sal but amol
TRANSCRIPT
SALBUTAMOL KELOMPOK 8ALFI RAHMI ANISDARMILAHEMA WIRDATUN NISAKM HAFIZ RIANDINURZALIFAHPUTRI MAULIDAR
Salbutamol adalah β2-adrenergik agonis reseptor short-acting
Salbutamol merupakan obat golongan beta agonis yang selektif pada reseptor β2 dan banyak digunakan sebagai bronkodilator
Salbutamol juga memiliki efek lemah terhadap stabilitas sel mast sehingga efektif untuk mencegah dan meniadakan serangan asma
Penggolongan
Lanjutan...
Bronchodilator (β2)
Contoh Senyawa
Adrenergik SalbutamolTerbutalin
Antikolinergik IpratropiumDeptropin
Derivat Xantin TeofilinAminofilin
Farmakodinamika Senyawa yang selektif merangsang reseptor
β2 adrenergik terutama pada otot bronkus Golongan β2 agonis ini merangsang produksi
AMP siklik dengan cara mengaktifkan kerja enzim adenil siklase
Efek utama setelah pemberian salbutamol adalah efek bronkodilatasi yang disebabkan terjadinya relaksasi otot bronkus
Salbutamol bekerja lebih lama dan lebih aman karena efek stimulasi terhadap jantung lebih kecil maka bisa digunakan untuk pengobatan kejang bronkus pada pasien dengan penyakit jantung atau tekanan darah tinggi
Penemuan Salbutamol adalah selektif β2-
agonis reseptor yang pertama dipasarkan pada tahun 1968
Pertama kali dijual oleh Allen & Hanburys di bawah nama merek Ventolin
Salbutamol dikembangkan pada tahun 1969 oleh Cullum et AL
Sintesis Sintesis dari metil ester salisilat
Lanjutan...Pembentukan 4-hidroksi-3-asetoksibromoasetofenon (III)
dengan cara asilasi dari metil ester salisilat (I) menggunkan bromoasetilklorida (II)
Bereaksi dengan n-benzil-tert-butylamin dan membentuk senyawa produk (IV)
Dihidrolisis sempurna dengan litium aluminium hidrida menjadi salbutamol tersubtitusi n-benzil (V)
Gugus benzyl kemudian digantikan dengan hidrogen menggunakan katalisator palladium menghasilkan
salbutamol (VI)
Sintesis Sintesis dari Norephinephrin
(R)salbutamolModifikasi ini diawali dengan subtitusi ion hydrogen pada gugus amin dengan isopropyl membentuk senyawa isoproterenol (isoprenalin)Meningkatkan efek stimulasi β-adrenoreseptorSubtitusi gugus isopropyl dengan gugus t-butyl
Farmakokinetik Penyerapan:
Setelah menghirup salbutamol timbulnya tindakan adalah 5-15 menit.
Hanya 10-20% dari dosis mencapai paru-paru Salbutamol mencapai paru-paru bertindak cepat
dan langsung pada otot polos bronkus. Awalnya obat ini tidak terdeteksi dalam darah tapi
setelah 2-3 jam konsentrasi rendah diserap oleh usus.
Distribusi: Salbutamol tidak terikat pada protein plasma
ESO : mual, nyeri kepala, pusing-pusing dan tremor
tangan
Sifat Fisika Kimia Salbutamol merupakan serbuk
putih atau hampir putihLarut dalam air, sukar larut
dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter
Analisa
Analisa penetapan kadar salbutamol dapat diketahui dengan titrasi bebas air (TBA)
Titrasi bebas air adalah titrasi menggunakan pelarut organik (as asetat glasial) sebagai pengganti air