sap toilet training
DESCRIPTION
sapTRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
A. IDENTITAS PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Toilet Training
Sub Pokok Bahasan : Pengenalan Toilet Training Pada Anak Balita
Hari / Tanggal : Senin, 15 Desember 2009
Waktu : 20 Menit
Sasaran : Ibu yang mempunyai anak balita
Tempat : Posyandu
Penyaji : Ma’ruf Subekhi
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini, ibu yang mempunyai anak balita di
posyandu, diharapkan mampu melatih anak balitanya untuk menerapkan toilet
training.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini, ibu yang mempunyai anak balita
diharapkan mampu:
a. Mengetahui definisi toilet training
b. Mengetahui kesiapan anak untuk melakukan toilet training
c. Menyebutkan tahapan toiloiet training
d. Keuntungan toilet training
e. Menjelaskan tips membiasakan anak ke toilet
C. MATERI
(Terlampir)
D. MEDIA
Leaflet
Lembar Balik
E. METODE
Ceramah
Diskusi
Tanya Jawab
F. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Tahapan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Media Metode
1.
2.
Pendahuluan
(2 menit)
Penyajian
(15 menit)
1. Memberi salam
2. Perkenalan
3. Menjelaskan kontrak
waktu yang dibutuhkan
4. Apersepsi kepada peserta
penyuluhan
5. Menjelaskan kompetensi
TIU dan TIK dari meteri
yang disampaikan
1. Menjelaskan pengertian
toilet training
Menanyakan kepada
peserta tentang
pengertian toilet
training
Memberikan
reinforcement
Menyempurnakan
jawaban dari peserta
2. Kesiapan anak untuk
melakukan toilet training
Menjawab
salam
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memberikan
pendapat atau
menjawab
pertanyaan
Memperhatikan
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Memperhatikan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Salam
Pembuka
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Menanyakan terlebih
dahulu tentang
keseipan ibu untuk
melakukan toilet
training
Menyempurnakan
jawaban dari peserta
3. Menjelaskan tahapan
dalam toilet training
Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya atau
memberi tanggapan
Menjawab
pertanyaan dan
tanggapan dari
peserta
Menyempurnakan
jawaban dari peserta
4. Menjelaskan keuntungan
toilet training
Menanyakan kepada
peserta tentang
keuntungan toilet
training
Menyempurnakan
jawaban dari peserta
5. Menjelaskan tips
membiasakan ke toilet
Memberikan
Menjawab
pertanyaan dan
sumban saran
Memperhatikan
Memperhatikan
Bertanya dan
memberi
tanggapan
Memperhatikan
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Menjawab
pertanyaan
Memperhatikan
Memperhatikan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Diskusi
Ceramah
Ceramah
Ceramah
/ Diskusi
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
3.
3.
Penutup
(3 menit)
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya atau
memberi tanggapan
Menjawab
pertanyaan dan
tanggapan dari
peserta
Menyempurnakan
jawaban dari peserta
1. Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya tentang materi
yang telah disampaikan
2. Memberikan jawaban
dari pertanyaan yang
diajukan peserta
3. Melakukan evaluasi
dengan memberikan
pertanyaan kepada
peserta tentang materi
yang telah disampaikan
4. Memberikan
reinforcement
5. Menyimpulkan materi
yang telah disampaikan
6. Menutup materi dengan
ucapan salam dan terima
kasih
Bertanya dan
memberi
tanggapan
Memperhatikan
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Memberikan
tanggapan /
pertanyaan
Memperhatikan
dan memberikan
respon
Menjawab
pertanyaan
Memperhatikan
Memperhatikan
Menjawab
salam
-
-
-
-
-
-
/ Diskusi
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Diskusi
Diskusi /
tanya
jawab
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Salam
Penutup
G. EVALUASI
1. Struktural
Persiapan yang akan disampaikan
Persiapan media yang akan digunakan
Persiapan tempat yang akan digunakan
Persiapan peserta yang akan mengikuti penyuluahan
Kontrak waktu
2. Proses
Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang disampaikan
Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang disampaikan
Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang diajukan
3. Hasil
Mengetahui definisi toilet training
Mengetahui kesiapan anak untuk melakukan toilet training
Menyebutkan tahapan toiloiet training
Keuntungan toilet training
Menjelaskan tips membiasakan anak ke toilet
Lampiran Materi
Hal yang menyebalkan sekaligus menggemaskan buat orangtua ketika anaknya buang
air kecil atau buang besar di lantai yang sudah bersih. Atau pipis di kasur yang kain
penutupnya bare diganti dengan yang bersih dan wangi. Akibatnya, cucian bekas ompol
menumpuk yang seakan-akan menghantui Anda, karena tumpukan itu tidak pemah berkurang.
Kalau bukan karena sayang anak dan sadar risiko menjadi orangtua ingin marah-marah terus
rasanya.
Usia 3 Tahun Masih Wajar
Kebiasaan mengompol pada anak di bawah usia 2 tahun merupakan hal yang wajar,
bahkan ada beberapa anak yang masih mengompol pada usia 4-5 tahun dan sesekali terjadi
pada anak 7 tahun. Anak di bawah usia 2 tahun mengompol karma belum sempumanya
kontrol kandung kemih atau toilet trainingnya.
Ada beberapa penelitian dan literatur yang menyebutkan kira-kira setengah dari anak
umur 3 tahun masih mengompol. Bahkan beberapa ahli menganggap bahwa anak umur enam
tahun masih mengompol itu wajar, walaupun itu hanya dilakukan oleh sekitar 12 % anak
umur 6 tahun. Tapi, bukan berarti anak tidak diajarkan bagaimana cara benar untuk buang air
kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) yang benar dan di tempat yang tepat bukan? Karena
kita juga harus memperhitungkan masa sekolah anak, di mana biasanya ketika sudah
bersekolah ada tuntutan bagi anak untuk tidak lagi pipis sembarangan.
Toilet training merupakan cara untuk melatih anak agar bisa mengontrol buang air
kecil (BAK) dan buang air besar (BAB). Dengan toilet training diharapkan dapat melatih anak
untuk mampu BAK dan BAB di tempat yang telah ditentukan. Selain itu, toilet training juga
mengajarkan anak untuk dapat membersihkan kotorannya sendiridan memakai kembali
celananya, demikian menurut Siti Mufattahah, S.Psi; Psikolog dan staf pengajar dari Jurusan
Psikologi Universitas Gunadarma, Depok.
Bisa Dimulai Sejak Usia 2 Bulan
Memang untuk mengajarkan toilet training pada anak gampang-gampang susah.
Namun demikian sebagai orangtua tetap perlu mengajarkan pada anaknya. Untuk
mengajarkan toilet training pada anak bisa dimulai sejak usia 1 sampai 3 tahun. Pada saat usia
tersebut, si anak harus mampu melakukan toilet training. Jika si anak tidak mampu melakukan
toilet training sendiri boleh jadi anak pernah mengalami hambatan.
Cara orangtua mendidik anaknya agar terbiasa untuk dapat pipis atau BAB sesuai
waktunya, stimulasinya bisa dimulai sejak usia 2 bulan. Caranya, orangtua bisa memeriksa
popoknya atau mengganti popoknya setelah basah. Karena orangtua sebagai orang yang
terdekat dengan anaknya mengetahui kapan waktu anaknya BAK atau pun BAB.
Apabila anak sejak usia 2 bulan tidak mampu diajarkan toilet training, tidak ada
salahnya anak diajarkan saat usia 1 tahun. Perlu diingat anak pada usia 1 tahun mengalami
fase anal. Pada fase ini anak mencapai kepuasan melalui bagian anus. Fase kepuasan ini
berhubungan dengan kebersihan dan jadwal kedisiplinan.
Jadi, seorang anak minimal sudah diajarkan sejak usia 1 tahun. Bila anak diajarkan
ketika berusia lebih dari 3 tahun dikhawatirkan akan agak susah mengubah perilaku anak.
Selain itu, bila anak sudah lebih dari 3 tahun belum mampu untuk toilet training, boleh jadi ia
mengalami kemunduran. Karena pada saat usia 1 sampai 3 tahun ia belum mampu melakukan
buang air sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan. Akibatnya, anak bisa
menjadi bahan cemoohan teman-temannya.
Anak usia 4 tahun yang tidak mampu BAK atau BAB sesuai waktu dan tempat yang
telah disediakan boleh dianggap kurang wajar. Tetapi pada usia tiga tahun masih dianggap
wajar bila BAK atau BAB di celananya. Namun begitu, bukan berarti orangtua membiarkan
saja. Berilah pengertian pada anak bahwa cara yang dilakukan tidaklah tepat.
Masalah kemandirian anak BAK dan BAB boleh dikatakan tidak ada perbedaan antara
anak wanita dan laki-laki. Biasanya anak wanita lebih penurut, maka ia akan lebih cepat
diajarkan untuk toilet training dibanding anak laki-laki. Namun demikian untuk mengajarkan
toilet training pada laki-laki pun harus bisa.
Tanda si Kecil Siap
eberapa tanda si kecil siap melakukan toilet training:
1. Tidak mengompol beberapa jam sehari, atau bila ia berhasil bangun tidur tanpa mengompol
sedikit pun,
2. Waktu buang airnya sudah bisa diperkirakan,
3. Sudah bisa memberitahu bila celana atau popok sekali pakainya sudah kotor ataupun basah.
4. Tertarik dengan kebiasaan masuk k€e dalam toilet, seperti kebiasaan orang-orang lain di
dalam rumahnya.
5. Minta untuk diajari menggunakan toilet.
Tahapan Toilet Training
Mengajarkan toilet training memerlukan beberapa tahapan:
- Biasakan menggunakan toilet pada buah hati untuk buang air.
Mulailah dengan membiasakan anak masuk ke dalam WC. Latih si kecil untuk duduk di toilet
meski dengan pakaian lengkap. saat si kecil sedang membiasakan diri di toilet, Anda dapat
menjelaskan kegunaan toilet. Nah, agar si kecil tidak takut di toilet, Anda dapat menemaninya
sambil membacakan buku atau menyanyikan lagu kesayangannya.
- Lakukan secara rutin pada si kecil ketika terlihat ingin buang air.
Sejak si kecil terbiasa dengan toiletnya, ajaklah ia untuk menggunakannya. Biarkan ia duduk
di toilet pada waktu-waktu tertentu setiap hari, terutama 20 menit setelah bangun tidur dan
seusai makan. Bila pada waktu-waktu itu, si kecil sudah duduk di toilet namun tidak ingin
buang air, ajak ia segera keluar dari toilet. Bila sekali-sekali ia mengompol, itu merupakan hal
yang normal. Anda juga tak perlu khawatir dan memaksanya bila si kecil kadang-kadang
mogok dan tak mau ke toilet.
Pujilah bila ia berhasil, meskipun kemajuannya tidak secepat yang anda inginkan
Bila si anak mengalami kecelakaan segera bersihkan dan jangan menyalahkannya. Jadilah
model yang baik, agar si kecil lebih mudah mengerti. Contohkan padanya bagaimana
menggunakan toilet sehari-hari. (Pambudi)
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2002. “Pengantar Imu Keperawatan Anak”. Buku 2. Salemba Medika; Jakarta
Potter, Patricia A & Anne Griffin Perry. 2006. ”Fundamental Keperawatan”. Vol 2. Edisi 4. jakarta; EGC
Suriadi, SKp, MSN & Rita Yulianni, SKp, M.Psi. 2006. ”Asuhan Keperawatan pada Anak”. Edisi 2. Jakarta; Jakarta: Penebar Swadaya
Wong, Donna L. 2003. ”Keperawatan Pediatrik”. Edisi 4. Jakarta; EGC
SAP
Toilet Training
Disusun Oleh:
Ma’ruf Subekhi
(08.668)
Akademi Keperawatan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
2009