sdgs sustainable development goals perio

20
POINT REVIEW Case Study: Sustainable Development Goals (SDGs) Period 2015-2030 Created by United Nations 1 st Assignment Paper of Social and Culture Environment Graduate School of Environment Science Magister Program of Environmental Management Written by: SYAMPADZI NURROH NIM: 13/354980/PMU/7908 Lecture: Agus Joko Pitoyo, S.Si, M.A. GRADUATE OF SCHOOL GADJAH MADA UNIVERSITY Y O G Y A K A R T A 2 0 1 4

Upload: indray66

Post on 02-Feb-2016

57 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

OK

TRANSCRIPT

Page 1: SDGs Sustainable Development Goals Perio

POINT REVIEW

Case Study: Sustainable Development Goals (SDGs)

Period 2015-2030 Created by United Nations

1st Assignment Paper of Social and Culture Environment

Graduate School of Environment Science

Magister Program of Environmental Management

Written by:

SYAMPADZI NURROH NIM: 13/354980/PMU/7908

Lecture:

Agus Joko Pitoyo, S.Si, M.A.

GRADUATE OF SCHOOL

GADJAH MADA UNIVERSITY

Y O G Y A K A R T A

2 0 1 4

Page 2: SDGs Sustainable Development Goals Perio

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengelolaan lingkungan terkait antara hubungan faktor abiotik, biotik dan

sosial budaya pada lokasi tertentu, hal ini berkaitan dengan kawasan bentanglahan

yang mencakup pada sistem ekologi dan ekosistem lokasi tersebut. Dalam

pengelolaan lingkungan hidup bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat

merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia sebagaimana diamanatkan

dalam Pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dalam perkembangannya kebijakan-kebijakan pemerintah dalam

pengelolaan lingkungan hidup tertuang dalam Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan hidup. Dinamika dalam pengelolaan lingkungan mengalami

perkembangan secara signifikan dari waktu ke waktu sehingga UU Nomor 23

Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup dilakukan pembaharuan

menjadi UU RI Nomor 32 Tahun 2009. Hal ini diperlukan untuk lebih menjamin

kepastian hukum dan memberikan perlindungan terhadap hak setiap orang untuk

mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat sebagai bagian dari perlindungan

terhadap keseluruhan ekosistem. Kepastian hukum menjadi portal dalam

pengelolaan lingkungan untuk proses kegiatan pencegahan (preventif) dan sanksi

administratif dalam pencemaran dan Perusakan lingkungan hidup

(Hardjasoemantri 1999).

Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh proses interaksi komponen

lingkungan yaitu abiotik, biotik dan sosial, ekonomi serta budaya. Apabila

ditinjau dari aspek sosial, ekonomi dan budaya. Suatu pemerintahan dalam proses

perkembangannya dari Negara berkembang menuju Negara maju berorientasi

pada Economic Development, kecenderungan perkembangan ini terhadap

explotitative models sehingga permasalahan yang muncul adalah penurunan

kualitas lingkungan (Sustainable Environment). Perkembangan ini akan diikuti

oleh Population Development, pada tahun 2000 Persatuan Bangsa-Bangsa

Page 3: SDGs Sustainable Development Goals Perio

2

(United Nations) berinisiasi untuk melindungi dan mengatur mengenai

Population Development dengan sebuah program ideologi yang disebut The

Millennium Development Goals (MDGs). Tujuan program ini untuk mengurangi

ketimpangan di negara berkembang dari berbagai aspek seperti pendidikan,

pendapatan, kemiskinan, kesehatan, dll). Program ini disepakati pada tahun 2000

sampai akhir periode 2015.

Perkembangan konsep Economic Development dan Population

Development ini berujung kepada permasalahan lingkungan hidup, hal ini

berkaitan dengan daya tampung (caring capacity) dan daya dukung (supporting

capacity) lingkungan dari aktivitas manusia. Sehingga konsep Envinroment

Development menjadi isu global yang menjadi perhatian oleh negara-negara di

dunia. Pada tahun 2012, pertemuan The Rio+20 Summit membahas mengenai

environment sustainability sebagai evaluasi dari konsep The Millennium

Development Goals (MDGs) yang akan berakhir dan dievaluasi pada tahun 2015.

Konsep yang akan dikembangkan masa periode 2015 sampai tahun 2030 adalah

Sustainable Development Goals (SDGs).

1.2. Tujuan

Berdasarkan latar belakang seperti telah diuraikan , maka penulisan point

review “Case Study: Sustainable Development Goals (SDGs) period 2015-

2030 created by United Nation” sebagai pendekatan untuk mempelajari proses

perkembangan isu global mengenai terhadap pengelolaan lingkungan yang

berakitan dengan komponen lingkungan yaitu faktor abiotik, biotik dan sosial-

ekonomi-budaya.

Page 4: SDGs Sustainable Development Goals Perio

3

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1. Concept of The Sustainable Development

Konsep pembangunan yang berkelanjutan yang telah disepakati pada tahun

1987 oleh The Brundtland Comission of The United Nations. Berikut ini definisi

dari pembangunan yang berkelanjutan.

“Sustainable Development is development thats meets

the needs of the present without compromising the

ability of future generations to meet their own needs”

Dalam pengertian di atas memaparkan bahwa pembangunan yang berasaskan

kelestarian dimana memenuhi kebutuhan saat ini tanpa berdampak terhadap

kebutuhan dimasa akan datang. Pada tahun 2005 dalam pertemuan The World

Summit menyepakati terhadap 3 pilar yang utama, berikut ini Gambar 2.1.

mengenai tiga pilar tersebut.

Gambar 2.1. Konsep Sustainable Development. Sumber : (United Nations 2008)

Page 5: SDGs Sustainable Development Goals Perio

4

Rockstrom (2009) dalam Griggs (2012) menyatakan bahwa pembangunan

yang berkelanjutan memiliki 6 aspek yang perlu dicapai dalam dunia global antara

lain: thriving lives and livehoods (kehidupan yang sehat dan layak), sustainable

food security (keamanan dan ketahanan pangan), secure sustainable water

(sumber air bersih), universal clean energy (energi yang aman), healthty and

productive ecosystems (ekosistem yang produktif dan sehat), governance for

sustainable Societies (kebijakan yang berpihak terhadap komunitas). Berikut ini

disajikan pada Gambar 2.2. ilustrasinya mengenai pembangunan yang

berkelanjutan terhadap aspek economy, society, and Earth’s Life support System.

Gambar 2.2. Output pembangunan yang berkelanjutan. Sumber: (Rockstrom et al 2009)

Page 6: SDGs Sustainable Development Goals Perio

5

2.2. Perubahan Iklim Global (Climate Change)

The United Nations Environment Programme dalam upaya mitigasi terhadap

perubahan iklim melalui The Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC)

dan The World Meteorogical Organization. Berdasarkan hasil penelitian dan

penilaian (assessment on measures to mitigation climate change) menyatakan

bahwa peningkatan emisi karbon CO2 yang secara global diakibatkan oleh

pertumbuhan ekonomi dan populasi. emisi karbon CO2 yang berasal dari bahan

bakar fosil dan kegiatan industri menyumbang sebanyak 78% dari total gas rumah

kaca (GHG) (Greenhouse Gas) (Fjord 2014). Sedangkan peningkatan dari

aktivitas manusia (anthopogenic) terjadi secara signifikan antara tahun 2000-

2010, peningkatan tersebut berasal dari Energy supply (47%), Industri (30%),

transportasi (11%) dan bangunan (3%). Akibat peningkatan gas rumah kaca

tersebut suhu rata-rata bumi meningkat 2O C dan akan diperkirakan akan terus

meningkat bila tidak dilakukan mitigasi menjadi 3,7O C-4,8O C pada tahan 2100.

Berikut ini disajikan pada Gambar 2.3. mengenai estimasi peningkatan suhu rata-

rata bumi tanpa dilakukan upaya mitigasi perubahan iklim.

Gambar 2.3. Perubahan Climate Change. Sumber: (Rockstrom et al 2009)

Page 7: SDGs Sustainable Development Goals Perio

6

2.3. The Changing Human Enterprise

Pertumbuhan populasi dan ekonomi merupakan tantangan untuk semua

negara di dunia, seiring perkembangan negara berkembang menuju negara maju,

maka akan muncul outcome yang bersifat negatif terhadap lingkungan hidup

apabila tidak memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya. Berikut ini

disajikan pada Gambar 2.4. trendline yang positif atas konsumsi dan kebutuhan.

Gambar 2.4. Trendline supporting capacity. Sumber: (Rockstrom et al 2009)

Page 8: SDGs Sustainable Development Goals Perio

7

Berdasarkan data statistik aspek urban Population terus meningkat pada

akhir dekade 2010 mencapai 2 miliyar orang, aspek transportasi selama tahun

1950 sampai pada tahun 2000 mengalami peningkatan secara signifikan mencapai

700 juta motor berbahan bakar minyak bumi. Kebutuhan atas air semakin

meningkat pada akhir tahun 2000 mencapai 5800 km3/tahun. Kebutuhan atas

Paper/tissue semakin meningkat hal ini berdampak pada luas hutan yang

dikonversi, permasalahan di lapangan adalah industri pulp Paper dalam kaitan

sebagai hutan produksi yang menyalahgunakan membuka hutan alam karena

permintaan atas kertas/tissue semakin meningkat, pada akhir tahun 2000

kebutuhan mencapai 250 juta ton. Di bidang pertanian kebutuhan atas pupuk

semakin meningkat, hal ini akan berdampak pada pencemaran/degradasi kualitas

lingkungan hidup, pada akhir tahun 2000 kebutuhan akan pupuk mencapai 250

juta ton. Kebutuhan ini memiliki kecenderungan semakin meningkat pada tahun

2014 saat ini.

2.3. The Responses of The Biophysical Earth System

Daya dukung dan daya tampung lingkungan terhadap aktivitas manusia

memiliki keterbatasan, berikut ini disajikan pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5. Kondisi eksisting atmosfer di dunia. Sumber: (Rockstrom et al 2009)

Page 9: SDGs Sustainable Development Goals Perio

8

Konsentrasi gas CO2 (karbondioksida) di atmosfer mencapai 360 ppm/v, nilai

ini semakin meningkat pada akhir tahun 2000 dibandingkan pada tahun 1950 (280

ppm/v). Sedangkan konsentrasi NO2 (nitrat) mencapai 310 ppb/v pada akhir tahun

2000, nilai ini semakin meningkat dibandingkan pada tahun 1950 (270 ppb/v).

Menipisnya lapisan ozon di atmosfer pada akhir tahun 2000 lapisan ozon

berkurang sebesar 50% dari total lapisan ozon di atmosfer jika dibandingkan pada

tahun 1950 lapisan ozon masih stabil (5%). Selain degradasi pada lapisan

atmosfer terjadi pada ekosistem laut, ekosistem pantai, pencemaran biogeokimia

pada pesisir pantai, berkurangnya luasan hutan tropis di dunia sebagai fungsi dari

paru-paru dunia penghasilan oksigen, perubahan alih fungsi lahan yang semakin

meningkat serta penurunan jumlah biodiversitas flora dan fauna di dunia akibat

perambahan dan illegal Trading Wildlife. ditransfer ke konsumen yang lebih

tinggi melalui rantai dan jaring makanan. Berikut ini disajikan pada Gambar 2.6.

data statistik perubahan kualitas dan kuantitas lingkungan hidup yang terdapat

pada ekosistem laut, daratan serta flora dan fauna. Hal ini berkaitan dengan

komponen lingkungan hidup yaitu faktor biotik dan abitotik.

Gambar 2.6. Degradasi komponen lingkungan hidup. Sumber: (Rockstrom et al 2009)

Page 10: SDGs Sustainable Development Goals Perio

9

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Profil Sustainable Development

The Millennium Development Goals (MDGs) merupakan agenda program

International yang telah berjalan selama 15 tahun yang telah disepakati oleh

negara-negara anggota PBB (United Nations) dan akan berakhir pada tahun 2015.

Berikut ini Gambar 3.1. mengenai fokus materi/kajian MDGs sebagai program

International yang dimulai sejak tahun 2000 sampai pada tahun 2015 .

Gambar 3.1. Fokus materi/kajian MDGs sebagai program International.

Pada tahun 1992 dalam pertemuan The Earth Summit di Rio de Janeiro

Brazil dan dilanjutkan pada tahun 2012 pada pertemuan The Rio+20 yang

membahas dan mengevaluasi perkembangan MDGs sehingga terfokuskan

terhadap permasalahan isu lingkungan global sehingga terbentuk konsep The

Sustainable Development Goals (SDGs). Berikut ini Gambar 3.2. mengenai

konsep SDGs sebagai program International pengganti MDGs pada akhir tahun

2015.

Page 11: SDGs Sustainable Development Goals Perio

10

Gambar 3.2. Concept of Sustainable Development.

Berdasarkan hasil dari pertemuan The Rio+20, negara anggota United

Nations. Total 30 anggota OWP (Open Working Group) telah diberikan mandat

dalam pertemuan the Rio+20 Outcome Document untuk menyiapkan proposal

dalam rangka pengembangan program SDGs yang pengembangnya berdasarkan

tiga komponen dimensi dalam pembangunan berkelanjutan (social, environmental,

economic) dalam keseimbangan arah perkembangnya.

Laporan hasil kajian dari anggota OWP (Open Working Group) akan

dibahas pada pertemuan yang ke 68 (the 68th session of the Assembly) pada Bulan

September 2013 sampai September 2014 untuk pertimbangan dan keputusannya.

The OWG uses a constituency based system of representation, which means that

most of the seats in the working group are shared by several Countries. Berikut

ini Gambar 3.3. mengenai agenda/isu yang akan dibahas dalam menyusun

konsep SDGs sebagai program International pengganti MDGs pada akhir tahun

2015.

Page 12: SDGs Sustainable Development Goals Perio

11

Gambar 3.3. Isu yang akan dibahas dalam menyusun konsep SDGs.

Perbedaan terlihat jelas antara MDGs dan SDGs, permasalahan isu

lingkungan global lebih ditekankan dan diprioritaskan. Sehingga program baru ini

merupakan hasil evaluasi terhadap perubahan kurun waktu selama 15 tahun

program MDGs berjalan.

Page 13: SDGs Sustainable Development Goals Perio

12

Berdasarkan hasil dari pertemuan The Rio+20, menyepakati 10 prinsip

bahwa SDGs dengan asas “inclusive and transparant intergovernmental process

open to all stakeholders, with a view to developing global sustainable

development goals to be agreed by the General Assembly”. Berikut ini Tabel 3.1.

mengenai 10 prinsip yang harus tercantum dalam pertimbangan SDGs.

Tabel 3.1 10 prinsip yang harus tercantum dalam pertimbangan SDGs

No Point Review

1 Must be based on Agenda 21 and the Johannesburg Plan of implemntation

Point pertama menjadi dasar pertimbangan yang menetapkan bahwa Agenda Abad 21 dan rencana implementasi dari rencana Johannesburg yang telah disepakati sebelumnya sehingga nilai-nilai yang sudah tertanam tetap dilanjutkan.

2 Must fully respect all the Rio principles

Point kedua menyatakan program SDGs harus mengindahkan pada perjanjian dan kesepakatan terhadap prinsip pada pertemuan The Rio+20 pada tahun 2012 dan The Earth Summit pada tahun 1992.

3 Must be consistent with International law

Point ketiga mengenai konsistensi terhadap peraturan International yang menjadi bagian hukum International.

4 Must build upon commitment already made

Point keempat perihal komitmen yang telah dibuat sebelumnya, hal ini menujukan komitmen terhadap kesepakatan-kesepatan yang telah dibuat sebelum SDGs dibentuk.

5 Must Contribute to the full implementation of the outcomes of all major summits in the economic, social and environmental fields

Point kelima mengenai kontribusi terhadap aspek yang menyeluruh dari hasil implementasi seluruh aspek utama yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.

6 Must focus on priority areas for the achievement of sustainable development, being guided by the outcome document

Point keenam merupakan pemberian prioritas untuk meraih keberhasilan pembangunan yang berkelanjutan,sebagai bentuk aturan dari hasil dokumen program international

7 Must address and incorporate in a balanced way all three dimensions of sustainable development and their interlinkages

Point ketujuh harus diarahkan dan berhubungan dengan keseimbangan dari ketiga komponen pembangunan keberlanjutan.

8 Must be coherent with and integrated into the United Nations Development agenda beyond 2015

Point kedelapan harus berkesinambungan dan terintegrasi ke dalam agenda pembangunan PBB

9 Must not divert focus or effort from the achievement of the Millennium Development Goals

Point kesembilan harus tidak bertolak belakang dari pencapaian tujuan MDGs sebelumnya. Karena SDGs merupakan bentuk evaluasi dari MDGs

10 Must include active involvement of all relevant stakeholders, as appropriate, in the process

Point kesepuluh mengenai keterlibatan seluruh stakeholder yang berkaitan sebagai pihak yang menyelenggarakan bahkan dalam prosesnya.

Sumber: http://sustainabledevelopment.un.org/index.Sustainable Development Knowledge Platform

Page 14: SDGs Sustainable Development Goals Perio

13

Kinerja dari 30 anggota OWP (Open Working Group) dimulai pada bulan

Januari 2013 dan pertemuan pertama kali diselenggarakan di Hungaria dan Kenya

(inisiasi), pada bulan April 2013 pertemuan kedua mengenai fokus kerja terhadap

kemiskinan (poverty eradication). Pertemuan mengenai pembahasan isu tua

materi SDGs selama 8 kali pertemuan dan pada bulan Maret 2014 anggota dari

OWG akan memberikan draft laporan yang berisi tentang isu-isu yang telah

dibahas dalam pertemuan tersebut serta akan diputuskan isu-isu mana yang akan

diangkat pada SDGs sebelum pertemuan yang ke 68 (the 68th session of the

Assembly). Berikut ini disajikan Gambar 3.4. mengenai rundown jadwal

pertemuan untuk membahas isu yang berkaitan dengan program SDGs.

Gambar 3.4. proggresing meeting of the SDGs concept

Page 15: SDGs Sustainable Development Goals Perio

14

3.2. Review: Kajian Isu dalam The Sustainable Development Goals (SDGs)

Berdasarkan hasil dari pertemuan The Rio+20, menyepakati 10 prinsip

bahwa SDGs dengan asas “inclusive and transparant intergovernmental process

open to all stakeholders, with a view to developing global sustainable

development goals to be agreed by the General Assembly”. Berikut ini Tabel 3.2.

mengenai kajian isu untuk konsep SDGs sebagai program International pengganti

MDGs pada akhir tahun 2015.

Tabel 3.2. Kajian Isu dalam The Sustainable Development Goals (SDGs)

No Materi Bidang Keterangan

1 Food security & nutrition; Sustainable Agriculture Desertification; Land degradation; Drought

Lingkungan Ekonomi Sosial

Pembahasan pada bulan Mei 2013

Review: Pada pembahasan pertemuan pertama membahas seluruh bidang pilar lingkungan, ekonomi dan sosial. Isu mengeai keamanan pangan dan nutrisi), pertanian yang berkelanjutan, penggurunan, degradasi lahan, dan kekeringan. Pada pembahasan ini lebih terfokuskan terhadap isu lingkungan.

Berdasarkan hasil penelitian United Nations Foundation dampak dari perubahan iklim global (Desertification; Land degradation; Drought) berakibat pada (Food security & nutrition; Sustainable Agriculture) menurunkan 35% hasil tanaman pangan di seluruh daratan Afrika , menurunkan hasil tanaman pangan sampai 2% per dekade akhir serta akan menurunkan hasil padi di India-indoasia sebesar 14-15%. Dampak tersebut akan pengaruhi terhadap 200 juta penduduk di dunia.

Page 16: SDGs Sustainable Development Goals Perio

15

2 Employment and decent work for all; Social Protection; Youth & Education Culture; Health; Population dynamics

Sosial Pembahasan pada bulan Juni 2013

Review: Pada pertemuan kedua terfokus mengenai bidang sosial hal ini berkaitan dengan pekerjaan, perlindungan sosial, pendidikan kebudayaan dan pemuda, kesehatan, serta dinamika populasi. Fokus isu ini telah diuraikan pada MDGs sebelumnya. Sehingga pengembangan pada seluruh isu ini diikuti dengan perkembangan keadaan sekarang.

3 Sustained and inclusive economic growth; Macroeconomic policy questions; Infrastructure Development; industrialization; Energy

Ekonomi Pembahasan pada bulan November 2013

Review: Pada pertemuan ketiga terfokus mengenai bidang ekonomi yang berkaitan dengan berkerlanjutan dan pencapaian pertumbuhan ekonomi, kebijakan makro-ekonomi, pengembangan infrastruktur, industrialisasi dan energi. Fokus isu ini telah diuraikan pada MDGs sebelumnya. Sehingga pengembangan pada seluruh isu ini diikuti dengan perkembangan keadaan sekarang.

4 Means of implementation (science and technology, knowledge-sharing and capacity building, need of countries in special situations,African countries, LDCs, LLDCs, SIDS) Specific challenges facing middle-income Countries; Human Rights; The right to development; Global governance

Sosial Pembahasan pada bulan Desember 2013

Review: Pada pertemuan keempat terfokus mengenai bidang implementasi, tantangan pada negara dengan pendapatan sedang, hak asasi manusia, hak berkembang, dan pemerintahan global. Fokus isu ini telah diuraikan pada MDGs sebelumnya. Sehingga pengembangan pada seluruh isu ini diikuti dengan perkembangan keadaan sekarang.

5 Sustainable cities and human settlements Sustainable transport Sustainable consumption and production Climate change Disaster risk reduction

Sosial Lingkungan Ekonomi

Pembahasan pada bulan Januari 2013

Review: Pada pertemuan kelima terfokus mengenai bidang kota yang lestari dan pemukiman penduduk, sarana transportasi yang berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang lestari, perubahan iklim dan pencegahan resiko bencana. Beberapa isu telah diuraikan pada MDGs sebelumnya. Sehingga pengembangan pada seluruh isu ini diikuti dengan perkembangan keadaan sekarang akan tetapi adanya pembahasan climate change dan disaster risk reduction. Berdasarkan hasil penelitian The Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) dan NASA bahwa akibat pemanasan global (global warming) akan menaikan permukaan air laut. skenario yang telah diprediksi bahwa dengan kenaikan tinggi muka air laut sebesar 3 meter yang memungkinkan dicapai selama 200 tahun ke depan maka kota blower Manhattan (New York), San Fransisco, St. Peterburg, Hamburg (germany), Amsterdam (Belanda), Los Angles (USA), dan Venice (Italia) akan tenggelam menjadi sejajar dengan permukaan air laut.

Page 17: SDGs Sustainable Development Goals Perio

16

Hal ini menjadi perhatian global jika tidak dilakukan mitigasi dan pencegahan serta pengendalian oleh seluruh stakeholder, hal ini berkaitan dengan negara anggota United Nations maka bencana dunia ini akan sulit untuk ditanggulanggi.

6 Oceans and seas Forests; Biodiversity Promoting equality including social equity Gender equality and women’s empowerment Conflict prevention Post-conflict peacebuilding Promotion of durable peace Rule of law; Governance

Lingkungan Sosial Ekonomi

Pembahasan pada bulan Februari 2013

Review: Pada pertemuan kelima terfokus mengenai bidang kelautan dan Samudera, hutan, biodiversitas, kesetaraan sosial, pemberdayaan wanita, kesetaraan gender, pencegahan konflik, perdamaian dunia, perundang-undangan, dan pemerintahan.

Page 18: SDGs Sustainable Development Goals Perio

17

Berdasarkan data statistik finasial (IMF (2013); REDD Volutary (2012)) bahwa global subsidi untuk bioenergi sebesar 24 Miliyar ($USA) pada tahun 2011 dan biofosil sebesar 480 Miliyar ($USA) sedangkan untuk upaya mitigasi REDD+ sebesar 1 Miliar ($USA) selama 2011-2012 dan Future REDD payment phase sebesar 30 miliyar ($USA) yang terestimasi sampai pada tahun 2020. Perbedaan jumlah dana ini sangat signifikan berbeda sehingga isu kajian ini menjadi topik yang krusial di masa depan pada program SDGs. Mengenai hutan berdasarkan hasil penelitian bahwa kehidupan rumah tangga tergantung dari kontribusi fungsi sebesar 1,6 Miliyar jiwa penduduk di dunia (Evans 2013)

Page 19: SDGs Sustainable Development Goals Perio

18

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil review mengenai program International (United Nations)

The Sustainable Development Goals (SDGs) yang akan dideklarasikan pada akhir

tahun 2015, maka dapat disimpulkan bahwa:

(1) Perubahan konsep dan fokus isu yang mendasar secara signifikan

terhadap isu-isu permasalahan lingkungan.;

(2) Perkembangan pembangunan menjadi siklus yaitu Economic

Development - Population Development - Environment Development.

4.1. Saran

Berdasarkan hasil review mengenai program International (United Nations)

The Sustainable Development Goals (SDGs) yang akan dideklarasikan pada akhir

tahun 2015, maka saran dari penulis ialah;

(1) Kepentingan lingkungan menjadi prioritas dibandingkan kepentingan

sebagian negara anggota (United Nations) sehingga perlu ditekankan

bahwa keberhasilan pengelolaan lingkungan akan mencapai dari The

Sustainable Development Goals (SDGs).

(2) Kegagalan pencapaian tujuan dari The Sustainable Development Goals

(SDGs) akan mempercepat bencana global, sehingga keterlibatan antar

anggota dituntut konsistensinya dalam pencapaian Environment

Development.

Page 20: SDGs Sustainable Development Goals Perio

19

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Infographic: Sustainable Development Goals for Beginners (A

Breif Overview of The road to The new Sustainable Development Goals.

https://www.ihdp.unu.edu/file/get/11308 [20 Mei 2014]

Barry, E. 2014. Post-Rio to Post-2015 Think Piece Sustainable Development

Goals (SDGs). Geneva: Sustainable World Initiative.

http://www.unep.org/civilsociety/Portals/24105/documents/NY%20consulta

tion/SDGs%20thinkpiece.pdf [20 April 2014]

Evans, K. 2014. Annual Investment of US $30 billion in Tropical Forest

Conservation cam support and Sustainable Economic Growth. Geneva:

United Nations Environment Programme. http://www.unep.org/Newcentre.

Default.aspx. [20 Mei 2014]

Fjord,A. 2014. IPPC Pressent assesment on Measures to mitigate climate

Changde. Greenland Credit: New York. http://www.unep.org/Newcentre.

Default.aspx. [20 Mei 2014]

Griggs, D. 2013. From MDGs to SDGs: Key challenges and opportunities.

Jerman: Monash Sustainability Institute. http:/

http://sustainabledevelopment.un.org/content/documents/3490griggs.pdf

[20 Mei 2014]

Hardjasoemantri, K. 1999. Hukum Tata Lingkungan, Edisi Ketujuh. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Loewe, M. 2012. Post 2015: How to Reconcile the Millennium Development

Goals (MDGs) and the Sustainable Development Goals (SDGs). Jerman:

German Development Institute.

http://post2015.files.wordpress.com/2013/01/loewe-2012-post-2015-mdgs-

and-sdgs-english. [20 Mei 2014]

Sachs, J, D. 2013. High stakes at the UN on Sustainable Development Goals.

New York: Columbia University. http://www.thelancet.com

jeffsachs.org/wp-content/uploads/2013/09/Lancet_High-Stakes-at-UN-on-

SDGs.pdf [20 April 2014]

United Nations. 2013. Sustainable Develoment Knowledge Paltform.

http://sustainabledevelopment.un.org/index.php?menu [ 20 Mei 2014]

.