sasaran evaluasi hasil belajar
DESCRIPTION
filesTRANSCRIPT
![Page 1: Sasaran Evaluasi Hasil Belajar](https://reader037.vdocuments.site/reader037/viewer/2022102801/55cf9965550346d0339d2878/html5/thumbnails/1.jpg)
Sasaran Evaluasi Hasil Belajar
Sebagai kegiatan yang berupaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan
siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, maka evaluasi hasil belajar
memiliki sasaran berupa ranah-ranah yang terkandung dalam tujuan. Ranah tujuan
pendidikan berdasarkan hasil belajar siswa secara umum dapat diklasifikasikan
menjadi tiga, yakni: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik (Davies,
1986 : 97; Jarolimek dan Foster, 1981 : 148). Penjelasan dari tiap-tiap ranah
tujuan pendidikan, dapat diuraikan seperti berikut ini:
1. Tujuan ranah kognitif
Tujuan ini berhubungan dengan ingatan atau pengenalan terhadap
pengetahuan dan informasi, serta pengembangan keterampilan intelektual
(Jarolimek dan Foster, 1981 : 148). Taksonomi atau penggolongan tujuan ranah
kognitif oleh Bloom, mengemukakan adanya 6 (enam) kelas/tingkat yakni:
a) Pengetahuan
Pengetahuan merupakan tingkat terendah ranah kognitif berupa
pengenalan dan pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah,
dan prinsip-prinsip dalam bentuk seperti mempelajari (Davies, 1986 : 99).
Dalam pengenalan, siswa diminta untuk memilih salah satu dari dua atau
lebih pilihan jawaban (Arikunto, 1990 : 113).
Contoh :
Kelompok padi yang tumbuh pada sebidang sawah berdasarkan konsep
ekologi merupakan …
A. Spesies B. ekosistem C. komunitas D. populasi
Sedangkan untuk pengingatan kembali siswa diminta untuk mengingat
kembali satu atau lebih fakta-fakta yang sederhana (Arikunto, 1990 : 113).
Contoh :
![Page 2: Sasaran Evaluasi Hasil Belajar](https://reader037.vdocuments.site/reader037/viewer/2022102801/55cf9965550346d0339d2878/html5/thumbnails/2.jpg)
Makhluk hidup dan faktor abiotik yang membentuk suatu kesatuan yang
terkoordinasi dan saling membutuhkan disebut …
b) Pemahaman
Pemahaman merupakan tingkat berikutnya dari tujuan ranah kognitif
berupa kemampuan memahami/mengerti tentang isi pelajaran yang dipelajari
tanpa perlu menghubungkannya dengan isi pelajaran lainnya (Davies, 1986 : 100).
Dalam pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami
hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep (Arikunto, 1990 :
113).
Contoh :
Diantara gambar-gambar di bawah ini, yang dapat disebut sebagai segi tiga
sama sisi adalah:
A. B. C. D.
c) Penggunaan/penerapan
Dua hal ini merupakan kemempuan menggunakan generalisasi atau
abstraksi lainnya yang sesuai dalam situasi konkret dan/atau situasi baru (Davies,
1986 :100). Untuk penggunaan/penerapan, siswa dituntut memilki kemampuan
untuk menyeleksi atau memilih generalisasi teretntu (konsep, hukum, dalil,
aturan, gagasan, cara) secara tepat untuk diterapkan dalam situasi baur dan
menerapkannya secara benar (Arikunto, 1990 : 114).
Contoh :
Jika x dan y anggota himpunan bilangan real, gambarlah garis dengan
persamaan y = 1/2 x + 5
d) Analisis
![Page 3: Sasaran Evaluasi Hasil Belajar](https://reader037.vdocuments.site/reader037/viewer/2022102801/55cf9965550346d0339d2878/html5/thumbnails/3.jpg)
Analisis merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran ke bagian-
bagian yang menjadi unsur pokok. Untuk analisis, siswa diminta untuk
menganalisis hubungan atau situasi yang kompleks atau konsep-konsep dasar.
(Arikunto, 1990 : 114).
Contoh :
Mengapa tidak semua getaran atau bunyi dapat didengar oleh telinga
manusia? (sebelumnya telah disampaikan pelajaran tentang getaran/bunyi).
e) Sintesis
Sintesis merupakan kemampuan menggabungkan unsur-unsur pokok ke dalam
struktur yang baru (Davies, 1986 : 100). Dalam sintesis, siswa diminta untuk
melakukan generalisasi (Arikunto, 1990 : 115).
Contoh :
Apabila kamu diberi beberapa alat ukur berikut:
a. Cermin cekung f = 10 cm (satu buah),
b. Mistar (100 cm),
c. Sumber cahaya berupa sebuah lilin, dan temapt lensa.
Coba kamu lakukan kegiatan sehingga dapat mengisi kolom berikut:
so si 1/so 1/si 1/so+1/si 1/f Sifat bayangan
5 cm ….. ….. ….. ….. ….. …..
10 cm ….. ….. ….. ….. ….. …..
15 cm ….. ….. ….. ….. ….. …..
25 cm ….. ….. ….. ….. ….. …..
30 cm ..... ….. ….. ….. ….. …..
Apakah yang dapat kamu simpulkan tentang harga 1/so + 1/si
dibandingkan dengan harga 1/f?
![Page 4: Sasaran Evaluasi Hasil Belajar](https://reader037.vdocuments.site/reader037/viewer/2022102801/55cf9965550346d0339d2878/html5/thumbnails/4.jpg)
f) Evaluasi
Evaluasi merupakan kemempuan menilai isi pelajaran untuk suatu masud
atau tujuan tertentu (Davies, 1986 : 100). Dalam evaluasi, siwa diminta untuk
menerapakan pengetahuan yang telah dimiliki untuk menilai suatu kasus
(Arikunto, 1990 : 115).
Contoh :
Apabila magnesium hidroksida direaksikan dengan sulfur trioksida
hasilnya hanya garam saja, benarkah?
2. Tujuan ranah afektif
Tujuan ranah afektif berhubungan dengan hierarki perhatian, sikap, penghargaan,
nilai, perasaan, dan emosi (Davies, 1986 : 97; Jarolimek dan Foster, 1981 : 148).
Kratwohl, Bloom, dan Masia menegemukakan taksonomi tujuan ranah afektif
sebagai berikut:
a) Menerima
Menerima merupakan tingkat terendah tujuan ranah afektif berupa perhatian
terhadap stimulasi secara pasif yang meningkat secara lebih aktif (Davies, 1986 :
99). Disini, siswa diminta untuk menunjukkan kesadaran, kesediaan untuk
menerima, dan perhatian terkontrol/terpilih.
Contoh :
Andi dan empat temannya mengeroyok Anto yang bersekolah di SMP
lain. Karena merasa untuk membela teman, semua teman Anto se-SMP
mengahadap Andi dan kawan-kawannya sehingga terjadi perkelahian missal.
Apakah kamu setuju, apabila yang terlibat perkelahian missal itu ditahan di sel
kantor polisi? Setuju, karena …
Tidak setuju, karena …
b) Merespons
![Page 5: Sasaran Evaluasi Hasil Belajar](https://reader037.vdocuments.site/reader037/viewer/2022102801/55cf9965550346d0339d2878/html5/thumbnails/5.jpg)
Merespons merupakan kesempatan untuk menanggapi stimulant dan
merasa terikat serta secara aktif memperhatikan (Davies, 1986 : 99). Untuk itu,
siswa diminta untuk menunjukkan persetujuan dan kepuasan dalam merespons.
Contoh :
Setelah mengikuti kegiatan senam aerobic ini, kamu merasa puas dengan
kegiatan ini?
c) Menilai
Menilai merupakan kemampuan menilai gejala atau kegiatan sehingga
dengan sengaja merespons lebih lanjut untuk mencari jalan bagaimana dapat
mengambil bagian atas apa yang terjadi (Davies, 1986 : 99). Disini, siswa dituntut
untuk menunjukkan penerimaan, kesukaran, dan keterikatan terhadap nilai.
Contoh :
Suatu hari kamu melihat banyak temanmu laki-laki minum-minuman
beralkohol. Bagaimana pendapatmu terhadap tindakan teman-temanmu itu?
d) Mengorganisasi
Mengorganisasi merupakan kemampuan untuk membentuk suatu sistem
nilai bagi dirinya berdasarkan nilai-nillai yang dipercaya (Davies, 1986 : 99).
Untuk menunjukkan kemampuan mengorganisasi ini, siswa diminta untuk
mengorganisasikan nilai-nilai ke suatu oeganisasi yang lebih besar.
Contoh :
Membantu orang yang sedang mengalami musibah, termasuk dalam
pengalaman sila ke berapa Pancasila?
e) Karakterisasi
Karakterisasi merupakan kemampuan utnuk mengkonseptualisasikan
masing-masing nilai pada waktu merespons, dengan jalan mengidentifikasi
![Page 6: Sasaran Evaluasi Hasil Belajar](https://reader037.vdocuments.site/reader037/viewer/2022102801/55cf9965550346d0339d2878/html5/thumbnails/6.jpg)
karakteristik nilai atau membuat pertimbangan-pertimbangan (Davies, 1986 : 99).
Disini, siswa diminta menunjukkan kemampuannya dalam menjelaskan,
memberikan batasan, dan/atau mempertimbangkan nilai-nilai yang direspons.
Contoh :
Adanya bencana alam di daerah tertentu yang dahsyat menggerakkan
pemerintah untuk menetapkannya sebagai bencana nasional. Banyak anggota
masyarakat yang tergerak hatinya untuk menyumbangkan korban bencana alam
tersebut melalui berbagai penyalur bantuan. Kegiatan menyumbang atau
memberikan bantuan kepada korban bencana alam ini termasuk perwujudan nilai-
nilai kegotongroyongan. Apakah yang dimaksud dengan gotong-royong?
Jelaskan!
3. Tujuan ranah psikomotorik
Tujuan ini berhubungan dengan keterampilan motorik, manipulasi benda atau
kegiatan yang memerlukan koordinasi saraf dan koordinasi badan (Davies, 1986 :
97). Kibler, Barket, dan Miles (1970) mengemukakan taksonomi ranah tujuan
psikomotorik sebagai berikut:
a) Gerakan tubuh yang mencolok
Hal ini merupakan kemampuan gerakan tubuh yang menekankan kepada
kekuatan, kecepatan, dan ketepatan tubuh yang mencolok (Gage dan Berliner,
1984 : 59).
Contoh :
Lempar masukkan bola basket kea rah keranjang dengan jarak 5 m dan 15
derajat ke kanan keranjang.
Contoh soal yang harus dikerjakan siswa tersebut memerlukan gerakan
tubuh yang tepat dan kekuatan yang terkontrol.
b) Ketepatan gerakan yang dikoordinasikan
![Page 7: Sasaran Evaluasi Hasil Belajar](https://reader037.vdocuments.site/reader037/viewer/2022102801/55cf9965550346d0339d2878/html5/thumbnails/7.jpg)
Dalam gerakan yang dikoordinasikan, siswa harus mampu menunjukkan
geraka-gerakan berdasarkan gerakan yang dicontohkan, dan/atau gerakan yang
diperintahkan secara lisan.
Contoh :
Ikuti gerakan yang dilakukan oleh instruktur sesuai dengan perintah dan
hitungan.
c) Perangkat komunikasi nonverbal
Dalam hal ini, siswa diminta menunjukkan kemampuan berkomunikasi
menggunakan bantuan gerakan tubuh dengan atau tanpa menggunakan alat bantu.
Komunikasi yang dilakukan benar-benar tidak menggunakan bantuan kemampuan
verbal.
Contoh :
Lakukanlah pantomim yang mencerminkan orang berjualan sate!
d) Kemampuan berbicara
Dalam hal ini, siswa harus mampu menunjukkan kemahirannya memilih
dan menggunakan kata atau kalimat sehingga informasi, ide, atau yang
dikomunikasikannya dapat diterima secara mudah oleh pendengarnya.
Contoh :
Berpidatolah menyampaikan pesan KB selama 5 (lima) menit sampai 10
(sepuluh) menit di depan kelas!
![Page 8: Sasaran Evaluasi Hasil Belajar](https://reader037.vdocuments.site/reader037/viewer/2022102801/55cf9965550346d0339d2878/html5/thumbnails/8.jpg)