitas Wavin, Maspion,
Vinilon
c. Pekerjaan Telepon
1) PABX kapasitas 8 co 80 extention sekualitas Panasonic,
Aria Soho
2) Socket telepon sekualitas Panasonic, Broco, Clipsal
3) Telepon Terminal Box
4) Kabel ITC 2X2X0,6 mm sekualitas Supreme, Tranka, Kabel
Metal
d. Pekerjaan LAN
1) Pipa conduit Ø 20 mm sekualitas Clipsal, EGA
2) Outlet LAN tipe B1SRJ5EK sekualitas Clipsal, Broco,
Panasonic
3) Kabel LAN sekualitas Belden USA yang dilampiri sertifikat
keaslian, AVAYA
4) Instalasi menggunakan UTP CAT 5E
5) Swicth Hub 24 Port Managable
6) Switch Hub 16 Port
24.3. Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi :
a. Pekerjaan Lampu dan Sakelar
69 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
1) Semua fikture penerangan dan kotak kontak beserta
perlengkapan-perlengkapannya harus dipasang oleh
tukang-tukang yang berpengalaman dengan cara yang
benar dan disetujui Konsultan Pengawas seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
2) Pada daerah yang tidak memakai ceiling pemasangan
lampu menempel pada kanal yang dipasang lengkap
dengan penggantungnya.
3) Pada waktu pemeriksaan akhir semua “fixture” dan
perlengkapan harus sudah siap menyala. Bebas dari cacat.
Semua fixtures dan perlengkapan harus bersih bebas dari
debu, plastes dan lain lain. Semua reflector, kaca, panel
pinggir atau bagian-bagian lain yang rusak sebelum
pemeriksaan akhir harus diganti oleh pemborong tanpa
biaya tambahan.
b. Pekerjaan Tata Udara
1) Seluruh material harus mendapatkan persetujuan dari
konsultan pengawas.
2) Intalasi daya AC dikerjakan sesuai dengan gambar kerja.
3) Pemasangan Drain AC harus tertanam dalam dinding
tembok maupun partisi, agar tidak tampak dari luar, di
sambungkan pada saluran keliling gedung.
c. Pekerjaan Telepon
1) Seluruh material harus mendapatkan persetujuan dari
konsultan pengawas.
2) Pipa conduit instalasi dipasang diseusaikan dengan jalur
instalasi yang ada pada gambar kerja.
3) Pemasangan outlet telpon harus sesuai dengan titik outlet
yang sudah tergambar di gambar kerja
d. Pekerjaan LAN
1) Seluruh material harus mendapatkan persetujuan dari
konsultan pengawas.
2) Pipa conduit instalasi dipasang diseusaikan dengan jalur
instalasi yang ada pada gambar kerja kemudian dilanjutkan
dengan memasukkan kabel ke pipa tersebut.
3) Pemasangan outlet LAN harus sesuai dengan titik outlet
yang sudah tergambar di gambar kerja
70 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
24. PEKERJAAN
MEKANIKAL
25.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi :
a. Pekerjaan instalasi saluran air hujan
25.2. Spesifikasi Bahan
a. Pekerjaan Instalasi Saluran Air Hujan
Bahan yang digunakan pemasangan instalasi pipa air hujan
diantaranya :
1) Pipa air hujan
Pipa air hujan menggunakan pipa PVC dengan dimensi
sesuai dengan gambar kerja yaitu menggunakan ukuran Ø
3’’ merek yang digunakan sekualitas Wavin tipe AW .
2) Setiap bahan pipa, fitting, alat plambing dan peralatan-
peralatan yang akan dipasang pada instalasi harus
memiliki merk yang jelas dari pabrik pembuatnya, merk
yang digunakan sekualitas RUCIKA .
3) Roof drain 3” sekualitasSAN-EI
4) Floor drain Ø2” sekualitasSAN-EI
25.3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan Instalasi Saluran Air Hujan
1) Semua bahan harus sesuai dengan spek dalam SDP ini
2) Bentuk serta ukuran dari saluran harus sesuai dengan
gambar kerja, atau dengan ukuran lain disesuaikan dengan
lapangan dan disetujui oleh semua pihak yang terkait.
3) Selama pemasangan berlangsung, Penyedia Jasa
Konstruksi harus menutup ujung pipa yang terbuka untuk
mencegah tanah, debu, dan kotoran lain masuk ke dalam
pipa.
4) Semua sambungan-sambungan yang menghubungkan
pipa dengan ukuran yang berbeda harus menggunakan
reducing fitting. Sedapat mungkin dilaksanakan belokan-
belokan dengan jenis long radius. Belokan-belokan short
radius hanya boleh digunakan apabila kondisi setempat
tidak memungkinkan memakai long radius, dan Penyedia
Jasa Konstruksi harus memberitahukan hal ini kepada
pengawas. Fiting dan alat-alat yang menimbulkan tahanan
aliran yang tidak wajar tidak boleh digunakan.
5) Semua peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam
pekerjaan ini harus disediakan dan dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi tanpa menuntut biaya
71 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
Yogyakarta, Desember 2012
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Konsultan Perencana
PT. POLA DATA CONSULTANT
tambahan.
25. PENUTUP 26.1. Pekerjaan lain diluar lingkup dokumen ini, yang ternyata timbul
dalam pelaksanaan pekerjaan, harus dilaporkan kepada panitia
penerima hasil pekerjaan (PPHP), dan boleh dilakukan setelah
memperoleh perintah dari pemberi tugas.
26.2. Semua bagian pekerjaan harus selesai 100% dan setelah itu
penyerahan pertama dapat dilaksanakan.
26.3. Penyedia Jasa harus selalu menjaga ketertiban dalam lokasi
pekerjaan.
26.4. Penyedia Jasa harus menjaga kerusakan-kerusakan dari fasilitas
yang ada. Dan apabila ada kerusakan yang diakibatkan oleh
pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa wajib memperbaiki atas
biaya dan tanggungan Penyedia Jasa.
26.5. Penyedia Jasa harus membersihkan sisa-sisa bahan material dan
sisa bongkaran, sehingga lokasi proyek betul-betul bersih.
26.6. Apabila penyerahan pertama dapat dilaksanakan maka dibuat
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang Pertama.
26.7. Serah terima kedua (terakhir) dapat dilaksanakan dengan syarat
semua pekerjaan yang cacat atau kurang sempurna dalam masa
pemeliharaan pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik dan
sempurna dan dibuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang
kedua.
Demikian Dokumen Pengadaan Penyedia Barang/ Jasa dapat kami
sampaikan.
72 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
Suharjoko, ST Ir. Nufrizal Faried Hanafi
NIP. 19620406 199303 1 005 Penanggungjawab
Tabelisasi spesifikasi Teknis :
NO URAIAN PEKERJAAN BAHAN SPESIFIKASI / MERK
1 Pekerjaan Beton Pasir Sekualitas Merapi, Progo Semen Sekualitas Gresik, Holcim,
Tiga Roda Split Sekualitas Merapi, Progo 2 Pekerjaan Keramik Lantai
Keramik lantai polish 400 X 400 mm Indogress , Decogress, Granito
Keramik lantai unpolish 400 X 400 mm
Indogress , Decogress, Granito
Keramik plint lantai 100 x 400 mm Indogress , Decogress,
73 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
NO URAIAN PEKERJAAN BAHAN SPESIFIKASI / MERK
Granito
Stepnoising Trap 80 x 400 mm Indogress , Decogress, Granito
3 Pekerjaan Pintu dan Jendela Rangka panil pintu dan
daun boven Kayu jati 30 mm sekualitas kayu mutu B
Kaca bening 5 mm Sekualitas Asahimas Kaca Rayban 5 mm Sekualitas Asahimas Anti rayap sekualitas Prevail 100EC ,
BACELLIUM, LENTRA Handle
Tipe: HRE 61.41 Sekualitas Solid
Lockcase Tipe: LC 121 WL 40
Sekualitas Solid
Engsel pintu Tipe: EK17
Sekualitas Solid
Espanolet/Flush Bolt Tipe: 644 6” 12”
Sekualitas Solid
Door Closer Pintu Tipe: DC 20 SLD
SekualiatasSolid, Dekson, Alco
Door Stop Tipe: STP 016
Sekualitas Solid,
Window Hock (Ramskar) Tipe: HA 641 10”
Sekualitas Solid
Window Lock (Spring Knip 378)
Sekualitas Solid,
4 Pekerjaan Plafon a. Bahan rangka : Sebagai rangka langit–langit gypsum digunakan rangka metal furing dengan tebal 0,45 mm dan dengan rangka 600x1200 mm
sekualitas Dino Frame
b. Bahan penutup langit-langit : Gypsum board tebal = 9 mm dan kalsiboard 6 mm
sekualitas Elephant, JayaBoard
5 Pekerjaan Partisi Stud Profil C-76 mm Tebal 0,5 mm Wall Track C-76 mm Tebal 0,5 mm Head Track C-76 mm Tebal 0,5 mm Head Track C-76 mm Tebal 0,5 mm Koneksi Shrew khusus, dynabolt M12
dengan siku 50.50.5 Penutup Gypsum board 9 mm
Rangka Penguat Lipped Chanel 200.75.20.2,3
mm
74 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
NO URAIAN PEKERJAAN BAHAN SPESIFIKASI / MERK
Support Rangka Profil C-76 mm tebal 0,5 mm
6 Pekerjaan Water Proofing Cat Water proofing plat, talang, dan list plang
sekualitas BASF HLM 5000 R , Fosroc , dan Sika
7 Pekerjaan Pengecatan Cat Dinding Luar Sekualitas Dulux Weathershiel/ Mowilex Weather Coat
Cat Dinding Dalam Sekualitas Catylac
Cat Plafon Sekualitas Maxilite
Cat Partisi Sekualitas Catylac
Cat Baja/Besi Sekualitas Emco
Cat Kayu Sekualitas Emco
Cat Melamin Sekualitas IMPRA atau yang
setara
8 Pekerjaan Atap a. Material struktur rangka atap :
- Baja Mutu Tinggi G 550
- Kekuatan Leleh Minimum
550 Mpa
- Tegangan Maksimum 550
Mpa
- Modulus Elastisitas 200.000
- Mpa Modulus geser 80.000
Mpa
b. Material baja harus dilapisi perlindungan terhadap serangan korosi, dua jenis lapisan anti karat (coating) :
- Galvanised (Z220)
- Galvalume (AZ100)
c. Multigrip (MG) - Galvabond Z275
- Yield Strength 250 MPa
- Design Tensile Strength 150
MPa
d. Brace System (bracing)
- Bottom Chord Bracing
- Lateral Tie Bracing
- Diagonal Web Bracing
- Strap Brace
- Talang Jurai Dalam
e. Alat Sambung (Screw)
Spesifikasi screw sebagai
berikut :
- Kelas Ketahanan Korosi
Minimum Kelas 2
- Panjang (termasuk kepala
baut) 16mm
75 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
NO URAIAN PEKERJAAN BAHAN SPESIFIKASI / MERK
- Kepadatan Alur 16 alur/inci
- Diameter Bahan dengan alur
4,80 mm
- Diameter Bahan tanpa alur
3,80 mm
f. Penutup atap Material penutup atap
menggunakan genteng beton
sekualitas mutiara warna
9 Pekerjaan Rangka Tanaman Rambat
Spesifikasi bahan yang diperlukan: a. Wiremesh M5-150 b. Hollow 50.50.2 mm c. Plat besi tebal 5 mm d. Dynabolt @4 x
12mm e. Kawat rambat
galvanis Ø3 mm sampai dengan tanah
10 Pekerjaan Talang Air Hujan Spesifikasi bahan yang diperluakan: a. Rangka siku
50.50.5 mm b. Plat galvanis 0,45
mm c. Pipa PVC 3”
sekualitas Wavin d. Roof drain 3”
SekualitasSAN-EI
11 Pekerjaan Elektrikal Kabel NYM 3x2,5 mm Sekualitas Supreme Lampu Sekualitas Philips Armatur Sekualitas Artolite Saklar Sekualitas Clipsal Kotak Kontak Sekualitas Clipsal 12 Pekerjaan Tata Udara
Pipa conduit sekualitas Clipsal, EGA, Maspion
Kabel NYM 3 x 2.5 mm 4 x 2.5 mm
sekualitas Supreme, Kabelindo, Tranka
Outlet daya AC
sekualitas Clipsal, Broco, Panasonic
Pipa PVC Ø ½ untuk drain AC
sekualitas Wavin, Maspion, Vinilon
13 Pekerjaan Telepon PABX kapasitas 8 co 80 extention
sekualitas Panasonic, Aria Soho
Socket telepon
sekualitas Panasonic, Broco, Clipsal
Kabel ITC 2X2X0,6 mm
sekualitas Supreme, Tranka, Kabel Metal
Telepon Terminal Box
76 Pembangunan Aula Gedung BKD Kabupaten Kulon Progo
NO URAIAN PEKERJAAN BAHAN SPESIFIKASI / MERK
14 Pekerjaan LAN Pipa conduit Ø 20 mm sekualitas Clipsal, EGA Outlet LAN tipe
B1SRJ5EK sekualitas Clipsal, Broco, Panasonic
Kabel LAN
sekualitas Belden USA yang dilampiri sertifikat keaslian, AVAYA
Instalasi Sekualitas UTP CAT 5E Swicth Hub 24 Port
Managable
Switch Hub 16 Port 12 Pekerjaan Mekanikal Roof drain Ø 3” sekualitas SAN-EI Pipa PVC Ø 3” sekualitas Wavin tipe AW