sabo

6
Laboratorium Vulkanologi 2011 SABO Nama sabo berasal dari bahasa Jepang. Sa berarti pasir, sedangkan bo berarti pengendalian. Dam sabo lebih kurang berarti bendungan pengendali pasir atau material vulkanik. Secara teknis, dam sabo adalah bangunan mengambang (fondasi dangkal) yang tersusun secara seri dalam satu kesatuan sistem penanggulangan sungai. Pada satu badan sungai ada lebih dari satu dam sabo. Teknologi Sabo atau lebih populer dengan sebutan Tekno Sabo adalah teknologi untuk mencegah terjadinya bencana sedimen dan mempertahankan daerah hulu terhadap kerusakan lahan. Tujuan dari pembangunan prototipe Sabo dam adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bangunan prototipe Sabo dam terhadap pengurangan sedimentasi waduk, karena fungsi dari Sabo dam adalah untuk menahan, menampung dan mengendalikan sedimen. Semula, teknologi ini dipergunakan untuk mengendalikan material lahar gunung api. I Made Dwi Setiadi 1 111 090 110 Plug 6

Upload: dwisetiadi

Post on 24-Apr-2015

66 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sabo

Laboratorium Vulkanologi 2011

SABO

Nama sabo berasal dari

bahasa Jepang. Sa berarti pasir,

sedangkan bo berarti pengendalian.

Dam sabo lebih kurang berarti

bendungan pengendali pasir atau

material vulkanik. Secara teknis,

dam sabo adalah bangunan

mengambang (fondasi dangkal) yang

tersusun secara seri dalam satu

kesatuan sistem penanggulangan

sungai. Pada satu badan sungai ada

lebih dari satu dam sabo.

Teknologi Sabo atau lebih populer dengan sebutan Tekno Sabo adalah teknologi untuk

mencegah terjadinya bencana sedimen dan mempertahankan daerah hulu terhadap kerusakan

lahan. Tujuan dari pembangunan prototipe Sabo dam adalah untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh bangunan prototipe Sabo dam terhadap pengurangan sedimentasi waduk, karena fungsi

dari Sabo dam adalah untuk menahan, menampung dan mengendalikan sedimen. Semula,

teknologi ini dipergunakan untuk mengendalikan material lahar gunung api.

Kondisi alur sungai awal pasca pembangunan Sabo dam perlu diketahui, dan secara

berkala bentuk alur ini diamati perubahan-perubahannya, utamanya setelah terjadi banjir,

sehingga dapat diketahui perubahan dasar sungai (riverbed fluctuation) dari waktu ke waktu,

maka volume sedimen yang mengendap pada alur sungai dapat dihitung dan selanjutnya dapat

dipakai sebagai dasar untuk memperkirakan pengaruh pembangunan Sabo dam terhadap

pengurangan sedimentasi waduk.

I Made Dwi Setiadi 1111 090 110Plug 6

Page 2: Sabo

Laboratorium Vulkanologi 2011

Dasar Pemikiran Penggunaan Tekno Sabo untuk Pengendalian Sedimentasi Waduk

Untuk memberikan salah satu solusi kepada semua pemangku kepentingan, terutama

kepada pengelola Waduk, Balai Besar Wilayah Sungai, Pemerintah Daerah tentang bagaimana

teknologi sabo dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif untuk mengendalikan aliran

sedimen yang berasal dari erosi lahan dan sumber lain yang terangkut masuk ke waduk dengan :

Evaluasi kinerja prototipe sabodam tipe tertutup untuk mengendalikan angkutan sedimen

Analisa hidrologi Model Petak Pengukuran Erosi Lahan dan Analisa hidrologi Model

DAS Pengukuran Angkutan Sedimen, apabila dimasa mendatang model tersebut telah

dapat dibuat.

Jenis Sabo

Salah satu jenis dam sabo

adalah dam konsolidasi yang

berfungsi sebagai penahan. Dam

sabo jenis ini biasanya terletak di

paling hulu sungai jalur aliran lahar.

Dam ini merupakan perisai pertama

penahan aliran lahar panas untuk

mengurangi risiko kerusakan.

Dam lain adalah jenis check

dam atau dam pengendali. Fungsi dam ini adalah untuk menampung material lahar, terutama

material berukuran besar, seperti batu. Karena itu, sabo jenis ini biasa disebut kantong lahar.

Selain dua jenis dam sabo tersebut, terdapat dam sabo jenis groundsill. Fungsinya adalah

untuk menstabilkan dasar sungai sesuai yang direncanakan. Groundsill yang diletakkan di dasar

sungai, misalnya, dimaksudkan menambah kedalaman sungai. Adapun groundsill yang

diletakkan lebih tinggi dari dasar sungai dimaksudkan untuk mempertinggi dasar sungai. Fungsi

groundsill sering terganggu aktivitas penambangan pasir di sekitarnya. ”Permukaan stabil yang

direncanakan bisa jadi sulit terbentuk,” ucapnya.

I Made Dwi Setiadi 2111 090 110Plug 6

Page 3: Sabo

Laboratorium Vulkanologi 2011

Prinsip Kerja

Daerah Aliran Sungai ( DAS ) Waduk merupakan suatu kesatuan wilayah tata air yang terbentuk

secara alamiah, dimana air akan mengalir melalui sungai utama dan anak-anak sungai yang terletak di

dalam wilayah DAS tersebut. Secara alami air mengalir dari hulu ke hilir sesuai hukum gravitasi. Waduk

serbaguna diharapkan dapat bermanfaat maksimal selama kurun waktu yang direncanakan, oleh karena

itu perlu diupayakan pengurangan laju sedimentasi waduk. Terdapat tiga metode dasar untuk mengurangi

laju sedimentasi waduk ( WMO, 948) :

1. Mengurangi volume sedimen yang masuk waduk dapat dilakukan dengan cara :

mereduksi erosi DAS hulu waduk

menangkap sedimen sebelum memasuki waduk

2. memindahkan endapan sedimen dari dalam waduk dengan cara pengerukan, menggelontor, dan

lain lain

3. membilas aliran yang membawa sedimen untuk menurunkan volume sedimen yang mengendap

Untuk menanggulangi meningkatnya laju sedimentasi di Waduk perlu dilakukan usaha

pencegahan dari terjadinya erosi atau terangkutnya material oleh aliran air sungai dari bagian hulu. Ada

dua sumber sedimen yang terangkut oleh anak-anak sungai yaitu material dasar yang membentuk dasar

sungai dan material yang datangnya dari tebing-tebing sungai yang longsor. Sehingga dalam studi ini

usaha umtuk memperkecil alngkutan sedimen yang masuk di Waduk direncanakan dengan membuat

fasilitas bangunan Sabo. Dipilihnya fasilitas bangunan Sabo karena meterial yang ada di sungai-sungai

tersebut di atas merupakan material yang berupa pasir, kerikil, dan batu-batuan (krakal).

Sedangkan untuk mengatasi sedimentasi akibat material halus yang asalnya dari erosi permukaan

tanah di daerah pegunungan maka cara untuk menurunkan terjadinya erosi tersebut dengan pekerjaan

konservasi seperti reboisasi, cara pengolahan tanah yang benar, pengerjaan tanah menurut garis kontour,

pembuatan teras dan pembuatan saluran drainase.

I Made Dwi Setiadi 3111 090 110Plug 6

Page 4: Sabo

Laboratorium Vulkanologi 2011

I Made Dwi Setiadi 4111 090 110Plug 6

Page 5: Sabo

Laboratorium Vulkanologi 2011

Sumber

http://jcpoweryogyakarta.blogspot.com/2009/01/sabo-dam.html

http://machmudjunus.files.wordpress.com/2009/05/sabo2.jpg

http://rumahpengetahuan.web.id/dam-sabo-penahan-lahar/

I Made Dwi Setiadi 5111 090 110Plug 6