saraf

Upload: anonymous-uzwzrqu2kn

Post on 10-Mar-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

saraf

TRANSCRIPT

Serat Saraf mempengaruhi Fungsi Gerak pada ManusiaDibuat oleh :

Mendy

102011413

[email protected] Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No. 6

Jakarta BaratDaftar Isi

Pendahuluan .. 2 Isi ... 3 7 Penutup . 8 Daftar pustaka .. 9Pendahuluan

Seluruh kerja otot manusia dipengaruhi oleh otak karena otak merupakan pusat pengatur bagi tubuh. Tetapi otak ini tidak bekerja sendiri melainkan bekerja sama dengan saraf bahkan otak itu masuk ke dalam susunan saraf.

Saraf merupakan penghantar rangsangan yang sangat cepat karena menggunakan mekanisme listrik dibantu oleh selubung mielin dan bersifat saltatorik. Saraf memiliki badan sel dan akson.

Susunan saraf dibagi menjadi dua yaitu saraf pusat dan saraf tepi. Saraf tepi adalah otak dan medulla spinalis, serta memiliki divisi aferen dan efern. Dimana aferen membawa rangsangan saraf ke susunan saraf pusat (SSP) sedangkan eferen membawa rangsangan saraf dari SSP ke seluruh anggota tubuh.

Susunan saraf tepi terbagi dua pula yaitu saraf somatik dimana rangsangan dalam keadaan sadar (voluntary) dan saraf otonom rangsangan terjadi dalam keadaan tidak sadar (involuntary). Saraf otonom dibagi menjadi parasimpatis dan simpatis.

Parasimpatis dan simpatis bekerja secara bersamaan hanya saja ditingkatkan efisiensi kerjanya yang bergantian. Parasimpatis bekerja untuk otot maupun organ yang bekerja tidak sadar seperti otot polos, otot jantung, pembuluh darah dsbg. Sedangkan simpatis mendasari empat saraf yaitu saraf ketiga, ketujuh, kesembilan, dan kesepuluh.

Setelah membahasa tentang saraf beserta susunan dan struktur, kemudian saya akan membahas mengenai ingatan. Dari bagaimana ia masuk sampai dikeluarkan kembalim, dan mengapa ingatan tersebut bisa dilupakan secara sementara maupun permanent.

Berikut adalah pembahasan saya lebih lanjut mengenai jaringan saraf, ingatan/informasi, dan komponen-komponen di dalam saraf pusat maupun saraf tepi.Isi

Pergerakan manusia dilaksanakan oleh tulang dan otot, tetapi mereka tidak akan bergerak tanpa adanya saraf. Saraf memiliki struktur neuron dan sel glia (neuroglia). Neuron terdiri dari badan sel saraf yang memiliki nukleus yang besar dan berada di tengah, sitoplasma memiliki RE kasar disebut badan nissl, RE halus, kompleks golgi, mitokondria, neurofilamen, dan neurofibril. Dan untuk penjuluran memiliki akson yang menjulur panjang berfungsi membawa rangsang dari satu saraf ke saraf yang lain.

Saraf sendiri pun terbagui menjadi dua berdasarkan susunannya yaitu saraf pusat dan saraf perifer (tepi).

Secara garis besar susunan saraf pada manusia adalah sebagai berikut :

Susunan saraf pusat dikenal juga sebagai sistem serebrospinal, susunan ini terdiri atas otak, sumsum tulang belakang (medula spinalis).

Otak merupakan bagian penting dalam tubuh karena otak merupakan pengontrol seluruh pergerakan tubuh. Bila diandaikan dengan remote, otak adalah baterai yang berfungsi sebagai penyalur energi.

Otak terdapat di dalam cranium tengkorak, otak berkembang ketika tabung embrio terbuat dan sebagai dasar menjadi 3 struktur utama kemudian berkembang menjadi 5 struktur utama yaitu telenchepalon, diencephalon, mesencephalon, miencephalon, dan metencephalon. Struktur otak ini yang pada nantinya akan disebut menjadi otak depan, otak tengah dan otak belakang.

Otak memiliki pelindung yaitu tulang tengkorak, meninges, LCS (Liquor Cerebri Spinalis), dan sawar darah ( blood brain barrier).

Meninges memiliki tiga lapisan yaitu durameter, arachnoid, dan piameter. Piameter menyelipkan dirinya ke dalam celah yang ada di dalam otak dan sumsum tulang belakang, dan sebagai akibat dari kontrak yang sangat erat tadi menyediakan darah untuk struktur-struktur ini. Lapisan arakhnoid merupakan selaput halus yang memisahkan piameter dan durameter, serta kaya akan pembuluh darah dengan penampakan sarang laba-laba pada lapisan ini terdapat pula subarakhnoid berupa lapisan antara arakhoid dengan piametere yang diisi oleh LCS (Liquor Cerebro Spinalis) yang berfungsi sebagai peredam tekanan dan pelindung otak.1,2Durameter merupakan lapisan yang keras dan padat, terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar yang meliputi tengkorak, dan lapisan dalam yang bersatu dengan lapisan luar kecuali pada bagian tertentu, tempat sinus-venus terbentuk, dan tempat durameter membentuk bagian-bagian berikut : falks cerebri yang terletak di antara kedua hemisfer otak. Tepi atau falks serebri membentuk sinus longitudinalis superior atau sinus sagitalis superior yang menerima darah vena dari otak, dan tepi bawah falks serebri membentuk sinus longitudinalis inferior atau sinus sagitalis inferior yang menyalurkan darah keluar falks serebri. Tentorium serebeli memisahkan serebelum dari serebelum. Terdapat pula diafragma selae yaitu sebuah lipatan berupa cincin-cincin dalam durameter dan yang menutupi sela tunika yaitu sebuah lekukan pada tulang elenoid yang berisi hipofisis.1lapisan pada otakSel-sel saraf berpadu dan membentuk substansi kelabu dalam sistem ini seperti yang dijumpai dalam korteks otak dan pada bagian dalam sumsum tulang belakang, serabut saraf atau akson membentuk substansi putih. Perbedaan warna ini terjadi karena akson atau serabut penghantar diselimuti sejenis sarung yang terbentuk dari bahan seperti lemak, yang mempunyai fungsi melindungi, memberi makan, dan memisahkan serabut-serabut saraf satu dengan lainnya.

Sebuah serabut saraf mempunyai kemampuan konduktivitas (penghantar) dan eksitabilitas (dapat dirangsang). Setabut saraf berkemampuan memberikan reaksi akan rangsangan dari sumber luar, seperti rangsangan mekanik, elektrik, atau fisik yang menimbulkan impuls yang dihantarkan oleh serabut saraf.

Susunan saraf tepi (SST) terdiri dari serat-serat saraf yang membawa informasi antara SSP dengan bagian tubuh perifer lainnya. SST dibagi menjadi divisi aferen dan divisi eferen, divisi aferen membawa informasi ke SST. Divisi eferen membawa informasi dari SST ke seluruh tubuh, divisi ini dibagi menjadi sistem saraf somatik (voluntary) dan sistem saraf otonom (involuntary).2

Sistem saraf somatic merupakan saraf yang mempengaruhi gerak tubuh yang kita inginkan dan dilakukan secara sadar, sebagai contoh mengangkat tangan keatas atau melangkahkan kaki.

Sistem saraf otonom merupakan gerakan yang dilakukan tidak sadar / reflex, sistem saraf ini juga diperlukan untuk organ yang berkerja terus-menerus tanpa berhenti meskipun kita dalam posisi tidur. Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis.

Sistem simpatis terdiri dari serangkaian urat kembar yang bermuatan ganglion-ganglion. Urat-urat itu bergerak dari dasar tengkorak yang terletak di depan kolumna vertebra, lantas berakhir dalam pelvis di depan koksigis sebagai ganglion koksigeus. Fungsi serabut-serabut saraf simpatis adalah mensyarafi otot jantung, otot-otot tak sadar semua pembuluh darah, serta semua alat-alat dalam seperti lambung, pancreas, dan usus. Serta mempertahankan tonus otot termasuk tonus otot sadar.3

Sistem parasimpatik, saraf cranial otonom adalah saraf cranial ketiga, ketujuh, kesembilan dan kesepuluh. Saraf-saraf ini merupakan penghubung melalui mana serabut-serabut parasimpatik lewat. Serabut yang mencapai serabut otot sirkuler pada iris, dengan demikian merangsang pergerakan pupil mata menggunakan saraf cranial ketiga. Kemudian serabut saraf mencapai saraf ketujuh (fasial) serta saraf kesembilan (glossofaringeus), saraf kesepuluh (vagus) adalah serabut saraf otonom terbesar. Sedangkan saraf parasimpatik sacral keluar dari sumsum tulang belakang, membentuk urat-urat saraf pada alat-alat dalam pelvis dan bersama saraf simpatis membentuk plexus menyambung dengan kolon, rectum dan kantong kencing.3,4

Setelah membahas fungsi saraf pusat dan tepi, saya akan mengaitkan dengan kasus yang telah diberikan dimana seorang laki-laki sering lupa. Hal ini bisa terjadi dikarenakan beberapa hal, bisa karena thalamus dan hipotalamus yang terganggu atau karena ingatan yang dimasukkan ke dalam otak merupakan ingatan jangka pendek, dan terakhir bisa juga ingatan jangka panjang hanya saja terjadi kerusakan pada korteks prefrontal yang dimana berfungsi sebagai penahan ingatan.

Thalamus bisa dikatakan sebagai radar, karena ia memancarkan pusat intergrasi sinaps untuk proses awal semua input sensorik dalam perjalanan ke korteks. Thalamus penting untuk mengarahkan perhatian terhadap sesuatu yang menarik.2

Di bawah thalamus terdapat hipotalamus yang bisa dikatakan bagian otak yang sangat penting karena terlibat langsung dalam pengaturan fungsi tubuh, adapun fungsi dari hypothalamus sebagai berikut :2 Mengontrol suhu tubuh

Mengontrol rasa haus dan pengeluaran urine

Mengontrol asupan makanan

Mengontrol sekresi hormone hipofisis anterior

Menghasilkan hormone-hormon hipofisis posterior Mengontrol kontraksi uterus dan ejeksi air susu

Berfungsi sebagai pusat koordinasi sistem saraf otonom utama (pengaruhi otot jantung, otot polos, dan kelenjar eksokrin)

Berperan dalam proses perilaku dan emosi

Ikut serta dalam siklus tidur-terjaga

Kemudian tentang ingatan. Ingatan merupakan penyimpanan pengetahuan yang didapat untuk diingat kembali kemudian. Ingatan ada yang jangka pendek dan jangka panjang. Ingatan jangka pendek dapat diingat hanya beberapa detik/ jam sedangkan ingatan jangka panjang bisa berhari-hari sampai tahunan. Proses perpindahan dari ingatan pendek ke ingatan panjang adalah konsolidasi.

Informasi pada awalnya akan dimasukkan ke dalam ingatan jangka pendek, kemudian informasi ini akan hilang begitu saja atau akan terkonsolidasi menjadi ingatan jangka panjang. Penyimpanan dalam ingatan jangka panjang lebih banyak tetapi memerlukan waktu lebih lama untuk mengeluarkan informasi tersebut dibandingkan dengan ingatan jangka pendek. Lupa adalah ketidakmampuan untuk mengambil informasi yang disimpan. Informasi yang dilupakan dari ingatan jangka pendek akan dilupakan selamanya sedangkan pada ingatan jangka panjang hanya bersifat transien. Meskipun ingatan jangka panjang relative stabil namun informasi yang disimpan dapat secara perlahan lenyap atau termodifikasi seiring waktu kecuali jika ingatan tersebut kembali ditanam melalui latihan bertahun-tahun.

Korteks prefrontal berfungsi sebahai penahan data-data relevan online tetapi juga berperan besar dalam apa yang disebut sebagai fungsi eksekutif melibatkan manipulasi dan integrasi informasi untuk perencanaan, pemilihan prioritas, pemecahan masalah, dan pengorganisasian aktivitas. Korteks prefrontral bekerja sama dengan region sensorik otak yang berhubungan dengan korteks prefrontal melalui koneksi saraf.5Penutup

Setelah pembahasan diatas saya menarik kesimpulan bahwa proses sering lupa itu terjadi karena beberapa hal yaitu korteks prefrontal mengalami kerusakan, informasi masuk ke dalam ingatan jangka pendek, dan bilamana masuk ke dalam ingatan jangka panjang hal itu sudah lama tidak dilakukan sehingga makin lama akan menjadi lupa, serta memiliki faktor umur.

Semua hal yang bersangkutan diatas ada hubungannya dengan otak, terutama di bagian thalamus dan hypothalamus. Thalamus yang berfungsi sebagai radar dan akan tertarik akan sesuatu yang ada sedangkan hypothalamus adalah pengontrol keinginan kita seperti pengontrol makan, pengontrol pengeluaran urine dsbg.

Otak sendiri pun bekerja tidak sendiri melainkan di stimulus oleh saraf, dan otak masuk dalam susunan saraf pusat bersama dengan medulla spinalis. Susunan saraf pusat ini berfungsi untuk membawa rangsangan ke pusat maupun membawa dari pusat ke anggota tubuh yang memerlukan.

Kemudian untuk susunan saraf tepi, dibagi menjadi gerak sadar (somatic) dan gerakan tidak sadar (otonom). Untuk gerakan tidak sadar hal ini berguna bagi organ-organ yang akan terus menerus bekerja meskipun kita dalam keadaan tidur.

Jadi saya mengaitkan dengan kasus yang diberikan dimana seorang laki-laki berumur 63 tahun mengeluh sering lupa dikarenakan korteks prefrontal mengalami kerusakan sehingga ingatan yang disimpan tidak dapat ditahan, dan juga karena ingatan jangka panjang mengalami penurunan stimulus sehingga ia menjadi lupa.Daftar Pustaka

1. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009, hal 337-9.

2. Sherwood L. Fsiologi manusia: dari sel ke sistem. 6th Ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2011, hal 146-56.3. Anderson PD. Anatomi dan fisologi tubuh manusia : latihan dan panduan belajar. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1996, hal 117-21.

4. Gabriel JF. Fisika kedokteran. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2000. Hal 201-6.5. Goleman D. Kecerdasaan emosional. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, Okt 2007, hal 441-3.0