say it 1 shinee version

9
Say it just for me (freelance) “Aaaaaa...” jeritku keras terbangun tiba-tiba. Semua anak menatap ke arahku dengan kaget, begitu juga dengan choi seonsangnim yang menghentikan aktivitas menulis sesuatu di papan tulis dan menatapku tajam. Aku menatap ruangan di sekitarku dan menyadari bahwa aku sedang dalam masalah BESAR!! Aku tertidur di kelas, di kelas choi seonsangnim pula, guru terkiller di sekolah ini. Kali ini dapat dipastikan aku akan menerima hukuman yang sangat berat. “SEON WOO!!!!!!” Aku menengok gugup ke arah suara itu berasal. Dihadapanku sudah berdiri choi seonsangnim dengan tampang yang tidak bisa kudefiniisikan lagi. Bayangan setan raksasa bertanduk 2 dengan bergigi muncul di piliranku. AKU AKAN MATIII !! “Ini sudah ke-3 kalinya kamu tertidur di kelas. Saya minta sekarang juga kamu KELUARR!!!” bentak seonsangnim keras menunjuk pintu keluar. Kali ini tampang seonsangnim beneran mirip sama bayanganku tadi, bahkan sesaat aku yakin akan mati beneran. Tanpa menunggu lagi dengan segera aku memebereskan barang- barangku dan bergegas pergi diiringi tatapan iri dari seluruh penjuru kelas. Huft!! Untung banget cuma dihukum keluar kelas, mereka pasti iri banget deh karena gak bisa kabur dari choi seonsangnim. Hahaha. Kupikir aku akan diberi hukuman membersihkan toilet sekolah di lantai 2 selama seminggu. Perlu kuberitau ya, tolilet di lantai 2 itu lebih mengerikan dibanding choi seonsangnim. Bukan karena ada hantunya atau apalah itu, tapi karena tempat itu sangaattttt menjijikkannnnnn. Kotorrrrrrr bangettttttt. Bayangin tempat itu aja udah bikin gak nafsu makan seminggu.*sepertinya lebih baik tidak membayangkan, aku beneran mau muntah*

Upload: annisamutiasari

Post on 25-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

say it 1

TRANSCRIPT

Say it just for me (freelance)

Aaaaaa... jeritku keras terbangun tiba-tiba.

Semua anak menatap ke arahku dengan kaget, begitu juga dengan choi seonsangnim yang menghentikan aktivitas menulis sesuatu di papan tulis dan menatapku tajam.

Aku menatap ruangan di sekitarku dan menyadari bahwa aku sedang dalam masalah BESAR!! Aku tertidur di kelas, di kelas choi seonsangnim pula, guru terkiller di sekolah ini. Kali ini dapat dipastikan aku akan menerima hukuman yang sangat berat.

SEON WOO!!!!!! Aku menengok gugup ke arah suara itu berasal. Dihadapanku sudah berdiri choi seonsangnim dengan tampang yang tidak bisa kudefiniisikan lagi. Bayangan setan raksasa bertanduk 2 dengan bergigi muncul di piliranku. AKU AKAN MATIII !!

Ini sudah ke-3 kalinya kamu tertidur di kelas. Saya minta sekarang juga kamu KELUARR!!! bentak seonsangnim keras menunjuk pintu keluar. Kali ini tampang seonsangnim beneran mirip sama bayanganku tadi, bahkan sesaat aku yakin akan mati beneran.

Tanpa menunggu lagi dengan segera aku memebereskan barang-barangku dan bergegas pergi diiringi tatapan iri dari seluruh penjuru kelas.

Huft!! Untung banget cuma dihukum keluar kelas, mereka pasti iri banget deh karena gak bisa kabur dari choi seonsangnim. Hahaha. Kupikir aku akan diberi hukuman membersihkan toilet sekolah di lantai 2 selama seminggu. Perlu kuberitau ya, tolilet di lantai 2 itu lebih mengerikan dibanding choi seonsangnim. Bukan karena ada hantunya atau apalah itu, tapi karena tempat itu sangaattttt menjijikkannnnnn. Kotorrrrrrr bangettttttt. Bayangin tempat itu aja udah bikin gak nafsu makan seminggu.*sepertinya lebih baik tidak membayangkan, aku beneran mau muntah*

Ternyata hobi tidurku kali ini membawa berkah juga, akan kucoba lagi deh lain kali. Hehehe. Tentang choi seonsangnim pikirin ntar-ntar ajalah. Sekarang nikmatin dulu kebebasan yang sangat langka ini dulu.

Aku mengedarkan pandangan ke sekelilingku, berusaha memutskan tempat paling enak untuk menghabiskan waktu tanpa ketahuan. Kulihat taman sedang kosong dan kuputusakn untuk duduk d sana. Sempat kudengar choi seonsangnim yang sedang menasehati agar mereka tidak mencotohku. Kubayangkan wajah seonsangnim yang tampak bersemangat membahas tentang pentingnya menjadi murid teladan yang menaati peraturan tanpa henti dan memberikan tugas bertumpuk untuk dikerjakan. Aku sudah bisa membayangkan cacian yang akan kuterima dari mereka akibat ulahku. Tapi biar sajalah, slah sendiri tidak membangunkanku. Hehehe.

Aku berjalan menuju pojok taman, tepat di bawah pohon rindang yang cukup besar untuk menutupi keberadaanku. Kuambil ipod tercintaku menikmati musik favoritku. Ipod ini adalah harta berhargaku yang ke-2. Yang pertama?? Nanti kalian juga akan tau.

Tiba-tiba datang segereombolan yeoja mendekati taman. Salah seorang yeoja tampak gugup dikelilingi teman-temannya yang tampak menyemangati. Di tangannya terdapat sebuah amplop pink yang dipegangnya erat-erat.

Gadis itu cantik sekali. Badannya tinggi dan rambutnya panjang menjuntai indah. Aku yakin hanya dalam beberapa hari saja dia pasti akan menjadi idola sekolah.

Mereka mendekati seorang namja tampan yang sedang duduk tampak asyik dengan barang yang dipegangnya sambil mendengarkan musik, tidak memeprdulikan keributan yang dibuat segerombolan yeoja itu. Aku mematikan ipodku dan mengintip dari balik pohon, penasaran dengan apa yang akan terjadi. *jangan ditiru ea, ini perbuatan gak baik kecuali kalo kepepet. Hehehe*

Emmm..annyeong sapa yeoja itu pelan ke arah namja itu. Teman-temannya segera bersembunyi tidak jauh dari tempat itu, memastikan yeoja itu berhasil. Ckckck, buat nyatain cinta aja butuh pasukan segitu banyak, gimana kalau beneran pacaran. Jangan-jangan dikawal 3 pasukan lagi kalau mereka kencan. Hahaha.

Namja itu hanya menengok sebentar dan kembali meneruskan keasyikannya, tidak memperdulikan gadis itu. Gadis itu tampak menahan tangis dan bersiap pergi jika tidak dicegah teman-temannya.

Ck..jahat sekali namja itu. Kalau aku jadi yeoja itu pasti sudah kujitak dia, atau kupukul saja ya. Sepertinya itu ide yang lebih baik.

Yeoja itu berusaha menenangkan diri dan kembali mengajak berbicara namja itu. Sunbae..ini.. katanya cepat mengulurkan amplop pink yang daritadi dipegangnya erat.

Namja itu menatap yeoja itu dan amplop pink di tangan yeoja itu bergantian. Apaan nie?? tanyanya dengan bingung.

Ihh!! Tuw namja bikin gregetan juga nie. Masa gak tau kalau itu surat cinta. Polos atau beneran bego sie!!

Merasa mendapat respon *respon yang sangat bego*, yeoja itu tampak senang dan sepertinya mendapat keberanian. Saranghae.. aku suka sunbae. Jadilah pacarku!! kata gadis itu mantap. Teman-temannya tampak menyemangati dan terlihat tegang menunggu jawaban namja itu. Aku jadi ikut tegang menunggu jawaban namja itu. Tapi aku yakin pasti diterima, yeoja itu kan cantik banget. Impian setiap namja. Hohoho.

Jeongmal mianhae..aku gak bisa jawab namja itu cepat tanpa rasa bersalah. Dipalingkan pandangannya ke barang didepannya dan kembali sibuk dengan keasyikannya.

Heh!! Kurang ajar banget tuw namja, belum juga 5 detik udah nolak. Pura-pura mikir dulu gitu. Buat seorang yeoja, menyatakan perasaan itu kan butuh keberanian yang besar, gak menghargai banget sie. Jangan-jangan tuw namja gak normal lagi, masa yeoja secantik itu ditolak. Melihat yang dia lakukan sekarang, sepertinya namja itu memang gak normal.

Yeoja itu mulai menangis pelan. Teman-temannya segera menghampiri dan mencecar namja itu dengan berbagai pertanyaan. Namja itu tampak kebingungan ketika segerombolan yeoja mengeroyoknya dengan berbagai pertanyaan.

Sunbae..waeyo?? Emang hyo na kurang apa sie??

Ne..dia kan cantik

Pinter..

Baik...

Idola sekolah..

Lagian waktu itu kan udah aku kenalin ke sunbae salah seorang yeoja yang sepertinya pemimpin para yeoja itu maju ke hadapan namja itu. Yeoja itu tampak paling angkuh diantara yeoja lainnya.

Ne...tapi bukan berarti aku suka kan luna.. jelas namja itu dengan bingung pada gadis di depannya. Sekarang pandangan namja itu sudah sepenuhnya menghadap segerombolan yeoja itu.

Yah~kalaupun belum suka, kan bisa di coba dulu. Bantah yeoja itu keras kepala. Lagipula sunbae juga belum punya yeojachingu kan gadis itu menatap namja di hadapannya dengan penuh kemenangan. Yeoja yang tadi menyatakan perasaan tampak kembali tenang dan menatap namja itu dengan penuh harap. Teman-temannya ikut mengiyakan dan mulai mendesak namja itu.

Sukurin!!! Emang enak mati kutu. Hahaha. Mending pergi sekarang deh. Sebenernya sayang juga sie melewatkan tontonan gratis secara live lagi, tapi lebih baik gak ikut-ikutan deh.

Dengan cepat kumasukkan ipodku ke dalam bersiap pergi tanpa memperhatikan sekelilingku.

BRUKKK..

Aku terjatuh dengan sukses mencium tanah. Suasana hening tiba-tiba, para yeoja dan namja itu sepertinya mendengar suara jatuhku yang lumayan keras dan menghentikan perdebatan mereka, memandangku. Aku menatap mereka dan mengeluarkan jurus pura-pura bego.*ini adalah jurus andalanku. hehehe*

Eh~mian mengganggu. Silahkan lanjutkan lagi. Hehehe

Dengan cepat aku berusaha berdiri dan limbung seketika. Adoww~ sakit banget lagi, kayaknya jatuhnya keras banget deh. Bisa jalan gak ya, kayaknya kekilir deh.

Ketika aku sedang memikirkan nasib kakiku yang sepertinya terkilir ini dan berusaha berjalan, tiba-tiba seseorang menarikku ke arahnya.

Jagiya..gwenchana?? namja itu ada dihadapanku dan terlihat sangat khawatir*aktingnya bagus juga*. Tangannya menahan tubuhku yang sudah hampir jatuh lagi.

Ehh ~sebentar.. Jagiya?? MWOOOO!!

Sebelum aku sempat memprotes, namja itu sudah menggendongku. kuantar ke ruang kesehatan ya? Jeongmal mianhae luna, sepertinya yeojachinguku sedang sakit. Aku pergi dulu ya

Namja itu segera membawaku pergi dengan cepat. Sempat kulihat wajah-wajah tercengang di sana yang digantikan khawatir ketika melihat teman mereka mulai menangis.

Turunkan aku.. kataku ke arah namja itu. namja itu masih terus menengok kebelakang, memastikan tidak diikuti. Wajahnya tampak lega ketika mendapati tidak ada seorangpun di belakang.

YAA~turunkan aku!! jeritku keras ketika tidak mendapat respon dari namja itu.

BRUKKK..

Tanpa sadar namja itu menjatuhkanku, sepertinya dia kaget mendengar teriakanku.

Aduhhhh....YAA~kamu mau membunuhku!!

Aishh~sial banget sie hari ini. Bisa-bisanya jatuh 2 kali, kalau tulangku patah semua gimana coba. Emang ada tempat penjualan tulang baru. Menyebalkannn!!!!

mian..jeongmal mianhae..aku tidak sengaja..habis tadi kamu tiba-tiba teriak sie, aku kan kaget kata namja itu santai sambil cengar-cengir. Dilurkan tangannya untuk membantuku berdiri.

Yeee...malah cengar-cengir lagi. Nyebelin banget nie orang. Beneran gak normal deh kayaknya.

Dengan kesal aku menepis tangannya dan berusaha berdiri sendiri. Baru saja berdiri, badanku sudah limbung lagi yang akhirnya ditangkap olehnya. Sebenarnya sie ini adegan yang romantis. Dalam keadaan biasa, aku pasti sudah jatuh cinta pada namja ini. Tapi karena ini keadaan yang super luar biasa menyebalkan, aku benar-benar ingin memukul namja ini.

udah biar kubantu aja..kalau kamu gini terus bisa jatuh lagi lho. Gak mau kan mati cuma gara-gara jatuh kata namja itu sambil tertawa memapahku ke ruang kesehatan.

Ihhh!! Nyebelin banget sie.. sial banget ketemu orang kayak gini. Tapi bener juga sie, gak lucu banget kan mati cuma gara-gara jatuh. Gak keren banget cara matinya. Akhirnya dengan pasrah kubiarkan dia memapahku menuju ruang kesehatan.

----------------------

Aku pulang lebih awal hari ini dengan alasan kaki terkilir. Beruntung deh, jadi aku tidak akan jadi sasaran caci maki anak-anak sekelas hari ini. Hehehe. Aku segera pulang begitu kakiku diobati oleh dokter sekolah. Kuputuskan untuk naik taksi, tidak memperdulikan namja itu yang menyuruhku menunggunya. Males banget deh berurusan dengan orang itu lagi.

Hari ini aku mendapat pelajaran berharga. Yang pertama, jangan pernah mengitip orang yang sedang menyatakan cinta, bisa-bisa kamu kena sial. Yang kedua dan terpenting, jangan sampai ketemu lagi sama namja gak jelas itu, sial nya bisa 2 kali lipat. Oh ya, yang ketiga, aku gak mau lagi ke taman, kapok kuadrat deh ke sana lagi.

Drrt..drrt..

Aku melirik handphoneku yang bergetar menandakan sms. Kutebak pasti seon woo menanyakan aku dimana dan ternayata tebakanku benar.

[from : hyo na]

Enhaeee...kamu dimana??

[to : hyo na]

Aku ijin pulang. Kakiku terkilir.

Tanpa menunggu balasan dari hyo na aku mengambil bantal dan tertidur lelap.

---------------------

Aku bangun dengan segar pagi ini. Kakiku sudah tidak terlalu sakit lagi karena obat yang diberi dokter kemarin. Key oppa bersikeras mengantarku ke sekolah meskipun aku bilang baik-baik saja. Oppa memang terlalu over protective padaku, maklum lah hanya aku adiknya satu-satunya. Sejak appa dan omma meninggal 5 tahun lalu, aku dan oppa memang resmi tinggal hanya berdua. Berbekal dengan kemampuan oppa dibidang informatika akhirnya oppa bisa dapet beasiswa di salah satu universitas terkenal di seoul sekaligus magang di salah satu perusahaan informasi terkenal di korea. Itu jugalah yang membuatku berusaha mati-matian untuk mendapat beasiswa di sekolah, gak mungkin banget kan aku ngrepotin oppa terus. Aku juga sedang mencari pekerjaan sambilan, tapi sayangnya belum menemukan yang cocok. Aku ingin lebih mandiri.

Aku menatap handphone yang menunjukkan 5 pesan dari seon woo menanykan keadaanku dan menawarkan untuk menjemput. Dia pasti sedang kesal sekarang karena tidak kubalas. Biar sajalah toh nanti juga ketemu. Lagipula aku yakin dia menawari berangkat bareng bukan karena khawatir padaku, tapi karena key oppa. sahabatku itu sangat menyukai oppaku ini. Kadang aku berpikir, apa sahabatku itu sadar sepenuhnya, bisa-bisanya suka pada key oppa. oppa kan cerewet banget kayak ibu-ibu. Hehehe.

Seperti yang kuperkirakan, begitu menjejakkan kaki di kelas aku langsung disambut dengan jitakan dan cacian dari teman-temanku. Ternyata setelah kejadian kemarin mereka diberi tugas banyak sekali dan harus dikumpulkan besok. Sedangkan aku terbebas karena kakiku yang terkilir menyebabkanku pulang lebih awal, jadi choi seonsangnim menangguhkan hukumanku. Hahaha.

Setelah menunjukkan kakiku yang benar-benar terkilir dan membiarkan mereka mengomeliku, akhirnya aku dibebaskan juga tanpa diapa-apakan. Bahkan sekarang mereka bersikeras membantuku karena kakiku sedang terkilir. Benar-benar beruntung. Hehehe.

Hyo na mendekatiku dengan tampang kesal yang sudah kuperkirakan. Aku hanya menatapnya tanpa dosa merasa tidak bersalah. kenapa tidak membalas smsku?? katanya kesal.

ketiduran hyo naa.. oh ya, hari ini ke rumah yuk. Key oppa mau bikin perayaan karena berhasil naik pangkat seperti yang kuperkirakan wajah cemberutnya langsung hilang dan berubah cerah. Matanya berbinar-binar menatapku yang kuartikan sebagai persetujuan.

Ketika aku sedang mengobrol dengan hyo na membicarakan hadiah apa yang akan diberikannya pada oppa, tiba-tiba terdengar jeritan dari luar kelas. Aku berpandangan dengan hyo na dan bergegas keluar kelas.

Di depan kelas kudapati seorang namja tampan berdiri dikelilingi sekumpulan yeoja yang memandangnya dengan tatapan memuja. Namja itu mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas dan pandangannya tertuju padaku. Tanpa menunggu persetujuanku, namja itu menarikku dan mengajakku pergi meninggalkan para penonton yang sebagian besar para yeoja itu. melihat berbagai ekspresi mereka, aku yakin kalau aku kembali nanti aku tidak akan hidup tenang.

Awww~ aku menjerit pelan ketika menyadari kakiku yang masih sakit. Dengan kasar kulepaskan tangannya dan memegangi kakiku.

Ngapain lagi coba nie namja. Main tarik seenaknya lagi. Aduhh~kenapa sial banget sie harus ketemu lagi.

Ah~mianhae.. masih sakit ya?? tanya namja itu dengan khawatir. Memandangku yang masih memegangi kaki.

Aku hanya diam tidak menjawab dan berjalan pergi menjauh. Namja itu segera menghadangku pergi, mulutnya bergerak ragu seakan ingin mengatakan sesuatu. Mau apa sie nie namjaaaaaaaa!!!!

Minho imnida katanya pelan sambil mengulurkan tangannya.

Aku hanya menatapnya bingung, akhirnya menjabat tangannya. Seon woo imnida Apa dia menarikku ke sini hanya untuk memeprkenalkan dirinya. Benar-benar gak penting.

Namja itu menatapku ragu. Beberapa kali menghirup nafas, seperti berusaha menenangkan diri. Jadilah pacarku??

MWOOOOO!!!!!!!!

To be continue~~